Mlnl1try of ubllc Work• and Electric Power DIRECTORATE OF ·...

19
: TAKAAN T SANG kerj aa n umum 2: 691 . 51 Mlnl1try of "ubllc Work• and Electric Power Directorate Ganaral of Houllng, Building, Planning and Urban Development DIRECTORATE OF · BUILDING RESEARCH (Direktorat Penyelidikan Maselah Bengunen) RHC & U. N. REGIONAL HOUSING CENTRE F.9R THE E.S.C.A.P REGION 84, Jaiaq Tamamarl (PO Box 161 - Bandunt, Ind-Ia - Ph- ·:81082-81oU-Cable: REHOCE NO. 50/ 100/3277 SITUASI OAN KOND ISI INDUSTRI KAPUR Dl JAWA BARAT .. I Oleh '. D 1 -NAS PER I NDUSTR I AN PROP INS I DAERAH TI NGKAT JAWA BARAT . Disampalkan pada LQkaka rya STUDt PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INDUSTRI KAPUR. SALA, 16 17 dan 18 Desembe r 1 976 . R E P R I N T J ..1

Transcript of Mlnl1try of ubllc Work• and Electric Power DIRECTORATE OF ·...

  • : TAKAAN T SANG kerjaan umum

    2: 691.51

    Mlnl1try of "ubllc Work• and Electric Power Directorate Ganaral of Houllng, Building, Planning and Urban Development

    DIRECTORATE OF · BUILDING RESEARCH (Direktorat Penyelidikan Maselah Bengunen) RHC

    & U. N. REGIONAL HOUSING CENTRE F.9R THE E.S.C.A.P REGION

    84, Jaiaq Tamamarl (PO Box 161 - Bandunt, Ind-Ia - Ph-·:81082-81oU-Cable: REHOCE • NO. 50/ 100/3277

    SITUASI OAN KOND ISI INDUSTRI KAPUR Dl JAWA BARAT

    .. I

    Oleh ' .

    D 1-NAS PER I NDUSTR I AN PROP INS I DAERAH T I NGKAT JAWA BARAT .

    Disampalkan pada

    LQkaka rya STUDt PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INDUSTRI KAPUR. SALA, 16 17 dan 18 Desember 1976.

    R E P R I N T

    J ..1

  • DINAS PERINDUSTRIAN PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

    Tllpon Bd. 4027, 4028, 4029

    JJ. Asia Afrika No. 146

    B A N 0 U N G

    Departemen Peke rjaan Umum dan Ten aga Lis trik .

    PE RPUS TA.KA AN

    - - - ---

    SITUASI DAN KONDISI INDUSTRI KAPUR

    OJ JAWA BARAT

    I. PENDAHULUAN.

    Sudah rfbuan tahun kapur dfkenal sebagaf bahan perekat dlsampfng semen

    portland. Walaupun semen portland dlkenal sebagal bahan perekat yang

    paling utama namun sampal sekarang kapur maslh tetap memegang peranan

    pentlng sebagal bahan bangunan; balk bangunan rumah maupun bangunan Ia

    lnnya terutama dlsektor perumahan rakyat pada umumnya.

    A~alagl pada waktu lnl Pemerlntah sedang melaksanakan kebljaksanaan da

    lam mengadakan rumah murah; pen~adaan produksl kapur perlu dlperbalkl

    dan dlsempurnakan.

    Oleh karena ltu pula, klranya sudah menjadl kewajlban klta bersama me-

    mellhara dan mengembangkan tndustrl kapur secara keseluruhan mulal darl

    yang kectl sampal yang Besar

    Dalam Kertas Kerja Jnl akan dlkemukakan berbagat permasalahan tndustrl

    kapur dengan segala aspek-aspeknya yang terjcdl dalam lndustrl kapur dl

    Jawa Barat.

    II. PUSAT INDUSTRI KAPUR.

    Hamplr dlsemua daerah dl Jawa Barat terdapat gunung batu kapur. Umumnya

    gunung batu kapur terdapat dlsebelah selatan Jawa Barat dl daerah -

    daerah pegunungan. Akan tetapl ada juga lndustrl kapur yang dldlrlkan

    dl daerah pantal utara yang mengolah bahan baku karang laut sepertl yang

    terjadl dl daerah Kabupaten Serang.

    Aklbat menyebarnya gunung batu kapur, menyebar pulalah pusat-pusat In -

    dustrt kapur ke daerah-daerah sebaglan besar Jawa Barat sehlngga menca-+ . pat - 60% dart seluruh JUmlah Kabupaten.

