MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN...

117
MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI TERHADAP WARGA BINAAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS I CIPINANG (Perspektif Teori Fenomenologi Alfred Schutz) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Muhamad Luthfi 1112111000035 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Transcript of MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN...

Page 1: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN

KENDARAAN BERMOTOR: STUDI TERHADAP

WARGA BINAAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN

KLAS I CIPINANG

(Perspektif Teori Fenomenologi Alfred Schutz)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Muhamad Luthfi

1112111000035

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIANKENDARAAN BERMOTOR: STUDI TERHADAP

WARGA BINAAN LEMBAGA PEMASYARAKATANKLAS I CIPINANG

(Perspektif Teori Fenomenolo gi Alfred Schutz)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Di Bawah Bimbingan:

NrP. 197 40512199931000

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF' HIDAYATULLAH

JAKARTA

L438Ht2017 M

Dr. M. Guntur Alting. MA

Page 3: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

PERIYYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul :

MOTIF TII\DAKAN PELAKU PENCURIAN KEIIDARAAN BERMOTOR:STI]DI TERIIADAP WARGA BINAAI\ LEMBAGA PEMASYARAKATAN

KLAS I CIPINANG(PERSPEKTIF TEORI FENOMENOLOGT ALF'RED SCHUTZ)

1. Menrpakan karya asli saya yang diajukan untuk memenrhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (I\f)Syarif Hidayatullah Jakarta"

2. Semua zumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (tfi\D Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di'Universitas Islam Negeri (tn\t) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 12 Apnl20l7

1l

Page 4: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

PERSETUJUAI{ PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Slaipsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama

NIM

Program Studi

Mengetahui,KetuaProgram Studi,

: MuhamadLuthfi

:1112111000035

: Sosiologi

Telah menyelesaikan penulisan slcripsi dengan judul:

MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR:STUDI TERIIADAP WARGA BINAAN LEMBAGA PEMASYARAIi{TAIYKLAS I CIPINANG (Perspektif Teori Fenomenologi Alfred Schutz)

dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, 12 Apn120l7

Menyetujui,Pernbimbing

Dr. M. GunturAlting, MANIP. 197405 12199931000

Dr. CucM{urhaytrti, M.Si.NIP. 1 97609t82003122003

111

Page 5: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

PENGESAIIAN PANTTIA UJIAN SKRIPSI

SKRTPSI

MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAI\ BERMOTOR:STUDI TERHADAP WARGA BINAAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN

KLAS I CIPINAI\G(Perspektif Teori Fenomenologi Alfred Schutz)

oleh

MuhamadLuthfi

11r2111000035

Telah dipertahankan dalam sidang ujian slaipsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 05 Mei 2017. Skripsi

ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

pada Program Studi Sosiologi.

Ketua,

NIP. 1 97609t82W3122003

Penguji I,

M.Si.

memenuhi syarat kelulusan pada 05 Mei 2017

Ketua Program Studi Sosiologi,

FISIP UIN Jakarta

fi-(Dr. Cudu Nurhayati, M.Si.

NrP. 1 97609182003122003

lv

Page 6: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

v

ABSTRAK

Penelitian skripsi ini mengetengahkan persoalan motif tindakan pelaku

pencurian kendaraan bermotor pada Warga Binaan (WBP) Lembaga

Pemasyarakatan klas I Cipinang. Tujuan skripsi ini adalah memberikan penjelasan

because motive dan in-order to motive tindakan pelaku pencurian kendaraan

bermotor. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan

memanfaatkan instrumen wawancara dan dokumentasi sebagai teknik

pengumpulan data. Kerangka teoritis yang digunakan skripsi ini adalah teori

fenomenologi dari Alfred Schutz.

Analisa skripsi ini menemukan penjelas because motive (motif sebab) dan

in-order to motive (motif tujuan) tindakan pelaku pencurian kendaraan bermotor

pada WBP Lapas klas I Cipinang. Tindakan pencurian oleh pelaku

dilatarbelakangi oleh adanya pengalaman secara langsung, yaitu pengalaman dari

kejahatan sebelumnya. Adapun pelaku dalam tindak pencurian dikarenakan

pengalaman secara tidak langsung, yaitu pengalaman rekan seprofesi. Sedangkan,

motif tujuan dari pelaku dalam melakukan pencurian adalah memperoleh uang

yang diperuntukan untuk berfoya-foya, modal membangun usaha, dan ditabung

untuk keperluan anak dikemudian hari.

Kata kunci: because motive, in-order to motive, pencurian kendaraan bermotor.

Page 7: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Penulis mampu menyelesaikan penelitian dalam bentuk

skripsi ini. Untuk sampai kepada penyelesaian skripsi ini, berbagai pihak telah

memberikan dukungan moril. Oleh karenanya penulis mengucapkan terimaksih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zulkifli, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik (FISIP), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;

2. Ibu Dr. Cucu Nurhayati, M.Si., selaku Ketua Prodi Sosiologi, FISIP, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta;

3. Ibu Dr. Joharotul Jamilah, M.Si., selaku Sekretaris Prodi Sosiologi, FISIP,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;

4. Bapak Dr. Muhammad Guntur Alting, MA., selaku Dosen pembimbing,

berbaik hati menyempatkan waktu luang di tengah kesibukan kepada

penulis untuk mendiskusikan berbagai hal terkait substansi skripsi ini.

Terimakasih atas ketelitian, kesabaran, dan dukungan moril yang

diberikan, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini;

5. Ibu Dra. Vinita Susanti, M.Si., selaku Dosen pengajar sosiologi kriminal,

FISIP, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah memberikan masukan dan

motivasi disaat topik studi ini masih dalam posisi wacana untuk

pengerjaan skripsi bagi penulis;

6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen pengajar Prodi Sosiologi, FISIP, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, telah banyak pengetahuan, inspirasi, dan

motivasi yang diberikan, disaat menjalani masa perkuliahan;

Page 8: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

vii

7. Para staff pengurus bidang akademik dan administrasi, FISIP, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, telah membantu dalam kepengurusan berkas dan

administrasi untuk keperluan proses pengerjaan skripsi ini;

8. Pimpinan dan staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan FISIP, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk mencari buku-buku referensi yang diperlukan disaat proses

pengerjaan skripsi ini;

9. Bapak Fitrian, selaku Petugas Pemasyarakatan di Lapas klas I Cipinang,

telah bersedia hati menghantarkan penulis menjemput data primer dan

berbagai data sekunder selama proses penulisan skripsi;

10. Teman se-angkatan 2012 Prodi Sosiologi, FISIP, UIN Jakarta Syarif

Hidayatullah Jakarta, telah banyak memberikan pengalaman ketika

menimba ilmu di kampus tercinta, bersama klik Animal dan klik Bawah

Pohon Rindang. Terima kasih kepada Rusdan, Faisal Macan, Yosi,

Derina, Faisal SID, Runi Kembul, Neneng, dan Hanif, telah berkontribusi

dalam membangunkan skripsi ini;

11. Kanda-Yunda HMI KOMFISIP, Cabang Ciputat, yang tidak dapat

penulis sebutkan satu-persatu. Tanpa mengurangi rasa bangga, penulis

mengucapkan terimakasih. “Yakin Usaha Sampai;”

12. Teman-teman dari Forum Kajian Sosiologi (Kasogi), bagi penulis telah

banyak memberikan pemahaman untuk teori-teori sosiologi di tengah

perbincangan santai mencerahkan, guna menopang penyelesaian skripsi

ini;

Page 9: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

viii

13. Rekan sejawat seperjalanan, Bajaj, Indra, Komeng, Idut, Jaweng, dan

Agung, telah mengisi waktu luang penulis di tengah kesibukan pergaulan

akademis. Keep it strong.

Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua orangtua dan

adik-adik penulis. Penulis menyadari benar akan keterbatasan skripsi ini dalam

mengetengahkan persoalan motif tindakan pencurian kendaraan bermotor pada

Warga Binaan Lapas klas I Cipinang, dari perspektif teori fenomenologi Alfred

Schutz. Oleh karenanya, kritik dan saran menjadi penting bagi penulis dalam

memperbaiki ke arah yang lebih baik untuk pengerjaan penulisan ilmiah di

kemudian hari.

Jakarta, 12 April 2017

Muhamad Luthfi

Page 10: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Pernyataan Masalah ..................................................................................... 1

B. Pertanyaan Penelitian ................................................................................... 4

D. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 5

E. Kerangka Teoritis ....................................................................................... 13

F. Metode Penelitian....................................................................................... 15

G. Sistematika Penulisan ................................................................................ 19

BAB II GAMBARAN UMUM ........................................................................... 20

A. Gambaran Umum Lapas Klas I Cipinang .................................................. 20

B. Gambaran Umum WBP Lapas Klas I Cipinang ........................................ 21

C. Gambaran Umum Pencurian Kendaraan Bermotor ................................... 28

Page 11: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

x

BAB III ANALISIS DAN TEMUAN LAPANGAN ......................................... 33

A. Because Motive Tindakan Pelaku Pencurian Kendaraan Bermotor ........... 33

1. Pengalaman dari Kejahatan Sebelumnya ............................................. 33

2. Pengalaman Rekan Seprofesi ............................................................... 45

B. In-order to Motive Tindakan Pelaku Pencurian Kendaraan Bermotor ...... 50

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 58

A. Kesimpulan ................................................................................................ 58

B. Saran ........................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 60

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ xiv

Page 12: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I.A.1. Tindakan Kriminal Pencurian Skala Nasional Tahun 2012-2016 ......... 1

Tabel II.A.1. Jumlah WBP Lapas Klas I Cipinang .................................................... 23

Tabel II.A.2. Jumlah WBP Menurut Jenis Kejahatan di Lapas Klas I Cipinang ....... 24

Page 13: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1. Struktur Lapas Klas I Cipinang ............................................................ 21

Gambar II.2. Struktur Usia WBP Kasus Pencurian di Lapas Klas I Cipinang .......... 25

Gambar II.3. Pendidikan WBP Kasus Pencurian di Lapas Klas I Cipinang .............. 26

Page 14: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Transkip Wawancara .............................................................................. xiv

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Mencari Data dan Wawancara .......................... liii

Page 15: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Dewasa ini, kasus kejahatan pencurian menjadi momok yang menakutkan

sebagian besar orang terutama bagi mereka yang menggunakan kendaraan

bermotor dalam menunjang aktivitas keseharian. Jenis kejahatan (pencurian

kendaraan bermotor) ini telah banyak diberitakan di setiap kasus yang terjadi, baik

melalui media elektronik maupun cetak. Besaran angka kasus kejahatan pencurian

kendaraan bermotor yang terjadi di Indonesia, bisa dilihat dari Badan Pusat

Statistik (BPS) Kriminal. Sepanjang tahun 2012 sampai dengan tahun 2015, kasus

kejahatan pencurian kendaraan bermotor menempati urutan kedua setelah kasus

pencurian dengan pemberatan (lihat Tabel I.A.1. Tindak Kriminal Pencurian

Skala Nasional Tahun 2012-2015).

Tabel I.A.1. Tindakan Kriminal Pencurian Skala Nasional Tahun 2012-2016

Kasus 2012 2013 2014 2015

Pencurian kendaraan

bermotor

41.816 42.508 42.165 38.389

Pencurian dengan

kekerasan

12.342 12.045 11.758 11.680

Pencurian dengan

pemberatan

46.977 46.064 42.699 41.100

Sumber: BPS Kriminal 2015 dan 2016

Kendati tidak menutup kemungkinan bahwa sejumlah pelaku kejahatan

pencurian kendaraan bermotor bisa terjerat Undang-Undang Hukum Pidana

tentang pencurian dengan kekerasan ataupun pencurian dengan pemberatan.

Pernyatan ini kemudian dipertegas oleh pendapat Adrianus Meliala dari perspektif

Page 16: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

2

hukum yang dimuat dalam surat kabar online Suara Merdeka: “ketika motor

belum tercuri, jadi aniaya dan aniaya berat; ketika pencurian terjadi, tetapi tanpa

kontak fisik, jadi pencurian kendaraan bermotor; ketika barang hilang, korban

dipukuli, menjadi pencurian dengan kekerasan.” Masih dalam pendapat Adrianus

Meliala, meskipun terdapat tiga kasus dalam kejahatan pencurian, sejauh objek

sasaran kejahatannya adalah kendaraan bermotor, tetap saja yang muncul

dipermukaan adalah kejahatan pencurian kendaraan bermotor. (dalam

Nurokhman, Bahaya Jika Masyarakat Takut terhadap Kejahatan, 2015:6, dilihat

dari http://epaper.suaramerdeka.com/read/2015/03/22/06EM22C15MGU.pdf).

Sudut pandang umum dalam melihat kasus pencurian tidak terlepas dari

adanya hubungan logis dengan motif pelakunya, terutama dan paling utama

adalah motif ekonomi. Sudut pandang umum tersebut menggiring kepada sebuah

pemahaman bahwa pelaku kejahatannya tidak memiliki pekerjaan

(pengangguran). Asumsi umum ini diperkuat oleh Hugues Lagrange (2003)

melalui penelitiannya yang berjudul “Crime and Social-Economic Context”

dalam jurnal Revue Francaise de Sociologie, menegaskan bahwa pengangguran di

kalangan pemuda tidak berpendidikan berpengaruh terhadap tindak kejahatan

pencurian dan kekerasan.

Lebih lanjut, ketika pelaku kejahatan berhasil melakukan pencurian maka

barang-barang hasil curian akan digulirkan menjadi bernilai uang. Asumsi ini

tampak sudah mendapat kebenaran dengan sendirinya. Asumsi tersebut bukan

hanya memperlihatkan pelaku kejahatannya bermotifkan ekonomi tetapi

melibatkan pula bahwa kemiskinan selalu dianggap sebagai sebab terjadinya

Page 17: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

3

kejahatan pencurian. Dalam konteks ini, kemiskinan hanya dilihat dari aspek

ekonomi, Prayetno (2013) dalam Jurnal Media Komunikasi FIS dengan judul

“Kausalitas Kemiskinan Terhadap Perbuatan Kriminal (Pencurian),”

menegaskan bahwa kemiskinan menjadikan seseorang tidak memiliki kemampuan

dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan menumbuhkan rasa

kecemburuan sosial sehingga mendukung untuk melakukan kejahatan pencurian

(h.44).

Terdapat asumsi menarik lain, perbuatan mencuri akan mendapatkan tempat

pada seseorang ketika motif ekonomi dikaitkan dengan adanya peluang yang

terbuka untuk melakukan perbuatan itu (Harmeno, Baru Saja Bersandar, Enam

Orang Spesialis Pelaku Pencurian dalam Kapal Dibekuk Polisi, 2017 dilihat dari

http://tribratanews.polri.go.id/?p=182384). Menurut Rosemary Bromley dan Colin

Thomas (1997) dalam jurnal The Town Planning Review dengan judul “Vehicle

Crime in The City Centre: Planning for Secure Parking,” perbuatan mencuri

menjadi kondusif bagi pelakunya apabila dilihat dari lokasi parkir kendaraan

bermotor dan kejahatan dilakukan pada malam hari.

Lebih lanjut, ketiadaan closed circuit television (CCTV) di lokasi-lokasi

tempat parkir kendaraan bermotor menyediakan dukungan untuk melakukan

percobaan pencurian. Sementara, percobaan pencurian oleh pelaku kejahatan

kerapkali dilakukan pada malam hari, mengingat bahwa waktu malam hari dinilai

sangat jauh dari penglihatan orang lain yang dimungkinkan bisa menggagalkan

rencana jahat dari pelaku. Sebagaimana Marcus Felson dan Ronald V. Clarke

(1998) yang berjudul “Opportunity Makes the Thief: Practical Theory for Crime

Page 18: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

4

Prevention,” dalam Research Development Statistics, sebab terjadinya sebuah

tindak kejahatan pada seseorang bukan hanya memperlihatkan motivasi dari

pelakunya untuk berbut jahat, melainkan berakar dari adanya kesempatan, yaitu

berupa suitable target, capable guardian (h.4).

Berdasarkan pada penjelasan yang telah terurai di atas, asumsi bahwa jenis

kejahatan ini memiliki kecenderungan besar bermotifkan ekonomi dari pelaku

kejahatannya, berlaku baik pada kasus pencurian kendaraan bermotor. Meskipun

bermotifkan ekonomi dari pelaku, perbuatan mencuri bukan hanya semata-mata

disebabkan oleh persoalan kemiskinan, melainkan juga dikondisikan dengan

adanya unsur kesempatan yang mendukung. Pada titik ini, terjadinya tindak

pencurian pada seseorang menjadi menarik ketika diketengahkan dalam persoalan

motif. Oleh karena itu, penelitian skripsi ini tertarik untuk mendalami dan

memahami motif tindakan pelaku pencurian kendaraan bermotor.

B. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimanakah because motive tindakan pelaku pencurian kendaraan

bermotor pada Warga Binaan (WBP) Lapas klas I Cipinang?

2. Bagaimanakah in-order to motive tindakan pelaku pencurian kendaraan

bermotor pada Warga Binaan (WBP) Lapas klas I Cipinang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk memberikan penjelasan because motive tindakan pelaku

pencurian kendaraan bermotor pada Warga Binaan (WBP) Lapas klas

I Cipinang;

Page 19: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

5

b. Untuk memberikan penjelasan in-order to motive tindakan pelaku

pencurian kendaraan bermotor pada Warga Binaan (WBP) Lapas klas

I Cipinang.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis, laporan penelitian dapat menunjang referensi

sosiologi kriminal dalam kajian kejahatan pencurian kendaraan

bermotor;

b. Manfaat praktis, untuk penelitian sejenis yang dilakukan selanjutnya.

Penelitian skripsi ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan

kerangka berpikir.

D. Tinjauan Pustaka

Peninjauan terhadap penelitian terdahulu dalam skripsi ini dipetakan

berdasarkan pada pencurian (kendaraan bermotor) dan penggunaan konsep

because motive serta in-order to motive tindakan.

Pertama, penelitian Teddy Maulana Budiman (2003) yang berjudul

Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor di Wilayah Hukum Poltabes

Pekanbaru (Suatu Tinjauan Kriminologis tentang Motif yang Melatarbelakangi

serta Modus Operandinya) dalam Tesis kriminologi, FISIP Universitas Indonesia.

Penelitian ini mempertanyakan motif dan modus operandi pelaku pencurian

kendaraan bermotor. Metodologi penelitian yang digunakannya adalah metode

kualitatif. Sementara, kerangka teoritis dalam penelitiannya menerapkan lima

kategori kejahatan dari Charles McCaghy dan teori pilihan rasional dari Larry J

Siegel.

Page 20: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

6

Kesimpulan dalam laporan penelitiannya menyebutkan bahwa pelaku

kejahatan pencurian kendaraan bermotor diklasifikasikan menjadi dua tipe

menurut pengoperasian kejahatan, yaitu pelaku amatir dan pelaku profesional.

Ekonomi menjadi motif yang mendominasi dikarenakan para pelaku kejahatan

pencurian kendaraan bermotor dihadapkan pada kesulitan ekonomi. Modus

operandi pelaku kejahatan pencurian kendaraan bermotor bersifat konvensional,

kendaraan hasil pencurian dijual oleh pelaku kepada penadah di luar Kota atau

kepada oknum TNI.

Kedua, penelitian Subhan Malik (2004) dengan judul Proses Belajar

Kejahatan Pencurian (Studi Kasus Terhadap Enam Orang Pelaku Pencurian)

dalam Skripsi kriminologi, FISIP Universitas Indonesia. Penelitian ini berusaha

menjelaskan bagaimana proses belajar sosial pelaku pencurian. Pengerjaan

penelitiannya dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Teori

asosiasi diferensial dari Sutherland digunakan dalam penelitiannya.

Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa proses belajar sosial pelaku

kejahatan pencurian terjadi di dalam kelompok intim. Dorongan dan motivasi ke

arah sikap dan perilaku kejahatan pada seseorang diawali dengan keakraban

dengan rekan lainnya melalui proses komunikasi. Melaluinya, seseorang akan

mengetahui cara-cara dan teknik kejahatan pencurian dengan cakap. Seseorang

yang berkecenderungan berbuat kejahatan (pencurian) dikarenakan mengadakan

kontak dengan pola-pola kriminal dan jauh dari pola-pola non-kriminal.

Ketiga, penelitian Djoko Budi Sutianto (2005) berjudul Pengalaman Belajar

Pelaku Pencurian Kendaraan Bermotor dalam Skripsi kriminologi, FISIP

Page 21: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

7

Universitas Indonesia. Penelitiannya berusaha menjelaskan bagaimana proses

belajar kejahatan pada pelaku pencurian kendaraan bermotor. Metodologi yang

digunakannya adalah metode penelitian kualitatif. Perhatian pada proses belajar

pada pelaku pencurian kendaraan bermotor, guna mendapatkan penjelasan

permasalahan yang diketengahkan kemudian menempatkan teori asosiasi

diferensial dari Sutherland sebagai kerangka teoritis dalam penelitiannya.

Laporan penelitiannya memberikan kesimpulan bahwa proses pembelajaran

pada pelaku pencurian kendaraan bermotor diperoleh dari dalam kelompok intim

yang ditempuh melalui proses komunikasi percakapan dan isyarat, melihat, sikap,

dalam jalinan interaksi antara satu dengan lainnya. Seseorang akan mempelajari

teknik-teknik kejahatan, motivasi, dorongan, dan rasionalisasi ke arah kejahatan

pencurian kendaraan bermotor. Keahlian kejahatan yang dimiliki seseorang bukan

muncul dalam keadaan terisolasi dari orang lain. Hal ini ditunjukkan bahwa

keahlian kejahatan yang dimilikinya diperoleh dari teman dekat yang

berkecimpung dalam kejahatan pencurian kendaraan bermotor.

Keempat, penelitian sosiologi dari Ross L Matsueda, Derek A Kreager, dan

David Huangiz (2006) yang berjudul Dettering Delinquents: A Rational Choice

Model of Theft and Violence dalam jurnal American sociological review.

Penelitiannya menanamkan tiga pertanyaan teoritis: bagaimana pembentukan

risiko yang dirasakan pelaku; bagaimana pilihan rasional atas perilaku pencurian

dan kekerasan; bagaimana perilaku penghindaran potensial atas risiko.

Metodologi yang digunakannya adalah metode penelitian kuantitatif dengan

menerapkan uji random-effects tobit models. Kerangka teoritis dalam

Page 22: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

8

penelitiannya menggunakan dua teori, yaitu pada model pembelajaran Bayesian

dan teori pilihan rasional.

Laporan penelitiannya menemukan bahwa tindakan di tingkat individual

tidak terlepas dari peranan lembaga-lembaga yang lebih luas dan kelompok dalam

mengambil keputusan. Lembaga pendidikan menampilkan biaya bagi pelaku

pelanggar dikarenakan peranannya dalam menanamkan komitmen terhadap

pelajar. Lembaga hukum memainkan peranan dalam membentuk persepsi pemuda

terhadap risiko potensial dikarenakan sangsi hukum yang tidak memihak. Adapun

pembentukan risiko kejahatan yang dirasakan pelaku pelanggar, yaitu berdasarkan

kepada pengalaman secara langsung dengan sistem hukum dan sebagian lagi

diperoleh dari informasi rekan sebaya dalam kelompok. Selanjutnya, diketemukan

bahwa keputusan pelaku pelanggar untuk berbuat mencuri dan kekerasan terkait

dengan perolehan status sosial di dalam kelompok, seseorang dengan perilaku

melanggar hukum akan mendapatkan pengakuan dari rekan sebaya dalam

kelompok sebagai keren.

Kelima, penelitian sosiologi dari Mujib Bud Da’wah dan Sugeng Harianto

(2015) yang berjudul Fenomenologi Penggunaan Atribut Militer oleh Anggota

Masyarakat Sipil pada Kendaraan Bermotor dalam jurnal Paradigma. Penelitian

ini berusaha memberikan penjelasan motif sebab dan motif tujuan penggunaan

atribut militer oleh anggota masyarakat sipil pada kendaraan bermotor.

Penelitiannya menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teori

fenomenologi dari Alfred Schutz terutama pada konsep because motive dan in-

order to motive.

Page 23: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

9

Hasil laporan penelitiannya menyimpulkan bahwa penggunaan atribut

militer oleh masyarakat sipil disebabkan adanya relasi kekerabatan dan

pertemanan individu dengan anggota militer, faktor lingkungan, dan atribut

militer bagi individu memiliki prestise. Sementara, tujuan dari penggunaan atribut

oleh masyarakat sipil adalah untuk pertahanan diri (self defense) dan membangun

identitas baru. Pertahanan diri terdiri dari dua tujuan, yaitu self defense dari tindak

penilangan Polisi dan self defence dari kejahatan jalanan (seperti pencurian,

penjambretan, dan pembegalan.

Keenam, penelitian Maulidia Ramli (2016) dengan judul Kekerasan Gang

Motor di Kota Makassar (Perspektif Teori Fenomenologi Alfred Schutz) dalam

Tesis sosiologi, FISIP Universitas Airlangga. Penelitiannya mendiskusikan

persoalan kenakalan di kalangan remaja di dalam kelompok pertemanan di Kota

Makassar, dikenal dengan sebutan gang motor. Kenakalan remaja yang terjadi

kerapkali mengarah kepada tindak kejahatan, seperti perampokan, begal, jambret,

dan pembunuhan. Penelitiannya berusaha menjelaskan motif sebab dan motif

tujuan atas penggunaan kekerasan oleh gang motor. Metode penelitian kualitatif

dan teori fenomenologi dari Alfred Schutz diterapkan dalam menjelaskan

permasalahan penelitiannya.

Dari hasil penelitian diketemukan bahwa, di satu sisi, penjelasan motif

sebab pelaku terlibat dalam gang motor adalah dikondisikan oleh dua faktor, yaitu

faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti keinginan untuk mencoba

suatu hal baru. Sedangkan pada faktor eksternal adalah ketidakberfungsian secara

baik yang dihadapkan pelaku pada keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Page 24: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

10

Sementara, penjelasan motif bertujuan pelaku terlibat di dalam gang motor, antara

lain mendapatkan rasa aman, menambah kekuatan kelompok, dan eksistensi gang.

Lebih lanjut, di sisi lain, penjelasan motif sebab pelaku gang motor

menggunakan kekerasan, yaitu tidak ingin mengulur waktu pembegalan,

mematuhi perintah senior, mengkonsumsi miras dan narkoba, balas dendam,

kepemilikan senjata tajam oleh pelaku. Sedangkan pada penjelasan motif

bertujuan pelaku di dalam gang motor menggunakan kekerasan adalah untuk

eksistensi pelaku dalam internal gang, eksistensi gang di lingkungannya dimana

kekerasan dijadikan sarana untuk mempertahankan diri dalam mendominasi disaat

melakukan tindakan kriminal. Turut serta adanya mekanisme penggunaan

kekerasan oleh pelaku gang motor dengan melakukan pengintaian, keamanan

lokasi, untuk kemudian memberikan kekerasan kepada para korbannya.

Berdasarkan peninjauan terhadap sejumlah penelitian terdahulu, skripsi ini

menerima banyak masukan yang berkenaan dengan pembahasan kriminalitas dan

penggunaan konsep because motive serta in-order to motive. Selain itu, berguna

untuk memposisikan penelitian skripsi ini diantara penelitian terdahulu lainnya.

Terdapat kesamaan dan perbedaan dari penelitian terdahulu dengan skripsi ini.

Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif, begitu juga dengan

penelitian Teddy Maulana Budiman (2003), Subhan Malik (2004), Djoko Budi

Sutianto (2005), Mujib Bud Da’wah dan Sugeng Harianto (2015), dan penelitian

Maulidia Ramli (2016). Sementara, penelitian Ross L Matsueda et al (2006)

menerapkan metode penelitian kuantitatif.

Page 25: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

11

Penelitian Teddy Maulana Budiman (2003) dengan skripsi ini sama-sama

memperhatikan persoalan motif pelaku pencurian kendaraan bermotor. Teddy

Maulana Budiman menumbuhkan kesimpulan bahwa keterhimpitan ekonomi

menjadikan pelaku pencurian kendaraan bermotor bermotifkan ekonomi.

Sementara, meskipun skripsi ini membahas persoalan motif pelaku pencurian

kendaraan bermotor, akan tetapi tidak dilihat dari sudut pandang rasionalitas

pelaku kejahatan. Hal ini kemudian diperjelas ketika kesimpulan Teddy Maulana

Budiman diperoleh dari penggunaan teori pilihan rasional milik Larry J Siegel dan

kategori kejahatan menurut Charles McCagny. Sedangkan, skripsi ini

menggunakan teori fenomenologi dari Alfred Schutz.

Penelitian Subhan Malik (2004) dan penelitian Djoko Budi Sutianto (2005)

sama-sama mempertanyakan proses belajar sosial pelaku pencurian. Penelitian

Djoko Budi Sutianto diterapkan pada kasus yang lebih spesifik, yaitu pencurian

kendaraan bermotor. Skripsi ini juga melihat kasus pencurian pada kasus

kendaraan bermotor. Dengan mempertanyakan proses belajar sosial, kedua

penelitian tersebut menggunakan teori asosiasi diferensial milik Sutherland.

Sementara, skripsi ini fokus pada motif tindakan pelaku pencurian dengan

menerapkan teori fenomenologi Alfred Schutz.

Penelitian Ross L Matsueda et al (2006) memberikan perhatian kepada

pembentukan risiko, pilihan rasional tindak pencurian dan kekerasan, serta

menghindari risiko potensial. Teori yang digunakan adalah teori pembelajaran

dari model Bayesian dan pilihan rasional. Sementara, skripsi ini hanya

Page 26: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

12

mengetengahkan persoalan motif tindakan pelaku pencurian kendaraan bermotor

dengan menggunakan teori fenomenologi yang diperkenalkan Alfred Schutz.

Penelitian Mujib Bud Da’wah dan Sugeng Harianto (2015) apabila

dihadapkan dengan skripsi ini akan terlihat persamaan, yaitu berbicara mengenai

motif tindakan yang melibatkan penggunaan teori fenomenologi Alfred Schutz.

Mujib Bud Da’wah dan Sugeng Harianto mengetengahkan isu mengenai

penggunaan atribut militer oleh masyarakat sipil pada kendaraan bermotor.

Sementara, skripsi ini mengangkat kasus pencurian kendaraan bermotor pada

pelakunya.

Penelitian Maulidia Ramli (2016) dengan skripsi ini sama-sama

memperhatikan isu kriminalitas dan penggunaan teori fenomenologi Alfred

Schutz. Maulidia Ramli dalam mengangkat isu kriminalitas lebih mencakup ke

tindak perampokan, pembegalan, pencurian, penjambretan, dan pembunuhan.

Sedangkan, skripsi ini hanya fokus pada kasus pencurian kendaraan bermotor

pada pelaku pelanggar yang sedang menjalani masa hukuman pidana di sebuah

Lembaga Pemasyarakatan.

Lebih lanjut, Maulidia Ramli dalam memperhatikan kriminalitas terjadi

pada sebuah kelompok atau gang motor, penggunaan kekerasan oleh gang motor

di Kota Makassar. Sementara, skripsi ini hanya sebatas mempertanyakan motif

tindakan pencurian kendaraan bermotor pada orang-per-orangan. Dengan

perkataan lain, skripsi ini berada pada skala penelitian individual, sedangkan

penelitian Maulidia Ramli berada dalam situasi kolektif.

