Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin...

60
LIVER LABORATORY EXAMINATION dr. Siti Muchayat, MS Sp PK (K) jumat, 7 January 2011 editor : venny Assalamualaikuum, temen-temen…….. Walaupun Audacity-nya gak bunyi, tapi gak bikin nyerah ngedit materi ini yang banyaknya 148 slide. Maaf neh kalau editannya kurang lengkap n ada sedikit-sedikit yang copas dari text book ma MISC 08. liver Laboratory Examination Semua pemeriksaan lab. yang mendeteksi dan mengukur gangguan fungsi hati. Berdasarkan perubahan kualitatif dan kuantitatif dari bahan, dalam darah dan urine. Dan memberi petunjuk adanya kerusakan hati. Ada Berpuluh macam tes faal hati yang telah dibuat, tapi hanya beberapa yang bermanfaat klinis. Beberapa tes sangat peka tapi kurang spesifik atau sebaliknya. Hal tersebut diakibatkan oleh: - Tidak adanya spesifisitas. - Hati mempunyai fungsi metabolisme yang beraneka ragam, hingga perlu kombinasi beberapa tes.

Transcript of Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin...

Page 1: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

LIVER LABORATORY EXAMINATION

dr. Siti Muchayat, MS Sp PK (K)jumat, 7 January 2011

editor : venny

Assalamualaikuum, temen-temen……..Walaupun Audacity-nya gak bunyi, tapi gak bikin nyerah ngedit materi ini yang banyaknya 148 slide. Maaf neh kalau editannya kurang lengkap n ada sedikit-sedikit yang copas dari text book ma MISC 08.

liver Laboratory Examination

Semua pemeriksaan lab. yang mendeteksi dan mengukur gangguan fungsi hati.

Berdasarkan perubahan kualitatif dan kuantitatif dari bahan, dalam darah dan urine.

Dan memberi petunjuk adanya kerusakan hati.Ada Berpuluh macam tes faal hati yang telah dibuat, tapi hanya beberapa yang bermanfaat klinis. Beberapa tes sangat peka tapi kurang spesifik atau sebaliknya.Hal tersebut diakibatkan oleh:- Tidak adanya spesifisitas.- Hati mempunyai fungsi metabolisme yang beraneka ragam, hingga

perlu kombinasi beberapa tes.

- Hati mempunyai kapasitas fungsi cadangan yang sangat besar, hingga kerusakan fungsi hati yang berat baru diketahui. Kerusakan hati yang kecil sulit terdeteksi.

Page 2: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

kegunaan

Mendeteksi adanya kelainan hati. Menduga penyebab kelainan hati (diagnosa spesifik).

Ko menduga? Karena itu tadi. Tes ini kan kurang spesifik, jadi hasilnya hanya sebagai dugaan aja. Untuk lebih memastikan, diperlukan tes yang lain.

Mengetahui derajat beratnya penyakit hati (prognosa). Melakukan follow-up dari perjalanan penyakit hati, membuat

evaluasi hasil pengobatan. Klasifikasi

1. Berdasarkan fungsi detoksikasi & ekskresi

Bilirubin serum dan urine. Urobilinogen & urobilin urine. Urobilinogen tinja. BSP & Garam empedu.

2. Berdasarkan kerusakan sel hati.

Enzim sel hati: SGOT, SGPT, LDH OCT, Guanase, ICD.

3. Berdasarkan Kolestastis:

Enzim saluran empedu: AP, Gamma GT, LAP, 5-NT4. Berdasarkan fungsi metabolisme:

Metabolisme KH: Galactose Tolerance Tes. Metabolisme Lipid: Cholesterol Total, Ester. Metabolisme Protein: Albumin, Globulin, faktor koagulasi

5. Berdasarkan Etiologi.

Page 3: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Serodiagnosis hepatitis virus. Circulating antibodies. Alpha Feto Protein (AFP). Carcinoembryonic Antigen (CEA).

Page 4: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Nah, ini struktur hepatocyt. Di dalam reticulum endoplasma bilirubin indirect dikonjugasi dengan bantuan enzim Uridyl difosfat (UDP) Glucoronyl Transferase menjadi bilirubin direct yang kemudian akan diekskresikan ke dalam saluran empedu. Di dalam hepaticyt juga terdapat enzim-enzim lain yang bisa digunakan untuk mendeteksi adanya kerusakan pada hepar. Jadi gini, kalo hepar mengalami kerusakan maka enzim-enzim (missal: transaminase) akan diproduksi secara berlebihan sehingga bisa masuk ke pembuluh darah. Maka nanti bisa dilihat ada kerusakan hepar atau ngga dengan cara memeriksa kadar enzim-enzim hepar di dalam darah. Ketika terjadi inflamasi, sel-sel hepar mengalami edema yang mengakibatkan terjepitnya saluran empedu sehingga mengakibatkan ikterus.

Page 5: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Ok, lanjut gambar ke penjelasan gambar di atas. Gambar di atas ini menunjukkan pembentukan bilirubin. Awalnya, eritrosit yang sudah tua akan pecah. Dengan begitu, hemoglobin dari eritrosit ikutan pecah juga. Hemoglobin ini terdiri dari haem dan globin. Globin kan salah satu asam amino, jadi si globin ini kemudian akan disimpan sebagai cadangan protein. Sedangkan haemnya akan kembali pecah menjadi Fe(besi) dan bilirubin. Bilirubin ini bentuknya masih unconjugated/indirect. Dia bisa berikatan dengan lemak, bukan dengan air sehingga untuk transportnya harus berikatan dengan albumin. Bilirubin indirect ini masuk ke hepatocyt, melepaskan ikatannya dengan albumin lalu ganti berikatan dengan protein sitoplasma hepatocyt. Ketika bilirubin indirect ini sampai di reticulum endoplasma halus, dikonjugasi dengan bantuan enzim Uridyl difosfat (UDP) Glucoronyl Transferase menjjadi bilirubin direct. Setelah

Page 6: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

dikonjugasi, bilirubin direct akan masuk ke sluran empedu dengan melawan gradient konsentrasinya. Saluran empedu ini bermuara di duodenum. Di colon, bilirubin direct mengalami hidrolisa oleh Beta Glukoronidase (enzim bakteri) menjadi Unconjugated Bili, kemudian mengalami reduksi menjadi Urobilinogen. Urobilinogen ini sebagian masuk ke sirkulasi menuju ginjal dan dioksidasi menjadi urobilin, akhirnya dikeluarkan bersama urin. Sedangkan sebagian lagi, berubah menjadi sterkobilin di dalam colon dan akhirnya keluar bersama feces.Jadi defect bilirubin ini bisa karena pemecahan eritrosit yang berlebihan, gangguan transport bilirubin, gangguan pada enzim pengkonjugasi Uridyl difosfat (UDP) Glucoronyl Transferase, dan gangguan pada proses ekskresinya.

Sistim RES

Page 7: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Metabolism Bilirubin

berikut ini metabolism bilirubin yang lebih lengkapnya, sesuai dengan yang di PPTnya.Pada R.E.S terutama sumsum tulang, limpa, hati, Erytrosit yang sudah tua dipecah menjadi: Globin masuk protein pool. Heme menjadi bilirubin & besi ---> (iron pool). Bilirubin yang terbentuk diangkut ke hati, merupakan 80% bilirubin yang dihasilkan dalam sehari. 20% dari sumber lain nonheme porphyrin; myoglobin, catalase, cytochrome, tryptophan pyrolase. Bilirubin diangkut ke hati berikatan dengan protein plasma, sebagian besar oleh albumin, sisanya alpha globulin dll. Bilirubin ini sifat fisis nonpolar (daya larut ke air rendah) tidak dapat menembus glomeruli sehingga tidak terdapat dalam urin. Bilirubin ini disebut Free bilirubin atau Unconjugated bilirubin/Indirek bilirubin. Fraksi lain ikatan bilirubin-albumin komplek merupakan ikatan kovalen, dikenal dengan nama biliprotein dan delta fraction of bilirubin. Normal konsentrasinya sangat rendah . Bilirubin diangkut ke hati ±500 µmol (300 mg)/ hari, hati mampu menampung lebih banyak.Beberapa obat berkompetisi dengan bilirubin dalam ikatan dengan albumin, misalnya Media contrast, sulfonamid , salicylate dan obat anti inflamasi. Ikatan ini dapat didisrupsi oleh konsentrasi yang tinggi dari fatty acid.

