MODUL KULIAH APSI
-
Upload
jerry-joemadi -
Category
Documents
-
view
1.270 -
download
14
Transcript of MODUL KULIAH APSI
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
TUGAS SEMESTER PENDEK
OLEH:
ELY HARLEZA
0760100540
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2011
A. Konsep Sistem Informasi
1
R
P
l
Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk mencapai suatu sasaran
tertentu. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen nya
mendefinisikan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan Informasi adalah salah satu jenis sumber daya
yang tersedia bagi seorang manager sistem informasi yang apabila di kelola akan menjadi
satu modal utama yang besar dalam pengelolaan data pada suatu organisasi.
Banyak sekali aktifitas manusia yang berhubungan dengan sistem informasi.
Bukan hanya Negara maju yang banyak menerapkan sistem informasi, di Negara-negara
berkembang pun banyak yang menerapkannya seperti di kantor-kantor, akademik,
pendidikan, bandara dan bahkan di rumah ketika pemakai menggunakan internet.
Perlu diketahui bahwa, sistem informasi tidak harus berbentuk kompleks. Hal ini
disebabkan karena kemampuan sistem informasi yang utama adalah:
1. Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dan dengan kecepatan
tinggi.
2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah,
akurat dan cepat.
3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil
tetapi mudah di akses.
4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia
dengan cepat dan murah
5. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok
pada suatu tempat tertentu.
6. Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia.
7. Mengoptimalisasikan proses-proses bisnis yang ada yamg masih dikerjakan
secara manual.
8. Mempercepat pengetikan, editing dan update data.
Ada beberapa definisi sistem informasi menurut beberapa sumber, namun dapat di
simpulkan bahwa system informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer,
teknologi informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang di proses menjadi informasi
dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran tertentu.
B. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai:
1. Komponen sistem (components)
2. Batasan sistem (boundary)
3. Lingkungan luar sistem (environments)
4. Penghubung sistem (interface)
2
5. Masukan sistem (input)
6. Keluaran sistem (output)
7. Pengolahan sistem (process)
8. Sasaran sistem (objectivitas) atau tujuan sistem (goal).
Sistem memiliki daur hidup yaitu terlihat pada gambar berikut:
C. Klasifikasi sistem
3
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:
1. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik, contohnya hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Sistem fisik adalah sistem yang di rancang secara fisik contohnya sistem
komputer.
2. Sistem alami dan sistem buatan
System alami adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat
manusia, contohnya sistem perputaran bumi.
Sistem buatan adalah interaksi yang melibatkan manusia dengan mesin.
3. Sistem tertentu dan sistem tak tentu
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang selalu dapat diprediksi
contohnya sistem komputer.
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di
prediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem tertutup dan sistem terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan lingkungan luarnya.
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan
luarnya.
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4
A. Konsep Analisis dan Perancangan Sistem
Dalam pengembangan sistem dikenal metode pengembangan alur hidup (SDLC).
Adapun konsep sistem yang terdapat di dalam metode pengembangan alur hidup (SDLC)
ini adalah:
1. Menyediakan garis besar untuk mengetahui apa yang terkandung dalam
pengembangan sistem aplikasi. Lebih di tekankan kepada konsep analisis internal
yang menyangkut hubungan antara pemilik sistem dengan sistemnya sendiri.
2. Mempertimbangkan adanya sistem lama yang di gunakan sebelumnya dengan
memperhatikan kelemahan dan kekurangannya sehingga bisa di prioritaskan
apakah sistem yang dibangun adalah sistem baru atau memperbaiki sistem yang
lama.
3. Feasibility analisis dengan menyedikan analisis melalui pengamatan pada tujuan
sistem yang ditujukan dari segi ekonomi, operasional dan teknik pengamatan.
Dokumen untuk feasibility analisis kemudian menjadi basis pertimbangan untuk
membangun sebuah sistem.
Bagi sebuah perusahaan atau organisasi yang sedang merencanakan pembangunan sebuah
sistem maka indikator perlunya pembangunan sistem adalah sebagai berikut:
1. Adanya keluhan dari customer (pelanggan)
2. Pengiriman barang sering tertunda
3. Pembayaran gaji terlambat
4. Tanggung jawab tidak jelas
5. Produktivitas kerja rendah
6. Bertumpuknya back order
7. Adanya kapasitas produksi yang menganggur.
Dengan adanya pembangunan system yang lebih baik di harapkan meningkatnya:
1. performance (kinerja)
2. information (informasi)
3. economy (ekonomis)
4. control (pengendalian)
5. efficiency (efisiensi)
6. service (pelayanan)
Adapun siklus hidup pengembangan system terdiri dari:
1. Tahapan perencanaan (planning)
Tahap perencanaan dilakukan dengan pertimbangan alokasi dana yang diperlukan
dalam pembuatan sistem, alokasi waktu penyelesaian sistem yang di buat, rencana
5
kegiatan yang akan dilakukan. Dalam tahapan ini, akan menentukan keberhasilan
pembuatan sistem secara keseluruhan.
2. Tahapan analisis (analysis)
Analisis data dilakukan untuk dibuat rancangan perangkat lunak agar sesuai
dengan kebutuhan. Sehingga perangkat lunak yang dibuat bisa sesuai dengan apa
yang diharapkan.
3. Tahapan perancangan (design)
Perancangan perangkat lunak merupakan pekerjaan bertahap yang sangat
difokuskan pada elemen dari program, yaitu struktur data, arsitektur perangkat
lunak, detail procedural, dan karakteristik dari interface. Sehingga perangkat
lunak yang akan dibuat bisa memuaskan.
