Modul Praktikum Massa
-
Upload
octora-rosyadi -
Category
Documents
-
view
44 -
download
6
Transcript of Modul Praktikum Massa
LAPORAN VISITASI
BAB VIMODUL PRAKTIKUM
KALIBRASI MASSA DAN TIMBANGAN
6.1 PENGETAHUAN MASSA DAN TIMBANGAN
Terminologi Massa/Bobot (Weight) adalah materi yang menyatakan ukuran massa, dalam hal ini mengacu pada karakteristik fisik dan metrologi: bentuk, dimensi, bahan, kualitas permukaan, nilai nominal dan maksimum error yg diijinkan Akurasi Kelas Massa adalah kelas massa yg sesuai dgn persyaratan metrologi tertentu utk menjaga error agar sesuai dgn spesifikasi.Scope (Ruang Lingkup) Memberikan rekomendasi berupa karakteristik fisik dan metrologi agar sesuai dgn persyaratan massa yg digunakan: a. menguji sebuah instrumen penimbangan b. menguji kelas massa dgn akurasi yg lebih rendah c. bersama dgn instrumen penimbangan Kelas massa yg digunakan utk menguji kelas massa dgn akurasi yg lebih rendah, diantaranyaa. E1 : Bobot yg digunakan utk melakukan penelusuran (sesuai dgn Standar Internasional OIML) antara massa standar nasional dan kelas E2 atau yg lebih rendah. b. E2 : massa yg digunakan utk melakukan pengujian awal terhadap kelas massa F1 ( bisa digunakan sebagai kelas massa E1 jika di dalam sertifikat kalibrasi dilengkapi dgn data tingkat kekerasan permukaan dan faktor efek medan magnet ) c. F1 : massa yg digunakan untuk melakukan pengujian awal terhadap massa F2.d. F2 : massa yg digunakan utk melakukan pengujian awal thd massa M1 e. M1 : massa yg digunakan utk melakukan pengujian awal thd massa M2 f. M2 : massa yg digunakan untuk melakukan pengujian awal terhadap massa M3 Akurasi Minimum Kelas Massa yang digunakan pada instrumen penimbanganAkurasi kelas massa yang digunakan pada instrumen penimbangan harus dipilih sesuai dengan persyaratan OIML ( Instrumen penimbangan non automatic)- F1, E1 : Massa yg digunakan pada penimbangan dgn akurasi kelas I - F2 : Massa yg digunakan utk melakukan transaksi komersial yang sangat berharga (seperti emas dan batu permata) pada instrumen penimbangan dgn akurasi kelas II. - M1 : Massa yg digunakan pada instrumen penimbangan dgn akurasi kelas II - M2 : Massa yg digunakan utk transaksi komersial biasa pada instrumen penimbangan dengan akurasi kelas IIError maksimum yg diijinkan dalam melakukan pengujian Error maksimum yg diijinkan pada pengujian awal dan seterusnya untuk masing-masing massa diberikan pada tabel 1. Untuk masing-masing massa, ketidakpastian diperluas U pada k = 2 massa konvensionalnya harus kurang/ sama dgn 1/3x error maksimum yg diberikan pada tabel 1. Utk masing-masing massa konvensional dapa dihitung dengan menggunakan : Mo (m U) Mc Mo + (m U)Tabel 1 Error Pengujian
Nilai Nominal
m (mg)
E1E2F1F2M1M2M3
50 kg25752507502500750025000
20 kg10301003001000300010000
10 kg5155015050015005000
5 kg2.57.525752507502500
2 gr0.0120.040.120.41.2412
1 gr0.010.030.10.31310
500 mg0.0080.0250.080.250.82.5
Tabel 1 lanjutan...
