MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

25
MONUMEN PENIWEN AFAIR Kami persembahkan bagi Kakak 2 para Pahlawan Palang Merah Remaja Peniwen Dari Adik - Adik Warga AMPI Kabupaten Dati II Malang D iperbanyak oleh PALANG MERAH INDONESIA CABANG KABUPATEN MALANG

Transcript of MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

Page 1: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

MONUMEN

PENIW EN AFAIR

Kami persembahkan bagi Kakak 2 para Pahlawan Palang Merah Remaja Peniwen

Dari A d ik - A d ik W arga A M P I Kabupaten Dati II M a lang

D i p e r b a n y a k o l e hPALANG MERAH INDONESIA CABANG KABUPATEN MALANG

Page 2: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

Monumen Palang Merah Remaja di Desa Peniwen

I. PENDAHULUAN.

Generasi Mud a adalah Ge nerasi Penerus Bangsa,yang wajib mewarisi hasil perju angan generasi - generasi yang telah lalu. Kemerde- kaan yang kit a rasakan pa da saat ini adalah hasil perjuangan mereka, perju- angan para pahlawan-pahla wan kita yang gagah beran.i dantanpa mengenal menye rah. Mereka rela mengor- bankan jiwa raganya demi kemerdekaan bangsa dan negara. Landasan mereka hanya semangat yang me nyala-nyala, dengan sembo yan " Sekali merdeka, tetap merdeka"."Rawe-rawe ran tas,malang-malang putung".

Mereka kini sebagian be sar telah tiada, telah gugur sebagaikusuma bangsa,yang tinggal kini hanya semangat dan cita-cita mereka, yang wajib kita warisi dan kita teruskan.- Berpijak pula dari sesanti

bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang meng- hargai jasa-jasa pahlawan- nya maka warga AMPI Ka bupaten Malang berkeingin

The Youth Red Cross Monument In Peniwen

I. INTRODUCTION.

Young generation is the rising generation, that are suppose to heritate the yield of the old's struggle.

The independence which we have at this time is the result of their struggle, of which our gravely heroes and never gave up. They were willing to sacrifice their lives for the nation independence and country.

They capitalize on the un dent spirit with motto "Se kali Merdeka Tetap Merde ka" ( Once independence will be evergreen ). "Rawe rawe rant as malang malang putung ".

Now most of them died as heroes. What are left is their spirit and ideas while we are suppose to heritate and carry on.

Base on the maxim that the great nation is a na­tion which appreciate their heroes gratification.So the members of AMPI

1

Page 3: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

an mendirikan sebuah Mo- numenPalang Merah Rema ja di Desa Peniwen.

a. Maksud dan tujuan pen- dirian Monumen.

Monumen Palang Merah Remaja adalah monumen untuk mengenang kembali anggota Palang Merah Re­maja Desa Peniwen yang pada masa Revolusi ( Clash II ) mereka telah gugur di bantai oleh Belanda secara kejam dan tanpa mengenal peri kemanusiaan. Palang Merah Remaja itu anggota nya terdiri dari para pemu da desa Peniwen dan seba- gian anggota Brigade 16 Sektor Kawi Selatan.

Pada waktu menjalankan tugas merawat para pasien nya mereka telah dipaksa Belanda untuk keluar dari Rumah Sakit Panti Husada bersama-sama dengan pa- si ennya sekali.

Sesampainya diluar, me reka disuruh jongkok dan ditembaki satu persatu. Me reka telah gugur dalam menjalankan tugas mulya yaitu tugas kemanusiaan.

Adapun maksud dan tuju an pendirian monumen ter sebut adalah sebagai beri- kut :1. Untuk dapat diketahui

oleh Generasi-Generasi selanjutnya khususnya ;

Malang Branch feel like to build youth red cross mo­nument in Peniwen.

a. The purpose and the aim of monument establish­ment.

Youth Red Cross monu­ment is a monument to commemorate the members of the youth red cross in Peniwen when they were massacred by the Dutch in the revolution ( clash II) .

The members of the youth red cross were Peniwen swains and some were members of Brigade 16 South Kawi Sector.

When they looked after the pa tien ts, they were forced by the Dutch to leave Panti Husada Hospi­tal together with the pa­tients. As they got outside they were ordered to squate and were killed one by one.

They died when they were performing a nobel service for humanity serving.

Concerning the purpose and the aims of monument establishment are :1. It could be known by

the next generation. Es pecially those who deal

Page 4: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

yang bergerak dan ber- kecimpung di bidang " PalangMerah Remaja peristiwa apa yang tei jadi ditempat didirikan monumen tersebut.

2. Dengan adanya tulisan- tulisan sejarah serta pe lakunyasecara tidaklang sung memberi isi dan jiwa nilai-nilai 45 kepa da generasi penerus.

