Modul Risiko Pertama

download Modul Risiko Pertama

of 18

Transcript of Modul Risiko Pertama

  • 8/7/2019 Modul Risiko Pertama

    1/18

    J C I - ~ Y S(; l ' (V\vd(Y":L\-\3 I O \ 9 C J n__&

    ~ Q . J i ~oA n n a

    _ A 7 _ _ ~ -KONSEP RISIKO DANKETIDAKPASTIAN

    Oleh:Anna Fariyanti, Tintin Sarianti dan Netti Tinaprilla

    TUJUAN INSTRUKSIONAL Ui\lUMSete lah menyelesaikan mata kuliah uu,mahasiswa mempunyai kernampuan dalammenganalisis risiko bisnis d a J a I 1 1 agribisnis dandapat menyusun strategi pengelolaan risiko.TUJUAN INSTRUKSIONAL KI-rUSUSMahasiswa dapat menjelaskan mengenai konseprisiko dan ketidakpastian, hubungan risiko danpendapatan serta perilaku dalam menghadapirisiko

    PENDAHULUAN

    Pad'a umumnya setiap orang selalu ingin mengetahui mengenai segalasesuatu yang akan terjadi pada masa yang akan datang karena pada dasamyaorang ingin kepastian. Dalarn kehidupan sehari-hari, keinginan orang untukmengetahui hari depan menyebabkan maraknya berbagai jenis peramalan.Ironisnya justru kegemaran manusia untuk berspekulasi telah mendorong upayauntuk memperhitungkan risiko seeara kuantitatif.

    Pada aktivitas bisnis, baik bisnis dalarn skala besar maupun dalam skalakecil, para pelaku bisnis tidak terlepas dari risiko. Hal tersebut mengandung artibahwa pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatan bisnis selalu dihadapkan dengan"risiko Selain risiko, pelaku 'bisnis dalam menjalankan bisnis juga dihadapkan

    B i s n 1 5 1 . if q r i ' { q n \

    \

  • 8/7/2019 Modul Risiko Pertama

    2/18

    dengan situas: yang dinarnakan ketidakpastian. Sernentara itu pada umumnyapelaku bisnis akan berusaha untuk menghindari risiko dan ketidakpastian.

    l s t i l u h risiko (risk) dan ketidakpastian iuncertaintyi di bcbcrapa literatursenng digunakan secara bersarnaan dalam satu kesatuan, yaitu risiko danketidakpasiian. Selain itu terdapat bcberapa pendapat yang menyatakan bahwarisiko diartikan sarna dengan ketidakpastian. Namun demikian secara ilmiahkedua konsep tersebut, yaitu risiko dan ketidakpastian, merupaka konsep yangberbeda. Dibawah ini akan diuraikan mengenai konsep fisiko dan ketidakpastian.

    PENGERTIAN RISIKO (RISK) DANKETIDAKPASTIAN (UNCERTAINTY)

    Istilah risiko dan ketidakpastian secara teoritis mernpunyai pengertianyang berbeda, meskipun seringkali kedua istilah tersebut digunakan secarabersarna-sama .. Robison dan Barry (1987), menyitir pendapat Frank Knight, yang

    dapat diketahui oleh pelaku bisnis sebagai pembuat keputusan dalam bisnis. Pad a~~

  • 8/7/2019 Modul Risiko Pertama

    3/18

    bahwa ke tid akpastian m enun jukkan pe lu ang sua tu ke jad ia n yang tid ak dapa td ik e tahlli okh pe laku bisn is sebaga i pcmblla t kep lltu san . Pe lu .mg ke jad ia n yangtid ak dik eiahui seca ra kuantitatif atau sulit diukur oleh pelaku bisn is d apa tdikarenakan beberapa ha l diantaranya tidak ada in fonna si a ta u da ta pendukun~ba ik berd a sa rk an da ta his toris a ta u peuga lam an pe laku bisn is se lam a menge lolakeg ia tan usaha da lam menghadap i su a tu ke jad ian . Se lam a pe lu ang sua tu ke jad ia n---------------~ti a x dapa t d iuku oleh pe laku bisn is m aka ke jad ia n te rsebu t te rm a suk da lam

    k~n.Gambaran mengena i ris iko dan ke tidakpa stia n dapa t d iliha t da lam sua tu

    kontinum seperti Gamsa r I.

