Modul-KBK

40
 Komunitas Belajar Kelurahan/Desa MODUL KHUSUS KOMUNI T AS DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Relawan C02 PNPM Mandiri Perkotaan

Transcript of Modul-KBK

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 1/39

 

Komunitas Belajar

Kelurahan/Desa

MODUL KHUSUS KOMUNITAS 

DEPARTEMEN

PEKERJAAN

UMUMDirektorat Jenderal Cipta Karya

RelawanC

PNPM Mandiri Perkotaan

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 2/39

 

 

Modul 1 KBK dan Penanggulangan Kemiskinan 1

Kegiatan 1:  KBK dan Komunitas Pembelajaran Masyarakat 2

Kegiatan 2:  Tahapan Pembelajaran Masyarakat 4

Modul 2 Metode Belajar KBK 15

Kegiatan 1 :  Diskusi Pendidikan Orang Dewasa 16

Kegiatan 2 :  Diskusi Metode Belajar 17

Modul 3 Identif ikasi Kebutuhan Belajar 31

Kegiatan 1 :  Identifikasi Kebutuhan Pengetahuan Masyarakat 32

Kegiatan 2 :  Prioritas Materi Belajar 34

Modul 4 Perencanaan Proses Belajar 35

Kegiatan 1 :  Menyusun Rencana Belajar Masyarakat 36

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 3/39

 

 

1

Modul 1

Topik: KBK dan Penanggulangan Kemiskinan

Peserta memahami dan menyadari: 

  Peran KBK sebagai kelompok strategis dalam penaggulangankemiskinan di kelurahan/desa

  Tahapan pembelajaran masyarakat

  Peran relawan dalam KBK 

Kegiatan 1: KBK dan kelompok pembelajaran masyarakat

Kegiatan 2: Tahapan pembelajaran masyarakat

3 Jpl ( 135 ’)

Bahan Bacaan:

1. Lembar Kasus – Cerita dari Gondolayu

2. Lembar Kasus – Perempuan Penggerak Perubahan

3. Bahan Bacaan – Belajar Bersama Membebaskan diri dari Kemiskinan

4. Bahan Bacaan – Komunitas Belajar Kelurahan

5. Media Bantu – Tahapan Pembelajaran Masyarakat

•  Kerta Plano

•  Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 4/39

 

 

2

 

KBK dan Kelompok Pembelajaran Masyarakat

1)  Sampaikan kepada peserta bahwa selanjutnya kita akan mendiskusikan bagaimana mengeloladan merawat relawan agar bisa terus bersama-sama mendorong upaya penanggulangankemiskinan di desa/kelurahan kita. Perkenalkan istilah komunitas belajar kelurahan (KBK).

2)  Bagi peserta dalam empat kelompok. Tugaskan setiap kelompok untuk membaca bersama danmendiskusikan lembar kerja kasus yang dibagikan. Kelompok 1 dan 2 mendiskusikan Lembar

Kasus 1 – Cerita dari Gondolayu, sedangkan kelompok 3 dan 4 mendiskusikan LembarKasus 2 – Perempuan Penggerak Perubahan. Pertanyaan diskusi :    Apa yang mendorong berkembangnya kelompok pembelajaran masyarakat dalam cerita

tersebut?  Bagaimana dengan desa/kelurahan dampingan kita? Apakah di desa/kelurahan ada ruang

atau kesempatan bagi warga untuk membicarakan masalah-masalah bersama?

3)  Setelah diskusi kelompok selesai, persilahkan juru bicara kelompok untuk menyampaikan hasildiskusi kelompoknya.

4)  Lontarkan pertanyaan retoris (tidak perlu didiskusikan) untuk memastikan kesadaran peserta :”Pentingkah adanya kelompok-kelompok warga yang membicarakan masalah desa/kelurahan?” Untuk memperkuat kesadaran peserta, ajak peserta untuk membaca bersama Bahan Bacaan

4 – Belajar Bersama Membebaskan Diri dari Kemiskinan.

5)  Jelaskan mengenai KBK, dan keterkaitan KBK dengan kelompok-kelompok pembelajaran dimasyarakat tersebut. Ajak peserta membaca bersama Bahan Bacaan 5 – KomunitasBelajar Kelurahan 

KBK merupakan satu dari sekian alat intervensi program penanggulangan kemiskinan iniuntuk mendorong terjadinya proses pembelajaran di masyarakat. Melalui KBK, kelompok-kelompok pembelajaran di masyarakat yang selama ini tumbuh dan berkembang diarahkanuntuk secara aktif mendiskusikan dan memberikan solusi-solusi penanggulangankemiskinan di kampungnya.

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 5/39

 

 

3

 

KBK merupakan ” rumah relawan”. KBK merupakan titik berangkat (institusi) bagirelawan-relawan penanggulangan kemiskinan untuk membangun komitmen seluruhmasyarakat untuk menanggulangi kemiskinan. Kewajiban moral relawan ini menjadi satukeniscayaan ketika program ini hanya mampu memfasilitasi pengembangan kapasitas

segelintir orang. Jadi, selain bertugas memfasilitasi aktivitas ’siklus’, relawan juga berperanmelakukan pemberdayaaan masyarakat.

Menggunakan KBK, proses ’getok tular’ komitmen dan proses pembelajaranpenanggulangan kemiskinan di masyarakat dan aparat kelurahan/desa diharapkan dapatberjalan secara terencana. Karena itu, KBK harus memiliki misi (agenda), aturan main, danrencana proses belajar yang jelas.

Setiap orang dalam KBK berperan setara. Apa yang menjadi ukuran bahwa KBK berfungsibaik? Salah satunya, semakin banyak orang jadi relawan (anggota KBK).

Mengapa perlu membangun kelompok pembelajaran (KBK)?  Fakta bahwa banyak orang masih buta huruf.

  Fakta bahwa banyak perempuan tidak mengetahui bahwa terlibat dalam kegiatanmasyarakat adalah hak.

  Fakta bahwa banyak warga tidak mengetahui masalah-masalah desa/kelurahannya,bahkan masalah-masalah hidup yang dihadapi dirinya sendiri.

  Fakta bahwa banyak warga tidak mengetahui bagaimana cara memecahkan masalahmereka.

Strategi pengembangan KBK 1)  Menghimpun relawan-relawan yang peduli terhadap persoalan warganya;

Pengembangan KomunikasiInformasi Komunitas

• Open Menu (sesuaikebutuhan komunitas)

• Horizontal & Vertikal• Produksi pengetahuan

Pelatihan, Coaching,Belajar Mandiri

KOMUNITAS BELAJAR 

 

Berbagai Media

Hubungan Sos ia l

Masalah, Kebutuhan ,dan Potens i Komuni tas

Kelompok Sos ia l

 

Pengembangan KomunikasiInformasi Komunitas

• Open Menu (sesuaikebutuhan komunitas)

• Horizontal & Vertikal• Produksi pengetahuan

Pelatihan, Coaching,Belajar Mandiri

KOMUNITAS BELAJAR 

 

Berbagai Media

Hubungan Sos ia l

Masalah, Kebutuhan ,dan Potens i Komuni tas

Kelompok Sos ia l

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 6/39

 

 

4

2)  Menghimpun potensi-potensi lokal termasuk potensi kelompok-kelompok masyarakatyang exist (LSM/KSM) sebagai basis pembelajaran bagi masyarakat;

3)  Menggalang semangat (power) para pemeduli untuk bahu membahu secara bersama-

sama duduk dalam satu forum belajar yang generiknya dinamakan Komunitas BelajarKelurahan (KBK);

4)  Memberikan ruang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk ikut andil/berperan serta

dalam kegiatan KBK sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya.5)  Memberikan peran kepada anggota KBK untuk :

  Membantu memfasilitasi masyarakat dalam aktivitas siklus kelurahan PNPMMandiri Perkotaan.

  Membantu memfasilitasi masyarakat dalam program-program pembangunanpartisipatif pemerintah desa/kelurahan.

  Membantu memfasilitasi terjadinya kemitraan masyarakat, baik dengan pengelolaPNPM Mandiri Perkotaan, pemerintah daerah, swasta, perguruan tinggi dan pihak-pihak lainnya.

  Melakukan diskusi-diskusi pemecahan masalah praktis masyarakat maupun kajianpembangunan desa/kelurahan.

  Melakukan monitoring evaluasi partisipatif terhadap pelaksanaan dan hasilkegiatan program-program penanggulangan kemiskinan dan program-programpembangunan di wilayahnya.

Tahapan Pembelajaran Masyarakat

1)  Nyatakan bahwa kita yang hadir di sini merupakan tenaga penggerak KBK. Kewajiban moral iniotomatis melekat karena kita berada di sini sekarang dan menerima fasilitas belajar ini darinegara. Setelah kita bersama-sama berdiskusi mengenai konteks KBK, saat ini kita mulai akanbekerja merumuskan skema belajar masyarakat.

2)  Tampilkan atau bagikan Media Bantu Pembelajaran Masyarakat. Jelaskan tahap demi tahapsecara garis besar saja karena diskusi lebih jauh akan kita lakukan di tiap sessi.

3)  Beri kesempatan peserta untuk mengajukan satu dua pertanyaan. Diskusikan bersama seluruhpeserta

4)  Tutup diskusi dengan menyampaikan kembali pokok-pokok pembelajaran yang telah diraih.

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 7/39

 

 

5

 

Lembar Kasus 1

Bacalah cerita ini dengan seksama

Jendela

Kompas, Jumat, 28 Januari 2005 

Belajar Bersama, Membebaskan Diri dari Kemiskinan (1)  

ROMBONGAN aktivis dari sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik yang berkunjung keKampung Gondolayu, yang berada di tengah Kota Yogyakarta, hampir-hampir tidak percayadengan pemberian sebutan "miskin" untuk kampung itu. Bukannya empati dan belas kasihanyang tergambar di mata mereka, tetapi justru pujian dan decak kagum.

