Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan...

93
Mikroplastik Mikroplastik dalam Seafood Seafood Universitas Katolik Soegijapranata Budi Widianarko Inneke Hantoro dari Pantai Utara Jawa dari Pantai Utara Jawa ISBN 978-602-6865-74-8

Transcript of Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan...

Page 1: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

MikroplastikMikroplastikdalam

SeafoodSeafood

Universitas Katolik Soegijapranata

Budi WidianarkoInneke Hantoro

dari Pantai Utara Jawadari Pantai Utara Jawa

ISBN 978-602-6865-74-8

Page 2: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

ii

Mikroplastik dalam Seafood dari Pantai Utara Jawa

Budi Widianarko

Inneke Hantoro

Unika Soegijapranata

Page 3: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

iii

Mikroplastik dalam Seafood dari Pantai Utara Jawa

Oleh: Budi Widianarko dan Inneke Hantoro

Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotocopy, merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penulis dan Penerbit.

©Universitas Katolik Soegijapranata 2018

ISBN : 978-602-6865-74-8

Desain Sampul : Andreas Dian Prasetyo

Perwajahan Isi : Inneke Hantoro

PENERBIT:

Universitas Katolik Soegijapranata

Jl. Pawiyatan Luhur IV/1 Bendan Duwur Semarang 50234

Website : www.unika.ac.id

Email Penerbit : [email protected]

Telpon : +62 24 8441 555 ext 1409

Fax : +62 24 8415 429

Page 4: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

iv

KATA PENGANTAR

Isu pencemaran plastik di lingkungan perairan telah menjadi perhatian global saat ini karena dampaknya yang merugikan ekosistem perairan laut dan pantai. Terlebih lagi dengan terurainya sampah plastik menjadi partikel plastik berukuran mikrometer (mikroplastik) dan nanometer (nanoplastik), memungkinkan partikel yang halus masuk ke rantai makanan dan berujung pada manusia sebagai top predator dalam rantai makanan. Telah banyak penelitian dari berbagai belahan dunia yang mengungkapkan keberadaan novel contaminant ini pada berbagai hasil laut (seafood) komersial. Fenomena pencemaran mikroplastik pada hasil laut menggugah kesadaran akan ancaman kontaminan ini pada ketahanan dan keamanan pangan.

Buku ini memberikan informasi tentang fenomena pencemaran plastik pada lingkungan baik di tingkat dunia, maupun Indonesia secara khusus yang merupakan kontributor kedua terbesar sampah plastik yang tidak terkelola dan masuk kelingkungan perairan. Selanjutnya dalam buku juga akan digambarkan bioakumulasi partikel mikroplastik dari lingkungan hingga sampai ke biota laut. Secara khusus buku ini membahas pencemaran mikroplastik pada seafood pantai yang penting di Indonesia, dengan mengambil studi kasus di perairan pantai Semarang. Terakhir, buku ini memaparkan bagaimana evaluasi risiko pencemaran ini dilakukan dan implikasinya terhadap keamanan pangan.

Buku ini diharapkan mampu memberikan informasi terkini tentang mikroplastik sebagai novel contaminant di lingkungan, dan dampaknya pada keamanan pangan melalui konsumsi sejumlah seafood pantai. Dengan menggambarkan kasus yang terjadi di pantai Semarang diharapkan dapat

Page 5: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

v

memberikan ilustrasi yang lebih dapat dipahami. Lebih jauh, kasus yang terjadi di pantai Semarang dapat digunakan untuk menjadi tumpuan perubahan pandangan, sikap dan perilaku dalam menggunakan dan mengelola sampah plastik terutama oleh mahasiswa sebagai salah satu agen perubahan dalam masyarakat.

Penulis

Page 6: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta
Page 7: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta
Page 8: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

1

1 P E N D A H U L U A N

Page 9: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

2

1.1 Pencemaran Sampah Plastik di Pantai dan Laut

Isu mengenai polusi lautan oleh partikel mikroplastik telah membuka

mata banyak orang tentang potensi bahaya yang mengincar biota laut

dan manusia akibat pembuangan sampah plastik ke laut secara

sembarangan. Tanpa disadari pemakaian kemasan plastik dan bahan-

bahan lain yang mengandung plastik telah memicu penumpukan

sampah plastik di lautan akibat absennya manajemen pengelolaan

sampah yang baik.

Produksi plastik dunia mengalami peningkatan setiap tahunnya dan

mencapai 322 juta ton pada tahun 2015 (Plastics Europe, 2016).

Diperkirakan bahwa jumlah produksi ini akan meningkat 100 kali lipat

pada tahun 2050 mendatang (Rochman et al., 2013; Seltenrich, 2015).

Plastik sendiri ternyata menyumbang 10% dari total sampah yang

dihasilkan oleh manusia (World Bank, 2015). Sebagian besar plastik

yang dibuang tidak mengalami daur ulang dan dibuang ke lingkungan

dan berakhir di laut, yang selanjutnya menjadi sumber polusi di lautan.

Diperkirakan sebesar 60-80% dari sampah yang ada di laut berasal dari

sampah plastik (Moore, 2008).

Polusi plastik di lingkungan saat ini telah menjadi permasalahan yang

serius. Plastik meskipun bersifat persisten, seiring dengan waktu dapat

terdegradasi menjadi partikel yang lebih kecil. Sampah plastik banyak

ditemukan mengapung di laut, dapat terdegradasi oleh sinar

Page 10: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

3

ultraviolet, panas, mikroba, dan abrasi fisik menjadi serpihan plastik

(Singh & Sharma, 2008). Dalam tabel berikut ditampilkan faktor-faktor

yang berpotensi menentukan degradasi plastik.

Tabel 1. Faktor-faktor yang berpotensi mempengaruhi degradasi

polimer plastik

Biologis Kimiawi Fisika/ Mekanis

Jamur, Bakteri Hidrolisis Pencucian

Predator Oksidasi Sinar Matahari

Organisme yang

lebih tinggi

Iklim

Tekanan Mekanis

(Chiellini, 2001)

1.2 Indonesia Sebagai Penyumbang Limbah Plastik ke Ekosistem

Laut

Jambeck et al. (2015), menyebutkan bahwa Indonesia merupakan

kontributor polutan plastik ke laut terbesar di dunia setelah China,

dengan besaran 0,48 – 1,29 juta metrik ton plastik/tahun. Jumlah ini

meningkat dari tahun ke tahun seiring meningkatnya permintaan

plastik oleh masyarakat. Banyaknya sampah plastik di lautan Indonesia

akan mengancam biota laut yang ada di dalamnya. Data tentang

keberadaan mikroplastik pada seafood dari perairan Indonesia masih

sangat minim, padahal di sisi lain tingkat polusi plastik Indonesia tinggi.

Page 11: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

4

Maka perlu perlu dilakukan inventori dan karakterisasi dari cemaran

mikroplastik di seafood yang dihasilkan di Indonesia, terutama pada

jenis seafood yang banyak dikonsumsi. Kerang darah (Anadara

granosa), ikan bandeng (Chanos chanos) dan ikan nila (Oreochromis

niloticus) merupakan jenis seafood yang banyak dikonsumsi oleh

masyarakat dan memiliki nilai ekonomi penting di Jawa Tengah.

Pantai Utara Jawa Tengah diketahui selalu terancam oleh berbagai

pencemaran baik dari limbah domestik, urban, maupun industri.

Pencemaran logam berat dan limbah domestik, serta dampaknya

terhadap akumulasi cemaran di spesies seafood di pantura Jawa

Tengah telah didokumentasikan (Widianarko et al., 2003, 2004).

Tingginya polusi logam dan limbah domestik ini disebabkan oleh

tingginya aktivitas manusia yang tinggal di daerah tersebut. Maka

dapat diindikasikan bahwa tingginya aktivitas manusia di daerah

pantura Jawa Tengah juga memicu tingginya sampah plastik yang

dibuang ke laut.

1.3 Mikroplastik Sebagai Pencemar Baru

Fragment dari plastik yang terdegradasi sering disebut dengan

mikroplastik, yang memiliki ukuran partikel kurang dari 5mm.

Mikroplastik dapat terakumulasi dalam jumlah yang tinggi pada air laut

dan sedimen (Hidalgo-Ruz et al., 2012). Ukuran mikroplastik yang

Page 12: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

5

sangat kecil dan jumlahnya yang banyak di lautan membuat sifatnya

ubiquitous dan bioavailability bagi organisme akuatik tinggi. Akibatnya

mikroplastik dapat termakan oleh biota laut (Li et al., 2016).

Yang menjadi kekhawatiran adalah karena ukurannya yang sangat kecil,

mikroplastik memungkinkan untuk masuk dalam tubuh biota laut

seperti ikan dan bivalvia, akibatnya polutan ini dapat masuk dalam

sistem rantai makanan (aquatic food chain). Dengan demikian

keberadaan polutan plastik ini dalam seafood yang dikonsumsi

manusia dapat memberikan risiko keamanan pangan yang perlu dikaji

lebih jauh.

Di Jawa Tengah, ikan bandeng, ikan nila dan kerang darah merupakan

tiga jenis seafood yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan

sering dikonsumsi oleh masyarakat. Jumlah produksi di tahun 2010

untuk ketiga komoditas tersebut berturut – turut adalah 57.201,1 ton,

306,1 ton dan 458 ton (Pusat Data Statistik dan Informasi Kementerian

Kelautan dan Perikanan, 2013). Buku ini berfokus pada ulasan

keberadaan partikel mikroplastik yang ada di seafood komersial (ikan

bandeng, ikan nila dan kerang darah) dari pantura Jawa.