    Pe lu ang dan Hasild ike tahu i

    Pe lu ang dan Hasil tid akd ike tahu i

    PUSKY EVENTS UNCE~TAIN EVENTSI t "

    Gamba r I. R isk - Unce rta in ty Continuum (Sumbe r : Debe rtin , 1986)

    Pad a Gambar 1 menun jukkan bahwa pada kontinum sebe lah k irirn enggamba rkan ke jad ian yang be ris iko d im ana pe luang dan ha sil d a ri sua tuke jad ia n dapa t d ik e tahu i oleh pengambil k epu tu san . D i sis i la in pad a kon tinumyang te rle ta k sebe lah kanan yang menggam ba rkan ke jad ian ke tidakpa stia n dirnana .pe lu ang dan hasil da ri su a tu ke jad ia n tid ak d ik e tahu i oleh pengambil kepu tu san .

    Bebe rapa ke jad ia n sepe rti pada bisn is usaha tan i d apa t te rle ta k an ta ra duaku tub yang berlawanan ya itu risiko dan ke tidakpa stia n . Dengan ka ta la in padakeg ia ta n usaha tan i, sebag ian besa r ke ja d ian te rle ta k d ite ngah-tengah kon tinum ,

    3

  • 8/7/2019 Modul Risiko Pertama

    4/18

    , .yang ar t inya bcberapa peluang kejadian dapat diketahui (sepcrti kcjadian adanyaiharua dan pcnyakit, musim kemarau, musim hujan) dan bcberapa peluang

    kejadian lidak dapat diketahui (sepcrti kejadian bencana gempa dan banjir},

    ketidakpastian yang dihadapi oleh para pelaku bisnis dapat bersifat persona Haltersebut mernpunyai arti bahwa diantara pelaku bisnis satu dengan lainnyamemungkinkan mempunyai persepsi yang berbeda dalam memandang suatukejadian yang sama. Bagi pelaku bisnis tertentu akan meJihat suatu kejadiansebagai risiko karena mereka mampu menentukan peluang kejadian tersebut daripengalaman yang pemah dialami. Sedangkan bagi pelaku bisnis lainnya melihatkejadian yang sama tersebut sebagai ketidakpastian karena sulit dalammenentukan peluang kejadian tersebut.

    bisnis. Beberapa contoh indikasi adanya fisiko dalam bisnis diantaranya adanyafluktuasi produksi, fluktuasi harga output, atau flukutasi pendapatan untuk setiapsatuan yang sama.Sebagai contoh dapat dilihat ilustrasi berikut ini :I. Pelaku bisnis budidaya kentang pada musim hujan menanam kentang seluas I

    hektar dengan menggunakan input (benih, pupuk, tenaga kerja ) dalam jumlahtertentu dan hasil panen sebanyak 25 ton. Pada musim kemarau, pelaku bisnismenanam kentang dengan luas lahan dan jumlah input yang sam a seperti padamusim hujan namun demikian hasil panen ternyata berbeda yaitu sebanyak 20

    4

  • 8/7/2019 Modul Risiko Pertama

    5/18

    ton. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pelaku bisnis kcntant; menghadapirisiko produksi kentang kareua dcugan penggunaan input yang sarna dariwaktu ke waktu tetapi hasil pancu berflukutasi. Risiko produksi tersebut dapatdisebabkan oleh musim, curah hujan atau hama dan penyakit tanaman.

    2. Pelaku bisnis budidaya kentang pada musim hujan menanarn kentang seluas Ihektar dengan menggunakan input (benih, pupuk, tenaga kerja ) dalam jumlahtertentu dan hasil panen sebanyak 25 ton. Pada musim kemarau, pelaku bisnismenanam kentang dengan luas lahan 0.5 hektar dan jumlah input yangdigunakan lebih rendah dari musim sebelumnya dan hasil panen sebanyak12.5 ton. Kondisi tersebut tidak menunjukkan risiko karena fluktuasi hasilpanen tersebut disebabkan oleh penggunaan input yang lebih rendah darisebelurnuya. Sernentara itu fluktuasi produksi dapat rnenggambarkan risikojika dari setiap penanaman tidak ada perubahan penggunaan input ataudengan kata lain penggunaan input harus tetap tetapi hasil ada perbedaan ..~~_::_:.=_~ ~_..:__ __ _c:.__--Untuk mernastikan kejadian di atas risiko atau bukan dapat dibandingkanproduktivitas (bukan produksi) kentang antar musim yaitu pada musim hujan25 ton/ha dan musim kemarau juga 25 ton/ha. Dengan demikian hasil setiapmusim konstan tidak berfluktuasi.

