MPS_revisi_9_Desember_2014[1]

16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.2 Disagregasi Perencanaan disgaregat merupakan langkah selanjutnya setelah perencanaan agregat, tujuan dari perencanaan disagregat adalah untuk memecah satuan agregat pada perencanaan agregat kedalam setiap item produk serta mengetahui item suatu produk tersebut akan diproduksi. Disagregasi dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu: Heuristic, Linear Programming dan Family Setup. 1. Metode Heuristic: Pencapaannya baik wwalaupun bukan merupakan MPS yang optimum. Tujuannya menyesuaikan dengan forecast penjualan, mencapai target yang diinginkan, dan memperhatikan sumber daya yang diperlukan 2. Metode Linear Programming: digunakan pada perusahaan- perusahaan dengan karakteristik produk yang berbeda dan profit tiap unit. Menentukan fungsi tujuan (meminimumkan biaya atau memaksimalkan profit) 3. Metode Family Setup: Digunakan pada perusahaan yang dalam satu line produksi terdiri atas beberapa product family yang terdiri dari beberapa item dan memiliki biaya Setup dan holding cost. 2.1 Master Production Schedule (MPS) MPS atau Jadwal Induk Produksi (JIP) merupakan pernyataan tentang produk akhir (part pengganti dan suku cadang) dari suatu perusahaan industri manufaktur yang merencanakan produksi output berkaitan dengan kuantitas dan periode waktu. Fungsi dari MPS antara lain:

description

mps

Transcript of MPS_revisi_9_Desember_2014[1]

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Disagregasi

Perencanaan disgaregat merupakan langkah selanjutnya setelah perencanaan agregat, tujuan dari perencanaan disagregat adalah untuk memecah satuan agregat pada perencanaan agregat kedalam setiap item produk serta mengetahui item suatu produk tersebut akan diproduksi. Disagregasi dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu: Heuristic, Linear Programming dan Family Setup.1. Metode Heuristic: Pencapaannya baik wwalaupun bukan merupakan MPS yang optimum. Tujuannya menyesuaikan dengan forecast penjualan, mencapai target yang diinginkan, dan memperhatikan sumber daya yang diperlukan2. Metode Linear Programming: digunakan pada perusahaan-perusahaan dengan karakteristik produk yang berbeda dan profit tiap unit. Menentukan fungsi tujuan (meminimumkan biaya atau memaksimalkan profit)3. Metode Family Setup: Digunakan pada perusahaan yang dalam satu line produksi terdiri atas beberapa product family yang terdiri dari beberapa item dan memiliki biaya Setup dan holding cost.2.1 Master Production Schedule (MPS)MPS atau Jadwal Induk Produksi (JIP) merupakan pernyataan tentang produk akhir (part pengganti dan suku cadang) dari suatu perusahaan industri manufaktur yang merencanakan produksi output berkaitan dengan kuantitas dan periode waktu.

Fungsi dari MPS antara lain:

1. Menyediakan input utama kepada sistem perencanaan kebutuhan material dan kapasitas

2. Menjadwalkan pesanan-pesanan produksi dan pembelian untuk item-item MPS

3. Memberikan landasan untuk penentuan kebutuhan sumber daya dan kapasitas

4. Memberikan basis untuk pembuatan janji tentang penyerahan produk kepada pelanggan

Berikut adalah aktivitas yang termasuk dalam MPS.

Gambar 2.6 Aktivitas MPS

Sumber: Production Planning and Inventory Control. Vincent Gaspersz. 2004Input dari MPS terdiri dari data permintaan total yang berkaitan dengan sales forecast dan orders; status inventori yang berisi informasi inventory on hand dan alokasi stok untuk memenuhi order; rencana produksi yang memberi batasan pada MPS; data perencanaan yang berisi aturan pemesanan (lotsizing), safety stock, dan lead time; dan informasi RCCP yang berisi kebutuhan kapasitas dan validasi MPS. Proses yang dilakukan pada aktivitas MPS ini adalah aktivitas penjadwalan produksi induk dengan output jadwal produksi induk yang kemudian memberikan feedback kepada input dan proses pada aktivitas MPS.

Berikut adalah format dari MPS.

Gambar 2.7 Format MPS

Sumber: Production Planning and Inventory Control. Vincent Gaspersz. 2004Pada MPS terdapat terdapat time fences yang terdiri dari Demand Time Fence (DTF) dan planning time fence (PTF), dimana DTF ditetapkan pada waktu final assembly dan perubahan terhadap MPS tidak diijinkan, sedangkan PTF ditetapkan pada waktu tunggu kumulatif dan perubahan terhadap MPS dievaluasi.

