MTE OLANZAPIN

8
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Terapiobat terhadap gangguan mental merupakan suatu usaha untuk memodifikasi atau mengkoreksi perilaku, pikiran, atau mood yang patologis den zat kimia. Golongan obat psikofarmaka yang banyak dipergunakan adalah antipsikosis, obat anti mania dan obat antidepresi. Penggunaan jenis obat ini pengawasan yang ketatkarena seringkali menimbulkan efek samping seperti ketergantungan psikologis dan fisik yang dapat mengakibatkan keracunan obat, depresi dan kehilangan sifat menahan diri, gangguan paru-paru, gangguan psikomotoris dan iritatif (mudah marah, gelisah dan ansietas bila obat dihen !emanjuran pengobatan psikotropik, seperti juga dalam farmakoterapi pad umumnya, tergantung pada pemberian obat yang dapatmempengaruhisasaran pengobatan dalam dosis yang sesuai, dalam bentuk preparat yang cocok, melalu pemberian yang efektif dan dalam jangka waktu yang tertentu. 1.2 Tujuan Penulisan Penulisan "eet the #$pert ("T# inibertujuan untuk memahami serta menambah pengetahuan tentang psikofarmaka antipsikosis atipikal %lanzapine 1.3 Batasan Masalah Pada "eet The #$pert ("T# ini akan dibahas tentang definisi, meka kerja, indikasi, kontraindikasi, efek samping, sediaan, dosis dan cara penggu %lanzapin 1.4 Met!e Penulisan Penulisan "T# ini menggunakan berbagai sumber kepustakaan 1

description

jiwa

Transcript of MTE OLANZAPIN

BAB I

PENDAHULUANI.1 Latar Belakang

Terapi obat terhadap gangguan mental merupakan suatu usaha untuk memodifikasi atau mengkoreksi perilaku, pikiran, atau mood yang patologis dengan zat kimia. Golongan obat psikofarmaka yang banyak dipergunakan adalah obat antipsikosis, obat anti mania dan obat antidepresi. Penggunaan jenis obat ini perlu pengawasan yang ketat karena seringkali menimbulkan efek samping seperti ketergantungan psikologis dan fisik yang dapat mengakibatkan keracunan obat, depresi dan kehilangan sifat menahan diri, gangguan paru-paru, gangguan psikomotoris dan iritatif (mudah marah, gelisah dan ansietas bila obat dihentikan).

Kemanjuran pengobatan psikotropik, seperti juga dalam farmakoterapi pada umumnya, tergantung pada pemberian obat yang dapat mempengaruhi sasaran pengobatan dalam dosis yang sesuai, dalam bentuk preparat yang cocok, melalui jalan pemberian yang efektif dan dalam jangka waktu yang tertentu.1.2 Tujuan Penulisan

Penulisan Meet the Expert (MTE) ini bertujuan untuk memahami serta menambah pengetahuan tentang psikofarmaka antipsikosis atipikal Olanzapine1.3 Batasan Masalah

Pada Meet The Expert (MTE) ini akan dibahas tentang definisi, mekanisme kerja, indikasi, kontraindikasi, efek samping, sediaan, dosis dan cara penggunaan dari Olanzapin1.4Metode Penulisan

Penulisan MTE ini menggunakan berbagai sumber kepustakaanBAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1. Definisi

Psikofarmaka atau obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada Sistem Saraf Pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku, digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik yang berpengaruh terhadap taraf kualitas hidup pasien.

Obat psikotropik dibagi menjadi beberapa golongan, diantaranya: antipsikosis, anti-depresi, anti-mania, anti-ansietas, anti-insomnia, anti-panik, dan anti obsesif-kompulsif,. Pembagian lainnya dari obat psikotropik antara lain: transquilizer, neuroleptic, antidepressants dan psikomimetika. Pada makalah ini akan di bahas mengenai obat anti-psikosis atipikal Olanzapine.2.2. Obat Anti-Psikosis

Antipsikosis adalah sekelompok obat-obat yang mekanisme kerjanya menghambat reseptor dopamin tipe 2 (D2). Ada dua kelompok obat antipsikotik yaitu Antipsikotik Generasi Pertama (APG I / First Generation Antipsychotic/ FGA / golongan tipikal / konvensional dan Antipsikotik Generasi Kedua/ APG II / Second Generation Antipsychotic/ SGA / Serotonin Dopamin Antagonis / SDA /golongan atipikal / novel ). Kelompok SGA mempunyai mekanisme kerja melalui interaksi antara antagonis serotonin dan dopamin, hal ini berbeda dengan Kelompok FGA sehingga efek samping EPS (ekstra pyramidal sindrom) lebih rendah dan sangat efektif untuk mengatasi symptom negatif .

