Mind Map Ggk2

download Mind Map Ggk2

If you can't read please download the document

description

Gangguan Ginjal Kronik

Transcript of Mind Map Ggk2

TANDA DAN GEJALA :Gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri.Gagal ginjal kronik antara lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif.

PENGERTIAN :Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.

ETIOLOGI :Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemikMenderita penyakit kanker (cancer)Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.

Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah ; Kehilangan carian banyak yang mendadak ( muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis.

KOMPLIKASI :Komplikasi dengan diabetes akan menyebabkan proses metabolisme dalam tubuh menjadi tidak maksimal. Akibatnya kadar glukosa dalam darah meningkat. Jika hal ini berlangsung lama akan dapat merusak pembuluh vena sekaligus menyebabkan gangguan fungsi ginjal.Hiperkalemia Perikarditis Hipertensi AnemiaPenyakit tulang serta kalsifikasi metastatik akibat retensi fosfat

GAGAL GINJAL

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

Pemeriksaan laboratorium baik darah ataupun urine guna melihat kadar elektrolit sodium dan potassium/kalium. Pemeriksaan pengambilan gambar struktur ginjal dengan metode Ultrasound, Computed tomography (CT) scans atau dengan cara Magnetic Resonance Imaging (MRI) scans. Biopsy, yaitu pengambilan contoh (sample) jaringan ginjal.

PENGOBATAN DAN PENANGANAN

Dokter akan memberikan obat-obatan atau therapy misalnya pemberian obat untuk pengobatan hipertensi, anemia atau mungkin kolesterol yang tinggi. Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor pemasukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan pengobatan yang diberikan dapat dilakukan secara baik. Dalam beberapa kasus serius, Pasien akan disarankan atau diberikan tindakan pencucian darah {Haemodialisa (dialysis)}. Kemungkinan lainnya adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal.

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

IDENTITAS KLIEN RIWAYAT PENYAKITDATA INTERDIALISISPEMERIKSAAN FISIK

a, Keadaan Umum Klien Data Subyektif: Lemah badan, cepat lelah, melayang Data Obyektif: Pucat, moonface, nafas terengah-engah

b. Kepala Retinopati Conjunctiva: anemis Sklera: ikterik, kadang-kadang disertai memerah Rambut: rontok Muka: sembab, moonface Nafas dari mulut bau amoniak

c. Leher Jvp meningkat atau tidak

d. DadaAdanya ronchi basah/kering Oedema paru Gerakan kiri dan kanan seimbang, simetris

e. AbdomenKetegangan Acites Mual, muntah

f. Kulit Gatal-gatal Mudah sekali berdarah (Easy brushing)Kering dan bersisik Perubahan turgor kulit

g. . Ekstrimitas Kelemahan gerak Kram Oedema Adanya akses vaskuler pada ekstrimitas atas

Sistem Kardiovaskuler

1. Data Subyektif Sesak nafas, sembab Batuk berdahak, berdarah Nyeri perikardial, merasa apeg, berdebar-debar

2. Data Obyektif Hipertensi, kardiomegali, nampak sembab dan susah bernafas

i. Sistem Pernafasan 1. Data Subyektif Merasa susah bernafas Mudah terengah-engah saat beraktifitas

2. Data Obyektif Oedema paru, dyspnea, kusmoul

j. Sistem Pencernaan 1. Data Sobyek Nafsu makan turun Mual, muntah, lidah hilang ras Cegukan

2. Data Obyekti Adanya melena atau tidak

k. . Sistem Neuromuskuler 1. Data Subyekti Tungkai lemah, kram otot Daya konsentrasi turun, imsomnia, gelisah Nyeri atau sakit kepala

. 2. Data Obyektif: Neuropati perifer Nampak menahan nyeri Mioklonus & Asteriksis

l. . Sistem Genito-urinaria 1. Data Sobyektif: Libido menurun Nocturia, oliguria, anuria Infertilitas terutama pada wanita

2. Data Obyektif: Oedema pada sistem genito

m. Sistem Psikososial 1). Integritas Ego: Stresoe: finansial, hubungan & komunikasi Merasa tidak mampu dan lemah Deniel, cemas, takut, marah, mudah tersinggung Perubahan body image

Mekanisme klien/keluarga kurang efektif Pemahaman klien dan keluarga terhadap diagnois, penyakit dan dan perawatannya kadang masih kurang

2) Interaksi sosial: Denial, menarik diri dari lingkungan Perubahan fungsi peran dikeluarga atau masyarakat

DIAGNOSA KEPERAWATANPola nafas tidak efektif b.d oedema paru, asidosis metabolik, pnemunitis, perikarditisKelebihan volume cairan berhubungan dengan Retensi cairan & natriuMKetidakseimbangan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual & muntah, pembatasan dietIntoleransi aktivitas berhubungan dengan Keletihan, Anemia, Retensi produk sampaHKurang pengetahuan tentang kondisi dan penanganan klien berhubungan dengan Salah menginterpretasikan informasi yang didapat, Ketidaktahuan mencari sumber informasIHarga diri rendah berhubungan dengan Ketergantungan, Perubahan peranPK : AnemiaPK : Penyakit tulang dan kalsifikasi metastasik PK : HipertensiPK : HiperkalemiaPK : Sindrom uremiaPK : Sepsis (Reaksi pirogen & Reaksi transfusi)Resiko cedera berhubungan dengan komplikasi punksi akses vaskulerResiko hipovolemik shock berhubungan dengan proses ultrafiltrasi selama HD

DIAGNOSA KEPERAWATAN :Potensi komplikasi anemiaNURSING CARE PLAN

INTERVENSI (NIC) :Observasi keadaan umumMonitor tekanan darah dan nadiTinggikan kepala bila klien menunjukkan anemia yang bertambah burukKolaborasi pemberian transfusi sesuai programKolaborasi pemberian asam folat dan B12 sesuai program

RASIONALTUJUAN (NOC) :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 jam perwat akan meminimalkan komplikasi anemia pada klien gagal ginjal kronis.