3. Menjadi kebanggaan bagi masyarakat desa,dengan adanya monumen terse­but, bahwa desa Peniwen pernah menjadi daerah pertahanan.

4. Generasi mendatang ti­dak akan kehilangan je- jak dari sejarah perjuang an dan kepahlawanan nenek moyang kita. Dengan mengabadikan

anggota Palang Merah Re­maja pada monumen terse but, generasi muda yang tergabung dalam AMPI Ka bupaten Malang mengenang dan menghormati jiwa dan semangatbesar kepahlawan annya dan bertekad besar meneruskan cita-cita per- juangannya untuk mengisi kemerdekaan dengan pem- bangunan yang merata, ma teriil spiritual, berkesinam bungan berdasarkan Panca- sila dan Undang - Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

with" Youth red cross", what happened at the place where the monu­ment was established.

2. With the existen of his torical writing and their actors unintentionally have given the spirit of 45 to the rising genera tion.

3. It was a pride of village societies by having this monument , Peniwen shows that Peniwen ever became a defending area.

4. The next generation will not loose the trace of the struggle and heroism of our ancestor.

By eternalizing the mem bersof the Youth Red Cross in that monument, young generation who joined in AMPI rayon Sumberpucung commemorate and respect the heroic spirit and soul and with a great eill, con tinue their ideas to fulfil the independent by spra- ding development, material and spiritual continuation based on Pancasila and UUD 1945.

3

Page 5: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

b. Alasan memilih tokoh Palang Merah Remaja.

1. Ditinjau dari segi geo- grafis.Monumen dibangun dide sa Peniwen, dengan de- mikianada konotasi pa- da diri postur pejuang yang dimonumenkan de­ngan kondisi daerah se- bagai basis daerah perju angannya. Mereka gugur dalam rangkaian tugas melaksanakan tugas ke­rn anusiaan. Mereka se- dang merawat dan mem beri pertolongan kepada korban-korban peperang an.

2. Ditinjau dari segi kete- ladanan.Anggota Palang Merah Remaja sebagian besar umurnya masih relatif muda, namun telah mem punyaijiwa kemanusiaan yang cukup besar, yang secara tulus ikhlas me- ngorbankanjiwa raganya demi kepentingan nusa dan bangsa.Merekapatut ditauladani. Perjuangan mereka serta cita-citanya kini telah dan akan tetap diwujud kan oleh generasi yang meneruskannya, lewat pembangunan nasional.

b. The reasons of choosing the youth red cross leaders.

1. Geographical point of view.Monument was built in Peniwen. Thus there is connotation on the he­roes posture which was monumented by situa­tion of the area as ba sis of their struggle a - rea. They died in the humility serving, they were looking after and relieve to the war vic­tims.

2. Model point of view.

Most of Youth Red Cross members are still young.

Yet they have enough humility and country.

‘ They have to be an example.

Now their struggle and ideas will be existant by the rising generation through our national de velopment.

4

Page 6: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

3. Ditinjau dari segi kepe mimpinan.Anggota Palang Merah Remaja sama-sama ber tanggung jawab untuk melaksanakan tugasnya memberi pertolongan ke padakorban peperangan. Mereka tidak gentar menghadapi peluru yang tanpa pandang bulu di- hambur-hamburkan oleh Belanda. Dalam hati me reka telah ber sum pah" Hidup dan matiku ha- nya untuk kemerdekaan dan kemanusiaanHal ini telah dibuktikan, bahwapada waktu diada kan pembantaian terha- dap diri mereka, secara tulus dan ikhlas menye- rahkan jiwa dan raganya. Mereka tidak merasa ta kut menghadapi peluru yang dimuntahkan pada tubuh mereka. Sikap ini membangkitkan keberani an rekan-rekannya wa- laupun ada perlakuan se kejam itu mereka tetap bersemboyan " Sekali merdeka,tetap merdeka'.'

4. Ditinjau dari segi inte- gritas.Dalam menegakkan Ne­gara Kesatuan Republik Indonesia ABRI berjuang bersama-sama rakyat.

3. Observed from the point of view of leadership.The members of the youth red cross had the responsibility to bring about their task to help war's victims. They did not fear facing the too and fro bullet which was not indiscrimly thrown by the Dutch. Deep in their hearts they swore:

" My life and death is only for the indepen­dence and humanity".

This had been proved when they faced the slauthter, willingly they surrendered their souls and bodies. They didn't fear facing the bullet which fired their bodies.

This attitude raised their friend's courage , althouth there was se­vere behaviour , they still had motto :

" Sekali Merdeka Tetap Merdeka" ( We still in­declaration ).

4. Integrity point of view.

In building the Unision of Indonesian Republic, ABRI struggle together with the people.

