Modul Bahasa Indonesia

13
smart learning center smart learning center - 1 - FONOLOGI - Fonetik - Fonemik - Fonem Fonologi berasal dari kata fon-logos dapat diartikan sebagai ilmu tentang bunyi. Bunyi yang dimaksud pada kalimat diatas adalah bunyi bahsa yaitu segala bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ilmu Fonologi terbagi atas dua bidang yaitu : 1. Fonetik 2. Fonemik Fonetik adalah ilmu yang menelaah tentang bunyi-bunyi ujaran yang dipakai dalam tutur, serta bagaimana menghasilkan bunyi-bunyi tsb. Munculnya bunyi bahasa, pada hakekatnya dihasilkan oleh : 1. Udara : Yang dialirkan dari paru-paru 2. Artikulator : Alat ucap yang dapat digerakkan 3. Titik Artikulasi : Alat ucap yang menjadi tujuan sentuh. Fonemik adalah cabang fonologi yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa (fonem) sebagai pembeda arti. Fonem adalah unsur terkecil dari bunyi ujaran yang dapat membedakan arti, Untuk membuktikan apakah sebuah fonem sanggup membedakan arti, maka dapat ditentukan dalam pasangan kata yang memiliki bentuk dan jumlah fonem yang sama, hanya dibedakan oleh satu fonem sedangkan artinya berbeda contoh : cari , lari , sari , jari dsb. Tinjauan Fonem Fonem dapat dibedakan menjadi menjadi dua bagian yaitu vokal dan konsonan. Vokal adalah bunyi bahasa yang dihasilkan alat ucap manusia, apabila udara yang keluar dari paru-paru tidak mendapat hambatan. 1. Vokal tunggal (monoftong) (a e e i o u) = 6 2. Vokal rangkap (diftong) (ai, au, oi ) = 3 Konsonan adalah bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia apabila udara yang keluar dari dari paru-paru mendapat hambatan. 1. Konsonan tunggal (monograf) (b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, r, s, t, w, y, z) 2. Konsonan rangkap (digraf) (h, ng, ny, sy) Jadi jumlah fonem dalam bahasa Indonesia adalah 31 fonem. Sedangkan jumlah huruf bahasa Indonesia hanya 26 : {a, b, c, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y, z,} Klasifikasi Vokal dan Konsonan : - Klasifikasi vokal berdasarkan : 1. Posisi bibir : - v. bundar (a, o, u) - v. tak bundar (e, e, i) 2. Tinggi rendahnya lidah : - v. depan (e, i) - v. pusat (e) - v. Belakang (a, o, u) Klasifikasi konsonan berdasarkan : 1. Pita suara ; - K. Bersuara (b, d, g, dst) - K. Tak bersuara (c, f, h, dst) 2. Jalan Udara : - K. Nasal (m, n, ng, ny) - K. Oral (b, c, d, dst) 3. Macam halangan : - K. Hambat (b, c, p, dst) - K. Frikatif (f.v) - K. Sfiran (s, z, sy) - K. Lateral (1) - K. Tril (r) 4. Homorgannya : - K. Bilabial (b, m, p) - K. Labidental (f.v) - K. Afikodental (t, d, n, dst) - K. Palatal (c, j, ny) - K. Velar (k, kh, g, ng) - K. Laringai (h) Perubahan-perubahan bunyi : Assimilasi : Fonem yang tidak sama dijadikan sama. Alsalam - Assalam. Dissimilasi : Fonem yang sama dijadikan berbeda. Sajjana - Sarjana, Citta - Cipta. Diftongisasi : Proses dari vokal tunggal menjadi vokal rangkap. Anggota - Aggauta

Transcript of Modul Bahasa Indonesia

Page 1: Modul Bahasa Indonesia

smart learning centersmart learning center

- 1 -

FONOLOGI

- Fonetik

- Fonemik

- Fonem

Fonologi berasal dari kata fon-logos dapat

diartikan sebagai ilmu tentang bunyi.

Bunyi yang dimaksud pada kalimat diatas

adalah bunyi bahsa yaitu segala bunyi yang

dihasilkan oleh alat ucap manusia.

Ilmu Fonologi terbagi atas dua bidang

yaitu :

1. Fonetik

2. Fonemik

Fonetik adalah ilmu yang menelaah

tentang bunyi-bunyi ujaran yang dipakai dalam

tutur, serta bagaimana menghasilkan bunyi-bunyi

tsb.

Munculnya bunyi bahasa, pada hakekatnya

dihasilkan oleh :

1. Udara :

Yang dialirkan dari paru-paru

2. Artikulator :

Alat ucap yang dapat digerakkan

3. Titik Artikulasi :

Alat ucap yang menjadi tujuan sentuh.

Fonemik adalah cabang fonologi yang

mempelajari bunyi-bunyi bahasa (fonem) sebagai

pembeda arti.

Fonem adalah unsur terkecil dari bunyi

ujaran yang dapat membedakan arti, Untuk

membuktikan apakah sebuah fonem sanggup

membedakan arti, maka dapat ditentukan dalam

pasangan kata yang memiliki bentuk dan jumlah

fonem yang sama, hanya dibedakan oleh satu

fonem sedangkan artinya berbeda contoh :

cari, lari, sari, jari dsb.

Tinjauan Fonem Fonem dapat dibedakan menjadi menjadi

dua bagian yaitu vokal dan konsonan.

Vokal adalah bunyi bahasa yang dihasilkan

alat ucap manusia, apabila udara yang keluar dari

paru-paru tidak mendapat hambatan.

1. Vokal tunggal (monoftong)

(a e e i o u) = 6

2. Vokal rangkap (diftong)

(ai, au, oi ) = 3

Konsonan adalah bunyi bahasa yang

dihasilkan oleh alat ucap manusia apabila udara

yang keluar dari dari paru-paru mendapat

hambatan.

