Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

35
MODUL SEMINAR Al Azhar Computer Club PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS OPEN SOURCE 01 Oktober 2005 Materi : - Pengenalan Komputer Berbasis Open Source (Denny Hermawan – Teknik Informatika 2002) - Pengenalan Interner Berbasis Open Source (Nur Arifin – Teknik Informatika 2002) -Pengenalan Office Berbasis Open Source dengan OpenOffice.Org (Achmad Fachrie – Teknik Informatika 2002) Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta, 2005

Transcript of Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

Page 1: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

MODUL SEMINAR Al Azhar Computer Club

PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS OPEN SOURCE

01 Oktober 2005

Materi :- Pengenalan Komputer Berbasis Open Source

(Denny Hermawan – Teknik Informatika 2002)- Pengenalan Interner Berbasis Open Source

(Nur Arifin – Teknik Informatika 2002)-Pengenalan Office Berbasis Open Source dengan OpenOffice.Org

(Achmad Fachrie – Teknik Informatika 2002)

Universitas Al Azhar IndonesiaJakarta, 2005

Page 2: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

Teknologi Informasi Berbasis Open Source:

Pengenalan, Definisi, dan Filosofi*

Denny HermawanAl Azhar Computer Club (ACC)

Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta Selatan

[email protected]

Pendahuluan

Teknologi informasi sudah bukan merupakan istilah yang asing lagi bagi kebanyakan orang.

Dalam era informasi sekarang ini teknologi informasi memegang peranan yang sangat penting

untuk mendukung segala lini kehidupan. Teknologi informasi dapat diartikan sebagai integrasi

antara teknologi komputasi (computing technology) dan Information Processing. Teknologi

Informasi mempunyai tiga komponen utama yaitu Hardware, Software, dan Brainware.

Perangkat lunak atau software menurut sifatnya terbagi menjadi dua yaitu Free Software dan

Proprietary Software. Akhir-akhir ini istilah "open source" mulai banyak dibicarakan dan banyak

terdengar di berbagai media maupun mailing list di Indonesia. Tulisan ini akan mencoba

membahas pengertian open source, filosofi yang mendasari adanya konsep open source, serta

perkembangan open source yang juga dikaitkan dengan mulai tumbuhnya kesadaran akan Hak

Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Tulisan ini juga akan menceritakan sejarah singkat Linux

sebagai sistem operasi yang berbasis open source. Diharapkan perkembangan open source di

Indonesia khususnya di kalangan intelektual muda (mahasiswa) dapat meningkatkan kapasitas

serta kreativitas untuk menjadi produsen ilmu pengetahuan.

Lisensi Open Source

Open Source Software" (OSS), menurut Esther Dyson (1998), didefinisikan sebagai perangkat

lunak yang dikembangkan secara gotong-royong tanpa koordinasi resmi, menggunakan kode

program (source code) yang tersedia secara bebas, serta didistribusikan melalui internet [1].

Menurut Richard Stallman (1998), budaya gotong royong pengembangan perangkat lunak itu

sendiri, telah ada sejak komputer pertama kali dikembangkan. Namun ketika dinilai memiliki nilai

komersial, pihak industri perangkat lunak mulai memaksakan konsep mereka perihal kepemilikan

perangkat lunak. Dengan dukungan finansial yang kuat -- secara sepihak -- mereka membentuk

opini masyarakat bahwa penggunaan perangkat lunak tanpa izin/ lisensi merupakan tindakan

kriminal [2].

Page 3: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

Tidak semua pihak menerima konsep kepemilikan tersebut di atas. Richard Stallman (1994,

1996) beranggapan bahwa perangkat lunak merupakan sesuatu yang seharusnya selalu boleh

dimodifikasi. Menyamakan hak cipta perangkat lunak dengan barang cetakan merupakan

perampasan kemerdekaan berkreasi [3][4]. Semenjak pertengahan tahun 1980-an, yang

bersangkutan merintis proyek GNU (GNU is Not Unix) -- dengan tujuan memberdayakan kembali

para pengguna (users) dengan kebebasan (freedom) menggunakan dan mengembangkan

sebuah perangkat lunak. Proyek ini memperkenalkan konsep copyleft yang pada dasarnya

mengadopsi prinsip copyright, namun prinsip tersebut digunakan untuk menjamin kebebasan

berkreasi. Jaminan tersebut berbentuk pelampiran source code, serta pernyataan bahwa

perangkat lunak tersebut boleh dimodifikasi asalkan tetap mengikuti prinsip copyleft. Konsep dari

proyek GNU ini lebih dikenal dengan istilah "free software".

Bila diterjemahkan secara langsung, open source berarti “(kode) sumber yang terbuka”. Sumber

yang dimaksud disini adalah source code (kode sumber) dari sebuah software (perangkat lunak),

baik itu berupa kode-kode bahasa pemrograman maupun dokumentasi dari software tersebut.

Lisensi itu secara eksplisit harus memperbolehkan pendistribusian software yang dibuat dari

source code yang telah dimodifikasi. Lisensi tersebut mungkin memerlukan hasil kerja modifikasi

untuk menyandang nama atau versi yang berbeda dari software asal. Open source dapat

dikatakan merupakan budaya, dalam artian bahwa open source ini berlatar dari gerakan nurani

para pembuat software yang berpendapat bahwa source code itu selayaknya dibuka terhadap

publik. Tetapi pada prakteknya open source itu bukan hanya berarti memberikan akses pada

pihak luar terhadap source code sebuah software secara cuma-cuma, melainkan lebih dari itu.

Ada banyak hal yang perlu dipenuhi agar sebuah software dapat disebut didistribusikan secara

open source atau dengan kata lain bersifat open source.

Sebuah organisasi yang bernama Open Source Organization, mendefinisikan pendistribusian

software yang bersifat open source dalam The Open Source Definition. The Open Source

Definition ini bukanlah sebuah lisensi, melainkan suatu set kondisi-kondisi yang harus dipenuhi,

agar sebuah lisensi dapat disebut bersifat open source.

Ada pun definisinya sebagai berikut : [5]

1. Pendistribusian ulang secara cuma-cuma. Contohnya adalah Linux yang dapat diperoleh

secara cuma-cuma.

2. Source code dari software tersebut harus disertakan atau diletakkan di tempat yang

dapat diakses dengan biaya yang rasional. Dan tentu saja tidak diperkenankan untuk

menyebarkan source code yang menyesatkan.

Page 4: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

3. Software hasil modifikasi atau yang diturunkan dari software berlisensi source code,

harus diijinkan untuk didistribusikan dengan lisensi yang sama seperti software asalnya.

4. Untuk menjaga integritas source code milik penulis software asal, lisensi software

tersebut dapat melarang pendistribusian source code yang termodifikasi, dengan syarat,

lisensi itu mengijinkan pendistribusian file-file patch (potongan file untuk memodifikasi

sebuah source code) yang bertujuan memodifikasi program tersebut dengan source

code asal tersebut. Dengan begitu, pihak lain dapat memperoleh software yang telah

dimodifikasi dengan cara mem-patch (merakit) source code asal sebelum

mengkompilasi. Lisensi itu secara eksplisit harus memperbolehkan pendistribusian

software yang dibuat dari source code yang telah dimodifikasi. Lisensi tersebut mungkin

memerlukan hasil kerja modifikasi untuk menyandang nama atau versi yang berbeda dari

software asal.

5. Lisensi tersebut tidak diperbolehkan menciptakan diskriminasi terhadap orang secara

individu atau kelompok.

6. Lisensi tersebut tidak boleh membatasi seseorang dari menggunakan program itu dalam

suatu bidang pemberdayaan tertentu. Sebagai contoh, tidak ada pembatasan program

tersebut terhadap penggunaan dalam bidang bisnis, atau terhadap pemanfaatan dalam

bidang riset genetik.

7. Hak-hak yang dicantumkan pada program tersebut harus dapat diterapkan pada semua

yang menerima tanpa perlu dikeluarkannya lisensi tambahan oleh pihak-pihak tersebut.

8. Lisensi tersebut tidak diperbolehkan bersifat spesifik terhadap suatu produk. Hak-hak

yang tercantum pada suatu program tidak boleh tergantung pada apakah program

tersebut merupakan bagian dari satu distribusi software tertentu atau tidak. Sekalipun

program diambil dari distribusi tersebut dan digunakan atau didistribusikan selaras

dengan lisensi program itu, semua pihak yang menerima harus memiliki hak yang sama

seperti yang diberikan pada pendistribusian software asal.

9. Lisensi tersebut tidak diperbolehkan membatasi software lain. Sebagai contoh, lisensi itu

tidak boleh memaksakan bahwa program lain yang didistribusikan pada media yang

sama harus bersifat open source atau sebuah software compiler yang bersifat open

source tidak boleh melarang produk software yang dihasilkan dengan compiler tersebut

untuk didistribusikan kembali.

Page 5: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

10. Lisensi harus menganut teknologi yang netral, dalam artian tidak ada lisensi yang

diprediksikan hanya untuk teknologi yang bersifat individual.

Lisensi-lisensi yang telah disertifikasi oleh Open Source Organization ini antara lain GNU General

Public License (GPL) (juga dikenal sebagai “Copyleft”), GNU Library General Public License

(LGPL), dan Sun Public License.

Daftar selengkapnya dapat dilihat di: http://www.opensource.org/licenses.

GNU GPL dan GNU LGPL adalah lisensi yang dibuat oleh The Free Software Foundation.

Lisensi ini pula yang digunakan oleh software Linux pada umumnya. Kata “free” dalam lisensi ini

merujuk pada hal "kebebasan", bukan pada hal “uang”. Dengan kata lain, “free” dalam hal ini

berarti “bebas” bukan “gratis”, seperti yang tertulis dalam pembukaan lisensi tersebut diatas.