4. Tahapan seleksi (selection)
Tahapan seleksi dilakukan apabila pada tahapan perancangan design system di
sajikan beberapa alternatif perancangan. Maka di lakukan seleki untuk memilih
perancangan design yang cocok untuk digunakan.
5. Tahapan implementasi (implementation)
Desain yang dibuat harus dapat diterjemahkan dengan bahasa mesin yang
dilakukan pada langkah pengkodean. Sehingga hasil dari desain tersebut dapat
dijalankan.
6. Tahapan perawatan (maintenance)
Langkah ini merupakan langkah terakhir yang dapat membuat sebuah software
menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sehingga perangkat lunak bisa sempurna
Dalam pembuatan sebuah sistem informasi hal utama yang harus di perhatikan
adalah konsep analisis dari sistem yang akan di bangun dan bagaimana perancangannya.
Analisis adalah salah satu dari rangkaian proses yang diperlukan dalam membangun
sebuah sistem untuk mencapai sasaran tertentu. Konsep dasar yang di perhatikan adalah
metode analisis yang akan di gunakan. Sedangkan yang dimaksud dengan perancangan
sistem adalah menyusun suatu sistem yang baru (sistem usulan) untuk menggantikan
sistem yang lama (sistem berjalan) secara keseluruhan atau mempelajari sistem yang
telah ada.
B. Personil yang terlibat dalam pembangunan sistem
Telah dijelaskan di atas bahwa hal utama yang harus diperhatikan dalam
pembuatan sistem adalah analisis dan perancangan dari sistem yang akan dibuat. Maka
personil yang terlibat di dalamnya sangat berpengaruh penting. Adapun personil yang
terlibat dalam pembangunan sistem adalah:
1. Manajer analisis sistem
6
Disebut juga sebagai koordinator proyek dengan tugasnya sebagai berikut:
a. sebagai koordinator team pembangunan sistem
b. mengarahkan, mengatur dan mengkoordinir anggotanya
c. membuat jadwal pelaksanaan kegiatan
d. bertanggung jawab dalam mendefinisikan masalah, studi kelayakan,
desain sistem dan penerapannya.
e. Memberikan rekomendasi perbaikan sistem
f. Membuat laporan kemajuan proyek
g. Memeriksa kembali hasil kerja anggotanya.
2. ketua analisis sistem
menjabat sebagai wakil dari manajer analisis sistem dengan tugasnya membantu
tugas dari manajer analisis sistem dan mewakilinya.
3. analisis sistem senior
merupakan analisis sistem yang sudah berpengalaman
4. analisis sistem
merupakan analisis sistem yang cukup berpengalaman
5. analisis sistem junior
merupakan analisis sistem yang belum berpengalaman
6. pemrograman aplikasi senior
merupakan pemrogram yang sudah berpengalaman dengan tugasnya merancang
spesifikasi dari program aplikasi dan mengkoordinasi kerja dari pemrogram
lainnya.
7. pemrograman aplikasi
merupakan pemrogram yang sudah cukup berpengalaman
8. pemrograman aplikasi junior
merupakan pemrogram yang sudah cukup berpengalaman
C. Cara mengidentifikasikan masalah
Analisis data dilakukan untuk dibuat rancangan perangkat lunak agar sesuai
dengan kebutuhan. Sehingga perangkat lunak yang dibuat bisa sesuai dengan apa
yang diharapkan. Adapun cara mengidentifikasikan masalah dalam konsep analisis
sistem adalah denga teknik pengumpulan data yang terdiri dari:
1. Wawancara (interviews)
Dalam konsep analisis sistem akan diluangkan banyak waktu untuk berbicara
dengan orang-orang, baik orang-orang internal maupun eksternal dari sebuah
departemen IT (pengguna sistem). Wawancara merupakan salah satu teknik
umum untuk pencarian fakta. Wawancara adalah suatu pertemuan yang
direncanakan untuk memperoleh informasi dari orang lain. Dari proses
7
wawancara kita bisa mengidentifikasikan masalah pada tahapan akhir dari
wawancara yaitu evaluasi wawancara.
Keuntungan wawancara:
a. memotivasi orang yang di wawancarai untuk menjawab dengan bebasa
dan terbuka
b. pewawancara dapat mengembangkan pertanyaan
c. pewawancara dapat melihat kebenaran jawaban dari gerak-gerik dan raut
wajah orang yang diwawancarai.
Kerugian wawancara:
a. membutuhkan waktu yang lama
b. tergantun dari kepandaian si pewawancara
c. dapat mengganggu orang yang diwawancarai
2. Pengamatan (observasi)
Seorang analis sistem mengidentifikasikan masalah berdasarkan pengamatannnya
langsung di lapangan. Misalnya penggunaan sistem dan interaksinya terhadap
user yang menggunakan sistem apakah sistem sudah memiliki kemudahan dalam
pemakiannya, menarik untuk di pelajari dll.
Keuntungan observasi:
a. cenderung mempunyai keandalan yang tinggi
b. Analis sistem dapat langsung melihat apa yang sedang dikerjakan
c. Analis sistem dapat menggambarkan tata letak fisik dari kegiatan-kegiatan
d. Analis sistem dapat mengukur tingkat dari suatu pekerjaan
Kerugian observasi:
a. biasanya orang yang diamati merasa terganggu
b. pekerjaan yang diobservasi mungkin tidak dapat mewakili satu tingkat
kesulitan
c. dapat mengganggu kerja yang dilakukan
d. biasanya orang yang sedang di observasi akan menunjukkan kinerja yang
baik dan menutupi kejelekannya.
3. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
a. secara keputusan
b. secara static
c. secara random
d. secara sistematik
e. secara bertingkat
8
4. Kuisioner
Kuisioner mutlak dilakukan untuk memperoleh gambaran dari user yang
berinteraksi langsung dengan sistem, Apakah sistem layak di gunakan selama ini
atau tidak?, Apakah perlu adanya sistem baru?
Keuntungan kuisioner:
a. daftar pertanyaan baik untuk sumber data yang banyak
b. responden tidak merasa terganggu
c. daftar pertanyaan relatif lebih efisien
d. hasilnya dapat lebih obyektif
Kerugian kuisioner:
a. daftar pertanyaan yang lengkap sulit untuk dibuat
b. daftar pertanyaan tidak membatasi responden untuk menjawab
c. daftar pertanyaan yang lengkap sulit untuk dibuat.
D. Perancangan sistem secara umum
Perancangan perangkat lunak merupakan pekerjaan bertahap yang sangat
difokuskan pada elemen dari program, yaitu struktur data, arsitetktur perangkat lunak,
detail procedural, dan karakteristik dari interface. Sehingga perangkat lunak yang
akan dibuat bisa memuaskan.
Tahapan perancangan sistem ini terdiri dari:
a. Rancangan dan spesifikasi teknis
Membangun adalah menganalisa, mendesain, memverifikasi, dan
memenejemen setiap faktor teknik ataupun faktor sosial sehingga akan
memunculkan beberapa pertanyaan. Pertanyaan tersebut antara lain meliputi:
a. Apa masalah yang harus diselesaikan.
b. Bagaimana karateristik dari faktor yang akan digunakan untuk
menyelesaikan suatu masalah.
c. Bagaimana faktor-faktor tersebut dapat diselesaikan.
Untuk memecahkan suatu masalah pengembang sistem harus
mempunyai suatu strategi ataupun menggabungkan beberapa strategi untuk
membuat sebuah proses, yang biasanya digambarkan dalam sebuah model proses.
Model proses untuk seorang pengembang sistem dibuat berdasarkan kebutuhan
dari suatu produk aplikasi.
9
ProblemDefinition
TechnicalDevelopmen
tSolution
Iintegrasion
Status quo
Model Proses
Pengembangan perangkat lunak diasumsikan sebagai sebuah masalah
yang terus berputar. Sedangkan paradigma klasik tentang siklus hidup rekayasa
sistem atau sering disebut waterfall model digambarkan sebagai berikut.
Waterfall Model
Perangkat lunak selalu merupakan bagian dari sebuah sistem, sehingga
pambuatannya harus dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan dari setiap
elemen. Hal tersebut menjadi amat penting ketika perngkat lunak harus
dipadukan dangan elemen-elemen lainnya seperti hardware ataupun user.
b. Pembuatan program-program
Desain yang dibuat harus dapat diterjemahkan dengan bahasa mesin yang
dilakukan pada langkah pengkodean. Sehingga hasil dari desain tersebut dapat
dijalankan. Setelah proses pengkodean selesai dilaksanakan dilanjutkan dengan
test program. Langkah ini berfungsi untuk menguiji logika internal dari perangkat
lunak, untuk memastikan setiap statemen coding telah benar atau setidaknya
meminimalkan error, juga memastikan output yang sesuai dengan yang
diharapkan.
c. Training user
Sistem yang telah dibuat harus di demokan kepada user, baik cara kerja
sistem itu sendiri maupun interaksinya user terhadap sistem, dan penggunaan
sistemnya.
10
ProblemDefinition
Analysis
Design
Code
Testing
Maintenance
A. TAHAPAN PEMBANGUNAN SISTEM
1. Tahap Investigasi
Studi awal (Initial Investigation)
Studi kelayakan (Feasibility Study)
2. Tahap Analisa
Pembahasan Sistem Berjalan
Penentuan Kebutuhan Sistem Baru
Rancangan Sistem Baru
3. Tahap Rancangan
Rancangan dan spesifikasi teknis
Pembuatan program-program
Training User
4. Tahap Implementasi
Test Sistem (Konversi)
Pemasangan dan peralihan system
Review Hasil Implementasi
Laporan Pembangunan Sistem
B. TAHAPAN INVESTIGASI
Pengertian : Merupakan tahapan awal dalam pembangunan sistem untuk
menyelidiki kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan dan menyelidiki
kebutuhan sistem baru.
Tujuan:
1. Melanjutkan usaha pembangunan sistem ke tahap berikutnya dari daur
hidup membangun sistem
2. Memperbaiki sistem yang berjalan
3. Kemungkinan penggunaan software yang dimiliki oleh pusat informasi
4. Menangguhkan permintaan pembangunan sistem tersebut.
11
C. KEGIATAN STUDI AWAL
Kegiatan:
a. Studi awal (Initial Investigation)
b. Studi kelayakan (Feasibility Study)
Hasil Akhir:
Berisi rekomendasi apakah sistem dapat di bangun dan di implemantasikan.
Termasuk keuntungan biaya yang di peroleh dan yang dikeluarkan.
STUDI AWAL (Initial Investigation)
Tujuan Kegiatan :
Untuk menentukan apakah permintaan Bangsis dapat dikerjakan atau tidak.
Menghasilkan rekomendasi sbb:
1. Sistem baru memang di butuhkan
2. Memperbaiki sistem yang sedang berjalan
3. Penggunaan pusat informasi
4. Permintaan itu tidak layak
Ruang lingkup kegiatan:
Studi awal dapat dikerjakan bervariasi tergantung pada masalah/kebutuhan yang
ada. Munculnya permintaan pembangunan sistem yang dapat di sebabkan oleh
berbagai alasan dan pertimbangan. Apapun alasannya dan pertimbangan
munculnya gagasan permintaan pembangunan sistem itu, kegiatan study awal
akan dimulai bila permintaan itu muncul dan sering kali muncul dalam waktu
beberapa hari setelah permintaan itu di evaluasi dan tindak lanjutnya kegiatan
direkomendasikan.