200 mg0.0060.020.060.20.62
100 mg0.0050.0150.050.150.51.5
50 mg0.0040.0120.040.120.4
20 mg0.0030.010.030.10.3
10 mg0.0020.0080.0250.080.25
5 mg0.0020.0060.020.060.2
2 mg0.0020.0060.020.060.2
1 mg0.0020.0060.020.060.2
Bentuk (Shape) Deskripsi umum - massa harus memiliki bentuk geometris sederhana untuk memudahkan pembuatannya, massa juga tidak boleh memiliki ujung yang tajam serta tidak diperbolehkan ada cekungan (untuk menghindari adanya deposit) - massa-massa yg dikumpulkan dalam satu set harus memiliki bentuk yg sama (kecuali massa 1 gram ke bawah) Massa yang kurang /sama dgn 1 gram - massa yg kurang /sama dgn 1 gram harus dibentuk dalam kawat persegi agar mudah diambil (karena bentuk akan menunjukkan nilai nominal massa) lihat table 2 di bawah ini:
Tabel 2 ukuran dan bentuk massa
Nilai Nominal(mg)Bentuk Segi
Kawat(Segmen)
5-50-500Segilima5 segmen
2-20-200Persegi2 segmen
1-10-100-1000Segitiga1 segmen
- massa yang dikumpulkan dalam satu set, membentuk rangkaian massa bisa memiliki bentuk yang berbeda-beda. Massa sama dengan / lebih besar dari 1 gram - nilai nominal massa 1 50 gram bisa memiliki dimensi yang bervariasi. (misal berbentuk silinder atau kerucut, dimana tingginya mendekati diameter utama dan [3/4 5/4] dari diameternya) - kelas M1,M2 dan M3 dgn nilai nominal 5 50 kg bisa juga memiliki bentuk persegi dgn ujung yg dibulatkanSusunan (Konstruksi) Kelas massa E1 dan E2 harus padat dan tidak memiliki lobang udara serta terbuat dari bahan yg sama dan merata. Kelas massa F1 dan F2 dari 1 gram - 50 kg bisa terdiri dari satu atau lebih material dan boleh memiliki lubang angin (cavity) yg tdk melebihi 1/5 dari total volume massa Kelas massa M1, dari 100 gr 50 kg harus memiliki cavity yg bisa diatur sesuai dgn standar. Sedangkan utk massa dari 1 -50 gr, adanya cavity hanya merupakan pilihan. Akan tetapi utk 1 10 gr, direkomendasikan agar tdk menggunakan cavity Kelas massa M2 dan M3 dari 100 gr 50 kg harus memiliki cavity adjusting sedangkan untuk kelas M2 dari 20 50 kg adanya cavity sebagai opsi dan utk massa M2 lebih kecil dari 10 gr, direkomendasikan utk tidak menggunakan cavity adjusting.Bahan (Material)Bahan/material pembuatan massa haruslah tahan korosi dan juga jika terjadi perubahan, maka tidak melebihi batas maksimum error yg diijinkan Kelas massa E1 dan E2 terbuat dari logam atau campuran dgn ketentuan bahan non magnetik [magnetic suspectibility (k) tidak melebihi 0.01 dan 0.03] Kelas massa F1 dan F2 terbuat dari logam atau campuran dgn ketentuan bahan non magnetik (k tidak melebihi 0.05) Kelas massa M1 terbuat dari kuningan atau material yg lebih baik dari ini. Kelas massa M2 dan M3 (untuk M2 dan M3 antara 5 50 kg harus terbuat dari besi atau material yang kualitasnya sama/lebih baik)
( a )
( b)
( c )Gambar 6.1 ukuran dan dimensi massa
Pengantar TimbanganPenimbangan adalah salah satu bentuk tertua dari pengukuran dan juga salah satu alat penimbangan yang paling tepat. Penimbangan banyak digunakan pada industri dan perdagangan, oleh karena itu penting, bahwa kecermatan dalam mengoperasikan timbangan perlu dilakukan agar bisa terhindar dari kecurangan dan kerugian yang disebabkan oleh kesalahan dalam penimbangan. Pada materi pengenalan timbangan ini hanya disampaikan untuk timbangan yang digunakan pada ilmu pengetahuan (ranah ilmiah ) dan industri, sedangkan