    KONSEP PELUANG, EKPEKTASI, VARIAN DAN STANDAR DEVIASI

    Adanya risiko pada kegiatan bisnis menyebabkan terdapat berbagai, kemungkinan suatu kejadian seperti kemungkinan untuk menghasilkan produksiatau pendapatan di atas atau dibawah rata-rata. Konsep risiko yang telahdijelaskan terdahulu mempunyai keterkaitan dengan peluang suatu kejadian.

    5

  • 8/7/2019 Modul Risiko Pertama

    6/18

    Pcluang (probability) menunjukkan

    kondisi Iingkungan internal dan ekterna L Pengukuran peluang da lam kegiatanusaha sehari-hari dapat didekati dengan teknik sederhana seperti contoh berikut :

    1. Seseoraug melempar uang logam ingin mengetahui berapa peluang keluarangka dan gambar. Jika dengan melempar selama 10 kali, yang keluar angka3 kali dan keluar gambar 7 kali maka peluang keluar angka sebesar 0.3 (30%) dan peluang keluar gambar sebesar 0.7 (70%).

    2. Jika pelaku bisnis usaha budidaya padi selama 10 musim tanam memperolehproduksi terendah selama 2 kali musim tanam, produksi tertinggi selama 3kali musim tanam dan produksi 1101111a1 selama 5 kali musim tanam, makapeluang terjadinya produksi terendah yang dihadapi pelaku bisnis tersebutsebesar 0.2 (20%), peluang produksi tertinggi sebesar 0.3 (30%) dan peluangproduksi n0n11aI sebesar 0.5 (50%).

    Dengan menggunakan data atau pengalaman beberapa waktu sebelumnya (timeseries) maka peluang suatu kejadian dapat diukur dan dapat dianalisis mengenairisiko bisnis.

    Selain konsep peluang, dalarn menganalisis risiko sangat pentingmengetahui mengenai konsep ekspektasi (expected). Sebagai contoh, pelakubisnis dalarn mengelola kegiatan usahanya mempunyai harapan terhadapproduksi, harga, atau pendapatan yang akan diperoleh pada masa datang.

    ~ yang urnum digunakan dalam menganalisis mengenaipengambilan keputusan yang berhubungan dengan risiko yaitu expected utility"l

    6

  • 8/7/2019 Modul Risiko Pertama

    7/18

    model (Robison and Barry,1987). Model ini digunakan karen a adanya kelernahanyang terdapat pacta expected return model, yaitu yang ingin dicapai oleh seseorangbukan nilai treturn) tetapi kesejahteraan (lItllity).

    Lima komponen pengarnbilan keputusan diantaranya adalah sebagaiberiku t :

    I. the states of nature (Kejadian)2. the possible outcomes (Hasil)3. the probabilities of outcomes (Peluang)4. the choices (Altematif)5. the decision rule for ordering choices (Keputusan)

    Selanjutnya ekspektasi utilitas secara matematis dapat ditunjukkan sebagaiberikut :

    EU(Aj) = 'f_p(SJU(Yij), untukj = 1,2,~--l;J d . . t - f~~sl ~a .uoJ~ '_ '= I ~J ~ey;.nt

  • 8/7/2019 Modul Risiko Pertama

    8/18

    Selain ref IIrIi,1 dapat juga diukur mcngenai ekspektasi produk si , harga atau~ ------lainnya. Sebagai contoh seorang pelaku bisnis se la rna mengelola kcgiatan bisnispadi memperoleh hasil produksi padi dan peluangnya seperti tcrlihat pada Tabel 1.

    "Tabel l.Peluang dan Hasil Produksi Padi pada Setiap Kejadian

    Kcjadian Peluang Kejadian Hasil (ton/ha)Produksi Tertinggi 0.2 6Produksi Terendah 0.3 3Produksi Normal 0.5 4

    Berdasarkan infonnasi pada Tabel 1 dapat dihitung produksi padi yang. . . . _ _ _ ___. . . . . .___diharapkan dengan menjumIahkan perkalian peluang dan hasil dari setiap~kejadian. Dengan demikian dapat diperoleh produksi padi yang diharapkandengan memperhitungkan risiko yang dihadapi selama meugelola bisnis padisebesar (0.2 x 6) + ( 0.3 x3) + (0.5 x 4) =4.1 tonlha.