Bilirubin masuk sel hati (uptake) dengan proses aktif dan anionik difusi. Dalam sitoplasma sebagai aseptor bilirubin; protein Y dan Z disebut ligandin. Dalam Smooth Endoplasmic Reticulum (microsome), Bilirubin diconjugasi dengan Glukoronic asid (sebagian kecil dengan sulfuric asid & as. lainnya) ----> dengan bantuan enzim Uridyl difosfat (UDP) Glucoronyl Transferase (enzim ini dapat diinduksi oleh phenobarbital) ------> Bilirubin Glukoronid sebagian besar Bilirubin diglukoronid, sebagian kecil monoglukoronid. Bilirubin ini disebut Conjugated biliruubin atau bilirubin Direk. Conjugated Bilirubin mempunyai daya larut dalam air sangat besar sifat fisisnya bipolar dikeluarkan lewat empedu. Ekskresi Conjugated Bilrubin kedalam bile canaliculi, terjadi melawan gradient konsentrasi, mekanisme proses konsumsi energi tidak karakteristik. Di Colon Bilirubin Direk mengalami hidrolisa -> (enzim bakteri) Beta Glukoronidase -----> Unconjugated

Page 8: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Bili. ----->mengalami reduksi menjadi Urobilinogen ------> mengalami oksidasi -----> Urobilin.

Sebagian Urobilinogen direabsorpsi lagi, masuk ke Hati (Enterohepatik Sirkulasi), Sebagian di ekskresi ke Ginjal.Bilirubin dalam serum merupakan: resultante dari produksi bilirubin dg. kemampuan hati mengekskresi bili.

Pemeriksaan Bilirubin

1. Prinsip:a. Bilirubin dengan reagen Diazo menghasilkan Azo-bilirubin yang

berwarna merah, dalam asid solusi pada 540 nm, intensitas warna diukur secara fotometrik atau manual (Hijman van den Bergh). Conjugated bilirubin yang memberi reaksi cepat, sedangkan Unconjugated bilirubin memerlukan penambahan aselerator, memberi reaksi lambat.

b. Dengan Bilirubinometer yaitu direk spektro-fotometer untuk mengukur Total bilirubin, dapat digunakan pada bayi.

c. Dengan Reflectance photometry, secara akurat mengukur Unconjugated Bilirubin, Conjugated Bilirubin dan delta fraction of Bilrubin.

d. Pemeriksaan lain dengan High Performance Chromatography, berdasar pemisahan diazotisasi bilirubin prot dari fraksi lain (anion exchange).

2. Stabilitas :unconjugated Bilirubin dan Conjugated Bilirubin bila terkena sinar putih mengalami oksidasi & dehidrogenasi menjadi biliverdin dan derivatnya.

3. Harga Normal tertinggi:Bilirubin Direk 0,352 mg%Bilirubin Indirek 0,662mg%

4. Interpretasi Gangguan Metabolisme bilirubin:

Page 9: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

IKTERUS:

Peningkatan kadar bilirubin dalam plasma yang tampak secara klinis, warna kuning pada mukosa mulut, kulit dan sclera mata. Ikterus : * Pasien terlihat ikterus kalau kadar Bilirubin Total > 2 mg%.* Hemolisis tanpa penyulit, Bilirubin Total > 5 mg%.

* Obstruksi karena. keganasan, Bilirubin Total → > 10 mg%.

* Obstruksi karena. kalkuli, Bilirubin Total → < 10 mg%.

Total bilirubin tidak untuk mengetahui beratnya penyakit.

Bilirubin direct

Bilirubin Direk meningkat pada:a. Disfungsi hatib. Cholestasisc. indek yang peka untuk hepatitis ringan.Bilirubin Direk meningkat tanpa adanya cholestasis pada:

a. Chronic Idiopathic Jaundice disebabkan ketidakmampuan untuk mentransport Conjugated Bilirubin ke bile canaliculi (defek ekskresi). Terjadi pada: Dubin Johnson & Rotor Syndrome

Bilirubin indirect

Bilirubin Indirek meningkat oleh karena :

a. Produksi yang berlebihan dengan clearence hati menurun → pada: Hemolisis, wanita hamil, Pemakaian oral kontrasepsi, latihan, alkohol, kontras cholecystografi, Gilbert’s disease.

Page 10: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

b. Gangguan Uptake & Transport di hati: Penyakit Gilbert Uptake menurun, physiological Neonatal Jaundice (protein Y rendah).

c. Gangguan Conjugasi: Neonatal Jaundice (bayi prematur - enzim UDPGT immatur). Sindrom Crigler-Najjar o.k. defisiensi kongenital UDPGT.

Unconjugated hiperbilirubinemia pada Newborn

Hiperbilirubinemia universal pada BBL, tidak dijumpai pada bayi fullterm.

Konsentrasi bilirubin meningkat cepat setelah lahir dari 1(2) mg% saat lahir, menjadi 6 mg% dalam 3 hari, kemudian menurun umur 1(2) minggu menjadi normal dewasa.

Pada keadaan ini predominan Unconjugated Bilirubin, sedangkan Conjugated Bilirubin ±0,3 mg%.

Penyebab :* Eritrosit turnover dipercepat, hasilnya peningkatan bilirubin untuk

diconjugasi & ekskresi di hati berkurang * Uptake bilirubin menurun saat lahir.* Fetal liver defisiensi UDPGT, walau setelah beberapa waktu normal.* Ekskresi bilecanaliculer lambat, bakteri intestin sedikit, akibat

peningkatan absorpsi bili (sirkulasi enterohepatik meningkat).* Severe Unconjugated Bilirubin terjadi pada: Incompatible ABO (Ibu-

Anak), Rhesus.- Incompatible ABO (ibu dan anak)

Waktu bayi dilahirkan, terjadi pencampuran darah ibu dan darah bayi melalui intraplasenta. Ibunya kan bergolongan darah O, berarti punya antibody A dan antibody B yang jenisnya IgG. Pada darah bisanya itu banyak terkandung IgM dan IgG. Tapi ada beberapa ibu yang IgGnya lebiih banyak. Masih pada inget kan

Page 11: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

kalo IgG sifatnya monomer sehingga bisa melewati plasenta masuk ke janin. Nah, bayinya kan golongan darah A, punya antigen A dan antibody B. karena ada antibody dari darah ibu yang masuk ke janin, yaitu antibody A dan B, maka terjadilah pertemuan antara antigen A dari darah janin dengan antibody A yang berasal dari ibu yang mengakibatkan penghancuran sel darah merah janin (hemolisis). Hemolisis berlebihan mengakibatkan peningkatan kadar bilirubin indirect.

- RhesusIkterus bisa terjadi kalau ibunya rhesus (-) sedangkan anaknya rhesus (+). Saat melahirkan, terjadi pencampuran darah anak dan ibu sehingga di dalam darah ibu akan terbentuk antibody terhadap rhesus (+). Nah, kalau ibu hamil lagi dan anaknya rhesus (+) maka anak akan diserang oleh antibody rhesus yang ada di darah ibu sehingga terjadi hemolisis berlebihan pada eritrosit anak.