5

Page 7: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

PadaPeniwen affair itu, rakyat membantu ABRI untuk kelancaran tugas Palang Merah Remaja. Korban yang berserakan bukan hanya ABRI, teta pi para petani, para pe muda dan rakyat ikut juga menjadi korban ke biadaban Belanda. ABRI selalu manunggal dengan rakyat dalam mencapai dan mempertahankan ke merdekaan.

II. PERANG FISIK MEM- II. PERTAHANKAN KE - MERDEKAAN DI DESA PENIWEN.

a. Desa Peniwen menjadi a. daerah pert ah an an.

On Peniwen's affair,the people helped ABRI to smooth the task of the youth red cross.The victim were not on ly ABRI but the farmers, the youth and the people also became the rudeness victim of the Dutch.ABRI were always unitedwith the people to gainand to defend indepen- |dence.

PHYSICAL WAR DE­FENDS THE INDEPEN DENCE IN PENIWEN .

Peniwen became a de­fence area.

Pada tanggal 19 Desem- ber 1948 tentara Belanda masuk daerah Kepanjen. Tentara Republik pada saat itu sebagian menyingkir ke arah barat dan mengadakan pertahanan didesa Peniwen. Desa Peniwen menjadi mar kas Brigade 16 Sektor Ka- wi Selatan.Para gerilyawan kita sebagian besar berga- bung disana. Mereka memi lih Desa Peniwen sebagai pusat pertahanan, karena :1. Desa Peniwen letaknya

sangat strategis sebagai pusat pertahanan.

On December 19th, 1948, the Dutch's army entered Kepanjen. At that tim e , some of the Republic's sol dier evacuated to the west and organized the defence inPeniwen. Peniwen became a brigade 16 office sector south Kawi. Some of the guerrilla fighters joined there. They choose Peni­wen as a central defence because :

1. The location of Peniwen was very strategic as a central defence.

1

6

Page 8: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

2. Tanahnya subur,sehingga dapat dijadikan lumbung makanan.

3. Rakyatnya bersikap RE- PUBLIKEN ( benar-benar berjiwa Republik , dan anti penjajah).

4. Telah berdiri Rumah Sa kit Husodo,dengan demi kian dapat dipergunakan untuk kegiatan Palang Me rah Remaja. Disamping Brigade 16 sektor Kawi Selatan, ju ga bergabung beberapa anggota Brigade-Brigade',, yang lain. Ditempat itu lahtentara kita menyu- sun kekuatan dan menga tur strategi untuk me- ngusir Belanda dari bumi yang kita cintai ini.Dan ditempat itu pula banyak berserakan korban dari pihak Republik yang per lu kita kenang selama- lamanya.

b. Bentuk serangan Belan­da.

Serangan Belanda yang dilaksanakan di garis per- tahanan Peniwen tidak se- cara frontal, karena tidak ada serangan balasan / pan cingan- pancingan dari pi­hak tentara Republik. Me- reka hanya mengadakan pa troll dan penyelidikan serta

2. The soil is fe rtile , so it could be a food supply.

3. The people's attitude were republican.

4. It has already built " Pan ti Husodo" hospital, so it could be used for the activities of the youth red cross.

Beside Brigade 16 sector south Kawi, there were al so some others members of the brigade. In that place our soldiers arranged the strength and strategy to chase away the Dutch from our lovely country. And in the same place, there were also a lot of victim from our Republic which are ne cessary for us to remember for ever.

b. The type of the Dutch's attack.

The Dutch attack carried out in the line of Peniwen's defence wasn't in frontal way, for there wasn't de­fence, wasn't any revenge or provocations from the republic's. They were only patrol and looked for men or leaders who defence at Peniwen.

7

Page 9: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

mencari orang atau pemim pin yang ikut bertahan di Peniwen. Karena tidak me- nemukan, mereka membabi buta dan mengadakan pem bunuhan- pembunuhan seca ra kejam.

Bentuk serangan dan tin dakan Belanda sebagai beri kut :- Tanggal 16 Januari 1949:

Belanda masuk desa Pe­niwen untuk yang per tama kali.Mereka mulai menyebar kan kekejaman , antara lain :* Membunuh seorang

anggota CPM.* Menangkap dan me-

nganiaya P. Wuryan , sal ah seorang pendu- duk yang sudah beru- sia lanjut. Alasan pe nganiayaan, karena di anggap P. Wuryan ada lah orang yang mem- bandeljdisuruh meman jat pohon kelapa me- nolak, sebab tidak ku at tenaganya.

* Membunuh seorang pe muda yang bernama Soewan.

Tanggal 31 Januari 1949: Belanda masuk Desa Pe niwen yang kedua kali- nya. Mereka menangkap Kepala Desa ( Bpk. Arjo Wibowo) dan dibawa ke markas Belanda. Alasan

For they couldn't find them, they were rage and killed in a cruel way.The attack 's type and the Dutch's measure as fol - lowed :

1. On January 16th, 1949:The Dutch came into Peniwen for the first time, they began to strew the cruelty.

- Killed one of CPM.