1. Konsonan tunggal (monograf)

(b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, r, s, t, w, y, z)

2. Konsonan rangkap (digraf)

(h, ng, ny, sy)

Jadi jumlah fonem dalam bahasa Indonesia adalah

31 fonem. Sedangkan jumlah huruf bahasa

Indonesia hanya 26 :

{a, b, c, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u, v,

w, x, y, z,}

Klasifikasi Vokal dan Konsonan : - Klasifikasi vokal berdasarkan :

1. Posisi bibir :

- v. bundar (a, o, u)

- v. tak bundar (e, e, i)

2. Tinggi rendahnya lidah :

- v. depan (e, i)

- v. pusat (e)

- v. Belakang (a, o, u)

Klasifikasi konsonan berdasarkan : 1. Pita suara ;

- K. Bersuara (b, d, g, dst)

- K. Tak bersuara (c, f, h, dst)

2. Jalan Udara :

- K. Nasal (m, n, ng, ny)

- K. Oral (b, c, d, dst)

3. Macam halangan :

- K. Hambat (b, c, p, dst)

- K. Frikatif (f.v)

- K. Sfiran (s, z, sy)

- K. Lateral (1)

- K. Tril (r)

4. Homorgannya :

- K. Bilabial (b, m, p)

- K. Labidental (f.v)

- K. Afikodental (t, d, n, dst)

- K. Palatal (c, j, ny)

- K. Velar (k, kh, g, ng)

- K. Laringai (h)

Perubahan-perubahan bunyi :

Assimilasi : Fonem yang tidak sama dijadikan

sama. Alsalam - Assalam.

Dissimilasi : Fonem yang sama dijadikan

berbeda. Sajjana - Sarjana, Citta

- Cipta.

Diftongisasi : Proses dari vokal tunggal

menjadi vokal rangkap.

Anggota - Aggauta

Page 2: Modul Bahasa Indonesia

smart learning centersmart learning center

- 2 -

2. Morfem terikat adalah morfem yang tidak

dapat berdiri sendiri tanpa bantuan morfem

lain, dan dapat mempengaruhi arti.

Morfem terikat terdfiri atas dua golongan yaitu:

2.1 Morfem terikat morfologis, adalah

morfem yang sifat terikatnya terdapat

pada pembentukan kata, termasuk

didalamnya seluruh imbuhan (me, el,

kan, ke-an, dll)

2.2 Morfem terikat sintaksis adalah morfem

terikat yang sifat terikatnya terdapat pada

pembentukan kalimat.

Contoh :

Kata Sambung : tetapi, dan, atau

Kata Sandang : si, sang, hang

Kata Seru : oh, wah, dst

Kata Depan : di, ke, dari

Kata Ganti : ku, mu, nya

Dalam pelajaran bahasa Indonesia morfem

bebas sering juga disebut dengan kata. Contoh nya

kata "mobil" adalah kata dasar kata benda yang

dapat berdiri sendiri juga mempunyai arti.

Perhatikan imbuhan me- atau ber-, kedua

imbuhan tersebut disebut morfem terikat, karena

tidak mempunyai kesanggupan untuk berdiri

sendiri .baik morfem me- atau ber- disebut morfem

terikat morfologis.

Kata yang "yang" atau "kan" juga

tergolong morfem terikat, karena kedua kata itu

tidak dapat berdiri sendiri jika tidak dirangkaikan

dengan sebuah morfem bebas.

Sebuah imbuhan apabila dirangkaikan

degan morfem lain dapat menimbulkan variasi

bunyi contohnya :

me ···> membaca, mendapat, mengatur,

menyandang,mengebom.

pe ···> pembaca, pendatang, pengatur,

penyandang, pengebom.

ber ···> belajar, bekerja

ter ···> telanjur, terasa

Batasan : Alomorf adalah variasi bentuk suatu

morfem disebabkan pengaruh lingkungan yang

dimasukinya.

Perbedaan morfem dengan kata. Setiap kata pasti

morfem, tetapi tidak semua morfem yang tergolong

sebagai kata.

Contoh Soal

01. Bentuk yang dalam ucapan sehari-hari dapat

berdiri sendiri disebut dengan :

(A) Morfem

(B) Alamorf

(C) Kata

(D) Morfem terikat

Honoftangisasi : Proses dari vokal rangkap

menjadi vokal tunggal.

Sungai -sunge

Adaftasi : Penyesuaian ejaan dari bahasa

asing ke dalam bahasa Indonesia

. Adsimilatio -Assimilasi.

Kontaminasi : Kesalahan atau kerancuan dalam

pengunaan kata-kata atas

kalimat. "Berulang-kali" seharus

nya berulang-ulang atau berkali-

kali

Contoh soal :

01. Dalam bahasa indonesia dibedakan antara

fonem /k/ dengan /b/ terdapat pada kata.

(a) Kota - bata

(b) Kaku - baku

(c) Kaki - daki

(d) Kabur - sabur

(e) Kutu - buku

Jawab : (B)

02. Konsonan /1/ dapat disejajarkan dengan /d/

sama dengan /p/, tinjauan tersebut

didasarkan atas.

(a) Hambatan

(b) Pitasuara

(c) Homorgan

(d) Jalan udara ·→

(e) Maknanya

Jawab : (C)

MORFOLOGI

- Morfem Bebas

- Morfem terikat

- Alomorf

Morfologi secara definisinya dapat

dibatasi sebagai ilmu yang mempelajari bentuk

dan pembentukan kata. Yang dimaksud dengan

bentuk adalah morfem atau dapat juga diartikan

sebagai unsur terkecil dari bentuk bahasa.

Morfem terbagi atas dua bagian yaitu

morfem bebas dan morfem terikat.

1. Morfem bebas adalah morfem yang dapat

berdiri sendiri dan mempunyai arti,

Contohnya:

Kata benda : tali, rumah , buku.

Kata kerja : lari, pulang, makan.

Kata sifat : cepat, pandai, tinggi.

Page 3: Modul Bahasa Indonesia

smart learning centersmart learning center

- 3 -

(E) Kata tugas

Jawab : C

02. Semua imbuhan di bawah ini memiliki

Alamorf kecuali :

(A) me-

(B) ber-

(C) ke-

(D) ter-

(E) pe-

Jawab : C

MORFOLOGI 2

- Tinjau

- Fungsi

- Nosi

Pada pelajaran Morfologi (1) telah

dikatakan, bahwa imbuhan adalah morfem terikat

yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa dibantu

oleh morfem lain dan dapat mempengaruhinya

arti.

Tinjauan terhadap afiks dapat dilaksanakan

berdasarkan tiga cara :

1. Berdasarkan asalnya, ada afiks asli (me, ber,

kan, ke-an dan lain-lain)

2. Berdasarkan kesanggupan melekat.

Afiks Produktif, yaitu afiks yang mempunyai

kesanggupan besar untuk melekat pada

morfem lain (me, ber, pe, ke-an , per-an dll).

