Modul KD 12
-
Upload
andi-kurnia -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of Modul KD 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul ini berisi bahan ajar mengenai materi Akuntansi Persediaan yang memiliki
ruang lingkup meliputi metode-metode yang digunakan dalam menentukan nilai
persediaan. Dalam modul ini disajikan materi yang terkait dengan ruang lingkup
tersebut. Hasil belajar yang diharapkan adalah, peserta didik mampu menjelaskan dan
mengidentifikasi metode-metode yang digunakan dalam menentukan nilai persediaan.
Manfaat penguasaan bahan ajar ini di dunia kerja, mampu menjadi teknisi akuntansi
yang menangani penyusunan akuntansi persediaan. Waktu yang disediakan untuk
menyelesaikan modul ini 9 x 45 menit.
B. Prasyarat
Syarat Anda mempelajari modul ini adalah Anda telah menguasai pengetahuan umum
mengenai Akuntansi Persediaan. Kemudian sudah adanya Standar Operasi Prosedur
(SOP) untuk pengelolaan administrasi persediaan. Mampu mengoperasikan peralatan
manual dan komputer.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Petunjuk Peserta Diktat
1. Baca dan pahami modul dengan baik !
2. Simak informasi yang diperdengarkan dengan cermat !
3. Ikuti ketentuan yang berlaku dalam modul, khususnya waktu yang disediakan untuk
bagian tertentu !
4. Kerjakan tugas-tugas dan uji kemahiran dengan cermat dan jujur !
5. Jangan melihat kunci jawaban sebelum waktunya !
6. Usahakan menyelesaikan modul lebih cepat dari waktu yang ditetapkan !
7. Tingkatkan terus pemahaman Anda !
a. Target minimal skor nilai uji kemahiran adalah 80 (skala 100)
b. Jika target 80% belum terapai, mintalah saran fasilitator !
c. Jika skor nilai Anda ≥80%, Anda diperbolehkan melanjutkan ke modul
berikutnya.
8. Anda diperbolehkan bertanya kepada fasilitator (guru), jika dirasa perlu
1
9. Laporkan kemajuan Anda kepada Fasilitator sebelum melanjutkan ke modul
berikutnya !
Petunjuk Fasilitator
1. Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar.
2. Memimbing peserta diktat melalui tugas-tugas latihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
3. Membantu peserta diktat dalam memahami konsep dan menjawab pertanyaan/kendala
proses belajar peserta diktat.
4. Membantu peserta diktat untuk mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan
untuk belajar.
5. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
6. Mencatat pencapaian kemajuan belajar peserta diklat.
7. Melaksanakan penilaian.
8. Menjelaskan kepada peserta diktat mengenai bagian yang perlu dibenahi.
9. Mengecek kembali kemampuan peserta diklat mengenai bagian yang perlu dibenahi.
10. Melaksanakan verifikasi setelah peserta diklat menyelesaikan modul untuk
merundingkan rencana pembelajaran selanjutnya.
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta Diktat diharapkan mampu:
1. Menjelaskan sistem penilaian persediaan secara benar sesuai dengan konsep dasar
akuntansi.
2. Menjelaskan metode dalam penentuan nilai persediaan dalam sistem periodik.
3. Menjelaskan metode dalam penentuan nilai persediaan dalam sistem perpetual.
4. Mengidentifikasi penggunaan metode dalam penentuan nilai persediaan dalam
sistem periodik.
5. Mengidentifikasi penggunaan metode dalam penentuan nilai persediaan dalam
sistem perpetual.
E. Kompetensi
KODE KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASARAkuntansi Keuangan
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan
1.1. Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pemberian amanah untuk mengelola administrasi keuangan
2
perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun, responsif, dan pro aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan rasa prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
entitas.1.2. Mengamalkan ajaran agama dalam
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan informasi keuangan yang mudah dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan.
2.1. Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam menemukan dan memahami pengetahuan dasar tentang keuangan dan akuntansi.
2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, responsif dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif dalam lingkungan sosial sesuai dengan prinsip etika profesi bidang keuangan dan akuntansi.
2.3. Menghargai kerja individu dan kelompok serta mempunyai kepedulian yang tinggi dalam menjaga keselarasan lingkungan sosial, lingkungan kerja dan alam.
3.12. Menjelaskan metode-metode yang digunakan dalam menentukan nilai persediaan.
4.12. Mengidentifikasi penggunaan metode dalam menentukan nilai persediaan.
F. Cek Kemampuan
NO PERNYATAAN YA TIDAK1. Sistem persediaan fisik atau periodik adalah sistem dimana harga
pokok penjualan dihitung secara periodik dengan mengandalkan semata-mata pada perhitungan fisik tanpa menyelenggarakan catatan hari ke hari atas unit yang terjual atau yang ada ditangan.
