MUHAJIRIN-Tugas MK3 Struktural Organisasi K3

10
STRUKTUR MANAJEMEN UMUM RUMAH SAKIT

Transcript of MUHAJIRIN-Tugas MK3 Struktural Organisasi K3

Page 1: MUHAJIRIN-Tugas MK3 Struktural Organisasi K3

STRUKTUR MANAJEMEN UMUM RUMAH SAKIT

Page 2: MUHAJIRIN-Tugas MK3 Struktural Organisasi K3

STRUKTUR SISTEM MANAJEMEN K3

Manajer K3

Sekretaris(Ahli K3)

Laboratorium

Chemical Safety

Biological Safety

Physical Safety

Transportation, Building, Logistic & Environment

Transportations Safety

Building Safety

Environment

Occupational health

Health Promotion

Health Monitoring

Ergonomic

Manajemen emergensi

Medical Emergency Respon

Fire

Natural Disaster

Page 3: MUHAJIRIN-Tugas MK3 Struktural Organisasi K3

Jobs Desk Struktur Manajemen K3

1. Manajer K3 : Sebaiknya diketuai oleh seorang manajemen senior terutama yang paham

tentang K3

Tugasnya:

- Memastikan sistem manajemen K3 dilaksanakan dan dipelihara sesuai dengan

Peraturan Pemerintah.

- Bertanggung jawab dan melaporkan kinerja sistem manajemen K3 untuk ditinjau dan

ditingkatkan.

- Sebagai coordinator dalam penyusunan rencana dan strategi pelaksanaan K3

Perusahaan.

- Memastikan keberlanjutan anggaran untuk program K3 Perusahaan.

- Membangun komunikasi internal dan eksternal perusahaan.

2. Sekretaris : Seorang ahli K3

- Sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan-kegiatan K3

- Menjamin tersedia dan dilaksanakannya prosedur, panduan teknis, dan persyaratan

K3 sesuai dengan persyaratan peraturan perundangan

- Menjamin dilakukannya identifikasi setiap proses kerja dan kegiatan yang

mengandung potensi bahaya dan risiko terhadap keselamatan dan kesehatan

karyawan dan upaya tindakan pengendaliannya.

- Pencatatan dan pelaporan angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di

perusahaan

3. Laboratorium

- Membuat rencana kegiatan bagian laboratorium

- Identifikasi resiko fisik, kima dan biologi yang ada di perusahaan

- Membuat SOP kegiatan

4. Transportasi, Bangunan, Peralatan dan Lingkungan

- Identifikasi resiko bahaya sector transportasi, Bangunan, peralatan dan Lingkungan

- Penyedia sarana dan prasarana kebutuhan promosi K3.

- Membuat SOP kegiatan

- Membuat rencana kegiatan

5. Occupational Health/Kesehatan Kerja

- Melaksanakan promosi K3

- Melaksanakan monitoring kesehatan

- Identifikasi sector ergonomic perusahaan

- Membuat rencana kegiatan

6. Manajemen Emergency

- Melaksanakan medical emergency respon (pelayanan 1x24 jam)

- Identifikasi bahaya kebakaran serta perencanaan pengendalian/pencegahan

- Manajemen bencana alam

Page 4: MUHAJIRIN-Tugas MK3 Struktural Organisasi K3

1. Kebijakan K3 Rumah Sakit Sumber Waras

“Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada setiap tindakan medis/non medis yang

mempunyai risiko penularan penyakit di lingkungan rumah sakit, sesuai SOP yang

mengacu pada ketentuan Kemenkes”.

Tujuan : mencegah penularan penyakit/infeksi dari interaksi petugas kesehatan-pasien-

lingkungan, yang terdapat di lingkungan rumah sakit.

Sasaran : seluruh petugas medis/non medis yang kontak dengan potensi penularan

penyakit/ infeksi pada lingkungan rumah sakit.

