Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di...

100
MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS PENGURANGAN KECEMASAN NEGATIF Oleh: Ridha Fadillah IAIN Antasari Press 2015

Transcript of Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di...

Page 1: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

i

MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INGGRISBERBASIS PENGURANGAN KECEMASAN

NEGATIF

Oleh:

Ridha Fadillah

IAIN Antasari Press 2015

Page 2: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

ii

MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INGGRISBERBASIS PENGURANGAN KECEMASAN NEGATIF

Hak cipta dilindungi Undang-undang. Dilarang mengutipatau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini

tanpa seizin penerbit

Penulis:Ridha Fadillah

Perwajahan: Agung Istiadi

xxiv + 120 halaman; 15.5 x 23 cmISBN 13 : 978-602-0828-23-7

Cetakan 1, Oktober 2015

PenerbitIAIN ANTASARI PRESS

JL. A. Yani KM. 4,5 Banjarmasin 70235Telp.0511-3256980

E-mail: [email protected]

Percetakan:CV. Aswaja Pressindo

Jl. Plosokuning V No. 73 Minomartani NgaglikSleman, Yogyakarta Telp.: (0274) 4462377

E-mail: [email protected]@gmail.com

Page 3: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

iii

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih dan MahaPenyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Terima kasih terbesar hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,Yang Maha Kuasa atasridhoNya sehinggapenulis dapat menyelesai-kan Model Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis PenguranganKecemasan Negatif ini, serta shalawat dan salam disampaikankepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.

Model ini diharapkan dapat memberikan manfaat secaralangsung bagi guru dan siswa sebagai usaha peningkatan qualitasbelajar mengajar di Sekolah Menengah Atas.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian modelpembelajaran ini tidak lepas dari dukungan dan bimbingan dariberbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis inginmenyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Mursid Saleh, MA, Ph.D. yang telah memberikanbimbingan, dukungan, keramahan dalam menerima kehadiranpenulis setiap saat dengan penuh kesabaran, ketelitian, danmasukan yang berharga untuk menyelesaikan pekerjaan ini.

2. Prof. Dr Joko Nurkamto, M.Pd yang memberi banyak masukandan saran mengenai tulisan, bahasa serta isi pada model ini.

3. Prof. H. Retmono, MA, Ph.D. yang memberi banyak nasihatdan dorongan selama proses penulisan ini sehingga penulisakhirnya berhasil menyelesaikannya.

Page 4: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

iv

4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas danMadrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalampengembangan model ini.

5. Semuapihak yang membantu, yang tidak dapat disebutkan satupersatu.

Penulis berharap bahwa model ini dapat berguna bagi gurudan pengambil keputusan pendidikan sebagai titik awal untuk studidan pengembangan model pembelajaran bahasa Inggris.

Banjarbaru, Agustus 2015

Penulis,

Ridha Fadillah

Page 5: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................ iiiDAFTAR ISI ....................................................................... vDAFTAR TABEL ............................................................... viDAFTAR GAMBAR .......................................................... vi

BAB IPendahuluan ......................................................................... 1

BAB IIPerencanaan Model Pembelajaran Bahasa Inggris BerbasisPengurangan Kecemasan Negatif Melalui TeoriKonstruktivisme .................................................................... 13

BAB IIIPelaksanaan Model Pembelajaran Bahasa Inggris BerbasisPengurangan Kecemasan Negatif Melalui TeoriKonstruktivisme .................................................................... 33

BAB IVPenilaian Pada Model Pembelajaran Bahasa Inggris BerbasisPengurangan Kecemasan Negatif Melalui TeoriKonstruktivisme .................................................................... 45

BAB VContoh Silabus Dan Rencana Pelaksanaan PembelajaranPada Model Pembelajaran Bahasa Inggris BerbasisPengurangan Kecemasan Negatif........................................... 53

DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 91

Page 6: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1Sintagmatik model pembelajaran bahasa Inggris berbasispengurangan kecemasan negatif melalui teorikonstruktivisme ..................................................................... 19

Tabel 2SK dan KD bahasa Inggris untuk SMA kelas XI semesterganjil .............................................................................. 29

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1Kegiatan Pembelajaran .......................................... 20

Page 7: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

1

Bab IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia didasari oleh UUD1945 pada alinea keempat “..., memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa,...”. Dari alinea keempat ini, dapatdipahami bahwa pemerintah berkewajiban untuk mencerdaskanseluruh rakyat Indonesia dimana setiap warga negara berhakmendapatkan pendidikan yang layak. Ini juga dinyatakan dalam BabIII, pasal 31, ayat 1, “Setiap warga negara berhak mendapat pendi-dikan” dan ayat 3 “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakansatu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan danketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskankehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang”. Jelas bahwapemerintah Indonesia berusaha dengan keras untuk memajukanpendidikan bagi warga negara Indonesia dan berusaha membangunkarakter bangsa dan pemerintah menerapkannya dalam sistemnasional.

Peraturan-peraturan pemerintah Indonesia berkenaan denganpendidikan ini didukung oleh UNESCO sebagai organisasi duniayang dinyatakan dalam tujuan organisasi pada Undang-undangDasar UNESCO pasal 1 “Tujuan organisasi adalah ikut serta dalamperdamaian dan keamanan dengan menyelenggarakan kerjasamaantar bangsa-bangsa melalui pendidikan, ilmu pengetahuan dan

Page 8: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

2

budaya agar lebih respek terhadap keadilan, aturan-aturan hukumdan hak asasi manusia dan asas-asas kebebasan yang diperkokohbagi masyarakat dunia dengan tidak membedakan ras, jenis kelamin,bahasa, dan agama”. UNESCO merupakan organisasi dunia yangbergerak dalam bidang pendidikan tanpa membedakan ras, jeniskelamin, bahasa, dan agama. UNESCO mengembangkan program-program pendidikan yang bertujuan untuk ikut serta dalamperdamaian dan keamanan dunia.

Mengacu pada belajar dan mengajar di Indonesia, khususnyabelajar dan mengajar bahasa Inggris, pemerintah Indonesia telahmengaturnya dalam Undang-undang diantaranya adalah PeraturanMenteri Pendidikan nasional Nomer 22 tahun 2006 tentangStandar Isi dan Undang-undang Republik Indonesia Nomer 20tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006,pelajaran bahasa Inggris diajarkan dari kelas 4 Sekolah Dasar sampaikelas 12 Sekolah Menengah Atas. Di sekolah dasar, bahasa Inggrismerupakan pelajaran pilihan yang biasanya dimasukkan dalampelajaran muatan lokal, sedangkan pada sekolah menengah pertamadan sekolah menengah atas, bahasa Inggris merupakan pelajaranwajib. Model pembelajaran yang dibahas kali ini hanya menekankanbelajar dan mengajar bahasa Inggris di sekolah menengah atasdimana kelas 11 merupakan settingpengembangan modelpembelajaran.

Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun2003 tentangSistem Pendidikan Nasional pada Bab X tentangPendidikan, pasal 37, ayat 1 yang berbunyi “Kurikulum pendidikandasar dan menengah wajib memuat:pendidikan agama, pendidikankewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pendidikan alam, ilmupendidikan sosial, seni dan budaya,pendidikan jasmani dan olahraga,keterampilan/kejuruan, danmuatan lokal”. Bahasa disini mengacupada bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa Inggris sebagai

Page 9: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

3

bahasa internasional seperti dinyatakan dalam penjelasanUndang-Undang Republik IndonesiaNomor 20 tahun 2003 tentangsistempendidikan nasional. Dari undang-undang tersebut, pelajaran bahasaInggris adalah satu pelajaran wajib bagi pelajar di Indonesia.

Dasar diwajibkannya bahasa Inggris diajarkan disekolah adalahbahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional yangberfungsi sebagai media komunikasi antar manusia didunia baiklisan maupun tulisan. Berkomunikasi adalah memahami danmengungkapkan informasi, pikiraan, perasaan, dan untukmengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Pelajaranbahasa Inggris pada sekolah menengah atas bertujuan untukmengembangkan empat keterampilan bahasa yaitu mendengar,berbicara, membaca dan menulis agar siswa mampu mengaksespengetahuan dan mereka dipersiapkan untuk melanjutkansekolahnya kejenjang yang lebih tinggi yaitu universitas, dan itudisebut sebagai level informasi.

Departemen Pendidikan Nasional (2006:308) menyatakanbahwa ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris SekolahMenengah Atas meliputi:

1. kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/ataumenghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalamempat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara,membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai tingkatliterasi informational;

2. kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teksfungsional pendek dan monolog serta esei berbentuk procedure,descriptive, recount, narrative, report, news item, analytical-exposition, hortatoryexposition, spoof, explanation, discussion, re-view, publicspeaking.Gradasi bahan ajar tampak dalampenggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika;

Page 10: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

4

3. kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik(menggunakan tata bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis),kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindakbahasa secara berterima dalam berbagai konteks komunikasi),kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul dalamproses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetapberlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana (menggu-nakan piranti pembentuk wacana).

Dan tujuan mata pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah MenengahAtasadalah siswa memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisandan tulis untuk mencapai tingkat literasi informational

2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasaInggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakatglobal

3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitanantara bahasa dengan budaya.

Sehubungan dengan tujuan-tujuan tersebut, bahasa Inggris yangmerupakan bahasa Internasional yang digunakan untukberkomunikasi dan berinteraksi antar manusia diseluruh penjurudunia diajarkan dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggidiseluruh dunia yang tergantung pada filosofi dan sistem pendidikan,serta kurikulum nasional yang digunakan pada masing-masing negara.

Orang belajar bahasa Inggris dengan tujuan yang berbeda-beda.Sebagian memandang bahasa Inggris sebagai satu kebutuhan bagimereka untuk mengembangkan diri, mempelajari ilmu pengetahuanyang lebih luas untuk komunikas dan integrasi. Sebagian lagimemandang bahasa Inggris hanya sebagai instrumen. Artinyamempelajari bahasa Inggris hanya untuk bisa lulus ujian atau sebagaisyarat mendapatkan kerja.

Page 11: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

5

Selain diajarkan di negara-negara yang menggunakan bahasaInggris sebagai bahasa pertama, bahasa Inggris juga diajarkan dinegara-negara yang tidak menggunakannya sebagai bahasa pertama.Siswa yang tinggal di negara yang tidak menggunakan bahasa Inggrisuntuk komunikasi sehari-hari mengalami kesulitan untuk menguasaibahasa tersebut. Para siswa yang telah belajar bahasa tersebut selamabertahun-tahun masih mengalami kesulitan dalam percakapanmeskipun sebenarnya mereka paham kalimatnya. Mereka tidakberlatih bahasa Inggris saat dikelas bahasa. Ini disebabkan oleh situasikelas yang menimbulkan kecemasan dalam berbahasa Inggris. Olehkarena itu, pengajaran bahasa Inggris gagal di negara yang tidakmenggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pertama.

Satu faktor yang mempengaruhi berhasil atau gagalnya belajardan mengajar bahasa asing adalah kecemasan. Kecemasan ini dapatmempengaruhi siswa secara negatif dalam menampilkan ungkapan-ungkapan ide dalam bahasa Inggris. Berkenaan dengan kecemasanbahasa asing ini, banyak penelitian tentang kecemasan bahasa asingdan prestasi yang telah dilakukan oleh pendidik, guru bahasa, ahli-ahli dalam dunia pendidikan dan peneliti; diantaranya adalahHorwitz, Horwitz,& Cope (1986), Price (1988), MacIntyre &Gardner (1989), Aida (1994), Saito & Samimy (1996), Cassado& Dereshiwsky (2001), Gregersen & Horwitz (2002), Daley(2003), Wörde (2003), Elkhafaifi (2005), Woodrow (2006), danNa (2007) yang telah melakukan penelitian kecemasan bahasa asingbaik dinegera-negara barat maupun negara-negara timur. Merekasemua tertarik pada gejala kecemasan bahasa asing selama bertahun-tahun. Seperti yang Wörde (2003) ungkapkan bahwa banyakpenelitian yang telah dilakukan secara konstan yang mengungkapbahwa kecemasan dapat menghalangi produksi dan prestasi bahasaasing. Juga MacIntyre & Gardner (1991:86) menyatakan kecemasanbahasa yang dialami oleh siswa baik sebagai bahasa kedua maupunbahasa asing merupakan masalah yang mungkin sekali terjadi karena

Page 12: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

6

kecemasan dapat mengganggu perolehan, ingatan, and produksi daribahasa baru.

Dalam penelitian pada 8 siswa kelas bahasa Inggris diUniversidad de Atacama di Chile, Gregersen & Horwitz (2002)menegaskan bahwa kecemasan bahasa asing merupakan satu gejalakhusus yang berhubungan dengan bahasa kedua. Kecemasan tersebutdikenal dengan takut berkomunikasi, takut dinilai negatif, dantakutujian. Mereka menyimpulkan bahwa kecemasan bahasa adalah satujenis kecemasan yang unik pada pembelajaran bahasa kedua.MacIntyre & Gardner (1991:110) mendukung bahwa kecemasanbahasa asing menyebabkan gangguan kognitif yang menjadikanrendahnya prestasi. Prestasi yang rendah dan reaksi emosi yangnegatif memperkuat dugaan kecemasan dan kegagalan. Elkhafaifi(2005) juga menekankan bahwa kecemasan belajar bahasa asing dankecemasan listeningberkorelasi secara negatif dengan prestasi. DanPrice (1988) dalam disertasinya menunjukkan temuan hubungannegatif antara kecemasan bahasa asing dan prestasi. Siswa dengankemampuan yang rendah diperkirakan memiliki kecemasan yangtinggi dan prestasi yang rendah dan begitu sebaliknya.