2. Dalam metode identifikasi khusus, harga pokok yang dibebankan sebagai harga pokok penjualan dan harga pokok persediaan akhir merupakan harga pokok yang sebenarnya terjadi.
3. Pemakaian metode arus harga pokok dengan menggunakan metode rata-rata disesuaikan dengan sistem pencatatan persediaan.
4. Pada metode FIFO asumsi yang digunakan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang yang digunakan atau dijual.
3
5. Metode LIFO didasarkan pada asumsi bahwa barang yang dibeli lebih akhir dijual atau dikeluarkan lebih dahulu.
4
BAB II
PEMBELAJARAN
Rencana Belajar Peserta Diklat
No Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Pencapaian
Alasan Perubahan
Disetujui oleh
Fasilitator1 Menjelaskan dan
mengidentifikasi metode-metode yang digunakan dalam menentukan nilai persediaan
A. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar
Sistem Penilaian Persediaan
a. Tujuan
Peserta diktat mampu menjelaskan dan mengidentifikasi metode-metode yang
digunakan dalam menentukan nilai persediaan.
b. Uraian Materi
Sistem Penilaian Persediaan
Sistem Fisik (Sistem Periodik)
Sistem persediaan fisik atau periodik adalah sistem dimana harga pokok penjualan dihitung
secara periodik dengan mengandalkan semata-mata pada perhitungan fisik tanpa
menyelenggarakan catatan hari ke hari atas unit yang terjual atau yang ada ditangan. Sistem
fisik digunakan untuk menentukan jumlah kuantitas persediaan barang dan dilakukan pada
akhir periode akuntansi. Cara perhitungan harga pokok penjualan dilakukan seperti berikut ini
:
Pesediaan Awal xxx
Pembelian xxx +
Barang tersedia untuk dijual xxx
Persediaan Akhir xxx –
Harga Pokok Penjualan xxx
===
Ciri-ciri sistem fisik atau periodik adalah sebagai berikut :
5
Pemasukan dan pengeluaran persediaan tidak dicatat dan tidak diperhitungkan dalam
suatu catatan tertentu.
Pembelian barang dicatat dengan mendebit rekening pembelian bukan persediaan
barang.
Perhitungan persediaan akhir sekaligus digunakan untuk perhitungan harga pokok
penjualan dengan menggunakan jurnal penyesuaian.
Sistem ini cukup sederhana dan mudah diterapkan, tetapi kurang baik untuk pengawasan
persediaan, karena kekurangan persediaan yang hilang tidak dapat dideteksi dan manajemen
tidak memiliki alat untuk mengetahui jumlah persediaan setiap saat.
1. Identifikasi khusus
Dalam metode identifikasi khusus, harga pokok yang dibebankan sebagai harga pokok
penjualan dan harga pokok persediaan akhir merupakan harga pokok yang sebenarnya terjadi.
Penggunaan metode identifikasi khusus sesuai untuk diterapkan pada kegiatan usaha yang
mentransaksikan produk yang bernilai tinggi, spesifik, atau jenis persediaan yang memiliki
variasi signifikan. Contoh penggunaan metode identifikasi khusus adalah aliran barang
persediaan seperti; intan, permata, kendaraan mewah, barang antik dan barang spesifik lain.
2. Rata-rata sederhana & tertimbang
Pemakaian metode arus harga pokok dengan menggunakan metode rata-rata disesuaikan
dengan sistem pencatatan persediaan. Pada pencatatan dengan menggunakan sistem fisik/
periodik dapat menggunakan:
a. rata-rata sederhana (simple average);
b. rata-rata tertimbang (weighted average).
Jika perusahaan menggunakan sistim pencatatan secara perpetual maka digunakan metode
rata-rata bergerak (moving average) dengan menggunakan kartu persediaan. Dalam metode
ini harga pokok per unit dihitung setiap kali pembelian dilakukan.
Rata-Rata Sederhana:
Î = (IA + I1 + I2 + I3 + IN) / (1 + N)
Keterangan:
Î = Harga pokok per unit dengan metode rata-rata sederhana
IA = Harga pokok per unit persediaan awal
IN = Harga pokok per unit persediaan pada pembelian ke-N
6
N = Frekuensi pembelian selama periode perhitungan
Rata-Rata Tertimbang:
Asumsi dalam metode ini bahwa barang yang dijual harus dibebani dengan harga
pokok rata-rata, dimana rata-rata tersebut dipengaruhi atau ditimbang menurut jumlah
unit yang diperoleh pada masing-masing harga.