Unconjugated bilirubin meningkat transien :

Dapat pada beberapa bayi full term. Transient Familial neonatal Hiperbilirubinemia selama 1 minggu

tanpa komplikasi. Penyebab:

Inhibitor dari UDPGT ® timbul Kern ikterus. Dapat karena Breast feeding ® Kern ikterus Æ.Kadar Unconjugated Bilirubin dapat lebih dari 15 mg/dl.

KERN IKTERUS

Unconjugated Bilirubin melebihi kapasitas membawa albumin.

Page 12: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Konsentrasi unconjugated bilirubiin yang tidak berikatan berlebihan, solublelitas dalam air rendah, bersifat toxik pada sel, dalam plasma/space intraseluler sebagai matrik > lipophilik.

Pada otak terjadi staining ® Kern Ikterus berakibat fatal injury otak/ekstrem †.

Klasikal konsentrasi Bilirubin u > 20 mg/dl : KI. Pada bayi BBLR dapat terjadi dengan konst bilirubin u 12 mg/dl o.k

pH plasma rendah, meningkat Free Fatty Acid, obat - obatan berkompetisi.

GILBERT SYNDROME

Relatif terjadi pada umur dewasa muda, dideteksi sebagai Mild ikterus.

Penyebab : ikterus sekunder pada puasa, pembatasan (diit) CH, pemberian obat tertentu, nikotin, Insidental cek up. Prevalensi 5%, asymptomatik, elevasi ringan bili, tidak

terdiagnosa. Defek dalam Uptake/ conjugasi.

Beberapa faktor berpengaruh terhadap konsentrasi Bilirubin Fluktuatif: Illness, exercise, stress, pemberian obat yg. merangsang enzim

microsome, puasa

CRIGLER-NAJJAR SYNDROME

Defisiensi parsial atau absen UDPGT (Uridyl difosfat Glucoronyl Transferase)

Page 13: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Terbagi menjadi dua:* Crigler – Najjar Syndrome I* Crigler – Najjar Syndrome II

A. CRIGLER-NAJJAR SYNDROME I

* Penyebab: Absen UDPGT.* Kasus jarang, biasanya fatal * Transmisi secara Autosomal Recessive Inheritance, pada Familial

consanguinity, hubungan dengan ras Æ.* Konsentrasi Unconjugated bilirubin> 20mg% s/d 50 mg%, tidak

terdeteksi dalam urin.* beberapa dapat hidup hingga anak-anak dengan penanganan 1

(multipel); exchange transfusion, photosensitip, plasmapheresis.

B. CRIGLER-NAJJAR SYNDROME II

* Defisiensi ringan UDPGT.* Bilirubin unconjugated >10 mg% biasanya < 20 mg/dl, dalam

urin Æ.* Terjadi dalam Familial secara spesifik Inheritance, yang tidak

dapat dielusi.* Symptom neurologi dan efek penyakit negatif* Etiologi pasti tidak diketahui.

DUBBIN – JOHNSON SYNDROME

* Kelainan Autosomal Recessive.

Page 14: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

* Penyebab/etiologi tidak diketahui.* Karakteristik Mild Jaundice oleh karena Conjugated Bilirubin.* Total Bilirubin bisa normal , (<5 mg/dl).* Bila meningkat mungkin oleh karena: Stress, Kehamilan, penyakit,

obat termasuk pil kontrasepsi ® exaserbasi mild jaundice.* Biasanya I tampak setelah pubertas. * Hepar tampak hitam oleh karena akumulasi pigmen empedu pada

hepatosit, namun fungsi hati normal.* Ekskresi anionik organik memanjang oleh karena release lambat

dari hepatosit * Ekskresi Coproporphyrin dalam urin menurun (1/2).* Proporsi coproporphyrin I : III sangat berubah.

ROTOR SYNDROME

* Jarang terjadi.* Merupakan Conjugated Hiperbilirubinemia.* Hepar normal, ekskresi anionik organik memanjang. Ekskresi

coproporphyrin dalam urin meningkat.* Etiologi tidak diketahui, Autosomal Recessive Inheritance.

BILIRUBIN URIN

* Berasal dari Bilirubin direk yang difiltrasi ginjal karena kelainan hati.* Prinsip pemeriksaan: - Visuil warna urin kuning kecoklatan. - Zat warna metilen blue.

Page 15: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

- Oksidasi bilirubin (Harrison spot tes). - Diazotisasi.* Interpretasi : Normal tidak terdeteksi dl urin.

Interpretasi

* Bilirubin sebagai Diagnosis dini viral hepatitis sebelum timbul ikterus.

* Pada viral Hepatitis fase penyembuhan Bilirubin urin negatip walau bilirubin darah cukup tinggi.

* Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder.

UROBILINOGEN & UROBILIN URIN

* Berasal dari sirkulasi entero hepatik, urobilinogen mengalami oksidasi menjadi urobilin.

* Prinsip pemeriksaan dasar reaksi benzaldehyde.* Urobilinogen dioksidasi oleh iodin, + larutan zinc asetat ® zinc

urobilin (flourescein hijau).Riboflavin, acriflavin juga memberi flourescein hijau kekuningan.

* Interpretasi:Urobilinogen meningkat.

- Pembentukan bilirubin meningkat misalnya Hemolisis.- Hepatitis infeksiosa & sirosis tanpa ikterus.- Obstipasi kronis.Urobilinogen menurun

- Obstruksi empedu intra & ekstrahepatik.

Page 16: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

- Flora usus berkurang.

UROBILINOGEN TINJA

* Prinsip pemeriksaan sama dengan pemeriksaan urin.* Harga normal 30-300 mg/hari.* Interpretasi:

o Meningkat pada: Anemia hemolitik.

o Menurun pada:

obstruksi saluran empedu intra/ekstrahepatik Penyakit hati dengan ikterus berat. Penderita mendapat antibiotika.

Page 17: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Nah, ini gambar sirkulasi bilirubin pada haemolitic jaundice. Hemolitik berlebihan akan meningkatkan konsentrasi bilirubin indirect. Karena penigkatan tersebut, uroilinogen di urin dan feces juga meningkat. Pada keadaan normal, hepar mengkonjugasi bilirubin sebanyak 300 mg%. tapi sebenarnya hepar mampu mengkonjugasikan bilirubin indirect sebanyak 3000 mg%. jadi begitulah kenapa urobilinogen ikut-ikutan meningkat. Eh tapi ko di urinnya gak ada bilirubin? Jawabannya adalahhhhhhhhh…….. karena yang berlebihan itu bilirubin unconjugated yang tidak bisa larut dalam air dan tidak bisa melewati glomerolus.

Page 18: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Sekarang lanjut ke hepatitis. Hepatitis kan peradangan pada hati. Jadi jelas yang bermasalah adalah sel heparnya. Salah satu tanda radang itu adanya udem, nah begitu juga pada hepatitis ini. Sel-sel hepar mengalami udem sehingga menjepit saluran empedu yang ada di dalam hepar akibatna ekskresi bilirubin menurun. Berarti sama aja kayak obstruksi ya? Hepatitis itu memang mengakibatkan obtruksi intrahepatal. Dengan terganggunya ekskresinya ini maka kadar urobilinogen dalam feces akan menurun. Tapi di urinnya terdapat bilirubin. Kenapa? Karena yang berlebihan adalah bilirubin conjugated sehingga bisa berikatan dengan air dan bisa melewati glomerolus.

