MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
-
Upload
gemilang-jaya-toga -
Category
Education
-
view
125 -
download
0
Transcript of MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
SMK3 Banjarbaru | 1
Penulis : Edwin Rezaldi
Editor Materi : Alfi Reza
Editor Bahasa : Jumaidi
Ilustrasi Sampul : Edwin Rezaldi
Desain & Ilustrasi Buku : ahim
Hak Cipta © 2015, Smkn 3 Banjarbaru
Kata Pengantar
Semua hak cipta dilindungi undang-undang.
Dilarang memperbanyak (mereproduksi), mendistribusikan, atau memindahkan
sebagian atau seluruh isi buku teks dalam bentuk apapun atau dengan cara
apapun, termasuk fotokopi, rekaman, atau melalui metode (media) elektronik
atau mekanis lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam kasus lain,
seperti diwujudkan dalam kutipan singkat atau tinjauan penulisan ilmiah dan
penggunaan non-komersial tertentu lainnya diizinkan oleh perundangan hak
cipta. Penggunaan untuk komersial harus mendapat izin tertulis dari Penerbit.
KELOMPOK 3
EDWIN REZALDI
M KHAIRIL MAHFIZ
IBRAHIM
ALFI REZA RAHIMI
MUHAMMAD ANDI
RIVKY DAWIT
JUMAIDI
AHMAD JUNAIDI
SMK3 Banjarbaru | 2
BAB 1
EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN MANUSIA,
KELANGKAAN DAN SISTEM EKONOMI
A. KEBUTUHAN MANUSIA
Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap suatu barang dan jasa dalam
usahanya untuk mempertahankan kehidupannya dimana pemuasannya dapat
bersifat jasmani dan rohani. Keinginan merupakan suatu hal yang ingin kita miliki,
namun apabila kita tidak berhasil mendapatkannya maka kelangsungan hidup kita
sebagai manusia tidak akan terancam.
SMK3 Banjarbaru | 3
Kebutuhan manusia itu tidak terbatas, baik jumlah maupun macamnya. Hal
ini disebabkan oleh beberapa factor berikut ini yaitu :
1. Karena kodrat manusia
Sudah menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai sifat yang selalu merasa
kekurangan saja dan semakin meningkatnya sarana yang di miliki semakin banyak
pula kebutuhan yang di rasakan belum terpenuhi.
2. Factor alam dan lingkungan
Struktur alam tempat manusia itu berada mendorong manusia itu untuk bertindak
atau berbuat menyesuaikan diri dengan alam lingkungannya.
3. Factor lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan factor dominan. Sebagai penyebab tidak
terbatasnya kebutuhan manusia itu.
4. Factor perdagangan internasional
Akibat dari pesatnya perdagangan luar negeri atau internasional, maka semakin
banyaknya barang-barang luar negeri yang masuk ke negeri kita sendiri, yang
menyebabkan kebutuhan dalam negeri baik kebutuhan Negara maupun kebutuhan
masyarakatnya meningkat dengan pesat.
5. Factor demonstrasi effect
Sebagai akibat dari lancarnay perdagangan internasional, bukan hanya barang saja
yang masuk ke dalam negeri namun kebudayaannya pun ikut berperan ke
dalamnya. Yang biasa di sebut dengan Demonstrasi effect yaitu sifat atau
kebiasaan meniru tingkah laku orang lain atau yang di lihatnya. Misalnya mode
pakaian , rambut dan lain-lain.
MACAM – MACAM KEBUTUHAN
Macam-macam kebutuhan dapat di bedakan sebagai berikut :
a. Kebutuhan menurut intesitas kegunaan
SMK3 Banjarbaru | 4
1. Kebutuhan primer , merupakan kebutuhan yang harus di penuhi oleh manusia
yang menginginkan hidup layak. Kata primer berasal dari bahasa latin “primus”
yang berarti pertama, jadi kebutuhan primer adalah kebutuhan yang pertama atau
utama. Misalnya seperti makanan, minuman, pakaian, kesehatan, pendidikan dan
perumahan.
2. Kebutuhan sekunder, kata sekunder berasal dari bahasa latin “Secundus” yang
artinya keua. Kebutuhan ini berbeda antara orang satu dengan yang lainnya.
Misalnya mobil bagi orang yang penghasilannya tinggi merupakan kebutuhan
sekunder, namun bagi orang yang penghasilannya rendah, itu merupakan barang
yang sangat mewah.
3. Kebutuhan tersier, terseier berasal dari bahasa latin “lertius” yang artinya ketiga.
Jadi tingkat pemenuhannya setelah kebutuhan utama dan kedua.
4. Kebutuhan kwarter, merupakan kebutuhan yang hanya bisa di penuhi oleh
orang-orang tertentu saja. Contoh perabotan mewah, lukisan mahal, maupun
koleksi alat-alat rumah atngga yang mahal.
b. Kebutuhan menurut waktu pemenuhan
1. Kebutuhan sekarang, merupakan kebutuhan yang harus di penuhi sekarang juga
dan tidak dapat di tunda, misalnya obat bagi orang yang sakit, makanan bagi anak-
anak yang kelaparan.
2. Kebutuhan masa yang akan datang , merupakan kebutuhan yang pemenuhannya
di lakukan di kemudian hari dan dapat di tunda karena tidak mendesak. Contohnya
menabung.
c. Kebutuhan menurut sifatnya
1. Kebutuhan jasmani, kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani atau fisik,
yaitu menjaga penampilan dan kesehatan. Misalnya denagn berolah raga,
mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat, beristirahat yang cukup dan
lain-lain.
SMK3 Banjarbaru | 5
2. Kebutuhan rohani, merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan
jiwa. Antara lain beribadah menurut agama yang di anutnya, bersosialisasi,
rekreasi dan hiburan, menikmati dan melakukan aktivitas seni dan sebagainya.
d. Kebutuhan menurut subjeknya
1. Lebutuhan individual, merupakan kebutuhan perseorangan atau individu.
Kebutuhan ini berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya. Misalnya
seorang sekretaris membutuhkan alat tulis, computer, telepon dan lain-lain.
Sedangkan seorang tukang kayu membutuhkan gergaji, paku, palu dan lain
sebagainya.
2. Kebutuhan kolektif atau kelompok, kebutuhan ini di manfaatkan untuk
kepentingan bersama. Misalnya jalan, jembatan, rumah sakit, tempat rekreasi dan
sebagainya.
e. Kebutuhan menurut social budaya
1. Kebutuhan social, merupakan kebutuhan yang timbul karena menusia harus
hidup bersama dengan manusia lainnya. Misalnya: berpakaian dinas, kendaraan
bermotor dan bersepatu
2. Kebutuhan psikologis, merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan sifat
rohani manusia, misalnya kebutuhan akan rasa aman, di hargai sesame manusia
dan kebutuhan akan ketentraman hati.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEINGINAN MANUSIA
DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN.
Keinginan manusia dalam memenuhi kebutuhan berbeda-beda sesuai dengan
factor yang mempengaruhinya. Factor yang mempengaruhi manusia dalam
memenuhi kebutuhannya adalah sebagai berikut :
SMK3 Banjarbaru | 6
a. Lingkungan alam, contoh orang yang tinggal di daerah pegunungan akan
memakai pakaian yang tebal
b. Mode.
Bentuk rumah pakaian dan perhiasan di sewakan dengan mode yang sedang
menjadi kegemaran masyarakat sekarang ini
c. Peradaban.
Pada masa awal kemerdekaan, orang tidak membutuhkan telepon seluler , akan
tetapi semacam itu sekarang merupakan suatu kebutuhan.
d. Adat istiadat
Adat istiadat suatu daerah berbeda dengan daerah lain. Misalnya upacara
perkawinan orang jawa dengan orang bali berlainan
e. Mata pencaharian
Masyarakat petani ingin memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan mata
pencahariannya. Misalnya bajak, cangkul, bibit dan sarana irigasi
f. Pandapatan
Misalnya si “B” karena pendapatannya meningkat, ia ingin membeli mobil . ia
ingin memnuhi kebutuhan atas barang yang semula tidak terbeli olehnya.
g. Kebiasaan konsumen
Contoh, orang yang di daerah Maluku dan irian jaya mempunyai kebiasaan
mengkonsumsi sabu.
BARANG/BENDA SEBAGAI ALAT PEMENUHAN KEBUTUHAN
MANUSIA
1. Jenis-jenis dan kegunaan benda pemuas kebutuhan manusia.
Barang/benda adalah segala sesuatu yang menjadi sarana, baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Jasa
adalah segala sesuatu yang dapat di pergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
SMK3 Banjarbaru | 7
manusia yang tidak berwujud. Alat atau jenis pemenuhan kebutuhan manusia yang
berupa barang dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :
a. Dilihat dari cara memperolehnya
1. Barang ekonomis barang ekonomis dapat di bedakan menjadi 2 yaitu :
Barang ekonomis yang berwujud, misalnya makanan, pakaian, dan
perumahan.
Barang ekonomis tidak berwujud, misalnya jasa guru, dokter, dan satpam
2. Barang non ekonomis / barang bebas, merupakan barang yang tersedia dalam
jumlah berlimpah, sehingga tidak ada persoalan atas tidak memerlukan
pengorbanan untuk memperolehnya. Misalnya sinar matahari , udara dan angin.
b. Dilihat dari cara pemakaiannya
1. Barang substitusi (oengganti), benda/barang yang dapat menggantikan
barang/benda lain di dalam penggunaannya, misalnya beras diganti dengan jagung
2. Barang komplemeter ( pelengkap), barang/benda yang baru mempunyai nilai
guna , apabila dalam pemakaiannya digabungkan/dipakai bersama. Misalnya jarum
dengan benang
c. Dilihat dari segi sifatnya
1. Barang bergerak, merupakan barang-barang yang karena sifatnya atau karena
penentuan oleh UU di nyatakan sebagai barang bergerak seperti kendaraan,
binatang ( karena sifatnya) dan hak-hak terhadap surat berharga (karena UU).
2. Barang tak bergerak, merupakan barang-barang yang karena sifatnya, tujuannya
atau penetapan UU di nyatakan sebagai barang todak bergerak. Misalnya bangunan
(karena sifatnya ) dan hak hipotok (karena UU).
d. Dilihat dari segi penggunaan
1. Barang konsumsi , merupakan barang yang dapat langsung di gunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Barang konsumsi dapat di bedakan menjadi 2 yaitu
:
SMK3 Banjarbaru | 8
Barang konsumsi tidak tahan lama, contoh : makanan
Barang konsumsi tahan lama, misalnya pakaian dapat di gunakan lebih dari satu
kali
2. Barang produksi, merupakan barang yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia secara tidak langsung. Barang produksi dibedakan menjadi 2
yaitu :
Barang produksi tidak tahan lama, misalnya : bahan mentah dan bahan baku
Barang produksi tahan lama, misalnya cangkul, mesin-mesin, peralatan pabrik dan
gedung
e. Dari segi pembuatannya
1. Barang mentah, merupakan barang yang belum bisa digunakan tanpa ada
pengolahan terlebih dahulu. Misalnya bijih besi , dan getah karet
2. Barang setengah jadi , merupakan barang yang bisa digunakan sebagai barang
konsumsi akhir maupun sebagai bahan baku produksi. Misalnya benang dan kertas
3. Barang jadi, merupakan barang yang siap digunakan secara langsung. Misalnya :
pakaian dan sepatu
f. Dari segi kemakmuran rakyat
1. Barang superior
Semakin tinggi tingkat kemakmuran rakyat, semakin besar pula permintaan
teradap suatu barang, seperti TV, Video, mobil mewah dan sebagainya
2. Barang interior
3. Semakin tinggi tingkat kemakmuran rakyat semakin kecil permintaan suatu
barang . misalnya gaplek , jagung.
KEGUNAAN/UTILITY
Kegunaan atas utility yang di timbulkan atau di tambah dalam usaha proses
produksi, dapat di bedakan sebagai berikut :
SMK3 Banjarbaru | 9
1. Elementary utility
Usaha untuk mengadakan barang dengan menciptakan kegunaan dasar. Misalnya :
minyak tanah yang masih terpendam di dalam tanah tidak banyak gunanya bagi
kita, untuk meningkatkan kegunaannya maka harus dib or terlebih dahulu
2. Form utility
Suatu benda tertentu hanya dapat memuaskan kebutuhan manusia, jika benda
tersebut mempunyai bentuk tertentu atau ubah bentuknya sesuai dengan keinginan.