Rumah Sakit Sumber Waras mengimplementasikan penggunaan APD (alat pelindung

diri) dan dalam penerapannya. Direksi dan seluruh insan Rumah Sakit Sumber Waras

berkomitmen untuk:

1. Menerapkan penggunaan APD lengkap pada seluruh petugas rumah sakit pada saat

bekerja, sesuai tujuan dan sasaran perusahaan.

2. Meningkatkan kesadaran budaya risiko penyakit/infeksi menular dalam keseharian

kerja sehingga menjadi bagian yang terintegrasi dengan praktik pengobatan dan

perawatan di rumah sakit dan pengambilan keputusan.

3. Menjadikan penggunaan APD lengkap sebagai dasar penyusunan anggaran berbasis

risiko untuk mencapai realisasi setiap proses pengobatan dan perawatan secara efektif

dan efisien.

4. Mensosialisasikan dan membudayakan kebijakan kepada seluruh insan di rumah sakit

dengan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan kesadaran tentang

bahaya risiko penularan penyakit/infeksi.

5. Menjadikan hasil identifikasi, analisis, evaluasi dan penanganan terhadap risiko

sebagai dasar pemeriksaan dan pengawasan (Risk Based Audit) dalam rangka

peningkatan dan akutabilitas.

6. Selalu menginformasikan kejadian risiko yang menyebabkan kerugian rumah sakit dan

pengelola risiko di setiap unit ruang pengobatan/perawatan serta melaporkan realisasi

pengendalian dan penanganan (mitigasi) risiko secara berkala sebagai bahan kaji ulang

untuk proses pelaksanaan kebijakan yang berkesinambungan.

Kebijakan ini dikomunikasikan secara terus-menerus kepada seluruh stakeholder untuk

dipahami serta dievaluasi keefektifannya secara berkala.

26 November 2013

TTD

Page 5: MUHAJIRIN-Tugas MK3 Struktural Organisasi K3

Muhajirin

Derektur Utama

2. Perencanaan Program Kebijakan K3

Nama pelatihan ini adalah “Mencegah lebih baik dari pada mengobati”

Biaya: biaya pelaksaan program ini dianggarkan oleh PT. Pupuk Kaltim dengan rincian:

Trainer : Rp. 1.000.000,00

Peralatan pelatihan ( set APD lengkap @500 orang ) : Rp. 5.000.000,00

Konsumsi 500 peserta @ Rp. 20.000,00 : Rp. 10.000.000,00

Total : Rp. 16.000.000,00

Tim : tim pelaksanaan pelatihan ini adalah:

Penanggung jawab : Direktur Utama

Ketua pelaksana : Manajer K3

Wakil pelaksana : Manajer SDM

Sekretaris : Sekretaris K3

Bendahara : Manajer Keuangan

Anggota : Staf bagian K3.

Indikator keberhasilan : 100 % peserta dan panitia mengikuti program pelatihan ini,

sehingga hasil program ini diharapkan maksimal untuk upaya pengendalian risiko

penularan penyakit/infeksi di lingkungan rumah sakit.

Waktu pelaksanaan : program ini dilaksanakan setiap 6 bulan sekali.

Risk : Program Latihan membudayakan penggunaan APD lengkap berupaya

mengendalikan risiko melalui pengendalian teknis terhadap bahaya penularan

penyakit/infeksi di lingkungan rumah sakit.

Hazard : Potensi bahaya penularan penyakit yang bisa ditimbulkan dari interaksi antara

pasien, petugas, obat-obatan, cairan biologis dan kimia, alat kesehatan, dll di lingkungan

rumah sakit.

3. Pelaksanaan Kebijakan K3

a. Mempromosikan kebijakan K3 ke semua petugas RS

b. Pelatihan K3 yang disesuaikan dengan kebutuhan individu dan kelompok di dalam organisasi RS. Fungsinya memproses individu dengan perilaku tertentu agar berperilaku sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya sebagai produk akhir dari pelatihan.

c. Melaksanakan program K3 sesuai peraturan yang berlaku diantaranya :

- Pemeriksaan kesehatan petugas (prakarya, berkala dan khusus)

- Penyediaan alat pelindung diri dan keselamatan kerja

- Penyiapan pedoman pencegahan dan penanggulangan keadaan darurat

- Penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai kondisi kesehatan

- Pengobatan pekerja yang menderita sakit.