Berikut adalah cuplikan dari pembukaan GNU GPL yang dapat dikatakan merupakan rangkuman

dari keseluruhan lisensi tersebut : [6]

“Ketika kita berbicara tentang perangkat lunak bebas, kita mengacu kepada kebebasan, bukan

harga. Lisensi Publik Umum kami dirancang untuk menjamin bahwa Anda memiliki kebebasan

untuk mendistribusikan salinan dari perangkat lunak bebas (dan memberi harga untuk jasa

tersebut jika Anda mau), mendapatkan source code atau bisa mendapatkannya jika Anda mau,

mengubah suatu perangkat lunak atau menggunakan bagian dari perangkat lunak tersebut dalam

suatu program baru yang juga bebas; dan mengetahui bahwa Anda dapat melakukan semua hal

ini.”

Filosofi Open Source

Untuk mendapatkan memahami dan mendapatkan jawaban secara filosofis tentu kita harus

bertanya secara filosofis pula, dalam artian kita harus berfikir mendalam melewati batas-batas

fisik dimensi ruang dan waktu. Dalam perenungan tersebut kita akan kembali kepada tiga

pertanyaan besar mengenai hakekat keberadaan manusia di muka bumi ini. Tiga pertanyaan

tersebut adalah ”Dari mana manusia berasal ? Akan kemana manusia setelah meninggalkan

dunia ini ? dan ”Untuk apa manusia hidup di muka bumi ini ?” Jika kita kembali pada fungsi

manusia hidup di dunia, kita akan menemukan dua pilar horizontal yang merepresentasikan

hubungan antara manusia dan sebuah pilar vertikal merepresentasikan hubungan manusia

dengan Sang Pencipta. Ketiga pilar tersebut antara lain : [7]

• Norma (norm), nilai (value), Iman, Takwa yang sifatnya vertikal antara manusia

dengan Tuhan.

Page 6: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

• Hukum tertulis (Written law), Written law), yang bersifat Horizontal

• Hukum tidak tertulis, konsensus, hukum adat, yang bersifat horizontal namun tidak

mengandalkan pengadilan.

Ketiga pilar tersebut berjalan di atas platform yang kita bangun. Platform adalah tempat kita

berpijak, berkarya, dan berinteraksi. Platform tersebut akan berubah dari waktu ke waktu sesuai

dengan perkembangan teknologi. Diawali dengan perkembangan teknologi yang akan

mempercepat proses transportasi fisik, dan berlanjut dengan transfer informasi yang merangsang

percepatan transfer ilmu pengetahuan.

Kecepatan perputaran informasi dan pengetahuan dapat menjadi kunci perubahan paradigma.

Sehingga dalam platform informasi yang demikian cepat saat ini hal-hal konvensional seperti

HAKI, hak cipta, dan hak paten menjadi banyak dipertanyakan.

Salah satu filosofi mendasar Knowledge Management (KM) diantara knowledge worker adalah :

“Knowledge is power. Share it and it will multiply”. Kekuatan sebenarnya dari knowledge hanya

akan terlihat pada saat kita berbagi ‘share knowledge tersebut, bukan pada saat kita menyimpan

knowledge tersebut agar tidak dicuri orang lain.

Ada pula filosofi yang mengatakan bahwa “ Seseorang akan mendapatkan apa yang Ia

usahakan; barangsiapa menabur, dia yang akan menuai”. Nilai atau kredibilitas seseorang lebih

banyak ditentukan oleh manfaat seseorang tersebut kepada sesama umat manusia.

Filosofi diatas sudah dilakukan oleh orang –orang yang telah meninggalkan paradigma lama

dalam platform informasi yang lambat. Mereka sudah tidak memusingkan lagi akan hak cipta, hak

paten, dan juga HAKI sebagai proteksi knowledge dan ide. Hukum tidak tertulis, konsensus

masyarakat internet digunakan untuk memproteksi agar hak ekonomis peneliti, programmer tetap

terjaga.

Kembali kepada tiga pilar utama tersebut, salah satu jawaban filosofis akan open source terdapat

pada Al-Quran sebagai pedoman utama seorang muslim Surat Al Alaq ayat 1-5 :

Sebutlah! Dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan,

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah,

Sebutlah! Dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,

Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam,

Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Page 7: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

Nuansa pengetahuan sangat dominan terkandung dalam Ayat-ayat diatas yang merupakan lima

ayat yang pertama kali diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw di Gua Hira.

”Iqra! Iqra!” Malaikat Jibril meminta Rasulullah Saw untuk membaca (sebagian menafsirkannya

sebagai menyebut). Padahal Nabi Muhammad Saw pada waktu itu adalah seorang yang buta

huruf tidak bisa membaca dan menulis, mengapa justru Bacalah! Bacalah! Adalah kata pertama

yang diturunkan oleh Allah Saw? Mengapa bukan kata lainnya yang diturunkan pertama kali?

”Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.”

Dia telah menciptakan manusia dari sesuatu yang nyaris tidak ada apa-apanya. Demikian juga

dengan segala sesuatu yang ada dialam, termasuk virus, bakteri, atom, dll maupun benda besar

seperti gunung, lautan, planet, dll karena Allah Swt berkehendak dan menciptakan semua itu.

“Sebutlah! Dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,”

Dengan kemurahan Allah Swt juga, manusia menjadi tahu dari apa yang tidak manusia ketahui

karena :

“Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.

Dia mengajarkan kepafa manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Manusia pada dasarnya tidak tahu apa-apa, tapi dibuat tahu oleh Allah Swt ”Pemilik Segala

Pengetahuan”. Melalui ”kalam” (ini artinya luas, dapat berarti tulisan, ucapan, alam, dll) manusia

dibuat tahu.

Konsekuensi dari fakta diatas cukup menggelisahkan bagi sebagian umat manusia. Jelas bahwa

pengetahuan secara hakiki sebetulnya dimiliki oleh Allah Swt bukan oleh manusia.

Sehingga menarik untuk dicermati bahwa perkembangan pergerakan penggunaan copyleft

melalui mekanisme GNU Public License (GPL) yang banyak digunakan di internet semua

berkembang dalam platform informasi dan knowledge yang cepat. Jelas pilar yang digunakan

bukan lagi hukum tertulis melainkan konsensus, hukum adat umat atau komunitas. Proteksi

dilakukan secara otomatis dan alamiah berbasis hukum tidak tertulis dalam komunitas itu sendiri.

Kepercayaan (trust) menjadi kunci dari ketiga pilar yang membangun sosial budaya dan hukum

diantara komunitas.

Sejarah Singkat Linux

Page 8: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

Pada tahun 1969, Ken Thompson dan Dennis Ritchie (juga adalah developer bahasa C), para

peneliti di AT&T Bell Laboratorium Amerika, membuat sistem operasi UNIX, cikal bakal dari

Linux. UNIX mendapatkan perhatian besar karena merupakan sistem operasi pertama yang

dibuat bukan oleh hardware maker. Selain itu juga karena seluruh source code-nya dibuat

dengan bahasa C, sehingga mempermudah pemindahannya ke berbagai platform.

Dalam waktu singkat UNIX berkembang secara pesat dan terpecah dalam dua aliran: UNIX yang

dikembangkan oleh Universitas Berkeley dan yang dikembangkan oleh AT&T.

Setelah itu mulai banyak perusahaan yang melibatkan diri, dan terjadilah persaingan yang

melibatkan banyak perusahaan untuk memegang kontrol dalam bidang sistem operasi.

Persaingan ini menyebabkan perlu adanya standarisasi.

Dari sini lahirlah proyek POSIX yang dimotori oleh IEEE (The Institute of Electrical and

Electronics Engineers) yang bertujuan untuk menetapkan spesifikasi standar UNIX. Akan tetapi,

standarisasi ini tidak meredakan persaingan. Sejak saat itu, muncul berbagai macam jenis UNIX.

Salah satu diantaranya adalah MINIX yang dibuat oleh A. S. Tanenbaum untuk tujuan

pendidikan.

Source code MINIX inilah yang oleh Linus Torvalds, seorang mahasiswa Universitas Helsinki

pada waktu itu, kemudian dijadikan sebagai referensi untuk membuat sistem operasi baru yang

gratis dan yang source codenya bisa diakses oleh umum. Sistem operasi ini kemudian diberi

nama Linux. Dalam membangun Linux, Linus menggunakan tool-tool dari Free Foundation

Software yang berlisensi GNU. Kemudian untuk menjadikan Linux sebuah sistem operasi yang

utuh, dia memasukkan program-program yang juga berlisensi GNU.

Awalnya Linus membuat Linux sendiri sebagai hobi, karena ia ingin menjalankan sistem operasi

semacam UNIX dalam komputer 386-nya. Dari hasil kerjanya lahirlah Linux versi 0.01, yang

sebenarnya masih belum bisa disebut sebuah sistem operasi. Setelah mengalami perbaikan,

jadilah Linux versi 0.02, yang notabene adalah Linux resmi versi pertama yang diumumkan pada

publik. Linus mengumumkan source code Linux pada tanggal 5 Oktober 1991. Saat itu Linux

sudah dapat menjalankan shell bash, gcc compiler, GNU make, GNU sed, compress dll. Proyek

Linux ini mendapatkan perhatian dari para programer di seluruh dunia yang kemudian turut

berpartisipasi membangun Linux. Perkembangan Linux berlangsung dengan sangat pesat hingga

saat ini. Versi terbaru dari kernel Linux dapat anda check pada situs http://www.kernel.org

Saat ini hanya pembangunan kernel Linux saja yang masih dikontrol oleh Linus sendiri.