Misalnya : bijih emas, akan lebih berguna bagi manusia jika bentuknya di ubah
menjadi pisau, cangkul dan lain-lain
3. Utility of time
Suatu barang akan lebih bermanfaat jika digunakan pada waktu tertentu. Misalnya
: jas hujan baru kan berguna jika pada musim hujan
4. Utiliy of place
Suatu barang akan berguna, jika barang itu harus berada di tempat dimana di
butuhkan tentu hal ini dibutuhkan sarana transfortasi
5. Utility of possession atau service utility
Barang itu harus sewaktu-waktu dapat di pergunakan oleh yang memerlukan usaha
ini menyediakan kegunaan jasa / diselenggarakan oleh pedagang dan produksi
jasa-jasa. Misalnya : rumah untuk pondokan atau kost, yang bukan rumah milik
sendiri, dapat disewa untuk jangka waktu tertentu dengan mengadakan kontrak
sewa membayar uang sewanya
6. Ownership utility
Yaitu suatu barang akan lebih besar kegunaannya apabila sudah kita beli atau disewa.
B. MASALAH KELANGKAAN
Barang yang dibutuhkan untuk hidup atau sumber-sumber daya yang
diperlukan untuk menghasilkan jumlahnya terbatas atau langka. Dalam ilmu
SMK3 Banjarbaru | 10
ekonomi kelangkaan sumber daya dapat dirumuskan dengan dua cara sebagai
berikut :
a. Terbatas, bahwa sumber daya tidak cukup dibandingkan dengan banyaknya
kebutuhan manusia.
b. Terbatas dalam artian manusia harus melakukan pengorbanan untuk
memperolehnya.
Manusia senantiasa berusaha mengatasi kelangkaan dengan alat yang ada
dan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan. Ada 2 cara yang di tempuh yaitu
:
Menggali sumber daya alam yang ada
Memproduksi barang baru dengan alat produksi yang ada
Faktor-faktor penyebab kelangkaan adalah :
1. Kebutuhan manusia terus meningkat
2. Persediaan SDA terbatas
3. Kemampuan manusia mengolah SDA sanagt terbatas
4. SDA yang baru belum di temukan
5. Karena perkembangan IPTEK tidak sesuai dengan perkembangan kebutuhan
yang semakin meningkat mengikuti perkembangan peradaban manusia itu sendiri
Untuk memproduksi suatu barang kerap kali diperlukan suau proses yang
lama dan berbelit-belit. Apabila semua unsure yang ikut serta berperan dalam
proses produksi itu di klasifikasikan ada empat kelompok dasar yang disebut
dengan “factor Produksi atau sumber daya” yaitu :
1. Tenaga kerja
2. Sumber-sumber daya
3. Barang-barang modal
4. Pengusaha/skill
SMK3 Banjarbaru | 11
Keterbatasan sumber daya ini dapat dirinci sebagai berikut :
1. Kekurangan dana
Pembangunan nasional merupakan dana yang besar untuk investasi , rendahnya
income perkapita dengan Indonesia menyebabkan masih rendahnya tabungan
masyarakat, sehingga dana untuk investasi masih akan tergantung pada tabungan
pemerintah dan bantuan luar negeri
2. Kekurangan skill
Akibat dari system pendidikan di masa penjajahan dulu , setelah mencapai
kemerdekaan Indonesia sangan kekurangan tenaga ahli. Untuk mengatasi hal
tersebut, jelas di butuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar.
3. Struktur ekonomi yang tidak seimbang
Hal yang terutama adalah perbandingan antara sector pertanian , sector industri ,
dan sector jasa yang masih menunjukkan dominasi sector primer dibandingkan
dengan industry baru sedikit sekali.
C. BIAYA PELUANG
Biaya adalah sesuatu yang kita keluarkan atau kita korbankan untuk
memperoleh sesuatu. Biaya bisa merupakan pengeluaran berbentuk uang atau hal
lain yang berkaitan langsung dengan uang. Biaya yang berhubungan dengan uang
disebut biaya langsung.
Dalam ilmu ekonomi dikenal dua macam biaya yaitu :
1. Biaya sehari-hari, merupakan biaya yang dikeluarkan secara rutin untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia yang sangat penting. Biaya sehari-hari
mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
a. Merupakan prioritas pengeluaran
b. Harus di keluarkan untuk memenuhi kebutuhan yang idak bisa ditunda
c. Apabila perlu mengorbankan kepentingan lain.
SMK3 Banjarbaru | 12
2. Biaya peluang, merupakan pengorbanannyang dilakukan seseorang karena
mengambil sebuah pilihan. Mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
a. Perhitungan biaya peluang tidak selalu berhubungan dengan uang
b. Memiliki banyak kemungkinan penggunaan
c. Pengambilan kebutuhan biaya peluang tergantung pada tujuan dan situasi
inidividu
SISTEM EKONOMI
Salah satu persoalan pokok yang harus dijawab setiap bangsa adalah
bagaimana tata ekonomi yang paling sesuai ? Tata ekonomi menunjukkan
bagaimana suatu masyarakat mengorganisir kehidupan ekonominya. System
ekonomi berarti keseluruhan cara untuk mengkoordinasikan prilaku masyarakat,
yaitu para konsumen, pemerintah dalam dan luar negeri menjalankan kegiatan
ekonomi yaitu produksi, distribusi, konsumsi, investasi sedemikian rupa sehingga
menjadi satu kesatuan teratur dan dinamis untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuan system ekonomi adalah untuk meningkatkan kemakmuran dan
kesejahtraan masyarakat dalam suatu Negara , meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan untuk menjaga stabilitas ekonomi dengan kesempatan kerja penuh
tanpa adanya pengangguran.
MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI DAN CARANAY DALAM
MEMECAHKAN MASALAH EKONOMI
Sebagai upaya untuk mengatasi masalah pokok ekonomi disini
diperkenalkan 4 sistem ekonomi yaitu :
1. System ekonomi tradisional
2. System ekonomi komando / terpusat
SMK3 Banjarbaru | 13
3. System ekonomi pasar
4. System ekonomi campuran
5. System ekonomi Indonesia
1. SISTEM EKONOMI TRADISIONAL, merupakan system ekonomi yang di
pergunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi , seperti kegiatan
produksi, konsumsi, dan distribusi masih di dasarkan pada pola-pola piker yang
bersifat tradisional sesuai dengan kebiasaan yang telah diwariskan oleh nenek
moyang secara terus-menerus dan turun-temurun.
Ciri-ciri ekonomi tradisional :
1. Terbatasnya skill dan kemampuan
2. Belum adanya pembagian pekerjaan yang terorganisir
3. Tukar-menukar masih menggunakan system barter
4. Hasil produksinya untuk memnuhi kebutuhan hidup sendiri
5. Alam merupakan sumber kemakmuran
Kelebihan dari system ekonomi tradisional :
1. Tidak terjadi persaingan yang ketat
2. Kondisi masyarakat sangat aman, karena belum di bebani target-target tertentu
pada anggota masyrakatnya
3. Tekanan jiwa sangat minim terjadi
Kekurangannya adalah :
1. Mereka bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
2. Tidak bertujuan mencari keuntungan
3. Tingkat biaya hidupnya tinggi, mereka kurang mempersoalkan efesiensi dan
mengoptimalkan pemakaian factor-faktor produksi
4. Menganggap tabu terjadinya perubahan
SMK3 Banjarbaru | 14
2. SYSTEM EKONOMI TERPUSAT , merupakan system ekonomi dimana
pemerintah memiliki kendali yang ketat dalam menentukan kepemilikan bisnis,
laba, dan alikasi sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan
pemerintah.
Ciri-ciri system ekonomi terpusat :
1. Pemerintah berkuasa terhadap produksi , konsumsi ,dan distribusi
2. Barang modal dan factor produksi milik pemerintah
3. Tidak mengenal hak milik pribadi
4. Tidak ada individu / kelompok yang dapat berusaha dengan bebas
Kelemahan dari system ekonomi terpusat adalah :
1. Pemerintah mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalh ekonomi
lainnya
2. Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
3. Pemerintah bisa terlibat dalam pembentukan harga
4. Relative mudah melakukan distribusi pendapatan
Kelemahannya adalah :
1. Mematikan inisiatif individu
2. Masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk memiliki sumber daya ekonomi dan
kekayaan.
3. SISTEM EKONOMI PASAR , merupakan suatu system yang segala sesuatunya
ditentukan oleh pasar.
Ciri-ciri yang dimiliki oleh system ekonomi pasar adalah :
a. Setiap orang bebas memiliki barang modal
b. Setiap orang bebas menggunakan barang atau jasa yang dimiliki
c. Aktivitas ekonomi dilakukan oleh swasta dan bertujuan mendapatkan laba
d. Pemerintah tidak melakukan investasi
e. Persaingan dilakukan secara bebas
SMK3 Banjarbaru | 15
Kebaikan dari system ini adlah :
a. Inisiatif dan kreatifitas masyarakat dapat berkembang
b. Individu bebas memiliki sumber daya produksi
c. Muncul barang-barang yang bermutu tinggi
d. Efisiensi dan efektifitas tinggi
Kelemahannya adalah :
a. Sulit melakukan pemerataan pendapatan
b. Orang kaya semakin kaya , orang miskin semakin miskin
c. Terjadi monopoli perusahaan
d. Sering terjadi gejolak perekonomian
4. SISTEM EKONOMI CAMPURAN , merupakan suatu system dimana
pemerintah dan swasta mempunyai peranan yang berimbang dalam kegiatan
ekonomi.
Ciri-ciri dari system ekonomi campuran :
a. Kegiatan produksi vital untuk memenuhi kebutuhan rakyat banyak dikuasai oleh
Negara
b. Factor-faktor produksi dimiliki bersama antara pemerintah dan pihak swasta.
c. Hak milik individu di akui sepenuhnya
d. Kegiatan ekonomi yang tidak vital menyentuh rakyat banyak di serahkan
kepada pihak swasta
Tujuan pokok adanay campur tangan pemerintah ialah untuk menghindari akibat-
akibat negative dari system ekonomi bebas. Campur tangan dalam perekonomian
terdiri dari 3 bentuk yaitu :
a. Mengeluarkan peraturan-peraturan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan
ekonomi agar berjalan normal dan wajar
b. `melakukan kegiatan ekonomi sebagai perilaku bisnis , misalnya keikutsertaan
modal dalam BUMN
SMK3 Banjarbaru | 16
c. Melaksanakan kebijaksanaan fiscal melalui pajak dan kebijakan moneter dengan
mengatur dan mengawasi sector keuangan.
5. EKONOMI INDONESIA, merupakan system ekonomi kerakyatan yang
bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan
sehat. Tujuan system ekonomi rakyat adalah menjamin kesempatan yang sama
dalam berusaha dan bekerja , perlindungan hak konsumen serta perlakuan yang
adil bagi seluruh masyarakat. Landasan sitem ekonomi kerakyatan :
a. Landasan idiil : Pancasila
b. Landasan constitutional : UUD 1945 pasal 33 ayat 1, 2 dan 3
Ciri-ciri system ekonomi rakyat :
1. Peranan pemerintah penting, akan tetapi tidak dominan , mengandung maksud
bahwa usaha Negara atau pemerintah
2. System ekonomi didasarkan atas kekeluargaan
3. Produksi di kerjakan oleh semua, untuk semua, dan di bawah pimpinan atau
pengawas anggota masyarakat
4. Negara menguasai bumi ,air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi.
SMK3 Banjarbaru | 17
BAB 2
KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA
SMK3 Banjarbaru | 18
A. Kegiatan Ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan dalam bidang ekonomi.
Secara garis besar Kegiatan Ekonomi terdiri dari:
1. Produksi
Produksi yaitu kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah faedah dibedakan sebagai berikut:
a. Produksi Barang yaitu kegiatan menambah faedah dengan mengubah sifat dan
bentuknya. Hal ini terdiri dari barang konsumsi dan barang modal. Barang
konsumsi siap untuk dikonsumsi langsung, barang modal digunakan untuk
menghasilkan barang berikutnya.
b. Produksi Jasa yaitu kegiatan menambah faedah suatu benda tanpa mengubah
SMK3 Banjarbaru | 19
bentuknya. Terdiri dari jasa yang langsung dapat memenuhi kebutuhan, contoh:
film,perawatan dokter, pagelaran music. Jasa yang tidak langsung memenuhi
kebutuhan, contoh: pengangkutan, pergudangan, dan perbankan.
Tujuan Produksi
Secara umum: memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.
Secara khusus: dilihat dari kepentingan pihak produsen dan konsumen.
Dari pihak produsen: untuk meningkatkan keuntungan serta menjaga
kesinambungan kehidupan perusahaan.
Dari pihak konsumen: untuk menyediakan berbagai benda pemuas kebutuhan.
Fungsi Produksi
a. Menyediakan kebutuhan masyarakat
b. Meningkatkan keuntungan
c. Sebagai alat pemuas kebutuhan
2. Distribusi
Distribusi adalah penyaluran atau penyampaian barang-barang dan jasa-jasa dari
produsen ke konsumen.
