MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam...

139
i MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis Jacq.) SEBAGAI USAHA PAKAN TERNAK DI KECAMATAN BESITANG KABUPATEN LANGKAT TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Pertanian Oleh : SRI HARYATI PARAPAT 01.4.3.15.0369 PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERKEBUNAN PRESISI JURUSAN PERKEBUNAN POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2019

Transcript of MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam...

Page 1: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

i

MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN

PELEPAH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

SEBAGAI USAHA PAKAN TERNAK DI

KECAMATAN BESITANG

KABUPATEN LANGKAT

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Pertanian

Oleh :

SRI HARYATI PARAPAT

01.4.3.15.0369

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERKEBUNAN PRESISI

JURUSAN PERKEBUNAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2019

Page 2: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di
Page 3: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di
Page 4: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

iv

RIWAYAT HIDUP

Sri Haryati Parapat, lahir di Kalangan, Tapanuli Tengah

pada tanggal 17 Mei 1997 dari pasangan Ayahanda

Alm.Amaluddin Parapat dengan Ibunda Susanti Kumala

Sari dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

Penulis telah menyelesaikan Sekolah Dasar (SD) Negeri

No. 158309 Pandan 3 pada tahun 2009, kemudian

menyelesaikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)

Negeri 2 Pandan Nauli pada tahun 2012, kemudian

menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)

Negeri 1 Sibolga pada tahun 2015. Kemudian melanjutkan

pendidikan di Politeknik Pembangunan Pertanian

(POLBANGTAN) Medan. Untuk menyelesaikan

pendidikan di Politeknik Pembangunan Pertanian (POLBANGTAN) Medan,

penulis melaksanakan Tugas Akhir (TA) di Kabupaten Langkat Provinsi

Sumatera Utara dengan judul TA “Minat Kelompoktani dalam Pemanfaatan

Pelepah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) sebagai Usaha Pakan Ternak

di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat”, pada tahun 2019, yang merupakan

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Pertanian (S.Tr.Pt).

Page 5: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

v

HALAMAN PERUNTUKAN

Persembahanku......

“Barangsiapa yang menempuh suatu perjalanan dalam rangka untuk menuntut ilmu

maka Allah akan mudahkan baginya jalan ke surga. Tidaklah berkumpul suatu kaum

disalah satu masjid diantara masjid-masjid Allah, mereka membaca Kitabullah serta

saling mempelajarinya kecuali akan turun kepada mereka ketenangan dan rahmat

serta diliputi oleh para malaikat. Allah menyebut-nyebut

mereka dihadapan para malaikat.”

[Abu Hurairah, ra]

Ya Allah, Allahumma Sholli’ala Muhammad...

Puji syukur kehadiratMu ya Allah atas Rahmat, kasih sayang serta

limpahan karunia yang tiada henti Engkau curahkan padaku seorang hamba

yang berlumuran dosa. Waktu berharga terus kulalui atas seizin-Mu,

empat tahun sudah aku menyelesaikan pendidikan yang akan menjadi

langkah awal dalam meniti masa depan. Terima kasih ya Allah! Dalam

karya kecil ini, aku menuangkan rasa syukur melalui goresan tinta yang

tak akan pudar sepanjang masa.

Kupersembahkan sebuah karya indah untuk keluarga kecilku, Ayahanda

Alm. Amaluddin Parapat yang telah meninggalkanku 10 tahun lalu, semoga

Allah memberimu kebahagiaan dan ditempatkan disisi kananNya.

Selanjutnya kepada bidadari tak bersayap, wanita hebat yang selalu

mendukung dan menyayangiku tanpa pamrih, yang tak pernah

meninggalkan namaku disetiap doanya. Wanita yang sangat aku kasihi

sepanjang hidup Ibunda Susanti Kumalasari, kiranya selalu dilimpahkan

kesehatan dan rejeki oleh Allah. Dan tak lupa pula untuk Adik

kesayanganku, Siti Arifah Parapat yang selalu memberiku cinta,

kebahagiaan dan kebanggaan. Untuk keluarga kecil ini, perjalanan

menempuh tahap sekarang tidaklah mudah bagi kita. Segala cobaan yang

diberikan Allah, Insya Allah akan kita peroleh hikmahnya dikemudian

hari. Aku berjanji akan memberikan kebahagian kepada kalian. Disamping

itu juga ucapan terima kasih kupersembahkan kepada keluarga besar

Suratno atas dukungan dan bantuan yang selama ini diberikan kepadaku

tanpa pamrih. Terima kasih untuk segala doa yang senantiasa dipanjatkan

kepadaku hingga aku sampai pada tahap ini dan menghasilkan sebuah

karya kecil yang akan menjadi pondasiku untuk melangkah menuju sukses.

Segala hal yang menjadi impian keluarga akan aku wujudkan dengan

ikhtiar dan ridho Allah SWT.

Page 6: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

vi

Terspesial kuucapkan kepada Ragil Bagus Wibowo, yang tak pernah

berpikir untuk pergi dan menjadi orang lain. Bagiku adalah seorang

penyemangat, guru bahkan sahabat yang selalu memberiku hal positif

dalam hidup. Semoga kita dapat meraih apa yang menjadi harapan dan

impian dimasa yang akan datang. Terima kasih juga kuucapkan untuk

keluargaku di kampus Polbangtan Medan, keluarga Jurluhbun 15

Polbangtan Medan yang menemani masa-masa belajarku di kelas,

Jurluhtan 15 Polbangtan Medan, saudara seangkatanku. Untuk kelas

tergokil Jurluhbun 15, banyak hal yang sudah kita lalui selama empat

tahun dan besar harapan agar kita tetap bersaudara selamanya.

Terkhusus untuk Keluargaku Kamar 2 Lavender Atas terkeceh (Ratu,

Melysa, Helmi, Ayu, Lasminar, Junior Siti Liawati) dan Kamar 1 Lavender

Atas (Miftahul, Dea, Royan). Kalian adalah saudara terbaik yang pernah

aku temui. Terima kasih untuk suka duka yang telah kita lalui bersama.

Terima kasih telah menjadi orang yang selalu memahamiku dan menjadi

motivator terbaik untukku terutama dalam penyusunan tugas akhir. Kalian

lebih dari sekedar sahabat. Semoga kelak kita menjadi orang yang

berguna untuk keluarga dan masyarakat. Terima kasih pula untuk adik-

adik asuh (Resti, Dinda, Riadoh, Quinta, Aliyah) yang telah mengisi hari-

hariku dan selalu memberi perhatian dan semangat yang luar biasa.

Semoga kalian menjadi anak-anak yang sukses dan menjadi kebanggaan

keluarga. Juga kepada pihak-pihak yang tak bisa kusebutkan satu per

satu, semoga Allah membalas segala kebaikan kalian.

Ucapan terima kasih juga kusampaikan untuk para Dosen Polbangtan

Medan, atas segala perhatian, pengajaran dan ilmu yang selama ini

diberikan kepada kami. Terkhusus untuk Dosen Pembimbing I Ibu Merlyn

Mariana, SP. MP cantik yang sekaligus dosen pengujiku saat sidang dan

Ibu Silvia Nora, SP. MP manis selaku Dosen Pembimbing II. Ibu yang

selalu sabar, bersedia meluangkan waktunya untuk membantu saya dalam

penyusunan laporan ini. Besar harapan semoga ibu selalu diberi kesehatan

dan tetaplah memberi banyak manfaat kepada anak-anak bangsa.

Kemudian untuk kedua dosen penguji Ibu Mawar Indah Perangin-angin,

STP. M.Si dan Ibu Arie Hapsani Hasan Basri, SP. MP yang telah menjadi

saksi atas kelulusanku dari kampus Polbangtan Medan ini. Terimakasih

untuk segala pertanyaan, kritik dan saran yang membangun sehingga aku

mampu membuat sebuah karya yang bermanfaat untuk orang lain. Kiranya

ibu juga diberi kesehatan selalu dan dipermudah rejeki oleh Allah SWT.

Aamiin Allahumma Aamiin...

“Jangan pernah lupa menuntut ilmu. Tanpa ilmu, dunia kelam bak Zaman

Jahiliyah”

---SRI HARYATI PARAPAT---

Page 7: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di
Page 8: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di
Page 9: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

ix

ABSTRAK

Sri Haryati Parapat. Nirm. 01.4.3.15.0369. Judul pengkajian yaitu Minat

Kelompoktani dalam Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)

sebagai usaha pakan ternak di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Provinsi

Sumatera Utara. Tujuan pengkajian adalah mengetahui tingkat minat

kelompoktani dan faktor-faktor yang mempengaruhi minat kelompoktani.

Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 Maret sampai 24 Mei 2019 dengan metode

deskriptif kuantitatif. Lokasi pengkajian dipilih secara purposive yaitu Desa Bukit

Selamat dan Desa Halaban. Teknik pengambilan data dilakukan melalui

observasi, wawancara dan dokumentasi dengan alat ukur menggunakan kuisioner

yang sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya kepada kelompoktani

non sampel. Sedangkan sampel dalam pengkajian ini berjumlah 20 kelompoktani

dengan masing-masing kelompok diutus pengurus inti dan perwakilan anggota.

Penetapan sampel menggunakan teknis sampel jenuh dimana seluruh populasi

termasuk ke dalam sampel pengkajian. Hasil pengkajian menyimpulkan bahwa

tingkat minat kelompoktani ada pada kategori tinggi dengan persentase 70% dan

hasil analisis regresi linier berganda menyimpulkan bahwa secara simultan

keseluruhan variabel memiliki pengaruh signifikan terhadap minat kelompoktani

dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak. Sedangkan

secara parsial, variabel pendapatan (X3), keaktifan kelompok(X4) dan peran

penyuluh (X9) mempengaruhi minat kelompoktani dan variabel pengalaman (X1),

luas lahan (X2), sarana dan prasarana (X5), kebijakan pemerintah (X6),

pemasaran (X7) dan biaya produksi (X8) tidak mempengaruhi minat

kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan

ternak.

Kata Kunci : Kecamatan Besitang, Minat kelompoktani, Pelepah Kelapa Sawit,

Usaha Pakan Ternak, Pendapatan, Keaktifan Kelompok dan Peran

Penyuluh

Page 10: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

x

ABSTRACT

Sri Haryati Parapat. Nirm. 01.4.3.15.0369. Farmers' Interest in Utilizing Palm Oil

Midribs (ElaeisguineensisJacq.) As a animal feed business in Besitang District,

Langkat Regency, North Sumatra Province. The purpose of the study is to

determine the level of interest in the farmer group and the factors that influence

the interest of the farmer group. The assessment was conducted on March 25 to

May 24, 2019 with a quantitative descriptive method. The location of the study

was chosen purposively, namely the villages of Bukit Selamat and the village of

Halaban. The data collection technique is done through observation, interviews,

and documentation with measuring instruments using questionnaires that have

previously been tested for validity and reliability to non sample farmer groups.

While the sample in this study amounted to 20 groups of farmers with each group

sent by the core management and member representatives. Determination of the

sample uses a saturated sample technique in which all populations are included

into until the assessment. The results of the study concluded that the level of

interest in farmer groups was in the high category with a percentage of 70% and

the results of multiple linear regression analysis concluded that simultaneously all

variables had a significant influence on farmer interest in the use of oil palm

fronds as animal feed business.Whereas partially, the income variable (X3), group

activity (X4) and the role of extension agent (X9) influence farmer group interest

and experience variable (X1), land area (X2), facilities and infrastructure (X5),

government policy (X6), marketing (X7) and production costs (X8) do not affect

the interest of farmer groups in the utilization of oil palm fronds as a livestock

feed business.

Keywords: Kecamatan Besitang, Farmer interest, Oil Palm Fronds, Animal Feed

Business, Income, Group Activity and Role of Extension

Page 11: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan

karunia-Nya, penulis telah menyelesaikan Laporan Tugas Akhir (TA) yang

merupakan syarat memperoleh gelar Sarjana Terapan Pertanian (S.Tr.Pt) Program

Diploma IV Politeknik Pembangunan Pertanian Medan. Laporan Tugas akhir ini

berjudul “Minat Kelompoktani dalam Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit (Elaeis

guineensis Jacq.) sebagai Usaha Pakan Ternak di Kecamatan Besitang Kabupaten

Langkat Provinsi Sumatera Utara.”

“Tak ada gading yang tak retak”, oleh karena itu penulis memohon maaf

jika terdapat kesalahan serta sangat mengharapkan saran dan kritik serta solusi

dalam menyempurnakan laporan ini sehingga dapat menjadi bahan pustaka dan

menambah wawasan pembaca. Selanjutnya penulis tidak lupa menyampaikan

ucapan terima kasih kepada:

1. Ir. Yuliana Kansrini, M.Si selaku Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian

(POLBANGTAN) Medan;

2. Dr. Iman Arman, SP. MM selaku Ketua Jurusan Perkebunan sekaligus Ketua

Program Studi Penyuluhan Perkebunan Presisi;

3. Merlyn Mariana, SP. MP selaku Dosen Pembimbing I (satu) dan Dosen

Penguji I (satu);

4. Silvia Nora, SP. MP selaku Dosen Pembimbing II (dua);

5. Mawar Indah Perangin-angin, STP. M.Si selaku Ketua Tim Dosen Penguji;

6. Arie Hapsani Hasan Basri, SP. MP selaku Dosen Penguji II (dua);

7. Panitia Pelaksana Kegiatan Tugas Akhir (TA);

8. Kepala BPP dan seluruh Penyuluh Pertanian di Kecamatan Besitang

Kabupaten Langkat;

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Demikian penyusunan laporan Tugas Akhir ini dibuat, kiranya dapat

berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Medan, Juli 2019

Penulis

Page 12: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

xii

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ............................................................................................... i

Lembar Pengesahan Penguji ........................................................................ ii

Lembar Pengesahan Pembimbing ................................................................ iii

Riwayat Hidup ................................................................................................ iv

Halaman Peruntukan ................................................................................... v

Halaman Pernyataan Orisinalitas ................................................................ vii

Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Tugas Akhir Untuk

Kepentingan Akademis .................................................................................. viii

Abstrak (Bahasa Indonesia) .......................................................................... ix

Abstract (Bahasa Inggris) ............................................................................. x

Kata Pengantar ...................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Tujuan ................................................................................................... 6

D. Manfaat ................................................................................................. 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7

A. Landasan Teori ..................................................................................... 7

B. Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................... 18

C. Kerangka Pikir ...................................................................................... 19

D. Hipotesis ............................................................................................... 21

III. METODE PELAKSANAAN ................................................................. 22

A. Waktu dan Tempat .............................................................................. 22

B. Batasan Operasional ............................................................................ 22

C. Pelaksanaan Pengkajian ...................................................................... 26

1. Prosedur Pelaksanaan .................................................................... 26

2. Pengumpulan Data ........................................................................ 28

3. Analisis Data ................................................................................. 31

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 46

A. Deskripsi Hasil Pengkajian ................................................................. 46

B. Hasil .................................................................................................... 52

C. Pembahasan ......................................................................................... 66

Page 13: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

xiii

V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 79

A. Kesimpulan ......................................................................................... 79

B. Saran ................................................................................................... 79

C. Implikasi ............................................................................................. 80

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 89

LAMPIRAN .................................................................................................... 95

Page 14: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1. Kandungan nutrien daun dan pelepah kelapa sawit ................................ 12

2. Pengukuran variabel minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah

kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak ................................................ 25

3. Nama kelompoktani populasi ................................................................. 30

4. Data jumlah kelompoktani populasi dan sampel pada pengkajian

di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat ........................................... 31

5. Hasil pengujian validitas variabel pengalaman ...................................... 33

6. Hasil pengujian validitas variabel luas lahan.......................................... 34

7. Hasil pengujian validitas variabel pendapatan ....................................... 34

8. Hasil pengujian validitas variabel keaktifan kelompok .......................... 35

9. Hasil pengujian validitas variabel sarana dan prasarana ........................ 35

10. Hasil pengujian validitas variabel kebijakan pemerintah ....................... 36

11. Hasil pengujian validitas variabel pemasaran......................................... 36

12. Hasil pengujian validitas variabel biaya produksi .................................. 37

13. Hasil pengujian validitas variabel peran penyuluh ................................. 37

14. Hasil pengujian validitas variabel Y ....................................................... 38

15. Hasil uji reliabilitas kuesioner ................................................................ 39

16. One-Sample Kolmogorof-Smirnov Test .................................................. 41

17. Hasil uji multikolineritas ........................................................................ 42

18. Daftar jumlah penduduk Kecamatan Besitang tahun 2019 .................... 47

19. Daftar bidang pekerjaan masyarakat Kecamatan Besitang .................... 47

20. Tingkat pendidikan formal masyarakat Kecamatan Besitang ................ 48

21. Daftar potensi tanaman perkebunan tahun 2019 .................................... 49

22. Daftar potensi peternakan ....................................................................... 49

23. Daftar kelas kelompoktani Kecamatan Besitang .................................... 50

24. Daftar nama gapoktan di Kecamatan Besitang ....................................... 51

25. Umur responden penelitian ..................................................................... 52

26. Jenis kelamin responden penelitian ........................................................ 53

27. Tingkat pendidikan formal responden penelitian ................................... 53

28. Luas lahan kelompoktani responden ...................................................... 54

29. Pengalaman responden dalam berkelompoktani .................................... 54

30. Distribusi pengalaman kelompok responden .......................................... 55

31. Distribusi luas lahan responden .............................................................. 56

32. Distribusi pendapatan responden ............................................................ 56

33. Distribusi keaktifan kelompok ................................................................ 57

34. Distribusi sarana dan prasarana .............................................................. 57

35. Distribusi kebijakan pemerintah ............................................................. 58

36. Distribusi pemasaran .............................................................................. 59

37. Distribusi biaya produksi ........................................................................ 59

38. Distribusi peran penyuluh ....................................................................... 60

39. Tingkat minat kelompoktani .................................................................. 61

40. Distribusi variabel dependen .................................................................. 62

41. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat kelompoktani ........... 62

42. Rencana kegiatan penyuluhan pertanian di WKPP Halaban Kecamatan

Besitang Kabupaten Langkat .................................................................. 81

Page 15: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

1. Kerangka Pikir ........................................................................................ 20

2. Grafik uji normal P-Plot ......................................................................... 40

3. Garis kontinum tingkat minat kelompoktani .......................................... 43

4. Peta Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat ....................................... 46

5. Garis kontinum tingkat minat kelompoktani .......................................... 61

Page 16: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1. Kuesioner pengkajian ............................................................................. 95

2. Data responden pengkajian ..................................................................... 102

3. Hasil uji validitas .................................................................................... 106

4. Rekapitulasi data hasil kuesioner............................................................ 113

5. Hasil analisis data regresi linier berganda .............................................. 120

6. Analisis usaha pakan ternak.................................................................... 121

Page 17: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam kegiatan perekonomian

di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik

Bruto (PDB) yang cukup besar yaitu sekitar 13,14 persen pada tahun 2017 atau

merupakan urutan kedua setelah sektor industri pengolahan. Pada waktu krisis

ekonomi, sektor pertanian merupakan sektor yang cukup kuat menghadapi

goncangan ekonomi dan ternyata dapat diandalkan dalam pemulihan

perekonomian nasional. Salah satu subsektor yang besar potensinya adalah

subsektor perkebunan. Kontribusi subsektor perkebunan dalam PDB yaitu sekitar

3,47 persen pada tahun 2017 atau merupakan urutan pertama di sektor pertanian,

peternakan, perburuan dan jasa pertanian. Subsektor ini merupakan penyedia

bahan baku untuk sektor industri, penyerap tenaga kerja, dan penghasil devisa

(Buku Statistik Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia, 2017).

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu komoditas

hasil perkebunan yang mempunyai peranan dalam kegiatan perekonomian di

Indonesia. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) juga salah satu komoditas

ekspor Indonesia yang cukup penting sebagai penghasil devisa negara selain

minyak dan gas. Indonesia merupakan negara produsen dan eksportir kelapa sawit

terbesar dunia (Buku Statistik Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia, 2017). Kelapa

sawit adalah nama yang tidak asing didengar oleh khalayak ramai terutama petani

yang berdomisili di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan yang merupakan

daerah paling banyak penyebarannya. Pada tahun 2017, luas areal kelapa sawit

rakyat mencapai 4.756.272 Ha dengan produktivitas rata-rata sebesar 11.311.740

ton (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2017). Tantangan utama yang dihadapi

perkebunan kelapa sawit adalah meningkatkan daya kompetisi komoditas

perkebunan kelapa sawit melalui agro industri karena pengembangan agro industri

mampu mewujudkan peningkatan nilai tambah produk, berkembangnya peluang

usaha dan penyerapan tenaga kerja dan nilai tukar hasil komoditas perkebunan

beserta turunannya terhadap barang meningkat.

Page 18: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

2

Pengembangan perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara terus mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Perkebunan kelapa sawit bisa ditemukan hampir

di seluruh wilayah kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara dengan

luas 1.474.897 Ha pada tahun 2017 dan produktivitasnya 5.760.147 ton

(Direktorat Jenderal Perkebunan, 2017). Salah satu penghasil kelapa sawit di

daerah Sumatera Utara yang terkenal adalah Kabupaten Langkat. Pada tahun

2015, Kabupaten Langkat memiliki luas lahan kelapa sawit sebesar 46.211 Ha

dengan produktivitas mencapai 633.472,73 ton (Badan Pusat Statistik, 2016).

Salah satu wilayah di Kabupaten Langkat yang mendominasi perkebunan kelapa

sawit adalah Kecamatan Besitang.

Meninjau perkembangan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Besitang,

banyak petani yang sedang beralih ke komoditi kelapa sawit yang sebelumnya

berusahatani padi sawah tadah hujan, sehingga ditaksirkan luas lahan kelapa sawit

dalam beberapa tahun ke depan akan semakin meningkat. Menurut Badan Pusat

Statistik (2018) bahwa, luas lahan kelapa sawit di Kecamatan Besitang mencapai

7.481 Ha dengan produktivitas 126.282 ton dan memiliki potensi Pabrik Kelapa

Sawit (PKS). Selain itu, Kecamatan Besitang memiliki 119 kelompoktani yang

memiliki kebun kelapa sawit dan 9 Gapoktan yang tersebar di 9 desa/kelurahan.

Produktivitas kelapa sawit yang dihasilkan saat ini rata-rata sebesar 18

ton/ha/tahun dengan umur tanaman 20 tahun ke atas (Programa Kecamatan

Besitang, 2019).

Luasnya perkebunan kelapa sawit yang dimiliki seimbang dengan

banyaknya potensi limbah yang dihasilkan. Pada dasarnya, keseimbangan ini

dapat menimbulkan dampak yang positif maupun negatif bagi kelangsungan

usahatani kelapa sawit, mengingat jika tidak dimanfaatkan sebaik mungkin akan

menyebabkan pencemaran lingkungan dan apabila dimanfaatkan akan menambah

pendapatan petani di Kecamatan Besitang.

Faktanya, kelompoktani kelapa sawit di Kecamatan Besitang hanya

melakukan kegiatan budidaya tanaman kelapa sawit saja tanpa memanfaatkan

limbah yang ada. Hal ini bisa saja disebabkan karena tidak adanya keinginan dari

kelompoktani untuk memanfaatkan potensi limbah yang ada. Limbah tersebut

Page 19: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

3

berupa daun, pelepah, tandan kosong, cangkang, serabutbuah, batang, lumpur

sawit, dan bungkil kelapa sawit.

Beberapa jenis limbah yang dihasilkan oleh perkebunan kelapa sawit rakyat,

salah satu yang belum dimanfaatkan di Kecamatan Besitang adalah pelepah

kelapa sawit. Pelepah kelapa sawit biasanya dihasilkan sebanyak 40-50

pelepah/pohon/tahun (Hassan dan Ishida dalam Efriyantoni, 2009). Pada

umumnya pelepah kelapa sawit dipangkas sebelum buah dipanen. Hal ini

dilakukan karena posisi tandan kelapa sawit berada pada celah-celah pelepah

kelapa sawit. Dengan perkataan lain, bahwa jumlah pelepah yang diperoleh setiap

hari oleh setiap petani akan sangat bergantung pada jumlah Tandan Buah Segar

(TBS) yang berhasil dipanen.

Berdasarkan survei yang dilakukan, banyak terdapat pelepah kelapa sawit

yang berserakan disekitaran pohon dan mengganggu akses jalan untuk

pengangkutan buah/tandan. Disamping itu, mengakibatkan petani malas

melakukan pemangkasan/pruning sehingga mereka membiarkan pelepah tersebut

tetap berada di pohon. Padahal pemangkasan merupakan salah satu jenis

perawatan tanaman yang sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO)

“Good Agricultural Practices” yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman

kelapa sawit dan pelepahnya dapat berpeluang sebagai sumber usaha agribisnis.

Meskipun pendapatan yang diperoleh oleh masing-masing anggota

kelompoktani dari kegiatan usahatani kelapa sawit sudah tergolong tinngi, namun

pengelolaan limbah pelepah kelapa sawit sangat diyakini mampu menambah nilai

pendapatan petani di Kecamatan Besitang sehingga tidak hanya terpatok pada

kegiatan budidaya saja. Karena untuk mendukung kemajuan perkebunan kelapa

sawit rakyat, selain menjadi pelaku utama, petani juga dituntut untuk menjadi

pelaku usaha di bidang agribisnis yang berwawasan lingkungan. Hal ini bertujuan

untuk menciptakan petani tangguh, mandiri dan sejahtera. Terlebih lagi, limbah

tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing dan

domba. Kondisi ini didukung dengan jumlah ternak masyarakat yang ada di

Kecamatan Besitang mencapai 24.813 ekor sehingga memudahkan kegiatan

pemasaran (Programa Kecamatan Besitang, 2019).

Page 20: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

4

Usaha pakan ternak merupakan salah satu jenis usaha yang membutuhkan

pelepah kelapa sawit sebagai bahan bakunya. Pengolahan pelepah kelapa sawit

menjadi pakan ternak adalah bentuk pengerjaan sederhana yang dapat

dikembangkan oleh kelompoktani di Kecamatan Besitang dengan menggunakan

teknologi tepat guna. Teknologi tepat guna yang dibutuhkan dalam pengelolaan

usaha pakan ternak dapat berupa alat dan mesin pencacah pelepah kelapa sawit

yang akan diperoleh dengan adanya kerjasama dengan pihak instansi terkait

ataupun kelompoktani itu sendiri. Usaha pakan ternak memiliki peluang pasar

yang luas dan berkelanjutan.

Banyaknya masyarakat di daerah Kecamatan Besitang yang memiliki ternak

menjadi salah satu faktor pendorong minat kelompoktani untuk melakukan usaha

ini karena kebanyakan dari masyarakat masih menerapkan budaya mengembala

(angon) untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak di sekitar perkebunan rakyat

bahkan sebagian ada yang memasuki wilayah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang

pada hakikatnya budaya ini dapat berdampak buruk pada kelangsungan

perkebunan kelapa sawit karena hewan ternak bersifat sebagai vektor pembawa

jamur ganoderma penyebab penyakit busuk pangkal batang yang dapat merusak

tanaman kelapa sawit serta menurunkan produktivitas tanaman. Selain itu, dengan

melakukan usaha pakan ternak dapat menjalin kerja sama yang baik antar sesama

kelompoktani sehingga potensi pasar dan keuntungan yang akan diperoleh tinggi.

Pemanfaatan limbah pelepah kelapa sawit perlu diperhatikan aspek Sumber

Daya Manusia (SDM) yaitu kelompoktani. Kelompoktani dalam hal ini berperan

sebagai subjek dalam kegiatan usaha sehingga keberhasilan dalam usaha tersebut

bergantung pada minat kelompoktani dalam melakukan kegiatannya. Minat

kelompoktani merupakan hal dasar yang harus ditumbuhkan sebelum

menjalankan usaha agribisnis pengolahan pelepah sawit sebagai pakan ternak.

Karena pada hakikatnya, minat adalah tahap awal yang harus ada pada diri setiap

kelompoktani sehingga usaha kedepannya dapat berjalan lancar dan

menguntungkan. Ketertarikan kelompoktani dalam pemanfataan pelepah kelapa

sawit sebagai usaha pakan ternak menunjukkan bahwa minat daripada

kelompoktani tinggi. Begitupun sebaliknya, minat kelompoktani dikatakan rendah

apabila kelompoktani di Kecamatan Besitang tidak tertarik pada kegiatan usaha

Page 21: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

5

tersebut. Saat ini, masalah yang terjadi adalah tidak diketahuinya minat

kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan

ternak dan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi minat kelompoktani

kelapa sawit terhadap pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan

ternak.

Permasalahan tersebut dapat dijawab dengan penumbuhkan minat

kelompoktani untuk dapat memanfaatkan pelepah kelapa sawit menjadi pakan

ternak adalah solusi yang tepat. Hal ini bertujuan agar kelompoktani di

Kecamatan Besitang dapat menjadi pemasok pakan ternak untuk masyarakat yang

memiliki ternak di Kecamatan Besitang. Selain itu kelompoktani sudah dikatakan

mampu menjalankan fungsinya sebagai unit usaha/produksi. Karena kondisi ini

sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai usaha maka kelompoktani di

Kecamatan Besitang dapat memanfaatkan kondisi tersebut menjadi peluang usaha

untuk meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan kelompok. Mengingat

pemasaran yang dilalui relatif mudah serta sarana dan prasarana dapat diperoleh

dengan melakukan kerjasama dengan pihak-pihak yang bergerak dibidang

pertanian. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian tentang “Minat

Kelompoktani dalam Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis

Jacq.) sebagai Usaha Pakan Ternak Di Kecamatan Besitang Kabupaten

Langkat.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi wilayah yang dilakukan di Kecamatan Besitang

Kabupaten Langkat, terlihat bahwa petani tidak memanfaatkan limbah pelepah

kelapa sawit. Hal ini disebabkan karena petani belum berminat untuk

memanfaatkan limbah tersebut sehingga mengakibatkan proses pengangkutan

buah/tandan terganggu serta petani menjadi malas untuk melakukan

pemangkasan/pruning akibat kondisi limbah yang berserakan.

Penumbuhan minat petani dalam memanfaatkan pelepah kelapa sawit

adalah alternatif pemecahan masalah guna untuk mengurangi populasi pelepah

yang berserakan. Berikut beberapa masalah yang akan diidentifikasi berdasarkan

pada latar belakang di atas :

Page 22: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

6

1. Bagaimana tingkat minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa

sawit sebagai usaha pakan ternak di Kecamatan Besitang Kabupaten

Langkat.

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi minat kelompoktani dalam

pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak di Kecamatan

Besitang Kabupaten Langkat.

C. Tujuan

Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam

pengkajian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah

kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak di Kecamatan Besitang Kabupaten

Langkat.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat kelompoktani

dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak di

Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat.

D. Manfaat

Manfaat yang diperoleh dalam pengkajian ini adalah :

1. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti sebagai penambah wawasan

dan referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentang minat

kelompoktani dan faktor-faktor yang mempengaruhi minat kelompoktani

dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak di

Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat serta sebagai bahan referensi bagi

siapapun yang hendak melakukan penelitian pengembangan lanjutan

2. Penelitian ini juga berguna sebagai pedoman/acuan dalam melakukan

penyuluhan pertanian.

Page 23: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORITIS

1. Pengertian Minat

Minat adalah sebuah aspek yang menghubungkan antara seseorang dengan

pekerjaan (Muhammad, A. dkk, 2016). Minat ini tidak timbul dengan sendirinya,

akan tetapi minat akan timbul jika ada faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik

faktor yang berasal dari dalam diri individu ataupun faktor yang berasal dari luar

diri individu (Oktaviani, dkk, 2017).

