MODUL 7 ppj

download MODUL 7 ppj

of 52

Transcript of MODUL 7 ppj

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    1/52

    REKAYASA PERKERASAN JALAN

    PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN

    7.1. PERKERASAN JALAN (PAVEMENT)

    Perkerasan jalan (pavement) adalah suatu lapisan tambahan yang

    diletakkan di atas jalur jalan tanah, dimana lapisan tambahan tersebut

    terdiri dari bahan material yang lebih keras/ kaku dari tanah dasarnya

    dengan tujuan agar jalur jalan tersebut dapat dilalui oleh kendaraan (berat)

    dalam segala cuaca.

    Berdasarkan bahan pengikatnya konstruksi perkerasan jalan dapatdibedakan atas:

    a. Konstruksi perkerasan lentur (e!ible pavement) yaitu perkerasan

    yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. "apisan#lapisan

    perkerasannya bersi$at memikul dan menyebarkan beban lalu lintas

    ke dasar tanah.

    b. Konstruksi perkerasan kaku (rigid pavement) yaitu perkerasan yang

    menggunakan semen sebagai bahan pengikat. Pelat beton dengan

    atau tanpa tulangan diletakkan di atas tanah dasar dengan atau tanpa

    lapis pondasi ba%ah. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh

    pelat beton.

    &lasan pemilihan perkerasan lentur adalah :

    tanah dasarnya relati$ bagus ('B min *)

    biayanya lebih murah

    banyak dile%ati kendaraan kecil (seperti : mobil pribadi, pick up)

    &lasan permilihan perkerasan kaku adalah :

    tanah dasarnya jelek

    banyak dile%ati oleh kendaraan berat seperti truk dan bus

    7.2. PERKERASAN LENTUR

    Perkerasan lentur (e!ible pavement) ialah perkerasan yang

    umumnya menggunakan bahan campuran beraspal sebagai lapis

    permukaan serta bahan berbutir sebagai lapisan di ba%ahnya. Konstruksi

    perkerasan terdiri dari (lihat Gambar 7.1):

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-1

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    2/52

    - lapisan permukaan (sur$ace course)

    - lapisan pondasi atas (base course)

    - lapisan pondasi ba%ah (sub base course)

    - lapisan tanah dasar (subgrade)

      "apisan permukaan (sur$ace)

      "apisan pondasi atas (base)

      "apisan pondasi ba%ah (subbase)

      "apisan dasar (subgrade)

    Gambar 7.1. S%s%a la&'sa ksr%ks' &erkerasa le%r

    Sumber : Petunjuk Perencanaan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen

    o "apisan Permukaan (-ur$ace 'ourse)

    "apisan permukaan ialah bagian perkerasan yang terletak paling atas.

    ungsi lapis permukaan antara lain:

    - -ebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda.

    - -ebagai lapis kedap air untuk melindungi badan jalan dari kerusakan

    akibat air

    - -ebagai lapisan aus (%earing course), yaitu lapisan yang langsung

    menderita gesekan akibat rem kendaraan sehingga mudah menjadi

    aus.

    Bahan untuk lapisan permukaan umumnya adalah sama dengan

    bahan untuk lapis pondasi, dengan persyaratan yang lebih tinggi.

    Penggunaan bahan aspal diperlukan agar lapisan dapat bersi$at kedap

    air, di samping itu bahan aspal sendiri memberikan bantuan tegangan

    tarik, yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan terhadap beban

    roda lalu lintas.

    o "apisan Pondasi &tas (Base 'ourse)

    "apisan pondasi ialah bagian perkerasan yang terletak antara lapisan

    permukaan (sur$ace course) dengan lapisan ba%ah (sub base course)

    atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapisan pondasi

    ba%ah.

    ungsi lapisan pondasi antara lain:

    - -ebagai lapisan perkerasan yang menahan beban roda

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-2

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    3/52

    - -ebagai perletakan terhadap lapis permukaan

    Bermacam#macam bahan alam/bahan setempat ('B 0*, P1 2

    3*) dapat digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu

    pecah, kerikil pecah dan stabilitas tanah dengan semen atau kapur.

    o "apisan Pondasi Ba%ah (-ub Base 'ourse)

    "apisan pondasi ba%ah ialah bagian perkerasan yang terletak antara

    lapisan pondasi (base course) dan tanah dasar (subgrade).

    ungsi lapisan pondasi ba%ah antara lain :

    - -ebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan

    menyebarkan beban roda (lihat Gambar 7.2)

    - +encapai e4siensi penggunaan material yang relati$ murah agar

    lapisan#lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnya (penghematan

    biaya konstruksi).

    - 5ntuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.

    - -ebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar.

    Bermacam#macam tipe tanah setempat ('B 0*, P12 60*) yang

    relati$ baik dari tanah dasar dapat digunakan sebagai bahan pondasi

    ba%ah.

    Gambar 7.2. Peyebara beba r*a melal%' la&'sa

    &erkerasa +ala

    Sumber : Perkerasan Lentur Jalan Raya, Silvia Sukirman

    Keterangan : Pada Gambar 7.2  terlihat bah%a beban kendaraan

    dilimpahkan ke perkerasan jalan melalui bidang kontak

    roda berupa beban terbagi rata Po. Beban tersebut

    diterima oleh lapisan permukaan dan disebarkan ke tanah

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-3

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    4/52

    dasar menjadi P6 yang lebih kecil dari daya dukung tanah

    dasar.

    o "apisan 7anah 8asar (-ub 9rade 'ourse)

    "apisan tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika

    tanah aslinya baik, tanah yang didatangkan dari tempat lain dan

    dipadatkan atau tanah yang distabilisasi dengan kapur atau bahan

    lainnya.

    7.". UMUR REN,ANA

    5mur encana adalah jumlah %aktu dalam tahun yang dihitung dari

    sejak jalan tersebut dibuka untuk lalu lintas sampai diperlukan perbaikan

    besar atau perlu diberi lapis ulang.

    5mur rencana untuk jenis perkerasan lentur (e!ible pavement)

    berdasarkan +etode &nalisa Komponen dari Bina +arga adalah sampai 60

    tahun.

    Penentuan umur rencana yang terlalu singkat (; tahun) akan

    menyebabkan desain perkerasan terlalu tipis dan akan cepat rusak olehbeban lalu lintas. -edangkan bila umur rencana terlalu lama (< 60 tahun)

    akan menyebabkan desain tebal perkerasan terlalu tebal sehingga

    konstruksi menjadi mahal, disamping itu juga menyebabkan tingkat

    ketelitian untuk perkiraan jumlah lalu lintas yang le%at sampai umur

    rencana juga menjadi kurang teliti (lihat Gambar 7." berikut.