    Untuk jelasnya dlbawah lnl dlkemukakan jumlah lndustrl kapur per daerah

    Kabup~ten seb~gal berlkut

    I Kabupaten Pandeglang 48 buah.

  • ~-· - --~ -- - ---- -- · ~ ·- . - ~ . f ... . ... 1

    d&n T c:J l.\c~ is

    P E I~ P u ::; T A K A A H

    PJ DEPARTEMEN PEKE AJAAN UMUM

    PUS LI T BANG

    . F ERP US T AKAAN .....,............-: __ Diteri ma tgl fB/Hff/t ·

    N.l. : d-.3B I 7J . N.K. : Otl ·.3 : 6f~ . Cj~ : bCjl . !;7 .

    ~

  • - 2 -

    2. Kabupaten Serang 15 buah 3. Kabupaten Lebak 48 buah 4. Kabupaten Bogor 24 buah 5. Kabupaten Sukabuml 33 buah 6. Kabupaten Cfrebon 34 buah 7. Kabupaten Kunlngan 13 buah 8. Kabupaten Majalengka 55 buah 9. Kabupaten Karawang 24 buah IO.Kabupaten Bandung 27 buah II.Kabupaten Taslkmalaya 84 buah 12.Kabupaten Clamls 50 buah

    JUMLAH :455 buah -----------------

    Jumlah tersebut sudah mencakup semua lndustrl kapur, mula! darl yang

    kecll sampal kepada yang bermulal darl yang menggunakan bahan bakar ka

    yu/bambu sampal ke residu, solar dan gas alam.

    Darl kedua betas daerah lnl sebanyak 7 daerah sudah ada yang mengguna-kan bahan bakar resldu; lalah daerah-daerah :

    I • Kabupaten Sukabuml.

    2. Kabupaten Clrebon.

    3. Kabupaten Majalengka

    4. Kabupaten Bandung.

    5. Kabupaten Taslkmalaya.

    6. Kabupaten Kunlngan • 7. Ka bupaten Bogor.

    dan karena kebetulan di daerah Bongas tersedla Gas Alam, maka lndustrl

    kapur dl daerah Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Majalengka sudah meman faatkan gas sebagal bahan bakar.

    Ill. PRODUKSI KAPUR.

    Sukar dlyaklnl bahwa produksf kapur yang sekarang ada sudah memenuhl

    kwalftas menurut standard yang telah dltentukan. Namun demlklan dalam kenyataannya kapur Jawa Barat sudah bisa dlpakal. Bangunan-bangunan ber dirt kokoh dengan menggunakan kwalltas kapur ynng ada sekarang.

  • - 3 -

    Pada prlnsfpnya tujuan lndustrl kapur adalah mengolah batu kapur yang keras menjadl kapur yang halus dan aklbat persenyawaan dengan bahan bangunan lafnnya kapur yang halus tadf kemball kepada slfat semula Ia lah batu kapur asal yang keras. Jelas klranya bahwa penggunaan kapur tfdak saja tergantung kepada kwa lltas kapur ftu sendlrf ~ tetapl tergantung pu Ia kepada kwalltas paslr dan keakhlfan mengaduknya sehlngga tercapal maksud dlatas. Adukan kapur dengan paslr dengan bantuan air harus menurut ukuran dan pengolahan yang sesempurna mungkln. dl Indonesia umumnya adukan kapur dengan pa-slr I berbandlng 3 a 4 a 5.

    Dengan penelltlan dan pengawasan yang balk terhadap kwalftas kapur dan paslr serta ukuran dan pengolahan adukan tadt~ maka dlharapkan akan me~ capal tujuan pengolahan produksl kapur sebagal bahan bangunan. Untuk mengetahul jumlah produksl kapur dl Jawa Barat pada dewasa fnl • dlbawah lnf tercantum perinclan kapasltas lndustrl kapur dalam setahun berdasarkan laporan Dlnas Perlndustrlan Kabupaten.

    I • l"..abupaten Pandeglang

    2. Kabupaten Serang

    3. Kabupaten Lebak

    4. Kabupaten Bogor 5. Kabupaten Sukabuml

    6. Kabupaten Clrebon

    7. Kabupaten Kunlngan

    8.-. Kabupaten Maja I engka

    9. Kabupaten Karawang

    IO.Kabupaten Bandung

    II.Kabupaten Taslkmalaya

    I2.Kabupaten Clamls

    JUMLAH

    21.132 m3 7.560 m3

    4.490 m3

    357.600 m3

    122.520 m3

    195.000 m3

    10.968 m3.

    109.100 m3

    36.000 m3

    197.000 m3

    91.600 m3

    30.000 m3.

    1.182.970 m3.