untuk penimbangan pada perdagangan tidak dibahas.Definisi dan SimbolDefinisi Dibawah ini banyak digunakan pada kegiatan kalibrasi timbangan. Definisi ini berdasarkan pada OIML Vocabulary of Legal Metrology 1978. Analitik : Timbangan yang dilengkapi dgn bawah penimbangan dan resolusi lebih kecil dari 2 bagian dalam 1000000 (0.000002). Buoyancy : Gaya pada objek cairan yang terendam biasanya udara, normalnya dinyatakan dalam unit massa. Koreksi : Harga yang harus ditambahkan secara aljabar pada hasil pengukuran untuk mendapatkan nilai yang benar. Koreksi = nilai sebenarnya pembacaan Penyimpangan dari harga nominal : penyimpangan pembacaan pada instrumen dari nilai yg benar atau nominal. Ini sama dengan koreksi tetapi tandanya berlawanan. Dial pembaca : Pembacaan digital atau dial mekanik yg digunakan utk pembacaan harga dari massa yg terletak pada dudukan utk timbangan pan tunggal/timbangan pan ganda. Digit : Unit terkecil dari pembacaan digital. Resolusi : Perubahan terkecildari massa yg dapat di deteksi alih timbangan. Kesalahan (Error) : Sejunlah pembacaan yg menyimpang dari hari harga sebenarnya. Kesalahan = pembacaan harga sebenarnya. Kesalahan adalah harga negatif dari koreksinya. Repeatibility : Pendekatan antara hasil pengukuran berikutnya dari media yg sama yg dikerjakan dengan metode yang sama oleh pengamat yang sama pada waktu tertentu. Skala : Satu set tombol dikerjakan oleh alat penunjuk timbangan, dapat berupa mekanik atau optik. Divisi Skala : Interval antara dua tanda skala yg berdekatan. Nilai Skala : Untuk timbangan pan tunggal, nilai pembacaan timbangan ketika berdekatan pada harga nominal pada skala penuh. Standar Deviasi : Nilai matematik yang digunakan untuk mengekspresikan stabilitas dan mampu ulang timbangan, standar deviasi di definisikan sbb: = [(xi-x)/(n-1) dimana : n = jumlah data xi x = rata-rata dari jumlah data xi Tara = Fasilitas pada timbangan memungkinkan pembacaan timbangan utk dibuat sama dengan 0 dengan objek di atas pan. Penimbangan : proses menentukan nilai massa.SimbulBerikut ini simbul-simbul yg biasa digunakan pada kalibrasi timbangan :C : Koreksid : berat jenis udaraD : berat jenis objek yg ditimbangg : percepatan thd gravitasi lokal, simbul, untuk gramm : pembacaan pada timbangan M : massa standarn : jumlah pembacaanz : pembacaan nol timbangan : standar deviasiU : ketidakpastian Tipe TimbanganTimbangan dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sbb: Timbangan Dua Pan, Tiga Pisau (Two-Pan, Three Kinfe Edge Balances)Timbangan ini dikenal sbg timbangan sama lengan, karena ujung pisau mendukung pan, tiga pisau tersebut menyeimbangkannya.
Gambar 6.2 Timbangan Dua Pan, Tiga Pisau Timbangan Pan Tunggal, Dua Pisau (Single-Pan, Two Knife-Edge Balances)
Timbangan ini biasanya dibagi menjadi dua kategori yaitu timbangan pembebanan di atas ( Top Loading) dan timbangan analitik. Diagram timbangan analitik dinyatakan seperti pada gambar berikut:
Gambar 6.3 Timbangan Pan Tunggal, Dua Pisau Timbangan Kompensasi-Gaya-Elektromagnit (Electromagnetic-Force-Compensation Balances)Gambar 6.4 di bawah ini menunjukkan prinsip dari timbangan tsb. Konstruksinya kebanyakan top loading, sebuah koil kaku terpasang di sela-sela magnet. Ketika massa ditambahkan di atas pan, sensor mendeteksi dan menyebabkan arus melalui koil bertambah.