Dari beberapa penelitian tersebut diatas, dapat diketahui bahwakecemasan bahasa asing dalam hal ini bahasa Inggris, merupakansalah satu masalah dalam pembelajaran bahasa asing diduniapendidikan. Permasalahan ini perlu ditangani oleh para pengajarbahasa Inggris. Satu cara berkenaan dengan masalah tersebut adalahdengan mengembangkan model pembelajaran bahasa Inggrisberbasis pengurangan kecemasan negatif.

Banyak peneliti telah melakukan penelitian untuk meningkat-kan performa siswa seperti pengembangan materi pelajaran, strategipengajaran, metode pengajaran, dan lain-lain. Tapi kenyataannyasiswa masih saja mengalami kesulitan dalam menguasai bahasaInggris. Oleh karena itu, penulis berasumsi bahwa perbedaan siswaatau faktor internal khususnya kecemasan bahasa asing adalah satu

Page 13: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

7

faktor yang mempengaruhi secara negatif performa mereka.Berdasarkan pada asumsi ini, penulis mengembangkan modelpembelajaran bahasa Inggris berbasis pengurangan kecemasannegatif di kelas bahasa. Ini sejalan dengan Chamot (2004) yangmenyarankan bahwa perlunya penelitian pada instruksi strategipembelajaran bahasa serta menentukan model dan jenis instruksiyang effektif dalam membantu siswa mengembangkan kecakapandan prestasi bahasa mereka.

Setelah bekerja pada bidang pengajaran bahasa Inggris selamakurang lebih lima belas tahun di Kalimantan Selatan, penulis secarakonstan peduli pada masalah yang timbul dari situasi ini. Pengalamanpribadi yang sangat berharga ini membimbing penulis untukmelakukan pengembangan dalam pembelajaran bahasa Inggris.

Berdasarkan fakta dilapangan, ditemukan bahwa kebanyakansiswa mengalami kecemasan dalam kelas bahasa dikarenakanpengajaran dan situasi yang formal, dan tujuan belajar bahasa Inggrisyang hanya untuk lulus dalam ujian; orientasi ini dikenal dengannama orientasi instrumen. Seperti Brown (2007:170) yangmenyatakan bahwa orientasi instrumen adalah belajar bahasa asinguntuk meningkatkan karir, membaca materi teknik, menterjemahkan,lulus ujian, dan seterusnya.

Ditemukan juga bahwa kebanyakan guru mengajar bahasaInggris hanya untuk menyelesaikan materi yang telah direncanakandalam silabus dan mengejar kelulusan pada ujian nasional. Modelpembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran yangberkarakteristik tradisional. Selain itu, banyak guru yang tidakmampu dalam menentukan dan mengembangkan modelpembelajaran yang effektif dalam menyampaikan pengetahuan atauinformasi bagi para siswa.

Masalah lainnya adalah tentang kurangnya kepedulian gurupada faktor afektif siswa khususnya kecemasan bahasa asing dimana

Page 14: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

8

faktor ini mempengaruhi secara negatif pada pembelajaran bahasa.Atmosfir kelas bahasa dapat menjadi penyebab meningkatnyakecemasan bahasa asing bagi siswa. Oleh karena itu, guru seharusnyamampu menciptakan situasi yang menyenangkan dan santai agarsiswa merasa tidak tertekan dalam pembelajaran bahasa Inggris.Atmosfir kelas yang mendukung diasumsikan mampu meningkat-kan prestasi siswa dengan mengurangi kecemasan bahasa asing siswa.

Sejalan dengan diterapkannya KTSP oleh pemerintah Indone-sia sejak tahun 2006, terlihat bahwa pemerintah berusaha kerasuntuk memecahkan masalah-masalah pendidikan di Indonesiadengan mengembangkan dan menemukan kurikulum yang tepatbagi rakyat Indonesia. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) yang diterapkan ini berlandaskan pada teori konstruktiv-isme yang meletakkansiswa sebagai pusat pembelajaran yang kitakenal dengan nama pembelajaran yang berpusat pada siswa dimanasiswa diberi kebebasanuntuk secara sosial aktif dalam mengkonstrukpengetahuan. Guru diharapkan selalu menempatkan diri sebagaifasilitator dan motivator dalam proses pembelajaran. Ini sesuaidengan Killen (2007:8) yang menyatakan bahwapenting bagi guruuntuk menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran untukmembantu siswa mengkonstruk atau menemukan pengetahuan daripada hanya menyerap atau menerimanya dari guru”. Jadi jelas bahwa,KTSPmemerlukan kreatifitas guru dalammengorganisir aktifitaspembelajaran termasuk kreatif dalam pengembangan modelpembelajaran. Aktifitas pembelajaran yang diinginkan oleh KTSP2006 adalahpembelajaran yang berpusat pada siswa. Para siswadiharapkan berperan aktif dalam aktifitas pembelajaran;guruberfungsi sebagai fasilitator dan diharapkan selalu membantupara siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh merekaselama proses pembelajaran. Maka jelas bahwaKurikulum TingkatSatuan Pendidikan (KTSP)berlandaskan pada teori-teorikonstruktivisme.

Page 15: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

9

Mengulas teori-teori konstruktivisme, Brown (2007:12)membagi konstruktivisme menjadi dua cabang yaitukonstruktivisme kognitif dan sosial. Pada konstruktivisme kognitif,siswa seharusnya aktif dalam menemukan dan mengkonstrukinformasi untuk menguasai informasi tersebut. Sedangkankonstruktivisme sosial menekankan pada pentingnya interaksi sosialdan pembelajaran kooperatif dalam membangun kognitif dan afektifsiswa. Jadi jelas bahwa proses pembelajaran dibawah payungkonstruktivisme membutuhkan interaksi yang efektif antar guru dansiswa, dan siswa dan siswa untuk menciptakan situasi kelas yangsantai dan menyenangkan dengan tujuan tercapainya prestasi siswayang tinggi. Ini sejalan dengan Suprijono (2011) yang menyatakanbahwa pembelajaran adalah proses sosial yang mana belajar adalahinteraksi antar orang perorang, orang dan kelompok, serta kelompokdan kelompok. Interaksi dengan siswa lain dapat membuka peluangbagi siswa untuk mengevaluasi dan memperbaiki pemahamanmereka ketika mereka berhadapan dengan pendapat siswa lain danketika berpartisipasi dalam menemukan pemahaman. Beliaumenyarankan pembelajaran kolaboratif dan kooperatif sebagai modelpembelajaran untuk mencapai pembelajaran yang bermakna.

Dilapangan, membentuk kelompok-kelompok kecil dalam kelasbahasa Inggris telah dilakukan. Tujuan dari membentuk kelompokini adalah agar siswa aktif dalam forum diskusi dengan teman-temannya. Tapi kenyataannya, tidak semua siswa aktif dalamkelompoknya, hanya beberapa siswa yang aktif dan bahkanmendominasi dalam kelompoknya, sehingga pembelajaran menjaditidak efektif. Maka diperlukanlah model pembelajaran yang tepatdan efektif untuk menciptakan situasi pembelajaran yang efektifuntuk membantu siswa dalam mencapai hasil belajar yang baik.Menurut Killen (2007), pembelajaran kooperatif adalah satu carauntuk mengaktifkan siswa dalam situasi pembelajaran. Beliaumendefinisikannya sebagai teknik mengajar dimana para siswa

Page 16: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

10

bekerja bersama dalam kelompok-kelompok kecil untuk salingmembantu satu sama lain dalam mencapai tujuan pembelajaran. Daridefinisi tersebut, dapat dipahami bahwa pembelajaran kooperatifmerupakan strategi yang digunakan oleh guru untuk mencapai tujuanpembelajaran tertentu dengan mengelompokkan siswa untukbekerjasama dan saling membantu.

Dalam pembelajaran kooperatif, ada saling ketergantungandalam mencapai tujuan pembelajaran, tapi ketergantungan itu adalahketergantungan yang positif. Setiap siswa memiliki peluang yangsama untuk sukses walaupun mereka belajar dalam kelompok.Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa, diantaranya diskusi,mengerjakan tugas-tugas bersama, dan membantu dan salingmendukung satu sama lain dalam memecahkan masalah. Melaluiinteraksi pembelajaran ini, diharapkan bahwa siswa termotivasi,memiliki percaya diri yang tinggi, tidak cemas dan mampumembangun hubungan antar siswa yang baik. Pada ketergantunganpositif, tiap anggota kelompok bertanggungjawab untuk mencapaitujuan pembelajaran. Para siswa harus memiliki kepercayaan bahwamereka tidak dapat sukses kecuali semua anggota kelompokmencapai kesuksesan. Pembelajaran seperti ini mengacu pada teorikonstruktivisme yang menekankan pembelajaran pada interaksisosial.Seperti beberapa penelitian yang berkenaan dengan teorikonstruktivisme yang diterapkan dalam kelas bahasa asing.Nagahashi (2007), Tsu (2008), Yan (2009), dan Suwantarathip &Wichadee (2010) telah melakukan penelitian tersebut di Jepang,China, dan Thailand. Nagahashi (2007) menemukan bahwa strategipembelajaran kooperatif dapat membantu mengurangi kecemasanbahasa asing yang dialami oleh siswa. Juga, Suwantarathip &Wichadee (2010) menemukan bahwa siswa memperoleh nilai yanglebih tinggi setelah diajarkan dengan menggunakan pembelajarankooperatif, mereka terkesan dan senang dengan linggungan yangmendukung, mereka dapat bekerja dengan rileks dan senang sehingga

Page 17: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

11

siswa dengan kecakapan yang rendah akan berpartisipasi saat diskusi,mereka tidak cemas ketika mereka ditanya oleh guru karena anggotakelompok lainnya akan membantunya, mereka saling bantu satu samalain. Tsu (2008) menyatakan bahwa tingkat takut berkomunikasipada siswa yang belajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing menurundengan menggunakan konteks pembelajaran bahasa kooperatif.Dengan kata lain, pembelajaran bahasa dengan menggunakanpembelajaran kooperatif akan membantu siswa dalam mengurangikecemasan bahasa asing. Yan (2009) memperkuat denganpernyataan bahwa pembelajaran kooperatif dapat membuat siswalebih percaya diri ketika mereka berbicara bahasa Inggris dikelas.Pembelajaran kooperatif juga bisa membuat siswa fokus pada tugas-tugas yang diberikan, menjadikan siswa merasa lebih rileks dalamkelas bahasa, dan membuat siswa paham apa yang mereka telahpelajari. Dari pernyataan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwadengan menerapkan pembelajaran kooperatif pada kelas bahasaasing, dalam hal ini bahasa Inggris, dapat mengurangi kecemasanberbahasa asing bagi siswa.

Dari kenyataan yang ada dilapangan dan teori-teoripembelajaran berkenaan dengan kecemasan bahasa asing danpembelajaran kooperatif, penulis mengembangkan satu modelpembelajaran bahasa Inggris berbasis pada pengurangan kecemasannegatif.Model kali ini merupakan acuan bagi guru dan sebagai modelalternatif dalam pelaksanaan pembelajaranbahasa Inggris di sekolahmenengah atas.

B. Tujuan

Model pembelajaran kali ini disusun untuk memberikan acuanbagi guru bahasa Inggris dalam melaksanakan pembelajaran bahasaInggris yang berbasis pada pengurangan kecemasan negatif.Penyusunan model pembelajaran ini bertujuan untukmenggambarkan model pembelajaran yang dikembangkan. Lebih

Page 18: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

12

terperinci lagi, model ini menjelaskan:pengertian modelpembelajaran, karakteristik dan sintagmatik model; prinsip-prinsippenyusunan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, danpenilaian; komponen silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, danpenilaian; dan langkah-langkah penyusunan silabus, rencanapelaksanaan pembelajaran, dan penilaian

C. Target dan Sasaran

Model pembelajaranini disusun bagi guru bahasa InggrisSekolah Menengah Atas diseluruh Indonesia pada umumnya danguru bahasa Inggris Sekolah Menengah Atas di Banjarbaru,Kalimantan Selatan khususnya agar dapat merencanakan danmelaksanakan pembelajaran bahasa Inggris yang efektif bagi siswadengan mempertimbangkan salah satu sisi wilayah afektif siswa yaitukecemasan bahasa asing.

Setelah mempelajari model pembelajaran kali ini, guru bahasaInggris Sekolah Menengah Atas diharapkan mampumengembangkan model pembelajaran bahasa Inggris berbasispengurangan kecemasan negatif yang diwujudkan dalampenyusunan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran dan sistempenilaian. Dan model pembelajaran ini diharapkan dapatdimanfaatkan oleh guru sebagai salah satu referensi untukmeningkatkan kualitas belajar dan mengajar bahasa Inggris. Sehinggaakan menghasilkan suatu kegiatan pembelajaran yang aktif, dinamis,interaktif, menyenangkan, dan kreatif.

Page 19: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

13

BAB IIPERENCANAAN MODEL PEMBELAJARAN

BAHASA INGGRIS BERBASIS PENGURANGANKECEMASAN NEGATIF

Perencanaan dilakukan oleh guru bahasa Inggris sebelumpelaksanaan belajar dan mengajar dikelas. Perencanaan ini

meliputi analisa kebutuhan pembelajaran yang berbasis padapengurangan kecemasan negatif siswa, menentukan modelpembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, karakteristik danlangkah-langkah pembelajaran, serta penyusunan silabus dan rencanapelaksanaan pembelajaran.