Proses Kegiatan Studi awal:
1. Mendefinisikan masalah (problem solving)
2. Penjelasan prosedur sistem yang berjalan
3. Alternatif pemecahan masalah
4. Klasifikasi dari permintaan pembangunan sistem
5. Mengevaluasi kelayakan.
Personil yang terlibat:
Proyek pembangunan sistem adalah usaha dari suatu team. Analisis sistem tidak
dapat bekerja sendiri dan harus bekerja sama dengan pemakai sistem.
Kesimpulan:
12
Kerja sama harus mulai tumbuh dari awal meskipun secara formal team proyek
belum di bentuk.
Hasil Akhir Studi Awal:
1. Jadwal Wawancara
2. Catatan
3. Bagan dan struktur organisasi
4. Rencana Kegiatan
5. Pernyataan ringkas dari tujuan yang mendasari permintaan Bangsis serta
kebutuhan dari sistem baru
6. Bentuk Output dan transaksi yang dikehendaki dan sumber data input yang
digunakan
7. Bentuk problem (permasalahan) yang ditemukan pada studi awal
8. Hubungan antara sistem berjalan dan prosedur yang akan masih digunakan
pada sistem baru
9. Perkiraan biaya keuntungan yang akan diperoleh serta perkiraan jadwal
waktu.
STUDI KELAYAKAN (Feasibility Studi)
Pengertian:
Studi kelayakan adalah proses mempelajari dan menganalisa masalah yang telah
ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang sudah ditentukan.
Pertimbangan studi kelayakan
1. kelayakan dari segi financial
2. kelayakan dari segi teknis
3. kelayakan dari segi operasional
4. kelayakan dari segi jadwal waktu
5. kelayakan dari segi dukungan manusia
Sasaran
Menentukan lingkup perkiraan biaya dan sumber daya lainnya
Merekomendasikan suatu keputusan dan saran
Menyertakan jadwal waktu pelaksanaan proyek dan saran-saran di dalam
laporan kepada steering committee/manajemen.
13
Lingkup Kegiatan studi Kelayakan
Di mulai dengan membahas kembali hasil-hasil pengkajian awal dan
dokumen-dokumen
Merupakan pra kegiatan dari tugas-tugas dan kegiatan dalam frase analisa
dan rancangan sistem detil
Hasil Akhir
1. Laporan studi kelayakan kepada manajement
2. Rencana kerja yang dilaksanakan
3. Penyiapan kertas kerja dan dokumen-dokumen.
14
A. Metode pendekatan dalam pembangunan sistem
Dalam pembangunan sistem, terdapat beberapa metode pendekatan yaitu:
1. classical approach dan structured approach
classical approach adalah pendekatan klasik yang mengembangkan sistem
dengan mengikuti tahapan-tahapan di system life cycle.
structured approach adalah pendekatan yang menyediakan sistem tambahan
berupa alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem di samping tetap
mengikuti ide dari system life cycle.
2. piecemeal approach dan system approach
piecemeal approach adalah pendekatan pengembangan sistem yang menekankan
pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja, tanpa memperhatikan posisi atau
sasaran keseluruhan organisasi.
system approach adalah pendekatan yang memperhatikan sistem informasi
sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya.
3. bottom-up approach dan top-down approach
bottom-up approach adalah pendekatan yang dimulai dari level bawah organisasi
dimana transaksi dilakukan.
top-down approach adalah pendekatan yang dimulai dari level atas organisasi
yaitu level perencanaan strategis, mendefinisikan sasaran dan kebijakan
organisasi, dan dilanjutkan dengan analisa kebutuhan sistem informasi.
4. total approach dan modular approach
total approach adalah pendekatan yang mengembangkan sistem serentak secara
menyeluruh.
modular approach adalah pendekatan yang berusaha memecah sistem yang rumit
menjadi bagian atau modul yang sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah di
pahami dan dikembangkan.
B. Pendekatan terstruktur
Tujuan dari pendekatan terstruktur adalah untuk mengatasi permasalahan-
permasalahan yang terjadi pada pendekatan klasik, maka kebutuhan akan
pendekatan pengembangan sistem yang lebih baik mulai di butuhkan.
C. Peralatan terstruktur
Pendekatan terstruktur merupakan pendekatan yang dilengkapi dengan
beberapa alat dan teknik supaya membuatnya berhasil. Pendekatan ini dimulai
dari awal tahun 1970 disebut dengan pendekatan terstruktur (structured
approach). Alat-alat yang digunakan dalam suatu metodelogi pada umumnya
15
berupa suatu gambar atau grafik karena lambang-lambang tersebut dipandang
lebih mudah untuk dimengerti.
Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk grafik diantaranya:
a. HIPO (hierarchy input proses output)
b. Data Flow Diagram (DFD)
c. Structured Chart
d. SADT (Structured Analysis And Design Techniques)
e. Warnierr / Orr Diagram (W/O)
f. Jakson’s Diagram
Alat-alat berbentuk grafik yang sifatnya umum dapat diklasifikasikan:
1. Bagan untuk menggambarkan aktifitas
2. Bagan alir sistem
3. Bagan alir program
4. Bagan alir kertas kerja
5. Bagan alir hubungan database
6. Bagan alir proses
7. Gantt Chart
8. Bagan untuk menggambarkan tata letak
9. Bagan untuk menggambarkan hubungan personil
10. Bagan distribusi kerja
11. Bagan organisasi.
D. Metodelogi pembangunan sistem
Telah diketahui bahwa terdapat beberapa macam pendekatan dalam
pembangunan sistem. Untuk melakukan suatu pengembangan sistem maka
dibutuhkan suatu metodelogi. Metodelogi merupakan kesatuan metode-metode,
prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan serta aturan-aturan yang digunakan
oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin ilmu lainnya. Sedangkan metode
adalah suatu cara, teknik, yang sistematis untuk mengerjakan sesuatu. Metodelogi
yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kelompok yaitu:
1. Functional Decompotition Methodelogies
Metode ini lebih menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam
subsistem-subsistem yang lebih kecil sehingga dapat lebih mudah
dipahami, dirancang dan diterapkan.