Selain itu terdapat projected available balance (PAB) yang merupakan proyeksi on hand inventory dari waktu ke waktu selama horizon perencanaan MPS, yang menunjukkan status inventori yang diproyeksikan pada akhir setiap periode waktu dalam horizon perencanaan MPS.

Available to Promise (ATP) merupakan informasi yang sangat berguna bagi departemen pemasaran, dimana ATP memberikan informasi tentang berapa banyak produk/item yang dijadwalkan pada suatu periode waktu tersedia untuk pesanan pelanggan, sehingga bagian pemasaran dapat membuat janji yang tepat kepada pelanggan.BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN4.3 BOM Tree

Bom tree kursi bangku

Bom tree meja bangku

4.4 Disagregasi

Sebelum perhitungan MPS dilakukan, langkah yang harus dilakukan yaitu melakukan pendisagregasian terlebih dahulu karena time fences antara aggregate planning dan MPS berbeda. Pada perhitungan disagregasi ini akan digunakan sebagai inputan untuk penjadwalan MPS dari masing-masing produk yaitu meja bangku dan kursi bangku. Pada PT. Jati Makmur, perhitungan disagregasi yang dapat digunakan adalah metode heuristik dan linear programming.4.4.1 Gant Chart

Tabel 4.2 Gant chart

Pada gant chart diatas dapat dilihat bahwa paku, spons, cat plitur memiliki lead time 1 minggu, sedangkan untuk kayu memiliki lead time 2 minggu.4.3.3 Data PerhitunganBerikut merupakan data perhitungan awal sebelum memulai perhitungan disagregasi.

4.3.3.1 Waktu Pengerjaan

a. Kursi Bangku

Tabel 4.31 Waktu Proses Meja Bangku

ProdukWaktu Proses Mesin (jam)Total

Mesin PotongMesin AssemblyMesin Spray (plitur)

Meja Bangku0.5112.5

b. Meja Bangku

Tabel 4.32 Waktu Proses Meja Bangku

ProdukWaktu Proses Mesin (jam)Total

Mesin PotongMesin AssemblyMesin Spray (plitur)

Kursi Bangku0.751.513.25

4.3.3.2 Harga Jual

Tabel 4.33 Harga Jual produk per unit

ProdukHarga per unit

Kursi BangkuRp 425000

Meja BangkuRp 375000

4.3.3.3 Actual Demand

Actual Demand diperoleh dari forecast horizon 6 bulan untuk periode 13 sampai 18 dengan data sebagai berikut.

Tabel 4.34 Actual Demand Meja BangkuIndeks Waktu (t)Permintaan Aktual Kursi Bangku (A)

1386

1488

1591

1693

1796

1898

Tabel 4.35 Actual Demand Kursi BangkuIndeks Waktu (t)Permintaan Aktual Meja Bangku (A)

1325

1425

1525

1625

1725

1825

4.3.3.4 Man Hours

Jam kerja karyawan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.36 ManhoursJam Reguler per HariJam Reguler per MingguJam Lembur per MingguJam Kerja per Minggu

8=8 x 6 = 4830= 48 + 30 = 78

4.3.4 Perhitungan Disagregasi

Metode yang digunakan dalam perhitungan disagregasi adalah metode Linear Programming. Penyelesaian metode linear programming adalah dengan menggunakan simplex LP pada solver dalam software Microsoft Excel.Tabel 4.37 Contoh Perhitungan

JULI1234total

Meja312629086

Kursi0411823

total waktu meja77,56572,50215

total waktu kursi0133,2558,574,75

total waktu77,57875,7558,5289,75

batasan waktu78787878

1. Perhitungan Total Demand Meja

Total Demand Kursi = 31 + 26 + 29 +0 = 862. Perhitungan Total Demand Kursi

Total Demand Meja = 0 + 4 + 1 + 18 = 233. Waktu Pengerjaan Meja Periode 13Waktu Pengerjaan Meja = Waktu produksi meja per unit x Demand meja

= 2.5 x 84

= 2154. Waktu Pengerjaan Kursi Periode 13Waktu Pengerjaan Kursi = Waktu produksi kursi per unit x Demand kursi