Afiks Improduktif, yaitu afiks yang

kesanggupannya melekat hanya terbatas pada

beberapa kata tetentu saja (ke, el, em, er).

3. Berdasarkan letaknya :

Prefiks atau afiks yang melekat pada awal

kata (me, ber, ter, di, ke, dll). Infiks atau

afiks yang melekat pada tengah sebuah kata.

( el, em, er). Sufiks atau afiks yang melekat

diakhir sebuah kata. (I, kan, an). Konfiks

atau afiks yang melekat secara serentak

diawal dan diakhhir sebuah kata.(ber-an, ke-

an, me-kan dll). Imbuhan gabung , yaitu

imbuhan yang terdapat diawal dan diakhir,

tetapi melekat dengan tidak serrentak

(memper, memperi, memper-kan dan lain-

lain).

Jika sebuah afiks atau lebih melekat pada

sebuah kata, maka pelekatan itu dapat

menimbulkan nosi dan fungsi.

Fungsi adalah kesanggupanafiks untuk

mengubah jenis kata,sedangkan nosi adalah arti

yang timbul disebabkan oleh pelekatan

afiks.Agar lebih jelas perhatikan tabel.

Contoh soal : 01. pe-an pada kata pelarian berfungsi untuk

membentuk :

(A) Kata kerja

(B) Kata benda

(C) Kata sifat

(D) Kata dasar

(E) Kata tugas

Jawab : (B)

02. Nosi yang timbul disebabkan melekatnya

akhiran -an pada kata akhir menjadi harian

menyatakan :

(A) Intensitas

(B) Sportanitas

(C) Kuasatif

(D) Superlatif

(E) Tiap-tiap

Jawab : (E)

NO IMBUHAN FUNGSI JE-NIS ARTI CONTOH

01. me Membentuk kata kerja

kerja 1. Melakukan perbuatan

2. Bekerja dengan alat

3. Pergi ke- 4. Mencari,

mengumpul -kan

5. Berbuat seperti

6. Membuat jadi

7. Membubuhi

8. Menghasilkan,

mengeluarkan

9. Menjadi seperti

menari

mengali

merantu

mendamai

membabibuta

menyambar

mengapur

merapat

melembaga

02. ber- Memben-tuk kata kerja

kerja 1. mempunyai 2. memakai

3. berada dalam keadaan

4. kumpulan,beber

apa terdiri dari

5. mengadakan,

mengerjakan

6. melakukan

terhadap diri

sendiri

7. melakukan

perbuatan atau

resiplok

bermobil

bersepeda

berduka

berbulan

bersawah

bercukur

berhias

berperang

bercinta

03. ter- Membentuk

kata kerja

kerja 1. tak disengaja

2. Dapat di.....

3. Tiba-tiba, tidak

di sengaja 4. Sampai ke...

5. Mengeraskan / intensitas

terpijak

tertangkap

terbayang

terulang

tersipu-sipu

04 pe- Membentuk

kata kerja

kerja 1. Yang me-

2. Yang di- 3. Alat me-

4. Mempunyai alat 5. Yang biasa mela

- kukan/profesi 6. Menyerupai,

berlaku seperti

penembak

pesuruh pemukul

pemarah pemburu

penghulu penengah

05 per- Membentuk kata kerja

kerja 1. Menganggap seperti

2. Membuat jadi

3. Mengeraskan

arti/intensitas

perbudak pertuan

pertinggi

perturut

06 di- Membentuk kata kerja

kerja 1. Menyatakan pasif

dimakan dibawa

07 ke- Membentuk

kata benda atau kata

bilangan

benda 1. yang di...

2. bilangan singkat 3. kumpulan

ketua

kekasih kesatu

kesepuluh

Page 4: Modul Bahasa Indonesia

smart learning centersmart learning center

- 4 -

08 se- Membentuk

kata benda

atau kata

bilangan

keterangan

Kata

tugas/

kata

bilan

g-an

1. satu

2. menyerupai/

sama

3. seluruh

Sebuah

secara

sedesa

sependapat

09 el- Membentuk

kata benda

benda 1. yang

melakukan pekerjaan

2. yang menyataka

n sifat 3. menyataka

n banyak

telapak

telunjuk

gemilang

geligi

10 -an- Membentuk

kata benda

benda 1. tempat, sisi

pekerjaan

2. kumpulan, seluruh

3. tiap-tiap 4. sifat/ meng

-andung 5. menyerupa

i 6. yang di....

7. cara ber....

pengangan

timbangan

buatan lautan

bulanan

manisan anak-anak

danganan pikiran

11 -i Membentuk

kata kerja imperatif

kerja 1. penegasan

perintah 2. membuat

jadi/kausati

f

3. intensitas

4. membuat

jadi,

berlaku

sseperti

lempari

lukai

pukuli

rajai

kepalai

12. -kan Membentuk

kata kerja

kerja 1. membuat

jadi/ kausatif

2. intensitas

3. Melakukan

Pekerjaan Untuk yang

lain 4. Memasukkan

ke

Hentikan

Dengarkan

Suguhkan

penjarakan

13 ke-an Membentuk

kata benda benda 1. tempat

2. kana 3. agak, lebih

4. berakal, Seperti

5. berada dalam 6. Hal keadaan

Kediaman

Kehujanan Kepanjangan

kekanak-kanakan

Ketiduran kecantikan

14 per-an Membentuk kata benda

benda 1. tempat ber- 2. hasil

3. hal ber- 4. himpunan

Perkemahan Permainan

Persaudaraan perpustakaan

15 pe-an Membentuk kata benda

benda 1. cara me- 2. hal me-

Pembaca pembentukan

16 me- par

me-kan

me-per

kan

di-kan

diper

Membentuk

kata kerja

kerja 1. menyatakan

Kausatif/

membuat

2. menganggap

seperti

3. intensitas

Mempercapai

Memperdala

m

Memperbapa

kkan

diperturutkan

17 me-i Membentuk kata kerja

kerja 1. Kausatif

memperbaiki

18 ber-kan Membentuk

kata kerja

kerja 1. perbuatan

resiplok / per-

balasan

2. perbuatan

Berlangsung

Lama dilaku-

Kan oleh

Pelaku

banyak

Berpacaran

Berkeliaran

berkacauan

19 ber-kan Membentuk

kata kerja

kerja 1. memakai

sebagai

2. untuk mem-

perindah

3. akan

Berbalaskan

Beralapkan

bersaudaraka

n

MORFOLOGI

- Kata dasar

- Kata jadian

- Jenis kata

Tinjauan terhadap kata bahasa Indonesia

dapat dilaksanakan dengan dua pendekatan dari

segi bentuk dan dari segi jenisnya.