Tingkat pencemaran laut di setiap daerah dapat berbeda-beda,

termasuk cemaran mikroplastik yang berasal dari plastik yang terurai di

lautan hingga berukuran mikron (1 – 5000 µm). Sumber mikroplastik

Page 13: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

6

adalah sampah plastik yang tidak tertangani dengan baik dan dibuang

begitu saja ke lingkungan. Oleh sebab itu keberadaan mikroplastik

pada produk seafood di Indonesia perlu dicermati. Penelitian Fitri et al.,

2017 (tidak dipublikasikan) mengungkapkan bahwa kerang darah yang

diambil dari pantai Semarang positif mengandung partikel yang diduga

mikroplastik sejumlah 2,4 – 3,4 partikel/ekor.

Topik mikroplastik menarik untuk ditulis sebab sejauh ini merupakan

cemaran yang kurang disadari keberadaannya oleh masyarakat awam.

Ketika pedagang menjual seafood yang mengandung mikroplastik

pada konsumen, misalnya, maka dapat dikatakan ada semacam

“pemalsuan” disini. Disebut sebagai pemalsuan karena seafood tidak

lagi menjadi 100% kerang darah saja, namun di dalamnya terkandung

cemaran plastik. Jaringan seafood tidak murni lagi atau berbeda dari

yang seharusnya (Moore et al., 2012). Bahaya yang ditimbulkan pada

manusia adalah bila mikroplastik berada di dalam lumen maka dapat

berinteraksi dengan darah melalui proses adsorpsi dan akan mengisi

protein dan glikoprotein. Hal tersebut dapat mempengaruhi sistem

kekebalan tubuh dan pembengkakan usus. Ukuran mikroplastik yang

sangat kecil juga memungkinkan terjadinya transportasi ke jaringan

organ lain (Hollman et al., 2013).

Bila ditinjau dari aspek keamanan pangan, seafood yang tercemar

mikroplastik tidak aman untuk dikonsumsi. Mikroplastik mengandung

Page 14: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

7

senyawa kimia yang ditambahkan selama pembuatannya dan

menyerap kontaminan di sekeliling lingkungannya (Rochman, 2015).

Bila mikroplastik masuk dan tercerna oleh biota laut maka yang

didalam tubuh biota tersebut juga dimungkinkan terdapat racun dari

bahan-bahan kimia (Jovanović, 2017). Terlebih, mikroplastik pada

seafood merupakan pencemar yang tidak dapat dihilangkan.

Sementara, pencemar lain seperti logam berat dapat dikurangi dengan

agen pengkelat (Suryono, 2006). Menurut UU No.18 Tahun 2012,

keamanan pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan

untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia

dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan

membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan

agama, keyakinan dan budaya masyarakat sehingga aman untuk

dikonsumsi. Keberadaan mikroplastik dapat dikategorikan sebagai

cemaran yang berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat

sehingga tidak memenuhi standar keamanan pangan.

Selain itu keberadaan mikroplastik di lingkungan perairan dan di

seafood, memperbesar kemungkinan terjadinya perpindahan,

akumulasi dan bioavailability berbagai senyawa polutan persisten,

bioakumulatif, dan toksik (PBT) seperti phthalates, nonyphenol,

bisphenol A, PAH, PCB, PBDE, dan DDT melalui rantai makanan.

Senyawa-senyawa tersebut dapat terpapar ke manusia melalui

konsumsi seafood yang tercemar plastik (Romeo, 2016). Keberadaan

Page 15: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

8

mikroplastik sebagai kontaminan seafood tentu berdampak pada

aspek kualitas dan keamanan (safety) seafood yang dihasilkan, yang

pada gilirannya akan mengancam ketahanan pangan karena seafood

merupakan sumber protein hewani yang sangat penting.

Page 16: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

9

2 MIKROPLASTIK: KEBERADAAN DAN AKUMULASI

Page 17: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

10

2.1 Keberadaan Mikroplastik

Plastik merupakan bahan polimer yang dibentuk pada suhu dan

tekanan tertentu (Lusher & Peter, 2017). Plastik terbagi menjadi 3

kategori yaitu termoplastik, termosets dan elastomer. Termoplastik

melunak saat dipanaskan dan mengeras saat didinginkan (contoh:

polietilen (PE), polipropilen (PP), politetrafloro-etilen, poliamid (PA),

polivinil klorid (PVC) dan polistirin (PS)). Termoset tidak dapat melunak

setelah dibentuk (contoh: resin epoksi, poliurettan (PU), resin poliester,

bakalit). Elastomer adalah polimer elastis yang dapat kembali ke bentuk

awal setelah ditarik (contoh: karet, neopren).

Plastik berukuran besar dibentuk dari lelehan dan pembentukan pre-

produksi resin atau serabut serat yang dimodifikasi. Plastik berukuran

kecil contohnya seperti microbeads berupa butiran-butiran halus yang

terbuat dari partikel plastik yang digunakan pada produk kosmetik,

scrub, gel rambut. Plastik ukuran nano juga dibuat untuk bidang

biomedis, farmasi (Koelmans et al., 2015). Pembuatan plastik juga

menggunakan bahan tambahan untuk meningkatkan kualitas plastik.

Contoh bahan tambahan tersebut yaitu plasticizer, antioksidan,

penstabil UV, pelumas, pewarna. Bahan-bahan tambahan tersebut

sering ditemukan masih terkadung pada makro- dan mikroplastik

antara lain ptalat, bisfenol A (BPA), polibrominat difenil eter (PBDE) dan

nonilphenol (NP) (Lusher & Peter, 2017).

Page 18: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

11

Mikroplastik pertama kali diidentifikasi keberadaannya pada sekitar

tahun 1970 (Carpenter et al., 1972 dalam Dehaut et al., 2016).

Mikroplastik menurut Lusher & Peter (2017) didefinisikan sebagai

partikel plastik kecil berukuran 5 mm atau lebih kecil. Mikroplastik ada

di lingkungan baik udara, tanah, air tawar, laut. Pada laut mikroplastik

tersebar di pantai, perairan dangkal, perairan dalam. Sejak abad 20

produksi polimer plastik semakin meningkat, ketika dibuang ke

lingkungan lambat laun mengalami penurunan akibat abrasi, degradasi

dan pemecahan fisik. Lebih baru, industri mulai membuat plastik dalam

ukuran mikro dan nano yang memperburuk lingkungan karena

memiliki bahaya potensial.

Mikroplastik secara luas digolongkan menurut karakter morfologi yaitu

ukuran, bentuk, warna. Ukuran menjadi faktor penting berkaitan

dengan jangkauan efek yang terkena pada organisme. Luas permukaan

yang besar dibandingkan rasio volume dari sebuah partikel kecil

membuat mikroplastik berpotensi melepas dengan cepat bahan kimia

(Velzeboer et al, 2014 dalam Lusher & Peter, 2017). Mikroplastik

berdasarkan bentuknya disajikan dalam Tabel 2.

Page 19: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

12

Tabel 2. Tabel Klasifikasi Mikroplastik Berdasarkan Bentuk

Klasifikasi Bentuk Istilah Lain yang Digunakan

Fragmen Partikel tidak beraturan, kristal, bulu,

bubuk, granula, potongan, serpihan

Serat Filamen, mikrofiber,helaian, benang

Manik-manik Biji, bulatan manik kecil, bulatan mikro

Busa Polistiren

Butiran Butiran resinat, nurdles, nib

Banyak penelitian yang telah mendokumentasikan keberadaan

mikroplastik di ekosistem laut yang ada di berbagai wilayah pesisir di

seluruh dunia, baik di air maupun di sedimennya dengan jumlah dan

jenis plastik yang beragam. Beberapa jenis plastik yang banyak

ditemukan sebagai polutan di ekosistem laut dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Page 20: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

13

Tabel 3. Jenis mikroplastik yang banyak ditemukan dan densitasnya

Tipe plastik Densitas (g/cm-3)

Polyethylene 0,917 – 0,965

polypropylene 0,9 – 0,91

polystyrene 1,04 – 1,1

polyamide (nylon) 1,02 – 1,05

polyester 1,24 – 2,3

acrylic 1,09 – 1,2

polyoximetylene 1,41 – 1,61

polyvinyl alcohol 1,19 – 1,31

polyvinyl chloride 1,16 – 1,58

poly methylacylate 1,17 – 1,2

polyethylene terephthalate 1,37 – 1,45

Alkyd 1,24 – 2,1

Polyurethane 1,2

Sumber: Hidalgo-Ruz et al. (2012)

Keberadaan mikroplastik di lautan telah didokumentasikan oleh

beberapa peneliti dengan mencari keberadaan mikroplastik pada

sedimen dari beberapa perairan. Ng dan Obbard (2006) menemukan

kandungan mikroplastik sebesar 1.282 partikel/kg sedimen di

Singapura. Mikroplastik pada sedimen juga ditemukan di China (Qiu et

al., 2015) dan Korea Selatan (Lee et al., 2013). Di Indonesia, terutama

Page 21: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

14

sebelah barat daya dari perairan laut Sumatra keberadaan mikroplastik

dilaporkan oleh Cordova & Wahyudi (2016). Hasil menunjukkan

mikroplastik ditemukan pada 8 daerah dari 10 tempat pengambilan

sampel sedimen. Mikroplastik lebih banyak ditemukan pada daerah

dengan kedalaman bervariasi dengan konsentrasi 0 – 14 partikel/100

cm3 sedimen. Mikroplastik ini diduga berasal dari aktivitas masyarakat

disekitar pesisir pantai barat Sumatra. Semakin dekat daerah

pengambilan sampel dengan area aktivitas manusia maka cemaran

mikroplastik akan semakin tinggi, seperti daerah yang dekat dengan

pelabuhan.