Ormrod dalam Febriani (2014) berkata bahwa, minat merupakan suatu

aktivitas yang menimbulkan rasa ingin tahu dan menarik, biasanya disertai oleh

keterlibatan kognitif dan afektif yang psikomotor. Selain itu minat berdasarkan

pandanganSlameto dalam Febriani (2014) adalah, suatu rasa lebih suka dan rasa

ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat

merupakan dasar dan pendorong bagi seseorang untuk melakukan apa yang

diinginkan jika ingin mencapai tujuan yang diharapkan. Minat juga suatu landasan

yang meyakinkan demi keberhasilan suatu proses tindakan.

Minat diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.

Minat menentukan suatu sikap yang menyebabkan seseorang berbuat aktif dalam

suatu kegiatan sehingga dapat dikatakan bahwa minat merupakan suatu penyebab

untuk melakukan suatu kegiatan. Terdapat empat jenis minat menurut Slameto

(2010) yaitu :

a. Expressed interest, minat yang diekspresikan melalui verbal yang

menunjukkan apakah seseorang itu menyukai dan tidak menyukai suatu objek

atau aktivitas.

b. Manifest interest, minat yang disimpulkan dari keikutsertaan individu pada

suatu kegiatan tertentu.

c. Tested interest, minat yang disimpulkan dari tes pengetahuan atau

keterampilan dalam suatu kegiatan.

d. Inventoried interest, minat yang diungkapkan melalui inventori minat atau

daftar aktivitas dan kegiatan yang sama dengan pernyataan.

Page 24: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

8

Minat berpengaruh besar terhadap kegiatan yang akan dilakukan seseorang.

Minat terhadap kegiatan membuat seseorang melakukan sesuatu kegiatan dengan

rasa senang dan penuh perhatian. Namun sebaliknya tanpa adanya minat membuat

seseorang tidak mau untuk melakukan sesuatu kegiatan (Marza, A.R, 2018).

Minat dibagi menjadi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek

psikomotor (Hurlock dalam Marza, A.R, 2018).

a. Aspek Kognitif

Minat pada aspek kognitif meliputi keuntungan dan kepuasan yang dapat

diperoleh dari suatu objek yang diminati. Aspek kognitif didasari pada konsep

perkembangan dari hal-hal yang berhubungan dengan minat. Seseorang yang

memiliki minat terhadap suatu objek akan mengerti mengenai banyak manfaat

yang akan diperoleh dari objek yang diminatinya.

b. Aspek Afektif

Aspek afektif merupakan konsep yang menimbulkan aspek kognitif dari

minat yang ditampilkan dalam sikap terhadap suatu objek yang diminatinya.

Aspek afektif dikembangkan dari pengalaman pribadi, sikap orang tua, guru, dan

seseorang atau kelompok yang mendukung objek yang diminatinya. Kepuasan

dan manfaat yang telah didapatkannya dari suatu objek yang diminati serta

mendapat penguatan respon dari orang dikelilingnya dan lingkungan

menyebabkan seseorang akan memiliki minat yang tinggi terhadap suatu objek

tersebut.

c. Aspek Psikomotor

Aspek psikomotor lebih tertuju pada proses tingkah laku dalam

pelaksanaannya. Seseorang yang memiliki minat tinggi terhadap suatu objek akan

berusaha mewujudkannya sebagai pengungkapan ekspresi atau tindakan nyata

dari keinginannya.

Indikator minat ada empat, masing-masing indikator sebagai berikut (Wasti,

2013) :

a. Perasaan senang

Seseorang yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu aktivitas

maka akan mempelajari ilmu yang disenanginya secara terus menerus.

Page 25: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

9

b. Ketertarikan

Berhubungan dengan daya yang dapat mendorong agar merasa tertarik pada

orang, kegiatan, benda atau bisa berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh

objek itu sendiri.

c. Perhatian

Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap suatu kegiatan

dengan mengesampingkan kegiatan yang lain daripada kegiatan utama.

d. Keterlibatan

Ketertarikan terhadap suatu kegiatan yang mengakibatkan seseorang senang

untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan sehingga membuat mereka terlibat

dalam suatu kegiatan.

2. Kelompoktani

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang

berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama

lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut

(Mulyana, 2006).

Kelompoktani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas

dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, dan

sumberdaya, kesamaan komoditas, dan keakraban untuk meningkatkan dan

mengembangkan usaha anggota. Kelompoktani ditumbuh kembangkan dari, oleh

dan untuk petani disuatu wilayah dengan jumlah anggota 20 sampe 30 orang

petani yang disesuaikan dengan lingkungan dan kondisi usahatani (Permentan

Nomor 67 Tahun 2016). Kelompoktani dipimpin oleh seorang ketua (Trimo,

2006).

Winardy (2004) menjabarkan bahwa, yang menjadi ciri-ciri dari suatu

kelompok adalah :

a. Ada interaksi antar anggota yang berlangsung secara kontinyu untuk waktu

yang relatif lama.

b. Setiap anggota menyadari bahwa ia menerapkan bagian dari kelompok, dan

sebaliknya kelompoknya pun mengakuinya sebagai anggota.

Page 26: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

10

c. Adanya kesepakatan bersama antar anggota mengenai norma-norma yang

berlaku, nilai-nilai yang dianut dan tujuan atau kepentingan yang akan

dicapai.

d. Adanya struktur dalam kelompok, dalam arti para anggota mengetahui

adanya hubungan-hubungan antar peranan, norma tegas, hak dan kewajiban

yang semuanya itu tumbuh di dalam kelompok itu.

3. Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit

a. Pemanfaatan

Berdasarkan pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001),

pemanfaatan adalah proses, cara, pembuatan, memanfaatkan sumber alam untuk

pembangunan. Sedangkan sumber alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan

untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih

sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Menurut Chin, W.C. dan

Todd, P.A (1995), pemanfaatan meliputi :

1) Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier), mudah mempelajari

dan mengoperasikan suatu teknologi dalam mengerjakan pekerjaan yang

diinginkan oleh seseorang dan dapat memberikan keterampilan agar

pekerjaannya lebih mudah.

2) Bermanfaat (usefull), suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa

penggunaan suatu teknologi tertentu terdapat manfaat atau faedah untuk dapat

meningkatkan prestasi kerja orang tersebut

3) Menambah produktifitas (increase productivity), merupakan sikap mental yang

selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan seseorang akan bertambah atau

meningkatkan produktifitasnya dalam suatu kegiatan-kegiatan yang

dimilikinya agar menjadi lebih baik.

b. Pelepah Kelapa Sawit

Bersumber dari Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian dalam

Natasha (2012) menyatakan bahwa, pelepah kelapa sawit merupakan bagian dari

daun tanaman kelapa sawit yang berwarna hijau (lebih muda dari warna daunnya).

Pelepah kelapa sawit meliputi helai daun, setiap helainya mengandung lamina dan

Page 27: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

11

midrib, ruas tengah, petiole dan kelopak pelepah. Helai daun berukuran 55 cm

hingga 65 cm dan mencakup dengan lebar 2,5 cm hingga 4 cm, setiap pelepah

mempunyai lebih kurang 100 pasang helai daun. Jumlah pelepah yang dihasilkan

meningkat 30-40 batang ketika berumur 3-4 tahun.

Mansyur dalam Junaidi (2010) menjelaskan, pelepah kelapa sawit salah satu

produk yang melimpah saat pemangkasan buah. Pemangkasan dilakukan pada

pelepah-pelepah yang tua di dasar tandan buah untuk mengurangi naungan,

memudahkan terjadinya penyerbukan, menjaga kebersihan, memperbesar buah

dan mengurangi penguapan yang berlebihan dari daun. Jumlah pelepah kelapa

sawit yang dipanen tiap pemangkasan 1-3 pelepah perpohon, merupakan potensi

yang cukup besar untuk dimanfaatkan sebagai pakan. Satu hektar lahan terdapat

148 pohon dan diperkirakan dapat menghasilkan 3.500-10.600 pelepah pertahun.

Produksi pelepah sawit mencapai 40-50 pelepah/pohon/tahun (Hassan dan Ishida

dalam Efryantoni, 2009).

Hassan dan Ishida dalam Efryantoni (2009) melaporkan bahwa, pelepah

kelapa sawit dapat dipergunakan sebagai bahan pakan ternak ruminansia, sebagai

sumber pengganti hijauan atau dapat dalam bentuk silase yang dikombinasikan

dengan bahan lain atau konsentrat sebagai bahan campuran. Studi awal yang

dilakukan Hassan dan Ishida dalam Efryantoni (2009) menunjukkan bahwa,

tingkat kecernaan bahan kering pelepah dapat mencapai 45%. Hal yang sama

berlaku untuk daun kelapa sawit yang secara teknis dapat dipergunakan sebagai

sumber atau pengganti pakan hijauan tetapi harus diberi perlakuan terlebih

dahulu.

Kandungan serat kasar limbah kelapa sawit cukup tinggi, khususnya daun

dan pelepah yaitu 21,52% dan 50,94%. Kandungan protein kasar daun sawit

cukup baik yaitu 14,12% sedangkan pelepah protein kasarnya sangat rendah yaitu

3,07%. Tingkat kecernaan bahan kering pelepah dan daun kelapa sawit padasapi

mencapai 45% (Sianipar, T.P, 2009). Pemanfaatan pelepah daun sawit disarankan

agar dicampur dengan bahan pakan lain yang berkualitas seperti konsentrat karena

pelepah daun sawit mempunyai kandungan gizi dan nilai kecernaan pelepah

sawitcukup rendah (48%) kontribusi energi pelepah sawit diperkirakan hanya

mampu memenuhi kebutuhan hidup pokok sehingga untuk pertumbuhan, bunting

Page 28: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

12

dan laktasi diperlukan pakan tambahan sehingga kekurangan protein dan energi

dapat terpenuhi. Kandungan zat-zat nutrisi pelepah dan daun sawit dilihat pada

Tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Kandungan Nutrien Daun dan Pelepah Kelapa Sawit

No Jenis Analisis Jumlah Kandungan (%)

1 Bahan kering 48,78 2 Protein kasar 5,3

3 Hemiselulosa 21,1 4 Selulosa 27,9

5 Serat kasar 31,09

6 Abu 4,48 7 BETN 51,87 8 Lignin 16,9 9 Silika 0,6

Sumber : Imsya. A, 2007

Pemberian pelepah dandaun sawit sebagai substitusi hijauan pada pakan

sapi potong sampai tingkat 60% mampu meningkatkan bobot badan ternak sapi

potong dibanding hanya diberi hijauan dan lebih efisien dalam penggunaan pakan.

Pemanfaatan limbah berbasis kelapa sawit sebaik perlu dilakukan pengolahan

menggunakan teknologi pengolahan pakan, agar kualitas limbah berbasis kelapa

sawit memiliki kualitas yang lebih baik (Hidayat, I, 2016).

4. Pakan Ternak

Pakan adalah bahan-bahan hasil pertanian, perikanan, peternakan dan hasil

industri yang mengandung nutrisi dan layak dipergunakan sebagai pakan, baik

yang diolah maupun belum diolah (Badan Standarisasi Nasional, 2013).

Bahan pakan adalah bahan yang dapat dimakan, dicerna dan digunakan oleh

hewan. Bahan pakan ternak terdiri dari tanaman, hasil tanaman, dan kadang-

kadang berasal dari ternak serta hewan yang hidup di laut (Tillman, A.D et all,

1991). Lebih lanjut diterangkan oleh Kamal, M. (1994), pakan adalah segala

sesuatu yang dapat dimakan, disenangi, dapat dicerna sebagian atau seluruhnya,

dapat diabsorbsi dan dapat bermanfaat bagi ternak. Darmono(1993) menyatakan

bahwa, bahan pakan yang baik adalah bahan pakan yang mengandung

karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral serta tidak mengandung racun

yang dapat membahayakan ternak yang mengkonsumsinya.

Page 29: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

13

Kebutuhan pakan akan meningkat selama ternak dalam masa pertumbuhan

(Murtidjo, B.A, 1993). Program pemberian pakan sapi potong biasanya

didasarkan pada hasil pengelompokan berat badan, jenis, umur, periode atau umur

dan kondisi sapi. Kebutuhan nutrien berdasarkan patokan-patokan feed intake

bahan kering, dihitung 2,5 – 3,2 % dari bobot badan (Sugeng, Y.B, 2001).

Bahan pakan ternak sapi pada pokoknya dapat digolongkan menjadi tiga,

yaitu pakan hijauan, pakan penguat dan pakan tambahan (Sudarmono, A.S dan

Sugeng, Y.B, 2008).

a. Pakan Hijauan

Pakan hijauan adalah semua pakan yang berasal dari tanaman atau

tumbuhan berupa daun-daunan, termasuk batang, ranting dan bunga. Yang

termasuk kelompok pakan hijauan adalah rumput (Graminae), legum dan tumbuh-

tumbuhan lain. Hijauan memegang peranan yang sangat penting karena hijauan

mengandung hampir semua zat yang diperlukan hewan ternak. Kelompok pakan

hijauan ini termasuk pakan kasar, yaitu bahan pakan yang berserat kasar tinggi.

Ternak ruminansia akan mengalami gangguan pencernaan bila kandungan serat

kasar terlalu rendah.

b. Pakan Penguat (Konsentrat)

Pakan penguat adalah pakan yang berkonsentrasi tinggi dengan kadar serat

kasar (kurang dari 18%) yang relatif rendah dan mudah dicerna. Bahan pakan

penguat berupa bahan makanan yang berasal dari biji-bijian seperti jagung giling,

menir, dedak dan katul. Fungsi pakan penguat ini adalah meningkatkan dan

memperkaya nilai gizi pada bahan pakan lain yang nilai gizinya rendah.

c. Pakan Tambahan

Pakan tambahan bagi ternak sapi biasanya berupa vitamin, mineral dan urea.

Pakan tambahan dibutuhkan oleh sapi yang dipelihara secara intensif, yang

hidupnya berada di dalam kandang terus-menerus. Vitamin yang dibutuhkan

ternak sapi adalah vitamin A dan vitamin D. Sedangkan mineral yang dibutuhkan

adalah Ca dan P. Urea sebagai bahan pakan tambahan hanya bisa diberikan pada

sapi dalam jumlah terbatas, yaitu 2% dari seluruh ransum yang diberikan. Jika

terlalu banyak menyebabkan sapi keracunan. Urea mengandung 45% N, dengan

Page 30: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

14

bantuan mikroorganisme di dalam ransum, N diurai dan diikat menjadi protein

yang bermanfaat.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kelompoktani dalam

Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) sebagai

Usaha Pakan Ternak

a. Pengalaman

Pengalaman merupakan keadaan yang dialami oleh individu-individu yang

pernah mengikuti sebuah kegiatan baik dalam skala yang besar maupun skala

yang kecil (Nurjaya, 2013). Pengalaman anggota kelompoktani yaitu meliputi

pemahaman petani terhadap usahataninya dan pengalaman dalam kelembagaan

yang diikuti oleh petani. Indikator yang dilihat yaitu komunikasi dalam

kelompoktani, pemahaman berusahatani, pemahaman dalam kelembagaan.

b. Luas lahan

Luas lahan menentukan petani untuk dapat mengambil keputusan dalam

upaya menerapkan suatu unsur inovasi. Ukuran lahan usahatani berhubungan

positif dengan adopsi. Kelompoktani yang mempunyai lahan yang luas akan lebih

mudah menerapkan anjuran penyuluhan demikian pula halnya dengan penerapan

adopsi inovasi dari pada yang memiliki lahan sempit. Hal ini dikarenakan

koefisienan dalam penggunaan sarana produksi menurut Soekartawi (1987).

c. Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima dari semua sumber

baik dengan memberikan suatu jasa atau melakukan suatu pekerjaan maupun

tanpa keduanya yaitu berupa kekayaan yang dimilikinya baik berupa tanah,

modal, warisan, tabungan, deposito dan lain-lain yang berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan dan dapat dijadikan sebagai jaminan kelangsungan hidup layak.

Mardikanto, T. (1993), menyatakan bahwa pendapatan adalah faktor yang

sangat penting dalam menunjang perekonomian keluarga, semakin tinggi

pendapatan akan semakin terbuka terhadap hal-hal baru.

d. Keaktifan Kelompok

Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat

dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman,

2001). Wibowo, N.(2016) berpendapat bahwa, keaktifan dilihat dari berbagai hal

Page 31: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

15

seperti memperhatikan (visual activities), mendengarkan, berdiskusi, kesiapan

kelompok, bertanya, keberanian, mendengarkan, memecahkan masalah (mental

activities).

Sudjana, N. (2004) menyatakan, keaktifan dapat dilihat dalam hal turut serta

dalam melaksanakan kegiatan, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya

kepada kepada penyuluh atau pengurus kelompok apabila tidak memahami

persoalan yang dihadapinya, berusaha mencari berbagai informasi yang

diperlukan untuk pemecahan masalah, melaksanakan diskusi kelompok secara

rutin, menilai kemampuan dirinya dan hasil– hasil yang diperolehnya, melatih diri

dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis, kesempatan menggunakan

atau menerapkan apa yang diperoleh dalam menyelesaikan permasalahan atau

persoalan yang dihadapinya.

e. Sarana dan Prasarana

Kemampuan petani itu berbeda dalam melakukan setiap aktivitas

pertaniannya, apalagi bila dilihat luas areal dan keefektifan kerja namun semua itu

tidak lepas dengan ada bantuan dari luar yang mendorong petani dalam bentuk

bimbingan dan pembinaan usaha maupun secara tidak langsung dalam bentuk

sarana dan prasarana. Berdasarkan pendapat Mardikanto, T.(2012), pelaksanaan

perubahan-perubahan usahatani akan selalu membutuhkan tersedianya sarana dan

prasarana produksi dalam bentuk jumlah, mutu dan waktu yang tepat.

f. Kebijakan Pemerintah

Birokrasi (kebijakan) yaitu sebagai suatu sistem administrasi yang

dilakukan oleh pemerintah untuk melaksanakan kebijakan dan memberi pelayanan

kepada publik. Istilah birokrasi diartikan sebagai struktur yang dibangun oleh

pemerintah dalam mengelola atau menjalankan kebijakan dan aturan yang

dikeluarkan oleh pemerintah. Istilah kebijakan diartikan sebagai serangkaian

kesimpulan atau rekomendasi sebagai suatu proses, kebijakan menunjuk pada cara

dimana melalui cara tersebut organisasi dapat mengetahui apa yang akan

diharapkan darinya. Kebijakan hadir dengan tujuan tertentu yaitu untuk

membentuk dan mengatur tujuan bersama dan untuk mencapai visi dan misi yang

telah disepakati (Solikhan, 2015).

Page 32: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

16

Kebijakan pembangunan pertanian di Indonesia senantiasa didasarkan pada

amanat yang telah dituliskan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Pembangunan pertanian di Indonesia diarahkan untuk memenuhi tujuan yang

ingin dicapai yaitu untuk mencapai kesejahteraan masyarakat pertanian secara

lebih merata. Dalam bidang pertanian tujuan pembangunan pertanian tersebut

dapat dilakukan dengan cara meningkatkan produksi, produktivitas tenaga kerja,

tanah dan modal (Soekartawi, 1987).

g. Pemasaran

Purcell dalam Asmarantaka, RW. dan Zainuddin, A. (2017) mengemukakan

bahwa, pemasaran produk pertanian bertujuan menganalisis berbagai aktivitas

bisnis yang terjadi dalam komoditas pertanian setelah produsen primer hingga

sampai ke konsumen akhir. Berdasarkan hal tersebut, konsep dan pengertian

pemasaran pertanian (marketing of agricultural) menjadi lebih luas yaitu

pemasaran produk-produk agribisnis (marketing of agribusiness products) atau

agrimarketing. Agrimarketing is the sum of the processes, functions, and services

performed in connection with food and fiber from the farms on which they are

produced until their delivery into the hands of the consumer (Ricketts, C. dan

Rawlins, O. dalam Asmarantaka, RW. dkk, 2017).

Pemasaran jika dilihat dari aspek ilmu ekonomi menurut Asmarantaka, RW.

dan Zainuddin, A. (2017), merupakan suatu proses dari satu pergerakan,

serangkaian atau tahapan aktivitas dan peristiwa dari fungsi-fungsi yang juga akan

melibatkan beberapa tempat. Selain itu, pemasaran merupakan bentuk koordinasi

yang diperlukan dari serangkaian (tahapan) aktivitas atau dalam pergerakan

mengalirnya produk dan jasa dari tangan produsen primer hingga ke tangan

konsumen akhir. Pengertian lain pemasaran dari aspek ilmu ekonomi yaitu

serangkaian fungsi yang diperlukan dalam menggerakkan input atau produk dari

tingkat produksi primer hingga konsumen akhir. Marketing channel merupakan

aliran atau saluran pemasaran mulai dari farm input processing, wholesalers,

retailers, dan consumers yang menciptakan nilai (Asmarantaka, RW. dan

Zainuddin, A, 2017).

Kesimpulannya adalah pemasaran pertanian merupakan suatu sistem yang

terdiri dari sub-sub sistem dari fungsi-fungsi pemasaran (fungsi pertukaran, fungsi

Page 33: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

17

fisik, dan fungsi fasilitas). Merupakan kegiatan produktif yang pelaksana fungsi

tersebut dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran (Hammond, J.W dan Dahl,

D.C, 1977).

h. Biaya Produksi

Biaya produksi dinyatakan oleh Mulyadi (2007) adalah, pengorbanan

sumber ekonomis yang ditukar dengan satuan uang, yang akan terjadi dan

kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya merupakan biaya

yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyedia jasa (Hansen dan Mowen,

2009). Biaya produksi juga didefiniskan oleh Sugiri (2009), bahwa biaya produksi

adalah biaya yang diperlukan untuk memperoleh bahan baku dari pemasok dan

mengubahnya menjadi produk selesai yang siap dijual. Biaya juga merupakan

dasar penentuan harga jual, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup

biaya akan menyebabkan kerugian, sebaliknya apabila suatu tingkat harga

melebihi biaya produksi, biaya operasi maupun biaya non operasi maka akan

menghasilkan keuntungan (Purwanti, I, 2013).

i. Peran Penyuluh

Peran penyuluh pertanian merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki

seorang penyuluh dalam memberi tugas penyampaian informasi ke petani atau

kelompoktani yaitu sebagai berikut : inisiator, motivator, mediator, supervisor,

fasilitator (Narso, 2012). Peranan dari penyuluh pertanian sebagai fasilitator,

motivator dan sebagai pendukung gerak usaha tani merupakan titik sentral dalam

memberikan penyuluhan kepada petani dan nelayan akan pentingnya berusahatani

dengan memperhatikan kelestarian dari sumber daya alam. Kesalahan dalam

memberikan penyuluhan kepada petani dan nelayan akan menimbulkan dampak

negatif dan merusak lingkungan. Adapun indikator dalam peran penyuluh yaitu

sebagai motivator dan fasilitator.

Page 34: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

18

B. HASIL PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian terdahulu adalah penelitian yang berkaitan/relevan dengan

pengkajian ini. Fungsi dari penelitian terdahulu adalah sebagai bahan rujukan

untuk melihat perbandingan dan mengkaji ulang hasil penelitian serupa yang

pernah dilakukan, juga untuk melihat hasil berdasarkan penggunaan atribut atau

dimensi dan motode yang digunakan.

1. Berdasarkan hasil pengkajian terdahulu yang dilakukan oleh Sitty Muawiyah

Panurat tahun 2014 dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi minat

petani berusahatani padi di Desa Sendangan Kecamatan Kakas Kabupaten

Minahasa. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat petani adalah luas lahan,

pengalaman, pendapatan, bantuan dan pendidikan.

b. Luas lahan dan pendapatan berpengaruh sangat nyata terhadap minat

petani. Sedangkan bantuan dan pengalaman berpengaruh nyata terhadap

minat, sebaliknya pendidikan berpengaruh tidak nyata terhadap minat.

Dengan nilai kontribusi Determinasi R2 faktor yang mempengaruhi

adalah luas lahan, pengalaman, pendapatan, bantuan dan pendidikan

sebesar 72%.

c. Peran pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan terhadap petani

dengan mengadakan penyuluhan yang rutin kepada petani sebagai

pendidikan nonformal terhadap para petani Desa Sendangan. Dengan

melihat faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah luas lahan,

pengalaman, pendapatan dan bantuan yang bisa dijadikan suatu dorongan

untuk dapat mengembangkan daerah padi sawah khususnya Desa

Sendangan, serta untuk pengembangan daerah pedesaan.

2. Berdasarkan hasil pengkajian terdahulu yang dilakukan oleh Erliadi Tahun

2015 dengan judul faktor–faktor yang mempengaruhi minat petani

menggunakan benih varietas unggul pada usahatani padi sawah (oryza sativa)

di Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa :

a. Hasil penelitian diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai

berikut: Y = -1,668 – 1,684 X1 + 2,168 X2 + 1,126 X3.

Page 35: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

19

b. Hasil perhitungan koefisien determinasi R2 = 0,8656, ini berarti variasi

terhadap naik turunnya minat petani menggunakan benih varietas unggul

pada usahatani padi sawah (Y) dipengaruhi oleh faktor umur (X1),

pengalaman (X2) dan jumlah tanggungan keluarga (X3) sebesar 86,56 %

dan sisanya 13,44 % lagi dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ikut

diteliti dalam penelitian ini.

C. KERANGKA PIKIR

Berdasarkan pada rumusan masalah dan tinjauan pustaka penyusunan

kerangka pemikiran penelitian ini bertujuan untuk mempermudah di dalam

pengarahan akhir dan perspektif minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah

kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak di Kecamatan Besitang Kabupaten

Langkat dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

Page 36: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

20

Gambar 1. Kerangka Pikir

Keadaan saat ini :

1. Pelepah kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)di

lahan kelompoktani di Kecamatan Besitang

Kabupaten Langkat tidak dimanfaatkan oleh

kelompoktani

2. Pemangkasan/pruning tidak dilakukan karena

mengurangi jumlah pelepah kelapa sawit (Elaeis

guineensis Jacq.)yang terbuang

Keadaan yang diinginkan :

1. Pelepah kelapa sawit (Elaeis guineensis

Jacq.)di lahan kelompoktani Kecamatan

Besitang Kabupaten Langkat dapat

dimanfaatkan oleh kelompoktani sebagai

usaha.

2. Pemangkasan/prunning dapat dilakukan

sesuai anjuran guna untuk mempertahankan

produktivitas kelapa sawit(Elaeis

guineensis)Jacq.)

Rumusan Masalah :

1. Bagaimana mengetahui minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (Elaeis

guineensis Jacq.)sebagai usaha pakan ternak di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah

kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)sebagai usaha pakan ternak di Kecamatan Besitang

Kabupaten Langkat

Hipotesis :

1. Diduga minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)

sebagai usaha pakan ternak di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat rendah.

2. Diduga terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah

kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) sebagai usaha pakan ternak di Kecamatan Besitang

Kabupaten Langkat.

Variabel yang mempengaruhi (X)

a. Faktor Internal :

- Pengalaman

- Luas Lahan

- Pendapatan

- Keaktifan Kelompok

b. Faktor Eksternal :

- Sarana dan Prasarana

- Kebijakan Pemerintah

- Pemasaran

- Biaya Produksi

- Peran Penyuluh

Variabel (Y)

Minat kelompoktani :

- Tested Interest

- Expressed Interest

PENGKAJIAN RANCANGAN

PENYULUHAN

Page 37: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

21

D. HIPOTESIS

Hipotesis atau dugaan sementara terkait pengkajian tentang minat

kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)

sebagai usaha pakan ternak di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat adalah :

1. Diduga minat kelompoktani dalam memanfaatkan pelepah kelapa sawit

sebagai usaha pakan ternak di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat

rendah.

2. Diduga terdapat faktor-faktor (pengalaman, luas lahan, pendapatan,

keaktifan kelompok, sarana dan prasarana, kebijakan pemerintah,

pemasaran, biaya produksi dan peran penyuluh) yang mempengaruhi minat

kelompoktani dalam memanfaatkan pelepah kelapa sawit sebagai usaha

pakan ternak di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat.

Page 38: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

22

III. METODE PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat

Kegiatan Tugas Akhir (TA) telah dilaksanakan tertanggal 25 Maret s/d 24

Mei 2019 di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat. Pemilihan lokasi dilakukan

secara purposive yaitu dengan cara sengaja karena pertimbangan tertentu.

Pengkajian ini dilakukan di Kecamatan Besitang karena kecamatan tersebut

adalah salah satu daerah yang memiliki perkebunan kelapa sawit yang luas di

Kabupaten Langkat.

B. Batasan Operasional

1. Batasan Operasional

a. Minat yang ingin diteliti dalam pengkajian ini adalah minat kelompoktani

dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit. Minat kelompoktani dapat

dikategorikan ke dalam 5 indikator yaitu sangat rendah, rendah, sedang,

tinggi dan sangat tinggi. Jika hasil minat yang dikaji tinggi, maka ketertarikan

kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan

ternak tinggi, begitupun sebaliknya. Tingkat minat kelompoktani diukur

dengan 2 indikator, yaitu :

1) Tested interest, minat yang disimpulkan dari tes pengetahuan atau

keterampilan dalam suatu kegiatan. Pada aspek ini, yang diukur adalah

pengetahuan petani akan kegunaan pemanfaatan pelepah kelapa sawit

sebagai usaha pakan ternak.

2) Expressed interest, minat yang diekspresikan melalui verbal yang

menunjukkan apakah seseorang itu menyukai dan tidak menyukai suatu

objek atau aktivitas. Pada aspek ini, yang diukur adalah kesadaran dan

keinginan kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai

usaha pakan ternak.

b. Kelompoktani yang dikaji ditentukan dengan kriteria kelompoktani kelapa

sawit aktif yang berada di desa/kelurahan di Kecamatan Besitang yaitu

kelompoktani dari Desa Bukit Selamat dan Desa Halaban. Diambil dari tiga

pengurus inti (ketua, sekretaris dan bendahara) dari setiap kelompoktani serta

satu perwakilan anggota kelompoktani.

Page 39: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

23

c. Usaha pakan ternak yang dimaksudkan hanya merupakan suatu rekomendasi

ide/rancangan atau inovasi baru yang diberikan guna untuk menumbuhkan

minat kelompoktani dalam berwirausaha.

d. Faktor-Faktor yang mempengaruhi minat kelompoktani dalam pemanfaatan

pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak di Kecamatan Besitang

Kabupaten Langkat.

1) Faktor internal adalah karakteristik yang ada pada diri kelompoktani yang

mempengaruhi minat kelompoktani seperti pengalaman, luas lahan,

pendapatan dan keaktifan kelompok, meliputi :

a) Pengalaman adalah keadaan yang dialami oleh kelompoktani yang

pernah mengikuti sebuah kegiatan baik dalam skala besar atau skala

kecil. Kejadian tersebut baik yang pernah dialami maupun yang baru

saja terjadi. Indikator pengalaman yang dikaji adalah lamanya

kelompoktani dalam berusahatani kelapa sawit.

b) Luas lahan yang dimaksud adalah lahan yang dimiliki petani untuk

berusahatani. Dalam pengkajian ini, indikator luas lahan adalah lahan

yang digunakan untuk melakukan usaha budidaya kelapa sawit dan

banyaknya pelepah kelapa sawit di luasan lahan tersebut.

c) Pendapatan adalah jumlah uang atau penghasilan petani yang

tergabung dalam kelompoktani dari suatu kegiatan atau usaha baik

berbentuk barang atau jasa. Dalam pengkajian ini, indikator

pendapatan berupa besarnya pendapatan yang diperoleh dalam satu

bulan, jumlah produktivitas usahatani kelapa sawit.

d) Keaktifan kelompok, mempengaruhi minat kelompoktani dalam

melakukan usaha. Indikator yang dikaji adalah intensitas kelompok

dalam mengikuti setiap kegiatan baik dari pemerintah maupun

swadaya serta keterlibatan petani dalam kelompok.