Tujuan Distribusi
Adalah untuk menyampaikan barang atau jasa dari tempat produsen ke tempat
pengguna atau pemakai.
Fungsi Distribusi
a. Memperlancar arus penyaluran barang dan jasa kepada konsumen.
b. Menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke tangan konsumen.
SMK3 Banjarbaru | 20
Saluran Distribusi
a. Saluran distribusi barang konsumsi langsung ke konsumen tanpa melalui
perantara.
b. Saluran distribusi hasil industry sebagai berikut:
Produsen agen distributor hasil industry pemakai hasil industry
Produsen agen pemakai hasil industry
Produsen distributor hasil industry pemakai hasil industry
Produsen pemakai hasil industry
c. Saluran distribusi hasil pertanian sebagai berikut:
Petani langsung ke pemakai
Petani tengkulak ke pemakai
Petani tengkulak grosir pedagang kecil pemakai
Petani pasar swalayan pemakai
3. Konsumsi
Konsumsi adalah tindakan menghabiskan atau mengurangi secara berangsur-
angsur manfaat suatu barang dalam memenuhi kebutuhan untuk memelihara
kelangsungan hidupnya.
Tujuan Konsumsi
a. Kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Fungsi Konsumsi
a. Menjaga kelangsungan hidup
b. Memenuhi semua kebutuhan yang dibutuhkan.
4. Kegiatan Ekonomi ini dilakukan oleh Pelaku Ekonomi yang terdiri
dari:
1. Rumah Tangga Keluarga
Memiliki dua peran:
SMK3 Banjarbaru | 21
Pertama sebagai konsumen yaitu dengan membeli barang dan jasa yang
dihasilkan oleh rumah tangga produsen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kedua sebagai penyedia jasa factor produksi berupa: modal, tenaga kerja, tanah
dan lain-lain.
2. Rumah Tangga Produsen atau Perusahaan
Berupa kesatuan yuridis dan ekonomis dari factor-faktor produksi yang bertujuan
mencari laba atau memberi layanan kepada masyarakat. Di lihat dari
kepemilikannya dibedakan menjadi BUMN dan BUMS. BUMN menekankan
layanan kepada masyarakat tanpa bertujuan mencari laba. BUMN dan BUMS
(Persero) hamper sebagian besar bertujuan mencari laba.
3. Pemerintah
Pemerintah sebagai pelaku ekonomi dapat dilihat dari kegiatan produksi dan
konsumsi. Dari kegiatan produksi pemerintah memiliki andil dalam mengelola
segala yang ada di alam ini. Dari kegiatan konsumsi adalah belanja keperluan
Negara, perawatan harta Negara.
4. Masyarakat Luar Negeri
Berupa kerjasama yang baik antar Negara seperti:
a. Memperoleh pinjaman untuk pembangunan
b. Eksport hasil produksi
c. Pengiriman tenaga kerja
d. Berbagi perkembangan IPTEK
e. Import barang
5. Peran dan Pola Interaksi Pelaku Ekonomi
Yaitu berupa hubungan timbal balik antar pelaku ekonomi yang saling berkaitan
satu sama lain. Berikut penggambarannya:
SMK3 Banjarbaru | 22
a. Rumah tangga keluarga membeli barang konsumsi atau jasa dari rumah tangga
produsen.
b. Rumah tangga produsen atau prusahaan membutuhkan factor-faktor produksi
dari rumah tangga keluarga.
c. Perusahaan atau masyarakat membayar pajak kepada pemerintah.
d. Pemerintah membangun sarana dan prasarana umum untuk semua pihak
dengan menggunakan uang pajak.
e. Adanya eksport dan import.
BAB 3
IKLAN
SMK3 Banjarbaru | 23
DEFINISI IKLAN
1.Iklan adalah:• berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar
tertarik pada barang dan jasa yg ditawarkan• pemberitahuan kpd khalayak
mengenai barang dan jasa yang dijual, dipasang dimedia massa seperti koran dan
majalah, atau di tempat-tempat umum (Kamus besar bhs Indonesia)Sumber :
belajardekavetiga.blogspot.com/2005_12_01
2.Kata iklan (advertising )
berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah’menggiring orang
pada gagasan’. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah “semua
bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang,atau jasa
secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu…” Secara umum,iklan
berwujud penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk,
merek, perusahaan, atau toko yang dijalankan dengan kompensasi biaya tertentu.
Dengandemikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk
membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang
menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.Sumber :www.nu.or.id
3.Iklan Adalah Segala bentuk pesan tentang suatu produk disampaikan melalui
suatumedia, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan kepada
sebagian atauseluruh masyarakat.Sumber :www.pppi.or.id
Jenis Jenis Iklan
Pembagian secara umum
Secara teoritik menurut Bittner ada dua jenis Iklan, yaitu:
SMK3 Banjarbaru | 24
1. Iklan Standar, yaitu iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan
memperkenalkan barang, jasa, pelayanan untuk konsumen melalui media
periklanan
2. Iklan Layanan Masyarakat, yaitu iklan yang bersifat non profit dan berupaya
memperoleh keuntungan sosial dalam masyarakat
Sementara itu menurut Frank Jefkins secara garis besar iklan dapat
digolongkan menjadi tujuh kategori pokok, antara lain:
1) Iklan Konsumen
Iklan yang mempromosilan produk-produk konsumsi yang umum dibeli oleh
masyarakat
2) Iklan Antarbisnis
Iklan yang mempromosikan barang-barang dan jasa non konsumen. Artinya
baik pemasang maupun sasaran iklan sama-sama perusahaan
3) Iklan Perdagangan
Iklan yang secara khusus ditujukan kepada kalangan distributor, pedagang
besar, agen, dll
4) Iklan Eceran
Iklan-iklan yang dibuat dan disebarluaskan oleh pihak pemasok/perusahaan
dan dilancarkan oleh pihak pengecer
5) Iklan Keuangan
Meliputi iklan-iklan untuk bank, jasa tabungan, asuransi, dan investasi.
Sebagai pelengkap terkadang disertakan juga laporan keuangan perusahaan
6) Iklan Langsung
Iklan yang menggunakan medium pos (direct mail)
7) Iklan Lowongan Kerja
Iklan yang bertujuan merekrut calon pegawai atau pekerja
Pembagian secara khusus
SMK3 Banjarbaru | 25
Menurut Courtland L. Bovee iklan secara khusus dapat dibagi dalam beberapa
kategori, antara lain:
Berdasarkan khalayak sasaran psikografis .
Berdasarkan khalayak sasaran geografis .
Iklan internasional, nasional, regional, dan lokal
Berdasarkan penggunaan media .
Iklan media cetak dan media elektronik
Berdasarkan fungsi dan tujuan iklan .
Iklan produk/bukan produk, iklan komersial/bukan komersial, iklan berdampak
langsung/tidak langsung
Sementara itu Alo Liliweri juga telah menyusun pembagian iklannya secara khusus
yang meliputi, antara lain:
Berdasarkan Media yang Digunakan
Secara UMUM dapat dikelompokan menjadi dua kategori besar, yaitu iklan
dalam media above the line dan below the line.
Media above the line memiliki beberapa karakter yang khas, antara lain;
1) Informasi yang disebarkan bersifat serempak
2) Khalayak penerima pesan cenderung anonim
3) Mampu menjangkau khalayak secara luas.
Contoh media ini antara lain Surat Kabar, Majalah, Tabloid, Televisi, Radio, dan
Internet?
Sementara itu media below the line adalah iklan yang menggunakan media khusus
seperti antara lain leaflet, poster, spanduk, bus stop, point of purchase (POP),
stiker, shop sign, flyer, baliho? dll
Secara KHUSUS, berdasarkan media yang digunakan, iklan dapat dibagi dalam
beberapa jenis, antara lain:
Iklan Cetak
SMK3 Banjarbaru | 26
Iklan yang dibuat dan dipasang dengan menggunakan teknik cetak. Teknik ini
dapat berupa letterpress, photolitography, sablon, inkjet, laser, dll
Beberapa bentuk iklan cetak ini antara lain iklan cetak surat kabar, majalah, baliho,
poster, stiker, dll
Berdasarkan luas spacenya media cetak surat kabar, majalah, dan tabloid
mengenal tiga bentuk iklan, yaitu:
Iklan baris, biasanya tidak lebih dari 3-4 baris dengan luas tidak lebih dari saru
kolom
Iklan kolom, memiliki lebar satu kolom namun lebih tinggi dibanding iklan baris
Iklan display, memiliki ukuran lebih luas dibanding iklan kolom
Iklan advertorial, memiliki ukuran luas seperti iklan display namun dengan teknik
penyampaian pesan lebih diarahkan pada bentuk seperti sebuah berita
Iklan Elektronik
iklan yang menggunakan media berbasis perangkat elektronik. Secara spesifik
iklan elektronik dapat berupa:
Iklan Radio
Iklan radio memiliki karakteristik hanya dapat didengarkan melalui audio (suara)
saja.Suara tersebut dapat berupa Voice, suara/kata-kata manusia yang teratur;
Musik, perpaduan bunyi-bunyian yang teratur dengan ritme tertentu dan harmonis;
dan Sound Effect, suara-suara yang tidak beraturan maupun efek suara alam.
Iklan radio terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
Ad lib – Disampaikan oleh penyiar secara langsung berupa siaran kata saja.
Biasanya durasinya tidak lebih dari 60 detik
SMK3 Banjarbaru | 27
Spot – Disampaikan dengan teknik perekaman sebelumnya, sehingga
membutuhkan naskah terlebih dahulu. Durasinya berkisar antara 15 sampai
dengan 60 detik.
Sponsor Program – Pemberian waktu khusus kepada sponsor untuk
menyampaikan pesan dengan cara membiayai sebuah program acara radio
Iklan Televisi
Sesuai karakteristiknya iklan televisi mengandung unsur suara, gambar, dan gerak.
Oleh karena itu pesan yang disampaikan sangatlah menarik perhatian dan impresif
Berdasarkan bentuknya iklan televisi dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis,
yaitu:
Live Action – Video klip iklan yang melibatkan unsur gambar, suara, dan
gerak secara bersama
Animation – Iklan yang dibangun berdasarkan gambar-gambar kartun (baik
dua maupun tiga dimensi) baik gambar kartun yang digambar dengan
ketrampilan tangan maupun animasi komputer
Stop Action – Iklan televisi yang berbentuk perpaduan antara live action dan
teknik animasi sehingga memberikan efek dramatik iklan, dimana ilustrasi
yang rumit dapat digambarkan dengan baik dan menarik
Musik – Disampaikan melalui musik sebagai media penyampai pesan.
Artinya pesan iklan dikemas dalam sebuah alunan musik sebagai kekuatan
utama pesan iklan
Superimposed – Iklan televisi dalam bentuk gambar iklan yang diperlihatkan
di atas gambar lain, dalam hal ini gambar yang muncul biasanya
diperlihatkan di ujung layar sementara siaran te;evisi tetap berlangsung
SMK3 Banjarbaru | 28
Sponsor Program – Iklan televisi dimana pihak pengiklan atau sponsor
membiayai program acara televisi tertentu dan sebagai imbalannya ia dapat
menyampaikan pesan iklan dengan lebih mendominasi.
Running Text – Iklan televisi dimana pesan diperlihatkan muncul masuk
secara perlahan bergerak dari kanan masuk pada layar lalu menghilang pada
sebelah kiri layar
Caption – Iklan televisi yang menyerupai superimpose, hanya saja pesan
yang digunakan hanya berupa tulisan. Biasanya digunakan untuk
mendukung iklan property endorsement
Backdrop - Iklan televisi dimana pesan iklan diperlihatkan pada latar
belakang acara yang diadakan.
Credit Title – Iklan televisi dimana pesan iklan diperlihatkan pada bagian
akhir ketika sebuah acara sudah selesai
Ad lib – Iklan televisi dimana pesan disampaikan dan diucapkan oleh
penyiar secara langsung, baik diantara satu acara dengan acara yang lain
maupun disampaikan oleh pembawa program acara tertentu
Property Endorsement – Iklan ini berbentuk dukungan sponsor yang
diperlihatkan pada berbagai hal yang digunakan sebagai kelengkapan
properti siaran maupun berbagai hal yang dikenakan oleh artis atau penyiar
(soft campaign)
Promo ad - Iklan yang dilakukan oleh pengelola televisi untuk
mempromosikan acara-acaranya, dengan harapan pemirsa tertarik menonton
acara yang ditayangkan, sehingga program acara tersebut mendapatkan
jumlah pemirsa yang cukup banyak
Iklan Film
SMK3 Banjarbaru | 29
Iklan film hadir dalam produk film/cinema. Biasanya jenis iklan yang muncul
adalah iklan property endorsement dan live action yang muncul sebelum film
utama diputar. Seringkali juga sebuah film turut mempromosikan film-film lainnya
sebelum film tersebut diputar (promo ad)
Iklan Media Digital Interaktif (internet)
Perkembangan Iklan interaktif digital sangat terkait dengan perkembangan
teknologi informasi yang menimbulkan information superhighway.