NURSING CARE PLAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN :Resiko tinggi terjadinya komplikasi berhubungan dengan mekanisme proses hemodialisaRASIONAL :Pengkajian pradialisa dan dokumentasi status klien adalah untuk membuat data dasar dan untuk mengidentifikasi masalah.Membantu menentukan apakah terdapat pada kondisi yang mengalami perubahan sejak tindakan sebelumnya.Pemeriksan cermat dapat mendeteksi adanya udara atau kebocoran.Komposisi cairan dialisa dan kecepatan aliran masuk serta aliran keluar menentukan adanya atau tidak ada keseimbangan cairan.Kelebihan ultrafiltrasi selama HD dapat menyebabkan keadaan hipovolemi yang ditujukan dengan hipertensi, mual dan muntahReaksi darah paling umum terjadi pada pasien secara yang berulang ditransfer

dan mengalami beberapa deskrasia darah, tanda dan gejala disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah oleh secara terhemolisis atau teraglutinasi serta respons inflamasi tubuh.Hipotensi yang disebabkan oleh kehilangan cairan yang cepat dapat mencetuskan kejangSebagai akibat dari HD, konsentrasi BUN menurun lebih cepat daripada kadar nitrogen.

INTERVENSI KEPERAWATAN :Kaji kulit (warna, turdor, suhu, kelembaban dan edema), tekanan darah, nagi apikal, pernafasan, BB, akses vaskuler, kadar nitrogen urea darah, kreatinin, natrium dan kalium pra-tindakan.Kaji keluhan klien terhadap nyeri dada, sesak nafas, kram, sakit kepala, penglihatan kabur, mual dan muntah, perubahan pada fungsi mental dan bicara.Periksa set mesin dialisa sebelum dioperasikan.Intradialisa, pantau tanda dan gejala ketidakseimbangan kalium dan natrium.Pantau penyebab mual dan muntah seperti hipertensi, hipotensi, ketidakseimbangan cairan elektrolit, peningkatan kadar asam. Pantau tanda dan gejala reaksi transfusi : demam, menggigil, dispnea, sianosis, nyeri dada dan punggung, gatal, mual dan muntah atau kemerahan kulit.Pantau adanya aktivitas kejang.Pantau terhadap tanda dan gejala sindrom disekuilibrium/dialisis : sakit kepala, mual, muntah, gelisah, hipertensi, peningkatan tekanan darah nadi, perubahan sensorium konvulsi dan koma.

TUJUAN

NURSING CARE PLANDIAGNOSA KEPERAWATAN :Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengendapan ureum dalam jaringan kulit, efek heparin.

RASIONAL :

TUJUAN :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 jam klien menunjukkan perilaku mempertahankan integritas kulit. Dengan kriteria : secara verbal klien mengatakan akan berusaha tidak menggaruk anggota tubuh yang gatal.Selama proses hemodialisa klien tidak menunjukkan perilaku menggaruk anggota tubuh yang gatal.

INTERVENSI KEPERAWATAN :Inspeksi keadaan kulitAnjurkan klien untuk membatasi penggunaan sabunAnjurkan klien untuk memberikan minyak/krem pelembab pada kulitAnjurkan klien untuk menggunakan kompres lembab dan dingin untuk memberi tekanan pada area yang gatalAnjurkan klien untuk tidak menggaruk, mempertahankan kuku pendek, gunakan sarung tangan kalau perlu selama tidur.Kolaborasi pemberian antihistamin sesuai programMinimalkan penggunaan heparin

NURSING CARE PLAN

INTERVENSI KEPERAWATAN :Aturlah posisi dengan memungkinkan ekspansi paru maksimum dengan semi powler/kepala agak tinggi jurang lebih 30 derajatBerikan bantal atau sokongan agar jalan nafas memungkinkan tetap terbuka.Berikan oksigen sesuai dengan kebutuhan anak.Berikan oksigen sesuai dengan kebutuhab anak.Berikan atau tingkatkan istirahat dan tidur sesuai dengan kebutuhan klien atau dengan jadwal yang tepat.Monitor pernafasan, irama, kedalama dan memantau saturasi oksigen.

TUJUAN KEPERAWATAN :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit

Respirasi rate normalKlien mudah untuk bernafasPengeluaran udara paksa tidak terjadiPenggunaan otot tambahan tidak terjadiTidak terjadi dispneaKapasitas vital normal

DIAGNOSA :Pola nafas tidak efektif b.d oedema paru, asidosis metabolik, pnemunitis, perikarditis

RASIONAL :

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L.J. (2000), Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan dan Masalah Kolaboratif, Edisi 2, alih bahasa : Ester M, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.