Sedangkan bagian lain dari sistem operasi Linux telah dikembangkan oleh banyak pihak. Oleh

karenanya sekarang kita dapat melihat berbagai macam distro (distribusi, jenis) Linux yang

Page 9: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

jumlahnya ratusan jenis. Salah satu distro yang terkenal adalah RedHat. Selain itu ada juga

distribusi Slackware dan Debian yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Linux juga diadaptasi

ke banyak bahasa seperti misalnya Linux Trustix Merdeka di Indonesia, Vine Linux di Jepang,

RedFlag Linux di Cina, dll.

Perkembangan yang pesat ini tidak terlepas dari jasa proyek GNU yang menyediakan program-

program bermutu yang gratis dan esensial dalam Linux, seperti shell program, compiler, XFree,

GNOME desktop, dll. Boleh dikatakan Linux ada saat ini berkat budaya open source dan

fenomena Linux ini pula salah satu bukti kehebatan dari budaya open source.

Penutup

Keberadaan teknologi informasi dan infrastruktur internet memungkinkan proses transfer

pengetahuan dan informasi di mana saja di permukaan bumi menjadi sangat cepat. Keberadaan

platform dengan kemampuan transfer pengetahuan dan informasi yang sangat cepat ini akan

mengubah paradigma manusia.

Dimensi ruang, waktu, birokrasi, dan dimensi lainnya tidak menjadi halangan. Umat manusia

kembali kepada hakikat keberadaan sejatinya di muka bumi, sederajat, dan sejajar dengan

sesama. Setiap manusia memiliki hak, kewajiban, dan kesempatan yang sama.

Perombakan dimensi ruang, waktu, birokrasi, pada akhirnya mempertanyakan keabsahan

tatanan hukum tertulis dalam era teknologi informasi ini. Hak cipta menjadi usang dan

ketinggalan zaman. Karena memang pada dasarnya pengetahuan itu sendiri dimiliki oleh Allah

Swt Sang Pemilik dan Penguasa Seluruh Alam.

Gerakan open source, copyleft, free Software,dll menjadi jawaban bagi mereka yang

menginginkan perputaran informasi dan pengetahuan yang cepat bertumpu pada mekanisme

people’s power dalam mengadili penjiplak, pencuri, pembajak, dsb. Perputaran pengetahuan

menjadi sangat cepat, kekuatan pengetahuan yang sebenarnya terlihat nyata pada saat

percepatan proses sharing pengetahuan terjadi. Efek multiplikasi yag menakjubkan dari

pengetahuan menjadi kekuatan sebenarnya dari pengetahuan itu sendiri, yang hanya dapat

dilihat pada saat pengetahuan dijalankan di atas platform teknologi informasi.

Kepercayaan (trust) tetap menjadi tumpuan berbagai transaksi yang dilakukan karena tidak

banyak bertumpu lagi pada hukum tertulis, namun lebih banyak bertumpu pada pengakuan

langsung dari masyarakat dan komunitas.

Page 10: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

Perkembangan teknologi informasi yang berbasis open source patut kita dukung bersama untuk

meningkatkan kompetensi dalam rangka menjadi produsen ilmu pengetahuan dan secara

otomatis akan mengurangi kegiatan pembajakan di Indonesia.

Rujukan :[1] Dyson, Esther, 1998, The Open Source Revolution, Release 1.0, November 1998

[2] Stallman, Richard M., 1998, Proyek GNU : http://gnux.vlsm.org/gnu/thegnuproject.id.html.

[3] Stallman, Richard M., 1994, Mengapa Perangkat Lunak Seharusnya Tanpa Pemilik, per

November 2001: http://gnux.vlsm.org/philosophy/why-free.id.html.

[4] Stallman, Richard M., 1996, Kategori Perangkat Lunak Bebas dan Tidak Bebas, per

November 2001: http://gnux.vlsm.org/philosophy/categories.id.html

[5] Dikutip dengan perubahan seperlunya dari http://www.opensource.org/docs/osd-indo.php

[6] Dikutip dari terjemahan tidak resmi GNU GPL http://vlsm.org/etc/gpl-unofficial.id.html

[7] Purbo, W. Onno, 2003, Filosofi Naif Kehidupan Dunia Cyber, Jakarta : Penerbit Republika

[8] http://www.kernel.org

[9] http://www.opensource.org

[10] http://www.gnu.org

[11] www.ilmukomputer.com

[12] Raymond, Eric S., 1998, The Halloween Documents, per November 2001: http://www.opensource.org/halloween/.

[13] Raymond, Eric S., 2000, Frequently Asked Questions about open source, per November 2001: http://www.opensource.org/advocacy/faq.html.

[14] http:// www.budi.insan.co.id/articles/mweb-opensource-id.html

[15] Turkle, Sherry. 1995. Life on the Screen: Identity in the Age of the Internet. NY: Simon &

Schuster

Page 11: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

Pengenalan Internet dengan Open SourceNur Arifin

[email protected] 01 Oktober 2005

Ringkasan

Tulisan ini akan mencoba untuk memberikan sedikit gambaran

mengenai dunia internet dengan menggunakan produk Open

Source. Istilah Open Source digunakan karena memiliki cakupan

lisensi yang lebih luas ketimbang dengan menggunakan istilah

Freeware. Dalam tulisan ini tidak dilakukan penjabaran detail

ataupun konfigurasi yang perlu dilakukan untuk setiap aplikasi

Open Source. Tulisan ini hanya bertujuan memperkenalkan

dunia internet dan aplikasi aplikasi pendukungnya.

Apa Itu Internet?

Siapa yang belum tahu tentang internet? Saat ini hampir semua orang tahu internet dan tahu

bagaimana menggunakannya untuk kehidupan sehari-hari. Internet adalah sumber informasi,

sekumpulan komputer yang terhubung satu sama lain, tempat chatting, browsing dan lain

sebagainya.

Internet (interconnected network) merupakan sebuah system komunikasi global yang

menghubungkan komputer komputer dan jaringan jaringan komputer di seluruh dunia. Hubungan

ini secara hardware maupun software. Secara hardware maksudnya semua komputer komputer

terhubung secara fisik dengan menggunakan media pengiriman data seperti sambungan telepon,

fibre optic, vsat, adsl, dan lain sebagainya. Hubungan secara software maksudnya hardware

hardware yang saling terhubung bisa bekerja dengan baik dan bisa saling berkomunikasi satu

sama lainnya dengan suatu protocol standar.

Jaringan yang membentuk internet bekerja berdasarkan suatu set protokol standar yang

digunakan. Protokol ini mengatur format data yang diijinkan, penanganan kesalahan, lalu lintas

pesan, dan standar komunikasi lainnya. Protokol standar yang dipakai pada dunia internet saat

ini yaitu TCP/IP v4. protokol ini mampu bekerja di atas segala platform komputer, tanpa

Page 12: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

terpengaruh oleh hardware dan system operasi yang digunakan. sehingga menciptakan suatu

interoperabilitas yang tinggi.

Sejarah Internet

Cikal bakal jaringan Internet yang kita kenal saat ini pertama kali dikembangkan tahun 1969 oleh

Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan nama ARPAnet (US Defense Advanced

Research Projects Agency). ARPAnet dibangun dengan sasaran untuk membuat suatu jaringan

komputer yang tersebar untuk menghindari pemusatan informasi di satu titik yang dipandang

rawan untuk dihancurkan apabila terjadi peperangan. Dengan cara ini diharapkan apabila satu

bagian dari jaringan terputus maka jalur yang melalui jaringan tersebut dapat secara otomatis

dipindahkan ke saluran lainnya.

Di awal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu ARPANET dan Milnet (sebuah

jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan sehingga komunikasi antar jaringan

tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tapi lama-

kelamaan disebut sebagai Internet saja. Sesudahnya, internet mulai digunakan untuk

kepentingan akademis dengan menghubungkan beberapa perguruan tinggi, masing-masing

UCLA, University of California at Santa Barbara, University of Utah, dan Stanford Research

Institute. Ini disusul dengan dibukanya layanan Usenet dan Bitnet yang memungkinkan internet

diakses melalui sarana komputer pribadi (PC). Berkutnya, protokol standar TCP/IP mulai

diperkenalkan pada tahun 1982, disusul dengan penggunaan system DNS (Domain Name

Service) pada 1984.

Di tahun 1986 lahir National Science Foundation Network (NSFNET), yang menghubungkan para

periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat super komputer. Jaringan ini kemudian

berkembang untuk menghubungkan berbagai jaringan akademis lainnya yang terdiri atas

universitas dan konsorsium-konsorsium riset. NSFNET kemudian mulai menggantikan ARPANET

sebagai jaringan riset utama di Amerika hingga pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi

dibubarkan. Pada saat NSFNET dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan

dihubungkan ke NSFNET. Australia, negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis, jerman,

Kanada dan Jepang segera bergabung ke dalam jaringan ini.

Pada awalnya, internet hanya menawarkan layanan berbasis teks, meliputi remote access,

email/messaging, maupun diskusi melalui newsgroup (Usenet). Layanan berbasis grafis seperti

World Wide Web (WWW) saat itu masih belum ada. Yang ada hanyalah layanan yang disebut

Gopher yang dalam beberapa hal mirip seperti web yang kita kenal saat ini, kecuali sistem

kerjanya yang masih berbasis teks. Kemajuan berarti dicapai pada tahun 1990 ketika World Wide

Web mulai dikembangkan oleh CERN (Laboratorium Fisika Partikel di Swiss) berdasarkan

Page 13: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

proposal yang dibuat oleh Tim Berners-Lee. Namun demikian, WWW browser yang pertama baru

lahir dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1992 dengan nama Viola. Viola diluncurkan oleh

Pei Wei dan didistribusikan bersama CERN WWW. Tentu saja web browser yang pertama ini

masih sangat sederhana, tidak secanggih browser modern yang kita gunakan saat ini.