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-4

    Gambar 7.".Pee%a Um%r Re-aa

    0

    500

    1000

    1500

    2000

    2500

    2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040

    Um%r Re-aa

       V  (   l  %  m  e   L  a   l  %   L   '     )  a

    Real

    Design

    Forecasting

    error 

    error 

    error 

    re-design

    Tahun Rencana

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    5/52

    Biasanya pada saat perencanaan ditentukan umur rencana

    perkerasan lentur adalah (lima) tahun.

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-5

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    6/52

    7.$. LALU LNTAS /ARAN RATA!RATA (L/R)

    =olume lalu lintas harian rata#rata ini merupakan jumlah kendaraan

    untuk masing#masing jenisnya. -ecara umum jenis kendaraan yang

    berpengaruh terhadap tebal perkerasan dibagi menjadi > jenis, yaitu:

    •  7ruk atau kendaraan barang

    • Bus atau angkutan penumpang umum.

    • +obil atau kendaraan pribadi.

    Khusus untuk jenis kendaraan truk, masih dibagi menjadi beberapa

    type berdasarkan kon4gurasi beban sumbunya (lihat juga Tabel 7.$).

    8ata jumlah kendaraan tersebut dapat diketahui melalui survey tra?c

    counting (survey perhitungan jumlah kendaraan dengan menggunakan alat

    counter yang biasanya dilakukan selama @3 jam).

    Berdasarkan hasil survey tersebut, jumlah kendaraan dipisah

    berdasarkan masing#masing jenis dan tipe kendaraan seperti tersebut di

    atas.

    8ata tersebut merupakan data kendaraan saat ini, padahal pada saat

    perencanaan diperlukan jumlah kendaraan sampai umur rencana (lihat juga

    perhitungan "intas Akivalen &khir sub bab . point d.). 5ntuk

    memperkirakan jumlah kendaraan tersebut dipakai perumusan pertumbuhan

    sebagai berikut:

    P(6Ci)n

    8imana:

    • : jumlah kendaraan pada saat umur rencana

    • P : jumlah kendaraan saat ini

    • i : $aktor pertumbuhan

    • n : umur rencana

    5ntuk memperkirakan $aktor pertumbuhan jumlah kendaraan dapat

    digunakan pendekatan sebagai berikut:

    a. Pertumbuhan truk atau angkutan barang dapat didekati dengan angka

    pertumbuhan ekonomi daerah (Product 8omestic egional Bruto D P8B)

    b. Pertumbuhan bus atau angkutan umum penumpang dapat didekati

    dengan angka pertumbuhan penduduk

    c. Pertumbuhan mobil penumpang dapat didekati dengan angka

    pertumbuhan perkapita income (P8B per kapita).

    -ecara skematis dapat digambarkan seperti pada Gambar 7.$ berikut.

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-6

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    7/52

    -etelah diketahui jumlah kendaraan pada saat umur rencana tersebut

    kemudian dihitung besar lintas kendaraan yang disesuaikan dengan beban

    standar (lihat juga perhitungan "A&).

    7.0. KNS TANA/ ASAR8isamping kondisi lalu lintas maka kondisi tanah dasar (sub grade)

     juga sangat mempengaruhi perhitungan tebal perkerasan. Kondisi tanah

    dasar yang dimaksud adalah daya dukung dari tanah dasar. 5kuran untuk

    menghitung daya dukung tanah dasar konstruksi jalan adalah hasil dari test

    'ali$ornia Bearing atio ('B). 'ali$ornia Bearing atio (lihat Gambar 7.0)

    ialah suatu jenis test untuk mengukur daya dukung/ kekuatan geser tanah

    atau bahan pondasi jalan dengan mencari besarnya gaya yang diperlukan

    untuk menekan piston kepermukaan tanah sedalam 0,6 inch (atau juga 0,@

    inch). Earga 'B dapat dicari dengan dua cara yaitu langsung dari lapangan

    dan dari laboratorium.

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-7

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    2005 2007 2009 2011 2013 2015

    Um%r Re-aa

       L   /   R    (

       k  e     *  a  r  a  a  

       )

    i=PDRB/kapita

    i=Penduduk

    i=PDRB

    Mobil pribadiMobil pribadi

    BusBus

    TrukTruk

    F=P(1+i)n

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    2005 2007 2009 2011 2013 2015

    Um%r Re-aa

       L   /   R    (

       k  e     *  a  r  a  a  

       )

    i=PDRB/kapita

    i=Penduduk

    i=PDRB

    Mobil pribadiMobil pribadi

    BusBus

    TrukTruk

    F=P(1+i)n

    Tahun Rencana

    Gambar 7.$.Skema's Pee%a A3kaPer%mb%4a J%mla4 Ke*araa

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    8/52

     Fika digunakan 'B lapangan maka pengambilan contoh tanah dasar

    dilakukan dengan tabung (undisturb), kemudian direndam (hal ini dilakukankarena pada kondisi terendam sebagai simulasi kondisi hujan, tanah

    tersebut mempunyai daya dukung yang paling rendah) dan diperiksa harga

    'Bnya. 8apat juga mengukur langsung di lapangan pada saat musim

    hujan.

    'B laboratorium biasanya dipakai untuk perencanaan pembangunan

     jalan baru. -ementara ini dianjurkan untuk memperkirakan daya dukung

    tanah dasar berdasarkan pengukuran nilai 'B. Earga yang me%akili dari

    sejumlah harga 'B yang dilaporkan, ditentukan sebagai berikut :

    6) 8itentukan harga 'B terendah.

    @) 8itentukan berapa banyak harga 'B yang sama dan

    lebih besar dari masing#masing nilai 'B.

    >) &ngka jumlah terbanyak dinyatakan sebagai 600 *,

    sedangkan jumlah lainnya merupakan prosentase dari 600*.

    3) 8ibuat gra4k hubungan antara harga 'B dan

    prosentase jumlah tadi.

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-8

    Gambar 7.0.Ala Uk%r ,5R *' Labrar'%m

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    9/52

    ) Earga 'B yang me%akili untuk pembuatan jalan

    ialah yang didapat dari angka prosentase G0* atau dari angka

    prosentase *.

    ,46

    Bila diketahui hasil pengukuran 'B lapangan untuk tanah dasar adalah

    sebagai berikut: $8 28 "8 $8 $8 #8 9 *a $. Eitung dengan

    cara gra4s nilai 'Bsegmen#nya.

    Penyelesaian:

    6. 8iurutkan dari yang terkecil: @*, >*, 3*, 3*, 3*, 3*, H * dan

    I*

    @. "angkah no. @) dan no. >) dibuat Tabel 7.1 berikut:

    Tabel 7.1. Pee%a N'la' ,5R se3me

    >. "angkah no. 3) dan no. ) dibuat gra4k seperti tampak pada

    Gambar 7.#.

    La'4a6

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-9

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    0

    90

    100

    0 1 2 3 4 5 6 7 9

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    0

    90

    100

    0 1 2 3 4 5 6 7 9

    !BR seg#en 2$9

    Gambar 7.#.Pee%a ,5R se3me

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    10/52

    Bila diketahui nilai 'B jalan adalah sebagai berikut:

    @*, @*, @*, 6*, >*, *, >*, 3*, 3*, @*, >*, >*, >* 3*, @*, >*, >*,

    6*, >*, @*

     7entukan 'B segmen dengan cara gra4s.