A. Analisa Kebutuhan

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi tentangmodel pembelajaran yang digunakan guru dan model pembelajaranyang akan dikembangkan secara mendalam. Pengumpulan informasiini dilakukan dengan cara analisa dokumen(silabus dan rencanapelaksanaan pembelajaran), pengamatan, wawancara pada gurubahasa Inggris, dan kuesioner yang ditujukan pada siswa. Selanjutnya,analisa kebutuhan pengembangan model pembelajaran bagi gurudan siswa diidentifikasi dari informasi yang diperoleh.

Hasil pengumpulan data tersebut menjadi titik tolak bagipengembangan model pembelajaran bahasa Inggris berbasispengurangan kecemasan negatif. Analisa dokumen, pengamatan, danwawancara dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan

Page 20: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

14

karakteristik model pembelajaran berbasis pengurangan kecemasannegatif. Kuesioner merupakan instrumen yang dapat mengukurtingkat kecemasan bahasa Inggris yang dialami oleh para siswa. Tigakomponen kecemasan yang diukur dalam kuesioner adalahkecemasan dalam berkomunikasi, takut dinilai negatif, dankecemasan pada ujian.

Pada tahap ini juga dilakukan studi literatur untuk mempelajariteori-teori yang berkenaan denganpengembangan modelpembelajaran bahasa Inggris, kecemasan negatif bahasa Inggris danteori konstruktivisme. Studi literaturdifokuskan pada teori modelpembelajaran yang dapat mengurangi kecemasan negatif bahasaInggris pada siswa berlandaskan pada teori konstruktivisme.

Jadi, tujuan kegiatan pada tahap ini adalah (1) untukmengidentifikasi model dan kualitas pembelajaran bahasa Inggrisyang digunakan oleh guru, dan (2) untuk menemukan modelpembelajaran bahasa Inggris berbasis pengurangan kecemasannegatif yang dibutuhkan oleh guru dan siswa sekolah menengah atas.

B. Menentukan Model Pembelajaran

Istilah pembelajaran mengacu pada proses belajar mengajar yangterjadi di ruang kelas.Pembelajaran adalah proses untuk mengetahuisesuatu yang baru tentang pengetahuan. Ada dua komponen pentingdalam pembelajaran, yaitu guru dan siswa yang saling berinteraksi.Suprijono (2011:13) menyatakan bahwa guru memfasilitasi siswauntuk belajar. Disini, belajar mengajar berpusat pada siswa.Pembelajaran adalah pengorganisiran dan pengelolaankondisi ruangkelas yang baik antara guru dan siswa dengansaling berinteraksisehingga terjadi perolehan pengetahuan baru bagi siswadimana siswamerupakan pusat pembelajaran.Killen (2007:2) menambahkanbahwa peran utama seorang guru adalah untuk memfasilitasipembelajaran dan bukan menjadi sumber dari semua pengetahuan.

Page 21: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

15

Dengan kata lain, guru harus membantu siswa untuk membangunpemahaman mereka sendiri, bukan hanya memberitahu mereka hal-hal yang harus mereka hafalkan, hal ini sejalan dengan scaffoldingsebagai salah satu teori Vygotsky.Selanjutnya Hewitt (2008)menyimpulkan bahwa belajar adalah proses aktif membangunpengetahuan. Internalisasi pengetahuan tidak harus dilihat sebagaitransfer paket belajar dari guru kepada siswa. Hal ini lebih sepertisebuah konstruksi aktif pengetahuan dan keterampilan oleh siswa.Hal ini jelas bahwa pengajaran yang baik adalah bukan membantusiswa untuk mengumpulkan pengetahuan yang ditransfer kepadamereka oleh guru; itu adalah tentang membantu siswa untukmemahami informasi baru, untuk mengintegrasikan informasi barudengan ide-ide yang ada dan untuk menerapkan pemahaman barumereka dalam cara yang berarti dan relevan.

Killen (2007) menyoroti tiga poin pembelajaran, yaitu (1)pembelajaran menghasilkan perubahan dalam pemahaman; (2)perubahan dalam pemahaman adalah akibat langsung daripengalaman siswa dan pemikiran mereka tentang pengalaman-pengalaman tersebut; dan (3) perubahan-perubahan dalampemahaman ini memungkinkan siswa untuk mengubah perilakumereka. Hal ini sejalan dengan Killen (2007:3) mengutip Spady(2001:18) yang mendefinisikan pembelajaran sebagai perubahandalam pemahaman dan perilaku yang dihasilkan dari pengalamanbaru. Slavin (2006:159) menyimpulkan bahwa pembelajaranmelibatkan perolehan kemampuan yang bukan bawaan.Pembelajaran tergantung pada pengalaman, termasuk umpan balikdari lingkungan. Jadi, pembelajaran adalah proses belajar mengajardi mana guru dan siswa berinteraksi satu sama lain agar siswamemperoleh pengetahuan baru, pengetahuan baru inimemungkinkan siswa untuk mengubah perilaku mereka.

Nightingale & O’Neil (1994) dalam Killen (2007) menunjuk-kan bahwa pembelajaran berkualitas tinggi terjadi ketika:

Page 22: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

16

1. Siswa mampu menerapkan pengetahuan untuk memecahkanmasalah. Siswa tidak hanya harus tahu dan memahami-mereka jugaharus mampu melakukan hal-hal dengan pengetahuan mereka.

2. Siswa mampu mengkomunikasikan pengetahuan mereka kepadaorang lain. Siswa harus mampu membentuk dan mempertahan-kan pemikiran independen dan mengkomunikasikan ide-idemereka secara efektif dengan cara yang menunjukkan pemahamanmereka.

3. Siswa mampu memahami hubungan antara pengetahuan yangada mereka dan hal-hal baru yang mereka pelajari. Ini berartibahwa mereka dapat menggunakan pengetahuan merekasebelumnya untuk memahami pengetahuanbaru-komponenpenting pada teori konstruktivisme.

4. Siswa mengingat pengetahuan baru dalam waktu yang lama. Jikapengetahuan cepat terlupakan.

5. Siswa mampu menemukan atau menciptakan pengetahuan barubagi diri mereka sendiri (pengetahuan yang baru bagi mereka,belum tentu baru untuk dunia). Ini membutuhkan siswa untukdapat menganalisis, mensintesis dan mempertanyakan informasi.

6. Siswa ingin belajar lebih banyak. Mereka mempertanyakan, kritisdan ingin belajar. Pembelajaran berkualitas tinggi merangsangrasa ingin tahu akademik pelajar.

Pernyataan diatas merupakan prinsip-prinsip dasar daripandangan aliran konstruktif kognitif dan konstruktif sosial padapembelajaran. Prinsip-prinsip ini sangat sesuai dengan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yang mengadopsi teorikonstruktivisme sebagai teori pembelajaran pada pendidikan di In-donesia.

Dalam mengorganisir dan mengelola proses belajar menga-jaryang mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Page 23: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

17

(KTSP), diperlukan peran aktif guru untuk membantu para siswadalam mengkonstruk pemahaman mereka. Guru diharapkan aktifdan kreatif dalam membantu siswa dalam belajar. Berkenaan denganproses belajar mengajar, pemilihan dan penentuan modelpembelajaran merupakan satu keharusan bagi seorang guru. Padabagian ini, akan dijabarkan model pembelajaran dibawah teoripembelajaran konstruktivisme.

Model pembelajaran adalah fondasi dari praktek pembelajaranyang dihasilkan dari teori psikologi pendidikan dan teoripembelajaran yang didisain berdasarkan analisa pelaksanaankurikulumdan implikasinya pada level operasional di ruang kelasuntuk mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Suprijono (2011:46)mendefinisikan model pembelajaran sebagai pedoman yangdigunakan dalam perencanaan pembelajaran dalam kelas. Pada modelkali ini, model pembelajaran bahasa Inggris didasari padapengurangan kecemasan negatif. Model pembelajaran inimengadopsi elemen-elemen dan fase-fase pada model pembelajarankooperatif. Penelitian yang dilakukan oleh Nagahashi, 2007; Tsu,2008; Yan, 2009; Suwantarathip dan Wichadee, 2010 di Jepang,Cina dan Thailandmenyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatifsebagai salah satu aktifitas/strategi pengajaran dapat memberi efekpositif pada pengurangan kecemasan bahasa asing. Merekamembuktikan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model yangtepat untuk diterapkan di kelas bahasa Inggris untuk mengurangikecemasan bahasa asing siswa. Model pembelajaran yangdikembangkan ini akan diwujudkan dalam bentuk silabus, rencanapelaksanaan pembelajaran, dan sistem penilaian dalam pembelajaranbahasa Inggris bagi siswa sekolah menengah atas.

C. Karakteristik dan Langkah-langkah Pembelajaran

Model pembelajaran bahasa Inggris yang dikembangkan ini,berorientasi pada peningkatan kepercayaan diri siswa sebagai efek

Page 24: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

18

positif dari pengurangan kecemasan siswa sehingga keaktifan siswadalam proses belajar mengajar meningkat. Akhirnya modelpembelajaran ini dapat meningkatkan kualitas pencapaian siswa.Diharapkan model ini dapat menciptakan siswa yang berprestasidalam bidang akademik dan juga memiliki keterampilan sosial.

Berikut ini merupakan karakteristik dan langkah-langkahpembelajaran yang dikembangkan:

1. Karakteristik model pembelajaran bahasa Inggris berbasispengurangan kecemasan negatif

Adapun karakteristik yang harus diperhatikan dalampengembangan model ini adalah sebagai berikut:

a. Guru sebagai pengurang kecemasan siswa

Peran guru sebagai pengurang kecemasan sangat diperlukandalam pembelajar bahasa Inggris. Guru diharapkan mampumenciptakan suasana ruang kelas yang menyenangkan dengancara bersikap ramah pada siswa.

b. Peduli pada kecemasan negatif siswa

Guru menyadari adanya kecemasan pada pembelajaranbahasa Inggris. Tiga komponen kecemasan bahasa asing adalahkecemasan dalam berkomunikasi, takut dinilai negatif, dankecemasan dalam ujian. Guru menyadari bahwa tiga komponenini dialami oleh siswa di kelas bahasa asing dan terbukti dapatmempengaruhi secara negatif pada pencapaian siswa.

c. Penekanan pada interaksi sosial

Interaksi yang baik antara guru-siswa dan siswa-siswamerupakan modal dasar bagi penciptaan kondisi kelas yangnyaman dan tidak menegangkan. Interaksi di kelas merupakanpembelajaran bagi siswa untuk memperoleh keterampilan sosialyang baik.

Page 25: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

19

d. Kooperatif

Siswa bekerja dan belajar bersama untuk mencapai tujuanpembelajaran. Dalam satu kelompok belajar, siswa memiliki peranyang berbeda sehingga keaktifan siswa selalu terjaga.Ketergantungan yang positif antar siswa, interaksi yang salingmendukung, tanggung jawab pada diri dan kelompok, sertaketerampilan bersosial merupakan elemen-elemen dalam bekerjasama.

e. Mempersiapkan siswa

Guru memberikan kesempatan pada siswa untukmemperoleh persiapan baik materi pelajaran maupun persiapanmental, sehingga siswa dapat menjadi lebih aktif di kelas bahasaasing. Persiapan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan dirisiswa. Pertama-tama, siswa menghubungkan pengalaman hidupdengan materi pelajaran sebagai pengetahuan awal, ide-idenyadiungkapkan dalam diskusi berpasangan, setelah memperolehpersiapan yang cukup, diskusi di lanjutkan padadiskusi 4-6 siswaperkelompok, akhirnyamenjadi diskusi kelas.

f. Guru sebagai fasilitator

Guru memfasilitasi siswa dalam memperoleh pengetahuanyang baru. Pengetahuan baru bagi siswa dapat diperoleh melaluiinteraksi sosial dimana guru memfasilitasi dalam proses belajarmengajar. Pembelajaran kooperatif yang menekankan interaksisosial merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar.

g. Guru sebagai motivator

Guru mendorong siswa untuk selalu menggunakan bahasaInggris di kelas sebagai sarana pembelajaran/pelatihan bahasaInggris sebelum diaplikasikan pada kehidupan nyata.

Page 26: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

20

h. Kreatif

Siswa mengungkapkan pikiran/ide-ide seluas-luasnya yangberkaitan dengan materi pelajaran, sehingga kreatifitas dankeaktifan siswa semakin meningkat.

2. Langkah-langkah pembelajaran

Langkah-langkah pada model pembelajaran bahasa Inggrisberbasis pengurangan kecemasan negatif adalah sebagai berikut:

Model pembelajaran bahasa Inggris berbasis pengurangankecemasan negatif ini terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran yaitupendahuluan, inti, penutup. Dari 3 kegiatan tersebut, diterapkan 6fase dalam pembelajaran kooperatif yaitu (1) menyampaikan tujuandan mempersiapkan siswa; (2) menyajikan informasi; (3)mengorganisir siswa kedalam tim-tim belajar; (4) membantu kerjadan belajar tim; (5) mengevaluasi; dan (6) memberi penghargaan.Dan dari 6 fase ini, selanjutnya dijabarkan rincian kegiatan.

