MOTIVASI MAHASISWA MENGUNJUNGI KEDAI KOPI DI BANDAR ...digilib.unila.ac.id/56741/3/SKRIPSI TANPA BAB...
Transcript of MOTIVASI MAHASISWA MENGUNJUNGI KEDAI KOPI DI BANDAR ...digilib.unila.ac.id/56741/3/SKRIPSI TANPA BAB...
MOTIVASI MAHASISWA MENGUNJUNGI KEDAI KOPI
DI BANDAR LAMPUNG
Skripsi
Oleh:
AGUNG PRATAMA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
MOTIVASI MAHASISWA MENGUNJUNGI KEDAI KOPI
DI BANDAR LAMPUNG
Oleh
Agung Pratama
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memotivasi mahasiswa
mengunjungi kedai kopi di Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis sumber data dalam penelitian ini berupa
data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi
kelapangan, wawancara dengan informan dan dokumentasi hasil penelitian. Teknik
Analisis Data menggunakan teknik analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa upaya dari kedai kopi dalam menarik minat mahasiswa untuk
berkunjung, ketiga kedai kopi tersebut memberikan fasilitas maupun pelayanan berbeda
namun bertujuan sama agar konsumen merasa nyaman ketika berkunjung ke tempat
mereka, selain fasilitas pelayanan harga juga mempengaruhi mahasiswa untuk
berkunjung. Motivasi Intrinsik mahasiswa mengunjungi kedai kopi karena mereka
memiliki rasa penasaran terhadap rasa kopi yang disajikan, mencari suasana yang nyaman
dan untuk mencari inspirasi terhadap hal-hal yang sedang dikerjakan. Sedangkan motivasi
ekstrinsik mahasiswa yaitu karena aspek pergaulan, efek sosial media, harga, brand dan
kualitas rasa kopi yang ditawarkan oleh setiap tempat berbeda. Saran penelitian ini agar
mereka meningkatkan kualitas pelayanan dan memperhatikan harga agar sesuai dengan
kondisi mahasiswa.
Kata kunci: motivasi, mahasiswa, kedai kopi.
STUDENTS MOTIVATION TO VISIT COFFEE SHOPS
IN BANDAR LAMPUNG
By
Agung Pratama
ABSTRACT
This study aims to determine the factors that motivate students to visit coffee shops in
Bandar Lampung. This research is a descriptive study with a qualitative approach. The
types of data sources in this study are primary data and secondary data. Data collection
techniques are carried out by field observations, interviews with informants and
documentation of research results. Data Analysis Techniques use qualitative data
analysis techniques. Based on the results of the study it can be concluded that the efforts
of the coffee shop in attracting students to visit, the three coffee shops provide different
facilities and services but aim equally so that consumers feel comfortable when visiting
their place, besides the price service facilities also affect students to visit. Intrinsic
Motivation students visit coffee shops because they have a sense of curiosity about the
taste of coffee served, looking for a comfortable atmosphere and to look for inspiration
for things that are being worked on. While the extrinsic motivation of students is because
of the social aspects, the effect of social media, the price, brand and quality of coffee taste
offered by each place is different. The suggest of this research is the improve quality of
service and pay attention to prices to suit the conditions of students.
Keywords: motivation, students, coffee shops.
MOTIVASI MAHASISWA MENGUNJUNGI KEDAI KOPI
DI BANDAR LAMPUNG
Oleh
AGUNG PRATAMA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA SOSIOLOGI
Pada
Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
Judul Skripsi : MOTIVASI MAHASISWA MENGUNJUNGI
KEDAI KOPI DI BANDAR LAMPUNG
Nama Mahasiswa : Agung Pratama
Nomor Pokok Mahasiswa : 1416011005
Jurusan : Sosiologi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Dra. Anita Damayantie, M.H
NIP 19690304 199403 2 002
2. Ketua Jurusan Sosiologi
Drs. Ikram, M.Si.
NIP. 19610602 198902 1 001
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dra. Anita Damayantie, M.H __________________
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Suwarno, M.H. __________________
2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dr. Syarief Makhya
NIP. 19590803 198603 1 003
Tanggal Lulus Ujian Skripsi: 05 Maret 2019
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan:
1. Karya tulis saya, Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar Akademik (Master/Sarjana/Ahli Madya), baik di
Universitas Lampung maupun di Perguruan Tinggi lain.
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain kecuali arahan Tim Pembimbing dan Penguji.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar
yang telah diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai
dengan norma yang berlaku di Universitas Lampung.
Bandar Lampung, 05 Maret 2019
Yang membuat pernyataan,
Agung Pratama
NPM 1416011005
RIWAYAT HIDUP
Agung Pratama, dilahirkan pada tanggal 05
Desember 1996 di Kota Pariaman, Sumatera Barat.
Penulis merupakan anak Pertama dari tiga bersaudara
pasangan dari Bapak Erwin dan Ibu Risfana Zonita.
Alamat penulis di Jalan Apel, Kelurahan Bandar Jaya
Barat, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten
Lampung Tengah. Penulis menempuh pendidikan formal Sekolah Dasar di SD
Negeri 2 Bandar Jaya Barat diselesaikan pada tahun 2008, kemudian Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar diselsaikan tahun
2011 dan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar diselsaikan
tahun 2014.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Lampung pada tahun 2014. Pada Januari 2017 penulis
melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Suban, Kecamatan Merbau
Mataram, Kabupaten Lampung Selatan.
Selama menjadi mahasiswa, penulis sempat mengikuti kegiatan kampus yaitu
sebagai Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Lampung serta Staf Kementrian Aksi dan
Propaganda BEM Universitas Lampung.
MOTTO
“Dima bumi di pijak disinan langik dijunjuang (Dimana bumi dipijak disitu
langit dijunjung)”
(Filosofi Minang)
“Jika Anda menghabiskan terlalu banyak waktu memikirkan sesuatu, Anda
tidak akan pernah menyelesaikannya. Buat setidaknya satu gerakan yang
pasti setiap hari menuju tujuan Anda”
(Bruce Lee)
“Senangkan harimu seharian, seperti kelekatu yang hendak terbang menuju
langit nan paling terang walau tahu cahaya itu dapat buatnya tumbang”
(Agung Pratama)
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT,
skripsi ini Saya persembahkan kepada:
Bapak dan Ibuku Tercinta
Erwin dan Risfana Zonita
Adikku Tersayang
Gilang Aulia Ramadhan dan Asa Maulina Putri Fawindri
Dosen Pembimbing dan Dosen Pembahas
Ibu Dra. Anita Damayantie, M.H dan Bapak Drs. Suwarno, M.H.
Kawan-kawan Seperjuanganku
Sosiologi 2014
Almamaterku
Keluarga Besar Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung
Dan semua orang-orang baik dan terkasih yang sudah membantu penulis hingga
sampai tahap sekarang ini
Terimakasih atas dukungan, doa, saran, kritik yang telah diberikan kepadaku,
semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaiknya kepada kita semua,
Aamiin
SANWACANA
Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya. Tiada daya dan upaya
serta kekuatan yang penulis miliki untuk dapat menyelesaikan skripsi ini selain
atas limpahan karunia dan anugerah-Nya. Sholawat serta salam senantiasa
dicurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang senantiasa kita
nantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah.
Skripsi ini berjudul “Motivasi Mahasiswa Mengunjungi Kedai Kopi di Bandar
Lampung” merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
Penelitian ini tidak terlepas dari hidayah, karunia, bantuan, dukungan, doa, kritik
dan saran, serta bimbingan yang berasal dari berbagai pihak. Maka dari itu,
penulis mengucapkan rasa syukur dan terimakasih yang sebesar-besarnya,
khususnya kepada :
1. Allah SWT yang senantiasa memberikan karunia dan ridho-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan proses pendidikan dan penyusunan skripsi ini
dengan baik.
2. Kepada kedua orangtua saya Ayah Erwin dan Bunda Risfana Zonita yang
selalu memberikan dorongan, semangat, nasihat, bimbingan, doa dan kasih
sayang tak terhingga sampai saat ini, sehingga saya bisa menyelesaikan studi
sesuai dengan harapan. Terima kasih atas perjuangan dan pengorbanan Ayah
dan Bunda untuk saya sampai saat ini. Hanya doa dan usaha yang bisa saya
lakukan untuk membahagiakan kalian kedepannya kelak. Semoga Allah SWT
selalu memberikan kesehatan dan umur panjang untuk Ayah dan Bunda,
Aamiin.
3. Kepada keluarga besar saya yang selalu memberikan dukungan, doa dan
saran serta semangat sampai saat ini sehingga saya bisa menyelesaikan studi,
semoga selalu diberi kesehatan dan umur panjang dari Allah SWT, Aamiin.
4. Kepada Maria Ulfa sosok orang dibalik layar yang selalu memberikan
semangat, doa dan saran serta selalu mengerti keadaan saya sampai saat ini
sehingga saya dapat menyelesaikan studi. Semoga Allah selalu memberikan
kesehatan dan umur panjang agar kita bisa sukses bersama, Aamiin.
5. Kepada Bapak Dr. Syarif Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Lampung.
6. Kepada Bapak Drs. Ikram, M.Si. selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, yang sudah memberikan
motivasi, saran dan masukan untuk kelancaran studi dan dalam penyusunan
skrispsi ini sampai selesai.
7. Kepada Bapak Damar Wibisono, S.Sos.,M.A. selaku Sekertaris Jurusan
Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, yang
telah membantu dalam berproses selama studi, serta memberikan kritik dan
saran dalam kelancaran skripsi ini.