Keberadaan mikroplastik tidak hanya ditemukan pada air laut dan

sedimen, namun juga pada berbagai species biota laut, termasuk

seafood seperti ikan, udang, dan kerang. Penemuan mikroplastik dalam

seafood menjadikannya sebagai salah satu kontaminan yang bersifat

baru (novel food contaminant). Penemuannya dalam tubuh seafood

dapat menjadi ancaman bagi keamanan pangan dalam negeri. Apalagi

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara maritim yang memiliki

potensi besar dalam sektor perikanan dimana pada triwulan akhir tahun

2015 total produksi hasil laut Indonesia mencapai 14,79 juta ton

(Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2015).

Page 22: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

15

2.2 Bioakumulasi Mikroplastik

Ketika mikroplastik berada di air maka akan mengapung bergantung

pada densitas polimernya. Kemampuan mikroplastik mengapung

menentukan posisi mikroplastik di air dan interaksinya dengan biota

(Wright et al, 2013 dalam Lusher & Peter, 2017). Polimer yang lebih

padat dari air laut misalnya PVC akan mengendap sedangkan yang

densitasnya redah seperti PE dan PP akan mengapung. Sepanjang

berada di perairan partikel plastik mengalami biofouling, terkolonisasi

organisme sehingga tenggelam. Mikroplastik dapat pula terdegradasi,

terfragmentasi dan melepas bahan perekat sehingga partikel akan

berubah densitasnya dan terdistribusi di antara permukaan dan dasar

perairan. Jenis plastik berdasarkan asal dan densitas polimer atau berat

jenis (specific gravity) ditampilkan dalam Tabel 4.

Page 23: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

16

Tabel 4. Jenis Plastik, Berat Jenis serta Aplikasinya

Jenis Plastik Aplikasi Umum Gravitasi Spesifik*

Polietilen (PE) kantong plastik, kontainer penyimpanan 0,91-0,95

Polipropilen (PP) tali, tutup botol, roda gigi alat pemancing, pengikat 0,90-0,92

Polistirin (Luas) kotak pendingin, pelampung, gelas 1,01-1,05

Polistirin peralatan, wadah 1,04-1,09

Polivinil Klorid (PVC) selaput, pipa, container 1,16-1,30

Poliamid (Nilon) jaring ikan, tali 1,13-1,15

Poli(etilen terptalat) botol, pengikat, tekstil 1,34-1,39

Resin poliester+serat kaca

tekstil, pelampung >1,35

Asetat selulosa filter rokok 1,22-1,24

Air Jernih 1

Air Laut 1,027

GESAMP (2015) dalam Lusher & Peter (2017)

*Specific gravity adalah rasio densitas dari bahan pada air murni bersuhu 4°C

Pada tubuh hewan laut, keberadaan mikroplastik telah diidentifikasi

oleh beberapa peneliti. Boerger et al. (2010) mendeteksi mikroplastik

dalam saluran pencernaan ikan jenis mesopelagik dan epipelagik di

lautan Pasifik Utara dan rata-rata ditemukan 2,1 partikel dalam setiap

tubuh ikan. Rochman et al. (2015) juga menemukan keberadaan

Page 24: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

17

mikroplastik pada ikan yang dijual di pasar di California (USA) dan

Makassar (Indonesia).

Di Indonesia, Rohman et al. (2015) menemukan mikroplastik pada ikan

kembung , ikan layang, ikan herring, ikan dari jenis Carangidae dan juga

ikan baronang. Mikroplastik dalam jumlah terbesar ditemukan dalam

ikan dari keluarga Carangidae dengan rata-rata jumlah mikroplastik

sebesar 5,9 ± 5,1 partikel per ikan. Mikroplastik yang ditemukan dalam

saluran pencernaan ikan ini memiliki bentuk fragmen, film, styrofoam,

dan monofilament.

Pada udang keberadaan mikroplastik telah didokumentasikan oleh

Devriese et al. (2015). Sebanyak 63% dari udang yang dianalisa

mengandung mikroplastik yang didominasi oleh serat sintetik.

Kandungan mikroplastik dalam udang yang dianalisa sebesar 1,23 ±

0,99 mikroplastik per udang.

Selain pada ikan, mikroplastik juga ditemukan pada bivalvia yang

merupakan organisme filter feeder sehingga sangat memungkinkan

untuk tercemar polutan mikroplastik. Bivalvia dari spesies Mytilus

endulis yang ada di area pantai di China, baik yang ditangkap langsung

di pantai atau pun dibudidayakan terbukti mengandung mikroplastik

dengan jumlah bervariasi, yaitu 0,9 – 4,6 item/g dan1,5 – 7,6

item/individu (Li et al., 2016). Penelitian senada juga dilalukan pada

Page 25: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

18

kerang-kerangan yang diambil dari perairan di Brazil dan menunjukkan

adanya mikroplastik dalam kerang (Santana et al., 2016).

Kerang merupakan organisme filter feeder, yaitu mahluk hidup yang

cara makannya dengan memasukkan apa saja yang ada di sekitarnya,

termasuk air dan sedimen. Akibatnya berbagai jenis cemaran yang ada

di lingkungan perairan dapat masuk ke dalam tubuh kerang, termasuk

mikroplastik. Banyak studi tentang penemuan mikroplastik dalam

kerang-kerangan (GESAMP, 2015). Mikroplastik dapat mempunyai

dampak kimiawi, fisik dan biologis terhadap organisme yang

menelannya secara langsung maupun tidak langsung. Organisme yang

menelannya secara tidak langsung melalui konsumsi mangsa yang

terkontaminasi (Griet et al., 2015).

Page 26: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

19

3 MIKROPLASTIK DALAM SEAFOOD

Page 27: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

20

3.1 Ikan Bandeng

3.1.1 Particle Suspected as Microplastic (PSM) dalam Ikan

Bandeng

Hasil pengamatan particle suspected as microplastic (PSM) pada ikan

bandeng disajikan pada tabel yang ada di bawah ini. Data yang

disajikan dari hasil pengamatan merupakan data jumlah partikel PSM

yang ada pada ikan bandeng dan dibagi menjadi beberapa jenis bentuk

PSM yaitu fragmen, fiber, film, dan monofilament. Dari dua batch

pengukuran ditemukan proporsi ikan yang telah tercemar PSM sebesar

20% dan 30%.

Gambar 1. Proporsi Jumlah Ikan Bandeng Tercemar

3.1.2 PSM dalam Air, Sedimen, dan Ikan Bandeng

Untuk memastikan keterkaitan antara konsentrasi PSM dalam media

dan ikan bandeng perlu dilakukan pengukuran keduanya. Contoh hasil

30%

20%

batch 1

batch 2

Page 28: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

21

pengukuran cemaran PSM yang ada pada air, sedimen, serta ikan

bandeng dari Pantai Semarang disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Cemaran PSM pada Air, Sedimen, dan Ikan Bandeng.

Jenis sampel Batch (mean+SD) Range

Air

(partikel/L)

1 5,77±3,89 0-13

2 6,00±3,74 0-12

1 & 2 5,86 ± 3,70 0-13

Sedimen

(partikel/kg)

1 4,32±3,33 0-12

2 4,75±7,50 0-16

1 & 2 3,90±5,45 0-16

Bandeng

(partikel/sampel)

1 4,03±4,11 0-16

2 2,70±2,66 0-10

1&2 3,36±1,02 0-16

3.1.3 Proporsi PSM dalam Air

Salah satu aspek yang menarik dari keberadaan PSM adalah keragaman

bentuk. Berikut adalah proporsi bentuk-bentuk PSM dalam sampel air

(Gambar 2).

Page 29: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

22

Gambar 2. Proporsi PSM dalam Air Berdasarkan Bentuk

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa pada batch 1 dan batch 2

jenis PSM yang paling tinggi adalah fiber, sedangkan jenis paling

sedikit adalah fragmen untuk batch 2 dan film untuk batch 1.

3.1.4 Proporsi PSM dalam Air Berdasarkan Warna

Aspek menarik lain dari keberadaan PSM adalah keragaman warna.

Berikut adalah proporsi beberapa warna PSM dalam sampel air

(Gambar 3).

69%

13%

17%

94%

6%

0%

fiber

film

fragmen

batch 2 batch 1

Page 30: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

23

Gambar 3. Proporsi PSM dalam Air Berdasarkan Warna

Dari Gambar 3 dapat dilihat bahwa pada air, jenis dan warna dari PSM

yang paling banyak ditemukan adalah fiber hitam, sedangkan yang

paling sedikit adalah fragmen merah dan film hitam.

3.1.5 Proporsi PSM dalam Sedimen

Serupa dengan air, keberadaan PSM dalam sedimen menarik juga

untuk diungkap, berpeluang untuk memiliki keterkaitan dengan

kandungan di dalam ikan bandeng. Sepanjang waktu, dalam

pembudidayaan, ikan bandeng senantiasa berinteraksi dengan media

hidupnya, yaitu air dan sedimen. Proporsi beragam bentuk PSM dalam

sedimen disajikan dalam Gambar 4 berikut ini.