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan ini, diterapkan fase I padapembelajaran kooperatif yaitu menyampaikan tujuan danmempersiapkan siswa. Rincian kegiatan dijabarkan sebagaiberikut: menanamkan nilai-nilai etika, memotivasi siswa untuktidak takut dalam menggunakan bahasa Inggris, melakukanbrainstorming, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akandicapai, dan menjelaskan pentingnya materi yang akan dipelajari.

b. Inti

Kegiatan ini dilakukan secara sistematis melalui tahap II,III, dan IV pada pembelajaran kooperatif yaitu menyajikaninformasi, mengorganisir siswa kedalam tim-tim belajar, danmembantu kerja dan belajar tim. Rincian kegiatan dijabarkan

Page 27: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

21

sebagai berikut:menjelaskan materi atau konsep pelajaran,diskusiberpasangan, diskusi 4-6 siswa perkelompok kemudiandilanjutkan diskusi kelas.

Keterangan aktifitas diskusi:

1. Diskusi yang dilakukan berpasangan. Kedua siswamendiskusikan materi pelajaran secara kooperatif, satu siswabertugas sebagai penanya dan lainnya sebagai penjawab, posisiini dilakukan kedua siswa secara bergantian.

2. Diskusi yang dilakukan 4-6 siswa dalam satu kelompok. Parasiswa mendiskusikan materi pelajaran secara kooperatif, setiapsiswa memiliki tugas/peran berbeda, satu siswa sebagai pembuatpertanyaan, satu siswa sebagai penjawab, satu siswa sebagaipenyanggah penjawab atau sebagai moderator, dan satu siswasebagai penarik kesimpulan. Dalam kelompok kooperatif, setiapsiswa mendapat tugas masing-masing sehingga semua siswa akanaktif dalam belajar. Hasil dari diskusi dipresentasikan secara rileksoleh masing-masing kelompok di meja kelompoknya sehinggaterjadi diskusi kelas.

c. Penutup

Kegiatan penutup ini dilakukan secara sistematis melaluitahap V dan VI pada pembelajaran kooperatif yaitu mengevaluasidan memberi penghargaan. Rincian kegiatan dijabarkan sebagaiberikut:memberi penjelasan/penguatan, memberi umpan balik,membuat kesimpulan pembelajaran, mengevaluasi, memberipenghargaan,dan memberi PR.

Dari langkah-langkah pembelajaran tersebut dapat disusunsintagmatik model pembelajaran bahasa Inggris berbasispengurangan kecemasan negatif sebagai berikut:

Page 28: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

22

Tabel 1. Sintagmatik model pembelajaran bahasa Inggris berbasispengurangan kecemasan negatif

Dari sintagmatik model pembelajaran bahasa Inggris berbasispengurangan kecemasan negatif diatas, dapat digambarkan kegiatanbelajar mengajar dikelas. Kegiatan pembelajaran tersebut adalahsebagai berikut:

Page 29: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

23

Gambar 1. Kegiatan Pembelajaran

Page 30: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

24

D. Penyusunan Silabus dan Rencana PelaksanaanPembelajaran

a. Penyusunan Silabus

1. Prinsip-Prinsip Penyusunan Silabus

Untuk memperoleh silabus yang baik, dalam penyusunannyaperludiperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Ilmiah

Semua materi dan kegiatan dalam silabus harus benar,logis dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

b. Relevan

Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutanpenyajian dalam silabus harus disesuaikan dengan tingkatperkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritualsiswa.

c. Sistematis

Silabus pada dasarnya merupakan suatu system, olehkarena itu, dalam penyusunannya harus dilakukan secarasistematis. Komponen-komponen silabus harus salingberhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar merupakanacuan utama dalam pengembangan silabus.

d. Konsisten

Dalam silabus harus ada hubungan yang konsistenantaraKompetensi Dasar, indikator pencapaian kompetensi, materipembelajaran, kegiatan pembelajaran, alat dan sumber belajar,serta teknik dan instrumen penilaian. Semua komponendiarahkan pada pencapaian Kompetensi Dasar dalam rangkapencapaian Standar Kompetensi.

e. Memadai

Page 31: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

25

Cakupan indikator, materi pembelajaran, kegiatanpembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukupuntuk menunjang pencapaian Kompetensi Dasar. Denganprinsip ini, maka tuntutan kompetensi harus dapat terpenuhidengan pengembangan materi pembelajaran dan kegiatanpembelajaran yang dikembangkan.

f. Aktual dan Kontekstual

Cakupan indikator, materi pembelajaran, kegiatanpembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian harusmemperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan senidalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

g. Fleksibel

Silabus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhanmasyarakat. Semua komponen silabus dapat mengakomodasikeragaman siswa, pendidik, serta dinamika perubahan yangterjadi di sekolah dan kebutuhan masyarakat.

h. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup ketiga ranah kompetensiyaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Prinsip ini hendaknyadipertimbangkan, baik dalam mengembangkan materipembelajaran, kegiatan pembelajaran, maupun penilaiannya.

2. Komponen Silabus

Silabus merupakan salah satu bentuk penjabaran kurikulumyang memuat pokok-pokok pikiran dalam menjawab tigapertanyaan mendasar dalam pembelajaran, yakni (1) kompetensiapa yang hendak dikuasai siswa, (2) bagaimana memfasilitasisiswa untuk menguasai kompetensi itu, dan (3) bagaimanamengetahui tingkat pencapaian kompetensi oleh siswa. Sehinggajelas bahwa silabus memuat pokok-pokok kompetensi dan materi,pokok-pokok strategi pembelajaran dan pokok-pokok penilaian.

Page 32: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

26

Kompetensi yang hendak dikuasai siswa dapat terjawabdengan menampilkan secara sistematis, mulai dari StandarKompetensi, Kompetensi Dasar dan indikator pencapaiankompetensi serta hasil identifikasi materi pembelajaran yangdigunakan. Untuk memfasilitasi siswa mencapai kompetensi,dijabarkan dengan menentukan strategi, pendekatan dan metodedalam kegiatan pembelajaran.Untuk mengetahui ketercapaiankompetensi dapat dijawab dengan menjabarkan teknik daninstrumen penilaian.

Depdiknas (2008) menetapkan komponen-komponen yangharus ada dalam silabus, komponen-komponen itu adalah (1)standar kompetensi; (2) kompetensi dasar; (3) indikator; (4)materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; dan (6)penilaian. Pada model ini, akan ditambahkan beberapakomponen pendukung sebagai modifikasi komponen silabus.Komponen-komponen tersebut adalah (1) identitas; (2) standarkompetensi; (3) kompetensi dasar; (4) materi pembelajaran;(5)kegiatan pembelajaran;(6) indikator pencapaian kompetensi; (7)penilaian;(8) alokasi waktu; dan (9) alat dan sumber belajar.

Berikut disajikan komponen pokok dari silabus yangdigunakan:

1. Komponen yang berkaitan dengan kompetensi yang hendakdikuasai, meliputi:

a. Standar Kompetensi

b. Kompetensi Dasar

c. Indikator

d. Materi Pembelajaran

2. Komponen yang berkaitan dengan cara menguasaikompetensi, memuat pokok-pokok kegiatan dalampembelajaran.

Page 33: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

27

3. Komponen yang berkaitan dengan cara mengetahuipencapaian kompetensi, mencakup

a. Teknik Penilaian:

Jenis Penilaian

Bentuk Penilaian

b. Instumen Penilaian

4. Komponen Pendukung, terdiri dari:

a. Identitas

b. Alokasi waktu

c. Alat dan sumberbelajar.

b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan penjabarandari silabus yang dikembangkan. Komponen-komponen ituadalah (1) identitas; (2) standarkompetensi; (3) kompetensi dasar;(4) indikator; (5) tujuan pembelajaran; (6) materi pembelajaran;(7) metode pembelajaran; (8) langkah-langkah pembelajaran; (9)alat dan sumber pembelajaran; dan (10) penilaian.

Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran sangatpenting karena darirencana pelaksanaan pembelajaran tersebut,dapat dilihat proses kegiatan belajar mengajar serta dapatdiketahui apakah pembelajaran tersebut mampu mengaktifkansiswa atau tidak, danjuga apakah dapat menjadikan siswa kreatifatau tidak. Dalam model pembelajaran kali ini, keaktifan siswadalam proses belajar mengajar merupakan indikasi dari efekpositif dari pengurangan kecemasan negatif siswa.

1. Prinsip-Prinsip Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

a. Memperhatikan perbedaan individu siswa

Page 34: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

28

RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jeniskelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat,motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gayabelajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakangbudaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan siswa.

b. Mendorong partisipasi aktif siswa

Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat padasiswa untuk mendorong keaktifan siswa, motivasi, minat,krea-tivitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangatbelajar, serta untuk mengurangi kecemasan siswa dalamberbahasa Inggris.

c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

Proses pembelajaran dirancang untuk mengembang-kankegemaran membaca, pemahaman beragam ba-caan, danberekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

RPP memuat rancangan program pemberian umpanbalik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

e. Keterkaitan dan keterpaduan

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan danketerpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, ke-giatanpembelajaran, indikator pencapaian kompeten-si, penilaian,dan alat dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalamanbelajar. RPP disusun dengan mengako-modasikanpembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran,lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapanteknologi informasi dan komunikasi secara terintegra-si,sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

Page 35: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

29

2. Komponen rencana pelaksanaan pembelajaran

RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalamsatu kali pertemuan atau lebih.

Komponen RPP adalah:

1. Identitas, meliputi:

a. satuan pendidikan

b. mata pela-jaran

c. alokasi waktu

d. kelas/semester

e. genre

e. keterampilan bahasa

f. pertemuan ke

g. Hari/tanggal/pukul

2. Standar kompetensi

Merupakan kualifikasi kemam-puan minimal siswa yangmenggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, danketerampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atausemester pada suatu mata pelajaran.

3. Kompetensi dasar

Adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai siswadalam mata pelajaran ter-tentu sebagai rujukan penyusunanindikator kompe-tensi dalam suatu pelajaran.

4. Indikator pencapaian kompetensi

Adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasiuntuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentuyang menjadi acuan penilai-an mata pelajaran. Indikatorpencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata

Page 36: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

30

kerja opera-sional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakuppengetahuan, sikap, dan keterampilan.

5. Tujuan pembelajaran

Menggambarkan proses dan ha-sil belajar yang diharapkandicapai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar.

6. Materi pembelajaran

Memuat fakta, konsep, prinsip, dan pro-sedur yang relevan,dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusanindikator pencapaian kompe-tensi.

7. Metode pembelajaran

Digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajardan proses pembela-jaran agar siswa mencapai kompetensi dasaratau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemi-lihanmetode pembelajaran disesuaikan dengan situ-asi dan kondisisiswa yang mana metode yang dipilih berbasis pada pengurangankecemasan bahasa, serta karakteristik dari setiap indikator dankompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

8. Langkah-langkah pembelajaran:

a. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatupertemuan pembelajaran yang ditujukan un-tuk membang-kitkan motivasi siswa untuk tidak takut menggunakan bahasaInggris dan memfokuskan perhatian siswa untuk berpartisi-pasi aktif dalam proses pembelajaran.

Pada kegiatan pendahuluan ini, dijalankan fase I padapembelajaran kooperatif yaitu menyampaikan tujuan danmempersiapkan siswa

Page 37: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

31

b. Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untukmencapai KD. Kegiatan pembelajaran di-lakukan secarainteraktif, inspiratif, menyenang-kan, menantang, memotivasisiswa untuk berpartisipasi aktif. Kegiatan ini dilakukan secarasistematis melalui tahap II, III, dan IV pada pembelajarankooperatif yaitu menyajikan informasi, mengorganisir siswakedalam tim-tim belajar, dan membantu kerja dan belajartim.

c. Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan un-tukmengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukandalam bentuk rangkuman atau simpul-an, penilaian danrefleksi, umpan balik, penghargaan, dan tindaklanjut.

Kegiatan penutup ini dilakukan secara sistematis melaluitahap V dan VI pada pembelajaran kooperatif yaitumengevaluasi dan memberi penghargaan.

9. Alat dan sumber belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standarkompetensi dan kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatanpembelajaran, dan indikator pencapaian kom-petensi.

10.Penilaian

Instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikandengan indikator pencapaian kom-petensi dan mengacu kepadaStandar Penilaian.

Page 38: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

32

Page 39: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

33

Bab IIIPELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN

BAHASA INGGRIS BERBASIS PENGURANGANKECEMASAN NEGATIF

Pelaksanaan model pembelajaran bahasa Inggris berbasispengurangan kecemasan negatif berpegang pada silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun. Berikut adalahpenjabaran penyusunan silabus dan rencana pelaksanaanpembelajaran.

A. Penyusunan Silabus

Langkah-Langkah Penyusunan Silabus pada model ini adalahsebagai berikut:

a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar bahasaInggris

Mengkaji SK dan KD mata pelajaran bahasa Inggris untukSMA kelas XI semester ganjil. Berikut adalah contoh SK danKD bahasa Inggrisuntuk SMA kelas XI semester ganjil.

Page 40: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

34

Tabel 2. SK dan KD bahasa Inggrisuntuk SMA kelas XI semesterganjil

Page 41: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

35

b. Menentukan materi pembelajaran

Materi pembelajaran ditentukan berdasarkan salah satu genreyang tertulis pada standar kompetensi. Misalnya padaketerampilan mendengarkan, dengan SK”2. Memahami maknateks fungsional pendek dan monolog berbentuk reports, narra-tive, dan analytical exposition dalam konteks kehidupan sehari-hari”, KD “2.2 Merespon makna dalam teks monolog yangmenggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar danberterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teksberbentuk: report, narrative, dan analytical exposition”, dengangenre reports maka materi pembelajaran yang digunakan berupamendengarkan monolog teks report dan kosakata yang terkaittopik yang dibahas.

c. Menentukan kegiatan pembelajaran

Page 42: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

36

Kegiatan pembelajaran pada model pembelajaran bahasaInggris berbasis pengurangan kecemasan negatif ini mengadopsi6 (enam) fase dalam pembelajaran kooperatif yaitu (1)menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa; (2)menyajikan informasi; (3) mengorganisir siswa kedalam tim-tim belajar; (4) membantu kerja dan belajar tim; (5) mengevaluasi;dan (6) memberi penghargaan.

d. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi

Indikator merupakan penanda pencapaian KD yangditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yangmencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Kata kerja operasional indikator dimulai dari tingkatanberpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh,dan dari konkret ke abstrak (bukan sebaliknya).