Page 19: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Complete obstruction bisa disebabkan oleh tumor dan striktur pada saluran empedu dan bisa juga karena hepatitis yang parah. Akibatnya adalah kadar bilirubin direct tidak bisa diekskresikan sama sekali sehingga mengebabkan urin dan feses tidak mengandung urobilinogen. Dan kadar bilirubin direct yang tinggi pada urin.Selain obstruksi complete, ada juga obstruksi yang bersifat intermitten yang disebabkan oleh batu empedu. Akibatnya adalah kadar urobilinogen dalam urin dan feces fluktuasi. Namun dalam urinnya tetap ditemukan bilirubin.Oh ya, kenapa bisa ada bilirubin dalam urin? Ketika terjadi obstruksi, maka pengeluaran bilirubin terhambat. Lama-lama bilirubin tersebut

Page 20: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

akan mengelami refluks kembali ke sirkulasi diatasnya. Dengan masuknya ke dalam sirkulasi, bilirubin direct ini terbawa sampai ke ginjal. Nah, berhubung sifat bilirubin direct ini berikatan dengan air dan bisa menembus glomerolus, maka bisa dikeluarkan melalui urin. Dan urinnya ini berwarna pekat seperti teh.

Pada keadaan normal, kadar urobilinogen dalam urin 0-4,0 mg/24 jam dan urobilinogen feces40-280mg/24 jam. Sedangkan bilirubin tidak ditemukan di dalam urin.urin pasien berwarna pekat seperti the terjadi pada penderita obstruksi ekstrahepatal dan hepatitis. Bagaimana kita bisa membedakannya? Ternyata kita tidak bisa mendiagnosis apakah pasien itu mengalami

Page 21: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

hepatitis atau obstruksi hanya dilihat dari urinnya aja. Harus dilakukan pemeriksaan penunjang yang lainnya untuk lebih memastikan.

Test Fungsi HatiKERUSAKAN SEL HATI

1. Transaminase

* Enzim mengkatalisir pemindahan a amino group dari asam amino ke a keto acid.

* Aspartic acid +aketo glutaric « Oxalo-acetic acid + Glutamic acid. Alanine + a keto glutaric acid « Pyruvic acid + Glutamic acid.

* Kadar transaminase serum ® resultante yang masuk sirkulasi + yang hilang.

* Kegiatan enzimatik: dari destruksi dan pergantian sel.* Meningkat karena Kerusakan sel atau aktifitas sel meningkat

(iritasi sel).Lokasi Pada Organ- SGPT terbanyak pada hati, sedikit pada jantung, ginjal, otot skelet.

Meningkat tajam pada keadaan hepatocyt yang inflamasi- SGOT terbanyak pada jantung, hati, otot skelet, ginjal, eritrosit.

Meningkat tajam pada destruksi hepatocytLokasi Pada Sel Hati- SGPT hanya terdapat pada sitoplasma.- SGOT sebagian besar terikat pada organella (mitokhondria),

sebagian kecil pada sitoplasma.- Bila kerusakan /iritasi membran sel hati maka menonjol SGPT, bila

organella SGOT.

Page 22: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

- Ratio harga normal SGOT/SGPT : 1,15.

2. Lactic Dehydrogenase (LDH)

* Mengkatalisir proses oksidasi reversibel : laktat + pyruvat. LDH

¯ * Laktat + NAD « Pyruvat + NADH

* Lokasi : terbanyak myocardium, otot skelet, hati, ginjal.* Ada 5 isoenzim LDH, spesifik untuk hati LDH5* Total LDH diukur secara spektrofotometer, isoenzim secara

elektroforesis. LDH1: 31% LDH2: 49,7% LDH3: 11 ,2%

LDH4: 4.5% LDH5: 3,6% * Interpretasi

- LDH meningkat pada; penyalit hati, infark jantung myocarditis, muscular dystrophi, anemi hemolitik7 pernisiosa, keganasan stem sel lekemia CML, infark paru, P. ginjal

- LDH 5 meningkat indikator peka kerusakan sel hati akut & kronis, nekrosis otot skelet & uremia.

3. Ornithine Carbaminol Transferase (OCT)

* Enzim yang mengkatalisir reaksi urea cycle. * Prinsip pemeriksaan: Citrulline dilabel 14C, CO2 yang dihasilkan

diukur sebagai aktivitas enzim. * Harga normal: <0,005 µmol/0,5/2 jam

Page 23: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

* Interpretasi- OCT enzim mitokhondria, banyak di hati, sedikit di mukosa

intestin.- Meningkat sebagai indikator paling peka untuk kerusakan sel

hati daripada transaminase. Kelemahan; juga meningkat pada enteritis akut, infark intestin.

Carba moyl

phosp hatas e + ornith ine

Citruli ne + H

3 PO4

OCT

Page 24: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

4. Guanase

* Enzim mengkatalisir reaksi H2O

Guanine Xanthine + NH3* Lokasi: Banyak di jaringan hati, sedikit di ginjal, otak, serum

hanya sedikit.* Diukur secara spektrofotometris * Harga normal 3 mU * Interpretasi

- Indikator kerusakan hati. Nilai serum > 10-25X harga normal ® nekrosis hati akut.

- Meningkat sedikit pada sirosis, kholestasis.

5. Isocitrit Dehydrogenase (ICD)

* Enzim mengkatalisir proses oksidasi decarboxylasi dari: ISOCITRAT → a KETO GLUTARAT

* Lokasi :Banyak di hati, sedikit di jantung, otot skelet, eritrosit, otak, ginjal.

* Prinsip pem. Spektrofotometer * Harga normal: 50 – 260 U * Interpretasi

- Tes yang peka & spesifik untuk: Hepatitis infeksiosa, keganasan metastase ke hati.

- Untuk nekrosis sel hati ICD < dp transaminase.

Page 25: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

TES FUNGSI HATI YANG MENUNJUKKAN CHOLESTASIS

1. Alkali Phosphatase (ALP)

* ALP : Enzim menghidrolisa phosphat ester pada susunan basa dengan membebaskan phosphat anorganik.

* LOKASI:ALP banyak pada ; hati (bile canaliculi), tulang (osteoblast), Intestin (mukosa), ginjal, plasenta (kehamilan trimester III).

* Interpretasi Normal ALP hati diekskresi ke sal empedu ALP meningkat pada: Obstruksi sal empedu. (ALP) keluar dari

sel masuk dalam cairan ekstraseluler, dengan ikterus. Juga disebabkan aktifitas sel epitel saluran empedu yang meningkat.

Pada Cholangitis: sel saluran empedu mengalami stimulasi, ALP meningkat, dengan SGOT& SGPT normal, ikterus negative.

Bila sebagian saluran empedu tersumbat lesi lokal (Space-occupying lesion): terjadi peningkatan ALP yang tidak sebanding dengan peningkatan bilirubin plasma yang ringan.

ALP Meningkat: Obstruksi intra/ekstrahepatik, keganasan hati, penyakt hati infiltrative (granuloma), absces hati. Juga pada penyakit tulang Osteitis deformans, Rickets, osteomalacia.

ALP Menurun pada: Familial hipofosfatemia, hipothyroid, malnutrisi, defisiensi vit C.

Isoenzim ALP ada 5 tipe: pada jaringan hati pada tulang pada intestin pada ginjal

Page 26: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Adenosinase + H3PO4

pada placenta.