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-10

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    11/52

    7.#. ANGKA EKVALEN 5E5AN SUM5U (EKVALEN :AKTR

    KERUSAKAN)

    &ngka ekivalen beban sumbu adalah: angka yang menunjukkan

     jumlah lintasan dari sumbu tunggal seberat I.6H ton (beban standar) yang

    akan menyebabkan kerusakan yang sama atau penurunan indeks

    permukaan yang sama apabila kendaraan le%at satu kali.

    Beban standar tersebut dapat dilihat pada Gambar 7.7 berikut.

    Besar Akivalen Beban -umbu -tandar ini dapat dirumuskan seperti Tabel

    7.2.

    Tabel 7.2. R%m%s U%k Ek';ale 5eba S%mb%

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-11

    8.1 ! = 18""" pon## c$

    11 c$

    Tekanan roda ".%% Mpa

    (=%.%kg&c$

    ')

    8.1 ! = 18""" pon## c$

    11 c$

    Tekanan roda ".%% Mpa

    (=%.%kg&c$

    ')

    P=8.16 ton = 18000 lb

    Gambar 7.7. 5eba Sa*ar 9.1#

    u$lah u$bu *onigurasi u$bu Ru$us

    Tunggal

    Tande$&,anda

    Tride$

    P   P

    PP

    P P

    4

    16.8   

         P 

    4

    16.8

    086.0     

      

        P  x

    352.4

    16.80148.0    

      

         P 

    on   on

    on ton

    on on

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    12/52

    ,46

    8iketahui beban sumbu as kendaraan adalah 60 ton. Eitung ekivalen beban

    standarnya bila diketahui :

    a. &s kendaraan merupakan sumbu tunggal

    b. &s kendaraan merupakan sumbu tandem

    Peyelesa'a6

    a. -umbu 7unggal

    P 60 ton

    A 4

    16.8   

         P 

     4

    16.8

    5   

      

      @.@

    &ngka ini berarti ker%saka +ala ya3 er+a*'  akibat 1 kal' beba

    s%mb% %33al  ini le%at sama dengan kerusakan jalan yang terjadi

    akibat 2.20 kal' beba s%mb% sa*ar le%at.

    b. -umbu 7andem

    P 60 ton 

    A 0.0IH.4

    16.8   

         P 

     

    0.0IH4

    16.8

     

     

     

       0.6G

    &ngka ini berarti ker%saka +ala ya3 er+a*'  akibat 1 kal' beba

    s%mb% 3a*a  ini le%at sama dengan kerusakan jalan yang terjadi

    akibat

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    13/52

    Tabel 7.". A3ka Ek';ale (E) 5eba S%mb% Ke*araa

    Beban -umbu &ngka AkivalenKg "b -umbu tunggal -umbu ganda

    [email protected]

    >[email protected]>.00063.000

    6.0006H.000

    @[email protected]

    H.H63I.I6I66.0@>6>.@@I6.3>@6.H>6I.0006G.I36@@.03H@3.@[email protected]@I.HH0>0.IH3

    >>.0HG>.@H

    0,000@0,00>H

    0,06I>0,00,63600,@G@>0,360,G@>I6,00006,3GI@,@>,>0@@3,H0H,336GI,HH3

    66,36I363,I6

    #0,000>

    0,006H0,0000,06@60,0@60,03HH0,0G30,0IH00,6@>0,6G300,@I300,30@@0,300,3@

    0,GI@06,@6@

    Sumber : Perencanaan ebal Perkerasan Lentur Metode Analisa Komponen !ina Marga

    Tabel 7.$. Km&s's' R*a *a U' Ek';ale 981# 5eba As T%33al

     

    Sumber : "ept#P$ !ina Marga

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-13

     

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    14/52

    7.7. PER/TUNGAN TE5AL PERKERASAN LENTUR ENGAN META

    ANALSA KMPNEN

    &da @ macam metode yang digunakan untuk menentukan tebal

    perkerasan jalan yaitu metode &&-7EJ dan metode Bina +arga.

    metode Bina +arga dipilih karena metode ini telah disesuaikan

    dengan kondisi di 1ndonesia.

    Perencanaan tebal perkerasan lentur menggunakan metode Bina

    +arga berdasarkan Petunjuk Perencanaan "entur Falan aya dengan

    +etode &nalisa Komponen. -eperti telah dijelaskan sebelumnya,

    beberapa parameter yang berpengaruh dalam penentuan tebal

    perkerasan metode Bina +arga adalah lalu lintas harian rata#rata,

    angka ekivalen, lintas ekivalen permukaan, lintas ekivalen akhir, lintas

    ekivalen tengah, lintas ekivalen rencana, daya dukung tanah dasar,

    indeks permukaan, $aktor regional, indeks tebal perkerasan dan tebal

    perkerasan.

    a. "intas Akivalen Permulaan

    "intas Akivalen Permukaan ("AP) adalah jumlah lintas ekivalen

    harian rata#rata dari sumbu tunggal seberat I,6H ton (6I000 lb)

    pada jalur rencana yang diduga terjadi pada permulaan umurrencana. 8ihitung dengan menggunakan rumus :

    "AP ∑=

    n

      j

      j LHR1

    ! ' j ! A j (.6)

    8imana:

     F Fenis kendaraan

    A &ngka Akivalen tiap jenis kendaraan

    ' Koe4sien 8istribusi Kendaraan (lihat Tabel 7.0)

    Tabel 7.0. Ke@s'e 'sr'b%s' Ke*araa Pa*a La+%r

    Re-aa

     Fumlahlajur

    Kendaraan ingan(Berat total ;

    ton)

    Kendaraan Berat(Berat total <

    ton)6 &rah @ &rah 6 &rah @ &rah

    6 lajur@ lajur

    > lajur3 lajur

    6,000,H0

    0,30#

    6,000,0

    0,300,>0

    6,000,

    0,0#

    6,000,0

    0,30,30

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-14

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    15/52

    lajurH lajur

    ##

    0,@0,@0

    ##

    0,3@0,300

    -umber : Perencanaan 7ebal Perkerasan "entur +etode &nalisa Komponen Bina +arga

    b. "intas Akivalen &khir

    "intas Akivalen &khir ("A&) adalah jumlah lintas ekivalen harian

    rata#rata dari sumbu tunggal seberat I,6H ton (6I000 lb) pada

     jalur rencana yang diduga terjadi pada akhir umur rencana. "A&

    dihitung dengan rumus :

    "A& ∑=

    n

      j

      j LHR1

    (6Ci)5mur rencana ! ' j ! A j  (.@)

    c. "intas Akivalen 7engah

    "intas Akivalen 7engah ("A7) adalah jumlah lintas ekivalen harian

    rata#rata dari sumbu tunggal seberat I,6H ton (6I000 lb) pada

     jalur rencana yang diduga terjadi pada pertengahan umur rencana.