    Penilaian risiko dilakukan dengan mengukur nilai ~ yang:----__----

    Gruber (1995) terdapat eberapa ukuran risiko iantaranya adalah nilai varian,. . . . --

    standar deviasi dan koefisien variasi. Ketiga ukuran tersebut berkaitan satu sarna- - - - - - - '-------lain dan nilai varian sebagai penentu ukuran yang 1ainnya. Seperti misalnyastandar deviasi merupakan akar kuadrat dari varian sedangkan koefisien variasi .merupakan rasio dari standar deviasi d~ngan nilai ekspektasi return dari suatu~._Return yang diperoleh dapat berupa pendapatan, produksi atau harga.

    Seorang yang melakukan anal isis risiko harus berhati-hati dalam

    skc\ar deJWJ Ik : : e t - . \b riC l J \

    menggunakan ukuran varian dan standar deviasi untuk memperbandingkan risiko:0 ~C\.I k \ . ( ) . . c \ n : r r \brfCtI\

    S~nd\ dtvl05iEQ _

    8

  • 8/7/2019 Modul Risiko Pertama

    9/18

    d ia nta ra be hcru pa kegiatan, karena kcdu.u iya merupakan ukuran absolu t dan tidakmempert imbangkan hasil yang diharupk.in. Untuk membandingkan asel dengan

    8Koefis ien variasi merupakan ukuran yang sangat tepat bagi pengambil ,keputusan khususnya dalam memilih salah satu alternatif dari beberapa kegiat nusaha dengan mempertimbangkan risiko yang dihadapi dari setiap kegiatan usahauntuk setiap return yang diperoleh, Jib ni lai varian dan standar deviasi digunakanoleh sorang untuk mengambil keputusan dengan membandingkan risiko yangdihadapi pada beberapa kegiatan usaha, maka dikhawatirkan akan terjadikeputusan yang kurang tepat. Dalam menganalisis suatu perbandingan antarakegiatan usaha harus dilakukan dengan satuan yang sama, seperti untuk setiapreturn dalarn hal ini produksi, harga atau pendapatan.

    ,Nilai varian dan standar deviasi yang rendalr dapat menghasilkan nilaikoefisien variasi yang tinggj, demikian sebaliknya qilai varian atau standar deviasi

    yang tinggi dapat menghasilkan qi'lai.koefisiel1 yariasi yang rep.Oah. Hal tersebutterjadi karena sangat tergantung ekspektasi return yang diperoleh dari setiapkegiatan usaha. Dengan ukuran koefisien variasi, perbandingan diantara kegiatanusaha sudah dilakukan dengan ukuran yang sama yaitu risiko untuk setiap return.

    Lebih lanjut penjelasan dibawah ini menguraikan mengenai beberapa ukuran~dalam anal isis risiko sebagai berikut :..------ .1. Varian

    Secara praktis, pengukuran varian dari return merupakan penjumlahanselisih kuadrat dari return dengan ekspektasi return dikalikan dengan peluang dari

    9

  • 8/7/2019 Modul Risiko Pertama

    10/18

    '". C T , ' =:I j)ij (Ri( Ri.I =1

    setiap kejadian. Nilai varian dapat dituliskan dengan rumus sebagai bcrikut (Eltondan Gruber, 1995) :

    Rumus varian dari return tersebut dapat juga dituliskan dalam bentuksebaga i be riku t :

    I

    mRi=IPij Rij

    j=i

    Sementara itu untuk memperoleh nilai ekspektasi return dapat dihitungdengan rumus sebagai berikut :

    Ri =pi! Ri! + Pi2Ri2+ Pi3Ri3 +.....+PimRim

    Penjabaran dari rumus ekspektasi retum dapat dituliskan sebagai berikut :

    dimana:2 V . d .0i = anan an return

    Pij = Peluang dari suatu kejadian (i = aset ,j =kejadian)Rij = ReturnRi = Ekspektasi return ( J - R )Peluang dari suatu kejadian pada kegiatan usaha dapat diukur berdasarkan

    pada pengalaman yang telah dialami pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatanusaha. Misalkan saja dalarn menjalankan kegiatan produksi, pelaku bisnismenghadapi produktivitas yang tinggi, rendah dan normal. Hal itu menunjukkanterdapat tiga kejadian yang dihadapi pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatan

    . ...10

  • 8/7/2019 Modul Risiko Pertama

    11/18

    bisnis. Sclanjutnya dari masing-masinu kejadian tersebut harus dihitung peluangkejadiannya. Pada kondisi aktual, mcngukur peluang kejadian dapat dilakukandengan mclihat frekuensi dari masing-rnas ing kejadian untuk periode waktutertentu. Kernbali pada contoh di atas, jika pelaku bisnis telah melakukan kegiatanusaha selarua 10 kali waktu dengan frekuensi kejadian produktivitas tinggi, rendahdan normal masing-masing sebesar 2 kali, 3 kali dan 5 kali maka peluangproduktivitas tinggi, rendah dan normal masing-rnasing sebesar 0.2 (20 persen) ;0.3 (30 persen ) dan 0.5 (50 persen). Total peluang dari beberapa kejadian

    berjumlah satu, dan secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: -InL Pij= 1

    i= v

    Atau dapat juga dituliskan sebagai berikut :

    j)il + Pi2 + Pi3 +.....+ pim = 1Dari nilai varian dapat menunjukkan bahwa semakin keeil nilai vanan

    maka semakin kecil penyimpangannya sehingga semakin keeil risiko yangdihadapi dalam melakukan kegiatan usaha tersebut.2. Standar Deviasi

    Standar deviasz dapat diukur dari akar kuadrat dari nilai vanan. Seearamatematis standar deviasi dapat dituliskan sebagai berikut :

    Makna d.iri ukuran standar deviasi seperti halnya varian, artinya semakinkecil nilai standar deviasi maka semakin rendah fisiko yang dihadapi dalamkegiatan usaha.i~\(~\-~C~l)'l)

    'jr\ e.'l-~e& f'e\Vffi 11

  • 8/7/2019 Modul Risiko Pertama

    12/18

    3. Koefisicn variasiKoefisicn variasi diukur dari rasio standar deviasi dengan return yang

    diharapkan atau ekspektasi return (expecu! return). Secara matematis koefisienvariasi (CV) dapat dituliskan sebagai berikut :

    [ CV ~ a"R, JSernakin keeil nilai koefisien varrast maka sernakin reudah risiko yang

    dihadapi.Aplikasi dari ukuran diatas dapat dilihat pada kasus bisnis produksi

    kentang dan kubis terkait dengan risiko harga produk seperti terlihat pada Tabel 1.Tabel 2. Perbandingan Risiko Harga pada Bisnis Kentang dan Kubis

    Ukuran Bisnis Kentang Bisnis KubisVarian 286708.042 t 152074.643Standar deviasi 522.007 364.372Koefisien variasi 0.209 ' 0.351Sumber : Fariyanti (2008)

    Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa dilihat dari nilai varian menunjukkanbahwa pada bisnis kentang mempunyai nilai varian yang lebih tinggidibandingkan dengan bisnis kubis. Demikian halnya dengan nilai standar deviasipada bisnis kentang mempunyai nilai lebih tinggi dibandingkan bisnis kubis.Namun demikian dilihat dari nilai koefisien variasi menunjukkan bahwa bisnisken tang mempunyai nilai lebih rendah dibandingkan dengan bisnis kubis. Haltersebut menunjukkan bahwa untuk setiap rupiah harga yang diharapkan ternyatabisnis kubis menghadapi risiko harga yang lebih tinggi dibandingkan kentang.Jika pelaku bisnis dihadapkan pada kendala anggaran dan akan mengembangkan

    12

  • 8/7/2019 Modul Risiko Pertama

    13/18

    salah satu bisnis dari dua alternatif tcrsebut maka pelaku bisnis dapat memilihbisnis kentang untuk dikembangkan karcna risiko harga yang dihadapi lebihrendah dibandingkan bisnis kubis. Kondisi tersebut di atas juga menggambarkanbahwa nilai varian yang besar sebagai indikasi .risiko memberikan ekspektasi yangJ'*besar pUla.,$

    HUBUNGAN RISIKO DANRETURN

    Bagi investor, terdapat dua hal yang sering menjadi perhatian dalammemutuskan investasinya, yaitu return dan risiko investasi. Pada kasus saham-saham di pasar modal, yang memiliki return yang sarna, investor akan mencaririsiko yang terendah. Sedangkan untuk sekuritas-sekuritas yang merniliki risikoyang sarua, investor memilih return yang tinggi. Dengan melakukan investasisaham di pasar modal, investor berharap dapat melipatgandakan modalnya lebihbesar dibanding dengan return pada investasi lain. Besarnya return tergantungdari kesediaan investor untuk menanggung risiko. Semakin besar risiko yangdiambil maka semakin besar harapan return yang akan diterima, sesuai dengankarakteristik saharn yakni high risk-high return. Saham memberi kemungkinanuntuk mendapatkan return yang tinggi, tetapi juga bisa membuat investormengalami kerugian besar.