2. Data Oriented Methodelogies
Metode ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses.
Dibagi menjadi 2 kelas yaitu:
a. Data Flow Oriented Methodelogies
16
Metode ini secara umum di dasarkan kepada pemecahan dari
system ke dalam modul-modul berdasarkan dari tipe elemen dan
data tingkah laku logika modul tersebut di dalam sistem.
b. Data Structured Oriented Methodelogies
Metode ini merupakan struktur dari input dan output di dalam
sistem.
3. Prescriptive Methodelogies
Metode ini menekankan pada proses pembangunan sistem, seperti analisa
dan desain struktur, database, serta analisa jaringan untuk mengecek
kelengkapan dari semua hubungan data dan proses-proses dalam suatu
sistem.
17
DATA FLOW DIAGRAM (DFD)
A. Konsep DFD
Data flow diagram atau diagram alir data (DAD) adalah komunikasi grafik dari suatu
sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk menggambarkan bagian
data yang mengalir dari suatu proses yang saling berkaitan. Meskipun nama diagram ini
menekankan pada data, situasinya justru sebaliknya menekankan pada proses. DFD
bertujuan memperbaiki komunikasi antara pemakai dan sistem analis. Untuk menyusun
sistem baru yang sukses, perlu diperhitungkan apa keinginan pemakai terhadap sistem
baru. Oleh karena itu dapat digunakan DFD untuk menunjukkan tata kerja sistem baru,
misalnya spesifikasi logis sistem baru.
Pada DFD sistem analisis akan menggambar lingkungan untuk menggambarkan
langkah-langkah pemrosesan memasukkan penjelasan singkat dan tanda-tanda panah
untuk menunjukkan bagaimana output dari suatu proses menjadi input proses lain.
Keuntungan lain dari DFD adalah memberikan kesempatan pada analis sistem
mendekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih
kecil dan lebih sederhana.
Untuk lebih jelasnya, dalam perancangan DFD terdapat dua macam metode, yaitu :
Yordan dan Gene/searsen, kedua permodelan tersebut memliki karakteristik yang
berbeda. Ada empat komponen dalam pemodelan ini yaitu : proses, aliran, penyimpanan,
terminator.
18
.
Di dalam Simbol-simbol DFD terdapat empat komponen dalam model ini yaitu:
1. Proses
Menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini
sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya. Proses
direprentasikan dalam bentuk lingkaran. Komponen proses menggambarkan
transformasi input menjadi output. Penamaan proses disesuaikan dengan proses
atau kegiatan yang sedang dilakukan. Ada 4 kemungkinan yang dapat terjadi
dalam proses sehubungan dengan input dan output. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gmabar:
Komponen Proses.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :
a. Proses harus memiliki input dan output. Tidak boleh memiliki input saja dan
juga tidak boleh memiliki output saja
b. Proses dapat dihubungkan dengan komponen Terminator, data store atau
proses melalui alur data.
c. Sistem atau bagian atau divisi atau departemen yang sedang dianalisis oleh
professional sistem digambarkan dengan komponen proses.
2. Aliran
Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari
satu bagian ke bagian lain dari sistem. Komponen ini direpresentasikan dengan
anak panah yang menuju ke proses atau dari proses. Alur data digunakan untuk
menerangkan perpindahan data atau paket data dari satu bagian ke bagian lainnya.
Alur data dapat berupa kata, pesan, formulir atau informasi. Ada 4 konsep tentang
alur data :
a. Packets of Data
19
Simbol Terminator External Entity
Simbol data Flow
Simbol data store
Proses
Yourdan
Simbol-simbol DFD
Gene/searsen
1 input dan 1 output 1 input dan banyak output
Banyak input dan 1 outputBanyak input dan banyak
output
Apabila ada 2 data atau lebih yang mengalir dari satu sumber yang sama
menuju pada tujuan yang sama dan mempunyai hubungan digambarkan
dengan satu alur data. Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar.
Packet of Data.
b. Diverging Data Flow
Apabila ada sejumlah paket data yang berasal dari sumber yang sama menuju
pada tujuan yang berbeda atau paket data yang kompleks dibagi menjadi
beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yang berbeda. Untuk lebih
jelasnya lihat gambar.
Konsep Diverging Data Flow
c. Converging Data Flow
Apabila ada beberapa alur data yang berbeda sumber menuju ke tujuan yang
sama. Lihat gambar 22.
Konsep Converging Data Flow
d. Sumber dan Tujuan
Alur data harus dihubungkan pada proses, baik dari maupun yang menuju
proses. Untuk lebih jelasnya lihat gambar:
20
Dari proses ke bukan proses Dari bukan proses ke proses
Dari proses ke proses
Data Flow Sumber dan tujuan.