SAYA telah mengunjungi kampung-kampung miskin di banyak negara, tetapi tidak pernahsaya jumpai lingkungan sebagus ini. Rumah di sini bagus-bagus, jalan-jalan bersih sekalipunsempit, sanitasi dan air minum cukup higienis," kata Seario Sarvodaya, aktivis organisasinonpemerintah dari Sri Lanka.

Komentar serupa juga dikemukakan oleh tamu-tamu lain, yang sore itu bermaksudmengunjungi kelompok ibu-ibu "kaum miskin kota" yang membentuk kelompok tabungan dikampung Gondolayu.

"Rumah-rumah di sini bagus dan bersih meski dibangun dari material yang tidak mahal. Anak-anak di sini juga bersih-bersih," kata Thomas Webster dari Papua Niugini.

KAMPUNG Gondolayu tersembunyi di balik deretan gedung-gedung megah di Jalan Sudirman,  Yogyakarta. Akses menuju kampung itu hanyalah lorong sempit-kurang dari dua meter-dengan panjang sekitar 300 meter, terjepit di antara dua bangunan megah. Sisi timurkampung itu dibatasi oleh Kali Code yang membelah kota.

Meski masih banyak rumah berdinding bambu, namun kampung itu tampak asri. Pot-potbunga berjajar di depan rumah warga. Di beberapa tempat, tanaman rambat menjulurmenaungi lorong-lorong sempit rumah penduduk dari sengatan matahari. Kampung yangdisebut oleh sejumlah aktivis sebagai "kampung miskin" itu jauh dari suasana kumuh.

Suasana kampung yang bersih dan asri itu terwujud karena kepedulian berbagai pihak, darilingkungan lurah, ketua rukun wilayah (RW) dan rukun tetangga (RT), serta warga setempat.

iap Jumat warga turun kerja bakti untuk membersihkan lingkungan. Papan pengumumandidirikan di tiap RT. Kegiatan ibu-ibu PKK berjalan baik. Sesekali petugas kesehatan atau polisidatang memberikan penyuluhan.

Di balik kampung yang asri dan dinamis itu masih ada kegiatan kelompok ibu-ibu yangberinisiatif membentuk kelompok menabung. Kelompok ini dibentuk setahun lalu. Ide dari NySumarni berkat interaksinya dengan seorang aktivis organisasi nonpemerintah. Sumarnikemudian menjual gagasannya kepada sejumlah ibu-ibu di kampungnya. Kelompok yangterdiri atas 10 ibu rumah tangga itu pun sepakat menyisihkan uang belanja sehari-hari untuk 

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 8/39

 

 

6

ditabung bersama dan dipinjamkan bila ada anggota yang membutuhkan.

Tiap hari, salah satu anggota kelompok berkeliling mendatangi seluruh anggota kelompok,mengumpulkan uang tabungan harian. Jumlah yang disetor per hari tidak seberapa. Setoranselembar uang Rp 500 atau Rp 1.000 pun diterima. Tiap minggu, uang yang terkumpul-antaraRp 75.000 sampai Rp 100.000-disetorkan ke bank.

"Kami harus melakukan cara ini karena tidak mungkin kami menabung Rp 500 langsung kebank," kata Sumarni.

Menurut Sumarni, dengan terbentuknya kelompok menabung, mereka juga bisa belajar danberbagi pengalaman satu sama lain. Dari berkumpul itulah muncul ide berjualan bihun,

membuat rempeyek, membuka warung jus, dan kegiatan produktif lainnya.

Ny Elisati (53) merasa terbantu dengan kegiatan kelompok menabung tersebut. Sejak ditinggal suaminya, Elisati harus memenuhi kebutuhannya sendiri bersama seorang putrinya.idak ada harta tertinggal saat suaminya meninggal. Elisati membanting tulang menjadi buruh

cuci untuk menghidupi keluarganya. Dari penghasilannya yang pas-pasan, ia masih bisa

menyisikan uangnya untuk menabung dan mulai membuka warung kecil-kecilan. Denganmodal seadanya ia mulai berjualan sabun, gula, teh, dan kebutuhan rumah tangga sehari-sehari.

"Saya ingin menabung supaya tidak perlu berutang bila ada kebutuhan mendadak. Saya jugaingin cucu saya bisa terus bersekolah," kata Elisati.

KELOMPOK menabung kedengarannya sangat sepele. Akan tetapi, bertolak dari kegiatansemacam inilah proses pembelajaran berkelanjutan terjadi. Tanpa kurikulum, tanpa buku

pelajaran, tanpa kehadiran seorang guru, warga masyarakat yang dianggap tidak berpendidikan bisa mencerdaskan dirinya. Ketika mereka mulai berkumpul tiba-tiba hari esok menjadi tidak terbatas.

Dari mengenali masalah yang ada pada diri mereka sendiri, lingkungan rukun tetangga,

mereka mulai mengenal hak-hak sebagai seorang warga negara, berbicara tentang hak-hak perempuan, dan lain-lainnya. Mereka pun kemudian mulai bergerak, membuka usaha kecil-kecilan, untuk keluar dari kemiskinan yang mengimpit tanpa harus menunggu uluran tangandari pemerintah.

Di Yogyakarta setidaknya ada enam kelompok tabungan, yakni Komunitas Gadjah Wong I danII, Kampung Iromejan, Kampung Gondolayu, Kampung Kepuh, dan Kampung Brandan.Kehadiran kelompok tabungan ibu-ibu ini bersama komunitas pembelajaran yang tumbuh disejumlah tempat makin menyemarakkan identitas Yogya sebagai kota pelajar.

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 9/39

 

 

7

 

Lembar Kasus 2

Bacalah dengan seksama

Potret

Hidup di Bantaran Sungai (2)

Perempuan-perempuan Itu Penggerak Perubahan 

Rabu | 17 Januari 2007 | 9:41 wib |

Bisakah Anda bayangkan ada orang mencuci

piring dan gelas dengan menggunakan air

sungai yang begitu kotor? Tak usah heran

bila kejadian itu telah menjadi semacam

rutinitas yang dilakoni warga yang tinggal di

salah satu sudut Ibu Kota. Mau melihat

sendiri? Sesekali turun ke bantaran Sungai

Ciliwung yang membelah kota Jakarta.

Untuk menyiasati pekatnya air sungai,

seorang ibu yang tinggal di kawasan

Jatinegara, Jakarta Timur, bahkan mencobamencampurkan cairan kimia pemutih baju

ke air sungai yang ditimbanya untuk 

mencuci piring. Sang ibu, tentu saja tidak 

sadar akan bahaya lain yang mengancam.

Sebab, mencampur air sungai yang kotor dengan cairan kimia pemutih baju jelas tindakan yang

membahayakan kesehatan.

Lalu, mengapa tidak menggunakan air bersih? Justru di sana pokok masalahnya. Bagi warga

yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung, pertanyaan semacam ini boleh jadi justru terdengar

naif. Air bersih harus dibeli. Selain berarti menambah pengeluaran sehari-hari dari pendapatanyang begitu terbatas, bagi mereka, air bersih sudah seperti identik dengan kemewahan. Kalau

setiap kali mencuci piring dan peralatan dapur harus membeli air bersih, jelas mereka tak 

mampu.

Oleh karena itu, memberi pengetahuan dan pemahaman kepada perempuan di bantaran sungai

sangat penting untuk dilakukan. Bagaimanapun, perempuan dan anak-anaklah yang menjadi

KOMPAS/ Priyombodo

Aktivitas mandi dan mencuci warga yang tinggal dibantaran Sungai Ciliwung di Kawasan Bukit Duri, JakartaSelatan, akhir Desember 2006, ini telah menjadipemandangan biasa. Aliran sungai dengan kualitas air yangburuk menjadi pilihan warga miskin akibat minimnya fasilitas

MCK umum. Kondisi ini menjadi salah satu faktorberkembangnya berbagai penyakit.

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 10/39

 

 

8

korban utama akibat kotornya sungai-sungai kita. Setiap hari merekalah yang sangat dekat

dengan kehidupan sungai. Kaum perempuan itu pula yang lebih banyak bersentuhan dengan

sungai kotor itu, lewat aktivitas sehari-hari, seperti mencuci baju dan atau peralatan

dapur/makan.

Pada seminar "Perempuan di Bantaran Sungai Ciliwung" medio Desember 2006, salah seorang

peserta, Ny Pini—warga Pasar Pintu Air, RT 05 RW 11, Kelurahan Petamburan, Kecamatan

Tanah Abang, Jakarta Pusat—mengeluhkan sampah pasar yang menumpuk di depan rumahnya.

Letak sampah yang berada di pinggir sungai sangat rawan jatuh ke sungai. Belum lagi

penumpang kereta yang kerap melempar sampah keluar jendela dan jatuh ke sungai.

"Kami minta dibuatkan bak sampah yang besar karena sampah tidak setiap hari diangkut," kata

Ny Pini. Jika sampah menumpuk, bau tidak sedap pun akan segera tercium. "Untung saja

sampah ikan tidak dibuang di depan rumah saya. Kalau ikut dibuang di situ, wah pasti banyak 

lalat," tambahnya.

Situasi sama juga dirasakan Ny Mariam, yang tinggal di dekat Kali Lagoa Kanal dan Kali

Sindang di Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Karena sampah dari Pasar Sindang

menumpuk, tidak jarang belatung pun ada di mana-mana.

Hal semacam ini tentu tidak nyaman dan mengganggu kesehatan warga, terutama kesehatan

anak-anak. Belum lagi bau busuk "pulau-pulau" sampah yang membuat Kali Lagoa Kanal

mampet.

……………………. 

Sudah enam bulan ini Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Quadrant Utama mendampingi

perempuan di bantaran sungai di wilayah Jakarta. Mereka mengadvokasi, melakukan

pendampingan, dan memberi penyuluhan mengenai bagaimana menjaga kebersihan sungai.

