modul3 - Georeferencing Menggunakan Arcgis

download modul3 - Georeferencing Menggunakan Arcgis

of 8

Transcript of modul3 - Georeferencing Menggunakan Arcgis

  • 8/16/2019 modul3 - Georeferencing Menggunakan Arcgis

    1/8

    III. GEOREFERENCING

    Georeferencing adalah proses penempatan obyek berupa raster atau image yang belum

    mempunyai acuan system koordinat kedalam system koordinat dan proyeksi yang tertentu.

    Sumber peta yang kita gunakan adalah peta analog. Tampilka peta analog menggunaka tools

    dan jika muncul peringatan Create Pyrmaid pilih No. Kita memerlukan minimal empat

    titik koordinat, dalam bentuk jalur kurva tertutup, berurutan dan hierarkhi. Nilai error rms

    yang dikehendaki di bawah 1. Modul yang akan digunakan adalah Georefencing.

    Untuk latihan kita akan menggunakan hasil scan data Kota Bandung tahun 1999 yang terdiri

    dari jalan, persil dan nama jalan untuk wilayah studi Stadion Siliwangi di jalan Aceh.

    Perhatikan baik-baik citra tersebut sebelum memulai registrasi, terutama cari terlebih dahulu

    titik-titik koordinat yang kita kenal.

    Langkah-langkah Kerja

    1.  Buka kembali ArcMap, dan aktifkan modul Georefencing.

     Apabila modul ini belum ada pilih pada View > Toolbars > Georeferencing.

    2.  Masukkan citra kedalam ArcMap melaui Add Layer . Pada kotak dialog Create

    pyramids for stad_siliwangi.tiff pilih No. Sehingga data akan muncul pada

     ArcMap dan terdaftar pada Georefencing.

  • 8/16/2019 modul3 - Georeferencing Menggunakan Arcgis

    2/8

    Modul Pelatihan ArcGis 10

    Bab III Georeferencing

    !"#$%!&'#()%&*+(%, 

    ./(!0%%$1!&"#$%!2/,/III-2

    Sebelumnya ada baiknya setiap titik kita rekam terlebi dahulu dalam dbase dan buat

    featuresnya menggunakan cara create point seperti yang telah di bahas pada modul-

    modul sebelumnya.

    Perhatikan koordinat layer dan koordinat peta. Prinsip dari georeferencing adalah

    menyamakan koordinat layar yang mengacu pada koordinat peta. Satuan koordinat

    perlu dipehatikan decimal degree atau DM/DMS.

    3.  Perhatikan untuk mengisi sistem koordinat yang sesuai dengan koordinat yang ada dipeta analog atau yang diinginkan. Masukkan data features tersebut dengan definisi

  • 8/16/2019 modul3 - Georeferencing Menggunakan Arcgis

    3/8

    Modul Pelatihan ArcGis 10

    Bab III Georeferencing

    !"#$%!&'#()%&*+(%, 

    ./(!0%%$1!&"#$%!2/,/III-3

    proyeksi yang jelas. Pilih pada Layer > Properties > Coordinates Systems. Pilih

    Predefined, lalu sesuaikan dengan kebutuhan sistem koordinat. pada latihan ini

    digunakan Geographic Coordinate Systems > WGS 1984. 

    4.   Aktifkan  Georeferencing Tool pada toolbars dari  View > Toolbar >

    Georeferencing atau klik kanan pada tools bar, lalu check Georeferencing.

    5.  Zoom pada gambar koordinat yang berpotongan untuk mempermudah pengambilan

    titik koordinat atau rekap terlebih dahulu semua titik-titik perpotongan yang sesuai.

    Misal buat data Tikon yang berisi representasi titik-titik koordinat yang terdaopat

    pada citra seperti berikut ini.

    X Y

    107.613 -6.90682

    107.613 -6.91582

    107.613 -6.91132

    !!!!  !!!!.

  • 8/16/2019 modul3 - Georeferencing Menggunakan Arcgis

    4/8

    Modul Pelatihan ArcGis 10

    Bab III Georeferencing

    !"#$%!&'#()%&*+(%, 

    ./(!0%%$1!&"#$%!2/,/III-4

    Perhatikan bahwa feature yang kita buat berbeda posisi dengan citra, dan sekarang

    kita akan meletakan citra di atas feature.