Gambar 6.4 Timbangan Kompensasi-Gaya-Elektromagnit6.2 PROSEDUR KALIBRASI MASSA DAN TIMBANGAN6.2.1 Ruang Lingkup
Metode ini digunakan untuk melaksanakan kalibrasi timbangan analitik elektronik dgn rentang ukur/kapasitas sampaidengan 200 gram. Metode ini juga digunakan untuk pemeriksaan bulanan dan enam bulanan sesuai butir 6.2.5.1 dan 6.2.5.2
6.2.2 Standar Metode
The Calibration of Balances, David B. Prowse, CSIRO, Australia, 1995, butir 6
Technical Note 13 NATA, Australia, Agustus, 1994.
6.2.3. Peralatan
Massa (anak timbangan), yg sudah dikalibrasi beserta sertifikat.
Pinset yg ujungya plastik.
Termometer dgn resolusi 1C
Tissue halus
6.2.4. Persiapan
Catat semua spesifikasi timbangan pada lembar kerja
Periksa bahwa timbangan bekerja baik
Letakkan timbangan pada tempat yg kokoh dan rata (level)
Bersihkan dudukan timbangan dari debu
Hidupkan timbangan selama 30 menit untuk pemanasan
Buat beberapa percobaan pengukuran
6.2.5. Prosedur
6.2.5.1 Pemeriksaan Skala
1. Pilih massa yg mendekati Calibration Mode
2. Nol kan timbangan, catat pembacaan pada kolom 3 sebagai z1.
3. Timbang massa standar (M) dan catat pada kolom 3 sbg m1.
4. Sentuh pan diamkan 30 detik dan catat pada kolom 3 sbg m2.
5. Ambil massa dan tunggu sampai nol, lalu catat pada kolom 3 sbg z2
6. Hitung rata-rata dari z dan m lalu catat hasilnya pada kolom 4
7. Hitung koreksi C dgn rumus:
C = M (m z) dan catat pada kolom 5
8. Jika koreksi lebih besar dari 3, dimana adalah standar deviasi dari
kemampuan baca sebelumnya diketahui maka timbangan perlu disetel
9. Setelah timbangan disetel maka ulangi butir 1 sampai 8
10. Hitung ketidakpastian dari kemampuan baca timbangan yang didapat dari resolusi timbangan
UR = Resolusi/2
3
6.2.5.2. Kemampuan Baca Kembali
Lakukan untuk dua posisi yaitu setengah kapasitas dan kapasitas penuh dari
Timbangan.
1. Nol kan timbangan catat pada kolom 1 sbg z1
2. Timbang massa standar (M) yg mendekati setengah kapasitas dan catat
pembacaan pada kolom 2 sbg m1.
3. Ambil massa, tunggu sampai stabil dan catat kolom 1 berikutnya z1.
4. Ulangi butir 1 sampai dengan 3 sampai 10 kali pembacaan
5. Hitung perbedaan (ri) dgn rumus
ri = mi zi,
kapasitas setengah/penuh dan catat pada kolom 3
6. Hitung standar deviasi dari perbedaan dgn rumus :
=(ri r)
n 1
dimana : ri = perbedaan ke-1..,n
r = rata-rata perbedaan
n = jumlah pembacaan = 10
Catat pada baris 11
7. Tentukan dan catat perbedaan maksimum berturut-turut dan catat pada baris 12 dgn cara mengurangkan dari pembacaan satu thd berikutnya.
8. Ulangi butir 1 sampai dengan 7 untuk kapasitas penuh
9. Catat standar deviasi maksimum pada baris 13. Catatan: Gunakan standar deviasi terbesar untuk perhitungan ketidakpastian.