2) Faktor Eksternal merupakan kekuatan-kekuatan yang ada di sekitar

masyarakat di lokasi pengkajian yang keberadaanya dapat mendorong atau

menghambat minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit

sebagai usaha pakan ternak meliputi sebagai berikut :

Page 40: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

24

a) Sarana dan Prasarana, ketersediaan sarana prasarana sangat

mempengaruhi minat kelompoktani dalam melakukan usaha, indikator

yang dikaji adalah ketersediaan sarana dan prasarana produksi.

b) Kebijakan Pemerintah, merupakan usaha yang dilakukan pemerintah

untuk mencapai tujuan tertentu. Salah satu tujuannya adalah

mensejahterakan petani dan mendukung upaya pengembangan

usahatani. Indikator yang dikaji adalah keterlibatan pemerintah dalam

kegiatan usahatani kelompok.

c) Pemasaran, adalah menjual dan mempromosikan pakan ternak dari

pelepah kelapa sawit. Indikator yang dikaji adalah ketersediaan pasar,

mitra/kerjasama pasar.

d) Biaya Produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh kelompoktani

dalam melakukan usaha kelompok. Indikatornya adalah biaya

pengeluaran dan ketersediaan dana.

e) Peran Penyuluh didefinisikan sebagai segala kegiatan yang dilakukan

oleh penyuluh dalam mendidik, membimbing, memfasilitasi dan

mendampingi kelompok dalam pengelolaan usahatani. Indikatornya

adalah peran penyuluh sebagai motivator, informan serta agen

penghubung dengan lembaga lain.

2. Pengukuran Variabel

Berdasarkan batasan operasional dari masing-masing variabel yang telah

diuraikan di atas maka selanjutnya masing-masing variabel tersebut akan

diuraikan sesuai dengan indikator dan kriteria yang telah ditetapkan, kemudian

dilakukan penyekoran dari kriteria-kriteria yang ada tersebut. Pengukuran variabel

dalam pengkajian ini menggunakan skala ordinal. Menurut Sugiyono (2017)

bahwa, skala ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan

kategori, tetapi juga menyatakan peringkat construct yang diukur. Ciri-ciri

penerapan skala ordinal adalah seperangkat objek atau sekelompok orang

diurutkan dari yang “paling atas” ke yang “paling bawah” dalam atribut tertentu.

Pengukuran variabel minat kelompoktani dijabarkan dalam Tabel 2 berikut ini.

Page 41: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

25

Tabel 2.Pengukuran Variabel Minat Kelompoktani dalam Pemanfaatan

Pelepah Kelapa Sawit Sebagai Usaha Pakan Ternak

Variabel Indikator Kriteria Penilaian Skor

Variabel (X) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelompoktani

1. Pengalaman Lamanya kelompoktani

dalam berusahatani

kelapa sawit

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

1

2

3

4

5

2. Luas Lahan a. Lahan yang digunakan

untuk melakukan usaha

budidaya kelapa sawit,

b. Banyaknya pelepah

kelapa sawit.

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

1

2

3

4

5

3. Pendapatan a. Besarnya pendapatan

yang diperoleh dalam

satu bulan,

b. Produktivitas usahatani

kelapa sawit,

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

1

2

3

4

5

4. Keaktifan

kelompok

a. Intensitas kelompok

dalam mengikuti setiap

kegiatan baik dari

pemerintah maupun

swadaya.

b. Keterlibatan petani

dalam kelompok

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

1

2

3

4

5

5. Sarana dan

Prasarana

Ketersediaan sarana dan

prasarana produksi

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

1

2

3

4

5

6. Kebijakan

Pemerintah

Keterlibatan pemerintah

dalam kegiatan usahatani

kelompok

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

1

2

3

4

5

7. Pemasaran a. Ketersediaan pasar,

b. Mitra/ kerjasama pasar

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tingg

1

2

3

4

5

Page 42: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

26

Lanjutan Tabel 2.

Variabel Indikator Kriteria Penilaian Skor

Variabel (X) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelompoktani

8. Biaya

Produksi

a. Banyaknya biaya yang

dikeluarkan dalam

usahatani,

b. Ketersediaan dana

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

1

2

3

4

5

9. Peran

Penyuluh

a. Peran penyuluh sebagai

motivator,

b. Peran penyuluh sebagai

informan,

c. Peran penyuluh sebagai

agen penghubung

dengan lembaga lain

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

1

2

3

4

5

Variabel (Y) Minat Kelompoktani

10. Minat a. Tested Interest

b. Expressed Interest

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

1

2

3

4

5

Sumber : Identifikasi Wilayah di Kecamatan Besitang, 2019

C. Pelaksanaan Pengkajian

1. Prosedur Pelaksanaan

a. Tahapan Pelaksanaan

Adapun prosedur pelaksanan pengkajian ini adalah sebagai berikut :

1) Melakukan Identifikasi Potensi Wilayah (IPW) untuk mencari

permasalahan yang akan dikaji.

2) Menetapkan judul pengkajian sesuai dengan permasalahan yang ada.

3) Melakukan penyusunan proposal pengkajian dan seminar proposal.

4) Melaksanakan pengkajian dengan kuesioner terhadap sampel yang

ditarik.

5) Melakukan analisis data hasil pengkajian dengan menggunakan metode

regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS 24.

6) Penyusunan laporan hasil pengkajian yang disertai dengan seminar hasil

pengkajian.

Page 43: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

27

b. Jenis Pengkajian

Jenis pengkajian adalah menggunakan pengkajian survei yaitu teknik

pengkajian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpul data. Pengkajian survei adalah pengkajian yang

dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan kepada

responden baik sebelum maupun setelah dilakukan penyuluhan pertanian.

Menurut Sujarweni (2014), metode ini digunakan untuk meneliti gejala dari suatu

kelompok atau perilaku individu dan penggalian data melalui kuesioner dan

wawancara.

Metode yang digunakan dalam pengkajian ini adalah metode pengkajian

deskriptif kuantitatif. Metode pengkajian deskriptif adalah suatu metode atau cara

menganalisis data dan menguraikan data-data pengkajian yang ada dan dikaitkan

dengan teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan guna menarik

kesimpulan. Dalam arti sempit pengkajian deskriptif diartikan sebagai pengkajian

yang menunjukan gambaran, uraian atau rincian tentang gejala atau objek yang

diteliti. Tetapi dalam artian luas, pengkajian deskriptif juga lebih jauh

mengambarkan hubungan dan keterkaitan antar gejala atau variabel (Mardikanto,

T, 2012). Dalam hal ini pengkajian dilakukan untuk melihat minat kelompoktani

dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak di

Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara.

Sugiyono (2017) mengemukakan bahwa, metode penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat pasiotisme,

metode deskriptif juga suatu penelitian yang memusatkan diri pada masalah-

masalah yang aktual. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang memusatkan

pada pengumpulan data-data kuantitatif yang berupa angka-angka untuk

kemudian dianalisis dengan menggunakan alat-alat analisis kuantitatif, digunakan

untuk penelitian populasi atau sampel tertentu, yang teknik pengambilan sampel

pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Page 44: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

28

2. Pengumpulan Data

a. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2017), teknik pengambilan data merupakan langkah

yang paling strategis dalam pengkajian, karena tujuan utama dari pengkajian

adalah mendapatkan data, tanpa mengetahui teknik pengambilan data, maka

peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang

ditetapkan. Terdapat dua hal yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian,

yaitu, kualitas instrumen dan kualitas pengumpulan data.

Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas

instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara yang

digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji

validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan

reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam

pengumpulan data.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai

sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan

pada setiing alamiah (natural setting), pada labolatorium dengan metode

eksperimen, pada suatu seminar, diskusi dan lain-lain. Selanjutnya bila dilihat dari

teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan

cara observasi (pengamatan), wawancara (interview), dan dokumentasi.

Teknik pengumpulan data pada pengkajian ini adalah dengan menggunakan

metode :

1) Observasi, yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan

pengamatan langsung dengan objek yang akan dikaji sehingga diperoleh

gambaran yang jelas mengenai minat kelompoktani dalam pemanfaatan

pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak.

2) Wawancara, yaitu tanya jawab secara langsung maupun tidak langsung yang

dilakukan pengkaji dengan responden menggunakan alat bantu kuesioner

yang telah disiapkan, sehingga didapatkan data tentang identitas responden,

faktor-faktor yang mempengaruhi minat kelompoktani dalam pemanfaatan

pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak.

Page 45: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

29

3) Dokumentasi, teknik ini dilakukan melalui teknik pencatatan data yang

diperlukan baik dari responden, pustaka maupun dari instansi terkait yang ada

hubungannya dengan pengkajian ini.

b. Sumber Data

Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat berasal dari

sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data dan sumber sekunder

merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul

data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Data yang dikumpulkan

dalam pelaksanaan pengkajian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuisoner

atau juga dari hasil wawancara pengkaji dengan narasumber, sedangkan data

sekunder adalah data yang didapatkan dari catatan, buku, laporan pemerintah dan

data sekunder ini tidak perlu diolah lagi.

c. Populasi dan Sampel

1) Populasi

Menurut pendapat Sugiyono (2017) bahwa, populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulan. Populasi adalah jumlah keseluruhan unit-unit analisis

sedangkan yang dimaksud dengan unit analisis adalah objek penelitian beberapa

orang atau beberapa industri, kota, negara, wilayah, daerah dan sebagainya

(Bailey, 2017). Populasi itu misalnya penduduk diwilayah tertentu, jumlah

pegawai pada organiasi tertentu, jumlah guru atau murid di sekolah tertentu.

Sujarweni (2014) berpendapat bahwa, populasi adalah keseluruhan jumlah yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti.

Kesembilan desa/kelurahan yang ada, terdapat 119 kelompoktani. Populasi

yang digunakan dalam pengkajian ini diambil secara purposive (sengaja) dengan

kriteria kelompoktani kelapa sawit aktif yang berada di desa/kelurahan di

Page 46: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

30

Kecamatan Besitang. Diambil dari tiga pengurus inti dari setiap kelompoktani

serta satu perwakilan anggota kelompoktani.

Pemilihan kelompoktani kelapa sawit aktif dijadikan sebagai kriteria dengan

pertimbangan agar lebih intensif dalam melakukan pengkajian karena masih

terdapat kelompoktani yang tidak hanya berusahatani kelapa sawit serta kurang

aktif dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penetapan tiga pengurus inti dan

satu perwakilan anggota kelompoktani dianggap sudah dapat mewakili seluruh

anggota kelompoktani. Karena pada dasarnya pengurus adalah motor penggerek

dari suatu kegiatan baik yang hendak maupun yang telah dilaksanakan

kelompoktani. Sedangkan perwakilan anggota dianggap sudah mewakili minat

anggota lainnya.

Berdasarkan kriteria tersebut terpilih dua desa yang dijadikan populasi yaitu

Desa Bukit Selamat dan Desa Halaban dengan kelompoktani populasi sebanyak

20 kelompoktani. Daftar nama kelompoktani populasi akan disajikan pada Tabel 3

berikut ini.

Tabel 3. Nama Kelompoktani Populasi

No. Desa/Kelurahan Kelompoktani Populasi

1. Bukit Selamat Dosroha

Harapan

Ingin Jaya

Karya Nyata

Maju Jaya

Nauli

Seiya

Sejalan

Sekata

Sepakat

Serasi

Subur

Suka Maju

2. Halaban Bina Tani

Mulia

Sabar

Sinar Bahagia

Tani Sabar

Jumlah 20

Sumber : Programa Kecamatan Besitang, 2019

Page 47: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

31

2) Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2017). Sampel adalah bagian dari populasi, dimana

karakteristik dan sifatnya tiada berbeda dengan karakteristik dan sifat populasi.

Jadi sampel adalah bagian dari populasi yang sifat-sifatnya harus mencerminkan

sifat-sifat populasi secara utuh. Untuk menjaga agar sifat-sifat sampel benar-benar

dapat mencerminkan populasi, maka dalam penentuan sampel (teknik sampling)

harus digunakan secara teliti.

Penentuan sampel pada pengkajian ini dilakukan dengan menggunakan

metode sampel jenuh. Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel

bilamana semua anggota populasi diambil sebagai anggota sampel. Pada beberapa

referensi sampel jenuh disebut pula dengan sensus, artinya semua populasi

dianggap sebagai sampel. Sampel jenuh digunakan apabila jumlah populasi

sedikit (Efendi, S. dan Tukiran, 2014).

Berhubung karena jumlah kelompoktani populasi sedikit, maka jumlah

kelompoktani sampel yang akan ditarik tetap sebanyak 20 kelompoktani dengan

masing-masing kelompoktani diambil sampel 3 orang pengurus inti dan satu

perwakilan anggota kelompoktani. Jadi jumlah sampel sebanyak 80 orang dengan

perincian dapat dilihat Tabel 4 berikut :

Tabel 4. Data Jumlah Kelompoktani Populasi dan Sampel pada Pengkajian

di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat

No. Desa/Kelurahan

Jumlah

Kelompoktani

Populasi

Kelompoktani

Sampel

Sampel

(Orang)

1. Bukit Selamat 14 14 14x4 = 56

2. Halaban 6 6 6 x 4 = 24

Jumlah 20 20 80

Sumber : Programa Kecamatan Besitang, 2019

3. Analisis Data

a. Uji Instrumen

Instrumen pengkajian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik.

Instrumen yang digunakan peneliti sebagai alat pengumpul data adalah lembar

kuesioner atau angket. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan

Page 48: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

32

untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2017).

Secara umum, kita dapat menguji instrumen yang telah disusun, yaitu

menguji keandalan dan validitas pengukuran. Tentunya dalam penyusunan sebuah

kuesioner harus benar-benar dapat menggambarkan tujuan dari penelitian tersebut

(valid) dan juga dapat konsisten bila pertanyaan tersebut dijawab dalam waktu

yang berbeda. Data yang diperoleh harus mencapai derajat akurasi yang

signifikan, maka validitas dan reliabilitasnya perlu diuji terlebih dahulu sebelum

disebarkan kepada petani, pengujian ini hanya dilakukam kepada responden diluar

petani sampel yang memiliki karakteristik sama dengan petani sampel. Hal ini

dilakukan untuk melihat tingkat ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

melakukan fungsinya.

1) Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen (Hartono, 2015). Menurut Sugiyono (2017), validitas

merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan

daya yang dapat dilaporkan peneliti.

Uji validitas sebenarnya untuk melihat kelayakan butiran-butiran pertanyaan

dalam kuesioner tersebut dapat mendefinisikan suatu variabel (Noor, 2011). Suatu

instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi dan sebaliknya bila tingkat

validitasnya rendah maka instrumen tersebut kurang valid. Uji validitas instrumen

dilakukan dengan menggunakan program SPSS 24.

Secara umum, jenis validitas yang digunakan dalam penelitian sosial dan

ekonomi adalah validitas konstruksi. Pilihan pada jenis validitas ini didasarkan

pada tiga pertimbangan, yaitu relatif mudah untuk dilakukan, tingkat keandalan

hasil uji dengan validitas jenis ini sangat baik dan variabel yang diukur biasanya

berasal dari konstruksi teori. Pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan

analisis faktor, yaitu mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan rumus

Pearson Produk Moment dengan persamaan sebagai berikut (Rianse, U. dan Abdi,

2008) :

= ( ) ( )( )

√* ( ) +* ( ) +

Page 49: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

33

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

N = Jumlah responden

X = Skor pertanyaan/pernyataan

Y = Skor total

X2 = Jumlah kuadrat skor item

Y2 = Jumlah kuadrat skor total

( Y)2

= Kuadrat jumlah skor total

( X)2 = Kuadrat jumlah skor pertanyaan/pernyataan

XY = Jumlah skor dikalikan skor total

Pada uji validitas, item pertanyaan/pernyataan dikatakan valid apabila rhitung

lebih besar dari rtabel dan sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka item

pertanyaan/pernyataan tidak valid. Berikut hasil uji validitas instrumen yang

dilakukan dengan menggunakan program SPSS24.

a) Hasil Pengujian Validitas Variabel Pengalaman

Berikut akan dijabarkan hasil uji validitas terhadap variabel pengalaman

yang akan disajikan pada Tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5. Hasil Pengujian Validitas Variabel Pengalaman

No. Pertanyaan/ Pernyataan rhitung >< rtabel Kategori

1. Pertanyaan/ Pernyataan 1 0,708** > 0,515 Valid

2. Pertanyaan/ Pernyataan 2 -0,227 < 0,404 Tidak Valid

3. Pertanyaan/ Pernyataan 3 0,432* > 0,404 Valid

4. Pertanyaan/ Pernyataan 4 0,659** > 0,515 Valid

5. Pertanyaan/ Pernyataan 5 0,772** > 0,515 Valid

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 5 menjelaskan bahwa dari dari 5 pertanyaan/pernyataan yang ada

untuk variabel pengalaman (X1), hasil uji validitas yang diperoleh yaitu sebanyak

4 pertanyaan/pernyataan dinyatakan valid dan 1 pertanyaan/pernyataan dinyatakan

tidak valid.

Page 50: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

34

b) Hasil Pengujian Validitas Variabel Luas Lahan

Berikut akan dijabarkan hasil uji validitas terhadap variabel luas lahan yang

akan disajikan pada Tabel 6 di bawah ini.

Tabel 6. Hasil Pengujian Validitas Variabel Luas Lahan

No. Pertanyaan/ Pernyataan r hitung >< r tabel Kategori

1. Pertanyaan/ Pernyataan 1 0,440* > 0,404 Valid

2. Pertanyaan/ Pernyataan 2 0,251 < 0,404 Tidak Valid

3. Pertanyaan/ Pernyataan 3 0,405* > 0,404 Valid

4. Pertanyaan/ Pernyataan 4 0,771** > 0,515 Valid

5. Pertanyaan/ Pernyataan 5 0,467** > 0,515 Valid

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 6 menjelaskan bahwa dari 5 pertanyaan/pernyataan yang ada untuk

variabel luas lahan (X2), hasil uji validitas yang diperoleh yaitu sebanyak 4

pertanyaan/pernyataan dinyatakan valid dan 1 pertanyaan/pernyataan dinyatakan

tidak valid.

c) Hasil Pengujian Validitas Variabel Pendapatan

Berikut akan dijabarkan hasil uji validitas terhadap variabel pendapatan yang

akan disajikan pada Tabel 7 di bawah ini.

Tabel 7. Hasil Pengujian Validitas Variabel Pendapatan

No. Pertanyaan/ Pernyataan rhitung >< rtabel Kategori

1. Pertanyaan/ Pernyataan 1 0,737** > 0,515 Valid

2. Pertanyaan/ Pernyataan 2 0,161 < 0,404 Tidak Valid

3. Pertanyaan/ Pernyataan 3 0,407* > 0,404 Valid

4. Pertanyaan/ Pernyataan 4 0,619** > 0,515 Valid

5. Pertanyaan/ Pernyataan 5 0,737** > 0,515 Valid

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 7 menjelaskan bahwa dari 5 pertanyaan/pernyataan yang ada untuk

variabel pendapatan (X3), hasil uji validitas yang diperoleh yaitu sebanyak 4

pertanyaan/pernyataan dinyatakan valid dan 1 pertanyaan/pernyataan dinyatakan

tidak valid.

Page 51: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

35

d) Hasil Pengujian Validitas Variabel Keaktifan Kelompok

Berikut akan dijabarkan hasil uji validitas terhadap variabel keaktifan

kelompok yang akan disajikan pada Tabel 8 di bawah ini.

Tabel 8. Hasil Pengujian Validitas Variabel Keaktifan Kelompok

No. Pertanyaan/ Pernyataan rhitung >< rtabel Kategori

1. Pertanyaan/ Pernyataan 1 0,584** > 0,515 Valid

2. Pertanyaan/ Pernyataan 2 0,437* > 0,404 Valid

3. Pertanyaan/ Pernyataan 3 0,140 < 0,404 Tidak Valid

4. Pertanyaan/ Pernyataan 4 0,344 < 0,404 Tidak Valid

5. Pertanyaan/ Pernyataan 5 0,623** > 0,515 Valid

6. Pertanyaan/ Pernyataan 6 0,716** > 0,515 Valid

7. Pertanyaan/ Pernyataan 7 0,247 < 0,404 Tidak Valid

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 8 menjelaskan bahwa dari 7 pertanyaan/pernyataan yang ada untuk

variabel keaktifan kelompok (X4), hasil uji validitas yang diperoleh yaitu

sebanyak 4 pertanyaan/pernyataan dinyatakan valid dan sebanyak 3

pertanyaan/pernyataan dinyatakan tidak valid.

e) Hasil Pengujian Validitas Variabel Sarana dan Prasarana

Berikut akan dijabarkan hasil uji validitas terhadap variabel sarana dan

prasarana yang akan disajikan pada Tabel 9 di bawah ini.

Tabel 9. Hasil Pengujian Validitas Variabel Sarana dan Prasarana

No. Pertanyaan/ Pernyataan r hitung >< r tabel Kategori

1. Pertanyaan/ Pernyataan 1 0,496* > 0,404 Valid

2. Pertanyaan/ Pernyataan 2 0,882** > 0,515 Valid

3. Pertanyaan/ Pernyataan 3 0,000 < 0,404 Tidak Valid

4. Pertanyaan/ Pernyataan 4 0,210 < 0,404 Tidak Valid

5. Pertanyaan/ Pernyataan 5 0,877** > 0,515 Valid

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 9 menjelaskan bahwa dari 5 pertanyaan/pernyataan yang ada untuk

variabel sarana dan prasarana (X5), hasil uji validitas yang diperoleh yaitu

sebanyak 3 pertanyaan/pernyataan dinyatakan valid dan sebanyak 2

pertanyaan/pernyataan dinyatakan tidak valid.

Page 52: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

36

f) Hasil Pengujian Validitas Variabel Kebijakan Pemerintah

Berikut akan dijabarkan hasil uji validitas terhadap variabel kebijakan

pemerintah yang akan disajikan pada Tabel 10 di bawah ini.

Tabel 10. Hasil Pengujian Validitas Variabel Kebijakan Pemerintah

No. Pertanyaan/ Pernyataan r hitung >< r tabel Kategori

1. Pertanyaan/ Pernyataan 1 0,760** > 0,515 Valid

2. Pertanyaan/ Pernyataan 2 0,818** > 0,515 Valid

3. Pertanyaan/ Pernyataan 3 0,524** > 0,515 Valid

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 10 menjelaskan bahwa dari 3 pertanyaan/pernyataan yang ada untuk

variabel kebijakan pemerintah (X6), hasil uji validitas yang diperoleh yaitu

sebanyak 3 pertanyaan/pernyataan dinyatakan valid sehingga seluruh

pertanyaan/pernyataan layak dijadikan sebagai alat ukur.

g) Hasil Pengujian Validitas Variabel Pemasaran

Berikut akan dijabarkan hasil uji validitas terhadap variabel kebijakan

pemerintah yang akan disajikan pada Tabel 11 di bawah ini.

Tabel 11. Hasil Pengujian Validitas Variabel Pemasaran

No. Pertanyaan/ Pernyataan r hitung >< r tabel Kategori

1. Pertanyaan/ Pernyataan 1 0,421* > 0,404 Valid

2. Pertanyaan/ Pernyataan 2 0,572** > 0,515 Valid

3. Pertanyaan/ Pernyataan 3 0,424* > 0,404 Valid

4. Pertanyaan/ Pernyataan 4 0,413* > 0,404 Valid

5. Pertanyaan/ Pernyataan 5 0,700** > 0,515 Valid

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 11 menjelaskan bahwa dari 5 pertanyaan/pernyataan yang ada untuk

variabel pemasaran (X7), hasil uji validitas yang diperoleh yaitu sebanyak 5

pertanyaan/pernyataan dinyatakan valid sehingga seluruh pertanyaan/pernyataan

layak dijadikan sebagai alat ukur.

Page 53: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

37

h) Hasil Pengujian Validitas Variabel Biaya Produksi

Berikut akan dijabarkan hasil uji validitas terhadap variabel biaya produksi

yang akan disajikan pada Tabel 12 di bawah ini.

Tabel 12. Hasil Pengujian Validitas Variabel Biaya Produksi

No. Pertanyaan/ Pernyataan r hitung >< r tabel Kategori

1. Pertanyaan/ Pernyataan 1 0,454* > 0,404 Valid

2. Pertanyaan/ Pernyataan 2 0,873** > 0,515 Valid

3. Pertanyaan/ Pernyataan 3 0,975** > 0,515 Valid

4. Pertanyaan/ Pernyataan 4 0,704** > 0,515 Valid

5. Pertanyaan/ Pernyataan 5 0,637** > 0,515 Valid

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 12 menjelaskan bahwa dari 5 pertanyaan/pernyataan yang ada untuk

variabel biaya produksi (X8), hasil uji validitas yang diperoleh yaitu sebanyak 5

pertanyaan/pernyataan dinyatakan valid sehingga seluruh pertanyaan/pernyataan

layak dijadikan sebagai alat ukur.

i) Hasil Pengujian Validitas Variabel Peran Penyuluh

Berikut akan dijabarkan hasil uji validitas terhadap variabel peran penyuluh

yang akan disajikan pada Tabel 13 di bawah ini.

Tabel 13. Hasil Pengujian Validitas Variabel Peran Penyuluh

No. Pertanyaan/ Pernyataan r hitung >< r tabel Kategori

1. Pertanyaan/ Pernyataan 1 0,508* > 0,404 Valid

2. Pertanyaan/ Pernyataan 2 0,633** > 0,515 Valid

3. Pertanyaan/ Pernyataan 3 0,390 < 0,404 Tidak Valid

4. Pertanyaan/ Pernyataan 4 0,581** > 0,515 Valid

5. Pertanyaan/ Pernyataan 5 0,491* > 0,404 Valid

6. Pertanyaan/ Pernyataan 6 0,322 < 0,404 Tidak Valid

7. Pertanyaan/ Pernyataan 7 0,317 < 0,404 Tidak Valid

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 13 menjelaskan bahwa dari 7 pertanyaan/pernyataan yang ada untuk

variabel peran penyuluh (X9), hasil uji validitas yang diperoleh yaitu sebanyak 4

pertanyaan/pernyataan dinyatakan valid dan sebanyak 3 pertanyaan/pernyataan

dinyatakan tidak valid.

Page 54: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

38

j) Hasil Pengujian Validitas Variabel Dependent Y

Berikut akan dijabarkan hasil uji validitas terhadap variabel dependen Y

(minat) yang akan disajikan pada Tabel 14 di bawah ini.

Tabel 14. Hasil Pengujian Validitas Variabel Y

No. Pertanyaan/ Pernyataan r hitung >< r tabel Kategori

1. Pertanyaan/ Pernyataan 1 0,664** > 0,515 Valid

2. Pertanyaan/ Pernyataan 2 0,555** > 0,515 Valid

3. Pertanyaan/ Pernyataan 3 0,475* > 0,404 Valid

4. Pertanyaan/ Pernyataan 4 0,611** > 0,515 Valid

5. Pertanyaan/ Pernyataan 5 0,345 < 0,404 Tidak Valid

6. Pertanyaan/ Pernyataan 6 0,611** > 0,515 Valid

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 14 menjelaskan bahwa dari 6 pertanyaan/pernyataan yang ada untuk

variabel minat (Y), hasil uji validitas yang diperoleh yaitu sebanyak 5

pertanyaan/pernyataan dinyatakan valid dan 1 pertanyaan/pernyataan dinyatakan

tidak valid.

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil uji validitas yaitu dari 53 item

pertanyaan/pernyataan, sebanyak 41 item dinyatakan valid dan dapat digunakan

sebagai alat ukur pengujian, sedangkan 12 item dinyatakan tidak valid sehingga

tidak dapat digunakan sebagai alat ukur (dibuang).

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas mengacu pada instrumen yang dianggap dapat dipercaya untuk

digunakan sabagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendesius mengarahkan responden untuk

memilih jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya (reliabel) akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya pula. Jika datanya benar dan dapat

dipercaya sesuai dengan kenyataannya, maka meskipun pengambilan data

dilakukan berulang kali hasilnya tetap sama. Dengan demikian instrumen yang

realiabel dapat diandalkan sebagai instrumen penelitian (Hartono, 2015).

Instrumen yang digunakan untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan

datayang sama (Sugiyono, 2017).

Page 55: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

39

Secara umum, terdapat tujuh jenis metode untuk mengukur reliabilitas alat

pengukur, salah satunya adalah metode Alpha. Metode ini merupakan suatu

metode untuk mencari reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran (Rianse, U.

dan Abdi, 2008). Variabel dikatakan realiabel apabila nilai Alpha Cronbach lebih

besar dari 0,6. Pengujian dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach yang

diinterpretasikan sebagai korelasi dari skala yang diamati dengan semua

kemungkinan pengukuran skala lain yang mengukur hal yang sama dan

menggunakan butiran peryataan yang sama. Rumus Alpha Cronbach yaitu :

r =(

) (

)

Keterangan :

r = Koefisien Reliabilitas

n = Banyaknya Butir Item

∑s

= Jumlah Varian Skor dari tiap Item

S

= Varian Total

Jika nilai Alpha > 0,60 disebut reliabel. Sebaliknya jika nilai Alpha <0,60

disebut tidak reliabel (Priyatno, D, 2014). Alat untuk melakukan uji reliabilitas

dilakukan dengan menggunakan program SPSS 18.

Berikut hasil uji reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan menggunakan

program SPSS18.

Tabel 15. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner

No. Variabel

Nilai

Cronbach’s

Alpha

Nilai

Minimum Keterangan

1. Pengalaman (X1) 0,691 0,600 Reliable

2. Luas Lahan (X2) 0,652 0,600 Reliable

3. Pendapatan (X3) 0,698 0,600 Reliable

4. Keaktifan Kelompok (X4) 0,674 0,600 Reliable

5. Sarana dan Prasarana (X5) 0,690 0,600 Reliable

6. Kebijakan Pemerintah (X6) 0,762 0,600 Reliable

7. Pemasaran (X7) 0,668 0,600 Reliable

8. Biaya Produksi (X8) 0,793 0,600 Reliable

9. Peran Penyuluh (X9) 0,649 0,600 Reliable

10. Minat (Y) 0,693 0,600 Reliable

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Page 56: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

40

Tabel 15 menjelaskan bahwa pengujian reliabilitas pada variabel X

dinyatakan reliabel dimana nilai cronbach’s alpha yang diperoleh lebih besar dari

pada nilai minimum (alpha kritis) yaitu 0,600. Sehingga seluruh item X yang diuji

dinyatakan layak untuk diujikan kepada sampel dalam penelitian. Selain itu,

variabel Y juga dinyatakan reliabel karena memiliki nilai cronbach’s alpha di atas

0,600 sehingga dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data pengkajian.

b. Uji Normalitas Residual

Normalitas data merupakan syarat pokok yang harus dipenuhi dalam

analisis parametrik. Normalitas data merupakan hal penting karena dengan data

yang terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi.

Uji normalitas residual digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang

dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Hasil uji

normalitas dapat dilihat pada output hasil regresi berupa grafik. Yaitu melihat

penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik normal.

Metode yang digunakan adalah metode grafik, yaitu dengan melihat

penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of regression

standardized (Priyatno, D, 2014). Berikut grafik data berdistribusi normal dapat

dilihat pada Gambar 2 berikut ini.

Gambar 2.Grafik Uji Normal P-Plot

Page 57: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

41

Gambar 2 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar disekitar garis dan

mengikuti garis diagonal maka dapat diartikan bahwa data telah terdistribusi

secara normal. Hasil pengujian dengan menggunakan P-Plot tersebut dapat

disimpulkan memenuhi asumsi normalitas karena titik-titik menyebar disekitar

garis diagonal. Hasil kurva ini diperoleh berdasarkan data yang diolah dalam

program SPSS 24. Untuk lebih jelasnya, uji normalitas juga dapat diuji pada tabel

one-sample kolmogorof-smirnov test yang akan disajikan pada Tabel 16 berikut

ini.