Istilah Information superhighway tersebut mengacu pada jaringan internet yang
mampu meningkatkan kapasitas dan kecepatan perputaran informasi secara
dramatis dan interaktif.
Iklan Interaktif Digital dengan demikian muncul dalam media baru tersebut
melalui cara-cara yang cukup berbeda dengan iklan-iklan konvensional
Jenis-jenis iklan ini antara lain:
1. Website – Iklan ini secara keseluruhan berbentuk website dimana seluruh
fitur dalam situs tersebut adalah iklan. Terkadang sebuah perusahaan juga
menjadikan keseluruhan situs perusahaan mereka sebagai iklan.
2. Banner dan Tombol - Banner disini berupa billboard mini yang tersebar pada
sebuah halaman web. Sementara itu button seringkali berbentuk seperti icon
berukuran kecil. Keduanya, apabila di click akan membawa kita pada situs
dari pengiklan atau halaman tambahan baru.
3. Sponsorship – Pada iklan ini pihak sponsor membiayai penuh seluruh
halaman dari pembuat situs.
4. Search Engine Marketing – Iklan ini muncul saat kita menggunakan search
engine berupa hasil pencarian.
5. Classified Ads – Iklan ini berbentuk seperti iklan baris dalam koran dan
biasanya gratis.
SMK3 Banjarbaru | 30
6. E-mail Advertising – Iklan ini dikirimkan melalui e-mail pada para customer
yang memang memintanya. Iklan ini harus dibedakan dengan spam, yaitu
iklan massal dalam e-mail yang dikirimkan oleh entitas yang tidak diketahui
Iklan Luar Ruang (Out-of-Home)
1. Iklan yang termasuk dalam kategori ini adalah iklan dalam media yang
menjangkau audiens-nya diluar rumah.
2. Iklan ini tumbuh dan memisahkan diri dari iklan media cetak setelah
perkembangannya yang dramatis.
Jenis-jenis iklan ini antara lain:
1. Iklan outdoor standar – Iklan ini berupa baliho standar dengan berbagai
ukuran. Apabila berupa tanda elektronik raksasa yang menggabungkan
gerakan, warna, dan gambar bercahaya maka iklan ini disebut sebagai
Spectaculars. Iklan ini bisa berupa gambar dua dimensi cetak atau pun tiga
dimensi yang menembus batas dari struktur iklan itu sendiri.
2. Iklan transit – Iklan ini merupakan bagian dari out-of-home media yang
meliputi iklan pada bis, taxi, terminal, stasiun, dll.
3. Mobile billboard – Iklan yang memadukan antara billboard tradisional dan
transit.
4. Display – Iklan yang terdapat pada layar-layar display luar ruang
Berdasarkan Tujuan
Secara garis besar dapat dikelompokan menjadi dua yaitu Iklan Komersial dan
Iklan non-komersial.
Iklan Komersial/bisnis
Iklan yang bertujuan mendapatkan keuntungan ekonomi, utamanya meningkatkan
penjualan.
Iklan jenis ini dapat dibagi lagi menjadi tiga, yaitu:
SMK3 Banjarbaru | 31
1. Iklan Konsumen – dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan bisnis
dimana pesan iklan ditujukan kepada konsumen akhir, yaitu pengguna
terakhir suatu produk
2. Iklan Bisnis – adalah iklan yang disampaikan dengan maksud mendapatkan
keuntungan ekonomi dimana sasaran pesan yang dituju adalah seseorang
atau lembaga yang akan mengolah atau menjual produk yang diiklankan
tersebut kepada konsumen akhir
3. Iklan Profesional – adalah iklan yang disampaikan dengan maksud
mendapatkan keuntungan bisnis dimana khalayak sasaran iklan adalah
segmen khusus, yaitu para profesional
Iklan Layanan Masyarakat
Iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik
khalayak dimana tujuan akhir bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi,
melainkan keuntungan sosial. Keuntungan sosial disini dapat berarti penambahan
pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan perilaku masyarakat terhadap
masalah yang diiklankan, serta mendapatkan citra baik di mata masyarakat.
Berdasarkan Bidang Isi Pesan
Berdasarkan isi pesannya iklan dapat dibedakan menjadi bermacam-macam,
diantaranya adalah:
Iklan Politik
Iklan yang berisi tentang hal yang bersangkutan dengan kehidupan politik (partai
politik, demokrasi, pemilihan pejabat pemerintah, dll)
Iklan Pendidikan
Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan dunia pendidikan (Iklan
penerimaan mahasiswa baru, pemberian beasiswa, wisuda, kursus, dll)
Iklan Kesehatan
SMK3 Banjarbaru | 32
Iklan yang berisi tentang hal yang bersangkutan dengan masalah kesehatan
(pengobatan alternatif, obat-obatan, rumah sakit, dll)
Iklan Kecantikan dan Perawatan Tubuh
Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan masalah kecantikan dan
perawatan tubuh (kosmetik, pemutih, shampoo, sabun, pasta gigi, dll)
Iklan Pariwisata
Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan pariwisata (resort wisata,
travelling, hotel, proyek wisata)
Iklan Hiburan
Iklan yang berisi tentang hal yang bersangkutan dengan dunia hiburan atau untuk
tujuan hiburan (iklan pertunjukan, pertunjukan drama/film, konser, program
hiburan dll)
Iklan Olah Raga
Iklan yang berisi tentang even olahraga baik yang bersifat massal maupun
perorangan
Iklan Hukum
Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan masalah hukum dan dibuat
untuk tujuan yang berkait dengan hukum (iklan bantahan, peringatan hak cipta,
pemanggilan dll)
Iklan Lowongan Pekerjaan/Recruitment
Iklan yang bertujuan memberikan informasi mengenai tersedianya lowongan
pekerjaan pada institusi tertentu atau bertujuan untuk menarik pelamar
Iklan Dukacita/orbituari
Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan masalah duka cita, musibah,
atau kesedihan
Iklan Perkawinan
SMK3 Banjarbaru | 33
Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan pesta pernikahan
(pemberitahuan, tawaran paket pernikahan, dll)
Iklan Makanan/minuman
Iklan Otomotif
Lingkungan Hidup
Iklan Media
Merupakan iklan tentang media itu sendiri. Iklan ini ditujukan bagi masyarakat dan
pemasang iklan (penjualan ganda).
Berdasarkan Komunikatornya
Berdasarkan pihak yang menyampaikan pesan, iklan dapat dibagi dalam:
1. Iklan Personal yaitu iklan yang komunikatornya berasal dari orang per orang
sebagai pribadi (cth: iklan baris)
2. Iklan Keluarga disampaikan oleh keluarga (cth: ucapan selamat atas
perkawinan, wisuda, duka cita, dll)
3. Iklan Institusi disampaikan oleh komunikator yang berbentuk lembaga,
badan, perusahaan atau organisasi, baik yang berorientasi komersial maupun
non komersial semacam departemen pemerintahan, lembaga swadaya
masyarakat, dsb
Berdasarkan Wujud Produk yang Diiklankan Dapat dibedakan dalam tiga
jenis, antara lain
1. Iklan Barang yaitu iklan dimana produk yang ditawarkan berupa barang
nyata/berwujud.
2. Iklan Jasa, iklan dimana pesan yang disampaikan berisi informasi dan
tawaran tentang
layanan jasa tertentu.
3. Iklan Barang-jasa, iklan yang menawarkan produk barang maupun jasa
sekaligus.
SMK3 Banjarbaru | 34
Berdasarkan Khalayak Sasaran Iklan
1. Iklan untuk Pengguna Akhir, yaitu iklan yang ditujukan kepada khalyak
akhir (konsumen)
2. Iklan untuk Distributor, yaitu iklan yang ditujukan kepada para pedagang
atau pengecer
3. Iklan untuk Pabrik, yaitu iklan yang ditujukan kepada lembaga, badan,
pabrik, atau organisasi dimana produk yang ditawarkan merupakan bahan
mentah untuk diproduksi kembali
Berdasarkan Cakupan/wilayah Sasaran
1. Iklan Lokal, dimana cakupan khalayak sasaran yang dituju hanya berada
diwilayah lokal (mis. Desa, kota, kabupaten, dll)
2. Iklan Regional, khalayak sasaran meliputi lebih dari satu wilayah lokal (mis.
Provinsi)
3. Iklan Nasional, target khalayaknya berada di seluruh wilayah suatu negara.
4. Iklan Internasional, iklan yang membidik khalayak sasaran yang
menjangkau lebih dari satu negara (transnasional)
Berdasarkan Fungsinya
1. Iklan Informasi, iklan yang menitikberatkan isinya sebagai sebuah informasi
untuk khalayaknya
2. Iklan Persuasi, iklan yang menitikberatkan isinya pada upaya
memperngaruhi khalayak untuk melakukan sesuatu sebagaimana
dikehendaki oleh komunikator
3. Iklan Mendidik, iklan yang menitikberatkan isinya pada tujuan mendidik
khalyak, agar khalayak mengerti atau mempunyai pengetahuan tertentu dan
mampu melakukan sesuatu.
4. Iklan Parodi/hiburan, iklan yang dibuat untuk keperluah hiburan semata.
SMK3 Banjarbaru | 35
Fungsi-fungsi ini tidak bisa dibagi secara tegas karena dalam sebuah iklan juga
terkadang terkandung lebih dari satu fungsi. Perbedaan ini hanya melihat
kecenderungannya saja apakah iklan itu lebih mengarah pada fungsi tertentu.
Berdasarkan Teknik Pendekatan Penyampaian Pesan
1. Rational Appeals, teknik penyampaian pesan dengan menggunakan dasar
rasional atau akal sehat
2. Emotional Appeals, teknik penyampaian pesan dengan memasuki ranah
emosi atau perasaan khalayak.
3. Normative/etics Appeals, teknik penyampaian pesan dengan menggunakan
nilai-nilai normatif. Standar normatif ini terkait dengan budaya masyarakat.
SMK3 Banjarbaru | 36
BAB 4
Motif dan Prinsip Ekonomi
Definisi Motif Ekonomi
Setiap orang memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhannya semaksimal
mungkin yang dapat dilakukannya. Pemenuhan kebutuhan tersebut memerlukan
langkah-langkah dan tindakan. Tindakan yang dilakukan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhannya dapat dikatakan sebagaitindakan ekonomi. Tindakan
yang dilakukan seseorang pasti mempunyai alasan yang jelas atau karena ada
dorongan yang kuat untuk melakukan tindakan ekonomi. Alasan yang mendorong
seseorang melakukan tindakan ekonomi dinamakan motif ekonomi.
Alasan tersebut bermacam-macam diantaranya untuk memenuhi kebutuhan,
memperoleh keuntungan, kekuasaan ekonomi, dan sebagainya. Kebutuhan setiap
orang tidak ada batasnya. Setelah kebutuhan yang satu terpenuhi, akan muncul
kebutuhan lainnya. Sedangkan alat pemuas kebutuhan terbatas. Oleh karena itu,
SMK3 Banjarbaru | 37
tindakan yang dilakukan oleh seseorang berpedoman pada prinsip ekonomi yaitu
dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil maksimal. Jadi, tindakan
ekonomi harus didorong oleh motif ekonomi dan didasari oleh prinsip_ekonomi.
Motif adalah alasan seseorang untuk melakukan sesuatu atau dorongan dari dalam
diri manusia untuk berbuat atau bertindak. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita
saksikan seperti seorang pelajar mau pergi ke sekolah karena ada keinginan untuk
mencari ilmu dan menjadi orang yang pandai. Manusia bertindak karena didorong
oleh suatu keinginan. Apabila keinginan itu berkaitan dengan kegiatan ekonomi,
maka disebut motif ekonomi.
Macam-macam Motif Ekonomi
Motif untuk memenuhi kebutuhan
Seseorang mau melakukan tindakan atau kegiatan ekonomi untuk satu tujuan yaitu
memenuhi kebutuhan hidup.
SMK3 Banjarbaru | 38
Motif mendapatkan keuntungan
Tujuan seorang pedagang menjual barangnya adalah untuk mendapatkan
keuntungan atau laba.
Motif Sosial
Tingkat kemiskinan di Indonesia makin bertambah. Karena itu sebagai makhluk
sosial harus saling membantu. Keinginan untuk membantu sesama ini dapat
digolongkan dalam perbuatan yang berlandaskan motif sosial.