2. Gamma Glitamyl Transpeptidase (gGT)

* Enzim ini menghidrolisa & transpeptidasi glutamyl.* lokasi : banyak di jaringan Hepatobilier dan jaringan lain, namun

GGT paling spesifik untuk kelainan Cholestasis.* Obat barbiturat & alkohol dapat menginduksi peningkatan GGT,

3. Leuicine Aminopeptidase (LAP)

* Enzim proteolitik menghidrolisa asam amino pada ujung Normal terminal dari sejumlah protein dan polipeptida

* Lokasi: Banyak pada hati & sistim bilier, juga pada semua jaringan * Interpretasi: Indikator kurang peka untuk kolestasis daripada

GGT/ALP, juga meningkat pada kehamilan trimester akhir, dan metastase Ca hati

4. 5’ Nucleotidase (5-NT)

* Enzim mengkatalisir proses hidrolisa 5’-Nucleotida

* Lokasi: banyak pada canaliculibilier & sinusoid* Interpretasi: kepekaannya sama dengan ALP, tapi kurang dari

GGT

Adenosinne-5’phosphate + H2O

Page 27: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

SLIDE 64SLIDE 65SLIDE 66SLIDE 67

SLIDE 27 DARI PPT BLOK 4.3 2010SLIDE 28 DARI PPT BLOK 4.3 2010Pada ngerti kan skema di atas ini? Yakin lah pasti pada ngerti, skemanya mudah dibaca ko. KU 09 getoooh…..

Tes Fungsi Hati berdasar Fungsi Metabolisme

Metabolisme karbohidrat: Galactose tolerance test

Metabolisme Lipid: Cholesterol serum

Page 28: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

1. Galactose tolerance test

* Pada hati normal galactose diubah → glukosa, disimpan sebagai glykogen

* Pada penyakit hati kemampuan diatas terganggu, galactose yang tidak dimetabolisir dikeluarkan ke urin

* Prinsip pemeriksaa.:- Galactose secara oral/iv dosis tertentu - sampel darah diambil pada waktu tertentu- Galaktose dalam darah dioksidasi, peroksida yang terbentuk

mengoksidir benzidin →diukur secara spektrofotometer

- Benzoic & cyanid menghambat aktivitas Galactose oxidasi * Harga Normal:

- Oral 40 – 100 mg%- IV ≤ 42 mg%

* interpretasiAbnormal pada :- sirosis - hepatitis akut - metastase ca ke hati.Dapat Normal pada:- obstruksi bilier extrahepatik tanpa komplikasi.

2. Cholesterol Serum

* Cholesterol terutama dibuat di hati, bahan baku acetat, dan mengalami esterifikasi .

Page 29: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

* Asam empedu dibuat dari cholesterol.* Sintesa cholesterol dipengaruhi oleh jumlah asam empedu yang

mengalami sirkulasi enterohepatik. * Bila sirkulasi ini terputus (Obstruksi saluran empedu) maka

sintesa asam empedu dan cholesterol meningkat

* Jadi kenaikan cholesterol aleh karena Produksinya yang meningkat, bukan karena retensi.

* interpretasi Pada Obstruksi bilier organik/ fungsionil ® esterifikasi ditekan

® akibat chol esteroltotal meningkat & Cholesterol ester menurun.

Obstruksi bilier kronis (sirosis bilier primer) & striktura saluran empedu pasca operasi. Cholesterol sangat tinggi > 1000 mg%.

Pada Obstruksi bilier Akut: cholesterol 300-400 mg%.- Pada penyakit hati Difus Akut/ kronis :Total Cholesterol &

cholesterol ester menurun- Pada sirosis hepatis : kadar cholesterol normal, bila

cholesterol rendah sudah dikompensasi atau terjadi malnutrisi.

Page 30: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Nah, ini kurva yang menunjukkan ratio AST/ALT berdasarkan penyakit hati. Misalnya hepatitis akut, di atas kan udah dijelasin kalau ada inflamasi di hepatosit yang mengalami peningkatan lebih tajam adalah SGPTnya. Lihat juga pada alcoholic liver disease, rationya bisa lebih dari 10.Kalau pada sirosis hepatis, bisa ga SGPT dan SGOTnya rendah? Bisa-bisa aja. Sirosis hepatis kan terjadi fibrosis pada sel-sel hatinya dan juga hatinya jadi mengkerut sehingga sel-sel hati yang normal jumlahnya jadi makin sedikit. Nah, karena jumlah selnya yang jadi sedikit ini lah sekresi enzim-enzimnya menurun juga.

SGOT

Page 31: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Gambar di atas lebih ngejelasin lagi peningkatan AST dan ALT pada beberapa penyakit. Pada cholestasis ekstrahepatik, AST dan ALTnya tidak terlalu meningkat tapi justru yang mengalami peningkatan adalah ALP dan GGT.

METABOLISME PROTEIN

Albumin dan Globulin

Hati sumber terpenting dari protein serum.Protein serum yang dibuat dl sel hati : albumin, a & b globulin dan faktor pembekuan :fibrinogen, prothrombin, faktor V, VII, X.

Gamma globulin dibentuk di jaringan RES: sinusoid hati, lien, sumsum tulang.

Page 32: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Perubahan fraksi protein yang paling banyak pada penyakit hati yaitu: kadar globulin meningkat ( g glob) & albumin menurun.

Prinsip Pemeriksaan

a. Cara presipitasi Pemisahan albumin & globulin dengan garam, ditambah reagen biuret, dibaca dengan spektrofotometer.

b. Cara ElektroforesisDiperiksa kadar albumin, a1 globulin, a2 globulin, b globulin, g globulin.

c. Cara imunoelektroforesisDiperiksa kadar Ig G, Ig A, Ig M, IgD. Sedangkan kadar Ig E dengan RIA.

Harga Normal

a. Cara Presipitasi Albumin : 3,5- 5,0 g% Globulin : 1,3-2,7 g% g globulin : 0,8-1,6 g%b. Cara Elektroforesis Albumin : 51,3-60,5 % 3,74-4,80 g% a1 globulin : 5,1-7,4 % 0,38-0,52 g% a2 globulin : 6,4-10,4 % 0,48-0,74 g% b globulin : 8,0-13,9 % 0,69-0,99 g% g globulin : 10,2-17,5 % 0,76-1,24 g%

c. Imunoelektroforesis & RIA

orang dewasa : Ig G 650-1600 mg%

Page 33: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Ig A 100-400 mg% Ig M 18-280 mg% Ig D 0-40 mg% Ig E < 300 U/ml Interpretasi

* Serum Albumin kurang peka untuk deteksi dysfungsi hati karena reserve hati yang besar.

* Pada Hepatitis Virus Akut kadar Albumin masih Normal, kecuali Hepatitis Fulminant Akut Albumin menurun. Penyakit hati berat dengan kadar albumin selalu rendah sehingga prognose jelek.

* Globulin tidak untuk deteksi penyakit hati, tapi membantu diagnosis spesifik. Pada Hepatitis Virus Akut & kronik persisten, g glob < 2,5 %

* g Glob > 3g% + Transaminase diatas 10X batas atas Normal ®

kronik Agressive Hepatitis, monitoring penyembuhan ® penurunan g globulin & peningkatan albumin.

* Sirosis berat (decompensated), albumin < 2-3g%, globulin total > 3,5 g%.

* Sirosis compensated : albumin normal, globulin meningkat persisten.* Sirosis post nekrotic : globulin total sampai 5 g%* a1 globulin meningkat / menurun pada penyakit hati.* a2 globulin meningkat & albumin menurun pada amebiasis hati.* Ig M meningkat pada 70-80% penderita sirosis bilier primer.* Ig A meningkat pada 50% penderoita penyakit hati Alkoholik.* Ig G meningkat pada 2/3 kasus Hepatitis kronik Agressive.

SINTESA FAKTOR KOAGULASI

* Banyak faktor koagulasi disintesa oleh parenkim hati. * Faktor II, VII, X sintesanya tergantung adanya vit K disebut

prothrombin komplek.* Pada penyakit hati difus sehingga faktor koagulasi terganggu,

namun tergantung pada half life tiap faktor koagulasi.Urutan dari terpendek s/d terpanjang : F VII, II, X, IX, V

Page 34: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Tes Fungsi Hati untuk pembekuan darah PPT

* Prinsip Pemerikasaan :Mengukur kecepatan perubahan dari prothrombin menjadi thrombin dengan member suspense thromboplastin, lar Ca Cl2 dl plasma.

