Modul 1 Promodel

27
Modul 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Simulasi adalah tiruan operasi dari proses nyata atau sistem dari waktu ke waktu, apakah dilakukan dengan tangan atau dengan komputer simulasi melibatkan pembuatan sejarah tiruan dari bentuk mesin, dan pengamatan atas sejarah tiruan untuk menarik kesimpulan mengenai karakteristik pengoperasian sistem nyata, dan sesuai berkembangnya waktu ke waktu dipelajari dengan mengembangkan suatu model simulasi, model ini biasanya mengambil bentuk seperangkat asumsi yang berhubungan dengan operasi sistem.Sedangkan sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan obyek yang dihubungkan bersama didalam beberapa interaksi regular atau independent kearah pencapaian beberapa tujuan. Seringkali sistem juga didefinisikan sebagai kumpulan entitas (manusia atau mesin), yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Beberapa istilah komponen sistem harus diketahui dan dipahami sehingga dapat menganalisa sistem. Sebuah entitas adalah objek yang menjadi perhatian kita dalam sistem. Sebuah server adalah entitas yang melakukan fungsi –fungasi tertentu atau berinteraksi dengan entitas lain dalam menjalankan suatu aktivitas. Suatu atribut adalah karakteristik yang dimiliki oleh sebuah entitas.

description

laporan software promodel

Transcript of Modul 1 Promodel

Modul 1BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSimulasi adalah tiruan operasi dari proses nyata atau sistem dari waktu ke waktu, apakah dilakukan dengan tangan atau dengan komputer simulasi melibatkan pembuatan sejarah tiruan dari bentuk mesin, dan pengamatan atas sejarah tiruan untuk menarik kesimpulan mengenai karakteristik pengoperasian sistem nyata, dan sesuai berkembangnya waktu ke waktu dipelajari dengan mengembangkan suatu model simulasi, model ini biasanya mengambil bentuk seperangkat asumsi yang berhubungan dengan operasi sistem.Sedangkan sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan obyek yang dihubungkan bersama didalam beberapa interaksi regular atau independent kearah pencapaian beberapa tujuan. Seringkali sistem juga didefinisikan sebagai kumpulan entitas (manusia atau mesin), yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.Beberapa istilah komponen sistem harus diketahui dan dipahami sehingga dapat menganalisa sistem. Sebuah entitas adalah objek yang menjadi perhatian kita dalam sistem. Sebuah server adalah entitas yang melakukan fungsi fungasi tertentu atau berinteraksi dengan entitas lain dalam menjalankan suatu aktivitas. Suatu atribut adalah karakteristik yang dimiliki oleh sebuah entitas. Pada kasus ini tentang bagaimana penggunaan waktu, supaya waktu yang tersedia bisa digunakan seefektif dan seefisien mungkin sehingga dapat meminimalkan biaya produksi. Dalam aktifitas pada CV. Jaya Karya 1 stasiun kerja Ukir dan Potong, 2 stasiun kerja Pengamplasan, 1 stasiun kerja QC dan 1 stasiun kerja Perakitan. untuk pembuatan produk yaitu berupa kursi.Antrian terhadap kasus ini bertujuan untuk menentukan banyaknya rata-rata panjang antrian dan rata-rata waktu tunggu untuk tiap aktifitas pada masing-masing stasiun kerja. Sedangkan untuk server bertujuan mencari rata-rata kedatangan, rata-rata kepergian serta utilitas masing-masing departemen.

1.2 Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan suatu pokok pemasalahanya yaitu:1. Bagaimana mengambil keputusan dengan efektif dan efisien dengan mengunakan software promodel ?2. Bagaimana membuat kerangka urutan proses produksi pada tiap-tiap server ?3. Bagaimana mengaplikasi software promodel sesuai dengan urutan produksi pada tiap-tiap server ?

1.3 Pembatasan MasalahAgar pembahasan yang dilakukan lebih terarah maka praktikum ini dibatasi pada hal sebagai berikut:2. Proses produksi didapatkan secara jelas dan nyata sesuai dengan studi kasus yang ada.3. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software promodel.