SMK3 Banjarbaru | 39
Motif mendapatkan penghargaan
Pengusaha yang telah mendapatkan keuntungan/laba yang tinggi berusaha
mendapatkan kepuasan yang lain selain laba yaitu pengakuan dari konsumen
bahwa produknya diterima dengan baik.
Motif Kekuasaan Ekonomi
Tidak sedikit para pengusaha yang telah memiliki beberapa cabang perusahaan
mereka terus mengembangkan usahanya dan tidak takut ancaman pesaing. Karena
berkeinginan untuk menguasai pasar contohnya Carefour atau Giant.
SMK3 Banjarbaru | 40
Motif Politik
Alasan seorang pejabat melakukan kampanye politik adalah agar mereka dapat
menduduki jabatan penting di Lemabaga DPR/MPR. Segala cara mereka lakukan
untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Prinsip Ekonomi
Harga yang terus meningkat membuat para ibu rumah tangga bingung untuk
membeli berbagai kebutuhan sehari-hari seperti minyak goreng, beras, sayur
mayur, lauk pauk. Dengan kebutuhan yang banyak tersebut, mereka harus pintar
SMK3 Banjarbaru | 41
memilih barang-barang yang mana yang sesuai dengan keadaan keuangannya.
Mereka harus bertindak rasional dalam pengertian dengan uang yang ada mereka
mendapatkan barang-barang yang sesuai dengan keinginannya dan keluarganya.
Prinsip yang mendasari tindakan yang dilakukan para ibu tersebut yang dinamakan
prinsip ekonomi.
Macam-macam Prinsip Ekonomi
1. Prinsip Ekonomi Produsen
Menghasilkan barang yang berkualitas
Menekan biaya produksi serendah mungkin
Mencari keuntungan maksimal
Menghasilkan barang yang diminati dan selalu dicari oleh konsumen
2. Prinsip Ekonomi Distributor
Menyalurkan barang dan jasa pada konsumen tepat waktu
Memeratakan hasil produksi ke daerah-daerah yang memerlukan
Membuat harga barang stabil atau tidak mengalami gejolak
3. Prinsip Ekonomi Konsumen
Mendapatkan kepuasan semaksimall mungkin
Terpenuhinya kebutuhan hidup
Terhindar dari sifat konsumtif
Mendapatkan barang yang bermutu dengan harga murah
Terjadinya penghematan atau tidak
SMK3 Banjarbaru | 42
Manfaat Prinsip Ekonomi
1. Hemat
2. Cermat
3. Bijak dalam mengatur keuangan
SMK3 Banjarbaru | 43
BAB 5
PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN
EKONOMI
A. Prilaku Konsumen
Sebelum kita dapat mengetahui pola perilaku konsumen, kita harus mengetahui
terlebih dahulu apakah yang dimaksud dengan konsumsi?. Kata konsumsi sudah
tidak asing lagi bagi Anda. Bukankah saat acara peringatan hari besar disekolah
maupun dilingkungan masyarakat selalu dibentuk panitia konsumsi?. Jadi menurut
anda, apakah benar jika konsumsi diartikan sebagai proses makan dan minum?
a. Pengertian Konsumsi
Kata konsumsi berasal dari kata consumptio yang berarti menggerogoti
hingga habis atau menghabiskan. Dengan begitu makan dan minum dapat
dikategorikan sebagai kegiatan konsumsi. Namun kegiatan konsumsi bukanlah
hanya mencakup makan dan minum saja, tetapi juga berkenaan dengan kebutuhan
pakaian, tempat tinggal, transportasi dan masih banyak lagi karena kebutuhan
manusia cenderung bertambah dan beragam.
SMK3 Banjarbaru | 44
Jadi, setiap tindakan manusia dalam memanfaatkan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhannya termasuk dalam kegiatan konsumsi. Namun demikian,
kita harus berhati-hati dalam menentukan apakah suatu kegiatan dalam
menggunakan suatu benda tersebut termasuk kedalam lingkup konsumsi atau tidak.
Untuk melihat apakah pemakaian suatu benda termasuk kedalam lingkup
konsumsi atau produksi, kita dapat melihatnya dari beberapa hal yang menjadi ciri-
ciri benda konsumsi berikut.
Benda-benda yang dikonsumsi adalah benda ekonomi atau benda yang untuk
memperolehnya diperlukan pengorbanan. Seperti kegiatan menghirup udara,
berjemur pada sinar matahari pagi dan mandi di sungai bukan kegiatan konsumsi
karena benda itu didapat secara gratis.
Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seperti
penggunaan ge rgaji, cangkul, mesin-mesin, dan barang-barang modal lainnya
yang bertujuan menambah faedah benda tidak dikategorikan ke dalam kegiatan
konsumsi.
1. Manfaat nilai atau jumlah barang yang digunakan tersebut akan habis
sekaligus atau berangsur-angsur.
a. Barang yang nilai gunanya dihabiskan secara berangsur-angsur.
Contohnya Pakaian, sepatu dan televisi
b. Barang yang nilai gunanya dihabiskan sekaligus.
Contohnya Makanan, minuman dan obat-obatan.
2. Tujuan Kegiatan Konsumsi
Coba jelaskan, apa tujuan kamu makan, minum, berpakaian, menonton TV,
atau piknik ke pantai? Jawabannya tentu adalah untuk memenuhi kebutuhan.
Makan, minum, dan berpakaian adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik secara
langsung.
SMK3 Banjarbaru | 45
Sedangkan menonton TV dan piknik adalah untuk memenuhi kebutuhan
rohani. Kedua jenis kebutuhan tersebut dipenuhi secara langsung oleh benda
konsumsi. Artinya, benda konsumsi tersebut secara langsung kamu gunakan untuk
memenuhi kebutuhanmu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia
pada umumnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk
memperoleh kepuasan. Selain untuk tujuan konsumsi (menghabiskan kegunaanya),
suatu benda juga dipergunakan sebagai benda produksi. Sebagai contoh, Pak Amir
memiliki mobil. Pada hari Senin sampai Jumat, mobil tersebut dipergunakan untuk
oleh Pak Amir untuk mengangkut penumpang. Sedangkan pada hari Sabtu dan
Minggu, mobil tersebut khusus digunakan untuk keperluan keluarga, seperti
berbelanja ke pasar, piknik, atau jalan-jalan ke mal. Pada hari Sabtu dan Minggu
mobil tersebut digunakan untuk kegiatan konsumsi. Namun penggunaan mobil
tersebut dari hari Senin sampai dangan Jumat bukanlah untuk tujuan konsumsi,
melainkan untuk tujuan menghasilkan uang dan berperan sebagai benda produksi.
3. Pola Perilaku Konsumen
Masing-masing konsumen merupakan pribadi yang unik. Konsumen yang satu
dengan lainnya mempunyai kebutuhan yang berbeda dan perilaku yang berbeda
dalam memenuhi kebutuhannya. Namun, dalam perbedaan-perbedaan yang unik
itu ada suatu persamaan, yaitu setiap konsumen berusaha untuk memaksimalkan
kepuasaannya dalam mengkonsumsi suatu barang.
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara
langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan–
tindakan tersebut.
SMK3 Banjarbaru | 46
Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan
konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan
tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan
barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi
(Hanna & Wozniak, 2001).
Teori perilaku konsumen dapat menjelaskan bagaimana cara seorang
konsumen memilih suatu produk yang diyakini akan memberikan kepuasan
meksimum dengan dibatasi oleh pendapatan dan harga barang.
Untuk membahas perilaku dalam ilmu ekonomi kita mengenal teori perilaku
konsumen, yang terakomodasi dalam pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal.
4. Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal
Pendekatan kardinal juga disebut sebagai pendekatan marginal
utility. Pendekatan Kardinal dalam analisis konsumen didasarkan pada asumsi
bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu barang
dapat diukur/dikuantifikasi dengan satuan tertentu, seperti uang, jumlah atau buah.
Semakin besar jumlah barang yang dikonsumsi, semakin besar pula tingkat
kepuasan konsumen.Konsumen yang rasional akan berusaha memaksimukan
kepuasaannya dengan pendapatan yang dimilikinya.
Beberapa pakar ekonomi telah mengembangkan gagasan mengenai konsep nilai
guna. Seperti dari hasil penelitian Herman Heinrich Gossen mengenai nilai guna
total (Total Utility) dan nilai guna marjinal (Marjinal Utility) yang terkandung
dalam Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II.
Ø Hukum Gossen I
Menurut penelitian Herman Heinrich Gossen, Pemenuhan kebutuhan
Akan suatu barang dilakukan secara terus menerus, kenikmatan dari
mengkonsumsi barang tersebut mula-mula semakin tinggi, namun setiap tambahan
SMK3 Banjarbaru | 47
satu unit barang akan membuat tambahan kenikmatan menurun sampai akhirnya
akan mencapai titik jenuh (mencapai titik nol).
Ø Hukum Gossen II
Mengingat sumber daya yang terbatas, pemenuhan kebutuhan primer akan
lebih tinggi tingkat kepuasaannya daripada pemenuhan kebutuhan sekunder.
Demikian pula pemenuhan kebutuhan sekunder lebih tinggi tingkat
kepuasaan/kegunaannya daripada kebutuhan mewah atau kebutuhan tersier.
Ø Pendekatan Ordinal
Pendekatan ordinal mengasumsikan bahwa konsumen mampu
meranking/membuat urutan-urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi
berdasarkan kepuasan yang akan diperolehnya tanpa harus menyebutkan secara
absolut. Pendekatan ordinal digunakan dengan menggunakan analisis kurva
indiferensi. Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titiktitik
kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama. Mengukur kepuasan
konsumen dengan pendekatan kurva indiferensi didasarkan pada 4 (empat) asumsi,
yakni :
ü Konsumen memiliki pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang dinyatakan
dalam bentuk peta indiferensi.
ü Konsumen memiliki dana dalam jumlah tertentu.
ü Konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimum.
ü Semakin jauh dari titik origin, maka kepuasan konsumen semakin tinggi.
5. Karakteristik Kurva Indiferensi
Kurva indiferensi memiliki karakteristik atau ciri-ciri umum sebagai berikut:
ü Memiliki kemiringan yang negatif Bila jumlah suatu barang dikurangi maka jumlah
barang yang lain harus ditambah agar dapat memperoleh tingkat kepuasan yang
sama.
SMK3 Banjarbaru | 48
ü Tidak dapat berpotongan Perpotongan antara dua kurva indiferensi tidak mungkin
terjadi.
ü Cembung terhadap titik nol
B. Perilaku Produsen
Dahulu pada zaman purba , barang - barang yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup dapat diambil begitu saja dari alam tanpa mengeluarkan
pengorbanan yang berarti. Hal ini dapat berlangsung karena barang yang tersedia
jauh melebihi yang diperlukan penduduk pada zaman itu. Belum lagi kenyataan
bahwa pada saat itu kebutuhan manusia masih sangat sederhana.
Namun, setelah mengalami perubahan – perubahan zaman yang memicu
banyak terjadinya perubahan dalam berbagai bidang, manusia dihadapkan pada
kenyataan bahwa barang yang mereka butuhkan jauh melampaui sumber daya
alam yang ada. Bahkan seringkali barang yang mereka butuhkan dari alam tidak
dapat langsung mereka gunakan melainkan harus melalui proses produksi. Jadi,
apakah yang dimaksud dengan produksi?
1. Pengertian Produksi
Produksi dapat kita lihat dimana saja. Produksi yang paling sederhana adalah
seseorang membuka salon kecantikan di rumahnya. Ia sudah dapat mendapat
penghasilan dari salonnya tersebut. Inilah yang dimaksud dengan produksi, seseatu
yang berkaitan dengan penambahan nilai guna suatu objek. Nilai guna yang
ditambahkan dalam contoh diatas adalah bagaimana sebuah rumah tidak hanya
digunakan sebagai tempat tinggal namun dapat berfungsi juga untuk menghasilkan
pendapatan bagi pemiliknya.
2. Tujuan Produksi
Dari pengertian tersebut, jelas bahwa kegiatan produksi mempunyai tujuan
yang meliputi:
atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen
SMK3 Banjarbaru | 49
ü Meningkatkan nilai guna barang atau jasa.
ü Meningkatkan kemakmuran masyarakat.
ü Memperoleh keuntungan sebesar - besarnya.
ü Memperluas lapangan usaha.
ü Menjaga kesinambungan usaha perusahaan.
ü Memenuhi kebutuhan rumah tangga produksi maupun rumah konsumsi
Memenuhi kebutuhan sesuai perkembangan zaman dan kemajuan
teknologi serta penduduk yang semakin meningkat.
Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang
pengangguran.
Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan Negara.
Memproduksi barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber devisa
Negara.