- Captured and mal­treated Mr. P. Wuryan.an old habitant, be­cause he was a stub born man. He was asked to climb a co conut tree and he re fused to do that,for he had no strength.

- Killed a young man, named Soewan.

2. On January 31th, 1949. The Dutch came into Peniwen for the second time. They captured the Headman (Mr. Arjo Wi- bowo)and he was brought to the Dutch's office.

8

Page 10: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

penangkapan : Diminta'keterangan dim ana pu- sat pertahanan tentara Republik Indonesia teta pi Bapak Arjo Wibowo tidak sudi menunjukkan, karena tidak ingin ber- khianat. Keterangan: Ba pak Arjo Wibowo adalah salah seorang Kepala De sa Peniwen yang sangat kuat pendiriannya,walau pun diintimidasi , tetap tidak mau menunjukkan pusat Pertahanan Tenta ra Republik, walaupun mengetahui,dan akhirnya tanpa cidera dilepaskan. Pulangnya Belanda mem bunuh seorang anggota polisi, yang berada di- tengah sawah.Tanggal 19 Pebruari 1949: Satuan patroli Belanda yang agak besar jumlah nya masuk Desa Peni­wen dari arah barat ( Desa Jambuwer) menuju ke timur. Mulai masuk desa, mereka telah meng hambur-hamburkan pelu runya. Pada saat itu se kitar jam 16.00 WIB , satuan patroli masuk ru mah sakit Panti Husodo dan mengobrak-abrik ru mah sakit tersebut seka ligus dua orang pasien, yaitu:l.T iga orang anggota Pa

lang Merah Remaja :

The reason is : He was asked for some informa tions where the Central defence of the Repu - blic's is but Mr. Arjo Wibowo wouldn't show it, for he didn't want to deceit. Explanation :Mr. Arjo Wibowo was one of the headman in Peniwen who had a strong self - confidence , al­though he was intimida­ted, he still didn't tell them,where the Central defence of the Republic's was, eventhough he knew it. At last, they let him free without wounded. On their way home, they killed a policeman who was in a rice field.

3. February 19th, 1949 :A group of Dutch Pa - trol came into Peniwen from west ( Jambuwer ) to east.Entering Peniwen, they had exploded their guns. It was about 4 PM they came into Panti Husodo Hospital and damaged it, even murdered the mem bers of the youth red cross who was in charge at that hospital and killed 2 patients. There are :

a. Three members of the youth red cross.

9

Page 11: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

Suyono, Slamet Penijo dan Sugianto.

2. Dua orang pasien: Ro bi Andreas dan J. W. Paidong.Kedua orang ini ada- lahanggota Brigade 16.

Dengan adanya pembu- * nuhan yang diawali pe- nganiayaan terhadap pa sien dan anggota Palang Merah Remaja itu, maka maka Jemaat Kristen Pe niwen mengadakan pro- tes ke Gereja Dunia World Church Council ( WCC) lewat Synode Ja wa Timur yang dipimpin oleh Bapak Ds. Martodi puro ( sekarang di Serna rang).

Tanggal20 Pebruari 1949: Belandabermalam di Pe niwen bertempat di ru­in ah sakit, sebagai mar kas sementara. Keesok- an harinya mereka pu- lang menuju kearah ba rat sambil mengadakan pembunuhan lagi terha­dap lima orang penduduk Desa Peniwen, yaitu :* Twi Andoyo - Kemis-

Wagimo - Rantiman - Sriaji.

Pada malam harinya De sa Peniwen dihujani pe- luru konon yang diarah- kan ke Gedung Gereja.

( Suyono, Slamet Peni jo and Sugianto).

b. Two patients ^( Robi Andreas and J. W. Paidong).Both of them were membersof Brigade 16.

Due to the killing which was commenced by a torture to the patients andthe members of the youth red cross, the Pe niwen Christian Conggra gation protested to the world Church Council via East Java synode which was conducted by DsAlartodipuro ( he stays in Semarang now).

4. February 20th, 1949. The Dutch overnight at the hospital in Peniwen as unpermanent post.

The next day they went westward and murdered five Peniwen peoples .

They are :Twi Andoyo - Kemis - Wagino - Rantiman - Sriaji.

At night Peniwen was fired. Which was aimed to the Church Chapel .

10

Page 12: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

Peristiwa Dalam Gambar

11

Page 13: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

M O N U M E N P E N I W E N A F F A I R .

K a m i p e r s e m b a h k a n bagi k a k a k - k a k a k p a r a P ah la wan Palang M e r a h R e m a j a P eniw en .D a r i a d i k - a d i k W a r g a A M P I K a b u p a t e n D a t i I I M a l a n g .