1.4 Tujuan PraktikumAdapun tujuan praktikum ini adalah:1. Mahasiswa mampu memahami teori simulasi untuk permodelan sistem sesuai dengan aplikasi secara langsung pada perusahaan manufaktur.2. Mahasiswa mampu mengaplikasi teori simulasi untuk permodelan sistem secara jelas dan mudah dengan menggunakan software promodel.3. Mahasiswa dapat mengetahui fenomena antrian dalam proses produksi pada perusahaan manufaktur.4. Mahasiswa mampu menganalisa panjang antrian dan server.5. Melatih mahasiswa untuk dapat berfikir secara terintegrasi tentang proses produksi dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.6. Mahasiswa mampu memahami teori simulasi untuk permodelan sistem sesuai dengan aplikasi secara langsung pada perusahaan manufaktur.7. Melatih mahasiswa untuk dapat melakukan perencanaan produksi berdasarkan data-data yang ada dan memperkirakan proyeksi semua kebutuhan material, mesin dan tenaga kerja yang mungkin diperlukan.1.5 Sistematika PenulisanSistematika penulisan praktikum ini adalah sebagai berikut:Bab I PendahuluanBab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan praktikum dan sistematika penulisan.Bab II Landasan TeoriBab ini menjelaskan tentang dasar teori dan metode perencanaan produksi dari semua kasus yang ada.Bab III Pengumpulan dan Pengolahan DataBab ini berisi pengumpulan dan pengolahan data dari program promodel.Bab IV AnalisaBab ini berisi tentang analisa dari semua kasus yang telah diolah pada pengolahan data.Bab V Kesimpulan dan SaranBab ini berisi kesimpulan dan saran.

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Pemodelan SistemPermasalahan dunia nyata biasanya menjadi sangat komplek, sehingga deskripsi total tentang masalah tersebut, jika dipandang sebagai suatu sistem menjadi sulit dikelola. Selain itu tidak semua faktor yang ada dalam dunia nyata relevan terhadap masalah dan solusinya. Untuk itu diperlukan deskripsi parsial yang sesuai dengan permasalahan yang bersangkutan. Deskripsi parsial tersebut dikenal sebagai proses karakterisasi sistem.Karakterisasi sistem sering kali dinamakan simplikasi dan idealisasi. Proses simplikasi adalah proses penyederhanaan, dimana dilakukan pemilihan terhadap faktor faktor yang relevan saja terhadap permasalahan, sehingga faktor tersebut yang dipertimbangkan dalam penyelesaian permasalahan. Proses idealisasi adalah proses pengarahan permasalahan dunia nyata yang semula sangat kompleks dan sulit dikelola menjadi kondisi yang lebih ideal untuk diselesaikan. Sistem adalah sekelompok elemen yang mempunyai karakteristik spesifik atau mempunyai atribut yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem didefinisikan oleh Schmidt dan Taylor (1970) sebagai suatu kumpulan dari entitas seperti manusia dan mesin yang berinteraksi bersama mencapai suatu tujuan [Law A.M,2000]. Dalam prakteknya yang disebut sistem tergantung pada tujuan dari suatu studi tertentu. Sebagai contoh, adalah antrian nasabah bank. Sebuah system dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi diluar system. Perubahan perubahan tersebut terjadi diluar system. Penentuan system dan lingkungannyaditentukan oleh tujuan studi yang dilakukan. Karena itu, kumpulan entitas yang munyusun sebuah system bagi sebuah studi mungkin saja merupakan sebuah dari system tersebut atau yang lain [Law A.M,2000].

2.2 Antrian2.2.1 Teori AntrianTeori antrian diciptakan dan mulai dikembangkan oleh seorang ahli matematika Denmark yang bernama A.K. Erlang.Fenomena menunggu adalah hasil langsung dari keacakan dalam operasi sarana pelayanan (Taha, 1997). Secara umum kedatangan pelanggan tidak diketahui sebelumnya, karena jika dapat diketahui maka pengoperasian sarana tersebut dapat dijadwalkan sedemikian rupa sehingga akan sepenuhnya menghilangkan keharusan untuk menunggu.Walaupun teori antrian sendiri tidak langsung memecahkan persoalan, teori antrian menyumbangkan informasi penting yang diperlukan untuk membuat suatu pengambilan keputusan seperti dengan cara memprediksi beberapa karakteristik dari antrian seperti waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan. Apabila kedua waktu ini dapat diketahui secara pasti maka akan sangat mudah dalam melakukan penjadwalan fasilitas pelayanan. Akan tetapi waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan ini cenderung tidak pasti, sehingga menimbulkan dua masalah yang saling berkaitan, pertama apabila fasilitas pelayanan terlalu banyak akan menurunkan tingkat utilisasi fasilitas pelayanan tersebut yang berarti meningkatkan waktu menganggur dari fasilitas tersebut sehingga merugikan investasi yang telah dilakukan. Kedua, jika fasilitas pelayanan kurang maka akan terjadi antrian yang lama yang nantinya akan menimbulkan biaya sosial seperti kenyamanan pengguna yang terganggu.

2.2.2 Konsep-konsep Dasar AntrianTujuan dasar model antrian adalah untuk meminimumkan total biaya, yaitu biaya langsung penyediaan fasilitas pelayanan dan biaya tidak langsung karena pelanggan harus menunggu untuk dilayani, bila suatu sistem mempunyai fasilitas pelayanan lebih dari jumlah optimal, ini berarti membutuhkan investasi modal yang berlebihan, tetapi bila jumlahnya kurang dari optimal hasilnya adalah tertundanya pelayanan (Subagyo dkk,1983).Situasi keputusan sering kali timbul dimana unit satuan yang datang untuk memperoleh pelayanan (orang, barang) harus menunggu sebelum memperoleh pelayanan yang diinginkan. Apabila aturan yang mengatur kedatangan (arrival), unit penerima pelayanan, waktu pelayanan (Service Time) san urutan kedatangan satuan penerimaan pelayanan (spp) diketahui (mungkin berdasarkan pengalaman atau hasil penelitian), maka sifat atau ciri ciri dalam situasi antrian dapat dipelajari dengan menggunakan peralatan matemaika dengan mudah.Tujuan mempelajari teori antrian adalah untuk menentukan beberapa karakteristik yang menjadi ukuran performasi dari sistem pelayanan yang dipelajari.1. Berapa lama obyek yang harus dilayani tersebut menunggu sampai dilayani.2. Persentase waktu menganggur dari fasilitas pelayanan.Dalam hal ini semakin lama waktu menuggu yang dialami oleh obyek yang membutuhkan pelayanan, akan semakin kecil kemungkinan fasilitas menganggur, begitu juga sebaliknya. Ukuran performasi yang telah diperoleh selanjutnya biasa digunakan untuk memilih tingkat pelayanan yang optimal diantara situasi yang bertentangan tersebut.

2.2.3 Unsur - Unsur Dasar Model AntrianWalaupun pola kedatangan dan kepergian adalah faktor faktor yang penting dalam analisis antrian, terdapat juga faktor- faktor penting lain dalam pengembangan model model antrian (Taha, 1997): 1. Faktor pertama adalah cara memilih pelanggan dari antrian untuk memulai pelayanan, biasanya disebut peraturan pelayanan.2. Faktor kedua berkaitan dengan rancangan sarana tersebut dari pelaksanaan pelayanan. Sarana pelayanan lebih dari satu pelayan dan menawarkan pelayanan yang sama sehingga dikatakan memiliki pelayanan sejajar. Sarana pelayanan yang dapat dilalui pelanggan sebelum pelayanan diselesaikan. Situasi yang dihasilkan biasanya dikenal sebagai antrian serial tandem queue. Rancangan paling umum dari sebuah sarana pelayanan mencakup baik stasiun pengolahan serial atau paralel. Ini menghasilkan antrian jaringan net work queue.3. Faktor ketiga berkaitan dengan ukuran antrian yang diijinkan.Dalam beberapa situasi tertentu, hanya sejumlah unit item tertentu yang diijinkan, kemungkunan karena batasan ruang (misalnya, ruang untuk mobil ditempay pengisian bensin). Setelah antrian memenuhi kapasitas, pelanggan yang baru tiba tidak dapat masuk kedalam antrian. 4. Faktor keempat berkaitan dengan sifat sumber yang meminta pelayanan kedatangan pelanggan. Sumber pemanggilan calling source dapat mennghasilkan sejumlah terbatas pelanggan atau secara teoritis sejumlah tak terbatas pelanggan.