8. Kepada Ibu Dra. Anita Damayantie, M.H. selaku Pembibing Utama dalam
penyusunan skripsi ini, terimakasih banyak karena telah meluangkan banyak
waktu, tenaga, pikiran dan memberikan semangat terimakasih sekali Ibu
sangat berjasa dan memberikan banyak pelajaran kepada saya, sejak awal
bimbingan sampai selesainya skripsi ini. Semoga Allah SWT selalu
melimpahkan berkah kepada Ibu dan keluarga, Aamiin.
9. Kepada Bapak Drs. Suwarno, M.H. selaku Penguji Utama dalam penyusunan
skripsi ini, terimakasih banyak atas semua kritik dan saran yang telah Bapak
berikan, sehingga skripsi ini menjadi lebih bak lagi. Bapak sudah sangat
berjasa dan memberikan banyak pelajaran kepada saya, sejak awal sampai
selesainya skripsi ini. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan berkah kepada
Bapak dan keluarga, Aamiin.
10. Kepada Bapak dan Ibu Dosen serta staf Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
11. Kepada Mario Sandy dan Sofyan Riady, terimakasih telah mau meluangkan
waktu untuk menemani saya melakukan penelitian di lapangan, telah
memberikan dorongan motivasi untuk menjadi manusia yang lebih baik dari
sebelumnya, terimakasih atas saran, masukan dan pelajaran yang banyak
kepada saya, semoga kita bisa sukses bersama untuk kedepannya, Aamiin.
12. Kepada sahabat-sahabat saya KPG GSG: Ichsan Primayoga, Irsan Bahagia,
Fadhil Fadhur, Rama Aldi, Fadhil Nugraha, Bennarivo, Novrizky Mahardika,
Rizky Listio, Umpu Dalom, Afif Alwan dan Faqiha Rasyid. Terimakasih atas
semangat, pengalaman serta waktu kebersamaan kita dari awal perkuliahan
sampai saat ini. Maaf apabila selama ini saya sering menyebalkan dan
menyusahkan kalian. Sekali lagi terimakasih untuk hari-hari yang selalu
diakhiri dengan canda tawa. Semoga kita bisa sama-sama sukses untuk
kedepannya, Aamiin.
13. Kepada sahabat-sahabat saya Evita Yuliana, Putri Prastiwi, Bonita Dwi, Ariz
Nisrina dan Intan Anggraeni. Terimakasih atas masukan, waktu, saran serta
semangat yang telah diberikan kepada saya. Maaf apabila saya sering
menyebalkan dan menyusahkan kalian. Semoga kita bisa sama-sama sukses
untuk kedepannya, Aamiin.
14. Kepada Sober’s Club: Alfian Dwiky, Zumri Aqil, Rendy Abdi, Farid Allawy,
Angga Pratama, Igo Setiawan, Aldi Ansyah, Davi Safitra dan Ridho
Hanafiah. Terimakasih atas waktu yang telah sama-sama kita lalui dari SMP-
SMA hingga sekarang kita masih tetap bersama, terimakasih atas berbagai
pengalaman yang telah kita lalui bersama sedih senangnya menjadi anak
kosan, bahkan menjadi keluarga tak sedarah. Maaf apabila saya sering
menyebalkan. Semoga Allah selalu memberikan nikmat berlebih kepada
kalian, Aamiin.
15. Kepada teman-teman seperjuangan Sosiologi angkatan 2014 yang tidak bisa
saya sebutkan namanya satu persatu. Semoga sampai kapanpun kita Sosiologi
2014 tetap solid.
16. Kepada seluruh pihak yang sudah membantu proses saya dalam
menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada teman-teman mahasiswa dan
karyawan kedai kopi yang telah bersedia menjadi informan dalam penelitian
ini, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kalian, Aamiin.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat memberikan penambahan wawasan
bagi para pembaca, serta dapat dijadikan referensi bagi penelitian yang dilakukan
di masa yang akan datang terkait dengan motivasi mahasiswa mengunjungi kedai
kopi.
Bandar Lampung, 05 Maret 2019
Tertanda,
Agung Pratama
NPM. 1416011005
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .................................................................................................. i
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 7
2.1 Konsep Motivasi ................................................................ 7
2.1.1 Pengertian Motivasi ................................................. 7
2.1.2 Jenis-jenis Motivasi ................................................. 8
2.2 Konsep Mahasiswa ............................................................ 10
2.3 Konsep Kedai Kopi ........................................................... 11
2.3.1 Pengertian Kedai Kopi ............................................ 11
2.3.2 Keputusan Pembelian .............................................. 12
2.3.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian ................................................................ 15
2.4 Penelitian Terdahulu .......................................................... 17
2.5 Kerangka Berpikir ............................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 24
3.1 Jenis Penelitian .................................................................. 24
3.2 Lokasi Penelitian ............................................................... 25
3.3 Fokus Penelitian ................................................................ 25
3.4 Informan ............................................................................ 26
3.5 Sumber Data ...................................................................... 26
3.6 Teknik Pengumpulan Data ................................................ 27
3.7 teknik Analisis Data .......................................................... 27
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ................. 31
4.1 Gambaran Umum Warkop Aceh Jamboe Raya ................. 31
4.1.1 Sejarah dan Profil Warkop Aceh
Jamboe Raya ........................................................... 31
4.1.2 Lokasi Warkop Aceh Jamboe Raya ........................ 32
ii
4.2 Gambaran Umum Kedai Test Coffee ................................ 34
4.2.1 Sejarah dan Profil Kedai Test Coffee ...................... 34
4.2.2 Lokasi Test Coffee ................................................... 36
4.3 Gambaran Umum El’s Coffee ........................................... 37
4.3.1 Sejarah dan Profil El’Coffee .................................... 37
4.3.2 Lokasi El’s Coffee ................................................... 39
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................. 41
5.1 Identitas Informan ............................................................. 41
5.2 Upaya Yang Dilakukan Kedai Kopi
Dalam Menarik Minat Konsumen .................................... 48
5.3 Konsumen Mahasiswa di Warkop Aceh Jamboe
Raya, Kedai Test Coffee dan El’s Coffee ......................... 51
5.4 Motivasi Mahasiswa Mengunjugi Kedai Kopi .................. 55
5.4.1 Motivasi Intrinsik Mahasiswa
Mengunjungi Kedai Kopi ....................................... 56
5.4.2 Motivasi Ekstrinsik Mahasiswa
Mengunjungi Kedai Kopi ....................................... 61
5.5 Klasifikasi Jenis Motivasi Yang Paling Berpengaruh
di Kedai Kopi ................................................................... 67
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 71
6.1 Kesimpulan ........................................................................ 71
6.2 Saran .................................................................................. 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Kepadatan Penduduk di Kecamatan Way Halim ............. 33
Tabel 4.2 Kepadatan Penduduk di Kecamatan Rajabasa .................. 35
Tabel 4.3 Kepadatan Penduduk di Kecamatan Kedaton ................... 38
Tabel 5.1 Identitas Informan ............................................................. 45
Tabel 5.2 Upaya Yang Dilakukan Kedai Kopi .................................. 48
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................. 23
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Penemuan biji kopi yang sangat berkhasiat untuk energi pertama kali
ditemukan oleh Orang dari Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000
tahun yang lalu, atau 1000 tahun sebelum Masehi. Sejarah ditemukannya
kopi dimulai ketika seorang pengembala kambing yang melihat tingkah
laku kambingnya yang sangat lincah daripada sebelumnya dan kemudian
dia menyelidiki ternyata kambingnya itu telah memakan biji kopi yang
terjatuh dari sebuah pohon kopi. Sejak saat itu ia memperkenalkan pohon
kopi tersebut kepada warga desanya, lama kelamaan kopi dikenal sebagai
minuman yang banyak khasiat serta dapat menambah stamina. Metode
pengolahan kopi pada zaman dulu adalah dengan merebus biji kopi ke
dalam air lalu diminum. Seiring berkembangnya waktu dan teknologi,
pengolahan biji kopi menjadi semakin kompleks dan canggih demi
mendapatkan hasil yang unggul (Caswell, 2006)
Kedai kopi pertama kali di dunia berdiri pada tahun 1475 yang bernama
Kiva Han yang berada di Kota Konstatinopel (sekarang Istanbul) Turki.
Kedai Kopi ini diketahui menjadi Coffee Shop pertama yang buka dan
2
melayani pengunjungnya dengan kopi khas Turki. Pada masa itu, kopi
merupakan unsur penting dalam kebudayaan bangsa Turki. Sangking
pentingnya, bahkan ada hukum yang mengatakan jika seorang suami tidak
memberikan pasokan kopi yang cukup kepada istrinya, maka sang istri
berhak untuk menceraikan suaminya tersebut. Orang-orang Turki gemar
menikmati kopi mereka dengan memasaknya menggunakan Ibrik (pot ala
turki). Budaya minum kopi seperti ini masih diterapkan di Turki sampai
sekarang. (https://bit.ly/2H0Ci3K diakses pada 7 Agustus 2018)
Bisnis kedai kopi secara global diperkenalkan oleh Jerry Baldwin, Zev
Siegel dan Gordon Bowker dengan membuka Starbucks Coffee pada tahun
1971 di Seatle, Amerika. Hingga kini Starbucks Coffee menjadi satu-
satunya perusahaan kopi yang memiliki gerai terbanyak di seluruh dunia
(8.949 gerai), dengan perincian 6.376 gerai di Amerika dan 2.573 gerai di
negara lain termasuk Indonesia.