    Risiko terjadi akibat adanya unsur ketidakpastian dalam semua investasiBerapa hasil yang akan diperoleh dari investasi tidak diketahui dengan pasti,sehingga investor hanya dapat memperkirakan besar keuntungan yang diharapkandan kemungkinan hasil yang sebenarnya akan menyimpang dari yang diharapkan.Jadi risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan return yang diperoleh

    13

  • 8/7/2019 Modul Risiko Pertama

    14/18

    menyimpang dari retllrn yang diharapkan. Perbedaan antara refilm yangdiharapkan (refilm yang diantisipasi investor di masa mendatang) dcugan returnyang benar-benar diterima (return yang dipcrolch investor) merupakan risiko yangharus selalu dipertimbangkan dalam proses investasi.

    Sedangkan return dapat didcfinisikan sebagai tingkat keuntungan yangdiperoleh atau diharapkan dari suatu invcsrasi selarna satu periode waktu, yangakan diperoleh di masa mendatang. f!.etlmr merupakan kompensasi atas risikoyang hams ditanggung oleh investor atas investasi yang dilakukanny~. Sumber-

    sumber return yang merupakan faktor motivasi bagi investor dalam berinvestasiadalah i divideu, yaitu pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatuinvestasi saham dan capital gain, yaitu perubahan harga sekuritas berupa kenaikanharga saharn yang mernberikan keuntungan bagi investor. Melalui investasi,investor berkeinginan untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Akantetapi harus dipahami adanya hubungan antara return dan risiko yang terkandung

    dalam suatu investasi. Hubungan return dan risiko searah dan tinier, artinyasemakin besar return yang diharapkan, maka semakin besarpula risiko yang hamsditanggungf Dengan kata lain investor yang berharap memperoleh tingkatkeuntungan yang tinggi, berarti bersedia menanggung risiko yang tinggi pula.Oleh karena itu tidak relevan mengharapkan keuntungan yang sebesar-besarnyamelalui investasi pada aset yang menawarkan return paling tinggi, karena harus

    juga mernpertimbangkan tingkat risiko yang hams ditanggung ..Standar deviasi rnengukur volatilitas dari return, cara ini sering digunakan

    untuk mengukur risiko. Secara statistik metode standar deviasi memiliki beberapakelebihan diantaranya pengukurannya dilakukan dengancara menyebarkan return

    14

  • 8/7/2019 Modul Risiko Pertama

    15/18

    (mernperhitungkan nilai yang terjadi di alas dan di bawah expected r('{1ln1). Disamping itu srandar deviasi juga dapat d igu nakan dengan meuggunakan da aaktual return masa lala (ex post standar deviasi) atau dari estimasi po lens ialtreturnnra (ex ante standar deviasi).

    Dalam melakukan estimasi return, hams dibedakan antara return realisasiyaitu return yang telah terjadi dan return ekspetasi (expected return) yaitu returnyang belurn terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Returnrealisasifyang dihitung berdasarkan data historis penting sebagai salah satu ukuran

    kinerja suatu perusahaan.

    PERILAKU SEORANG PELAKU BISNIS DALAM MENGHADAPI RISIKO

    Setiap pelaku bisnis dalam menghadapi risiko mempunyai perilaku yangberbeda- beda. Terdapat tiga karakteristik pelaku bisnis dalarn menanggapiadanya risiko yaitu sebagai berikut :

    1. Risk Taker/Lover

    2. Risk Averter

    3. Risk Neutral

    Perilaku pelaku bisnis dalarn menghadapi risiko dapat dijelaskan berdasarkan teoriutilitas seperti yang terlihat pad a Gambar 2.