Page 27: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

13

E. Kerangka Teoritis

Teori Fenomenologi dari Alfred Schutz memusatkan perhatian pada

tindakan sosial dengan melibatkan konsep because motive (motif sebab) dan in-

order to motive (motif bertujuan) (dalam Supraja, 2012:88). Schutz melihat

tindakan aktor yang membentuk makna subjektif bukan berada pada dunia

personal, melainkan terbentuk dalam dunia sosial yang menghasilkan kesamaan

dan kebersamaan di antara aktor. Tindakan sosial kemudian didefinisikan sebagai

tindakan yang berorientasi ke arah tindakan aktor lain pada masa lalu, sekarang

dan masa depan. (dalam Otniel Takalamingan, 2013)

Motif sebab, penjelasan sebab terjadinya tindakan pada aktor yang

dipersoalkan. Persoalan sebab pada tindakan aktor dilatarbelakangi oleh peristiwa

masa lalu atau berdasarkan pada pengalaman aktor itu sendiri (Schutz, 1967: 91-

96). Menurut M Zaner (1961) bahwa pengalaman masa lalu yang dimiliki aktor

dari pandangan Schutz adalah dikenakan secara sosial (h.84). Sifat kehidupan

sehari-hari yang diikuti oleh aktor bisa memberikan pengalaman, pada gilirannya,

pengalaman itu sendiri menjadi sumber pengetahuan di tangan aktor. Schutz

(dalam Ritzer dan Douglas, 2008) membedakan pembentukan pengalaman masa

lalu menjadi dua bagian menurut sifat kehidupan sehari-hari, yaitu We-

relationship (hubungan-kita) dan They-relationship (hubungan-mereka) (h.235).

Hubungan-kita diasosiasikan dengan pengalaman masa lalu yang dialami

oleh aktor secara langsung dalam situasi tatap muka (Face-to-face). Pada mode

hubungan-kita ini mengandaikan bahwa keberadaan dan pikiran aktor-aktor satu

sama lain saling menyadari sebagai konsekuensi wajar dari kedekatan spasial-

Page 28: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

14

temporal. Aktor-aktor yang terlibat dalam situasi tatap muka dimungkinkan bisa

mengorientasikan pandangannya ke arah satu sama lainnya, guna memperoleh

pemahaman terhadap makna subjektif dari tindakan masing-masing aktor. Pada

titik ini, pandangan ke aktor lain menjadi sisi motif resiprokal antar aktor yang

berada dalam mode hubungan-kita. (Schutz, 1967:163-167)

Lebih lanjut, Hubungan-mereka mengandaikan ketiadaan aktor lain.

Pasokan pengetahuan yang diperoleh aktor didasarkan pada pengalaman secara

tidak langsung. Bagian mendasar dari mode hubungan-mereka adalah mediasi dan

deskriptif. Mediasi dipahami sebagai pengalaman aktor secara tidak langsung

akan tetapi mendapat keabsahannya dari pengetahuan aktor lain yang mengalami

secara langsung. Sementara, pada bagian mendasar deskriptif adalah pengalaman

yang dimunculkan dari referensi diri aktor dalam memperoleh pengetahuan.

(Schutz, 1967:181-186)

Motif bertujuan, aktor dalam bertindak memiliki harapan yang

terproyeksikan. Tentu saja harapan ini melibatkan maksud, rencana, antisipasi,

dan prediksi. Oleh karena itu, keberadaan harapan di dalam setiap tindakan aktor

terkait dengan ambisi keinginan untuk menjadikan nyata (Schutz, 1967:86-91).

Pengaplikasian teori fenomenologi Alfred Schutz pada kasus pencurian

kendaraan bermotor dapat diasumsikan bahwa pelaku kejahatan berada dalam

tindakan sosial, mengandaikan adanya motif sebab dan motif tujuan dari pelaku.

Pada konteks motif sebab, peneliti melihat pelaku melakukan kejahatan pencurian

kendaraan bermotor ketika teman-teman mereka berhasil melakukan pencurian

dan menikmati hasil kejahatannya. Untuk motif tujuan, peneliti melihat pelaku

Page 29: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

15

pencurian memiliki pandangan untuk meningkatkan daya beli setelah barang hasil

curian menjadi bernilai ekonomi.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan

kualitatif merupakan prosedur untuk mengeksplorasi dan memahami makna

yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari

masalah sosial atau kemanusiaan (Creswell, 2014:2). Berdasarkan pengertian

pendekatan kualitatif, skripsi ini berangkat dari fenomena pelaku kejahatan

pencurian kendaraan bermotor yang dominan berada dalam masalah sosial,

yaitu kemiskinan. Oleh karena itu, pendekatan ini sejalan dalam upaya

menelusuri dan memahami motif tindakan pelaku pencurian kendaraan

bermotor pada WBP Lapas klas I Cipinang.

Skripsi ini menerapkan strategi jenis penelitian deskriptif. Jenis

penelitian deskriptif memfokuskan pada pertanyaan “bagaimana” (dalam

Silalahi, 2009:28). Hal ini sesuai dengan perhatian dalam penelitian skripsi ini

yang mengetengahkan permasalahan tentang bagaimana motif tindakan pelaku

pencurian kendaraan bermotor.

2. Subjek Penelitian

Penetapan informan dalam skripsi ini menggunakan teknik sampling

snowball (sampel bola salju). Hal ini dipertimbangkan atas perhatian skripsi ini

terhadap WBP kasus pencurian kendaraan bermotor sebagai subjek penelitian.

Diketahui bahwa Pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

Page 30: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

16

tentang pencurian tidaklah menyebutkan pencurian kendaraan bermotor, yang

ada hanyalah empat macam kategori pencurian, yaitu pencurian biasa,

pencurian ringan, pencurian dengan pemberatan, dan pencurian dengan

kekerasan. Situasi seperti ini menyulitkan peneliti dalam pencarian WBP kasus

pencurian kendaraan bermotor. Oleh karena itu, teknik sampel bola salju dirasa

sesuai, sebagaimana dalam pengoperasiannya:

“Pertama-tama, diidentifikasi orang yang dianggap dapat memberi

informasi untuk diwawancarai. Kemudian, orang ini dijadikan sebagai

informan untuk mengidentifikasi orang lain sebagai sampel yang dapat

memberi informasi dan orang ini juga dijadikan sebagai informan untuk

mengidentifikasi orang lain sebagai sampel yang dianggap dapat

memberi informasi.” (Silalahi, 2009:273-274)

Informan pertama diketahui atas informasi yang diberikan WBP kasus

narkotika kepada Petugas Lapas (pendamping peneliti disaat proses penelitian

berlangsung). Informan pertama memberikan rekomendasi untuk informan

kedua. Setelah peneliti mengantongi identitas diri informan kedua, maka

peneliti mengkonfirmasi ke Petugas Lapas. Begitu pula selanjutnya dalam alur

yang sama sampai kepada informan baru lainnya. Oleh karena itu, model

teknik sampel bola salju yang diterapkan dalam skripsi ini adalah linier

snowball modle atau peneliti bergerak linier untuk menemukan informan baru,

dari satu informan ke informan lain (Johan Castilo dalam Burhan Bungin,

2007: 109).

Teknik sampel bola salju dapat dihentikan apabila data yang diperoleh

sudah mengalami titik jenuh. Hal ini bisa terjadi dikarenakan disetiap

tahapannya perolehan data akan mengalami progresifitas. Oleh karena itu,

peneliti menghentikan tekni sampel ini pada informan keenam. Hal ini

Page 31: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

17

didasarkan pada perolehan data yang terkumpul dari informan sudah dirasa

cukup dalam menjawab pertanyaan penelitian skripsi ini.

3. Lokasi Penelitian

Pengerjaan penelitian skripsi ini dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan

(Lapas) klas I Cipinang, Kanwil DKI Jakarta. Lapas klas I Cipinang, yang

beralamat di Jln. Bekasi Timur No.170 Jakarta Timur. penelitian ini dilakukan

dimulai pada Bulan Juli 2016 sampai dengan Bulan Oktober 2016.

4. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan data primer dan sekunder.

Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan subjek penelitian, yaitu

WBP kasus pencurian kendaraan bermotor. Teknik pengumpulan data dengan

melakukan tanya jawab secara langsung. Pengumpulan data primer dengan

menggunakan teknik wawancara dimaksudkan supaya peneliti bisa

memperoleh data secara mendalam (Maleong, 2005: 135).

Untuk perolehan data sekunder, sumber data ini berupa studi

dokumentasi. Pengumpulan data dokumentasi menurut Creswell (2014) bisa

bersumber dari dokumen publik (seperti surat kabar dan laporan resmi)

maupun dokumen pribadi (baik berupa buku catatan harian, surat-surat, dan e-

mails) (h.190). Dokumen yang dimanfaatkan dalam skripsi ini bersumber dari

dokumen publik, seperti laporan harian dalam seksi registrasi Lapas, laporan

bulanan UPT dalam sms.ditjenpas.go.id, laporan perkara detail informan dalam

System Data Base Pemaasyarakatan (SDP) Lapas, dan referensi penunjang

lainnya berkenaan dengan kejahatan pencurian (kendaraan bermotor) baik

Page 32: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

18

cetak maupun elektronik dalam bentuk buku referensi, artikel jurnal, surat

kabar, dan majalah.

5. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Neuman (2013) menjelaskan bahwa teknik pengolahan dan analisis data

semestinya memperhatikan, antara lain pemeriksaan, pemilahan,

penggolongan, evaluasi, perbandingan, sintesis, dan pernungan data yang

dikodekan (h.570). oleh karena itu, dalam pengerjaan pengolahan dan analisa

data dalam skripsi ini dibagi ke dalam beberapa proses tahapan, yaitu:

a. Reduksi Data

Pada tahap pertama, peneliti dituntut untuk menjadikan data mentah

ke dalam kode analitis. Hal ini dimaksudkan supaya data yang tersedia

dikenakan pengerjaan penyeleksian atau penyederhanaan data. data disusun

secara sistematis, agar mendapatkan kejelasan dari data yang telah peneliti

peroleh.

b. Penyajian Data

Tahapan kedua, setelah data berhasil difokuskan maka bisa dilakukan

penyajian data. Penyajian data dimaksudkan supaya mempermudah

pemahaman peneliti terhadap data, sehingga pertanyaan penelitia skripsi ini

bisa dijawab. Penyajian data bisa dilakukan dengan pembuatan matriks,

gambar atau skema, dan tabel.

Page 33: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

19

c. Penarikan Kesimpulan

Pada tahapan selanjutnya, dilakukan pengerjaan verifikasi dari setip

tahapan analisis data, dengan cara seperti ini pembuatan kesimpulan bisa

menjadi kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.

G. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini dirancang berdasarkan bab-per-bab sekaligus

memberikan perincian konten dalam masing-masing bab. Terdapat empat bab

dalam skripsi ini, sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, bagian ini memaparkan pernyataan masalah, pertanyaan

penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teoritis,

metode penelitian, dan sistematika penelitian;

Bab II Gambaran Umum, bagian ini berisikan gambaran umum Lapas klas I

Cipinang, WBP Lapas klas I Cipinang, dan gambaran umum pencurian kendaraan

bermotor.

Bab III Analisis dan Temuan Lapangan, bagian ini berisikan pengerjaan

analisis dari temuan data penelitian di lapangan. Data penelitian lapangan berupa

hasil wawancara.

Bab IV Penutup, bagian ini memaparkan kesimpulan dan saran. Kesimpulan

merupakan jawaban dari rumusan pertanyaan penelitian. Memberikan saran yang

berguna untuk keperluan penelitian selanjutnya.

Page 34: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

20

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Lapas Klas I Cipinang

Transformasi dari penjara ke Lembaga Pemasyarakatan terjadi sejak tahun

1964 yang diawali dengan lahirnya sistem pemasyarakatan di Indonesia dengan

menekankan usaha rehabilitasi dan reintegrasi sosial pada Warga Binaan

Pemasyarakatan (WBP). Dengan begitu, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) tidak

hanya semata berfungsi membuat jera para pelanggar hukum di Indonesia, dengan

konotasi pembalasan, penjeraan, dan resosialisasi. Lapas Cipinang beralamat di

Jln. Bekasi Timur No.170 Jakarta Timur, sudah berdiri sejak tahun 1912 oleh

Pemerintah Hindia Belanda. (dilihat dari Pelayanan publik-pemasyarakatan dalam

Jakarta.Kemenkumham.go.id)

Visi dan Misi Lapas klas I Cipinang, sebagai berikut: visi, memulihkan

kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan Warga Binaan

Pemasyarakatan (WBP) sebagai individu, anggota masyarakat dan makhluk

Tuhan Yang Maha Esa (membangun manusia mandiri); misi, melaksanakan

perawatan tahanan dan pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam

kerangka penegakkan hukum, pencegahan dan penanggulangan kejahatan serta

pemajuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia. (dilihat dari About us dalam

lpcipinangsatu.wordpress.com)

Lapas Cipinang diklasifikasikan sebagai Lapas klas I, hal ini didasarkan atas

pertimbangan kapasitas hunian. Untuk golongan klas I, kapasitas hunian standar

sebesar 1.500 orang. Sementara untuk Lapas klas II A dan II B, daya tampung

Page 35: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

21

kurang dari 1.500 orang. Klasifikasi juga ditinjau dari kegiatan kerja petugas

Lapas, yaitu berdasarkan struktur organisasi yang berbeda-beda (dilihat dari About

us dalam lpcipinangsatu.wordpress.com).

Gambar II.1. Struktur Lapas Klas I Cipinang

Sumber: dilihat dari About us dalam lpcipinangsatu.wordpress.com

B. Gambaran Umum WBP Lapas Klas I Cipinang

Berdasarkan pada peraturan dan tata tertib Warga Binaan Pemasyarakatan

yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan HAM, No. 6 tahun 2013, pasal 3

dan pasal 4.

Pasal 3 menyebutkan bahwa diwajibkan bagi Narapidan dan Tahanan:

1. Taat menjalankan ibadah sesuai agama dan/ atau kepercayaan yang

dianutnya serta memelihara kerukunan beragama;

2. Mengikuti seluruh kegiatan yang diprogramkan;

3. Patuh, taat, dan hormat kepada Petugas;

4. Mengenakan pakaian seragam yang telah ditentukan;

Page 36: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

22

5. Memelihara kerapihan dan berpakaian sesuai dengan norma kesopanan;

6. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan hunian serta mengikuti kegiatan

yang dilaksanakan dalam rangka kebersihan lingkungan hunian; dan

7. Mengikuti apel kamar yang dilaksanakan oleh Petugas Pemasyarakatan.

Pada pasal 4 dilarang bagi Narapidana dan Tahanan:

1. Mempunyai hubungan keuangan dengan Narapidana ata Tahanan lain

maupun dengan Petugas Pemasyarakatan;

2. Melakukan perbuatan asusila dan/ atau penyimpangan seksual;

3. Melakukan upaya melarikan diri atau membantu pelarian;

4. Memasuki Steril Are atau tempat tertentu ditetapkan Kepala Lapas atau

Rutan tanpa izin dari Petugas Pemasyarakatan yang berwenang;

5. Melawan atau menghalangi Petugas Pemasyarakatan dalam menjalankan

tugas;

6. Membawa dan/ atau menyimpan uang secara tidak sah dan barang

berharga lainnya;

7. Menyimpan, membuat, membawa, mengedarkan, dan/ atau

mengkonsumsi narkotika dan/ atau prekursor narkotika serta obat-obatan

lain yang berbahaya;

8. Menyimpan, membuat, membawa, mengedarkan, dan/ atau

mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol;

9. Melengkapi kamar hunian dengan alat pendingin, kipas angin, televisi,

dan/ atau alat elektronik lainnya;

10. Memiliki, membawa dan/ atau menggunakan alat elektronik, seperti

laptop atau komputer, kamera, alat perekam, telepon genggam, pager,

dan sejenisnya;

11. Melakukan pemasangan instalasi listrik di dalam kamar hunian;

12. Membuat atau menyimpan senjata api, senjata tajam, atau sejenisnya;

13. Membawa dan/ atau menyimpan barang-barang yang dapat menimbulkan

ledakan dan/ atau kebakaran;

14. Melakukan tindakan kekerasan, baik kekerasan fisik maupun psikis,

terhadap sesama Narapidana, Tahanan, Petugas Pemasyarakatan, atau

tamu/ pengunjung;

15. Mengeluarkan perkataan yang bersifat provokatif yang dapat

menimbulkan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban;

16. Membuat tato, memanjangkan rambut bagi Narapidana atau Tahanan

Laki-laki, membuat tindik, mengenakan anting, atau lainnya yang

sejenis;

17. Memasuki blok dan/ atau kamar hunian lain tanpa izin Petugas

Pemasyarakatan;

18. Melakukan aktifitas yang dapat mengganggu atau membahayakan

keselamatan pribadi atau Narapidana, Tahanan, Petugas Pemasyarakatan

pengunjung, atau tamu;

19. Melakukan perusakan terhadap fasilitas Lapas atau Rutan;

20. Melakukan pencurian, pemerasan, perjudian, atau penipuan;

Page 37: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

23

21. Menyebarkan ajaran sesat; dan

22. Melakukan aktifitas lain yang dapat menimbulkan gangguan keamanan

dan ketertiban Laps atau Rutan.

Adapun besaran jumlah WBP Lapas klas I Cipinang, tingkat hunian pada

Bulan Juli 2016 sampai dengan September 2016 (lihat Tabel II.A.1. Jumlah WBP

Lapas Klas I Cipinang) menggambarkan kondisi Lapas Cipinang tergolong

sebagai Lapas klas I. Memperlihatkan besaran hunian lebih dari 1.500 orang di

setiap Bulannya, hal ini tidak menutup kemungkinan akan terjadi secara terus

menerus dan memiliki potensi besar berdampak pada daya tampung yang

melebihi kapasitas. Jika demikian kondisinya, penelusuran data mengenai jenis-

jenis kejahatan yang ada di Lapas klas I Cipinang dirasa penting menimbang

bahwa hal ini mewakili tren tindak pidana yang sedang terjadi di tengah-tengah

masyarakat.

Tabel II.A.1. Jumlah WBP Lapas Klas I Cipinang

Periode Tahanan Napi Total

Juli 52 orang 2.786 orang 2.838 orang

Agustus 72 orang 2.799 orang 2.871 orang

September 75 orang 2.843 orang 2.918 orang

Sumber: Laporan Bulanan UPT 2016 dalam smslap.ditjenpas.go.id

Berdasarkan pada Tabel II.A.2. Jumlah WBP Berdasarkan Jenis Kejahatan

di Lapas Klas I Cipinang, apabila diurutkan berdasarkan jumlah WBP yang

terlibat tindak pidana konvensional, kejahatan pencurian menempati posisi urutan

keempat setelah kejahatan pembunuhan dan kejahatan terhadap anak. Kondisi

seperti ini menunjukkan adanya perubahan pola tindak kejahatan dimana

kejahatan konvensional yang memiliki unsur merugikan orang lain kini lebih

besar berkecenderungan ke arah kejahatan tanpa adanya korban, yaitu tindak

Page 38: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

24

pidana penyalahgunaan narkoba. Menurut Kapolda Metro Jaya Mochamad

Iriawan, sebagaimana dimuat dalam Megapolitan.Kompas.com, dari sebelas jenis

kejahatan yang menonjol pada tahun 2016, kasus penyalahgunaan narkoba

mencapai peringkat pertama dengan angka sebesar 5.333 kasus, kemudian disusul

dengan tindak pidana pencurian dengan pemberatan mencapai 3.187 kasus

(Nibras Nada Nailufar, Ini 11 Jenis Kejahatan yang Menonjol Selama 2016, 2016,

dilihatdarihttp://megapolitan.kompas.com/read/2016/12/29/17470511/ini.11.jenis.

kejahatan.yang.menonjol.selama.2016).

Tabel II.A.2. Jumlah WBP Menurut Jenis Kejahatan di Lapas Klas I

Cipinang

Jenis Kejahatan Tahanan Napi

Narkoba 68 orang 2.381 orang

Korupsi - 9 orang

Terorisme - 11 orang

Human trafficking - 7 orang

Money laundry 1 orang 7 orang

Pembunuhan 3 orang 72 orang

Perampokan 3 orang 25 orang

Pencurian - 51 orang

Pengeroyokan - 34 orang

Keimigrasian - 1 orang

Penculikan - 5 orang

Kesehatan - 11 orang

Perlindungan anak - 118 orang

Penipuan - 18 orang

UU drt 12/16 - 8 orang

Kdrt - 8 orang

Lain-lain - 48 orang

Jumlah 75 orang 2.814 orang

Sumber: Laporan Harian, 28 September 2016, dalam Seksi Registrasi

Lapas Klas I Cipinang

Bawengan (1997) dalam Prayetno (2013) menyatakan bahwa tingkat

pendidikan dan struktur usia dinilai menjadi dua diantara pemicu lainnya dalam

koridor internal seseorang untuk melakukan pelanggaran hukum (pidana). Lebih

Page 39: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

25

lanjut, Thomas Shellin, sebagaimana dikutip dalam Prayetno (2013),

kecenderungan seseorang terlibat dalam kejahatan berkecenderungan lebih besar

pada usia 20 – 25 tahun dan terdapat kecenderungan seseorang untuk tidak

melakukan kejahatan sama sekali pada usia lebih dari 25 tahun. (dalam Prayetno,

2013:37-38)

Gambar II.2. Struktur Usia WBP Kasus Pencurian di Lapas Klas I Cipinang

Sumber: Laporan Harian, 11 Oktober 2016, dalam Seksi Registrasi Lapas klas I

Cipinang

Pada Gambar II.2. Struktur Usia WBP Kasus Pencurian di Lapas Klas I

Cipinang, terlihat bahwa dari 53 warga binaan pemasyarakatan kasus pencurian:

presentase tertinggi dimiliki pada usia lebih dari 31 tahun sebesar 30%; pada usia

20-25 tahun mencapai 26%; kemudian disusul pada usia 26-30 tahun dengan

persentase mencapai 25%; untuk usia 31-35 tahun sebesar 19%. Dengan ini, dapat

dikatakan bahwa terdapat ketidaksesuaian dari yang diyakini oleh Thomas Shellin

dalam Prayetno (2013) apabila ditinjau dari usia WBP kasus pencurian di Lapas

klas I Cipinang. Menimbang bahwa kasus pencurian didominasi oleh usia lebih

26%

25%

19%

30%

20-25

26-30

31-35

>36

Page 40: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

26

dari 25 tahun dengan total persentase mencapai 74%, sementara sisanya 26%

dimiliki oleh kelompok usia 20-25 tahun.

Struktur usia WBP kasus pencurian tergolong sebagai usia produktif,

sebagaimana dalam Bappenas.go.id (dalam Prijono Tjiptoherijanto, 2001), dari

usia 15 – 64 tahun. Kemudian Prijono Tjiptoherijanto melanjutkan bahwa

klasifikasi ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan terhadap munculnya

konsekuensi yang harus diterima dari hasil pergeseran struktur usia: konsekuensi

peningkatan pelayanan pendidikan dan kesempatan kerja terjadi setelah

pergeseran dari usia muda ke usia produktif; pergeseran dari usia produktif ke usia

tua akan membawa konsekuensi persoalan penyantunan, terjadi pada kelompok

usia lanjut. (Prijono Tjiptoherijanto, 2001:4-5)

Keterhimpitan ekonomi menjadikan seseorang berbuat mencuri, adanya

kesenjangan antara kebutuhan kehidupan sehari-hari dengan alat pemuas

kebutuhan terbatas (Prayetno, 2013).

Gambar II.3. Pendidikan WBP Kasus Pencurian di Lapas Klas I Cipinang

Sumber: Laporan Harian, 11 Oktober 2016, dalam Seksi Registrasi Lapas klas

I Cipinang

Tidak salah apabila dikatakan bahwa kejahatan pencurian bermotifkan ekonomi

dari pelakunya. Alat pemuas kebutuhan yang dimaksudkan salah satu diantaranya

34%

30% 28%

2%

6% SD

SMP

SMA

Perguruan Tinggi

Tidak Sekolah

Page 41: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

27

adalah berupa investasi ijazah pendidikan formal. Hal ini senada dengan pendapat

Najeemah Mohd Yusof (2010) dalam kesimpulannya menyebutkan bahwa tingkat

pendidikan yang dimiliki oleh seseorang dapat berfungsi penting dalam

melakukan mobilitas sosial, baik pada taraf peningkatan sosial dan ekonomi

sangat tergantung pada ijazah pendidikan formal. Pada WBP kasus pencurian di

Lapas klas I Cipinang, bila dilihat dari investasi pendidikan formal lebih

didominasi pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) dengan persentase 34%

dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mencapai 30%, dan tidak Sekolah sebesar

6% (Lihat Gambar II.3. Pendidikan WBP Kasus Pencurian di Lapas Klas I

Cipinang).

Berdasarkan PP RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

Pasal 1 pada butir ke-empat menyebutkan bahwa standar kompetensi lulusan

terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Apabila dilihat kembali (Lihat

Gambar II.3. Pendidikan WBP Kasus Pencurian di Lapas Klas I Cipinang),

tingkat pendidikan WBP kasus pencurian pada tingkat Sekolah Menengah

Pertama (SMA) mencapai 28% dan di tingkat Perguruan Tinggi mencapai 2%.

Artinya, standar kompetensi lulusan yang ditetapkan oleh paara pemberi kerja

bukanlah faktor tunggal atas ketidakterserapanya mereka ke dalam pekerjaan.

Ketidakseimbangan antara jumlah permintaan akan kerja dengan jumlah lapangan

kerja yang tersedia sehingga akan semakin keras persaingan untuk memperoleh

pekerjaan, kondisi sosial yang tidak kondusif seperti ini semakin membuat

seseorang menjadi frustrasi (Dewi Ayu Hidayati, Ikram dan Teuku Fahmi,

2012:90-91). Erlangga Masdiana (2006) menyatakan bahwa pengangguran dapat

Page 42: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

28

memunculkan pikiran negatif terhadap diri sendiri tentang ketidakberdayaan

sehingga menjadi frustrasi, kejahatan dilakukan sebagai bentuk strategi bertahan

hidup (h.14).

C. Gambaran Umum Pencurian Kendaraan Bermotor

Kejahatan pencurian kendaraan bermotor di Indonesia disebut dengan istilah

curanmor. Pada umumnya jenis kejahatan ini kerapkali diasosiasikan ke arah

pencurian terhadap sepeda motor, kendati, kendaraan bermotor roda empat juga

berlaku dalam hal ini (Eko Prasetyo, 2003:8-9). Pusat Informasi Kriminal

Kepolisian RI, kasus pencurian kendaraan bermotor roda dua tercatat lebih tinggi

jika dibandingkan dengan kasus pencurian terhadap kendaraan bermotor roda

empat (Pusat Informasi Kriminal Nasional Kepolisian Negara Republik Indonesia,

dilihat dari http://www.ncic.polri.go.id/index.php?p=main&s=sebaran-crime-

street&mode=J&wilayah=all&tahun=2012).

Pelaku kejahatan dalam beroperasi tidak hanya secara sembunyi-sembunyi,

melainkan adanya aksi dari pelaku untuk berhadapan langsung dengan si pemilik

kendaraan bermotor atau calon korban. Adjis dan Dudi (2007) menegaskan bahwa

pencurian kendaraan bermotor memiliki dua mode kejahatan, yaitu perampasan

dan pencurian (h. 49).

Pada mode perampasan, seperti pada pernyataan informan I, “kalo saya kan

ketemu langsung sama korbannya, mau gak mau kan ya harus siap berantem kalo

korbannya melawan” (Wawancara dengan informan I, Lapas klas I Cipinang, 05

September 2016). Begitu juga dengan informan D dengan cara menodong

langsung, guna menjatuhkan calon korban agar merasa terancam, “kami jalan

Page 43: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

29

berempat langsung di paranin aja. Langsung dipegang, langsung ditodong...pernah

ada juga yang sebagian korbannya ngelawan, ya dianuin bener, disikat-sikat bener

itu mah kalo ngelawan...” (Wawancara dengan informan D, 19 September 2016).

Berdasarkan pada keterangan informan, mode perampasan bisa dipahami sebagai

kejahatan pencurian dimana pelaku berhadapan secara langsung dengan pemilik

kendaraan bermotor.

Kejahatan pencurian dengan mode perampasan disetiap beroperasi dimana

pelaku kerapkali membekali diri dengan berbagai bentuk senjata tajam sampai

kepada senjata api rakitan. Sebagaimana pengakuan dari informan DD, “...kita

juga pada bawa senjata semua bang, pada bawa celurit, kalo korbannya ngelawan

kita hantem kalo enggak ngelawan kita bawa motornya udah gitu aja”

(Wawancara dengan DD, 11 Oktober 2016). Perbekalan senjata tajam disaat

beroperasi dimaksudkan oleh kebanyakan pelaku kejahatan adalah supaya korban

sasaran bisa dibuat tidak berdaya atau pengambilan kendaraan bermotor secara

paksa tidak diikuti dengan perlawanan dari korban si pemilik kendaraan bermotor.

Lebih lanjut, berdasarkan pada pernyataan informan I, informan D, dan

informan DD, aksi kekerasan oleh pelaku terhadap korban si pemilik kendaraan

bermotor, yaitu bisa berupa kekerasan dengan melibatkan ancaman dan serangan

fisik. Di satu sisi, kekerasan berupa ancaman dilengkapi dengan senjata tajam dan

senjata api yang dimaksudkan oleh pelaku kejahatan supaya si pemilik kendaraan

bermotor menjadi takut, sehingga pelaku dengan mudah merampas kendaraan

bermotor tanpa adanya perlawanan. Di lain sisi, serangan fisik dipergunakan

apabila adanya perlawanan dari si pemilik kendaraan bermotor di saat aksi

Page 44: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

30

percobaan pencurian dilakukan, antara lain pemukulan, penusukan, dan

penghilangan nyawa. Sebagaimana pada kasus perampasan sepeda motor yang

dimuat dalam Majalah Pos Kota Online, korban terkena luka sabetan senjata

tajam di jarinya karena mencoba melawan (Saban, Cewek Cabe-Cabean Rampas

Motor,2015,dilihatdarihttp://majalah.pjoskotanews.com/poskotanews/majalahpos

kota/2015/07/kriminal%2024-7-2015/Kriminal%2024-7-2015.pdf). Sebagaimana

Adjis dan Dudi (2007) meyakini mode perampasan adalah bilamana pemilik

menyadari kendaraan bermotornya diambil secara paksa dan tindakan pelaku

melibatkan aksi kekerasan oleh pelaku terhadap korban bisa berupa intimidasi,

menakut-nakuti, memukul, menembak, ancaman fisik, dan psikis (h.51).

Pada mode pencurian, Sykes (1963) berpendapat bahwa pencurian

kendaraan bermotor merupakan kejahatan terhadap harta benda dengan

melibatkan manipulasi objek daripada eksploitasi terhadap korban. Dalam

pandangan ini, Sykes meyakini bahwa kejahatan terhadap harta benda dimana

sebagian besar pelakunya tidak berinteraksi dengan si pemilik kendaraan

bermotor (h.46-47). Sebagaimana pernyataan informan H, “ya keliling-liling aja

pas waktu Magrib paling enak, sekiranya sepilah gitu kalo misalkan rame ya kita

menghindarlah” (Wawancara dengan informan H, 06 Oktober 2016). Begitu juga

dengan pengakuan yang diutarakan oleh informan C:

“Ya enggak ada strategi cuma kita lihat kelemahan korbannya aja,

kelengahan dia markir motor disini udah ditinggal sama dia kemanalah ke

warung gitu langsung kita embat. Paling tiga puluh detik uda kena

tergantung motornya. Yang dikunci stang itu nah agak lama perlu dirusakin

dulu” (Wawancara dengan informan C, 13 September 2016).

Page 45: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

31

Berdasarkan kepada pengakuan informan, mode pencurian terhadap kendaraan

bermotor bukan hanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi, melainkan

melibatkan penilaian dari pelaku terhadap calon korban si pemilik kendaraan

bermotor mengenai ketidakberhati-hatiannya mengenai pemasangan sistem

keamanan pada kendaraan bermotor.

Adapun perkakas kejahatan yang umumnya dibawa oleh pelaku kejahatan

pada mode pencurian, informan C mengatakan bahwa, “kunci leter T doang sih

yang saya bawa...teman saya semua yang bikin, saya gak tahu bikin kunci T...”

(Wawancara dengan informan C, 05 dan 13 September 2016). Kunci leter T

tampak sudah menjadi perkakas wajib bagi pelaku pencurian kendaraan bermotor

roda dua dalam mode sembunyi-sembunyi. Meminimalisir potensi menjadi

korban kejahatan pencurian kendaraan bermotor, berbagai usaha preventif dari

diri sendiri dilakukan, dimulai dari penggunaan atribut militer pada kendaraan

bermotor oleh masyarakat sipil (Mujib Bud Da’wah dan Sugeng Harianto, 2015)

sampai kepada menambah kunci keamanan tambahan pada kendaraan bermotor.