Dari dulu sudah ada banyak kedai-kedai kopi kecil sebagai tempat
masyarakat untuk berkumpul terutama masyarakat pedesaan, lalu sejak
tahun 2002 banyak muncul kedai kopi lokal yang tersebar di berbagai kota
di Indonesia, mulai dari kedai kopi pinggiran yang menyediakan jenis kopi
dengan teknik penyeduhan sederhana hingga kedai kopi kelas premium
yang biasa disebut oleh masyarakat Indonesia dengan sebutan Coffee
Shop, yang menggunakan metode penyeduhan yang unik. Beberapa contoh
Coffee Shop di Indonesia, yaitu El’s Coffee, The Coffee Bean and Tea
Leaf dan juga Starbucks Coffee. Coffee Shop yang memiliki konsep
3
tempat yang unik dan juga nyaman tidak hanya dimanfaatkan oleh
mahasiswa sebagai menikmati segelas kopi, akan tetapi juga sudah sebagai
gaya hidup dikalangan mahasiswa sebagai tempat berdiskusi, berkumpul
bersama dan melepas penat sehabis kuliah.
Provinsi Lampung yang terkenal dengan masyarakatnya yang banyak
membudidayakan kopi menyadari bahwa kopi Lampung memiliki citarasa
dan aroma yang memang khas tersendiri. Sebagai provinsi yang juga salah
satu penghasil biji kopi di Indonesia pada tahun 2014 sebanyak 131.501
ton produksi tanaman kopi robusta (Badan Pusat Statistik, 2014),
masyarakat Lampung memiliki kebiasaan meminum kopi pada pagi, siang
bahkan malam hari. Penulis mengamati di Bandar Lampung bahwa
pemuda dan pemudi yang kebanyakan adalah mereka sebagai mahasiswa
menjadikan kopi sebagai minuman wajib terutama pria saat mereka sedang
berkumpul, hal inilah yang menyebabkan banyak munculnya kafe-kafe di
Bandar Lampung yang menyajikan minuman kopi dalam daftar menunya.
Kedai kopi kelas premium juga berkembang pesat di Bandar Lampung,
contohnya seperti Starbucks Coffee, El’s Coffee, Bangi Kopitiam, KFC
Coffee, Kedai Kopi N8.
Para pengusaha di Bandar Lampung melihat peluang usaha dalam
kebiasaan mahasiswa yang saat ini sudah menjadi salah satu gaya hidup
mereka dengan membuka kedai kopi kelas menengah yang tidak
memerlukan modal terlalu besar seperti kedai kopi kelas premium yang
bisa menghabiskan modal tidak sedikit. Oleh karena itu, mereka
4
mendirikan kedai kopi kelas menengah dengan konsep yang juga unik dan
lebih terjangkau harganya untuk kalangan mahasiswa.
Seiring dengan mulai maraknya kedai-kedai kopi bermunculan di Bandar
Lampung baik kedai kopi pinggiran, kelas menengah ataupun kedai kopi
kelas premium, pastinya mengundang minat mahasiswa untuk
mengunjungi salah satu dari ketiga jenis tempat menikmati kopi tersebut,
walaupun fenomena yang marak di kalangan mahasiswa adalah
kebanyakan dari mahasiswa-mahasiswa mengunjungi kedai kopi hanya
untuk sekedar nongkrong berjam-jam dan hanya memesan satu gelas kopi
saja. Pengertian mengenai motivasi yang memengaruhi mahasiswa untuk
memilih mengunjungi kedai kopi dijelaskan dalam sebuah jurnal yang
berjudul ”Memahami Motivasi Dalam Proses Keputusan Pembelian
Konsumen” Oleh Arif Sudaryana mengatakan bahwa motivasi yang ada
pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada
tujuan mencapai kepuasan (Sukanto dan Hani H. 1986). Jadi dengan kata
lain setiap perilaku/kegiatan konsumen diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan tetentu yang berkaitan dengan kebutuhan dalam memperoleh
kepuasan.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi dalam
proses keputusan pembelian ada kaitannya dengan tingkat kepuasan yang
ingin dicapai mahasiswa mengunjungi kedai kopi, oleh karena itu peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Motivasi Mahasiswa
Mengunjungi Kedai Kopi di Bandar Lampung”.
5
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa saja faktor-faktor yang memotivasi mahasiswa mengunjungi kedai
kopi di Bandar Lampung?
2. Upaya yang dilakukan kedai kopi untuk menarik minat konsumen
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini ialah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memotivasi mahasiswa
Mengunjungi kedai kopi di Bandar Lampung
2. Untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan kedai kopi untuk menarik
minat konsumen
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
referensi baru bagi penulis terhadap kajian penelitian mengenai
faktor-faktor yang memotivasi mahasiswa mengunjungi kedai
kopi di Bandar Lampung dan sebagai masukkan untuk
penelitian dalam bidang sosiologi yang dapat bermanfaat bagi
penelitian selanjutnya.
6
2. Manfaat Praktis
Kegunaan penelitian ini dari aspek praktis diharapkan dapat
memberikan masukkan untuk pengusaha kedai kedai kopi untuk
dapat menjaga maupun meningkatkan kualitas pelayanan
terhadap konsumen dan juga sebagai masukkan pemikiran.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Motivasi
2.1.1 Pengertian Motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang
melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi
berasal dari kata “motif” yang berarti dorongan atau rangsangan yang ada
dalam diri seseorang maupun luar. Secara etimologi kata motivasi berasal
dari bahasa Inggris, yaitu “motivation”, yang artinya “daya batin” atau
“dorongan”. Sehingga pengertian motivasi adalah segala sesuatu yang
mendorong atau menggerakkan seseorang untuk bertindak melakukan
sesuatu dengan tujuan tertentu. Menurut Weiner (1990) yang dikutip dari
Elliot (2000), motivasi didefinisikan sebagai kondisi internal yang
membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan
tertentu dan membuat kita tetap tertarik terhadap sesuatu. Sedangkan
menurut Makmun (2003) motivasi memiliki arti lebih dari sekedar
dorongan dari dalam diri seseorang, motivasi menjadi suatu kekuatan,
tenaga atau daya dan suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan
8
dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari
atau tak disadari.
Berdasarkan uraian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi
merupakan suatu rangsangan atau dorongan terhadap individu baik yang
berasal dari dalam maupun luar dirinya untuk bergerak ke arah tujuan
tertentu.
2.1.2 Jenis-jenis Motivasi
a. Motivasi Intrinsik
Motivasi intinsik bermakna sebagai keinginan dari diri sendiri untuk
bertindak tanpa adanya rangsangan dari luar menurut Elliot (2000).
Motivasi instrinsik mengacu pada alasan mengapa kita melakukan
aktivitas tertentu untuk kepuasan dan kenikmatan yang beraal dari dalam
diri kita sendiri menurut Brown (2007)
Motivasi intrinsik dapat dsisimpulkan yaitu keinginan seseorang untuk
melakukan sesuatu, yang disebabkan oleh faktor dorongan yang berasal
dari dalam diri sendiri tanpa dipengaruhi orang lain karena adanya hasrat
untuk mencapai tujuan tertentu. Dorongan dari dalam diri seseorang untuk
bertindak melakukan sesuatu tidak sama sekali dipengaruhi oleh
rangsangan dari luar dirinya dan atas dasar dari kemauannya itu sendiri.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik adalah kebalikannya dari motivasi intrinsik, yaitu
motivasi yang muncul karena pengaruh lingkungan luar. Motivasi ini
menggunakan pemicu untuk membuat seseorang termotivasi. Pemicu ini
9
bisa berupa uang, bonus, insentif, penghargaan, hadiah, gaji besar, jabatan,
pujian dan sebagainya. Motivasi ekstrinsik memiliki kekuatan untuk
mengubah kemauan seseorang. Seseorang bisa berubah pikiran dari yang
tidak mau menjadi mau berbuat sesuatu karena motivasi ini (Suhardi,
2013).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi ekstrinsik adalah :
1) Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga khususnya orang tua merupakan salah satu faktor
pendorong (reinforcing factors) yang dapat mempengaruhi perilaku
anak-anak mereka dalam berperilaku, mengambil keputusan, pemberi
saran dan lain sebagainya.
2) Lingkungan
Lingkungan adalah dimana tempat seseorang tinggal. Lingkungan dapat
mempengaruhi seseorang sehingga dapat termotivasi untuk melakukan
sesuatu. Selain keluarga, lingkungan juga mempunyai peran yang besar
dalam memotivasi seseorang dalam merubah tingkah lakunya. Dalam
sebuah lingkungan yang hangat dan terbuka, akan menimbulkan rasa
kesetiakawanan yang tinggi.
Dapat disimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik timbul akibat dari
rangsangan atau dorongan dari luar diri seseorang terhadap apa yang akan
dicapainya. Motivasi ekstrinsik memiliki kemampuan mengubah kemauan
seseorang yang tadinya tidak mau menjadi mau.
10
2.2 Konsep Mahasiswa
Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa yaitu suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh
statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi, institut ataupun akademi.
Menurut Knopfermacher (dalam Suwono, 1978) mahasiswa adalah insan-
insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi,
dididik dan diharapkan menjadi calon-calon intelektual. Sedangkan
menurut Sarwono (1978) Mahasiswa adalah setiap orang yang secara
resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas
usia sekitar 18-30 tahun. Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam
masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan
tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual dan cendekiawan
muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan
berbagai predikat.