Terobosan berarti lainnya terjadi pada 1993 ketika InterNIC didirikan untuk menjalankan layanan

pendaftaran domain. Bersamaan dengan itu, Gedung Putih (White House) mulai online di Internet

dan pemerintah Amerika Serikat meloloskan National Information Infrastructure Act. Penggunaan

internet secara komersial dimulai pada 1994 dipelopori oleh perusahaan Pizza Hut, dan Internet

Banking pertama kali diaplikasikan oleh First Virtual. Setahun kemudian, Compuserve, America

Online, dan Prodigy mulai memberikan layanan akses ke Internet bagi masyarakat umum.

Sementara itu, kita di Indonesia baru bisa menikmati layanan Internet komersial pada sekitar

tahun 1994. Sebelumnya, beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia telah terlebih

dahulu tersambung dengan jaringan internet melalui gateway yang menghubungkan universitas

dengan network di luar negeri.

Terkoneksi ke Internet.

Untuk tersambung ke jaringan internet, pengguna harus menggunakan layanan khusus yang

disebut ISP (internet service provider). Media yang umum digunakan adalah melalui saluran

telepon (dikenal sebagai PPP, point to point protocol). Pengguna menggunakan komputer yang

dilengkapi dengan modem (modulator/demodulator). Untuk melakukan dial up ke suatu server

milik ISP. Begitu tersambung, internet sudah siap untuk digunakan.

Saluran telepon via modem bukan satu-satunya cara untuk tersambung ke layanan internet.

Sambungan juga dapat dilakukan melalui saluran dedicated line seperti ISDN (Integrated System

Digital Network) dan ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line), maupun via satelit melalui VSAT

(Very Small Aperture Terminal). Sayangnya, alternatif-alterantif ini terhitung cukup mahal untuk

ukuran pelanggan perorangan.

Dewasa ini, saluran-saluran alternatif untuk akses internet yang lebih terjangkau masih terus

dikembangkan. Diantara alternatif yang tersedia adalah melalui gelombang radio (radio modem),

maupun lewat saluran TV kabel yang saat ini sedang marak. Alternatif lain yang saat ini sedang

dikaji adalah dengan menumpangkan aliran data pada saluran kabel listrik PLN. Di Indonesia,

teknologi ini sedang diuji cobakan oleh PLN di Jakarta, sementara di negara-negara maju konon

sudah mulai dimasyarakatkan.

Page 14: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

Belakangan, internet juga dikembangkan untuk aplikasi wireless (tanpa kabel) dengan

memanfaatkan telepon seluler. Untuk ini digunakan protokol WAP (Wireless Aplication Protocol).

WAP merupakan hasil kerjasama antar industri untuk membuat sebuah standar yang terbuka

(open standard) yang berbasis pada standar Internet, dan beberapa protokol yang sudah

dioptimasi untuk lingkungan wireless. WAP bekerja dalam modus teks dengan kecepatan sekitar

9,6 kbps.

Selain WAP, juga dikembangkan GPRS (General Packet Radio Service) sebagai salah satu

standar komunikasi wireless. Dibandingkan dengan protokol WAP, GPRS memiliki kelebihan

dalam kecepatannya yang dapat mencapai 115 kbps dan adanya dukungan aplikasi yang lebih

luas, termasuk aplikasi grafis dan multimedia.

Layanan layanan pada Internet.

Istilah internet sebenarnya mengacu kepada suatu jaringan yang sangat besar. Internet

menyediakan layanan layanan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Setiap layanan

berjalan pada suatu set protokol tertentu. Layanan yang ditawarkan internet adalah :

- WWW (world wide web) atau sering disebut sebagai web saja merupakan layanan yang

paling popular. Web merupakan tempat utama orang dalam mencari informasi di dunia

internet. Kegiatan ini sering disebut dengan browsing atau surfing. Secara teknis web

merupakan sebuah sistem dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain

yang tersimpan dalam sebuah internet webserver dipresentasikan dalam bentuk hypertext.

Informasi di web dalam bentuk teks umumnya ditulis dalam format HTML (Hypertext Markup

Language). Informasi lainnya disajikan dalam bentuk grafis (dalam format GIF, JPG, PNG),

suara (dalam format AU, WAV), dan objek multimedia lainnya (seperti MIDI, Shockwave,

Quicktime Movie, 3D World). Web dapat diakses dengan menggunakan browser, seperti

Firefox, internet explorer, netscape, opera dan lain sebagainya.

- E-mail, adalah aplikasi yang memungkinkan para pengguna internet untuk saling berkirim

pesan melalui alamat elektronik di internet. Para pengguna email memilki sebuah mailbox

(kotak surat) elektronik yang tersimpan dalam suatu mailserver. Suatu Mailbox memiliki

sebuah alamat sebagai pengenal agar dapat berhubungan dengan mailbox lainnya, baik

dalam bentuk penerimaan maupun pengiriman pesan. Pesan yang diterima akan ditampung

dalam mailbox, selanjutnya pemilik mailbox sewaktu-waktu dapat mengecek isinya,

menjawab pesan, menghapus, atau menyunting dan mengirimkan pesan email.

Layanan email biasanya dikelompokkan dalam dua basis, yaitu email berbasis client dan

email berbasis web. Bagi pengguna email berbasis client, aktifitas per-emailan dilakukan

Page 15: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

dengan menggunakan perangkat lunak email client, misalnya Thunderbird, Eudora atau

Outlook Express. Perangkat lunak ini menyediakan fungsi-fungsi penyuntingan dan

pembacaan email secara offline (tidak tersambung ke internet), dengan demikian, biaya

koneksi ke internet dapat dihemat. Koneksi hanya diperlukan untuk melakukan pengiriman

(send) atau menerima (recieve) email dari mailbox.

Sebaliknya, bagi pengguna email berbasis web, seluruh kegiatan per-emailan harus

dilakukan melalui suatu situs web. Dengan demikian, untuk menggunakannya haruslah

dalam keadaan online. Alamat email dari ISP (Internet Service Provider) umumnya berbasis

client, sedangkan email berbasis web biasanya disediakan oleh penyelenggara layanan

email gratis seperti Hotmail (www.hotmail.com) atau YahooMail (mail.yahoo.com).

Beberapa pengguna email dapat membentuk kelompok tersendiri yang diwakili oleh sebuah

alamat email. Setiap email yang ditujukan ke alamat email kelompok akan secara otomatis

diteruskan ke alamat email seluruh anggotanya. Kelompok semacam ini disebut sebagai milis

(mailing list). Sebuah milis didirikan atas dasar kesamaan minat atau kepentingan dan

biasanya dimanfaatkan untuk keperluan diskusi atau pertukaran informasi diantara para

anggotanya. Saat ini, salah satu server milis yang cukup banyak digunakan adalah

Yahoogroups (www.yahoogroups.com).

Pada mulanya sistem email hanya dapat digunakan untuk mengirim informasi dalam bentuk

teks standar (dikenal sebagai ASCII, American Standard Code for Information Interchange).

Saat itu sukar untuk mengirimkan data yang berupa berkas non-teks (dikenal sebagai file

binary). Cara yang umum dilakukan kala itu adalah dengan menggunakan program

uuencode untuk mengubah berkas binary tersebut menjadi berkas ASCII, kemudian baru

dikirimkan melalui e-mail. Di tempat tujuan, proses sebaliknya dilakukan. Berkas ASCII

tersebut diubah kembali ke berkas binary dengan menggunakan program uudecode. Cara ini

terlalu kompleks (tidak terintegrasi dengan sistem email).

Belakangan dikembangkan standar baru yang disebut MIME (Multipurpose Internet Mail

Extensions). Standar ini diciptakan untuk mempermudah pengiriman berkas dengan melalui

attachment. MIME juga memungkinkan sebuah pesan dikirimkan dalam berbagai variasi jenis

huruf, warna, maupun elemen grafis. Walaupun nampak menarik, penggunaan MIME akan

membengkakkan ukuran pesan email yang dikirimkan. Hal ini jelas akan memperlambat

waktu yang dibutuhkan untuk mengirim maupun menerima pesan. Dalam hal ini, ada anjuran

agar sedapat mungkin menggunakan format teks standar dalam penyuntingan email.

Gunakan MIME hanya untuk pesan-pesan tertentu yang memang membutuhkan tampilan

yang lebih kompleks.

Page 16: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

- IRC (internet relay chat), atau biasa disebut sebagai "chat" saja adalah sebuah bentuk

komunikasi di intenet yang menggunakan sarana baris-baris tulisan yang diketikkan melalui

keyboard. Dalam sebuah sesi chat, komnunikasi terjalin melalui saling bertukar pesan-pesan

singkat. kegiatan ini disebut chatting dan pelakunya disebut sebagai chatter. Kegiatan

chatting membutuhkan software yang disebut IRC Client, diantaranya yang paling populer

adalah mIRC.

Dalam sebuah sesi chatting, para chatter dapat saling berkomunikasi secara berkelompok

dalam suatu chat room dengan membicarakan topik tertentu atau berpindah ke modus

private untuk mengobrol berdua saja dengan chatter lain.

Ada juga beberapa variasi lain dari IRC, misalnya apa yang dikenal sebagai MUD (Multi-User

Dungeon atau Multi-User Dimension). Berbeda dengan IRC yang hanya menampung

obrolan, aplikasi pada MUD jauh lebih fleksibel dan luas. MUD lebih mirip seperti sebuah

dunia virtual (virtual world) dimana para penggunanya dapat saling berinteraksi seperti

halnya pada dunia nyata, misalnya dengan melakukan kegiatan tukar menukar file atau

meninggalkan pesan. Karenanya, selain untuk bersenang-senang, MUD juga sering dipakai

oleh komunitas ilmiah serta untuk kepentingan pendidikan (misalnya untuk memfasilitasi

kegiatan kuliah jarak jauh).

Belakangan, dengan semakin tingginya kecepatan akses internet, maka aplikasi chat terus

diperluas sehingga komunikasi tidak hanya terjalin melalui tulisan namun juga melalui suara

(teleconference), bahkan melalui gambar dan suara sekaligus (videoconference).