= 3.25 x 23

= 74.75

5. Total Waktu Pengerjaan Periode 13

Total Waktu Pengerjaan = Waktu Pengerjaan Kursi + Waktu Pengerjaan Meja

= 215 + 74.75

= 289.756. Perhitungan Penjualan

Penjualan = Harga kursi ( total demand kursi) + Harga meja (total demand meja)

Penjualan = 425000 ( 86) + 375000 (23) = Rp 42025000Objective: max penjualan = Harga kursi x Total Demand kursi + Harga meja x Total Demand meja

Contoh Perhitungan : max penjualan = Rp 375000 x 25 + Rp 370000 x 86 = Rp 42875000Constraint 1 : Actual Demand/minggu = integer

Constraint 2 : Total waktu per minggu batasan waktu per mingguConstraint 3 : Total Demand Meja per bulan Forecast Demand per bulanConstraint 4 : Total Demand Kursi per bulan Forecast Demand per bulan

Constraint 5 : Total waktu per bulan batasan waktu per bulanBerikut ini merupakan disagregasi menggunakan metode linear programming.

Tabel 4.38 Disagregasi Periode 13

ProdukMinggu ke-Total

1234

P1312629086

P20411823

Tabel 4.39 Disagregasi Periode 14ProdukMinggu ke-Total

1234

P1313025288

P20041923

Tabel 4.40 Disagregasi Periode 15ProdukMinggu ke-Total

1234

P1312631391

P20102122

Tabel 4.41 Disagregasi Periode 16ProdukMinggu ke-Total

1234

P1313129093

P20012425

Tabel 4.42 Disagregasi Periode 17ProdukMinggu ke-Total

1234

P1312931296

P20102225

Tabel 4.43 Disagregasi Periode 18ProdukMinggu ke-Total

1234

P12631132698

P24014425

4.2 Perhitungan MPS

Setelah dilakukan disagregasi dan didapatkan jumlah permintaan per produk per minggu, dilakukan perhitungan MPS untuk 6 periode (24 minggu) selanjutnya. Pada PT. Jati Makmur digunakan perhitungan MPS untuk jenis produk MTO (Make to Order) dimana yang dihitung adalah actual demand, MPS, dan planned order.Lead time untuk produk P1 dan P2 masing-masing adalah 3 minggu. Tidak ada safety stock untuk semua produk. 1. Perhitungan MPS Disagregasi Metode HeuristikBerikut ini merupakan perhitungan MPS dari disagregasi metode heuristik untuk 6 periode (24 minggu)Tabel 4.44 MPS Meja Bangku Minggu ke 1-24Item No1DescriptionMeja Bangku

Lead TimeSafety Stock0 unit

Order QuantityLot for lotDTF0 periode

PTF3 periode

Period123456789101112131415161718192021222324

Forecast

Production Forecast5

Actual Demand312629031302523126313312931231313132726931

MPS312629

Projected Available Balance

Available to Promise

Planned Orders031302523126313312931231313132726936

Karena produk meja merupakan produk MTO maka untuk perhitungan MPS sama dengan demand di periode tersebut dan ketika melewati garis PTF, maka hasil perhitungan dari MPS masuk di planned orders.

Tabel 4.4 MPS Kursi Bangku Minggu ke 1-24Item No1DescriptionKursi Bangku

Lead TimeSafety Stock0 unit

Order QuantityLot for lotDTF0 periode

PTF3 periode

Period123456789101112131415161718192021222324

Forecast

Production Forecast223241

Actual Demandq41180041901021010220002134170

MPS041

Projected Available Balance

Available to Promise

Planned Orders200042101024010240002534180

Karena produk meja merupakan produk MTO maka untuk perhitungan MPS sama dengan demand di periode tersebut dan ketika melewati garis PTF, maka hasil perhitungan dari MPS masuk di planned.2

1

DTF

PTF

DTF

PTF

_1477997982.vsdKursi Bangku

Bagian Atas (1)

Bagian Bawah (1)

KayuLT=1

KayuLT=1

Level 0

Level 1

Level 2

PakuLT=1

Cat pliturLT=1

Cat pliturLT=1

SponsLT=1

_1477997983.vsdMeja Bangku

Bagian Atas (1)

Bagian Bawah (1)

KayuLT=1

KayuLT=1

Level 0

Level 1

Level 2

Cat pliturLT=1

Cat pliturLT=1

PakuLT=1

_1477997597.vsd

KURSI BANGKU

BAGIAN ATAS(1)

BAGIAN BAWAH(!)