Pengertian Mahasiswa berdasarkan beberapa ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa mahasiswa merupakan calon intelektual dan cendekiawan yang
berasal dari suatu kelompok dalam masyarakat yang berusia 18-30 tahun
yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi,
institut ataupun akademi dengan predikat sarjana setelah menyelesaikan
studinya.
11
2.3 Konsep Kedai Kopi
2.3.1 Pengertian Kedai kopi
Kedai kopi adalah suatu tempat yang sering dikunjungi oleh masyarakat
berbagai latar belakang, sosial budaya untuk berkumpul, diskusi
masyarakat berbagai macam latar belakang, minum bersama untuk
mendapatkan suatu informasi bermanfaat yang didapatkan.
Kedai kopi juga merupakan tempat dimana seseorang atau sekelompok
orang berkunjung untuk menikmati minuman dari biji kopi yang disajikan
oleh kedai kopi tersebut, biji kopi pada umumnya dikategorikan menjadi
dua jenis yaitu Kopi Robusta dan Arabika. Bagi sebagian orang
berpendapat perbedaan dari keduanya adalah biji kopi arabika memiliki
cita rasa yang sedikit lebih asam dan juga lebih kuat aroma kopinya
daripada jenis kopi robusta yang cenderung memiliki rasa yang netral,
sebelum di sangrai biji kopi jenis robusta memiliki aroma seperti kacang-
kacangan. Masyarakat di Indonesia lebih cenderung suka menikmati jenis
biji kopi Robusta dikarenakan lebih mudah ditemui dipasaran dan
karakteristik tanaman biji kopi robusta yang hanya dapat tumbuh di
dataran rendah dan beriklim tropis.
Dalam sebuah jurnal yang ditulis oleh Ardietya Kurniawan dan Muh.
Rosyid Ridlo yang berjudul ”Perilaku Konsumtif Remaja Penikmat
Warung Kopi” dijelaskan bahwa budaya minum kopi saat ini merupakan
suatu tren baru yang muncul di berbagai kalangan masyarakat.
Meningkatnya permintaan akan kopi, memancing munculnya berbagai
12
brand, cafe, dan coffee shop di kota-kota besar. Meskipun banyak brand
yang bermunculan namun pangsa pasar yang dituju berbeda-beda. Dalam
hal ini budaya komsumsi kopi dilakukan masyarakat di cafe atau coffee
shop di kota-kota besar dan di kedai atau warung kopi pada masyarakat
desa ataupun kota-kota kecil. Warung kopi merupakan suatu tempat yang
tidak harus besar namun menawarkan banyak hal di dalamnya, siapa yang
menyangka keberadaan warung kopi menjadi sarana bertemunya banyak
orang yang awalnya tidak kenal menjadi kenal.
Berdasarkan pendapat beberapa sumber dan ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa kedai kopi merupakan suatu tempat yang menjadikan minuman
olahan kopi sebagai ciri khasnya, kedai kopi tidak hanya menawarkan
minuman olahan kopi yang disajikan namun juga menjadi saran
bertemunya orang yang awalnya tidak kenal menjadi kenal dari berbagai
latar belakang sosial, budaya maupun materi.
2.3.2 Keputusan Pembelian
Amirullah (2002) mengatakan bahwa Pengambilan keputusan adalah suatu
proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan
kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang
dianggap paling menguntungkan.
Dalam hubungannya pembeli atau konsumen yang dalam hal ini yaitu
mahasiswa dengan kedai kopi atau Coffee Shop.
13
Ada lima tahap yang dilalui dalam proses keputusan pembelian :
a) Pengenalan Masalah
Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah atau kebutuhan.
Pembeli merasakan adanya perbedaan antara yang nyata dan yang
diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan karena adanya rangsangan
internal maupun eksternal.
b) Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin, atau
mungkin juga tidak, mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan
konsumen itu kuat dan produk itu berada di dekatnya, mungkin
konsumen akan langsung membelinya. Jika tidak kebutuhan konsumen
ini hanya akan menjadi ingatan saja.
c) Evaluasi Alternatif
Konsumen memproses informasi tentang pilihan mereka untuk
membuat keputusan terakhir. Pertama, kita melihat bahwa konsumen
mempunyai kebutuhan. Konsumen akan mencari manfaat tertentu dan
selanjutnya melihat kepada atribut produk. Konsumen akan
memberikan bobot yang berbeda untuk setiap atribut produk sesuai
dengan kepentingannya.
14
d) Keputusan Pembelian
Pada tahap evaluasi, konsumen menyusun merek-merek dalam
himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian. Biasanya ia
memilih merek yang disukai. Tetapi ada pula faktor yang
mempengaruhi seperti sikap orang lain dan faktor-faktor keadaan yang
tidak terduga.
e) Perilaku Sesudah Pembelian
Sesudah pembelian terhadap suatu produk, konsumen akan mengalami
beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.
1. Kepuasan Sesudah Pembelian
Konsumen mendasarkan harapannya kepada informasi yang
mereka terima tentang produk. Jika kenyataan yang mereka dapat
ternyata berbeda dengan yang diharapkan maka mereka merasa
tidak puas. Bila produk tersebut memenuhi harapan, mereka pun
akan puas.
2. Tindakan Sesudah Pembelian
Penjualan perusahaan berdasarkan dua kelompok, yaitu pelanggan
baru dan pelanggan ulang. Mempertahankan pelanggan yang lama
adalah lebih penting daripada menarik pelanggan baru. Oleh karena
itu perusahaan harus memperhatikan kepuasan pelanggan. Jika
konsumen merasa puas ia akan memperlihatkan kemungkinan
untuk membeli lagi produk tersebut. Sedangkan konsumen yang
15
tidak puas akan melakukan hal yang sebaliknya, bahkan
menceritakan ketidakpuasannya kepada orang lain disekitarnya,
yang membuat konsumen lain tidak menyukai produk tersebut.
2.3.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia
membeli barang-barang dan jasa perusahaan (disamping barang lain) pada
saat mereka membutuhkan. Hal ini sangat bergantung bagi manajer
pemasaran untuk memhami “mengapa” dan “bagaimana” tingkah laku
konsumen tersebut demikian sehinga perusahaan dapat mengembangkan,
menentukan harga dan mempromosikan dan mendistribusikan produknya
dengan baik. Dengan mempelajari perilaku konsumen, manajer akan
mengetahui kesempatan yang baru yang berasal dari belum terpenuhinya
kebutuhan dan kemudian mengidentifikasikan untuk mengadakan
segmentasi pasar. Assauri (2008).
Adapun faktor-faktor perilaku konsumen yang mempengaruhi pembelian
produk menurut Suryani (2008) adalah sebagai berikut :
a) Produk
Secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen
atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha mencapai tujuan
organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen,
sesuai kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
Menurut Kotler (2008) Produk adalah setiap apa saja yang dapat
16
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pemakaian, atau
konsumsi yang dapat memenuhi kegiatan atau kebutuhan, ia meliputi
benda fisik, jasa orang, tempat, organisasi, dan gagasan.
Dari definisi diatas, maka dapatlah kita melihat bahwa produk
merupakan sesuatu yang dipandang sebagai cara untuk memuaskan
konsumen sebagai pembeli dan merupakan dasar dari suatu kegiatan
dalam suatu perusahaan.
b) Harga
Sebelum memasarkan produknya di pasar, perusahaan perlu
menetapkan harga produk tersebut. Harga adalah merupakan salah satu
unsur pemasaran yang penting dalam dunia perdagangan dewasa ini
khususnya dalam dunia persaingan bagi setiap perusahaan. Definisi
harga menurut Gitosudarmo (2008) “Harga adalah sebuah uang yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang dan jasa-jasa tertentu
atau kombinasi keduanya”
c) Promosi
Promosi merupakan salah satu aspek penting dalam suatu kegiatan
pemasaran, sebab promosi dapat mempengaruhi perilaku konsumen
terhadap produk perusahaan. Disamping itu promosi dapat digunakan
sebagai komunikasi antara produsen ke konsumen. Promosi juga
sebagai sarana dalam memperkenalkan jenis, harga, bentuk, warna dan
kualitas dari produk yang dihasilkan. Pengertian promosi menurut
McDaniel dalam Lamb (2006) “Promosi komunikasi dari para pemasar
17
yang menginformasikan, membujuk dan mengingatkan para calon
pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka
atau memperoleh suatu respon”
Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa kegiatan promosi tidak boleh
berhenti hanya pada memperkenalkan produk kepada konsumen saja,
akan tetapi harus dilanjutkan dengan upaya untuk mempengaruhi agar
konsumen tersebut menjadi senang dan kemudian membeli produknya.
2.4 Penelitian Terdahulu
a. Penelitian yang dilakukan oleh Vivin Marastika (2015) dengan judul
”Gaya Hidup Minum Kopi Pemuda di Kota Palembang (Studi Kasus
Pada Pemuda Penikmat Kopi di Starbucks Coffee Palembang Icon
Mall). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
karakteristik sosial demografis pemuda yang memiliki gaya hidup
meminum kopi di Starbucks Coffee Palembang Icon Mall. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan teori simulasi dan nilai
tanda dari Jeans Baudrillard.