* Hasil pemeriksaan :Waktu prothrombin dl detik. Prothrombin Content dl % dari normal

* Harga normal :PPT : 11-15 detik. Beda Penderita dan kontrol tidak lebih dari 2 detik. Prothrombin content Normal > 75 %.

* InterpretasiPPT memanjang pada ikterus obstruktive (untuk absorpsi vit K), pada penyakit hati Akut & kronis.

Untuk membedakan penyebabkan karena Defisiensi vit K atau kerusakan parenkim hati dengan tes Vit K dari Koller.

Tes Vit K dari Koller

* Pemberian suntikan vit K 5-10 mg, ses 24 jam c diulangi pemeriksaan PPT.Bila gangguan parenkim hati ® tetap memanjang.Bila defisiensi vit K, PPt menjadi normal

* PPT bukan indikator peka deteksi peny hati, mis. Sirosis dg PPT N, bila PPT memanjang prognose jelek terutama bila beda pend & kontrol > 4 detik

Cholinesterase serum • Enzim ini disintesa oleh sel hati.• Ada 2 macam :

1. True Ch E (Acetyl cholinesterase) : menghidrolisa cholin dari jaringan saraf, eritrosit.

Page 35: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

2. Unspesifik Ch E : pseudo esterase banyak di hati, darah, mukosa intestin, pankreas. Menghidrolisa acetyl cholin, cholin, non cholin ester.

Interpretasi * Dipakai sebagai Indek penyembuhan & prognosis dari hepatitis virus

karena Ch E terendah pada puncak penyakit, lalu Normal pada fase penyembuhan.

* Pada sirosis dengan insuf. ® Ch E menurun. * Sirosis tanpa insuf ® Ch E ®Normal* Pada sirosis Ch E terus rendah ® prognosa jelek * Ch E menurun (rendah) pada :

- Penyakit hati kronis atau sirosis & hepatitis akut yang parah.- Malnutrisi.- Keracunan insektisida.

Pengukuran Ch E penting utk prognosa penyakit hati ( sebanding dengan pemeriksaan Albumin & PPT) & meramal kemajuan terapi.

TES FUNGSI HATI SERODIAGNOSIS HEPATITIS * Penentuan virus penyebab c Dengan Elektron mikroskop.* Penentuan produk virus penyebab Immunoassay: HA Ag, HBs

Ag, HBc Ag, Hbe Ag, HBV DNA Polimerase, HBV DNA Spesifik.* Penentuan respon tubuh terhadap infeksi virus hepatitis: Ig

M anti HAV, Anti HBs, Anti HBc, Anti Delta.

Kegunaan penanda serologic hepatitis virus

* Untuk diagnosis spesifik Hepatitis Virus Akut.* Untuk penentuan prognosa.* Penentuan stadium infeksi.* Penilaian hasil terapi.

Page 36: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Pemeriksaan Serologik penyebab HV

- Virus Hepatitis A (HAV)- Virus Hepatitis B (HBV)- Virus Hepatitis Non A Non B (C, D, E)

HEPATITIS VIRUS A

HA Antigen, Anti HAV HA Ag

Umum didapat dalam tinja pendeia Pada masa inkubasi, menghilang minggu III sesudah sakit.

Periode Viremia HAV sangat pendek, hingga pemeriksaan dalam darah Æ

Anti HAV

* Timbul saat: gejala klinik positif & terus meningkat. * Penting dalam serodiagnosis HAV :

- Ig M anti HAV- Ig G anti HAV

* Ig M anti HAV

Puncak titer tercapai 1 minggu sesudah sakit, menghilang dalam 8 minggu. Positip ® menunjukkan hepatitis virus Akut, infeksi HAV sedang berlangsung. * Ig G anti HAV

- Timbul setelah fase akut lewat, meningkat dalam 3-6 bulan sesudah infeksi, puncaknya 1-2 sesudah sakit.

- Ig G anti HAV dapat bertahan lama, beberapantahun bahkan seumur hidup.

- Timbulnya Ig G anti HAV: Petunjuk timbulnya kekebalan.

Page 37: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

SLIDE 94Sewaktu timbul ikterus, antibody terhadap HAV (anti HAV) telah dapat terukur di dalam serum. Awalnya kadar antibody IgM anti-HAV meningkat tajam, sehingga memudahkan untuk mendiagnosis secara tepat adanya suatu infeksi HAV. IgM anti-HAV ini mulai muncul setelah 25-45 hari atau pada masa akut. Setelah masa akut, antibody IgG anti-HAV menjadi dominan dan bertahan seterusnya sehingga keadaan ini menunjukkan bahwa penderita pernah mengalami infeksi HAV di masa lampau dan memiliki imunitas.

HEPATITIS VIRUS B

HBs Ag- Anti HBs HBc Ag - Anti HBc HBe Ag - Anti HBe HBV - DNA Polimerasi - DNA Spesifik

Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg)* Manifestasi pertama dari infeksi HBV* Disintesa dalam sitoplasma sel hati, kemudian dilepas kedalam

sirkulasi darah.* Positif pada masa inkubasi. Titer maksimal dicapai saat/ beberapa

waktu setelah aktivitas enzim transaminasi abnormal atau saat timbul gejala klinik.

* HBsAg menetap selama Gejala Klinik masih ada, menghilang setelah ± 3 bulan.

* HBsAg menetap > dari 6 bulan ® petunjuk Infeksi menahun, atau pembawa virus (karier.)

Page 38: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Hepatitis Core Antigen (HBc Ag) * Terutama terdapat dl inti sel hepatosit. * Positip dalam darah dengan pemeriksaan khusus pemecahan partikel Dane dan cara konsentrasi ® RIA.Anti-HBc

* Positif dalam darah : beberapa waktu setelah HBsAg positip, selama periode viremia.

* Menetap selama periode reaktivitas HBsAg pada beberapa penderita, dapat menetap lebih lama.

* Pada periode reaktivitas HBs Ag terdapat Ig M & Ig G Anti-HBc

IgM Anti-HBc

* Sebagai parameter Diagnostik adanya infeksi HBV Akut.* Pada keadaan Window periode : HBsAg sudah negatip, tapi Anti-HBs

belum terbentuk, maka pemeriksaan Ig M Anti-HBc merupakan petunjuk stadium infeksi yang masih aktif atau adanya replikasi virus yang aktif.

* Ig M Anti-HBc menetap > dari 6 bulan ® HBV kronis* Ig M Anti-HBc menghilang ® petunjuk proses Penyembuhan

IgG Anti-HBc

* Positip petunjuk fase penyembuhan * Petunjuk pernah mengalami infeksi HBV

Hepatitis B e Antigen (HBe Ag)

Page 39: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

* Ditemukan bersama : HBs Ag titer tinggi, HBV-DNA Polimerase & DNA Spesifik.

* Positip dalam inti sel hepatosit.* Menunjukkan hubungan dengan adanya replikasi HBV yg aktif &

daya penularan tinggi * Mulai timbul 1 minggu setelah HBs Ag Å dalam darah, pada fase dini

HBV Akut yaitu beberapa waktu setelah kelainan biokimia darah.* Menghilang 3 minggu lebih dulu dari pada HBs Ag* Menetap lebih dari 10 minggu ® petunjuk proses menahun/ karier

Anti-Hbe

* deteksi segera setelah Hbe Ag menghilang, pada akhir fase Akut HBV

* Serokonversi HBe Ag menjadi anti-Hbe :- Petanda berakhirnya infeksi HBV- Petanda berakhirnya replikasi virus- Tercapainya masa non replikatif - Penurunan daya penularan

HBV DNA Spesifik & DNA Polimerase * Positip fase dini bersamaan dg adanya HBs Ag, namun menghilang

lebih cepat * Petunjuk proses replikasi HBV yang aktif.* Bila menetap setelah periode Akut , petunjuk proses menahun.