Sejak didampingi, kini sudah tidak ada lagi ibu-ibu yang mencuci piring dengan air sungai yang

dicampur dengan cairan kimia pemutih baju. Setidaknya mereka kian sadar akan bahayanya.

"Getok tular"

Menurut Ny Mariam, Ketua RT 08 RW 08, Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, dari

300 perempuan yang ada di dua RW di sana terbentuklah kelompok inti yang terdiri atas 100

perempuan. 100 perempuan di wilayah Koja inilah yang secara intensif mendapatkan

pendidikan, pengetahuan, dan makin luas pemahamannya tentang pentingnya fungsi sungai.

Karena tidak semua perempuan teradvokasi, para perempuan di kelompok inti melakukan

upaya penyebaran informasi kepada rekan dan tetangga-tetangganya dengan cara "getok 

tular". Mereka, misalnya, memberi masukan kepada ibu-ibu lain agar sebaiknya tidak 

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 11/39

 

 

9

membuang sampah dan buang air besar di sungai supaya sungai tidak mampet dan bau busuk.

"Tapi ada saja tetangga yang berkomentar negatif saat diberi saran. Seperti mengucapkan

kata-kata ’belagu loe’.... Begitulah, mereka belum sepenuhnya sadar," kata Ny Mariam.

Mereka pun diajak untuk membersihkan lingkungan masing-masing, membuang sampah di

tempat sampah yang mereka buat bersama, mengajak anak-anak untuk tidak sembarangan

membuang sampah.

Hal yang sama juga dilakukan di Kebon Melati, Pintu Air, di Kelurahan Petamburan, di

Manggarai, Jatinegara, dan Kampung Melayu. Bahkan, di Pasar Pintu Air, Kelurahan

Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, meskipun rumah-rumah yang ada adalah rumah-rumah

petak, kini mereka telah memiliki kaleng bak sampah di depan pintu rumah masing-masing.

"Anak-anak di sini pun kami larang untuk berenang di sungai karena berbahaya," kata Ny Pini

tentang meningkatnya kesadaran para perempuan di bantaran sungai di sana.

  Apalagi menjelang banjir tahunan, mereka harus lebih waspada dan tidak lagi membuang

sampah seenaknya. "Kami juga melakukan lomba kebersihan di sini," tutur Ny Pini. Mereka

yang tinggal di bantaran sungai tak mau mengulang duka saat kebanjiran, saat perabot rumah

tangga mereka—seperti kursi, kasur, televisi, dan piring—terendam air dan rusak.

"Kalau sudah begitu, mau tidak mau kami terpaksa mengungsi di pelataran rumah susun

sampai air surut kembali. Jadi, kami tidak mau kebanjiran lagi," papar Ny Pini, dan diamini

para perempuan tetangganya.

Kesadaran perempuan dan upaya memberdayakan perempuan yang hidup di bantaran sungai

harus terus-menerus dibangun agar suatu saat kita bisa benar-benar mendapatkan sungai yang

bersih.

Penulis: KOMPAS, M Puteri Rosalina dan Elok Dyah Messwati

 

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 12/39

 

 

10

 

Jendela

Kompas, Jumat, 28 Januari 2005 

Belajar Bersama, Membebaskan Diri dari Kemiskinan (2) 

Berbagai bentuk komunitas pembelajaran yang muncul dalam berbagai jenis organisasi bisadijumpai di Yogyakarta. Serikat Petani Jamu (SePeJam) lahir dari keinginan untuk melestarikantanaman obat. Serikat ini memiliki 562 anggota, 85 persen anggotanya perempuan dan 75persen anggotanya hanya berpendidikan sampai tingkat sekolah dasar (SD). Mereka mencobamembudidayakan tanaman obat-obatan seperti empon-empon, sere, dan mahkota dewa.Sambil berproduksi mereka saling berdiskusi tentang masalah lingkungan, pertanian organik,dan cara-cara budidaya tanaman obat yang lain.

Kelompok pembelajaran juga muncul di kalangan para pengamen yang tergabung dalam Tim Advokasi Arus Bawah (Taabah). Kelompok ini bermula dari masalah penggarukan yang seringmereka hadapi lantaran tidak memiliki kartu identitas. Berkat pertolongan LBH Yogyakarta, parapengamen, pemulung, dan mereka yang hidup di jalanan bisa mengurus surat keterangansebagai penduduk musiman. Berangkat dari situ, tujuh pengamen mengontrak rumah diKeparakan Kidul, Yogyakarta, untuk bekerja sama dan belajar bersama.

Di Kampung Nitiprayan, yang terletak di perbatasan selatan Yogyakarta, saat ini menjadisebuah kampung yang hidup karena berbagai kegiatan pembelajaran. Bermula dari kegiatananak-anak yang diorganisir melalui Sanggar Anak Alam, kelompok ibu-ibu di kampung itu kinimengelola kelompok bermain, TK PKK, kelompok simpan pinjam, pelatihan pertanian organik,

pinjaman untuk renovasi dan kepemilikan rumah sederhana, dan lain-lainnya. Kegiatan

kerajinan dan kesenian juga tumbuh di kampung ini.

idak ketinggalan pula kelompok pembelajaran di komunitas marginal, seperti pembelajaran dikalangan pekerja seks komersial dalam program "Kamis Sehat". Mereka bertemu dua minggu

sekali tiap Kamis untuk mendiskusikan masalah kesehatan reproduksi, alat kontrasepsi,kesehatan reproduksi dan latihan-latihan keterampilan. Untuk pembantu rumah tangga,Rumpun Tjoet Njak Dien membentuk Sekolah PRT dengan mengadakan pertemuan dua minggusekali. Pertemuan rutin ini dipergunakan untuk latihan keterampilan dan kegiatan diskusi.

PENDIDIKAN merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Pendidikan tidak terbataspada institusi bernama sekolah dan berlangsung sepanjang hayat, sejak manusia dilahirkansampai masuk ke liang kubur. Bagi yang beruntung mereka dapat memperoleh pendidikan yangterstruktur: dari taman bermain sampai perguruan tinggi, mengantongi berbagai jenjang ijazahdan sertifikat, terus memperbarui keterampilan dan ilmu pengetahuan melalui berbagaipelatihan, kursus, atau rapat-rapat kerja.

Bagi sebagian besar masyarakat yang berada dalam posisi marginal, pendidikan semacam ituberada di luar jangkauan. Sebagian mereka tidak bisa membaca dan menulis, tidak memperoleh pendidikan dasar yang baik, dan tidak pernah tersentuh oleh pendidikan formalatau nonformal. Betapa pun demikian, mereka tetap berhak memperoleh pembelajaran untuk mengaktualisasikan diri sebagai makhluk belajar dan mencoba membebaskan diri dari belenggu

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 13/39

 

 

11

kemiskinan yang mengimpit secara turun-menurun.

Belajar sepanjang hayat atau life long learning yang gencar dikampanyekan oleh OrganisasiPendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan PBB (UNESCO) sebenarnya merupakan nilaiyang melekat pada masyarakat sejak dulu. Di Afrika hidup nilai-nilai yang mendorong setiapmanusia untuk mencari kebijaksanaan yang dipikirkan secara terus-menerus pada setiap waktu.

  Agama-agama mendasarkan ajarannya pada kitab suci, yang mengharuskan para pemeluk untuk mempelajarinya terus-menerus sepanjang hayat. Belajar merupakan jendela yangmemungkinkan seseorang belajar dari masalah-masalah yang pernah dihadapinya sehinggasiap menghadapi masalah-masalah baru yang datang.

"Belajar merupakan sebuah proses yang berlangsung terus-menerus dan bersifat universal. Kitabelajar tidak hanya pada seorang guru, tetapi juga pada anak-anak. Kita dituntut rendah hatiuntuk belajar pada semua orang," kata Admiral Ramdes, seorang aktivis perdamaian dari India.

Pembelajaran sepanjang hayat menjadi esensial bagi masyarakat marginal, yang padaumumnya tidak memiliki akses dan gagal dijangkau oleh pendidikan formal yang wajibdiselenggarakan oleh pemerintah. Liberalisasi dan komersialisasi pendidikan semakin

menyisihkan kelompok-kelompok marginal dari peluang mendapatkan pendidikan dasar yangbermutu. Ironinya pendidikan nonformal, apalagi pendidikan informal, yang bisa menjadi jalanpintas bagi mereka yang tersisih dari pelayanan pendidikan formal justru tidak mendapatkanperhatian yang memadai dari pemerintah.

Inisiatif mesti datang dari masyarakat sendiri. Diinspirasi oleh pendekatan komunikasimasyarakat yang diperkenalkan oleh Paolo Friere, gerakan pembelajaran di kelompok-kelompok akar rumput berkembang dengan pendekatan yang kreatif. Mereka bergerak dengan suatukeyakinan bahwa tidak benar kalangan marginal, suku-suku terasing, merupakan orang-orangyang kemampuan belajarnya lamban dan kemampuan intelektualnya lebih rendah dari rata-rata. Sekalipun mungkin tak pernah berada dalam ruang kelas, tidak bergaul dengan buku,mereka belajar melalui pengalaman atau melalui cerita turun-temurun.

"Pembelajaran dalam masyarakat tidak perlu menghadirkan orang-orang yang ahli dalambidang lingkungan, jender, atau suku-suku asli. Kami punya keyakinan bahwa kekuatan adapada komunitas itu sendiri," kata Nani Zulminarni, Ketua Pusat Pengembangan SumberdayaWanita (PPSW) Jakarta.

Dodo Albasya, pengamen jalanan di Yogya, tidak tamat SD. Namun kemampuanberargumentasi dan kemampuan berorasi Dodo tidak kalah dengan seorang sarjana, pemukaagama, ataupun seorang aktivis politik. Berbekal kemampuan baca tulis yang dimilikinya, Dodobelajar bersama dengan kalangan pengamen dan anak jalanan yang terhimpun dalamkomunitas Taabah di Yogyakarta. Ia menciptakan lagu, bermusik, dan memberikan inspirasipada masyarakat miskin untuk bergerak. Ia berteriak ketika pendidikan menutup diri untuk orang-orang miskin.