Hasil dari penelitian ini adalah pemuda yang memiliki gaya hidup
meminum kopi di Starbucks Coffee Palembang Icon Mall berasal dari
masyarakat kelas sosial menengah dan atas. Gaya hidup minum kopi di
Starbucks Coffee yang dilakukan pemuda di Palembang Icon Mall
terlihat dari penampakan luar, kedirian dan sensibilitas. Gaya hidup
tersebut dibentuk oleh simulasi yang diciptakan Starbucks Coffee.
18
Simulasi itu terwujud dalam bentuk pelayanan, fasilitas serta menu
yang ditawarkan Starbucks Coffee dan menciptakan pola pikir pemuda
Palembang menganggap bahwa Starbucks Coffee merupakan kedai
kopi yang elit dan branded.
Adapun relevansi penelitian diatas dengan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti yakni umumnya hampir sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti karena sama-sama membahas tema tentang
pemuda yang mengunjungi kedai kopi dan golongan kelas-kelas
pemuda yang mengunjungi kedai kopi tergolong dalam kelas sosial
seperti apa. Hanya saja fokus penelitian adalah untuk mengetahui
karakteristik sosial demografis pemuda yang memiliki gaya hidup
meminum kopi, sementara penelitian peneliti adalah mengenai faktor
apa yang memotivasi mahasiswa mengunjungi kedai kopi
b. Penelitian yang dilakukan oleh Kiki Diah Perwita (2012) dengan judul
Analisis Customer Relations Kedai Kopi Espresso Bar di Yogyakarta
Dalam Meningkatkan dan Mempertahankan Konsumen. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif
Komparatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan
wawancara secara langsung dengan pihak Divisi Marcomm, General
Manager Kedai Kopi, Barista Kedai Kopi dan Konsumen Kedai Kopi
Espresso Bar serta menggunakan dokumen yang diperoleh dari Kedai
Kopi Espresso Bar Yogyakarta. Uji validitas data dalam penelitian ini
menggunakan teknik triangulasi sumber. Data yang telah dikumpulkan,
19
kemudian dianalisis secara kualitatif dan dijelaskan dalam bentuk
uraian yang disusun secara detail dan sistematis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kegiatan customer
relations. Ketiga outlet Kedai Kopi Espresso Bar Yogyakarta selalu
mengutamakan kualitas menu, memberikan kenyamanan, komunikasi
yang baik dan memberikan hiburan kepada pelanggannya. Strategi
customer relations yang dilakukan ketiga outlet Kedai Kopi sebagian
besar adalah sama hanya terdapat sedikit perbedaan dalam prakteknya
di lapangan yaitu, bagaimana cara barista disetiap outlet Kedai Kopi
berkomunikasi dengan para pelanggannya, tempat dan suasana yang
disesuaikan dengan kebutuhan setiap pelanggan di masing-masing
outlet Kedai Kopi dan hiburan yang diberikan di masing-masing outlet
Kedai Kopi.
Adapun relevansi penelitian diatas dengan penelitian yang dilakukan
oeh peneliti yakni sama-sama membahas tentang upaya atau strategi
apa yang dilakukan oleh kedai kopi dalam menarik minat konsumen,
hanya saja fokus penelitian skripsi ini adalah tentang upaya apa saja
yang dilakukan oleh ketiga kedai yang menjadi lokasi penelitian,
sementara penelitian yang dilakukan oleh peneliti upaya yang dilakukan
kedai kopi hanya menjadi subbab dan lebih terfokus terhadap faktor
yang memotivasi mahasiswa mengunjungi kedai kopi.
c. Penelitian yang dilakukan oleh Dicky Budiman, Hastuti Naibaho, dan
Amelia (2013) dengan judul Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas
20
Produk, Kepuasan Pelanggan Terhadap Kesetiaan Merek Starbuck Di
Surabaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh
positif dan signifikan variabel kualitas layanan, kualitas produk,
kepuasan pelanggan terhadap kesetiaan merek Starbuck di Surabaya.
Dalam pengolahan data, digunakan software SPSS 16.0 Metode dan
jenis penelitian adalah kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui
kuisioner. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
responden yang pernah menggunakan Starbuck tiga bulan terakhir dan
pernah menggunakan lebih dari dua kali. Jumlah sampel sebanyak 137
responden. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi linier
berganda melalui uji F dan uji t pada tingkat kepercayaan 95% (α =
0,05)
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara serempak kualitas
layanan, kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan
pelanggan. Secara parsial, kualitas layanan, kualitas produk
berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan dan kepuasan
pelanggan berpengaruh positif terhadap kesetiaan merek Starbuck di
Surabaya. Implikasi dari penelitian dapat menjadi referensi penelitian
mendatang dan memberikan kontribusi bagi mahasiswa dan universitas.
Selain itu, penelitian ini juga dapat digunakan kepada para praktisi,
khususnya bagi pihak Starbucks dalam mengambil keputusan untuk
meningkatkan kesetiaan merek. Penelitian yang akan datang diharapkan
dapat melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan model yang
21
sama, namun menggunakan objek yang berbeda, atau menambah
variabel lain, sehingga dapat diperoleh wacana yang lebih luas.
Adapun relevansi penelitian diatas dengan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti adalah sama-sama meneliti tentang kedai kopi dan
kaitannya dengan kualitas produk, kualitas pelayanan terhadap
kepuasan konsumen akan tetapi metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, sementara
peneliti menggunakan metode kualitatif
2.5 Kerangka Berpikir
Penelitian ini mengkaji tentang faktor apa yang memotivasi mahasiswa
untuk mengunjungi kedai kopi di Bandar Lampung, motivasi menjadi
suatu dorongan kehendak yang menyebabkan mahasiswa melakukan suatu
perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi yang dimiliki oleh
setiap orang berbeda-beda untuk mencapai keinginannya, kaitannya
dengan maraknya bermunculan kedai-kedai kopi di Bandar Lampung baik
kedai kopi kelas pinggiran, menengah atau kedai kopi premium yang
ramai dikunjungi oleh kalangan muda terutama mahasiswa, peneliti
tertarik untuk meneliti salah satu perilaku individu yaitu motivasi.
Ada dua jenis motivasi, yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik,
motivasi intrinsik bermakna sebagai keinginan dari dalam diri mahasiswa
untuk mengunjungi kedai kopi tanpa adanya rangsangan dari luar
sedangkan motivasi ekstrinsik kebalikannya dari motivasi intrinsik yaitu
mahasiswa dalam tujuannya untuk mengunjung kedai kopi dipengaruhi
22
dari luar diri mahasiswa tersebut bisa berasal dari keluarga yang
merupakan keluarga penikmat kopi atau keluarga pembudidaya tanaman
kopi, lingkungan dan hal-hal yang disajikan oleh kedai kopi tersebut.
Oleh karena itu penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor dari kedua jenis motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik yang
memotivasi mahasiswa untuk mengunjungi kedai kopi di Bandar Lampung
23
Motivasi
Motivasi
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Kedai Kopi
di Bandar
Lampung
Mahasiswa Intrinsik :
Mahasiswa
memiliki
keinginan dari
dalam diri
sendiri atau
mencari tujuan
yang ingin
dipenuhinya
mengunjungi
kedai kopi
Ekstrinsik :
1. Pengaruh
keluarga
2. Lingkungan
3. Hal-hal yang
ditawarkan oleh
kedai kopi
Keputusan
Mahasiswa
Mengunjungi
Kedai Kopi
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Moleong (2007) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif
menekankan pada data berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka
yang disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Peneliti
menggunakan penelitian pendekatan kualitatif yaitu untuk mendapatkan
data dan mengumpulkan informasi yang selengkap mungkin tentang
motivasi mahasiswa mengunjungi kedai kopi di Bandar Lampung. Dengan
menggunakan pendekatan kualitatif diharapkan data yang didapat lebih
lengkap, lebih mendalam, kredibel dan bermakna sehingga tujuan dari
penelitian akan tercapai.
Selain itu, semua yang dikumpulkan cenderung menjadi kunci terhadap
apa yang telah di teliti. Hasil dari penelitian ini hanya mendeskripsikan
atau mengkonstruksikan wawancara mendalam terhadap subjek penelitian
sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai motivasi
mahasiswa mengunjungi kedai kopi di Bandar Lampung.
25
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di tiga jenis kedai kopi yang ada di Bandar
Lampung, kedai kopi kelas pinggiran (Warkop dan Mie Aceh Jamboe
Raya) Jl. Sultan Agung No.283, Way Halim Permai, Way Halim, Kota
Bandar Lampung, Lampung. Kedai kopi kelas menengah (Kedai Kopi
Test Coffee) Jalan Purnawiawan Raya, Gedong Meneng, Rajabasa, Kota
Bandar Lampung, Lampung. Kedai Kopi kelas premium (El’s Coffee) Mal
Boemi Kedaton jalan Teuku Umar, Kedaton, Kota Bandar Lampung.
Dipilihnya ketiga lokasi ini karena menurut pengamatan peneliti terdapat 3
jenis kelas kedai kopi di Bandar Lampung dan banyaknya mahasiswa yang
menikmati minuman kopi di kedai-kedai kopi tersebut, selain itu juga
ketiga lokasi yang dipilih merupakan kedai kopi yang sudah lebih dari 1
tahun mengoperasikan bisnisnya
3.3 Fokus Penelitian
Fokus penelitian dilakukan pada awal penelitian untuk memberikan
batasan-batasan hal yang diteliti. Fokus penelitian berfungsi memberikan
arahan selama proses penelitian, khususnya pada proses pengumpulan data
untuk mendapatkan data yang relevan dengan penelitian. Penelitian ini
berfokus pada beberapa masalah, yaitu :
1. Motivasi Intrinsik Mahasiswa mengunjungi kedai kopi yang ada di
Bandar Lampung
2. Motivasi Ekstrinsik Mahasiswa mengunjungi kedai kopi di Bandar
Lampung
3. Upaya yang dilakukan kedai kopi untuk menarik minat konsumen
26
3.4 Informan
Menurut Sugiyono (2009) Informan adalah orang yang diharapkan dapat
memberikan informasi tentang situasi dan kondisi. Dalam penelitian ini
informan dipilih menggunakan metode Snowball. Metode Snowball adalah
metode sampling dimana sampel diperoleh melalui proses bergulir dari
informan satu ke informan yang lainnya.