Tabel 16. One-Sample Kolmogorof-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 80

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,82390922

Most Extreme

Differences

Absolute ,147

Positive ,147

Negative -,124

Kolmogorov-Smirnov Z 1,316

Asymp. Sig. (2-tailed) ,063

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Berdasarkan Tabel 16 terlihat bahwa perolehan nilai signifikansi pada tabel

kolmogorof 0,063 dimana jika nilai signifikansi >0,05 maka data terdistribusi

normal. Apabila nilai signifikansi <0,05 maka data tidak terdistribusi dengan

normal.

c. Uji Multikolineritas

Gejala multikolineritas adalah gejala korelasi antara variabel independen.

Multikolineritas dapat dideteksi pada model regresi apabila pada variabel terdapat

variasi bebas yang saling berkorelasi kuat satu sama lain. Salah satu cara untuk

mendeteksi gejala multikolineritas adalah dengan melihat nilai tolerance value

atau Variance Inflation Factor (VIF) dengan kriteria keputusan : (1) Apabila

tolerance value> 0,1 dan VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak ada gejala

multikolineritas antar variable independen. (2) Apabila tolerance value < 0,1 dan

Page 58: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

42

VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi gejala multikolineritas antar

variable independen. Berikut akan dijabarkan hasil pengujian multikolineritas

dengan menggunakan program SPSS 24 pada Tabel 17.

Tabel 17. Hasil Uji Multikolineritas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Constant)

X1 ,575 1,739

X2 ,496 2,016

X3 ,634 1,577

X4 ,604 1,654

X5 ,664 1,507

X6 ,516 1,937

X7 ,676 1,480

X8 ,632 1,583

X9 ,586 1,707

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 17 menjelaskan dari hasil pengujian multikolineritas diperoleh

kesimpulan yaitu tidak ditemukannya gejala multikolineritas dari data yang

diperoleh. Hal ini dilihat dari nilai tolerance yang diperoleh keseluruhan variabel

di atas 0,1 (sesuai ketentuan) dan nilai VIF di bawah 10 (sesuai ketentuan) yang

menandakan bahwa data yang diolah bebas dari multikolineritas. Keadaan ini

menandakan bahwa variabel-variabel independen tidak saling berhubungan

(berkorelasi) dan dinyatakan orthogonal serta memenuhi kriteria asumsi klasik.

Hasil uji yang diperoleh dari data sudah dianggap memenuhi standar yaitu antara

variabel independen tidak boleh terdapat korelasi (hubungan) satu dengan yang

lainnya karena dapat merusak hasil olah data statistik.

d. Uji Hipotesis

1) Uji Hipotesis I

Untuk mengetahui tingkat minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah

kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak, diuji dari kuesioner yang diisi oleh

responden menggunakan skala likert. Digunakan rumus sebagai berikut

(Sugiyono, 2017) :

Page 59: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

43

dengan kriteria sebagai berikut :

Sangat Rendah = 0-20%

Rendah = 21-40%

Sedang = 41-60%

Tinggi = 61-80%

Sangat Tinggi = 81-100%

Dapat digambarkan dengan garis kontinum pada gambar 3. sebagai berikut.

Sangat

Rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat

Tinggi

0 20 40 60 80 100

Gambar 3. Garis Kontinum Tingkat Minat Kelompoktani

2) Uji Hipotesis II

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat kelompoktani

dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak digunakan

model analisis regresi berganda dengan formulasi matematis (Panurat, SM, 2014)

sebagai berikut :

Y1 = α + β1.X1 + β2.X2+ β3.X3+ β4.X4 + β5.X5 + β6.X6+ β7.X7+ β8.X8+β9.X9+µ

Keterangan :

Y1 = Minat kelompoktani

α = Konstanta

β1,2..9 = Koefisien Regresi (1,2,....,9)

X1 = Variabel Pengalaman

X2 = Variabel Luas Lahan

X3 = Variabel Pendapatan

X4 = Variabel Keaktifan Kelompok

X5 = Variabel Sarana dan Prasarana

X6 = Variabel Kebijakan Pemerintah

X7 = Variabel Pemasaran

X8 = Variabel Biaya Produksi

X9 = Variabel Peran Penyuluh

µ = Kesalahan atau error

Page 60: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

44

Untuk menguji hipotesis pengaruh secara bersama-sama, digunakan uji F

dan uji Stimultan dengan formulasi sebagai berikut (Sugiyono, 2017) :

Fhitung = R2/ k

(1-R2)/ (n-k-1)

Dimana :

R = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel independen

N = Jumlah anggota sampel

Kriteria pengujian adalah :

a. Jika Fhitung ≥ Ftabel : maka H0 ditolak yang berarti ada pengaruh faktor

pengalaman, luas lahan, pendapatan, keaktifan kelompok, sarana dan

prasarana, kebijakan pemerintah, pemasaran, biaya produksi dan peran

penyuluh terhadap pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan

ternak di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat.

b. Jika Fhitung< Ftabel : maka H0 diterima yang berarti tidak ada pengaruh faktor

pengalaman, luas lahan, pendapatan, keaktifan kelompok, sarana dan

prasarana, kebijakan pemerintah, pemasaran, biaya produksi dan peran

penyuluh terhadap pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan

ternak di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat.

Untuk menguji pengaruh variabel independen (X) secara individual/ parsial

terhadap dependen (Y) digunakan uji t dengan rumus (Sugiyono, 2017) :

thitung= bi

Se(bi)

Dimana :

bi = Koefisien regresi ke-1, dengan derajat bebas n-k-l

Se(bi) = Akar varians (bi)

Hipotesis yang diuji :

a. H0 : bi = 0 : Artinya faktor (pengalaman, luas lahan, pendapatan, keaktifan

kelompok, sarana dan prasarana, kebijakan pemerintah, pemasaran, biaya

produksi dan peran penyuluh) tidak berpengaruh nyata terhadap pemanfaatan

pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak di Kecamatan Besitang

Kabupaten Langkat.

Page 61: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

45

b. H0 : bi ≠ 0 : Artinya faktor (pengalaman, luas lahan, pendapatan, keaktifan

kelompok, sarana dan prasarana, kebijakan pemerintah, pemasaran, biaya

produksi dan peran penyuluh) berpengaruh nyata terhadap pemanfaatan

pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak di Kecamatan Besitang

Kabupaten Langkat.

Kriteria pengujian adalah :

a. Jika thitung ≥ ttabel : maka H0 ditolak yang berarti faktor (pengalaman, luas

lahan, pendapatan, keaktifan kelompok, sarana dan prasarana, kebijakan

pemerintah, pemasaran, biaya produksi dan peran penyuluh) berpengaruh

nyata terhadap pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak

di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat.

b. Jika thitung< ttabel : maka H0 diterima yang berarti faktor (pengalaman, luas

lahan, pendapatan, keaktifan kelompok, sarana dan prasarana, kebijakan

pemerintah, pemasaran, biaya produksi dan peran penyuluh) tidak

berpengaruh nyata terhadap pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha

pakan ternak di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat.

Page 62: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

46

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Wilayah Pengkajian

Lokasi pengkajian Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Kecamatan Besitang

Kabupaten Langkat. Kecamatan Besitang mempunyai luas wilayah 72.135 Ha

(721,35 Km2) dengan ketinggian ±2-600 mdpl. Kecamatan ini terdiri dari 3

kelurahan dan 6 desa (Programa Kecamatan Besitang, 2019). Berikut peta profil

Kecamatan Besitang dapat dilihat pada gambar 4di bawah ini (Badan Pusat

Statistik Kecamatan Besitang, 2018).

Gambar 4. Peta Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat

Berdasarkan peta wilayah di atas dapat dilihat bahwa Kecamatan Besitang

berbatasan dengan berbagai wilayah disekitarnya. Berikut batas wilayah geografis

Kecamatan Besitang :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kejuruan Muda (NAD)

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sei Lepan/ Kecamatan Padang

Tualang

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Brandan Barat

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pulau Tiga (NAD)

Page 63: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

47

1. Kependudukan

Penduduk yang ada di Kecamatan Besitang tersebar dibeberapa desa dan

kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Besitang. Menurut data yang diperoleh

dari Programa Kecamatan Besitang Tahun 2019, Kecamatan Besitang memiliki

jumlah penduduk sebanyak 58.601 orang. Jumlah penduduk Kecamatan Besitang

tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 18 berikut ini yang dikategorikan berdasarkan

kelompok umur.

Tabel 18. Daftar Jumlah Penduduk Kecamatan Besitang Tahun 2019

No. Kelompok Umur Jumlah (Orang)

1. 0-14 Tahun 31.159

2. 15-19 Tahun 7.469

3. 20-54 Tahun 17.703

4. > 55 Tahun 2.270

Jumlah 58.601

Sumber : Programa Kecamatan Besitang, 2019

Tabel 18 menunjukkan bahwa sebanyak 31.159 orang berada pada

kelompok umur 0-14 tahun, 7.469 orang berada pada kelompok umur 15-19

tahun, sebanyak 17.703 berada pada kelompok umur 20-54 tahun sedangkan pada

umur >55 tahun sebanyak 2.270 orang.

2. Jenis Pekerjaan

Pekerjaan yang digeluti masyarakat di Kecamatan Besitang terdiri dari

berbagai jenis mata pencaharian yang akan dijabarkan pada Tabel 19 berikut ini.

Tabel 19. Daftar Bidang Pekerjaan Masyarakat di Kecamatan Besitang

No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah (Orang)

1. Pertanian/Perikanan

a. Pemilik penggarap

b. Pemlik tidak penggarap

c. Penggarap

d. Nelayan

7.469

3.140

2.193

16.357

2. Pedagang 1.556

3. PNS/TNI/POLRI 650

4. Bertukang 1.424

5. Pengrajin 81

6. Dll. 102

Jumlah 32.972

Sumber : Programa Kecamatan Besitang, 2019

Page 64: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

48

Tabel 19 menjelaskan bahwa 7.954 orang sebagai pemilik penggarap, 3.140

orang sebagai pemilik tidak penggarap, 2.193 orang sebagai penggarap dan

16.357 orang adalah sebagai nelayan, 1.556 orang bermata pencaharian sebagai

pedagang, 650 orang bekerja sebagai PNS/TNI/POLRI, sebanyak 1.424 orang

bekerja sebagai buruh bangunan, 81 orang bekerja sebagai pengrajin dan 102

orang bekerja dibidang lain.

3. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang ditempuh

masyarakat ketika pengkajian ini dilakukan. Berikut tingkat pendidikan

masyarakat yang ada di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat akan dijabarkan

pada Tabel 20 berikut ini.

Tabel 20. Tingkat Pendidikan Formal Masyarakat di Kecamatan Besitang

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang)

1. Belum Sekolah 20.981

2. SD 17.060

3. SLTP 8.171

4. SLTA 5.155

5. Perguruan Tinggi 314

Jumlah 32.972

Sumber : Programa Kecamatan Besitang, 2019

Tabel 20 menjelaskan bahwa pendidikan masyarakat yang ada di

Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat dimulai dari belum sekolah hingga

tingkat perguruan tinggi. Perinciannya adalah pada kategori belum sekolah jumlah

masyarakat yang berada ditingkat ini sebanyak 20.981 orang, pada tingkat SD

jumlah masyarakat sebanyak 17.060 orang, pada tingkat SLTP sebanyak 8171

orang, pada tingkat SLTA sebanyak 5.155 serta pada tingkat perguruan tinggi

sebanyak 314 orang.

4. Potensi Pemanfaatan Lahan Perkebunan

Pemanfaatan lahan adalah penggunaan lahan-lahan yang tersedia untuk

kegiatan usahatani pertanian. Kecamatan Besitang mempunyai potensi untuk

sektor tanaman perkebunan. Data luas lahan perkebunan dilihat dalam beberapa

kategori komoditi yang dibudidayakan dan jenis pemanfaatannya. Berikut

Page 65: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

49

keadaan pemanfaatan lahan tanaman perkebunan di Kecamatan Besitang disajikan

pada Tabel 21 berikut ini :

Tabel 21. Daftar potensi Tanaman Perkebunan Tahun 2019

No. Jenis Tanaman Luas (Ha)

1. Aren 10

2. Kelapa Hibrida 87

3. Karet 2.646

4. Cengkeh -

5. Kelapa Dalam 65

6. Kemiri 21

7. Kelapa Sawit 7.481

8. Kakao 219

9. Merica 10

Jumlah 10.539

Sumber : Programa Kecamatan Besitang, 2019

Tabel 21 menunjukkan bahwa komoditas yang ada di Kecamatan Besitang

adalah aren, kelapa hibrida, karet, kelapa dalam, kemiri, kelapa sawit, kakao dan

merica. Komoditas kelapa sawit adalah tanaman yang paling banyak ditanam oleh

petani dan mendominasi dari komoditas perkebunan lainnya seluas 7.481 Ha.

5. Potensi Peternakan

Peternakan menjadi potensi besar di wilayah Kecamatan Besitang. Jumlah

ternak di Kecamatan Besitang untuk ternak ruminansia mencapai 26.081 ekor

sedangkan ternak unggas sebanyak 49.743 ekor. Berikut rincian jumlah populasi

ternak yang ada di Kecamatan Besitang akan disajikan pada Tabel 22 berikut ini :

Tabel 22. Daftar Potensi Peternakan

No. Jenis Ternak Jumlah (Ekor) Keterangan

1. Ternak Besar

Jumlah Ternak :

26.081 ekor

- Kerbau 4

- Sapi 7.440

2. Ternak Kecil

- Kambing 11.118

- Domba 6.251

- Babi 1.268

3. Ternak Unggas

Jumlah Ternak :

49.743 ekor

- Ayam Buras 24.198

- Itik 13.341

- Angsa 193

- Ayam Ras 12,001

Sumber : Programa Kecamatan Besitang, 2019

Page 66: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

50

Tabel 22 menunjukkan bahwa populasi ternak sapi yang ada di Kecamatan

Besitang mencapai 7.440 ekor, ternak kerbau 4 ekor, ternak kecil lainnya seperti

kambing mencapat 11.118 ekor, domba sebanyak 6.251, dan babi sebanyak 1.268.

Selain itu juga ternak unggas mencapai 49.743 ekor.

6. Data Kelembagaan

Kecamatan Besitang terdapat 6 desa dan 3 kelurahan yang merupakan

wilayah binaan penyuluh pertanian lapangan. Dari jumlah penyuluh pertanian

lapangan yang dimiliki, dibentuk 119 kelompoktani, 9 gapoktan dan 2 Kelompok

Wanita Tani (KWT). Dengan klasifikasi 59 kelompoktani kelas pemula, 27

kelompoktani kelas lanjut, 22 kelompoktani kelas madya dan 11 kelompoktani

kelas utama. Berikut daftar kelas kelompoktani di Kecamatan Besitang disajikan

pada Tabel 23 berikut ini :

Tabel 23. Daftar Kelas Kelompoktani Kecamatan Besitang

No. Desa/

Kelurahan

Jumlah

Kelompoktani Pemula Lanjut Madya Utama

1. Bukit Mas 16 9 6 1 -

2. Sekoci 12 - 3 3 6

3. PIR ADB 25 21 4 - -

4. Halaban 13 6 3 2 2

5. Bukit

Selamat 15 6 3 5 1

6. Suka Jaya 6 2 2 2 -

7. Bukit Kubu 10 3 1 5 1

8. Pekan

Besitang 16 9 5 2 -

9. Kampung

Lama 6 3 - 2 1

Jumlah 119 59 27 22 11

Sumber :Data Programa Kecamatan Besitang, 2019

Tabel 23 menjelaskan bahwa setiap desa/kelurahan yang ada di Kecamatan

Besitang telah memiliki kelembagaan petani, diharapkan dengan adanya

kelembagaan tersebut dapat meningkatkan pendapatan petani. Kelompoktani yang

telah dibentuk harus berjalan sesuai dengan fungsinya, sehingga mampu

mengembangkan agribisnis dan kelembagaan petani yang kuat dan mandiri.

Page 67: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

51

7. Data Gapoktan

Gabungan Kelompoktani (Gapoktan) adalah kumpulan beberapa

kelompoktani aktif dalam satu desa yang bergabung dan bekerja sama untuk

meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. Kecamatan Besitang memiliki 9

Gapoktan yang tersebar diseluruh wilayah desa dan kelurahan. Berikut daftar

gapoktan yang ada di Kecamatan Besitang akan disajikan pada Tabel 24 berikut

ini:

Tabel 24. Daftar Nama Gapoktan di Kecamatan Besitang

No. Nama Gapoktan Alamat

1. Sejahtera Halaban

2. Makmur Bukit Kubu

3. Subur Bukit Selamat

4. Suka Damai Sekoci

5. Harapan Kita Pekan Besitang

6. Tani Bersama Kampung Lama

7. Maju Jaya Suka Jaya

8. Sepakat Bukit Mas

9. Insan Cita Mandiri PIR ADB

Sumber : Programa Kecamatan Besitang, 2019

Tabel 24 menjelaskan bahwa terdapat 9 gapoktan di setiap desa/kelurahan

yang ada di Kecamatan Besitang. Dari tabel juga terlihat bahwa gapoktan

sejahtera berada di Desa Halaban, gapoktan makmur terletak di Kelurahan Bukit

Kubu, gapoktan subur berada di Desa Bukit Selamat, gapoktan suka damai ada di

Desa Sekoci, gapoktan harapan kita terletak di Kelurahan Pekan Besitang,

gapoktan tani bersama berada di Kelurahan Kampung Lama, gapoktan maju jaya

ada di Desa Suka Jaya, gapoktan sepakat ada di Desa Bukit Mas dan gapoktan

insan cita mandiri berada di wilayah Desa PIR ADB. Keseluruhan gapoktan yang

ada di Kecamatan Besitang berada di bawah naungan Balai Penyuluhan Pertanian

(BPP) Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat dan dibina oleh Penyuluh

Pertanian Lapang (PPL) setempat.

Page 68: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

52

B. Hasil

1. Karakteristik Responden

a. Umur Responden

Menurut Mardikanto (2009), seseorang dikatakan produktif jika berusia 20-

59 tahun. Sedangkan tidak produktif berusia 0-19 tahun dan di atas 60 tahun.

Berdasarkan hasil wawancara maupun data yang diisi melalui kuesioner penelitian

yang dilakukan terhadap 20 kelompoktani sampel dikalikan 4 per kelompoktani

menjadi 80 responden, maka tingkat umur responden dapat dilihat pada Tabel 25

berikut ini.

Tabel 25. Umur Responden Penelitian

Umur Jumlah (Orang) Persentase (%)

28-34 8 10,00

35-41 13 16,25

42-48 22 27,5

49-55 18 22,5

56-62 12 15

63-69 5 6,25

70-76 2 2,5

Jumlah 80 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 25 memperlihatkan bahwa dari 80 responden penelitian, sebanyak 73

responden dengan persentase 91,25% termasuk ke dalam kategori umur produktif

dengan rincian 28-34 tahun sebanyak 8 orang dengan persentase 10%, 35-41

tahun sebanyak 13 orang dengan persentase 16,25%, 42-48 tahun sebanyak 22

orang dengan persentase 27,5%, 49-55 tahun sebanyak 18 orang dengan

persentase 22,5%, dan 56-62 tahun sebanyak 12 orang dengan persentase 15%.

Sedangkan untuk umur tidak produktif sebanyak 7 orang dengan persentase

8,75% dengan rincian umur 63-69 tahun sebanyak 5 orang dengan persentase

6,25% serta 70-76 tahun sebanyak 2 orang dengan persentase 2,25%.

Page 69: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

53

b. Jenis Kelamin

Berikut jenis kelamin responden penelitian akan disajikan pada Tabel 26

berikut ini.

Tabel 26. Jenis Kelamin Responden Penelitian

Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)

Laki-Laki 78 97,5

Perempuan 2 2,5

Jumlah 80 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 25 memperlihatkan bahwa 97,5% responden memiliki jenis kelamin

laki-laki yaitu sebanyak 78 orang dan sisanya 2,5% memiliki jenis kelamin

perempuan sebanyak 2 orang.

c. Tingkat Pendidikan

Hasil pengujian kuesioner berdasarkan tingkat pendidikan akan disajikan

pada Tabel 27 berikut ini.

Tabel 27. Tingkat Pendidikan Formal Responden Penelitian

Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)

SD 17 21,25

SMP 25 31,25

SMA 36 45

D3/S1/Sederajat 2 2,5

Jumlah 80 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 27 menjelaskan bahwa tingkat pendidikan responden yang paling

tinggi adalah SMA berjumlah 36 orang dengan persentase 45%, menyusul SMP

sebanyak 25 orang dengan persentase 31,25%, kemudian SD sebanyak 17 orang

dengan persentase 21,25% dan S1 berjumlah 2 orang dengan persentase 2,5%.

Page 70: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

54

d. Luas Lahan Kelompoktani

Luas lahan kelompoktani berdasarkan hasil pengujian kuesioner akan

disajikan pada Tabel 28 berikut ini.

Tabel 28. Luas Lahan Kelompoktani Responden

Luas Lahan kelompok Jumlah (Poktan) Persentase (%)

19-31 Ha 3 15

32-44 Ha 11 55

45-57 Ha 5 25

58-70 Ha 0 0

71-83 Ha 1 5

Jumlah 20 100

Sumber :Analisis Data Primer, 2019

Tabel 28 menjelaskan bahwa terdapat 11 kelompoktani yang memiliki luas

lahan kelompok antara 32-44 Ha dengan persentase 55%, menyusul 5 kelompok

yang memiliki luas lahan antara 45-57 Ha dengan persentase 25%, lalu 3

kelompok dengan luas lahan antara 19-31 Ha dengan persentase 15% serta 1

kelompok yang memiliki luas lahan antara 71-83 Ha dengan persentase sebanyak

5%. Rata-rata luas lahan per orang anggota kelompoktani sekitar 1,5 Ha.

e. Pengalaman Berkelompoktani

Lamanya responden bergabung dalam kelompok akan disajikan pada Tabel

29 berikut ini.

Tabel 29. Pengalaman Responden dalam Berkelompoktani

Pengalaman (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

3-8 10 12,5

9-14 23 28,75

15-20 33 41,25

21-26 8 10

27-32 3 3,75

33-38 2 2,5

39-44 1 1,25

Jumlah 80 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 29 menunjukkan bahwa sebanyak 33 responden memiliki pengalaman

antara 15-20 tahun dalam berkelompok dengan persentase 41,25%, selanjutnya 23

responden memiliki pengalaman berkelompok antara 9-14 tahun dengan

Page 71: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

55

persentase 28,75%, 10 responden memiliki pengalaman antara 3-8 tahun dengan

persentase 12,5%, 8 responden memiliki pengalaman antara 21-26 tahun dengan

persentase 10%, 3 responden memiliki pengalaman berkelompok antara 27-32

tahun dengan persentase 3,75%, 2 responden memiliki pengalaman antara 33-38

tahun dengan persentase 2,5% dan 1 responden memiliki pengalaman

berkelompok 39-44 tahun dengan persentase sebanyak 1,25%.

2. Distribusi Variabel Hasil Pengkajian

a. Pengalaman

Berikut distribusi pengalaman kelompoktani responden yang mempengaruhi

minat kelompoktani di Kecamatan Besitang akan disajikan pada Tabel 30 berkut

ini.

Tabel 30. Distribusi Pengalaman Kelompok Responden

No. Kriteria Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. < 1 tahun 0 0

2. 1 s/d 5 tahun 0 0

3. 6 s/d 10 tahun 4 5

4. 11 s/d 15 tahun 53 66,25

5. > 15 tahun 23 28,75

Jumlah 80 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 30 memperlihatkan bahwa sebanyak 4 responden (5%) memiliki

pengalaman dengan rentang 6-10 tahun. Sebanyak 53 responden (66,25%)

berpengalaman dalam berusahatani sebanyak 11-15 tahun serta 23 responden

(28,75%) memiliki pengalaman dalam berusahatani lebih dari 15 tahun. Kondisi

dilapangan menyebutkan bahwa pengalaman responden dengan rentang 6-10

tahun ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan/pernyataan yang diberikan melalui

kuesioner, pengalaman yang sudah mencapai 11-15 tahun cenderung menyetujui

semua pertanyaan/pernyataan serta responden yang memiliki pengalaman >15

tahun sangat setuju dengan pertanyaan/pernyataan yang dibagikan.

Page 72: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

56

b. Luas Lahan

Berikut distribusi luas lahan responden yang mempengaruhi minat

kelompoktani di Kecamatan Besitang akan disajikan pada Tabel 31.

Tabel 31. Distribusi Luas Lahan Responden

No. Kriteria Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. Sangat Tidak Setuju 0 0

2. Tidak Setuju 0 0

3. Ragu-Ragu 48 60

4. Setuju 32 40

5. Sangat Setuju 0 0

Jumlah 80 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 31 menunjukkan bahwa kecenderungan jawaban responden perihal

variabel luas lahan sawit kelompoktani berada pada kategori ragu-ragu. Artinya,

mereka kurang setuju dengan pertanyaan/pernyataan yang dibagikan.

Perinciannya adalah sebanyak 48 responden (60%) menjawab ragu-ragu.

Sedangkan 32 responden (40%) berada di kategori setuju yang artinya bahwa

mereka merasa cocok dengan pertanyaan/pernyataan yang diberikan.

c. Pendapatan

Berikut distribusi pendapatan responden yang mempengaruhi minat

kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan

ternak akan disajikan pada Tabel 32 ini.

Tabel 32. Distribusi Pendapatan Responden

No. Kriteria Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. ≤ 1 juta 0 0

2. 1,1 s/d 2 juta 0 0

3. 2,1 s/d 3 juta 0 0

4. 3,1 s/d 4 juta 80 100

5. ≥ 4,1 juta 0 0

Jumlah 80 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 32 memperlihatkan bahwa seluruh responden memiliki pendapatan

berkisar 3,1 s/d 4 juta per bulan. Sehingga disimpulkan bahwa sebanyak 80

responden dengan persentase maksimal (100%) memperoleh pendapatan yang

Page 73: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

57

besar dalam berusahatani kelapa sawit dan menyetujui pertanyaan/pernyataan

yang diberikan melalui kuesioner yang dibagikan.

d. Keaktifan Kelompok

Berikut distribusi pengaruh keaktifan kelompok terhadap minat

kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan

ternak akan disajikan pada Tabel 33.

Tabel 33. Distribusi Keaktifan Kelompok

No. Kriteria Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. Tidak pernah 0 0

2. Satu kali setahun 0 0

3. Dua kali setahun 16 20

4. Tiga kali setahun 64 80

5. > Tiga kali setahun 0 0

Jumlah 80 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 33 menjelaskan 16 responden dengan persentase 20% menganggap

bahwa intensitas pertemuan antar kelompoknya dilaksanakan dua kali setahun dan

tergolong ragu-ragudalam menjawab pertanyaan/pernyataan yang diberikan.

Selain itu terdapat sebanyak 64 responden dengan persentase 80% menyatakan

bahwa intensitas pertemuan antar kelompoknya dilaksanakan tiga kali setahun dan

menyetujui segala pertanyaan/pernyataan yang dibagikan.

e. Sarana dan Prasarana

Berikut distribusi sarana dan prasarana terhadap minat kelompoktani dalam

pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak akan disajikan pada

Tabel 34.

Tabel 34. Distribusi Sarana dan Prasarana

No. Kriteria Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. Sangat Tidak Setuju 0 0

2. Tidak setuju 0 0

3. Ragu-Ragu 0 0

4. Setuju 75 93,75

5. Sangat Setuju 5 6,25

Jumlah 80 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Page 74: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

58

Tabel 34 menjelaskan bahwa 75 responden dengan persentase 93,75%

setuju dengan pertanyaan/pernyataan yang diberikan perihal ketersediaan sarana

dan prasarana. Selain itu sebanyak 6,25% dimana 5 petani sangat menyetujui

dengan pertanyaan/pernyataan yang diberikan. Berdasarkan kondisi dilapangan,

mereka merasa setuju karena pada hakikatnya sarana dan prasarana memang

sangat dibutuhkan dalam memulai usaha. Tetapi ketersediaan sarana dan

prasarana belum tentu mempengaruhi minat kelompoktani karena pada dasarnya

mereka lebih memilih pengolahan secara manual.

f. Kebijakan Pemerintah

Berikut distribusi pengaruh kebijakan pemerintah terhadap minat

kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan

ternak akan disajikan pada Tabel 35.

Tabel 35. Distribusi Kebijakan Pemerintah

No. Kriteria Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. Sangat Tidak Terlibat 0 0

2. Tidak Terlibat 0 0

3. Kurang Terlibat 2 2,5

4. Terlibat 78 97,5

5. Sangat Terlibat 0 0

Jumlah 80 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 35 menggambarkan ada 2 responden dengan persentase 2,5%

beranggapan bahwa pemerintah kurang terlibat dalam kegiatan usahatani dan

tergolong dalam kategori ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan/pernyataan yang

diberikan. Selain itu sebanyak 78 responden dengan persentase 97,5%

menganggap bahwa pemerintah terlibat dalam usahatani kelapa sawit mereka

sehingga pertanyaan/pernyataan yang dijawab tergolong setuju. Fakta dilapangan,

keterlibatan tersebut hanya pada kegiatan usahatani sehingga belum tentu dapat

mempengaruhi minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit

sebagai usaha pakan ternak.

Page 75: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

59

g. Pemasaran

Berikut distribusi pemasaran terhadap minat kelompoktani dalam

pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak akan disajikan pada

Tabel 36.

Tabel 36. Distribusi Pemasaran

No. Kriteria Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. Sangat Tidak Setuju 0 0

2. Tidak setuju 0 0

3. Ragu-Ragu 0 0

4. Setuju 80 100

5. Sangat Setuju 0 0

Jumlah 80 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 36 menjelaskan bahwa seluruh responden menjawab setuju atas

pertanyaan/pernyataan perihal pemasaran. Hal ini tampak dari persentase dari 80

responden yang mencapai nilai 100%. Berdasarkan keadaan dilapangan,

pemasaran menurut mereka adalah hal penting yang harus diperhatikan, meskipun

demikian mereka juga tidak menyayangkan untuk dikonsumsi oleh ternak pribadi.

Sehingga variabel pemasaran belum tentu mempengaruhi minat kelompoktani

dalam melakukan pengolahan pelepah sebagai usaha pakan ternak.

h. Biaya Produksi

Berikut distribusi biaya produksi terhadap minat kelompoktani dalam

pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak akan disajikan pada

Tabel 37.

Tabel 37. Distribusi Biaya Produksi

No. Kriteria Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. ≤ 500 rb/tahun 0 0

2. 501 rb s/d 1 jt/tahun 0 0

3. 1,1 s/d 1,5 jt /tahun 49 61,25

4. 1,6 s/d 2 jt /tahun 31 38,75

5. ≥ 2,1 jt / tahun 0 0

Jumlah 80 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 37 dijelaskan bahwa sebanyak 49 responden dengan persentase

61,25% beranggapan bahwa biaya produksi yang dikeluarkan sebesar 1,1 s/d 1,5

Page 76: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

60

juta/tahun dan tergolong ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan/pernyataan yang

diberikan. Namun, sebanyak 31 responden dengan persentase 38,75%

menganggap bahwa biaya produksi yang dikeluarkan untuk usahatani berkisar

1,6-2 juta/tahun dan tergolong menyetujui segala pertanyaan/pernyataan yang ada.

Keadaan dilapangan menjelaskan bahwa responden beranggapan bahwa biaya

produksi pengolahan pakan ternak tidak terlalu mahal untuk standar kelompoktani

dibandingkan dengan biaya produksi yang mereka keluarkan untuk kegiatan

usahataninya sehingga variabel biaya produksi belum tentu mempengaruhi minat

kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan

ternak.

i. Peran Penyuluh

Berikut distribusi peran penyuluh terhadap minat kelompoktani dalam

pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak akan disajikan pada

Tabel 38.