    Dart gambaran dlatas kemungklnan akan tlmbulnya berbagal masalah baru yang harus dfperhatlkan antara Jain masalah penlngkatan kwalltas kapur, pengembangan lndustrl kapur, masalah perimbangan antara kebutuhan dan penyedtaan kapur, pengamatan kwalltas dan perataan dfstrfbusf kapur.

  • - 4 -

    IV. TENAGA KERJA.

    Berdasarkan laporan Dlnas Perlndustrlan Kabupaten jumlah karyawan yang bekerja dl perusahean lndustrl kapur mellputl Jumlah 3.247 orang. Cara pembayaran upah berbeda-beda dl tlap-tlap daerah; ada cara harlan, bu -lanan dan borongan, termasuk dlantaranya karyawan yang bertugas mengam-bll bahan bakunya. Berlkut lnl daftar jumlah karyawan per daerah kabup~ ten yang bekerja dlperusahaan kapur.

    DAFTAR JUMLAH KARYAWAN INDUSTRI KAPUR BESERTA PENGUPAHANNYA.

    •====~============:======================~=============~==================

    NO. NAMA DAERAH

    . I . Kab. Pandeglang

    2. Kab • Serang

    3. Kab •. Lebak

    4. t

  • - 5 -

    Kapur dalam keadaan tertentu adalah barang yang blsa membahayakan

    kesehatan manusla, terutama untuk pernapasan dan kullt. Oleh karena

    ttu sudah sewajarnya perlu ada pengawasan keselamatan karyawan tndustrl

    kapur. Pada umumnya karyawan tndustrt kapur tanpa penutup hldung penyarlng

    udara, pakatan peltndung dan sarung tangan. Untuk meltndungl mereka

    para pengusaha kapur berkewajlban menyedlakan alat2 pellndung & pengaman

    deml untuk menjaga kesehatan para karyawannya dart bahaya kapur.

    IV. SEGI-SEGI EKONOMI.

    I. Penmodalan

    Masalah permodalan tnt masafah yang mutlak perlu mendapat per-

    hatlan. Reallsast pengembangan lndustrl kapur balk berupa dik-

    tat maupun cara lalnnya selalu dlhadapkan kepada masalah kesu-

    lttan modal para pengusaha sehtngga hastlnya ttdak blsa dllak

    sanakan.

    Pada Umumnya lndustrt kapur dl Jawa Barat tldak ada perusahaan

    yang boleh dfkatakan besar apa lagl perusahaan raksasa. Yang dl-

    katakan persuahaan besar sebenarnya baru masuk klaslflkasl se-

    dang saja, bahkan yang paling banyak adalah perusahaan keel!.

    Dengan demlklan penanaman modalnya serba keel!.

    Deml berhasllnya pemellharaan dan pengembangan lndustrl kapur,

    perlu adanya bantuan modal \·ang pengurusannya tldak terlalu mele-

    Jahkan para pengusaha apal

  • - 6 -

    3. Bahan baku dan bahan penolong.

    Persedlaan bahan baku maslh berllmpah. Pengadaan bahan baku sampal

    dlperusahaan menempuh dua jalan lalah pemlllkan konsesl dan dllaln

    plhak dengan jalan membeli~

    Daerah2 lndustrt kapur yang pengadaan bahan bakunya dengan Jalan

    membell Ieiah:

    a. Kabupaten Kunlngan : Harga bahan baku Rp. 100,-/ kg untuk even

    brander dan Rp. 70,-/ptkul untuk cubluk.

    b. Kabupaten Bogor

    c. Kabupaten lobak

    d. Kabupaten Serang

    Harga bahan baku antara ~ Rp. 1.000,-

    dan Rp. 1.500,-/m3.

    Harga bahan baku Rp. 1.500,-/m3.

    Harga bahan baku Rp. I.OOO,-/m3.

    Pada umumnya bahan baku dlambtl dart batu2 gunung, akan tetapl

    seballknya dl Kabupaten Serang dtambll dart pantal lalah karang

    Jaut. Tentu saja kwalltas kapur hasll batu karang laut lnl

    tldak sebalk kwalltas kapur yang bahan bakunya batu kapur dart

    gunung kapur.

    Jumlah persedlaan dan mutu bahan baku dl Jawa Barat maslh memer-

    lukan penelltlan yang seksama.

    Pada waktu lnl tndustrl kapur kebanyakan hanya memproduksl kapur

    untuk bahan bangunan saja. Sedangkan untuk keperluan lain maslh

    minim sekall kalau belum dpt dlkatakan tldak ada sama sekall.