Sebagai contoh, pada keterampilan bahasa mendengarkandengan SK, KD, genre, dan materi pembelajaran mendengarkanmonolog teks report pada poin b diatas, maka dapat dirumuskanindikator pencapaian kompetensi sebagai berikut: (1) Mampumengidentifikasi topik sebuah teks fungsional pendek danmonolog; (2) Mampu mengidentifikasi informasi tertentu dariteks fungsional pendek dan monolog; (3) Mampumengidentifikasi tujuan komunikasi teks fungsional pendek danmonolog; (4) Mampu merespon makna yang terdapat dalammonolog pendek sederhana berbentuk report secara akurat danlancar.

e. Menentukan jenis penilaian

Penilaian pencapaian KD siswa dilakukan berdasarkanindikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja,pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Page 43: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

37

Sebagai contoh, pada keterampilan bahasa mendengarkandengan SK, KD, genre, materi pembelajaran mendengarkanmonolog teks report pada poin b, dan indikator pencapaiankompetensi pada poin d diatas, teknik penilaian yang digunakannon tes, dan tes tulis. Pada non tes, intrumen yang digunakanadalah rubrik penilaian untuk diskusi dan rubrik penilaian untuksikap kooperatif. Pada tes tulis, instrumen yang digunakan adalahpilihan ganda.

f. Menentukan alokasi waktu

Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakanperkiraan waktu untuk menguasai KD yang dibutuhkan olehsiswa. Alokasi waktu yang diperlukan untuk proses belajarmengajar pada contoh diatas adalah 2 X 45 menit.

g. Menentukan alat dan sumber belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yangdigunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetakdan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial,dan budaya.

Sumber belajar yang digunakan dalam proses belajarmengajar pada contoh diatas adalah(1) Buku PR Bahasa InggrisSMA/MA XIA Intan Pariwara hal. 8-9; (2) Kamus bahasaInggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris; (3) Buku-buku lainyang relevan; (4) CD listening;(5) Pemutar VCD/DVD ataukomputer/laptop; (6) Gambar-gambar yang relevan.

B. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Langkah-langkah penyusunan Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) pada model pembelajaran ini, dimulai darimencantumkan Identitas, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,Indikator Pencapaian Kompetensi, Tujuan Pembelajaran,MateriPembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah

Page 44: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

38

pembelajaran, Alat dan Sumber Belajar, dan Penilaian. Berikut adalahpenjabaran atas komponen-komponen tersebut diatas.

1. Mencantumkan Identitas

Terdiri dari: Satuan Pendidikan, Mata Pelajaran, Kelas/Semester,Alokasi Waktu, Genre, Keterampilan Bahasa,Pertemuan ke, Hari/Tanggal/Pukul.

Berikut adalah contoh isian Identitas. Satuan Pendidikandiisi dengan Sekolah Menengah Atas, Mata Pelajaran diisidengan Bahasa Inggris, Kelas/Semester diisi kelas XI/semesterI,Alokasi Waktu adalah 2 X 45 menit, dengan Genrereports,Keterampilan Bahasa diisi dengan mendengarkan, Pertemuanke diisi sesuai rencana pertemuan yang diinginkan, Hari/Tanggal/Pukul jugadiisi sesuai rencana waktu pertemuan yangdiinginkan.

2. Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar merujuk padaSK dan KD mata pelajaran bahasa Inggris untuk SMA dan MApada KTSP 2006.

Sebagai contoh SK diisi dengan”2. Memahami makna teksfungsional pendek dan monolog berbentuk reports, narrative, dananalytical exposition dalam konteks kehidupan sehari-hari”, danKD diisi dengan “2.2 Merespon makna dalam teks monolog yangmenggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar danberterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teksberbentuk: report, narrative, dan analytical exposition”.

3. Menentukan Indikator Pencapaian Kompetensi

Sebagai contoh, pada keterampilan bahasa mendengarkandengan SK dan KD tersebut diatas, maka dapat dirumuskanindikator pencapaian kompetensi sebagai berikut: (1) Mampu

Page 45: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

39

mengidentifikasi topik sebuah teks fungsional pendek danmonolog; (2) Mampu mengidentifikasi informasi tertentu dariteks fungsional pendek dan monolog; (3) Mampumengidentifikasi tujuan komunikasi teks fungsional pendek danmonolog; (4) Mampu merespon makna yang terdapat dalammonolog pendek sederhana berbentuk report secara akurat danlancar.

4. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Dari indikator yang telah ditentukan, maka dapatdirumuskan tujuan pembelajaran sebagai berikut:(1) siswamampu bekerjasama dalam kelompok-kelompok kooperatifuntuk mengidentifikasi topik dari sebuah monolog pendeksederhana berbentuk report secara akurat dan lancar denganpenuh percaya diri; (2) siswa mampu bekerjasama dalamkelompok-kelompok kooperatif untuk mengidentifikasiinformasi dari sebuah monolog pendek sederhana berbentukreport secara akurat dan lancar dengan penuh percaya diri; (3)siswa mampu bekerjasama dalam kelompok-kelompokkooperatif untuk mengidentifikasi tujuan komunikasi teksfungsional pendek dan monolog pendek sederhana berbentukreport secara akurat dan lancar dengan penuh percaya diri; (4)siswa dapat bekerjasama dalam kelompok-kelompok kooperatifuntuk merespon makna yang terdapat dalam monolog pendeksederhana berbentuk report secara akurat dan lancardenganpenuh percaya diri.

5. Menetukan Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran ditentukan berdasarkan salah satu genreyang tertulis pada standar kompetensi. Misalnya padaketerampilan mendengarkan, dengan SKdan KD tersebutdiatasmaka materi pembelajaran yang digunakan berupa

Page 46: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

40

mendengarkan monolog teks report dan kosakata yang terkaittopik yang dibahas.

6. Menentukan Metode Pembelajaran

Metode disini diartikansebagai model atau pendekatanpembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan ataustrategi yang dipilih.

Karena itu pada bagian ini dicantumkan pendekatan,strategi, model dan metode yang diintegrasikan dalam satukegiatan pembelajaran siswa:

a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya:pembelajaran yang berpusat pada siswa.

b. Strategi yang digunakan, misalnya: pengurangan kecemasannegative melalui interaksi sosial.

c. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajarankooperatif. Pada penelitian sebelumnya dikembangkan (Dy-namic Discussion disingkat Dydi).

d. Metode-metode yang digunakan adalah brainstorming,penanaman konsep, mendengarkan CDlistening/laboratorium, diskusi (berpasangan, diskusi kelompok 4-6siswa, dilanjutkan diskusi kelas), penugasan, dan tanya jawab.

7. Mengembangkanlangkah-langkah pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusundalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengankarakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakanurutan sintaks sesuai dengan modelnya.

Model pembelajaran bahasa Inggris berbasis pengurangankecemasan negatif ini terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran yaitupendahuluan, inti, penutup. Dari 3 kegiatan tersebut, diterapkan6 (enam) fase dalam pembelajaran kooperatif yaitu (1)

Page 47: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

41

menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa; (2)menyajikan informasi; (3) mengorganisir siswa kedalam tim-tim belajar; (4) membantu kerja dan belajar tim; (5) mengevaluasi;dan (6) memberi penghargaan. Dari 6 fase ini, selanjutnyadijabarkan rincian kegiatan, nilai karakter dan waktu yangdiperlukan pada tiap-tiap kegiatan.

a. Pendahuluan (15 menit)

Pada kegiatan pendahuluan ini, diterapkan fase I padapembelajaran kooperatif yaitu menyampaikan tujuan danmempersiapkan siswa. Sebagai contoh rincian kegiatan dannilai karakter dijabarkan sebagai berikut: Guru memeriksakehadiran siswa (Disiplin) 2 menit, Guru menyampaikanpentingnya nilai kedisiplinan(Disiplin)2 menit, Gurumemotivasi siswa untuk tidak takut menggunakan bahasaInggris (Percaya diri)3 menit, Guru melakukan brainstorm-ing dengan menggali kembali pengetahuan siswa tentang teksreport(Mandiri)5 menit, Guru menyampaikan tujuanpembelajaran yang akan dicapai (Rasa ingin tahu)1 menit,dan Guru menjelaskan pentingnya materi yang akan dipelajari(Rasa ingin tahu)2 menit.

b. Inti (60 menit)

Kegiatan ini dilakukan secara sistematis melalui tahapII, III, dan IV pada pembelajaran kooperatif yaitu menyajikaninformasi, mengorganisir siswa kedalam tim-tim belajar, danmembantu kerja dan belajar tim.Sebagai contoh rinciankegiatan dan nilai karakter dijabarkan sebagai berikut:Gurumenjelaskan materi atau konsep pelajaran (Mandiri, kreatif,kerja keras, gemar membaca)5 menit, Siswa menyimak teksreport yang diperdengarkan guru (Kreatif, kerja keras,disiplin)10 menit, Siswa mendiskusikan (mengidentifikasitopik, mencari informasi dan merespon makna) pada teks

Page 48: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

42

report yang didengar secara berpasangan (Mandiri, bersahabat,toleransi, demokratis, peduli sosial, tanggung jawab, kreatif, kerjakeras), Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersediaberdasarkan teks yang telah disimak secara lisan (Mandiri,tanggung jawab)10 menit, Siswa mendiskusikan materipelajaran secara berkelompok 4-6 siswa (Bersahabat, toleransi,demokratis, peduli sosial, tanggung jawab, kreatif, kerja keras),Siswa memilih jawaban yang tepat berdasarkan teks reportyang diperdengarkan guru.Siswa melengkapi teks rumpangberdasarkan teks yang telah diperdengarkan gurutersebut(Mandiri, kreatif, kerja keras, gemar membaca)35menit.

c. Penutup (15 menit)

Kegiatan penutup ini dilakukan secara sistematis melaluitahap V dan VI pada pembelajaran kooperatif yaitumengevaluasi dan memberi penghargaan. Sebagai contohrincian kegiatan dan nilai karakter dijabarkan sebagaiberikut:Guru memberikan kesempatan pada siswa untukbertanya tentang materi yang kurang dipahami (Kreatif,mandiri)4 menit, Guru memberi umpan balik positif kepadasiswa tentang kegiatan yang telah dilakukan (Menghargaiprestasi)6 menit, Guru memberi penghargaan pada siswa/kelompok (Menghargai prestasi)1 menit, Guru dan siswabersama-sama membuat simpulan pembelajaran (Kreatif,mandiri)2 menit, Guru memberikan PR untuk menghadapimateri selanjutnya (Mandiri, kreatif, kerja keras, gemarmembaca)1 menit, Guru menyampaikan rencanapembelajaran untuk pertemuan berikutnya (Mandiri, kerjakeras, gemar membaca)1 menit.

Page 49: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

43

Keterangan aktifitas diskusi:

1. Diskusi yang dilakukan berpasangan. Kedua siswa mendiskusi-kan materi pelajaran secara kooperatif, satu siswa bertugas sebagaipenanya dan lainnya sebagai penjawab, posisi ini dilakukan keduasiswa secara bergantian.

2. Diskusi yang dilakukan 4-6 siswa dalam satu kelompok. Parasiswa mendiskusikan materi pelajaran secara kooperatif, setiapsiswa memiliki tugas/peran berbeda, satu siswa sebagai pembuatpertanyaan, satu siswa sebagai penjawab, satu siswa sebagaipenyanggah penjawab atau sebagai moderator, dan satu siswasebagai penarik kesimpulan. Dalam kelompok kooperatif, setiapsiswa mendapat tugas masing-masing sehingga semua siswa akanaktif dalam belajar. Hasil dari diskusi dipresentasikan secara rileksoleh masing-masing kelompok di meja kelompoknya sehinggaterjadi diskusi kelas.

8. Memilih Alat dan Sumber Belajar

Mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yangdikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan,lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan.

Sebagai contoh, sumber belajar yang digunakan dalamproses belajar mengajar pada contoh diatas adalah(1) Buku PRBahasa Inggris SMA/MA XIA Intan Pariwara hal. 8-9; (2) Kamusbahasa Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris; (3) Buku-bukulain yang relevan; (4) CD listening;(5) Pemutar VCD/DVD ataukomputer/laptop; (6) Gambar-gambar yang relevan.

9. Menentukan Penilaian

Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen,dan instrumen yang dipakai. Bagian ini akan dijabarkan padaBAB selanjutnya.

Page 50: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

44

Page 51: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

45

BAB IVPENILAIAN PADA MODEL PEMBELAJARAN

BAHASA INGGRIS BERBASIS PENGURANGANKECEMASAN NEGATIF

Berikut adalah penjabaran penyusunan penilaian pembelajaranpada model pembelajaran bahasa Inggris berbasis pengurangan

kecemasan negatif yang merupakan bagian pada silabus dan rencanapelaksanaan pembelajaran yang disusun. Sistem penilaian untukmengukur keberhasilan proses pembelajaran sebagai realisasi darirencana pembelajaran. Sistem penilaian mengacu pada teorikonstruktivisme berdasarkan pada penilaian otentik yang manapenilaiannya dilakukan sebagai penilaian formal untukmengumpulkan data yang dapat menjangkau kemampuan siswa.