2.2.4 Elemen Elemen Pokok Dalam Sistem AntrianElemen elemen dasar dari model antrian tergantung pada faktor faktor sebagai berikut [Dubagyo dkk, 1985] :1. Sumber Masukan (Input)Sumber masukan dari suatu sistem antrian dapat terdiri atas suatu populasi orang, barang, komponen atau kertas kerja yang datang pada sistem yang dilayani. Bila populasi relatif besar sering di anggap bahwa hal itu merupakan besaran tak terbatas. Anggapan ini adalah hampir umum karena perumusan sumber masukan yang tak terbatas lebih sederhana dari pada sumber yang terbatas. Suatu populasi dinyatakan besar bila populasi tersebut besar dibanding dengan kapasitas pelayanan.2. Pola KedatanganPola kedatangan yang biasa terjadi pada suatu sistem antrian diantaranya adalah pola kedatangan teratur, pola kedatangan random (acak), pola kedatangan yang dipengaruhi aspek lain dan sebagainya. Besarnya selang waktu suatu kedatangan dengan kedatangan berikutnya disebut selang waktu kedatangan.

3. Kepanjangan AntrianBanyak sistem antrian dapat menampung jumlah individu-individu yang relatif besar, tetapi ada bebarapa sistem yang mempunyai kapasitas terbatas. Bila kapasitas antrian menjadi faktor pembatas jumlahnya individu yang dapat melayani dalam sistem secara nyata, berarti sistem mempunyai kepanjangan antrian terbatas dan model antrian terbatas untuk menganalisa sistem tersebut4. Disiplin AntrianDisiplin antrian adalah aturan dalam mana para pelanggan dilayani. Aturan ini dapat didasarkan pada yang pertama masuk, pertama keluar (PMPK, kalam bahasa inggris FIFO) (yakni, pelayanan menurut urutan kedatangan), yang terakhir masuk pertama keluar (PMPK, dalam bahasa inggris disingkat FIFO) (contohnya, pelanggan yang datang paling akhir mendapat pelayangan yang berikutnya), secara acak, atau berdasarkan prioritas. Service in Random Order (SIRO) artinya panggilan didasarkan pada peluang random, tidak mempertimbangkan siapa dulu yang datang. Priority Service (PS) artinya prioritas pelayangan diberikan pada mereka yang mempunyai prioritas yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mempunyai prioritas lebih rendah, meskipun yang terakhir ini kemungkinan sudah lebih dahulu tiba dalam garis tunggu.5. Mekanisme PelayananPola pelayanan biasanya dicirikan oleh waktu pelayanan (service time), yaitu waktu yang dibutuhkan seorang pelayan untuk melayani seorang pelanggan. Waktu pelayanan ini dapat bersifat deterministik, atau berupa suatu variabel acak yang distribusi probabilitasnya sianggap telah diketahui. Bila tidak disebutkan secara khusus, maka anggapan dasarnya adalah bahwa satu pelayan saja dapat melayani secara tuntas urusan seorang pelanggan.6. Keluar (Exit)Sesudah individu selesai dilayani, dia keluar (exit) dari sistem. Sesudah keluar, dia mungkin bergabung dengan populasi asal dan mempunyai probabilitas yang sama untuk memasuki sistem kembali, atau dia mungkin bergabung dengan populasi lain yang mempunyai probabilitas yang lebih kecil dalam hal kebutuhan pelayanan tersebut kembali.