I = (Harga Perolehan Barang Tersedia Dijual)
Jumlah Barang Tersedia Dijual
I = Harga pokok per unit dengan metode rata- rata tertimbang
3. Masuk pertama keluar pertama (MPKP) atau First In First Out (FIFO)
Pada metode ini asumsi yang digunakan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang
yang digunakan atau dijual. Harga perolehan barang yang lebih dulu dibeli, dianggap akan
menjadi Harga Pokok Penjualan lebih dahulu juga (Sistem perpetual). Persediaan Akhir
ditentukan dengan mengambil harga perolehan per unit dari pembelian paling akhir dan
bergerak mundur (Sistem fisik atau periodik). Pada metode FIFO baik sistem perpetual
maupun sistem fisik memiliki nilai yang sama.
Cara menghitung persediaan akhir adalah sebagai berikut :
Persediaan awal xxx
Pembelian xxx +
Tersedia untuk dijual xxx
Penjualan xxx –
Persediaan akhir xxx
Metode FIFO yang didasarkan atas sistem fisik, nilai persediaan akhir ditentukan dengan cara
saldo fisik yang ada dikalikan harga pokok perunit barang yang terakhir kali masuk, bila
saldo fisik ternyata lebih besar dari jumlah unit terakhir masuk maka sisanya diambilkan dari
harga pokok perunit yang masuk sebelumnya.
4. Masuk terakhir keluar pertama (MTKP) atau Last In First Out (LIFO).
Metode LIFO didasarkan pada asumsi bahwa barang yang dibeli lebih akhir dijual atau
dikeluarkan lebih dahulu. Dengan demikian harga perolehan barang yang dibeli terakhir akan
dialokasikan lebih dahulu sebagai Harga Pokok Penjualan (sistem perpetual). Persediaan
Akhir ditentukan dengan mengambil harga perolehan per unit dari yang dibeli paling awal,
dan kemudian bergerak maju (sistem fisik atau periodik).
7
Sistem Perpetual (Sistem Buku)
Sistem persediaan perpetual adalah suatu sistem yang menyelenggarakan pencatatan terus-
menerus yang menelusuri persediaan dan harga pokok penjualan atas dasar harian. Perkiraan
persediaan didukung dalam kartu-kartu pembantu persediaan (kartu persediaan). Kartu
persediaan digunakan untuk mencatat transaksi setiap jenis persediaan, memuat nama barang,
tempat penyimpanan barang, kode barang dan kolom-kolom yang dipakai untuk mencatat
transaksi adalah tanggal, pembelian (pemasukan), penjualan (pengeluaran) dan sisa atau saldo
persediaan.
Ciri-ciri pengelolaan persediaan dengan sistem perpetual adalah sebagai berikut :
Setiap terjadi pembelian barang dicatat dengan mendebit rekening persediaan barang.
Setiap terjadi pengeluaran barang (penjualan) dicatat mengkredit persediaan sejumlah
harga pokok penjualan.
Setiap saat dapat diketahui jumlah kuantitas sisa atau saldo persediaan.
Sistem perpetual memudahkan dalam penyusunan neraca dan laporan perhitungan laba rugi
karena penentuan persediaan akhir tidak perlu lagi menghitung fisiknya tetapi perhitungan
fisiknya tetap dilakukan untuk tujuan pengawasan terhadap persediaan barang.
1. Rata-rata bergerak (Moving Average)
Metode ini diselenggarakan dengan kartu persediaan dan harga pokok perunit persediaan
selalu berubah setiap terjadi pembelian barang baru.
Harga pokok rata-rata = harga perolehan lama + harga perolehan baru
Unit barang lama + unit barang baru
2. Masuk pertama keluar pertama (MPKP) atau First In First Out (FIFO)
Pada metode ini asumsi yang digunakan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang
yang digunakan atau dijual. Harga perolehan barang yang lebih dulu dibeli, dianggap akan
menjadi Harga Pokok Penjualan lebih dahulu juga (Sistem perpetual). Persediaan Akhir
ditentukan dengan mengambil harga perolehan per unit dari pembelian paling akhir dan
bergerak mundur (Sistem fisik atau periodik). Pada metode FIFO baik sistem perpetual
maupun sistem fisik memiliki nilai yang sama.
Pada sistem perpetual pencatatan persediaan dilakukan secara terus menerus dalam kartu
persediaan. Pada sistem ini apabila ada transaksi penjualan maka akan dijurnal dua kali,
pertama mencatat harga pokok penjualan dan yang kedua mencatat harga pokok barang yang
dijual, seperti berikut ini :
Kas/ Piutang Dagang xxx
8
Penjualan xxx
HPP xxx
Persediaan barang xxx
3. Masuk terakhir keluar pertama (MTKP) atau Last In First Out (LIFO).
Metode LIFO didasarkan pada asumsi bahwa barang yang dibeli lebih akhir dijual atau
dikeluarkan lebih dahulu. Dengan demikian harga perolehan barang yang dibeli terakhir akan
dialokasikan lebih dahulu sebagai Harga Pokok Penjualan (sistem perpetual). Persediaan
Akhir ditentukan dengan mengambil harga perolehan per unit dari yang dibeli paling awal,
dan kemudian bergerak maju (sistem fisik atau periodik).