Tabel 38. Distribusi Peran Penyuluh

No. Kriteria Frekuensi (Orang) Persentase (%)

1. Sangat Tidak Berperan 0 0

2. Tidak Berperan 0 0

3. Kurang Berperan 0 0

4. Berperan 66 82,5

5. Sangat Berperan 14 17,5

Jumlah 80 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 38 menunjukkan sebanyak 66 responden dengan persentase 82,5%

merasa bahwa penyuluh selama ini berperan dalam kegiatan usahatani kelompok

dan menyetujui segala pernyataan yang diberikan. Selanjutnya 14 responden

dengan persentase 17,5% merasa bahwa penyuluh sangat berperan dalam kegiatan

usahatani dan sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan. Kondisi

dilapangan menggambarkan bahwa responden merasa setuju dengan pernyataan

yang ada karena pada hakikatnya penyuluh memang berperan dari segi fungsinya

sebagai penyuluh dan membantu kelompok jika ada bantuan pemerintah. Akan

tetapi, intensitas penyuluh berkunjung dilapangan dan terlibat dalam kegiatan

Page 77: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

61

usaha pakan ternak sangat minim serta materi pemanfaatan pelepah pun hanya

sekali diberikan pada saat penyuluhan.

3. Tingkat Minat Kelompoktani dalam Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit

(Elaeis guineensis Jacq.) sebagai Usaha Pakan Ternak

Mengetahui minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit

sebagai usaha pakan ternak dapat digunakan persentase yang diperoleh dengan

rumus sebagai berikut :

Secara kontinum, minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa

sawit sebagai usaha pakan ternak dapat dilihat pada Gambar 10 berikut ini.

Sangat

Rendah Rendah Sedang

Tinggi Sangat

Tinggi

0 20 40 60 70 80 100

Gambar 5. Garis Kontinum Tingkat Minat Kelompoktani

Gambar 5 memperlihatkan bahwa minat kelompoktani dalam pemanfaatan

pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak di Kecamatan Besitang berada

pada posisi tinggi yang berarti bahwa kelompoktani mau melakukan pemanfaatan

pelepah kelapa sawit sebagai usaha ternak. Berikut tabulasi hasil pengkajian

tentang variabel minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit

sebagai usaha pakan ternak akan disajikan pada Tabel 39 di bawah ini.

Tabel 39. Tingkat Minat Kelompoktani dalam Pemanfaatan Pelepah Kelapa

Sawit sebagai Usaha Pakan Ternak di Kecamatan Besitang

No. Variabel Y Skor yang

Diperoleh

Skor

Maksimum

Tingkat

Perspektif

(%)

Kriteria

1. Minat

Kelompoktani 1400 2000 70 Tinggi

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Page 78: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

62

Keterangan dalam Tabel 39 menunjukkan bahwa kriteria minat

kelompoktani tergolong tinggi dengan skor yang diperoleh 1700 dan skor

maksimum 2000 dengan perspektif 70%. Hal ini didukung oleh hasil distribusi

responden yang akan ditampilkan pada Tabel 40 berikut ini.

Tabel 40. Distribusi Variabel Dependen

No. Kriteria Frekuensi (Orang) Persentase (%)

1. Sangat Tidak Setuju 0 0

2. Tidak Setuju 0 0

3. Ragu-Ragu 1 1,25

4. Setuju 77 96,25

5. Sangat Setuju 2 2,5

Jumlah 80 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 40 menjelaskan bahwa 1 responden dengan persentase 1,25% ragu-

ragu dalam menjawab pertanyaan/pernyataan yang diberikan. Sebanyak 77

responden dengan persentase 96,25% menyetujui semua pertanyaan/pernyataan

yang ada, sedangkan 2 responden dengan persentase 2,5% sangat setuju terhadap

pernyataan yang diberikan. Dalam hal ini, kecenderungan responden yang

menjawab setuju menunjukkan bahwa minat kelompoktani dalam pemanfaatan

pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak tinggi karena mereka ingin

menambah pendapatan dan meningkatkan taraf perekonomian keluarga.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Minat Kelompoktani dalam

Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit sebagai Usaha Pakan Ternak

Berikut hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat kelompoktani

yang diolah menggunakan program SPSS 24akan disajikan pada Tabel 41 berikut.

Tabel 41. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kelompoktani

No. Variabel Koef.Regresi thitung ttabel Sig. Ket.

Constanta 6,166 1,263 1,990 0,211

1. Pengalaman -0,037 -0,488 1,990 0,627 Tidak

Berpengaruh

2. Luas Lahan -0,113 -1,245 1,990 0,217 Tidak

Berpengaruh

3. Pendapatan 0,983 8,165 1,990 0,000 Berpengaruh

4. Keaktifan

Kelompok 0,204 2,000 1,990 0,049 Berpengaruh

Page 79: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

63

Lanjutan Tabel 41.

No. Variabel Koef.Regresi thitung ttabel Sig. Ket.

Constanta 6,166 1,263 1,990 0,211

5. Sarana dan

Prasarana 0,290 1,040 1,990 0,302

Tidak

Berpengaruh

6. Kebijakan

Pemerintah -0,168 -0,911 1,990 0,365

Tidak

Berpengaruh

7. Pemasaran 0,137 1,306 1,990 0,196 Tidak

Berpengaruh

8. Biaya

Produksi -0,035 -0,521 1,990 0,604

Tidak

Berpengaruh

9. Peran

Penyuluh -0,396 -3,443 1,990 0,001 Berpengaruh

Nilai R : 0,771

R square :0594

Fhitung : 11,367

Ftabel : 2,000

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Tabel 41 menunjukkan bahwa nilai R square sebesar 0,594. Maka nilai

koefisien determinasi yang diperoleh adalah 59,4%. Hal ini berarti bahwa variabel

X1 (Pengalaman), X2 (Luas Lahan), X3 (Pendapatan), X4 (Keaktifan Kelompok),

X5 (Sarana dan Prasarana), X6 (Kebijakan Pemerintah), X7 (Pemasaran), X8

(Biaya Produksi) dan X9 (Peran Penyuluh) memiliki kontribusi sebesar 59,4%

terhadap variabel Y (Minat Kelompoktani) dan 40,6% dipengaruhi oleh faktor-

faktor lain diluar variabel X yang diteliti. Dalam hal ini semakin besar nilai

Rsquare yang diperoleh maka kontribusi variabel X terhadap variabel Y semakin

besar (berpengaruh). Selain itu, niai R adalah simbol koefisien korelasi yaitu

sebesar 0,771 yang menyatakan bahwa hubungan antara variabel X dan Y

tergolong kuat.

Tabel 41 juga terdapat koefisien regresi variabel X yang menunjukkan

penurunan dan peningkatan variabel Y berdasarkan variabel X dan keseluruhan

nilai-nilai tersebut akan dimasukkan ke dalam persamaan regresi linier berganda

(Priyatno, D., 2012). Adapun persamaan regresi tersebut adalah :

Y= α + β1.X1 + β2.X2+ β3.X3+ β4.X4 + β5.X5 + β6.X6+ β7.X7+ β8.X8+β9.X9+µ

Y = 6,166 - 0,037X1 - 0,113X2 + 0,983X3 + 0,204X4 + 0,290X5 - 0,168X6 +

0,137X7 - 0,035X8 - 0,396X9

Page 80: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

64

Persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

a. Konstanta bernilai positif yaitu sebesar 6,166 dapat diartikan kontribusi

variabel X memberikan dampak positif terhadap minat kelompoktani dalam

pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak. Apabila semua

variabel nilainya konstan, maka nilai minat sebesar 6,166.

b. Koefisien regresi variabel pengalaman (X1) sebesar -0,037, berarti apabila

variabel pengalaman mengalami peningkatan sebesar 1 satuan, maka minat

kelompoktani mengalami penurunan sebesar 0,037 dan sebaliknya. Dengan

ketentuan bahwa variabel lainnya dalam kajian adalah konstan. Koefisien

bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara pengalaman dengan

minat kelompoktani, sehingga semakin meningkat pengalaman maka semakin

menurun tingkat minat kelompoktani.

c. Koefisien regresi variabel luas lahan (X2) sebesar -0,113, berarti apabila

variabel luas lahan mengalami peningkatan sebesar 1 satuan, maka minat

kelompoktani mengalami penurunan sebesar 0,113 dan sebaliknya. Dengan

ketentuan bahwa variabel lainnya dalam kajian adalah konstan. Koefisien

bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara luas lahan dengan minat

kelompoktani, sehingga semakin luas lahan sawit maka semakin menurun

tingkat minat kelompoktani.

d. Koefisien regresi variabel pendapatan (X3) sebesar 0,983, berarti apabila

variabel pendapatan mengalami peningkatan sebesar 1 satuan, maka minat

kelompoktani juga mengalami peningkatan sebesar 0,983 dan sebaliknya.

Dengan ketentuan bahwa variabel lainnya dalam kajian adalah konstan.

Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara pendapatan

dengan minat kelompktani, sehingga semakin meningkat pendapatan maka

semakin meningkat pula minat kelompoktani.

e. Koefisien regresi variabel keaktifan kelompok (X4) sebesar 0,204, berarti

apabila variabel keaktifan kelompok mengalami peningkatan sebesar 1 satuan,

maka variabel minat kelompoktani juga mengalami peningkatan sebesar 0,204

dan sebaliknya. Dengan ketentuan bahwa variabel lainnya dalam kajian adalah

konstan. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara

Page 81: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

65

keaktifan kelompok dengan minat kelompktani, sehingga semakin meningkat

keaktifan kelompok maka semakin meningkat pula minat kelompoktani.

f. Koefisien regresi variabel sarana dan prasarana (X5) sebesar 0,290, berarti

apabila variabel sarana dan prasarana mengalami peningkatan sebesar 1 satuan,

maka minat kelompoktani juga mengalami peningkatan sebesar 0,290 dan

sebaliknya. Dengan ketentuan bahwa variabel lainnya dalam kajian adalah

konstan. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara

sarana dan prasarana dengan minat kelompktani, sehingga semakin meningkat

sarana dan prasarana maka semakin meningkat pula minat kelompoktani.

g. Koefisien regresi variabel kebijakan pemerintah (X6) sebesar -0,168, berarti

apabila variabel kebijakan pemerintah mengalami peningkatan sebesar 1

satuan, maka minat kelompoktani mengalami penurunan sebesar 0,168 dan

sebaliknya. Dengan ketentuan bahwa variabel lainnya dalam kajian adalah

konstan. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara

kebijakan pemerintah dengan minat kelompoktani, sehingga semakin

meningkat kebijakan pemerintah maka semakin menurun tingkat minat

kelompoktani.

h. Koefisien regresi variabel pemasaran (X7) sebesar 0,137, berarti apabila

variabel pemasaran mengalami peningkatan sebesar 1 satuan, maka minat

kelompoktani juga mengalami peningkatan sebesar 0,137 dan sebaliknya.

Dengan ketentuan bahwa variabel lainnya dalam kajian adalah konstan.

Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara pemasaran

dengan minat kelompktani, sehingga semakin meningkat pemasaran maka

semakin meningkat pula minat kelompoktani.

i. Koefisien regresi variabel biaya produksi (X8) sebesar -0,035, berarti apabila

variabel biaya produksi mengalami peningkatan sebesar 1 satuan, maka minat

kelompoktani mengalami penurunan sebesar 0,035 dan sebaliknya. Dengan

ketentuan bahwa variabel lainnya dalam kajian adalah konstan. Koefisien

bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara biaya produksi dengan

minat kelompoktani, sehingga semakin meningkat biaya produksi maka

semakin menurun tingkat minat kelompoktani.

Page 82: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

66

j. Koefisien regresi variabel peran penyuluh (X9) sebesar -0,396, berarti apabila

variabel peran penyuluh mengalami peningkatan sebesar 1 satuan, maka minat

kelompoktani mengalami penurunan sebesar 0,396 dan sebaliknya. Dengan

ketentuan bahwa variabel lainnya dalam kajian adalah konstan. Koefisien

bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara peran penyuluh dengan

minat kelompoktani.

C. Pembahasan

1. Analisis Tingkat Minat Kelompoktani dalam Pemanfaatan Pelepah

Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) sebagai Usaha Pakan Ternak

Minat kelompoktani adalah kemauan dari kelompoktani dalam

memanfaatkan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak di Kecamatan

Besitang Kabupaten Langkat. Minat kelompoktani diukur menggunakan nilai

minat berdasarkan indikator tested interest dan manifest interest. Tested interest

berisikan pertanyaan/pernyataan mengenai pengetahuan dan pemahaman

kelompoktani tentang pentingnya pemanfaatan limbah sekaligus dapat menjadi

peluang usaha yang menjanjikan serta keterampilan terhadap suatu kegiatan atau

inovasi yang diberikan berupa pengelolaan pelepah kelapa sawit menjadi pakan

ternak. Manifest interest berisikan pertanyaan/pernyataan tentang ketertarikan

kelompoktani terhadap suatu kegiatan pengelolaan pelepah kelapa sawit sebagai

usaha pakan ternak. Berikut uraian indikatr minat yang menyebabkan minat

kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan

ternak tinggi.

a. Tested Interest

Indikator tested interest menggunakan pernyataan berisikan pernyataan

perihal pengetahuan dan pemahaman kelompoktani dalam hal pemanfaatan

pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak. Pada hasil kuesioner terlihat

bahwa kelompoktani sudah mengetahui dan memahami manfaat dari pelepah dan

keuntungan dijadikan sebagai usaha. Dengan kata lain, keberadaan pelepah dan

manfaatnya sebenarnya sudah disadari oleh kelompoktani akan tetapi belum ada

tindak lanjut dari pihak manapun.

Page 83: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

67

b. Manifest Interest

Indikator manifest interest menggunakan pernyataan berisikan ketertarikan

kelompoktani dalam melakukan suatu kegiatan usaha di bidang pertanian. Dengan

mengetahui manfaat dari pengolahan pelepah, kelompoktani merasa tertarik untuk

melakukan kegiatan usaha pengolahan. Ketertarikan tersebut didasarkan pada

tingkat pendapatan kelompoktani yang tinggi sehingga mudah dalam

mengeluarkan biaya produksi serta tingkat keaktifan kelompok yang tinggi. Selain

itu, keinginan dari kelompoktani untuk meningkatkan efisiensi usaha dan taraf

hidup keluarga.

Analisis tingkat minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa

sawit sebagai usaha pakan ternak menyimpulkan bahwa hipotesis pertama ditolak.

Pada hipotesis I, minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit

sebagai usaha pakan ternak tergolong rendah. Kondisi dilapangan, minat

kelompoktani yang didapat adalah sebesar 70% dengan kategori tinggi. Terlihat

dari ketertarikan responden terhadap usaha pengolahan, didukung dengan

pendapatan petani yang tinggi sehingga mereka lebih mudah dalam mengeluarkan

biaya produksi. Responden sangat antusias terhadap materi yang disampaikan

seiring dengan pengisian kuesioner. Mereka merasa setuju dengan pernyataan

bahwa dengan memanfaatkan pelepah kelapa sawit dapat menambah hasil

usahatani dan meningkatkan pendapatan kelompok. Responden juga setuju

terhadap pernyataan usaha pakan ternak adalah usaha yang menjanjikan dan

mereka berminat untuk melakukannya. Sehingga secara keseluruhan dinyatakan

bahwa kebanyakan responden memiliki minat tinggi untuk melakukan

pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak.

Sebelumnya penetapan hipotesis pertama tergolong rendah karena kondisi

kelompoktani di Kecamatan Besitang belum mengenal dan menyadari pentingnya

pengolahan limbah pelepah kelapa sawit. Setelah turun kelapangan, penyebaran

informasi perihal inovasi ini disampaikan secara perlahan-lahan seiring pengisian

kuesioner. Informasi yang diberikan adalah suatu inovasi baru bagi kebanyakan

kelompok dan menghasilkan minat tinggi.

Page 84: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

68

2. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Minat Kelompoktani

dalam Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit sebagai Usaha Pakan Ternak

Analisis regresi linier berganda merupakan analisis untuk mengukur

besarnya pengaruh antara dua atau lebih variabel terhadap satu variabel dependen

dan memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel independen.

Setelah sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik yang telah terpenuhi yaitu

residual terdistribusi normal dan tidak adanya multikolineritas sehingga regresi

linier dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Untuk melihat pengaruh

tersebut dapat dilakukan dengan dengan dua tahap pengujian, yaitu pengujian

secara simultan atau secara keseluruhan dan pengujian secara parsial antar

variabel yang berpengaruh. Pengujian yang dilakukan untuk melihat pengaruh

faktor internal dan faktor eksternal terhadap minat kelompoktani dilakukan

dengan menggunakan SPSS 24 dan didapatlah analisis lengkap yang selanjutnya

akan dijabarkan.

a. Pengaruh Simultan (Uji F)

Pengaruh simultan disebut juga hasil uji F bertujuan untuk mengetahui

apakah variabel X (pengalaman, luas lahan, pendapatan, keaktifan kelompok,

sarana dan prasarana, kebijakan pemerintah, pemasaran, biaya produksi, peran

penyuluh) secara bersama-sama mempengaruhi variabel Y (minat kelompoktani).

Tabel 40 memperlihatkan bahwa hasil uji F terhadap pada regresi linier

berganda sebesar 11,367 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan ketentuan

Fhitung (11,367) > Ftabel (2,000) dan probabilitas 0,000 atau lebih kecil dari 0,05

maka regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh antara

pengalaman, luas lahan, pendapatan, keaktifan kelompok, sarana dan prasarana,

kebijakan pemerintah, pemasaran, biaya produksi dan peran penyuluh dengan

minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan

ternak. Pengujian tersebut menyimpulkan bahwa secara bersama-sama ada

pengaruh signifikan antara variabel X tersebut dengan minat kelompoktani.

Pengkajian ini sejalan dengan teori Yuwono (2001) yang menyatakan

bahwa faktor yang mempengaruhi minat petani dalam kegiatan usahataninya yaitu

umur, pendidikan, pengalaman, keterampilan, skill, pendapatan, sarana dan

Page 85: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

69

prasarana pendukung, tenaga kerja, banyaknya anggota keluarga, PPL serta

dukungan pemerintah.

b. Pengaruh Parsial (Uji t)

Uji t biasa disebut dengan uji koefisien regresi secara parsial untuk

mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh atau tidak

terhadap variabel dependen (Priyatno, D, 2012). Pengaruh parsial (uji t) dilakukan

dengan membandingkan thitung dengan ttabel atau membandingkan nilai probabilitas

terhadap nilai tingkat kesahihan (α = 0,05).

Hasil pengkajian didapat bahwa varibel bebas yang termasuk dalam kajian

ini ada yang berpengaruh dan tidak berpengaruh berdasarkan pada perbandingan

nilai thitung dan ttabel. Secara parsial variabel pendapatan (X3), keaktifan kelompok

(X4) dan peran penyuluh (X9) berpengaruh signifikan terhadap minat

kelompokani. Sedangkan variabel pengalaman (X1), luas lahan (X2), Sarana dan

Prasarana (X5), Kebijakan Pemerintah (X6), Pemasaran (X7) dan Biaya Produksi

(X8). Berdasarkan hasil uji statistik maka secara parsial (uji t) variabel yang

mempengaruhi minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit

sebagai usaha pakan ternak.

1) Pengalaman (X1)

Hasil uji analisis statistik menunjukkan bagaimana pengaruh pengalaman

terhadap minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai

usaha pakan ternak. Dibuktikan dengan perbandingan nilai thitung dan ttabel dimana

thitung (-0,488) ≤ ttabel (1,990) atau nilai probabilitas (sig. 0,627) > α (0,05), dengan

demikian tidak ada pengaruh antara variabel pengalaman terhadap minat

kelompoktani dalam pemanfaatan limbah pelepah kelapa sawit sebagai usaha

pakan ternak.

Hasil pengkajian memperoleh data bahwa rata-rata pengalaman responden

dalam berusahatani berkisar 15-20 tahun. Hasil wawancara yang dilakukan

kepada responden menyimpulkan bahwa pengalaman yang dimiliki tidaklah

pengalaman dalam mengolah pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak

melainkan pengalaman dalam berusahatani kelapa sawit. Meskipun demikian,

lamanya pengalaman yang dimiliki kelompoktani tersebut ternyata tidak

Page 86: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

70

mempengaruhi tingginya minat kelompok dalam melakukan pemanfaatan

pelepah. Dalam pengolahan usaha pakan ternak, responden tidak peduli sudah

berapa lama melakukan kegiatan usahatani. Hal utama yang lebih diperhatikan

yaitu partisipasi dari seluruh anggota kelompok sebagai bagian dari penggerak

suatu usaha serta keaktifannya terlibat disegala kegiatan kelompok. Menurut

responden, teknis atau tata cara pengolahan pakan ternak tidak mesti diperoleh

dari pengalaman, bisa juga dari keaktifan kelompok dalam memanfaatkan

teknologi untuk mengakses informasi dari luar. Terbukti dari tingkat pendidikan

responden yang didominasi oleh tingkat SMA sehingga pola pikir dan daya

kreatifnya lebih tinggi dibandingkan mereka yang berpendidikan rendah. Sejalan

dengan pendapat Entjang dalam Asiah, M.D. (2009) mengemukakan bahwa

tingkat pendidikan dapat mempengaruhi pola berpikir seseorang. Apabila tingkat

pendidikan seseorang tinggi, maka cara berpikir seseorang lebih luas, hal ini

ditunjukkan oleh berbagai kegiatan yang dilakukan sehari-hari.

Keadaan ini didukung oleh pengkajian Muhammad, A., dkk. (2016) yang

menyatakan bahwa pengalaman tidak berpengaruh nyata terhadap minat petani

berusahatani padi karena pengalaman yang dimiliki untuk keseluruhan komoditi.

Sehingga timbul ketertarikan untuk berusahatani padi. Oleh sebab itu, ada

tidaknya pengalaman yang dimiliki oleh responden, minat petani dalam

berusahatani tetap tergolong tinggi.

2) Luas Lahan (X2)

Hasil uji analisis statistik menunjukkan pengaruh luas lahan terhadap minat

kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan

ternak. Dilihat dengan perbandingan nilai thitung dan ttabel dimana thitung (-1,245) ≤

ttabel (1,990) atau nilai probabilitas (sig. 0,217) > α (0,05), dengan demikian tidak

ada pengaruh antara variabel luas lahan terhadap minat kelompoktani dalam

pemanfaatan limbah pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak.

Rata-rata luas lahan kelompoktani berdasarkan data yang ada >30 Ha dan

tergolong luas. Luasnya lahan tidak menjadi alasan bagi kelompoktani memiliki

minat yang tinggi dalam pemanfaatan pelepah. Hal ini justru membuat petani

malas untuk merawat dan mengelola lahannya dengan baik. Ketika wawancara,

responden menyebutkan bahwa lahan yang luas juga belum tentu menghasilkan

Page 87: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

71

pelepah kelapa sawit yang banyak dimana pelepah kelapa sawit adalah bahan

baku utama pengolahan pakan ternak.

Lahan kelapa sawit secara keseluruhan belum mampu menghasilkan pelepah

yang baik karena perawatan yang kurang. Pelepah yang baik dapat dilihat dari

daunnya yang masih segar dan berwarna hijau. Kekurangan pelepah kelapa sawit

dapat diminimalisir dengan memanfaatkan keberadaan perkebunan swasta yang

berada disekeliling lahan kelompok. Menurut pendapat Suyoko (2008), lahan akan

dimanfaatkan pada penggunaan tertentu dan mempertimbangkan berbagai asumsi

masukan (input) yang diperlukan akan mampu memberikan hasil (output) sesuai

dengan yang diharapkan. Ada tidaknya lahan kelompok, pelepah kelapa sawit

akan tetap mudah didapat dan tidak menjadi permasalahan yang besar bagi

kelompoktani serta minat terhadap usaha pakan ternak tetap tinggi.

Hasil yang diperoleh didukung dengan pengkajian Muhammad, A., dkk.

(2016) yang menyatakan bahwa luas lahan tidak berpengaruh nyata terhadap

minat petani berusahatani padi karena ada tidaknya lahan, mereka tetap

berusahatani dengan cara menyewa ataupun menggarap lahan orang lain.

Sehingga minat mereka terhadap usahatani padi tetap tergolong tinggi.

3) Pendapatan (X3)

Hasil analisis data statistik menunjukkan bagaimana pengaruh pendapatan

terhadap minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai

usaha pakan ternak. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan nilai thitung dan ttabel

dimana thitung (8,165) ≥ ttabel (1,990) atau nilai probabilitas (sig. 0,000) < α (0,05),

dengan demikian ditemukan ada pengaruh signifikan antara variabel pendapatan

terhadap minat kelompoktani dalam pemanfaatan limbah pelepah kelapa sawit

sebagai usaha pakan ternak.

Hasil penelitian ini, terjadi pengaruh searah antara pendapatan dengan minat

kelompoktani yaitu semakin meningkat pendapatan maka akan semakin tinggi

minat kelompoktani. Suyanto (2008) berasumsi bahwa pendapatan adalah jumlah

dana yang diperoleh dari pemanfaatan faktor produksi yang dimiliki, yang dapat

mempengaruhi minat seseorang. Fakta dilapangan menggambarkan, kelompoktani

cenderung setuju akan suatu hal yang dapat menambah pendapatan dan

meningkatkan taraf hidup. Keadaan perekonomian petani di Kecamatan Besitang

Page 88: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

72

saat ini dikategorikan tinggi dengan penghasilan berkisar 2-3jt /bulan. Meskipun

demikian, mereka tetap bersemangat untuk melakukan hal baru guna peningkatan

taraf hidup keluarga. Menurut responden pengkajian pada wawancara yang

dilakukan, mereka lebih mudah dalam mengeluarkan biaya produksi karena

pendapatan yang diperoleh selama ini mampu menanggulanginya. Sekalipun

biaya yang dikeluarkan besar, pendapatan yang didapat nantinya akan lebih besar

lagi. Sejalan dengan pendapat Soeharjo dan Patong dalam Marza, A.R. (2018),

pendapatan adalah bentuk balas jasa dari pengorganisasian antara faktor produksi,

modal, lahan, tenaga kerja, dan jasa pengelola.

Seseorang yang memiliki pendapatan tinggi, cenderung lebih terbuka dalam

menerima inovasi yang diberikan karena ingin lebih dari kondisinya saat ini. Lain

hal jika seseorang dengan pendapatan rendah, akan malas untuk melakukan

inovasi karna maindset yang ada saat ini adalah apapun usaha yang dilakukan

akan merugikan usaha pokok mereka yaitu budidaya kelapa sawit. Selain itu akan

kesulitan dalam penyediaan biaya produksi pengolahan karena pendapatan pas-

pasan. Menurut Soekartawi (2006) petani yang berpenghasilan rendah lambat

untuk melakukan difusi inovasi, sebaliknya petani yang berpenghasilan tinggi

mampu untuk melakukan percobaan-percobaan dan perubahan. Kondisi inilah

yang membuat pendapatan berpengaruh terhadap minat kelompoktani dalam

pemanfaatan pelepah kelapa sawit.

Keadaan ini didukung dengan penelitian Oktaviani, L., dkk. (2017), dimana

faktor pendapatan merupakan faktor yang berpengaruh signifikan terhadap minat

petani dalam usahatani padi sawah karena pendapatan merupakan salah satu

alasan terbesar bagi petani dalam memilih untuk bekerja sebagai petani ataupun

tidak. Suatu usaha yang dijalankan, baik itu usaha di sektor pertanian maupun

dengan adanya minat pada diri seseorang.

Hal yang sama juga didukung oleh penelitian Panurat, S.M. (2014) yang

mengemukakan bahwa faktor pendapatan berpengaruh terhadap minat petani

dalam berusahatani padi sebab mereka tetap melakukan usahatani padi dan

enggan menggantinya dengan komoditi lain meskipun pendapatan diperoleh dari

usaha lain tinggi.

Page 89: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

73

4) Keaktifan Kelompok (X4)

Hasil analisis statistik menunjukkan bagaimana pengaruh keaktifan

kelompok terhadap minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit

sebagai usaha pakan ternak. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan nilai thitung

dan ttabel dimana thitung (2,000) ≥ ttabel (1,990) atau nilai probabilitas (sig. 0,049) < α

(0,05), dengan demikian ditemukan ada pengaruh signifikan antara variabel

keaktifan kelompok terhadap minat kelompoktani dalam pemanfaatan limbah

pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak.

Pengaruh keaktifan kelompok dinilai besar terhadap minat kelompoktani.

Pada kondisi dilapangan, kebanyakan kelompoktani menganggap bahwa semakin

aktif suatu kelompok maka akan semakin bersemangat untuk menerima segala

inovasi yang datang. Karena pada dasarnya, segala sesuatu yang dilakukan secara

bersama-sama akan memberikan hasil yang baik pula. Keaktifan suatu kelompok

membuat kelompok tersebut selalu bersikap terbuka terhadap lingkungan sekitar,

bersifat peduli kepada sesama anggota kelompok, menerima segala infomasi yang

diberikan, serta prinsip mengambangkan kelompoktani menjadi unit produksi

guna peningkatan perekonomian dan taraf hidup anggota. Akan berbanding

terbalik apabila suatu kelompok tidak aktif dalam menjalankan kelompoknya,

maka akan sulit untuk bekerja sama dan menerima segala inovasi.

Keadaan ini juga sejalan dengan rata-rata usia responden yang masih

tergolong produktif. Menurut pendapat Mardikanto (2009), kelompok usia

produktif adalah kelompok umur 20-59 tahun. Usia tersebut merupakan usia ideal

untuk bekerja dan mempunyai kemampuan untuk meningkatkan produktivitas

kerja serta memiliki kemampuan yang besar dalam menyerap informasi dan

teknologi yang inovatif di bidang pertanian.Ketika usia produktif, petani sedang

aktif-aktifnya berkelompok dan bersemangat melakukan usaha agribsinis.

Sehingga kegiatan kelompok berjalan lancar dan anggotanya aktif membantu

segala hal yang berkaitan dengan kepentingan bersama. Hasil pengkajian ini

sejalan dengan pendapat Sudjana, N. (2004) bahwa keaktifan kelompok dapat

dilihat dari turut serta dalam melaksanakan kegiatan, terlibat dalam pemecahan

masalah, dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kelompoktani.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor keaktifan kelompoktani

Page 90: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

74

di Kecamatan Besitang dapat mempengaruhi minat kelompoktani dalam

pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak.

5) Sarana dan Prasarana (X5)

Hasil analisis data statistik menunjukkan bagaimana pengaruh sarana dan

prasarana terhadap minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit

sebagai usaha pakan ternak. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan nilai thitung

dan ttabel dimana thitung (1,040) ≤ ttabel (1,990) atau nilai probabilitas (sig. 0,302) > α

(0,05), dengan demikian ditemukan tidak ada pengaruh antara variabel sarana dan

prasarana terhadap minat kelompoktani dalam pemanfaatan limbah pelepah

kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak.

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, ketersediaan sarana dan

prasarana dalam kegiatan pengolahan pelepah tidak berpengaruh terhadap minat

kelompoktani karena mereka menganggap keberadaan sarana dan prasarana tidak

menjadi permasalahan serius dalam kegiatan pengolahan. Ada tidaknya sarana

dan prasarana, minat kelompok tetap tinggi sebab pengolahan akan dilakukan

secara manual dengan menggunakan alat dan bahan sederhana. Pengolahan secara

manual menurut responden lebih efisien darisegi biaya meskipun membutuhkan

tenaga kerja yang banyak. Kelompoktani percaya bahwa kerjasama kelompok

akan mampu membuat usaha ini berjalan lancar. Didukung dengan rata-rata usia

anggota kelompok masih tergolong produktif sehingga masih mampu untuk

mengolahnya. Mardikanto (2009) menyebutkan bahwa tenaga kerja yang

produktif tingkat umurnya 20-59 tahun. Hal ini senada dengan pendapat

Soekartawi (2001) yaitu salah satu indikator dalam menentukan produktivitas

kerja dalam melakukan pengembangan usaha adalah tingkat umur, dimana umur

petani yang berusia relatif muda lebih kuat bekerja, cekatan, mudah menerima

inovasi baru, tanggap terhadap lingkungan sekitar bila dibandingkan tenaga kerja

yang sudah memiliki usia yang relatif tua sering menolak inovasi baru.