10. Hitung ketidakpastian standar, Ut ;
Ut = maks/n
dimana : maks = standar deviasi maksimum Pada butir 9
n = jumlah pembacaan = 10, Catat hasilnya pada baris 146.2.5.3. Penyimpangan Nilai Nominal
1. Pilih 10 titik pada daerah kapasitas timbangan dgn pembagian teratur.
2. Nol kan timbangan dan catat pada kolom 5 sebagai z1.
3. Timbang Massa Standar yang sesuai pada penimbangan pertama dan catat pada kolom 5 sebagai m1.
4. Sentuh Pan, tunggu 30 detik kemudian catat pada skala 5 sebagai m1.
5. Ambil Massa Standar, tunggu sampai stabil dan catat pada kolom 5 sbg z2. Jangan me-nol-kan timbangan.
6. Hitung rata-rata pembacaan nol dan catat pada kolom 6 sbg z1.
7. Hitung rata-rata pembacaan massa pada timbangan dan catat pada kolom 6 sebagai m1.
8. Hitung perbedaan ri = mi zi dan catat pada kolom 7 sebagai ri.
9. Hitung koreksi dgn rumus C = M ri dan catat pada kolom 8 sbg C1.
10. Ulangi butir 2 sampai dengan 9 utk titik lainnya sampai 100% kapasitas timbangan
11. Pilih nilai koreksi maksimum sebagai Q.
12. Jumlahkan ketidakpastian dari Massa Standar yg digunakan, catat pada kolom 3
13. Hitung ketidakpastian Massa Standar
UMc = (UMi)6.2.5.4. Pengaruh Pembebanan Di Tengah
1. Lakukan pada penimbangan kira-kira 1/3 dari kapasitas maksimum timbangan, jika dispesifikasikan pabrik pembuat maka lakukan sesuai dengan pabrik pembuat.
2. Catat ukuran dan bentuk Pan.
3. Letakkan massa standar ditengah-tengah pan, timbangan di Tare dan catat pembacaan pada kolom 2.
4. Pindahkan massa ke depan, belakang, kiri, dan kanan pada daerah garis Pan dan catat pembacaannya pada kolom 2.
5. Hitung perbedaan maksimum dgn cara mengurangkan hasil terbesar dgn hasil terkecil. Jika massa lebih dari 500 g maka gunakan piringan non magnetik dgn diameter yg sesuai dgn besarnya diameter massa.
6.2.5.5 Batas Unjuk Kerja Timbangan
Hitung dengan rumus sbb:
F = 2maks + Q
Dimana :
maks = Standar deviasi maksimum pada kemampuan baca kembali,
Q = Nilai koreksi maksimum dari penyimpangan nilai nominal
6.2.5.6. Ketidakpastian Penimbangan
Hitung dengan rumus sbb :
U95 = k . Uc
= 2.(UR) + (Ut) + (UM)
Dimana :
UR = Ketidakpastian standar dari kemampuan baca (resolusi) timbangan
Ut = Ketidakpastian standar dari kemampuan baca kembali timbangan
UM = Ketidakpastian dari massa standar
6.2.5.7 Formulir Lembar kerja yg digunakan No. QF.FKT
Sertifikat kalibrasi yg digunakan No. QF.SKT
6.3 LEMBAR KERJA KALIBRASI
LEMBAR KERJA KALIBRASI MASSA
No. Sertifikat
:
Tgl Diterima
:
Nama Alat
:
Nama Standard:
Kapasitas:
No. Sertifikat:
Resolusi:
Ketelusuran:
Type / Model:
Lokasi Kalibrasi:
Nomor Seri:
Kondisi Lingkungan:
Merk / butan:
Nama Standard:
Kelas
:
No. Sertifikat:
Metode kalibrasi:
Ketelusuran:
Acuan
:
HASIL KALIBRASI
1. PEMBACAAN BERULANG
Massa
(..)Uji (1)
(..)Uji ( 2)
()Uji (3)
(.)