12

Page 14: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

K u njung an M r . H e n d r i Be er , M r . H . H u b e r dan D r . R . Pesta loszi k e M o n u m e n P eniw en A f f a i r 17 F e b r u a r i 1984

Pe nanda t ang an an Prasast i M o n u m e n P eniw en A f f a i r di D e s a P eniw en Su mb er pucu n g K a b u p a t e n M a l a n g oleh B u p a t i K D H Tk. I I M a la n g Bapak Ed y S l a m e t .10 N o p e m b e r 1983.

13

Page 15: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

P e r i s t iw a t ang ga l 17 F e b r u a r i 1984

W a k i l K e t u a II Pengurus Pusat P M I dr. B r o t o Seno m e - l i h a t - l i h a t M o n u m e n P eniw en A f f a i r se lesai m e r e s m i k a n ya ng d idam ping i K e t u a P M I Caba ng K a b u p a t e n M a la n g A r y o D a r m o n o , 10 N o p e m b e r 1983.

14

Page 16: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

Sebab dianggap bahwa Gereja sebagai pusat per sembunyian tentara Re publik Indonesia. Namun berkat perlindungan Tu- han Yang Maha Esa, ge dung Gereja tetap sela- mat.

Tanggal 19M aretl949: Belanda datang lagi ke Peniwen untuk menang- kap Bapak Ds. Martodi- puroyang dianggap seba gai biang keladi protes ke Dewan Gereja Dunia. Sebab dengan adanyr protes yang dipimpin o- leh Bapak Ds. Martodipu ro itu, Belanda menda pat celaan dari dunia, yang dinilai telah me- langgar hak - hak azasi manusia, membunuh pa sien dan petugas Palang Merah yang sedang me- lakukan tugas kemanusi aan. Bapak Ds. Martodi- puro tidak ada karena telah disingkirkan oleh Tentara RI. Yang mewa kili pada waktu itu ada lah Bapak Ds. Sarojo ( se karang di Turen). Belan da tidak puas karena ti dak bertemu Bapak Ds. Martodipuroydan sebagai pelampiasan kemarahan nya mereka membunuh tiga orang pemuda yang sedang jaga dikantor ke

They considered that the chapel was a hiding cen tre for Indonesian sol - diers. The church buil­ding remained safely on the Lord's protection.

5. March 19th, 1949.The Dutch came again to Peniwen to catch Mr. Ds. Martodipuro, who was considered as the leader who protested to W CC.

Owing to Mr. Ds. Marto dipuro protest,the Dutch got killing patients and the red cross official who was doing humanity.

Mr.Ds. Martodipuro was not there, because he had been protected by Indonesian soldiers.

Mr. Ds.Sarojo represent him ( he stays in Turen now).

The Dutch didn't satisfy with the result, because they didn't meet Mr.Ds. Martodipuro and as the result of their anger they killed three young men who were in the Kelurahan.

Page 17: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

lurahan yaitu: Matsaid,Said dan Nowo ( Nowo tidak meninggal ).Tanggal 9 April 1949 : 6.Belanda datang lagi ke DesaPeniwen dengan tu juan menangkap Bapak Ds. Martodipuro, tetapi tidak berhasil, sebab Ba pak Ds. Martodipuro ti- , dak ada di tempat. Ke- datangannya pada saat itu tidak mengadakan pembunuhan.Tanggal 12 Juni 1949 : 7.Belanda datang lagi ke Desa Peniwen untuk me nangkap Bapak Ds. Marto dipuro. Karena tidak ber hasil, mereka menciduk dua orang anggota Pa- lang Merah Remaja ber nama : Setyati dan Lis bet.Tanggal 18 Juni 1949 : Belanda masih berusaha inginmendapatkan Bapak Ds. M artodipuro, tetapi tetap tidak berhasil. Se bagai gantinya maka di tangkaplah Bapak Ds. Sa rojo ( Wakil Bapak Ds. Martodipuro) dan Bapak Yuwono ( Guru SR). Ke dua orang tersebut diba wa ke Malang dan dipe riksa di gedung Kabupa ten. Yang memeriksa pa da waktu itu adalah pem besar-pembesar Belanda.

8.

16

They were : Matsaid ,Said and Nowo ( Nowo survived).April 9th, 1949.The Dutch came again to Peniwen in order to catch Mr. Ds. Martodipu robut failed because he jwas not there.There wasn't any killing j(i murdering) on their arrival.