    5ntuk menghitung "A7 digunakan rumus :

    "A7 2

     LEA LEP +  (.>)

    d. "intas Akivalen encana

    "intas Akivalen encana ("A) ialah suatu besaran yang dipakai

    dalam nomogram penetapan tebal perkerasan untuk menyatakan

     jumlah lintas ekivalen sumbu tunggal seberat I,6H ton (6I000 lb)

    pada jalur rencana. Perumusan menghitung "A ialah :

    "A "A7 ! P (.3)

    dimana :

    P( aktor Penyesuaian) 10

    RencanaUmur  

    e. 8aya 8ukung 7anah 8asar

    8aya 8ukung 7anah 8asar (887) ialah suatu skala yang dipakai

    dalam nomogram penetapan tebal perkerasan untuk menyatakan

    kekuatan tanah dasar. 8aya dukung tanah dasar (subgrade) pada

    perkerasan lentur dinyatakan dengan nilai 'B. Lilai 887 dapat

    dicari dengan menggunakan gambar korelasi 887 dan 'B pada

    Gambar 7.9.

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-15

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    16/52

    Gambar 7.9. Krelas' T *a ,5R

    Sumber: Perencanaan ebal Perkerasan Lentur Metode Analisa Komponen !ina Marga

    'atatan : Eubungkan nilai 'B dengan garis mendatar ke sebelah kiri hingga diperoleh nilai

    887.

    $. 1ndeks Permukaan

    1ndeks Permukaan (1P) ialah suatu angka yang digunakan untuk

    menyatakan kerataan/kehalusan serta kekokohan permukaan jalan

    bertalian dengan tingkat pelayanan bagi lalu lintas yang le%at.

    1ndeks Permukaan diperkenalkan oleh &&-E7J yang diperoleh dari

    pengamatan kondisi jalan, meliputi kerusakan#kerusakan seperti

    retak#retak, alur#alur, lubang#lubang, lendutan pada lajur roda,

    kekasaran permukaan dan lain sebagainya yang terjadi selama

    umur jalan tersebut.

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-16

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    17/52

    &dapun beberapa nilai 1P beserta artinya ialah seperti yang

    tersebut diba%ah ini :

    1P 6,0 : menyatakan jalan dalam keadaan rusak berat sehingga

    sangat

    mengganggu lalu lintas kendaraan.

    1P 6, : tingkat pelayanan terendah yang masih mungkin (jalan

    tidak

    terputus).

    1P @,0 : tingkat pelayanan rendah bagi jalan yang masih

    mantap.

    1P @, : menyatakan permukaan jalan masih cukup stabil dan

    baik.

    5ntuk menentukan nilai 1P pada akhir umur rencana perlu

    dipertimbangkan $aktor#$aktor klasi4kasi $ungsional jalan dan

     jumlah "alu "intas encana ("A) seperti dicantumkan pada Tabel

    7.#.

    Tabel 7.#. *eks Perm%kaa &a*a Ak4'r Um%r Re-aa (P)

    "A Klasi4kasi Falanlokal kolektor arteri 7ol

    ; 6060 D 600

    600 D 6000< 6000

    6,06,

    6, D @,0#

    6,6, D @,0

    @,0@,0 D @,

    6, D @,0@,0

    @,0 D @,@,

    ###

    @,-umber : Perencanaan 7ebal Perkerasan "entur +etode &nalisa Komponen Bina +arga

    Pada proyek#proyek penunjang jalan, F&P&7 (Falan Padat 7ahan

    'uaca)/ Falan +urah, atau jalan darurat maka 1P dapat diambil 6,0.

    8alam menentukan 1P pada a%al umur rencana perlu diperhatikan jenis lapis permukaan jalan (kerataan/ kehalusan serta kekokohan)

    pada a%al umur rencana seperti yang dicantumkan pada Tabel

    7.7.

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-17

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    18/52

    Tabel 7.7. *eks Perm%kaa &a*a A?al Um%r Re-aa (P)

    -umber : Perencanaan 7ebal Perkerasan "entur +etode &nalisa Komponen Bina +arga

    Keterangan :

    "aston (lapisan aspal beton) merupakan suatu lapisan pada

    konstruksi jalan yang terdiri dari agregat kasar, agregat

    halus, 4ller dan aspal keras yang dicampur, dihampar dan

    dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu.

    "asbutag ( "apisan &sbuton 'ampuran 8ingin) adalah

    campuran yang terdiri dari agregat kasar, agregat halus,

    asbuton, bahan peremaja dan 4ller (bila diperlukan) yang

    dicampur dan dipadatkan secara dingin.

    E& (Eot olled &sphalt) merupakan lapis penutup terdiri dari

    campuran antara agregat bergradasi timpang, 4ller dan aspal

    keras dengan perbandingan tertentu, yang dicampur dan

    dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu.

    Burda ("aburan aspal dua lapis) merupakan lapis penutup

    yang terdiri dari lapisan aspal ditaburi agregat yang

    dikerjakan dua kali secara berurutan dengan tebal padat

    maksimum >, cm.

    Burtu ("apisan aspal satu lapis) merupakan lapis penutup

    yang terdiri dari lapisan aspal yang ditaburi dengan satu lapisagregat bergradasi seragam, dengan tebal maksimum @ cm.

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

     Fenis "apisPerkerasan

    1Po oughness(mm/km)

    "&-7JL

    "&-B57&9

    E&

    B58&B575"&PAL

    "&7&-B5+B5&-

    "&7&-1 F&"&L 7&L&E F&"&L KA1K1"

    3>,G D >,>,G D >,>,3 D >,0>,G D >,>,3 D >,0>,G D >,3>,3 D >,0>,3 D >,0@,G D @,@,G D @,@,G D @,

    @,G D @,2 @,32 @,3

    2 6000< 60002 @000< @0002 @000< @000; @000; @0002 >000< >000

    7-18

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    19/52

    "apen ("apisan Penetrasi) merupakan suatu lapis perkerasan

    yang terdiri dari agregat pokok dengan agregat pengunci

    bergradasi terbuka dan seragam yang diikat oleh aspal keras

    dengan cara disemprotkan di atasnya dan dipadatkan lapis

    demi lapis dan apabila digunakan sebagai lapis permukaan

    perlu diberi laburan aspal dengan batu penutup.

    "atasbum ("apis tipis asbuton murni) merupakan lapis

    penutup yang terdiri dari campuran asbuton dan bahan

    pelunak dengan perbandingan tertentu yang dicampur

    secara dingin dengan tebal padat maksimum 6 cm.