Pembacaan Standar (M)
Pembacaan Uji (m)
Pembacaan Standar (M)
Pembacaan Uji (m)
Pembacaan Standar (M)
Pembacaan Uji (m)
Pembacaan Standar (M)
Pembacaan Uji (m)
Pembacaan Standar (M)
Pembacaan Uji (m)
Rata rata pembacaan Standar ()
Rata rata Pembacaan Uji ()
Perbedaaan (D) = -
Rata rata perbedaan (
Disetujui :
Tanggal :Diperiksa :
Tanggal :Dikalibrasi :
Tanggal :
FKM-01
Hal : 1 dari 2
2. KETIDAKPASTIAN KALIBRASI MASSA
Nilai konvensional massa yang dikalibrasi (m) = M - (D
Simpangan baku (() (dari D)
Ketidakpastian Standar , U1
Ketidakpastian Timbangan ,U2
Ketidakpastian resolusi Timbangan, U3
Ketidakpastian massa Standar , U4
Ketidakpastian Kombinasi, UC
Derajat Kebebsan Effektif, Veff
Faktor Cakupan. k
Ketidakpastian diperluas ( Uexp)
Faktor cakupan diambil dari tabel T-Student distribution dengan mengambil timgkat Kepercayaan 95 % dan derajat kebebasan v = n- 1
Disetujui :
Tanggal :Diperiksa :
Tanggal :Dikalibrasi :
Tanggal :
FKM-02
hal : 2 dari 2
LEMBAR KERJA KALIBRASI TIMBANGAN ANALITIK ELEKTRONIK
No. Sertifikat
:
Tgl Diterima
:
Nama Alat
:
Nama Standard:
Kapasitas:
No. Sertifikat:
Resolusi:
Ketelusuran:
Type / Model:
Lokasi Kalibrasi:
Nomor Seri:
Kondisi Lingkungan:
Merk / butan:
Nama Standard:
Kelas
:
No. Sertifikat:
Metode kalibrasi:
Ketelusuran:
Acuan
:
1. HASIL KALIBRASI
1. PEMERIKSAAN NILAI SKALA / PEMERIKSAAN MASSA
PosisiMassa Standar (M)
(.)Pembacaan (..)Rata rata z dan m
(.. )Koreksi ( C )
(.. )
12345
Sebelum Disetel0Z1 ==
m1 =
m1==
0Z2 =
Setelah Disetel0Z1 ==
m1 =
m1==
0Z2 =
Standar Deviasi Sebelumnya :g
Disetujui :
Tanggal :Diperiksa :
Tanggal :Dikalibrasi :
Tanggal :
FKT-01
Hal : 1 dari 4
2. KEMAMPUAN BACA KEMBALI
Massa Standar ( M ) = .gMassa Standar ( M ) = .g
NoKapasitas Setengah
(.)Kapasitas Penuh
(...)
Nol (zi)
(.)Pembacaan (mi)
(.)Perbedaan (ri)
(..)Nol (zi)
(..)Pembacaan (mi)
()Perbedaan (ri)
()
123123
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11Standar Deviasi : .gg
12Perbedaan maksimum antara pembacaan berikutnya, r maks :.gg
13Standar deviasi maks ( ( maks )
g
14Ketidakpatian Standar Ut,
g
15Ketidakpastian Resolusi UR
g
Disetujui :
Tanggal :Diperiksa :
Tanggal :Dikalibrasi :
Tanggal :
FKT-01
Hal : 2 dari 4
FKL-02
hal : 3 dari 3
SERTIFIKAT KALIBRASI
CALIBRATION CERTIFICATENomor : 03-L Lab.RI-12
NumberALATEquipment
1. Nama
: Multimeter
4. Nomor Seri
: PN 643 657
Name
Serial Number
2. Kapasitas
: 200 (A
5. Merek / buatan: USA
Capacity
Manufacture
3. Tipe / model
: Fluke 16
6. Lain-lain
: 50 400 Hz
Type / model
Others
Pemilik
Owner
1. Nama
: SKE -Surabaya
Name
2. Alamat
: Perum ITS Blok V 11 Surabaya
Address
Standar
Standard
1. Nama
: Fluke E 20
Name
2. Ketelusuran
: KIM- LIPI
Traceability
TANGGAL DITERIMA
: 12 Januari 2003
Date of acceptance
TANGGAL DI KALIBRASI
: 15 Januari 2003Date of Calibration
LOKASI KALIBRASI
: Lab. Kalibrasi Dept. Teknik Fisika-FTI ITSLocation of calibration
KONDISI LINGKUNGAN KALIBRASI : Suhu : 21 oC 23.5 o C / RH :55 60 %
Environment Condition of calibration
METODE KALIBRASI
: FCC Part 15 Class BCalibration Method
ACUAN
: VDE-0871B & EN-61010-1Reference
HASIL KALIBRASI DAN KETIDAKPASTIAN KALIBRASI: (Terlampir )
Srtd