Olanzapine termasuk dalam SGA bersama dengan clozapine, risperidon, quetiapine, zotepine, ziprasidone, aripiprazole. Masing masing obat dalam Kelompok SGA memiliki efek yang berbeda sesuai dengan efek farmakologi yang dikandung oleh masing masing obat yang juga berbeda. Olanzapine termasuk kelompok thienobenzodiazepine dan derivat dari clozapine, memiliki efek sedasi yang lebih ringan dibanding. Nama dagang: Zyprexa, Zyprexa Zydis, Zalasta, Zolafren, Olzapin, Rexapin atau dalam kombinasi dengan fluoxetine) adalah antipsikotik atipikal, disetujui oleh FDA untuk pengobatan skizofrenia dan gangguan bipolar.

2.3.Mekanisme Kerja

Sindrom psikosis terjadi berkaitan dengan aktivitas neurotransmitter Dopamine yang mengikat.(Hiperreaktivitas sistem dopaminergik sentral). Mekanisme kerja obat anti-psikosis tipikal adalah memblokade Dopamine pada reseptor pasca-sinaptik neuron di otak, khususnya di sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal (dopamine D2 receptor antagonist). Sedangkan obat anti-psikosis yang baru (atipikal) disamping berafinitas terhadap Dopamine D2 Receptors, juga terhadap Serotonine 5 HT Receptors (Serotonine-dopamine antagonist). Obat olanzapine memiliki lebih dari 11 sifatreseptor tempat kerja. Merupakan antagonis monoaminergik selektif yang mempunyai afinitas yang kuat terhadap reseptor dopamine (D1-D4), antagonis 5HT2C, 5HT2A, antagonis H1 dan antagonis 1 adrenergik. Afinitas sedang dengan reseptor kolinergik muskarinik (M1-5) dan 5HT3. Berikatan lemah dengan reseptor GABAa, benzodiazepine dan adrenergic.

Olanzapine mempunyai rentang dosis 10-30 mg dan rata-rata pemakaian 10-20 mg perhari. Absorbsi olanzapine tidak dipengaruhi oleh makanan, kadar puncak dalam darah dicapai dalam waktu 5-6 jam setelah pemberian per-oral, 15-45 menit setelah injeksi intra muscular. Waktu paruhnya 30 jam berkisar antara 21-54 jam sehingga pemberian cukup satu kali perhari. Kemampuan berikatan dengan protein yaitu 93% dengan volume distribusi 10-18 L/Kg.

Metabolisme terjadi di hati oleh cytochroom P450 CYP 1A2 dan 2D6. Sekitar 40 % hasil metabolisme hati, Metabolisme akan meningkat pada penderita yang merokok dan menurun bila diberikan bersama anti depresan fluvoxamine atau antibiotik ciprofloxacin. 57 % dosis dieksresikan dalam urin sebagai metabolit, 30 % pada tinja.

2.4.Interaksi Obat

2.5Indikasi Oral : Pengobatan akut dan Pengobatan pemeliharaan Skizofrenia pada dewasa, perawatan gangguan afektif bipolar episode akut manik atau campuran (monotherapy dan kombinasi dengan litium atau valproate)

Injeksi intramuskular: agitasi akut yang terkait dengan skizofrenia dan gangguan bipolar episode manik pada orang dewasa

Oral dikombinasikan dengan fluoxetine: perawatan akut gangguan Bipolar episode depresif pada orang dewasa dan depresi yang resisten.Off-label menggunakan

Laporan kasus dari pilot study menyarankan kemanjuran olanzapine untuk pengobatan beberapa gangguan spektrum kecemasan (gangguan kecemasan umum misalnya, gangguan panik, post-traumatic stress disorder); Namun, olanzapine belum dievaluasi ketat dalam uji acak, FDA tidak menyetujui untuk indikasi ini. Penggunaan umum lain dari off-label olanzapine termasuk pengobatan gangguan makan (misalnya anorexia nervosa) dan sebagai ajuvan untuk pengobatan depresi tanpa fitur psikotik. Ini juga telah digunakan untuk sindrom Tourette dan gagap. Olanzapine juga digunakan dalam banyak kecanduan klinik sebagai bantuan tidur (biasanya 2.55 mg) dengan profil rendah penyalahgunaan dan sifat-sifat adiktif nol.2.6Kontraindikasi:

Alergi terhadap olanzapine

Usia tua dengan demensia terkait psikosis

Meningkatkan risiko kematian dan insiden gangguan cerbrovaskular.