- File Transfer, fasilitas ini memungkinkan para pengguna internet untuk melakukan

pengiriman (upload) atau menyalin (download) sebuah file antara komputer lokal dengan

komputer lain yang terhubung dalam jaringan internet. Protokol standar yang digunakan

untuk keperluan ini disebut sebagai File Transfer Protocol (FTP)

FTP umumnya dimanfaatkan sebagai sarana pendukung untuk kepentingan pertukaran

maupun penyebarluasan sebuah file melalui jaringan internet. FTP juga dimanfaatkan untuk

melakukan prose upload suatu halaman web ke webserver agar dapat diakses oleh

pengguna internet lainnya.

Secara teknis, aplikasi FTP disebut sebagai FTP client, dan yang populer digunakan saat ini

antara lain adalah Cute FTP dan WS_FTP, Aplikasi-aplikasi ini umumnya dimanfaatkan untuk

transaksi FTP yang bersifat dua arah (active FTP). Modus ini memungkinkan pengguna

untuk melakukan baik proses upload maupun proses download. Tidak semua semua server

FTP dapat diakses dalam modus active. Untuk mencegah penyalahgunaan--yang dapat

Page 17: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

berakibat fatal bagi sebuah server FTP--maka pengguna FTP untuk modus active harus

memiliki hak akses untuk mengirimkan file ke sebuah server FTP. Hak akses tersebut berupa

sebuah login name dan password sebagai kunci untuk memasuki sebuah sistem FTP server.

Untuk modus passive, selama memang tidak ada restriksi dari pengelola server, umumnya

dapat dilakukan oleh semua pengguna dengan modus anonymous login (log in secara

anonim). Kegiatan mendownload software dari Internet misalnya, juga dapat digolongkan

sebagai passive FTP.

- Remote Login, Layanan remote login mengacu pada program atau protokol yang

menyediakan fungsi yang memungkinkan seorang pengguna internet untuk mengakses

(login) ke sebuah terminal (remote host) dalam lingkungan jaringan internet. Dengan

memanfaatkan remote login, seorang pengguna internet dapat mengoperasikan sebuah host

dari jarak jauh tanpa harus secara fisik berhadapan dengan host bersangkutan. Dari sana ia

dapat melakukan pemeliharaan (maintenance), menjalankan sebuah program atau malahan

menginstall program baru di remote host.

Protokol yang umum digunakan untuk keperluan remote login adalah Telnet

(Telecommunications Network). Telnet dikembangkan sebagai suatu metode yang

memungkinkan sebuah terminal mengakses resource milik terminal lainnya (termasuk hard

disk dan program-program yang terinstall didalamnya) dengan cara membangun link melalui

saluran komunikasi yang ada, seperti modem atau network adapter. Dalam hal ini, protokol

Telnet harus mampu menjembatani perbedaan antar terminal, seperti tipe komputer maupun

sistem operasi yang digunakan.

Aplikasi Telnet umumnya digunakan oleh pengguna teknis di internet. Dengan

memanfaatkan Telnet, seorang administrator sistem dapat terus memegang kendali atas

sistem yang ia operasikan tanpa harus mengakses sistem secara fisik, bahkan tanpa

terkendala oleh batasan geografis.

Namun demikian, penggunaan remote login, khususnya Telnet, sebenarnya mengandung

resiko, terutama dari tangan-tangan jahil yang banyak berkeliaran di internet. Dengan

memonitor lalu lintas data dari penggunaan Telnet, para cracker dapat memperoleh banyak

informasi dari sebuah host, dan bahkan mencuri data-data penting sepert login name dan

password untuk mengakses ke sebuah host. Kalau sudah begini, mudah saja bagi mereka-

mereka ini untuk mengambil alih sebuah host. Untuk memperkecil resiko ini, maka telah

dikembangkan protokol SSH (secure shell) untuk menggantikan Telnet dalam melakukan

remote login. Dengan memanfaatkan SSH, maka paket data antar host akan dienkripsi

(diacak) sehingga apabila "disadap" tidak akan menghasilkan informasi yang berarti bagi

pelakunya.

Page 18: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

- VoIP ( Voice over Internet Protocol), layanan ini memungkinkan seorang pengguna dapat

berkomunikasi suara dengan pengguna lainnya di manapun di seluruh dunia dengan

memanfaatkan protokol TCP/IP. Penggunaan VoIP seperti pada penggunaan telepon biasa,

dimana seorang pengguna memiliki sebuah nomor khusus yang dapat dihubungi. Untuk

melakukan panggilan cukup dengan menekan nomor yang hendak dikunjungi, lalu terjadilah

komunikasi. Bedanya dengan telepon biasa adalah, layanan ini memanfaatkan jaringan

internet sebagai media transmisinya. Seorang pengguna VoIP hanya terbebani biaya

pemakaian internet untuk melakukan panggilan, bahkan untuk panggilan ke luar negeri.

Contoh aplikasi VoIP yang sering digunakan yaitu Skype.

Layanan layanan di atas sebenarnya adalah layanan dasar yang paling umum dipakai. Selain

layanan layanan tersebut sebenarnya masih banyak lusinan layanan lainnya yang memanfaatkan

jaringan internet. Teknologi internet sendiri terus berkembang sehingga aplikasi baru terus

bermunculan. Disamping itu, aplikasi-aplikasi yang telah ada masih terus dikembangkan dan

disempurnakan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya.

The Dark Side

Sebagaimana di dunia nyata, internet sebagai dunia maya juga banyak mengundang tangan-

tangan kriminal dalam beraksi, baik untuk mencari keuntungan materi maupun sekedar untuk

melampiaskan keisengan. Hal ini memunculkan fenomena khas yang sering disebut cybercrime

(kejahatan di dunia cyber).

Dalam lingkup cybercrime, kita sering menemui istilah hacker. Penggunaan istilah ini dalam

konteks cybercrime sebenarnya kurang tepat. Istilah hacker biasanya mengacu pada seseorang

yang punya minat besar untuk mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana

meningkatkan kapabilitasnya. Besarnya minat yang dimiliki seorang hacker dapat mendorongnya

untik memiliki kemampuan penguasaan sistem yang diatas rata-rata kebanyakan pengguna.

Jadi, hacker sebenarnya memiliki konotasi yang netral. Adapun mereka yang sering melakukan

aksi-aksi perusakan di internet lazimnya disebut sebagai cracker (terjemahan bebas: pembobol).

Boleh dibilang para craker ini sebenarnya adalah hacker yang memanfaatkan kemampuannya

untuk hal-hal yang negatif.

Aktifitas cracking di internet memiliki lingkup yang sangat luas, mulai dari pembajakan account

milik orang lain, pembajakan situs web, probing, menyebarkan virus hingga pelumpuhan target

sasaran. Tindakan yang terakhir disebut ini dikenal sebagai DoS (Denial of Services).

Dibandingkan modus lain, DoS termasuk yang paling berbahaya karena tidak hanya sekedar

melakukan pencurian maupun perusakan terhadap data pada sistem milik orang lain, tetapi juga

merusak dan melumpuhkan sebuah sistem.

Page 19: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

Salah satu aktifitas cracking yang paling dikenal adalah pembajakan sebuah situs web dan

kemudian mengganti tampilan halaman mukanya. Tindakan ini biasa dikenal dengan istilah

deface. Motif tindakan ini bermacam-macam, mulai dari sekedar iseng menguji "kesaktian" ilmu

yang dimiliki, persaingan bisnis, hingga motif politik. Kadang-kadang, ada juga cracker yang

melakukan hal ini semata-mata untuk menunjukkan kelemahan suatu sistem kepada

administrator yang mengelolanya.

Aktifitas destruktif lain yang bisa dikatagorikan sebagai cybercrime adalah penyebaran virus

(worm) melalui internet. Kita tentu masih ingat dengan kasus virus Melissa atau I Love You yang

cukup mengganggu pengguna email bebereapa tahun lalu. Umumnya tidakan ini bermotifkan

iseng. Ada kemungkinan pelaku memiliki bakat "psikopat" yang memiliki kebanggaan apabila

berhasil melakukan tindakan yang membuat banyak orang merasa terganggu atyau tidak aman.

Cybercrime atau Bukan?

Tidak semua cybercrime dapat langsung dikatagorikan sebagai kejahatan dalam artian yang

sesungguhnya. Ada pula jenis kejahatan yang masuk dalam "wilayah abu-abu". Salah satunya

adalah probing atau portscanning. Ini adalah sebutan untuk semacam tindakan pengintaian

terhadap sistem milik orang lain dengan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari

sistem yang diintai, termasuk sistem operasi yang digunakan, port-port yang ada, baik yang

terbuka maupun tertutup, dan sebagainya. Kalau dianalogikan, kegiatan ini mirip dengan maling

yang melakukan survey terlebih dahulu terhadap sasaran yang dituju. Di titik ini pelakunya tidak

melakukan tindakan apapun terhadap sistem yang diintainya, namun data yang ia dapatkan akan

sangat bermanfaat untuk melakukan aksi sesungguhnya yang mungkin destruktif.

Juga termasuk kedalam "wilayah abu-abu" ini adalah kejahatan yang berhubungan dengan nama

domain di internet. Banyak orang yang melakukan semacam kegiatan "percaloan" pada nama

domain dengan membeli domain yang mirip dengan merek dagang atau nama perusahaan

tertentu dan kemudian menjualnya dengan harga tinggi kepada pemilik merk atau perusahaan

yang bersangkutan. Kegiatan ini diistilahkan sebagai cybersquatting. kegiatan lain yang hampir

mirip dikenal sebagai typosquatting, yaitu membuat nama domain "pelesetan" dari domain yang

sudah populer. Para pelaku typosquatting berharap dapat mengeduk keuntungan dari

pengunjung yang tersasar ke situsnya karena salah mengetik nama domain yang dituju pada

browsernya.