3. PENYIMPANGAN DARI NILAI NOMINAL
NoMassa Standar (M)Beban diatas pan
(.)Pembacaan
(.)Rata rata
(.)Perbedaan (ri)
(.)Koreksi (C )
(.)Nilai konvensional
(..)Ketidakpastian
(.)12345678Z1 = EMBED Equation.3 =m1 =m1= EMBED Equation.3 =
Z2 = EMBED Equation.3 =M2 =M2= EMBED Equation.3 =Z3 = EMBED Equation.3 =M3 =M3= EMBED Equation.3 =Z4 = EMBED Equation.3 =M4 =M4= EMBED Equation.3 =Z5 = EMBED Equation.3 =M5 =M5= EMBED Equation.3 =Z6 = EMBED Equation.3 =M6 =M6= EMBED Equation.3 =Z7 = EMBED Equation.3 =M7 =M7= EMBED Equation.3 =Z8 = EMBED Equation.3 =M8 =M8= EMBED Equation.3 =Z9 = EMBED Equation.3 =M9 =M9= EMBED Equation.3 =Z10 = EMBED Equation.3 =m10 =m10= EMBED Equation.3 =Z10=
Koreksi minium =.., Harga Mutlak dari koreksi Minimum = g
Koreksi maksimum =...g
Hitung Umc = .. g
Hitung Ureg = ...g
Nilai Koreksi maks Q = . g
Disetujui:
Tanggal :Diperiksa:
Tanggal :Dikalibrasi :
Tanggal :
FKT-01Hal 3 dari 4
4. PENGARUH PEMBEBANAN DI TENGAH
Sebuah massa yang harganya mendekati ..g ditempatkan pada piringan yang memiliki ukuran .mm dan digerakkan kesegala arah pada pan. Pembacaan timbangan yang diperoleh dituliskan berikut ini:
PosisiPembacaan
(..)Perbedaan Maksimum
(.)123TengahDepanBelakangKiriKananBentuk Pan:, ukuran:.mm
5. BATAS UNJUKKERJA TIMBANGAN
F = 2(maks + Q
= .g
= .g
Keterangan:
(maks = Standar deviasi maksimum dari kemampuan baca kembali
Q= Nilai maksimum dari penyimpangan nilai nominal
6. KETIDAKPASTIAN PENIMBANGAN
U95 = + k. EMBED Equation.3
= +....g
= + ...g
keterangan :
UR= Ketidakpastian Standar dari kemampuan baca ( Resolusi ) timbangan sesuai
butir 5.1.10
Ut= ketidakpstian Standar dari kemmapuan baca kembali timbangan sesuai butir 10
UMC= Ketidakpastian dari massa Standar sesuai butir 5.3.12
Ureg= Ketidakpastian Regresi
Catatan:
Timbangan telah diuji sesuai dengan spesifikasi dibawah ini :
The Calibration Of balance, David B.Prowse, CSIRO Natinonal Measurement laboratory.
Apabila tanda koreksi adalah positif (+) jumlah harus ditambahkan terhadap pembacaan skala untuk memperoleh nilai yang benar dan apabila negatif dikurangi
Koreksi gaya apung udara sesuai dengan objek penimbangan yang seimbang dengan massa jenis hipotetik 8000 kg /m3 yang diukuru di udara
Batas unjuk kerja adalah daerah toleransi pembacaan yang akan diperoleh
Ketidakpastian yang dicantumkan dalam sertifikat ini telah diestimasikan dengan tingkat keperayaan 95 %, Faktor cakupan 2,0
SERTIFIKAT KALIBRASI
CALIBRATION CERTIFICATE
Nomor :
Number
ALAT
Equipment
1. Nama :4. Nomor Seri:
Name Serial Number
2. Kapasitas:5. Merek / buatan:
Capacity Manufacture
3. Tipe / model:6. Lain-lain:
Type / model Others
Pemilik
Owner
1. Nama :
Name
2. Alamat:
Address
Standar
Standard
1. Nama :
Name
2. Ketelusuran:
Traceability
TANGGAL DITERIMA:
Date of acceptance
TANGGAL DI KALIBRASI:
Date of Calibration
LOKASI KALIBRASI:
Location of calibration
KONDISI LINGKUNGAN KALIBRASI :
Environment Condition of calibration
METODE KALIBRASI:
Calibration Method
ACUAN:
Reference
HASIL KALIBRASI DAN KETIDAKPASTIAN KALIBRASI: (Terlampir )
Result of calibration & uncertainty of calibration
DITERBITKAN:
Disahkan oleh
Approved by
Kepala laboratorium
Head of Laboratory
()
NIP.
