MODEL MATEMATIS EVALUASI PARAMETER PERPINDAHAN …
Transcript of MODEL MATEMATIS EVALUASI PARAMETER PERPINDAHAN …
MODEL MATEMATIS EVALUASI PARAMETER PERPINDAHAN
PANAS REGENERASI KATALIS PADA REAKTOR FIXED-BEDEndah Retno Dyartanti
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik UNS
Abstract : The main problem during the regeneration process is to limit the temperature rise due to
oxidation of the deposited carbon so as to prevent sintering of the catalyst. The objective of this
research is to formulate the influence of the flow rate of air to the volumetric heat transfer coefficient,effective thermal conductivity of air and effective thermal conductivity of solid cooked catalyst. Thereaction oxidation of the deposit carbon in cooked catalyst was carried out in fixed bed reactor.
Catalyst in bed reactor and air was introduced continuously from the bottom. The modeling gave result
good agreement with the experimentally obtained temperature distribution of air at any position alongreactor at any time. The correlation between of Reynolds number on the Nusselt number and ratio of
effective thermal conductivity against thermal conductivity of air could be oresented as follows :
Nu = 1. 7802 Re0.4197and k0 ti kt = 23. 6807 Re0·2498Which is valid for Reynolds number between 12.4580 - 32.4613
Keywords : Cooked Catalyst, heat transfer coefficient, effective thermal conductivity
PENDAHULUAN
Katalis adalah bahan yang digunakanuntuk mempercepat berlangsungnya reaksi
kimia tetapi tidak bereaksi dengan reaktannya,katalis ada yang berbentuk padat dan cair.
Katalis nikel adalah katalis yang berbentuk
padatan, masa aktif katalis yang berbentuk
padatan terbatas karena proses deaktivasi
katalis baik yang disebabkan oleh cokingataupun poisoning sehingga dapatmenimbulkan limbah katalis bekas yangberacun, rnaka perlu pengolahan untuk dapatdigunakan kembali atau sebelum dibuang.Pengolahan katalis padat bekas menjadikatalis yang dapat digunakan kembali dapatmenekan biaya produksi dengan mengurangibiaya pembelian katalis baru Katalis yangsudah mengalami proses deaktivasi karena
cooking, sulfur dan carbon dapat digunakankembali dengan reaksi regenerasi katalis
menggunakan aliran udara panas, oksigenpanas ataupun steam
.
Di dalam reaksi regenerasi katalis
dalam reaktor fixed bed, hal yang terpentingadalah memonitor distribusi suhu padatan dan
fluida dalam bed reaktor selama reaksi, karena
kenaikan suhu dalam reaktor yang terlalu
tinggi akan menyebabkan katalis mengalamisintering, pengkerutan pori-pori dan kerusakan
pada permukaan aktif katans sehingga katalis
tidak dapat digunakan kembali.
Manfaat dari penelitian ini, dapatmengetahui profil distribusi suhu di dalam
Ekuilibrium, Vol 2, No!, 2003: 14-20
reaktor digunakan untuk merancang reaktor
untuk reaksi regenerasi katalis
Beberapa model untuk mengetahui profilsuhu di dalam reaktor pada proses regenerasikatalis:
- Van Deemter (1953 1954),menggunakan pendekatan model
homogen, dilajutkan pendekatan model
matematik Massoth (1967) dari segikinetika pada reaksi regenerasi katalis.
Olson et al (1968) mengemukakan tentangperbedaan suhu antara padatan dan gasdikenal sebagai Model Heterogen.Sampath, et al ( 1975 ) mengembangkanmodel untuk suhu gas denganmemasukkan efek tahanan dari intra dan
inter partikel serta efek dari dispersi aksial
dari fluida, menggunakan penyelesaianorthogonal collocation
- Byrne et al (1985) mempelajari pengaruhdistribusi coke
,dimana kenaikan suhu
udara pada berbagai posisi dalam bed
reaktor dapat dipakai untuk
memprediksikan reaksi regenerasi.Puncak kurva suhu udara merupakanpuncak dimana reaksi penghilangankarbon tersebut terjadi secara sempumadan jumlah karbon yang tersisa tinggalsedikit.