Berdasarkan bentuknya kata terbagi atas dua

bagian : kata dasar dan kata jadian (kata turunan).

1. Kata dasar adalah kata yang belum mengalami

proses pengimbunan, pengulangan dan

pemajemukan.

Contoh :

- gunting, paku, rokok (K.benda)

- lari, makan, tanam (K.kerja)

Kata dasar, harus dibedakan dengan :

Bentuk dasar, karena bentuk dasar adalah bentuk -

bentuk yang menjadi dasar pembentukan kata yang

lebih besar.

2. Kata jadian atau kata turunan adalah kata- kata

yang telah mengalami proses pengimbunan,

pengulangan dan pemajemukan.

Kata berimbuhan, kata yang mendapat

penambahan imbuhan (makanan,mengunting,

kecantikan)

Kata ulang adalah kata yang mengalami proses

pengulangan. Ciri-ciri kata ulang :

a. Mempunyai bentuk yang diulang

b. Biasa dipergunakan dalam tutur

c. Tidak mengubah jenis kata

d. Ada pertalian jenis kata bentuk yang

diulang dengan kata ulangnya.

Jenis-jenis kata ulang :

1. kata ulang seluruh. (Dwilinga)

- anak-anak

- rumah-rumah

- kejadian-kejadian

2. kata ulang Dwi Purwa (ulangan suku awal)

- laki-lalaki-lelaki

- tangga-tatangga-tetangga

3. kata ulang berubah bunyi (Dwilingga salin suara)

- sayur-mayur

- lauk-pauk

- gerak-gerik

4. kata ulang sebagian

- tanaman-tanam-tanaman

- tumbuhan-tumbuh-tumbuhan

Page 5: Modul Bahasa Indonesia

smart learning centersmart learning center

- 5 -

5. kata ulang berimbuhan, mendapat tamba

han Imbuhan.

- tarik-menarik

- berlari-lari

Arti yang ditimbulkan proses pengulangan

kata antara lain adalah :

1. Menyatakan banyak tak tentu (rumah-

rumah, desa-desa)

2. Menyatakan bermacam - macam (buah-

buahan, tanam-tanaman)

3. Menyatakan menyerupai

(mobil - mobilan)

4. Menyatakan agak (kemerah - merahan,

kebarat-baratan)

5. Menyatakan saling (berpeluk - pelukan,

tanya-menanya)

6. Menyatakan intensitas ;

Intensitas kualitas,

(kuat-kuat)

Intensitas kuantitas,

(anak-anak)

Intensitas frekuensi,

(menggaruk-garuk)

2.3 kata majemuk (kompositus) kata majemuk

adalah gabungan dua buah kata atau lebih

yang membentuk suatu kesatuan arti.

Ciri-ciri kata majemuk

1. terdiri dari dua kata atau lebih

2. membentuk pengertian baru

3. tidak boleh disisipi kata sambung

"yang","dan"

Jenis-jenis kata majemuk 1. kata majemuk setara (koordinatif) (siang

malam, kaki tangan) bersifat eksosentris atau

kata majemuk yang tidak mengandu -

ng inti "tua muda, laki bini".

2. Kata majemuk bertingkat (subordinatif)

(rumah sakit, kursi malas) bersifat

endosentris atau kata majemuk yang salah

satunya yang merupakan inti.

- rumah sakit (D.M) regresif

- bulat telur(M.D) progresif

-

Contoh soal

01. Diantara kata-kata dibawah ini yang

merupakan kata ulang adalah:

(A) Cumi-cumi

(B) Kura-kura

(C) Kunang-kunang

(D) Was-was

(E) Gerak-gerik

Jawab (E)

02. Pengimbuhan yang mempunyai fungsi terdapat

pada :

(A) tercantik

(B) berlari

(C) getaran

(D) menari

(E) serasi

Jawab (C)

SEMANTIK

· Makna

· Jenis-jenis makna

· Perubahan makna

Sematik adalah cabang dari ilmu bahasa

yang menelaah tentang makna dan

perkembangannya.Sedangkan makna itu sendiri

adalah hubungan antara lambang bunyi bahasa

dengan suatu benda atau hal dimaksudkan.

Macam-macam makna

· Makna leksikal adalah makna suatu kata yang

tertera dalam kamus.

Contohnya, Kursi dapat diartikan sebagai tempat

duduk yang mempunyai sandaran.

· Makna gramatikal adalah makna yang timbul

dalam proses tata bahasa.

Contohnya, Mencangkul = melakukan pekerjaan

dengan cangkul.

· Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya,

atau disebut juga dengan makna lugas

Contohnya, Kursi diatikan sebagai tempat duduk.

· Makna konotasi adalah makna yang telah

mengalami perluasan dari makna sebenarnya

Atau makna tafsiran.

Contohnya, Kursi diatikan sebagai kedudukan

atau jabatan.

· Polisemi adalah kata-kata yang bentuknya sama,

bunyinya sama dan mempunyai beberapa makna

yang satu sama lainnya mempunai pertalian

makna.

Contohnya, kepala kantor, kepala gula,kapala

orang.

· Homonim kata-kata yang bentuk dan bunyinya

sama, dengan artinya berbeda.

Contohnya, paku dapat diartikan sebagai sayuran

dapat pula diartikan sebagai besi.

· Homofon adalah kata-kata yang bunyinya sama

sedangkan bentuk dan artinya berbeda.

Contohnya, Tang dengan tank

· Homograf adalah kata-kata yang tulisannya sama,

Page 6: Modul Bahasa Indonesia

smart learning centersmart learning center

- 6 -

sedangkan bentuk dan artinya berbeda.

Contohnya, kecap dapat diartikan rasa, dapat

juga sebagai ressep masakan.

· Hiponim adalah makna yang dicakup oleh

makna yang lebih umum.

Contohnya, Biru, lila, jingga, dicakup kata

warna

· Sub-ordinatif (kohiponim) adalah makna

mencakup makna kata-kata lain.

Contohnya, kata warna mencakup kata,

lila,ungu, biri, jingga dll.

· Sinonim adalah kata-kata yang maknanya

hampir sama.

Contohnya, lelaki dengan pria.

· Antonim adalah kata-kata yang maknanya

berbeda atau berlawanan.

Contohnya, berat dengan ringan

· Nilai rasa adalah makna suatu kata yang

dihubungkan perasaan.

Contohnya, kata mati, meninggal dan wafat

mempunyai nilai rasa yang

berbeda.

PERUBAHAN MAKNA

Bahasa adalah komunikasi yang bersifat

dinamis, sehingga makna suatu kata dapat pula

mengalami perubahan-perubahan.

1. Makna meluas ; makna sekarang lebih luas

dari makna lampau.

Contohnya, Berlayar

Saudara dll

2. Makna menyempit; makna yang lampau lebih

luas dari makna sekarang.

Contohnya, Sarjana

Pendeta

3. Amelioratif arti yang baru dirasakan lebih

baik dari makna yang lampau.

Contohnya, Wanita... Perempuan

Istri/nyonya... Bini

4. Peyoratif arti baru dirasakan lebih redah dari

arti yang lampau(kebalikan dari amelioratif).

Contohnya, Kakitangan

gerombolan

5. Sinestesia adalah perubahan makna, akibat

perubahan tanggapan indra .

Contohnya, Senyuman pahit

Kata-katanya hambar

6. Asosiatif ; pembentukan makna baru

berdasarkan persamaan sifat.

Contohnya, Amplot

Catat.

Contoh soal :

01. Kata yang dapat dijadikan sebagai contoh

homonim adalah, kecuali:

(A) Sedang (D) Seri

(B) Buku (E) Bisa

(C) Paku

Jawab (D)

02.Kata kerja yang mempunyai makna gramatikal

terdapat pada, kecuali:

(1) Berpeluk-pelukan (3) Terikat

(2) Mencangkul (4) Merana

Jawab (D)

SINTAKSIS 1

KALIMAT

· Ciri-ciri kalimat

· Ragam kalimat

Sintaksis adalah cabang dari ilmu bahasa yang

menelaah tentang kalimat dalam suatu bahasa.

Kalimat adlah suatu bagian ujaran yang didahului

dan diikuti oleh kesenyapan sedangkan intonasinya

menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah

lengkap.

Ciri-ciri kalimat

1. Unsur segmenti

2. Unsur suprasegemental

3. Pengertian yang lengkap

4. Situasi

Ragam Kalimat

1 . Berdasarkan subjek

1.1. Kalimat aktif yaitu kalimat yang subjek-

nya aktif melakukan perbuatan.

Contohna, Ayah membaca buku

1.2. Kalimat pasif yaitu kalimat yang subjek-

nya dikenal atau menderita perbuatan.

Contohnya, Adik dipukul ibu

2. Berdasarkan predikat

2.1. Kalimat verbal yaitu kalimat yang

predikatnya berjenis kata kerja.

Contoh, Petani bekerja dengan rukun

2.2 Kalimat nominal yaitukalimat yang

predikatnya selain kata kerja.

Contoh, Abang pengarang novel

Gadis itu cantik

3. Berdasarkan intonasi (maksud)

3.1. Kalimat berita yaitu kalimat yang gunanya -

Page 7: Modul Bahasa Indonesia

smart learning centersmart learning center

- 7 -

untuk menyampaikan imformasi.

Contoh, Perang menimbulkan banyak

korban

Kalimat tanya adalah kalimat yang

menghendaki jawaban atau tanggapan.

Contoh, Siapa nama anak itu?

Kalimat perintah adalah kalimat yang

menghendaki tindakan dari pendengar -

nya.

Contoh, Berangkatlah sekarang!

4. Berdasarkan pola kalimat

4.1. Kalimat tunggal adalah kalimat yang

memiliki satu pola kalimat.

Contoh : Pemburu menembak Rusa di

hutan.

4.2. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri

dari dua pola kalimat atau lebih.

Kalimat majemuk setara yaitu kalimat

majemuk yang polanya setara.

Contoh: Ayah makan dan Ibu menjahit.

Kalimat majemuk bertingkat yaitu kalimat

yang mempunyai pola yang tidak setara.

Contoh: Ayah makan ketika Ibu men

jahit.

Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat

majemuk yang polanya dirapatkan .

Contoh : Ayah pergi ke Bandung.

Menjadi

Ayah dan Ibu pergi ke Bandung

Contoh Soal

01. Kaliamat yang tergolong kalimat verbal

adalah, kecuali:

(A) Ayah pedangang

(B) Budi makan

(C) Kucing mengeong

(D) Lampu bersinar terang

(E) Perawat mengobati pasien

Jawaban A

02. Semua kalimat dibawah ini merupakan

kalimat aktif, kecuali:

(A) Ayah dipukuli nenek

(B) Anjing mengajar kucing

(C) Adikm membaca buku

(D) Nola menyiram bunga

(E) Andi berjalan di trotoar

Jawaban A

SINTAKSIS 2

· Ragam kalimat

· Jabatan kalimat

Pelajaran sintaksis 1 sudah diuraikan pengertian

tentang kalimat serta beberapa jenis kalimat. Jenis

kalimat yang selanjutnya adalah :

1. Kalimat inti/ Transportasi

1.1. Kalimat inti adalah kalimat mayor yang

mempunyai urutan umum, hanya terdiri dari

dua kata dan berintonasi netral.

Ciri-ciri kalimat inti :

a. Tata urut kata yang umum

b. Intonasi netral

c. Hanya terdiri dari dua kata

d. Kedua kata itu berupa unsur pusat

Hakekat pola kalimat inti :

1. Kata benda - kata benda Adik

pelajar

2. Kata benda - kata kerja Kakak

belajar

3. Kata benda - kata sifat Harimau

ganas

1.2. Kalimat Trasformasi adalah

perubahan struk-

tur kalimat inti manjadi struktur kalimat

yang baru. Perubahan tersebut dapat dari segi

urutannya, intonasi atau jumlah katanya.

Contoh:

· Makan Ayah

· Ayah makan?

· Ayah makan nasi goreng

2. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat

menyampaikan informasi secara jelas, ringkas

dan mudah dimengerti.