Hal ini bertolak belakang dengan hasil pengkajian Febriana, P. (2010) yang

mengemukakan bahwa ketersediaan sarana dan prasarana mempengaruhi

keberhasilan budidaya buah naga karenasarana dan prasarana adalah bahan

masukan yang mendukung kegiatan usahatani untuk menjadi lebih baik lagi.

Page 91: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

75

Tujuan dan kepentingan tersebut yang membuat penelitian Febriana, P. berbeda

dengan penelitian ini.

6) Kebijakan Pemerintah (X6)

Hasil uji analisis statistik dapat diketahui bagaimana pengaruh kebijakan

pemerintah terhadap minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa

sawit sebagai usaha pakan ternak. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan nilai

thitung dan ttabel dimana thitung (-0,911) ≤ ttabel (1,990) atau nilai probabilitas (sig.

0,365) > α (0,05), dengan demikian ditemukan tidak ada pengaruh antara variabel

kebijakan pemerintah terhadap minat kelompoktani dalam pemanfaatan limbah

pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak.

Kebijakan pemerintah merupakan suatu sistem administrasi yang dilakukan

oleh pemerintah berupa program bantuan yang diberikan kepada kelompok.

Namun adanya bantuan yang diberikan tidak mempengaruhi tingginya minat

kelompoktani karena bantuan yang datang hanya untuk mendukung kegiatan

usahatani kelompok, tidak untuk bantuan pengolahan pelepah. Pemerintah hanya

memberikan bantuan berupa subsidi pupuk, benih dan pestisida sehingga tidak

ada pengaruh terhadap pengolahan pelepah untuk usaha pakan ternak.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap responden, mereka tidak

terpikir sama sekali akan adanya bantuan pemerintah sehingga meskipun ada

mereka menerimanya, jika tidak mereka tetap bersemangat melakukan pengolahan

pelepah.

Hasil ini didukung dengan pengkajian Muhammad, A., dkk. (2016) yang

menyatakan bahwa bantuan pemerintah tidak berpengaruh nyata terhadap minat

petani berusahatani padi karena petani dapat menyediakan segala kebutuhan

secara mandiri tanpa bertumpu pada bantuan pemerintah.

7) Pemasaran (X7)

Hasil analisis data statistik menunjukkan bagaimana pengaruh pemasaran

terhadap minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai

usaha pakan ternak. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan nilai thitung dan ttabel

dimana thitung (1,306) ≤ ttabel (1,990) atau nilai probabilitas (sig. 0,196) > α (0,05),

dengan demikian ditemukan tidak ada pengaruh antara variabel pemasaran

Page 92: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

76

terhadap minat kelompoktani dalam pemanfaatan limbah pelepah kelapa sawit

sebagai usaha pakan ternak.

Faktanya, pemasaran bukan satu faktor yang mempengaruhi minat

kelompoktani karena kebanyakan kelompoktani pada tahap awal ingin

memanfaatkan pakan ternak tersebut untuk konsumsi ternak secara pribadi.

Berdasarkan wawancara dilapangan, faktor pemasaran bagi mereka tidak menjadi

masalah besar sebab pada dasarnya usaha pakan ternak ini memang sudah

memiliki jaringan pasar yang tetapyaitu masyarakat pemilik ternak atau peternak

disekitar lokasi pengolahan. Tetapi hal itu bukan menjadi prioritas utama dalam

berusaha karena mereka memiliki satu tujuan tertentu yaitu memenuhi kebutuhan

ternaknya sendiri. Jika pemasaran tersedia, mereka akan menjualnya, jika tidak,

dapat dikonsumsi pribadi. Sehingga muncullah kesimpulan bahwa ada tidaknya

pemasaran tidak mempengaruhi tingginya minat kelompoktani.

Keadaan ini berbanding terbalik dengan penelitian Kumala, D. (2018),

dimana faktor pemasaran berpengaruh terhadap minat petani dalam penggunaan

varietas lokal benih pada usahatani cabai merah. Hal ini disebabkan usahatani

cabai akan mengalami kerugian besar bagi petani sehingga potensi pasar untuk

pemasaran cabai merah sangat diperhatikan.

8) Biaya Produksi (X8)

Hasil uji analisis statistik menunjukkan bagaimana pengaruh biaya produksi

terhadap minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai

usaha pakan ternak. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan nilai thitung dan ttabel

dimana thitung (-0,521) ≤ ttabel (1,990) atau nilai probabilitas (sig. 0,604) > α (0,05),

dengan demikian ditemukan tidak ada pengaruh antara variabel biaya produksi

terhadap minat kelompoktani dalam pemanfaatan limbah pelepah kelapa sawit

sebagai usaha pakan ternak.

Kondisi dilapangan menjelaskan bahwa biaya produksi ternyata tidak

berpengaruh terhadap minat kelompoktani karena besar kecilnya biaya produksi,

kelompoktani masih mampu untuk memenuhinya. Selain itu, meskipun

kelompoktani tidak memiliki kas kelompok, namun mereka tetap membayar iuran

jika ada hal penting yang harus dibayarkan. Sehingga apabila terjadi pengeluaran

untuk biaya produksi, mereka tidak mempermasalahkannya. Kondisi lain yang ada

Page 93: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

77

dilapangan yaitu pengolahan pakan ternak tidak memerlukan bahan masukan

(input) banyak dan mahal, karena pada dasarnya bahan baku sudah tersedia dan

bahan baku tambahan dapat dipenuhi secara pribadi oleh kelompoktani. Hal ini

juga sejalan dengan kondisi perekonomian responden yang tergolong tinggi

sehingga sangat wajar jika besar kecilnya biaya produksi tidak mempengaruhi

tingginya minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai

usaha pakan ternak.

Penelitian ini didukung oleh pengkajian Kumala, D. (2018), dimana biaya

produksi tidak mempengaruhi minat petani karena walaupun biaya produksi yang

dikeluarkan petani ketika menggunakan benih hibrida lebih besar dari pada

menggunakan benih lokal, produktivitas yang didapat dari benih hibrida lebih

tinggi dan buah yang dihasilkan lebih bagus dan memiliki kualitas yang baik dari

pada buah yang dihasilkan dari benih lokal. Sehingga diperoleh kesimpulan

bahwa besar kecilnya biaya produksi tidak mempengaruhi minat petani.

9) Peran Penyuluh (X9)

Berdasarkan hasil pengkajian dapat diketahui bagaimana pengaruh peran

penyuluh terhadap minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit

sebagai usaha pakan ternak. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan nilai thitung

dan ttabel dimana thitung (-3,443) ≤ ttabel (1,990) atau nilai probabilitas (sig. 0,001) <

α (0,05), dengan demikian ditemukan pengaruh signifikan antara faktor peran

penyuluh dengan minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit

sebagai usaha pakan ternak. Nilai thitung yang diperoleh bertanda negatif yang

menunjukkan bahwa peran penyuluh memiliki pengaruh yang berlawanan arah

dengan minat kelompoktani.Pengaruh negatif yang dimaksudkan adalah

kurangnya komunikasi yang baik antar penyuluh dengan kelompoktani serta

intensitas penyuluh turun ke lapangan sangat minim.

Mardikanto (2009) mengemukakan bahwa penyuluh harus memainkan

perannya secara profesional yang disinkronkan dengan edufikasi, yaitu edukasi,

diseminasi informasi/inovasi, fasilitasi, konsultasi, sepervisi, pemantauan, dan

evaluasi. Pada kondisi di lapangan, penyuluh memberikan pengaruh terbalik

terhadap minat kelompoktani. Hal ini dikarenakan kurangnya kepercayaan

kelompok terhadap penyuluh di wilayah pengkajian. Responden beranggapan

Page 94: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

78

bahwa keterlibatan penyuluh dalam kegiatan usaha pakan ternak, memiliki tujuan

pribadi yang dinilai dapat merugikan kelompoktani. Kondisi ini sejalan dengan

pendapat Indraningsih (2013) yang mengemukakan bahwa proses interaksi antara

penyuluh dengan petani menjadi tidak efektif akibat gagal dalam penyampaian

materi yang sesuai dengan kebutuhan dan masalah yangsedang dihadapi petani.

Hal inilah yang membuat interaksi antara penyuluh dengan petani menjadi lemah

dan peran penyuluh gagal diterapkan sehingga menyebabkan kurangnya

kepercayaan petani terhadap penyuluh setempat. Berkaitan dengan peran

penyuluh sebagai informan, saat ini petani sudah mampu mengakses informasi

dari luar seperti media massa. Usia dan pendidikan terakhir yang dimiliki petani

pun mendukung alasan tersebut. Rata-rata usia petani saat ini masih tergolong

produktif dan pendidikan terakhir adalah SMA. Umur produktif responden

memiliki kemampuan dalam menyerap inovasi teknologi secara cepat dan

mengadopsinyadan petani yang memiliki jenjang pendidikan tinggi pada

umumnya akan lebih cepat menguasai dan menerapkan teknologi dibandingkan

dengan petani yang berpendidikan rendah (Mantra, 2004).

Faktor lain yang menyebabkan nilai peran penyuluh negatif adalah

intensitas penyuluh datang ke wilayah binaannya sangat minim yaitu 2 kali dalam

sebulan. Keadaan dilapangan menunjukkan bahwa penyuluh sangat jarang

berkunjung ke kelompoktani karena jarak antara rumah penyuluh dengan desa

jauh sehingga sulit untuk selalu terlibat aktif dalam kegiatan kelompoktani.

Penyuluh biasanya akan berkunjung jika dikelompoktani tersebut diadakan

penyuluhan atau pelatihan serta sosialisasi dari pihak luar. Materi tentang

pemanfaatan pelepah juga pernah disuluhkan namun hanya sekali dan tidak

berkelanjutan. Oleh karena itu, mereka sudah terbiasa dalam melaksanakan setiap

kegiatan tanpa peran aktif dari penyuluh.

Hal yang sama didukung dengan penelitian Zahara, dkk. (2013) dimana

penyuluh sangat berpengaruh terhadap peningkatan minat petani untuk

menggunakan varietas unggul padi namun berbeda arah. Kondisi dilapangan

menggambarkan terjadi interaksi yang baik antara penyuluh dengan petani sebab

petani menganggap bahwa penyuluh dapat membantu mereka dalam kegiatan

usahatani serta sebagai fasilitator dalam mengakses informasi dari luar.

Page 95: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

79

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil analisis tingkat minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa

sawit sebagai usaha pakan ternak di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat

adalah 70%. Hal ini menggambarkan bahwa tingkat minat kelompoktani

tergolong tinggi yang artinya kelompoktani di Kecamatan Besitang mau

melakukan pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak.

2. Secara simultan, hasil uji F yang diperoleh adalah variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh terhadap minat kelompoktani dalam pemanfaatan

pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak. Secara parsial, uji t tingkat

pengaruh variabel independen secara parsial yang berpengaruh dalam

pengkajian ini adalah pendapatan (X3), keaktifan kelompok (X4) dan peran

penyuluh (X9) dan variabel independen yang tidak berpengaruh secara parsial

adalah pengalaman (X1), luas lahan (X2), sarana dan prasarana (X5),

kebijakan pemerintah (X6), pemasaran (X7) dan biaya produksi (X8).

B. Saran

Berdasarkan pengkajian yang dilakukan terhadap minat kelompoktani dalam

pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak di Kecamatan

Besitang Kabupaten Langkat, saran yang diberikan untuk mendukung kegiatan

tersebut adalah :

1. Kelompoktani diharapkan semakin meningkatkan kerjasama antar sesama

anggota kelompok dan aktif dalam menjalankan kegiatan usaha pakan ternak.

2. Kelompoktani dapat mengembangkan skala pengolahan dari pengolahan

manual menjadi pengolahan menggunakan mesin.

3. Penyuluh diharapkan dapat meningkatkan interaksi dengan kelompoktani

baik melalui silaturahmi maupun pertemuan-pertemuan rutin kelompok.

4. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan lebih selektif dalam menetapkan dan

menambahkan variabel yang tidak termasuk dalam pengkajian ini.

Page 96: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

80

5. Untuk penyempurnaan laporan, peneliti selanjutnya diharapkan dapat

menganalisis efisiensi penggunaan pelepah kelapa sawit sebagai pakan ternak

serta analisis usaha pengolahan pelepah menjadi pakan ternak.

C. Implikasi

Berdasarkan hasil pengkajian tingkat minat kelompoktani dalam

pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai usaha pakan ternak di Kecamatan

Besitang Kabupaten Langkat perlu adanya tindak lanjut agar masyarakat lebih

memahami ilmu tentang pemanfaatan limbah serta membulatkan tekad agar tidak

goyah jika terdapat faktor lain yang mempengaruhi.

Rencana penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan

kelompoktani dalam mengolah pelepah kelapa sawit sebagai pakan ternak dari 0%

menjadi 50% sehingga diharapkan dapat berkembang dan berjalan lancar. Untuk

menyikapi hasil pengkajian tersebut maka perlu diadakan rencana tindak lanjut.

Rencana tindak lanjut dilakukan dengan penyuluhan pertanian menggunakan

metode demonstrasi cara dan diskusi serta media leaflet dan pemutaran

film/video. Adapun rancangan penyuluhan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Materi

Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan kepada kelompoktani di

Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat yaitu pengolahan pelepah kelapa

sawit menjadi pakan ternak.

2. Media

Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah media leaflet dan

pemutaran video. Alasannya adalah agar lebih mudah dipahami dan diingat

dan tata cara pengolahan sudah langsung terlihat jelas di video.

3. Metode

Metode yang digunakan lebih mengacu pada metode demonstrasi cara dan

diskusi. Tujuannya agar lebih efektif, interaktif dan fokus.

4. Sasaran

Sasaran dalam kegiatan penyuluhan ini adalah kelompoktani WKPP Halaban

yaitu kelompoktani Desa Bukit Selamat dan Desa Halaban.

Page 97: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

81

Tabel 42. Rencana Kegiatan Penyuluhan Pertanian di WKPP Halaban Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Tahun 2019

No Keadaan Tujuan Masalah

Sasaran

Kegiatan Pelaku Utama

Pelaku

Utama

Pelaku

Usaha

Wanit

a Tani

Tarun

a Tani

Petani

Dewasa L P L P Materi

Metod

e Vol Lokasi Waktu

Sumber

Biaya

Penan

ggung

Jawab

Pelaksana Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Tidak ada

kelompoktani

yang mampu

mengolah

pelepah kelapa

sawit menjadi

pakan ternak

dengan benar

Kelompokta

ni mampu

mengolah

pelepah

kelapa sawit

menjadi

pakan ternak

dengan

benar dari

0% menjadi

50%

Semua

kelompoktani

tidak mampu

mengolah

pelepah kelapa

sawit dengan

benar

Kelompo

ktani

v v Cara

pengolahan

pelepah

kelapa sawit

menjadi pakan

ternak

Demon

strasi cara

dan

diskusi

2X Desa

Bukit Selamat

dan Desa

Halaban

Septem

ber 2019

APBD Kood.

BPP Kec.Be

sitang

Penyuluh

dan Mahasiswa

Page 98: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

82

A. LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul Penyuluhan : Cara Pengolahan Pelepah Kelapa Sawit menjadi Pakan

Ternak

Tujuan Penyuluhan : Kelompoktani mampu mengolah pelepah kelapa sawit

menjadi pakan ternak dengan benar dari 0% menjadi 50%

Sasaran Penyuluhan : Kelompoktani di Desa Bukit Selamat dan Desa Halaban

Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat

Tanggal :

Metode : Demonstrasi cara dan Diskusi

Media : Leaflet dan Video

Waktu : 60 Menit

Pokok

Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan

Pendahuluan

- Salam pembuka

- Review tentang keadaan

kelapa sawit di lahan

kelompoktani

15 Menit Diskusi

Isi Materi

- Penjelasan tentang arti

pentingnya memanfaatkan

pelepah

- Cara pengolahan pelepah

kelapa sawit menjadi pakan

ternak

30 Menit

Demostrasi

cara dan

diskusi

Penutup - Salam Penutup

- Tanya jawab 15 Menit diskusi

Besitang, September 2019

Sri Haryati Parapat

Page 99: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

83

Sinopsis

B. CARA PENGOLAHAN PELEPAH KELAPA SAWIT MENJADI

PAKAN TERNAK

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan YME atas Rahmat dan Karunia-Nya

kita dapat berkumpul dan bertatap muka di tempat ini dalam rangka penyuluhan

tentang pemanfaatan pelepah sawit sebagai usaha pakan ternak.

Pelepah kelapa sawit merupakan bagian dari daun tanaman kelapa sawit

yang berwarna hijau (lebih muda dari warna daunnya). Pelepah kelapa sawit

meliputi helai daun, setiap helainya mengandung lamina dan midrib, ruas tengah,

petiole dan kelopak pelepah. Helai daun berukuran 55 cm hingga 65 cm dan

mencakup dengan lebar 2,5 cm hingga 4 cm, setiap pelepah mempunyai lebih

kurang 100 pasang helai daun. Jumlah pelepah yang dihasilkan meningkat 30-40

batang ketika berumur 3-4 tahun. Pelepah kelapa sawit bila dilihat dari kandungan

protein kasarnya maka bisa dijadikan sumber protein dalam makanan ternak

maupun sebagai pengganti sumber protein yang harganya relatif mahal. Faktor

pembatasan pelepah daun kelapa sawit sebagai pakan ternak adalah kandungan

lignin yang tinggi dan kadar protein kasar yang rendah, perlu dilakukan

pengolahan salalah satunya dengan cara fermentasi. Teknologi fermentasi pada

pelepah daun kelapa sawit dapat mengurangi selulosa, hemiselulosa dan lignin

menjadi bentuk sederhana, sehingga bahan pakan mudah dicerna oleh mikroba

rumen. Pada proses tersebut juga akan tercakup sel-sel mikroba dan enzim yang

mengandung protein-protein serta metabolit lainnya, dengan demikian dihasilkan

produk pakan dengan kualitas lebih baik terutama kandungan protein dan serat

kasar.

Tabel 1. Kandungan Nutrien Daun dan Pelepah Kelapa Sawit

No Jenis Analisis Jumlah Kandungan (%)

1 Bahan kering 48,78

2 Protein kasar 5,3 3 Hemiselulosa 21,1 4 Selulosa 27,9

5 Serat kasar 31,09 6 Abu 4,48

7 BETN 51,87 8 Lignin 16,9

9 Silika 0,6

Page 100: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

84

Pakan adalah bahan-bahan hasil pertanian, perikanan, peternakan dan hasil

industri yang mengandung nutrisi dan layak dipergunakan sebagai pakan, baik

yang diolah maupun belum diolah. Bahan pakan adalah bahan yang dapat

dimakan, dicerna dan digunakan oleh hewan. Bahan pakan ternak terdiri dari

tanaman, hasil tanaman, dan kadang-kadang berasal dari ternak serta hewan yang

hidup di laut. Pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan, disenangi, dapat

dicerna sebagian atau seluruhnya, dapat diabsorbsi dan dapat bermanfaat bagi

ternak. Bahan pakan yang baik adalah bahan pakan yang mengandung

karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral serta tidak mengandung racun

yang dapat membahayakan ternak yang mengkonsumsinya.

Pengolahan adalah proses, cara, pembuatan, memanfaatkan sumber alam

untuk pembangunan. Sedangkan sumber alam adalah sesuatu yang dapat

dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar

hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita.

Langkah Kerja Pengolahan Pelepah Kelapa Sawit menjadi Pakan Ternak

- Secara Manual

1) Alat dan Bahan:

a) Pelepah sawit sebagai sumber serat.

b) Tetes tebu (molasses) dengan campuran 1 liter molasses untuk 10 liter air

c) Probiotik (Misal Suplemen Organic Cair (SOC) dari PT HCS, probiotik

tangguh dari NASA, starbio. Kita gunakan SOC (1 tutup botol untuk 3 liter

air)

d) Pupuk Urea, dengan batas penggunaan 3 sampai dengan 5 persen dari

keseluruhan bahan pakan

e) Air.

2) Langkah Kerja:

a) Langkah pertama yaitu siapkan dahulu pelepah dari pohon kelapa sawit yang

bisa di pakai untuk pakan. Yang perlu anda perhatikan, jangan menggunakan

pelepah yang sudah usang.

Page 101: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

85

b) Kedua, pelepah dari pohon kelapa sawit dikupas, sebenarnya proses ini bisa

dilakukan dengan menggunakan cara manual, tapi jika anda ingin lebih

praktis dan hasilnya bagus sebaiknya dicacah secara mesin.

c) Ketiga, pelepah dari sawit dicampurkan dengan bahan pakan lain, seperti

molasses atau yang dikenal juga dengan tetes tebu. Lalu campurkan juga

dengan konsentrat yang mempunyai kandungan protein tinggi seperti dedak,

bekatul, atau bungkil sawit

d) Keempat, cacahan dari pelepah sawit yang segar tadi, diperciki secara merata

dengan larutan urea yang telah disediakan.

e) Kelima, cacahan pelepah sawit di masukan ke dalam wadah besar (Bisa

berupa drum) yang bias menampung seluruh adonan

f) Keenam, adonan pakan dipadatkan hingga rata.

g) Ketujuh, tutup rapat adonan pakan untuk menghasilkan kondisi yang kedap

udara agar dapat di fermentasi. Sebagai tambahan, usahakan agar di simpan

juga di udara yang stabil, tidak boleh terlalu panas dan juga tidak boleh

terlalu dingin.

h) Terakhir, biarkan cacahan pelapah sawit yang ada di drum kurang lebih

dalam waktu 14 sampai dengan 21 hari, hingga siap diberikan pada ternak

sebagai pakan dasar sesudahnya.

- Menggunakan Mesin (PPKS Bukit Sentang, 2017)

1) Pencacahan Pelepah KelapaSawit

Pelepah kelapa sawit dicacah dengan mesin Cooper. Mesin cooper

menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mesin. Dalam proses pencacahan

mesin mampu mencacah 500 - 700 kg pelepah sawit selama 1 jam. Ukuran

pelepah kurang lebih 6 kg, sehingga dalam 1 jam mesin mencacah kurang lebih

117 pelepah. Setelah pelepah dicacah, satu pelepah akan menghasilkan cacahan

pelepah sebanyak 4 kg. Kecepatan mesin pencacah mencapai 700 km/jam. Bentuk

mesin cooper bias kita lihat pada Gambar 1 berikut ini.

Page 102: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

86

Gambar 1. Mesin Cooper (Pencacah)

2) Setelah dicacah, hasil cacahan pelepah sawit akan terkumpul di sekitar mesin

cooper. Kemudian hasil cacahan tersebut dimasukkan ke dalam karung

sebelum dicampurkan ke dalam mesin mixer.

Gambar 2. Proses Pemasukan Hasil Cacahan

3) Pencampuran Pakan Ternak

Pencampuran pakan ternak dilakukan dengan menggunakan mixer dengan

kapasitas 300 kg selama 15 menit. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam

pembuatan pakan ternak dari pelepah kelapa sawit di PPKS Bukit Sentang antara

lain pelepah sawit yang telah dicacah, bungkil inti sawit, dedak padi/jagung,

molasses, garam dan ultra mineral. Berikut gambar bahan-bahan yang digunakan

dalam pembuatan pakan ternak dari pelepah sawit, yaitu :

Page 103: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

87

Cacahan pelepah sawit Bungkil inti sawit Dedak

Molasess Ultra Mineral

Gambar 3. Bahan Pembutan Pakan Ternak

Dosis pencampuran bahan dalam pembuatan pakan ternak tersebut tertera

padaTabel 2, sebagai berikut :

Tabel 2. Dosis Pembuatan Pakan

No Uraian Komposisi (%) Kg

1. Cacahan pelepah sawit 40 48

2. Bungkil inti sawit 30 36

3. Dedak jagung/padi 23 27,6

4. Molasses 4 4,8

5. Garam 1 1,2

6. Ultra mineral 2 2,4

4) Terakhir pencampuran, siramkan molase 1 ember secara merata keseluruh

campuran. Pengadukan semua bahan berlangsung kurang lebih 10 menit.

Kemudian dilanjutkan dengan fermentasi selama 1 malam. Campuran seluruh

bahan dimasukkan ke dalam karung goni kedap udara. Siap untuk dikonsumsi

ternak sapi.

Page 104: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

88

Dari pemaparan tersebut diharapkan kepada para kelompoktani mampu

mengolah pelepah kelapa sawit menjadi pakan ternak dengan benar dari 0%

menjadi 50%.

Demikian penyampaian saya, selaku manusia tidak luput dari kesalahan dan

kekurangan. Oleh sebab itu, kami juga membutuhkan saran, masukan dan kritik

yang membangun dari Bapak/Ibu anggota kelompoktani sekalian untuk

kepentingan kita bersama demi meningkatnya perekonomian kelompok.

Terima kasih.

Besitang, September 2019

Sri Haryati Parapat

Page 105: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

89

DAFTAR PUSTAKA

Amala, T.A., Chalil, D., & Sihombing, L. 2013. Faktor-Faktor yang

Berhubungan dengan Tingkat Adopsi Petani Terhadap Sistem Pertanian

Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan

Kabupaten Serdang Bedagai). Medan: Journal on Social Economic of

Agriculture and Agribisnis

Andara, R. 2011. Limbah. Diakses di http://klikbelajar.com /pelajaran-

sains/limbah/ pada tanggal 18 Februari 2019. Medan

Asiah, M.D. 2009. Hubungan tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Kesehatan

Reproduksi Ibu Rumah Tangga di Desa Rukohkecamatan Syiah Kuala

Banda Aceh. Aceh: FKIP Unsyiah

Asmarantaka, R.W. danZainuddin, A. 2017. Efisiensi dan Prospektif Usaha Tani

Ubi Jalar. Bogor: Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan

Manajemen Institut Pertanian Bogor

Badan Standarisasi Nasional. 2013. Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan

Sampah Perkotaan,SNI 1726:2013. Jakarta: BSN

Bailey. 2017. Metode Penelitian. Diakses di

https://www.slideshare.net/wlucy1/metode-penelitian-27122596pada

tanggal 17 Februari 2019. Medan

Badan Pusat Statistik. 2016. Luas Tanam Tanaman Kelapa Sawit Menurut

Kecamatan Tahun 2010-2015. Langkat: BPS Kabupaten Langkat

. 2018. Kecamatan Besitang. Langkat: BPS Kabupaten

Langkat.

Buku Statistik Perkebunan Indonesia. 2017. Indonesian Oil Palm Statistics.

Jakarta: Badan Pusat Statistik CV. Dharmaputra

Chin, W.C. and Todd, P.A. 1995. On the Use, Usefulness and Ease of Use

ofStructural Equation Modelling in MIS Research: A Note of Caution.MIS

Quarterly. Quarterly: Journal of Management Information System Quarterly

Darmono. 1993. Tata Laksana Usaha Sapi Kareman. Yogyakarta: Kanisius

Direktorat Jendral Perkebunan.2017. Statistik Perkebunan Indonesia. Jakarta:

Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan

Effendi, S dan Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES

Page 106: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

90

Efryantoni. 2009. Pola Pengembangan Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi

sebagai Penjamin Ketersediaan Pakan. Bengkulu: Fakultas Pertanian

Universitas Bengkulu

Erliadi. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Petani Menggunakan

Benih Varietas Unggul pada Usahatani Padi Sawah (Oryza sativa L.).

Aceh Tamiang: AGRISAMUDRA

Febriana, P. 2010. Motivasi Petani Dalam Budidaya Buah Naga di Kecamatan

Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Skripsi. Surakarta: Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret

Febriani, N. 2014. Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Minat Berwirausaha

Pada Siswa Smk Kasatrian Solo Sukoharjo. Surakarta: Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hammond, J.W. dan Dahl, D.C. 1977. Market and Price Analysis The

Agricultural Industry. New York: Mc. Grawhill Book Company

Hanafi. 2007. Keragaan Pastura Campuran pada Berbagai Tingkat Naungan dan

Aplikasinya pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit. Bogor: Institut

Pertanian Bogor

Hansen dan Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat

Hurlock.1995. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Hartono, J. 2015. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Kesepuluh.

Yogyakarta: BPFE

Hidayat, I. 2016. Pengaruh Pemberian Ransum Berbasis Limbah Kelapa Sawit

Terhadap Pertambahan Bobot Tubuh Sapi Potong. Skripsi. Bandar

Lampung: Fakultas Pertanian Universitas Lampung Bandar Lampung

Imsya, A. 2007. Konsentrasi N-Amonia, Kecernaan Bahan Kering dan Kecernaan

Bahan Organik Pelepah Sawit Hasil Amoniasi Secara In-vitro. Prosiding.

Bogor: Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner

Indraningsih. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Usahatani Petani

sebagai Representasi Strategi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan di

Lahan Marjinal. Bogor: Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Junaidi, A. 2010. Analisis kandungan gizi ransum komplit dari limbah

perkebunan kelapa sawit yang difermentasi dengan feses sapi. Skripsi.

Pekanbaru: Fapertapet UIN Suska Riau

Kamal, M. 1994. Nutrisi Ternak I. Fakultas Peternakan. Yogyakarta: Universitas

Gadjah Mada

Page 107: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

91

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Jakarta: Balai Pustaka

Kumala, D. 2018. Minat Petani dalam Penggunaan Benih Varietas Lokal pada

Usahatani Cabai Merah di Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batubara.

Karya Ilmiah Penugasan Akhir (KIPA) STPP Medan. Medan

Loekmono. 2006. Pengenalan Diri dalam Kepemimpinan Pendidikan. Semarang:

YPSAK

Mantra. 2004. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Mardikanto, T. 2009. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas

Maret University Press

. 2012. Sistem Penyuluhan Pertanian. Surakarta: Universitas

Sebelas Maret

Marza, A.R. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemuda Pedesaan dalam

Melanjutkan Usahatani Padi di Kabupaten Lampung Tengah. Skripsi.

Lampung: Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Muhammad A., Agustono, & Arip W. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Minat Petani Dalam Berusahatani Padi Di Kecamatan Kebakkramat

Kabupaten Karanganyar. Surakarta: Program Studi Agribisnis, Fakultas

Pertanian, Universitas Sebelas Maret

Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Sekolah tinggi Ilmu Manajemen

YKPN

Mulyana, A. 2006. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Pusat Pengembangan Bahan

Ajar UMB

Murtidjo, B.A. 1993. Beternak Sapi Potong. Yogyakarta: Kanisius

Narso. 2012. Persepsi Penyuluh Pertanian Lapang Tentang Perannya Dalam

Penyuluhan Pertanian Padi di Provinsi Banten. Sumatera Barat: Jurnal

Penyuluhan. Universitas Andalas

Natasha, N.C. 2012. Variasi Komposisi dan Sumber Nutrisi bagi Miselium pada

Proses Pelapukan Pelepah Kelapa Sawit untuk Mendegradasi Lignin

dengan Pleurotus ostreatus. Skripsi. Depok: Fakultas Teknik Universitas

Indonesia

Noor, J. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Prenada Media Group

Page 108: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

92

Nurjaya. 2013. Pengaruh Pemberian Boraks Dosis Bertingkat Terhadap

Perubahan Gambaran Makroskopis dan Mikroskopis Hepar Selama 28

Hari. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara

Oktaviani L., Azhar, & Mustafa U. 2017. Analisis Pendapatan dan Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Minat Petani terhadap Usahatani Padi Sawah

Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Aceh Barat: Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Pertanian Unsyiah. Program Studi Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Syiah Kuala

Panurat, S.M. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Petani

Berusahatani Padi Di Desa Sendangan Kecamatan Kakas Kabupaten

Minahasa. Manado: Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi

Permentan No. 67 Tahun 2016 Tentang Pembinaan Kelembagaan Petani. Jakarta:

Kementerian Pertanian

Piyatno, D. 2014. SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis. Yogyakarta: Penerbit

ANDI

Purwanti, I. 2013. Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Hasil Produksi Pada

Home Industri Sambel Pecel Di Kota Madiun. Madiun: FPIPS IKIP PGRI

Madiun

Rianse, U dan Abdi. 2008. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Teori dan

Aplikasi. Bandung: Alfabeta

Rochani, A. 2004. Persepsi Nelayan Terhadap Jaring Ara di Kabupaten Batang.