Selain kejahatan membutuhkan kemampuan teknis yang memadai, ada juga kejahatan yang

menggunakan internet hanya sebagai sarana. Kejahatan semacam ini tidak layak digolongkan

sebagai cybercrime, melainkan murni kriminal. Contoh kejahatan semacam ini adalah carding,

Page 20: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

yaitu pencurian nomor kartu kredit milik orang lain untuk digunakan dalam transaksi perdagangan

di internet. Juga pemanfaatan media internet (webserver, mailing list) untuk menyebarkan

material bajakan.

Pengiriman email anonim yang berisi promosi (spamming) juga dapat dimasukkan dalam contoh

kejahatan yang menggunakan internet sebagai sarana. Di beberapa negara maju, para pelaku

spamming (yang diistilahkan sebagai spammer) dapat dituntut dengan tuduhan pelanggaran

privasi.

Jenis-jenis cybercrime maupun kejahatan yang menggunakan internet sebagai sarana ditengarai

akan makin bertambah dari waktu ke waktu, tidak hanya dari segi jumlah maupun kualitas, tetapi

juga modusnya. Di beberapa negara maju dimana internet sudah sangat memasyarakat, telah

dikembangkan undang-undang khusus yang mengatur tentang cybercrime. UU tersebut, yang

disebut sebagai Cyberlaw, biasanya memuat regulasi-regulasi yang harus dipatuhi oleh para

pengguna internet di negara bersangkutan, lengkap dengan perangkat hukum dan sanksi bagi

para pelanggarnya.

Namun demikian, tidak mudah untuk bisa menjerat secara hukum pelaku cybercrime. Tidak

seperti internet yang tidak mengenal batasan negara, maka penerapan cyberlaw masih

terkendala oleh batasan yurisdiksi. Padahal, seorang pelaku tidak perlu berada di wilayah hukum

negara bersangkutan untuk melakukan aksinya.

Sebagai contoh, bagaimana cara untuk menuntut seorang hacker, katakanlah berkebangsaan

Portugal, yang membobol sebuah situs Indonesia yang servernya ada di Amerika Serikat,

sementara sang hacker sendiri melakukan aksinya dari Australia. Lantas, perangkat hukum

negara mana yang harus digunakan untuk menjeratnya? Belum lagi adanya banyaknya "wilayah

abu-abu" yang sulit dikatagorikan apakah sebagai kejahatan atau bukan, membuat Cyberlaw

masih belum dapat diterapkan dengan efektif yang maksimal.

Pemanfaatan Internet

Dewasa ini, penggunaan internet telah merasuk pada hampir semua aspek kehidupan, baik

sosial, ekonomi, pendidikan, hiburan, bahkan keagamaan. Pendeknya apa saja yang dapat

terpikirkan!

Kita dapat mengetahui berita-berita teraktual hanya dengan mengklik situs-situs berita di web.

Demikian pula dengan kurs mata uang atau perkembangan di lantai bursa, internet dapat

menyajikannya lebih cepat dari media manapun.

Page 21: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

Para akademisi merupakan salah satu pihak yang paling diuntungkan dengan kemunculan

internet. Aneka referensi, jurnal, maupun hasil penelitian yang dipublikasikan melalui internet

tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Para mahasiswa tidak lagi perlu mengaduk-aduk buku di

perpustakaan sebagai bahan untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah. Cukup dengan

memanfaatkan search engine, materi-materi yang relevan dapat segera ditemukan.

Selain menghemat tenaga dalam mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui di internet

cenderung lebih up-to-date. Buku-buku teks konvensional memiliki rentang waktu antara proses

penulisan, penerbitan, sampai ke tahap pemasaran. Kalau ada perbaikan maupun tambahan, itu

akan dimuat dalam edisi cetak ulangnya, dan itu jelas membutuhkan waktu. Kendala semacam

ini nyaris tidak ditemui dalam publikasi materi ilmiah di internet mengingat meng-upload sebuah

halaman web tidaklah sesulit menerbitkan sebuah buku. Akibatnya, materi ilmiah yang diterbitkan

melalui internet cenderung lebih aktual dibandingkan yang diterbitkan dalam bentuk buku

konvensional.

Kelebihan sarana internet yang tidak mengenal batas geografis juga menjadikan internet sebagai

sarana yang ideal untuk melakukan kegiatan belajar jarak jauh, baik melalui kursus tertulis

maupun perkuliahan. Tentu saja ini menambah panjang daftar keuntungan bagi mereka yang

memang ingin maju dengan memanfaatkan sarana internet.

Internet juga berperan penting dalam dunia ekonomi dan bisnis. Dengan hadirnya e-commerce,

kegiatan bisnis dapat dilakukan secara lintas negara tanpa pelakunya perlu beranjak dari

ruangan tempat mereka berada.

Internet juga merambah bidang keagamaan, bidang yang biasanya jarang mengadaptasi

perkembangan teknologi. Disini internet dimanfaatkan untuk sarana dakwah maupun diskusi-

diskusi keagamaan. Di Indonesia, jaringan-jaringan seperti Isnet (Islam) maupun ParokiNet

(Katolik) telah lama beroperasi dan memberikan manfaat yang besar bagi umat. Kegiatan sosial

seperti pengumpulan zakat dan Infaq dapat dilaksanakan secara cepat melalui sarana internet.

Bagi mereka yang gemar bersosialisasi atau mencari sahabat, internet menawarkan berjuta

kesempatan. Baik melalui email maupun chatroom, para pengguna internet dapat menjalin

komunikasi dengan rekan-rekannya di segala penjuru dunia dalam waktu singkat dan biaya yang

relatif murah. Apabila dalam surat menyurat konvensional yang menggunakan jasa pos, sebuah

surat bisa menghabiskan waktu berminggu-minggu dalam perjalanan lintas benua, maka sebuah

email hanya membutuhkan hitungan detik untuk dapat menjangkau segala sudut dunia.

Biaya komunikasi lintas benua dapat lebih ditekan lagi. Dengan hadirnya teknologi VoIP (Voice

over Internet Protocol), pengguna telepon tidak lagi perlu mengeluarkan biaya sambungan

Page 22: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

telepon internasional yang sangat mahal untuk menghubungi kolega atau keluarga di luar negeri.

Teknologi ini memungkinkan kita melakukan percakapan telepon internasional dengan ongkos

yang hanya sedikit lebih mahal dari biaya pulsa telepon lokal.

Bagi yang berniat mencari hiburan, internet menawarkan pilihan yang berlimpah. Dengan

memanfaatkan game server, seseorang dapat bermain game bersama lawan dari negara lain

melalui jaringan internet. Pecinta musik juga semakin dimanja dengan hadirnya klip-klip MP3 dari

lagu-lagu favorit. Bagi yang haus akan informasi dari dunia entertainment, internet adalah surga

dengan berlimpahnya situs-situs web para artis, baik nasional maupun internasional.

Sebagaimana hal-hal lain di dunia, internet selain menawarkan manfaat, juga menyimpan

mudharat. Berlimpahnya informasi yang tersedia dari bermacam-macam sumber membuat para

netters harus jeli dalam memilah-milah. Maklum, karena sifatnya yang bebas, maka tidak sulit

bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memajang informasi yang menyesatkan,

atau bahkan yang menjurus ke arah fitnah. Tidak semua informasi yang didapat melalui sarana

internet terjamin akurasinya. Dalam hal ini, para pengguna internet sangat dituntut kejeliannya

agar tidak terlampau mudah percaya terhadap informasi-informasi yang tidak jelas, baik sumber

maupun kredibilitas penyedianya.

Pembajakan karya intelektual juga merupakan salah satu ekses negatif dalam penggunaan

internet. Tahukan anda bahwa format musik MP3 yang populer itu hampir semuanya ilegal? Dan

materi ilegal semacam ini dapat dengan mudah menyebar berkat "jasa" internet.

Disamping contoh-contoh diatas, masih tak terhitung lagi sisi gelap dari penggunaan internet.

Tidak heran, beberapa negara yang terhitung "konservatif", seperti Arab Saudi dan China,

membatasi secara ketat akses internet bagi warganya.

Kemudahan dan kenyamanan dalam berkomunikasi via internet juga ditengarai membuat banyak

netters kehilangan kesempatan, bahkan kemampuan, untuk berkomunikasi secara personal.

Mereka tenggelam dalam keasyikan ber-chatting atau ber-email dengan teman di dunia maya

hingga melupakan sosialisasi di dunia nyata.

Terlepas dari segala ekses negatif tersebut, internet tetaplah hanya sekedar sarana. Ia hanyalah

alat, bukan tujuan. Di tangan para penggunanyalah internet dapat memberikan manfaat atau

malahan justru mudharat.

Page 23: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

Aplikasi Open Source dalam Berinternet

Banyak sekali aplikasi untuk mendukung kegiatan berinternet yang berbasis Open Source.

Kelebihan aplikasi ini banyak sekali, terutama dengan harganya yang sangat terjangkau atau

bahkan gratis, dan juga keandalannya dalam melakukan tugasnya, membuat produk Open

Source tidak kalah dibanding produk Propietary yang harganya sangat mahal.

Open Source menawarkan kebebasan penuh bagi penggunanya untuk menggunakan,

mendistribusikan, dan mengubah source code aplikasi tersebut asalkan masih di bawah lisensi

yang disebutkan oleh pembuat aplikasi tersebut.

Dengan bebasnya source code tersebut didapat dan dimodifikasi, bagi sebagian orang yang

memiliki kemampuan pemrograman dapat mengubah aplikasi tersebut sesuai dengan

keinginannya.