Oleh karena itu, informan dalam penelitian ini adalah pemilk kedai kopi
atau karyawan, serta satu mahasiswa laki-laki dan satu mahasiswi
perempuan yang mengunjungi di tiap ketiga kedai kopi yang dipilih.
3.5 Sumber Data
Sumber data merupakan subyek yang didapat oleh peneliti berupa
informasi yang dapat digunakan untuk mempermudah proses analisis. Ada
dua jenis sumber data dalam penelitian, yaitu :
1. Data Primer
Data primer diperoleh dari wawancara atau tanya jawab langsung antara
peneliti dengan informan, yaitu pemilik atau karyawan warung kopi
Aceh Jamboe Raya, kedai Test Coffee dan El’s Coffee Shop, serta satu
mahasiswa laki-laki dan satu mahasiswi perempuan di ketiga lokasi
kedai kopi terpilih. Yakni, total informan yang diwawancarai sebanyak
sembilan informan.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapat melalui dokumen–
dokumen penting seperti catatan, buku, atau karya ilmiah yang relevan
dengan objek penelitian.
27
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi bertujuan untuk mengamati subyek dan obyek penelitian
yaitu mahasiswa pada kedai kopi sehingga peneliti dapat memahami
keadaan yang sebenarnya di lokasi penelitian
2. Wawancara
Bentuk wawancara yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang
dilakukan dengan terlebih dahulu menyusun pertanyaan dalam bentuk
daftar pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada informan
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental
seseorang menurut Sugiyono (2009). Hasil penelitian ini akan
disertakan oleh gambar atau foto-foto selama penelitian.
3.7 Teknik Analisis Data
Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis deskriptif yang
dilakukan untuk mengidentifikasi motivasi mahasiswa mengunjungi kedai
kopi di Bandar Lampung. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
didasarkan data deskriptif dari status, keadaan, sikap, hubungan atau
sistem pemikiran suatu masalah yang menjadi objek penelitian. Setelah
mendapatkan data–data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka langkah
28
selanjutnya adalah mengolah data yang terkumpul dengan menganalisis
data, mendeskripsikan data, serta mengambil kesimpulan. Untuk
menganalisis data ini menggunakan teknik analisis data kualitatif, karena
data–data yang diperoleh merupakan kumpulan keterangan–keterangan.
Proses analisis data dimulai dengan menyiapkan seluruh data yang tersedia
dari berbagai sumber, yaitu melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
Teknik analisis data meliputi tiga komponen analisis yakni:
1. Reduksi Data
Reduksi data, merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif
yang merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data
sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Reduksi
data, dengan merangkum, memilih hal-hal pokok, disusun lebih
sistematis, sehingga data dapat memberikan gambaran yang lebih jelas
tentang hasil pengamatan dan mempermudah peneliti dalam mencari
kembali data yang diperoleh bila diperlukan.
2. Penyajian Data
Penyajian data, agar dapat melihat gambaran keseluruhan data atau
bagian-bagian tertentu dari penelitian. Dengan demikian peneliti dapat
menguasai data lebih mudah kebenarannya dengan cara memperolah
data itu dari sumber data lain, misalnya dari pihak kedua, ketiga, dan
seterusnya dengan menggunakan metode yang berbeda-beda.
Trianggulasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang
29
berbeda, misalnya dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dengan adanya trianggulasi ini tidak sekedar menilai kebenaran data,
akan tetapi juga dapat untuk menyelidiki validitas tafsiran penulis
mengenai data tersebut, maka dengan data yang ada akan memberikan
sifat yang reflektif dan pada akhirnya dengan trianggulasi ini akan
memberikan kemungkinan bahwa kekurangan informasi yang pertama
dapat menambah kelengkapan dari data yang sebelumnya. Tujuan akhir
trianggulasi ini adalah membandingkan informasi tentang hal yang
sama yang diperoleh dari berbagai pihak agar ada jaminan tentang
tingkat kepercayaan data.
3. Verifikasi Data dan Penarikan Kesimpulan
Langkah ketiga penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara dan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun bila
kesimpulan memang telah didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang didapat merupakan kesimpulan yang dapat dipercaya.
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat
menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi
mungkin juga tidak. Karena masalah dan rumusan masalah dalam
penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang
setelah peneliti berada di lapangan. Tahapan-tahapan dalam analisis
data di atas merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan, sehingga
30
saling berhubungan antara tahapan satu dan tahapan lainnya. Analisis
dilakukan secara berkesinambungan dari awal sampai akhir penelitian,
untuk mengetahui apa yang memotivasi mahasiswa mengunjungi kedai
kopi di Bandar Lampung dalam hal ini penelitian dilakukan di tiga
Kedai Kopi yang terpilih.
31
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Warkop Aceh Jamboe Raya
4.1.1 Sejarah dan Profil Warkop Aceh Jamboe Raya
Warkop Aceh Jamboe Raya pertama kali didirikan pada 8 September
2011. Warung kopi ini didirikan oleh Nedi yang merupakan warga Bandar
Lampung berdarah Aceh. Awal mula mendirikan Warung Kopi Aceh
Jamboe Raya hanya dengan ukuran 3x2 meter dan hingga saat ini Warkop
Aceh Jamboe Raya berukuran tidak kurang dari 8x3 meter masih
mempertahankan konsep yang sederhana khas warung kopi dengan bentuk
bangunan semi-permanen dan menempatkan tempat duduk diruang
terbuka dengan kursi dan meja plastik. Warkop Aceh Jamboe Raya awal
mula didirikan, hanya dikelola oleh Nedi bersama Istrinya namun setelah
beberapa tahun kini warkop ini sudah memiliki 20 karyawan yang dimana
semua karyawannya berdarah aceh, Nedi bertujuan mempekerjakan orang
Aceh yang tinggal di Bandar Lampung agar memberikan suasana yang
kental kepada konsumen seperti sedang berada di Aceh, bahkan kopi yang
akan disajikan oleh warung kopi ini di kirim langsung dari Aceh. Warga
Bandar Lampung beretnis Aceh yang dipekerjakan oleh nedi juga
ditujukan agar mereka yang tinggal di Bandar Lampung dapat mengelola
32
warkop ini secara kekeluargaan dengan empati antar karyawan yang satu
dengan lainnya dapat memberikan kualitas yang baik.
Warkop Aceh Jamboe Raya buka setiap hari mulai pukul 14.00 WIB
hingga pukul 12.00 WIB, menu yang dijual di warkop Aceh Jamboe Raya
ini tidak hanya minuman kopi, akan tetapi warkop ini juga menjual
minuman lainnya seperti jus dari aneka buah segar, teh tarik khas Aceh
ada pula makanan ringan seperti roti cane hingga mie Aceh yang
semuanya memiliki harga tidak lebih dari 25 ribu rupiah tiap menu
makanan maupun minumannya.
Keunikan dari warkop ini adalah meskipun mereka menyajikan minuman
kopi menggunakan kopi jenis Arabika yang memiliki harga cukup mahal
perkilo biji kopinya, Warkop Aceh Jamboe Raya justru mematok dengan
harga yang tergolong murah untuk segelas kopi yang ditawarkan, hal ini
dapat terjadi dikarenakan bubuk kopi Arabika yang digunakan diolah
melalui metode penyeduhan menggunakan saringan yang berisi bubuk
kopi arabika di dalamnya setelah itu disiram dengan menggunakan air
panas dan dipakai untuk menyeduh kopi beberapa kali sehingga lebih
hemat karena bubuk kopi yang digunakan bisa untuk menyeduh beberapa
gelas kopi. (https://bit.ly/2Bb1ctK diakses pada Selasa, 29 Januari 2019,
pukul 19.50 WIB).
4.1.2 Lokasi Warkop Aceh Jamboe Raya
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun
2012, tentang Penataan dan Pembentukan Kelurahan dan Kecamatan, letak
33
geografis dan wilayah administratif Kecamatan Way Halim berasal dari
sebagian wilayah geografis dan administratif Kecamatan Sukarame,
Kecamatan Kedaton, Kecamatan Tanjung Karang Timur dan Kecamatan
Sukabumi dengan batas-batas sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Senang
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Karang
Timur dan Kecamatan Sukabumi
3. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Sukarame
4. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Karang Pusat
dan Kecamatan Kedaton.
Tabel 4.1 Kepadatan Penduduk Menurut Kelurahan di Kecamatan Way
Halim, 2016.