Perpindahan Panas Reaktor Fixed Bed
Perpindahan panas merupakan jumlahpanas yang dipindahkan antara benda-benda
14
Mekanisme Perpindahan Panas OksigenPada Elemen Volum Setebal llZ
I. Neraca panas oksigen pada elemen
volum setebal Az fase gas :
6. Model matematis yang digunakan untuk
distribusi sunu adalah Continuous Solid
Phase Model ( CS model ).
off kef o2T vz off= __
f- -
at E Pf Cpr az2 E oz
hp a
(T1- Ts) ( 3)E Cpf Pf
Panas dibawa
aliran
+
dispersi aksial
Panas
"konduksi"
z+?z
padat gas
konveksi
z l tPanas
Panas
dibawa aliran"konduksi"
+
dispersi aksial
IC. T1(z,O) = T1oT 5(z,O) = Tso
BC. T1(O,t) = T1oDengan sistem indeks diatas maka T1 (z,t) dan
T5(z,t) dapat ditulis T1 (i,j) dan Ts(i,j).
R. In - [(R.Out) + ( R. gen)]= R Acc.
[Aq, Iz
+ AVz Pt CP1 { Tf -To) Iz.l[(Aqzlz+,lZ
+ AVz Pt CPt ( Tf - To) lz +?) +
-
off(hp.a.Az.A(T1_T5)]- A .Az.E.piCP1at ( 1)
.off
dirnana : qz = - k,,1-?- ( 2 )oz
Substitusi persamaan (2) ke (1) menjadi :
LANDASAN TEORI
Penyusunan Model Matematik
Asumsi yang diambil dalam penyusunanmodel matematikanya adalah :
1. Reaktor beroperasi secara adiabatis dan
Plug Flow
2. Perbedaan suhu dalam partikel katalis
diabaikan.
3. Padatan berupa fase kontinyu dan terjadiperpindahan panas secara aksial dan
dispersi thermal kearah radial
diabaikan..
4. Sifat fisis padatan dan fluida tetap.5. Perpindahan panas hanya terjadi antara
fluida dan padatan, tidak terjadikebocoran gas.
sebagai akibat adanya perbedaan suhu, panas
akan mengalir dari benda yang suhunya tinggike benda lain yang suhunya lebih rendah.
-Perpindahan panas secara konduksi
memerlukan medium dan berlangsunglambat
-Perpindahan panas secara konveksi jikamolekul yang suhunya tinggi mengalir ke
tempat yang suhunya lebih rendah
Perpindahan panas konveksi dibagi
menjadi dua bagian yaitu:konveksi bebas (Natural Convection)konveksi paksaan (Forced
Convection)Menurut Wakao- Kaguei perpindahan
panas dapat terjadi pada Steady-state dan
Unsteady- State.
Perpindahan panas Steady -State
Suhu fluida dan suhu padatan identik
sehingga Fixed bed dianggap sebagai fase
tunggal (Pseuhomogeneous model ).Perpindahan panas Unsteady-State, ada 3
model yaitu :
1. Model Schuman.
Profil aliran sumbat ( plug flow ) dan tidak
terjadi dispersi pada fluida.
2. Continuous Solid Phase (CS ) Model.
Aliran fluida plug-flow dan terjadi dispersisecara aksial. Tahanan konduksi padatantidak diabaikan tetapi padatan dianggapsatu fase kontinyu seperti buluh yang
dikelilingi gas .
3. Dispersion Concentric Model (DC-model)Aliran fluida dianggap terdispersi secara
aksial dan fase padat mempunyai profilsuhu yang simetri secara radial. "
Model Matematis Eva/uasi Parameter Perpindahan Panas
Regenerasi Kata/is pada Reaktor Fixed Bed (Endah Retno Dyartanti)15
Substitusi :
Pendekatan finite difference untuk fase
gas:
( 13)
.1z ker 2-:,- }(T1 o. j+1
- Ts O,j+1}+
V Cp A-( T, O,j+1
Mz Pf f I.J,.L,
_
Tro,j+I+Tr1,j+1) =
.1z -.£ ( 12)2 2
.