Akan tetapi, pelaku kejahatan dalam beroperasi melibatkan perkakas lainnya.

“...Cuma kan alat buka tutup sama kunci T laen buat guna, kalo kunci T kan

buat nyalain motor, kalo itu kunci T juga cuman buat bahan buka tutup.

Sama kunci L buat buka gembok kadangkan kan cakram juga digembok.

Kita bikin sendiri itu semua. Kalo kunci buat buka tutup bahannya dari

kunci baut sepuluh jadi dibolongin di atasnya terus dikasih sama magnet.”

(Wawancara dengan informan W, 21 September 2016)

Sebagaimana pernyataan informan W, kegunaan perkakas kejahatan yang berbeda

diantaranya adalah kunci L untuk merusak gembok, kunci magnet untuk merusak

secure key shutter sepeda motor, sampai kepada senjata api rakitan. Begitu juga

dengan pengakuan informan H, “kunci leter T, ya waktu kita itu cuma itu aja yang

Page 46: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

32

dibawa sama kunci buat buka gembok, Kunci yang biasa ini yang buat kunci

pager, gembok yang warna stainles” (Wawancara dengan informan H, 06 Oktober

2016).

Page 47: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

33

BAB III

ANALISIS DAN TEMUAN LAPANGAN

Pada kesempatan ini, hasil temuan lapangan dan analisis mendapatkan

tempat. Fokus penelitian skripsi ini mempertanyakan because motive (motif

sebab) dan in-order to motive (motif tujuan) tindakan pelaku pencurian kendaraan

bermotor pada Warga Binaan (WBP) Lapas klas I Cipinang. Pengerjaan analisis

terhadap hasil temuan lapangan menggunakan teori fenomenologi dari Alfred

Schutz.

A. Because Motive Tindakan Pelaku Pencurian Kendaraan Bermotor

Berdasarkan temuan lapangan dalam skripsi ini diketahui berbagai alasan

yang melandasi ketertarikan informan untuk turut serta melakukan tindak

pencurian kendaraan bermotor. Berbagai alasan yang mendasari informan tersebut

adalah guna menjawab pertanyaan penelitian skripsi ini, yaitu mempertanyakan

because motive tindakan pelaku pencurian kendaraan bermotor.

1. Pengalaman dari Kejahatan Sebelumnya

Informan I mengakui bahwa dirinya sudah lama melakukan perbuatan

kriminal. Menurut informan I, perbuatan mencuri yang selama ini dilakukan

oleh informan memiliki kaitan dengan pergaulan sehari-hari yang diikutinya,

yaitu lebih mengarah kepada perilaku-perilaku menyimpang. Berawal dari

perilaku-perilaku menyimpang yang pernah dilakukan oleh informan I. Pada

saat itu, informan I kemudian terjerat hukuman pidana dengan kasus

perkelahian. Selama masa hukuman pidana di Lembaga Pemasyarakatan,

informan I banyak menemui rekan lain sesama Warga Binaan Pemasyarakatan

Page 48: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

34

(WBP). Dalam pada itu, informan I menjalin pertemanan diantara WBP.

Begitu pula pada saat masa hukuman pidana telah selesai, hubungan

pertemanan masih berlanjut di luar Lembaga Pemasyarakatan. Sebagaimana

pengakuan yang diutarakan olehnya:

“Awalnya kita ya namanya bergaul ke tempat-tempat pelacuran bergaul

sama orang akhirnya gak bener. Teman ngajakin hayu apa, apa gimana

gitu. Dari umur 19 tahun sekarang udah ada kali 40 tahun. Pertama saya

masuk dalem di Bulak Kapal (Lapas) Bekasi, kan ketemu teman kita

bergaul sama teman. Akhirnya teman ngajakin saya ya saya ikut aja masa

bodo waktu itu belum bisa apa-apa palingan ngeliatan aja di mobil,

teman kerjanya begini oh begini. Nih teman jalan ya saya gak ngapa-

ngapain ngeliatin aja lagi kerja ya saya lama-lama ngerti sendiri sama aja

kayak sekolah, oh begini caranya oh begitu caranya...” (Wawancara

dengan informan I, 13 September 2016)

Lebih lanjut, berdasarkan keterangan dari informan I di atas terindikasi

adanya keterbukaan rekan sesama WBP terhadap informan. Maksud dari

keterbukaan rekanya tersebut tidak lain ialah untuk melibatkan informan I

dalam perbuatan mencuri. Keterlibatan informan I pada usia remaja diakui

hanya sebatas memperhatikan rekan yang sedang melakukan perbuatan

mencuri.

Dengan memperhatikan terlebih dahulu rekan yang sedang melakukan

pencurian, informan I bisa memahami apa yang sedang dilakukan dan

bagaimana melakukan perbuatan mencuri. Kesediaan informan I untuk

menuruti ajakan rekannya tersebut walaupun hanya sebatas memperhatikan

mereka, bagaimanapun juga hal ini menjadi dasar informan untuk meyakini

bahwa tindak-tinduk perbuatan mencuri yang selama ini dilakukannya

berdasarkan kepada kemauannya sendiri atau tanpa adanya unsur keterpaksaan.

Seperti dalam keterangan yang diakui oleh informan I, “jalannya emang kita

Page 49: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

35

(saya) sendiri aja sendiri begini ngeliatin teman, ditanya temen kamu ikut gak

ya kita nya gak ini ya saya mau aja ikut...” (Wawancara dengan informan I, 13

September 2016).

Jauh kebelakang atas perbuatan mencuri yang pernah dilakukan oleh

informan I pada kasus pencurian kendaraan bermotor membuatnya sudah

beberapa kali keluar-masuk Penjara atau Lembaga Pemasyarakatan. Bahkan,

beberapa dari rekan lainnya dalam kelompok kejahatan (spesialis pencurian

kendaraan bermotor) yang sama dengan informan I diketahui sudah banyak

tertangkap oleh Petugas Kepolisian dan banyak dari mereka juga telah

meninggal dunia akibat tindak kejahatan yang dilakukannya. Sebagaimana

keterangan yang disampaikan oleh informan I:

“Pikir-pikir saya kalo diitung begitu aja namanya kita di jalanan, banyak

kalo dipikir, uda lupa ngelakuinnya banyak aja udah gak inget. Teman

kebanyakankan uda mati juga, masuk polisi, ditangkep ditembak,

ditangkep ditembak, dibunuh. Saya juga sebelumnya udah juga

ketangkep, enam kali ada saya.” (wawancara dengan informan I, 13

September 2016)

Sama seperti informan I, informan D juga mengakui bahwa dirinya sudah

lama menggeluti dunia kriminal. Pengakuan tersebut dibenarkan lewat

perbuatan-perbuatan semasa kecil informan D, dimulai dari perilaku

menyimpang sampai ke arah perbuatan melanggar hukum pidana. Berdasarkan

pada pengakuan informan D, pencurian kendaraan bermotor yang dilakukan

bersama informan I berawal dari perilaku-perilaku kenakalan semasa kecil,

seperti membolos sekolah, memalak (meminta harta benda milik orang lain

secara paksa) orang lain, sampai kepada penyalahgunaan narkotika.

Menurutnya, perilaku kenakalan yang terjadi pada dirinya semasa remaja

Page 50: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

36

dikondisikan oleh pergaulan yang diikuti informan. Lebih dari itu, perilaku-

perilaku menyimpang yang dilakukan semasa remaja memberikan sisi

keberanian dalam diri informan D, yaitu sebagai bekal dalam melakukan tindak

kejahatan dikemudian hari. Sebagaimana penuturan informan D:

“Emang dari kecil saya, ya memang udah hidup di jalan. Maksudnya kan

bukan kayak orang yang di rumah-rumah, saya kan idupnya di terminal

kalo gak di pasar, ya kalo gak di prapatan nongkrong. Ya bergaul sama

orang-orang seperti ituh. Saya aja sekolah terakhir SD, berenti-berenti

kelas 2 SMP. Makanya itu saya mulai dari situ uda malak-malak.”

(Wawancara dengan informan D, 19 September 2016)

Sebagaimana keterangan dari informan D di atas, pergaulan sosial yang

diikuti oleh informan semasa kecil memang terlihat meleburkan diri dalam

kehidupan jalanan, seperti di Terminal Bus dan Pasar-Pasar tradisional. Seperti

pengakuan informan D di atas bahwa hidup di jalanan tidak seperti mereka-

mereka yang hanya terdiam di rumah-rumah, terlibat dalam pergaulan jalanan

bisa menemui berbagai macam orang beserta perilaku-perilakunya, baik dalam

hal perilaku wajar sampai kepada perilaku yang dapat dikatakan sebagai tidak

wajar. Selama menceburkan diri dalam pergaulan jalanan, informan D

memutuskan untuk berhenti Sekolah di tingkat Sekolah Menengah Pertama

(SMP). Hal ini dikarenakan informan D kerapkali membolos di saat jam

Sekolah sedang berlangsung, minum-minuman beralkohol, dan kerapkali

mengkonsumsi narkotika, sehingga niat untuk bersekolah tidak ada lagi dalam

diri informan. Bahkan, ketika orangtua menganjurkan informan D untuk

melanjutkan Sekolah, anjuran ini tidak mendapat respon dari informan.

Sebagaimana pengakuan informan D:

Page 51: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

37

“...Orangtua juga ngasih saran masih inget saya, kamu ngelanjutin aja

pendidikan sekolah ajalah begini-begini-begini. Tapi ya saya sekolah aja

tiap harinya begitu ya gimana jadinya, emang begitulah saya dari SMP

uda ngerokok, uda ngegele saya, uda minum, saya begaul SMP sama

orang-orang anak SMA.” (Wawancara dengan informan D, 19 September

2016)

Kehidupan jalanan seperti di Pasar-Pasar dan di Terminal Bus yang

diikuti informan D menghantarkan informan untuk terlibat dalam tindak

kejahatan, hal ini didukung dengan keberadaan rekan yang memiliki perilaku

ke arah itu. Tindak kejahatan yang dilakukan informan D, seperti pencopetan

terhadap barang-barang berharga milik orang lain. Sebagaimana penjelasan

informan D:

“...Saya pernah tuh dulu waktu tinggal di Senen (Jakarta Pusat), diajakin

nyopet ya okelah, nyopetnya juga bukan nyopet-nyopet di pasar tapi di

mol-mol kayak di taman anggrek, di Citralen, ya itulah yang

pungunjungnya menengah ke atas lah. Sempet saya itu ngikut, iya diajak

sama temen cuman saya keahlian gak punya ya enggak ada, tapi gua

enggak bisa apa-apa gituh saya bilangnya ya saya cuman yang bawain

barang-barang aja. Orang dia kan nyopet hp, ngumpulnya ya ke saya

semua dijadiin satu, saya mah cuma ngikut-ngikut aja. Ya itu temen yang

biasa nongkrong aja yang ngajakin, makanya itu yang saya bilang saya

besar di terminal kalo gak di pasar. Maling-maling di sini abis itu saya

pulang ke Lampung, dari Lampung saya balik lagi kesini, yaudah begitu

aja bulak-balik-bulak-balik...” (Wawancara dengan informan D, 19

September 2016)

Berdasarkan pengakuan informan D diatas bahwa pada masa-masa keterlibatan

informan dalam kejahatan pencopetan jauh kebelakang hanya sebatas sebagai

pendamping. Meskipun hanya sebagai pendamping, hal tersebut membawa

dampak bagi informan D untuk tetap menggeluti dunia kriminal sampai

sekarang, ditunjukkan ketika informan D tidak lagi bisa mengingat besaran

jumlah perbuatan melanggar hukum pidana yang selama ini pernah informan

lakukan. Sebagaimana pernyataan informan D, “aduh saya juga gak tau udah

Page 52: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

38

berapa kali. Tapi kalo saya ikut disini (tergabung dalam kelompok kejahatan

bersama informan I) dari tahun 2012, (sedangkan) saya ketangkep 2015...”

(Wawancara dengan Informan D, 19 September 2016). Berdasarkan keterangan

informan D, yang teringat oleh informan hanyalah waktu dimana ia tergabung

dalam kelompok pencurian kendaraan bermotor, yaitu sudah beranjak tiga

tahun.

Bahkan lebih dari penjelasan tersebut, sebelum tergabung dalam

kelompok pencurian kendaraan bermotor, informan D kerapkali melakukan

pencurian seorang diri. Sebagaimana dalam pengakuannya, “sendiri, kalo saya

sebelum sama bang I (yang dimaksud adalah informan I) ya sendirian aja...”

(Wawancara dengan informan D, 19 September 2016). Informan D pernah

melakukan perbuatan mencuri yang dilakukannya hanya seorang diri, seperti

misalnya pencurian terhadap kendaraan bermotor roda empat. Sebagaimana

penjelasan informan D:

“...Saya waktu itu cuman kalo maen yang kayak gini langsung pepet.

Kadang kan kalo yang lagi pacaran, ketok aja langsung disitu, mobilnya

juga jangan yang Avanza apa Inova, ya bangsa-bangsanya mobil kelas

lah...Saya kalo kerja seperti itu selalu sendiri, ya saya kerja gak mau

diketahuin orang. Intinya kerja sebagian ya orang gak ada yang kenal

sama saya ya intinya kejahatan saya gak mau diliat sama orang ya begitu

aja... Saya jahat terus mau dipamerin mau jadi wah kata orang jadi

preman begini-begini ya enggak ada. Ya intinya itu satu saya males.”

(Wawancara dengan informan D, 19 September 2016)

Perbuatan mencuri pada informan D yang dilakukan seorang diri memiliki

alasan bahwa kejahatan yang selama ini dilakukan tidak untuk dijadikan

seakan-akan memperlihatkan sisi keberaniannya apabila dilihat oleh orang lain

(teman-teman) yang berada di sekitar informan D.

Page 53: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

39

Sebelum menjadi WBP Lapas klas I Cipinang, informan D memiliki

pekerjaan sebagai seorang sopir angkutan umum. Akan tetapi, informan D

masih menyempatkan untuk melakukan pencurian seorang diri terhadap

berbagai barang-barang berharga. Kendati, tindak kejahatan yang dilakukannya

itu tidak berada pada keseharian, melainkan dikondisikan oleh terbukanya

kesempatan barulah akan dilakukan. Sebagaimana pengakuan yang

diutarakannya:

“Ya masih saya cuman gak faktor keseharian itu mah paling kadang-

kadang kalo ada kesempatan ya saya beri, kalo gak ada kesempatan

yaudah enggak. Saya sendirian kalo waktu itu. Sekarang-sekarang ini aja

saya punya temen sama abang I itu (Yang dimaksud adalah informan I),

yang istilahnya punya organisasi lah. Tadinya sendiri saya kadang-

kadang mobil-mobil pribadi makanya saya bisa tau. Ya selain di mobil

pribadi palingan rumah, pergudangan saya ngambil...” (Wawancara

dengan informan D, 19 September 2016)

Bagi informan D, menjadi seorang pencuri adalah lebih baik

dibandingkan dengan kemunafikan orang lain dalam melakukan pekerjaan

yang diteladani oleh masyarakat luas. Seseorang yang munafik dimaksudkan

oleh informan D kepada mereka-mereka yang berada dalam posisi teratas di

dalam struktur pekerjaan. Baginya, mereka ini kerapkali memenggal upah kerja

si penerima atau pekerja bawahan. Anggapan ini dikatakan informan D dalam

narasi:

“...Tapi ya kalo saya lebih baik kayak gini dari pada gimana ya mencuri

secara diam-diam, ya istilahnya, seperti gimana ya, jangan jauh-jauh ya

seperti dikerjaan gitu yah orang kadang kerjaan orang lain dipotong

dikuntit-dikuntit-kuntit, maksudnya dipotongin gajian orang, enggak mau

saya kayak gitu. Lebih baik saya kayak gini, lebih baik terang-terangan

ngerampok. Saya jujur di Merak pernah kerja seperti itu disuruh jadi

mandor, kerjaan kayak gitu itungannya jadi mandor, orang cerita katanya

enaklah tiap orang gajinya diambilin segini-segini, kata lu mah enak tapi

Page 54: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

40

itu kan keringet orang yang kita ambil...” (Wawancara dengan informan

D, 19 September 2016)

Pengalaman menjadi seorang Mandor melahirkan keprihatinan informan D

terhadap pekerja bawahan yang kerapkali dihadapkan pada pemotongan upah

kerja, hal ini didasarkan pada ketidakinginannya untuk menambah sulit

penderitaan para pekerja bawahan. Oleh karena itu, perbuatan mencuri yang

selama ini dilakukan olehnya jika dilihat dari sudut pandang informan D adalah

lebih baik daripada menjadi orang munafik.

Selanjutnya, pada kasus informan W, kertarikan dalam melakukan

pencurian kendaraan bermotor dimunculkan dari perbuatan-perbuatan mencuri

yang pernah dilakukan informan semasa kecil di tempat tinggal daerah asal.

Semasa kecil, informan W memang sudah menggeluti perbuatan mencuri

bersama teman-teman sepermainannya. Perbuatan mencuri yang dilakukan

semasa kecil, yaitu pencurian terhadap hewan ternak (Ayam, Kambing, dan

Sapi). Bagi informan W, perbuatan mencuri yang sudah lama dilakukan secara

sadar akan memunculkan sisi keberanian diri untuk melangkah kaki ke arah

perbuatan mencuri terhadap barang-barang berharga lain. Pengakuan informan

W tersebut terkandung dalam penjelasan:

“...Di kampung banyak kan namanya anak-anak satu kampung kenapa

kita gak berani di kampung kita sendiri kan. Dari kecilnya udah kerja

jelek gituh kita, ngikut-ngikut yang badungnya kita di kampung jadi kita

kena juga hawa nafsu mau kerja kayak gitu. Makanya jadi berani aja,

mau aja kita gitu. Di kampung pas ngikut-ngikut yang badung-

badungnya ya paling maling-maling ayam kita, maling kambing apa gitu

kan, sapi di kampung, udah disitu baru kita nyoba yang gede karena

pengalaman kita udah lama udah lancarkan di bidang situ ada

pengalaman udah baru pas punya temen nyebrang kita pergi kesini...”

(Wawancara dengan informan W, 21 September 2016)

Page 55: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

41

Munculnya keinginan informan W untuk melakukan perbuatan mencuri

terhadap sasaran kendaraan bermotor adalah berkat informasi yang diterima

informan dari seniornya. Sebagaimana penjelasan informan W:

“...Ya awalnya orang kampung (daerah asal) kita, jadi pas dia pulang kan

kita tanya, gimana nyari duit gampang gak di Jakarta? Ya kata dia

gampang ikut aja kalo mau gampang nyari duit cuman mesti berani aja

jangan takut sama orang, yaudah kita ngikut aja. Abis itu kita kerja

ketemu temen diajak temen akhirnya jadi rame temen kita kan, jadi tau

ini tau itu, kenal ini kenal itu. Ya banyak lah temen-temen kita yang

kerja, asal kita mau aja kerja itu sama kita gak takut gitu aja cuman kalo

kita takut orang gak mau lah sama kita bakal ditinggalin kita gak

mungkin diajak gabung.” (Wawancara dengan informan W, 21

September 2016)

Perolehan informasi dari senior dilihat oleh informan W dari aspek kemudahan

yang lebih menjanjikan, sehingga timbul ketertarikan dari dalam diri informan

W. Selain itu, bekal pengalaman kejahatan yang pernah dilakukan sebelumnya

menjadi penting ketika informan bergabung dengan kelompok pencurian

kendaraan bermotor. Pentingnya sisi keberanian dari sudut pandang informan

W adalah sangat diperlukan sebagaimana dengan harapan anggota lain dalam

kelompok pencurian kendaraan bermotor. Sebab, apabila informan tidak

memiliki keberanian dalam melakukan pencurian, hal ini dapat dimungkinkan

informan W tidak diterima dalam kelompok kejahatan.

Perbincangan informan W terhadap keberadaan senior sesama satu

daerah asal sejauh ini terlihat berperan dalam mendorong informan melakukan

pencurian kendaraan bermotor. Sebagaimana penuturannya dalam kalimat:

“Dari temen yang orang senior kita yang sebelum kita tinggal di Jakarta

dia juga emang udah ngerjain itu cuman uda almarhum dia, uda banyak

yang meninggal, di tembak mati, dianuin massa, udah tinggal kita yang

ngelanjutin, turun ke kita...” (Wawancara dengan informan W, 21

September 2016).

Page 56: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

42

Berdasarkan pada penuturan informan W di atas memperlihatkan bahwa berkat

senior yang dikenal oleh informan telah membuatnya menjadi paham terhadap

penggunaan berbagai keterampilan tangan yang diperlukan dalam melakukan

perbuaatan mencuri terhadap kendaraan bermotor. Akan tetapi, penting kiranya

memperhatikan bahwa para senior yang dijelaskan informan W ialah sebagian

besar adalah berprofesi sebagai pencuri kendaraan bermotor. Oleh karena itu,

informan W menyatakan bahwa untuk saat ini dirinya menyadari sebagai

generasi penerus para seniornya dalam menggeluti tindak kejahatan pencurian

kendaraan bermotor, mengingat para seniornya telah banyak kehilangan nyawa

akibat dihakimi massa.

Berbicara mengenai pengalaman di ranah perbuatan mencuri, informan

DD mengakui bahwa sebelum telibat tindak perampasan terhadap kendaraan

bermotor bersama dengan kelompok atau gang motor yang diikutinya,

informan DD kerapkali melakukan pencurian dengan sasaran barang-barang

berharga lainnya seperti sepeda, dan terhadap barang-barang pertokoan. Seperti

penuturannya, “...Posisi berdua, ayo W ( W adalah teman dari informan DD)

jalan! kita (saya) gituin, subuh-subuh kita (saya) bangunin, kita (informan DD

bersama temannya) jalan kaki dapet sepeda...” (Wawancara dengan informan

DD, 11 Oktober 2016).

Begitu juga dengan perbuatan mencuri terhadap barang-barang

pertokoan, sebagaimana pengakuan yang dikemukakan olehnya:

...Ada juga temen dari Solo, emang posisi di Solo abis ngebobol Deler,

empat belas juta, kabur ke jakarta dia. Sisa duit satu juta doang sama

handpone BB. Nah digendoin sama temen kita, diambil duitnya ama

handphone nya. Namanya enggak tau kayak orang asing. Lama-lama

Page 57: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

43

akrab dia di situ, orang tongkrongannya enak. Abis itu uda maen-maen

lama. Nah kita tau dari temen kita,ono-noh si J masukin bengkel

Brightstone sendirian, berani banget ampe bengkel-bengkel bang. Di

lantai tiga dia masukin, bengkel samping Mall Citra Klender. Ban-ban

baru dijual-jualin, satunya gopek. Nah kita mulai ikut-ikut tuh sama dia

mulai-mulai dari situ. Ikut ngambilin ban. Dia masuk biasanya sendiri,

kita tau dia kayak begitu, jadi kita berdua sama dia...” (Wawancara

dengan informan DD, 11 Oktober 2016)

Berdasarkan pada pengakuan informan DD, baik pencurian terhadap sepeda

dan terhadap barang-barang yang ada di toko, terinisiasi oleh rekan yang

dikenalnya sangat berani dan mahir dalam setiap aksi-aksi percobaan

pencurian. Sisi keberanian jika dilihat dari sudut pandang informan DD adalah

dalam mana perbuatan mencuri dilakukan hanya seorang diri. Sementara,

dalam setiap aksi-aksi pencurian yang diperlihatkan oleh rekannya itu apabila

dibandingkan dengan rekan lainnya, menurut informan DD sangat jauh

berbeda. Anggapan ini tertuang dalam pengalamannya ketika melakukan

pencurian bersama dengan rekan berinisial J. Sebagaimana dalam keterangan

informan DD:

“...Emang pinter maennya, enggak gerabak-gerubuk, nurunin sepeda aja

dari pager enggak ada suaranya. Kalo orang kan gerabak-gerubuk yang

panik. Ampe dikomplek-komplek kita pura-pura olahraga, dia masuk ke

dalem rumah...Kalo dia mah diem-diem ujung-ujungnya dapet. Udah lu

tunggu disini aja bel, kita disuruh diem, tau-taunya bawa sepeda. Emang

pinter orang Jawa, ngomongnya juga pinter posisi dia ketangkep...”

(Wawancara dengan informan DD, 11 Oktober 2016)

Penilaian informan DD terhadap rekan berinisial J lebih mengarah kepada

kemahiran yang dimiliki dalam melakukan pencurian. Kemahiran melakukan

pencurian menurut informan DD adalah selalu cekatan dalam setiap situasi,

baik itu ketika terbuka peluang untuk mencuri maupun kemampuan untuk

Page 58: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

44

menghindari hal yang tidak diinginkan ketika berada dalam posisi terdesak

(diketahui oleh orang lain) dan selalu dalam keadaan tenang disaat beroperasi.

Selain melakukan pencurian terhadap sepeda dan barang berharga di

toko-toko penjualan, informan DD juga pernah melakukan pencurian

kendaraan bermotor dengan mode pencurian (tanpa diketahui oleh si pemilik

kendaraan bermotor dan oranglain di sekitar). sebagaimana pengakuan

informan DD:

“...Kalo di motor bedua doang kita seringnya maen kunci T di komplek-

komplek. Kita mah suruh bawa doang motor, temen aja yang giniin kunci

T nya. Kita suruh nunggu motor ini nih, kita bertiga, nih tungguin motor

inih pas dia dapet motornya udah kita jalan dua motor tiga orang. Kalo

kita belum bisa megang kunci T, temen udah pada lincah-lincah

banget...” (Wawancara dengan informan DD, 11 Oktober 2016)

Sepengalamannya terlibat dalam aksi pencurian terhadap kendaraan bermotor

(sepeda motor) pada informan DD hanya sebatas menunggu teman yang

sedang beroperasi di dekat target sasaran. Hal ini dikarenakan informan tidak

pandai dalam menggunakan perkakas kejahatan (seperti, kunci leter T). Oleh

karena itu, disetiap aksi pencurian, informan DD hanya mengikuti maupun

mengajak rekan yang bisa menggunakan perkakas kejahatan tersebut. Seperti

yang diceritakan olehnya, “kalo sendiri enggak bakalan mungkin sih, enggak

berani juga sih kalo sendiri, kalo masih ada temen masih berani...Paling kita

ngajak temen, kalo enggak kita ngikut-ngkiut temen...” (Wawancara dengan

informan DD, 11 Oktober 2016).

Setelah penguraian panjang dari hasil temuan lapangan, keterlibatan

informan dalam pencurian kendaraan bermotor dilatarbelakangi oleh

pengalaman dari kejahatan sebelumnya. Mengikuti pemikiran Alfred Schutz

Page 59: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

45

(1967), penjelasan terhadap motif sebab dari sebuah tindakan aktor dalam hal

ini bisa dipahami sebagai pengalaman yang dialami secara langsung oleh

informan. Sebagaimana penjelasan Schutz (1967) terhadap because motive

berdasarkan pada pengalaman langsung, aktor seperti berada dalam situasi

tatap-muka dengan aktor lain (Schutz, 1967:163-167).

2. Pengalaman Rekan Seprofesi

Informan C mengakui bahwa keterlibatannya dalam tindak pencurian

kendaraan bermotor masih dikatakan terhitung Bulanan. Berawal dari

perkenalan informan C dengan seseorang yang berusia lebih tua darinya.

Perkenalan ini membawa ke arah hubungan akrab diantara keduanya,

keakraban yang terjalin didukung dengan kesamaan daerah asal. Setelah

keakraban terjalin, maka terjadilah keterbukaan rekan dalam mengajak

informan C untuk terlibat dalam tindak pencurian kendaraan bermotor.

Sebagaimana pengakuannya:

“Kurang lebih tujuh kali. Saya begini juga baru, bulanan masih saya, ada

kali empat bulanan...Sama teman satu kampung berdua aja di kontrakan

di daerah Cengkareng, umurnya lebih tua dari saya 40 tahunan dia,

cuman udah pengalaman. Tetangga kontrakan dulunya tuh dia...Lama-

lama kenal sama dia yaudah diajak maen (melakukan kejahatan

pencurian).” (Wawancara dengan informan C, 13 September 2016)

Menurut informan C, ajakan terhadap dirinya tersebut melibatkan berbagi

pengalaman kejahatan yang menceritakan tentang bagaimana untuk bisa

berhasil di saat percobaan pencurian dilakukan. Misalnya, disaat beroperasi

jangan tergesah-gesah, memantau penjagaan atas orang lain disekitar objek

sasaran (kendaraan bermotor roda dua). Munculnya ketertarikan informan C

semakin terlihat ketika mengakui temannya itu sudah memiliki pengalaman

Page 60: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

46

panjang dalam melakukan pencurian kendaraan bermotor di tempat daerah

asal. Sebagaimana keterangan yang disampaikan olehnya:

“Awalnya diajak teman yang juga bekerja di pabrik di daerah

Cengkareng, teman sama-sama satu kampung dengan saya dari

Lampung...Diomonginlah sama dia juga maennya rapih tahu aturan

enggak seradak-seruduk aja... emang suaminya dari kampung sana

pemain juga...” (Wawancara dengan informan C, 13 September 2016).

Informan H mengakui bahwa teman sesama daerah asal berperan dalam

menjadikannya sebagai seorang kriminal.

“Ya banyak rekan-rekan yang kerja kayak begitulah diajakin awal

mulanya. Diajakin sehari dua hari, akhirnya saya ngikut juga kan,

lumayan banyak yang kerja kayak begitu bang. Tadinya saya kan kerja di

Priok jadi Security...Ya bisa kerja ranmor gitu, temen-temen banyak yang

kerja kayak gitu diajakin. Pas jadi Security saya belum ngikut kerja ini.

temen kan juga kenalan dari satu kampung, dia mau maen ke Jakarta, dia

enggak punya kerjaan juga karena dia biasa kayak begitu awalnya. Saya

ngikut juga karena uda berenti abis kontrak (kerja).” (Wawancara dengan

informan H, 06 Oktober 2016)

Berdasarkan keterangan informan H di atas terlihat bahwa dirinya pernah

bekerja sebagai seorang Security atau Petugas Keamanan, keterlibatannya

dalam pencurian kendaraan bermotor dilakukan setelah masa kontrak kerja

telah habis. Informan H mengakui keterlibatan dalam perbuatan mencuri

dimaksudkan hanya sebatas keisengan sambil menunggu panggilan kerja.

Sebab, setelah masa kontrak kerja menjadi Petugas Keamanan telah habis,

informan H sudah memasukan beberapa lamaran pekerjaan. Sebagaimana

penjelasan informan H dalam hal ini, “tadinya uda masuk-masukin lamaran,

cuma belum dapet panggilan-panggilan, sembari nunggu-nunggu panggilan”

(Wawancara dengan informan H, 06 Oktober 2016).

Page 61: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

47

Perbuatan mencuri yang dilakukan informan H diawali dengan perasaan

prihatin terhadap rekan sesama satu daerah asal. Keprihatinan informan H

muncul karena rekannya itu tiba di tempat daerah tujuan (Jakarta) tidak

memiliki pekerjaan. Oleh karena itu, perbuatan mencuri yang dilakukan

informa H diawali atas nama pertemanan. Menuruti ajakan rekan untuk

melakukan pencurian, akan tetapi pada akhirnya informan H terus melanjutkan

perbuatan mencuri kendaraan bermotor bersma rekannya tersebut.

Sebagaimana pengakuan dari informan H:

“Ya banyak rekan-rekan yang kerja kayak begitulah diajakin awal

mulanya. Diajakin sehari dua hari, akhirnya saya ngikut juga kan,

lumayan banyak yang kerja kayak begitu bang....Ya terpaksa juga sih.