Kelurahan Jumlah
Penduduk
Luas Daerah
(Km2)
Kepadatan
Per Km2
Jagabaya I 3.053 0,26 11.742
Jagabaya II 15.866 1,04 15.256
Jagabaya III 9.885 1,03 9.597
Gunung Sulah 12.369 0,97 12.752
Way Halim Permai 9.692 1,12 8.654
Perumnas Way Halim 11.789 1,15 10.259
Jumlah 62.663 5,57 11.250
Sumber : BPS Kota Bandar Lampung, 2016
Warung kopi ini terletak di daerah Way Halim tepatnya di Jalan Sultan
Agung No.283, Way Halim Permai, Way Halim, Kota Bandar Lampung,
Lampung dengan jumlah penduduk di kelurahan tersebut sebanyak 9.692
jiwa dan luas daerah 1,12 km2
membuat warkop Aceh Jamboe Raya ini
34
selalu ramai dikunjungi setiap harinya oleh masyarakat sekitar yang
tinggal berdekatan dengan warkop ini. Berada di pinggir jalur dua Way
Halim tepat di seberang Oops Pujasera dan sebelah barat pusat
perbelanjaan Transmart Carrefour Lampung. Sebagai acuan ketika ingin
mengunjungi warung kopi ini dari arah pusat kota ke Utara dan ikuti
sepanjang Jalan Sultan Agung.
4.2 Gambaran Umum Kedai Test Coffee
4.2.1 Sejarah dan Profil Kedai Test Coffee
Kedai Test Coffee berdiri pada tanggal 17 Juni 2017. Kedai ini didirikan
oleh Rahmat Iswaldi sebagai owner dan barista (peracik minuman kopi)
yang juga merupakan salah satu mahasiswa di Universitas Negeri di
Bandar Lampung. Keunikan dari kedai kopi ini adalah mereka memiliki
motto “sekali seduh bersaudara”, motto tersebut bermaksud ketika
konsumen yang datang mengunjungi kedai Test Coffee akan di ajak
berdiskusi oleh barista terlebih dahulu mengenai jenis minuman kopi
apakah yang diinginkan oleh konsumen sehingga minuman yang disajikan
sesuai dengan selera konsumen. Awal mula Rahmat Iswaldi mendirikan
kedai Test Coffee adalah ketika ia berkunjung ke Yogyakarta dan
mencicipi minuman kopi dari KoLing yang menyajikan minuman kopi
tidak hanya sekedar minuman biasa tetapi juga bisa memberikan rasa
kedekatan antara konsumen dengan barista yang akan menyajikan
minuman kopi. Beberapa saat setelah kunjungannya dari Yogyakarta,
Rahmat tidak menemukan adanya kedai yang memakai konsep seperti
35
KoLing yang ada di Yogyakarta barulah dari situ muncul keinginan
Rahmat untuk membawa konsep serupa ke kedai kopi miliknya
Kedai Test Coffee memiliki 3 orang karyawan yang juga merupakan teman
dari Rahmat sejak pertama kali buka hingga saat ini yaitu Rahmat sebagai
Barista, Dedek sebagai koki atau juru masak dan Coki sebagai waitress,
alasan rahmat memilih 2 orang teman sebagai karyawan di kedai miliknya
adalah karena sistem kepercayaan agar tercipta hubungan yang baik antara
atasan dan bawahan.
Kedai kopi kelas menengah ini mulai beroperasi pada pukul 17.00 WIB
hingga pukul 23.00 WIB pada hari Senin sampai Jum‟at dan pada hari
Sabtu dan Minggu kedai ini buka pada jam 13.00 hingga pukul 01.00 WIB
perbedaan waktu tutup di hari Sabtu dan Minggu dikarenakan intesitas
pelanggan yang ramai pada hari tersebut meskipun hingga larut malam,
kedai ini juga menawarkan minuman selain olahan kopi dalam menunya,
seperti Greentea Matcha Latte yang merupakan minuman olahan dauh teh
hijau dicampur dengan susu segar dan Es Teh. Selain minuman, kedai Test
Coffee juga menawarkan makanan ringan hingga makanan berat seperti
roti dan sosis bakar, nugget dan kentang goreng hingga nasi goreng. Kedai
Test Coffee memberikan harga di tiap menu makanan maupun minuman
yang ada berkisar antara 15-30 ribu rupiah.
(https://web.facebook.com/pages/TestCoffee17/427632027617807?_rdc=1
&_rdr diakses pada Selasa, 29 Januari 2019, pukul 19.55 WIB).
36
4.2.2 Lokasi Test Coffee
Kelurahan Gedung Meneng Memiliki Luas Wilayah + 227 Hektar, dengan
batas-batas sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Kampung Baru
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Gunung Terang
3. Sebelah Barat berbatasan dengan kelurahan Rajabasa
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Labuhan Ratu
Secara Geografis Kelurahan Gedung Meneng, merupakan daerah
daratan dan sebagian besar lahan Pekarangan. Kemudian sebagian lain
untuk perumahan atau Pemukiman.
Tabel 4.2 Kepadatan Penduduk Menurut Kelurahan di Kecamatan
Rajabasa, 2016.
Kelurahan Jumlah
Penduduk
Luas Daerah
(Km2)
Kepadatan
Per Km2
Gedong Meneng 8.109 5,56 1.458
Gedong Meneng Baru 3.045 1,06 2.873
Rajabasa 7.417 2,22 3.341
Rajabasa Nunyai 7.930 3,18 2.494
Rajabasa Nemuka 6.907 4,53 1.525
Rajabasa Raya 8.476 5,66 1.498
Rajabasa Jaya 7.057 1,05 6.721
Jumlah 48.941 23,26 2.104
Sumber : BPS Kota Bandar Lampung, 2016
Kedai Test Coffee terletak di Jalan Purnawirawan Raya, Gedong Meneng,
Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Lampung dengan jumlah penduduk di
Kelurahan Gedong Meneng sebanyak 8.109 jiwa dan luas daerah 5,56 km2
37
juga bertempat di pinggir jalan dan daerah ramai lalu lalang masyarakat,
membuat kedai ini memiliki peluang yang besar untuk dikunjungi oleh
masyarakat kelurahan Gedung Meneng. Memiliki bentuk bangunan berupa
kios permanen yang terletak di pinggir jalan, terdapat tulisan Test Coffee
berukuran cukup besar di dinding pembatas antara gang arema dengan Test
Coffee. Sebagai acuan untuk menunjungi kedai kopi ini dari arah pusat
kota melalui Jalan Zainal Abidin Pagaralam lalu berbelok ke Jalan
Purnawirawan Raya, tepat disebelah timur Bebek Belur Purnawiran dan
sebelum Surya Maxima Photography.
4.3 Gambaran Umum El’s Coffee
4.3.1 Sejarah dan Profil El’s Coffee
Nama kedai kopi kelas premium ini berasal dari nama pemiliknya, yaitu
Elkana Riswan yang merupakan seorang pengusaha lokal yang
melanjutkan bisnis keluarganya yang sudah berlangsung secara turun
temurun. Kakek dari Elkana Riswan merupakan pengepul kopi di daerah
Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Ayahnya juga
merupakan seorang pengepul kopi, keluar masuk desa demi menjual kopi.
Bisnis yang sudah berjalan sejak tahun 1940 ini makin berkembang
bahkan mendapatkan izin eksportir.
Baru pada tahun 2013 Elkana kembali ke Lampung setelah menamatkan
kuliahnya di Australia dan memutuskan untuk membuka kedai kopi
bersama adiknya Tia Riswan mereka ingin merubah pola bisnis
keluarganya dari hanya sebagai pengepul kopi beralih menjadi penghidang
kopi. El‟s Coffee pertama dibuka pada 14 Maret 2014 di Jalan Salim
38
Batubara, Teluk Betung, Bandar Lampung. Barulah disusul kedai kedua
dibuka di Mal Boemi Kedaton berbarengan dengan Grand Opening mal
terbesar di Bandar Lampung tersebut dan hingga saat ini El‟s Coffee sudah
membuka cabang di beberapa kota besar di Indonesia dan juga Malaysia
yang menjadikan El‟s Coffee kedai kopi kelas premium. Els‟s Coffee yang
terletak di Mal Boemi Kedaton memiliki karyawan sejumlah 6 orang
dimana terdapat 2 orang barista, 1 juru masak dan 3 orang waitress,
keenam karyawan tersebut di posisikan sesuai dengan fungsi dan keahlian
mereka masing-masing dengan sistem perekrutan karyawan adalah
pembukaan lowongan yang dilakukan El‟s Coffee.
El‟s Coffee buka setiap hari mulai pukul 09.00 WIB dan tutup hingga
pukul 22.00 WIB jam kerja kedai ini mengikuti jam kerja Mal Boemi
Kedaton. Kedai kopi kelas premium ini memiliki menu yang mereka
ciptakan sendiri dan berbeda dari kedai kopi lainnya sehingga membuat
kedai ini memiliki keunikan tersendiri, mimuman olahan kopi yang
ditawarkan seperti Mochatella, Thaitella, Magnuccino, Elspressimo, O-
Lava, dan Monster Shake. Daftar nama minuman diatas merupakan
beberapa dari daftar minuman yang El‟s Coffee ciptakan dengan minuman
favorit dikedai ini adalah Mochatella, selain minuman di kedai ini juga
menyediakan makanan yang juga merupakan ciptaan dari El‟s Coffee
seperti Spaghetti Ikan Asin Sambal Ijo. Harga dari daftar minuman dan
makanan yang ada di El‟s Coffee berkisar antara 45-60 ribu rupiah.