Dodo memang tidak pernah berhenti berteriak. "Saat pendidikan makin mahal, orang miskinharus belajar bersama-sama dan bekerja bersama sama," kata Dodo, yang dituangkan dalamsyair lagu dan kegiatan nyata komunitas pengamen jalanan Taabah di Keparakan Kidul, Yogyakarta.

Tidak salah bila dikatakan bahwa learning is freedom. Belajar adalah kemerdekaan. (wis) 

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 14/39

 

 

12

 

KOMUNITAS BELAJAR : MEMBANGUN KULTUR PEMBELAJARAN YANGTERORGANISASI UNTUK MENGURANGI KESENJANGAN INFORMASI DAN

PENGETAHUAN MASYARAKAT MISKIN

Hakikatnya, PNPM Mandiri Perkotaan merupakan proses pembelajaran masyarakat dan pemerintahuntuk memulihkan dan melembagakan kembali kapital sosial (social capital) yang telah ada, yakninilai-nilai dan prinsip-prinsip universal sebagai landasan kokoh untuk membangun tatanan

masyarakat madani (good governance) yang mampu mandiri dan berkelanjutan menanganikegiatan penanggulangan kemiskinan serta pembangunan lingkungan perumahan permukiman diwilayahnya secara terpadu.

Dengan orientasi pembelajaran seperti itu, proses pembelajaran merupakan tanggung jawabsemua pelaku : masyarakat, organisasi masyarakat sipil, swasta dan kelompok/organisasi peduli,pemerintah daerah, pemerintah pusat, ataupun konsultan pengelola program. Untuk memastikan

bahwa komitmen pembelajaran ini tercapai secara terencana – daripada sekedar mempercayaibahwa pembelajaran akan terjadi dengan sendirinya – PNPM Mandiri Perkotaan mengembangkanproses pembelajaran yang tak terlepas dari berbagai aktivitas program melalui pengembangankomunitas-komunitas belajar: Komunitas Belajar Kelurahan/Desa (KBK atau KBD),Komunitas Belajar Perkotaan (KBP), Komunitas Belajar Nasional (KBN) dan KomunitasBelajar Internal Konsultan (KBIK).

Komunitas belajar dirancang untuk menjawab persoalan kesenjangan informasi dan pengetahuan,baik di tingkat masyarakat, pemerintah, swasta maupun konsultan. Karena itu, setiap komunitasbelajar akan terdiri dari 2 aktivitas utama sebagai berikut.

Pengembangan KomunikasiInformasi Komunitas

• Open Menu (sesuaikebutuhan komunitas)

• Horizontal & Vertikal• Produksi pengetahuan

Pelatihan, Coaching,Belajar Mandiri

KOMUNITAS BELAJAR 

 

Berbagai Media

Hubungan Sos ia l

Masalah, Kebutuhan ,dan Potens i Komuni tas

Kelompok Sos ia l

 

Pengembangan KomunikasiInformasi Komunitas

• Open Menu (sesuaikebutuhan komunitas)

• Horizontal & Vertikal• Produksi pengetahuan

Pelatihan, Coaching,Belajar Mandiri

KOMUNITAS BELAJAR 

 

Berbagai Media

Hubungan Sos ia l

Masalah, Kebutuhan ,dan Potens i Komuni tas

Kelompok Sos ia l

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 15/39

 

 

13

Metode - MediaMetode - Media

 

masalah/kebutuhan

komunikasi-informasi

masalah/kebutuhan

komunikasi-informasi

kelompok

sasaran

kelompok

sasaranPengembangan komunikasi

informasi komunitas

  N A  I  K  K A

  N 

  U  P A  H

  !  !  !

pesan

 

  N A  I  K  K A

  N 

  U  P A  H

  !  !  !

 

  N A  I  K  K A

  N 

  U  P A  H

  !  !  !

pesan tujuantujuan

   Pelatihan/Coaching/Belajar Mandiri. 

PNPM Mandiri Perkotaan meyakini bahwa secara alamiah semua orang melakukan

pengembangan kapasitas selama hidupnya. Proses aksi-refleksi-aksi, baik tidak sadar atauterencana, selalu digunakan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Berangkat dari asumsitersebut, pengembangan kapasitas yang didorong oleh PNPM Mandiri Perkotaan lebih ditujukan

untuk memastikan bahwa proses pembelajaran dilakukan secara terencana sehingga efektif mencapai hasil yang diinginkan.

Secara programatik, PNPM Mandiri Perkotaan mengembangan berbagai pelatihan dan coachinguntuk memastikan proses pembelajaran berjalan efektif. Sebagai supporting  bagipengembangan kapasitas masyarakat dan pemerintah daerah, pelatihan/coaching yangdilakukan di PNPM Mandiri Perkotaan bertujuan untuk :a.  Menumbuhkan komitmen para pelaku PNPM Mandiri Perkotaan dalam penanggulangan

kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat sesuai tugas dan fungsinya.b.  Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para pelaku PNPM Mandiri Perkotaan

terhadap program untuk mencapai standard kompetensi dasar yang ditetapkan.c.  Meningkatkan keterampilan para pelaku PNPM Mandiri Perkotaan.d.  Menciptakan para pelatih yang memiliki kapasitas untuk mentransfer pengetahuan,

keterampilan dan mampu menumbuhkan sikap dan motivasi para pelaku untuk menujukemandirian masyarakat.

  Pengembangan Komunikasi-Informasi Komunitas.Sebagaimana dinyatakan di atas,tujuan pengembangan komunikasi-informasi komunitas tidak semata-matamenginformasikan ataumempromosikan gagasanpembangunan kepada masyarakat agarprogram ini memperoleh legitimasi.

Komunikasi yang hendak dikembangkan adalah berbagipengetahuan dan pengalaman dalammenganalisis masalah kemiskinan,mengidentifikasi penyelesaiannya danmelaksanakannya. PNPM MandiriPerkotaan meletakkan keterlibatan

aktif para pemangku kepentingan, terutama masyarakat miskin, di dalam keseluruhan proseskomunikasi pembangunan (komunikasi partisipatoris) baik yang sifatnya horizontal (warga kewarga, pemerintah ke pemerintah, swasta ke swasta) maupun vertikal (warga ke pemerintah,kelurahan ke kota, kota ke nasional).

Setiap komunitas menyusun sendiri rancangan strategi komunikasi-informasi komunitasnya,

mulai dari menyusun kelompok sasaran komunikasi, perubahan pengetahuan-keterampilan-sikap-perilaku yang diharapkan, tujuan komunikasi, indikator pencapaian tujuan komunikasi,serta menentukan model pendekatan komunikasi, metode, teknik, saluran/media, dan alatkomunikasi yang diharapkan secara tepat bisa membangun proses pembelajaran dan dialog.

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 16/39

 

 

14

 

 Tahapan Pembelajaran Masyarakat 

Sumber: Membangun Masyarakat Pembelajar, Panduan Metodologi Pendidikan Non-Formal untukFasilitator Lapang, SPPM, 2003

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 17/39

 

 

15

 Modul 2

Topik: Metode Belajar KBK 

Peserta memahami dan menyadari:

  Pendidikan Orang Dewasa sebagai metode belajar dalam KBK 

  Prinsip – prinsip pendidikan dan daur orang dewasa

  Beberapa metode dalam pendidikan orang dewasa

Kegiatan 1: Diskusi Pendidikan Orang Dewasa

Kegiatan 2: Diskusi Metode Belajar

3 Jpl ( 135 ’)

Bahan Bacaan:

1. Pendiidkan Orang Dewasa

2. Metode Pendidikan Orang Dewasa

•  Kerta Plano

•  Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 18/39

 

 

16

 

Diskusi Pendidikan Orang Dewasa

1)   Ajukan pertanyaan kepada peserta: ”Siapa yang akan menjadi peserta belajar?” Siapapun yangdisebutkan oleh peserta – entah ibu-ibu atau bapak-bapak, laki-laki atau perempuan, petaniatau karyawan – pada pokoknya peserta belajar kita adalah orang dewasa. Dan ternyata carabelajar orang dewasa itu berbeda dengan cara belajar anak-anak. Di sessi ini kita akanmempelajari karakteristik cara belajar orang dewasa.

2)  Bagikan gambar/komik “Tuan Guru dan Tukang Perahu“. Biarkan peserta membacanyasebentar. Ajukan pertanyaan kepada peserta :

   Apakah cerita ini mungkin terjadi.   Apa tanggapan anda tentang kedua tokoh tersebut.   Apa yang bisa dipetik dari cerita tersebut.

3)  Minta peserta untuk diskusi berpasangan dengan teman sebelahnya (tak lebih dari 10 menit).Dari komik tersebut diskusikan berdua:

  Bagaimana proses sang guru dan tukang perahu memperoleh ilmu.  Bagaimana cara sang guru dan tukang perahu menyimpulkan pengalaman masing-masing.  Bagaimana cara sang guru dan tukang perahu mengambil keputusan dari kesimpulan-

kesimpulan yang diambil.

4)  Setelah selesai diskusi berpasangan, persilahkan siapa saja yang mau mengungkapkan hasildiskusinya.

semua orang dewasa belajar dengan cara yang berbeda–beda, ada yang belajar melaluipengalaman, pengamatan dan pengalaman orang lain. Dalam kasus komik tadi gurumengambil kesimpulan dari kegiatan belajar formal yang cenderung teoritik sedangkantukang perahu belajar dari pengalaman/kenyataan yang dialami.

5)  Jelaskan tentang prinsip-prinsip orang dewasa, daur belajar orang dewasa, perbedaanandragogi dan pedagogi serta perbedaan guru (sikap menggurui) dan fasilitator (sikapfasilitasi). Gunakan Bahan Bacaan – Pendidikan Orang Dewasa. ( Apabila ada keluangan waktu,ajak peserta untuk membaca bersama ).