Penyakit Alzheimer

Diabetes mellitus

Stroke

Riwayat kejang

Leukopenia, Neutropenia, and Agranulocytosis2.7Efek samping:

Efek ekstrapiramidal : tardiv dyskinesia (minimal)

Neuroleptic malignant syndrome

Manifestasi klinis nya berupa hyperpyrexia, kekakuan otot, perubahan status mental, instabilitas autonom (tekanan darah dan nadi yang irreguler, tachycardia, diaphoresis, dan cardiac dysrhythmia). Tatalaksananya berupa hentikan pengobatan, pengobatan simptomatis dan kontrol medis serta tidak ada pengobatan khusus untuk neuroleptic malignant syndrome. Hipotensi ortostatik

Sakit kepala, takikardi, bradikardi, sinkop, dapat terjadi selama pemberian dosis inisial

Peningkatan berat badan dan nafsu makan

Aggressiveness, irritabilitas, mengantuk, apatis dan kemunduran emosi Gangguan system gastrointestinal: mulut kering, gangguan menelan, konstripasi, Efek samping endokrin termasuk hiperprolaktinemia, hiperglikemia, hyperlipidemia, intoleransi glukosa Gangguan berpikir, kemampuan motorik

Gangguan orientasi spatial

Gangguan respon perasaan Masalah pengaturan suhu tubuh Disfungsi seksual, gangguan menstruasi dan osteoporosisPerhatian :

Hati-hati penggunaan pada wanita hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan orangtua.2.8Sediaan : Tablet oral 2,5 mg, 5 mg, 7,5 mg, 10 mg, 15 mg dan 20 mg.

Orally disintegrating tablet (dikenal sebagai Zydis) 5 mg, 10 mg, 15 mg dan 20 mg.

Vial 10 mg, bubuk, IM untuk penggunaan akut jangka pendek.

2.9Cara penggunaan dan Dosis :

Schizophrenia pada dewasa, Oral: dimulai dengan dosis 5-10 mg 1x sehari. Target: 10 mg/hari dalam beberapa hari Schizophrenia pada adolescents, Oral: dimulai dengan dosis 2.5-5 mg 1x sehari. Target: 10 mg/hari Gangguan afektif bipolar (episode manik atau campuran) pada dewasa, Oral: dimulai dengan dosis 10 atau 15 mg 1x sehari.

Gangguan afektif bipolar (episode manik atau campuran), Oral: dimulai dengan dosis 2.5-5 mg 1x sehari. Target: 10 mg/hari Gangguan afektif bipolar (episode manik atau campuran) dengan lithium atau valproate pada dewasa, Oral: dimulai dengan dosis 10 mg 1x sehari Agitasi yang berhubungan dengan Schizophrenia Gangguan afektif bipolar pada dewasa. IM: 10 mg (5 mg atau 7.5 mg jika sesuai klinis) Gangguan afektif bipolar episode depresif pada dewasa, Oral dalam kombinasi dengan fluoxetine: dimulai dengan dosis 5 mg olanzapine oral and 20 mg fluoxetine 1x sehari. Penggobaran depresi yang resisten pada dewasa, Oral dalam kombinasi dengan fluoxetine: dimulai dengan dosis 5 mg olanzapine oral and 20 mg fluoxetine 1x sehari.Dosis dapat disesuaikan tergantung pada respons terhadap obat dan masalah medis tertentu. Biasanya dianjurkan penggunaan malam sebelum tidur sebagai penenang.

BAB IIIPENUTUPGolongan Obat antipsikosis atypikal salah satunya adalah olanzapine. Merupakan antipsikotik atipikal yang diindikasikan sebagai moterapi ataupun kombinasi dalam pengobatan akut episode manik, dan sebagai terapi profilaksis untuk mencegah gejala kekambuhan pada gangguan bipolar. Penggunaan jenis obat ini perlu pengawasan yang ketat karena seringkali menimbulkan efek samping. Oleh sebab itu, banyak variable yang melekat pada praktek psikofarmakologi, termasuk pemilihan obat, peresepan, pemberian, arti psikodinamika bagi pasien dan pengaruh keluarga serta lingkungan.

8