June 12 th, 1949.The Dutch came again to Peniwen to catch Mr. Martodipuro, because theyfailed they brought two members of the youth Red Cross named: Setiyati and Lisbet

June 18th, 1949.The Dutch came again into Peniwen to catch Mr. Matodipuro but still didn't succeed . They caught Mr. Ds Sarojo (vice of Mr. Ds. Martodi puro) and Mr. Yuwono ( elementary teacher) instead of him.Both of them were brought to Malang and were examined in Re - gent.The Dutch official exa mined them.

i

Page 18: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

Isi pemeriksaan, diminta keterangannya tentang protesyang dilaksanakan ke Dewan Gereja Dunia. Menurut penuturan kedu aorang tersebut, protes memang dilaksanakan, se bab Belanda telah me- langgar Undang-Undang Palang Merah dan hak- hak azasi manusia.

Tanggal 3 Juni 1949 : Belanda datang lagi ke Desa Peniwen. Di muka gedung Gereja menyiksa salah seorang penduduk yang sudah lanjut usia- nya yaitu P. Said. Untung nya tidak sampai me - ninggal.

Tanggal 24 Juni 1949 dantanggal 14 Juli 1949 datang lagi ke Desa Pe niwen,tetapi tidak mem bawa korban.

Tanggal 18 Nope m be r 1949 :Desa Peniwen kedatang- an lima orang bangsa kulit putih utusan dari Dewan Gereja Dunia ( W CC) yang diantar oleh Anggota Synode Jawa Timur. Maksud kedatang

The interrogation con - tained.They were asked to explain what the pro test are according to their information,they did the protest because the Dutch were against red cross and human rights.

9. June 3rd, 1949.The Dutch came again into Peniwen in front of the church.They tortured an old man ( P.Said ), fortuna­tely he didn't die.

10. June 24th, 1949 and July 14th. 1949.They came again into Peniwen, but there was no victim.

11. November 18th, 1949.Peniwen was visited by five white skin ,the mas sengerswere from World Church Council ( WCC).

17

Page 19: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

an mereka untuk menga dakan penyelidikan akan kebenaran terjadinya pembantaianyang dilaku kan oleh Belanda terha- dap anggota Palang Me rah Remaja dan bebera pa pasien.Disamping itu juga menyaksikan tem- pat pemakaman mereka. Selain mengadakan pe- ninjauan,kedatangan me reka juga untuk menghi bur masyarakat Kristen Peniwen.

Disamping penganiayaan dan pembunuhan, orang-o rang Belanda dengan cara biadab juga mengadakan pe merkosaan terhadap wani- ta-wanita Kristen Peniwen. Yang mereka rusak kehor- matannya antara lain :- Inwinarni ( isteri Wagi-

ma) suaminya ditembak mati.

- Tremini ( istri Supran- tiyo ).

- Supriyanti ( tunanganRan timan). Rantiman ditem bak mati.

c . Perbandingan kekuatan Tentara RI dan tentara Belanda.

Dari keadaan yang telah penulis kemukakan dimuka maka jelaslah bahwa keku atan Tentara RI dan tenta ra Belanda jauh tidak ber-

Were i accompanied by synode members East Java.The purpose of their arrival was to investi­gate the truth about slaughtering which was done by the Dutch.

Toward the members of youth red cross and se­veral patients they in­tended to comfort the Christians in Peniwen.Not only slaughtering and killing, the Dutch violated. They are :- Inwinarni (iWagima's

wife)Jier husband was, fired .

- Tremini ( Suprantiyo's wife).

- Supriyati ( Rantiman fiancee), Rantiman was fired.

c . Comparison between RI Soldiers and Dutch Sol diers.

From the situation which has been told the writer above thus it was clear that the power between RI Sol diers and Dutch Soldiers

18

Page 20: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

imbang, baik perlengkapan maupun persenjataannya. Senjata yang dimiliki hanya lah " Semangat Kemerdeka an yang menyala-nyala" dan tekad yang membaja disetiap dada prajurit Indo nesia.

III. GUGURNYA ANGGO- TA PALANG MERAH REMAJA DESA PENI- WEN.

a. Asalusul berdirinya Pa- lang Merah Remaja :

Sekitar tahun 1947 di Desa Peniwen didirikan Ru mah Sakit yang diberi na- ma Panti Husodo, oleh Pa sukan Kristen Peniwen. Tu juan pendirian Rum ah Sa­kit ialah untuk kepentingan kesehatan masyarakat De­sa Peniwen dan sekitarnya. Yang menjabat sebagai Ke pala Rumah Sakit yaitu ibu Martodipuro ( bidan ) yang didampingi dr. Pudyosuman- to. Dengan berdirinya Ru mah Sakit itu,maka banyak pemuda' / pemudi Peniwen yang bersekolah Kesehatan di Rumah Sakit Umum Ma lang. Sekitar tahun 1948 mereka banyak kembali ke Peniwen, membantu di Ru mah Sakit Panti Husodo dan

didn't balance at all,either the equipment and weapons. The weapons that the In donesian has was only :" Spirit of Independence whichburned in their heart", and strong will in every In donesian Soldiers breast.