Hal 1 dari 2
LAMPIRAN SERTIFIKAT KALIBRASI
Attachment of Calibration Certification
Nomor:..
Number
HASIL KALIBRASI
Result of Calibration
KEMAMPUAN BACA KEMBALI
KapasitasStandar Deviasi Pembacaan
(..)Perbedaan maksimum antar pembacaan berikutnya
( .)Setengah =Penuh =
PENYIMPANGAN DARI NILAI NOMINAL
Pembacaan Nominal
(..)Koreksi
()
3. PENGARUH PEMBEBANAN DITENGAH
Sebuah massa yang harganya mendekati .g ditempatkan pada piringan yang mempunyai diameter .mm dan digerakkan ke sagala arah pada Pan. Pembacaan timbangan yang diperoleh memiliki perbedaan maksimum g
BATAS UNJUK KERJA TIMBANGAN =+ ..g
KETIDAKPASTIAN PENIMBANGAN=+ .....g
2. EVALUASI
Evaluation
Alat tersebut memenuhi / tidak memenuhi persyaratan acuan..
The instrument pass / fail to Requirement of.
Hal: 2 dari 2
LAMPIRAN SERTIFIKAT KALIBRASI
Attachment of Calibration Certification
Nomor:..
Number
1.HASIL KALIBRASI
Result of Calibration
KEMAMPUAN BACA KEMBALI
KapasitasStandar Deviasi Pembacaan
(..)Perbedaan maksimum antar pembacaan berikutnya
( .)Setengah =Penuh =
PENYIMPANGAN DARI NILAI NOMINAL
Pembacaan Nominal
(..)Koreksi
()
3. PENGARUH PEMBEBANAN DITENGAH
Sebuah massa yang harganya mendekati .g ditempatkan pada piringan yang mempunyai diameter .mm dan digerakkan ke sagala arah pada Pan. Pembacaan timbangan yang diperoleh memiliki perbedaan maksimum g
4. BATAS UNJUK KERJA TIMBANGAN =+ ..g
KETIDAKPASTIAN PENIMBANGAN=+ .....g
2. EVALUASI
Evaluation
Alat tersebut memenuhi / tidak memenuhi persyaratan acuan..
The instrument pass / fail to Requirement of.
Catatan:
Timbangan telah diuji sesuai dengan spesifikasi dibawah ini :
The Calibration Of balance, David B.Prowse, CSIRO Natinonal Measurement laboratory.
Apabila tanda koreksi adalah positif (+) jumlah harus ditambahkan terhadap pembacaan skala untuk memperoleh nilai yang benar dan apabila negatif dikurangi
Koreksi gaya apung udara sesuai dengan objek penimbangan yang seimbang dengan massa jenis hipotetik 8000 kg /m3 yang diukuru di udara
Batas unjuk kerja adalah daerah toleransi pembacaan yang akan diperoleh
Ketidakpastian yang dicantumkan dalam sertifikat ini telah diestimasikan dengan tingkat keperayaan 95 %, Faktor cakupan 2,0
Hal: 2 dari 2
PAGE
2Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )
_1001846807.unknown
_1001846888.unknown
_1001846889.unknown
_1299993095.unknown
_1001846847.unknown
_1001842461.unknown
_1001842495.unknown
_1001842350.unknown