    Buras ("aburan aspal) merupakan lapis penutup terdiri dari

    lapisan aspal taburan pasir dengan ukuran butir maksimum>/I inci.

    g. aktor egional

    aktor egional () ialah $aktor setempat, menyangkut keadaan

    lapangan dan iklim, yang dapat mempengaruhi keadaan

    pembebanan, daya dukung tanah dasar dan perkerasan. Lilai

    aktor egional () didapat berdasarkan klasi4kasi tanah yang

    ada pada Tabel 7.9.Tabel 7.9. :akr Re3'al (:R)

    Kelandaian 1(; H*)

    Kelandaian 11(H#60*)

    Kelandaian 111(< 60*)

    * Beratkendaraan

    * Beratkendaraan

    * BeratKendaraan

    2>0*

    0* ;>0* 0* 2>0*

    0*

    1klim 1;G00mm/th

    0, 6,0 #6,

    6,0 6, #@,0

    6, @,0 #@,

    1klim 11,0

    @, >,0 D>,

    Sumber : Perencanaan ebal Perkerasan Lentur Metode Analisa Komponen !ina Marga

    Keterangan : 1klim 1;G00mm/th maksudnya curah hujan yang terjadi selama 6 tahun di ba%ah

    G00mm.

    Pada bagian jalan tertentu, seperti persimpangan,

    pemberhentian atau tikungan tajam (jari#jari >0 m) ditambah

    dengan 0,. Pada daerah ra%a#ra%a ditambah dengan 6,0.

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-19

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    20/52

    h. 1ndeks 7ebal Perkerasan

    1ndeks 7ebal Pekerasan (17P) ialah suatu angka yang

    berhubungan dengan penentuan tebal perkerasan jalan yang

    nilainya didapat dengan nomogram pada Gambar 7.= sampai

    dengan Gambar 7.17. 5ntuk harga "AH ............................... (.H)

    9t "og  

    −−

    5,1 IPo

     IPt  IPo.................................................. (.)

    8imana :

      Mt 6I Beban lalu lintas selama umur rencana atas dasarsumbu tunggal 6I000 pon yang telah diperhitungkan

    terhadap $aktor regional.

      9t ungsi logaritma dari perbandingan antara kehilangan

    tingkat pelayanan dari 1P 1po sampai 1P1pt dengan

    kehilangan tingkat pelayanan dari 1po sampai 1pt6,.

      17P 1ndeks 7ebal Perkerasan

    887 8aya 8ukung 7anah

    aktor egional

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-20

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    21/52

    Gambar 7.=. Nm3ram 1

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-21

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    22/52

    Gambar 7.1

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    23/52

    Gambar 7.11. Nm3ram "

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-23

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    24/52

    Gambar 7.12. Nm3ram $

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-24

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    25/52

    Gambar 7.1". Nm3ram 0

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-25

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    26/52

    Gambar 7.1$. Nm3ram #

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-26

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    27/52

    Gambar 7.10. Nm3ram 7

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-27

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    28/52

    Gambar 7.1#. Nm3ram 9

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-28

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    29/52

    Gambar 7.17. Nm3ram =

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-29

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    30/52

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    31/52

    Tabel 7.=. Ke@s'e Kek%aa Rela'B (a)

    -umber : Perencanaan 7ebal Perkerasan "entur +etode &nalisa Komponen Bina +arga

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-31

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    32/52

    Batasan#batasan minimum 7ebal "apisan Perkerasan :

    6. "apis Permukaan tebal minimum (lihat Tabel 7.9) dari lapis

    permukaan jalan tergantung dari nilai 1ndeks 7ebal Perkerasan

    (17P).

    Tabel 7.1

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    33/52

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    34/52

    Peyelesa'a6

    6. 7entukan dahulu 'B segmen#nya dengan cara gra4s sebagai berikut.

    @. 7entukan nilai A&" untuk masing#masing jenis kendaraan sebagai berikut:

    1.  Sepeda motor 0,3 ton ⇒  sb. depan : 50 , sb. be!a"an# : 50 .

    $ % $ sb. tun##a! & $ sb. tun##a!

    %

    44

    160,8

    3,0.50,0

    160,8

    3,0.50,0  

      

     + 

     

      

      

    % 0,000000228

    2.  'endaraan pr(bad( 2 ton )1.1* ⇒ sb. depan : 50 , sb. be!a"an# : 50 .

    $ % $ sb. tun##a! & $ sb. tun##a!

    %

    44

    160,8

    2.50,0

    160,8

    2.50,0  

      

     + 

     

      

      

    % 0,0004

    3.  +n#"utan mum 2 ton )1.1* ⇒  sb. depan : 50 , sb. be!a"an# : 50 .

    $ % $ sb. tun##a! & $ sb. tun##a!

    %

    44

    160,8

    2.50,0

    160,8

    2.50,0  

      

     + 

     

      

      

    % 0,0004

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-34

    BR a$a lebih besar Persen!ase

    1 3$04 3$04 15 100$00

    2 3$04 3$07 13 6$67

    3 3$07 3$1 12 0$00

    4 3$1 3$12 9 60$00

    5 3$1 3$15 53$33

    6 3$1 3$1 6 40$00

    7 3$12 3$72 3 20$00

    3$15 4$22 1 6$67

    9 3$15 4$64 1 6$67

    10 3$1

    11 3$1

    12 3$1

    13 3$72

    14 4$22

    15 4$64

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    0

    90

    100

    3 3$5 4 4$5 5

    BR seg$en = #."%

    1.  ru" t(#a sumbu 25 ton )1.22* ⇒  sb. depan : 25 , sb. be!a"an# : 5 .

    $ % $ sb. tun##a! & $ sb. #anda

    %

    44

    160,8

    25.5,0

    160,8

    25.25,0  

      

     +  

      

     / 0,086

    % 2,416

    2.  ru" tra(!er 31,4 ton )1.2&2.2*⇒sb.ertama :1, sb.'edua : 35, sb.'et(#a : 34, sb.'eempat : 34.

    $ % $ sb. tun##a! & $ sb. #anda

    %

    44

    160,8

    4,31.35,0

    160,8

    4,31.1,0  

      

     + 

     

      

      &

    44

    160,8

    4,31.24,0

    160,8

    4,31.24,0  

      

     + 

     

      

      

    % 4,9283

    4.

    5.

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    35/52

    Perencanaan tebal perkerasan pada ruas jalan adalah sebagai berikut :

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-35

    1 %pd$ &otor' %ekuter'%pd$ (u#)ang 0$0000002 0$5 4302 5152 "."""% "."""

    2 %edan' %tation *agon' +eep 0$000001 0$5 1005 1205 ".""" ".""11

    3 ,plet' ! o#)i' %u)ur)an 0$000001 0$5 1795 1935 ".""1 ".""1/

    4 Pick -p dan &o)il .antaran 0$000001 0$5 61 61 ".""" "."""8

    5 Bus 0$3005677 0$5 90 100 1#.%'%% 1%."'80

    6 ruck 2 %u#)u' &o)il angki 0$2174125 0$5 211 271 ''.#/" '.0%0

    7 ruck 3 %u#)u tande# 2$7415725 0$5 6 16 8.''0/ '1.#'

    ruck andengan' &o)il %e#i railer 4$92262 0$5 5 15 1'.#'"/ #.'1

    %/."1 1"#.# 8".'" 8".'"