    Perhatikan juga bahwa pada tool Georefencing tertulis judul citra pada layer dan kita

    kan menggunakan add control points. Data base rms atau kesalahan dapat

    dilihat dari view link table .

    6.  Pilih , dan letakkan kursor di atas titik pertama di citra. Sebagai bantuan kita

    dapat menggunakan magnifier melalui Windows > Magnifier. Letakkan di atas titik

    yang kita inginkan. Warna hijau X  adalah koordinat gambar peta analog (source)

    sedangkan warna merah X adalah koordinat tujuan (destinasi) di layar ArcMap.

    7.  Lalu tekan tombol letakkan pada titik pertama tersebut, lalu pilih layer tikon, klikkanan pilih Zoom To Layer, pilih titik yang sama tekan dan untuk titik kedua dan

    seterusnya sehingga membentuk kurva tertutup. Mulai dari ujung kiri atas, lalu kiri

    bawah, kanan bawah

    Theimag

  • 8/16/2019 modul3 - Georeferencing Menggunakan Arcgis

    5/8

    Modul Pelatihan ArcGis 10

    Bab III Georeferencing

    !"#$%!&'#()%&*+(%, 

    ./(!0%%$1!&"#$%!2/,/III-5

    dan terakhir kanan atas seeprti contoh berikut dan aktifkan link tabel .

    8.  Perhatikan nilai residu yang ada, apabila masih di atas 1, maka hapus titik yang salah

    dan ulangi untuk mendapatkan residu di bawah nilai 1..  Semakin kecil nilai error

    maka semakin baik hasil georeferencing. 

  • 8/16/2019 modul3 - Georeferencing Menggunakan Arcgis

    6/8

    Modul Pelatihan ArcGis 10

    Bab III Georeferencing

    !"#$%!&'#()%&*+(%, 

    ./(!0%%$1!&"#$%!2/,/III-6

    9.  Save titik ikat hasil georeferencing (format *.text)

    10. Lalu pilih Georeferencing > Rectify. Pilih output dan atur nama file (format

    option)

    Georeferencing juga bisa dilakukan apabila kita sudah memiliki peta sebelumnya

    yang telah ada dan tergereferensi. Misalnya, dari data vektor yang telah ada kita ingi

    memperbaharui melalui citra satelit atau peta analoq.

  • 8/16/2019 modul3 - Georeferencing Menggunakan Arcgis

    7/8

    Modul Pelatihan ArcGis 10

    Bab III Georeferencing

    !"#$%!&'#()%&*+(%, 

    ./(!0%%$1!&"#$%!2/,/III-7

    1.   Add data dari peta yang sudah ada dan data analoq. Maka di layar tidak akan

    terjadi overlay karena sistem peta yang berbeda. Prinsip utamanya adalah kita akan

    menggunakan data yang telah ada sebagai sumber atau destinasi dari preoses

    georeferencing.

    2.  Klik add control point  pada georeferencing tool.

    3.  Pilih lokasi pada gambar peta yang mudah dikenali pada data feature yang digunakan

    sebagai acuan. Zoom to layer  pada feature yang berada pada layer.

    4.  Buat titik ikat source X (hijau) pada gambar peta (kiri) dan titik ikat X (merah)  /

    destination pada peta / data feature (kanan).

    5.  Lakukan pembuatan X (hijau) source dan X (merah) destination untuk titik-titik

    lainnya.

  • 8/16/2019 modul3 - Georeferencing Menggunakan Arcgis

    8/8

    Modul Pelatihan ArcGis 10

    Bab III Georeferencing

    !"#$%!&'#()%&*+(%, 

    ./(!0%%$1!&"#$%!2/,/III-8

    6.  Perhatikan link table untuk mengetahui keadaan serta mengontrol titik-titik ikat. Jika

    terdapat titik ikat yang kurang tepat (RMS error tinggi), titik ikat tersebut dapat

    diseleksi dan dihapus dengan mengklik ikon X.

    Setelah nilai RMSdibuat sekecil mungkin dengan menambah jumlah titik ikat, barulah

    disave dulu nilai titik ikat dalam format text.

    Garis kuning tebal merupakan file berupa feature garis pantai yang digunakan sebagai acuan,

    sedangkan gambar yang berwarna merupakan peta yang sudah mengikuti koordinat pada

    data feature berdasarkan titik ikat yang telah dibuat. Setelah itu lakukan rectifikasi seperti

    pada langkah penyelesainan sebelumnya.