SLIDE 105Penanda serologis pertama yang dipakai untuk identifikasi HBV adalah antigen permukaan atau HBsAg, yang positip kira-kira 2 minggu sebelum timbulnya gejala klinis, dan biasanya menghilang pada masa konvalesen dini tetapi dapat pula bertahan selama 4 sampai 6 bulan. Pada beberapa penderita hepatitis kronis, HBsAg menetap selama lebih dari 6 bulan dan penderita ini disebut karier HBV. Adanya HBsAg

Page 40: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

menandakan bahwa penderita dapat menularkan HBV ke orang lain dan menginfeksi mereka.Penanda serologis berikutnya adalah antibody terhadap antigen inti (anti-HBc). Antigen inti itu sendiri (HBcAg) tidak terdeteksi secara rutin dalam serum penderita infeksi HBV karena terletak di dalam kulit luar HBsAg. Anti-HBc dapat terdeteksi segera setelah timbul gejala klinis hepatitis dan menetap untuk seterusnya. Adanya anti-HBc ini mengidentifikasikan bahwa seseorang mendapat kekebalan yang berasal dari infeksi HBV yang pernah didapatnya di masa lalu (bukan dari vaksinasi). IgM anti-HBc terlihat awal infeksi dan bertahan lebih dari 6 bulan. Antibodi ini merupakan penanda yang dapat dipercaya untuk mendeteksi infeksi baru atau infeksi yang telah lewat. Adanya predominansi antibody IgG anti-HBc menunjukkan kesembuhan dari HBV di masa lampau atau infeksi HBV kronis.Anti-HBs adalah antibody terhadap HBsAg, timbul setelah infeksi membaik dan berguna untuk memberikan kekebalan jangka panjang. Anti-HBs ini juga muncul setelah mendapat vaksinasi.HBeAg merupakan bagian dari HBV yang larut dan timbul bersamaan atau segera setelah HBsAg dan menghilang beberapa minggu sebelum HBsAg menghilang. HBeAg selalu ditemukan pada semua infeksi akut dan hal ini menunjukkan adanya replikasi virus dan penderita dalam keadaan sangat menular. HBeAg yang menetap mungkin menunjukkan infeksi reflikatif yang kronis. Anti-HBe muncul hampir pada semua infeksi HBV dan berkaitan dengan hilangnya virus-virus yang bereplikasi dan menurunnya daya tular.

SLIDE 106Tinggi rendahnya penularan HBV ini dipengaruhi oleh HBeAg. Bisa dilihat pada kurva di atas, HBeAg-nya menetap dan tidak muncul anti-HBe. Hal tersebut menandakan bahwa virus terus bereplikasi dan kondisi ini sangat memungkinkan untuk terjadinya penularan yang tinggi.

SLIDE 107

Page 41: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Berbeda dengan kurva di atas. Pada kurva ini awalnya HBeAg meningkat tajam tapi kemudian menurun dan muncul anti-HBe. Artinya bahwa virus berhenti bereplikasi sehingga daya tularnya rendah.

HBV memiliki cincin DNA sirkular yang tidak lengkap dalam partikel inti (HBcAg) yang merupakan protein structural yang dikelilingi protein antigen permukaan (HBsAg) dengan 3 selubung protein. Virus ini juga mengandung envelope (HBeAg). Semua partikel virus ini bersifat immunogenic dan bisa dijadika sebagai penanda serologis yang masing-masing punya makna sendiri.

HEPATITIS C VIRUS

Page 42: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Infeksi hepatitis C V mengakibatkan spektrum klinik mulai: Hepatitis Akut, Hepatitis kronik, Pembawa virus tanpa gejala (karier), sirosis Hepatis, Carcinoma Hati Primer. Transmisi HCV

1. Jalur Parentral Faktor resiko virus; pasca transfusi, pemakaian obat parentral, kontak darah akibat pekerjaan, hemodialisis kronis.

2. Jalur non Parentral Penularan seksual, intrafamili, perinatal/vertikal.

3. Jalur yang tidak diketahui faktor resiko

penularan ; Community acquired/ sporadik).4. Transmisi dari ibu ke bayi jarang.5. Transmisi lain

Saliva, urin, keringat (Nakato, 1992). Jarang pada anak, kebanyakan pd dewasa makin tinggi usia makin besar frekwensi anti HCVÅ. 0-16 th (o%), 51-64 (2,78%)

Page 43: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

HCV punya 3 gen structural pada prime 5, yaitu bagian inti, C, yang mengkode protein nukleokapsid dan bagian envelope, E1 dan E2 yang mengkode glycoprotein. Daerah prime 5 yang tidak ditranslasikan adalah daerah yang paling dipelihara diantara yang lainnya. Sementara domain envelope E2 mengandung bagian yang hipervariabel. Pada akhir prime 3 dan 6 non-struktural region (NS), NS2 mengkode cystein protease, NS3 mengkode serine protease dan RNA helicase. NS4, NS5 mengkode RNA dependen-RNA polymerase. Nah, apa pentingnya sih mengetahui strukturnya kayak gini? Karena bagian-bagian inilah yang digunakan sebagai reagen pada pemeriksaan.

MOLEKULAR BIOLOGI HCV

* Ukuran : 30-60 nm, terbungkus kapsul sifat sitopatik.* Virus RNA, terdiri dari 9500 nukleotida, sifat linier, untai tunggal,

polaritas positip. dengan Satu open reading frame (ORF = gene)

Page 44: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

panjang, yang mampu mengkode polipeptida besar ± 3000 asam Amino, dimulai dari Codon metionin.

Organisasi Struktural Genom HCV

Terdiri dari Bagian Struktural (virion) dan Bagian protein non struktural (NS)

a. Gene Struktural

Mulai dari regio 5’ N Terminal dari prekursor poliprotein, yg terdiri: polipeptida-nucleocapsid pengikat RNA (C= core 17-22 kDa), diikuti 2 glikoprotein regio ”envelope” (pembungkus/kapsul) yaitu E1 = 32-35 kDa E2/NS1 62-72 kDa.b. Organisasi protein non struktural * Bagian Non struktural ditandai Domain protein: NS2, NS3, NS4, NS5.* Domain NS2, NS4 : sangat hidrofobik.* Domain NS5 : sangat besar tampak pada poliprotein C Terminal.

Bagian ini mempunyai urutan primer yang tergantung RNA Polimerase virus.

* Regio 5 ’ : tidak mengalami translasi.* Regio C : Konservasi tinggi diantara isolat.* Domain E2/NS1 (regio ”envelope”): Regio Hipervariable sangat

cepat berubah-ubah. Memungkinkan virus Hepatitis C menghindari mekanisme imunologik Host yang ditujukan pada protein envelope virus.

* Pada ujung 3 : 5 regio mengkode gene NS ( NS1, NS2, NS3, NS4, NS5).

* Variasi urutan NS3 dan NS5: dibuat klasifikasi Subtipe dr HCV.* Fungsi NS3 mengkode protein ± 60 kDa.* Fungsi NS4 dalam sintesa protein belum diketahui. Berhubungan

dengan Clone original (asli) 5-11 & urutan nukleotida yang mengkode c 100-3.

* Fungsi NS5 : mengkode protein ± 116 kDa, mengkode sintesa RNA polimerase ”RNA dependent”, yang penting dalam replikasi virus.

Page 45: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

* Genom HCV bersifat sangat Heterogenik, bahkan pada infeksi seorang individu, dapat terjadi perubahan konfigurasi genom virus.