    Kesulltan lain dalam pengadaan bahan baku adalah kurang sempur-

    .nanya sarana angkutan sepertl Jalan, jembatan dan sebagalnya.

    Berblcara mengenal bahan penolong dapat kaml kemukakan bahwa bahan pe-

    nolong yang umum dlguneken oleh lndustrl kapur adalah berupa gas

    alam, solar, resldu, kayu, pohon kelapa bahkan ada yang menggunakan

    bambu. Penggunaan kayu sebagal bahan bakar umum dltlap daerah

    ada sedangkan penggunaan solar dan resldu terbatas kepada beberapa

    daerah saja. Dan gas alam hanya dlgunakan oleh Jndustrf2 kapur dl-

    daerah kabupaten Clrebon dan Kabupaten Majalengka karena kebetulan

    saja ada sumbernya Jalah dldaerah Bongas - Kabupaten Majalengka,

    yang pemanfaatannya dlbldang lndustrl baru oleh lndustrl kapur saja.

    Adepula lndustrl kapur yang dlsamplng memakal bahan bakar resldu dl-

    tambah pula dengan garam.

  • - 7 -

    Untuk memperoleh gambaran kebutuhan bahan penolong/bahan bakar, dart daftar dlbawah lnt dapat dlketahul jenls dan jumlah bahan yang dlbutuhkan oleh lndustrl kapur dl Jawa Baret.

    DAFTAR KEBUTUHAN BP.HAN BAKAR KAPUR DALAM I TAHUN 01 JAWA BARAT

    -----------------------------------------------------------------------------------No. NAMA DAERAH KABUPATEN ' BAHAN BAKAR I SATUAN' JUMLAH HARGA SATUAN -----------------------------------------------------------------------------------Rp.

    I • Pandeglang Kayu m3 25.340 750,-2. Serang Go I ugu m3 1.440 2.625,-3. Lebak Kayu/golugu m3 300 2.500,-4. Bogor Resldu 37.800.000 26,-5. Sukabumt Restdu 400.000 26,-

    Kayu m3 13.440 800,-6. Ctrebon Gas Alam m3 3.250.000 12 7. Kunlngan Resldu I 858.000 28,50

    Kayu m3 6.000 900,-a. Maja lengka Gas alam m3 14.850.000 12,-

    Solar I 540.000 25,-Kayu m3 2.604 2.500,-

    9. · Kerawang Restdu I 2.400.000 26,-Kayu (bambu) m3 10.560 1.455,-

    10. Bandung Restdu 25.200.000 28,50 Kayu m3 9.000 2.800,-Garam kg 1.215.000 15,-

    II. Taslkmalaya Re .. ;Jdu I 8.820.000 30,-Kayt.. m3 22.400 3.200,-

    12. Clamfs Restdu I 90.000 30,-Kayu m3 18.000 2.400,-

    -----------------------------------------------------------------------------------Dart daftar dlatas jelas bahwa kayu masth memegang peranan dalam

    lndustrf kapur. Dtsatu flhak kayu harus dtpellhara dalam rebolsasl dllaln plhak kayu dttebang terus untuk bahan bakar kapur; sungguh suatu kenyataan yang bertentangan. Bile mendatangkan kayu dart Luar Jawa, kayu akan mahal harganya yang menyebabkan kalkulast terlalu ttnggt dan produksf ttdak blsa terjual, akhtrnya perusahaan kapur

    akan matl.

    Membakar kapur dengan kayu sebenarnya bertentangan dengan fungst

    tndustrt, dlmana lndustrt harus menunjang pertantan; bahkan tnt

    sebaltknya merusak pertantan.

  • - 8 -

    Dart kenyataan lnl perlu adanya pemlklran untuk menggantl kayu

    sebagal bahan bakar kapur dengan bahan bakar lafn, secara menye-

    Juruh sehlngga tldak ada satupun perusahaan kapur yang mengguna-

    kan kayu sebagat bahan bakar.

    Hal lnl dlperkuat pula dengan keluarnya Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Llstrlk No. Kab. 10/30/6 tanggal 7 Oktober 1976 dan

    Surat Departemen Perlndustrfan No. 2041/Sk.J/10/76 tanggal 18 Ok-

    tober 1976 kedua-duanya perlhal pemblnaan lndustrf bahan bangunan kapur.

    Penggantlan bahan bakar kayu dengan bahan bakar lain, umumnya

    di Jawa Barat "resldu" akan menghadapl beberapa masalah baru,

    dlantaranya maselah permodalan dan masalah penyedlaan bahan bakar penggantl kayu (resldu).

    Dengan dlgantinya bahan bakar kayu dengan resldu kemungklnan ha rus merubah bahkan menggantl tungku pembakaran dengan tungku pemba-

    karan yang baru yang leblh ekonomls dan lebth produktlp menguntung-kan. Tobong dan cubluk2 dlteblng-teblng tanah ber-angsur2 harus df-hapuskan.

    Sekarang tlmbul persoalan baru latah kemampuan modal para pengusaha

    pekapuran. Jetas mereka tldak mampu. Blla mereka mampu pastf se-karangpun mereka sudah merubahnya dan menggantl bahan bakar dengan resfdu. Mereka bukan tld~k mengertl dan bukan tldak pandal meng-

    gunakan restdu, tetapt mer,Jka kurang kemampuan modal. Seorang pe-ngusaha kapur yang sudah lama berpengalaman dengan cara bahan bakar

    kayu, dengan mellhat rekan-rekannya menggunakan bahan bakar resldu

    dalam waktu sebentar saja mereka akan blsa menfrunya.

    Jalan keluar dart pada masalah modal tnt, satu2 nya jalan maka

    Bank perlu turun tangan. Bank harus mengeluarkan kredlt bagl para pengusaha kapur yang kecll dengan procedur yang mudah, dengan bunga yang menguntungkan dan dengan pengemballan kredlt yang se-rtngan2-nya.

    Perlu dfsadarf bahwa pengusaha kectl bfasanya kurang berpengetahuan tentang Bank, bahkan kadang2 mereka eelum pernah menglnjak gedung

    Bank, apa lag·t mengadakan hubungan dengan Bank. Bt asanya mereka

    menjadt makanan empuk bagt rentenfr dan tjon. Mengapa demtklan?

    karena prosedur mendapatkan kredlt gampang. Sehtngga karena prosedur mudah lnl mereka merasa dfuntungkan padahal kenyataannya dlrugtkan.

  • - 9 -

    Masalah lain yang mempengaruhl proses penggantlan bahan bakar kayu lnf lalah masalah pengadaan bahan bakar penggantf sepertt

    resldu. Perlu mengadakan persedlaan resldu yang cukup dan fan-car dengan harga yang prak+ls menguntungkan. Selama bahan bakar penggantl lnl kurang lancar lpalagl tldak ada, jangan dfharapkan

    para pengusaha kapur akan menggant.t bahan bakar kayu dengan resldu. Akhlrnya gangguan terhadap rebolsasl tldak blsa dlhllangkan.

    lndustrl kapur dldaerah Taslkmalaya membutuhkan resldu 27.000 ltr.

    seharl sedangkan alokasl hanya ada 10.000 ltr. seharl. Jadf akhlr-nya sedlklt sekall lndustrl kapur yang menggantl bahan bakarnya. Akan tetapl seballknya dldaerah Kabupaten Karawang resldu cukup bahkan ada kerlnganan pembayaran; pembayaran resldu blsa dllaksa-nakan sesudah produksf terjual.

    Jadl kedua masalah lnl lalah modal dan resldu perlu mendapatkan perhatlan yang utama sebab memegang peranan pentlng dalam proses penggantlan bahan bakar kayu dengan bahan bakar non kayu (resldu dan pengembangan lndustrl kapur).

    4. Pemasaran Produksl

    Keadaan pemasaran produksl kapur pada waktu lnl dapat dlkatakan stabll dan cukup balk, walaupun dalam muslm hujan sebenarnya ada se-

    dlklt gangguan pemasaran, sebagal gambaran dlbawah lnl tertera daf-

    tar harga kapur· dl daerah-daerah dl Jawa Barat.

    No. NAMA DAERAH KABUPATEN HARGA PER M3 I Keterangan -------------------------------------------------------------------

    I . Pa ndeg1 a ng Rp. 4.000,-2. Serang Rp. 3.000,-3. Lebak Rp. 3.625,-4. Bogor Rp. 3.500,-5. Sukabuml Rp. 3.650,- Bahan bakar resldu

    Rp. 4.250,- Bahan bakar kayu 6. Clrebon Rp. 5.500,-7. Kuntngan Rp. 5.500,- Bahan bakar resldu

    Rp. 5.500,- Bahan bakar kayu 8. Maja lengka Rp. 4.000,-9. Karawang Rp. 3.400,-

    I o. Bandung Rp. 5.000,-II. Tastkmalaya Rp. 5.000,-12. Clamls Rp. 5.000,-

    -------------------------------------------------------------------

  • - 10 -

    Umumnya pemasaran dflakukan lokal akan tetapl ada pula pemasaran

    antar daerah.

    Ada anggapan bahwa kapur yangdlbakar dengan kayu lebfh balk mutu-

    nya dart pada kapur hasfl bakaran dengan resfdu. Kejadtan tnt dl-

    daerah Sukabuml. Anggapan ini menyebabkan perbedaan harga seperti

    tertera dalam daftar, kapur hasfl bakaran dengan restdu berharga

    Rp. 3.650,-/m3 sedangkan kapur hastl bakaran dengan kayu seharga

    Rp. 4.250,-/m3.

    V. TEKNOLOG I •

    Tungku2 pembakaran kapur dt Jawa Barat ber-beda2, ada yang tegak,

    tobong dan cubiuk. Demlktan pula bahah bakarnya maslng2 daerah ber-

    beda2, ada yang gas alam, solar , resldu, kayu, bambu dan ada pula

    yang dltambah dengan garam.

    Lama pembakarannyapun masfng-masing daerah rupa-rupa.

    Agar supaya teblh jelas dlbawah ini kami sajikan gambaran sekedarnya

    cara2 pengol•han kapur berdasarkan laporan Dtnas Perlndustrlan Kabupa-

    ten.

    I. Kabupaten Pandeglang.

    Dapur

    Bahan bakar

    2. Kabupaten Serang.

    Cubluk, model tegak ( 6 perusahaan>

    Gelugu (pohon k.slapa).

    Bahan bakar 3el ugu

    Bahan baku Karang laut

    Pengo Ia han Penyusunan sehart, pembakaran 3 hart

    3 malam, pembongkaran seharl. Satu bulan

    3 ka II pembakaran.

    Oven berbentuk kerucut terpotong dengan ukuran : Ttnggt 3 m 0 bawah

    2,5 m, 0 atas ~ 2 m.

    3. Kabupaten Lebak

    Bahan bakar

    Oven

    Pengolahan

    Kayu, gelugu

    cubluk Pembakaran sehart semalam. Ada pemba-

    karan yang dlsatukan dengan pembakar-

    an bata merah.

  • 4. Kabupaten Sukabuml.

    Bahan bakar

    Pengolahan

    5. Kabupaten Bogor

    Bahan bakar

    Oven

    Pengolahan

    6. Kabupaten Clrebon

    Bahan bakar

    Pengolahan

    7. Kabupaten Kunlngan

    Bahan bakar

    Pengolahan

    8. Kabupaten Majalengka

    Bahan bakar

    Pengolahan

    Oven

    9. Kabupaten Karawang

    Pengolahan

    - II -

    Kayu, res I du

    cubluk : Pembakaran 5 harl 5 malam

    Branders 3 jam sekall pengambllan

    produksl.

    Resldu

    Berbentuk tegak persegl dengan 2 a 3

    brander.

    Pemanasan + 7 hart kemudlan 3 jam seka-ll pengembllan produksl.

    Gas a lam

    Pembakaran 2 hart 2 malam.

    Resldu, Kayu

    Brander Setlap 12 jam pembongkaran

    produksl.

    Cubluk Pembakaran 3 hart 3 melam,

    pendlnglnan4 a 5 harl, kemu-

    dlan pembongkaran produksl.

    Gas alam, solar, kayu.

    Kayu ~nungku ~ 2 hart, pemba-

    karan 24 jam, pendlnglnan 12 jam.

    Gas alam Tlap 2 jam sekall pengambllan

    produks l • Pembakaran campur

    garam.

    Keel I 0 I ,5 x 4 m.

    Sedang 0 1,5- 0 1,75 x 7 m a 8 m.

    Cub I uk Bahan bakar bambu

    ,fama pembakaran 3 x I 2 jam. ' Branders: Setlap 3 - 4 jam menurunkan

    produksi.

  • 10. Kabupaten Bandung

    II. Kabupaten Taslkmalaya

    Pengolahan

    12. Kabupatem Clamls.

    Pengolahan

    - 12 -

    Pembakaran pertama (pemanasan)

    selama + 54 jam, kemudlan tlap 6 jam

    sekall pengambllan produksl.

    Pembakaran campur garam.

    Tonong bekerja 2 kall dalam sebulan

    satu kall bekerja seluruhnya

    makan waktu 7 hart.

    Branders: setelah pemanasan setlap 3 jam

    pengambilan produksl.

    Tobong lama pembakaran 4 - 6 x 24 jam

    Pendlnglnan 6 hart 6 malam.

    Dlbuat dlteblng tanam berukur-

    an : Tlnggl 2,5 m, 0 1,8 m.