1. Susunan kata-katanya sesuai

dengan struktur bahasa Indonesia baku.

2. Mengandung pengertian yang jelas

dan utuh.

3. Tidak ada kata yang mubazir

4. Diksi yang tepat.

Contoh kalimat yang kurang efektif

1. Mereka saling berpelukan

2. Ia menuntut agar supaya saya

datang ke rumahnya.

Jabatan Kalimat

Subyek adalah pokok atau inti pembicaraan.

Ciri-ciri Subjek

1. Kata benda atau yang dibendakan

2. Menjadi pokok permasalahan.

3. Jawaban pertanyaan apa/ siapa.

Predikat adalah bagian kalimat yang menjelaskan

perbuatan atau sifat subjek.

Page 8: Modul Bahasa Indonesia

smart learning centersmart learning center

- 8 -

Ciri-cirinya:

1. Menjelaskan subjek

2. Berjenis kata benda, sifat, keterangan,

bilangan.

3. Jawaban pertanyaan mengapa,

bagaimana, kenapa, diapakan.

Obyek langsung (Obyek penderita)

Obyek tak langsung (Obyek Penyerta)

Obyek pelaku

Keterangan :

Keterangan waktu (ketika, nanti)

Keterangan tempat (di-ke, dan)

Keterangan sebab (...karena)

Keterangan alat (dengan tongkat)

Keterangan akibat (sampai hingga)

Keterangan tujuan (agar, supaya)

Keterangan jumlah (lima buah)

Keterangan modalitas (benar-benar)

Contoh Soal:

01. Ali anak dokter Sulaiman pulang ke

kampungnya.Yang merupakan inti kalimat

tersebut adalah:

(A) Ali anak

(B) Ali dokter

(C) Ali Sulaiman

(D) Ali pulang

(E) Ali kekampungnya.

Jawab D

02. Seluruh para hadirin sekalian diharapkan

supaya tenang. Agar kalimat tersebut lebih

efektif maka unsur yang dihilangkan

adalah:

(A) Seluruh

(B) Para

(C) Seluruh dan para

(D) Seluruh dan hadirin

(E) Seluruh, para dan sekalian

Jawab E

WACANA

· Bentuk karangan

· Alinea/ Paragraf

· Karangan Ilmiah

Tinjauan terhadap karangan dapat

dilaksanakan dengan dua pendekatan. Pendeka-

tan yang dimaksud adalah pendekatan dari segi

bentuk dan dari segi sisinya.

1. berdasarkan bentuknya, karangan dapat

dibedakan menjadi lima bagian yaitu :

1. NARASI Karangan narasi pada umumnya berupa

karangan yang bersifat menceritakan, yang terdapat

karangan fiksi.

Contoh : Roman, Legenda, Biografi, ottobiografi,

dll.

2. DESKRIPSI Karangan deskripsi adalah karangan yang

berupa lukisan atau gambaran suatu objek atau

masalah tertentu.

3. EKSPOSISI

Eksposisi adalah karangan yang menjelaskan

sesuatu dapat dilengkapi dengan data-data seperti

grafik, statistik dll.

4. ARGUMENTASI Argumentasi adalah karangan yang berupa

gagasan atau ide yang dilengkapi dengan data

tertentui untuk tujuan mempengaruhi pembaca atau

pendengarnya.

5. PERSUASI Persuasi adalah karangan yang berbentuk

ringkas, menarik dan mempengaruhi pembaca-

nya dengan kuat, agar mengikuti kemauan

pembicara atau penulisnya.

Berdasarkan isi

Berdasarkan isi yang terkandung dalam

sebuah karangan, jenis karangan terbagi atas dua

jenis:

1. Karangan ilmiah yaitu: karangan yang

sebenarnya bersifat objektif, serta terhindar dari

masalah emosional.

a. Laporan penelitian

b. Makalah/ kertas kerja

c. Skripsi

d. Tesis

e. Disertasi

2. Karangan non ilmiah adlah karangan yang berisi

uraian yang mungkin saja fiktif. Sedangkan

didalamnya terkandung unsur-unsur imajjinasi

dan emosi.

Contoh : - puisi

- proses

- drama

Alinea atau Paragraf Alinea atau paragraf adalah kesatuan beberapa

kalimat yang secara serentak mendukung satu

pokok pikiran.

Alinea terdiri atas dua unsur. Unsur perta-

ma berupa kalimat utama dan unsur kedua berupa

kalimat penjelas.

Page 9: Modul Bahasa Indonesia

smart learning centersmart learning center

- 9 -

Jenis Alinea :

1. Jenis alinea berdasarkan letak kalimat utama:

a. INDUK

Kalimat utamanya berada di akhir alinea (M-

D)

b. DEDUKSI

Kalimat utamanya berada diawal alinea (D-

M)

c. INDUK/ DEDUKSI

Kalimat utamanya terdapat diawal dan

diakhir

alinea (D-M-D).

d. DESKRIPSI

Setiap kalimatnya sama kepentingannya

atau kedudukannya, tanpa ada salah

satunya merupakan kalimat utama.

Jenis alinea berdasarkan tujuan 1. Alinea pembuka

2. Alinea penghubung

3. Alinea penuutup

Contoh soal 01. Judul yang sesuai untuk dijadikan kara-

ngan ilmiah adalah, kecuali:

(1) Bahasa Persatuan

(2) Kesehatan Ibu dan Anak

(3) Menu Keluarga

(4) Keindahan Danau Toba

Jawab D

02. Semua pernyatan ini harus ada dalam ka-

rangan ilmiah , kecuali:

(A) Data

(B) Masalah

(C) Pembahasan

(D) Pemikiran

(E) Perasaan

Jawab (E)

EJAAN

- Macam-macam Ejaan

- Penulisan kata/ Huruf

- Tanda Baca

- Pemisahan Suku Kata

EYD Ejaan adalah keseluruhan peraturan

dalam menggambarkan lambang-lambang bunyi

ujaran dan bagaimana inter-relasi antar lambang-

lambang tersebut.

Sistem ejaan Bahasa Indonesia menggu -

nakan sistem fonemis. Dalam penggunaan sistem

ini, ternyata ejaan bahasa Indonesia masih mem -

punyai beberapa kelemahan, yaitu:

1. Masih ada fonem yang dilambangkan dengan

dua tanda.