3. Faktor – faktor Produksi
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur - unsur yang dapat digunakan
dalam proses produksi. Unsur – unsur ini meliputi Sumber Daya Alam, tenaga
manusia, modal, dan kewirausahaan. Semua unsur – unsur tersebut dinamakan
faktor produksi. Jadi, Faktor produksi adalah semua unsur yang menopang usaha
penciptaan nilai atau usaha memperbesar barang dan jasa.
4. Faktor Produksi Sumber Daya Alam ( Natural resources)
Sumber Daya Alam adalah segala sesuatu yang di sediakan oleh alam dan
dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber Data Alam
disini meliputi segala sesuatu yang ada dalam Bumi, seperti:
ü Tanah
ü Tumbuhan
ü Hewan
SMK3 Banjarbaru | 50
ü Air
ü Dsb
5. Faktor Produksi Tenaga Kerja ( Labour )
Tenaga kerja yang dimaksudkan disini adalah semua tenaga manusia
termasuk kemampuan fisik, mental, keterampilan dan keahlian yang dapat
disumbangkan untuk memngkinkan dilakukannnya proses produksi barang atau
jasa. Tenaga kerja menurut kemampuannya di bedakan menjadi:
ü Tenaga kerja terdidik (Skilled Labour)
Adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik formal maupun non
formal. Contohnya akuntan, guru, dokter, peneliti,dan pengacara.
ü Tenaga kerja terlatih (Trained labour)
Adalah tenag kerja yang memperoleh keahliandari pengalaman dan keahlian.
Contohnya sopir, teknisi, montir,dan tukang kayu.
ü Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labour)
Adalah tenaga kerja yang mengandalkan kekutan jasmani daripada
pendidikan dan pelatihan terlebih dahulu. Contohnya tukang sapu, pemulung,
buruh tani, buruh kasar dan pesuruh.
6. Faktor Produksi Modal (Capital)
Dalam hal ini modal bukan hanya berupa uang, namun modal yang
dimaksudkan disini adalah barang – barang modal maupun uang yang digunakan
untuk memproduksi barang lebih lanjut.
Sebagai contoh, nelayan tidak dapat mengambil ikan dengan uang namun uang
dapat digunakan untuk membeli jala yang dapat digunakan untuk mngambil ikan.
Jadi, terbukti bahwa selain modal dalam bentuk uang, kita juga membutuhkan apa
yang dinamakan barang – barang modal.
SMK3 Banjarbaru | 51
7. Faktor Produksi Kewirausahaan (Enterpreneurship)
Faktor ini mengambil peranan penting dalam proses produksi. Hal ini
disebabkan karena walaupun factor tanah sudah tersedia, modal sudah dimiliki,
tenaga kerja lengkap dan siap melaksanakan tugas masing – masing, tetapi jika
tidak dipimpin dan di organisasi oleh seorang yang ahli dan berpengalaman maka
apa yang direncanakan tidak akan tercapai. Maka dari itu, seorang pengusaha harus
memiliki keahlian untuk menunjang bakat dan kemampuannya.
Pengusaha sebagai pemicu proses produksi harus memliki kemampuan untuk
mengatur dan mengkombinasikan faktor - faktor produksi dalam rangka
meningkatkan kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien.
Sebagai contoh, ada dua Negara yang memiliki tiga factor produksi yang
sama (SDA, tenaga kerja, dan modal), tetapi hanya salah satu diantaranya
berproduksi lebih baik karena ia memiliki kapasitas entrepreneurship yang lebih
baik daripada Negara yang lain.
8. Pola Perilaku Produsen
a. Produksi jangka pendek
Produksi jangka pendek berarti terdapat satu faktor produksi yang bersifat tetap
sedangkan faktor produksi lainnya bersifat variabel (berubah - ubah). Dalam hal ini
jangka pendek dan jangka panjang tidak terkait dengan lamanya waktu yang
digunakan dalam proses produksi suatu barang, tetapi lebih kepada sifat factor
produksi yang digunakan.
1. Fungsi Produksi
Adalah hubungan teknis antara factor produksi dengan barang produksi yang
dihasilkan dalam proses produksi. Produk sebagai output dari proses produksi
sangat tergantung pada faktor produksi sebagai input dalam proses produksi
SMK3 Banjarbaru | 52
tersebut. Hubungan antara faktor produksi dengan produk dapat digambarkan
sebagai berikut :
ü Input:
a. SDA
b. SDM
c. Modal
d. Pengusaha
ü Output :
a. Barang dan Jasa
Apabila salah satu factor produksi sebagai input mengalami perubahan,
maka output akan berubah sesuai dengan besar kecilnya pengaruh factor produksi
yang bersangkutan terhadap outputnya.
2. Hukum Tambahan Hasil yang Menurun (The Law of Diminishing Return)
Hukum ini menggambarkan apabila factor produksi yang dapat diubah
jumlahnya misalnya tenaga kerja terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada
mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya. Akan tetapi
sesudah mencapai tingkat tertentu, produksi tambahan akan makin berkurang dan
akhirnya mencapai nilai negatif. Ini menyebabkan pertambahan produksi total
semakin lambat dan akhirnya mencapai tingkat yang maksimum kemudian
menurun.
Dalam produksi jangka pendek, salah satu factor produksi bersifat tetap,
sedangkan fakor produksi lainnya variable. Dalam hal ini akan dijumpai kenaikan
produksi total yang akan berkurang seiring dengan pertambahan faktor produksi
variable ditambah secara terus menerus.
SMK3 Banjarbaru | 53
Faktor
Produksi
Tetap (Tanah
)
Faktor
Produksi
Variabel
(Tenaga
Kerja)
Produksi
Total
Padi
Tambahan
Hasil (
Produksi
Marginal )
1 0 0 -
1 1 8 8
1 2 18 10
1 3 30 12
1 4 45 15
1 5 55 10
1 6 63 8
1 7 70 7
1 8 70 0
1 9 60 - 10
1 10 50 - 10
Tabel 1. Tambahan hasil produksi padi
Berdasarkan Tabel 1 diatas, dapat disimpulkan bahwa pertambahan produksi
total ini semakin sedikit seiring terus terjadinya pertambahan tenagan kerja.
Namun, jumlah pertambahan produksi total (produksi marginal) ini semakin
sedikit. Pada saat ada satu tenaga kerja, produksi total yang dihasilkan adalah
delapan. Jika tenaga kerja ditambah menjadi dua orang, produksi total meningkat
menjadi 18, berarti produksi marginal sebanyak 10.
SMK3 Banjarbaru | 54
Tambahan produksi ini biasa disebut produksi marginal tenaga kerja, yaitu
tambhan produksi akibat bertambahnya satu satuan tenaga kerja. Dari tabel
tersebut juga diketahui bahwa sifat dari produksi marginal adalah pada awalnya
meningkat sejalan dengan meningkatnya produksi total dan mencapai puncaknya
saat produksi total mencapai titik maksimum. Setelah mencapai puncaknya,
produksi marginal akan terus menurun bahkan bisa mencapai angka negatif
b. Produksi Jangka Panjang
Produksi dalam jangka panjang bukan berarti proses produksi yang dilakukan
membutuhkan waktu yang panjang. Jangka panjang yang dimaksudkan dalam
artian ini adalah semua variable yang digunakan dalam produksi berubah – ubah.
1. Perilaku Produsen yang Mengutamakan Kepentingan Masyarakat
Kemajuan dan kesuksesan suatu bisnis tergantung pada etos kerja dan etika
para pelaku bisnis. Selain emngejar keuntungan, pelaku bisnis juag perlu
menanamkan kepercayaan kepada pelanggan. Perhatikan contoh kasus berikut :
Sebuah butik membuat baju yang dipesan pelanggannya. Agar tidak
mengecewakan pelanggannya, ia membeli bahan berkualitas di pasar tradisional
Tanah Abang. Untuk mengerjakannya, diserahkan pada dua orang pegawainya
yang sudah profesional. Setelah jadi baju itu dijualnya dengan harga yang pantas.
SMK3 Banjarbaru | 55
BAB 6
A. PERMINTAAN DAN PENAWARAN
1. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli atau
dimiliki pada berbagai tingkat harga yang berlaku di pasar dan waktu tertentu.
Permintaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam:
1. Permintaan absolut (absolut demand).
Permintaan absolut adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa baik yang
bertenaga beli/berkemampuan membeli, maupun yang tidak bertenaga beli.
2. Permintaan efektif (effective demand)
Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai
kemampuan membeli.
B. Hukum Permintaan (The Law Of Demand)
Hukum permintaan tidak berlaku mutlak, tetapi bersifat tidak mutlak dan dalam
keadaan cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap). Hukum permintaan
SMK3 Banjarbaru | 56
“apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah permintaan akan
naik/bertambah, dan sebaliknya apabila harga mengalami kenaikan, maka jumlah
permintaan akan turun/berkurang”.
Hukum permintaan berbanding terbalik dengan harga.
Contoh:
Jika harga kendaraan turun dari mahal ke murah, jumlah yang membeli semakin
banyak dan sebaliknya jika harga kendaraan naik dari murah ke mahal, maka
jumlah yang membeli semakin sedikit. Jelaskah Anda!
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Manusia adalah makhluk sosial yang dinamis, sehingga terjadi perubahan-
perubahan yang dapat mempengaruhi kebutuhan hidupnya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan adalah:
1. Harga barang itu sendiri
Naik atau turunnya harga barang/jasa akan mempengaruhi banyak/sedikitnya
terhadap jumlah barang yang diminta.
2. Pendapatan masyarakat
Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi/rendahnya
pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas
permintaan.
3. Intensitas kebutuhan
Mendesak/tidaknya atau penting tidaknya kebutuhan seseorang terhadap barang/
jasa, mempengaruhi jumlah permintaan. Kebutuhan primer, lebih penting
dibanding kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder lebih penting dibanding
tertier, sehingga pengaruhnya terhadap jumlah permintaan berbeda.
4. Distribusi Pendapatan
Makin merata pendapatan, maka jumlah permintaan semakin meningkat,
SMK3 Banjarbaru | 57
sebaliknya pendapatan yang hanya diterima/dinikmati oleh kelompok tertentu,
maka secara keseluruhan jumlah permintaan akan turun.
5. Pertambahan penduduk
Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak
penduduk, maka jumlah permintaan akan meningkat.
6 Selera (Taste)
Perkembangan mode, pendidikan, lingkungan akan mempengaruhi selera
masyarakat, yang akan mempunyai pengaruh terhadap jumlah permintaan.
7. Barang pengganti (substitusi)
Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Pada saat
harga barang naik, jika ada barang pengganti maka jumlah permintaan akan
dipengaruhinya.
Contoh:
1. Pada saat harga beras naik sangat tinggi, maka masyarakat yang tidak mampu akan
beralih membeli jagung sebagai pengganti beras.
2. Pada saat harga buku tulis dengan kertas putih meningkat sangat tinggi, maka
masyarakat yang tidak mampu akan beralih membeli buku dengan kertas koran.
D. Kurva Permintaan
Kurva ini menggambarkan hubungan fungsional antara harga dan jumlah barang
yang diminta. Kurva ini menurun dari kiri atas ke kanan bawah yang berarti bahwa
makin rendah harga (P), makin banyak jumlah yang diminta (Q). Mengapa
demikian, karena:
Orang yang mula-mula tak mampu membeli, dengan harga turun maka
menjadi mampu membeli atau dari pembeli potensiil menjadi pembeli riil.
SMK3 Banjarbaru | 58
Orang yang tadinya membeli barang lain karena tingkat kemampuannya,
sekarang menjadi membeli karena mampu.
Berdasarkan keterangan tersebut di atas dapat dibuat kurva yang menunjukkan
jumlah barang yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga sebagai berikut:
Harga Jumlah yang dibeli
Rp. 200,00 100 unit
Rp. 300,00 90 unit
Rp. 400,00 80 unit
Rp. 500,00 70 unit
Rp. 600,00 60 unit
Rp. 700,00 50 unit
Rp. 800,00 40 unit
Dari contoh di atas, kerjakan latihan berikut dalam bentuk kurva permintaan!
Harga Jumlah yang dibeli
Rp. 300,00 900 unit
Rp. 400,00 800 unit
Rp. 500,00 700 unit
Rp. 600,00 600 unit
Rp. 700,00 500 unit
SMK3 Banjarbaru | 59
E. Pergeseran Kurva Permintaan
Kurva permintaan digambarkan dengan anggapan cateris paribus, masih ingatkan,
apa artinya? Jika faktor-faktor lain berubah, maka kurva permintaan juga akan
mengalami perubahan/pergeseran.
Kurva permintaan dapat berubah karena:
1. Perubahan Harga
Perubahan harga mengakibatkan perubahan permintaan, yaitu:
a. Jika harga naik, maka jumlah permintaan akan berkurang. Kurva akan bergeser
ke kiri.
b. Jika harga turun, maka jumlah permintaan akan naik. Kurva akan bergeser ke
kanan.