54%

16%

22%

1%

7%

0%

17%

17%

33%

33%

25%

0%

13%

50%

13%

hitam

merah

biru

coklat

bening

fragmen film fiber

Page 31: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

24

Gambar 4. Proporsi PSM dalam Sedimen berdasarkan Bentuk

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa pada batch 1 dan batch 2

bentuk PSM yang paling banyak adalah film, sedangkan jenis paling

sedikit adalah fragmen dan fiber untuk batch 2.

3.1.6 Proporsi PSM dalam Sedimen berdasarkan Warna

Proporsi PSM dalam sedimen berdasarkan warna yang juga menarik

untuk ditampilkan. Berikut ini adalah keragaman warna PSM yang

ditemukan dalam sampel sedimen dari tambak di kawasan Pantai

Semarang (Gambar 5).

25%

65%

10%

11%

84%

5%

fiber

film

fragment

batch 2 batch 1

Page 32: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

25

Gambar 5. Proporsi PSM dalam Sedimen Berdasarkan Warna

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa dalam sedimen, jenis dan

warna PSM yang paling banyak ditemukan adalah film coklat dan yang

paling sedikit ditemukan adalah fiber bening, fragmen bening, dan film

bening.

3.1.7 Proporsi PSM dalam Ikan Bandeng Menurut Bentuk

Proporsi PSM dalam ikan bandeng menurut bentuknya tersaji dalam

Gambar 6 di bawah ini.

19%

0%

12%

69%

0%

33%

0%

0%

67%

0%

29%

43%

14%

14%

0%

merah

hitam

biru

coklat

bening

fiber fragmen film

Page 33: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

26

Gambar 6. Proporsi PSM dalam Ikan Bandeng Berdasarkan Bentuk

Gambar 6 menunjukkan bahwa pada batch 1 dan batch 2 bentuk PSM

yang paling tinggi adalah fiber, sedangkan jenis paling sedikit adalah

fragment untuk batch 2 dan fiber untuk batch 1.

3.1.8 Proporsi PSM dalam Ikan Bandeng berdasarkan Warna

Keragaman warna PSM dalam ikan bandeng layak untuk mendapat

perhatian. Berikut adalah proporsi keragaman warna PSM dalam

sampel ikan bandeng (Gambar 7).

69%

13%

17%

94%

6%

0%

fiber

film

fragmen

batch 2 batch 1

Page 34: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

27

Gambar 7. Proporsi PSM dalam Ikan Bandeng berdasarkan warna

Gambar 7 di atas menunjukkan bahwa pada ikan bandeng, jenis dan

warna dari PSM yang paling banyak ditemukan adalah fiber hitam dan

yang paling sedikit adalah film hitam dan fragmen merah.

3.1.9 Ukuran PSM dalam Air

PSM yang ditemukan dalam sampel air memiliki keragaman ukuran,

baik dinyatakan sebagai panjang maupun luas. Keragaman panjang

dan luas PSM yang ditemukan dalam sampel air disajikan pada Tabel 6

di bawah ini.

54%

16%

22%

1%

7%

0%

17%

17%

33%

33%

25%

0%

13%

50%

13%

hitam

merah

biru

coklat

bening

fragmen film fiber

Page 35: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

28

Tabel 6. Keragaman Bentuk dan Ukuran PSM dalam Sampel Air

No

Batch

Fragment Fiber Film

Panjang (µm)

Mean (±SD),

Range

Luas (µm2)

Mean (±SD),

Range

Panjang (µm)

Mean (±SD),

Range

Panjang (µm)

Mean (±SD),

Range

Luas Area (µm2)

Mean (±SD),

Range

1

801,90

(±824.83),

172,12-2.512,64

69.542,19

( ±65.846,20),

9.089,52-

177.076,24

2.271,69

(±1.307,63),

275,49-5.792,64

593,23

(±427,09),

190,55-1.390,21

492.057,96

(±702.878,03),

9.694,52-

1.998.139,92

2 - -

2.294,21

(±1.279,96),

591,47-5.792,64

409,44

(± 4,39),

406,34-

412,55

1.052.498,70

(±1.337.338,6),

106.857,52-

1.998.139,90

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa pada batch 1 dan batch 2 untuk

mikroplastik jenis fragment memiliki rata-rata panjang 172.12 sampai

dengan 2512.64 mikrometer. Sedangkan untuk luas area pada jenis

mikroplastik fragment yaitu berkisar antara 9089.52 - 177076.24

mikrometer persegi. Pada mikroplastik jenis fiber memiliki panjang

antara 275.49-5792.64 mikrometer, pada jenis mikroplastik film

memiliki panjang antara 190.55-1390.21 mikrometer, dengan luas area

antara 9694.52-1998139.92 mikrometer persegi.

3.1.10 Ukuran PSM pada Sedimen

Hasil dari pengukuran panjang dan luas PSM yang ditemukan dalam

sedimen disajikan pada Tabel 7 di bawah ini.

Page 36: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

29

Tabel 7. Keragaman Jenis dan Ukuran PSM dalam Sampel Sedimen

No Batch

Fragment Fiber Film

Panjang (µm)

Mean(±SD),

Range

Luas (µm2)

Mean(±SD),

Range

Panjang (µm)

Mean(±SD),

Range

Panjang (µm)

Mean(±SD),

Range

Luas Area (µm2)

Mean(±SD),

Range

1

327,78

(±98,43)

228-424,81

70.647,86

(±25.163,35)

43.671,32–

93.484,60

2.201,05

(±1.661,06)

538,68-

5.161,82

1.841,60

(±6.932,32),

226,29-

37.868,16

178.332,03,

(±126.714,90)

34.068,76-

424.598,68

2

330,53

(±330,53),

330,53–

330,53

74.787,68

(±74.787,68)

74.787,68–

74.787,68

901,55

(±9,27)

895-

908,11

2.881,79

(±9.331,73)

226,77-

37.868,16

165.523,82

(±155.035,17)

296,16-

491.385,84

Tabel 7 menunjukkan rata-rata panjang dan luas area dari sampel

mikroplastik yang ditemukan pada sampel sedimen pengambilan batch

1 dan batch 2. Dapat dilihat bahwa pada batch 1 dan batch 2 untuk

mikroplastik jenis fragment memiliki rata-rata panjang 228-424.81

mikrometer. Sedangkan untuk luas area pada jenis mikroplastik

fragmen yaitu berkisar antara 43.671,32-93.484,60 mikrometer persegi.

Pada mikroplastik jenis fiber memiliki panjang antara 538,68-5.161,82

mikrometer, pada jenis mikroplastik film memiliki panjang antara

226.29-37.868,16 mikrometer, dengan luas area antara 296,16-

491.385,84 mikrometer persegi.

Page 37: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

30

3.1.11 Ukuran PSM dalam Ikan Bandeng

Hasil dari pengukuran panjang dan luas area dari PSM dalam ikan bandeng dari tambak di kawasan Pantai

Semarang disajikan pada Tabel 8 di bawah ini.

Tabel 8. Keragaman Ukuran Menurut Jenis PSM dalam Ikan Bandeng

No

Batch

Fragment Fiber Film Monofilament

Panjang (µm)

Mean(±SD)

Range

Luas Area (µm2)

Mean(±SD)

Range

Panjang (µm)

Mean(±SD)

Range

Panjang (µm)

Mean(±SD) Range

Luas Area

(µm2)

Mean (±SD)

Range

Panjang (µm)

Mean(±SD)

Range

Luas Area

(µm2)

Mean(±SD)

Range

1. 730.40 (±173.51)

216.93-730.40

57997.55

(±75178.34)

8415.40-262236.04

1917.01

(±1205.35),

168.37-5370.55

676.15

(±437.52)

81.67-1726.32

53654.11

(±30691.40)

6519.48-

122277.76

892.99

(±405.36)

374.55-

2076.02

58238.35

( ±30170.59),

19026.04-

131773.84

2. 482.91(±229.07)

154.41-951.86

48590.46(±39368.69),

16020.40-193527.40

2114.19 (±1410.57)

279.88-776.98

476.15

(±178.56)

203.03-711.08

70041.79

(±68014.24)

25642.32-

242053.24

1300.89

(±911.37),

279.42-

3721.91

78297.16

(±65286.50),

15565.44-

313849.80

Page 38: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

31

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada batch 1 dan batch 2

untuk mikroplastik jenis fragment memliki rata-rata panjang 154,41

sampai dengan 951,86 mikrometer. Sedangkan untuk luas area pada

jenis mikroplastik fragment yaitu berkisar antara 8.415,40 – 262.236,04

mikrometer persegi. Pada mikroplastik jenis fiber memiliki panjang

antara 168,37-5.370,55 mikrometer. Pada jenis mikroplastik film

memiliki panjang antara 81,67 – 1.726,32 mikrometer, dengan luas area

antara 6.519,48 – 242.053,24 mikrometer persegi. Pada jenis

mikroplastik monofilamen memiliki panjang antara 279,42 – 3.721,91,

dengan luas area antara 15.565,44 – 313.849,80 mikrometer persegi.

3.1.12 Identifikasi Mikroskopik PSM Pada Air, Sedimen, dan Ikan

Bandeng

Dalam gambar berikut tersaji hasil identifikasi mikroskopik atas bentuk

dan jenis dari PSM yang ditemukan pada masing-masing sampel. Citra

yang ditampilkan merupakan hasil pengamatan dengan menggunakan

mikroskop pada perbesaran 100x.

Page 39: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

32

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 8. Jenis PSM yang diidentifikasi dalam air, sedimen, dan ikan bandeng. (a) monofilament, (b) film, (c) fiber dan (d) fragmen.

Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa dalam air, sedimen, serta

ikan bandeng PSM yang teridentifikasi secara mikroskopik terdiri dari

beberapa jenis dan bentuk (monofilament, film, fiber dan fragmen)

3.1.13 Hasil Identifikasi PSM dengan FT-IR

Untuk memastikan bahwa PSM yang ditemukan adalah benar-benar

partikel mikroplastik maka perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut

dengan menggunakan sebuah instrumen khusus yaitu Fourier

Page 40: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

33

Transform Infra Red (FTIR) Spectrometer. Contoh hasil pengamatan

FTIR Spectroscopy terhadap PSM yang ditemukan dalam media

budidaya (sedimen) ikan bandeng disajikan pada gambar di bawah ini.

Gambar 9. Hasil Analisa FTIR Spectroscopy PSM Sedimen Tambak

Bandeng

Pada gambar dijelaskan bahwa ditemukan PSM yang ditemukan

dalam dengan jenis Polyvinyl Chloride (PVC) dengan memiliki

tingkat kemiripan sebesar 666/1000 dari spectrum polimer yang

sudah diketahui sebelumnya.

Page 41: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

34

3.2 Kerang

3.2.1 Proporsi Kerang Darah yang Mengandung PSM

Proporsi kerang darah dari Pantai Semarang yang mengandung PSM

disajikan pada gambar yang ada di bawah ini.

Gambar 10. Proporsi Kerang Darah yang Mengandung PSM

Pada Gambar 10 ditunjukkan bahwa nyaris semua kerang darah yang

ditemukan mengandung PSM, bahkan di batch kedua ditemukan pada

100% kerang. Hal ini mengindikasikan tingkat risiko asupan

mikroplastik yang lebih tinggi pada konsumsi kerang-kerangan.

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

Pers

enta

se %

Batch 1

100%97% 100%97% 100%97% 100%97%

Batch 2

Page 42: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

35

3.2.2 PSM dalam Air, Sedimen, dan Kerang Darah

Kontaminasi PSM dalam Kerang Darah dan media hidupnya (air dan

sedimen) ditampilkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 9. Konsentrasi PSM dalam Air, Sedimen, dan Kerang darah

Jenis sampel Batch (mean+SD) Range

Air

(partikel/L)

1 10±2.5 0-7

2 8.6±4.6 0-10

1 & 2 9,3 + 3,6 0-10

Sedimen

(partikel/kg)

1 88±2.2 0-3

2 84±1.5 0-2

1 & 2 86+ 1,8 0-3

Kerang darah

(partikel/ekor)

1 5,1+3.5 0-12

2 5,3+ 3,13 0-11

1&2 6+ 3,7 0-12

Tabel 9. menunjukkan rata- rata jumlah PSM dalam air dan sedimen

yang tertinggi ditemukan pada batch 1. Sebaliknya, pada Kerang darah

jumlah PSM tertinggi terdapat pada pengukuran batch 2.

Page 43: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

36

3.2.3 Proporsi Bentuk PSM dalam Air, Sedimen dan Kerang

Darah

Proporsi bentuk PSM dalam sampel air dan sedimen sebagai media

hidup Kerang Darah di perairan pantai Semarang dapat dilihat pada

Gambar 11 dan 12.

Gambar 11. Proporsi Bentuk PSM dalam Sampel Air

Pada Gambar 11 ditunjukkan bahwa secara proporsional urutan bentuk

PSM dalam sampel air batch 1 dan 2 adalah fiber, film, dan fragmen.

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

batch 1 batch 2

Pers

enta

se (%

)

fiber

fragmen

film

89%

9%2%10%8%

82%

Page 44: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

37

Gambar 12. Proporsi Bentuk PSM dalam Sampel Sedimen

Gambar 12. menunjukkan secara proporsional bentuk PSM dalam

sedimen, pada batch 1 berturut-turut adalah fiber, fragmen, dan film.

Sedangkan pada batch 2 urutan proporsi bentuk PSM yang terkandung

adalah film dan fragmen.

Proporsi bentuk PSM dalam sampel Kerang Darah di perairan pantai

Semarang disajikan dalam Gambar 13.

0%10%20%30%40%50%60%70%

Pers

enta

se (%

)

Batch 1

fiber

fragmen

film

59%

27%

14%

28%24%

48%59%

27%

14%

28%24%

48%

Batch 2

Page 45: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

38

Gambar 13. Proporsi Bentuk PSM dalam Kerang Darah

Gambar 13. menunjukkan fiber merupakan jenis PSM dengan jumlah

terbesar dari kedua batch, dan jenis fragmen memiliki jumlah paling

sedikit pada kedua batch.

3.2.4 Proporsi Bentuk PSM dalam Air, Sedimen dan Kerang

Darah Berdasarkan Warna

PSM yang ditemukan dalam sampel air, sedimen dan Kerang Darah

memiliki sebaran bentuk dan warna masing-masing. Proporsi bentuk

PSM dalam ketiga jenis sampel tersebut ditampilkan dalam Gambar 14,

15 dan 16.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Pers

enta

se (%

)

Batch 1

fiber

fragmen

film

89%

1%10% 5%1%

94%

Batch 2

Page 46: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

39

Gambar 14. Proporsi Bentuk PSM dalam Air Berdasarkan Warna

Pada Gambar 14. ditunjukkan bahwa untuk PSM bentuk fiber dan

fragmen ditemukan warna terbanyak adalah hitam, sedangkan untuk

bentuk film warna terbanyak adalah bening.

Gambar 15. Proporsi Bentuk PSM dalam Sedimen Berdasarkan Warna

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

fiber fragmen film

Pers

enta

se (%

)hitam

bening

merah

biru

0%

69%

31%

0%0%9%

91%

5% 16%

79%

0%0%

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

fiber fragmen film

Pers

enta

se (%

)

hitam

bening

merah

biru

66%

13%8%

80%

14% 11%

89%

20%

0%0% 0% 0%

Page 47: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

40

Proporsi PSM dalam sedimen berdasarkan bentuk (Gambar 15) yang

terbanyak berturut-turut adalah fiber, fragmen dan film dengan warna

hitam, hitam, dan bening.

Gambar 16. Proporsi Bentuk PSM dalam Kerang Darah Berdasarkan

Warna

Gambar 16. menunjukkan warna terbanyak pada bentuk PSM fiber dan

fragmen adalah hitam, dan pada jenis film adalah bening.

3.2.5 Ukuran Mikroplastik Pada Air, Sedimen dan Kerang Darah

Sebaran PSM berdasarkan ukuran dalam air, sedimen dan Kerang

Darah disajikan dalam Tabel 10, 11 dan 12.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

fiber fragmen film

Pers

enta

se (%

)

hitam

merah

bening

0%0%0%0%

4%5%

91%100% 100%

Page 48: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

41

Tabel 10. Sebaran Ukuran PSM dalam Air

No

Batch

Fiber Fragmen Film

Panjang (µm)

mean ± SD,

range

Panjang (µm)

mean ± SD,

range

Luas (µm2)

rata-rata±SD

range

Panjang (µm)

(Rata-rata ± SD

range)

Luas (µm2)

(Rata-rata±SD,

range)

1 2217 ±1595,

290 -5957

380 ±106

257- 446

73806 ±46586

20173 –

104210

1407±939

296 – 2814

480849± 435400

32186- 1176212

2 2636± 187

527- 12490

701± 324

472 -930

151441

± 81702

93668 -209213

1290.60

±463.43,

705,46- 1671,82

324283±137613

122514- 416472

Dari Tabel di atas terlihat bahwa fiber merupakan PSM dengan ukuran

terpanjang dibandingkan bentuk yang lain, baik pada batch 1 maupun

2.

Tabel 11. Sebaran Ukuran PSM dalam Sedimen

No

Batc

h

Fiber Fragmen Film

Panjang (µm)

mean ± SD

range

Panjang (µm)

mean ± SD,

range

Luas (µm2)

mean± SD,

range

Panjang (µm)

Mean ± SD,

range

Luas (µm2)

Mean ± SD,

range

1 1147±840

173-3151

795±468

342- 1376

166643 ±99587

53656- 271911

742±574

357- 1403

126467± 82439

62982- 219639

2 1807± 933

680- 3442

1249± 832

213-2495

730091 ±

496416

33754-1407307

631±354

293- 1505

191909±242206

59430- 869070

PSM dengan ukuran terpanjang pada pada batch 1dan 2 adalah fiber.

Page 49: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

42

Tabel 12. Sebaran Ukuran PSM dalam Kerang Darah

No

Batch

Fiber Fragmen Film

Panjang (µm)

mean ± SD

range

Panjang (µm)

mean ± SD

range

Luas (µm2)

mean ± SD

range

Panjang (µm)

mean ± SD

range

Luas (µm2)

mean ± SD

range

1 2197 ±4872

196-50887

7 ±68

196-825

957 ±12279

2229-176655

30 ±149

311-1049

15130 ±102100

1171-1220774

2 3894 ±19603

178-238455

0.39 ±5

82

47 ± 688

9994

19 ±117

188-1026

5317 ±36583

13058-373072

Sama dengan yang ditemukan dalam sampel air dan sedimen, dalam

Kerang Darah (Tabel 8) pada batch 1 dan 2 jenis PSM fiber memiliki

ukuran terpanjang.