Kasihan gitu mereka lagi butuh uang, minta bantuan gitu...Tolongin dong

katanya. Kasih sekali, ngikutlah namanya juga kawan mau enggak mau

kan, kalo kawan lagi kesusahan kita harus bantu kan.” (Wawancara

dengan informan H, 06 Oktober 2016)

Berdasarkan sepengetahuan informan H, rekan yang mengajak informan diakui

memang sudah lama menggeluti ranah pencurian kendaraan bermotor. Hal ini

tertuang dalam pernyataan, “itu kan uda biasa mereka lakuin, ya kalo kita

sendiri yang ngelakuin kita enggak tau cara, gimana? Enggak bisa kan harus

pake alat apa alat apa kan” (Wawancara dengan informan H, 06 Oktober 2016).

Adapun pernyataan informan H yang memiliki kesan bahwa perbuatan

mencuri yang dilakukannya sesuai dengan besaran jumlah rekan lain di tempat

daerah asalnya yang juga menggeluti dunia pencurian terhadap kendaraan

bermotor (kendaraan bermotor roda dua). Pernyataan ini dijelaskan dalam

kalimat, “...Tau temen kerja kayak begitu uda lumayan lamalah, ada setahunan,

Page 62: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

48

ada lumayan di kampung (daerah asal informan H) sindikat-sindikat yang kerja

kayak begitu bang” (Wawancara dengan informan H, 06 Oktober 2016).

Dari apa yang sudah dijelaskan di atas dalam kasus informan H, secara

garis besar bahwa keterlibatannya dalam tindak pencurian kendaraan bermotor

bisa dikatakan kurang memiliki pengalaman di dunia kriminal (kejahatan

terhadap harta benda). Pernyataan ini senada dengan pengakuan yang

diutarakan oleh informan H ketika informan memberikan perbandingan antara

dirinya dengan temannya, “pengalamannya enggak kayak mereka gitu kan uda

berpengalaman...(Wawancara dengan informan H, 06 Oktober 2016).

Sebagaimana penjelasan dari informan H, pengalaman panjang di ranah

pencurian menjadi penting dalam meningkatkan keberanian pada diri seseorang

ketika melakukan kejahatan pencurian kendaraan bermotor. Sementara,

informan H tidak pernah memiliki pengalaman seperti itu sehingga membuat

dirinya dihantui rasa kekhawatiran untuk melakukan pencurian.

Pengertian yang diberikan rekan terhadap informan H, “...Ya dia juga

bilang, katanya, kita cari yang amanlah yang sekiranya enggak ada orangnya

gitu, tergiur juga sih dari cerita-cerita pengalaman dia untuk kerja kayak gitu

nyari yang aman, tempat yang aman gitu” (Wawancara dengan informan H, 06

Oktober 2016). Pengertian yang diberikan rekan ketika dimaksudkan untuk

mengajak informan H adalah lebih bercerita tentang pengalamannya selama

melakukan pencurian kendaraan bermotor. Pengalaman yang dimiliki rekannya

tersebut bagi informan H sangat memberikan gambaran tentang apa yang bisa

diperoleh dari pekerjaan sebagai seorang pencuri dan mengenai situasi serta

Page 63: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

49

kondisi di saat beroperasi dengan memperhatikan keselamatan. Bagian

terpenting dari sharing pengalaman mencuri dari rekannya tersebut bagi

informan H, yaitu sepengetahuan informan terhadap rekannya itu sebagai

seorang kriminal yang ulung kini mendapat pembenaran.

Pemikiran Alfred Schutz (1967) terhadap motif sebab dari sebuah

tindakan adalah menekankan pada perhatiannya terhadap pengalaman aktor

(Schutz, 1967: 91-96). Berdasarkan pada temuan lapangan di atas, informan

cenderung dihadapkan pada cerita rekan mengenai tindak pencurian kendaraan

bermotor, yaitu pengalaman rekan seprofesi. Melalui cerita rekan, hal ini

menunjukkan bahwa ketertarikan informan dalam melakukan pencurian

kendaraan bermotor bukan dikarenakan pengalaman secara langsung.

Rekan yang membawa cerita mengenai tindak pencurian kendaraan

bermotor kepada informan adalah sosok yang sudah lama melakukan aksi-aksi

pencurian. Oleh karena itu, cerita yang disampaikan oleh rekan kepada

informan disesuaikan dengan pengalamannya selama melakukan pencurian

kendaraan bermotor. Dengan menceritakan pengalaman selama melakukan

pencurian kendaraan bermotor dari rekan kepada informan, memungkinkan

informan menjadi mengenal dan mengetahui pekerjaan sebagai seorang

pencuri. Sebagaimana penjelasan Alfred Schutz, pengetahuan aktor yang

diperoleh dari aktor lain yang mengalami secara langsung merupakan bagian

dari mediasi, sehingga pengalaman aktor terbentuk secara tidak langsung

(Alfred Schutz, 1967:181-186). Dengan ini, tindak pencurian kendaraan

Page 64: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

50

bermotor pada informan yang dikarenakan pengalaman rekan seprofesi adalah

termasuk sebagai pengalaman secara tidak langsung.

B. In-order to Motive Tindakan Pelaku Pencurian Kendaraan Bermotor

Hasil temuan lapangan menyebutkan, pencurian terhadap kendaraan

bermotor apabila berhasil dilakukan, maka barang curiannya akan dijual ke para

penadah. Menjual kendaraan bermotor hasil curian ke para penadah dihargai

sesuai dengan kondisi dan tipe kendaraan bermotor-nya. Sebagaimana keterangan

yang diutarakan oleh informan C:

“Ditampung dulu dikontrakan abis itu disetorin ke asbak, ya istilahnya

penadah, setor begitu aja dalam bentuk utuh. Paling mahal ya (tipe sepeda

motor) Vixion, kalo Yamaha Mio biasanya satu setengah juta (sampai) dua

juta. Ya tergantung kondisi motornya. Kalau motor (tipe) Satria ada yang

tiga ribu, empat ribu, tergantung motor juga.” (Wawancara dengan informan

C, 13 September 2016)

Perolehan uang dari penjualan barang curian diperlakukan informan C seperti

penghasilan tambahan, disamping pendapatan upah kerja yang diterima sebagai

seorang buruh pabrik. Sebagaimana perkataan yang diutarakannya, “buat

sambilan aja sih, dari hasil pencurian bisa jadi tambahan saya...Gajian di Pabrik

aja dua minggu sekali” (Wawancara dengan informan C, 05 September 2016 dan

13 September 2016).

Untuk informan I, setelah kejahatan pencurian yang dilakukannya berhasil,

kendaraan bermotor hasil curian begitu pula langsung dijual ke penadah, “kita

mah langsung aja jual barangnya” (Wawancara dengan informan I, 13 September

2016). Uang yang diterima dari hasil penjualan barang curian bagi informan I

dipergunakan untuk berfoya-foya dalam menjemput kesenangan pribadi, seperti

untuk modal bermain judi, membeli narkotika, dan dipergunakan untuk

Page 65: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

51

memuaskan nafsu seks dengan wanita tunasusila atau WTS di tempat-tempat

prostitusi. Hal ini ditunjukkan dari pengakuan informan I:

“Kalo teman udah begitu udah masing-masing aja. Ya apalagi kan kalo

kayak gitu dari kitanya aja, ya kalo kita foya-foya terus ya duit abis...Tapi

kan kita kadang pengen punya modal, pikiran kan ke keluarga juga. Kalo

sebelum punya keluarga duit abis kemana-mana, judi apa perempuan, nyabu

ya begitu aja. Pas bekeluarga baru saya mikir kita kalo ada duit

dikumpulin.” (Wawancara dengan informan I, 13 September 2016)

sebagaimana pernyataan informan I di atas bahwa setelah memiliki Istri atau

ketika sudah berumahtangga, perolehan uang dari hasil kejahatan lebih

dialamatkan untuk modal awal membangun usaha mandiri dalam rangka

mendukung perekonomian keluarga.

Selanjutnya, informan D mengakui pula bahwa kendaraan bermotor hasil

curian dijual kepada para penadah. Keberadaan para penadah bukan hanya sebagai

pembeli, melainkan berperan sebagai pemesan. Sebagaimana keterangannya:

“...Kami jalan meluncur jadi ya udah taulah bongkar mobil ini tinggal

dijemput aja, pembeli ini kan udah dimana transaksinya gituh. Dimana nih?

disini-disiini, udah itu pembayarankan. Rata-rata jual empat puluh sampe

lima putuh juta, jual ke daerah Jawa, ke Demak apa Solo. Ya pembelinya

dari kenalan bang I. Misalkan, cariin gua nih mobil begini-begini-begini

gituh.” (Wawancara dengan informan D, 19 September 2016)

Setelah kendaraan bermotor hasil curian terjual, uang yang diperoleh dibagikan

sama rata kepada rekan lain yang terlibat. Sebagaimana dalam perkataan informan

D:

“Dapet duit sepuluh juta nih ya, pengeluaran dua juta, ya diambil dulu dua

juta itu. Buat bayar rental mobil dua juta itu, delapan jutanya baru dibagi-

bagi...dapet duit diumbar-umbar buat mabok, judi kartu. Kalo saya nih ya

pulang kerja nih ya kebagianlah dapet limabelas juta, saya beliin nih sabu

lima juta jebret, yah ini bukan cerita ngada-ngada emang pengalaman saya

diluar, lima juta nya lagi masuk kantong saya terus sisanya kasih ke istri

saya. Nah jadi kalo lima juta inih sampenya sebulan apa seminggu ya baru

saya kerja lagi.” (Wawancara dengan informan D, 19 September 2016).

Page 66: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

52

Keterangan informan D di atas memperlihatkan bahwa uang dari penjualan

terhadap kendaraan bermotor hasil curian kemudian dipergunakan untuk modal

bermain judi, membeli narkotika, dan untuk menunjang kebutuhan rumahtangga.

Lebih lanjut, informan D mengakui bahwa situasi finansial rumahtangganya

masih bisa dikatakan jauh dari perkataan kesulitan ekonomi. Hal ini dikarenakan

informan D memiliki pekerjaan sebagai sopir angkutan umum. Apabila tidak

melibatkan diri dalam pencurian kendaraan bermotor, penghasilan sebagai sopir

angkutan umum dianggap masih bisa menjamin kebutuhan hidup sehari-hari

keluarganya. Oleh karena itu, penyaluran uang dari hasil kejahatan untuk

menunjang kebutuhan rumahtangga bagi informan D adalah tidak terlalu

mendesak. Malahan, pengeluaran untuk keperluan dirinyalah yang dirasa tidak

tercukupi dari penghasilan kerja sebagai seorang sopir angkutan umum. Seperti

dalam pengakuannya:

“Kalo kita pikir-pikir ya, kalo gaya hidup kitanya lurus-lurus aja ya nutup

lah. Ya saya bawa mobil ya kita itung kecilnya aja ya saya bawa angkot lah

gitu, saya narik dari jam duabelas sampe jam tujuh malem, uang makan saya

dapet paling kecil seratus ribu, kadang dapet seratus limapuluh. Cuman kan

kehidupan saya nya, kalo keluarga okelah cukup, kalo kehidupan saya nya

gak cukup...Makanya saya bilang kalo hidup untuk lurus aja gak ada

beloknya ya cukup-cukup aja...” (Wawancara dengan informan D, 19

September 2016)

Ketidakcukupan atas uang yang diperoleh dari hasil kerja menjadi seorang sopir

angkutan umum tersebut, sebagaimana keterangan informan D di atas, adalah

terutama dalam rangka menjamin kehidupan berfoya-foya. Keterlibatan informan

D dalam pencurian kendaraan bermotor diyakini bisa mengatasi persoalan

keterbatasan penghasilan sebagai seorang sopir angkutan umum.

Page 67: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

53

Pada dasarnya, informan D mengakui bahwa seorang kriminal seperti pada

kasus pencurian, berkecenderungan dari pelakunya dimana uang hasil mencuri

dipergunakan untuk berfoya-foya. Sebagaimana dalam keterangan yang dijelaskan

olehnya, “...Ya memang kalo hasil kehidupan orang kayak seperti saya ini ya

kebanyakan ya hidupnya bukan untuk apa namanya masa depan jadi

kehidupannya untuk hura-hura aja udah” (Wawancara dengan informan D, 19

September 2016). Untuk informan D sendiri, sebelum tertangkap dan menjalani

masa hukuman pidana di Lembaga Pemasyarakatan, berdasarkan pada

pengakuannya bahwa dirinya sempat menaruh perhatian terhadap

keberlangsungan finansial rumahtangga dibandingkan untuk pemuasan

kesenangan pribadinya, yaitu dengan menyisihkan uang hasil kejahatan demi

menunjang keperluan buah hati (anak perempuannya) di kemudian hari.

Sebagaimana keterangan yang disampaikannya:

“...Tapi saya kemaren sempetlah nabungin sedikit buat cita-cita masa depan

udah ada lah, anak baru satu kan masi kecil umur empat tahunan. Kalo yang

dulu-dulu itu ya abisnya gak jauh larinya narkoba, hura-hura, judi. Kalo

untuk ya saya bilang buat kedepannya ya waktu itu gak ada kepikiran.”

(Wawancara dengan informan D, 19 September 2016)

Kendaraan bermotor hasil curian dijual ke para penadah terjadi pula pada

informan W.

“...Asbak itu penadah maksudnya pengepul yang beli-beli barang kita, kita

dapet motor dia yang ngebeli. Kadang dia yang ngejemput kita juga, kadang

kita yang nelpon, bos nih udah mutus saya? kata dia yaudah daerah mana?

Pas ketemu kan langsung diambil terus bayar kita pergi kerja lagi...Kalo

udah ditangan penadah yang beli bodoh aja udah risiko dia (pembeli barang

curian) kan. Yah penadah kan emang uda tau yah uda sekongkol sama kita

kan, udah satu jalur cuman kan dia enggak pernah kerja cuman beli doang.”

(Wawancara dengan informan W, 21 September 2016)

Page 68: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

54

Pernyataan informan W di atas menerangkan bahwa para penadah berada dalam

lingkaran kejahatan pencurian kendaraan bermotor. Anggapan seperti itu jelas

diperkuat dari keduanya yang memang mengetahui satu sama lain dalam peranan

yang dimainkan, pelaku sebagai eksekutor sekaligus penjual dan para penadah

sebagai pembeli untuk kemudian dijual kembali ke masyarakat. Penerimaan uang

hasil penjualan barang curian oleh informan W diperuntukan untuk pengejaran

kehidupan bersenang-senang, seperti mendatangi klub-klub malam dan

mengkonsumsi minum-minuman beralkohol, serta menghibur diri sejenak dalam

permainan game di tempat-tempat jasa penyewaan.

“...Kadang kita abis telpon-telponan abis kerja nih mutus dapet duit kan

bagi-bagi, kita nelpon kalo kita di Tanggerang nelpon yang ada di Jakarta

malem mingguan happy kita kan, kemana? kadang ke PS, Exo maen kita di

dugem happy mabok-mabokan. Ya seminggu sekali kadang ya tergantung

pas lagi pengennya aja kita telponan aja nyari suasana. Ya gitulah hasilnya

kalo dari ranmor...Kita jual kan dapet duit bagi rata berempat...”

(Wawancara dengan informan W, 21 September 2016)

Informan W memiliki dalih bahwa keterlibatannya dalam pencurian

kendaraan bermotor diinisiasi oleh keinginan merasakan kesenangan hidup

melalui perolehan uang hasil kejahatan. Pernyataan demikian disampaikan oleh

informan W sebagai berikut, “...Ya namanya kita kan hidupnya nyari kesenangan,

kebahagian buat diri kita sendiri...” (Wawancara dengan informan W, 21

September 2016)

Perolehan uang di tangan dari keterlibatannya dalam pencurian kendaraan

bermotor turut pula dirasakan oleh informan H. Menurut informan H, uang hasil

kejahatan diperoleh setelah kendaraan bermotor hasil pencurian dijual kepada para

penadah. Sebagaimana dalam penuturannya, “...Kalo sekali kerja kan dapet dua

Page 69: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

55

tiga (juta), ya bagi dua cak rata gitu hasilnya, per unit biasanya dijual 2 juta,

jualnya juga kan ada kenalan dari dia, dimana tempatnya, lokasinya, langsung

dibuang kan barangnya...” (Wawancara dengan informan H, 21 September 2016).

Informan H mengakui bahwa uang hasil kejahatan tersebut dimanfaatkan untuk

menunjang kebutuhan akan barang-barang yang biasa dikonsumsi di kalangan

pemuda dewasa. Hal ini dapat dilihat dalam keterangannya, “...Hasil untuk sehari-

hari lah untuk makan, untuk jajan, namanya juga anak muda kan, untuk beli

pakaian, untuk yang lain, ya buat jajan lah beli rokok” (Wawancara dengan

informan H, 21 September 2016).

Sama seperti informan lainnya, Informan DD juga mengakui bahwa

kendaraan bermotor hasil pencurian digulirkan menjadi bernilai uang, dijual ke

para pendah. Sebagaimana perkataan informan DD:

“...Uda paling kalo uda putus (berhasilnya kejahatan) begitu kita pretelin,

bodi-bodinya kita cet biar enggak ke ciri juga. Enggak dijual utuh ngeri kita

bawa-bawa ke penadahnya ke ciri orang, iya mending dipretelin bodi-

bodinya apa tukeran bodi sama orang paling kayak begitu.” (Wawancara

dengan informan DD, 11 Oktober 2016)

Keterlibatan informan DD dalam pencurian kendaraan bermotor dinilai hanya

sekedar keisengan semata, akan tetapi berujung ke perolehan uang jika kejahatan

berhasil dilakukan. Sebagaimana pengakuan informan DD:

“Kita posisi lagi tiduran di motor, anak-anak yang ratusan motor ini pada

mau jalan. Udah dah DD anak-anak pada mau jalan tuh motor kosong tuh.

Kita mau enggak mau kita taekin kita juga emang seneng jalan-jalan malem

jam satu jam dua pada jalan-jalan tau-taunya pada ngebegal...Kita diajakin

jalan ya namanya kita enggak punya duit, kita ikut ajalah dapet enggak

enggak ngapa, dapet akhirnya, dapet (sepeda motor) Satria F. Dijual cuman

tiga juta tiga ratus. Selebihnya buat makan-makan, sisanya dibagi-bagiin

dicak rata. Kalo uda pada megang duit uda pada maen sendiri-sendiri, ada

yang buat maen warnet, buat jajan, buat mabok juga.” (Wawancara dengan

informan DD, 11 Oktober 2016)

Page 70: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

56

Uang yang diperoleh dari penjualan kendaraan bermotor hasil kejahatan, bagi

informan DD kerapkali dipergunakan untuk membeli minuman keras dan bermain

internet di tempat jasa penyewaan komputer (atau warung internet). Menurut

informan DD, melakukan pencurian kendaraan bermotor dimaksudkan supaya

tidak membebani biaya pengeluaran orangtua untuk kebutuhan sehari-hari

informan. Sebagaimana diungkapkan informan DD, “...Ibaratnya enggak mau

nyusahin orangtua, ibaratkan kita nyari duit sendiri tapi duitnya enggak halal,

udah mau enggak mau kita ikut-ikutan aja ama temen” (Wawancara dengan D D,

11 Oktober 2016).

Berdasarkan penguraian panjang atas hasil temuan lapangan dari sejumlah

informan yang dilibatkan dalam penelitian skripsi ini, tindak pencurian kendaraan

bermotor dari informan, secara umum barang hasil curian dijadikan bernilai uang

dengan cara dijual ke para penadah. Menurut Alfred Schutz, in-order to motive

(motif bertujuan) mengandaikan aktor memiliki harapan yang diorentasikan ke

masa depan, harapan aktor melibatkan maksud, rencana, antisipasi, dan prediksi

(Schutz, 1967:86-91).

Mengikuti pandangan Alfred Schutz, uang hasil kejahatan diperuntukan

untuk berfoya-foya, bagi informan lebih mengarah kepada pola konsumsi

bersenang-senang. Perolehan uang hasil kejahatan dimanfaatkan oleh informan

untuk membeli pakaian, bermain game di tempat jasa penyewaan, mendatangi

tempat-tempat hiburan malam, memuaskan nafsuk seks kepada wanita tunasusila

atau WTS di tempat-tempat prostitusi, meminum-muniman beralkohol, dan

membeli narkotika. Pola konsumsi barang-barang dan jasa inilah yang bagi

Page 71: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

57

informan selaku pelaku kejahatan pencurian kendaraan bermotor diperuntukan

untuk kesenangan dalam jangka waktu pendek.

Adapun penggunaan uang hasil kejahatan diinvestasikan untuk membangun

usaha kecil mandiri dan dihimpun sebagai upaya menjamin keperluan biaya hidup

buah hati (anak-anak) mereka dikemudian hari. Dengan ini, penjelasan motif

tujuan tindakan pelaku pencurian kendaraan bermotor pada Warga Binaan

Pemasyarakatan klas I Cipinang, menurut penggunaan uang hasil pencurian

diperuntukan untuk berfoya-foya, modal membangun usaha, dan ditabung untuk

keperluan anak dikemudian hari.

Page 72: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

58

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Motif tindakan pelaku pencurian kendaraan bermotor pada Warga Binaan

(WBP) Lapas klas I Cipinang, diketahui berdasarkan penjelasan terhadap because

motive (motif sebab) dan in-order to motive (motive tujuan) tindakan.

Pertama, because motive. Tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor

dilatarbelakangi dengan adanya pengalaman langsung dari informan, yaitu

pengalaman dari kejahatan sebelumnya. Kemudian, terdapat pula informan yang

terlibat dalam tindak pencurian kendaraan bermotor dikarenakan oleh pengalaman

secara tidak langsung, yaitu pengalaman rekan seprofesi.

Kedua, in-order to motive. Kendaraan bermotor hasil curian dijadikan oleh

informan bernilai uang. Diketahui bahwa penggunaan uang hasil kejahatan

pencurian diperuntukan informan untuk berfoya-foya, modal membangun usaha,

dan ditabung untuk keperluan anak dikemudian hari.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian skripsi ini terdapat petunjuk yang perlu

mendapatkan perhatian untuk penelitian selanjutnya untuk diaplikasikan pada

kejahatan pencurian kendaraan bermotor dalam kajian disiplin ilmu sosiologi.

Indikasi tersebut berupa pembenaran atas keterlibatan pelaku kejahatan dalam

pencurian kendaraan bermotor, terutama pada penjelasan informan bahwa

melakukan pencurian lebih baik daripada memotong upah kerja milik pekerja

rendahan. Dengan perkataan lain, peneliti menyarankan, penelitian selanjutnya

Page 73: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

59

mengelaborasi lebih mendalam pada penjelasan penggunaan teknik peyangkalan

oleh pelaku kejahatan pencurian kendaraan bermotor, yaitu dengan menggunakan

pendekatan netralisasi dari Sykes dan Matza.

Page 74: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

60

DAFTAR PUSTAKA

Adjis, A Chairil, dan Dudi Akasyah. 2007. “Kriminologi Syariah.” Cetakan 1.

Jakarta: RMBooks.

Bungin, Burhan, 2007. “Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik dan Ilmu Sosial Lainnya.” Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Carnoy, Martin. 1986. “Pendidikan dan Penempatan Tenaga Kerja: Sebuah

Penilaian yang Kritis.” Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Creswell, W John, 2014. “Research Design: Qualitative, Quantitative, & Mixed

Methods Approaces.” Fourth Edition. Sage Publications, Inc.

Maleong, Lexy J. 2002. “Metodelogi Penelitian Kualitatif.” Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Masdiana, Erlangga. 2006. “Kejahatan dalam Wajah Pembangunan.” Cetakan 1.

Jakarta: nfu publishing.

Neuman, W Laurance. 2013. “Metodologi Penelitian Sosial: Pendekatan

Kualitatif dan Kuantitatif.” Edisi 7. Terjemahan Edina T Sofia. Jakarta: PT

Indeks.

Ritzer, George, dan Douglas J, Goodman. 2008. “Teori Sosiologi: Dari Teori

Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial

Postmodern.” Edisi. Terbaru. Cetakan 1. Terjemahan Nurhadi. Bantul:

Kreasi Wacana.

Schutz, Alfred. 1967. “The Phenomenology of Social World.” Penerjemah,

George Walsh dan Frederick Lehnert. United States of America:

Northwestern University Press.

Silalahi, Ulber, 2009. “Metode Penelitian Sosial.” Bandung: Refika Aditama.

Sykes, M Gresham. 1963. “Crime and Society.” Cetakan 6. New York: Random

House, Inc.

Skripsi, Tesis, dan Jurnal Penelitian

Andina, Elga. 2015. “Kejahatan Sadis oleh Remaja: Studi Kasus Begal Sepeda

Motor di Kota Depok.” Aspirasi 6(2): 145-158.

Bromley, Rosemary dan Colin Thomas. 1997. “Vehicle Crime in the City Centre:

Planning for Secure Parking.” The Town Planning Review 68(2):257-278.

Budiman, Maulana Teddy. 2003. “Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor di

Wilayah Hukum Poltabes Pekanbaru (Suatu Tinjauan Kriminologis tentang

Page 75: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

61

Motif yang Melatarbelakangi serta Modus Operandi Pelakunya).” Tesis

Kriminologi, FISIP UI.

Da’wah, Bud Mujib, dan Sugeng Harianto. 2015. “Fenomenologi Penggunaan

Atribut Militer oleh Anggota Masyarakat Sipil pada Kendaraan Bermotor.

Sosiologi, Paradigma 3(3):1-8.

Lagrange, Hugues, 2003. “Crime and Socio-Economic Context.” Revue Francaise

de Sociologie 44:29-48.

M Zaner, Richard. 1961. “Theory of Intersubjectivity: Alfred Schutz.” Social

Research 28(1):71-93.

Malik, Subhan. 2004. “Proses Belajar Kejahatan Pencurian (Studi Kasus terhadap

Enam Orang Pelaku Pencurian).” Skripsi Kriminologi, FISIP UI.

Matsueda, L Ross, Derek A Kreager, dan David Huizinga. 2006. “Deterring

Delinquents: A Rational Choice Model of Theft and Violence.” American

Sociological Review 71(1):95-122.

Ramli, Mauliadi. 2016. “Kekerasan Gang Motor di Kota Makassar (Perspektif

Teori Fenomenologi Alfred Schutz). Tesis Sosiologi, FISIP Universitas

Airlangga.

Setianto, Budi Djoko. 2005. “Pengalaman Belajar Pelaku Pencurian Kendaraan

Bermotor.” Skripsi Kriminologi, FISIP UI.

Supraja, Muhammad. 2012. “Alfred Schutz: Rekonstruksi Teori Tindakan Max

Weber.” Jurnal Pemikiran Sosiologi 1(2):81-90.

Suyanto, Bagong, 2001. “Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Miskin.”

Masyarakat, Kebudayaan dan Politik XIV(4): 25-42.

Takalamingan,Otniel, 2013. “Motif Pelajar dalm Penggunaan Game Online

Counter Strike di Kelurahan Bailang Kecamatan Bunaken.” Jurnal Acta

Diurna 2(4).

Artikel Elektronik

“09.Lembaga Pemasyrakatan Klas I Cipinang.” Kantor Wilayah DKI Jakarta

Kementerian Hukum dan HAM RI. Dilihat pada tanggal 12 Februari 2017

(http://jakarta.kemenkumham.go.id/profil/upt/1042-lp-cipinang).

“Statistik Kriminal 2015.” Badan Pusat Statistik. Dilihat pada tanggal 22 Februari

2017 (https://www.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Statistik-Kriminal-

2015.pdf).

“Statistik Kriminal 2016.” Badan Pusat Statistik. Dilihat pada tanggal 22 Februari

2017 (https://www.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Statistik-Kriminal-

2016.pdf).

Page 76: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

62

“Visi dan Misi Lapas Klas I Cipinang.” 2009. Lapas klas I Cipinang. Dilihat pada

tanggal 12 Februari 2017 (https://lpcipinangsatu.wordpress.com).

Felson, Marcus dan Ronald V Clarke. 1998. “Opportunity Makes the Thief:

Practical Theory for Crime Prevention.” Research Development Statistics.

Dilihat pada tanggal 18 Mei 2017

(http://www.popcenter.org/library/reading/pdfs/thief.pdf).

Harmeno. 2017. “Baru Saja Bersandar, Enam Orang Spesialis Pelaku Pencurian

dalam Kapal Dibekuk Polisi.” Tribrata News, 18 Mei. Dilihat pada tanggal

18 Mei 2017 (http://tribratanews.polri.go.id/?p=182384).

Hidayati, Ayu Dewi, Ikram, dan Teuku Fahmi. 2012. “Analisis Trend Kejahatan

dalam Statistik Kepolisian (Studi di Wilayah Hukum Kepolisian Resort

Kota Bandar Lampung Tahun 2007-2011).” Sosiologi FISIP Universitas

Lampung. Seminar Hasil-hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada

Masyarakat – Dies Natalis FISIP Unila (h.84-93). Dilihat pada tanggal 12

Februari 2017

(http://publikasi.fisip.unila.ac.id/index.php/prosem/article/view/8/8).

Nailufar, Nada Nibras. 2016. “Ini 11 Jenis Kejahatan yang Menonjol Selama

2016.” Editor Icha Rastika, Megapolitan, 29 Desember. Dilihat pada tanggal

11 Februari 2017

(http://megapolitan.kompas.com/read/2016/12/29/17470511/ini.11.jenis.kej

ahatan.yang.menonjol.selama.2016).

Nurokhman. 2015. “Adrianus Meliala: Bahaya Jika Masyarakat Takut terhadap

Kejahatan.” Suara Merdeka, 22 Maret. Dilihat pada tanggal 22 Februari

2017

(http://epaper.suaramerdeka.com/read/2015/03/22/06EM22C15MGU.pdf).

Prasetyo, Eko. 2003. “Pencurian Waspadalah.” Pos Ronda: Bersama Masyarakat

Menjaga Keamanan dan Ketertiban, Edisi April (h.1-15). Dilihat pada

tanggal 24 Februari 2017 (e-pushamuii.org/files.php?type=pdf&id=115).

Pusat Informasi Kriminal Nasional Kepolisian Negara Republik Indonesia. Dilihat

pada tanggal 1 Maret 2017

(http://www.ncic.polri.go.id/index.php?p=main&s=sebaran-crime-

street&mode=J&wilayah=all&tahun=2012).

Saban. 2015. “Cewek Cabe-Cabean Rampas Motor,” Majalah Pos Kota Online,

24 Juli. Dilihat pada tanggal 13 Februari 2017

(http://majalah.pjoskotanews.com/poskotanews/majalahposkota/2015/07/kri

minal%2024-7-2015/Kriminal%2024-7-2015.pdf).

Tjiptoherijanto, Prijono. 2001. “Proyeksi Penduduk, Angkatan Kerja, Tenaga

Kerja, dan Peran Serikat Pekerja dalam Peningkatan Kesejahteraan.”

Bappenas (h.1-10) Dilihat pada tanggal 11 Februari 2017

Page 77: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

63

(http://bappenas.go.id/files/3513/5211/1083/prijono__20091015125259__2

356__0.pdf).

Yusof, Mohd Najeemah. 2010. “Perspektif Sosiologi dalam Fungsi Sosial

Pendidikan di Malaysia.” Sosiologi Pendidikan Jilid 10, Bil. 1 (h.37-49).

Dilihat pada tanggal 12 Februari 2017

(http://education.usm.my/images/docs/DigesPendidik/DP2010-1/dp2010-2-

05.pdf

Perundang-Undangan

Peraturan Kementerian Hukum dan HAM No.6 tahun 2013, Pasal 3 dan Pasal 4,

dilihat pada tanggal 07 Mei 2017

(https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1

&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiX-

rSJkOvTAhWJOI8KHVGVAdsQFgghMAA&url=http%3A%2F%2Fperpus

takaan.bappenas.go.id%2Flontar%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F127014-

%255B_Konten_%255D-

Permen%2520Hukum%2520dan%2520HAM%2520No%25206%2520Tahu

n%25202013.pdf&usg=AFQjCNEa9Gbydq1L-A0njilJs7Z1NcXlXA).