    P

    /2  FP

    2P 23 2T 2R2 4R'""# 4R'"1#5o. enis *endaraan

    Direncanakan u/ aston' nilai roug8ness 1000 ##/k# :Po = 3$9;3$5

    +alan kolektor< R = 0$2

    :Pt = 1$5;2$0 < a#)il :Pt = 2

    >u#l$ (end )erat = 1002711615/9555 ? 100 = 4$20

    !ura8 8u>an = 750 ##/t8 < kelandaian = 12

    FR = 1$5 < !BR = 3$05 DD = 3$9

    unakan @o#ogra# 4$

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    36/52

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-36

     7anah dasar (sub grade) dengan harga 'B >,0 *, didapatkan dayadukung tanah (887) >,I0. 8engan "A I0 dan 6, diperoleh I, (Lomogram 3)

    "apisan pondasi ba%ah (sub base course) menggunakan sirtu / pitrun(kelas B) dengan harga 'B 0 *, didapatkan daya dukung tanah(887) G,6. 8engan "A I0 dan 6, diperoleh >,H0(Lomogram 3).

    "apisan pondasi atas (base course) menggunakan batu pecah kelas Bdengan harga 'B I0 *, didapatkan daya dukung tanah (887) G,I.8engan "A I0 dan 6, diperoleh >,@0 (Lomogram 3).

    6TP = 8.%

    3apis su))ase

    3apis )ase

    3apis per #ukaan

    6TP = #.%

    6TP = #.1%3.1

    %3.5

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    37/52

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-37

    e)al lapisan per#ukaan surAace course' D1 

    :P = a1$ D1

    3$10 = 0$35 $ D1

    D1   = 3$20 / 0'35

    = $5 c# te)al #ini#u# = 5 c#

    Dipakai D1 se)esar 10 c#$

    e)al lapisan pondasi atas )ase course' D2

    :P = a1$ D1  a2$ D2

    3$5 = 0$35 $5 0'13 D2

    D2   = 3'09 c# C te)al #ini#u# = 20 c#

    Dipakai D2 se)esar 20 c#$

    e)al lapisan pondasi )aa8 su) )ase course' D3 

    :P = a1$ D1  a2$ D2  a3$ D3

    $ 5 = 0$35 9$14 0$13 3$09 0$12 $ D3

    D3 = 40$2 c# ≈ 45 c# te)al #ini#u# = 10 c#

    Dipakai D3 se)esar 45 c#$

    )7RF3-2)7RF3-2

    B3)2 -7R)2B3)2 -7R)2

    )7BB3)2 -7R)2)7BB3)2 -7R)2

    91=1"c$

    9'='"c$

    9#=0%c$

    )7B,R392)7B,R392

    -BR '.:-BR '.:

    )7RF3-2)7RF3-2

    B3)2 -7R)2B3)2 -7R)2

    )7BB3)2 -7R)2)7BB3)2 -7R)2

    91=1"c$

    9'='"c$

    9#=0%c$

    )7B,R392)7B,R392

    -BR '.:-BR '.:

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    38/52

    "&71E&L:

    encanakan perkerasan jalan dengan data sebagai berikut:

    • Perkerasan lentur dengan +etode Bina +arga (&nalisa Komponen)• 5mur perencanaan jalan: 60 tahun

    •  Falan arteri 3/@ 58.• "apis permukaan saat ini berupa lapisan penetrasi (lapen) dengan

    tingkat kekesatan (roughness) @00 mm/km.

    • Kelandaian rata#rata * dengan persentase kendaraan berat @ *dan curah hujan rata#rata 0 mm/th.

    • Bahan perkerasan:• -ur$ace Eot olled &sphalt (E&)• Base course batu pecah klas &• -ub base pitrun klas &

    • 8ata "alu "intas saat ini (@00>):• Kendaraan ringan (@ ton) : @00• Bus (G ton) : >•  7ruk @ as (6I,@ ton) : 60

    • 'B subgrade hasil pengukuran: >*, >*, H*, 3*, *, >*, *,*, >*, I*, 3*, 3*, @*, >*, 3*.

    • 8esain jalan saat ini tahun @00>, rencana jalan dioperasikan padatahun @00 dengan pertumbuhan kendaraan . * / tahun.-edangkan pada saat jalan dioperasikan selama umur rencanapertumbuhan kendaraan 60 * per tahun

    Perencanaan meliputi:a. 'B desain (pakai cara gra4s) (60*)b. "AP, "A&, "A7 dan "A (6*)c. 7ebal perkerasan lentur (@*)

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-38

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    39/52

    7.9. ESAN PERKERASAN JALAN ENGAN ,ARA AAS/T (1=72)

    -eperti +etode &nalisa Komponen, maka metode &&-E7J ini

    mempunyai beberapa parameter yang berpengaruh dalam penentuan tebal

    perkerasan. Parameter tersebut adalah daya dukung tanah dasar (soil

    support % Si), $aktor regional (r), persentase jumlah kendaraan di lajur kiri

    (') indeks permukaan, koe4sien lapis perkerasan (ai), $aktor regional, indeks

    tebal perkerasan dan tebal perkerasan.

    umus umum untuk metode &&-E7J ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

    :LED5LE PAVEMENT

    19,5*1)

    109440,020,0*1)!o#36,9

    18!o#

    ++

    +−+=

    SN 

    t G

    SN t W 

      ,aaa : Earga -L dalam satuan inch ( @,3 cm)

      atau e%';ale *e3a R%m%s 5'a Mar3a sbb 6

      ,aaa : Earga 17P dalam cm

    8imana :   

     

     

     

     

    −−

    =5,12,4

    2,4!o#   t 

     P 

    t G

     Oang harus diketahui dulu :

    Mt6I total Auivalent &!le "oad (A&") D total standard 6I.000 lbs

    atau I.6H ton beban gandar D selama umur rencana (design

    li$e) yang mele%ati perkerasan *' la+%r re-aa.

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-39

    *0,3)3.2,01

    !o#   −++i

     R

       

     

     

     

     −++   0,3

    20,13.2,0

    1!o#

      DDT 

     R19,5

    154,2

    109440,020,01

    54,2!o#36,9

    18!o#

       

     

     

     

     

       

     

     

     

     

    +

    ++−+=

     ITP 

    t G ITP 

    t W 

    1

    2

    1

    2 3

    4

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    40/52

    egional $actor, ( $aktor iklim yang tergantung dari banyak

    curah hujan, kemungkinan tanah membeku ($roQen), tanah

    kering (padang pasir) dll.

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-40

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    41/52

    -i harga -oil -upport, harganya dapat dikorelasi langsung dengan

    harga 'B dari tanah subgrade dan perkerasan.