III. THE DEATH OF THE MEMBERS OF THE YOUTH RED CROSS IN PENIWEN.

a. The Death of youth Red Cross.

A hospital was build in Peniwen around 1947.

It was called of establish ing this hospital is to help the people in Peniwen and around about.

Mrs. Martodipuro ( mid - women ) as a chief hospi­tal and she was helped by dr. Pudyosumanto by the establishment of that hos pital there were many young men and women stu died at General Hospital in Malang in 1948, many of them returned to Peniwen joined Panti Husodo Hospi tal and United themselves

19

Page 21: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

menggabungkan diri seba- gai tenaga sukarelawan Pa lang Merah Remaja. Diba- wah pimpinan Ibu Niti Sas tro (ju ru rawat) mereka mengadakan pertemuan dan bersepakat mendirikan Pa- lang Merah Remaja. Tujuan Palang Merah Remaja ada lah untuk memberikan per tolongan pertama kepada korban perang kemerdekaan.

b. Latar belakang Pemban taian.

Desa Peniwen pada saat itu menjadi pusat pertahan an Tentara RI antara lain dari Brigade 16 Sektor Ka wi Selatan dan dari Briga­de-Brigade yang lain. Di- sanadidirikan markas KRU ( Crew)Banyak orang-orang terkemuka yang ikut ber- lindung dan bertahan di sa na. Disitulah tentara Re- publik dengan para pemim pinnya menyusun kekuatan dan mengatur strategi un­tuk menghancurkan Belanda dari bumi Indonesia. Ditem pat itu pula didirikan Pa- lang Merah Remaja, disam ping untuk menyusun keku atan,juga untuk membantu tentara Republik yang ter kena korban perang.

as Youth Red Cross Vol- lunteer Mrs. Nitisastro ( nurse ) direct them.

They held a meeting and Compromised to establish Youth Red Cross.

The reason was to give first aid to the victim of independence war.

b. The Background of Slaughtering.

At the time Peniwen was an RI defence Centre from Brigade 16 South Kawi sec tor and from other Briga­de there was built a crew.

There were many well known people protected and defence there.

In that place Republics and their leaders arranged po­wer and made strategy to destroy the Dutch from Indonesia.

It was established also a youth Red Cross there,be sides to build strength it also to helped the Victims from the Republics side.

20

Page 22: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

Hal ini rupanya tercium oleh mata - mata Belanda, sehingga Belanda ingin me nangkap orang-orang yang memimpin gerakan itu .N a mun usaha untuk mencari pemimpin- pemimpin kita itu tidak berhasil, sehing­ga mereka membabi buta mengadakan penganiayaan dan pembunuhan secara ke jam, baik terhadap pendu- duk maupun terhadap ten- tara, bahkan terhadap petu gas Palang Merah serta pa ra pasien di Rumah Sakit.

c. Jalannya Pembantaian.Tanggall9 Pebruari 1949,

sekitar jam 16.00 WIB Be landa masuk Desa Peniwen, mereka menembaki sekolah an dan rumah sakit.Semua anggota Palang Merah Re- maja dan petugas rumah sakit menjadi panik,dan pin tu rumah sakit ditutup. Ke kuatan Belanda waktu itu kurang lebih satu kompi , lengkap dengan persenjata annya. Mereka menyuruh membuka pintu rumah sa­kit, semua anggota Palang Merah Remaja, para petu­gas serta para pasien disu ruhkeluar ke halaman sam bil angkat tangan. Kemudi an mereka disuruh jongkok dan ditembaki satu persatu:1. Robi Andreas2. J.W. Paindong

It seemed that this plan was known by the Dutch spies.

But the attempt to find our leader didn't success, so they maltriated either and the inhabitants or sol dier ever the Red Cross officers and the patients in the hospital.

c. The Masacre.

The 19 of February 1949, the Dutch attacked Peni­wen at about 4.00 PM. They opened fire at schools and hospital. The members of the youth red cross and hospital personels were terrified and closed of the hospital's door. The force of the Dutch were about one Company with all sort of weapons.

They commanded them to open the doors of the hos pital, including all patients came out of the hospital with their hands up, forced them to squat and brutal­ly killed them.

1. Robi Andreas.2. J.W. Paindong.

21

Page 23: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

'3 . Slamet Ponijo4. Suyono5. SugiantoEmpat orang lainnya diikat tangannya dan dibawa ke rumah pesanggrahan di be lakang sekolahan ( sekarang SD Peniwen II). Empat o- rang itu ialah :1. Rosohadi2. Usodo3. Sri Mutarji ( almarhum)4. Sri Arjo (almarhum)

Pagi harinya mereka di­bawa ke Gunungsari Blitar ditambah beberapa orang putriyaitu: Setyati, Lisbet dan Marsi.Waktu itu tepat nya tanggal 20 Pebruari 1949.