2. Masih ada dua fonem yang dilambangkan

dengan satu tanda.

Contohnya: diagraf, diftong, perbedaan antara

/e/ pepet dengan /e/ taling.

Penulisan Huruf

Penulisan huruf kapital ada 13 macam :

1. Huruf pertama awal kalimat.

2. Huruf pertama petikan langsung

3. Huruf pertama ungkapan yang berhubu-

ngan dengan keagamaan

4. Huruf pertama gelar kehormatan, keturunan,

keagamaan. Yang diikuti nama orang.

5. Huruf pertama jabatan, pangkat yang di- ikuti

nama orang

6. Huruf pertama nama orang

7. Huruf pertama nama bangsa, suku, bahasa dan

peristiwa sejarah

8. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari

9. Huruf pertama nama khas dalam geografi

10. Huruf pertama nama resmi badan lembaga

pemerintah dan dokumen resmi

11. Huruf pertama semua kata dalam nama buku,

majalah, surat kabar, kecuali kata tugas yang

tidak pada posisi awal

12. Dipakai dalam singkatan nama, gelar dan

sapaan

13. Huruf pertama kata penunjuk hubungan

kekerabatan .

Penulisan Kata

Dalam penlisan kata ini, menurut EYD

dibedakan atas:

1 Kata depan

2 Kata dasar

3 Kata jadian yang terdiri atas

- Kata berimbuhan

- Kata ulang

- Gabungan kata

Kata depan

Kata depan (di,ke,dari) ditulis terpisah dari

kata yang mengikutinya. Hal yang sama juga

berlaku pada kata sandang, kata depan di dan ke

harus dapat dibedakan dengan di- ke- sebagai

imbuhan.

Kata dasar

Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.

Contohnya: Ibu percaya engkau tahu

Page 10: Modul Bahasa Indonesia

smart learning centersmart learning center

- 10 -

Kata jadian

Kata jadian sering juga disebut kata

kompleks atau kata turunan adalah kata dasar

yang telah mendapat pengimbuhan, dan per -

senyawaan.

Adapun penulisan dari kata berimbuhan

1. Serangkai dengan kata dasar

Bila bentuk dasarnya berupa gabungan kata,

maka yang mendapat awalan akhiran ditulis

serangkai dengan kata yang megikuti atau yang

mendahuluinya tetapi bila mendapat awalan

sekalian akhiran, kata tersebut ditulis serangkai.

Contoh ;

- garis

- menggaris

- menganak- ungai

- garis bawahi

- menggaris bawahi

Kata ulang ditulis secara lengkap dengan

menggunakan tanda hubung.

Kata majemuk umumnya ditulis terpisah

kecuali:

Contoh:

Kambing hitam

Matahari

Maha esa

Buku sejarah baru

Antar kota

Non-Indonesia

Pemisahan suku kata pada dasar adalah sebagai

berikut;

1. Kalau ditengah kata ada dua vokal yang

beberurutan, pemisahan tersebut di lakuk-

kan diantara kedua vokal tersebut.

Misalnya: ka-in, ma-af, dst.

2. Kalau ditengah kata ada konsonan di an-tara

dua vokal, pemisahan tersebut dilakukan

sebelum konsonan itu misalnya: a-naknya,

ba-rang, su-lit dst.

3. kalau ditengah kata ada konsonan yang

berurutanpemisahan tsb terdapat diantara

kedua konsonan itu misalnya: man-di,cap-lok

dst

4. kalau di tengah kata ada tiga konsonan atau

lebih, pemisahan tersebut dilakukan diantara

konsonan yang pertama dengan konsonan

yang pertama dengan konsonan yang kedua.

Misalnya : Ins-stru-men, ul-tra, dst.

Imbuhan (termasuk awalan yang mengalami

perubahan bentuk) dan partikel (yang biasanya

dituliskan serangkaian dengan kata dasarnya)

dalam penyukuan kata dipisahkansebagai satu -

kesatuan.

TANDA BACA

Tanda baca yang ada EYD adalah 16 jenis, ke-

enam belas jenis tanda tersebut mencakup:

1. Tanda titik

2. Tanda koma

3. Tanda titik dua

4. Tanda hubung

5. Tanda pisah

6. Tanda elipsis

7. Tanda tanya

8. Tanda titik

9. Tanda kurung

10. Tanda kurung siku

11. Tanda petik

12. Tanda petik tunggal

13. Tanda ulang

14. Tanda garis miring

15. Tanda penyikat

16. Tanda titik koma

Tanda koma (,) dipakai anatar lain:

1. Untuk suatu perincian atau pembilangan.

Misalnya : saya membeli kertas, pena dan tinta.

2. Untuk memisahkan kalimat setara ang satu

dengan kalimat yang berikutnya yang didahului

kata: tetapi, melainkan.

Misalnya : saya ingin datang, tetapi hari ini

hujan.

3. Untuk memisahkan anak kalimat dari induk

kalimat apabila anak kalimat tersebut menda-

hulu induk kalimatnya.

Misalnya : Kalau hari hujan, saya tidak akan -

datang.

4. Dibelakang kata atau ungkapan penghubung

antara kalimat yang terdapat pada awal kali -

mat.

Misalnya: Oleh karena itu, kamu harus hati-

hati.

Jadi, soalnya tidak semudah itu.

5. Dibelakang kata-kata seperti : oh, ya, wah, -

Aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kali-

mat.

Misalnya, wah, bukan main!

6. Untuk memisahkan petikan langsung dari

bagian lain dalam kalimat.

Misalnya: Kata Ibu,"Saya senang sekali".

7. Diantara :

- nama dan alamat

- bagian-bagian alamat

- tempat dan tanggal

- nama dan tempat wilayah atau negeri yang

Page 11: Modul Bahasa Indonesia

smart learning centersmart learning center

- 11 -

yaitu sastra lama (melayu) dan sastra baru atau

Sastra Indonesia.

I. Sastra lama dimulai dari :

a. Masa purba

Hasil kesusastraan pada masa ini adalah

berupa dongenng-dongeng.

b. Masa Hindu-Arab (Islam)

Pada masa Hindu ada dua hasil karya yang

cukup populer:

1. Ramayana oleh Walmiki

2. Mahabrata oleh Wiyasa

Sedangklan pada masa Islam:

1. Syair Burung Pingai dikarang oleh

Hamzah Fansuri .