Peraturan Pemerintah RI No.5 tahun 2005, Pasal 1, dilihat pada tanggal 12

Februari 2017

(http://telkomuniversity.ac.id/images/uploads/PP_No._19_Tahun_2005.pdf)

Sumber Wawancara

Wawancara dengan informan C, Lapas klas I Cipinang, 05 September dan 13

September 2016 (Warga Binaan Pemasyarakatan kasus pencurian kendaraan

bermotor).

Wawancara dengan informan I, Lapas klas I Cipinang, 05 September dan 13

September 2016 (Warga Binaan Pemasyarakatan kasus pencurian kendaraan

bermotor).

Wawancara dengan informan D, Lapas klas I Cipinang, 19 September 2016

(Warga Binaan Pemasyarakatan kasus pencurian kendaraan bermotor).

Wawancara dengan informan W, Lapas klas I Cipinang, 21 September 2016

(Warga Binaan Pemasyarakatan kasus pencurian kendaraan bermotor).

Wawancara dengan informan H, Lapas klas I Cipinang, 06 Oktober 2016 (Warga

Binaan Pemasyarakatan kasus pencurian kendaraan bermotor).

Wawancara dengan informan D D, Lapas klas I Cipinang, 11 Oktober 2016

(Warga Binaan Pemasyarakatan kasus pencurian kendaraan bermotor).

Page 78: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xiv

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Transkip Wawancara

Hari/Tgl wawancara Senin/05/09/2016 dan Selasa/13/09/2016

Nama (inisial) C

Jenis kelamin Laki-laki

Usia 22 Tahun

Pendidikan SMP

Kejahatan/Pasal Pencurian dengan pemberatan/363 KUHP

Senin/05/09/2016

1 Peneliti Sudah berapa lama abang CI berada di Lapas Cipinang?

C Kira-kira saya disini udah jalan tiga bulan, tadinya sih di Lapas Salemba

terus dipindahin disini. Soalnya disana udah kepenuhan katanya

makanya dipindahin.

2 Peneliti Bagaimana bisa terlibat dengan aksi pencurian?

C Awalnya diajak teman yang juga bekerja di pabrik di daerah

Cengkareng, teman sama-sama satu kampung dengan saya dari

Lampung.

3 Peneliti Berarti abang sebelumnya sudah memiliki pekerjaan, lalu

bagaimana bisa tertarik melakukan pencurian?

C Buat sambilan aja sih, dari hasil pencurian bisa jadi tambahan saya.

4 Peneliti Kalau sedang beroperasi alat-alat seperti apa saja yang dibawa?

C Kunci later T doang sih yang saya bawa.

Selasa/13/09/2016

5 Peneliti Seperti yang kemarin abang C ceritakan, pertama kali melakukan

ranmor diajak oleh teman, lalu apa yang membuat abang tertarik

untuk ikut terlibat?

C Tergiur aja sama duitnya dan pendapatannya lah. Kalo kerja di pabrik

plastik nunggu berapa minggu dulu baru dapet duit tapi kalo dari situkan

langsung udah jelas. Gajian dipabrik aja dua minggu sekali.

6 Peneliti Kan kemarin abang ngasih tau nih, misalkan ingin eksekusi sama

teman, bagaimana seandainya abang sendirian terdapat

kemungkinan untuk berbuat itu?

C Gak bisa karenakan kita harus ngeliat dulu situasi dan kondisi jadi kalo

berdua kan enak. Kalo sendiri tuh kita yang bawa motornya ini siapa,

kita jalan kaki dulu biar bisa gitu ya gak bisa cari-cari kayak kesempatan

itu susah.

7 Peneliti Kalau berdua, bagaimana strategi yang digunakan abang saat ingin

beraksi?

C Ya gak ada strategi cuma kita lihat kelemahan korbannya aja,

kelengahan dia markir motor disini udah ditinggal sama dia kemanalah

Page 79: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xv

ke warung gitu langsung kita embat. Paling tiga puluh detik uda kena

tergantung motornya. Yang dikunci stang itu nah agak lama perlu

dirusakin dulu.

8 Peneliti Kalau misalkan terhitung sudah berapa kali abang melakukan

pencurian?

C Kurang lebih tujuh kali. Saya begini juga baru, bulanan masih saya,

adakali empat bulanan.

9 Peneliti Dari ketujuh kalinya, itu situasinya masing-masing berbeda-beda

bang?

C Beda-beda, ada yang di indomart, tempat pemancingan, banyak dah.

Kalau saya belum pernah ngelakuin yang ada CCTV, itu yang maling-

maling apa namanya serudukanlah, yang gak tau aturan gak tau mainnya

buru-buru kan itu gede juga resikonya kalo ada CCTV. Dia itu gak liat

situasi dan kondisi embat-embat aja.

10 Peneliti Situasi dan kondisi yang bagaimana menurut abang yang menarik?

C Yang aman aja, walaupun rame terus orangnya gak ada kita berani tapi

kalo sepi ada CCTV sama aja bohong. Enakan sih malem, seringan sih

malem saya uda kebiasaan aja maen malem. Cuek aja kita pake kunci T

sebelah ada orang dia diem aja gak teriak maling. Padahal dia berdua

tapi diem aja. Teman yang eksekusi bongkar itu kunci di depan toko,

saya yang bawa motor nungguin.

11 Peneliti Bagaimana cara membuat kunci later T bang?

C Teman saya semua yang bikin, saya gak tahu bikin kunci T. Kunci Y

yang ukuran 8 tahu kan nah ujungnya dipotong pendek terus di las lagi.

Adalagi kayak kunci sok juga tapi pake ukuran yang 10 ujungnya

dipotong dijadiin dua, lebih enak itu bisa dikantongin juga bisa ditaro

rokok. Teman yang ngajarin tuh, orang Tanggerang begitu semua.

Semua diajarin, teman emang udah pakarnya.

12 Peneliti Kalau misalkan berhasil saat eksekusi, bagaimana pembagian

hasilnya bang?

C Cak dua rata, duitnya sih abis begitu begitu aja. Emang manusia tuh gak

bersyukur udah ada rejeki dari situ pengen aja nambah.

13 Peneliti Bagaimana teman memberikan pengertian sehingga abang menjadi

tertarik untuk melakukan pencurian?

C Diomonginlah sama dia juga maennya rapih tahu aturan enggak

seradak-seruduk aja. Awal ngajaknya tuh cuma-cuma motornya aja, dia

yang bagian eksekusi motor karena uda bisa, saya tinggal bawa doang.

Motor udah nyala kita tinggal bawa. Nah dari situ latihan dulu belum

bisa-bisa ketangkep jadinya.

14 Peneliti Awalnya bagaimana bang bisa tertangkap oleh polisi?

C Ada laporan warga, saya juga kan sudah off dari pabrik karena ada

alasan sakit juga izin kerja terus. Warga curiga sering ganti-ganti motor

ditambah saya asal dari Lampung. Dulu kan masih terkenalnya begal-

begal Lampung. Dari situ warga ngelapor ke polisi. Abis itu diselidiki

sama polisi selama tiga hari diintai. Selama tiga hari itu kita gak ngapa-

ngapain, mancing sana mancing sini, gak operasi dululah santai-santai,

motor udah banyak inih. Yang ketangkep duluan teman saya, dibawa ke

kantor polisi ditembak dor kaki nya karena dia gak ngakuin baru deh

bocorin pelakunya si inilah nah ngerembet disitu kenanya. Saya gak

kena sebenarnya selama tiga hari itu, teman saya kena, saya sudah kabur

Page 80: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xvi

pulang ke Lampung. Pas siap-siap setengah jam lagi pulang gak taunya

polisi dateng. Digoblok-goblokin saya sama SPK, katanya, udah mau

pulang kok bisa ketangkep. Padahal kita tahu mobil patroli itu lewat

terus gak lama balik lagi, tapi saya cabut duluan beli pulsa gak taunya

pas saya balik ada polisi bawa pistol semua. Saya langsung cabut aja dia

nembakin ke atas, cabut aja dicari gak ketemu saya selama tiga hari itu,

pake dukun kayaknya itu. Cabut ke daerah Dadap ke teman kontrakan

juga, gak ada yang tau itu sebenarnya kontrakan soalnya terpencil

pokoknya, tapi polisi tau juga. Di dadap teman dari pabrik satu

kampung, banyak emang orang lampung tapi kerja bener semua cuman

saya aja yang nyeleweng.

15 Peneliti Memang abang tinggal dengan siapa sebelum tertangkap?

C Sama teman satu kampung berdua aja di kontrakan di daerah

cengkareng, umurnya lebih tua dari saya 40 tahunan dia cuman udah

pengalaman. Tetangga kontrakan dulunya tuh dia, dia ngontrak bareng

sama teman-temannya yang udah kerja semua. Lama-lama kenal sama

dia yaudah diajak maen.

16 Peneliti Selain teman abang yang itu, sejauhmana abang bergaul dengan

teman lainnya?

C Sama dia aja, ada istrinya juga sih. Dulunya kan dia gak sama istrinya

lama-lama istrinya ikut tinggal disitu. Terus nambah lagi satu ada empat

orangan yang tinggal dikontrakan. Gak ada teman yang kayak dia lagi

disini cuma dia aja. Akrab juga sama teman kerjaan, juga pada gak

nyangka saya ketangkep kan saya ketangkep dikontrakan digrebek. Gak

tahu mereka ya kan kalau kerja di pabrik ya biasa aja, gak bakal tahu

orang tuh. Sama dia terus sih kadang sharing bareng. Dia udah nikah.

Dulunya istrinya kerja di tempat lain tapi ikut di bawa dia juga malah

jadi malapetaka, jadi musibah, istrinya mulutnya gini gak bisa diem.

Yah ngoceh-ngoceh kalau lagi berantem ngancem-ngancem yah kayak

gitulah, jangan maen-maen kayak gitu lagi. Istrinya tiap hari bilangin,

emang suaminya dari kampung sana pemain juga. Waktu saya

ketangkep juga dibilangin, kan sudah sering saya bilang tapi kamu tetap

aja rasainlah. Kalau sebelum ketangkep dia ngoceh-ngoceh yah saya gak

gubris aja kayak sok bener aja orang ini. Bilanginnya kalau lagi nyantai,

yah dinasehatin kayak orangtua aja gitu.

17 Peneliti Kalau misalkan abis beraksi, motornya diamankan dimana bang?

C Ditampung dulu dikontrakan abis itu disetorin ke asbak, ya istilahnya

penadah, setor begitu aja dalam bentuk utuh. Paling mahal ya vixion,

kalo yamaha mio biasanya 1,5 juta, 2 juta, ya tergantung kondisi

motornya. Kalau motor Satria ada yang 3 ribu, 4 ribu, tergantung motor

juga.

18 Peneliti Kalau abang lagi dalam posisi sendirian dan terbukanya peluang

untuk kemungkinan berhasil melakukan pencurian, bagaimana

respon abang?

C Biasanya kalau begitu langsung panggil teman, noh ada pandanganlah

disana ajakin teman langsung cabut. Kalau sendirian gak bisa pasti

manggil teman dulu. Kita kan juga bawa motor, masa kita jalan dulu.

Yah kalaupun lagi sendirian gimana ya, yah sayang aja kesempatan

emas dilewatkan. Manggil kawan dulu liat situasi rada aman baru sikat.

19 Peneliti Kalau situasi yang aman menurut abang seperti apa?

Page 81: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xvii

C Yang pasti udah tahu orangnya dimana, ke warung apa kemana cari

makan atau kemanalah kan motornya ditinggal lumayan jauh lah. Kita

pantau dulu orangnya cukup kita tahu aja di mau kemana motornya

ditinggal langsung kita embat. Misalnya nongkrong dimana gitu

ditempat yang rame kan ada orang dateng nanti, orang dateng itu nanti

kita liat kemana kalo udah jauh nih langsung kita embat aja. Walaupun

ada orang embat aja, anggep aja motor sendiri. Biasa aja sih sebenarnya

tapi ada rasa takut juga kalau misalkan yang ngeliat teriak maling saya

juga mati disitu. Tapi dia juga mau terik takut mungkin kita bawa apa-

apaan bawa senpi apa senjata tajam kan, dia juga pasti takut ada yang

kayak begitu juga makanya dia lebih baik diam kayaknya. Masih muda

juga itu orang dua cowo diem aja, dia teriak maling langsung tembak.

Dulunya bawa senpi bikinan, teman semua yang bikin. Ada juga yang

nyebutnya beceng tergantung kita nyebutnya. Bikinnya di tempat

kenalan tukang bubut di daerah situ.

Page 82: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xviii

Hari/Tgl wawancara Senin/05/09/2016 dan Selasa/13/09/2016

Nama (inisial) I

Jenis Kelamin Laki-laki

Usia 42 Tahun

Pendidikan SMP

Kejahatan/Pasal Pencurian dengan kekerasan/365 KUHP

Senin/05/09/2016

1 Peneliti Sudah berapa lama abang I di Lapas Cipinang?

I Baru satu Bulan

2 Peneliti Memang abang putusannya berapa tahun?

I Sembilan tahun kebetulan kena dua perkara, dua TKP, satunya di daerah

Timur di Tol Cibubur terus yang satunya lagi di daerah Bekasi.

3 Peneliti Sudah berapa kali abang melakukan aksi pencurian?

I Kalau diitung bisa banyak

4 Peneliti Bagaimana abang bisa tertangkap polisi?

I Gara-gara teman saya dia main di luar. Teman saya ngelakuin

pencuriannya sama orang lain. Biasanya saya sama teman saya itu kalau

melakukan pencurian ada lima orangan lah. Dia ketangkep, yang lainnya

juga keseret termasuk saya.

5 Peneliti Bagaimana biasanya abang bersama teman melakukan aksi

pencurian?

I Kalau saya ini lebih sering ke mobil-mobil muatan barang, seringnya di

Tol ditempat isirahat supir. Kadang juga di jalan-jalan biasa. Tergantung

situasi aja sih.

Selasa/13/09/2016

6 Peneliti Berapa orang yang terlibat aksi pencurian bersama abang?

I Enam orang, semuanya main. Dua orang yang bawa bb mobil korban,

dua orang lagi yang bawa mobil pribadi, sisanya yang eksekutor. Dua

orang yang bawa bb itu, yang satunya nahan korban di dalam mobil.

7 Peneliti Perbekalan apa saja yang kerapkali abang bawa saat beroperasi?

I Bawa badik palingan, ya pisau kecil buat pinggang yang praktis-praktis

aja. Kita buat jaga aja. Kalo gak kita bawa senpi. Kalo saya kan ketemu

langsung sama korbannya, mau gak mau kan ya harus siap berantem

kalo korbannya melawan.

8 Peneliti Dari mana senpi yang dipegang abang?

I Dari teman kita beli. Ya namanya kita bergaul apa kan ada teman

ketemu teman lagi.

9 Peneliti Awalnya bagaimana bang bisa sampai ikut terlibat pencurian?

I Awalnya kita ya namanya bergaul ke tempat-tempat pelacuran bergaul

sama orang akhirnya gak bener. Teman ngajakin hayu apa, apa gimana

gitu. Dari umur 19 tahun sekarang udah ada kali 40 tahun. Pertama saya

masuk dalem di Bulak Kapal Bekasi, kan ketemu teman kita bergaul

sama teman. Akhirnya teman ngajakin saya ya saya ikut aja masa bodo

waktu itu belum bisa apa-apa palingan ngeliatan aja di mobil, teman

Page 83: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xix

kerjanya begini oh begini. nih teman jalan ya saya gak ngapa-ngapain

ngeliatin aja lagi kerja ya saya lama-lama ngerti sendiri sama aja kayak

sekolah, oh begini caranya oh begitu caranya.

10 Peneliti Kalau dari umur 19 tahun sampai sekarang, berapakali terhitung

sama abang jumlah perbuatan pencurian yang sudah dilakukan?

I Pikir-pikir saya kalo diitung begitu aja namanya kita di jalanan, banyak

kalo dipikir, uda lupa ngelakuinnya banyak aja udah gak inget. Teman

kebanyakankan uda mati juga, masuk polisi, ditangkep ditembak,

ditangkep ditembak, dibunuh. Saya juga sebelumnya udah juga

ketangkep, enam kali ada saya.

11 Peneliti Bagaimana teman memberikan pengertian kepada bang I sehingga

abang tertarik untuk terlibat?

I Jalannya emang kita sendiri aja sendiri begini ngeliatin teman, ditanya

temen kamu ikut gak ya kita nya gak ini ya saya mau aja ikut. Teman

saya juga ada yang lempeng-lempeng aja ada yang jadi anggota DPR

ada itu koloni saya, kalo diibaratin kapten saya dah istilahnya jadi

anggota DPR sekarang. Tadinya kan dia jalan bareng-bareng saya

tapinya dia udah berenti pas dia tinggal di Purwokarta dia berenti

langsung mungkin dia udah down apa gimana takut udah banyak yang di

mati-matiin polisi.

12 Peneliti Apakah teman abang yang sudah berhenti memberikan pengertian

ke abang untuk berhenti melakukan pencurian?

I Udah berenti total aja udah gak nyamper-nyamperin saya. Kalo teman

udah begitu udah masing-masing aja. Ya apalagi kan kalo kayak gitu

dari kitanya aja, ya kalo kita foya-foya terus ya duit abis. Palingan istri

sering bilangin jangan kerja begitu lagi ya begitu nasehatin. Tapi kan

kita kadang pengen punya modal, pikiran kan ke keluarga juga. Kalo

sebelum punya keluarga duit abis kemana-mana, judi apa perempuan,

nyabu ya begitu aja. Pas bekeluarga baru saya mikir kita kalo ada duit

dikumpulin. Sering istri bilangin tapi tetep aja saya nyari duitnya disitu,

bini udah ngomong, susah juga masih ketemu makan, bilang begitu.

Orang saya juga dibelin mulu sama teman saya, ngajak gitu. Ya saya

kalo ngumpul dari belan aja tek tek. Kadang kita juga satu tim ngobrol-

ngobrol begini pengen mau gak kerja kayak gini mulu apa nih, kalo ada

modal juga berenti lama, ujung-ujungnya kayak gini terus kan bisa mati,

gak selamanya orang jaya terus. Umpamanya pengen cari modal tinggal

berenti aja pengen istirahat gak mau begitu lagi. Kadang keluarga kita,

orangtua apa kadang sodara bilangin, udah apa jangan kerja kayak gitu

lagi gak ada manfaatnya. Kadang saya tek mikir, bener juga kalo

dipikir-pikir. Udah aja kalo lagi kerja udah gak keingetan, namanya kita

awal iseng-iseng kalo gak punya duit tau sendiri kalo kita begitu dapet

duit ya udah gak keingetan aja. Tapi kadang-kadang kita punya pikiran

sendiri mau berenti, punya-punya feeling sendirilah gitu mau berenti

kalo duit udah cukup. Tega-teganya masa mau kerja begini terus pasti

lama-lama bisa mati.

13 Peneliti Memang awalnya gimana bang bisa tertangkap polisi?

I Saya ketangkep begini juga gara-gara cepu. Polisi juga miara orang.

Polisi kalo gak miara orang gak bisa nangkep orang. Lah saya pernah

kejadian di Bandung inih polisi nyuruh ngerampok lah semuanya

ketengkep orangnya. Sekarang begini nih polisi miara orang, nih garong

Page 84: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xx

anak buah polisi, dia disuruh ngegarong apa aja buat nyari teman, dari

situ suruhan polisi ngasih gambaran. Udah pas putusin langsung

dihantem di tol, barang uda kejual eh pemainnya juga kena. Lah kita

bukan kata orang, lah kita sendiri yang ngalamin. Jadi pas ketangkep

saya kan kemaren diajak teman maen lagi tau-taunya teman ke

temannya lagi jemput bola. Cepunya mah dibebasin gak ditangkep.

Sebelumnya juga gak kenal, saya diajak tadinya juga gak mau cuman

teman saya maksa aja, beneran enggak saya tau rumahnya apa-apanya

gituh. Yang ada makanya kalo kita berempat-berempat aja, kalo ada

yang bawa temen jangan mau. Maksudnya teman berempat yang biasa

begitu juga, jangan ngajak orang lagi jangan ngajak orang lagi penyakit

itu, ya iya jadinya begini.

14 Peneliti Memang bagaimana bang caranya kalau sehabis beroperasi supaya

menghilangkan jejak?

I Kita mah langsung jual aja barangnya. Korbannya juga gak di tinggalin

kalo kita tinggalin kan dia laporan yang ada kita diblokir sama polisi.

Kita bawa juga korbannya tapi kita iket, ya kalo di matiin kasian juga,

kadang kita buang di tol, kemana aja saya buang, kadang ke Bogor,

kadang ke Subang. Cuman kan kita buang gak sembarangan, buang

dijalanan istilahnya kan bisa ketemu orang, pagi-paginya ketemu orang

begituh. Pernah saya begaul sama orang Lampung, palembang, maen

jeder-jeder aja. Biasanya kalo anak baru gede kerja begitu maen jedar-

jeder aja korbannya. Kalo kita kan masih punya kasian sama orang dia

kan punya anak bini juga kasian. Lah sekarang kita ambil mobilnya, lah

dia kan orang kaya, umpamanya ilang mobil muatan masih ada asuransi

bisa keganti itu barang lah bener. Tpi jarang yang ngelawan, kalo

ngelawan tetep aja kena-kena juga sama kita. Korbannya mah yang

sendiri, berdua, kadang yang bertiga kita juga pernah. Yah kita namanya

kerja begitu emang udah harus siap, kalo korbannya ngelawan ya saya

yang mati palingan.

15 Peneliti Bagaimana gambaran situasi yang memungkinkan untuk

melakukan pencurian menurut abang?

I Feeling kita aja yang bisa kemakan. Kalo mobil kan kita gerak cepet

juga, sekarang kita mau mepet mobil, kalo dibelakang masih jauh kita

pepet terus. Saya kadang jam dua pagi, masih pagi kan jalan gak terlalu

mepet bener. Setengah enam pagi pernah saya, kadang orang pada

ngeliatin juga tapi saya biasa aja kayak punya sendiri aja karenaa uda

kepalang tanggung. Ya sekarang orang teriak-teriak kan biasanya diem

aja gak mau ngambil resiko. Kita juga kan harus apal jalan.

16 Peneliti Misalkan abang dalam posisi sendiri, memungkinkan tidak untuk

melakukan pencurian?

I Gak bisa sendiri, kalo berdua masih bisa. Biar ada kesempatan lagi

sendiri tetep aja gak bisa. Kita kan kalo mau main di telpon dulu nanti

ketemu di anu-anu gituh. Selagi kagak main mah kita kan masing-

masing, kalo saya sering di judi, ada yang narik juga, ya pada kerja.

Maen di judi kadang dapet aja buat makan, kalo modal abis balik jalan

lagi.

17 Peneliti Bagaimana menurut abang lebih tertarik bertemu dengan korban

atau tidak bertemu dengan korban?

I Kalo saya sih enakan yang cepet prosesnya. Umpamanya kita ranmor,

Page 85: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xxi

diintip dulu apa dulu. Kalo kita kan enggak, kadang orang jalan

langsung pepet. Kadang kalo di tol kita juga maen, yang kita ambil pas

lagi istirahatnya.

18 Peneliti Sebelum melakukan perampasan, pelanggaran pencurian seperti

apa yang dilakukan abang?

I Dulu mah kita dari ngambil as mobil, ban mobil. Temen juga yang

ngajakin cuman saya gak ikut turun. Dulu kan saya belum ngerti apa-

apa. Terus lama-lama-lama pas ada temen kan ngajak udah maen

muatan aja, baru dari situ maen ke muatan. Waktu itu kan saya pernah

masuk gara-gara kasus berantem nah saya ketemu sama yang ngajak di

dalem bukan di luar, ngobrol-ngobrol pas di dalem ya namanya kita

begaul, diajak temen masih muda belom tau apa-apa. Diajak aja tek

main kerumahnya udah saya ngikut aja. Di kasih duit berapa aja saya

mau aja namanya belum tau apa-apa.

19 Peneliti Bagaimana seandainya abang beralih dari perampasan ke

pencurian mobil yang tidak bertemu langsung dengan korbannya?

I Wah saya gak bisa itu, masing-masing udah ada ininya. Yang kayak

begitu orang-orang Indramayu Cirebon mah. Orang-orang Indramayu

ada juga yang suka main kayak saya, yang tukang main bor juga ada,

yang lagi ga ada orangnya juga ada, masing-masing udah ada

spesialisnya itu mah. Kalo saya gak paham itu, ya itu kan bukan mainan

saya gak bisa kaya gitu, bukan gak berani apa sulit ya gak bisa aja. Kata

yang pemain mobil enak sama aja sebenernya, masing-masing

spesialisnya aja. Ya kadang-kadangkan sistem begituan yang gak ada

korbannya kan orang ngasih gambaran juga kan entar dia lewat mana itu

mobil keliatan ngambang baru disamperin sama dia ya gitu. Ya

bahasanya ngambang itu maksudnya bisa kena. Kadang-kadang ada

orang situ juga yang ngasih unjuk apa gimana gitu. Ya kan kadang-

kadang kan ada yang kehilangan mobil ya padahal ada orang situ situ

juga yang ngasih tau ya kayak ngerampok duit aja gitu di Bank ya

kadang-kadang kan kita ada orang dalemnya juga yang ngasih unjuk,

umpamanya gak ada orang dalemnya ya gak mungkin ya sekarang gini

aja, dia tau dari mana sih orang bawa duit di mobil banyak. Bener gak,

kalo kita tau gak mungkin gak ada orang dalemnya pasti ada. Pernah

juga saya kayak gitu, kadangkan kita maen di dalem rumah,

pembantunya ikut main juga dikasih unjuk sama orang yang kerja juga

ya misalkan kerja pembantu rumah. Kalo kita langsung masuk aja ya

gak bisa mesti ada orang dalemnya juga. Makanya gak sembarangan

ngerampok kalo gak ada orang dalemnya.

20 Peneliti Bagaimana pengaturan rencana abang sebelum beroperasi?

I Gak ada pengaturan kita mah, mainnya udah kemana aja keluar ke arah

Tanggerang jalan ke Tanggerang, ke Bandung ya ke Bandung, kadang

kita arahnya ke Bogor jalan ke Bogor. Soalnya kita mah gak di targetin,

misalkan seminggu sekali apa dua kali gak difokusin kalo kita lagi mau

aja jalan, temen ngebel ngajakin jalan lah saya bilang hayu jalan. Kita

jalan juga harus uda ada pembelinya, ya sekarang gini aja kerja apa-

apan juga harus ada pembelinya dulu, masa kita mau kerja gak ada

pembelinya nyari penyakit aja. Umpanya motor masih bisa dipretelin,

kalo mobil kan gede. Harus ada pembelinya dulu, baru, pembelinya acc

baru kita kerja kan gituh. Klo gak ada pembelinya mah enggak. Yah

Page 86: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xxii

kerja beginikan umpanya resikonya tinggi juga.

Page 87: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xxiii

Hari/Tgl wawancara Senin/19/09/2016

Nama (inisial) D

Jenis Kelamin Laki-laki

Usia 36 Tahun

Pendidikan SD

Kejahatan/Pasal Pencurian dengan kekerasan/365 KUHP

1 Peneliti Bisakah abang menceritakan bagaimana bisa sampai tertangkap

oleh Polisi?

D Awalnya ketangkep saya sedang lagi mau jalan lagi tuh, disitu kan

ada saya pernah jual mobil tuh sama orang yang pernah beli mobil.

Dikala itu orang ini mau beli mobil lagi katanya nanya lagi ke saya,

okeh yaudah ketemuan kita jalan bareng sama si I soalnya kan satu

SPK. Nah yang nanya ini yang pernah beli mobil ini tau-taunya udah

ada kerjasama polisi.

2 Peneliti Memang seandainya pembelinya belum ada, apakah

kemungkinan abang melakukan pencurian?

D Kalo kayak gitu kan biasanya sih dari bang I. Dia yang banyak solusi

buat jual mobil. Iya tergantung itu kan posisinya lagi istilahnya lagi

ada kerjasama. Saya dapet kabar ya dari komunikasi. Saya jalan

paling berlima kalo gak berempat. Ya ada posisi masing-masing, ada

supir, ada yang buat eksekutorlah buat nganuin korban. Kalo saya

kan dibidang mobil yang muatan. Saya sebagai bawa mobil kecil

maksudnya mobil yang saya bawa sendiri. Si I sama satu lagi ada

disini SPK saya pak N yang eksekutor, dia yang nganuin korban. Ada

juga SPK saya yang bawa mobil korban.

3 Peneliti Alat-alat apa saja yang dibawa saat beraksi bang?

D Lebih dari senjata tajam, pistol korek.

4 Peneliti Seandainya abang sendirian memungkinkan tidak untuk

melakukan pencurian?

D Kalo sendiri gak ada kemampuan, gak ada kebisaan. Bukan karena

gak bisa ya kan harus ada kerjasama, ada posisi ini ada posisi ini

gituh.

5 Peneliti Apa yang membuat abang bersama teman-teman lebih tertarik

ke mobil muatan barang?

D Ya gimana yah, ya itulah ya apa tuh kalo kata Polisi mah uda

spesialisnya disitu saya. Ya kalo saya mau maen motor, muatan

harganya sekian sedangkan saya kalo ngambil barang itu kan

umpama beras, jangan banyak-banyaklah yak, beras satu koldesol 9

ton kalo saya jualkan lima ribu per-kilo kalo 9 ton berapa tuh. Abis

itu mobil saya jual. Kalo yang muatan beras kan istilahnya hari ini

dapet, malemnya bisa dapet duit kan.

6 Peneliti Kalo diitung-itung abang uda berapa kali melakukan pencurian?

D Aduh saya juga gak tau udah berapa kali. Tapi kalo saya ikut disini

dari tahun 2012, saya ketangkep 2015. Kalo dulu saya pernah

ketangkep juga tapi main narkoba. Kriminal ya maen kriminal cuman

gak ya seperti ini, dulu ya maen kriminalnya kayak pencurian di

rumah gitu, maling-maling rumah ya dirumah apa aja yang ada di

dalem rumah. Yang sekarang ini kalo kita itung sebulan dua kali lah

Page 88: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xxiv

yak dari tahun 2012 sampe 2015, jadi setahun berapa tuh. Maksudnya

jangan diitung setiap hari, diratain sebulan dua kali aja.

7 Peneliti Untuk pencurian yang dirumah, abang melakukannya dengan

siapa?

D Sendiri, kalo saya sebelum sama bang I ya sendirian aja. Ya kemana

aja kalo lagi hati mengatakan iya ya saya ambil, kalo lagi gak ya gak

kalo pun duit itu gede ya enggak saya ambil. Tergantung inilah, lagi

sreklah bahasanya. Yang bekerja seperti saya juga soalnya gak ada.

8 Peneliti Adakah teman abang yang mengetahui bahwa abang melakukan

pencurian?

D Gak ada, ya istilahnya saya tertutup orangnya walaupun katanya saya

nyatut gini. Ya tau nya diluar orang status saya supir mobil gede

lintas Sumatera, mobil muatan juga saya mobil gede gede gitu truk

buso. Bahkan Istri pun gak tau. Ya gak ada yang taulah saya begini.

Cuman kalo sekarang yah udah kebongkar.

9 Peneliti Bagaimana abang bisa bertemu dengan bang I?

D Kenal bang I dari SPK saya yang N itu kenal sama saya, emang

masih ada ikatan sodara sama saya. Ngobrol-ngobrol kan katanya

mau jalan begini-begini gak, kata gua yaudah. Mulai dari situlah jadi

bisa kenal bang I.

10 Peneliti Bagaimana bang pembagian hasil barang curian mobil muatan

yang ke jual?

D Dibagi rata aja. Pengeluaran sekian, pemasukan sekian, yaudah

selesai. Pengeluaran ya buat kita jalan buat beli bensin, buat makan

kalo kita lagi istirahat.

11 Peneliti Bagaimana cara beroperasi abang bersama teman saat

melakukan pencurian mobil muatan?

D Supirnya kita bawa dululah. Dari mobil kan kita turunin tuh dia, supir

ama keneknya kita turunin dari mobil awalnya kan kita todong.