V2
substitusi persamaan ( 8 ), ( 9 ) dan ( 10 ) ke
persamaan ( 12 )
[2 T, in ] + T, o. i+1 [ - l + n - f - g] + T1 o, j+1 [
P Is)-1 + u ] =- Tso. i+1 [2] + T1 o.] ?
Persamaan ( 13 ) berlaku untuk i=O
Pendekatan beda hingga untuk menggantikeadaan batas udara keluar kolom i = M
[Vz Pt CPt (Tr m-1,j+?+Tr m,j+I
-To) - v, Pt Cp1
ta.( T1m,j+1-TO)]- ( hp a.2. (T1m,j+1-Tsm,j+1)-
Tf I. I+ Tr .
( 1, -) _1__(m- ,J+ m,J+I
_ T _ ) =ta.
"cf.1z 2
f m, J+1 2
C(Tr)m,j+l-(Tr)m,j
(14).e. Pt
.
Pt.1.t
( 6)
( 4)orf (Tr) ;+1,J+1
- (Tr) i-I,i+Iaz 2.1.z
a2Tr (Tr) i+l.j+I - 2(Tr)i.j+I +(Tr) i-1.j+I (5 )az2 .1.z2
ol'r_
(Tr) i,i+I - (Tr) i,iD1
-
?1
Persamaan differensial fase gasPersamaan ( 4 ), ( 5 }, ( 6 ) disubstitusikan ke
persamaan ( 3 ) :
T1 ;.1. i+1 [ -
ep:e?Pr_I_
-
Vz _I_ ) + T1. i+1tv.2 s 2.1.z '·
[2 kcr _I_ + ...!.. +
hp a _I_ ] +e Pr Cp- .122 ?t s Cpr Pr 2.1.z
T [ke f
1 Vz _l_t ;+1. i+1 -
c --2 -
2e Pr Pr !),z e &
= T1 · · [...!..I, J ,1.t
(l2 ker
( 8)substitusi persamaan ( 8 }, ( 9 },{ 10 ) ke ( 14 )
Cpr Pr .1z VzT1 m-t, j+1 [1 - u] + T1 m, j+1 [(- 1 ) - ? + a - %] =
2 hp a .1zp = ( 9)
Cpr Pr Vz p f,Tsm,j+1[ • 2] - T1 · [-] ( 15)2 .1z E
m,J 28 =
?t V2(10) Persamaan ( 15 ) berlaku untuk i = M
Substitusi persamaan ( 17 ), ( 18 }, ( 19 ) ke
( 16):
II. Neraca panas oksigen pada elemen
volum llZ. fase padat :
R. In - [ ( R.Out) + (R.gen)] = R Ace
[A. Ck Iz
+ hp .
a.
sz.
A (T,_ Ts)] -
(A. Qz I
z +6Z) + (-.1.H,) fv A. l'lZ.] =
A. l'lZ.. (1-e). Ps Cps a;s ( 16)
Substitusi persamaan ( 8 }, ( 9 }, ( 10 ) ke
persamaan ( 7 )
(T1) ?,. i+1 [ a. + 1 ] + (T1) ;, +1 [ -2a. - p - 8 ] +
(T1);+1,j+1[a.-1] = (T1);,i (8]-Ts i,i+, [Pl( 11 )
Persamaan (11) berlaku untuk i = 1,2,3,...