6)  Lakukan diskusi tanya jawab untuk memperkuat pemahaman peserta.

7)  Simpulkan hasil diskusi. Sampaikan bahwa selanjutnya kita akan berdiskusi metode-metode

yang biasa digunakan dalam proses belajar orang dewasa.

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 19/39

 

 

17

 Model pendekatan pendidikan menurut Knowles dapat diklasifikasikan menjadi dua bentuk pendekatan yang kontradiktif yakni antara pedagogi dan andragogi. Perbedaan antara

kedua pendidikan tersebut, sesungguhnya tidak semata perbedaan ‘obyek’nya. Pedagogisebagai ‘seni mendidik anak’ merupakan proses pendidikan yang ‘menempatkan obyek pendidikannya sebagai ‘anak – anak’ walaupun secara biologis mereka sudah termasuk 

  ‘dewasa’. Konsekuensi logis dari pendekatan ini adalah menempatkan peserta didik sebagai ‘murid’ yang pasif. Murid sepenuhnya menjadi obyek suatu proses belajar sepertimisalnya : guru menggurui, murid digurui, guru memilihkan apa yang harus dipelajari,murid tunduk pada pilihan tersebut, guru mengevaluasi, murid dievaluasi dan seterusnya.Kegiatan belajar mengajar model ini menempatkan guru sebagai inti terpenting,sementara murid menjadi bagian pinggiran.

Sebaliknya, andragogi atau pendekatan pendidikan ‘orang dewasa’ merupakan pendekatanyang menempatkan peserta belajar sebagai orang dewasa. Di balik pengertian ini Knowlesingin menempatkan ‘murid’ sebagai subyek dari sistem pendidikan. Murid sebagai orangdewasa diasumsikan memiliki kemampuan aktif untuk merencanakan arah, memilih bahandan materi yang dianggap bermanfaat, memikirkan cara terbaik untuk belajar,menganalisis dan menyimpulkan serta mampu mengambil manfaat pendidikan. Fungsiguru adalah sebagai ‘fasilitator’, dan bukan menggurui. Oleh karena itu relasi antara guru – murid bersifat ‘multi arah ’.

Diskusi Metode Belajar

1)  Sampaikan kepada peserta, sekarang ini kita akan mendiskusikan beberapa metode belajarorang dewasa yang akan sering kita gunakan dalam berbagai diskusi KBK.

2)  Bagi peserta dalam kelompok-kelompok kecil sesuai jumlah metode. Diskusikan dalamkelompok pertanyaan berikut. Tuliskan hasil diskusi di kertas plano.  Kapan sebaiknya metode tersebut digunakan?  Langkah-langkah umum penggunaan metode.

3)  Setelah selesai, persilahkan juru bicara kelompok untuk menyampaikan hasil diskusikelompoknya. Buka kesempatan peserta bertanya, menambahkan atau memperkuat hasildiskusi kelompok.

4)  Perkuat pemahaman peserta dengan menjelaskan kembali metode-metode yang biasadigunakan dalam pendidikan orang dewasa.

5)  Tutup diskusi. Sampaikan setelah ini kita akan berdiskusi merancang aktivitas-aktivitas KBK.Kita nanti akan mulai dengan mengidentifikasi kebutuhan belajar masyarakat.

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 20/39

 

 

18

 Pemilihan metode harus berdasarkan beberapa pertimbangan :  Kesesuaian dengan tujuan yang ingin dicapai.

  Fasilitator mampu menjalankan metode tersebut.  Warga belajar mampu melibatkan diri dalam metode tersebu.t  Murah, artinya tidak terlalu memakan alat bantu yang banyak.

  Besarnya kelompok yang difasilitasi.  Ketersediaan waktu .  Kombinasi antar metode akan membuat proses belajar semakin menarik dan tidak 

membosankan.

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 21/39

 

 

19

 

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 22/39

 

 

20

 

PENDIDIKAN ORANG DEWASA (POD)

Berbicara mengenai Pendidikan Orang Dewasa, masalahnya lebih dari sekedar mengajarkan suatupengetahuan baru kepada orang dewasa, karena orang dewasa telah memiliki sikap danpengetahuan sehingga informasi baru akan mereka bandingkan dengan pengalaman, pengetahuandan konsep–konsep mereka selama ini.

Bagaimana Proses Belajar Bagi Orang Dewasa ?Pendidikan orang dewasa meliputi segala bentuk pengalaman belajar yang dibutuhkan oleh orangdewasa, pria maupun wanita, sesuai dengan bidang perhatian dan kemampuannya. Akibat atauhasil dari belajarnya orang dewasa nampak pada perubahan perilakunya.

Perilaku seseorang dipengaruhi oleh sikap, pengetahuan, keterampilan yang dimilikinya serta dalamhal tertentu oleh sarana yang mendukungnya. Maka proses belajar manusia dewasa ke arahperubahan perilaku hendaknya digerakkan melalui usaha perubahan sikap baru, memberinyapengetahuan baru, melatihkan keterampilan baru dan dalam hal tertentu penyediaan sarana baru.Perubahan perilaku seseorang akan terjadi jika isi dan cara pembelajarannya sesuai dengankebutuhan yang dirasakannya.

Pada prinsipnya, proses belajar bagi orang dewasa adalah suatu proses belajar daripengalaman.

Mulai dari Pengalaman Peserta.Fasilitator mendorong peserta untuk ’memanggil kembali’ ingatannya atas pengalaman

 

Mulai dariPengalaman Peserta

Lakukan Refleksi/ Analisis

TarikKesimpulan

Terapkan dalamKehidupan Peserta

1

2

3

4

 

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 23/39

 

 

21

yang sudah lampau dan menyampaikan ”apa yang sudah terjadi”. Fasilitator menggalikesan peserta atas kenyataan tersebut.

Lakukan Refleksi/AnalisisFasilitator mendorong peserta untuk mengkaji hubungan sebab akibat dan keterkaitanberbagai hal dengan kenyataan tersebut seperti aturan, sistem, kebijakan, perilaku, dsb.

Diskusi didorong untuk menjawab ”tapi, mengapa...” 

Tarik KesimpulanFasilitator mengajak peserta merumuskan makna kenyataan tersebut sebagai suatupelajaran baru yang lebih utuh.

Terapkan dalam Kehidupan PesertaPeserta menyadari dan memahami pelajaran yang telah dipetik dari pengalaman dahulu.Hasil pembelajaran baru ini menjadi bekal untuk melakukan tindakan-tindakan yang lebihbaik.

Orang dewasa akan bisa belajar secara efektif, bila melalui ke empat tahap tersebut. Namun, setiaporang berbeda kemampuannya dalam melalui proses belajar. Ada yang belajar dari pengalaman

nyata, ada yang dari pengamatan, dan sebagainya. Yang jelas proses belajar adalah pengalamanindividual, yang akan sangat tergantung dari karakteristik orang bersangkutan.

Prinsip – Prinsip Belajar Orang Dewasa ?Orang dewasa sesungguhnya tidaklah seperti gelas kosong yang dengan mudah dapat kita tuangisesuatu ke dalamnya. Beberapa prinsip Pendidikan Orang Dewasa yang perlu diperhatikan danditerapkan dalam penyelenggaraan program, yaitu :

1.  Orang dewasa mempunyai konsep diriOrang dewas menganggap dirinya mampu untuk membuat keputusan dan mampu menghadapisegala risiko atas keputusannya, serta mengatur hidupnya agar mandiri. Harga diri sangat penting

bagi orang dewasa. Seorang dewasa menuntut dihargai terutama dalam hal pengambilankeputusan yang menyangkut diri dan kehidupannya. Sikap yang terkesan menggurui cenderungditanggapi negatif. Mereka cenderung menghindar, menolak dan merasa tersinggung apabiladiperlakukan seperti anak – anak. Mereka akan menolak situasi belajar yang kondisinyabertentangan dengan konsep dirinya sebagai individu yang mandiri. Sehingga mereka perludilibatkan secara penuh dalam menentukan kebutuhan belajar dan merancang belajar secarapartisipatif. Sumber belajar berfungsi sebagai pembimbing, fasilitator serta narasumber.

2. Orang Dewasa Kaya Akan Pengalaman Makin lanjut usia seseorang, makin banyak pengalaman yang ia miliki. Adapun pengalaman orangdewasa diperoleh dari :

•  Peristiwa yang dialami pada masa lalu dan masa kini.

•  Hubungan dengan lingkungan di sekitarnya.

•  Pengalaman dengan dirinya sendiri pada masa kini dan masa lampau.

3. Orang Dewasa Mempunyai Kesiapan BelajarMasa kesiapan belajar orang dewasa berubah sejalan dengan usia dan peran sosial yang merekatampilkan. Untuk itulah, urutan program belajar berdasarkan tahapan yang relevan dengan peranmereka menjadi penting untuk diutamakan.

4. Orang Dewasa Berpandangan Untuk Segera Menerapkan Hasil Belajarnya

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 24/39

 

 

22

Orang dewasa senantiasa berorientasi pada kenyataan. Oleh karena itu, kegiatan belajar bagiorang dewasa sebaiknya diarahkan pada kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi dalamkehidupannya.

5. Orang Dewasa Itu Dapat BelajarSesungguhnya orang dewasa dapat melakukan kegiatan belajar. Apabila orang dewasa tidak 

menampilkan kemampuan belajar yang sebenarnya, kemungkinan hal ini disebabkan oleh adanyaperubahan faktor fisiologis seperti menurunnya pendengaran, penglihatan, atau tenaga sehinggamempengaruhi kecepatan belajarnya. Fasilitator perlu mendorong dan membantu warga belajaruntuk belajar sesuai dengan langkah yang mereka inginkan dan terapkan sendiri.