Efek sitopatik langsung:

Pada HCV bersifat sitopatik langsung. Infiltrasi sel limfosit sedikit pada daerah radang. Sehingga pada terapi Interferon ® terjadi perbaikan kadar transaminase, sehingga diduga peran interferon sebagai anti virus.

Gejala klinik

Gejala klinik mirip HBV, tapi lenih ringan, sebagian besar asymptomatik dan Anikterik.

Peningkatan ALT :* Monofasik : tinggi kemudian menurun rendah.* Bifasik : rendah diapit 2 ( beberapa )puncak (Multifasik).

Manifestasi Hepatitis fulminant jarang. Kecenderungan menahun lebih tinggi HCV daripada HBV. Lebih

sering pasca transfusi (60%) daripada sporadik (20-30%). Sebagian berkembang kearah sirosis & Ca hati Primer.

Pemeriksaan Lab

a. Anti-HCV * Anti-HCV generasi I. Menggunakan Protein NS c100-3 & NS4.

Kurang sensitip dipengaruhi sirkulasi serum globulin pada autoimun kronik aktip hepatitis.

* Anti-HCV generasi II. Protein struktural antigen C22 (Core), C33 (NS3), c100-3, lebih sensitip & spesifik

* Anti-HCV generasi III. @ generasi II ditambah Ag NS5 ® Core, NS3, NS4, NS5.

* Protein NS5 : berkaitan dengan Replikasi HCV & adanya antibodi terhadap NS5 ® Berkorelasi dengan positivitas RNA HCV (PCR).

* Ig M Anti-HCV

Page 46: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

- Untuk Diagnosis Infeksi Akut HCV.- Untuk aktifitas HCV pada infeksi kronis.- Untuk respon HCV kronis terhadap terapi Interferon.

b. HCV -RNA* Metoda Nucleic Acid Sequence Based Amplification (NASBA). B DNA

Signal Amplification.* Metoda PCR

c. PCR-RNA

Aplikasi

* Menentukan aktivitas secara kuantitatip pada HCV kronis.* Membantu menentukan prognosis setelah Terapi Interferon.* Mengukur respon penderita terhadap terapi Interferon.* Evaluasi HC.

Page 47: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Sekitar 7 minggu pasca transfuse, ALT naik dengan tajam dan kemudian berfluktuasi. Pada minggu ke 20, anti-HCV mulai muncul dan langsung naik dengan tajam.

HEPATITIS D VIRUS

Merupakan virus defektif, yang membutuhkan komponen HBV untuk replikasi.* HDV sangat patogenik. Menyebabkan HDV Akut & HDV kronis.* Ko-infeksi Hepatitis D terjadi: bila secara simultan terinfeksi HDV &

HBV.* Gejala klinis ko-infeksi akut HBV-HDV, mirip HB Akut. Kronisitas 10-

15% dari HD-HB akut, akan menjadi lebih berat.* Super infeksi Hepatitis D terjadi bila penderita Hepatitis B kronis

/pengidap, terinfeksi HDV.

Page 48: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Pemeriksaan Lab

* Peningkatan Transaminase bifasik, HBs Ag yang menurun.\ HDV-HBV Akut.

* diagnosis ® HDVDeteksi Hepatitis D Ag pada jaringan hati/ darah Atau Deteksi serum Ig M Anti HDV.

HEPATITIS E VIRUS

Merupakan virus RNA, Termasuk kelompok virus Caliciviridae.

Gejala klinis

* Ditularkan secara enterik, gejalanya menyerupai Hepatitis A, umumnya benigna & tidak pernah menjadi kronis.

Page 49: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

* Terjadi di daerah-daerah sanitasi & tingkat kesehatan buruk.* Mortalitas HEV lebih tinggi daripada HAV, didaerah epidemik 1-2 %. * Masa inkubasi 15-60 hari. Diikuti fase preikterik 1-10 hari. Fase

Ikterik 12-15 hari : terjadi peningkatan kadar bilirubin & transaminase.

IgM muncul setelah 30 harian yang kemudian disusul oleh munculnya IgG pada saat IgM sudah mulai menurun IgG menetap lebih lama. Di dalam feces juga bisa ditemukan partikel virus setelah terpapar/terinfeksi selama 20-40 hari.

Pemeriksaan Lab * Ig M Anti-HEV dalam serum : menunjukkan infeksi HEV Akut. * HEV-RNA dalam tinja. Metoda IEM / PCR.

Page 50: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Sirkulating Tissue Antibodies

* Anti mitochondrial antibody (AMA)* Anti smooth muscle antibody (ASMA)* Anti nuclear antibody (ANA)

a. Anti mitochondrial Antibody (AMA) * Prinsip pemeriksaan: Fluorescent antibodi teknik * Interpretasi: Membantu membedakan peny sal empedu atau

sel hati. Lebih condong pada primary billiary sirosis (80-90%), cryptogenik sirosis, Hepatitis Infeksiosa

b. Anti smooth muscle antibodi (ASMA) * Prinsip Pemeriksaan: Cara Fluorescent antibodi tehnik * Interpretasi

- 50-80% pada penderita kronik aktif Hepatitis.- Sedikit pada; primary biliary sirosis, infeksious mononucleosis,

asthma, beberapa keganasan, yellow feverc. Anti nuclear antibody (ANA) * Prinsip pemeriksaan : Cara Indirek Fluorescent antibody teknik * Interpretasi - Karakteristik untuk SLE & penyakit collagen lainnya - 20% pada penderita kronik agresive hepatitis & primary billiary

sirosis

Keganasan hati 1. Alpha1 Fetoprotein (AFP)* Fetal globulin disintesa sebagian besar di jaringan hati embryonal

dan sel yolk sac di sekresi ke serum semasa janin. AFP hilang sesudah bayi berumur 6 minggu dan negatif pada orang normal.

* Sel hepatoma primer pada orang dewasa dapat mensintesa protein ini.

* Prinsip Pemeriksaan: - Cara immunodifusi kepekaan sampai 5 mg/l.

Page 51: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

- Cara counter imunoelektroforesis kepekaan sampai 100 mg/ml.- Cara pasive haemagglutinasi 30 ng/ml.- RIA 2-5 ng/ml.

* Interpretasi - Positip primer hepatoma 40-80% (imunodifusi), 80-90% (RIA).- Juga pada teratoblastoma gonad, ataxia telengiectasis, hepatitis

infeksiosa, Ca hati metastatik, Ca lambung.- Prognosa pada terapi surgikal, radiasi, chemoterapi dari

hepatoma.- Pada sirosis meramal adanya hepatoma.- Meningkat pada regenerasi yang hebat dari sel-sel hati, misalnya

hepatektomi partial, hepatitis yang parah

2. Carcino Embryonic Antigen (CEA) * Glycoprotein yang dihasilkan jaringan embryonal & jaringan

neoplastik sistem GI.* Prinsip pemeriksaan: Cara RIA* Harga normal < 2,5 ng/ml.* Interpretasi:- meningkat pada: kronik aktiv hepatitis (22%), hepatoma (63%),

sirosis alkoholik (88%).- Ada korelasi dengan derajat gangguan fungsi hati (ALP, GOT).

- Tertinggi pada Ca colon, Ca pankreas (50%) 4X nilai normal. untuk prognosa post reseksi Ca colorectal. Metastase ke hati CEA 4X nilai normal.

SLIDE 144SLIDE 145

Page 52: Web viewHati mempunyai fungsi metabolisme yang ... Pada proses hemolitik didapat bilirubin urin positip akibat kerusakan hati sekunder. ... Pada akhir prime 3 dan 6 non

Alhamdulillaah………..Ujian tinggal menghitung hari, kawand. Makin rajin belajar biar kita bisa BANTAI blok 9 ini. hehehe