.rn-t
Pendekatan beda hingga untuk menggantikeadaan batas udara masuk kolom i = 0
Neraca Panas Oksigen dengan Elemen volum
setebal ? sekitar i = O
(T -T )- (Tro,j+l+Tr1,j+l
T ) (hp a
fin o 2-
o
Vz Pr Cpr
dimana: Qz =- k..s
or?az
r, = k C02Cc
E
-k RTrc Cfv -
0 e. 02. C
( 17 )
( 18)
( 19 )
Ekuilibrium, Vol 2, No!, 2003: 14-20 16
Pendekatan beda hingga, keadaan batas di
padatan tempat udara masuk kolom i=O
Neraca Panas Padatan dengan Elemen velum
setebal ? sekitar i = 0
[ -
( 29)
Substitusi persamaan ( 24 ) ,( 25 ), ( 26 ) ke
persamaan (28)Tso,j+1 =Tso,j [1+y +2 qi] +Ts1,j
2 qi] + T1 o. i [ Y ] - o
Persamaan ( 29 ) berlaku untuk i=O
Pendekatan beda hingga keadaan batas di
padatan tempat udara keluar kolom i = M
Neraca Panas Udara dengan Elemen velum
setebal ? sekitar i = M
Ts M,j+1= Ts M-1 ,j [
Ps c?:(l-e)?2 l + TsM ,j
k 4 1 h a L'lt[ e S
_ ( _ -1 )+ P+ 1 ] +
PsCps(I-e) tiz.2 2 CpsPs(I-e)
hp a 6t (-Afir) fv L'ltTiM,J [CpsPsO-e)CPsPsO-e) (30)
Substitusi persamaan ( 24 ),
( 25 ), ( 26 ) ke
persamaan ( 30 )TsM,j+1 = TsM-1,j[-2cp]+TsM,j[2qi+y+1] +T1M,j [y] - (J (31)Persamaan ( 31) berlaku untuk i= M
METODOLOGI PENELITIAN :
Penelitian menggunakan katalis bekas
reformer dari PT. KaltimMethanol Indonesiadilakukan menggunakan reaktor kolom tegakdimana permukaan luar reaktor diisolasi
dengan sumbu asbes lembaran dan
gulungan., pengukuran temperatur udaradalam reaktor menggunakan digitaltermocouple pada titik dengan ketinggiantertentu di dalam reaktor.
Analisa data dilakukan dengan mencatat
laju alir udara dan temperatur udara masuk
serta suhu udara keluar kolom setiap 3 menit
dengan Digital Thermocouple, juga mencatat
berat katalis awal sebelum dimasukkan dan
sesudah proses.Analisis Data Penelitian: suhu fluida udara (
T1) dan suhu padatan ( Ts ) dengan indeks jdiketahui, maka harga suhu fluida udara dan
suhu padatan pada indeks waktu j+1 dapatdihitung dengan persamaan (11 }, (13), (15),
( 21 )
( 22)
( 20)
( 23)
( 24)
( 25)
hp a L'lt
Cps Ps (I- e)J
hp a L'lt
Cps Ps (1-e)y =
Pendekatan finite difference fase padat :
a2Ts_
(Ts)i+Lj - 2(Ts)i.j + (Ts)i.j
cz2-
tiz.2
vfs=
(Ts)i,j+I- (Ts)i,j
at t11
o'Ts(1-E) =
? c2Tsct Ps Cps cz2
(-Afir) r,+
-c----
Cp s Ps
(-6Hr) fv 6t
CpsPs(l-e)substitusi
4> =-
ke_.,,s_l1_t__
Ps Cps (1-e)tiz.2
Persamaan differensial pada fase padatSubstitusi persamaan (21) ,(22) ke (22) :
kt:S6tT = T · · [ ] + T · · [1s i, j+1 s I - 1, J
Ps cp S(1- I:)tiz.2 5 1,J
kes L'1t hp a L'lt- 2
Ps Cps (1-e)tiz.2[ -
Cps Ps (1-E) ] + T;+l.i
kes L'11
-----] + T1 i.iPs CPs
(1-e) tiz.2
c =(-L'1Hr)fv L'lt
( 26 )CpsP50-e)
Substitusi persamaan ( 24 ) ,( 25 ), ( 26 ) ke
persamaan (23)Ts ;, i+1
= Ts ; - 1. i [ 4>] + Ts ;, i [1 - 2 4>- y ] + Ts
;+1,i [cp]+ yT1;,i -cr (27)Persamaan ( 27 ) diatas bertaku untuk
i=1,2,3,,
m-1
Model Matematis Evafuasi Parameter Perpindahan Panas
Regenerasi Kata/is pada Reaktor Fixed Bed (Endah Retno Dyartanti)17
500 ,--------------,
• T-1 DATA
& T-2 DATA
• T-3 DATA
D T-4 DATA
& T-5 DATA
• T-6DATA
• T-l DATA
& T-2DATA
• T-3DATA
D T-4 DJ\TJ\
& T-5 DATA
• T-6DATA
Men it
•
•