Korbannya kita pindahin dimobil kecil, mobil yang kami bawa nih,

masukin. Kan uda ada tugas masing-masing nih dari tim kami ini kan

yang satu bawa mobil korbannya. Nah kami jalan meluncur jadi ya

udah taulah bongkar mobil ini tinggal dijemput aja, pembeli ini kan

udah dimana transaksinya gituh. Dimana nih, disini-disiini, udah itu

pembayarankan. Rata-rata jual empat puluh sampe lima putuh juta,

jual ke daerah Jawa, ke Demak apa Solo. Ya pembelinya dari kenalan

bang I. Misalkan cariin gua nih mobil begini-begini-begini gituh.

12 Peneliti Apa yang membuat abang bisa memberanikan diri terlibat aksi

pencurian?

D Emang dari kecil saya, ya memang udah hidup di jalan. Maksudnya

kan bukan kayak orang yang di rumah-rumah, saya kan idupnya di

terminal kalo gak di pasar, ya kalo gak di prapatan nongkrong. Ya

bergaul sama orang-orang seperti ituh. Saya aja sekolah terakhir SD,

berenti-berenti kelas 2 SMP. Makanya itu saya mulai dari situ uda

malak-malak.

13 Peneliti Kalau misalkan, maaf bang, adakah saran dari orangtua untuk

tetap berperilku sewajarnya?

D Ya itulah, bahasa saya kalo dengan orangtua, saya kerja. Kerja

dimana aja, kan emang saya dari kecil bergaulnya sama supir angkot

kan nih yak, jadi kalo dibilang saya kenek-kenek. Saya tidur disana

Page 89: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xxv

tidur disini tuh ya jadi orangtua percaya aja. Dulu masih pas ada

orangtua kan dia bilang, kemaren tidur dimana, saya bilang nginep

suruh tidur di mobil begini-begini-begini percaya ajalah. Namanya

orangtua kan ngeliat anaknya sekolah uda gak mao kan, jadi saya

ikut-ikut mobil itu ya katanya yaudah lah, yang penting intinya

namanya orangtua intinya anak saya idup aja. Orangtua juga ngasih

saran masih inget saya, kamu ngelanjutin aja pendidikan sekolah

ajalah begini-begini-begini. Tapi ya saya sekolah aja tiap harinya

begitu ya gimana jadinya, emang begitulah saya dari SMP uda

ngerokok, uda ngegele saya, uda minum, saya begaul SMP sama

orang-orang anak SMA.

14 Peneliti Tapi adakah teman abang yang berperilaku dalam arti biasa

aja?

D Saya gak begitu ini sama orang yang lempeng-lempeng gitu. Cuman

inilah yak beda, sifatnya itulah beda kali yah. Bukannya ini yak maaf

nih yak, kalo orang lempeng-lempeng itu kan kebanyakan orangnya

pelit, kalo orang yang begini kan sama uang terbuka kan. Itulah

makanya saya gak mau. Betul gak, sekarang misalkan orang-orang

seperti ya karyawan, seperti inilah, orangnya kan terlalu perhitungan

kan. Tiap mau ngeluarin duitnya kan, oh nih harus begini-begini-

begini. Coba kalo orang seperti saya, belanja sabu setengah ji, abis,

belanja lagi timpa lagi bahasanya kan baru duit abis dah mulai mikir.

Kalo orang lurus kan mikir-mikir ah sayang duitnya begini-begini,

daripada anak saya seperti ini beli begini-begini-begini, itu kalo

orang lurus. Ya kalo lagi mau curhat ya namanya orang pasti ada

curhatnya kan, kalo lagi curhat ya saya curhat ya cuman sama orang-

orang agama yang saya deketin. Ceritanya juga bukan soalnya

kehidupan dunia tapi masalah akhirat. Kalo ngomong sama orang

yang lurus-lurus yang seperti karyawan kan ngomong tapi masalah

dunia kan. Yang seneng saya obrolin sama orang-orang lempeng ya

ngobrol soal akhirat gitu aja. Makanya saya bilang gak cocok, dari

bahasa dia ya dari segi omongan dari cara bicara dia ya beda. Kalo

kita kan orangnya lu lu gua gua kan bahasa orang kotor, beda kalo dia

kan saya aku bahasanya kan. Makanya saya gak mau itu saya sering

dimarahin kalo ngomong bahasanya lu lu gua gua. Namanya lidah

saya dari kecil ngomongnya lu lu gua gua kan jadi kaku, dari situ

mulai saya jadi eekkhh kalo ngeliat orang-orang yang belaga wibawa,

bener demi allah. Kalo orang belaga wibawa itu kadang-kadang gak

sesuai dengan wibawanya, kadang wibawa bahasanya sok wibawa

gimana sih kayak gitu cuman kelakuannya lebih parah dari saya. Nah

itu yang makanya saya gak mau. Ya saya begini begaul bukannya

sama penjahat aja kan, sedikit-sedikit begaul sama polisi bisa lah,

sama tentara oke, anggota Dewan saya oke, cuman saya peratiin

kelakuannya lebih parah dari kawan saya cuman kan dia bahasanya di

depan orang wibawa sok begini-begini. Saya gak bisa ketemu sama

yang kayak gitu-gitu, males jadinya jauh aja. Saya begaul sama yang

lu lu gua gua, anjing, ngehe, istilahnya kan bahasa sehari-hari. Ya

kita gak mau omongan kita kayak gini nih dituntun orang harus

begini-begini, gak bisa saya. Pernah nih saya kerja bawa mobil nih,

saya kan orangnya gak mau diatur orang, cuman saya mau diatur kalo

Page 90: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xxvi

saya cukup dibilangin saya udah ngerti. Ya maksudnya gak perlu

diatur begini-begini itu gak, gak perlu saya. Jadi saya kalo kerja nih

kalo uda diatur seperti itu udah bawaannya emosi, bos aja saya ajak

berantem. Di depan bos aja, pimpinan saya yang punya mobil muatan

saya marah-marahin, Bapak itu taunya teori saya dijalan jadi tau

seluk beluk dijalan, Bapak cuman tau teori jadi Bapak jangan nunjuk-

nunjuk, tolong pak hargai jangan pake nada marah kalau Bapak gak

mau cara kerja saya nih mobil punya Bapak saya balikin, langsung

saya tinggalin kerjaan. Abis itu gak abis sampe seminggu dia nelpon

katanya, ini gimana nih mobil kamu mau berenti apa gak, saya

tergantung kalo Bapak masih mau make saya bakalan saya pake itu

mobil tapi kalo Bapak enggak yaudah enggak. Saya balik lagi, saya

bilangkan sama dia, pak saya jujur begini-begini, saya gak mau dong

nahan ego saya sendiri ya saya ceritainlah akhirnya sampe sekarang.

Cuman itu ya namanya kita lama-lama jenuh ya saya tinggalin aja,

nih bos saya uda gak kuat lagi kerja. Nah pas nganggur duduk-duduk

dulu di perempatan jalan apa dipinggir-pinggir jalan, kan namanya

saya supir kan, kadang-kadang ya temen itu kan sebagian ada yang

berenti ngasih duit ngasih rokok. Lama-lama kok saya begini amat ya

tiap hari dikasih orang terus ya kan lama-lama gak enak, ya inilah

aakkh maling ajalah, dari situlah maling.

15 Penelitian Apakah pergaulan abang sehari-hari bersama rekan satu tim

bersifat secara rutin?

D Gak nyatu terus, misah-misah kita. Si I di Subang, saya di Merak,

teman saya di Lampung, yang satu di Karawang. Ya misah-misah

dah, kalo mau main kumpul di Cilengsi, palingan kita saling

kontakan aja lewat hp.

16 Peneliti Pertama kali kenal dengan mereka, adakah kecurigaan dari

abang ketika ditawarkan pekerjaan seperti itu?

D Namanya kita berjalan awal pasti ada lah curiga tanda tanya. Tapi

namanya sekali dua kali, sekali gak masalah, nah pas kedua kali udah

udah mulai ya biasa lepas lah istilahnya. Ya gak ada kecurigan gak

ada lagi, jar jer jar jer aja udah saya mah. Kalo katanya makan kalo

lagi kerja ya langsung makan, walaupun posisinya lagi rame katanya

kalo bahasa di kami makan itu ambil maksudnya, ambil aja udah.

Misalnya nih, wah mobil beras tuh udah kawal-kawal aja, kalo mobil

berat itu kan pasti ada berentinya nah waktu berenti itulah lagi di tol

itu dihantem. Korban juga namanya gak pernah ngelawan, kita kan

biasanya kalo di tol ada tempat istirahat yang di ujung-ujungnya itu

kan seringan ada yang sering istirahat apa bisa aja ada yang minggir-

minggir gituh.Tapi alhamdulilah waktu kerja ya gak kena musibah

seperti ini, istilahnya massa orang apa gimana gituh gak pernah saya.

17 Peneliti Bagaimana caranya supaya tidak keciri dengan orang lain saat

sedang eksekusi korban?

D Kami jalan berempat langsung di paranin aja. Langsung dipegang,

langsung ditodong. Tapi namanya di jalan tol ya kita biasa aja. Kalo

di jalan biasa saya mepet, saya pepet di palangin. Kalo di jalan

istilahnya di daerah-daerah kan, okelah kalo di Jakarta gak bisa ke

makan, kayak di daerah Rangkas, Sukabumi, daerah Pelabuhan Ratu,

Garut itu itu kan daerah-daerah jalannya masih sepi.

Page 91: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xxvii

18 Peneliti Seandainya jauh-jauh seperti itu mainnya, bagaimana

pengaturan modal awalnya bang untuk sekali berangkat?

D Iya modal kan pasti ada. Makanya itu dapet duit sekian, dapet duit

sepuluh juta nih ya, pengeluaran dua juta, ya diambil dulu dua juta

itu. Buat bayar rental mobil dua juta itu, delapan jutanya baru dibagi-

bagi. Biasanya kalo ada yang ngemodalin dari patungan bareng-

bareng. Misalnya nih yak, make duit situ gope, dibalikin juga gope.

Saya pernah ngalamin gagal jangan salah loh, saya bawa duit

dikantong dari rumah tiga juta, tapi enggak bukan jalan sama bang I

ada saya jalan sama orang Cibarusa, temen saya bawa duit dua juta

kan jadi lima juta tuh kalo di satuin. Nah pas jalan uda seminggu

belum ada hasil, bisa sampe setengah bulan juga. Yang sampe

setengah bulan itu tuh saya pernah habis belum ada hasil sekitar

tujuhbelas juta. Tapi akhirnya dapet tuh muatan telor isinya delapan

ton, saya jualnya itu dulu satu kilo sepuluh ribu. Delapan puluh

jutaanlah kalo di total telornya, mobilnya kalo gak salah dulu dijual

empat puluh limaan juta lah, udah tuh ketutup dah.

19 Peneliti Biasanya untuk keperluan apa bang uang hasil kerja itu setelah

diterima?

D Makanya itu saya bilang, saya begaul kan bukan sama orang yang

lurus gak mau karena saya suka ngumbar-ngumbar duit sama juga

sama orang yang suka ngumbar-ngumbar duit. Nah jadinya begitu

aja, dapet duit diumbar-umbar buat mabok, judi kartu. Kalo saya nih

ya pulang kerja nih ya kebagianlah dapet limabelas juta, saya beliin

nih sabu lima juta jebret, yah ini bukan cerita ngada-ngada emang

pengalaman saya diluar, lima juta nya lagi masuk kantong saya terus

sisanya kasih ke istri saya. Nah jadi kalo lima juta inih sampenya

sebulan apa seminggu ya baru saya kerja lagi. Namanya kerja kayak

gini pasti ada panasnya kalo lagi kayak kemaren sempet gak kerja

saya, semenjak SPK saya kan ketangkep terakhirkan, tim saya ni

ketangkep kan jadi saya gak kerja-kerja dong sebulan, ada enam

bulan tujuh bulanan mah. Baru tuh saya kembali alih kerja ke mobil

jadi supir angkot. Jadi kalo saya ini abis pulang kerja apa namanya

abis ngerampok gitulah yak pulang kampung ke Merak, saya terus

gak diem aja dirumah, saya keluar bawa motor narik saya narik

angkot. Pokonya tuh mobilnya itu jalan gak jalan saya setorin

mobilnya itu, ya kalo masalah gaji saya gitu gak penting buat saya,

yang penting disitu saya nya tuh ada status buat nutupin saya biar

jangan sampai ketauan.

20 Peneliti Berarti setelah SPK abang ketangkep lebih dulu setelah itu

abang pulang ke kampung, lalu bagaimana abang bisa

tertangkap oleh Polisi?

D Nah tadi kan saya cerita, saya pernah ngejual mobil ke orang di

daerah Jakarta nah yang katanya orang ini nih pernah ketangkep.

Mungkin kalo dalem bahasa kami ini nih dibilang tuker pala, ya

mungkin dia nuker pala saya ini. Saya pernah sekali dia beli barang

dari saya, nah ini uda biasa dong artinya, ya namanya orang kriminal

ketemu orang kriminal. Yang kedua, D gua mesen mobil nih, mobil

sekian mau dibawa ke daerah luar pulau ke Kalimantan, ambil apa?

dam truk gede kalo mobil-mobil kecil kayak kondesol juga boleh,

Page 92: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xxviii

yaudah siap. Taunya dia ngikut sama saya jalan tuh ya gak tau

namanya saya yang bawa mobil terus dia ngutak-ngutik handphone,

pas di Jonggol sini digrebek yaudah abis, iya ditangkep di jalan

dipepet. Kena barang bukti piso dua biji baru beli saya di alfamart, ya

saya emang uda target operasi kan, ya orang pas ditangkep saya

berdua doang.

21 Peneliti Adakah pengaturan yang direncanakan tim abang sebelum

berangkat supaya ekseskusi berjalan lancar?

D Tapi kalo kami kalo jalan emang uda tau posisi masing-masing.

Emang nih kalo awalan dikasih tau entar lu bawa mobil aja disini

posisinya, kalo kedepannya mah udah yaudah udah ngerti sendiri-

sendiri udah berjalan lancar. Ya udah gak perlu dikasih tau lagi.

Pernah ada juga yang sebagian korbannya ngelawan, ya dianuin

bener, disikat-sikat bener itu mah kalo ngelawan. Wktu itu pernah

kejadian, supirnya gak mau naek mobil saya ituh, dibacok-bacok itu

sama si SPK saya, cuman ya alhamdulilah gak sampe tewas. Kabur

dia itu ya gak kami ambil mobilnya, kalo korbannya kabur

ngapainlah diambil mobilnya berisikonya banyak. Tapi pernah itu,

saya pernah di Cikampek di tol, jadi kejadian tuh kan pas saya mau

todongin orangnya itu orangnya kabur gak kami ambil mobilnya

jadinya kami tinggalin tuh kan, itu mobil sampe sore masih aja parkir

disitu. Ya kalo diambil juga kalo supirnya kabur resiko gede, kalo dia

laporankan nomor mobil sekian-sekian kan ya namanya polisi

kontak-kontakannya cepet. Ya perasaan nyesel juga kenapa gak

diambil aja. Kayak kami pelaku gini kayak begitu ya gak berani

karenakan resikonya gede.

22 Peneliti Adakah ketertarikan abang melakukan pencurian pada

kendaraan sepada motor?

D Gak pernah saya, emang gak hobi. Ya kalo dibilang kriminal kayak

gitu tuh, yang satu saya perhitungin palingan massa yang ditakutin.

Seumur-umur belum pernah saya ngambil itu, gak bisa aja gak ngerti

aja. Yang makanya saya gak mau. Ya saya gak mau tau, ya emang

gak mau tau. Diajak pun aakhh lebih baik enggak kalo saya mah.

23 Peneliti Lalu apa yang menjadi alasan abang untuk tertarik main di

mobil muatan barang?

D Kalo tertariknya mah satu dari hasilnya dong. Harga motor satu

berapa sih dua juta dibagi orang dua jadi sejuta-sejuta. Kalo di motor

itungan-itungannya dikejar massa. Saya selama empat tahun kerja

main disini risikonya kecil buat dikejar massa.

24 Peneliti Bagaimana dengan pencurian mobil yang sedang diparkir atau

dalam pengertian tidak berhadapan dengan korban?

D Kalo kayak kami kerja itu perhitungannya itungan hasil, kalo mobil-

mobil kecil kayak gitu paling berapa sih duapuluh juta. Masih mau

saya kalo ngambil-ngambil bangsa mobil-mobil elit masih pernah

saya. Saya waktu itu cuman kalo maen yang kayak gini langsung

pepet. Kadang kan kalo yang lagi pacaran, ketok aja langsung disitu,

mobilnya juga jangan yang Avanza apa Inova, ya bangsa-bangsanya

mobil kelas lah. Kalo yang gak ada korbannya apa istilahnya lagi di

parkir gitu mobilnya gak berani saya, iya itu karenakan komunikasi

polisi itu cepet. Lah korban kan bisa aja langsung laporan ke Polisi,

Page 93: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xxix

yang ngerinya disitu. Bisa sih saya tau caranya ya kan tinggal di bor

aja pas di lobang kuncinya jebret. Kalo buat nyalain kontaknya kan

disitu ada soketnya, soket apa listri gitu tinggal cabut aja itu uda

langsung fungsi semua tinggal dorong aja sedikit langsung idup

mobil. Saya klo kerja seperti itu selalu sendiri, ya saya kerja gak mau

diketahuin orang. Intinya kerja sebagian ya orang gak ada yang kenal

sama saya ya intinya kejahatan saya gak mau diliat sama orang ya

begitu aja. Walaupun dalem hati saya jahat, cuman saya kalo bisa

sama orang itu lebih baik dari sifat saya. Saya jahat terus mau

dipamerin mau jadi wah kata orang jadi preman begini-begini ya

enggak ada. Ya intinya itu satu saya males. Ya namanya kita kerja itu

kan pasti dimarahin orang, satu saya gak mau dimarahin orang.

Makanya saya gak mau kerja begitu. Iya maksudnya gak mau diatur

orang saya makanya ribet. Kalo saya kerja gitu orangnya gak banyak

aturan begini-begini, misalkan intinya yang penting begini ya saya

jalan tetep terus. Makanya kadang-kadang ya namanya orang kan

selalu taunya teori ajakan prakteknya gak tau. Lapangan gak tau, saya

bilang si bos, Bapak taunya hanya berbicara tapi di lapangan itu gak

tau, Bapak ngadepin orang-orang di jalan itu gak tau. Saya sering

bedebat sama bos, Bapak bilang ongkos minyak dari sini sekian-

sekian-sekian, Bapak gak tau di sini Polisinya duit lagi belom

preman-preman jalanannya minta duit lagi, emang gak pake duit pak

kata saya. Bapak gak tau kan pas disitu terus saya ngadepin dia tuh

harus pake duit, emang bener kenyataannya seperti itu kan, supir

dipalak-palakin sama preman dijalanan betulkan. Dua ribu-dua ribu,

ya itu kalo sekali ngasih enak beturut-turut ngasihnya kan. Nah yang

kayak gitu kan bos gak mau tau, ya umpanya kita dikasih bos uang

jalan sekian gituh, ya dari duit yang dikasih bos itulah potongnya

juga dari situ. Kalo kita gak ada hambatan yang malak di jalan ya uda

buat kita, jadinya si bos itu gak mau tau sama gak tau di lapangannya.

25 Peneliti Memang abang sudah berapa lama bekerja sebagai supir mobil?

D Saya dari kecil disitu mah dari umur duabelas tahun saya. Limabelas

tahun saya udah nyupir, eh tujuhbelas tahun di Tanggerang saya

mobil-mobil angkot saya dulu. Umur dua lima lah saya baru bawa

mobil gede

26 Peneliti Tapi selagi kerja jadi supir apakah abang juga tetap melakukan

pencurian?

D Ya masih saya cuman gak faktor keseharian itu mah paling kadang-

kadang kalo ada kesempatan ya saya beri, kalo gak ada kesempatan

yaudah enggak. Saya sendirian kalo waktu itu. Sekarang-sekarang ini

aja saya punya temen sama abang I itu, yang istilahnya punya

organisasi lah. Tadinya sendiri saya kadang-kadang mobil-mobil

pribadi makanya saya bisa tau. Ya selain di mobil pribadi palingan

rumah, pergudangan saya ngambil. Saya gak mau saya maling-

maling begini gak mau ngambil-ngambil orang-orang susah.

Walaupun itu gede itu persusahaan hasinya kecil yang penting saya

gak mau gerugiin orang kecil. Ya itu walaupun saya jahat cuman otak

saya gak jahat, kalo ngambil orang kecil sama aja kita nganuin orang

kecil dong, kalo kita ngambil orang gede walaupun hasilnya kecil

yang penting saya ganggu orang gede aja.

Page 94: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xxx

27 Peneliti Kalau untuk rumah, bagaimana cara yang digunakan abang

untuk bisa melakukan pencurian?

D Bukan rumah ya, saya pergudangan aja. Saya pantau dulu itu, nyari

suasana dululah kalo bahasanya ngegambarin, bisa paling lama tiga

hari saya. Iya karenakan posisinya bukan hari itu juga, kita liat dulu

sebelumnya cari suasana masuknya dari mana, keluarnya dari mana,

barang itu posisinya dimana, kalo uda masuk mah saya acak-acak aja

udah. Ngerjainnya mah gak sampe itungan jam, paling sejam, sejam

juga uda ke luar itu duduk uda ngerokok lagi di luar. Umpamanya

kaya kantor ini lah yak, jam empat sipir-sipir pada pulang kan tuh

udah sepi dong berarti yaudah jam lima saya kerjain yaudah begitu

aja. Ya dari main di rumah ya gak pernah dapet musibah, saya

ketangkep malah main narkoba dulu keluar tahun 2003.

28 Peneliti Sebelumnya abang kan menceritakan bahwa sebelum main di

mobil muatan barang terkadang melakukan pencurian mobil-

mobil pribadi, Bagaimana menurut abang situasi yang

menguntungkan supaya eksekusi bisa berjalan sesuai harapan?

D Kan tadi saya bilang kalo saya kerja sendiri bukan faktor ada niat tapi

ada kesempatan, itu aja, kalo ada kesempatan saya ambil, bukan saya

niat, cuma ada kesempatan nah baru saya kerjain. Waktu itu pernah

nih saya lagi narik bawa mobil muatan, ada mobil nih diparkir kalo

gak salah mobil pajero di daerah Jambi, terus mobil saya langsung

saya parkiran masukin ke rumah makan ya kan, saya ambil ituh

mobil. Mobil muatan yang saya bawa kan ada keneknya, saya suruh

tunggulah dia. Langsung saya meluncur ke Palembang balik lagi,

paling berapa jam dari palembang ke Jambi. Makanya itulah saya

bilangin saya gak ada niat kalo ada kesempatan saya maling. Kalo

sama bang I inih emang ada niat saya, kalo kerja barengkan pasti uda

ada niat, kalo kerja sendiri ada kesempatan, bedanya gitu doang. Iya

saya lagi narik jauh itu sekitaran ada satu kilo saya jalan kaki itu, ya

mobil saya tau harga pajero, pajero harganya di Palembang itu seratus

limapuluh juta. Saya jual ke daerah Palembang, ada sama orang

emang udah punya chenel, pada pernah kalo ada orang ngobrol kan

sama saya lah. Saya jual utuh, kalo dulu kan dia ngomong sama saya

seratus lima puluh harganya, mikir kan saya dalem hati pas belum

waktu diambil eh itu duit seratus limapuluh juta di jalan minggir di

utan kan disitu banyak sawitan diambil bagus juga itu. Pas lagi mikir

saya, nah disitu ada rumah makan kan belah kanan saya, saya

langsung masukin mobil saya seet, dah saya jalan kaki, kata saya

bilang ke kenek, dah kalo mau makan ya makan aja cuman mobil ini

gua parkir disini lu tungguin palig gua nyampe besok pagi gua ada

perlu. Kan saya bilang, kerja kayak gini saya gak mau ditauin orang,

cukup saya tau, kalo orang uda tau ya cukup aja jangan cerita-cerita

lagi, gitu aja gak perlu diceritain ke orang cukup tau aja gitu.

29 Peneliti Apa yang membuat abang sehingga tertarik untuk terlibat dalam

perilaku yang dalam pengertian tidak biasa?

D Dari dasar awalnya itu, emang saya gak suka begaul sama orang pelit,

saya begaul sama orang-orang royal. Bukan royal karena gak ada

pikiran, ya maksudnya kalo orang royal ini saya peratiin kebanyakan

otaknya otak-otak kriminal semua kalo saya bilang, ya saya juga tau

Page 95: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xxxi

dari kecil uda mulai uda paham lah ya umur limabelas tahun.

Makanya dari situlah begaul sama orang ini timbang-timbang kok

pelit amat sama orang-orang yang luru-lurus itu, memang betul kalo

dipikir secara logika kalo duit bakal begini-begini, cuman hati saya

gak bisa sama ya maksudnya gak klop. Mungkin begini ya jalan

pikirannya yang lurus-lurus aja, kalo nguarin duit segini-segini bukan

buat diabisin buat hari ini ngirit-ngiritlah gitu, sampe basi makanan

saya pernah ngalamin. Kalo orang kayak saya ada hayo abisin, abis,

yaudah kalo abis, gak ada duit lagi, yaudah habis diem, tahan kalo

masih kurang kan, makanya lebih baik orang-orang yang kayak saya.

Kadang saya sama istri juga bedebat, orang seperti saya ini nih

intinya saya mau makan enak, mau tidur nyenyak, kemana-mana

enak, walaupun risikonya gak enak bener ya cuman saya sebelum ini

kejadian yang gak enak dateng semuanya pengen saya rasain yang

enak-enak itu gimana. Kadang-kadang kan namanya perempuan,

cuman kan saya beda sama istri, ya namanya perempuan itungan

orang yang lurus-lurus. Iya itu saya bilang kan, keburukan saya ini

gak mau saya liatin ke orang bahkan istri pun gak tau. Makanya saya

gak mau keburukan ini nih dijadiin pamor, gak mau saya. Saya judi

maen ya lanjut judi, nyabu juga lanjut. Biasanya abis sholat ishya,

abis solat kan udah kan, abis itu makan kan tuh malem, abis itu kita

nyabu, ya pinter-pinter kita ajalah supaya gak ketauan orang rumah.

Keluarin motor, ditanya, kemana?keluar sebentar, namanya orang

perempuan bohong kalo gak nanyain, pergi aja saya langsung, udah

itu namanya kita abis nyabu keliling kan tuh saya nyari orang judi

saya. Maen judi ampe kelar pulang subuh saya bangun jam duabelas

siang. Udah bangun, keluar lagi saya bawa motor maksudnya mau

narik angkot, narik angkot ya begitu juga angkotnya itu bagai istilah

orang kata tempat orang untuk maen aja. Kalo ditempat rumah kita

kan maen judi gak bisa, ya ya orang fanatiklah gitu kadang suka

dilaporin orang-orang yang judi, minum-minum, kalo disana kan

gitu. Jadi mobil itu, setoran sih tetep, udah pada maen jadi posisi

mobil itu jalan biasa muter-muter yang maen ya maen tapi gak

ngangkut penumpang.

30 Peneliti Adakah perasaan abang muncul khawatir pada saat melakukan

pencurian?

D Tapi kalo prinsip hidup saya, semua yang saya perbuat ya memang

semua itu ada risikonya, ya walaupun itu ya risikonya siap dianuin

lah. Ya sekarang begini, sama tuhan aja kita berani tanggung risiko

kan, ya iya kan bener, kalo diperitungin kalo di sini kan kita nebus

kesalahan kita di dunia. Ya kalo kita disini kita solat bedoa kita

mohon ampun sama yang diatas, kalo bisa jangan sampe dapet

hukuman lagi di akhirat. Tapi ya kalo saya lebih baik kayak gini dari

pada gimana ya mencuri secara diam-diam, ya istilahnya, seperti

gimana ya, jangan jauh-jauh ya seperti dikerjaan gitu yah orang

kadang kerjaan orang lain dipotong dikuntit-dikuntit-kuntit,

maksudnya dipotongin gajian orang, enggak mau saya kayak gitu.

Lebih baik saya kayak gini, lebih baik terang-terangan ngerampok.

Saya jujur di Merak pernah kerja seperti itu disuruh jadi mandor,

kerjaan kayak gitu itungannya jadi mandor, orang cerita katanya

Page 96: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xxxii

enaklah tiap orang gajinya diambilin segini-segini, kata lu mah enak

tapi itu kan keringet orang yang kita ambil. Kalo saya logikanya

bagaimana saya posisinya kayak orang itu juga, lah itu kan orang

susah juga kalo gajiannya dikuntit, yah benerkan orang yang kerja

begitu kan jadi kuli-kuli begitu orang susah, walaupun dikuntitnya

tiap orang sepuluh ribu ya berarti lah itu buat dia. Ya makanya itu lah

saya gak mau nyusahin orang susah, nyusahin yang orang yang

punya lah yang kita susahin. Jalan pikiran saya emang kayak gitu.

Saya pernah tuh dulu waktu tinggal di Senen, diajakin nyopet ya

okelah, nyopetnya juga bukan nyopet-nyopet di pasar tapi di mol-mol

kayak di taman anggrek, di citralen, ya itulah yang pungunjungnya

menengah ke atas lah. Sempet saya itu ngikut, iya diajak sama temen

cuman saya keahlian gak punya ya gak ada, tapi gua gak bisa apa-apa

gituh saya bilangnya ya saya cuman yang bawain barang-barang aja.

Orang dia kan nyopet hp, ngumpulnya ya ke saya semua dijadiin

satu, saya mah cuma ngikut-ngikut aja. Ya itu temen yang biasa

nongkrong aja yang ngajakin, makanya itu yang saya bilang saya

besar di terminal kalo gak di pasar. Maling-mailing di sini abis itu

saya pulang ke Lampung, dari Lampung saya balik lagi kesini,

yaudah begitu aja bulak-balik-bulak-balik. Cuman bulak-balik saya

itu enggak maling langsung, saya bawa mobil dulu narik di

Tanggerang, namanya kerja narik angkot ada jenuhnya abis itu baru

maling-maling. Maling-maling kita dapet abis itu balik lagi ke

Lampung. Entar dari Lampung saya duduk uda lama entar diajak

orang bawa mobil, ya gak berpatokan saya kerja maling terus, selagi

suntuk aja.

31 Peneliti Tapi kalau kerja menjadi supir angkutan atau muatan barang

kalau dari sisi penghasilan apakah itu menurut abang tertutupi

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari?

D Kalo kita pikir-pikir ya, kalo gaya hidup kitanya lurus-lurus aja ya

nutup lah. Ya saya bawa mobil ya kita itung kecilnya aja ya saya

bawa angkot lah gitu, saya narik dari jam duabelas sampe jam tujuh

malem, uang makan saya dapet paling kecil seratus ribu, kadang

dapet seratus limapuluh. Cuman kan kehidupan saya nya, kalo

keluarga okelah cukup, kalo kehidupan saya nya gak cukup. Ya itu

kadang-kadang kita nongkrong, ya itulah saya biasa idup ngeberi

daripada diberi. Makanya saya bilang kalo hidup untuk lurus aja gak

ada beloknya ya cukup-cukup aja. Namanya kita adek beradek di

keluarga ya dari istri dari saya kan, yang namanya denger bahasanya

ngeluh susah, itu saya bukan mereka yang pening malahn saya yang

jadi pening timbulnya. Ya jadi itulah timbulnya saya ingin ngebantu

dia, ya entah dari keluarga bini entah dari keluarga saya, ya saya gak

bisa denger ngeluh kayak gak punya duit lah, gak punya rokok apa

gimana gitu. Walaupun saya kadang-kadang duit udah dikasih istri

pinta aja kasih dia tuh buat beli rokok. Juga temen kadang-kadang

sering cerita, wah gua lagi pusing nih belom bisa buat bayar

kontrakan nih lu ada duit pinjem dong, bahasanya kan pinjem dia

bilangnya ke saya, cuman kan saya bahasa dia pinjem ya kayak situ

misalkan akrab sama saya walaupun situ bukan sodara saya hanya

temen, saya mau nagih rasanya gimana gitu kan. Iya itulah

Page 97: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xxxiii

mangkanya saya kebanyakan negeberi daripada diberi. Kalo lagi saya

ada ya saya kasih. kalo orang yang tau yah wah gede juga hasilnya

begini-begini-begini, ya saya bilang perampokan emang begitu,

cumankan kalo kita nya gak hura-hura sih ya bisa banyak saya. Ya

memang kalo hasil kehidupan orang kayak seperti saya ini ya

kebanyakan ya hidupnya bukan untuk apa namanya masa depan jadi

idupnya untuk hura-hura aja udah. Tapi saya kemaren sempetlah

nabungin sedikit buat cita-cita masa depan udah ada lah, anak baru

satu kan masi kecil umur empat tahunan. Kalo yang dulu-dulu itu ya

abisnya gak jauh larinya narkoba, hura-hura, judi. Kalo untuk ya saya

bilang buat kedepannya ya waktu itu gak ada kepikiran.