Padatanggal 21 Pebruari 1949, mereka diperiksa sa tu persatu, tentang kekuat an tentara RI tetapi mere kasecara kompak menjawab tidak mengetahui.

Pada tanggal 22 Pebruari 1949, mereka dipindah ke- Selorejo,kemudian diangkut dengan kendaraan dibawa ke Malang, dan dimasukkan di penjara Lowokwaru sela ma 8 hari. Masuknya dipen jara jam 17.00 WIB dengan diberi intimidasi bahwa nanti jam 19.00 WIB ha- rus siap mati.

Setelah 8 hari dalam pen jara dan pengusutan yang dilakukan Belanda tidak ber hasil, maka mereka dibawa

3. Slamet Ponijo.4. Suyono.5. Sugianto.

and four other were bound and taken to the resthome behind the school ( now it is Peniwen elementary school).They were :

1. Rosohadi2. Usodo3. Sri Mutarji.4. Sri Arjo.

Thenext morning,they were »-aken to Gunungsari Blitar together with them were 3 girls whose name were:

Setyati,Lisbet and Marsi It was 20th Februaru,1949. On the 21st 1949 they were interrogated one by one.To inform the forces the Indonesian soldiers had but in one unity they said that they didn't know.On the 22nd of February 1949 they were taken to Selorejo, and were trans­ported to Malang ; then casted into Lowokwaru pri son for 8 days.

There were casted into pri son at about 5 PM and threatened to be killed at 7 PM, being prisoned and interrogated for 8 days, the Dutch found nothing.

22

Page 24: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

ke Jatiguwi, kemudian dipu langkan.

d. Reaksi Masyarakat te r-hadap tindakan Belanda.

Dengan kejadian di atas, masyarakat sangat kecewa sekali, sebab bangsa Belan dayang dikatagorikan bang sa yang sudah beradab, jus tru mempunyai tindakan yang sangat biadab tanpa mengenal perikemanusiaan.

Tindakanselanjutnya, ma syarakat malah menjadi le bihkompak dalam berjuang untuk menyingkirkan Belan da dari negara Republik yang kita cintai ini.

Sebagai reaksi yang te r- akhir atas kekejaman Be­landa tersebut, rakyat Pe- niwen mengadakan protes yang dipimpin dan ditanda- tanganioleh Bapak Ds. Mar todipuro. Pengajuan protes itu dibantu oleh Bapak Ds. Sarojo dan Bapak Husodo. Protes itu ditujukan kepa- da Dewan Gereja Dunia ( WCC) dan mendapat tang gapan dari Komisi Tiga Ne gara(Turunan surat protes terlampir).

Di samping protes yang diajukan ke Dewan Gereja Dunia, peristiwa itu juga dimasukkan dalam majalah Pawartos Ringkas. Dengan

So they were taken to Jatiguwi, and released.

d. The people reaction to­wards the Dutch.

The above even made the people fell disgrace toward the Dutch, because they thought that much a Civili zed nation would not be­have uncivilized.There fore , people were more united and made all efforts to dispelt the Dutch from this lovely country.

Eventually the people of Peniwen protested against the Dutch and they were led by Mr.Ds. Martodipuro,the protest was sent by Mr.Ds.Sarojo and Mr. Hu­sodo.

It was sent to the WCC and was responded by K.T.N.

The protest was given to the World Church Council and was written in " Pa­wartos Ringkas" (News).

Page 25: MONUMEN PENIWEN AFAIR - PUSTAKA PMI

demikian maka reaksi ma- syarakat ini mendapat du- kungan positif dari seluruh bangsa Indonesia yang sama sama mengalami penderita an.

IV. PENUTUP.

Sebagai akhir dari tulis- an ini , kami warga AMPI Kabupaten Malang menga- jukan himbauan, agar peris tiwa yang dialami oleh ang gota Palang Merah Remaja tersebut dimonumenkan ,se hingga dapat dikenang dan diabadikan selama-lamanya oleh generasi-generasi se- lanjutnya.

Kami dari generasi pene rus ingin mewarisi serta ingin meneruskan cita-cita mereka untuk mengisi ke- merdekaan ini dengan pem bangunan dan pembaharuan.

Semoga Tuhan Yang Ma ha Esa selalu memberkahi kita semua. Amien.

IV. CONCLUSION.

To conclude this paper, we, as the members of AMPI Malang Branch District re quested by the members of the youth red cross will be monumented, that we and our generation will always remember it.As the younger generation, we want to inherit and transmit their aspiration to fill our independent with development and moderni­zation.

" MAY THE LORD BLESS ALL OF US ".

AMEIN.

I

I

24