    15

  • 8/7/2019 Modul Risiko Pertama

    16/18

    ExpectedReturn

    UlRisk Averter

    U2Risk Neutral

    U3Risk Taker/Louer

    Varian ReturnGarnbar 2 . Hubungan An ta ra Varian dan Expected Return

    (Sumber : Debertin , \986)Gambar 2 rn enun jukkan hubungan an ta ra varian return, y an g rn eru pak an

    uku ran tingkat r is iko, dengan return yang d iharapkan , y ang merupakan tingka tkepuasan pembuat k epu tu san . S ik ap pembua t kepu tusan da la rn menghadap i ris ikodapat d ik lasif ik asik an menjad i tiga ka tegori sebaga i be riku t :

    )'l. i Pembua t k epu tu san yang taku t te rhadap ris iko (Risk Averter) menunjukkan. jik a U 1 d iasum sik an ku rva isou tiliti p embua t k epu tusan maka adanyakena ikan varian return yang merupakan ukuran tingkat ris iko akand iimbang i d engan mena ikkan re tu rn yang d iharapkan .

    j.1Pernbua t k epu tusan yang ne tra l te rhadap ris iko (Risk Neutral)menunjukkan jik a U 2 d iasum sikan ku rva isou tiliti pembua t k epu tusanmaka adanya kena ik an varian return yang merupakan uku ran tingkatris iko tidak akan d iim bang i dengan rn enaikkan re tu rn yang d iharapkan .

    l\.nhQ_ 1f~(\{bI S ( v) JQ"'~n InlC()Wl ~ < " ' ' 1 ) \J\J

    j

    16

  • 8/7/2019 Modul Risiko Pertama

    17/18

    'ti. 3 Pernbuat kepu tusan yang beran i icrhadap ris iko (Risk Taker/Lover)'menunjukkan jika U J d iasum sikun k urva isou tiliti pembuat kcpu tusanrnaka adauya kena ikan varian return yang merupakan ukuran tingkatris iko akan d iimbang i oleh pernbuat kepu tusan dengan kcsed iaanyamenerima retu rn yang d iharapkan lebih rendah.

    Ben tuk lain yang dapa t meuggambarkan perilaku ind ividu da lammenghadap i ris iko dapa t d iliha t pad a Gambar 3 yang menunjukkan kepuasanind ividu berkaitan dengan kemungkinan pendapa tan .

    U U(y)2 U(yh

    .-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.~

    yGambar 3 . Fungsi U tilita s dengan M arg inal U tility M enurun , M eningka t dan Tetap

    Berdasarkan Gambar 3 ind ividu yang d igambarkan pad a kurva U(y)1te rrnasuk dala rn perilaku risk averter. Kurva tersebu t rnenunjukkan kepuasanmarg inal u tiliti yang semakin menu run (diminishing marginal utility) daripendapatan . M esk ipun tambahan pendapatan se lalu meningkatkan kepuasan ,namun demik ian kenaikan kepuasan yangd ihasilkan karena kena ikan pendapatan

    17

  • 8/7/2019 Modul Risiko Pertama

    18/18

    , .. .

    yang mendek ru i titik orig inalakan lebih bcsar dari kenaikan kcpuasan karenakenaikan pendupatan berikutnya. Analog dengan risk averter, pad a risk lover,kepuasan marginal ut i liti yang sernakin m cn ing kat (increasing margiuo! utility)dari pendaparan (U(y)2). Sedangkan pada risk neutral (U(y) 3), kepuasan marginalutiliti yang tetap tconstan marginal utility).

    Referensi:Debertin, D.L. 1986. Agricultural Production Economics. Macmillan Publishing

    Company. New York.Elton and Gruber. 1995. Modem Portfolio Theory and Investment Analysis. John

    Wiley and sons Inc.Harwood, J, R.Heifner and K.Coble, J, Perry and A, Somwaru. 1999. Managing

    Risk in Fanning: Concepts, Research and Analysis. Economic ResearchService, USDA.

    Robison, L.J. and P.1 Barry. 1987. The Competitive Finn's Response To Risk.Macmillan Publishing Company. New York.

    Roumasset, JA. Jlvl. Boussard and I. Singh. 1979. Risk, Uncertainty andAgricultural Development. Southeast Asian Regional Center for Graduate. Study and Research in Agriculture Phillippines.

    Siahaan.2007. Manajemen Risiko : Konsep, Kasus dan Imple.nenrasi. PT.ElexMedia Kornputindo. Jakarta.

    18