3.2.6 Identifikasi Awal Mikroplastik Menggunakan Fourier

Transfer Infra Red (FTIR) Spectrometer

Hasil identifikasi awal molekul mikroplastik menggunakan Fourier

Transfer Infra Red (FTIR) spectrometer Shimadzu IR Prestige-21

disajikan dalam bentuk spectrum gelombang dibawah ini (Gambar 17,

18 dan 19).

Page 50: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

43

Air

Gambar 17. Hasil Analisis FTIR PSM dalam Air

Page 51: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

44

Sedimen

Gambar 18. Hasil Analisis FTIR PSM dalam Sedimen

Page 52: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

45

Kerang darah

Gambar 19. Hasil Analisis FTIR PSM dalam Kerang Darah

Dari Gambar 17 dapat diketahui bahwa salah satu PSM dalam sampel

air yang dianalisa memiliki nilai kemiripan 841/1000 dengan

Page 53: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

46

komponen Nylon 11. Untuk sampel sedimen, (Gambar 18) salah satu

PSM yang ditemukan memiliki nilai kemiripan 617/1000 dengan

komponen Nylon 11. Pada Gambar 19 dapat dilihat bahwa spectrum

dari salah satu PSM yang terkandung sampel kerang darah memiliki

tingkat kemiripan sebesar 876/1000 dengan nylon.

3.2.7 Identifikasi Mikroskopik PSM Pada Air, Sedimen, dan

Kerang Darah

Hasil pengamatan mikroskopik terhadap PSM dalam sampel air

menghasilkan gambar sebagai berikut. Gambar 20-22 menampilkan

beberapa contoh mikroplastik yang teridentifikasi dalam sampel air.

(a) (b)

Gambar 20. PSM Bentuk Fiber dalam Air pada Perbesaran 100x

Page 54: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

47

(a) (b)

Gambar 21. PSM Bentuk Fragment dalam Air pada Perbesaran 100x

(a) (b)

Gambar 22. PSM Bentuk Film dalam Air pada Perbesaran 100x

Hasil pengamatan mikroskop terhadap PSM dalam sedimen

menghasilkan gambar sebagai berikut.

Page 55: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

48

(a) (b)

Gambar 23. PSM Bentuk Fiber dalam Sedimen pada Perbesaran 100x

Hasil pengamatan mikroskopik terhadap PSM dalam sampel Kerang

Darah menghasilkan gambar sebagai berikut. Gambar 24-26

menampilkan beberapa contoh mikroplastik yang teridentifikasi dalam

sampel air.

(a) (b)

Page 56: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

49

(c) (d)

Gambar 24. PSM Bentuk Fiber dalam Karang Darah pada Perbesaran 100x

(a)

(b)

Gambar 25. PSM Bentuk Fragmen dalam Karang Darah pada Perbesaran 100x

(a) (b)

Gambar 26. PSM Bentuk Film dalam Karang Darah pada Perbesaran 100x

Page 57: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

50

3.3 Nila

3.3.1. Proporsi Ikan Nila yang Tercemar PSM

Proporsi ikan nila yang tercemar PSM dari dua batch pengukuran dapat

dilihat pada Gambar 27.

Gambar 27. Persentase Sampel Ikan Nila Hitam yang Tercemar PSM

Berdasarkan Gambar 27 diatas diketahui bahwa pada batch 1 seluruh

sampel ikan nila (100%) mengandung cemaran PSM. Sedangkan pada

batch 2 hanya 97% dari total ikan nila hitam yang terdeteksi

mengandung PSM.

3.3.2. PSM pada Air, Sedimen dan Ikan Nila

Tingkat cemaran PSM yang terdapat dalam sampel air, sedimen dan

ikan nila dapat dilihat pada Tabel 13.

100

97

95,596

96,597

97,598

98,599

99,5100

100,5

1 2

%

Batch

Page 58: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

51

Tabel. 13. Cemaran PSM dalam Air, Sedimen dan Sampel Ikan

Jenis sampel Batch Jumlah PSM

Mean±SD Range

Air

(Partikel/L)

1

2

1&2

9,2 ± 2,8

4,4 ±1,4

8,8 ± 2,1

5-12

6-10

5-12

Sedimen

(Partikel/kg)

1

2

1&2

170 ± 1,5

152 ± 3,0

161± 2,25

2-5

4-11

2-11

Ikan nila

(Partikel/sampel)

1

2

1&2

3,4 ± 3,16

3,3 ± 2,53

3,3±2,84

1-18

0-13

0-18

Berdasarkan Tabel 13 diatas diketahui bahwa rata-rata jumlah PSM

yang ditemukan pada batch 1 air, sedimen, dan ikan nila lebih banyak

dibandingkan dengan batch 2. Nilai standar deviasi ikan nila dan air

batch 1 lebih tinggi dibandingkan dengan batch 2. Sedangkan pada

sedimen nilai standar deviasi batch 2 lebih tinggi dibandingkan dengan

batch 1. Jumlah PSM terbanyak yang ditemukan dalam ikan nila pada

batch 1 yaitu 18 partikel. Pada sampel air, jumlah yang banyak

terdeteksi juga di batch 1 dengan jumlah 12 partikel. Sedangkan jumlah

Page 59: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

52

PSM pada sedimen paling banyak terdeteksi di batch 2 dengan jumlah

11 partikel.

3.3.1 Sebaran Bentuk PSM dalam sampel Air, Sedimen dan Ikan

Nila

Sebaran PSM berdasarkan bentuk yang ditemukan pada air, sedimen

dan ikan nilai dapat dilihat pada Gambar 28 – 30.

Gambar 28. Sebaran PSM Berdasarkan Bentuk dalam Air

58,7

28,26

13,04

0

54,54

36,37

4,54 4,54

0

10

20

30

40

50

60

70

fiber fragmen film monofilamen

%e

Jenis PSM

Batch 1

Batch 2

Page 60: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

53

Gambar 29. Sebaran PSM Berdasarkan Bentuk dalam Sedimen

Gambar 30. Sebaran PSM Berdasarkan Bentuk dalam Ikan Nila

11,9

61,9

26,220

62,5

17,5

0

10

20

30

40

50

60

70

fiber fragmen film

%

Jenis PSM

Batch 1

Batch 2

29

11

25

511 14

70

4

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Fiber Fragmen Film Monofilamen

%

Jenis PSM

Batch 1

Batch 2

Page 61: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

54

Berdasarkan Gambar 28 di atas diketahui bahwa persentase dan

jumlah PSM bentuk fiber dan film dalam air paling banyak ditemukan

pada batch 1. Sedangkan untuk PSM bentuk fragmen persentase dan

jumlah yang paling banyak ditemukan pada ikan nila batch 2. Pada

batch 1 tidak ditemukan PSM bentuk monofilamen. Gambar 29

menunjukkan bahwa persentase dan jumlah PSM bentuk fiber dan film

dalam sedimen paling banyak ditemukan pada batch 1. Sedangkan

untuk PSM bentuk fagmen, persentase dan jumlah yang paling banyak

ditemukan pada sedimen batch 2. Berdasarkan Gambar 30 diketahui

bahwa persentase dan jumlah PSM bentuk fiber, fragmen, serta

monofilamen pada ikan nila paling banyak ditemukan pada batch 1.

Sedangkan untuk PSM bentuk film, persentase dan jumlah yang paling

banyak ditemukan pada ikan nila hitam batch 2.

Contoh dari bentuk-bentuk PSM yang ditemukan dalam air pada batch

1 dan batch 2 disajikan dalam Tabel 14 berikut ini.

Tabel 14. Bentuk PSM yang Ditemukan dalam Sampel Air

Batch Fiber Fragmen Film Monofilamen

1

-

Page 62: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

55

2

Berdasarkan Tabel 14 di atas diketahui terdapat empat (4) bentuk PSM

yang ditemukan dalam sampel air yakni fiber, fragmen, film, dan

monofilamen. Pada batch 1, tidak ditemukan adanya PSM jenis

monofilamen.

Contoh bentuk-bentuk PSM yang ditemukan dalam sedimen pada

batch 1 dan batch 2 disajikan dalam Tabel 15 berikut ini.

Tabel 15. Bentuk PSM yang Ditemukan dalam Sampel Sedimen

Batch Fiber Fragment Film

1

2

Page 63: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

56

Berdasarkan Tabel 15 diatas diketahui terdapat tiga (3) bentuk PSM

yang ditemukan dalam sampel sedimen yakni fiber, fragment dan film.

PSM jenis monofilamen tidak ditemukan dalam sampel sedimen.

Contoh bentuk-bentuk PSM yang ditemukan dalam sampel Ikan Nila

Hitam pada batch 1 dan batch 2 disajikan dalam Tabel 16 berikut ini.

Tabel 16. Bentuk PSM yang Ditemukan dalam Sampel Ikan Nila Hitam

Batch Fiber Fragmen Film Monofilamen

1

2

Tabel 16 menunjukkan bahwa terdapat empat (4) bentuk PSM yang

teridentifikasi dalam sampel ikan nila hitam, yakni terdiri dari fiber,

fragmen, film, dan monofilamen.

Page 64: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

57

3.3.3. Sebaran PSM dalam Air, Sedimen dan Ikan Nila

Berdasarkan Warna

Sebaran PSM berdasarkan warna yang ditemukan dalam sampel air, sedimen dan ikan nila hitam dapat dilihat pada Gambar 31-33.

Gambar 31. Sebaran PSM (partikel/Liter) dalam Sampel Air Berdasarkan

Bentuk dan Warna.