Sumber: a. Somantri, Hendi. 2007. Memahami Akuntansi SMK Seri B. Bandung : Armico.
b. Suhayati, Ely dan Sri Dewi Anggadini. 2009. Akuntansi Keuangan. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
c. Muawanah, Umi, dkk. 2008. Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Jilid
3 Untuk SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen
Pendidikan Nasional.
9
BAB III
EVALUASI
Soal Tes Tertulis : (5 Poin per Nomor)
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar !
1. Apa yang dimaksud dengan identifikasi khusus dalam sistem periodik ?
2. Jelaskan metode FIFO pada sistem periodik !
3. Jelaskan yang dimaksud dengan rata-rata bergerak pada sistem perpetual !
4. Jelaskan yang dimaksud dengan metode FIFO pada sistem perpetual !
Kunci Jawaban
1. Dalam metode identifikasi khusus, harga pokok yang dibebankan sebagai harga pokok
penjualan dan harga pokok persediaan akhir merupakan harga pokok yang sebenarnya
terjadi. Penggunaan metode identifikasi khusus sesuai untuk diterapkan pada kegiatan
usaha yang mentransaksikan produk yang bernilai tinggi, spesifik, atau jenis
persediaan yang memiliki variasi signifikan.
2. Pada metode FIFO ini asumsi yang digunakan bahwa barang pertama yang dibeli
adalah barang yang digunakan atau dijual. Persediaan Akhir ditentukan dengan
mengambil harga perolehan per unit dari pembelian paling akhir dan bergerak mundur
(Sistem fisik atau periodik). Pada metode FIFO baik sistem perpetual maupun sistem
fisik memiliki nilai yang sama. Metode FIFO yang didasarkan atas sistem fisik, nilai
persediaan akhir ditentukan dengan cara saldo fisik yang ada dikalikan harga pokok
perunit barang yang terakhir kali masuk, bila saldo fisik ternyata lebih besar dari
jumlah unit terakhir masuk maka sisanya diambilkan dari harga pokok perunit yang
masuk sebelumnya.
3. Metode ini diselenggarakan dengan kartu persediaan dan harga pokok perunit
persediaan selalu berubah setiap terjadi pembelian barang baru.
Harga pokok rata-rata = harga perolehan lama + harga perolehan baru
Unit barang lama + unit barang baru
4. Pada metode ini asumsi yang digunakan bahwa barang pertama yang dibeli adalah
barang yang digunakan atau dijual. Harga perolehan barang yang lebih dulu dibeli,
dianggap akan menjadi Harga Pokok Penjualan lebih dahulu juga (Sistem perpetual).
Pada metode FIFO baik sistem perpetual maupun sistem fisik memiliki nilai yang
sama.
10
Pada sistem perpetual pencatatan persediaan dilakukan secara terus menerus dalam
kartu persediaan. Pada sistem ini apabila ada transaksi penjualan maka akan dijurnal
dua kali, pertama mencatat harga pokok penjualan dan yang kedua mencatat harga
pokok barang yang dijual, seperti berikut ini :
Kas/ Piutang Dagang xxx
Penjualan xxx
HPP xxx
Persediaan barang xxx
11
BAB IV
PENUTUP
Setelah Anda mengerjakan semua evaluasi, cocokkan jawaban Anda dengan kunci Jawaban
yang terdapat dibagian akhir modul ini. Hitunglah Jawaban Anda yang benar. Kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk menghitung tingkat pemahaman Anda.
Tingkat Pemahaman = Jumlah jawaban yang benar X 100%
20
Berapa persen pemahaman Anda? ……….. %
Arti tingkat Pemahaman yang Anda Capai:
90% s.d. 100% = baik sekali
80% s.d. 89% = baik
70% s.d. 79% = cukup
<70% = kurang
Bila Anda telah mencapai tingkat pemahaman 80%, Anda dapat melanjutkan ke Modul
Selanjutnya. Selamat !!
Tetapi jika hasil pemahaman Anda <80% pelajari kembali modul ini, terutama bagian-bagian
yang belum Anda kuasai atau berkonsultasilah dengan fasilitator Anda !
12
DAFTAR PUSTAKA
Somantri, Hendi. 2007. Memahami Akuntansi SMK Seri B. Bandung : Armico.
Suhayati, Ely dan Sri Dewi Anggadini. 2009. Akuntansi Keuangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Muawanah, Umi, dkk. 2008. Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Jilid 3 Untuk
SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan
Nasional.
13