Ada dua jenis penilaian yaitu penilaian proses dan penilaian hasil.Penilaian proses berfungsi untuk mengetahui keefektifitasan prosespembelajaran, sedangkan penilaian hasil berfungsi untuk mengetahuikompetensi siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris. Penilaian prosesdilakukan selama proses pembelajaran, maka instrumen yangdigunakan adalah pedoman pengamatan selama kelas berjalan,sedangkan penilaian hasil dilakukan setelah materi pembelajaranselesai, sehingga instrumen penilaian yang digunakan adalah testertulis, quiz, dan lain-lain. Tujuan dilaksanakannya penilaian prosesdan hasil pembelajaran adalahuntuk mengetahui keefektifanpelaksanaan pembelajaran dan pencapaian hasil pembelajaran olehsetiap siswa. Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentukinstrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data.

Page 52: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

46

A. Prinsip Penilaian

Prinsip penilaian menurut Badan Standar NasionalPendidikan (2006) dan Suprijono (2011) adalah sebagai berikut:

1. Sistematis

Penilaian harus dilakukan secara terencana dan bertahap danmengikuti langkah-langkah baku sesuai dengan silabus dan RPPyang telah disusun oleh guru.

2. Sahih

Penilaian menggunakan instrumen yang tepat untukmencerminkan pengukuran kemampuan siswa.

3. Terpadu dan berkesinambungan

Penilaian mencakup semua aspek kompetensi denganmenggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai danpenilaian dilakukan secara terus menerus selama proses belajarmengajar.

4. Beracuan kriteria

Penilaian didasarkan pada indikator pencapaian yangdisusun oleh guru yang tercantum pada silabus dan RPP.

5. Obyektif

Penilaian harus sesuai prosedur dan kriteria yang telahditetapkan oleh guru tanpa ada subjektifitas penilaian dari guru.

6. Adil

Penilaian sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswatanpa menbedakan latar belakang sosial ekonomi,agama, budaya,bahasa, suku bangsa, warna kulit, dan gender.

7. Terbuka

Guru menginformasikan prosedur dan kriteria penilaianpada siswa.

Page 53: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

47

8. Akuntabel

Penilaian dapat dipertanggungjawabkan dari segi teknik,prosedur dan hasil.

B. Teknik Penilaian

Dalam model pembelajaran bahasa Inggris berbasispengurangan kecemasan negatif ini, digunakan teknik penilaiansebagai berikut:

1. Non tes

Untuk menilai keefektifitasan proses pembelajarandigunakan pengamatan pada aktifitas diskusi dan sikap kooperatifsiswa saat proses belajar mengajar berlangsung.

Teknik non tes ini merupakan teknik observasi yangmenggunakan dua bentuk instrumen yaitu rubrik penilaianuntuk diskusi dan rubrik untuk penilaian sikap kooperatif.

2. Tes

a. Tes tertulis

Tes tertulis merupakan teknik penilaian yang palingbanyak digunakan oleh guru, bisa berupa tes dengan jawabanpilihan atau isian, baik pilihan ganda, benar salah ataupunmenjodohkan, serta tes yang jawabannya berupa isian ataupunuraian. Sebagai contoh, pada keterampilan bahasa membaca,bentuk instrumen yang digunakan adalah pilihan ganda.Untuk penilaian keterampilan bahasa menulis (writing)bentuk instrumen yang digunakan adalah esei, rubrikpenilaian menulis digunakan untuk penilaian unjuk kerjasiswa. Pada keterampilan bahasa mendengarkan (listening),bentuk instrumen yang digunakan adalah pilihan ganda,dimana siswa menjawab pilihan-pilihan dengan berdasarpada teks yang didengar.

Page 54: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

48

b.Tes Lisan

Tes lisan adalah tes yang dilakukan melalui komunikasilangsung antara guru dan siswa. Pertanyaan ataupunjawabannya disampaikan secara langsung atau spontan.Sebagai contoh, pada keterampilan bahasa berbicara (speak-ing) bentuk instrumen yang digunakan adalah unjuk kerjadengan mengacu pada rubrik penilaian unjuk kerja sebagaibentuk instrumen penilaian.

Mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus dan RPPyang dikembangkan pada BAB II dan BAB III diatas, padaketerampilan bahasa mendengarkan, sebagai contoh penilaian yangdigunakan adalah sebagai berikut:

1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen

a. Teknik Penilaian

1)Non tes

2)Tes tulis

b. Bentuk Instrumen

1)Rubrik penilaian untuk diskusi

2)Rubrik penilaian untuk sikap kooperatif

3) Pilihan ganda

2. Contoh Instrumen

1. Non tes (Suprijono, 2011)

a. Rubrik penilaian untuk diskusi

Page 55: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

49

b. Rubrik penilaian untuk sikap kooperatif

Keterangan:

Skor = 0, 1, 2, 3, 4, 5

Nilai Akhir = (Bobot x Skor): 5

2. Tes tertulis

Listen and choose A, B, C, D or E for the correct an-swer.

Page 56: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

50

1. What is the text about?

A. Dehydration. B. Respiration.

C. Information. D. Digestion.

E. Detection.

2. How much water does our body contain?

A. One fourth. B. One third.

C. Half. D. About two third.

E. More than two third.

3. “Small decreases don’t cause problems, and...” (Paragraph 2)

The word ‘decrease’ can be best replaced by ________.

A. improvement B. increase

C. implement D. decline

E. loss

Page 57: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

51

4. What is acne caused by?

A. Dirty skin. B.Large pores.

C. Skin viruses. D.Too much fat under the skin.

E. Overactive oil glands in the skin.

5. “... if other people in your family had (or have) acne, you may bemore likely to develop it too.”

What is the word ‘it’ referring to?

A. Family. B. Oil.

C. Acne. D. Skin.

E. Hormone.

Jawaban:

1. A 2. B 3. D 4. E 5. C

Rubrik Penilaian Pilihan Ganda

Page 58: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

52

Skor maksimal = 10

Nilai siswa = Skor perolehan X 10 =....

Skor maksimal

= Skor perolehan X 10 =....10

Page 59: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

53

BAB VCONTOH SILABUS DAN RENCANA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PADAMODEL PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

BERBASIS PENGURANGAN KECEMASANNEGATIF

Pada bagian ini, disajikan contoh silabus dan rencana pelaksanaanpembelajaran bahasa Inggris berbasis pengurangan kecemasan

negatif.

A. Contoh Silabus

SILABUS

Unit I Reports

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Kelas/Semester : XI/1

Keterampilan Bahasa : Membaca

Standar Kompetensi : 5. Memahami makna teks fungsionalpendek dan esei berbentuk report, narra-tive, dan analytical exposition dalamkonteks kehidupan sehari-hari dan untukmengakses ilmu pengetahuan.

Page 60: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

54

1. Pengurangan kecemasan negatif:

a. Peran guru yang aktif dalam menciptakan suasana kelas agartidak menegangkan

b. Menyiapkan siswa dalam pengumpulan informasi darikelompok yang kecil menuju kelompok yang lebih besar(meningkatkan dan mengasah percaya diri siswa dalammenggunakan bahasa Inggris).

2. Nilai pendidikan karakter yang ditanamkan ke siswa: Disiplin,tanggung jawab, percaya diri, mandiri, kreatif, rasa ingin tahu,kerja keras, gemar membaca, bersahabat, toleransi, demokratis,peduli sosial, jujur, menghargai prestasi.

Keterampilan Bahasa : Mendengarkan

Standar Kompetensi : 2. Memahami makna teks fungsionalpendek dan monolog berbentuk reports,narrative, dan analytical exposition dalamkonteks kehidupan sehari-hari.

Page 61: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

55

1. Pengurangan kecemasan negatif:

a. Peran guru yang aktif dalam menciptakan suasana kelas agartidak menegangkan

b. Menyiapkan siswa dalam pengumpulan informasi darikelompok yang kecil menuju kelompok yang lebih besar(meningkatkan dan mengasah percaya diri siswa dalammenggunakan bahasa Inggris).

2. Nilai pendidikan karakter yang ditanamkan ke siswa: Disiplin,percaya diri, mandiri, rasa ingin tahu, kreatif,kerja keras, gemarmembaca, bersahabat,toleransi, demokratis, peduli sosial,tanggung jawab,menghargai pendapat, menghargai prestasi.

Keterampilan Bahasa : Berbicara

Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan makna dalam teksfungsional pendek dan monolog yangberbentuk report, narrative, dan analyti-cal exposition dalam konteks kehidupansehari-hari.

Page 62: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

56

1. Pengurangan kecemasan negatif:

a. Peran guru yang aktif dalam menciptakan suasana kelas agartidak menegangkan

b. Menyiapkan siswa dalam pengumpulan informasi darikelompok yang kecil menuju kelompok yang lebih besar(meningkatkan dan mengasah percaya diri siswa dalammenggunakan bahasa Inggris).

2. Nilai pendidikan karakter yang ditanamkan ke siswa:Disiplin,peduli sosial, percaya diri, mandiri, rasa ingin tahu, bersahabat,toleransi, demokratis, peduli sosial,tanggung jawab, kreatif, kerjakeras, gemar membaca, menghargai prestasi.

Keterampilan Bahasa : Menulis

Standar Kompetensi : 6. Mengungkapkan makna dalam tekstulis fungsional pendek dan esei sederhanaberbentuk recount, narrative, dan proceduredalam konteks kehidupan sehari-hari.

Page 63: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

57

1. Pengurangan kecemasan negatif:

a. Peran guru yang aktif dalam menciptakan suasana kelas agartidak menegangkan

b. Menyiapkan siswa dalam pengumpulan informasi darikelompok yang kecil menuju kelompok yang lebih besar(meningkatkan dan mengasah percaya diri siswa dalammenggunakan bahasa Inggris).

2. Nilai pendidikan karakter yang ditanamkan ke siswa:Disiplin,religius, percya diri, mandiri, kerja keras,rasa ingintahu,bersahabat, toleransi, demokratis, peduli sosial,tanggungjawab,kreatif, menghargai prestasi, gemar membaca.

B. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Unit I Reports

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Page 64: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

58

Kelas/Semester : XI/1

Alokasi Waktu : 2 × 45 menit

Genre : Reports

Keterampilan Bahasa : Membaca

Pertemuan Ke :

Hari/Tanggal/Pukul :

Standar Kompetensi : 5. Memahami makna teks fungsionalpendek dan esei berbentuk report, narra-tive, dan analytical exposition dalamkonteks kehidupan sehari-hari dan untukmengakses ilmu pengetahuan.

Kompetensi Dasar : 5.2 Merespon makna dan langkah retorikadalam esei yang menggunakan ragambahasa tulis secara akurat, lancar danberterima dalam konteks kehidupansehari-hari dan untuk mengakses ilmupengetahuan dalam teks berbentuk: report,narrative, dan analytical exposition.

I. Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu mengidentifikasi makna gagasan (ideasional) daninformasi faktual dalam teks yang meliputi main ideas, support-ing ideas, details dari teks yang dibaca.

Mampu merespon makna gagasan (ideasional) daninformasi faktual dalam teks yang meliputi main ideas, support-ing ideas, dan details.

Mampu mengidentifikasi langkah-langkah retorika dalamwacana report.

Page 65: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

59

II. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu bekerjasama dalam kelompok-kelompokkooperatif untuk mengidentifikasi makna gagasan (ideasional)dan informasi faktual dalam teks yang meliputi main ideas, sup-porting ideas, details dari teks yang dibaca dengan penuh percayadiri.

Siswa mampu bekerjasama dalam kelompok-kelompokkooperatif untuk merespon makna gagasan (ideasional) daninformasi faktual dalam teks, meliputi main ideas, supporting ideas,dan details dengan penuh percaya diri.

Siswa mampu bekerjasama dalam kelompok-kelompokkooperatif untuk mengidentifikasi langkah-langkah retorikadalam wacana report dengan penuh percaya diri.

III. Materi Pembelajaran

1. Teks report.

2. Kosakata yang berkaitan dengan teks yang dipelajari.

IV. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Pembelajaran yang berpusat pada siswa

Strategi : Pengurangan kecemasan negatif melaluiinteraksi sosial

Model : Pembelajaran Kooperatif (Dynamic Dis-cussion (Dydi))

Metode : Brainstorming, penanaman konsep, diskusi(berpasangan, diskusi kelompok 4-6siswa,dilanjutkan diskusi kelas), praktik,penugasan, dan tanya jawab.

Page 66: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

60

V. Langkah-Langkah Pembelajaran

Keterangan aktifitas diskusi:

1. Diskusi yang dilakukan berpasangan. Kedua siswamendiskusikan materi pelajaran secara kooperatif, satu siswa

Page 67: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

61

bertugas sebagai penanya dan lainnya sebagai penjawab, posisiini dilakukan kedua siswa secara bergantian.

2. Diskusi yang dilakukan 4-6 siswa dalam satu kelompok. Parasiswa mendiskusikan materi pelajaran secara kooperatif, setiapsiswa memiliki tugas/peran berbeda, satu siswa sebagai pembuatpertanyaan, satu siswa sebagai penjawab, satu siswa sebagaipenyanggah penjawab atau sebagai moderator, dan satu siswasebagai penarik kesimpulan. Dalam kelompok kooperatif, setiapsiswa mendapat tugas masing-masing sehingga semua siswa akanaktif dalam belajar. Hasil dari diskusi dipresentasikan secara rileksoleh masing-masing kelompok di meja kelompoknya sehinggaterjadi diskusi kelas.