0

2

4

6

8

10

12

14

Hita

m

Biru

Tran

spar

an

Mer

ah

Hita

m

Putih

Hija

u

Tran

spar

an

Hita

m

Fiber Fragmen Film Monofilamen

14

76

2

9

2

0

6

0

11

10 0

7

10

1 1

Batch 1

Batch 2

Page 65: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

58

Gambar 32. Sebaran PSM dalam Sampel Sedimen (partikel/Kg)

Berdasarkan Bentuk dan Warna.

Gambar 33. Sebaran PSM dalam Sampel Ikan Nila (partikel/ekor)

Berdasarkan Bentuk dan Warna.

0

2

4

6

8

10

12

Hita

m

Biru

Tran

spar

an

Hita

m

Biru

Putih

Coke

lat

Tran

spar

an

Fiber Fragmen Film

3

0

23

7 7

9

11

10

7

5

1

7

12

7

Batch 1

Batch 2

0

10

20

30

40

50

60

70

Mer

ah

Tran

spar

an

Hija

u

Hita

m

Mer

ah

Tran

spar

an

Mer

ah

Hita

m

Tran

spar

an

Fiber Fragmen Film Monofilamen

0

22

7 101

25

0 2 37

04

13

1

70

0 2 2

Batch 1

Batch 2

Page 66: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

59

Berdasarkan Gambar 31 di atas diketahui bahwa warna fiber yang

dominan yaitu warna hitam pada batch 1. Warna hitam mendominasi

fragmen pada batch 1. Pada PSM bentuk film, warna yang terdeteksi

adalah warna transparan dengan jumlah paling tinggi di batch 1.

Sedangkan PSM bentuk monofilamen jumlah terbanyak ada pada

warna hitam di batch 2.

Gambar 32 menunjukkan bahwa warna fiber yang dominan pada batch

1 sedimen adalah warna transparan dan hitam. Warna fiber biru tidak

terdeteksi dalam hasil pengujian. Pada PSM bentuk fragmen, warna

yang mendominasi adalah warna cokelat di batch 2. PSM yang

terdeteksi pada bentuk film hanya warna hitam dengan jumlah

tertinggi ada di batch 1.

Berdasarkan Gambar 33 di atas diketahui bahwa warna fiber yang

dominan pada batch 1 ikan nila adalah warna transparan dan hijau.

Sedangkan warna merah mendominasi fiber pada batch 2. Pada PSM

bentuk fragmen, warna yang mendominasi adalah warna hitam di

batch 2. PSM yang terdeteksi pada bentuk film hanya ada di batch 1

dengan warna hitam. Sedangkan untuk PSM monofilamen, jumlah

terbanyak ada pada warna transparan di batch 1.

3.3.2 Sebaran Ukuran PSM dalam sampel Air, Sedimen dan Ikan

Nila

Sebaran bentuk dan ukuran PSM dalam sampel air, sedimen dan ikan

nila disajikan pada Tabel 17 - 19.

Page 67: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

60

Tabel 17. Ukuran Masing-masing Bentuk PSM dalam Sampel Air

Batch

Fiber Film Fragmen Monofilamen

Panjang (µm)

mean±SD

range

Panjang (µm)

mean±SD

range

Luas (µm2)

mean±SD

range

Panjang (µm)

mean±SD

range

Luas (µm2)

mean±SD

range

Panjang (µm)

mean±SD

range

1 2.335,9±1.025,7

719,2-4.749,5

938,3±416,9

355,7-1.527,7

429.291,5±26.1312,9

1.03459,8-824.905,4

718,6±491,3

392,5-2.086,1

155714,7±139,7

50.834,5-525.096,4

2 2.455,5±1.448,6

340,8-5.169,6

891,5

891,5

300.075,2

300.075,2

586,6±463,4

200,6-1.702,7

107.139,1±152.244,9

22.685,1-481.255,7 1.244,12 1.244,12

Berdasarkan hasil pengujian sampel air diketahui ukuran masing-masing PSM yang ditemukan ada air. PSM

yang ditemukan pada sampel air, untuk bentuk fiber lebih pendek pada sampel bulan pertama dibanding

sampel bulan kedua. Sementara itu PSM bentuk fragmen dan film ditemukan ukuran yang lebih panjang dan

luas pada sampel bulan pertama.

Page 68: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

61

Tabel 18. Ukuran Masing-masing Bentuk PSM dalam Sampel Sedimen

Batch

Fiber Film Fragment

Panjang (µm)

mean±SD

range

Panjang (µm)

mean±SD

range

Luas (µm2)

mean±SD

range

Panjang (µm)

mean±SD

range

Luas (µm2)

mean±SD

range

1 1.965,2±548,3

1.657,2-2.855,4

952.9±514.731,8

316,9-1.778,6

372.248,8±400.365,9

64.536,6-1.385,2

1.212,6±758,2

394,54-3.481,5

436.053,9±376.479,6

78.291,8-1.419,5

2 1.965,1±1014,4

1047,8-4.242,1

439,7±548,7

362,7-649,8

94.912,4±85.298,8

79.255-292.723,2

693.8213±353.055

285,3-1704.6

34.4406±749.132.9

21.344.4-3.730.1

Berdasarkan pengujian sampel sedimen di atas diketahui hanya terdapat tiga (3) bentuk PSM yang teridentifikasi

yaitu film, fiber dan fragment. Ukuran PSM yang terdapat di sedimen, baik panjang dan luasnya, dari pengukuran

bulan kedua cenderung lebih rendah dibanding bulan pertama.

Page 69: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

62

Tabel 19. Ukuran Masing-masing Bentuk PSM dalam Sampel Ikan Nila

Batch Fiber Film Fragment Monofilament

Panjang (µm)

mean±SD

range

Panjang (µm)

mean±SD

range

Luas (µm2)

mean±SD

range

Panjang (µm)

mean±SD

range

Luas (µm2)

mean±SD

range

Panjang (µm)

mean±SD

range

1 1.761,67

224,4-4.504,2

517,9

124,6-2.011,6

80.352,8

11.073,9-674.284,6

506.987

272,3-1.004,0

167.354,9

18.404-735.283,1

1.339,6

1.393,1-1.950,3

2 1.435,9

276,3-3.231,5

436,1069

89,8-1.639,1

163.033,6

6.069,4-3.777.757,2

451.666,4

202,6-1.821,0

247.317,4

17.327,2-2.298.327,2

1.292,925

1.152,4-1.433,5

Berdasarkan Tabel 19 di atas diketahui bahwa untuk PSM bentuk fiber, fragment, film, dan monofilament yang

ditemukan pada sampel ikan dari bulan pertama memiliki ukuran yang lebih besar dibanding sampel pada bulan

kedua. Untuk luas PSM bentuk fragmen dan film pada ikan nila yang ditemukan di bulan kedua lebih besar

dibanding bulan pertama.

Page 70: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

63

3.3.3 Identifikasi Awal Mikroplastik Menggunakan Fourier

Transfer Infra Red (FTIR) Spectrometer

Hasil identifikasi awal molekul mikroplastik yang ditemukan dalam

sampel ikan nila, serta media hidupnya (air dan sedimen)

menggunakan Fourier Transfer Infra Red (FTIR) spectrometer

Shimadzu IR Prestige-21 disajikan dalam bentuk spectrum gelombang

dibawah ini.

Pada pengujian PSM dalam sampel air, dipilih satu contoh yang telah

diamati menggunakan mikroskop dengan gambar dan hasil pengujian

FTIR Spectroscopy seperti tersaji dalam Gambar 34 dan 35 di bawah ini.

Gambar 34. PSM Bentuk Fragmen yang Ditemukan dalam Sampel Air

Page 71: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

64

Gambar 35. Hasil Pengujian FTIR pada PSM dalam Sampel Air

Pada pengujian sedimen, dipilih satu contoh yang telah diamati

menggunakan mikroskop dengan gambar dan hasil pengujian FTIR

Spectroscopy seperti tersaji dalam Gambar 36 dan 37 di bawah ini.

Gambar 36. PSM Bentuk Fragmen yang Ditemukan dalam Sampel

Sedimen

Page 72: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

65

Gambar 37. Hasil Pengujian FTIR pada PSM dalam Sampel Sedimen

Pada pengujian sampel ikan nila, dipilih satu contoh yang telah diamati

menggunakan mikroskop dengan gambar dan hasil pengujian FTIR

Spectroscopy seperti tersaji dalam Gambar 38 dan 39 di bawah ini.

Gambar 38. PSM Bentuk Fiber yang Ditemukan dalam Sampel Ikan

Nila

Page 73: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

66

Gambar 39. Hasil Pengujian FTIR pada PSM dalam Sampel Ikan Nila

Baik pada sampel air, sedimen, maupun ikan nila, partikel yang diduga

sebagai mikroplastik memiliki kesamaan gugus dengan nylon II

Page 74: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

67

4 PENUTUP

Page 75: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

68

4.1 Evaluasi Risiko Mikroplastik

Di negeri ini, pencemaran pantai dan laut oleh logam berat dan

beragam senyawa beracun lainnya sudah menjadi pemberitaan sejak

beberapa dekade lalu. Sayangnya, setiap kali media mengangkat berita

pencemaran itu maka reaksi yang mucul hanya sesaat. Hasil penelitian

yang diungkap dalam buku ini menunjukkan bahwa pencemaran

plastik di laut, terutama pantai, sudah mengancam keamanan seafood.