2. Tajus Salatin dikarang oleh Buchari

Aljauhari

3. Guridam 12 dikarang oleh Raja Ali

Haji

4. Masa Abdul Kadir Munsji.Masa ini di

sebut pula sebagai masa peralihan dari

satra lama menuju sastra baru.

Karyanya: Hikayat Abdullah,

Pelayaran Abdullah ke Jeddah.

II. Sastra Indonesia Berdasarkan pendapat para ahli Sastra

Indonesia dimulai dari berdirinya Balai Pustaka,

yaitu sekitar tahun 20-an.

1. Angkatan Balai Pustaka

Pada masa ini dikenal beberapa nama

pengarang seperti:

Merari Seregar : Azab dan Sengsara

Marah Rusli : Siti Nurbaya

Abdul Muis : Salah Asu0han dan lain-lain

2. Angkatan Pujangga baru (1933)

Pelapor berdirinya Angkatan pujangga baru

adalah :

1. STA

Layar terkembang

2. Amir Hamzah

Buah rindu

3. Sanusi Pane

Syandya Kla Ming Majapahit

4. Armijn

Pane Belenggu

5. J.E. Tatengkeng:

Rindu Dendam

3. Angkatan '45

Pada masa ini ada dua orang pengarang yang

Paling terkenal, yaitu

· Chairil Anwar:

Deru Campur Debu

· Idrus :

Aki (Dari Ave Maria ke jalan lain ke roma

ditulis berurutan.

Misalnya:

Surat-surat ini harap dialamatkan kepada

Dekan Fakultas kedokteran, Universitas

Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta.

8. Untuk menceraikan bagian nama yang di -

balik susunannya didalam daftar pustaka

Misalnya:

Tjokronegoro, sutomo. Cukuplah saudara

membina bahasa persatuan kita? Djakarta,

Eresco, 1968.

9. Diantara tempat penerbitan, nama penerbitan,

dan tahun penrbitan. (lihat contoh no. 8)

10. Diantara nama orang dan gelar akademik

yang mengikutinya.

Misalnya: B. Ratulangi, S.E.

11. Dimuka angka persepuluhan dan diantara

rupiah dan sendan bilangan.

Misalnya ; 12.45 m

Rp 15,50

12. Mengapit keterangan tambahan dan ketera-

ngan tambahan dan keterangan aposisi.

Misalnya :

Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali

13. Tidak dipakai untuk memisahkan petikan

langsung dari bagian lain dalam kalimat apa-

bila petikan langsung tesebut berakhir deng-

an tanda tanya atau tanda seru, dan mendahu-

lui bagian lain dalam kalimat itu.

Misalnya:

"Dimana saudara tinggal?" tanya Karim

Contoh Soal

01. Penulisan gelar yang benar adalah:

(A) Abdul. SH

(B) Abdul. SH.

(C) Abdul. S.H.

(D) Abdul. S.H.

(E) Abdul, S.H.

Jawab E

02. Pola persukuan yang benar adalah:

(A) de- mon- tra- si

(B) demon- stasi

(C) demons- tra-si

(D) de- mons- tra- si

(E) de- mon- stra- si

Jawab E

SASTRA/ GAYA BAHASA

SEJARAH SASTRA

GAYA BAHASA

Periode kesusastraan Secara singkat pembabakan dalam

kesusastraan Indonesia dapat dibagi dua bagian,-

Page 12: Modul Bahasa Indonesia

smart learning centersmart learning center

- 12 -

(A) Deru Campur Debu

(B) Kerikil Tajam dan Yang Terhempas

dan Yang terputus

(C) Pulanglah Dia Si Anak Hilang

(D) Kena Gempar

(E) Atheis

Jawab E

02. Banyak orang menanam pulut

saya sendiri menaam padi

Banyak orang karam di laut

Saya sendiri karam di hati

Puisi diatas berjenis ;

(A) Syair

(B) Pantun

(C) Pantun Tua

(D) Pantun Nasehat

(E) Pantun Orang Tua

Jawab B

DAFTAR PUSTAKA

1. Badudu, J.S. Pelik-pelik Bahasa Indonesia,

Bandung, Pustaka Prima, 1985

2. Keraf, glorys. Diksi dan Gaya Bahasa, Jakarta

Gramedia, 1987

3. Keraf, Glorys. Komposisi, Ende, Nusa Indah,

1982

4. Keraf, Glorys. Tata Bahasa Indonesia,Jakarta,

Nusa Indah, 1984

5. Kridalaksana, Hari mukti. Kamus Linguistik,

Jakarta, Gramedia, 1984

6. Nata Sasmita, Drs. Hanafi, dkk. Ringkasan

Bahasa Indonesia, Bandung, Gramedia, 1987

7. Ramlan, Prof. Drs. Morfologi, Yogyakarta,

Karyono, 1980.

4. Angkatan '66

Hasil karya angkatan '66 antara lain:

Tirani oleh Taufik Ismail

Balada orang-orang tercinta oleh W.S. Rendra

Bentuk-bentuk Karya Sastra

1. Prosa

· Roman

· Novel

· Cerpen

2. Puisi

Puisi lama:

1. Pantun terdiri atasempat baris bersajak

ab/ ab

2. Gurindam, terdiri atas dua baris bersajak

a-a

3. Syair, terdiri atas empat baris bersajak a-a/

a- a

4. Bidal (pribahasa)

· Pepatah

· Ungkapan · Perumpamaan

Puisi baru:

1. Disticon

(sajak dua seutal)

2. Terzina

(sajak tiga seutal)

3. Quatrin

(sajak empat seutal)

4. Quint

(sajak lima seutal)

5. Sextet

(sajak enam seutal)

6. Septina

(sajak tujuh seutal)

7. Stansa/ Oktaf

(sajak delapan seutal)

8. Soneta

(terdiri atas 14 baris)

9. Sajak bebas

1. Drama

Bedasarkan cara pengolahannya:

1 Opera

2 Pantomim

3 Sandiwara

4 Ketoprak, Wayang dll

Berdasarkan isi cerita:

1 Tragedi

2 Komedi

3 Tragedi komedi

4 Melodrama

Contoh Soal:

01. Hasil karya Chairil Anwar, termasuk

terjemahan adalah, kecuali:

Page 13: Modul Bahasa Indonesia

smart learning centersmart learning centersmart learning center