Contoh 1:
Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan harga.
Pada saat harga Rp.30,00 jumlah permintaan 50 unit. Harga naik menjadi Rp.40,00
jumlah permintaan turun menjadi 30 unit. Pada saat harga turun menjadi Rp.20,00,
maka permintaan meningkat menjadi 70 unit.
2. Perubahan Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakat akan mengakibatkan perubahan permintaan.
a. Jika pendapatan masyarakat naik, maka jumlah permintaan akan bertambah dan
kurva permintaan akan bergeser ke kanan.
b. Jika pendapatan masyarakat turun, maka jumlah permintaan akan berkurang, dan
kurva permintaan akan bergeser ke kiri.
Contoh 2:
Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan pendapatan masyarakat.
SMK3 Banjarbaru | 60
Pendapatan masyarakat mula-mula Rp.30,00 jumlah yang diminta 40 unit.
Pendapatan meningkat Rp.40,00 jumlah permintaan naik menjadi 50 unit.
Pendapatan turun menjadi Rp.20,00 jumlah permintaan menjadi 30 unit.
Dari data-data yang menunjukkan perubahan berikut, cobalah buatkan kurvanya.
Pada saat harga Rp.550,00 jumlah unit yang diminta sebesar 950 unit. Harga naik
menjadi Rp.700,00 jumlah unit yang diminta turun menjadi 750 unit. Pada saat
harga turun dari Rp.550,00 menjadi Rp.350,00 jumlah yang diminta naik menjadi
1.300 unit.
F. Hukum Penawaran (The Law Of Supply)
Penawaran adalah sejumlah barang dan jasa yang disediakan untuk dijual pada
berbagai tingkat harga pada waktu dan tempat tertentu.Jumlahnya penawaran
sebagai akibat adanya permintaan dan sebaliknya, sehingga antara penawaran dan
permintaan tidak dapat dipisahkan.
Apabila harga naik, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan
meningkat/bertambah. Jika harga barang/jasa turun, maka jumlah barang/jasa yang
ditawarkan berkurang/ turun. Hukum penawaran berbanding lurus dengan harga
barang. Hukum ini juga tidak berlaku mutlak cateris paribus. Dengan demikian
terjadi perbedaan antara hukum penawaran dengan hukum permintaan.
G. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah yang ditawarkan
Seperti permintaan, penawaran juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu:
1. Biaya produksi (input)
Tinggi/rendahnya biaya produksi akan mempengaruhi harga jual yang pada
akhirnya akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan.
SMK3 Banjarbaru | 61
2. Teknologi
Maju/mundurnya atau canggih tidaknya teknologi akan mempengaruhi jumlah
penawaran. Makin canggih teknologi, produktifitas semakin besar, harga menjadi
murah, jumlah yang ditawarkan meningkat dan sebaliknya.
3. Harapan keuntungan
Tingkat keuntungan produsen, besar kecilnya laba akan menentukan harga jual.
Keuntungan yang besar akan diperoleh jika harga barang murah, sehingga jumlah
penawaran meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan.
4. Kebutuhan akan uang tunai
Mendesak atau tidaknya kebutuhan uang tunai bagi perusahaan akan berpengaruh
kepada harga jual yang akhirnya berpengaruh pada jumlah penawaran barang/jasa.
5. Harapan harga masa yang akan datang
Bagi produsen yang mampu menahan barang untuk dijual pada saat harga
dianggap lebih menguntungkan, produsen akan menahan barang, sehingga
mempengaruhi jumlah penawaran.
H. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat harga
dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan.
Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan
bahwa jika harga barang tinggi, para penjual/produsen akan menjual dalam jumlah
yang lebih banyak. Agar lebih jelas, ikuti contoh berikut dengan seksama.
SMK3 Banjarbaru | 62
Tabel Penawaran
Harga Jumlah yang ditawarkan
Rp. 100,00 200 unit
Rp. 200,00 300 unit
Rp. 300,00 400 unit
Rp. 400,00 500 unit
Rp. 500,00 600 unit
Setelah Anda mengerti perbedaan antara kurva permintaan dan kurva penawaran,
cobalah selesaikan data berikut menjadi kurva penawaran dan kurva permintaan.
Data Permintaan dan Penawaran
Harga Jumlah permintaan Jumlah penawaran
Rp. 200,00 900 unit 300 unit
Rp. 300,00 800 unit 400 unit
Rp. 400,00 700 unit 500 unit
Rp. 500,00 600 unit 600 unit
Rp. 600,00 500 unit 700 unit
Rp. 700,00 400 unit 800 unit
H. Pergeseran Kurva Penawaran
Kurva penawaran akan mengalami pergeseran, tergantung pada faktor yang
mempengaruhinya.
Jika harga barang naik, maka jumlah penawaran akan bertambah, sehingga kurva
bergeser ke kanan.
Jika harga barang turun, maka jumlah penawaran akan berkurang, kurva bergeser
ke kiri.
SMK3 Banjarbaru | 63
Contoh:
Pergeseran kurva penawaran akibat perubahan harga barang.
- Pada saat harga Rp.30,00 jumlah unit yang ditawarkan sejumlah 40 unit.
- Pada saat harga naik menjadi Rp.40,00 jumlah barang yang ditawarkan
meningkat menjadi 60 unit, kurva bergeser ke kanan.
- Pada saat harga turun menjadi Rp.20,00 maka jumlah yang ditawarkan berkurang
menjadi 25 unit, kurva penawaran bergeser ke kiri.
No. Harga Jumlah penawaran
1 Rp. 25,00 500 unit
2 Rp. 35,00 650 unit
3 Rp. 20,00 400 unit
Cobalah buat kurva penawaran dengan data-data di atas!
Q
Setelah mempelajari kegiatan ini, siswa dapat:
1. menjelaskan arti harga keseimbangan;
2. menjelaskan proses terbentuknya harga pasar;
3. membuat harga keseimbangan dalam bentuk grafik/kurva;
4. menyebutkan golongan pembeli;
5. menyebutkan golongan penjual;
6. menyebutkan premi konsumen dan premi produsen; dan
7. membuat pergeseran kurva harga keseimbangan.
Permintaan/pembeli berusaha untuk mendapatkan barang/jasa yang baik dengan
harga yang murah, sedangkan penawaran/penjual berusaha untuk mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya. Akibat dari tarik-menarik/tawar-menawar
antara permintaan dan penawaran, maka akan tercapai titik temu yang disebut
keseimbangan harga.
SMK3 Banjarbaru | 64
2. Pengertian Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi rendahnya
tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/penawaran dengan
konsumen atau permintaan. Pada harga keseimbangan produsen/penawaran
bersedia melepas barang/jasa, sedangkan permintaan/konsumen bersedia
membayar harganya. Dalam kurva harga keseimbangan terjadi titik temu antara
kurva permintaan dan kurva penawaran, yang disebut Equilibrium Price.
Proses terbentuknya Harga Pasar
Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan dan penawaran. Masing-masing faktor dapat menyebabkan
bergesernya jumlah permintaan dan jumlah penawaran. Dengan bergesernya
permintaan dan penawaran akan mengakibatkan bergesernya tingkat harga
keseimbangan. Perhatikan tabel berikut dan amati perubahannya.
P pada Rp. 400,00 terjadi Equilibrium Price dengan jumlah yang ditawarkan (S)
sama dengan jumlah yang diminta (D), yaitu sebesar 5.000 unit.
Penjual menawarkan dengan harga Rp.600,00 dengan jumlah barang yang terjual/
ditawarkan 7.000 unit. Sedangkan pembeli menawar dengan harga Rp.200,00 dan
jumlah barang yang diminta 7.000 unit. Karena tidak terjadi kesepakatan, maka
penjual berusaha menurunkan harga dan pembeli berusaha menaikkan penawaran,
demikian seterusnya sampai akhirnya bertemu pada harga Rp.400,00 dengan
jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta, sebesar 5.000
unit.
Sekarang coba buatlah kurva harga keseimbangan dengan data sebagai berikut:
Tabel Permintaan dan Penawaran
SMK3 Banjarbaru | 65
3. Penggolongan Pembeli dan Penjual
Pembeli dan penjual dapat digolongkan berdasarkan perbandingan antara harga
pasar dan harga pokok bagi penjual/produsen dan kemampuan membeli bagi
konsumen/ pembeli.
Pembeli dan penjual dapat digolongkan:
a. Pembeli super marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan
membeli di atas harga pasar.
b. Pembeli marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan sama
dengan harga pasar.
c. Pembeli sub marginal, yaitu kelompok pembeli yang mempunyai kemampuan
membeli di bawah harga pasar.
d. Penjual super marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga
pokok di bawah harga pasar.
e. Penjual marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok
sama dengan harga pasar.
f. Penjual sub marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga
pokok di atas harga pasar.
Dari penggolongan di atas dapat disimpulkan:
a. Terdapat pembeli/penjual yang memperoleh keuntungan. Pembeli yang memiliki
kemampuan membeli lebih tinggi (pembeli super marginal) mendapatkan premi
konsumen. Penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di bawah harga pasar
(penjual super marginal) mendapatkan premi produsen.
b. Terdapat pembeli/penjual yang menderita kerugian. Pembeli sub marginal yang
memiliki kemampuan membeli di bawah harga pasar. Penjual sub marginal yang
memiliki perhitungan harga pokok di atas harga pasar.
SMK3 Banjarbaru | 66
c. Terdapat pembeli dan penjual yang impas (Break Even Point). Tidak memperoleh
keuntungan dan kerugian karena harga pokok sama dengan harga pasar serta
kemampuan membeli sama dengan harga pasar.
4. Pergeseran Titik Keseimbangan
Titik keseimbangan (Equilibrium Price) akan mengalami pergeseran akibat dari
naik turunnya akibat perubahan penawaran/permintaan.
1. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah
permintaan.
Jika jumlah permintaan bertambah sedangkan jumlah penawaran tetap,
maka ada kecenderungan harga akan naik.
Misalnya pada harga Rp.20,00 jumlah permintaan 30 unit. Jika jumlah permintaan
meningkat 40 unit, maka harga akan naik menjadi Rp.30,00. Perhatikan di grafik:
E akan berubah menjadi E1.
2. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah
permintaan.
Jika jumlah permintan berkurang sedangkan jumlah penawaran tetap, maka
harga akan turun.
Misalnya harga Rp.25,00 jumlah permintaan 45 unit. Apabila jumlah permintaan
turun menjadi 30 unit, maka harga akan turun menjadi Rp.15,00.
3. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah
penawaran.
Jika jumlah penawaran bertambah sedangkan jumlah permintaan tetap,
maka harga akan turun.
SMK3 Banjarbaru | 67
Misalnya pada harga Rp.40,00 jumlah penawaran 40 unit. Jika jumlah penawaran
bertambah menjadi 50 unit, maka harga akan turun menjadi Rp.30,00.
4. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah
penawaran.
Jika jumlah penawaran berkurang, sedangkan jumlah permintaan tetap,
maka harga akan naik.
Misalnya pada harga Rp.25,00 jumlah penawaran 45 unit. Jika jumlah penawaran
berkurang menjadi 35 unit, maka harga akan naik menjadi Rp.35,00.
Agar Anda lebih terampil dalam menggambar, buatlah pergeseran titik
keseimbangan akibat pertambahan dan pengurangan jumlah permintaan dalam satu
gambar.
Kasus:
Harga Rp.35,00 jumlah permintaan 40 unit.
Jumlah permintaan meningkat menjadi 50 unit, harga naik menjadi Rp.45,00.
Jumlah permintaan berkurang menjadi 30 unit, harga turun menjadi 25,00.P
Gambarkan pula pergeseran titik keseimbangan akibat pertambahan/pengurangan
jumlah penawaran dalam satu gambar.
Kasus:
Harga Rp.30,00 jumlah penawaran 40 unit. Jumlah penawaran meningkat menjadi
50 unit, harga turun menjadi Rp.20,00. Jumlah penawaran berkurang menjadi 30
unit, harga naik menjadi 40,00.
SMK3 Banjarbaru | 68
BAB 7
I. HARGA KESEIMBANGAN
1. Pengertian Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi
rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara
produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan. Pada harga
keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa, sedangkan
permintaan/konsumen bersedia membayar harganya. Dalam kurva harga
keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran,
yang disebut Equilibrium Price. Interaksi permintaan dan penawaran terjadi di
pasar, maka harga keseimbangan disebut juga harga pasar.
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah
harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva
penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar
merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual
(produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya.
Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan
bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam
menentukan harga. Dengan kata lain Harga keseimbangan adalah harga dimana
baik konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau
mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual. Permintaan sama dengan
penawaran. Jika harga dibawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan
permintaan. Sebab permintaan akan meningkat, dan penawaran menjadi
berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi
SMK3 Banjarbaru | 69
kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan
menurun.