3. Penyimpanan
Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data atau paket
data. Direpresentasikan menggunakan garis sejajar. Komponen ini digunakan
untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda
bersifat jamak. Data store dapat berupa File atau database yang tersimpan dalam
disket, harddisk atau bersifat manual seperti buku alamat, File folder. Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat pada gambar. Yang perlu diperhatikan dalam data store
adalah:
a. Alur data dari proses menuju data store, hal ini berarti data store berfungsi
sebagai tujuan atau tempat penyimpanan dari suatu proses (proses write).
b. Alur data dari data store ke proses, hal ini berarti data store berfungsi sebagai
sumber atau proses memerlukan data (proses read).
c. Alur data dari proses menuju data store dan sebaliknya berarti berfungsi
sebagai sumber dan tujuan.
Proses Write Proses Read
Proses Update
Komponen Data Store.
4. Terminator
Terminator mewakili entitas luar dimana sistem berkomunikasi. Biasanya
notasi ini melambangkan orang atau kelompok orang. Direpresentasikan
menggunakan persegi panjang. Terdapat 2 jenis Terminator, yaitu terminator
sumber dan termindator tujuan. Terminator sumber merupakan terminator yang
menjadi sumber. Sedangkan terminator tujuan merupakan tujuan data atau tujuan
sistem. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar.
21
Terminator Sumber Terminator Tujuan Terminator Sumber dan Tujuan
Terminator atau entitas Luar.
Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, perusahaan
atau departemen yang berada diluar sistem yang akan dibuat, diberi nama yang
berhubungan dengan sistem tersebut dan biasanya menggunakan kata benda.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam terminator adalah:
a. Alur data yang menghubungkan Terminator dengan sistem, menunjukkan
hubungan sistem dengan dunia luar.
b. Profesional sistem tidak dapat mengubah isiataucara kerja, prosedur yang
berkaitan dengan Terminator.
c. Hubungan yang ada antar Terminator tidak digambarkan dalam DFD.
B. Aturan Pembuatan DFD
Ada beberapa aturan yang harus perlu di perhatikan dalam pembuatan
DFD. Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan DFD tersebut antara lain:
a. Entitas internal tidak perlu digambarkan lagi dalam DFD.
b. Proses harus mempunyai input dan output.
c. Dalam aliran data, aliran dari proses ke data store menandakan data yang
dibaca.
d. Aliran data dari data store menandakan data akan dibuat, dihapus, atau akan
diperbaharui.
e. Data store tidak boleh digambarkan pada digram konteks, tetapi dibuat pada
level-level berikutnya.
Secara garis besar penggambaran DFD sebagai berikut :
a. Buat Diagram Context
Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan
hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.
Cara :
1) Tentukan nama sistemnya.
2) Tentukan batasan sistemnya.
3) Tentukan Terminator apa saja yang ada dalam sistem.
4) Tentukan apa yang diterimaataudiberikan Terminator dariataupada sistem.
5) Gambarkan diagram context.
b. Buat Diagram Level Zero
Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram context.
22
Cara :
1) Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
2) Tentukan apa yang diberikanatauditerima masing-masing proses
padaataudari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur
data yang keluarataumasuk dari suatu level harus sama dengan alur data
yang masukataukeluar pada level berikutnya)
3) Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber
maupun tujuan alur data.
4) Gambarkan diagram level zero.
a) Hindari perpotongan arus data
b) Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan
proses).
c. Buat Diagram Level Satu
Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
Cara :
1) Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada
di level zero.
2) Tentukan apa yang diberikan atau diterima masing-masing sub-proses
pada atau dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
3) Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber
maupun tujuan alur data.
4) Gambarkan DFD level Satu
a) Hindari perpotongan arus data.
b) Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan
dekomposisi dari proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2.1.
d. DFD level dua, tiga, ..
Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses
dekomposisi dilakukan sampai dengan proses siap dituangkan ke dalam
program. Aturan yang digunakan sama dengan level satu.
FLOWCHART
A. Konsep Flowchart
Flowchart adalah gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma-
algoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah alur program tersebut.
23
Baik flowchart maupun algoritma bisa dibuat sebelum maupun setelah pembuatan
program. Flowchart dan algoritma yang dibuat sebelum membuat program
digunakan untuk mempermudah pembuat program untuk menentukan alur logika
program, sedangkan yang dibuat setelah pembuatan program digunakan untuk
menjelaskan alur program kepada orang lain. Perancangan flowchart ditujukan untuk
mempermudah pembuatan program. flowchart dibuat untuk mengetahui langkah-
langkah apa saja yang harus diterapkan, dalam bahasa pemrograman, agar sistem
yang dibuat dapat menghasilkan output yang sesuai dengan harapan dari inputan yang
dimasukkan oleh user. Berikut adalah beberapa simbol yang digunakan dalam
menggambar suatu flowchart :
Tabel Simbol Flowchart
SIMBOL NAMA FUNGSI
TERMINATOR Permulaan/akhir program
GARIS ALIR
(FLOW LINE)Arah aliran program
PREPARATIONProses inisialisasi/pemberian harga
awal
PROSESProses perhitungan/proses
pengolahan data
INPUT/OUTPUT
DATA
Proses input/output data, parameter,
informasi
PREDEFINED
PROCESS
(SUB PROGRAM)
Permulaan sub program / proses
menjalankan sub program
DECISION
Perbandingan pernyataan,
penyeleksian data yang memberikan
pilihan untuk langkah selanjutnya
ON
PAGE
CONNECTOR
Penghubung bagian-bagian
flowchart yang berada pada satu
halaman
OFF
PAGE
CONNECTOR
Penghubung bagian-bagian
flowchart yang berada pada
halaman berbeda
24
B. Contoh Penerapan Flowchart
Contoh : Flowchart untuk menentukan apakah suatu bilangan adalah
bilangan ganjil atau bilangan genap, flowchart dari program adalah sebagai berikut:
Flowchart menentukan bil. genap atau ganjil
PERANCANGAN SISTEM TERPERINCI DATABASE
A. Entity Relationship Diagram (ERD)
Sewaktu merancang basis data, proses tersebut normalnya kita mulai pada level
konseptual. Pada level konseptual ini, tidak memerlukan detail dari implementasi
fisik. Hal ini selaras dengan konsep pengembangan perangkat lunak/sistem informasi
yang mendahulukan pemodelan logik bukan langsung berhadapan dengan koding.