(https://bit.ly/2CWvHDQ diakses pada 31 Januari 2019, pukul 21:57 WIB)
39
4.3.2 Lokasi El’s Coffee
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun
2012, tentang Penataan dan Pembentukan Kelurahan dan Kecamatan, letak
geografis dan wilayah administratif Kecamatan Kedaton berasal dari
sebagian wilayah geografis dan administratif Kecamatan Kedaton dan
Kecamatan Tanjung Karang Pusat dengan batas-batas sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Senang
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Karang Pusat
3. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Way Halim
4. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Langkapura dan
Kecamatan Labuhan Ratu
Tabel 4.3 Kepadatan Penduduk Menurut Kelurahan di Kecamatan
Kedaton, 2017.
Kelurahan Jumlah
Penduduk
Luas Daerah
(Km2)
Kepadatan
Per Km2
Sukamenanti 3.514 0,19 18.495
Sidodadi 11.246 1,16 9.695
Surabaya 11.374 1,25 9.099
Kedaton 13.089 1,48 8.844
Sukamenanti Baru 3.985 0,19 20.974
Penengahan 3.382 0,25 13.528
Penengaha Raya 4.311 0,20 21.555
Jumlah 48.941 23,26 2.104
Sumber : BPS Kota Bandar Lampung, 2017
40
Lokasi El‟s Coffee yang diplih oleh peneliti berada di Lantai 2 Mal Boemi
Kedaton Jalan Teuku Umar, Kedaton, Kota Bandar Lampung dengan
jumlah penduduk di kelurahan Kedaton sebanyak 13.089 jiwa dan luas
daerah 1,48 km2 membuat El‟s Coffee sangat strategis karena berada di
dalam pusat perbelanjaan terbesar di Lampung dan terletak di daerah ramai
penduduk. Sebagai acuan untuk mengunjungi kedai kopi kelas premium
ini dari arah pusat Kota Bandar Lampung ke Utara ikuti sepanjang Jalan
Teuku Umar tepat di depan Toko Ladyfame dan sebelum Universitas
Teknokrat Indonesia.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan temuan dilapangan dan hasil pembahasan terkait motivasi
mahasiswa mengunjungi kedai kopi di Bandar Lampung yang dilakukan
terhadap mahasiswa di Warkop Aceh Jamboe Raya, Kedai Test Coffee dan
El‟s Coffee maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada berbagai upaya dari kedai kopi dalam menarik minat mahasiswa
untuk berkunjung, yang pertama yaitu kedai kopi kelas menengah
menggunakan metode manual brewing atau penyeduhan secara manual,
kedai kopi kelas premium menggunakan metode penyeduhan dengan
mesin. Berbeda dengan kedai kopi kelas menengah dan kelas premium,
kedai kelas pinggiran seperti warkop Aceh Jamboe Raya lebih
menyajikan minuman kopi menggunakan metode ciri khas Aceh dan
juga kopi yang digunakan sama persis dengan yang ada di Aceh.
Pelayanan serta harga dari ketiga kedai kopi juga beragam tergantung
dari kelas kedai kopinya. Kedai kelas pinggiran seperti warkop Aceh
Jamboe Raya tergolong jauh lebih murah dibandingkan dengan kelas
premium maupun kelas menengah yang lebih mahal juga berpengaruh
terhadap fasilitas yang diberikan. Warkop Aceh Jamboe Raya hanya
72
menggunakan tempat duduk dan meja plastik. Kedai kelas menengah
Test Coffee memberikan harga yang sedikit lebih mahal dibandingkan
kelas pinggiran namun tidak lebih mahal dari kelas premium dengan
fasilitas dan pelayanan yang diberikan seperti live musik, konsultasi
tentang kopi langsung dengan barista (peracik kopi) dan metode
penyajian manual. Kedai kelas premium jauh lebih mahal dibandingkan
dari kedai kelas pinggiran dan kelas menengah dalam menentukan
harga, akan tetapi fasilitas dan pelayanan yang diberikan juga sesuai
dengan harga yang ditentukan dengan tempat duduk sofa dan ruangan
ac akan tetapi kualitas dari minuman kopi kelas premium tidak jauh
berbeda dari kedai kelas menengah dari segi rasa.
2. Motivasi Intrinsik dari dalam diri mahasiswa dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa memiliki dorongan dari dalam diri mereka sendiri untuk
mengunjungi kedai kopi, mahasiswa termotivasi karena :
a. memiliki rasa penasaran terhadap kedai kopi yang mereka lihat lalu
mencoba untuk mengunjungi kedai kopi tersebut
b. rasa ingin tahu terhadap hal baru yang belum pernah dirasakan
sebelumnya yang dalam hal ini yaitu minuman kopi juga memotivasi
mahasiswa mengunjungi kedai kopi atas rasa ingin tahu terhadap
jenis minuman kopi tersebut
c. Mahasiswa termotivasi mengunjungi kedai kopi untuk mencari
suasana yang nyaman ketika berada di kedai kopi karena dengan
terpenuhinya kenyamanan dapat menyebakan perasaan sejahtera
pada diri mahasiswa tersebut.
73
3. Motivasi Ekstrinsik yang berasal dari luar diri mahasiswa sehingga
mendorong mahasiswa untuk mengunjungi kedai kopi dalam
penelitian ini ditemukan beberapa aspek :
a. Aspek pergaulan memotivasi mereka berawal dari ajakan teman
yang terlebih dahulu mengunjungi kedai kopi tersebut sehingga
informan yang diwawancara termotivasi oleh faktor diluar dari diri
mereka
b. Informasi yang didapat dari media sosial memotivasi mahasiswa
untuk mengunjungi kedai kopi
c. Harga, brand dan juga kualitas kopi memotivasi mahasiswa untuk
mengunjungi kedai kopi, kualitas rasa dari minuman kopi yang
sesuai dengan selera mereka, kemudian harga dari segelas
minuman kopi yang sesuai dengan kapasitas mereka sebagai
mahasiswa serta brand besar dari sebuah kedai kopi yang dianggap
pasti memberikan pelayanan premium kepada konsumen.
d. Lokasi kedai kopi, lokasi kedai kopi yang dekat dari tempat tinggal
juga memotivasi mahasiswa untuk mengunjungi kedai kopi, karena
pertimbangan waktu dan biaya yang harus dikeluarkan untuk
menikmati secangkir minuman kopi, lokasi kedai kopi merupakan
aspek yang berasal dari luar diri mahasiswa.
e. Pelayanan yang diberikan kedai kopi, mahasiswa juga dapat
termotivasi untuk kembali mengunjungi kedai kopi karena
pelayanan yang diberikan oleh kedai kopi tersebut sesuai dengan
apa yang mahasiswa rasakan.
74
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan,
terdapat beberapa saran dan pertimbangan yang disajikan berdasarkan
penelitian ini, sebagai berikut.
Untuk kedai kopi kelas pinggiran lebih memperhatikan konsep dari tempat
dengan memberikan ornamen yang menarik agar minat masyarakat
terutama kalangan muda yang dalam hal ini mahasiswa lebih tertarik
mengunjungi kedai kopi kelas pinggiran. Untuk kedai kopi kelas
menengah agar lebih meningkatkan promosi seperti menyebar brosur yang
berisikan pengetahuan tentang kopi supaya lebih banyak lagi masyarakat
yang tahu tentang keberadaan kedai kopi kelas menengah. Untuk kedai
kopi kelas premium lebih memperhatikan lagi dengan harga dan kualitas
yang diberikan agar sesuai dengan kapasitas yang dimiliki mahasiswa
maupun masyarakat kelas menengah ke bawah.
Untuk mahasiswa yang belum menyukai minuman kopi agar lebih banyak
mencoba terlebih dahulu minum kopi, karena selain banyak khasiat yang
ada dalam secangkir kopi, tetapi juga kopi tidaklah sepahit seperti yang
dipikirkan oleh sebagian orang apabila di proses dan disajikan dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah. (2002). Perilaku Konsumen. Cetakan Pertama. Jakarta: Graha Ilmu.
Budiman Dicky, Naibaho Hastuti, dan Amelia. (2013). Pengaruh Kualitas
Layanan, Kualitas Produk, Kepuasan Pelanggan Terhadap Kesetiaan
Merek Starbuck Di Surabaya. Jurnal. Universitas Pelita Harapan
Surabaya. Surabaya.
Elliot et al. (2000). Educational Psychology: Efective Teaching, Effective Learning, 3rd
edition. United States of America:Mc Graw Hill Companies.
Griffin, J. (1995). Customer Loyalty. ESENSI
Kolcaba, K. (2003). Comfort Theory and Practice: a vision for holistic health
care and research. Springer Publishing Company
Kurniawan dan Ridlo. (2017). Perilaku Konsumtif Remaja Penikmat Warung Kopi.
Jurnal. Universitas Sebelas Maret.
Makmun. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Rosda Karya Remaja.
Marastika, Vivin. (2015). Gaya Hidup Minum Kopi Pemuda di Kota Palembang
(Studi Kasus pada Pemuda Penikmat Kopi di Starbucks Coffee Palembang
Icon Mall). Jurnal. Universitas Sriwijaya. Inderalaya.
Perwita, Kiki Diah. (2012). Analisis Customer Relations Kedai Kopi Espresso Bar
di Yogyakarta Dalam Meningkatkan dan Mempertahankan Konsumen.
Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN”. Yogyakarta.
Sardiman, A.M. (2001). Interkasi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Cet. IX,
Jakarta: Raja grafindo Persada.
Sudaryana, Arif. (2014). Memahami Motivasi Dalam Proses Keputusan
Pembelian Konsumen. Jurnal. Universitas PGRI Yogyakarta. Yogyakarta.
Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta