Models of planning

15
Models of Planning Kelas B Kelompok 1 Marsista-Nadia-Bima-Sigit-Wanti-Shahnaz

Transcript of Models of planning

Page 1: Models of planning

Models of Planning

Kelas BKelompok 1

Marsista-Nadia-Bima-Sigit-Wanti-Shahnaz

Page 2: Models of planning

5MODELS OF PLANNING(Hudson, 1979)

The Synoptic

The Incremental

The Transactive

The Advocacy

The Radical

Page 3: Models of planning

7MODELS OF PLANNING(Schondwant, 2008)

The Rational

The Advocacy

The (neo) Marxist

The Equity Planning

The Social Learning and Communicative Action

The Radical

The Liberalistic

Page 4: Models of planning

Rational Planning = Synoptic planning

Tahapan Perencanaan(Hudson):1. Menetapkan tujuan2. Identifikasi alternatif

kebijakan3. Evaluasi terhadap

alternatif kebijakan4. Implementasi kebijakan

terpilih

Tahapan Perencanaan(Schondwant):1. Menganalisa Situasi2. Menentukan Tujuan3. Memformulasikan

alternatif kebijakan untukmencapai tujuan

4. Membandingkan danmengevaluasi akibat daritindakan yang diambil

1.

Page 5: Models of planning

Karakteristik perencanaan rasional (Lindblm, 1959/1995)

1• Kejelasan tujuan

2• Evaluasi yang tegas dan spesifik

3• Cara pandang yang menyeluruh

4• Penilaian melalui analisis matematis

Page 6: Models of planning

Kritik terhadap perencanaan rational

• Berpegangan pada kondisi yang terlalu ideal. Tidak akan pernah adapengetahuan yang sangat objektif, keputusan yang sangat rasional, dan solusi yang paling optimal

• Terlalu positivistic (harus selalu ada bukti empiris) sehingga terlaluberlandaskan pada ilmu dan teknologi

• Tidak memperhitungkan kondisi di masa lalu

• Apolitical, mengabaikan fakta bahwa perencanaan dipengaruhi olehnorma dan nilai

• Tidak berpegang pada paham-paham demokratis (cenderung top-down)

• Cenderung mendukung status quo dan politik yang sedangberkuasa

• Cenderung mempertahankan norma dan nilai yang dipegang olehkelas atas-menengah

Page 7: Models of planning

Advocacy Planning

Masyarakat bukan merupakan komunitas yang homogen (terdiri atas kaya-miskin, terpelajar-tidakterpelajar, dll)

Menuntut adanya multi perencanaan dimana masing-masing memperhatikan kepentingan kelompok-kelompokyang berbedabukan menghasilkan single masterplan

Lebih memperhatikan kepentingan masyarakatterpinggirkan dan yang selama ini tidak terwakili

Berusaha menjawab pertanyaan bagaimanamendistribusikan sumber daya yang terbatas kepadaseluruh lapisan masyarakat

1

2

3

4

2.

Page 8: Models of planning

Kritik terhadap Advocacy Planning

Tidak memberikan mekanisme yang nyatadalam menyelesaikan persengketaan yang muncul diantara kelompok-kelompokkepentingan yang berbeda

Isu utama: dapatkah advocacy planning betul-betul sampai pada tahap pembenahanpermasalahan ketidakmerataan distribusikekuasaan dan sumberdaya?

1

2

Page 9: Models of planning

The (Neo) Marxist Planning

• Konsep ini muncul di negara-negara kapitalis sebagaireaksi atas analisis (neo)Marxist mengenai hubunganstruktural antara perencanaan dan masyarakat kapitalis.

Pada pendekatan (neo)Marxist perencanaan merupakan sebuahinstrumen untuk:

a. Rasionalisasi dan legitimasi kebijakanb. Negosiasi dan mediasi antar berbagai kelompok kapitalis yang

beragamc. Befungsi sebagai regulator untuk meredam gejolak di

masyarakat.

3.

Page 10: Models of planning

The Equity Planning

Pendekatan ini berasumsi bahwa perencanaan tidakberoperasi secara berlawanan dengan kebijakan resminamun lebih mendukung kebijakan pemerintah.

Berbeda dengan advocacy planner yang bekerjalangsung di lapangan untuk menjaring aspirasi sertakemauan dari masyarakat, equity planner bekerjapada arena politik.

Pemahaman equity planner: pemerintahan adalahtempat dimana agenda politik dibahas, oleh karena ituplanner akan lebih mampu membela kepentinganmasyarakat lemah jika berjuang dari dalam ranah politik

1

2

3

4.

Page 11: Models of planning

The Social Learning and Communicative Action = The Transactive

Mempertimbangkan adanya local genius (kearifanlokal). Karenanya perlu adanya sebuah proses pembelajaran bersama (transactive style of planning (Friedmann)).

Perencanaan tidak hanya terdiri dari survey dananalisis data namun lebih kepada proses pembelajaran masyarakat melalui dialog demi terciptanya pemahaman bersama

Menekankan kepada pengembangan nilai-nilaidalam organisasi dan personal (harga diri, efektifitas, sikap, kemampuan kerjasama, dll)

1

2

3

5.

Page 12: Models of planning

The Incremental Planning

• Intuisi

• Pengalaman

• Aturan praktis

• Teknik yang bervariasi (seringkali berupa tekniksederhana)

• Membutuhkan konsultasi yang menerus

(Horvat, 1972) Incremental planning disusunberdasarkan kombinasi dari:

• Menyelesaikan masalah melalui pendekatan parsial (jangkapendek)

• Lebih mengutamakan logika ekonomi berdasarkankepentingan masing-masing individu

6.

Page 13: Models of planning

The Radical• Hampir sama dengan model social learning and

communicative action. Sama-sama mengedepankan action yang dilakukan oleh masyarakat secara langsung

• Lebih memilih untuk bekerja diluar sistem politik dan lebihberpihak kepada pihak-pihak yang dirugikan atau terkenadampak perencanaan

• Fokus pada tindakan kolektif (communal action) untukmencapai tujuan tertentu.

Kelemahan:sulit diterapkan di wilayah yang terdiri dari masyarakat yang bersifat plural karena cenderung memihak masyarakat yang “terpinggirkan” dan memandang buruk masyarakat yang “diuntungkan”

7.

Page 14: Models of planning

The Liberalistic• Intervensi perencanaan diupayakan seminimal mungkin dan

pembangunan diserahkan kepada mekanisme pasar bebas

• Perencanaan bertujuan untuk mendukung danmengembangkan kebebasan bertindak

• Bertujuan untuk melindungi hak individu dengan caramengatur perilaku dan memberikan sanksi terhadappelanggaran hak individu

Kelemahan:Perencanaan yang mengutamakan kehendak pasar bebascenderung menguntungkan kalangan menengah-atas yang memiliki kelebihan dari segi ekonomi, pendidikan, dll. Sehinggakonsep “penyetaraan” tidak terakomodir

8.

Page 15: Models of planning

Terimakasih