25
Y
T
Start
Input Bilangan
Hitung sisa bagi antara bilangan dengan 2
A
A
ApakahSisa = 0
Cetak
Genap
Cetak
Ganjil
End
Ada beberapa catatan mengenai pemodelan data. Model data yang aktual disebut
entity relationship diagram (ERD) karena model ini menjelaskan data dalam konteks
entitas dan hubungannya yang digambarkan oleh data tersebut. Sebagian besar
disebut sesuai dengan nama penemunya (misalnya : notasi Chen, Martin, Bachman,
Merise) atau sesuai dengan standar yang dipublikasikan (misalnya IDEF1X).
a. Entitas
Entitas adalah himpunan orang, tempat, objek, kejadian atau konsep, yang kita
perlukan untuk men-capture dan menyimpan data. Misal, entitas Siswa
menyatakan semua siswa dalam sistem tersebut. Jadi, entitas mengidentifikasi
kelas entitas tertentu dan dapat dibedakan dari entitas lain.
Kategori entitas ( dan contohnya) meliputi :
Orang : Agen, Kontraktor, Pelanggan, Departemen, Pegawai, Suplier
Tempat : Kampus, Kantor Cabang, Daerah Pemasaran, Ruang Kelas
Objek : Buku, Mobil, Bahan Baku, Software, Kendaraan
Event (kejadian): Order, Pendaftaran, Penjualan, Invoice, Reservasi
Konsep : Kuliah, Stok, Rekening, Anggaran
Penting untuk membedakan antara entitas dengan instant entitas (contoh
entitas). Misalnya, entitasnya adalah Siswa sedangkan instant entitasnya adalah
Budi, Tuti dan Joko dsb.
Notasi Entitas
Notasi Entitas
26
b. Atribut
Sifat atau karakteristik suatu entitas. Beberapa hal yang berkaitan dengan atribut :
1) Atribut komposit : atribut yang merupakan gabungan dari beberapa atribut.
Misal : Alamat terbentuk dari jalan,no , kota.
2) Domain : mendefinisikan nilai-nilai atribut yang valid
3) Atribut kunci (primery key): atribut unik yang membedakan setiap instan.
4) Atribut Mandatory (not Null) : atribut yang harus memiliki nilai
5) Atribut Opsional ( Null) : atribut yang nilainya boleh kosong
Notasi atribut :
Notasi Atribut
c. Relationship
Adalah asosiasi bisnis alami yang ada diantara satu entitas atau lebih. Asosiasi
tersebut dapat menyatakan kejadian yang menghubungkan entitas, atau hanya
persaman logika yang ada di antara entitas. Penamaan pada pemodelan data dapat
berbeda-beda, ada yang menggunakan dua kata kerja, yang lainnya hanya satu
kata kerja atau gabungan keduanya.
d. Kardinalitas
Relasi di atas juga menunjukkan kompleksitas atau tingkat tiap relasi. Kardinalitas
mendefinisikan jumlah kemunculan baik minimum dan maksimum suatu entitas
yang mungkin dihubungkan dengan kemunculan tunggal dari entitas lainnya.
Notasi kardinalitas seperti pada tabel berikut :
Tabel Notasi Kardinalitas
Interpretasi
Kardinalitas
Minimum Maksimum Notasi
Grafis
tepat satu 1
(mandatory)
1
27
Nol atau satu 0
(opsional)
1
Nol, satu atau
lebih
0
(opsional)
N
Satu atau
lebih
1
(mandatory)
N
e. Associative Entity (Entitas Asosiasi)
Associative Entity adalah sebuah entitas yang mendapatkan primary key-nya lebih
dari satu entitas (disebut ayah).
f. Non Identifying relationship (relasi yang tidak perlu identitas)
Adalah relasi yang tiap entitasnya memiliki kunci primer tersendiri.
g. Identifying relationship (relasi yang memiliki identitas)
Adalah relasi dimana entitas ayah menyerahkan kunci primernya sebagai bagian
dari kunci primer anaknya. Entitas anak pada relasi ini disebut sebagai weak
entity karena identitasnya tergantung kepada keberadaaan ayahnya. Pada
Powerdesigner istilah ini namanya sebagai dependent relationship
Dependent Relationship
h. Non Spesifik relationship (relasi many-to-many)
Adalah relasi yang tidak spesifik artinya relasi tersebut tidak jelas mana ayah atau
anaknya. Hal ini dikarenakan banyak instan pada satu entitas dihubungkan
dengan banyak instan pada entitas lainnya.
i. Dominant Relationship
Pada relasi satu-ke-satu, kita dapat mendefinisikan satu arah relasi sebagai relasi
yang dominan. Jika kita mendefinsikan suatu arah dominan, maka relasi satu-ke-
satu men-generate satu referensi di PDM dan entitas yang dominan akan menjadi
tabel ayah. Jika kita tidak mendefinisikan relasi dominan, relasi satu-ke-satu akan
men-generate dua referensi.
28
B. Normalisasi
Normalisasi adalah proses perancangan dalam pembuatan tabel dengan menentukan
perincian field atau attribut untuk bermacam-macam tabel dalam suatu database.
Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-
tabel yang menunjukkan entity dan relasinya.