    Dart Gambaran dlatas nampaklah banyak perbedaan dalam masalah bentuk

    tungku, bahan bakar, cara pengolahan, pembakaran dan pemakalan bahan

    bakar. Karena perbedaan2 lnl sudah dapat dlyaklnkan bahwa akan meng-

    hasllkan produksl yang berbeca-beda pula balk kwalltas maupun kwan-

    tltasnya. Sedangkan kwalltas yang dlharapkan menurut standard belum

    blsa dlyaklnl tercapal tidaknya. Yang jelas bahwa belum tercapalnya

    mutu produksl menurut standard sudah blsa tergambarkan. Keslmpulan

    bahwa kwalltas produksl baru mencapal tarap bisa dlpakal, dan cukup

    balk; kenyataannya demlklan.

    Da Jam alam pembangunan sepertl sekarang lnt, industrl kapur perlu

    dlpellhara dan diperkembangkan. Namun demlklan pengembangan tldak akan

    berhasll dengan balk tanpa peneJitlan yang menyeluruh mulal bahan baku

    pengolahan sampat penelltlan mutu dan kapasltas produksl. Dart hasll

    penelltlan tnt blsa mendapat data2 untuk bahan pengembangannya.

    Dlrasakan perlunya untuk mengadakan penelltlan mutu produksl yang

    terus menerus, umpamanya minimal sekall dalam setahun. Dengan jalan

    demlktan dlharapkan akan dapat memellhara dan mengembangkan produksl

    kapur balk mutu ataupun kapasltasnya.

    VI. PENGALAMAN PEMBINAAN.

    Pemblnaan, balk pemblnaan teknls maupun administratif yang telah dllak-

    sanakan mencakup pemblnaan rutin dan pemblnaan khusus.

  • - 13 -

    Pemblnaan rutin berupa penerangan dengan mendatangl par9 pengusaha

    sebagat pelaksanaan tugas dinas rutin. Pembfnaan khusus dflaksanakan

    secara khusus pula antara lain berupa dfklat dan percontohan.

    Daerah2 pekapuran yang telah dlblna secara khusus adalah :

    I. Kab. Serang

    2. Kab. Lobak

    3. Kab. Cfrebon

    4. Kab. Kuntngan

    5. Kab. Bandung. Anatara lafn oleh B.P.K. pada tahun 1963.

    6. Kab. Taslkmalaya. Tahun 1961, 1963 dan tahun 1976.

    Dan dalam tahun 1976 Jnl akan melaksanakan pemblnaan dldaerah

    Kabupaten Pendeglang.

    Hasll pembinaan berupa penlngkatan pengetahuan cukup memuaskan akan

    tetapt para pengusaha keel! tfdak blsa memanfaatkan pengetahuannya yang

    dldapat dart pemblnaan tadt karena kesulltan pengadaan modal.

    Akan tetapf seballknya para pengusaha yang benmodal cukup dengan gam-

    pang sekalt mempraktekkan llmu pengetahuan hast! dart pemblnaannya.

    Sebagatmana halnya yang terjadt dldaerah Kab. Clrebon. Dfdaerah

    lnl telah mengadakan pemblnaan dengan cara proyek percontohan. Tungku

    dengan bahan bakar solar. Tfdak lama kemudtan para pengusaha yang

    btasanya menggunakan pohon kelapa bahan bakarnya merubah dengan meng-

    gunakan solar. Bahkan sekarang sudah leblh menfngkat lagt.

    Mereka sudah memanfaatkan g~s alam. Penggunaan kayu sudah blsa dl -

    katakan tfada lag I.

    Pemblnaan dengan cara yang telah dllaksanakan dl Kabupaten

    Cirebon tadl dlmasa mendatang perlu dllaksanakan kembalt; akan

    tetapl harus dllkutt dengan jamlnan penyedlaan kredlt yang murah

    dan gampang serta bahan bakar resldu atau solar yang murah dan lancar.

    Proyek-proyek percontohan perlu dlbangun dldaerah-daerah peka -

    puran yang masth menggunakan kayu. Kemudfan memblarkan para pengusaha

    kecil secara bebas melfhat dan menelltf proyek percontohan dengan

    tldak merasa dlpaksa yang akhlrnya secara diam-dfam mereka akan

    menlrunya balk tehnls maupun administratif serta processlngnya.

    Dart slnl dapat kellhatan pengusaha yang benar-benar fndustrfawan.

  • - 14 -

    Oemf kuatnya poslsl para pengusaha tndustrl kectl mereka harus

    bersatu. Alat pemersatu tnt latah orang yang memlltkl persyaratan

    I. Memlllkl modal atau ahli dalam pengadaan modal.

    2. Ahll dalam pemasaran produksl kapur.

    Blasanya orang yang memlllkl persyaratan demfklan adalah tengkulak.