      (untuk Bina +arga istilahnya 887 8aya 8ukung 7anah)

    Pt  4nal serviceability per$ormance dari perkerasan pada akhir

    umur rencana

    yaitu : @, untuk jalan raya utama (major high%ay)

      @,0 untuk jalan raya secondary.

    Sara : untuk 1ndonesia Pt  @,0 untuk jalan utama

    6, untuk jalan kollektor dan lokal.

     Oang dicari :

    -L harga -tructural Lumber dari perkerasan

    -L a6 86 C a@ 8@ C a> 8> C RRR..

    ai  structural coe?cient untuk lapisan perkerasan.

    8i  tebal lapisan perkerasan (dalam inches)

    &tau cara Bina +arga:

    17P a6 86 C a@ 8@ C a> 8> C RRR , 8i dalam cm

     

    LAJUR REN,ANA  lajur yang menerima beban dan volume lalu#

    lintas terbesar.

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-41

    3

    4

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    42/52

    SL SUPPRT (S')

    Pada metode &&-E7J, soil support (-i) ini mempunyai korelasi dengan

    'Bsubgrade,

    Lilai soil support ini dapat dilihat dari Gambar 7.7.

    Gambar 7.7. Krelas' S'l S%&&r *a ,5R

    'ontoh: 'B maka nilai -i >.G

    REGNAL :A,TR (:R)

    aktor egional () ialah $aktor setempat, untuk cara &&-E7J ini

    disesuaikan dengan kondisi iklim di negara &merika. Lilai ini menyangkut

    keadaan lapangan dan iklim, yang dapat mempengaruhi keadaan

    pembebanan, daya dukung tanah dasar dan perkerasan. Lilai aktor

    egional () didapat berdasarkan kondisi iklim setempat sebagai berikut:

    Kondisi iklim tropis (kemarau dan penghujan) : 0.@

    to 6.0

    Kondisi iklim dengan musim semi, panas dan dingin : 0.>

    to 6.

    Kondisi iklim dengan musim dingin mempunyai ukuran salju besar : 3.0

    to .0

    STRUKTURAL LAYER (a')

    Koe4sien kekuatan relati$ (ai) masing#masing bahan dan kegunaannya

    sebagai lapis permukaan, pondasi, dan pondasi ba%ah ditentukan secara

    korelasi sesuai jenis materialnya. Lilai koe4sien kekuatan relati$ (a)

    ditunjukkan pada Tabel7.12.

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    1 2 3 4 5 10 50 100 200

    1.01.0 2.02.0 3.03.0 4.04.0 5.05.0 6.06.0 7.07.0 8.08.0 9.09.0 10.010.0

    Soil Support Value (Si)Soil Support Value (Si)

    California earin! "atio (C")California earin! "atio (C")

    7-42

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    43/52

    Tabel 7.12. Ke@s'e Kek%aa La&'s Perkerasa (a')

    (J"AE &&-E7J 'J++177AA JL 8A-19L, 6G@)

    KJ+PJLAL PAKA&-&L 'JA. ai

    a) "&P1-&L &7&- (-5&'A 'J5-A)

    • campuran di jalan (di tempat)&' ( roadmi!, lo% stability)

    • hot mi! (&+P), high stability &'• sand asphalt

    b) B&-A 'J5-A

    • -andy 9ravel (sirtu),• 'rushed stone, class &• 'ement#treated base

    • Bituminous treated (&7B") S&7B

    o 'oarse D 9raded

    o -and asphalt

    • "ime#treated (campuran kapurS batu).

    c) -ubbase

    • -andy 9ravel, sirtu class B• -and atau -andy#clay

    0,@0

    0,330,30

    0,00,63

    0,6#0,@>

    0,>30,>0

    0,6#0,>0

    0,660,0#0,66

    Persease Ke*araa 5era Pa*a La+%r Re-aa

    Kendaraan#kendaraan melintasi jalan secara berulang pada jalannya, maka

    lintas ekivalen yang merupakan beban bagi perkerasan jalan diperhitungkan

    hanya untuk satu lajur yaitu lajur dengan jumlah lintasaan kendaraan berat

    terbanyak, dalam hal ini lajur tersebut merupakan lajur rencana. "ajur

    rencana tersebut biasanya adalah lajur terluar dari jalan, di 1ndonesia lajur

    tersebut adalah lajur kiri jalan.

    Persentase kendaraan berat pada lajur rencana atau lajur kiri berdasarkan

     jumlah kendaraan untuk satu arah pergerakan kendaraan dapat dilihat pada

    Gambar 7.9.

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-43

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    44/52

    Gambar 7.9. Persease J%mla4 Ke*araa 5era (,mmer-'alVe4'-le)

    Pa*a La+%r Re-aa

    'ontoh: Bila diketahui "E 6000 kendaraan maka persentase kendaraan

    berat (commercial vehicle) yang berada di lajur rencana adalah I0*.

    ,NT/ ESGN PAVEMENT ,ARA AAS/T

    5'la *'kea4%' k*'s' +ala seba3a' ber'k%

    •  Falan bebas hambatan 3/@ 8

    • 5mur rencana @0 tahun

    • "alu lintas harian rata#rata: 6I.H0I kendaraan

    • "alu lintas harian rata#rata truk: 63* dari "E

    •Pertumbuhan volume lalu lintas: @*

    • Klasi4kasi beban sumbu kendaraan berdasarkan pengukuran

    "oadometer dapat dilihat pada Tabel berikut.

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-44

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    45/52

     7able 6&n A!ample o$ 7ra?c 8ata rom a "oadometer -tation

    (8ata $rom 7able M#3)N

    -ingle &!le 7andem &!le

    &!le load groups(kip)

    Lo. o$ a!lesper 6000

    trucks

    &!le loadgroups (kip)

    Lo. o$ a!les per6000 trucks

    5nder >000 lbs [email protected] 5nder H000lbs

    0.>I

    ># HHG.H H#6@ 6HG.0#I @@I.@ 6@#6I 6>.HI#6@ HI.I 6I#@3 6>G.3

    6@#6H @>0.G @3#>0 6G6.06H#6I 63.@ >0#>@ .>6I#@0 60G.H >@#>3 >6.@@0#@@ >G.@ >3#>H @.0@@#@3 60.0 >H#>I 6H.3@3#@H 0.>I >I#30 6.@

    @H#@I 0.6G 30#3@ 60.@I#>0 0.6G 3@#33 G.@

    33#3H @.G  'ommon 3H#3I 6.IH  (@@, t) 3I#0 6.IH

      -pecial 0#@ 0.6G  (@3, t) @#3 0.6G

    KNS KLM

    • A91JL&" &'7J 6,0 ( )

    •  7his data is used in this design method.

    • 8ata dari the Misconsin &utomatic 8ata 6GHT untuk 1nterstate Lo.G0 (1#G0), near Le%ville, Misconsin.

    • 8ata ini juga merupakan reprentative dari beban a!le (gandar) untukroute kendaraan disebuah tempat di luar kota di negara#negara

    bagian +id#Mestern, 5-&.