Diakses dihttp://www.portalgaruda.article. Pada tanggal 10 Juni 2019.

Medan

Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Sastroepoetra, 2004. Partisipasi adalah keterlibatan spontan dengan kesadaran.

Malang: Percetakaan Digital Universitas Negeri Malang

Sianipar, T.P. 2009. Efek Pelepah Daun Kelapa Sawit dan Limbah Industrinya

sebagai Pakanterhadap Pertumbuhan Sapi Peranakan Ongole Pada Fase

Pertumbuhan. Skripsi. Medan: Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Utara

Siregar, A.T. 2016. Motivasi Petani dalam Pemupukan Berimbang pada Tanaman

Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kecamatan Besitang Kabupaten

Langkat. Karya Ilmiah Penugasan Akhir (KIPA) STPP MEDAN. Medan

Soekartawi. 1987. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian : Teori Dasar dan

Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Press

Page 109: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

93

.2001. Pengantar Agroindusri. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

. 2006. Agribisnis Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Press

Solikhan. 2015. Peranan Birokrasi Dalam Kinerja Kebijakan. Yogyakarta: Jurnal

Politik dan Kebijakan Publik Sunan Kalijaga State Islamic University

(UIN) Yogyakarta

Sudarmono, A.S. dan Sugeng,Y.B. 2008. Sapi Potong. Jakarta: Penebar Swadaya

Sudi. 2019. Programa Penyuluhan Pertanian Kecamatan Besitang. Langkat:

Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Besitang

Sudjana, N. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algessindo

Sugeng, Y.B. 2001. Pembiakan Ternak Sapi. Jakarta: Gramedia

Sugiri, S. 2009. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: UPP STIM TKPN

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT

Alfabet

Sujarweni, W. 2014. Metodologi penelitian: Lengkap, Praktis, Dan Mudah

Dipahami. Yogyakarta: PT Pustaka Baru

Sukardi. 2003. Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah. Bandung: Usaha

Nasional

Sutami. 2009. Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Prasarana

Lingkungan Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan

(PPMK). Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro

Suyanto. 2008. Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di Rumah

Sakit. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press

Suyoko. 2008. Kesesuaian Lahan Kering Untuk Tanaman Wortel (Daucus

CarotaL.) Dan Bawang Merah (Allium Oscolonium L.) Di Sub Das

SaminKabupaten Karanganyar. Skripsi. Surakarta: Fakultas Pertanian.

Universitas Sebelas Maret.

Tillman, A. D.,S, Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo, H. Hartadi dan S.

Lebdosoekojo. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press

Trimo.2006. Evaluasi Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta:

Universitas Negeri Surakarta Press

Page 110: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

94

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003.Tentang Ketenagakerjaan. Jakarta

Wasti, R. 2013. Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran

Tata Busana Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Padang. Skripsi. Padang:

Universitas Negeri Padang

Wibowo, N. 2016. Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Pembelajaran

Berdasarkan Gaya Belajar Di SMK Negeri 1 Saptosari. Yogyakarta:

Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO).

SMK N 1 Saptosari Gunungkidul

Winardy. 2004. Motivasi danPemotivasi dalam Manajemen. Jakarta: PT. Raja

Grafindo

Yuwono, 2001. Pengertian Minat dan Keinginan. Diakses di http://Yuwono. co.id

pada tanggal 15 Juni 2019. Medan

Zahara, Pujiharti, Y., Silalahi, M. 2013. Proses Pengambilan Keputusan dan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Petani terhadap Penggunaan

Varietas Unggul Padi di Kabupaten Lampung Selatan. Lampung: Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung

Page 111: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

95

Lampiran 1. Kuesioner Hasil Pengkajian

KUESIONER TUGAS AKHIR

No. Responden:

KATA PENGANTAR

Prihal : Permohonan Pengisian Kuesioner

Judul : Minat Kelompoktani dalam Pemanfaatan Pelepah

Kelapa Sawit sebagai Usaha Pakan Ternak di

Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat

Lampiran : 1 (satu) Berkas

Kepada YTH :

Bapak/Ibu/Sdr/i ----------------

Di -

Tempat

Dengan hormat,

Dalam rangka penyusunan Tugas Akhir (TA) sebagaisalah satu syaratuntuk

mendapatakan gelar Sarjana Terapan Pertanian (S.Tr.Pt) di Politeknik Pembangunan

Pertanian (Polbangtan Medan), maka saya mohon kepada bapak/Ibu/Sdr/i kesediaannya

untuk mengisi kuesioner yang telah tersedia.

Angket ini bukan tes psikologi, maka dari itu Bapak/Ibu/Sdr tidak perlu takut untuk

menjawabnya. Semua jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr berikan adalah benar dan jawaban

yang diminta sesuai dengan kondisi yang di lakukan selama ini.

Semua jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai harganya bagi

penulis, atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr, saya ucapkan terima kasih.

Besitang, April 2019

Hormat saya,

Sri Haryati Parapat

Page 112: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 1.

96

A. Petunjuk Pengisian

a. Mohon angket diisi oleh Bapak/Ibu/Sdr untuk menjawab seluruh pernyataan yang

ada.

b. Berilah tanda check list (v) pada jawaban yang paling sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya.

B. Identitas Responden

a. Nama : ....................................................................................

b. Jenis Kelamin : Laki-Laki / Perempuan

c. Umur : ....................................................................................

d. Pendidikan terakhir : ....................................................................................

e. Luas lahan Kelompok : ....................................................................................

f. Status Perkawinan : Belum Menikah / Sudah Menikah

g. Status Kepemilikan Lahan : Milik Sendiri / Milik Oranglain

h. Nama Kelompoktani : ....................................................................................

i. Lama Berkelompoktani : ....................................................................................

j. Jabatan di Kelompoktani : ....................................................................................

k. Alamat : ....................................................................................

....................................................................................

*) Coret yang tidak perlu.

Kriteria Penilaian :

SR : Sangat Rendah = 1

R : Rendah = 2

S : Sedang = 3

T : Tinggi = 4

ST : Sangat Tinggi = 5

Page 113: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 1.

97

No. Pertanyaan &Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Nilai

Pengalaman (X1)

1. Sudah berapa lama kelompoktani

bapak/ibu melakukan usaha tanaman

kelapa sawit ?

1. < 1 tahun

2. 1 s/d 5 tahun

3. 6 s/d 10 tahun

4. 11 s/d 15 tahun

5. > 15 tahun

2. Dengan pengalaman yang banyak,

maka kelompoktani kami semakin

berminat melakukan usaha

pengolahan limbah

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

3. Lamanya kelompoktani kami

berusahatani sudah selayaknya

dikembangkan menjadi unit usaha

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

4. Semakin banyak pengalaman

kelompoktani kami, akan semakin

siap melakukan usaha dan

mengendalikan risiko yang datang.

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

Luas Lahan (X2)

1. Dengan luas lahan yang besar,

apakah kelompoktani bapak/ibu

tertarik mengembangkan usahatani

menjadi pengolahan limbah ?

1. Sangat Tidak Tertarik

2. Tidak Tertarik

3. Kurang Tertarik

4. Tertarik

5. Sangat Tertarik

2. Berapa perkiraan jumlah limbah

pelepah kelapa sawit yang dihasilkan

pada lahan kelompoktani bapak/ibu

per hektar?

1. ≤ 25 pelepah/ha

2. 26 s/d 50 pelepah/ha

3. 51 s/d 75 pelepah/ha

4. 76 s/d 100 pelepah/ha

5. ≥101 pelepah/ha

3. Banyaknya limbah pelepah kelapa

sawit akan menyebabkan terjadinya

pencemaran lingkungan jika tidak

dimanfaatkan

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

4. Limbah pelepah kelapa sawit yang

dihasilkan dapat diolah menjadi

pakan ternak

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

Pendapatan (X3)

1. Berapa rata-rata pendapatan yang

diperoleh kelompoktani bapak/ibu

dalam budidaya tanaman kelapa

sawit per bulan?

1. ≤ 1 juta

2. 1,1 s/d 2 juta

3. 2,1 s/d 3 juta

4. 3,1 s/d 4 juta

5. ≥ 4,1 juta

Page 114: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 1.

98

2. Rendahnya produktivitas usahatani

mempengaruhi jumlah pendapatan

kelompoktani kami

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

3. Kecilnya pendapatan dapat

mempengaruhi kelompoktani kami

untuk berwirausaha tani

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

4. Pengolahan limbah dapat dijadikan

alternatif untuk menambah

pendapatan kelompoktani kami

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

Keaktifan Kelompok (X4)

1. Seberapa sering kelompoktani

bapak/ibu mengikuti kegiatan

penyuluhan/sosialisasi dalam

setahun?

1. Tidak pernah

2. Satu kali setahun

3. Dua kali setahun

4. Tiga kali setahun

5. Diatas tiga kali setahun

2. Pengurus kelompok bertugas

menyampaikan informasi/inovasi

yang diperoleh dari luar kepada

seluruh anggota kelompoktani

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Kurang Setuju

4. Setuju

5. Sangat Setuju

3. Seluruh anggota kelompoktani

terlibat dalam kegiatan penyuluhan

dan pembinaan yang diadakan oleh

kelompoktani

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

4. Banyaknya kegiatan

kelompoktanikami dapat

meningkatkan kesadaran untuk

melakukan usaha pengembangan

kelompok

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

Sarana dan Pasarana (X5) 1. Dalam memulai sebuah usaha, sarana

dan parasana adalah hal utama yang

diperhatikan.

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

2. Ketersediaan sarana dan prasarana

dapat mempengaruhi kelompoktani

kami dalam berwirausaha

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

3. Gudang pengolahan sangat

dibutuhkan untuk tempat pengolahan

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

Page 115: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 1.

99

dan penyimpanan. 3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

Kebijakan Pemerintah (X6)

1. Apakah kelompok bapak/ibu tertarik

untuk mengupayakan sarana dan

prasarana dalam kegiatan usaha

pakan ternak?

1. Sangat Tidak Tertarik

2. Tidak Tertarik

3. Kurang Tertarik

4. Tertarik

5. Sangat Tertarik

2. Apakah selama ini, pemerintah

terlibat dalam kegiatan usahatani di

kelompoktani bapak/ibu ?

1. Sangat Tidak Terlibat

2. Tidak Terlibat

3. Kurang Terlibat

4. Terlibat

5. Sangat Terlibat

3. Pemerintah juga dapat berperan

sebagai penyedia sarana dan

prasarana dalam usaha pakan ternak.

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

Pemasaran (X7)

1. Pemasaran merupakan salah satu hal

yang harus diperhatikan dalam

memulai suatu usaha pengolahan

limbah menjadi pakan ternak

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

2. Apakah kelompoktani bapak/ibu

yakin bahwa pemasaran yang luas

akan mendatangkan keuntungan

besar dalam usaha pengolahan

limbah menjadi pakan ternak?

1. Sangat Tidak Yakin

2. Tidak Yakin

3. Ragu-Ragu

4. Yakin

5. Sangat Yakin

3. Potensi pasar untuk usaha pakan

ternak dinilai sangat besar

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

4. Pemasaran untuk usaha pakan ternak

dapat dilakukan dengan mengadakan

mitra/kerjasama dengan

kelompoktani lain atau masyarakat

yang memiliki ternak

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

5. Dengan adanya pemasaran yang

baik, akan meningkatkan kesadaran

kelompoktani kami terhadap usaha

pengolahan limbah pelepah kelapa

sawit menjadi pakan ternak.

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

Page 116: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 1.

100

Biaya Produksi (X8)

1. Berapa rata-rata biaya produksi yang

dikeluarkan kelompoktani bapak/ibu

dalam berusahatani kelapa sawit?

1. ≤ 500 rb/tahun

2. 501 rb s/d 1 jt/tahun

3. 1,1 jt s/d 1,5 jt /tahun

4. 1,6 jt s/d 2 jt /tahun

5. ≥ 2,1 jt / tahun

2. Berapa iuran kas yang ditetapkan

oleh kelompok bapak/ibu dalam

setiap bulannya?

1. Tidak ada

2. ≤ 25rb /bulan

3. 26 rb s/d 50rb / bulan

4. 51 rb s/d 75rb /bulan

5. ≥76 rb /bulan

3. Setiap kelompoktani wajib memiliki

kas/iuran yang harus dibayar oleh

anggota kelompok

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

4. Besarnya biaya pengeluaran untuk

produksi usahatani dapat dibantu

dengan adanya kas kelompok

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

5. Kas kelompok juga dapat berfungsi

membantu biaya pengeluaran untuk

usaha kelompok seperti pakan ternak

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

Peran Penyuluh (X9)

1. Apakah penyuluh selama ini

berperan dalam kegiatan usahatani

kelompok bapak/ibu?

1. Sangat Tidak Berperan

2. Tidak Berperan

3. Kurang Berperan

4. Berperan

5. Sangat Berperan

2. Penyuluh selalu mendukung

kelompoktani kamidalam

meningkatkan usahatani kelompok

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

3. Penyuluh selalu memberikan

dukungan kepada kelompoktani kami

agar dapat berwirausaha untuk

menambah pendapatan kelompok

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

4. Apakah penyuluh pernah

memberikan materi penyuluhan

tentang pemanfaatan limbah kelapa

sawit kepada kelompoktani

bapak/ibu ?

1. Sangat Tidak Pernah

2. Tidak Pernah

3. Kadang-kadang

4. Pernah

5. Sangat Pernah

Page 117: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 1.

101

Minat Kelompoktani dalam Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit sebagai Usaha

Pakan Ternak (Y)

1. Pemanfaatan pelepah kelapa sawit

selain berguna untuk sanitasi kebun

juga untuk menambah hasil

usahatani kelompoktani kami

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

2. Pengolahan limbah pelepah kelapa

sawit juga berguna untuk menambah

pendapatan kelompoktani kami

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

3. Limbah pelepah kelapa sawit bisa

dijadikan usaha pakan ternak oleh

kelompoktani kami

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

4. Usaha pakan ternak adalah usaha

menjanjikan yang dapat

dikembangkan karena memiliki

potensi pasar yang tinggi

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

5. Kelompoktani kami memiliki

keinginan atau berminat untuk

mengolah limbah menjadi pakan

ternak

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Ragu-Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

Page 118: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

102

Lampiran 2. Rekapituasi Data Responden Pengkajian

DATA RESPONDEN PENGKAJIAN DI KECAMATAN BESITANG

No Nama Responden Jenis

Kelamin

Umur

(Tahun) Pendidikan Poktan Jabatan

Luas Lahan

Kelompok

1 M.Asli Siregar Laki-Laki 51 SMP

Sejalan

Ketua

40 Ha 2 Adi Susanto Laki-Laki 39 SMA Sekretaris

3 Deni Pasaribu Laki-Laki 28 SMA Bendahara

4 Mangarahon Siregar Laki-Laki 45 SMP Anggota

5 Tumbur Meha Marbun Laki-Laki 63 SD

SukaTani

Ketua

44 Ha 6 Amat Manullang Laki-Laki 46 SMP Sekretaris

7 Martona D. Nainggolan Laki-Laki 45 SMA Bendahara

8 Herman Marbun Laki-Laki 36 SMA Anggota

9 Ibrahim Siregar Laki-Laki 45 SMP

Maju Jaya

Ketua

41 Ha 10 Imam Syafi'i Laki-Laki 32 SMA Sekretaris

11 Suyatno Laki-Laki 47 SMP Bendahara

12 M. Nuh Laki-Laki 50 SMP Anggota

13 Amir LautanS. Laki-Laki 67 SD

KaryaNyata

Ketua

50 Ha 14 Jepson Situmorang Laki-Laki 29 SMA Sekretaris

15 Akup Manullang Laki-Laki 67 SD Bendahara

16 Alboin Sitorus Laki-Laki 45 SMP Anggota

Page 119: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 2.

103

17 M. Yusuf Laki-Laki 55 SD

BinaTani

Ketua

37,5 Ha 18 Agus Suriyadi Laki-Laki 35 SMA Sekretaris

19 Sarkum Laki-Laki 61 SMP Bendahara

20 Namin Laki-Laki 71 SD Anggota

21 Cobang Malau Laki-Laki 57 SMP

Serasi

Ketua

44 Ha 22 Singkon Tampubolon Laki-Laki 45 SMA Sekretaris

23 Mangasi Solin Laki-Laki 33 SMA Bendahara

24 Firman Zebua Laki-Laki 49 SMA Anggota

25 Adipin Situmorang Laki-Laki 40 SMA

Ingin Jaya

Ketua

45 Ha 26 Samaradas Hutabarat Laki-Laki 45 SMA Sekretaris

27 Sahlan Efendi Siregar Laki-Laki 40 SMA Bendahara

28 Horas Manullang Laki-Laki 55 SMA Anggota

29 Oji Sulhanuddin Hrp Laki-Laki 47 SMA

Harapan

Ketua

28 Ha 30 Hasan Angkat Laki-Laki 64 SD Sekretaris

31 Sukiman Laki-Laki 59 SMP Bendahara

32 Abdul Rahman Laki-Laki 45 SMA Anggota

33 Edi Erianto Laki-Laki 55 S1

Sekata

Ketua

46 Ha 34 M.Yusuf Laki-Laki 37 SMA Sekretaris

35 Irlan Laki-Laki 46 SMA Bendahara

36 Usman Lubis Laki-Laki 55 SD Anggota

37 Amrin Saragih Laki-Laki 49 SD SukaMaju

Ketua 51 Ha

38 Razali Laki-Laki 55 SMP Sekretaris

Page 120: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 2.

104

39 Saladdin Tobing Laki-Laki 74 SMP Bendahara

40 Sudai Supandi Laki-Laki 30 SMA Anggota

41 Abadi Munthe Laki-Laki 55 SMA

Subur

Ketua

54 Ha 42 Kadar Sagala Laki-Laki 53 SMP Sekretaris

43 Bageate Berutu Laki-Laki 43 SMA Bendahara

44 Marianto Manik Laki-Laki 35 SMP Anggota

45 M. Safii Laki-Laki 54 SMP

Sepakat

Ketua

43 Ha 46 Zulkifli Nasution Laki-Laki 48 SMP Sekretaris

47 Ilyas Dayaguna Pulungan Laki-Laki 51 SD Bendahara

48 Junaidi Laki-Laki 36 SMA Anggota

49 Oloan Butar-Butar Laki-Laki 59 SMA

Nauli

Ketua

42 Ha 50 Arifin Butar-Butar Laki-Laki 43 SMA Sekretaris

51 Marudur Hutasoit Laki-Laki 47 SMP Bendahara

52 Ebet Manalu Laki-Laki 44 SMA Anggota

53 Abdul GaniGultom Laki-Laki 59 SMA

Seiya

Ketua

40 Ha 54 Syawaluddin Laki-Laki 35 SMA Sekretaris

55 IrfanSimanjuntak Laki-Laki 30 SMA Bendahara

56 Cipto Laki-Laki 50 SD Anggota

57 Abdon Manurung Laki-Laki 61 SMA

Dosroha

Ketua

81 Ha 58 Martinus Ginting Laki-Laki 59 SD Sekretaris

59 RT. Hasiolan Laki-Laki 58 SMP Bendahara

60 Lestina Sitanggang Laki-Laki 42 SMP Anggota

Page 121: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 2.

105

61 Adi Susisman Laki-Laki 40 SD

Sabar

Ketua

36 Ha 62 Bambang Sugianto Laki-Laki 43 S1 Sekretaris

63 Rantiman Laki-Laki 42 SMA Bendahara

64 Yuni Purnama Sari Perempuan 36 SMP Anggota

65 Sukarsono Laki-Laki 60 SMP

Sinar Bahagia

Ketua

36 Ha 66 Jikun Laki-Laki 56 SMA Sekretaris

67 Agus Haryono Laki-Laki 55 SD Bendahara

68 Saifullah Laki-Laki 40 SMA Anggota

69 Ismail Laki-Laki 56 SD

Sari

Ketua

28,5 Ha 70 Abdul Azis Laki-Laki 45 SMA Sekretaris

71 Safari Laki-Laki 53 SD Bendahara

72 Hamidah Perempuan 49 SMP Anggota

73 Irfan Efendi Laki-Laki 33 SMP

Tani Sabar

Ketua

33,5 Ha 74 Zainal Abidin Laki-Laki 45 SMA Sekretaris

75 Adi Chandra Laki-Laki 34 SMA Bendahara

76 Sunarto Laki-Laki 45 SMP Anggota

77 Muhammad Laki-Laki 38 SMA

Mulia

Ketua

19,5 Ha 78 Zulkifli Simamora Laki-Laki 64 SD Sekretaris

79 Sarman Laki-Laki 61 SD Bendahara

80 Safaruddin Laki-Laki 53 SMP Anggota

Page 122: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

106

Lampiran 3. Hasil Uji Validitas

HASIL UJI VALIDITAS

VARIABEL PENGAMALAN (X1) Correlations

V1.1 V1.2 V1.3 V1.4 V1.5 TOTAL_V1

V1.1 Pearson Correlation 1 ,158 ,106 ,050 ,325 ,708**

Sig. (2-tailed) ,462 ,622 ,815 ,122 ,000

N 24 24 24 24 24 24

V1.2 Pearson Correlation ,158 1 -,413* -,581

** -,389 -,227

Sig. (2-tailed) ,462 ,045 ,003 ,060 ,285

N 24 24 24 24 24 24

V1.3 Pearson Correlation ,106 -,413* 1 ,274 ,117 ,431

*

Sig. (2-tailed) ,622 ,045 ,194 ,587 ,035

N 24 24 24 24 24 24

V1.4 Pearson Correlation ,050 -,581** ,274 1 ,682

** ,659

**

Sig. (2-tailed) ,815 ,003 ,194 ,000 ,000

N 24 24 24 24 24 24

V1.5 Pearson Correlation ,325 -,389 ,117 ,682** 1 ,772

**

Sig. (2-tailed) ,122 ,060 ,587 ,000 ,000

N 24 24 24 24 24 24

TOTAL_V1 Pearson Correlation ,708** -,227 ,431

* ,659

** ,772

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,285 ,035 ,000 ,000 N 24 24 24 24 24 24

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

VARIABEL LUAS LAHAN (X2)

Correlations

V2.1 V2.2 V2.3 V2.4 V2.5 TOTAL_V2

V2.1 Pearson Correlation 1 ,250 -,322 ,400 ,000 ,440*

Sig. (2-tailed) ,239 ,125 ,053 1,000 ,032

N 24 24 24 24 24 24

V2.2 Pearson Correlation ,250 1 ,161 -,200 ,000 ,251

Sig. (2-tailed) ,239 ,452 ,348 1,000 ,236

N 24 24 24 24 24 24

V2.3 Pearson Correlation -,322 ,161 1 ,105 -,026 ,405*

Sig. (2-tailed) ,125 ,452 ,626 ,905 ,050

N 24 24 24 24 24 24

V2.4 Pearson Correlation ,400 -,200 ,105 1 ,133 ,771**

Sig. (2-tailed) ,053 ,348 ,626 ,536 ,000

N 24 24 24 24 24 24

V2.5 Pearson Correlation ,000 ,000 -,026 ,133 1 ,467*

Sig. (2-tailed) 1,000 1,000 ,905 ,536 ,021

N 24 24 24 24 24 24

TOTAL_V2 Pearson Correlation ,440* ,251 ,405

* ,771

** ,467

* 1

Page 123: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 3.

107

Sig. (2-tailed) ,032 ,236 ,050 ,000 ,021

N 24 24 24 24 24 24

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

VARIABEL PENDAPATAN (X3)

Correlations

V3.1 V3.2 V3.3 V3.4 V3.5 TOTAL_V3

V3.1 Pearson Correlation 1 ,000 -,026 ,133 1,000** ,737

**

Sig. (2-tailed) 1,000 ,905 ,536 ,000 ,000

N 24 24 24 24 24 24

V3.2 Pearson Correlation ,000 1 ,161 -,200 ,000 ,161

Sig. (2-tailed) 1,000 ,452 ,348 1,000 ,452

N 24 24 24 24 24 24

V3.3 Pearson Correlation -,026 ,161 1 ,105 -,026 ,407*

Sig. (2-tailed) ,905 ,452 ,626 ,905 ,048

N 24 24 24 24 24 24

V3.4 Pearson Correlation ,133 -,200 ,105 1 ,133 ,619**

Sig. (2-tailed) ,536 ,348 ,626 ,536 ,001

N 24 24 24 24 24 24

V3.5 Pearson Correlation 1,000** ,000 -,026 ,133 1 ,737

**

Sig. (2-tailed) ,000 1,000 ,905 ,536 ,000

N 24 24 24 24 24 24

TOTAL_V3 Pearson Correlation ,737** ,161 ,407

* ,619

** ,737

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,452 ,048 ,001 ,000

N 24 24 24 24 24 24

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

VARIABEL KEAKTIFAN KELOMPOK (X4)

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 TOTAL_P4

P1 Pearson

Correlation

1 -,097 ,083 ,070 ,201 ,506* -,163 ,584

**

Sig. (2-tailed) ,653 ,699 ,746 ,346 ,012 ,448 ,003

N 24 24 24 24 24 24 24 24

P2 Pearson

Correlation

-,097 1 ,005 ,092 -,028 ,314 ,064 ,437*

Sig. (2-tailed) ,653 ,981 ,668 ,897 ,135 ,766 ,033

N 24 24 24 24 24 24 24 24

Page 124: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 3.

108

P3 Pearson

Correlation

,083 ,005 1 -,185 ,056 ,027 -,129 ,140

Sig. (2-tailed) ,699 ,981 ,386 ,795 ,899 ,548 ,515

N 24 24 24 24 24 24 24 24

P4 Pearson

Correlation

,070 ,092 -,185 1 ,166 ,000 ,324 ,344

Sig. (2-tailed) ,746 ,668 ,386 ,437 1,000 ,122 ,100

N 24 24 24 24 24 24 24 24

P5 Pearson

Correlation

,201 -,028 ,056 ,166 1 ,252 ,360 ,623**

Sig. (2-tailed) ,346 ,897 ,795 ,437 ,235 ,084 ,001

N 24 24 24 24 24 24 24 24

P6 Pearson

Correlation

,506* ,314 ,027 ,000 ,252 1 -,321 ,716

**

Sig. (2-tailed) ,012 ,135 ,899 1,000 ,235 ,126 ,000

N 24 24 24 24 24 24 24 24

P7 Pearson

Correlation

-,163 ,064 -,129 ,324 ,360 -,321 1 ,247

Sig. (2-tailed) ,448 ,766 ,548 ,122 ,084 ,126 ,245

N 24 24 24 24 24 24 24 24

TOTAL_P4 Pearson

Correlation

,584** ,437

* ,140 ,344 ,623

** ,716

** ,247 1

Sig. (2-tailed) ,003 ,033 ,515 ,100 ,001 ,000 ,245

N 24 24 24 24 24 24 24 24

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

VARIABEL SARANA DAN PRASARANA (X5)

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 TOTAL_P5

P1 Pearson Correlation 1 ,438* .

a -,456

* ,260 ,496

*

Sig. (2-tailed) ,032 . ,025 ,221 ,014

N 24 24 24 24 24 24

P2 Pearson Correlation ,438* 1 .

a -,139 ,929

** ,882

**

Sig. (2-tailed) ,032 . ,517 ,000 ,000

N 24 24 24 24 24 24

P3 Pearson Correlation .a .

a .

a .

a .

a .

a

Sig. (2-tailed) . . . . .

N 24 24 24 24 24 24

P4 Pearson Correlation -,456* -,139 .

a 1 ,016 ,210

Sig. (2-tailed) ,025 ,517 . ,940 ,324

Page 125: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 3.

109

N 24 24 24 24 24 24

P5 Pearson Correlation ,260 ,929** .

a ,016 1 ,877

**

Sig. (2-tailed) ,221 ,000 . ,940 ,000

N 24 24 24 24 24 24

TOTAL_P5 Pearson Correlation ,496* ,882

** .

a ,210 ,877

** 1

Sig. (2-tailed) ,014 ,000 . ,324 ,000

N 24 24 24 24 24 24

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)

VARIABEL KEBIJAKAN PEMERINTAH (X6)

Correlations

P1 P2 P3 TOTAL_P6

P1 Pearson Correlation 1 ,731** ,000 ,760

**

Sig. (2-tailed) ,000 1,000 ,000

N 24 24 24 24

P2 Pearson Correlation ,731** 1 ,000 ,818

**

Sig. (2-tailed) ,000 1,000 ,000

N 24 24 24 24

P3 Pearson Correlation ,000 ,000 1 ,524**

Sig. (2-tailed) 1,000 1,000 ,009

N 24 24 24 24

TOTAL_P6 Pearson Correlation ,760** ,818

** ,524

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,009

N 24 24 24 24

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

VARIABEL PEMASARAN (X7)

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 TOTAL_P7

P1 Pearson Correlation 1 ,317 ,000 -,150 -,036 ,421*

Sig. (2-tailed) ,131 1,000 ,485 ,866 ,041

N 24 24 24 24 24 24

P2 Pearson Correlation ,317 1 -,317 ,149 ,252 ,572**

Sig. (2-tailed) ,131 ,131 ,488 ,234 ,003

N 24 24 24 24 24 24

P3 Pearson Correlation ,000 -,317 1 ,000 ,354 ,424*

Sig. (2-tailed) 1,000 ,131 1,000 ,090 ,039

N 24 24 24 24 24 24

Page 126: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 3.

110

P4 Pearson Correlation -,150 ,149 ,000 1 ,147 ,413*

Sig. (2-tailed) ,485 ,488 1,000 ,492 ,045

N 24 24 24 24 24 24

P5 Pearson Correlation -,036 ,252 ,354 ,147 1 ,700**

Sig. (2-tailed) ,866 ,234 ,090 ,492 ,000

N 24 24 24 24 24 24

TOTAL_P7 Pearson Correlation ,421* ,572

** ,424

* ,413

* ,700

** 1

Sig. (2-tailed) ,041 ,003 ,039 ,045 ,000

N 24 24 24 24 24 24

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

VARIABEL BIAYA PRODUKSI (X8)

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 TOTAL_P8

P1 Pearson Correlation 1 ,464* ,375 -,033 ,231 ,454

*

Sig. (2-tailed) ,022 ,071 ,878 ,277 ,026

N 24 24 24 24 24 24

P2 Pearson Correlation ,464* 1 ,787

** ,550

** ,394 ,873

**

Sig. (2-tailed) ,022 ,000 ,005 ,057 ,000

N 24 24 24 24 24 24

P3 Pearson Correlation ,375 ,787** 1 ,728

** ,620

** ,975

**

Sig. (2-tailed) ,071 ,000 ,000 ,001 ,000

N 24 24 24 24 24 24

P4 Pearson Correlation -,033 ,550** ,728

** 1 ,115 ,704

**

Sig. (2-tailed) ,878 ,005 ,000 ,594 ,000

N 24 24 24 24 24 24

P5 Pearson Correlation ,231 ,394 ,620** ,115 1 ,637

**

Sig. (2-tailed) ,277 ,057 ,001 ,594 ,001

N 24 24 24 24 24 24

TOTAL_P8 Pearson Correlation ,454* ,873

** ,975

** ,704

** ,637

** 1

Sig. (2-tailed) ,026 ,000 ,000 ,000 ,001

N 24 24 24 24 24 24

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 127: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 3.