6. Belajar Merupakan Proses yang Terjadi Pada Diri Orang DewasaSetiap warga belajar akan mengontrol langsung proses belajarnya, termasuk potensi intelektual,emosi serta fisik. Ia merasa adanya kebutuhan untuk belajar dan melihat tujuan pribadinya yangakan tercapai melalui belajar. Proses belajar akan terpusatkan pada pengalaman sendiri melaluiinteraksi dirinya dengan lingkungannya. Dengan demikian seni pembelajaran orang dewasamerupakan upaya mengelola lingkungan dan proses belajar itu sendiri. Untuk itu, digunakanmetode dan teknik dimana warga belajar terlibat secara intensif dalam mendiagnosa kebutuhanbelajar serta menilai proses belajar.

Orang dewasa tidak suka diperintah untuk melakukan sesuatu, kecuali jika mereka diberi 

kesempatan untuk bertanya ‘mengapa?’ dan mengambil keputusannya sendiri. 

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 25/39

 

 

23

 

Metode Pembelajaran(Membangun Masyarakat Pembelajar, Panduan Metodologi Pendidikan Non Formal; UNESCO

 APPEAL – SPPM)

Fasilitator perlu memiliki metode yang memungkinkan warga belajar mengalami 4 tahap prosesdaur belajar dari pengalaman , dan mempraktekan metode tersebut dalam sebuah proses belajaryang menyenangkan.

Untuk dapat memilih metode yang tepat fasilitator perlu mengetahui karakteristik dan ranah belajardari setiap metode.

Ranah belajarMetode

Pengetahuan Sikap Keterampilan

Wawancara/Tanya jawab

Curah pendapat

Ceramah

Diskusi kelompok 

Diskusi kelompok terfokus

Penugasan/praktek 

Permainan

Bermain peran

 Analisis situasional

Kunjungan silang

Simulasi

Bagaimana Memilih Metode dan Alat Bantu ?

Suatu metode dipilih biasanya didasarkan atas beberapa pertimbangan, antara lain :•  Kesesuaian dengan tujuan yang ingin dicapai

•  Fasilitator mampu menjalankan metode tersebut

•  Warga belajar mampu melibatkan diri dalam metode tersebut

•  Murah, artinya tidak terlalu memakan alat Bantu yang banyak 

•  Besarnya kelompok yang difasilitasi•  Ketersediaan waktu

Metode – metode tersebut tidak boleh berdiri sendiri. Kombinasi antar metode akan membuat

proses belajar semakin menarik dan tidak membosankan.

  Metode – metode yang disebut di atas, memiliki karakter dasar yang cenderung merangsang partisipasi. Tetapi memilih metode dan media tersebut belum tentu menjamin 

 proses fasilitasi berlangsung secara partisipatif. Yang paling penting adalah fasilitatornya sendiri.

  Kita bisa memodifikasi atau mengembangkan metode – metode yang ada di dalam tulisan ini disesuaikan dengan masalah atau kebutuhan yang kita hadapi di lapangan.

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 26/39

 

 

24

Penggunaan Metode dalam Proses Pembelajaran Bersama Masyarakat

Metode Brainstorming (Curah Pendapat)

Metode asah otak adalah suatu cara yang cocok untuk menghasilkan ide-ide baru. Asah otak memungkinkan warga belajar saling bekerjasama mengumpulkan ide-ide untuk memecahkan

masalah mereka.

Metode ini umumnya kita gunakan untuk kegiatan yang berhubungan dengan pemecahan masalahtertentu, atau kegiatan – kegiatan lain yang membutuhkan munculnya gagasan-gagasan baru. Ada dua tahap pengorganisasian dan peraturan dari kegiatan asah otak :

•  Tahap pertama adalah untuk menghasilkan sebanyak mungkin ide-ide tersebut bisa ditulisdi atas lembaran kertas dan memperkenalkannya di atas papan atau menuliskannya secaralangsung dalam sebuah bagan – bagan. Warga dilarang berkomentar selama tahap ini.

•  Tahap kedua adalah mengevaluasi ide – ide yang dihasilkan selama tahap pertama.Kemudian, warga belajar diminta mengelompokan ide – ide yang sama, lalu memberikantanda pada setiap kelompok dalam sebuah prioritas ( ada kelompok ide dengan prioritaspaling penting, kedua terpenting, dan seterusnya)

Langkah Umum Penggunaan Metode•  Identifikasi dan tulis masalah – masalah yang dihadapi oleh warga belajar di papan

tulis atau lembaran kertas

•  Mintalah warga belajar untuk memikirkan masalah – masalah tersebut selamabeberapa menit

•  Mintalah ide – ide/gagasan seketika warga belajar (tanpa perlu dipikirkan terlebih

dahulu) terhadap pemecahan masalah tersebut.•  Mintalah warga belajar untuk memberi tanggapan atau mendebat ide – ide yang

dilontarkan tersebut.

•  Tunjuklah seseorang untuk menulis ide – ide tersebut di papan tulis•  Hentikan kegiatan brainstorming pada beberapa titik permasalahan dan mintalah

warga belajar untuk menjelaskan setiap ide tersebut.

•  Kelompokkan ide – ide tersebut, lalu tentukan tingkat prioritasnya•  Diskusikan dan garis bawahi ide – ide yang telah disetujui bersama

Metode Ceramah

Metode ini biasa kita lakukan untuk menyampaikan suatu pesan atau materi secara lisan, denganmaupun tanpa menggunakan alat Bantu/media. Biasanya penggunaan metode ini harus dibarengi

dengan penggunaan metode lainnya.

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 27/39

 

 

25

 Langkah Umum Penggunaan Metode

Persiapan •  Susun materi yang akan kita sampaikan dengan sistematika yang berurutan. Biasanya,

materi ini akan menjadi bahan serahan untuk warga belajar.

•  Tulislah beberapa pokok pikiran penting dari bahan serahan di atas lembar kertas

Pelaksanaan 

•  Sampaikan pokok bahasan materi secara berurutan di hadapan warga belajar•  Setelah semua materi selesai disampaikan, atau pada tengah – tenagh sesi, persilakan

warga belajar untuk mengajuka pertanyaan

•  Setelah Tanya jawab/diskusi selesai, simpulkan materinya

•  Bagikan bahan serahan kepada seluruh warga belajar

Metode Tanya Jawab

Metode ini kita terapkan untuk melakukan pendalaman materi. Sesuai dengan prinsip, bahwa orangdewasa adalah orang yang telah memiliki berbagai pengalaman, proses Tanya jawab tidak beraripertanyaan dari warga belajar harus kita jawab. Kita bisa memberikan kesempatan kepada wargabelajar yang bersangkutan untuk menggali pengalamannya sendiri, atau memberikan kesemoatankepada warga belajar lain untuk memberikan jawaban.

Biasanya metode ini digunakan setelah kita menyampaikan materi ( seperti ceramah, demonstrasi,atau penugasan ).

Langkah umum penggunaan metode

Jika proses diawali dengan pertanyaan dari warga belajar :•  Persilakan warga belajar untuk bertanya tentang topik yang disampaikan

•  Ketika sebuah pertanyaan diajukan, persilakan warga belajar yang lain untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan tersebut berdasarkan pengalaman mereka.

•  Pada saat Tanya jawab berlangsung, jaga proses agar tetap mengarah pada persoalanyang sedang dipertanyakan, tidak melebar ke mana – mana

•  Simpulkan jawaban-jawaban tersebut, jika perlu kita bisa memberikan masukan.

Jika proses diawali dengan pertanyaan dari fasilitator :•  Persiapkan beberapa pertanyaan kunci untuk memperdalam pemahaman materi yang akan

disampaikan

•   Ajukan pertanyaan kunci tersebut dan minta warga belajar untuk menanggapinya

  Pada saat Tanya jawab berlangsung, jaga proses agar tetap mengarah pada persoalanyang sedang dipertanyakan, tidak melebar kemana – mana•  Simpulkan jawaban – jawaban tersebut, jika perlu kita bisa memberikan masukkan.

Metode Diskusi Kelompok dan Pleno

Metode ini bermanfaat agar warga belajar dapat : saling mendengarkan pandangan orang lain;menghormati ide – ide orang lain; tidak melukai atau mempermalukan satu sama lain; belajarberkomunikasi secara ringkas, jelas dan tepat.

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 28/39

 

 

26

 Metode ini biasa digunakan dalam berbagai kegiatan. Pada saat menerapkan metode ini, kita atauorang yang berperan sebagai pemimpin diskusi tidak boleh berbicara terlalu panjang, tetapi harus

lebih banyak mendengarkan dan memandu proses diksusi di antara warga belajar.

Langkah Umum penggunaan metode

Diskusi Kelompok Metode ini digunakan kalau jumlah warga belajar cukup banyak, misalnya lebih dari 10 orang. Jadi,agar semua orang bisa terlibat aktif dalam proses diskusi, bagi warga belajar dalam kelompok-kelompok kecil.

Langkah umum metode ini adalah sebagai berikut :•   Agar proses diskusi dapat berlangsung lancr, sepakati dahulu aturan main•  Bagilah warga belajar ke dalam kelompok-kelompok kecil

•  Tuliskan topik yang akan didiskusikan dalam kelompok 

•  Mintalah kepada setiap kelompok untuk memilih fasilitator yang akan memimpin diskusidalam kelompok.

•  Sepakati waktu yang dibutuhkan untuk diskusi kelompok 

•  Minta setiap kelompok untuk menuliskan hasil kerja mereka•  Doronglah setiap anggota kelompok menyampaikan pendapat mereka. Setiap orang

harus punya kesempatan untuk berbicara dan membagi idenya.•  Kumpulkan hasil kerja dari setiap kelompok, lalu lanjutkan pembahasan dalam diskusi

pleno.

Diskusi Pleno

Metode ini umumnya dipergunakan setelah selesai melakukan diskusi kelompok 

•  Minta setiap kelompok memilih satu orang untuk menyampaikan pokok-pokok pikiranhasil diskusi kelompoknya.