2.2.5 Model - Model AntrianAda empat tipe model antrian, yaitu (Subagyo, dkk, 1985) :1. Single Chanel - Single PhaseSistem antrian ini terdiri dari satu fasilitas pelayanan, dimana objek yang masuk pada sistem ini akan dilayani oleh fasilitas tunggal.M = antrianS = fasilitas pelayanan (server)

Sistem antrian

MSM SumberKeluar

PopulasiGambar 2.1 Single chanel - single phase2. Single Chanel - Multi PhaseSistem antian ini terdiri dari multi fasilitas pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan. Sistem antrian

SMSM Sumber Keluar

PopulasiGambar 2.2 Single chanel - multi phase

3. Multi Chanel - Single PhaseSistem antrian ini terdiri dari multi (lebih dari satu fasilitas pelayanan) dimana objek yang masuk dalam sistem akan dilayani oleh fasilitas yang sedang menganggur.

Sistem antrian

S Sumber Keluar

M

S Populasi

Gambar 2.3 multi chanel - single phase

4. Multi Chanel - Multi PhaseBentuk ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahap dengan beberapa stasiun pelayanan.

SSMMSMSSistem antrian Sumber Keluar

PopulasiGambar 2.4 multi chanel - multi phase

2.3 Biaya Model AntrianTujuan biaya model antrian adalah menghitung tingkat pelayanan (kecepatan pada pelayanan atau jumlah stasiun pelayanan) yang diimbangi dengan biaya yang saling bertentangan, sebagai berikut :2.3.1 Model Model Keputusan AntrianPengambilan keputusan menyangkut antrian berkaitan dengan peningkatan hasil karya sistem melalui penggunaan model keputusan yang sesuai. Model ini dibangun dengan menggunakan sifat operasi yang cocok, pada akhirnya menetapkan parameter optimum, parameter yang mana mencakup laju pelayanan, jumlah pelayanan atau panjang antrian maksimum yang diperkenankan.Optimasi parameter dapat dilihat dari bermacam-macam cara tergantung pada keinginan pengambil keputusan. Pandangan yang paling umum didasarkan pada keputusan yang meminimumkan jumlah pelayanan dan antrian persatuan biaya waktu (Siagan, 1987).Sifat dari beberapa situasi antrian mencakup penggunaan model-model keputusan biaya. Khususnya, biaya menunggu paling sulit ditentukan.Untuk mempelajari hal ini situasi antrian digolongkan didalam tiga kategori besar berikut ini:

Gambar 2.5 Model keputusan biaya dalam model antrianModel yang ideal adalah kalau kita menentukan taksiran terpercaya dari parameter biaya yang diperlukan. Kadang-kadang sukar bahkan tidak mungkin menaksir parameter biaya terutama yang menyangkut waktu tunggu. Oleh kareana itu kita harus mencari kriteria optimalisasi yang lain seperti apa yang dinamakan model tongkat aspirasi atau aspiration level yang digunakan bila model biaya tidak dapat lagi digunakan dalam praktek (Siagian, 1987).

BAB IIIPENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengumpulan Data

3.2 Pengolahan Data 3.2.1 Pengolahan Data Manual1. Sistem produksi a. Layout

Gambar 3.1 Model awal layout

b. Tata Urutan ProsesTata urutan proses adalah sebagai berikut:

c. Asumsi AsumsiJumlah server dalam sistem produksi: Tabel 3.2 Jumlah server dalam sistem produksiNoStasiun KerjaJumlah Server

1

2

3

4

a. Aktivitas Stasiun............

Gambar 3.2 Produksi di stasiun kerja................ Awal : Akhir : Resources :

3.2.2 Pengolahan Data Menggunakan Software.3.2.2.1 Uji Distribusi Data Dengan Menggunakan Stat:Fit PromodelLangkah langkah dalam melakukan uji distribusi data dengan menggunakan Stat:Fit Promodel1. Buka software ProModel kemudian pilih Stat Fit pada bagian bawah.2. Masukkan input data waktu kedatangan pada data table.3. Setelah data selesai diinput, pilih autofit.4. Untuk mencari grafik, pilih distribution viewer.5. Isikan hasil autofit pada kolom yang ada pada distribution viewer.6. Catat hasil mean dan standar deviasi yang tampil pada kolom atas.7. Pilih grafik.