Page 6: MUHAJIRIN-Tugas MK3 Struktural Organisasi K3

- Menciptakan lingkungan kerja yang hIgienis secara teratur, melalui monitoring lingkungan kerja dari hazard yang ada

- Melaksanakan biological monitoring

- Melaksanakan surveilans kesehatan pekerja

4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja

Pada dasarnya pemantauan dan evaluasi K3 di RS adalah salah satu fungsi manajemen K3 RS yang berupa suatu langkah yang diambil untuk mengetahui dan menilai sampai sejauh mana proses kegiatan K3 RS itu berjalan, dan mempertanyakan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan dari suatu kegiatan K3 RS dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

Pemantauan dan evaluasi meliputi :

a. Pencatatan dan pelaporan K3 terintegrasi ke dalam sistem pelaporan RS (SPRS);

- Pencatatan dan pelaporan K3

- Pencatatan semua kegiatan K3

- Pencatatan dan pelaporan KAK

- Pencatatan dan pelaporan PAK

b. Inspeksi dan pengujian

Inspeksi K3 merupakan suatu kegiatan untuk menilai keadaan K3 secara umum dan tidak terlalu mendalam. Inspeksi K3 di RS dilakukan secara berkala, terutama oleh petugas K3 RS sehingga kejadian PAK dan KAK dapat dicegah sedini mungkin. Kegiatan lain adalah pengujian baik terhadap lingkungan maupun pemeriksaan terhadap pekerja berisiko seperti biological monitoring (Pemantauan secara Biologis).

c. Melaksanakan audit K3

Audit K3 yang meliputi falsafah dan tujuan, administrasi dan pengelolaan, karyawan dan pimpinan, fasilitas dan peralatan, kebijakan dan prosedur, pengembangan karyawan dan program pendidikan, evaluasi dan pengendalian.

Tujuan Audit K3 :

- Untuk menilai potensi bahaya, gangguan kesehatan dan keselamatan

- Memastikan dan menilai pengelolaan K3 telah dilaksanakan sesuai ketentuan

- Menentukan langkah untuk mengendalikan bahaya potensial serta pengembangan mutu.

Perbaikan dan pencegahan didasarkan atas hasil temuan dari audit, identifikasi, penilaian risiko direkomendasikan kepada manajemen puncak.

Tinjauan ulang dan peningkatan oleh pihak manajemen secara berkesinambungan untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan dalam pencapaian kebijakan dan tujuan K3.

Page 7: MUHAJIRIN-Tugas MK3 Struktural Organisasi K3

5. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja

Tinjauan ulang penerapan kebijakan SMK3:

1. evaluasi terhadap kebijakan K3

Dari penilaian hasil audit K3 seberapa patuh kebijakan dilaksanakan oleh sasaran, dan

tercapainya tujuan, sehingga efektivitas pengendalian potensi penularan penyakit/infeksi

di lingkungan RS bisa tercapai.

2. tujuan, sasaran dan kinerja K3

Ketercapaian tujuan dan efektivitas sasaran perlu ditingkatkan dengan modifikasi

pendekatan, sehingga mengurangi rasa kejenuhan pada sasaran yang menerapakan

kebijakan K3.

3. hasil temuan audit SMK3

Dari hasil temuan audit SMK3 tentang kejadian yang diakibatkan oleh potensi dan risiko

bahaya di tempat kerja, bisa jadi acuan untuk peninjauan kembali kebijakan K3 sehingga

dengan memperbaiki kebijakan yang kurang efektif.

4. evaluasi efektifitas penerapan SMK3, dan kebutuhan untuk pengembangan SMK3.

Efektifitas penerapan kebijakan K3 harus dievaluasi dan hasilnya biasa jadi bahan untuk

peningkatan dan pengembangan sistem manajemen K3.