Mpe

5

Click here to load reader

description

sddsf

Transcript of Mpe

Page 1: Mpe

MEKANISME PERTAHANAN EGO

A. RepresiRepresi adalah mekanisme yang dilakukan oleh ego untuk meredakan kecemasan dengan jalan menekan dorongan-dorongan atau keinginan-keinginan yang menjadi penyebab kecemasan tersebut kedalam tak sadar.

B. SublimasiSublimasi adalah mekanisme pertahanan ego yang ditujukan untuk mencegah dan atau meredakan kecemasan dengan cara mengubah dan menyesuaikan dorongan primitive yang menjadi penyebab kecemasan ke dalam bentuk (tingkah laku) yang bisa diterima dan bahkan dihargai oleh masyarakat. Contohnya seorang yang pemuda yang mengalami kecemasan sehubungan dengan hasrat seksualnya yang besar, kemudiam bergiat dibidang olahraga.

C. ProyeksiProyeksi adalah pengalihan dorongan, sikap atau tingkah laku yang menimbulkan kecemasan pada orang lain. Contoh menyalahakan orang lain karena nilai jelek

D. IntroyeksiIntroyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam pendiriannya berbagai aspek keadaan yang akan mengancamnya.

E. RasionalisasiIstilah rasionalisasi menunjuk kepada upaya individu menyelewengkan atau memutarbalikkan kenyataan, dalam hal ini kenyataan yang mengancam ego, malalui dalih atau alasan tertentu seakan-akan masuk akal sehingga kenyataan tersebut tidak mengancam ego individu yang bersangkutan. Contoh, seorang pemuda berniat mendekati seorang gadis cantik yang menarik hatinya. Tetapi karena takut ditolak, si pemuda memberikan alasan bahwa gadis tersebut sesungguhnya tidak menarik.

F. RegresiYang dimaksud dengan regresi adalah suatu mekanisme dimana individu untuk menghindarkan diri dari kenyataan yang mengancam, kembali ke taraf perkembangan yang lebih rendah itu. Contoh seorang anak yang merasa cemas kasih saying orang tuanya direbut oleh adiknya yang baru lahir, menjadi sering ngopol ketika dia masih bayi

G. Reaksi FormasiReaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk dilakukannya. Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya, ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya, yaitu sangat menyayangi secara berlebihan.

H. SimbolisasiSimbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek lain, sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar. Menulis dengan tinta merah merupakan symbol dari kemarahan.

Page 2: Mpe

INSIGHTInsight/tilikan adalah kesadaran dan pemahaman pasien terhadap keadaan sakitnya.

Derajat Insight1. Sama sekali menyangkal terhadap keadaan sakitnya2. Sedikit menyadari keadaan sakitnya dan memerlukan pertolongan, tetapi pada saat yang

bersamaan menyangkal dan masih menolak sakitnya.3. Menyadari keadaan sakitnya, tetapi menyalahkan orang lain atau adanya faktor luar

lainnya/faktor fisik sebagai penyebabnya.4. Menyadari keadaan sakitnya disebabkan karena sesuatu yang tidak diketahui dalam diri

pasien.5. Menyadari sakitnya; bahwa gejala dan kegagalan dalam penyesuaian sosial karena

perasaan irrasional tertentu/adanya gangguan dalam diri pasien, tetapi tidak menerapkan kesadaran ini pada pemahaman di kemudian hari (intellectual insight).

6. Kesadaran emosional dari perasaan dalam diri pasien dan orang-orang penting dalam diri pasien, dimana pemahaman tersebut sampai merubah perilaku pasien (true emotional insight)

DEPRSONALISASI/DEREALISASIDepersonalisasi adalah perasaan bahwa tubuhnya atau dirinya sendiri menjadi aneh atau tidak lagi nyata.derealisasi adalah persepsi individu tentang lingkungan sekitarnya yang berubah menjadi aneh atau tidak nyata.

NARKOTIKA,PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF (NAPZA)Catatan:

- Pemakaian coba-coba (experimental use) tujuannya ingin mencoba,untuk memenuhi rasa ingin tahu.

- Pemakaian sosial/rekreasi (social/recreational use) tujuannya untuk bersenang-senang pada saat rekreasi atau terpengaruh lingkungan social atau pergaulan.

- Pemakaian Situasional (situasional use) pemakaian pada saat mengalami keadaan tertentu seperti ketegangan, kesedihan, kekecewaaqn, dan sebagainnya, dengan maksud menghilangkan perasaan-perasaan tersebut.

- Ketergantungan (dependence use) yaitu telah terjadi toleransi dan gejala putus zat, bila pemakaian NAPZA dihentikan atau dikurangi dosisnya.

- Toleransi Peningkatan dosis untuk mencapai efek yang sama- Intoksikasi Gejala yang timbul pada penggunaan yang berlebihan- Putus obat/withdrawal Gejala yang timbul apabila berhenti menggunakan zat

tersebut

Golongan NAPZA :A. Stimulan Kokain dan amfetamin

Efek yang ditimbulkan antara lain :a. Elasib. Euforiac. Peningkatan harga diri dan perasan perbaikan pada tugas mental dan fisik.

Page 3: Mpe

Gejala Intoksikasia. Agitasib. Iritabilitasc. Gangguan dalam pertimbangand. Perilaku seksual yang impulsif, cenderung agresife. Peningkatan aktivitas psikomotor menyeluruh dan kemungkinan gejala maniaf. Takikardig. Hipertensih. Midriasis

Gejala Putus ZatSetelah menghentikan pemakaian Kokain atau setelah intoksikasi akut terjadi depresi pascaintoksikasi (crash) yang ditandai dengan disforia, anhedonia, kecemasan, iritabilitas, kelelahan, hipersomnolensi, kadang-kadang agitasi

B. Depresan Opiat/ morfinEfek yang ditimbulkan antara lain :a. Mengalami pelambatan dan kekacauan pada saat berbicara.b. Kerusakan penglihatan pada malam hari.c. Penurunan hasrat dalam hubungan sex.d. Kebingungan dalam identitas seksual.e. Kematian karena overdosis.

Gejala Intoksikasia. Pin point pupilb. Mengantuk atau komac. Berbicara cadeld. Gangguan atensi atau daya ingat

Gejala Putus Zatkram otot parah dan nyeri tulang, diare berat, kram perut, rinorea, lakrimasi, dll

C. Halusinogen Ganja/Canabis/MarijuanaEfek yang ditimbulkan berupa Efek euforia dan muncul halusinasi

Gejala Intoksikasia. Meninggikan kepekaan pemakai terhadap stimuli eksternalb. Membuat warna-warna tampak lebih terangc. Perlambatan waktu secara subjektif. Pada dosis tinggi pemakai mungkin juga

merasakan depersonalisasi dan derealisasi.d. Keterampilan motorik terganggu. Gangguan pada keterampilan motorik tetap ada

setelah efek euforia dan persepsi subyektif menghilang. e. Delirium yang disebabkan karena intoksikasi. Ditandai dengan adanya gangguan

kognitif, kemampuan unjuk kerja, gangguan daya ingat, waktu reaksi, persepsi, koordinasi motorik dan pemusatan perhatian.