    Apablla tldak ada jalan lain yang lebfh bulk apasalahnya memperguna-

    kan tengkulak sebagai batu loncatan. Sementara mereka dllola oleh

    tengkulak mereka memupuk dana untuk modal bersama sehlngga kuat

    dalam permodalan; dlsamplng Jtu mereka mempelajarl dan atau menfru

    keahllan tengkulak dalam bldang pemasaran.

    Dengan demlklan mereka akan bersatu dengan modal yang kuat serta

    keahllan pemasaran yang mantap, sehfngga mampu menylngklrkan tengkulak

    apablla tengkulak ltu tldak berltfkad balk untuk mengembangkan para

    pengusaha kecll menjadl pengusaha sedang dan seterusnya.

    VII. KES IMPULAN.

    Sebagal keslmpulan dart pembahasan dlatas perlu klranya

    mengemukakan beberapa pendapat dan saran-saran dalam rangka

    usaha pengembangan lndustrl kapur khususnya dl daerah Jawa Barat.

    I. Perlu adanya usaha-usaha pengembangan lndustrt kapur balk

    tehnls maupun administratif.

    2. Perlu adanya bantuan kredlt yang murah dengan pengurusan

    yang gampang serta pengembal Jan yang tldak memberatkan bagl

    para pengusaha lndustrl kecll pekapuran.

    3. Perlu adanya persedlaan bahan bakar resldu yang cukup dan

    lancar serta dengan harga yang murah dldaerah-daerah lndustrl

    pekapuran.

    4. Perlu dlselenggarakannya penlngkatan pengetahuan para pengu -

    saha lndustrl kapur serta karyawan pekapuran balk tehnls maupun

    adm In I strati fo

    5. Dalam rangka pengembangan lndustrl kapur perlu membangun

    proyek percontohan dldaerah-daerah lndustrl kapur yang maslh

    menggunakan bahan bakar kayu, dan membebaskan para pengusaha

    kapur khususnya masyarakat pada umumnya untuk mernpelajarl jalannya

    proyek termaksud dengan harapan mereka akan mencontohkan

    d I kemud I an hart.

  • - 15-

    6. Perlu adanya pemellharaan dan penyelamatan serta perllndungan

    kesehatan karyawan tndustrl kapur dengan penyedlaan pakalan/alat

    pellndung kesehatan.

    7. Minimal setahun sekall perlu mengadakan penelltlan dan

    pemerlksaan mutu produksl ka~ur sebagal bahan pengembangan lndus-

    trl kapur dan mempertahankan kwalftas kapur yang balk.

    8. Menyambut balk usaha-usaha pengembangan lndustrt kapur dart

    manapun datangnya dan seyogyanya kerja sama dengan Departemen

    Perlndustrlan/Kantor Wtlayah Departemen Perindustrtan.

    9. Deml kuatnya poslsl pengusaha kectl lndustrl kapur perlu

    adanya usaha-usaha mempersatukan para pengusaha lndustrt kapur

    sehlngga terjal In kerjasama yang harmonls dalam rangka

    kesejahteraan mereka.

    10. Perlu adanya perbalkan sarana angkutan deml lancarnya pe -

    ngangkutan bahan baku. bahan penolong dan produkst kapur.

    fl. Perlu adanya penyelesatan surat ldzln pertambangan (kossesl)

    penggallan batu kapur yang praktts dan ekonomls serta produkttp

    bagl pengusaha lndustrl kapur.

    12. Perlu adanya prloritas perlakuan kepada pengusaha-pengusaha

    lndustrl kapur prlbuml dalam rangka menclptakan suasana per -

    ekonomlan yang harmonis antara pengusaha prlbuml dengan non

    prlbuml.

    Demlklanlah kertas kerja lnl kaml susun sesual dengan penmlntaan I

    Panttya Perslapan Lokakarya Pemblnaan lndustrt Kapur dengan suratnya

    No. 02/Pers/76 tanggal 20 Oktober 1976 6 yaltu sebagal bahan sGmlnar

    Pemblnaan lndustrl Kapur yang akan dlselenggarakan tanggal 16 sampal

    dengan tanggal 18 Desember 1976 dl Solo.

    Semoga kertas kerja tnt menjadl bahan yang berguna dalam Seminar

    Pemblnaan lndustrl Kapur termaksud.

    Bandung, I Desember 1976

    KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN PROPINSI

    DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

    D. SURYANA Text. lng.

    NIP.090064948.

  • I

    -LIK · ERPUSTAII

    'JU~LltB·A~G iU

  • . .

    • ' '