1. Waktu Antar Kedatangana. Input DataInput pengolahan data ProModel dengan Stat:FitTabel 3.3 Input waktu antar kedatangan

b. Hasil AutoFitHasil pengolahan data ProModel dengan Stat:FitTabel 3.4 Hasil autofit waktu antar kedatangan

c. Grafik Grafik pengolahan data ProModel dengan Stat:Fit

Gambar 3.6 Grafik waktu antar kedatangan

2. Ukur dan Potonga. Input DataInput pengolahan data ProModel dengan Stat:FitTabel 3.5 Input ukur dan potong

b. Hasil AutoFit Hasil pengolahan data ProModel dengan Stat:FitTabel 3.6 Hasil autofit ukur dan potong

c. Grafik Grafik pengolahan data ProModel dengan Stat:Fit

Gambar 3.7 Grafik ukur dan potong3. Pengamplasana. Input DataInput pengolahan data ProModel dengan Stat:FitTabel 3.7 Input pengamplasan

b. Hasil AutoFit Hasil pengolahan data ProModel dengan Stat:FitTabel 3.8 Hasil autofit pengamplasan

c. GrafikGrafik pengolahan data ProModel dengan Stat:Fit

Gambar 3.8 Grafik pengamplasan4. QCa. Input DataInput pengolahan data ProModel dengan Stat:FitTabel 3.9 Input QC

b. Hasil AutoFit Hasil pengolahan data ProModel dengan Stat:FitTabel 3.10 Hasil autofit QC

c. Grafik Grafik pengolahan data ProModel dengan Stat:Fit

Gambar 3.9 Grafik QC5. Perakitana. Input DataInput pengolahan data ProModel dengan Stat:FitTabel 3.11 Input perakitan

b. Hasil AutoFit Hasil pengolahan data ProModel dengan Stat:FitTabel 3.12 Hasil autofit perakitan

c. Grafik Grafik pengolahan data ProModel dengan Stat:Fit

Gambar 3.10 Grafik perakitan3.2.2.2 Pembuatan Model Dengan ProModelLangkah dalam pembangunan model untuk mensimulasikan proses produksi pada CV. Jaya Karya adalah sebagai berikut :1. Buka software ProModel kemudian pilih file, lalu pilih new.2. Mengisi title dan pilih second pada time unit lalu Ok.3. Pilih menu build lalu pilih location dan masukan layout stasiun kerja kemudian isikan nama stasiun kerja pada menu location.4. Pilih menu Build lalu pilih Arrival dan tulis nama material pada Entity, kemudian pada Occurrences isikan angka 225, setelah itu pada Frequency isikan rata rata kedatangan dan standar deviasi.5. Pilih menu Build lalu pilih Entities, lalu klik pada gambar material dan masing masing stasiun kerja, kemudian pilih edit, pilih color untuk memberi warna pada masing masing material dan stasiun kerja.6. Pilih menu build lalu pilih Processing, setelah itu pada Operation isikan rata rata kedatangan dan standar deviasi pada masing masing stasiun kerja.7. Pilih menu Simulation lalu pilih Run, setelah itu akan muncul verifikasi dari simulasi tersebut. Hasil dari simulasi itu dapat dilihat di output result.

a. LocationTabel 3.13 Location running promodel

b. EntitasTabel 3.14 Enteties running promodel

c. ArrivalTabel 3.15 Arrival running promodel

d. Proses dan RoutingTabel 3.21 Proses running promodel

Tabel 3.22 Routing kursi

e. Pembangunan Model

Gambar 3.6 Pembangunan model

f. Verifikasi

Gambar 3.7 Hasil verifikasi running promodel

g. ReplikasiTabel 3.23 Result promodel

BAB IV A N A L I S A

4.1 Analisa Manual

4.2 Analisa Distribusi4.2.1 Waktu Antar Kedatangan

4.2.2 Stasiun Kerja

4.2.3 Stasiun Kerja

4.2.4 Stasiun Kerja

4.2.5 Stasiun Kerja 4.3 Analisa Output Running

BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 SaranBiaya Total

Biaya pelanggan yang menunggu per unit waktu

Biaya sarana pelayanan per unit waktu

Tingkat pelayanan optimum

Tingkat Pelayanan