0 6 12 18 24 30 36 42 48 54 60
--T-1 SIM
--T-2S1M
--T-3S1M
--T-4S1M
--T-5S1M
--T-6S1M
--T-l SIM
--T-2SIM
--T-3SIM1 --T-4SIM
--T-5SIM
--T-6SIM
?300::::,
s:
?200
100
400
100
o_.._ ___,
0 6 12 18 24 30 36 42 48 54 601
300
Gambar1. Hubungan suhu dan waktu padaberbagai posisi termokopel dalam
reaktor
T=600°K; V=0.1778m/s
?0
_g 200::s
"'
Gambar2. Hubungan suhu dan waktu padaberbagai posisi termokopel dalam
reaktor
T = 600 °K ; V = 0.2778 mis
(27), (29)dan (31). Suhu fluida udara dan
padatan pada saat awal (t=O) diketahui
sehingga suhu fluida udara dan suhu padatandengan indeks t=1 dapat dihitung dan
seterusnyaPada setiap langkah perhitungan
diperoleh matrik tridiagonal,
matrik tersebut
diselesaikan dengan cara eliminasi gaussdilanjutkan dengan backward substitution.Suhu gas data penelitian digunakan untuk
mencari nilai parameter perpindahan panasNilai parameter koefisien perpindahaan panasvolumetris ( hp.a ), konduktivitas panas efektif
gas ( k eF ) dan konduktivitas panas efektif
padatan ( kes ) padatan. dengan
menggunakan minimasi tiga variabel cara
Hooke Jeeves. Harga yang cocok memberikanSSE terkecil antara suhu fluida gas data
dengan Suhu fluida gas hasil simulasi (T,simulasi) dengan algoritma seperti padagambar4
HASIL PENELITIAN
Pengaruh suhu udara masuk padareaksi ini dijalankan pada kisaran 327 dan lajualir 0.1778, 0.2778 dan 0.3778 mis. Suhuudara diamati setiap 3 menit selama 60 menit.
Posisi untuk masing-masing termokopeldalam bed reaktor adalah sebagai berikut:T1 = 0.1 m : T2 = 0.2 m : T3 = 0.3 m
T4 = 0.4 rn : T5 = 0.5 m : T6 = 0.55 m
Menggunakan cara coba-coba dari
persamaan (11 }, (13), (15), (27), (29) dan (31)persamaan kecepatan reaksi
E
- k R Tf C C 9rv -
0 e. 02. C ( 1 )
Nilai konstanta Arhenius (ko) dan nilai Energiaktivasi (E ) didapatkan hasil sebagai berikut :
E
k = k0e-RTr ko = 1.5108 E-03 ;
E = 3.3299 E+04 ( 32 )Konsentrasi carbon ( Cc ) merupakan jumlahrata - rata sisa carbon yang terbakar persatuanvolume bed reaktor,Konsentrasi oksigen (C02) merupakankonsentrasi rata -rata oksigen dalam bed
reaktor
Hubungan antara suhu udara denganwaktu pada berbagai posisi termokopel dalam
reaktor fixed bed disajikan pada gambar 1,2dan 3. Suhu udara dalam bed reaktor hasil
simulasi didapatkan dari persamaan ( 11 ),( 13), (15), (27), (29) dan (31 ),
Ekuilibrium, Vol 2, No!, 2003: 14-20 18
600-r-??????????-,
500
KESIMPULAN
Dari penelitian dapat ditarik kesimpulan :
1. Korelasi antara bilangan Reynolds dan
bilangan Nusselts : ( Nu =1.0782 Re o.4197 >
2. Korelasi antara bilangan Reynolds dan k,,1I
kt : ( kei I kt = 23.6807 Re0·2498
).3. Model yang diajukan dapat digunakan
untuk pendekatan distribusi suhu udara dan
padatan untuk reaksi regenerasi katalis
dalam reaktor fixed bed untuk kisaran
bilangan Reynolds 12.4580 - 32.4613.
?400
0
s 300::,
Cl)
200
1 00 l -:..?r.:s:;.:.a;;.-,...?
0 6 12 18 24 30 36 42 48 54 60
Me nit
Tabel 1. Hasil Optimasi Nilai Parameter
Perpindahan Panas
Gambar3. Hubungan suhu dan waktu padaberbagai posisi termokopel dalam
reaktor
T = 600 °K : V = 0.3778 mis
!Ru Suh laju hp.a ker ke.