Beberapa contoh aplikasi Open Source dalam berinternet yaitu:

- Mozilla Firefox, Merupakan web browser berbasis grafis yang sangat ampuh dengan

dukungan security yang sangat andal. Firefox dapat berjalan pada platform Linux maupun

Windows.

- Lynx, juga merupakan web browser yang hanya menampilkan web dalam mode text tanpa

grafis. Berjalan hanya pada platform Linux.

- Links, web browser berbasis text seperti halnya lynx, hanya ada pada Linux.

- Evolution, mozilla, web browser berbasis grafis.

- Kmail, merupakan email client seperti halnya Outlook Expres pada Windows, Kmail berjalan

pada platform Linux.

- Thunderbird, email client yang sangat ampuh, merupakan kerabat dari firefox, dapat berjalan

pada platform Linux maupun Windows.

- Gaim, merupakan messenger terpadu untuk yahoo, MSN, icq, yang berjalan pada Linux.

- Skype, aplikasi penyedia VoIP yang dapat berjalan pada Linux maupun Windows.

- Open ssh, merupakan tool untuk login ke komputer lain secara remote. Ssh memberikan

jaminan security yang baik dengan adanya fungsi enkripsi terhadap data yang dikirimkan.

- Nmap, netcat, tools untuk scan jaringan dengan banyak fungsi dan kegunaan.

Contoh diatas hanya sebagian kecil dari aplikasi Open Source yang ada. Ribuan lainnya dengan

task yang spesifik menunggu untuk dimanfaatkan. Aplikasi Open Source dikembangkan oleh

banyak orang di seluruh dunia, sehingga pengembangannya tidak akan berhenti, dan akan selalu

ada inovasi-inovasi baru di dalamnya.

Page 24: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

Pengenalan Aplikasi OfficeBerbasis Open Source dengan OpenOffice.Org

Achmad FachrieAl Azhar Computer Club (ACC)

Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta Selatan

[email protected]

Pendahuluan

Di dalam dunia open source, ada beberapa aplikasi yang digunakan untuk mendukung dalam

melakukan pekerjaan kantor. Aplikasi perkantoran yang dikatakan bersifat open source karena

dalam penggunaannya bersifat free atau bebas digunakan tanpa keterbatasan yang menyulitkan

dalam penggunaan dan pengembangan.

Linux merupakan sistem operasi pelopor open source. Sehingga di dalamnya lahir pula aplikasi-

aplikasi lain yang bersifat open source. Dalam modul ini salah satunya akan membahas aplikasi

perkantoran bersifat open source. Dalam penggunaan dan pengembangan Linux sebagai sistem

operasi, tentu pada dasarnya memerlukan suatu environment yang mendukung penggunaannya,

atau dalam kata lain adanya sebuah window desktop. Salah satu window desktop yang sering

digunakan adalah KDE, dan dalam penggunaan dan pengembangannya memiliki aplikasi

perkantoran yang merupakan bawaan atau default dari KDE tersebut, yaitu KOffice. Di KOffice

terdapat berbagai aplikasi yang mendukung pekerjaan kantor yang mirip dengan aplikasi yang

selama ini akrab dengan kita, yaitu Microsoft Office. Tetapi KOffice memiliki keterbatasan pada

masalah kompabilitas penggunaan dengan aplikasi perkantoran lain, sehingga menyulitkan

pengguna untuk melakukan manipulasi dokumen ketika berpindah aplikasi. Oleh karena itu,

selain KOffice terdapat aplikasi perkantoran lain, yang lebih powerful dalam penggunaannya,

yaitu OpenOffice.org.

OpenOffice.org atau sering dikenal dengan OpenOffice merupakan aplikasi perkantoran yang

sering digunakan untuk membuat berbagai keperluan perkantoran, seperti word processor,

spreadsheet, presentasi dan lain-lain. Begitu lengkapnya hingga disejajarkan dengan aplikasi

perkantoran lainnya yang sangat dikenal di lingkungan Windows yaitu Microsoft Office. Pada

dasarnya aplikasi yang terdapat didalam OpenOffice ini mirip dengan aplikasi Office lain yaitu

StarOffice. Perbedaannya pada aplikasi StarOffice versi 6, lisensinya tidak free lagi. Sedangkan

Page 25: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

aplikasi OpenOffice tetap merupakan open source. Jadi, dapat dikatakan OpenOffice ini

merupakan versi free daripada StarOffice.

Secara umum, bila OpenOffice dijalankan dengan komputer yang memiliki spesifikasi minimal,

yakni pentium 166 dengan RAM 32 MB, maka proses loading-nya akan sangat lambat.

Kelambatan proses loading tersebut dikarenakan aplikasi pada OpenOffice kebanyakan

dijalankan secara aktif, sehingga membutuhkan waktu untuk memanggil aplikasi-aplikasi di

dalam OpenOffice.

Keuntungan yang dimiliki OpenOffice adalah kompabilitas yang baik dengan aplikasi perkantoran

lain, terutama Microsoft Office. Untuk pengolah kata atau word processor seperti Ms. Word,

OpenOffice memiliki OpenOffice Writer. Selain itu untuk mengolah spreadsheet di OpenOffice

memiliki OpenOffice Calc seperti halnya Microsoft Excel. Sedangkan aplikasi untuk membuat

berupa file presentasi, OpenOffice memiliki OpenOffice Impress yang mampu membaca format

file ppt yang berasal dari Microsoft Powerpoint.

Lebih dari semua aplikasi itu, OpenOffice juga memiliki aplikasi Drawing untuk menggambar,

HTML Document untuk membuat file dokumen HTML atau webpage. Ditambah dengan aplikasi

formula untuk membuat berbagai rumus matematika serta fasilitas untuk membuat label,

business card dan lain-lain.

Berikut ini merupakan catatan kecil tentang OpenOffice :

• Low cost. OpenOffice jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan program aplikasi yang

membutuhkan lisensi dalam penggunaan setiap release-nya. Sedangkan OpenOffice

tidak perlu membayar lisensi. Kalaupun ada biaya yang harus dikeluarkan itu hanyalah

biaya dari harga keping CD, download, buku, dan biaya distribusi.

• Easy Migration. Dengan menggunakan OpenOffice setiap user dapat dengan mudah

mengkonversi format file yang dibuat sehingga dapat digunakan pada aplikasi Ms. Office.

• Better Stability. OpenOffice jauh lebih stabil dibandingkan dengan aplikasi Office lain

yang rentan dengan gangguan virus dan gangguan crash karena dijalankan pada

lingkungan aplikasi yang tertutup.

• Better Performance. Peraihan release OpenOffice jauh lebih “bersahabat”

dibandingkan aplikasi lain yang meminta tuntutan saat beralih release.

• Export to PDF. Dokumen yang telah dibuat dengan OpenOffice dapat disimpan atau di

export ke dalam format PDF, sehingga dapat dibaca dengan aplikasi Adobe Acrobat

Reader atau sejenisnya.

Page 26: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

Aplikasi Penyesuaian File Tipe DokumenOpenOffice Writer .sxw, .sdw, .doc, .rtf, txt,

.htm/.html

Surat formal, form bisnis,

tugas sekolah, resume, koran

dan laporanOpenOffice Calc .sxc, .dbf, .xls, .sdc, .slk,

.csv, .htm/ .html

Spreadsheets, charts, tabel,

grafik, direktori personil, buku

alamat, anggaran dan

databaseOpenOffice Impress .sxi, .ppt, .sxd, .sdd Presentasi bisnis dan

akademik, presentasi web,

presentasi perkuliahan, dan

slide show.

OpenOffice Writer

OpenOffice Writer adalah suatu aplikasi pengolah kata (word processor) yang memiliki lisensi

publik atau gratis dan dikembangkan secara open source. Menulis menggunakan OpenOffice

Writer mirip dengan aplikasi word processing lainnya yang pernah digunakan atau yang sudah

ada sebelumnya. Word processor adalah seperti teks editor tetapi memiliki beberapa fasilitas

tampilan tambahan yang digunakan untuk format, desain dan cetak dokumen tanpa perlu

menghafal kode-kode tertentu. Selain itu masih banyak aplikasi word processor lainnya, misalnya

• Wordstar

• WordPerfect

• Microsoft Word

• AbiWord

Open Office Writer memiliki semua fungsi sebuah aplikasi pengolah kata seperti membuat,

mengolah, dan mengedit suatu dokumen. Yang tak kalah penting, dengan banyaknya aplikasi

word processor, OpenOffice Writer dapat membuka dan menyimpan berbagai macam dokumen

seperti yang sudah ditulis di atas. Misalnya Microsoft Office, Lotus 123, Text Macintosh, DOS,

Rict Text Format (RTF), dan sebagainya. Hal ini merupakan terobosan yang sangat berarti bagi

para pengguna sering dihadapkan masalah bagaimana bermigrasi dari dokumen satu ke

dokumen lainnya menggunakan word processor yang berbeda dengan mudah dan nyaman.

OpenOffice Writer adalah word processor yang baik dan memiliki tampilan format WYSIWYG

(What You See Is What You Get). Apa yang Anda lihat di OpenOffice Writer itulah yang

didapatkan jika mencetak dokumen. Tampilan yang dimiliki OpenOffice Writer tidak jauh berbeda

dengan aplikasi Word Processor yang dimiliki Microsoft Word.

Page 27: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

Gambar Perbandingan Tampilan Microsoft Word dan OpenOffice Writer

Interface utama atau lembar kerja adalah area untuk mengedit dokumen (ruang putih di tengah

window). Di bagian window terdapat bermacam-macam fungsi yang dikumpulkan ke toolbars

dan dengan menu-menu tersebut kita dapat menentukan format huruf, paragraph, ukuran kertas,

perataan (text alignment) dan masih banyak lagi.

Pada OpenOffice Writer terdapat berbagai macam tampilan menu dan juga sub-sub menu

lainnya. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.