•  Sepakati lamanya waktu bagi setiap kelompok dalam menyampaikan hasil kelompoknya,  jangan lebih dari 10 menit. Ingatkan warga belajar, bahwa pembahasan hasil diskusiakan dilakukan setelah presentasi.

•  Setalah seluruh kelompok selesai menyampaikan hasil diskuisnya, persilakan wargabelajar untuk mengajukan pertanyaan atau penjelasan terhadap hasil kelompok yang

sudah disampaikan sebelumnya•  Setelah semua hasil kerja kelompok dibahas, ajak warga belajar menyimpulkan hasil-

hasil diskusi, dengan cara membandingkan hasil setiap kelompok dan menarik benagmerah dari hasil diskusi.

•  Simpulkan hasil diskusi pleno, atau minta salah seorang warga belajar untuk menyimpulkannya sendiri

Metode Penugasan/Praktek 

Metode penugasan adalah cara belajar dengan jalan menugaskan kepada warga belajar untuk melakukan sesuatu. Tugas yang diberikan harus khusus atau jelas obyek dan waktunya. Metode inilebih bertujuan untuk membawa warga belajar ke dunia nyata dalam mempraktekan pengetahuanyang diperoleh. Oleh karena itu, metode ini akan sangat mempengaruhi wilayah keterampilan

warga belajar.

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 29/39

 

 

27

 

Langkah umum penggunaan metode

•  Persiapkan pedoman tugas yang akan diberikan ( bisa berupa topik yang berhubungandengan materi, dan lain-lain)

•  Jelaskan kepada warga belajar tentang tugas yang akan dilakukan

•  Persilakan warga belajar untuk mengajukan pertanyaan tentang tugas tersebut

Buat kesepakatan tentang lamanya waktu penugasan tersbut (kapan mulai dan kapan selesai)dan bentuk laporannya serta cara mempresentasikannya

Metode Permainan

Metode ini digunakan dalam kegiatan belajar. Dari pengalaman, metode ini terbukti sangat efektif untuk melibatkan warga belajar, membuat warga belajar merasa nyaman dan segar mengikutikegiatan.

Metode permainan dapat dilakukan dengan bermacam cara, seperti nyanyian, cerita, gambar ataupermainan lainnya. Tema – tema permainan bisa berhubungan dengan kepemimpinan, sikap,kerjasama, koordinasi, pemecahan masalah, komunikasi, pemantauan, evaluasi, isu gender, teknik fasilitasi, dan sebagainya yang relevan dengan materi belajar.

Dalam proses belajar, metode permainan bertujuan untuk :

•  Mengubah suasana belajar yang kaku atau tegang menjadi lebih santai dan nyaman, dan

megubah warga belajar yang pasif dan jenuh menjadi lebih aktif dan semangat.•  Menumbuhkan sikap dan pandangan pribadi, dalam hal penalaran, wawasan, perbaikan

sikap, dan introspeksi•  Mengantarkan atau memulai pokok bahasan dengan suasana aktif, gairah, riang, luwes

atau akrab.

Untuk mencapai tujuan /manfaat tersebut perlu dipertimbangkan karakteristik warga belajar, yaitu(1) latar belakang budaya atau kebiasaan, agama, pekerjaan dan status sosial warga belajar; (2)Pengalaman, pendidikan, atau wawasan warga belajar pada umumnya; (3) kecenderungan perilakuatau sikap tertentu dari warga belajar ayng berkembang dalam proses belajar, baik yang positif maupun negatif.

Metode Bermain Peran

Selain digunakan dalam kegiatan belajar , metode bermain peran dapat juga dipakai untuk menilai

proses dan hasil belajar.

Biasanya bermain peran menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi warga belajar. Denganbermain peran dalam situasi tertentu, warga belajar dapat mengungkapkan gagasan mereka danmemperdalam pemahaman warga belajar terhadap apa yang dipelajari. Metode ini juga dapatdijadikan sebagai alat untuk memotivasi dalam memecahkan masalah melalui diskusi.

Untuk bermain peran ini, tidak perlu latihan terlebih dahulu, tidak perlu ada naskah atau kata-katakunci yang harus diucapkan warga belajar. Yang penting diberikan adalah gambaran tentang situasiapa yang mereka perankan.

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 30/39

 

 

28

 Penilaian bermain peran, dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan sepertiberikut :

•  Bagaimana warga belajar memahami perannya dengan jelas ?

•  Bagaimana warga belajar mengungkapkan gagasannya dengan jelas ?

•  Bagaimana keaktifan warga belajar ?•  Bagaimana warga belajar bertutur dan menggunakan bahasa tubuh dengan baik ?

•  Bagaimana warga belajar dapat membaca dan menggunakan naskah tertulis ?

Langkah umum penggunaan metode

Jika metode ini diterapkan untuk menilai hasil belajar, misalnya untuk menilai kemampuanmembangun hubungan sosial yang baik, maka langkah-langkah penerapannya adalah sebagai

berikut :•  Kelompokkan warga belajar menjadi 2 kelompok. Minta mereka untuk mendiskusikan

situasi yang menggambarkan : kelompok 1 tentang menjalin hubungan yang baik antar pribadi, kelompok 2 tentang merusak hubungan antar pribadi.

•  Setiap kelompok bermain selama 5 menit, diawali dengan kelompok 1 yang dilanjutkanoleh kelompok 2

•  Setelah selesai, minta seluruh warga belajar untuk memberi komentar

•  Setelah kelompok 1 tampil, tanyakan pada kelompok 2 hal – hal apa saja yang dapatmenjalin hubungan baik itu

•  Kemudian setelah kelompok 2 tampil, tanyakan hal-hal yang dapat merusak hubungan

antar pribadi•   Analisalah jawaban-jawabannya dan catat pengamatan anda

•  Catatlah pengamatan mengenai (1) apakah warga belajar memahami pentingnya

membangun hubungan baik dengan orang lain ? (2) bagaimana caranya ? (3) apakahmereka dapat menyebutkan ciri-ciri hubungan baik?

Metode Analisis Situasional

Metode ini memungkinkan warga belajar mengidentifikasi atau membandingkan perbedaan –perbedaan berdasarkan keyakinan, pengetahuan dan pengalaman masing-masing warga belajar.Situasi seperti ini dapat diperoleh melalui TV, radio, atau cerita – cerita rakyat yang dikenal olehwarga belajar sehingga memberikan mereka kesempatan untuk mengungkapkan pengalamannya.Sehingga warga belajar dapat mendemonstrasikan keterampilan dan pengetahuan yang dimilki.Oleh karena itu, kita sebagai fasilitator dapat menggunakan hasil pengamatan, juga umpan balik dari kelompok dan setiap warga belajar sebagai upaya penilaian.

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 31/39

 

 

29

 Langkah umum penggunaan metodeJika metode ini diterapkan untuk menilai hasil belajar, maka langkah – langkah penerapannya

adalah sebagai berikut :

•  Kelompokkan warga belajar ke dalam kelompok – kelompok kecil

•  Minta mereka membaca atau menggambarkan cerita tentang masalah sosial atau masalahlain yang melibatkan masyarakat. Misalnya saja masalah banyaknya keluarga – keluargayang memiliki lebih dari 5 anak ( keluarga besar )

•  Berikan gambaran situasi serta permasalahannya kepada setiap kelompok untuk menganalisa cerita tersebut.

•  Minta warga belajar membandingkan gagasan dari suatu keluarga berdasar pada situasiyang digambarkan dengan gagasan mereka tentang keluarga

•  Warga belajar menganalisis situasi keluarga besar kemudian menuliskan keuntungan dankerugiannya.

•  Warga belajar mengidentifikasi situasi yang sama dengan pengalaman mereka tentangpengaruh keluarga besar terhadap kebutuhan pokok utamanya kesehatan dan gizi

•  Berikan waktu yang cukup untuk menganalisa, kemudian minta warga belajar melaporkankegiatan di depan kelas

•    Analisislah jawaban-jawabannya, dan catat hasil pengamatan anda : (1) apakah wargabelajar dapat menggunakan konsep keluarga secara jelas ? (2) apakah warga belajardapat menyebutkan manfaat keluarga kecil, manfaat keluarga besar, kemudian mintauntuk memberikan alasannya.

Metode Simulasi

Metode simulasi adalah cara belajar melalui pengandaian atau pemisalan. Seperti metode tanya  jawab dan penugasan, metode ini dapat digunakan untuk pendalaman materi yang telahdisampaikan dengan cara lain (misalnya : ceramah, diskusi kelompok). Hanya saja, metode ini lebih

banyak mempengarunahi ranah sikap dari warga belajar. Sehingga pokok pembahasan lebihditekankan kepada sikap – sikap yang perlu dikembangkan untuk menerapkan pengetahuan yangdiperoleh.

Metode ini bisa dijadikan semacam ujian terhadap warga belajar, untuk melihat sampai sejauhmana mereka mampu menerapkan materi yang telah diberikan.

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 32/39

 

 

30

 Langkah umum penggunaan metode

•  Minta salah seorang atau beberapa orang warg belajar untuk berperan sebagaifasilitator. Sedangkan warga belajar lainnya diminta untuk berperan sebagai wargabelajar.

•  Berilah kesempatan kepada orang yang berperan sebagai fasilitator untuk mempersiapkan proses.

•  Minta fasilitaor untuk merancang proses seakan – akan berhadapan dengan wargabelajar

•  Warga belajar diminta untuk berekasi, memberikan pertanyaan maupun tanggapanselama proses berlangsung.

•  Setelah proses dianggap selesai, ajak seluruh warga belajar untuk mendiskusikan

pengalamannya.

•  Bagi yang berperan sebagai fasilitator. Bagaimana kesannya mengenai simulasi tadi?  Apakah kesulitan – kesulitan yang dihadapi dalam memfasilitasi proses tadi ? bagaimana caranya agar proses tersebut dapat diterapkan dengan lebih baik ? 