OK mis W/m3°K W/m W/m°K1 327 0.1778 5992.000 1.800( 0.3700
2 0.2778 7965.000 2.2125 0.3169
3 0.3778 9738.750 2.5375 0.3780
Nu = Bilangan Nusselt =hpDp
kF
Pr = Bilangan Prandtl =Cp- µf
?
Re = Bilangan Reynolds =Dp VzPr
µf
s
t
T
DAFT AR PUST AKA
Byrne.A. 1986, "Effect of Deposited Coke
Profiles On Transient TemperaturesDuring Regeneration Of AFixed Bed
Catalytic Reactor", Chem. Eng. Sci, 4, 41,773-778
DAFT AR DAN ARTI LAMBANG
a = luas permukaan partikel setiap satuan
volum dari bed
Cp = Kapasitas panas JI kg .0K.
Dp = Diameter partikel, m.
D1 = Diameter dalam kolom fixed bed, m
= Porositas bed
= Energi aktivasi, J I kmol
fluida I udara
Koefisien perp. panas volumetris dari
partikel ke fluida (W. m-3.°K-1>
i\H, = Panas reaksi, kJ/kmol.
k = Konst. kecepatan reaksi (mol(m3sr1)k, = Faktor frekuensi, m3 ( kmol s r1kt = Konduktivitas panas gas ( wm-1°K-1)ke 1
= Konduktivitas panas efektif fase gas I
satuan luas bed ( wm-1°K -1)ks = Konduktivitas panas padatan
(Wm-10K1)ke s
= Konduktivitas panas efektif padatan I
satuan luas bed ( W. rn'. °K -1)
r, = Kecepatan reaksi penghilangan karbon
( mol ( m3 S r1)= padatan= waktu, menit
= Sunu,
°K.Vz = Kecepatan aliran udara superfisial arah
z, m/s
Bilangan tak berdimensi
E
E
f
hp a=
• T-1 DATA
& T-2 DATA
• T-3 DATA
c T-4 DATA
& T-5 DATA
o T-6 DATA
--T-1 SIM
--T-2SIM
T-3 SIM
--T-4SIM
--T-5SIM
--T-6SIM
Pada gambar 1,2 dan 3 ditunjukkanuntuk waktu yang sama, suhu udara padaposisi termokopel berikutnya dalam bed
reaktor akan semakin rendah, hal tersebut
jumlah oksigen yang bereaksi lebih sedikit.
Selanjutnya dapat dilihat pula bahwa suhu
udara data dan suhu udara hasil simulasi dari
model yang diajukan terdapat kecenderunganyang sama untuk berbagai posisi termokopeldalam reaktor. sehingga model yang diajukandapat digunakan untuk mensimulasikan suhu
udara dalam bed reaktor untuk variabel laju alir
udara.
Model Matematis Evaluasi Parameter Perpindahan Panas
Regenerasi Kata/is pada Reaktor Fixed Bed (Endah Retno Dyartanti)19
Deemter, J.J. Van, 1953, "Heat and Mass
Transport in Fixed Bed Catalyst Bed
During Regeneration", Ind. and Eng.Chem ,45, 6, 1227 - 1232.
Deemter, J.J. Van, 1954, "Heat and Mass
Transport in Fixed Bed Catalyst Bed
During Regeneration", Ind. and Eng.Chem. Proc. Des. Dev,46, 11.
Froment, G.F. and Bischof, K.B., 1979,"Chemical Reactor Analysis and design",John Wiley & Sons, New York.
N. Wakao and S. Kaguei, 1982, " Heat and
Mass Transfer in Packed Beds", Gordonand Breach Science Publisher.London.
Rahman S., 1996, Model Matematis dan
Evaluasi Parameter Perpindahan Panas
Unsteady-State di Fixed Bed", Fakultas
Teknik Universitas Gajah Mada
Sediawan, W. B., dan Prasetya A, 1997, "
Pemodelan Matematis Dan PenyelesaianNumeris Dalam Teknik Kimia DenganPemrograman Bahasa Basic Dan Fortran
", edisi pertama, Andi, Yogyakarta.
Ekuilibrium, Vol 2, No!, 2003: 14-20 20