Untuk melakukan kustomisasi toolbar dan menu pada OpenOffice Writer dapat dilakukan dengan

melakukan :

• cara pilih menu View > Toolbars > Customize. Setelah itu akan keluar jendela

Customize Toolbars

• Cara kedua adalah pilih menu Tools > Configure. Menu ini juga dapat digunakan

untuk kustomisasi menu.

Page 28: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

• Cara yang terakhir adalah klik kanan pada Toolbar > Customize atau Configure.

Setelah itu akan muncul gambar tampilan seperti pada gambar berikut ini.

Untuk menambahkan atau menghilangkan menu yang diinginkan, klik command Add--> atau <--Remove. Jika sudah sesuai dengan yang diinginkan, klik OK.

Salah satu kelebihan penggunaan OpenOffice Writer adalah sistem yang membuat pengguna

tidak perlu menulis lagi kata yang sudah ditulis. Secara otomatis OpenOffice Writer akan men-

scan setiap kata yang akan diketik. Jika kata tersebut mempunyai kesamaan dengan kata

sebelumnya, maka OpenOffice akan menampilkannya.

OpenOffice Calc

Dari perusahaan sampai dengan ke rumah-rumah, para profesional akan menggunakan

spreadsheets untuk memudahkan dalam melakukan pekerjaannya, terutama dalam hal catatan,

membuat chart bisnis dan memanipulasi data. OpenOffice Calc adalah software spreadsheets

yang memungkinkan untuk melakukan input dan manipulasi sel data (data cells) yang

terorganisasi dalam baris dan kolom, membuat daftar, memelihara record, dan menganalisa data.

Sebuah sel adalah pengisi untuk bagian individu dari data, seperti kuantitas, label atau formula

matematika.

Beberapa program pengolah spreadsheet yang sejenis dengan OpenOffice Calc adalah :

• StarCalc

• Lotus 123

• Quatro Pro

• SuperCalc

• Microsoft Excel

Page 29: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

Bila sudah menguasai salah satu program spreadsheet, maka tidaklah sulit untuk dapat

menggunakan program spreadsheet lainnya,. Karena sifat dan karakteristik perintah-perintah

pada program Spreadsheet hampir sama.

Pada saat membuka spreadsheet baru akan disediakan 3 sheets, Sheet1, Sheet2, Sheet3,

dengan minimal 1 sheet dan dapat menambah atau mengurangi sheet yang ada. Setiap sheet

terdiri dari 256 kolom, yakni kolom A sampai dengan kolom IV dan 32.000 baris.

Ada beberapa istilah dalam penggunaan OpenOffice Calc. Istilah-istilah tersebut adalah :

Istilah KeteranganUntitled1 Nama file standard OpenOffice Calc yang bisa diganti saat Save fileSheet1 Lembar kerja ke-1 dalam sebuah file, nama sheet ini bisa diganti sesuai

dengan keinginan pengguna.Cell Pertemuan antara 1 baris dan 1 kolomPointer Tempat mengetikkan data pada cell yang aktif

Pemasukkan Data

Seperti yang telah ditulis pada tabel. Dalam OpenOffice Calc terdapat layar tampak kotak yang

disebut cells. Sebuah cell merupakan elemen dasar dari worksheet. Setiap cell memiliki address yang diuraikan oleh huruf dari kolom dan angka dari baris di mana cell berada. Addresses ditulis

dalam bentuk A2, B16...

Page 30: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

Klik pada sebuah cell di layar. Perhatikan kotak hitam dan berbayang abu-abu yang lebih gelap

pada label kolom dan baris.Kotak hitam mengidentifikasikan cell yang aktif (active cell), atau

letak hasil ketikkan. Sebuah cell dapat terdiri dari text, numbers (angka) atau rumus-rumus

(formulas).

Menggunakan Rumus-Rumus (Formulas)

Beberapa hal penting mengenai rumus adalah :

• Setiap rumus diawali dengan = (tanda sama dengan). Rumus dapat diberikan langsung dalam

bentuk ekspresi matematik

• Hasil dari rumus akan ditampilkan pada cell di mana rumus berada Formula Bar berisi

• Function AutoPilot

• Sum

• Equal Sign

Function AutoPilot akan memandu anda dalam membuat rumus.

Contoh untuk memasukkan rumus:

1. Klik pada A1 untuk mengaktifkan cell

2. Kerik 12.5 dan tekan Enter

3. Ketik 23 dan tekan Enter (A2 adalah active cell)

4. Ketik 1000 dan tekan Enter (A3 adalah active cell)

5. Ketik = (A4 adalah active cell)

6. Klik pada A1

7. Ketik +

8. Klik pada A2

9. Ketik +

10. Klik pada A3

11. Tekan Enter (Hasil: 1035.5)

Rumus tersebut baik digunakan untuk menambahkan tiga cell, namun bagaimana jika

menambahkan 200 cell? Hal ini dapat terselesaikan dengan menggunakan fungsi-fungsi

(functions). Fungsi (functions) merupakan rutin computer, atau program mini yang

menyederhanakan operasi-operasi. Berikut contohnya:

1. Klik A4

Page 31: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

2. Ketik =SUM(

3. Klik A1 dan drag down hingga cell A3 (gunakan LMB ke bawah)

4. Ketik ) dan tekan Enter

Cara mudah menggunakan fungsi SUM:

1. Klik A4

2. Klik Σ di sebelah kiri Input Line (Simbol matematis untuk SUM.)

3. Klik green check mark

Tombol Σ secara otomatis menggunakan seluruh cells di atas active cell.

Fungsi SUM merupakan funsi yang paling sering digunakan pada spreadsheets. A1:A3 disebut

cell range. Ini menggambarkan "from A1 to A3". Ada ratusan fungsi lainnya yang tersedia dan

dapat diakses melalui:

11. Klik Help > Contents

12. Klik tab Contents

13. Klik ganda pada ikon Spreadsheets book

14. Klik ganda pada ikon Functions Types and Operators book

15. Klik ganda Mathematical Functions

16. klik pada link SUM pada bagian atas daftar.

Page 32: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source
Page 33: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

OpenOffice Impress

OpenOffice Impress merupakan aplikasi OpenOffice adalah salah satu paket yang terdapat dala,

OpenOffice suite yang dapat digunakan untuk membuat slide presentasi dan dokumen HTML.

Misalnya presentasi rencana proyek, produk, strategi marketing, akademis dan lain sebagainya.

Jika kita membandingkan dengan produk Microsoft Office, Open Office Impress lebih kurang

sama fungsinya dengan Microsoft Power Point.

Jika Anda pengguna Microsoft Power Point sejati, tentu tidak akan susah bagi Anda untuk

menggunakan aplikasi Impress ini. Meskipun ada perbedaan dalam beberapa feature namun

dalam pembuatan sebuah presentasi pada umumnya (tanpa menggunakan feature tambahan

untuk expert presentation) tidaklah ada perbedaan.

Dalam penggunaan OpenOffice Impress ini, pada awalnya akan muncul window menu autopilot

presentation yang menyedikan tiga buah pilihan pembuatan slide, yaitu :

• Empty presentation. Digunakan untuk membuat slide presentasi kreasi sendiri

berdasarkan desain dan efek yang sudah ditentukan di dalam OpenOffice Impress.

• From template. Untuk membuat slide presentasi berdasarkan template OpenOffice

Impress.

• Open Existing presentation. Untuk membuka slide presentasi yang sudah pernah

disimpan sebelumnya.

Gambar 1. Pemilihan tipe presentasi

Kemudian pilih tombol next untuk menuju fasilitas wizard selanjutnya atau klik tombol

create untuk langsung menuju proses penulisan materi presentasi. Gambar di bawah ini

adalah contoh halaman wizard selanjutnya.

Page 34: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

Saat kita membuat presentasi, setiap slide akan diberi 5 halaman tambahan dengan fungsi

tersendiri. Kelima halaman tersebut antara lain :

Normal : Halaman untuk menulis presentasi

Outline : Halaman yang berfungsi sebagai indeks tiap slide. Berisi tentang content slide

yang berada di halaman normal.

Notes : Halaman untuk menambahkan note (catatan) pada tiap slide. Catatan ini

berfungi sebagai penjelasan tambahan dari slide yang kita buat.

Handout : Halaman ini untuk mengatur tampilan slide jika presentasi akan dicetak menjadi

bentuk buku.

Slide sorter : Halaman ini untuk mengatur urutan dari slide yang akan ditampilkan

Page 35: Modul Seminar Pen Gen Alan Teknologi Informasi Berbasis Open Source

Saat ini aplikasi pembantu pembuatan presentasi yang sering digunakan adalah Microsoft Power

Point. Namun Open Office Impress adalah solusi alternatif kita dalam membuat presentasi

dengan aplikasi yang murah (gratis) dengan fasilitas serta kegunaan sama seperti Microsoft

Power Point.

Presentasi yang kita hadirkan menjadi tetap menarik karena Open Office Impress juga

menyediakan berbagai animasi alide dan efek-efek lainnya. Selain itu Impress menawarkan

fleksibilitas dalam pengisian content seperti pembuatan diagram, spreadsheet, dsb.

Impress juga memberikan kemudahan dalam file transition seperti fasilitas pengubahan

bentuk slide menjadi buku (handout), menjadi berkas e-mail, dokumen pdf, dsb. Dari sisi

keamanan Impress juga menyediakan fasilitas pemberian password untuk file presentasi yang

kita buat.

Penilaian secara menyeluruh dari pemakaian Impress dengan latar belakang MS Power

Point adalah mudah. Maka jika Anda sudah terbiasa menciptakan presentasi menggunakan MS

Power Point, pilihan berpindah menggunakan Impress sangatlah besar, karena dari sisi

kemudahan dan kemiripan kedua aplikasi tersebut.