32 Peneliti Seandainya abang tidak memiliki keterampilan yang diperlukan,

apakah abang memberanikan diri untuk terlibat pencurian?

D Saya gak berani, okelah kesempatan ada, tapi untuk apa kalo gak ada

keahlian disitu ya cuma nimbulin masalah aja. Inih sekarang yang

sering saya lakuin bareng ban I aja contohnya, saya gak biasa nih

nodong orang kan, sedangkan saya gak punya sifat seperti itu yang

merugikan orang kan saya gak bisa nodong ke orang cuman saya

bisa bawa mobilnya. Saya juga gak mau ngambil risikonya, kalo

cuman nodong begitu emang semuanya bisa cuman kan gaya dimana

si korban itu takluk saya gak bisa. Ya itulah penampilan beda-beda ya

korban selalu lulut kalo sama bang I, iya pak aja siap jangan dimatiin

saya pak ambil aja ini barangnya pak yang penting saya jangan

dimatiin, yaudah abis itu diiket korbannya terus matanya ditutup pake

baju dia di sobek-sobek. Kita buang korbannya juga di tempat yang

sekiranya ditemuin orang paginya. Saya umpamanya dapet di

Bandung, supir tuh saya buang di Bandung di daerah Merak,

tergantung ya saya puter-puterin aja selagi mobil korbannya udah

jauh baru saya buang supirnya. Ya keahlian saya dari awal emang

kan supir ya sesuai jadinya, sedangkan pelaku pertama eksekutor

udah ada. Yah kan yang diperluin eksekutor ini kan ke saya bawa

mobil, tau jalan, yaudah gitu aja.

Page 98: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xxxiv

Hari/Tgl wawancara Rabu/21/09/2016

Nama (inisial) W

Jenis Kelamin Laki-laki

Usia 34 Tahun

Pendidikan SD

Kejahatan/Pasal Pencurian dengan Pemberatan/363 KUHP

1 Peneliti Biasanya berapa orang yang terlibat melakukan pencurian

kendaraan bermotor?

W Kalo saya maen ya kadang empat orang, kadang dua orang. Ya kalo

kita mau maen subuh pas pagi lah jam tigaan, pas azan subuh lah,

enakan empat orang kita kerja. Tapi kalo kita kerja siang sama sore

mau magrib dua orang enak kita.

2 Peneliti Perlengkapan apa aja bang yang dibawa pada saat mau

melakukan pencurian?

W Sebangsa leter T kalo kita kerja sore sama buka tutup. Buka tutup

kayak sebangsa, motor beat kan kuncinya nutup, kita kan punya

alatnya juga buat buka tutupnya. Cuma kan alat buka tutup sama

kunci T laen buat guna, kalo kunci T kan buat nyalain motor, kalo itu

kunci T juga cuman buat bahan buka tutup. Sama kunci L buat buka

gembok kadangkan kan cakram juga digembok. Kita bikin sendiri itu

semua. Kalo kunci buat buka tutup bahannya dari kunci baut sepuluh

jadi dibolongin di atasnya terus dikasih sama magnet.

3 Peneliti Seandainya sedang melakukan pencurian disekelilingnya

terdapat orang banyak bagaimana bang?

W Siang rame, kan kita liat aja jadi kita ngebaca dulu situasi lingkungan

kan kalo pas magrib kan posisi umpamanya motor diparkir. Ya kita

liat aja umpamanya sedeketnya motor itu gak ada orang, kita

samperin aja orang nya gak ada kan kita liat dulu di dalam kontrakan

orangnya ada gak kalo orangnya lagi tidur sekiranya kita metik

sampe nyala dia gak ngeliat kita ya kita ambil. Kalo ada orang bolak-

balik kalo bukan punya orangnya otomatis kan bodo amat. Kalo ya

emang orang curiga suka usil kerjaan orang ya kita ditegor, cuman

pas kita ketemu orang yang gak mau tau bodoh aja kita lagi disitu

dibiarin aja. Cuman pas yang usil dia tanya, lu ngapain? Kita

langsung todong pake senjata api dia, ya langsung kita terus aja. Kalo

kerja sore kan berdua doang, yang satu nungguin motor, yang

satunya yang kerja turun ngerjain motor. Kalo subuh kita maen di

rumah, masuk rumah, dua orang yang nunggu di depan, yang berdua

masuk jalan kaki. Pernah kita juga berantem sama massa, cuman kita

buang tembakan dia orang mundur. Bahkan pernah motor udah nyala

kita udah bawa yang punya teriak, dipegang sama dia bamper

belakangnya, akhirnya ditodong sama kita langsung di lepasin sama

dia. Sering dikejar massa sore, siang, subuh, cuman kita buang

tembakan dia orang mundur paling teriak-teriak doang, kita lari aja

gak mungkin mau ngelawan orang rame kalah aja kita. Ada orang

rame kalo gua bodo amat langsung petik aja gituh. Kayak barang gua

sendiri aja, bodoh aja dia, biarin aja kecuali yang punyanya keluar

baru kita tinggalin, kalo kita todong terus dia lari ke dalam yaudah

Page 99: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xxxv

kita paksaan petik aja. Tapi kalo dia lari teriak orang rame ya kita

tinggalin aja naek motor baru kita lari, kan kita bawa motor.

4 Peneliti Tempat-tempat seperti apa yang menurut abang menarik untuk

pencurian?

W Ya kita maenkan dimana aja gak milih-milih, kadang ke Jakarta,

kadang ke tanggerang. Palingan lagi di posisi di depan alfamart,

depan indomart, kadang di depan kontrakan, di parkiran sekolahan.

Di parkiran sekolahan yang biasa yang SD apa gimana kan kalo yang

SMP otomatis kita susah masuk ada security. Kalo sekolahan biasa

anak TK kan gak ada security nya. Jadi bebas netral aja

5 Peneliti Untuk sampai motor menyala biasanya diperlukan waktu

berapa menit?

W Kalo sekiranya pas kita enggak tensin yah, maksudnya kita gak

diteriakin orang. Umpamanya kita set turun dari motor nih kita petik

paling tiga menit apa dua menit lah uda idup. Satu menit putus kalo

bangsa motor Satria F, Vixion, Bison. Kalo kita uda turun harus

dapet seberapa pun menit pun kita paksa harus kita putusin sebelum

yang punya teriak. Cuman kalo uda kita petik, kita petik, kita petik

gak bisa-bisa, orangnya udah ngeliat langsung kita tinggal. Ya kita

tinggal berarti kita cari yang laen berarti bukan rejeki kita, bukan

milik kita berarti yaudah kita muter aja lagi.

6 Peneliti Bagaimana pengaturan rencana abang saat ingin melakukan

pencurian?

W Ya emang kita uda siap, kadangkan kita gak bareng ngontrak misah

jadi kita saling telpon aja, mau kerja nih, yaudah kita ketemuan

dimana? Ketemuan di depan apa gituh diwarung depan biasa tempat

ketemu, langsung berangkat jalan.

7 Penelitian Memang awalnya bagaimana bang bisa saling kenal?

W Ya emang kadang satu kampung, yah kadang emang kita uda ketemu

temen disini disitu kan, kadang dari asbak. Asbak itu penadah

maksudnya pengepul yang beli-beli barang kita, kita dapet motor dia

yang ngebeli. Kadang dia yang ngejemput kita juga, kadang kita

yang nelpon, bos nih udah mutus saya? kata dia yaudah daerah

mana? Di Tanggerang kata saya, yaudah jalan dia dari Serang ke

Tanggerang, kita jalan nih ke Tanggerang kejar-kejaran, ketemuan

dimana kalo di Tanggerang biasanya di Cikupa, Citra, di Bitung. Pas

ketemu kan langsung diambil terus bayar kita pergi kerja lagi. Ya

dijualnya utuh kalo kita simpen dulu ya baru kita ganti dulu nomor

platnya. Kalo kita dapet malem mau jualnya pagi kita ganti dulu

nomor platnya, bikin kita platnya kan banyak yang dipinggir jalan

tuh setengah jam jadi cuman kan bukan asli buat ngilangin jejak aja

untuk sementara kan. Kalo udah ditangan penadah yang beli bodoh

aja udah risiko dia kan. Yah penadah kan emang uda tau yah uda

sekongkol sama kita kan, udah satu jalur cuman kan dia gak pernah

kerja cuman beli doang.

8 Peneliti Bagaimana abang bisa sampai terlibat aksi pencurian?

W Ngikut seniornya dulu tapi ya udah almarhum sekarang kan pas

ketangkep ini, tangkepan Polda. Emang kita diajak juga karena kita

mau bukan karena dipaksa, kemauan diri kita sendiri.

9 Peneliti Bagaimana senior abang itu memberikan pengertian ke abang

Page 100: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xxxvi

sehingga abang menjadi tertarik terlibat?

W Ya kan namanya kita orang gak punya, namanya kita orang miskin

ya kita mau apa boleh buat. Kita mau kerja yang bener gak dapet

kan, mau daftar pabrik apa gituh kita gak punya ijazah, pendidikan

SD, ya terpaksa aja kita punyanya jalur yang kayak gituh bisa

menghasilkan duit buat kehidupan kan. Lumayan juga malah lebih

gampang lebih enak nyari duitnya kan. Gua juga kan disini ngontrak

asli dari Lampung Timur, keluarga semua orang Lampung. Gua

disini ngontrak sendiri kadang berdua sama temen satu kerjaan

cuman kita uda kebanyakan sendiri-sendiri. Kalo kita ngontrak

berdua kadang-kadang aduh temen tau ketangkep kan bisa

ngerembet, kalo dia gak tau kan enak.

10 Peneliti Seandainya abang kerja sendirian apakah abang memberanikan

diri?

W Pernah cuman kan kita harus nyari yang enak yang bener-bener

dingin gitu yang gak ampe ketauan. Misalkan kita kerja sendiri kalo

ketauan kita lari bingung kan kalo sendiri kan otomatis kita jalan

kaki kadang naek mobil angkot kalo kerja sendiri. Kalo berdua kan

enak bawa motor, larinya juga enak cepet ada yang nungguin kan.

Jarang sih kerja sendiri cuman gua pernah ngetest sendiri, dapet

pernah gua kerja sendiri cuman yang enak bener posisinya.

11 Peneliti Terlibat main di motor sebelumnya kerja apaan bang?

W Sebelum kita kerja di motor, maen di handphone, ngambil-ngambil

handphone cuman kita maennya di kontrakan jalan kaki subuh dari

jendela di congkel. Berdua kadang juga bertiga maennya sebelum

maen ranmor. Pas kita tau cara-cara ngambil motor yang beli uda

ada, yang mau belinya tenaga kita kan, baru ngerjain. Kita tau cara-

cara di ranmor juga kan kita ngelacak temen, kan kita rame orang

bukan kita sendiri. Kalo kita tinggal di Tanggerang kan, di Jakarta,

dimana di Jawa, Bandung, ada semua kan, kita cuma punya

handphone kan telpon nanyain, gimana keadaan di sana enak apa

gimana? kerja apa? Uda gak kerja handphone lagi, gak mail subuh

lagi soalnya udah ada mainan motor sekarang. Setelah kita tau

modusnya, motif ranmor, udah ditinggal itu.

12 Peneliti Bagaimana abang mempelajari cara-cara melakukan ranmor?

W Dari temen yang orang senior kita yang sebelum kita tinggal di

Jakarta dia juga emang udah ngerjain itu cuman uda almarhum dia,

uda banyak yang meninggal, di tembak mati, dianuin massa. Udah

tinggal kita yang ngelanjutin, turun ke kita. Kalo buat ranmor gak

ada yang ribet sih, paling yang ribet kalo kita kerja malem yang

punya magnet, kan motor di pasang alarm. Yang paling sulitnya

ranmor yah yang ada alarmnya, bukan kita gak bisa cuman jadi

lambat aja kerjaan kita. Mau mutusin dulu kabel alarmnya, kan

kadang motor di pegang aja idup ngiung-ngiung-ngiung. Makanya

diputusin dulu baru kita petik. Kalo kita petik dulu belom diputusin

ya ketauan lah kita. Kebanyakan kita tinggal itu, kalo pas kerja sore

belom kita itu lagi dipegang doang udah bunyi keluarlah yang

punyanya, walaupun yang nyenggolnya temen dia sendiri atau anak

dia sendiri pasti sensitif keluarlah yang punyanya.

13 Peneliti Apakah ada kekhawatiran bang saat melakukan ranmor?

Page 101: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xxxvii

W Kagak sih cuman kan kita berani aja, otomatis kan kita punya senpi

jadi ya walaupun orangnya deket dianya teriak terus kita todong

dianya bakalan diem, dia lari kebanyakan menang kita kan.

Kebanyakan orang senior yang mentalnya kurang jadi kalo kita yang

baru nih lagi hawa nafsunya doang, lagi nafsu-nafsu terus karena kita

belum pernah ngalamin yang pait, lagi ngalamin yang manis-manis

terus belum ngerasain kena massa, belum ngerasain ketangkep Polisi.

Kalo yang udah seniornya udah berkali-kali masuk penjara dia udah

ngedon, udah kurang mental dia, uda banyak takutnya dia.

14 Peneliti Apakah abang mempunyai teman yang bukan satu kerjaan

dengan abang?

W Banyak paling ketemu-ketemunya udah di kampung nanti, kalo udah

hari raya pulang semua kan cuman di Jakarta nya kan gak kerja sama

dia misah-misah aja gitu. Cuman saling tau kontek-kontekan doang

cuman kerja bareng gak pernah paling malem ngontek nanya,

semalem kerja gak dapet berapa gituh?. Kadang kita abis telpon-

telponan abis kerja nih mutus dapet duit kan bagi-bagi, kita nelpon

kalo kita di Tanggerang nelpon yang ada di Jakarta malem mingguan

happy kita kan, kemana kadang ke PS, Exo maen kita di dugem

happy mabok-mabokan. Ya seminggu sekali kadang ya tergantung

pas lagi pengennya aja kita telponan aja nyari suasana. Ya gitulah

hasilnya kalo dari ranmor, kalo kita berempat kadang tiga kadang

empat kadang lima, kita jual kan dapet duit bagi rata berempat. Kalo

ada lebihnya ada dua ratus apa cepe kita beliin rokok beliin makanan

apa makan bareng, kadang bayarin ke kontrakan kalo lebihnya. Ya

namanya kita kan hidupnya nyari kesenagan, kebahagian buat diri

kita sendiri ya otomatis kita gak ada pekerjaaan buat penghasilan duit

ya kita diajak kayak begitu ngasilin duit secara gampang istilahnya

kan ya kalo lagi manisnya nya kan enak kita cuman kalo uda

ngerasain paitnya susah ya jadinya mau-mau aja udah ngikut aja.

Ngikut ajalah dari pada gak ada kerjaan ato kita mau kerja bangunan

disini dapet tigapuluh ribu sehari banting pulang segala macem

keluar keringet. Kalo kita itu maen jam aja kita maen duit bisa

jutaan-jutaan ya kita kerja dari jam lima sore nyampe jam tujuh kita

uda dapet positif dapet satu juta kadang sajuta setengah satu orang

jadi gampang cuman kan kehidupan gak nyaman kalo kita pikirin

lagi.

15 Peneliti Kalau terhitung bisa berapa kali bang melakukan ranmor?

W Ya kalo kita itung uda banyak lah, bb kita kenanya aja duapuluh,

yang ketangkep di kontrakan tiga biji, yang ketangkep bb dari asbak

delapanbelas, itu ada di Polda semua. Dicepiun gua temen sendiri,

gua kerja nih sore dapet dua ninja rr satu sama honda beat, gua taro

dikontrakan sekitar jam enam sore gua kerja pulang jam sepuluh

sembilanan malem lah terus gua tidur, begitu jam satu buser dateng

masuk kontrakan. Gua lagi tiduran dikontrakan bertiga, temen gua

yang bukannya yang satu, temen gua ngebuka dia teriak langsung

dipegang dia orang, dia masuk kedalem langsung ditodong kita

berdua lagi tiduran. Kita dibawa terus dia periksa kamar banyak ada

senjata api di dalem tas, leter T, bb motor ada, asbak ada juga,

bahkan yang udah-udah kita jual sama asbak udah ketemu semua

Page 102: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xxxviii

diakuin sama asbak udah ada, di Polda semua duapuluh biji. BB

banyak gua, senpi dua, leter T ada sekitaran duabelasan biji, peluru

ada sekitaran enam biji apa tujuh biji waktu ketangkep. Temen di

tembak mati udah DPO satu, emang udah diincer emang udah

ditarget dia. Gua kan ditembak juga kaki, yauda ditembak aja dua

lobang. Kita emang uda didikan dari kampung belom sempet kita

nyebrang ke Jakarta, ke Tanggerang kan emang udah juga di

kampung. Di kampung banyak kan namanya anak-anak satu

kampung kenapa kita gak berani di kampung kita sendiri kan. Dari

kecilnya udah kerja jelek gituh kita, ngikut-ngikut yang badungnya

kita di kampung jadi kita kena juga hawa nafsu mau kerja kayak gitu.

Makanya jadi berani aja, mau aja kita gitu.Di kampung pas ngikut-

ngikut yang badung-badungnya ya paling maling-maling ayam kita,

maling kambing apa gitu kan, sapi di kampung, udah disitu baru kita

nyoba yang gede karena pengalaman kita udah lama udah lancarkan

di bidang situ ada pengalaman udah baru pas punya temen nyebrang

kita pergi kesini. Ya awalnya orang kampung kita, jadi pas dia

pulang kan kita tanya, gimana nyari duit gampang gak di Jakarta? Ya

kata dia gampang ikut aja kalo mau gampang nyari duit cuman mesti

berani aja jangan takut sama orang, yaudah kita ngikut aja. Abis itu

kita kerja ketemu temen diajak temen akhirnya jadi rame temen kita

kan, jadi tau ini tau itu, kenal ini kenal itu. Ya banyak lah temen-

temen kita yang kerja, asal kita mau aja kerja itu sama kita gak takut

gitu aja cuman kalo kita takut orang gak mau lah sama kita bakal

ditinggalin kita gak mungkin diajak gabung.

16 Peneliti Menurut abang seperti apa kendaraan bermotor yang menarik

untuk diambil?

W Ya banyaklah yang kayak pengen kita ambil ya kayak motor gede itu

lah, ninja rr yang jadi inceran kita yang bener karena harganya

lumayan kan sama bawanya enak juga, motornya juga keren bagus.

Kayak motor ninja, satria f, yang dipake-pake anak muda kayak gitu

lah yang kita cari kan. Kalo dapet kalo pengen di pake ya kita pake

aja tinggal ganti nomor platnya, kita pake bodong buat pake-pake di

lingkungan kita aja kalo kita pake kayak keluar takut ada razia.

17 Peneliti kalau misalkan motor hasil main di tempatkan di kontrakan

apakah ada yang curiga?

W Ya bodoh aja kadang paling Ibu kontrakan nanya, itu motor siapa?

biasa bu punya bos semalem ketiduran di lapak gak ada angkot saya

bawa aja, kita bilang kan ngaku sama yang punya kontrakan kerjaan

kita pedagang, dagang buahan apa gitu gimana. Kadang kita

seminggu sebulan kita beli dua kilo apa tiga kilo kan buahan beli

banyak kita bagiin aja sama tetangga kontrakan, kata kita, nih bu

saya jualan gak laku kita punya alasan, padahal kita dapet baru kita

beli buahan. Nyaru kita. Kalo tetangga laennya palingan kebanyakan

cewe, malah seneng dia sama kita, kita punya motor bagus apa

gimana gitu kan, rapih pakean.

18 Peneliti Adakah ketertarikan untuk melakukan pembegalan bang?

W Kagak, kalo yang kayak gitu kan banyak yang makan korban, kadang

korban kita ditembak, ditusuk, kita gak mau yang kayak gitu gak

bagus sama kita nya jadi kalo bisa kita ambil harta dia, dianya kita

Page 103: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xxxix

gak lukain jangan dicacatin. Kita gak terlalu kejam, jadi kita ngambil

yang bisa kita makan aja yang enak korban yang kita gak lukain

paling kita nodong doang buang tembakan kan ke atas padahal kalo

kita mau tembakin ya bisa-bisa aja deket cuman kita gak mau. Gak

berani sih begaul sama yang begal-begal gua, kadang ada temen

pernah yang ngajakin gua gak mau kurang berani, kita takut pas yang

lagi dibegal Polisi. Orang begal kan banyak bawa sajam doang,

golok panjang-panjang di jalan apa gitu takut lah kita. Begal orang

rame gitu kan susah lah kayak itu orang, kalo kita metik ngambil

motor di parkiran orang rame juga gakpapa, bisa-bisa aja kita banyak

sepik kalo banyak orang, kita sepik ngerokok apa gimana lagi

telponan pas orangnya selip langsung petik gitu aja. Kita kadang

sembari kerja sambil mantau, kita liat diparkiran sekiranya kita bisa

ambil ya kita ambil aja, sekalinya gak bisa kita nyari lagi kan banyak

lebar Jakarta ini. Muter-muter aja kita, jalan ya kita apal dalem-

dalemnya. Awalnya ya kita apalin dulu kan apa belok ini apa belok

ini, ngapal gang ini gang itu ya kita apalin aja cuman nama jalannya

kita gak tau. Ya gitu aja kalo kita liat gang ini oh pernah masuk

pernah gua samperin.

19 Peneliti Seandainya abang tidak bisa menggunakan kunci leter T,

apakah kemungkinan abang terlibat melakukan ranmor?

W Ya kita suruh aja temen yang bisa jadi kita tinggal nunggu dia, kalo

kita gak bisa ya kita yang bawa kendaraan nungguin dia buat

ngelarin kalo di di teriakin massa apa apaan. Ya awal-awal kita juga

ngikut-ngikut aja dulu sebelum kita memahami kan, sebelum kita

pinter. Sesudah kita tau uda tau semua selanya uda bisa kan baru kita

kerjain. Ya kita lagi ngikut aja kan kita diem aja di kontrakan

ngeliatin dia orang, kita liatin aja alat-alat yang tinggal sebelum dia

kerja kan, gimana caranya ini kesini ini kesitu, kadang kita motor

yang uda di dapet kita belajar aja di situ kan. Banyak aja cara kita

mau belajar, kadang kita belajarin aja motor kita sendiri tinggal ganti

aja kontaknya kalo rusak. Liat-liat dulu trik-trik dia orang, dari

turunnya gimana terus spik-spiknya di lokasi tempat kerja kan,pura-

pura nelpon apa gimana gitu spik-spiknya, ngerokok nyatai dulu spik

kita.

20 Peneliti Ada kepikiran untuk berenti terlibat ranmor bang?

W Ya kalo lagi diluar pikiran buat berenti ya gak ada lah tapi kalo uda

di dalem begini kita sering udah lah tobat cape di penjara terus mana

di penjara gak ada yang ngurus ya otomatis kayak oraang ilang aja

kita disini. Ya orangtua kan uda tua mau besuk mau apa udah susah

kan, jauh lagi, paling udah nelpon aja nanya kabar sehat gak apa

gimana gitu aja. Kalo di luar gak ada kita pikiran kaya gitu lah,

pikiran nyari duit mulu. Pas sampe di dalem sini aja kita mikir

nyeselnya.

21 Peneliti Seandainya untuk kendaraan roda empat apakah abang

memberanikan diri untuk melakukan ranmor?

Kalo untuk mobil kita belom tau jalur-jalur nya dimana, ya kita kan

gak naun gimana-gimananya. Kalo mobil kan dia otomatis susah kata

dia orang kan lama kerjaan, ngolong dulu kita kan masuk kolong

bawah mobil kita matiin kunci otomatisnya kan matiin alarmnya.

Page 104: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xl

Iyalah harus ada jalurnya dulu baru bisa kebuka.

Page 105: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xli

Hari/Tgl wawancara Kamis/06/10/2016

Nama (inisial) H

Jenis Kelamin Laki-laki

Usia 25

Pendidikan SMA

Kejahatan/Pasal Pencurian dengan Pemberatan/363 KUHP

1 Peneliti Udah lama disini bang?

H Udah hampir udah lima bulanan.

2 Peneliti Putusan berapa tahun bang?

H Tiga tahun sebulananlah.

3 Peneliti Bisa tertingkap berawal bagaimana bang?

H Ya ini kan awalnya di tempat kawan di Mangga dua, udah ditargetin

gituh. Udah ada kawan yang kena. Lagi posisi istirahat kenanya.

4 Peneliti Emang selagi kerja ranmor berapa orang bang?

H Dua orang tiga oranglah minimal. Temen-temen sekolah, temen-

temen lama lah.

5 Peneliti Selagi beroperasi seperti apa saja yang dibawa bang?

H Kunci Latter T, ya waktu kita itu cuma itu aja yang dibawa sama

kunci buat buka gembok. Kunci yang biasa ini yang buat kunci

pager, gembok yang warna stainles.

6 Peneliti Gimana bang saat beropersi dilapangan?

H Ya keliling-liling aja pas waktu Magrib paling enak, sekiranya

sepilah gitu. Kalo mesalkan rame ya kita menghindarlah.

7 Peneliti Mulai keterlibatan abang bisa terlibat bagaimana?

H Ya banyak rekan-rekan yang kerja kayak begitulah diajakin awal

mulanya. Diajakin sehari dua hari, akhirnya saya ngikut juga kan,

lumayan banyak yang kerja kayak begitu bang. Iya yakinlah kepingin

duit gituh, ya gimana sih? Ini aja kerja, terus penghasilan satu unit

gitu dua juta. Tadinya saya kan kerja di Priok jadi security. Ya bisa

kerja ranmor gitu, temen-temen banyak yang kerja kayak gitu

diajakin. Pas jadi security saya belum ngikut kerja ini. temen kan

juga kenalan dari satu kampung, dia mau maen ke Jakarta, dia

enggak punya kerjaan juga karena dia biasa kayak begitu awalnya.

Saya ngikut juga karena uda berenti abis kontrak. Saya juga ini

ngikut baru sekali dua kali sih, belum tau juga pengalaman itunya.

Ini kita kan juga cuma liat dari jauh, nunggu dimotor aja gitu, liat

kawan kinerja gimana. Saya sendiri belum bisa iniinnya.

8 Peneliti Sebelumnya abang kan bekerja sebagai security, setelah berenti

bekerja, apa yang membuat abang tertarik untuk terlibat

curanmor?

H Ya terpaksa juga sih. Kasihan gitu mereka lagi butuh uang, minta

bantuan gitu katanya cari uang yang gampang begini-begini-begini,

tolongin dong katanya. Kasih sekali, ngikutlah namanya juga kawan

mau enggak mau kan, kalo kawan lagi kesusahan kita harus bantu

kan.

9 Peneliti Dari sekali abang membantu, bagaimana kemudian abang

menjadi terus terlibat sampai ketiga kalinya?

Page 106: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xlii

H Ya faktor ekonomi juga kan.

10 Peneliti Tapi akrab bang sama temen itu?

H Ya tadinya cuma kenal-kenal sebatas kawan gitu, temu di Jakarta dia

nyari-nyari nomor telpon saya kan yang tinggal di Jakarta nyari

lawan kerja gitu, jadi pilot. Iya jadi joki di jalan. Belum pernah saya

yang eksekusi, ya saya belum bisa cara-caranya. Ada trik-triknya

sendiri itu kan, cara-cara nyongkel buka-buka kunci stang. Saya

makanya cuma ngeliat-ngeliat dari kejauhan. Sambil nunggui mereka

kan. Cuma kita kan ngawasin situasi, keadaan di luar area itu kan.

Jadi kalo ada orang misalnya, panggil kawan yang masuk ke tempat

rumah-rumah orang kan. Cuma ngikut lah, untuk hasi dibagi rata.

Hasil untuk sehari-hari lah untuk makan, untuk jajan. Namanya juga

anak muda kan, untuk beli pakaian, untuk yang lain, ya buat jajan lah

beli rokok.

11 Peneliti Adakah rasa ketakutan di saat beroperasi?

H Ya ada lah namanya juga ngambil punya orang ada rasa takutlah.

12 Peneliti Bagaimana abang bisa memberanikan diri kalau rasa takut ada

dalam diri abang?

H Kadang mikirnya karena uda kecebur kesitu kan, mau enggak mau

harus kan diikutin. Kalo sekali kerja kan dapet dua tiga, ya bagi dua

cak rata gitu hasilnya. Per unit biasanya dijual 2 juta. Jualnya juga

kan ada kenalan dari dia, dimana tempatnya, lokasinya, langsung

dibuang kan barangnya. Kalo temen saya uda pengalaman, itu doang

pengalaman saya.

13 Peneliti Dari pengamatan langsung abang semenjak menjadi pilot

ranmor, adakah keinginan untuk bisa menjadi eksekutor?

H Ada sih semacam rasa penasaran. Cuma, dari mental kita kan kurang,

ngeri. Pengalamannya enggak kayak mereka gitu kan uda

berpengalaman. Ada rasa takutlah, gima kalo ke gep gini-gini-gini,

itu kan risikonya beratkan. Ya kita mau coba ya kita enggak berani.

Tau temen kerja kayak begitu uda lumayan lamalah, ada setahunan.

Ada lumayan di kampung sindikat-sindikat yang kerja kayak begitu

bang.

14 Peneliti Seandainya abang tidak mengenal teman yang mengajak,

adakah kemungkinan abang untuk terlibat?

H Enggak sih, itu kan uda biasa mereka lakuin. Ya kalo kita sendiri

yang ngelakuin kita enggak tau cara, gimana? Enggak bisa kan. harus

pake alat apa alat apa kan.

15 Peneliti Seandainya abang sudah mendapatkan pekerjaan seperti halnya

security, kemungkinan kah untuk terlibat?

H Tadinya uda masuk-masukin lamaran, cuma belum dapet panggilan-

panggilan. Sembari nunggu-nunggu panggilan.

16 Peneliti Bagaimana temen abang memberikan pengertian ke abang

untuk kemudian abang menjadi tertarik terlibat?

H Udah katanya kamu tinggal terima bersih, tinggal duduk di motor,

bawa motor, saya (teman) yang ngunjukkin jalan, saya (teman) yang

nelpon asbak kan, begitu katanya gampang doang katanya. Diiming-

imingin uang segini-segini katanya, ya gimana jadi enggak tergiur.

Namanya juga lagi butuh. Ya dia juga bilang, katanya, kita cari yang

amanlah, yang sekiranya enggak ada orangnya gitu. Tergiur juga sih

Page 107: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xliii

dari cerita-cerita pengalaman dia untuk kerja kayak gitu nyari yang

aman, temapt yang aman gitu.

17 Peneliti Kalau misalkan untuk membaca situasi yang sekiranya aman,

abang udah paham?

H Ya pantau situasi ya orang-orang disekitar tempat kita ngambil lah.

Dia curiga enggak sama kita, kalo misalnya ada yang curiga ngeliat

kerja kayak begitu kan lagi posisi ngambil ya langsung panggil kaan

yang lagi deketin motornya kan. pergi lagi nyari yang aman

sekiranya. Kalo lagi rame ya liat situasi kan, orang-orang sekitar itu

curiga enggak kalo kita mau ngambil motor ini. ya kalo enggak

curiga ya lanjut.

18 Peneliti Seandainya temen abang itu sendiri dalam beroperasi tanpa

abang terlibat, kemungkinan kah untuk beroperasi?