Secara grafis harga keseimbangan ini terjadi pada titik potong antara kurva
permintaan dengan kurva penawaran. Keseimbangan harga merupakan titik
temu antara permintaan dan penawaran yang merupakan proses alami
mekanisme pasar. Permintaan/pembeli berusaha untuk mendapatkan
barang/jasa yang baik dengan harga yang murah, sedangkan penawaran/penjual
berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Akibat dari
tarik-menarik/tawar-menawar antara permintaan dan penawaran, maka akan
tercapai titik temu yang disebut keseimbangan harga.
2. Proses terbentuknya Harga Pasar
Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran. Masing-masing faktor dapat
menyebabkan bergesernya jumlah permintaan dan jumlah penawaran. Dengan
bergesernya permintaan dan penawaran akan mengakibatkan bergesernya
tingkat harga keseimbangan. Untuk mengetahui harga dan jumlah
keseimbangan dapat dilakukan dengan cara tabel, cara matematis, dan cara
kurva.
1. Cara Tabel
Harga Permintaan Penawaran
Rp200,00 7.000 unit 3.000 unit
Rp300,00 6.000 unit 4.000 unit
Rp400,00 5.000 unit 5.000 unit
Rp500,00 4.000 unit 6.000 unit
Rp600,00 3.000 unit 7.000 unit
SMK3 Banjarbaru | 70
Perhatikan tabel diatas dan amati perubahannya :
P pada Rp. 400,00 terjadi Equilibrium Price dengan jumlah yang ditawarkan (S)
sama dengan jumlah yang diminta (D), yaitu sebesar 5.000 unit. Penjual
menawarkan dengan harga Rp.600,00 dengan jumlah barang yang
terjual/ditawarkan 7.000 unit. Sedangkan pembeli menawar dengan harga
Rp.200,00 dan jumlah barang yang diminta 7.000 unit. Karena tidak terjadi
kesepakatan, maka penjual berusaha menurunkan harga dan pembeli berusaha
menaikkan penawaran, demikian seterusnya sampai akhirnya bertemu pada
harga Rp.400,00 dengan jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah
yang diminta, sebesar 5.000 unit.
2. Cara Matematis
Proses terbentuknya keseimbangan harga atau harga pasar dapat pula dicari
dengan mengetahui fungsi permintaan dan juga fungsi penawaran. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, harga keseimbangan terjadi apabila jumlah
permintaan sama dengan jumlah yang ditawarkan. Secara matematis hal ini
ditunjukkan oleh persamaan Qd = Qs.
Contoh :
Dalam suatu pasar diketahui fungsi penawaran beras adalah QS = 50 P dan fungsi
permintaannya adalah Qd = 400.000 – 50P. Berapa harga keseimbangan fungsi –
fungsi tersebut ?
SMK3 Banjarbaru | 71
Penyelesaian :
b) Mencari harga keseimbangan dalam pasar
Harga keseimbangan terjadi jika penawaran = permintaan
Qd = Qs
400.000 – 50 P = 50 P
400.000 = 100 P
PE = Rp 4.000,00/Kg
c) Mencari fungsi kuantitas pada fungsi permintaan Qd = 400.000 – 50P
Pada tingkat harga Rp 4.000,00/kg maka kuantitasnya adalah
Qd = 400.000 – 50P
= 400.000 – 50(4000)
= 400.000 – 200.000
=200.000
d) Mencari kuantitas pada fungsi penawaran Qs = 50P
Pada tingkat harga 4.000 maka kuantitasnya adalah:
Qs = 50(4.000)
= 200.000
3. Penggolongan Pembeli dan Penjual
Seperti yang kita ketahui bahwa di dalam pasar terdapat pembeli dan
penjual. Pembeli yang tidak mampu membeli barang dikatakan daya belinya
rendah. Di pihak lain ada penjual yang tidak dapat menjual barangnya, karena
jika mengikuti harga pasar akan merugi. Pembeli dan penjual dapat
digolongkan berdasarkan perbandingan antara harga pasar dan harga pokok
bagi penjual/produsen dan kemampuan membeli bagi konsumen/pembeli. Oleh
karena itu, pembeli dan penjual dapat digolongkan menjadi tiga.
SMK3 Banjarbaru | 72
1) Golongan pembeli :
a) Pembeli super marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki
kemampuan membeli di atas harga pasar. Pembeli ini memiliki kelebihan
kesediaan untuk membeyar harga barang yang ada di pasar atau mereka
yang menerima premi konsumen (Consumer’s rent). Mereka memiliki
daya beli tinggi dibanding dengan harga pasar. Pembeli ini akan
memperoleh surplus lebih besar
b) Pembeli marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan
sama dengan harga pasar.
c) Pembeli sub marginal, yaitu kelompok pembeli yang mempunyai
kemampuan membeli di bawah harga pasar. Pembeli ini tidak dapat ikut
serta membeli barang karene tidak memiliki kemampuan untuk membeli
barang tersebut.
2) Golongan Penjual
a) Penjual super marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki
perhitungan harga pokok di bawah harga pasar. Penjual ini mendapat
keuntungan yang disebut keuntungan produsen (Producer’s Rent).
b) Penjual marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan
harga pokok sama dengan harga pasar. Penjual ini memperoleh
keuntungan dari pergeseran harga jangka pendek apabila terjadi kenaikan
harga.
c) Penjual sub marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki
perhitungan harga pokok di atas harga pasar. Penjual ini tidak dapat ikut
serta menjual barang, kecuali apabila terjadi kenaikan harga barang.
SMK3 Banjarbaru | 73
3) Golongan pembeli :
a) Pembeli super marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki
kemampuan membeli di atas harga pasar. Pembeli ini memiliki kelebihan
kesediaan untuk membeyar harga barang yang ada di pasar atau mereka
yang menerima premi konsumen (Consumer’s rent). Mereka memiliki
daya beli tinggi dibanding dengan harga pasar. Pembeli ini akan
memperoleh surplus lebih besar
b) Pembeli marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan
sama dengan harga pasar.
c) Pembeli sub marginal, yaitu kelompok pembeli yang mempunyai
kemampuan membeli di bawah harga pasar. Pembeli ini tidak dapat ikut
serta membeli barang karene tidak memiliki kemampuan untuk membeli
barang tersebut.
4) Golongan Penjual
a) Penjual super marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki
perhitungan harga pokok di bawah harga pasar. Penjual ini mendapat
keuntungan yang disebut keuntungan produsen (Producer’s Rent).
b) Penjual marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan
harga pokok sama dengan harga pasar. Penjual ini memperoleh
keuntungan dari pergeseran harga jangka pendek apabila terjadi kenaikan
harga.
c) Penjual sub marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki
perhitungan harga pokok di atas harga pasar. Penjual ini tidak dapat ikut
serta menjual barang, kecuali apabila terjadi kenaikan harga barang.
SMK3 Banjarbaru | 74
4. Pergeseran Titik Keseimbangan
Titik keseimbangan (Equilibrium Price) akan mengalami pergeseran akibat
dari naik turunnya akibat perubahan penawaran/permintaan.
1) Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah
permintaan.
Jika jumlah permintaan bertambah sedangkan jumlah penawaran
tetap, maka ada kecenderungan harga akan naik. Misalnya pada harga
Rp.30,00 jumlah permintaan 40 unit. Jika jumlah permintaan meningkat 40
unit, maka harga akan naik menjadi Rp.50,00. Perhatikan di grafik: E akan
berubah menjadi E1.
2) Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya
jumlahpermintaan.
Jika jumlah permintan berkurang sedangkan jumlah penawaran tetap,
maka harga akan turun. Misalnya harga Rp.30,00 jumlah permintaan 40 unit.
Apabila jumlah permintaan turun menjadi 30 unit, maka harga akan turun
menjadi Rp.20,00.
3) Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah
penawaran.
Jika jumlah penawaran bertambah sedangkan jumlah permintaan
tetap, maka harga akan turun. Misalnya pada harga Rp.30,00 jumlah
penawaran 40 unit. Jika jumlah penawaran berubah menjadi 20 unit, maka
harga akan turun menjadi Rp.50,00.
SMK3 Banjarbaru | 75
4) Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah
penawaran.
Jika jumlah penawaran berkurang, sedangkan jumlah permintaan
tetap, maka harga akan naik. Misalnya pada harga Rp.30,00 jumlah
penawaran 40 unit. Jika jumlah penawaran berkurang menjadi 40 unit, maka
harga akan naik menjadi Rp.30,00.
5) Permintaan dan Penawaran Berubah Searah
Dipengaruhi oleh naiknya permintaan dan penawaran terhadap
keseimbangan pasar . Misalkan, harga keseimbangan berada pada titik harga
Rp 40,00 dan kuantitas 30 dan setelah terjadi perubahan permintaan dan
penawaran yang searah maka titik keseimbangan berubah menjadi Rp 43,00
dan kuantitas 59.
6) Permintaan dan Penawaran Berubah Tidak Searah
Dipengaruhi oleh naiknya permintaan dan penurunan penawaran
terhadap keseimbangan pasar. Misalkan, harga keseimbangan berada pada
titik harga Rp 40,00 dan kuantitas 30. Kemudian terjadi perubahan sehingga
titik keseimbangannya berubah menjadi P Rp 60,00 dan Q 25.
SMK3 Banjarbaru | 76
BAB 8
BENTUK BENTUK PASAR
1. Pengertian Pasar
Pasar adalah merupakan proses hubungan timbal balik antara penjual dan
pembeli untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah suatu barang / jasa yang
diperjualbelikan.
Alasannya tempat bertemunya penjual dan pembeli tersebut bisa dimana
saja. Hal ini berarti yang membedakan pasar dan bukan pasar adalah kegiatan
yang dilakukan yaitu transaksi jual beli.
2. Syarat Pasar
a. Ada penjual
SMK3 Banjarbaru | 77
b. Ada pembeli
c. Ada uang
d. Ada barang
e. Ada tempat
3. Fungsi Pasar
Fungsi Distribusi
Dalam fungsi distribusi, pasar berperan memperlancar penyaluran barang dan
jasa dari produsen ke konsumen.
A) b. Fungsi Pembentukan Harga
Dalam fungsi pembentukan harga, pasar berperan mewujudkan kesepakatan
harga antara penjual dan pembeli.
c. Fungsi Promosi
Dalam fungsi promosi, pasar berperan membangkitkan minat konsumen
untuk membeli barang/jasa tertentu.
5. Macam-macam Pasar
a. Berdasarkan jenisnya, pasar dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Pasar Barang Konsumsi
Yaitu tempat untuk memperjualbelikan barang-barang konsumsi. Contohnya :
barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sayur mayur, dll.
2) Pasar Barang Produksi
SMK3 Banjarbaru | 78
Adalah tempat untuk memperdagangkan faktor-faktor produksi. Contohnya :
mesin-mesin produksi, alat pertanian dan alat transportasi.
6. Menurut luas jaringan distribusi, pasar dibedakan menjadi :
a. Pasar Setempat
Adalah pasar yang hanya digunakan oleh anggota masyarakat yang meliputi
suatu daerah kecil tertentu.
b. Pasar Daerah
Adalah pasar yang meliputi daerah tertentu, misalnya pasar-pasar di kota
kabupaten.
c. Pasar Nasional
Merupakan pasar yang meliputi suatu wilayah negara tertentu.
d. Pasar Internasional
Adalah pasar yang memperdagangkan barang-barang yang penjual dan
pembelinya meliputi seluruh dunia.
7. Menurut waktu bertemunya penjual dan pembeli, pasar dibedakan
menjadi :
a. Pasar Harian
Yaitu pasar yang berlangsung setiap hari.
b. Pasar Mingguan
Yaitu pasar yang berlangsung seminggu/sepekan sekali.
SMK3 Banjarbaru | 79
c. Pasar Bulanan
Yaitu pasar yang berlangsung sebulan sekali.
d. Pasar Tahunan
Yaitu pasar yang berlangsung setahun sekali. Pasar ini bersifat nasional bahkan
internasional.
8. Menurut sifatnya, pasar dibedakan menjadi :
a. Pasar Konkret / Nyata
Pasar ini merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan
transaksi jual beli. Dalam pasar nyata terdapat penjual, pembeli dan barang
yang diperjualbelikan dalam suatu tempat.
b. Pasar Abstrak
Adalah proses interaksi (hubungan timbal balik) yang dilakukan penjual dan
pembeli dalam rangka mencapai kesepakatan harga dan barang (output) yang
akan diperjualbelikan.
9. Menurut hubungan proses pasar :
a. Pasar Input (faktor-faktor produk)
b. Pasar Output (hasil produk)