•  Bagi warga belajar : bagaimana kesan – kesannya terhadap proses yang dibawakan oleh fasilitator tadi? Mudah atau sulitkah bagi warga belajar untuk belajar dengan proses tersebut? Bagaimana cara untuk memperbaiki proses tadi?  

Garis bawahi gagasan – gagasan warga belajar, sebagai bahan refleksi atas materi yang telahdiberikan. Jika perlu, berikan masukan tentang tips-tips atau cara – cara untuk menjadi fasilitatoryang baik 

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 33/39

 

 

31

Modul 3

Topik: Identifikasi Kebutuhan Belajar

Peserta memahami dan menyadari:

Mengidentifikasi kebutuhan informasi/ pengetahuan belajar masyarakat

Menseleksi dan membuat prioritas kebutuhan belajar masyarakat

Kegiatan 1: Idenitfikasi kebutuhan pengetahuan masyarakat

Kegiatan 2: Prioritas materi belajar

2 Jpl ( 90 ’)

Bahan Bacaan:1. Pendiidkan Orang Dewasa

2. Metode Pendidikan Orang Dewasa

•  Kerta Plano

•  Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 34/39

 

 

32

 Identifikasi Kebutuhan Pengetahuan Masyarakat

1)  Sampaikan kepada peserta bahwa kita akan memasuki langkah pertama tahapan pembelajaranmasyarakat yaitu mengidentifikasi kebutuhan belajar masyarakat. Jelaskan pentingnyamelakukan identifikasi kebutuhan belajar.

Identifikasi kebutuhan belajar dilakukan untuk mengetahui masalah dan kebutuhan wargabelajar sehingga kegiatan pembelajaran yang dilakukan kemudian lebih efektif.

Proses pembelajaran bersama masyarakat akan efektif bila:  Materi yang dipelajari sesuai dengan minat dan kebutuhan hidup sehari-hari;

  Materi yang dipelajari menyelesaikan masalah paling penting dalam hidup warga;  Materi atau pengetahuan baru agar bisa langsung dipraktekkan masyarakat.

2)  Bagi peserta dalam 5 kelompok. Masing-masing kelompok akan mendiskusikan 1 isu yaituekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan sosial politik. Gunakan matriksberikut untuk mendorong diskusi kelompok. (Sangat baik kalau peserta membawa hasil Pemetaan Swadaya)  

IsuMasalah Kemiskinan

di Masyarakat

KebutuhanInformasi /

PengetahuanKebutuhan Lain

Kesehatan

Banyak anak terkenadiare

  Cara hidup bersihdan sehat

  Pertolonganpertama anak terkena diare.

  Perawatan anak terkena diare

Gotong royongmembersihkanlingkungan

Banyak anak terkenainfeksi saluranpernafasan atas (ISPA)

  Mengenali gejala-gejala ISPA 

  Mengenali faktorpenyebabberkembangnyaISPA 

  Merawat anak 

penderita ISPA 

PelayananPuskesmas

Pendidikan

Ekonomi

Lingkungan

Sosial Politik 

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 35/39

 

 

33

 3)  Setelah diskusi kelompok selesai, lakukan diskusi kelompok dengan teknik komedi putar untuk 

memperkaya hasil diskusi.

4)  Setelah selesai, persilahkan juru bicara kelompok untuk menyampaikan hasil diskusikelompoknya serta tanggapan dari kelompok tamu.

5)  Buka kesempatan peserta menambahkan atau memperkuat hasil diskusi kelompok.

6)  Sepakati bersama seluruh peserta bahwa inilah daftar kebutuhan masyarakat kita akaninformasi atau pengetahuan. Daftar kebutuhan ini mengikat kita, penggerak KBK, sehingga kitabertanggung jawab mempersiapkan dan menjalankannya. Selanjutnya kita akan menyusunprioritas materi belajar.

Komidi Putar―Jaga Warung. Disebut “komidi putar― jaga warung” karena para pesertadari satu kelompok diskusi akan mengunjungi kelompok diskusi lain dengan cara berputar(mirip komidi putar); sedangkan di kelompok yang dikunjunginya itu ada orang yang akanmenerima kedatangan kelompok lain (seperti orang yang sedang jaga warung).

Langkah-langkah untuk melakukan diskusi “komidi putar― jaga warung” ini adalah sebagai

berikut :a.  Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi kecil. Masing-masing kelompok 

itu ditugaskan untuk mendiskusikan topik yang berbeda;Setelah selesai diskusi di kelompok kecil, minta 2 anggota dari setiap kelompok untuk tetap tinggal di kelompoknya untuk jadi “penjaga warung”; sedangkan sisaanggota kelompok akan berputar mengunjungi kelompok-kelompok yang lainnya(“berkomidi putar”). Tugas dari penjaga warung adalah “menjelaskan hasil diskusidi kelompoknya, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh anggotakelompok lain yang berkunjung, dan sekigus juga mendiskusikannya.” Tugas darianggota yang berkomidi putar adalah “meminta penjelasan dari penjaga warung

kelompok yang dikunjunginya, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan sekaligusmendiskusikannya”;

b.  Lakukan diskusi “komidi putar― jaga warung” ini sampai masing-masing kelompok itu terkunjungi semua;

c.  Setelah selesai, bawa hasil diskusi “komidi putar― jaga warung” ini untuk dibahaslebih lanjut dan sekaligus dikaji ulang di kelompok besar (pleno).

PenjagaPengunjung

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 36/39

 

 

34

Diskusi dengan cara “komidi putar― jaga warung” ini biasanya dipilih dan digunakan untuk membahas topik-topik yang relatif kompleks, dan ada sejumlah subtopik yang harusdibahas. Dengan menggunakan cara ini, hasil diskusi di setiap kelompok kecil akan

memungkinkan untuk dipertukarkan satu sama lain, dibahas, serta diperdalam, tetapdalam kelompok kecil (tidak dalam kelompok diskusi besar/pleno); meskipun padaakhirnya, setelah diskusi ini selesai, baik hasil diskusi kelompok kecil maupun diskusi

 “komidi putar― jaga warung”, akan dikaji ulang dalam kelompok besar (pleno).

Prioritas Materi Belajar

1)    Ajak peserta untuk kembali melihat daftar materi belajar. Ajak peserta untuk menyeleksi :mana materi belajar yang mendesak untuk dipelajari? Biarkan peserta menilai sendiri ukuran

kemendesakan itu. Salah satu ukuran yang bisa dipakai misalnya, kalau tidak segera dipelajariakan semakin menimbulkan atau memperparah kondisi masyarakat ’korban’.

2)  Seberapa cepat proses belajar juga sangat ditentukan oleh frekuensi pertemuan KBK.Sepakati bersama peserta apakah kegiatan belajar akan dilakukan 1 minggu sekali, dsb.

Pengalaman menunjukkan tidak mudah menggulirkan proses belajar secara rutin. Kuncisukses pertama adalah lakukan pertemuan belajar sesegera mungkin dan persiapkansebaik mungkin. Ingat bunyi iklan berikut ”kesan pertama begitu menggoda, selanjutnyaterserah anda”. Pertemuan pertama akan sangat menentukan minat orang untuk mengikuti proses belajar berikutnya.

3)  Tutup diskusi dengan menyampaikan kembali daftar prioritas kebutuhan belajar masyarakat.Sampaikan selanjutnya kita akan menyusun rencana belajar.

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 37/39

 

 

35

Modul 4

Topik: Perencanaan Proses Belajar

Peserta mampu menyusun rencana belajar komunitas kelurahan

Menyusun rencana belajar masyarakat

2 Jpl ( 90 ’)

Bahan Bacaan:

•  Kerta Plano

•  Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 38/39

 

 

36

 Menyusun Rencana Belajar Masyarakat

1)  Sampaikan kepada peserta, setelah kita mengidentifikasi kebutuhan informasi dan pengetahuanmasyarakat, saat ini kita berdiskusi menyusun rencana belajar masyarakat tersebut. Tempelkandi dinding kesepakatan hasil identifikasi kebutuhan belajar sehingga semua peserta bisamelihatnya.

2)  Jelaskan bahwa kita akan kembali berdiskusi dalam kelompok. Pembagian kelompok dananggotanya dapat saja sama seperti kelompok sessi sebelumnya (lima kelompok: ekonomi,pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan sosial politik). Atau bisa juga disesuaikan denganurutan prioritas hasil identifikasi kebutuhan belajar.

3)  Tugas setiap kelompok adalah mendiskusikan dan menyusun rencana belajar. Matriks berikutini dapat dijadikan alat bantu.

Topik Belajar

Tujuan Peserta Metode Media Narasumber Tempat Waktu

Satu topik belajar tidak selalu dapat dilakukan dalam 1 kali pertemuan. Seringkali, apalagi

 jika topik tersebut menyangkut masalah yang sulit atau tujuannya terfokus kepadaperubahan sikap/perilaku warga belajar, memerlukan waktu lebih dari 1 kali pertemuan.Selain itu pengaturan waktu perlu juga mempertimbangkan waktu belajar masyarakatyang kadang-kadang hanya 2 – 3 jam per pertemuan.

4)  Setelah diskusi kelompok selesai, lakukan diskusi kelompok dengan teknik komedi putar untuk memperkaya hasil diskusi.

5)  Setelah selesai, persilahkan juru bicara kelompok untuk menyampaikan hasil diskusikelompoknya serta tanggapan dari kelompok tamu.

6)  Buka kesempatan peserta menambahkan atau memperkuat hasil diskusi kelompok.

7)  Sepakati bersama seluruh peserta bahwa inilah rencana belajar kita semua. Sekali lagi kitabertanggung jawab mempersiapkan dan menjalankannya.

5/9/2018 Modul-KBK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-kbk 39/39

 

DEPARTEMEN

PEKERJAAN

UMUMDirektorat Jenderal Cipta Karya

Perkotaan