VI. Alat dan Sumber Belajar

1. Buku PR Bahasa Inggris SMA/MA XIA Intan Pariwara halaman12-13.

2. Kamus bahasa Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris.

3. Buku-buku lain yang relevan.

4. Gambar-gambar yang sesuai dengan wacana yang dipelajari.

VII. Penilaian

1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen

a. Teknik Penilaian

1) Non tes

2) Tes tertulis

b. Bentuk Instrumen

1) Rubrik penilaian untuk diskusi

2) Rubrik penilaian untuk sikap kooperatif

3) Pilihan ganda

Page 68: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

62

2. Contoh Instrumen

1. Non tes

a. Rubrik penilaian untuk diskusi

Sumber: Suprijono (2011)

b. Rubrik penilaian untuk sikap kooperatif

Sumber: Suprijono (2011)

Page 69: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

63

Keterangan:

Skor = 0, 1, 2, 3, 4, 5

Nilai Akhir = (Bobot x Skor): 5

2. Tes tertulis

Choose A, B, C, D or E for the correct answer.

The general definition of obesity is a chronic condition de-fined by an excess amount of body fat. A certain amount of body fatis necessary for storing energy, heat insulation, shock absorption,and other functions. The normal amount of body fat (expressed aspercentage of body fat) is between 25%-30% in women and 18%-23% in men. Women with over 30% body fat and men with over25% body fat are considered obese.

The calculation of body mass index (BMI) has also been usedin the definition of obesity. The body mass index (BMI) equals aperson’s weight in kilograms (kg) divided by their height in meters(m) squared. Since BMI describes body weight relative to height, itis strongly correlated with total body fat content in adults. “Obesity”is defined as a BMI of 30 and above.

What are the health risks associated with obesity? Obesity isnot just a cosmetic consideration; it is a dire health dilemma di-rectly harmful to one’s health. For patients with a BMI over 40, lifeexpectancy is reduced significantly (as much as 20 years for menand 5 years for women). Obesity also increases the risk of develop-ing a number of chronic diseases including insulin resistance, highblood pressure (hypertension), heart attack, cancer, and type 2 dia-betes.

What causes obesity? The balance between calorie intake andenergy expenditure determines a person’s weight. If a person eatsmore calories than he or she burns, the person gains weight (thebody will store the excess energy as fat). If a person eats fewer calo-

Page 70: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

64

ries than he or she metabolizes, he or she will lose weight. Thereforethe most common causes of obesity are overeating and physical in-activity.

Adopted from: http://www.medicinenet.com/obesity_weight_loss/article.htm (March 19, 2012)

1. What is the text about?

A. Obesity.

B. Normal weight.

C. Body mass index.

D. Common causes of obesity.

E. The health risks associated with obesity.

2. What is one of the benefits of the body fat mentioned in thetext?

A. Releasing heat.

B. Food reserve.

C. Energy resource.

D. Heat insulation.

E. Power resource.

3. What is the main idea of the last paragraph?

A. What obesity is.

B. Causes of obesity.

C. The way to control body fat.

D. The way to prevent from obesity.

E. People who are likely exposed to obesity.

Page 71: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

65

4. Which disease is NOT caused by obesity?

A. Cancer.

B. Hypertension.

C. Heart attack.

D. Insulin resistance.

E. Severe headaches.

5. “... the person gains weight (the body will store the excess energyas fat).” (Last paragraph)

What is the similar meaning of the word ‘to gain’?

A. To lose.

B. To absorb.

C. To store.

D. To increase.

E. To set.

Jawaban:

1. A 2. D 3. B 4. E 5. D

Rubrik Penilaian Pilihan Ganda

NoUraian Skor

1.2. Jawaban benar.Jawaban salah. 20

Skor maksimal = 10

Nilai siswa = Skor perolehan X 10 =....

Skor maksimal

= Skor perolehan X 10 =....

10

Page 72: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

66

Mengetahui,

Kepala SMA Banjarbaru

NIP.

Banjarbaru, September 2012

Guru Mata Pelajaran

NIP.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Unit I Reports

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Kelas/Semester : XI/1

Alokasi Waktu : 2 × 45 menit

Genre : Reports

Keterampilan Bahasa : Mendengarkan

Pertemuan Ke :

Hari/Tanggal/Pukul :

Standar Kompetensi : 2. Memahami makna teks fungsionalpendek dan monolog berbentuk report,narrative, dan analytical exposition dalamkonteks kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar : 2.2 Merespon makna dalam teks mono-log yang menggu-nakan ragam bahasalisan secara akurat, lancar dan berterimadalam konteks kehidupan sehari-haridalam teks berbentuk: report, narrative,dan analytical exposition.

Page 73: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

67

I. Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu mengidentifikasi topik sebuah teks fungsionalpendek dan monolog

Mampu mengidentifikasi informasi tertentu dari teksfungsional pendek dan monolog

Mampu mengidentifikasi tujuan komunikasi teksfungsional pendek dan monolog

Mampu merespon makna yang terdapat dalam monologpendek sederhana berbentuk report secara akurat dan lancar.

II. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu bekerjasama dalam kelompok-kelompokkooperatif untuk mengidentifikasi topik dari sebuah monologpendek sederhana berbentuk report secara akurat dan lancardengan penuh percaya diri.

Siswa mampu bekerjasama dalam kelompok-kelompokkooperatif untuk mengidentifikasi informasi dari sebuah mono-log pendek sederhana berbentuk report secara akurat dan lancardengan penuh percaya diri.

Siswa mampu bekerjasama dalam kelompok-kelompokkooperatif untuk mengidentifikasi tujuan komunikasi fungsionalpendek dan monolog pendek sederhana berbentuk report secaraakurat dan lancar dengan penuh percaya diri.

Siswa dapat bekerjasama dalam kelompok-kelompokkooperatif untuk merespon makna yang terdapat dalam mono-log pendek sederhana berbentuk report secara akurat dan lancardengan penuh percaya diri.

III. Materi Pembelajaran

Monolog berbentuk report dan kosakata yang terkait topikyang dibahas.

Page 74: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

68

IV. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Pembelajaran yang berpusat pada siswa

Strategi : Pengurangan kecemasan negatif melaluiinteraksi sosial

Model : Pembelajaran Kooperatif (Dynamic Dis-cussion (Dydi))

Metode : Brainstorming, penanaman konsep,mendengarkan CD listening/laboratorium,diskusi (berpasangan, diskusi kelompok4-6siswa, dilanjutkan diskusi kelas),penugasan, dan tanya jawab.

V. Langkah-Langkah Pembelajaran

Page 75: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

69

Keterangan aktifitas diskusi:

1. Diskusi yang dilakukan berpasangan. Kedua siswa mendisku-sikan materi pelajaran secara kooperatif, satu siswa bertugassebagai penanya dan lainnya sebagai penjawab, posisi inidilakukan kedua siswa secara bergantian.

2. Diskusi yang dilakukan 4-6 siswa dalam satu kelompok. Parasiswa mendiskusikan materi pelajaran secara kooperatif, setiapsiswa memiliki tugas/peran berbeda, satu siswa sebagai pembuatpertanyaan, satu siswa sebagai penjawab, satu siswa sebagaipenyanggah penjawab atau sebagai moderator, dan satu siswasebagai penarik kesimpulan. Dalam kelompok kooperatif, setiapsiswa mendapat tugas masing-masing sehingga semua siswa akanaktif dalam belajar. Hasil dari diskusi dipresentasikan secara rileksoleh masing-masing kelompok di meja kelompoknya sehinggaterjadi diskusi kelas.

VI. Alat dan Sumber Belajar

1. Buku PR Bahasa Inggris SMA/MA XIA Intan Pariwara halaman8-9.

2. Kamus bahasa Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris.

3. Buku-buku lain yang relevan.

Page 76: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

70

4. CD listening.

5. Pemutar VCD/DVD atau komputer/laptop.

6. Gambar-gambar yang relevan.

VII. Penilaian

1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen

a. Teknik Penilaian

1) Non tes

2) Tes tertulis

b. Bentuk Instrumen

1) Rubrik penilaian untuk diskusi

2) Rubrik penilaian untuk sikap kooperatif

3) Pilihan ganda

2. Contoh Instrumen

1. Non tes

a. Rubrik penilaian untuk diskusi

Sumber: Suprijono (2011)

Page 77: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

71

b. Rubrik penilaian untuk sikap kooperatif

Sumber: Suprijono (2011)

Keterangan:

Skor = 0, 1, 2, 3, 4, 5

Nilai Akhir = (Bobot x Skor): 5

2. Tes tertulis

Listen and choose A, B, C, D or E for the correct answer.

Page 78: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

72

1. What is the text about?

A. Dehydration. B. Respiration.

C. Information. D. Digestion.

E. Detection.

2. How much water does our body contain?

A. One fourth. B. One third.

C. Half. D. About two third.

E. More than two third.

3. “Small decreases don’t cause problems, and....” (Paragraph 2)

The word ‘decrease’ can be best replaced by ________.

A. improvement B. increase

C. implement D. decline

E. loss

4. What is acne caused by?

A. Dirty skin. B. Large pores.

C. Skin viruses. D. Too much fat under the skin.

E. Overactive oil glands in the skin.

Page 79: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

73

5. “... if other people in your family had (or have) acne, you may bemore likely to develop it too.”

What is the word ‘it’ referring to?

A. Family. B. Oil.

C. Acne. D. Skin.

E. Hormone.

Jawaban:

2. A 2. B 3. D 4. E 5. C

Rubrik Penilaian Pilihan Ganda

Skor maksimal = 10

Nilai siswa = Skor perolehan X 10 =....

Skor maksimal

= Skor perolehan X 10 =....

10

Mengetahui,

Kepala SMA Banjarbaru

NIP.

Banjarbaru, September 2012

Guru Mata Pelajaran

NIP.

Page 80: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

74

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Unit I Reports

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Kelas/Semester : XI/1

Alokasi Waktu : 2 × 45 menit

Genre : Reports

Keterampilan Bahasa : Berbicara

Pertemuan Ke :

Hari/Tanggal/Pukul :

Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan makna dalam teksfungsional pendek dan monolog yangberbentuk report, narrative, dan analyti-cal exposition dalam konteks kehidupansehari-hari.

Kompetensi Dasar : 4.2 Mengungkapkan makna dalam teksmonolog dengan menggunakan ragambahasa lisan secara akurat, lancar danberterima dalam konteks kehidupansehari-hari dalam teks berbentuk: report,narrative, dan analytical exposition.

I. Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu meng-ungkapkan makna gagasan dalam wacanaberbentuk report dengan ragam bahasa lisan secara akurat danlancar.

Mampu menggunakan Simple Present Tense dalammenyampaikan report.

Page 81: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

75

II. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu bekerjasama dalam kelompok-kelompokkooperatif untuk melakukan monolog berbentuk report denganragam bahasa lisan secara akurat dan lancar dengan penuh percayadiri.

Siswa mampu bekerjasama dalam kelompok-kelompokkooperatif untuk menggunakan Simple Present Tense dalammenyampaikan report dengan penuh percaya diri.

III. Materi Pembelajaran

Monolog berbentuk report.

Simple Present Tense

IV. Metode Pembelajaran

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Pendekatan : Pembelajaran yang berpusat pada siswa

Strategi : Pengurangan kecemasan negatif melaluiinteraksi sosial

Model : Pembelajaran Kooperatif (Dynamic Dis-cussion (Dydi))

Metode : Brainstorming, penanaman konsep,diskusi (berpasangan, diskusi kelompok4-6siswa, dilanjutkan diskusi kelas),penugasan, tanya jawab, dan praktik.

Page 82: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

76

V. Langkah-Langkah Pembelajaran

Keterangan aktifitas diskusi:

1. Diskusi yang dilakukan berpasangan. Kedua siswamendiskusikan materi pelajaran secara kooperatif, satu siswabertugas sebagai penanya dan lainnya sebagai penjawab, posisiini dilakukan kedua siswa secara bergantian.

Page 83: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

77

2. Diskusi yang dilakukan 4-6 siswa dalam satu kelompok. Parasiswa mendiskusikan materi pelajaran secara kooperatif, setiapsiswa memiliki tugas/peran berbeda, satu siswa sebagai penyajimonolog, satu siswa sebagai moderator, satu siswa sebagaipembuat pertanyaan, dan satu siswa sebagai penyanggah atauperespon. Setiap anggota bermonolog, sehingga peran setiapanggota kelompok berubah sebagaimana yang telah disebutkan.Dalam kelompok kooperatif, setiap siswa mendapat tugasmasing-masing sehingga semua siswa akan aktif dalam belajar.Hasil dari diskusi dipresentasikan secara rileks oleh masing-masing kelompok di meja kelompoknya sehingga terjadi diskusikelas.

VI. Alat dan Sumber Belajar

1. Buku PR Bahasa Inggris SMA/MA XIA Intan Pariwara halaman9-10.

2. Kamus bahasa Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris.

3. Buku-buku lain yang relevan.

4. Laptop.

5. Gambar-gambar yang sesuai dengan teks report.

VII. Penilaian

1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen

a. Teknik Penilaian

1) Non tes

2) Tes lisan

b. Bentuk Instrumen

1) Rubrik penilaian untuk diskusi

2) Rubrik penilaian untuk sikap kooperatif

Page 84: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

78

3) Unjuk kerja

2. Contoh Instrumen

1. Non tes

a. Rubrik penilaian untuk diskusi

Sumber: Suprijono (2011)

b. Rubrik penilaian untuk sikap kooperatif

Sumber: Suprijono (2011)

Keterangan:

Page 85: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

79

Skor = 0, 1, 2, 3, 4, 5

Nilai Akhir = (Bobot x Skor): 5

2. Unjuk kerja

1. Contoh teks report sebagai bahan monolog.

Read and retell to your friends based on the following text.