Bentuk standar dalam penulisan normalisasi adalah:
1. Dalam merancang suatu tabel lebih mudah jika menggunakan bentuk
standard penulisan dalam normalisasi untuk menampilkan tabel,
struktur, field, dan primary key (PK)
2. Penulisan yang menyatakan PK yaitu dengan garis bawah
3. NAME (FIELD1,FIELD2,…..FIELDn)
4. A repeating group adalah suatu kumpulan dari satu atau lebih record
yang muncul beberapa kali dalam record
5. Biasanya terjadi dalam pembuatan dokumentasi yang masih manual.
C. Hubungan antara DFD, ERD dan Normalisasi
Hal yang paling dominan ketika perancangan sistem dilakukan adalah
memodelkan kebutuhan pengguna. Ada banyak cara untuk memodelkan sistem
sebagaimana banyak cara yang digunakan arsitek ketika membangun sebuah rumah.
Dalam sebuah sistem, model tersebut merupakan kombinasi antara perangkat keras
dan perangkat lunak.
Di sekitar kita banyak terdapat bentuk yang merepresentasikan model dari
keadaan sebenarnya, misalnya:
a. Peta, bentuk dua dimensi dari dunia yang kita tempati
b. Bola dunia, bentuk tiga dimensi dari dunia yang kita tempati
c. Flowchart, representasi keputusan dan urutan aktifitas suatu proses.
Pembuatan model dilakukan agar jika model yang kita buat salah, maka kita dapat
kembali membuat model yang lebih memenuhi kebutuhan pemakai tanpa resiko
berarti dibandingkan jika kita membuat secara langsung. Ada beberapa fungsi
pemodelan yaitu:
1. Dapat memfokuskan perhatian pada
hal-hal penting dalam system
2. Mendiskusikan perubahan dan
koreksi terhadap kebutuhan pengguna dengan resiko dan biaya minimal
3. Menguji pengertian penganalisa
sistem terhadap kebutuhan pemakai dan membantu pendesain sistem dan
programmer membangun sistem
29
Ada tiga komponen utama yang biasa digunakan penganalisa sistem ketika akan
membuat pemodelan di antaranya:
1. Data Flow Diagram (menggambarkan fungsi sistem)
2. Entity Relationship Diagram (memetakan hubungan antara
tingkah laku sistem dan ketergantungan terhadap waktu)
3. Normalisasi ( memetakan hubungan antara bagian, proses, alir
data sistem dan koneksi database).
Dimana ketiga komponen ini disebut sebagai perangkat pemodelan sistem yang paling
sering digunakan oleh analis sistem ketika akan membangun atau mengembangkan suatu
sistem.
UNIFIED MODELLING LANGUAGE (UML)
A. Konsep UML
30
UML adalah bahasa pemodelan standar pada rekayasa perangkat lunak. UML akan
berdampak pada peningkatan produktifitas dan kualitas serta pengurangan biaya dan
waktu. Kerumitan arsitektur dalam pengembangan perangkat lunak bisa di atasi
dengan menggambarkan cetak biru sistem tersebut. Di sinilah UML banyak berperan.
UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang
system untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah
dimengerti, serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing)
dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.
B. Klasifikasi Diagram UML
Klasifikasi Diagram UML dibagi menjadi:
Structural Diagrams Behavioral Diagrams
Class Diagram
Object Diagram
Component Diagram
Packege Diagram
Deployment Diagram
Use Case Diagram
Sequence Diagram
Collaboration diagram
State Mechine Diagram
Activity Diagram
Structural Diagram
Class Diagram
Sebuah class mungkin mempunyai nol atau lebih attribute. Untuk
menunjukkan tipe gunakan titik dua (:) untuk memisahkan nama attribute dan
tipe. Nilai default sebuah attribute juga bisa di tambahkan.
Operation adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class atau dapat
dilakukan untuk sebuah class.
Ellipsis menunjukkan bahwa attribute atau operation yang diperlihatkan hanya
sebagian saja maka perlu ditambahkan titik tiga (…)
Constraint adalah menunjukkan satu atau lebih aturan yang diikuti oleh class,
ditandai dengan kurung kurawal.
Object Diagram
Adalah gambaran obyek-obyek secara ringkas di sebuah system pada suatu
waktu. Objek diagram sangat berguna dalam menunjukkan relasi yang
kompleks yang ada pada suatu class.
Component Diagram
Component adalah implementasi software dari sebuah class atau bisa jadi
lebih dari sebuah class. Component diagram mengandung component,
interface dan relationship.
Packege Diagram
31
Packege diagram adalah pengelompokkan konstruksi ke level yang lebih
tinggi dan sebuah package yang lain.
Deployment Diagram
Menyediakan gambaran bagaimana system secara fisik akan terlihat.
Behavioral Diagram
Use Case Diagram
Adalah konstrksi untuk mendeskripsi bagaimana system akan terlihat dimata
pengguna potensial.
Sequence Diagram
Sequence diagram menambahkan dimensi waktu pada interaksi di antara
obyek.
Collaboration diagram
Adalah bentuk lain sequence diagram namun di organisir menurut
ruang/space. Collaboratin diagram merupakan asosiasi di antara obyek-obyek.
Di mungkinkan untuk memodelkan pengiriman sebuah message ke banyak
obyek pada class yang sama.
State Mechine Diagram
State diagram focus pada perubahan state hanya pada obyek. State diagram
dapat membantu analisis, designer dan developer dalam memahami perilaku
obyek yang ada di system.
Activity Diagram
Activity diagram seperti sebuah flowchart, yang menunjukkan tahapan,
pengambilan keputusan dan percabangan. Diagram ini sangat berguna untuk
menunjukkan operation sebuah obyek dan proses bisnis.
32