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-45

    common

    spec(a! 13,5 ton

    12 ton

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    46/52

    PAE175L9&L A&" 6I.000 lbs(Pt  @, dan -L >)

    &!le loadgroup (6000

    lbs)

    eprentativea!le load

    (6000 lbs)

    Auiv. $actor

    ( 8amageactor)

     Fumlah a!lesper 6000

    trucks

    Auivalent6I.000 lbs

    a!le load per6000 trucks.

    1 2 " $ " F $S'3le aFle8iba%ah > @ 0,000> 3@H,I 0,6>

    ># 0,06@ HHG,H I,0>#I , 0,03@ @@I,@ G,0

    I#6@ 60 0,6@ HI,I I6,3H6@#6H 63 0,30 @>0,G G@,>H6H#6I 6 0,I@ 63,@ 6@6,36I#@0 6G 6,@3 60G,H 6>H,3@0#@@ @6 6,I> >G,@ 6,3

    :::

    :::

    :::

    :::

    :::

    @I#>0 @G H,G@ 0,6G 6,>6

    Usingle 6,>0

    Ta*emaFles

    8iba%ah H 3 0,006 0,>I 0,00H#6@ G 0,00I HG,0 0,

    6@#6I 6 0,0 6>,H I,3

    6I#@3 @6 0,6G 6>G,3 @,6I@3#>0 @ 0,3I 6G6,0 G@,H>>0#>@ >6 0,G ,> 3>,GH>@#>3 >> 6,00 >6,@ >6,@0>3#>H > 6,@3 @,0 >6,6@

    :::

    :::

    :::

    :::

    :::

    @#3 > H,@ 0,6G >6,6@

    Utandem >H,36

     7otal 6,>0 C >H,36 G6H,6

    ∴ A&" 6I.000 lbs G6H,6 per 6.000 trucks

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-46

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    47/52

    -5&'A a6, 86 86

    EJ7 +1V &-PE&"7 'JL'A7A

    B&-A 'J5-A a@, 8@

      8@  (9&L5"&) 'B 'Bbase

    -5B B&-A a>, 8>

      8>  (9&L5"& -J1") 'B 'Bsubbase

    -5B 9&8A'B 'Bsubgrade

      6. 17P di atas subgrade  a6 86 C a@ 8@ C a> 8>

      @. 17P di atas subbase  a6 86 C a@ 8@

      >. 17P di atas base  a6 86

     'atatan : 5rutan mencari tebal 8 harus dari Persamaan > dahulu, kemudianPersamaan @, dan terakhir Persamaan 6.

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-47

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    48/52

    STRU,TURAL LAYER ,E:,ENTS (a')(J"AE &&-E7J 'J++177AA JL 8A-19L, 6G@)

    KJ+PJLAL PAKA&-&L 'JA. ai

    d) "&P1-&L &7&- (-5&'A 'J5-A)

    • campuran di jalan (di tempat) &'( roadmi!, lo% stability)

    • hot mi! (&+P), high stability &'• sand asphalt

    e) B&-A 'J5-A

    • -andy 9ravel (sirtu),• 'rushed stone, class &• 'ement#treated base• Bituminous treated (&7B") S &7B

    o 'oarse D 9raded

    o -and asphalt

    • "ime#treated (campuran kapur Sbatu).

    $) -ubbase

    • -andy 9ravel, sirtu class B

    • -and atau -andy#clay

    0,@0

    0,330,30

    0,00,63

    0,6#0,@>

    0,>30,>0

    0,6#0,>0

    0,660,0#0,66

    Easil perhitungan :

    a6 86  @,3

    a6 86 C a@ 8@  >,3   a@ 8@  0,GI

    a6 86 C a@ 8@ C a> 8>  ,   a> 8>  @,60

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-48

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    49/52

     7&+B&E&L :

    &

    -5&'A (&.')B

    B&-A 'B 600*'

    -5BB&-A 'B >0*8

    -5B9&8A 'B >*

    +isal : a6  0,33 (hot mi! di &+P)

    a@  crushed stone 0,63

    a>  sandy gravel/sirtu 0,66

    8idapat : 86  ,H6 inches 63,> cm ≈ 6 cm(dibulatkan ke 6 cm#an)

    8@  inches 6,I cm ≈ @0 cm (dibulatkan kekelipatan

    cm terdekat)

    8>  6G,6 inches 3I, cm ≈ 0 cm (dibulatkan kekelipatan cm terdekat)

    &M&- :

    • 'B pada permukaan lapisan selalu merupakan 'Bcomposit dari lapisan#

    lapisan tanah diba%ahnya.

    •  Fadi misal 'B di elevasi ' adalah 'Bcomposit antara -ubbase dan

    -ubgrade.

     7etapi bila 8>  3I, cm dapat dianggap bah%a 'Bcomposit 

    di ' 'Bsubbase  >0*.

      &rtinya ketebalan subbase sudah mencukupi untuk seolah#

      olah subbase bereaksi sendiri.

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    1SN 

    7-49

    2SN    3SN 

    1SN   a1 1  % 2,4

    2SN  a1 1 & a2 2 % 3,45   a2 2 % 0,98

    3SN  a1 1 & a2 2 & a3 3 % 5,55

      a3 3 % 2,10

    ( arus d(buat

    ( m(n(mum

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    50/52

    &kan tetapi :

    Bila 8> ; 3I, cm  'B di ' ; >0*

    • Bagaimana caranya mencari 'Bcomposit bila 8> ; 3I, cm W

    +isal 8>  >0cm  a> 8> 54,2

    3011,0   x 6,>0

    3SN   diketahui (diatas subgrade 'B >*) ,

     Fadi : -L> D 6,>0

    yang ada

    , D 6,>0 3,@

    Perhitungan 'Bcomposit diatas subgrade dapat dicari sbb :

    'B 'Bcomposit !  -i  k.! (belum diketahui)

    Mt6I  GH@6300  log Mt6I  H.GI

    Pt  @, 6,0

    8engan rumus yang sama dicari harga - i yang memenuhi persamaan

    &&-E7J sehingga dihasilkan -L@  3,@

    8ari gra4k &&-E7J (di hal. @@, igure 111#6), atau juga kalau mau lebih tepat

    pakai Persamaan (6)

    di dapat -i  ,>

     Fadi 'Bcomposit oleh subgrade C subbase di level ' X 6@*

    +odul Rekayasa Jala Raya (PS!1"#$)

    7-50

    2SN 

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    51/52

  • 8/18/2019 MODUL 7 ppj

    52/52

    5ntuk 'Bbase  anu  -i  sesuatu

    Mt6I  GH@6300 Pt  @, dan 6,0 S -L @,H@

    8idapat (dari gra4k &&-E7J)

    -i X I,

    8idapat 'Bcomposit base X I*.

    Ksek%es'ya, lapisan sur$ace menjadi lebih tebal dari 6 cm.