Diabetes is on the rise in all age groups. In diabetes, the bloodglucose or blood sugar levels are elevated. This disease is associatedwith long-term complications such as vision loss, kidney failure, andnerve and blood vessel damage.

Diabetes can be divided into two types, type 1 and type 2. Type1 diabetes results from destruction of cells in the pancreas. It pro-duces the hormone insulin, which regulates blood sugar and fuelmetabolism. Type 1diabetes often starts during childhood. Type 2diabetes is associated with a reduced ability to respond to insulin(insulin resistance) along with diminished ability to produce ad-equate insulin to overcome this resistance. It accounts for a largemajority of the cases of the disease, in all age groups. In the pastdecade, it has become apparent that type 2 diabetes, which used tobe a disorder seen primarily in adults, is developing at an alarmingrate in preteens and teens. This disease is clearly-but not always-associated with obesity and is commonly found in those with he-reditary disorder of the disease.

Adopted from: http://healt.kaboose.com/kids-health/tees-wellness-diabetes.html (March 12, 2012)

Page 86: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

80

2. Contoh teks report lain sebagai bahan monolog.

Deliver a report text based on the following picture.

You may add any information as a reference.

Contoh jawaban:

Do you often go to traditional markets or pasars? You know, theitems sold in a pasar are basically the same; fruits, vegetables, meatand fish, spices, dry goods and household items.

Indonesian women usually go to the market every day to buyingredients for the day’s meals. They don’t only shop, but also meetfriends and neighbors. In fact, shopping in a market is a part of theirsocial life.

I tell you what! Prices are not marked on items at traditionalmarkets. Therefore, we can bargain the prices. However, you shouldknow that prices and availability of many items depend on the sea-

Page 87: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

81

son and the success of the harvest. The continued economic crisisand the ever-increasing cost of living, as fuel and electric prices in-crease, has driven many prices through the roof. Well that’s all abouttraditional markets. Hopefully, it’s useful for you.

Adapted from: http://www.expat.or.id/info/traditionalmarkets.html (April 14, 2011)

Rubrik Penilaian Unjuk Kerja

Sumber: Suprijono (2011)

Page 88: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

82

Skor maksimal = 20

Nilai siswa = Skor perolehan X 10 =....

Skor maksimal

= Skor perolehan X 10 =....

20

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Unit I Reports

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Kelas/Semester : XI/1

Alokasi Waktu : 2 × 45 menit

Genre : Reports

Keterampilan Bahasa : Menulis

Pertemuan Ke :

Hari/Tanggal/Pukul :

Standar Kompetensi : 6. Mengungkapkan makna dalam teksesei berbentuk report, narrative, dan ana-

Mengetahui,

Kepala SMA Banjarbaru

NIP.

Banjarbaru, September 2012

Guru Mata Pelajaran

NIP.

Page 89: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

83

lytical exposition dalam konteks kehidupansehari-hari.

Kompetensi Dasar : 6.2 Mengungkapkan makna dan langkahretorika dalam esei dengan menggunakanragam bahasa tulis secara akurat, lancar danberterima dalam konteks kehidupansehari-hari dalam teks berbentuk: report,narrative,dan analytical exposition.

I. Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu menulis berbagai teks terutama yang berbentukreport dengan langkah retorika dan struktur teks yang benar.

II. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat bekerjasama dalam kelompok-kelompokkooperatif untuk menulis berbagai teks terutama yang berbentukreport dengan langkah retorika dan struktur teks yang benardengan penuh percaya diri.

III. Materi Pembelajaran

Teks tulis berbentuk report.

IV. Metode Pembelajaran

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Pendekatan : Pembelajaran yang berpusat pada siswa

Strategi : Pengurangan kecemasan negatif melaluiinteraksi sosial

Model : Pembelajaran Kooperatif (Dynamic Dis-cussion (Dydi))

Page 90: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

84

Metode : Brainstorming, penanaman konsep,diskusi (berpasangan, diskusi kelompok4-6siswa, dilanjutkan diskusi kelas),praktik, dan penugasan.

V. Langkah-Langkah Pembelajaran

Page 91: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

85

Keterangan aktifitas diskusi:

1. Diskusi yang dilakukan berpasangan. Kedua siswamendiskusikan materi pelajaran secara kooperatif, satu siswabertugas sebagai penanya dan lainnya sebagai penjawab, posisiini dilakukan kedua siswa secara bergantian.

2. Diskusi yang dilakukan 4-6 siswa dalam satu kelompok. Parasiswa mendiskusikan materi pelajaran secara kooperatif, setiapsiswa memiliki tugas/peran berbeda, satu siswa sebagai penyajitulisannya, satu siswa sebagai moderator, satu siswa sebagaipembuat pertanyaan, dan satu siswa sebagai penyanggah atauperespon. Setiap anggota menyajikan tulisannya, sehingga peransetiap anggota kelompok berubah sebagaimana yang telahdisebutkan. Dalam kelompok kooperatif, setiap siswa mendapattugas masing-masing sehingga semua siswa akan aktif dalambelajar. Hasil dari diskusi dipresentasikan secara rileks olehmasing-masing anggota kelompok di meja kelompoknya sehinggaterjadi diskusi kelas.

VI. Alat dan Sumber Belajar

1. Buku PR Bahasa Inggris SMA/MA XIA Intan Pariwara halaman13.

2. Kamus bahasa Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris.

3. Buku-buku lain yang relevan.

4. Lingkungan sekitar sekolah.

VII. Penilaian

1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen

a. Teknik Penilaian

1) Non tes 2)Tes tertulis

Page 92: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

86

b. Bentuk Instrumen

1) Rubrik penilaian untuk diskusi

2) Rubrik penilaian untuk sikap kooperatif

3) Esei

2. Contoh Instrumen

1. Non tes

a. Rubrik penilaian untuk diskusi

Sumber: Suprijono (2011)

b. Rubrik penilaian untuk sikap kooperatif

Sumber: Suprijono (2011)

Page 93: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

87

Keterangan:

Skor = 0, 1, 2, 3, 4, 5

Nilai Akhir = (Bobot x Skor): 5

2. Esei

Write a free report text based on your background knowledge. Chooseone of the following theme: trees, animals, buildings or natural phe-nomenon.

Share your work with the class.

Contoh jawaban 1:

There is no need to go into a long description of the many usesto which plastics have been put. Probably not a day goes by in ourlife when we don’t use or touch a plastic product.

Plastics have many unique properties which make them veryuseful for special purposes. They resist the flow of electricity, theyinsulate against heat, they are light in weight and wear extremelywell. It is also possible to make them unbreakable.

Plastic is such a good insulator that it is used to cover copperwires in everyday household wiring. Tools such as screwdrivers,which may be used on electrical appliances, have plastic handles toprovide insulation for the electrician in case the current is acciden-tally switched on.

Adopted from: Anonymous, Tell Me How?, London, Chancel-lor Press, 2010.

Contoh jawaban 2:

Union Square is an important shopping area. Every major de-partment store is nearby, and the square is also a center for exclusiveand high quality fashions, with names like Dior, Armani, MarcJacobs, and Yves Saint Laurent all having boutiques in the area. If

Page 94: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

88

you like crowds, then Saturday afternoon would be the perfect timeto visit. If you prefer to have the shops to yourself, then go whenmost of people is working. Weekday mornings are always quiet. Moststores are open until 8 p.m., and some even later.

Source: Clive Oxenden, Christina Latham-Koenig, New En-glish File Pre-Intermediate Workbook, Oxford, Oxford UniversityPress.

Rubrik Penilaian Menulis (Esei)

Sumber: Suprijono (2011)

Page 95: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

89

Skor maksimal = 20

Nilai siswa = Skor perolehan X 10 =....

Skor maksimal

= Skor perolehan X 10 =....

20

Mengetahui,

Kepala SMA Banjarbaru

NIP.

Banjarbaru, September 2012

Guru Mata Pelajaran

NIP.

Page 96: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

90

Page 97: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

91

DAFTAR PUSTAKA

Aida, Y. 1994. Examination of Horwitz, Horwitz, and Cope’s Con-struct of Foreign Language Anxiety: The case of Students ofJapanese. Modern Language Journal, 78, 155-167.

Bima M, B. & Yuliani, M. 2012. PR Bahasa Inggris. Klaten: IntanPariwara.

BNSP. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan JenjangPendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

Brown, H. D. 2007. Principles of Language Learning and Teach-ing (5th Ed.). N.Y: Pearson Education, Inc.

Casado, M. A. & Dereshiwsky, M. I. 2001. Foreign Language Anxi-ety of University Students. College Student Journal. Alabama:The Gale Group. Retrieved January 23, 2008 from http://www.encyclopedia.com/doc/1G1-84017191.html

Chamot, A. U. 2004. Issues in Language Learning Strategy Re-search an Teaching. Electronic journal of Foreign Languageteaching, 1, 1, 14-26.

Daley, C. E. 2003. Foreign language Anxiety and Student Attrition.Academic Exchange Quarterly. Rapid Intellect Group, Inc.Retrieved January 31, 2008 from

Page 98: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

92

ht tp : / /www. the f ree l ib r a r y. com/Fore ign+ language+anxiety+and+student+attrition-a0107489426

Depdiknas. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta

Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Depdiknas. 2006. Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentangStandar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Depdiknas. 2007. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentangStandar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar danMenengah.

Depdiknas. 2008. Panduan Umum Pengembangan RPP. Jakarta:Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Depdiknas. 2008. Panduan Umum Pengembangan Silabus. Jakarta:Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Elkhafaifi, H. 2005. Listening Comprehension and Anxiety in theArabic Language Classroom. The Modern Language Jour-nal, 89, 206-220.

Gregersen, T. & Horwitz, E. K. 2002. Language Learning and Per-fectionism: Anxious and Non-Anxious Language Learners’Reactions to Their Own Oral Performance. The ModernLanguage Journal,86, 562-570.

Hewitt, D. 2008. Understanding Effective Learning. Strategies forthe classroom. London: Open University Press.

Horwitz, E. K., Horwitz, M. B., & Cope, J. 1986. Foreign Lan-guage Classroom Anxiety. The Modern Language Journal, 70,125-132.

MacIntyre, P. D, & Gardner, R. C. 1989. Anxiety and second lan-guage learning: Toward a theoretical clarification. LanguageLearning, 39, 251-275.

Page 99: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Ridha Fadillah

93

MacIntyre, P. D, & Gardner, R. C. 1991. Methods and results inthe study of anxiety and language learning: A review of theliterature. Language Learning, 41, 85-117.

Killen, R. 2007. Effective Teaching Strategies: Lessons from Researchand Practice (4th Ed.). Victoria: Thomson Social Science Press.

Na, Z. 2007. A Study of High School Students’ English LearningAnxiety. Asian EFL Journal, 9, Issue 3, Article 2, RetrievedJanuary 29, 2008 from http://www.asian-efl-journal.com/Sept_2007_zn.php

Nagahashi, T. L. 2007. Techniques for reducing foreign languageanxiety: Results of a successful intervention study. In AnnualResearch Report on General Education, Akita University, No.9, 53-60.

Presiden RI. 2005. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta.

Price, M. L. 1988. Anxiety and the Foreign Language Learner: Cor-relates of Foreign Language Anxiety. Unpublished doctoraldissertation. University of Texas, Austin.

Saito, Y. & Samimy, K. K. 1996. Foreign Language Anxiety andLanguage Performance: A Study of Learner Anxiety in Be-ginning, Intermediate, and Advanced-Level College Studentsof Japanese. Foreign Language Annals, 29, 239-251.

Slavin, R. E. 2006. Educational Psychology: Theory and Practice (8th

Ed.). Boston: Pearson Education, Inc.

Suprijono, A. 2011. Cooperative Learning. Teori dan aplikasiPAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suwantarathip, O. & Wichadee, S. 2010. The Impacts of Coopera-tive Learning on Anxiety and Proficiency in an EFL Class.Journal of College Teaching and Learning, Vol. 7, 11, 51-58.

Page 100: Model Pembelajaran Bhs Inggris Rom Pembelajaran Bahasa Inggris iv 4. Semua guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah atas dan Madrasah Aliyah diBanjarbaru yang telah bekerjasama dalam

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

94

Tsu, Y. A. 2008. Learners’ Anxiety and Behaviors in a CooperativeLanguage Learning Classroom. Unpublished Master Thesis.Ming Chuan University.

Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945

UNESCO. 2004. Basic Texts. Paris: UNESCO

Woodrow, L. 2006. Anxiety and Speaking English as a Second Lan-guage. RELC Journal, 37, 308-328. Retrieved February 1,2008 from http://rel.sagepub.com/cgi/reprint/37/3/308

Wörde, R. V. 2003. Students’ Perspectives on Foreign LanguageAnxiety. Inquiry, 8, 1. Retrieved January 16, 2008 from

http://www.vccaedu.org/inquiry/inquiry-spring2003/i-81-worde.html

Yan, Y. 2009. An Examination of the Relationship between ForeignLanguage Anxiety and Cooperative Learning. Unpublishedseminar paper. University of Wisconsin-Platteville.