H Ya enggak bisa, harus ada pilot juga takut ketauan kan dia bisa

langsung kabur. Bisa langsung lari kalo ada pilotnya kan.

19 Peneliti Bagaimana bisa temen abang itu sampai mengajak abang untuk

terlibat?

H Ya waktu itu enggak ada sih katanya, yang mau diajakin kayak

begitu. Ya setau saya dia maen kerja begini di Jakarta juga sama

kawan-kawannya, tapi saya enggak kenal sama kawan-kawannya.

20 Peneliti Seandainya kontrak kerja di security belum habis, di saat itu

abang diajak untuk ranmor, terdapat kemungkinan kah abang

untuk terlibat?

H Kalo untuk hasil sih jelas ranmor yah, tapi risikonya ini lebih aman

di security kan. tergantung sih, keadaan ekonomi lah. Gaji di security

waktu itu lagi satu juta dua ratus, cukup enggak cukup. Ya untuk

nilai duit sih kayaknya mau sih, pendapatannya juga kan lumayan.

Ya mau sih, enggak kayak gaji kita sebulan, kalo kerja itu kan sehari

dapet segini-segini kan.

21 Peneliti Seandainya apabila teman yang mengajak abang itu juga baru

maen di ranmor, apakah kemudian abang keinginan untuk

terlibat?

H Ya enggak mau lah, ya takut juga, ngeri juga orang belom

pengalaman kok. Ya kita kan masuk situ harus tau caranya-caranya

gimana kan, jualnya dimana kan harus kenal sama asbak.

Page 108: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xliv

Hari/Tgl wawancara Selasa/11/10/2016

Nama (inisial) DD

Jenis Kelamin Laki-laki

Usia 21 Tahun

Pendidikan SMP

Kejahatan/Pasal Pengeroyokan/170 KUHP

1 Peneliti Bagaimana abang bisa tertangkap oleh Polisi?

DD Kalo awal-awal pembegalannya kita rombongan bang ada sepuluh

motoranlah, satu motor tiga orang-tiga orang , kita pepetin korban

abis itu dibacok. Pas belokan tikungan gembrong temen kita

ditendang, jatoh satu motor tiga orang, kita kejar lagi akhirnya gak

dapet. Tau-taunya korbannya itu Brimob. Korbannya Brimob kita

langsung cabut, enggak kelamaan itu kejadian tanggal 19 Desember.

Nah tanggal 29 nya ini posisi lagi tauran. Kita ketangkep ini kasus

tauran bang. Kasus tauran iya polisi-polisi yang nangkep kita dibahas

lah kasus yang Brimob itu gara-gara belum ketangkep, temen kita

juga malah iya iyain. Salahnya temen kita, nah makanya kita dibawa

ke perkara kasus Brimob bukan kasus tauran. Kasus tauran ada

temen kita dua orang kena empat tahun. Iya makanya temen kita

malah ngakuin kalo bahwa dia ngebegal Brimob, kita mah uda

enggak kita akuin, udah P jangan diakuin biar kasus tauran aja

maksud kita. Temen kita dipres sama Buser, tau sendiri sendiri

siksaan Buser enggak kuat perbelannya terus dia ngakuin. Kita uda di

bilang sama Polisi, kamu dibawa ke kasus Brimob bukan kasus

tauran. Itu tauran kita cuman disuruh jadi saksi bang di persidangan.

Kalo kita sih sidang kasus Brimob di Jakarta Timur deket Walikota.

Ya itu Brimob nya masi engeh sama kita, temen kita yang ditegesin

mukanya itu juga lagi apes-apesannya tapi sih alhamdulilah bang kita

kenanya kasus Brimob daripada tauran kena empat tahun. Kalo kasus

Brimob tuntutan empat tapi putusan kena dua tahun enam Bulan

masih mending. Temen kita yang disebelah dua orang yang kena

kasus tauran.

2 Peneliti Emang berapa orang bang kalo lagi maen pembegalan?

DD Kita sih itungannya kayak gang motor bang, kayak orang-orang mau

tauran nih kalo ada rombongan tauran kita ributin. Kalo gak ada

rombongan-rombongan tauran kayak macem di bkt, bkt kan tempat

orang pada nongkrong, orang-orang kan kalo lagi pada nongkrong

biasanya motornya kan kunci pada di nyantolin, anak-anak kita turun

rame-rame udah dibacokin udah ada yang kena yaudah abis itu

motornya dibawain. Kalo lagi di jalan sih jarang paling kalo lagi

posisi tauran ya namanya kita gang motor ketemu gang motor juga

jadinya perang, kalo ada yang jatoh langsung motornya kita bawa.

Pernah juga sih dua kali kalo yang korbannya lagi dijalan kita

pepetin kayak yang kasus kita sama Brimob, kalo yang pertama sih

dapet motor Beat kita pepetin entar lama-lama orangnya minggir

berenti dibacok motor bawa orangnya ditinggalin. Yang kasus

Brimob ini nih lincah naek ninja, orangnya lincah terus juga tau-

taunya Brimob kena juga luka bacok masih kuat aja megang kopling

Page 109: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xlv

lolos akhirnya gara-gara temen kita jatoh itu yang tiga orang.

Makanya kita ketangkep yang kasus Brimop Cuma bertiga aja inih

tapi yang satu masih di bawah umur makanya kita ngejalinin berdua

doang.

3 Peneliti Menurut abang situasi yang paling memungkinkan untuk aksi

pembegalan seperti apa?

DD Tempat-tempat sepi sih, misalkan kalo di jalanan sepi yang ke arah

sini rame ke arah sono sepi, udah palingan kita pepetin. Kalo lagi ada

yang maen handphone di motor langsung kita sengget hp nya

palingan dia diem doang gak berani ngelawan soalnya kan ngeliat

anak-anak kita rame kan.

4 Peneliti Seandainya abang hanya berdua apakah mungkin abang akan

melakukan aksi seperti itu?

DD Kalo berdua paling ngebut doang, udah maen kucing-kucingan,

kejar-kejaran jadinya. Kalo di motor bedua doang kita seringnya

maen kunci T di komplek-komplek. Kita mah suruh bawa doang

motor, temen aja yang giniin kunci T nya. Kita suruh nunggu motor

ini nih, kita bertiga, nih tungguin motor inih pas dia dapet motornya

udah kita jalan dua motor tiga orang. Kalo kita belum bisa megang

kunci T, temen udah pada lincah-lincah banget. Waktu itu juga pas

ngeliat temen perasaan kok gampang banget, gimana sih? malah kata

dia, udah lu belum tau ilmu-ilmunya, digituin sama temen. Iya bener

udah pada cepet banget, kunci yang di motor terus kunci yang di

cakram yang pake gembok, dibuka langsung kebuka kunci yang

locknya udah langsung on. Pake kunci T, Ibaratkan kayak kunci T

yang panjang dipotong terus langsug dilancipin di gepengen udah

langsung ditusuk aja.

5 Peneliti Jika dibandingkan pembegalan dengan yang menggunakan

kunci T lebih enakan yang mana bang?

DD Kalo dibilang enak sih enakan yang gerombolan bang soalnya kita

muka juga gak ke ciri. Kalo orang lagi nongkrong diturunin rame-

rame dikeluarin senjata kan maksimal pada kabur jarang ngeliat

muka, motor langsung pada dibawa. Kalo kayak pake kunci T paling

maen bertiga bang, bertiga, berdua. Itu sukur-sukur juga kalo gak

ketangkep kan kita lewat-lewatin pager, ngangkat-ngangkatin motor

iya ada yang portal kan ya itu kita bopong. Uda bisa kita bopong

nyari yang amannya. Kalo ada orang, pura-pura mau balapan, udah

hayo musuhnya uda nungguin, iya kayak begitu biar gak tengsin. Lah

kalo itu kan langsung diteriakin maling-maling kitanya tengsin juga.

Kita sih posisi jalan kaki belum dapet motor, udah masuk ke rumah,

satpam kita tegor sebelum kita masuk rumah, kita tegor kitanya juga

muter-muter dulu terus ga lama kita masuk lagi kerumah itu. Motor

belum kita bawa, satpamnya berenti engehin muka kita diikutin kita.

Ayo W cabut kita gituin, udah jalan aja jalan! pas keluar gerbang

yang ada portal kecilnya, dia jalan kaki satpamnya, besok kesini lagi

mati lu! digituin kita bang. Tapi itu belum sempet dapet, bb nya

enggak kita bawa kalo kita bawa diteriakin kita udah dilepas aja

udah. Udah mao gimana lagi kita uda dapet maksain entar digebukin

massa, iya mendingan lepas ajadah mau gak mau. Iya uda di luar itu

motor enggak dibawa sayang soalnya temen kita negor satpam “be,”

Page 110: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xlvi

posisi juga kita jalan kaki pas negor satpam itu lagi muter. Nah tiba-

tiba masuk satpamnya itu, W satpam yang tadi pake berenti dia

negesin mundur lah kita cabut dong bang mau gak mau kalo kita

bawa bb diteriakin.

6 Peneliti Udah berapa kali emang bang ikut terlibat?

DD Ikut-ikut temen sih baru empat kali bawa-bawain motor doang, kalo

buat megang kunci T sih gak bisa. Ya yang sering-sering sih ikut

jalan-jalan gerombolan. Jadinya dari tongkrongan sini tongkrongan

Bintara maen ke Klender, Rawa Cadas ke Kelender. Kalo uda

kumpul ratusan motor apa lima puluh motor udah kita jalan bang

wara-wiri, kadang-kadang ketemu gang motor ganster ketemu

bentrok udah maen bacok-bacokan, motor ditinggal udah diambil

dibawa. Kalo ada polisi, polisinya diledek-ledekin bang. Iya kita lima

puluh motor, polisi uda pada megat-megatin, digeber-geberin

diledek-ledekin sama anak-anak. Disangkanya mau balapan ajah

padahal mah mau ngebegal.

7 Peneliti Awalnya gimana bisa diajak bang sama temen?

DD Kita sih lagi nongkrong di warnet, posisi anak-anak rame terus tiap

malem minggu. Ayo D D iseng-iseng gak lama tauran ngerayain

ulang tahun nah ada otak kotornya di situ bang. Orang lagi trek-

trekan di Macdonald Buaran tahun 2013 itu, Buaran yang tembus-

tembus bkt nah ada trek motor di situ, kita ratusan motor ulang tahun

anak-anak Tongali. Ulang tahun posisi ada orang balapan, temen kita

otak kotor kuarin celurit di bacokin orangnya enggak kena motornya

ditinggalin maksimal pada jatoh semua itu motor. Pas itu dapet

delapan belas motor, ampe motor yang udah jadi bang, motor-motor

ninja, motor motor bandotan, dibawa-bawain semua. Pada demen

jadinya bang, orang abis dapet dijual-jualin iya lumayan gede juga

yak begitu. Mentang-mentang anak-anak kita rame kali yak makanya

berani jalan terus-jalan terus nyampe pernah ketemu bang, kita udah

dapet motor ninja yang bawa motornya temen terus kita rame-rame

yang ngawal, ketemu gangster laen di Jati Asih Rawa Bening.

Ketemu kena lagi tuh bang ninja di begal lagi, kita boleh ngebegal

nih dibegal lagi ninja kita. Iya kan dibilang kalo itu maen bentrok-

bentrokan, maen kuat-kuatan jadinya. Ibarat kan dia spik-spik yang

punya motor itu padahal dia begal juga. Balik-balik ampe naek taksi

temen kita udah pada panik, nih ketangkep gak yak, kalo katengkep

kita pada cabut. Apalagi kalo ketemu gangster yang batu bisa pada

maen tubruk-tubrukan. Ya itu kita mah ikut-ikut aja namanya

sekalian jalan-jalan malem kebetulan jam duabelas pada kumpul.

8 Peneliti Tapi kok dari situ bisa keterusan, gimana tuh bang?

DD Ya namanya kita kan gak ada motor kadang-kadang kalo dapet motor

juga kita pake bang. Ya kalo suruh jual kita jual. Itu kadang-kadang

juga pada maen sendiri-sendiri jual sendiri-sendiri pake diem-diem

bilangannya motor masih ada padahal uda enggak ada. Maen otak

juga bang, pinter-pinteran otaklah kalo kayak begitu. Iya uda banyak

temen kayak begitu, uda ngebegalin motor ngerogoh hp orangnya,

ada yang dapet hp entar bilangnya enggak dapet. Kalo motornya mah

paling di cak rata. Mao enggak mao ikut-ikutan kita walopun engga

ada temen kita nih, misalkan kita jalan lima motor yang ada aja jalan,

Page 111: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xlvii

kalo enggak ngambil hp ya motor. Kita juga pada bawa senjata

semua bang, pada bawa celurit, kalo korbannya ngelawan kita

hantem kalo enggak ngelawan kita bawa motornya udah gitu aja.

9 Peneliti Awalnya dari pembegalan sampai bisa terlibat pencurian

memakai kunci T bagaimana bang?

DD Oh kalo kita itu mah beda yang gerombolan-gerombolan yang di

kunci T ya di kunci T. Palingan yang pake kunci T bertiga doang

sama temen, kita yang diajak sama temen sih. Kita pernah ngambil di

sini di belakang UNJ, dibelakang UNJ ada warung cuman warung itu

tutup, mio sporti di kunci setang juga cakramnya digembok. Kita

mah disuruh tungguin depan doang nungguin motor, satu orang

doang yang kerja, kita nungguin motor berdua. Kebuka satu spik

ngeliat terus kebuka lagi kunci loknya gak nyala-nyala sampe disela

baru cabut. Uda paling kalo uda putus begitu kita pretelin, bodi-

bodinya kita cet biar enggak ke ciri juga. Enggak dijual utuh ngeri

kita bawa-bawa ke penadahnya ke ciri orang, iya mending dipretelin

bodi-bodinya apa tukeran bodi sama orang paling kayak begitu.

10 Peneliti Bagaimana abang bisa ngeberaniin diri buat terlibat?

DD Ya kita juga itungannya ikut-ikutan doang, mau enggak mau kita uda

nikmatin duitnya, mau enggak mau kita juga harus ngejalanin

hukumannya juga. Iya emang uda tau resikonya kayak begini, kalo

enggak mati dibakar orang kalo enggak digebukin massa. Kalo

sendirian mah belom berani kalo masih berdua bertiga berani. Mao

enggak mao ya dapet duit. Kalo lagi maen sama yang pake kunci T

kita cak rata bertiga doang. Paling yang dimotor ini yang rame-rame

ngecaknya sama yang kenal-kenal doang bang yang kita bagiin,

misal dapet lima motor, kan banyak dari anak Bintara, Rawa Bebek,

sama Rawadas, Walikota, pada gabung semua ke Kelender bang pda

maen pada kenal semua pada mau ikut. Iya taunya kan mau tauran

doang tau-taunya pada ngebegalin, bawa lima motor dijualin entar

uda dijualin duitnya bagi-bagi yang enggak kenal mah didiemin

doang jadi yang kenal-kenal doang bang. Ibaratnya yang uda sering

nongkronglah sama kita. Kalo misalkan abang terkenal

ditongkrongan orang-orang abang maen nih sama kita, temen kita

kenal nih sama abang udah temen cs, abang ngajakin temen-temen

abang, yok maen yok ketempat tongkrongan kita! Uda begitu entar

diajakin kan lama-lama jadi kenal betah nongkrongnya sama rame ya

anak tongkrongannya juga asik-asik bang makanya dia pada betah

maen orang pada demen tauran juga bang. Bentar-bentar tauran,

malem minggu tauran. Begitu emang bang kalo anak-anak laen

ketongkrongan kita ya kita asikin, kita enakin, kita sopanin, asal kita

jangan songong aja sama anak tongkrongan yang baru dateng, udah

kalo kitanya enggak songon kitanya enak sama dia, di juga bakalan

betah bang nongkrong. Walopun enggak ad temennya dia pasti maen

ke tongkrongan kita, kadaang ada aja alesannya kalo lagi mau maen,

bang temen gua enggak ada disitu bang? Padahal mah dia mau maen

spik-spik nanya kayak begitu.

11 Peneliti Apa yang menjadi ketertarikan abang untuk terlibat?

DD Ya hampir setiap malem minggu jadi megang duit. Kan malem

minggu pada enggak megang duit, uda yok nyari lagi yok! Malem

Page 112: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xlviii

sabtu pada nyari, malem minggunya jadi enak pada megang duit.

Pada ketagihan juga bang pada ngajak-ngajakin, lagi pada

nongkrong, wah uda jam satu nih uda yok jalan yok!kalo enggak ada

musuh tauran kek kalo enggak nyari kek, digituin sama anak-anak

udah abis itu pada jalan bang. Kalo dibilang rame ya rame anak-anak

orang anak-anak kukumpul kan gabungan antar kampung bukan satu

kampung doang. Kalo dibilang risikonya mah gedean yang tiga

orang, kita ketangkepnya cepet kalo kegep warga kita enggak bisa

ngelawan cuman bertiga. Ibaratkan kalo motor rame-rame masih

enak bang kalo ada ratusan warga pada turun pasti ibartkan kita

kayak tauran kita ributin warga itu kita satu orang pada jaga motor

dua orang yang pada turun ngeributin warga-warga itu masih bisa

kita enggak ketangkep. Kalo bertigakan mau ngelawan warga

bingung bang, motor satu orang masa dua orang ngelawan warga

enggak bakalan mungkin. Iya mendingan yang rame-rame kita.

Orang juga paling kalo ini orang lewat-lewaat doang bang

disangkanya mah tauran padahal mah motor orang kita bawa-bawain

padahal mah begal. Orang mah kalo lagi rame-rame taunya tauran.

Lagi kita lima puluh motor kadang nyampe seratus motor sampe

padet banget ituh jalanan kayak orang kompoi.

12 Peneliti Udah berapa lama abang ikut terlibat?

DD Dari temen sih awal-awal dari tahun 2013 pas yang ulang tahun

tongkrongan. Kalo yang ulang tahun tongkrongan sih itu uda

ketangkep yang katanya motor-motor keambil silahkan ke belakang

Mol Citra Kelender. Iya udah pada tau bahwa yang begal-begal itu

orang belakang Mol Citra Kelender motor pada di situ nyampe di

broadcast di BBM, nih motor yang keambil nih kebelakang Mol

Citra aja deket pasar Bulak sebagian ada yang ketangkep sebagian

enggak pada lari ke kampung kalo kita mah ngedokem aja di rumah

udah orang tau udah bahaya. Perkara ita aja bang yang perkara

Brimob ini nyampe di brokes-brokes peringatan isinya jangan sampe

ngelewatin jalan Igusti Ngurahrai ada anak buah Tongali, ampe

nyampe begitu-begitu bang. Udah jelek banget itu nama anak

tongkrongan buset udah tercemar banget dah.

13 Peneliti Kalo misalkan ada kesempatan seandainya abang tidak

melakukan pencurian bagaimana bang?

DD Udah pada maen bego-begoan, udah itu bego gerus! jangan bego

entar dulu ada orang, ah bego banget luh. Uda begitu aja bang maen

bego-begoan bang. Kadang-kadang kita mau gerus kata dia jangan

ada orang. Kalo enggak dapet pasti kita nyari terus bang ngiter, kita

ngiter di Timur doang nyampe kadang nyampe Selatan, Bekasi,

daerah Pondok Gede. Kalo enggak dapet sama sekali paling pusing

enggak danta jalan-jalan doang enggak dapet apa-apa digituin kalo

kata anak-anak. Kalo dapet mah pada sibuk ngecak duit, kalo enggak

dapet pada pusing enggak dapet duit emang pada begitu anak-anak.

14 Peneliti Abang menjadi tertarik terlibat temen ngasi pengertian ke

abang bagaimana?

DD Kita posisi lagi tiduran di motor, anak-anak yang ratusan motor ini

pada mau jalan. Udah dah D D anak-anak pada mau jalan tuh motor

kosong tuh. Kita mau enggak mau kita taekin kita juga emang seneng

Page 113: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

xlix

jalan-jalan malem jam satu jam dua pada jalan-jalan tau-taunya pada

ngebegal. Itu kita juga enggak nyangka lagi jalan-jalan ujung-

ujungnya di motor ya itu otak kriminalnya ada bang, ada satu orang

sekarang sih di Rutan Salemba dia. Otak kotornya dia sama

rombongannya, dia anak Rawa Kuning Cakung, anak-anak kita ini

pada ikut-ikutan. Tau-taunya orang tuh anak tongkrongan kita doang

yang ngebegal. Kalo anak-anak kita enggak jalan nih dia tetep sama

rombongannya jalan nyampe orang di lampu merah bang, orang laki

bini kalo enggak salah di lampu merah subuh-subuh jam lima

dibacok pake corbek helmnya enggak mau turun masi dipegangin

motornya terus dibacokin lagi helmnya, bininya kabur lakinya kabur

udah motornya dibawa. Cuman dia mentalnya kuat banget berani

mentalnya kalo dia. Itu di lampu merah posisi orang berjejer

namanya lampu merah mobil motor, dia ngincernya yang satria f

dapat itu dia. Udah dapet ya kita jalan ajah, orang mah namanya kita

rombongan rame yang di lampu merah pada dikit dia pada diem

doang. Orang laen yang disebelah-sebelahnya pada ngeliatin doang

bang namanya rombongan kita rame. Kita setiap ada temen yang

ngantemin orang, kita berenti semuanya, kita berenti kalo dia

digebukin massa kita turun ya namanya kita rame. Tapi kalo dia

enggak kenapa-kenapa ya kita jalan lagi.

15 Peneliti Sebelum terlibat ke pembegalan, pelanggaran apa aja yang

pernah dilakuin bang?

DD Paling kita nongkrong-nongkrong di anak motor juga, nongkrong di

anak-anak motor di BKT-BKT itu.Setiap malem minggu pada

kopdar. Kalo semenjak pas enggak ada motor lari ke tongkrongan

lagi

16 Penelitian Keasikan yang didapet dari kayak begitu bang?

DD Ya asiknya kayak jalan-jalan doang, dikejar-kejar polisi. Iya kalo

dikejar-kejar polisi kan kalo kita pada ngeledek-ngeledekin

polisinya, sampe dingepot-ngepotin motor, polisi mah enggak berani

nembak, palingan ngikutin kayak kita dikawal. Ya asik aja. Ada

ceweknya, padahal uda tau kalo kita mao begal, tapi kenapa mau

ikut. Kalo cewe nya yang batu pada mao ikut, bang D D mau ikut

dong mau ikut, orang sampe kadang di takolin bata sama warga.

17 Peneliti Orangtua abang tau jika abang terlibat pembegalan?

DD Kalo orangtua sih enggak tau, taunya sih orang tua kita diluar juga

jarang balik bang. Kita tidur di warnet. Namanya udah pindah

orangtua laki di Bulak, yang orangtua cewe di Rawa Badung. Tetep

kita enggak pernah tidur yang di Rawa Badung, enggak mau tidur di

sono kejauhan. Kita maunya di warnet, pulang ganti baju doang tidur

mah enggak pernah.

18 Peneliti Temen-temen yang lain pada tau, abang terlibat itu?

DD Itu kan temen tongkrongan semua, ikut semua pada tau. Lu ati-ati D

D, ampe anak-anak bengkel kita nyampe tau, entar lu ati-ati lu. Ya

dinasehatin, ati-ati kalo maen kayak begitu kan bisa mati lu dibakar

massa, pernah diingetin juga. Ya mau enggak mau kita nya keadaan.

Ya kalo kita sih gara-gara faktor keadaan juga, ibaratnya enggak mau

nyusahin orangtua, ibaratkan kita nyari duit sendiri tapi duitnya

enggak halal. Udah, mau engga mau kita ikut-ikutan aja ama temen.

Page 114: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

l

Ikut-ikutan begitu-begitu, ujung-ujungnya enggak ketangkep-enggak

ketangkep pasti ada waktunya ketangkep. Enggak bakalan enggak

ketangkep, pasti ketangkep.

19 Peneliti Untuk yang menggunakan kunci, apakah abang bisa

menggunakannya?

DD Kita enggak bisa, itu juga kalo kunci T harus tau sela juga sih, ada

yang setengah ada yang dalem, kayak Satria F itu setengah. Kadang-

kadang pengok juga kunci T nya bang. Soalnya tipis dia harus pas,

misalnya kayak Satria F nih setengah baru puter. Kadang-kadang ya

begitu kalo enggak pas pengok kuncinya. Kalo enggak bisa

mendingan enggak usah, iya sanyang-sanyangin kunci uda gitu

enggak dapet lagi. Kalo temen-temen kan pinter uda tau selahnya

bang.

20 Peneliti Kalau untuk keterlibatan abang dengan menggunakan kunci T,

itu bagaimana awalnya bang?

DD Temen yang baru masuk penjara, sekarang masuk lagi nih. Dia yang

ngajar-ngajarin. Kita diajakin jalan ya namanya kita enggak punya

duit, kita ikut ajalah dapet enggak enggak ngapa, dapet akhirnya,

dapet Satria F. Dijual cuman tiga juta tiga ratus. Selebihnya buat

makan-makan, sisanya dibagi-bagiin dicak rata. Kalo uda pada

megang duit uda pada maen sendiri-sendiri, ada yang buat maen

warnet, buat jajan, buat mabok juga.

21 Peneliti Seandainya abang sendirian kemungkinan untuk melakukan

pembegalan bang?

DD Kalo sendiri enggak bakalan mungkin sih, enggak berani juga sih

kalo sendiri. Kalo masih ada temen masih berani, soalnya kita cara-

cara dari kunci T juga kan kita enggak bisa, paling kita ngajak temen,

kalo enggak kita ngikut-ngkiut temen. Posisi berdua, ayo W jalan!

Kita gituin. Subuh-subuh kita bangunin kita jalan kaki dapet sepeda,

jual. Kalo sendiri cepet ketauan, kalo yang sendiri uda modal nekat

ituh uda pikiran buntu itu. Kalo berdua bertiga masih enak bang, ada

yang negelokitin, mendingan maen lokit-lokitan biar enggak ketauan.

Lokit gang soni sepi, gang sini sepi. Udah kita angkut.

22 Peneliti Apa yang membuat abang memberanikan diri melakukan

pembegalan?

DD Yah iya paling kita kalo itu kan udah tau risikonya. Ya mau ngapain

lagi kita, nyari kerjaan berenti-berenti mulu sekalinya dapet kerja.

Mau enggak maulah kayak begini aja, kalo enggak motor paling kita

ngambil-ngambilin sepeda sama temen. Sepeda-sepeda gunung, jual

seribu dibagi dua gopek gopek buat malem minggu kalo lagi enggak

nyari motor. Udah maen-maen sepeda aja bang, nyari-nyari sepeda di

rumah orang, loncat-loncatin pager di rumah orang. Kita di luar

temen, temen di dalem, dia yang nguarin sepeda. Udah nyampe dua

biji sepeda dapet, udah kayak orang jogging aja naek sepeda.

23 Peneliti Emang awal kerja di mana bang?

DD Di Lestoran Alzajira, Cikini. Dapet empat bulan doang berenti.

Ngelamar lagi di Lestoran Alzajirah sama tapi di Sentral, Hotel

Sentral. Dapet tiga bulan dipecat, gara-gara kita kan bagian nyuci

piring sambil dengerin musik kali, apa risih HRD nya, apa kenapa

kita dipecat. Yaudah kita terima mau enggak mau. Pusing kalo nyari

Page 115: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

li

kerjaan juga bang, mau enggak mau kayak begitu ajalah kita.

24 Peneliti Adakah keasikan menurut abang selama pengalaman

melakukan itu?

DD Ya kadang-kadang lucu juga, kayak kita ngambil-ngambil sepedah

nih dirumah orang . kita angkut, sampe sepeda yang kata aki, sepeda

yang ada akinya tuh, yang kalo enggak ada akinya di genjot. Ampe

temen kita masuk sendirian, enggak kuat bopongnya. Iya ampe

enggak ada yang ngawal di depan. Kita posisi berdua doang, mau

enggak mau, kita masuk berdua ke dalem, bopong-bopong, naek ke

atas pager. Udah sepeda berdiri di pager kitanya juga berdiri di

pager, posisi malem, kadang-kadang abis subuh juga. Orang pada

solat subuh kan sepi jadinya. Temen kita, ayo uda bel gerus bel, kita

ambilin yaudah kayak begitu aja. Ada juga temen dari Solo, emang

posisi di Solo abis ngebobol Deler, empat belas juta, kabur ke jakarta

dia. Sisa duit satu juta doang sama handpone BB. Nah digendoin

sama temen kita, diambil duitnya ama handphone nya. Namanya

enggak tau kayak orang asing. Lama-lama akrab dia di situ, orang

tongkrongannya enak. Abis itu uda maen-maen lama. Nah kita tau

dari temen kita,ono-noh si J masukin bengkel Brighstone sendirian,

berani banget ampe bengkel-bengkel bang. D lantai tiga dia masukin,

bengkel samping Mall Citra Klender. Ban-ban baru dijual-jualin,

satunya gopek. Nah kita mulai ikut-ikut tuh sama dia mulai-mulai

dari situ. Ikut ngambilin ban. Dia masuk biasanya sendiri, kita tau dia

kayak begitu, jadi kita berdua sama dia. Kalo begitu baru cak-

cakannya beda bang. kan ngerembet-ngerembet dari lantai satu ke

lantai tiga, ngerembet pager. Kan di stu sampingnya pombensin,

emang serem banget. Ampe nyium-nyium bau bangke. Lu kentut

yak?lu kentut yak? Enggak, bau pocong nih. Udah posisi malem

jumat. Iyak pada maen salah-salahan. Pada ngeliat kuntilanak,

namanya pombensin lama kan Mister Tukul juga pernah ke situ,

yang kuntilanak merah. Ya mau enggak mau. Lu mau duit apa takut

ama setan lu, iya-iya gua mau duit, ampe digituin bang iya. Temen

digituin, udah diem aja! Lu mau duit enggak sih lu? Iya-iya-iya. Iya

ngikut-ngikut dia. Dia masuk, kita bisa enggak bisa harus masuk

nemenin dia. Sampe uda ketauan sama orangnya tapi dikasih struman

doang, tegangan, kita pegang sengnya nyetrum. Ampe kita lemes,

diketawain ama temen kita. Ye bego malah ketawa lagi lu, kita lemes

abis kesetrum. Cari akal lagi biar bisa masuk ke dalem. Dibongkar

lagi, udah sepinter-pinter kita aja. Emang kita jalannya sama dia kalo

lagi enggak ada yang ngebegal-ngebegal, jalan sama dia berduaan.

Dari Kelender sampe Ramangun bang jalan kaki, balik-balik bawa

sepeda dua biji, sepeda gunung sama sepeda bmx. Emang pinter

maennya, enggak gerabak-gerubuk, nurunin sepeda aja dari pager

enggak ada suaranya. Kalo orang kan gerabak-gerubuk yang panik.

Ampe dikomplek-komplek kita pura-pura olahraga, dia masuk ke

dalem rumah. Pura-pura olahraga, dia lagi ngangkat sepeda terus

langsung samperin, eh tau-taunya sepedanya bocor. Iya kita dorong-

dorong lewat-lewatin Satpam, ditanyain spik-spik bannya bocor.

Pinter-pinter kita aja bang udah maen pede aja, kalo enggak begitu

mah ketangkep terus. Ibaratkan kita nyaman maen sama dia, kalo

Page 116: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

lii

maen sama yang laen pada panikan bang. gerabak-gerubuk, pada

berisik maennya. Kalo dia mah diem-diem ujung-ujungnya dapet.

Udah lu tunggu disini aja bel, kita disuruh diem, tau-taunya bawa

sepeda. Emang pinter orang Jawa, ngomongnya juga pinter posisi dia

ketangkep. Sampe manjat-manjat rumah yang posisi bengkel

Brighstone, temen kita ketangkep, dia ngerembet ke rumah-rumah

tembusannya di kerjaan Ayah kita, di galon. Pinter banget nih orang,

ampe sekarang enggak kena itu orang bang, enggak ketangkep-

ketangkep temen kita.

Page 117: MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41085/1/M LUTHFI-FISIP.pdf · MOTIF TINDAKAN PELAKU PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR: STUDI

liii

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Mencari Data dan Wawancara