111

VARIABEL PERAN PENYULUH (X9)

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 TOTAL_P9

P1 Pearson

Correlation

1 ,468* -,057 ,304 -,094 ,000 ,072 ,508

*

Sig. (2-tailed) ,021 ,791 ,148 ,662 1,000 ,740 ,011

N 24 24 24 24 24 24 24 24

P2 Pearson

Correlation

,468* 1 -,132 ,653

** ,141 ,225 -,055 ,633

**

Sig. (2-tailed) ,021 ,538 ,001 ,510 ,291 ,798 ,001

N 24 24 24 24 24 24 24 24

P3 Pearson

Correlation

-,057 -,132 1 ,046 ,220 ,000 ,145 ,390

Sig. (2-tailed) ,791 ,538 ,832 ,301 1,000 ,500 ,060

N 24 24 24 24 24 24 24 24

P4 Pearson

Correlation

,304 ,653** ,046 1 -,059 ,465

* ,000 ,581

**

Sig. (2-tailed) ,148 ,001 ,832 ,783 ,022 1,000 ,003

N 24 24 24 24 24 24 24 24

P5 Pearson

Correlation

-,094 ,141 ,220 -,059 1 -,204 -,126 ,491*

Sig. (2-tailed) ,662 ,510 ,301 ,783 ,338 ,558 ,015

N 24 24 24 24 24 24 24 24

P6 Pearson

Correlation

,000 ,225 ,000 ,465* -,204 1 ,185 ,322

Sig. (2-tailed) 1,000 ,291 1,000 ,022 ,338 ,388 ,125

N 24 24 24 24 24 24 24 24

P7 Pearson

Correlation

,072 -,055 ,145 ,000 -,126 ,185 1 ,317

Sig. (2-tailed) ,740 ,798 ,500 1,000 ,558 ,388 ,131

N 24 24 24 24 24 24 24 24

TOTAL_P9 Pearson

Correlation

,508* ,633

** ,390 ,581

** ,491

* ,322 ,317 1

Sig. (2-tailed) ,011 ,001 ,060 ,003 ,015 ,125 ,131

N 24 24 24 24 24 24 24 24

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 128: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 3.

112

VARIABEL MINAT (Y)

Correlations

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 TOTAL_Y

Y1 Pearson Correlation 1 ,044 ,213 ,636** ,091 ,522

** ,664

**

Sig. (2-tailed) ,838 ,317 ,001 ,673 ,009 ,000

N 24 24 24 24 24 24 24

Y2 Pearson Correlation ,044 1 -,103 ,094 ,220 ,253 ,555**

Sig. (2-tailed) ,838 ,632 ,664 ,302 ,234 ,005

N 24 24 24 24 24 24 24

Y3 Pearson Correlation ,213 -,103 1 ,357 -,053 ,204 ,475*

Sig. (2-tailed) ,317 ,632 ,087 ,805 ,339 ,019

N 24 24 24 24 24 24 24

Y4 Pearson Correlation ,636** ,094 ,357 1 -,221 ,370 ,611

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,664 ,087 ,299 ,075 ,002

N 24 24 24 24 24 24 24

Y5 Pearson Correlation ,091 ,220 -,053 -,221 1 -,174 ,345

Sig. (2-tailed) ,673 ,302 ,805 ,299 ,416 ,099

N 24 24 24 24 24 24 24

Y6 Pearson Correlation ,522** ,253 ,204 ,370 -,174 1 ,611

**

Sig. (2-tailed) ,009 ,234 ,339 ,075 ,416 ,002

N 24 24 24 24 24 24 24

TOTAL_Y Pearson Correlation ,664** ,555

** ,475

* ,611

** ,345 ,611

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,005 ,019 ,002 ,099 ,002

N 24 24 24 24 24 24 24

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 129: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

113

Lampiran 4. Rekapan Kuesioner Hasil Pengkajian

REKAPAN KUESIONER HASIL PENGKAJIAN

Responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 TOTAL

X1 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4

TOTAL

X2 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4

TOTAL

X3 X4.1 X4.2 X4.3 X4.4

TOTAL

X4

M.Asli Siregar 5 3 4 5 17 5 2 3 4 14 3 5 2 4 14 3 4 5 3 15

Adi Susanto 5 4 4 4 17 4 1 3 4 12 2 4 4 3 13 2 4 4 4 14

Deni Pasaribu 5 4 4 4 17 4 1 3 4 12 2 4 4 3 13 2 4 4 4 14

Mangarahon Siregar 5 4 4 4 17 4 1 3 4 12 2 4 4 3 13 2 3 3 3 11

Tumbur Meha Marbun 4 4 3 4 15 4 1 3 3 11 2 4 4 3 13 2 3 4 4 13

Amat Manullang 5 4 4 4 17 4 1 3 4 12 2 4 4 3 13 2 4 4 4 14

Martona D. Nainggolan 3 4 5 3 15 5 4 2 3 14 3 4 2 5 14 3 5 4 2 14

Herman Marbun 5 4 4 4 17 4 2 2 3 11 3 4 4 4 15 2 5 4 5 16

Ibrahim Siregar 4 4 4 4 16 4 3 4 4 15 4 4 4 4 16 2 4 4 4 14

Imam Syafi'i 4 3 4 4 15 4 3 4 3 14 4 4 4 4 16 2 4 4 4 14

Suyatno 4 5 4 3 16 3 5 4 3 15 4 5 3 4 16 4 2 4 3 13

M. Nuh 4 3 4 4 15 4 3 4 3 14 4 4 4 4 16 2 4 4 4 14

Amir Lautan S. 3 4 4 4 15 4 4 4 4 16 3 4 4 4 15 2 4 4 4 14

Jepson Situmorang 3 4 4 4 15 3 4 4 4 15 3 4 4 4 15 2 3 3 2 10

Akup Manullang 3 4 4 4 15 3 4 4 4 15 3 4 4 4 15 2 3 3 2 10

Alboin Sitorus 3 4 4 4 15 3 4 4 4 15 3 4 4 4 15 2 3 3 2 10

M. Yusuf 5 3 4 3 15 5 2 3 3 13 5 3 2 3 13 3 4 5 4 16

Agus Suriyadi 5 4 4 4 17 4 1 3 3 11 2 4 4 3 13 2 4 4 4 14

Sarkum 5 4 4 4 17 4 1 3 4 12 2 4 4 3 13 2 4 4 4 14

Namin 5 4 4 4 17 4 1 3 4 12 2 4 4 3 13 2 4 4 4 14

Cobang Malau 5 4 3 4 16 4 1 4 3 12 2 4 4 3 13 2 4 4 3 13

Singkon Tampubolon 5 4 3 4 16 4 1 3 3 11 2 4 4 3 13 2 3 4 4 13

Mangasi Solin 5 4 4 3 16 4 1 3 4 12 2 4 4 3 13 2 4 4 4 14

Firman Zebua 5 4 4 4 17 4 1 3 3 11 2 4 3 4 13 2 4 4 3 13

Adipin Situmorang 4 4 4 4 16 4 2 2 2 10 3 4 4 4 15 2 4 2 4 12

Page 130: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 4.

114

Samaradas Hutabarat 4 4 4 3 15 4 2 2 2 10 3 4 4 4 15 2 4 4 4 14

Sahlan Efendi Siregar 3 5 3 4 15 5 3 2 4 14 4 3 5 4 16 3 4 3 5 15

Horas Manullang 4 4 4 3 15 4 2 2 2 10 3 4 4 3 14 2 5 2 2 11

Oji Sulhanuddin Hrp 5 4 4 4 17 4 1 3 4 12 2 4 4 3 13 2 4 4 4 14

Hasan Angkat 5 4 4 4 17 4 1 3 4 12 2 4 4 3 13 2 4 3 4 13

Sukiman 3 5 3 4 15 3 2 5 4 14 3 3 3 4 13 4 3 5 2 14

Abdul Rahman 5 4 4 4 17 4 1 3 4 12 2 4 4 3 13 2 4 4 4 14

Edi Erianto 5 4 4 4 17 4 1 3 4 12 2 4 4 4 14 2 4 4 4 14

M. Yusuf 4 4 4 4 16 4 1 4 3 12 2 4 4 3 13 2 4 4 4 14

Irlan 5 3 3 3 14 3 2 3 4 12 3 5 2 3 13 3 5 3 2 13

Usman Lubis 4 4 4 4 16 4 1 3 4 12 2 4 4 3 13 2 4 4 4 14

Amrin Saragih 3 5 4 3 15 3 2 4 3 12 3 5 3 4 15 3 5 3 2 13

Razali 4 4 4 4 16 4 1 3 3 11 2 4 4 3 13 2 4 4 3 13

Saladdin Tobing 4 4 4 4 16 4 1 4 3 12 2 4 4 3 13 2 4 3 4 13

Sudai Supandi 4 4 4 3 15 4 1 4 3 12 2 4 4 3 13 2 4 4 4 14

Abadi Munthe 5 4 3 4 16 4 1 3 4 12 2 4 4 3 13 2 4 3 4 13

Kadar Sagala 5 4 4 4 17 4 1 3 3 11 2 4 4 4 14 2 4 4 4 14

Bageate Berutu 4 4 4 4 16 4 1 3 4 12 2 4 4 3 13 2 3 4 4 13

Marianto Manik 3 5 3 3 14 5 2 4 3 14 3 3 5 4 15 3 4 3 2 12

M. Safii 5 4 4 4 17 4 1 3 4 12 2 4 4 3 13 2 4 4 4 14

Zulkifli Nasution 5 4 4 4 17 4 1 3 4 12 2 4 4 3 13 2 4 4 4 14

Ilyas Dayaguna Pulungan 5 4 4 4 17 4 1 3 4 12 2 4 4 3 13 2 4 4 4 14

Junaidi 5 4 4 4 17 4 1 3 4 12 2 4 4 3 13 2 4 4 4 14

Oloan Butar-Butar 3 4 3 3 13 3 3 4 4 14 2 4 4 3 13 2 4 4 3 13

Arifin Butar-Butar 3 4 3 3 13 3 3 4 4 14 2 4 4 3 13 2 4 4 3 13

Marudur Hutasoit 3 4 3 3 13 3 3 4 4 14 2 4 4 3 13 2 4 4 3 13

Ebet Manalu 3 4 3 3 13 3 3 4 4 14 2 4 4 3 13 2 4 4 3 13

Abdul Gani Gultom 4 3 4 4 15 5 2 3 3 13 3 3 5 4 15 3 3 3 4 13

Syawaluddin 3 4 3 3 13 3 3 4 4 14 2 4 4 3 13 2 4 4 3 13

Irfan Simanjuntak 3 4 3 3 13 3 3 4 4 14 2 4 4 3 13 2 4 4 3 13

Page 131: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 4.

115

Cipto 3 4 3 3 13 3 3 4 4 14 2 4 4 3 13 2 4 4 3 13

Abdon Manurung 3 4 3 3 13 3 3 4 4 14 2 4 4 3 13 2 4 4 3 13

Martinus Ginting 3 4 3 3 13 3 3 4 4 14 2 4 4 3 13 2 4 4 3 13

RT. Hasiolan 5 3 4 4 16 5 2 3 3 13 3 3 5 4 15 3 4 3 4 14

Lestina Sitanggang 3 4 3 3 13 3 3 4 4 14 2 4 4 3 13 2 4 4 3 13

Adi Susisman 3 4 3 3 13 3 3 4 4 14 2 4 4 3 13 2 4 4 3 13

Bambang Sugianto 3 4 3 3 13 3 3 4 4 14 2 4 4 3 13 2 4 4 3 13

Rantiman 3 4 3 3 13 3 3 4 4 14 2 4 4 3 13 2 4 4 3 13

Yuni Purnama Sari 3 4 3 3 13 3 3 4 4 14 2 4 4 3 13 2 4 4 3 13

Sukarsono 4 3 4 4 15 5 4 2 3 14 4 3 5 3 15 3 3 3 4 13

Jikun 5 4 4 3 16 4 3 2 3 12 3 4 4 4 15 2 4 4 5 15

Agus Haryono 5 4 4 3 16 4 3 2 3 12 3 4 4 4 15 2 4 4 3 13

Saifullah 5 4 4 3 16 4 3 2 3 12 3 4 4 4 15 2 4 4 3 13

Ismail 5 4 4 4 17 3 4 1 2 10 3 4 4 3 14 3 4 3 4 14

Abdul Azis 5 4 4 5 18 3 4 1 2 10 3 4 4 3 14 2 4 3 4 13

Safari 3 4 3 5 15 3 3 1 3 10 2 3 5 4 14 2 3 4 3 12

Hamidah 5 4 4 5 18 3 4 2 2 11 3 4 4 3 14 2 4 4 3 13

Irfan Efendi 2 3 3 3 11 3 2 2 3 10 2 4 4 3 13 1 3 2 3 9

Zainal Abidin 2 3 3 3 11 3 2 2 3 10 2 4 4 3 13 1 4 3 3 11

Adi Chandra 2 3 3 3 11 3 2 2 3 10 2 4 4 3 13 1 4 3 3 11

Sunarto 2 3 3 3 11 3 2 2 3 10 3 4 4 3 14 1 4 4 3 12

Muhammad 4 4 4 4 16 4 3 1 3 11 3 4 4 3 14 3 4 2 3 12

Zulkifli Simamora 3 3 4 5 15 3 4 2 4 13 4 3 5 4 16 2 3 3 4 12

Sarman 4 4 3 3 14 4 3 2 3 12 3 4 4 4 15 3 4 1 4 12

Safaruddin 4 3 4 3 14 4 2 2 3 11 3 4 4 4 15 3 4 2 4 13

Page 132: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 4.

116

Responden X5

.1

X5.

2

X5.

3

TOTAL

X5

X6.

1

X6.

2

X6.

3

TOTAL

X6

X7.

1

X7.

2

X7.

3

X7.

4

X7.

5

TOTAL

X 7

X8.

1

X8.

2

X8.

3

X8.

4

X8.

5

TOTAL

X8

X9.

1

X9.

2

X9.

3

X9.

4

TOTAL

X9

M.Asli Siregar 5 3 4 12 3 5 3 11 3 4 2 5 4 18 3 2 5 4 4 18 5 3 3 4 15

Adi Susanto 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 3 3 4 17 2 1 4 4 3 14 4 4 4 4 16

Deni Pasaribu 4 4 3 11 4 3 4 11 4 3 3 3 4 17 2 1 4 3 4 14 4 4 4 4 16

Mangarahon Siregar 4 4 4 12 4 3 3 10 4 3 3 4 3 17 2 1 4 4 3 14 4 4 4 4 16

Tumbur Meha Marbun 4 4 3 11 4 3 4 11 4 3 3 4 3 17 2 1 3 4 4 14 4 4 4 4 16

Amat Manullang 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 3 3 3 16 2 1 4 3 4 14 4 4 4 4 16

MartonaD.Nainggolan 3 4 4 11 3 4 5 12 4 2 3 5 3 17 4 2 4 3 4 17 4 3 5 2 14

Herman Marbun 4 4 4 12 3 4 5 12 4 3 3 3 3 16 3 1 4 4 5 17 5 4 4 5 18

Ibrahim Siregar 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 3 1 4 4 4 16 4 4 4 4 16

Imam Syafi'i 4 4 4 12 3 4 4 11 4 3 3 3 3 16 3 2 3 2 2 12 4 4 4 4 16

Suyatno 5 3 4 12 5 2 4 11 4 2 3 5 4 18 4 2 4 3 2 15 3 4 3 5 15

M. Nuh 4 4 4 12 3 4 4 11 4 3 3 3 3 16 3 1 3 2 2 11 4 4 4 4 16

Amir Lautan S. 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 4 19 4 4 4 4 16

Jepson Situmorang 4 4 4 12 3 3 3 9 4 3 3 3 4 17 3 4 4 4 4 19 5 5 3 4 17

Akup Manullang 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 4 4 3 18 3 4 4 4 4 19 4 3 4 2 13

Alboin Sitorus 4 4 5 13 3 3 3 9 4 3 3 3 4 17 3 4 4 4 4 19 4 5 5 5 19

M. Yusuf 3 5 3 11 4 3 5 12 3 4 2 5 4 18 2 2 5 4 3 16 3 3 4 3 13

Agus Suriyadi 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 3 3 4 17 2 1 4 3 4 14 4 4 4 4 16

Sarkum 4 4 4 12 4 2 4 10 4 3 3 3 4 17 2 1 4 3 4 14 4 4 4 4 16

Namin 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 4 3 3 17 2 1 4 3 4 14 4 4 4 4 16

Cobang Malau 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 4 4 3 18 2 1 4 4 4 15 4 4 4 4 16

Singkon Tampubolon 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 3 3 4 17 2 1 4 4 3 14 4 4 4 4 16

Mangasi Solin 4 4 4 12 4 3 3 10 4 3 3 4 3 17 2 1 4 3 3 13 4 4 4 4 16

Firman Zebua 4 4 3 11 3 4 4 11 4 3 3 4 3 17 2 1 4 3 4 14 4 4 3 4 15

Adipin Situmorang 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 2 2 4 4 4 16 4 4 4 4 16

Samaradas Hutabarat 4 4 4 12 3 4 4 11 4 4 3 3 3 17 2 2 4 3 4 15 4 4 5 5 18

Sahlan Efendi Siregar 3 5 4 12 4 3 3 10 3 4 3 5 3 18 3 2 3 4 5 17 5 3 4 5 17

Horas Manullang 4 4 4 12 3 4 4 11 4 4 3 3 2 16 2 1 4 3 3 13 4 4 4 4 16

Page 133: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 4.

117

Oji Sulhanuddin Hrp 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 3 3 4 17 2 1 4 3 4 14 4 4 4 4 16

Hasan Angkat 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 3 3 4 17 2 1 4 3 4 14 4 4 4 4 16

Sukiman 3 4 3 10 5 3 4 12 4 2 5 4 3 18 3 2 4 5 4 18 3 5 3 3 14

Abdul Rahman 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 3 4 4 18 2 1 4 3 4 14 4 4 4 4 16

Edi Erianto 4 4 4 12 4 3 4 11 4 4 3 3 3 17 2 1 4 3 4 14 4 4 4 4 16

M.Yusuf 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 3 3 4 17 2 1 4 3 4 14 4 4 4 4 16

Irlan 3 4 5 12 3 4 5 12 3 4 4 5 3 19 3 2 3 4 5 17 5 3 5 3 16

Usman Lubis 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 3 3 3 16 2 1 4 3 4 14 4 4 4 4 16

Amrin Saragih 4 5 3 12 3 4 3 10 3 4 5 4 3 19 3 2 3 4 5 17 5 4 3 4 16

Razali 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 3 3 4 17 2 1 4 3 4 14 4 4 4 4 16

Saladdin Tobing 4 4 4 12 4 4 3 11 4 3 3 4 3 17 2 1 4 3 3 13 4 4 4 4 16

Sudai Supandi 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 3 3 3 17 2 1 4 3 4 14 4 4 4 4 16

Abadi Munthe 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 3 4 3 17 2 1 4 4 4 15 3 4 4 4 15

Kadar Sagala 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 3 3 4 17 2 1 4 3 4 14 4 4 4 4 16

Bageate Berutu 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 3 3 4 17 2 1 4 3 3 13 4 4 4 4 16

Marianto Manik 3 3 5 11 5 4 3 12 3 4 5 4 3 19 3 2 4 3 5 17 5 3 5 3 16

M. Safii 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 3 3 3 16 3 1 4 4 4 16 4 4 4 4 16

Zulkifli Nasution 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 3 3 3 16 3 1 4 4 4 16 4 4 4 4 16

Ilyas Dayaguna 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 3 3 3 16 3 1 4 4 4 16 4 4 4 4 16

Junaidi 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 3 3 3 16 3 1 4 4 4 16 4 4 4 4 16

Oloan Butar-Butar 4 4 4 12 3 3 4 10 4 3 3 4 3 17 2 1 4 3 3 13 4 4 4 4 16

Arifin Butar-Butar 4 4 4 12 3 3 4 10 4 3 3 4 3 17 2 1 4 3 3 13 4 4 4 4 16

Marudur Hutasoit 4 4 4 12 3 3 4 10 4 3 3 4 3 17 2 1 4 3 3 13 4 4 4 4 16

Ebet Manalu 4 4 4 12 3 3 4 10 4 3 3 4 3 17 2 1 4 4 3 14 4 4 4 4 16

Abdul Gani Gultom 5 3 4 12 5 4 3 12 3 4 5 3 4 19 3 2 3 3 4 15 5 3 5 3 16

Syawaluddin 4 4 4 12 3 3 4 10 4 3 3 4 3 17 2 1 4 3 3 13 4 4 4 4 16

Irfan Simanjuntak 4 4 4 12 3 3 4 10 4 3 3 4 3 17 2 1 4 3 3 13 4 4 4 4 16

Cipto 4 4 4 12 3 3 4 10 4 3 3 4 3 17 2 1 4 3 3 13 4 4 4 4 16

Abdon Manurung 4 4 4 12 3 3 4 10 4 4 3 4 4 19 2 1 3 4 4 14 4 4 4 4 16

Martinus Ginting 4 4 4 12 3 3 4 10 4 3 4 3 3 17 2 1 4 3 3 13 4 4 4 4 16

Page 134: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 4.

118

RT. Hasiolan 3 4 5 12 4 4 3 11 3 4 5 4 4 20 3 2 3 4 4 16 3 3 5 3 14

Lestina Sitanggang 4 4 4 12 3 3 4 10 4 3 3 4 3 17 2 1 4 3 3 13 4 4 4 4 16

Adi Susisman 4 4 4 12 3 3 4 10 4 3 3 4 3 17 2 1 4 3 3 13 4 4 4 4 16

Bambang Sugianto 4 4 4 12 3 3 4 10 4 3 3 4 3 17 2 1 4 3 3 13 4 4 4 4 16

Rantiman 4 4 4 12 3 3 4 10 4 3 3 4 3 17 2 1 4 3 3 13 4 4 4 4 16

Yuni Purnama Sari 4 4 4 12 3 3 4 10 4 3 3 4 3 17 2 1 4 3 3 13 4 4 4 4 16

Sukarsono 3 5 5 13 4 4 3 11 3 4 5 3 4 19 3 2 3 4 5 17 5 3 5 3 16

Jikun 4 4 4 12 3 4 5 12 4 3 3 3 3 16 3 1 4 4 4 16 4 5 4 5 18

Agus Haryono 4 5 4 13 3 4 4 11 4 3 3 3 3 16 3 1 4 4 5 17 5 4 5 4 18

Saifullah 4 4 4 12 3 4 4 11 4 3 3 3 3 16 3 1 4 4 4 16 5 4 5 4 18

Ismail 4 4 4 12 3 4 4 11 4 3 3 3 3 16 3 1 4 4 4 16 4 4 4 4 16

Abdul Azis 4 4 4 12 3 4 4 11 4 3 3 3 3 16 3 1 4 4 4 16 4 4 4 5 17

Safari 3 4 5 12 4 3 5 12 3 4 2 4 4 17 2 2 3 5 3 15 3 3 5 4 15

Hamidah 4 4 4 12 3 4 5 12 4 3 3 3 3 16 3 1 4 5 4 17 5 5 5 5 20

Irfan Efendi 4 4 4 12 3 4 4 11 4 4 4 4 4 20 3 1 4 4 4 16 4 4 4 4 16

Zainal Abidin 4 4 4 12 3 4 4 11 4 4 4 4 4 20 3 1 4 4 4 16 4 4 5 5 18

Adi Chandra 4 4 5 13 3 4 4 11 4 3 2 4 4 17 3 1 4 4 4 16 4 5 4 5 18

Sunarto 4 4 4 12 3 4 5 12 4 2 2 4 4 16 3 1 4 4 4 16 5 4 5 4 18

Muhammad 4 4 4 12 3 4 4 11 4 3 3 3 3 16 3 1 4 3 3 14 4 4 4 4 16

Zulkifli Simamora 3 4 5 12 3 3 5 11 3 4 2 4 3 16 2 2 3 5 4 16 3 5 4 3 15

Sarman 5 4 4 13 3 4 4 11 4 3 3 3 3 16 3 1 3 2 4 13 4 4 4 4 16

Safaruddin 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 3 3 3 16 3 1 3 2 2 11 4 4 5 5 18

Page 135: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 4.

119

Responden Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 JUMLAH

M.Asli Siregar 3 2 3 5 4 17

Adi Susanto 4 1 4 4 4 17

Deni Pasaribu 4 1 4 4 4 17

Mangarahon Siregar 4 1 4 4 4 17

Tumbur Meha Marbun 4 1 4 3 4 16

Amat Manullang 4 1 4 4 4 17

Martona D.Nainggolan 3 5 2 4 3 17

Herman Marbun 4 5 3 3 3 18

Ibrahim Siregar 4 4 4 4 4 20

Imam Syafi'i 4 4 4 4 4 20

Suyatno 4 3 4 5 4 20

M. Nuh 4 4 4 4 4 20

Amir LautanS. 3 3 4 4 4 18

Jepson Situmorang 4 3 3 4 4 18

Akup Manullang 4 4 4 4 4 20

Alboin Sitorus 3 3 3 3 3 15

M. Yusuf 4 2 5 3 4 18

Agus Suriyadi 4 1 4 4 4 17

Sarkum 4 1 4 4 4 17

Namin 4 1 4 4 4 17

Cobang Malau 4 1 4 4 4 17

Singkon Tampubolon 4 1 4 3 4 16

Mangasi Solin 4 1 4 4 4 17

Firman Zebua 4 1 4 4 3 16

Adipin Situmorang 5 4 4 4 4 21

Samaradas Hutabarat 4 4 5 4 4 21

Sahlan Efendi Siregar 5 3 3 5 4 20

Horas Manullang 4 4 4 3 3 18

Oji Sulhanuddin Hrp 4 1 4 4 4 17

Hasan Angkat 4 1 4 4 4 17

Sukiman 3 2 5 3 4 17

Abdul Rahman 4 1 4 4 4 17

Edi Erianto 4 1 4 4 4 17

M.Yusuf 4 1 4 4 4 17

Irlan 5 2 4 3 3 17

Usman Lubis 4 1 4 4 4 17

Amrin Saragih 5 3 3 5 4 20

Razali 4 1 4 4 4 17

Saladdin Tobing 4 1 4 4 3 16

Sudai Supandi 4 1 4 4 3 16

Abadi Munthe 4 1 4 4 4 17

Kadar Sagala 4 1 3 4 4 16

Bageate Berutu 4 1 4 4 3 16

Marianto Manik 3 3 4 5 3 18

M. Safii 4 1 4 4 4 17

Zulkifli Nasution 4 4 4 3 3 18

Ilyas Dayaguna Pulungan 4 4 4 3 3 18

Junaidi 4 4 4 3 3 18

Oloan Butar-Butar 3 4 4 3 3 17

Arifin Butar-Butar 3 4 4 3 3 17

Marudur Hutasoit 3 4 4 4 3 18

Ebet Manalu 3 4 4 3 3 17

Abdul Gani Gultom 4 3 3 5 4 19

Syawaluddin 3 4 4 3 3 17

Irfan Simanjuntak 3 4 4 3 3 17

Cipto 3 4 4 3 3 17

Abdon Manurung 3 4 4 3 4 18

Martinus Ginting 3 4 4 3 3 17

RT. Hasiolan 4 3 3 5 4 19

Lestina Sitanggang 3 4 4 3 3 17

Adi Susisman 3 4 4 3 3 17

Bambang Sugianto 3 4 4 3 3 17

Rantiman 3 4 4 3 3 17

Yuni Purnama Sari 3 4 4 3 3 17

Sukarsono 4 3 3 4 4 18

Jikun 4 5 3 3 3 18

Agus Haryono 5 4 3 3 3 18

Saifullah 4 5 3 3 3 18

Ismail 4 4 3 3 3 17

Abdul Azis 4 4 3 3 3 17

Safari 5 3 4 3 4 19

Hamidah 4 4 3 3 3 17

Irfan Efendi 4 3 3 3 3 16

Zainal Abidin 4 3 3 3 3 16

Adi Chandra 4 3 3 3 3 16

Sunarto 4 3 3 3 3 16

Muhammad 4 3 3 3 3 16

Zulkifli Simamora 3 4 4 4 4 19

Sarman 4 4 4 4 4 20

Safaruddin 4 3 3 3 3 16

Total 1700

Page 136: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

Lanjutan Lampiran 4.

120

Page 137: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

120

Lampiran 5. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

HASIL ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

NILAI DETERMINASI R, R Square

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .771a .594 .541 .875

a. Predictors: (Constant), X9, X8, X1, X6, X3, X4, X7, X5, X2

HASIL ANALISIS UJI F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 78.373 9 8.708 11.367 .000b

Residual 53.627 70 .766

Total 132.000 79

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X9, X8, X1, X6, X3, X4, X7, X5, X2

HASIL ANALISIS UJI t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.166 4.881 1.263 .211

X1 -.037 .075 -.049 -.488 .627

X2 -.113 .091 -.135 -1.245 .217

X3 .983 .120 .781 8.165 .000

X4 .204 .102 .196 2.000 .049

X5 .290 .278 .097 1.040 .302

X6 -.168 .185 -.097 -.911 .365

X7 .137 .105 .121 1.306 .196

X8 -.035 .068 -.050 -.521 .604

X9 -.396 .115 -.343 -3.443 .001

a. Dependent Variable: Y

Page 138: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

121

Lampiran 6. Analisis Usaha Pakan Ternak

Analisis Usaha Pakan Ternak

1) Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap dan tidak tergantung pada

perubahan jumlah produksi pengolahan pakan, terdiri dari biaya tenaga kerja dalam

keluarga dan biaya penyusutan peralatan serta biaya sewa lahan.

Tabel 1. Analisis Biaya Tetap

No. Alat-Alat Satuan Umur Ekonomis

(tahun)

Harga (Rp) Penyusutan

1 Mesin Cooper Unit 5 22.000.000 9.777,78

2 Gerobak Unit 2 300.000 333,33

3 Parang Unit 5 50.000 22,22

4 Garu Unit 2 40.000 44,44

5 Skop Unit 1 40.000 88,89

6 Egrek Unit 5 100.000 44,44

7 Sepatu Boot Unit 2 100.000 111,11

8 Ember Unit 1 7.000 15,56

9 Selang Meter 5 8.000 14,22

Total 22.645.000 10.452

2) Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan perubahan

jumlah produksi pakan, terdiri dari biaya tenaga kerja luar keluarga, biaya bahan baku

serta biaya bahan baku. Biaya Bahan Baku, berupa bahan baku utama dan bahan baku

penunjang. Bahan baku utama yang digunakannya itu pelepah kelapa sawit dan

lumpur sawit (solid). Bahan baku penunjang yang digunakanya itu bungkil, dedak,

ampas tahu, cairan Em4 dan garam, dapat dilihat padaTabel 2.

Page 139: MINAT KELOMPOKTANI DALAM PEMANFAATAN PELEPAH … HARYATI.pdf · i minat kelompoktani dalam pemanfaatan pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.)sebagai usaha pakan ternak di

122

Tabel 2. Biaya Bahan Baku, Bahan Baku Penunjang dan Bahan Penunjang

Pengolahan Pakan per Proses Produksi

No Bahan-Bahan Satuan

Jumlah

Produksi

(ekor)

Harga

(Rp) Total Harga (Rp)

1 Pelepah Kelapa Sawit Kg 484 1000 484000,000

2 Solid Kg 200 75 15000

3 Bungkil Kg 33 1100 36300,000

4 Dedak Kg 11 2000 22000,000

5 Ampas Tahu Kg 110 1000 110000,000

6 Cairan EM4 Kg 0,0055 20000 110,000

7 Garam Kg 6,16 11756 72416,960

8 Gula Aren Kg 0,033 13000 429,000

Total 740255,960

3) Biaya Produksi

Biaya produksi adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses

produksi pengolahan pakan ternak yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya produksi untuk 220 ekor sapi dengan berat bahan pakan 844,19 kg sehingga

biaya produksi adalah 820.790,26. Analisis biaya produksi kegiatan pengolahan

pakan tanpa fermentasi dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Analisis Biaya Produksi Pengolahan Pakan Tanpa Fermentasi

No. Uraian Biaya

A Biaya Produksi 820.790

1 Biaya Tetap 22.645.000

2 Biaya Penyusutan Alat 10.452

B Biaya Variabel 740255,96

Total 24.216.498