Sejak publikasi Jenna R. Jambeck dan tujuh rekannya di majalah Science

(13/2/2015) yang lalu, seolah plastik mendadak muncul sebagai

“penjahat” baru yang turut mencemari laut. Memang harus diakui

artikel Jambeck dan kawan-kawan (dkk) telah berhasil menjadi peniup

peluit (whistle blower) yang menyentakkan kita semua tentang

seriusnya pencemaran plastik. Padahal proses pembuangan sampah

plastik ke badan air – dari selokan ke sungai ke pantai dan ke lautan

luas – telah berlangsung puluhan tahun. Dalam tulisan Jambeck dkk

(2015) terungkap bahwa sedini tahun 1970 sudah ada laporan ilmiah

tentang pencemaran plastik di lautan. Sungguh sebuah ironi ketika

Indonesia yang dalam Konferensi Kelautan PBB 8 Juni 2017 di New York

Indonesia berkomitmen untuk mengurangi sampah platik di laut

hingga 70% pada tahun 2025 ternyata belum memiliki data

pencemaran plastik di laut. Akan lebih ironis lagi jika pengampu

kebijakan hanya mengandalkan data Jambeck dkk (2015).

Page 76: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

69

Sebenarnya yang ditawarkan oleh Jambeck dkk (2015) hanyalah sebuah

cara perhitungan jumlah bangkitan sampah plastik (mismanaged

plastic) oleh populasi yang bermukim dalam radius 50 kilometer dari

pantai di 192 negara. Tentu saat diterapkan cara perhitungan itu bisa

membantu memberikan pertunjuk awal. Namun, untuk mendapatkan

data yang lebih tepat dan akurat diperlukan studi oleh masing-masing

negara. Bisa dibayangkan - untuk Indonesia - berapa lama waktu yang

diperlukan untuk melakukan studi itu. Alih-alih sudah terjadi

pengurangan pencemaran, mungkin saat tahun 2025 berlalu studi yang

rinci belum usai dilakukan.

Penyusunan Rencana Aksi Nasional untuk pengurangan sampah plastik

tentu perlu didukung. Sayangnya, keterbatasan data dikhawatirkan

menghambat terwujudnya rencana aksi. Hal itu diungkapkan oleh Devi

Dwiyanti, salah satu anggota kelompok kerja penyusun rencana aksi ini

(Kompas, 13/9/2017). Mengingat mendesaknya keadaan, yang

diperlukan bukan sekedar rencana aksi melainkan aksi. Salah satunya,

aksi pengawalan keamanan seafood tidak bisa ditawar lagi karena

langsung mengancam hidup warga sebagai penyantapnya. Semakin

ditunda akan semakin banyak korban. Karena mikroplastik sudah

ditemukan dalam berbagai seafood, maka risikonya harus dikelola.

Pengelolaan risiko mencakup tiga aktivitas utama, yaitu: penentuan

tingkat toleransi risiko, penentuan besaran risiko dan pengurangan

risiko.

Page 77: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

70

Sampai saat ini, mikroplastik memang belum ditetapkan sebagai

senyawa beracun dengan daya racun (toxicity) tertentu. Sejumlah

penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik berperan sebagai

pembawa (carrier) senyawa pencemar organik, tetapi secara mandiri

daya racun mikroplastik masih belum gamblang terungkap. Dalam

kajian keamanan pangan mikroplastik bisa dikelompokkan sebagai

pencemar pangan baru (novel food contaminant) – karena

keberadaannya melanggar kemurnian pangan. Setidaknya, plastik

dapat dipandang sebagai bahan campuran yang tidak diinginkan

(adulterant). Keberadaan mikroplastik dalam seafood tentu melanggar

kriteria keamanan pangan versi manapun – karena tidak ada konsumen

yang mengharapkan daging kerang, udang atau ikan yang disantapnya

mengandung mikroplastik.

Pengertian di atas sesuai pula dengan Undang-undang Nomor 18

tahun 2012 tentang Pangan yang secara eksplisit menyebutkan bahwa

“Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk

mencegah Pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan

benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan

kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama,

keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi”.

Dalam hal ini, mikroplastik untuk sementara bisa dikelompokkan

Page 78: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

71

sebagai “benda lain”, meskipun jika nantinya terbukti memiliki daya

racun maka dapat masuk dalam kelompok cemaran kimia juga.

4.2 Action Level

Untuk mencegah peningkatan jumlah mikroplastik yang termakan oleh

warga seiring dengan konsumsi seafood mereka, maka diperlukan

acuan keamanan. Ketika keberadaan mikroplastik dalam seafood tidak

dapat dihindari (unavoidable) – karena pencemaran plastik di

lingkungan pantai dan laut –maka yang harus segera ditetapkan oleh

pemerintah adalah nilai action level (AL) untuk kadar mikroplastik

dalam seafood. Jika dalam jenis seafood tertentu ditemukan kadar

mikroplastik yang melampaui nilai AL maka pemerintah berhak untuk

menariknya dari peredaran atau bahkan memusnahkannya.

Secara ilmiah penetapan nilai AL sebenarnya tidak terlalu sulit. Pada

intinya nilai AL ditetapkan dengan mengukur kadar mikroplastik dalam

sampel berbagai jenis seafood dari berbagai lokasi (pantai) untuk

ditemukenali sebaran nilainya dan menentukan titik batas tertinggi

yang ditolerir – dengan perhitungan statistik sederhana.

Secara prinsip derivasi AL berbeda dengan penetapan Kadar

Maksimum (Maximum Level, ML) untuk kontaminan pangan. ML

merupakan standar keamanan untuk kontaminan pangan yang dapat

dimaknai sebagai berikut

Page 79: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

72

(1) konsentrasi maksimum suatu senyawa yang secara legal

diperkenankan oleh pihak

berwenang ada dalam bahan/produk pangan (Codex

Alimentarius, 1995-2015);

(2) total kuantitas senyawa tertentu yang tidak berpeluang

menimbulkan efek

kesehatan (Barnett, 2004).

Beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan dalam derivasi ML

adalah

(1) informasi toksikologis

(1) data analitik

(2) data intake (asupan)

(3) pertimbangan teknologi; serta

(4) pertimbangan evaluasi dan manajemen risiko.

Sayangnya kesemua kriteria itu tidak dapat dikenakan pada

kontaminan pangan baru (novel), seperti mikroplastik, karena belum

tersedianya data atau informasi toksisitas. Dengan demikian, AL dapat

dipandang sebagai Kadar Maksimum Sementara atau Interim

Maximum Level (IML). Untuk kepentingan legal, USFDA (2000)

mendefinisikan AL sebagai “limit at or above which FDA will take legal

action to remove product from market”.

Page 80: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

73

Salah satu metode penetapan standar yang ideal menurut Barnett

(2004) adalah dengan menentukan karakteristik tertentu dari populasi

atau nilai tertentu dari distribusi semua nilai cemaran yang ditemukan.

Batas batas (limit) aman, misalnya, dapat ditetapkan pada nilai mean

atau persentil tertentu dari distribusi tingkat cemaran.

Gambar 40. Distribusi Konsentrasi Mikroplastik Berdasarkan Data

Sampel

Prosedur yang dapat ditempuh adalah dengan menyajikan data

jumlah, konsentrasi (dalam satuan partikel/g atau partikel/ekor),

jenis, ukuran (panjang atau luas) dari cemaran mikroplastik (particle

suspected as microplastic, PSM) yang didapatkan dalam bentuk tabel

atau grafik. Selanjutnya penetapan action level dilakukan

menggunakan pendekatan model distribusional (Barnett, 2004), yaitu

pembangkitan (setting-up) sebuah distribusi berdasarkan berdasarkan

nilai-nilai (data) kandungan mikroplastik yang terukur dari seluruh

Page 81: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

74

sampel (Gambar 41). Distribusi yang biasanya digunakan adalah

distribusi normal. Selanjutnya penentuan batas maksimal (the safety

limit) berdasarkan persentil ke 90 atau 95 ( the 90th atau 95th percentile)

dari distribusi statitik yang telah dibangkitkan sebelumnya

Gambar 41. Penentuan Persentil ke 95 pada Distribusi Konsentrasi

Mikroplastik

Komputasi penetapan nilai persentil ini dapat dilakukan

menggunakan berbagai perangkat lunak statistika yang tersedia

luas saat ini, seperti IBM SPSS, Minitab dan lain-lain.

Nilai AL dapat ditingkatkan kesahihannya dengan menyempurnakannya

menjadi SVIS (statistically verifiable ideal standard). Dalam hal ini SVIS

merupakan batas yang dapat diterima untuk nilai statistik atau

parameter dari distribusi konsentrasi kontaminan (acceptable limit

Page 82: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

75

values for appropriate summary statistics or parameters of a

contamination distribution).

SVIS biasanya dinyatakan dalam rentang kepercayaan (confidence

interval) dari persentil ke X (Xth percentile), yaitu

Rlower < Xth percentile < Rupper

dimana

n = ukuran sampel

p = persentil ke X

Z = nilai z score dari distribusi normal baku yang berasosiasi dengan

tingkat kepercayaan (misalnya1,96 untuk tingkat kepercayaan 95%)

Penggunaan model distribusi normal tentu memerlukan pengujian. Jika

ternyata data yang tersedia tidak memenuhi asumsi distribusi normal

maka sebagai alternatif dapat dipilih beberapa model distribusi lain.

Dalam kasus tersebut maka dapat dipergunakan perangkat lunak yang

dapat mendiagnostik kesesuian data dengan model distribusi statistik

tertentu, seperti EasyFit, StatFit dan sejenisnya.

Page 83: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

76

Prosedur diagnostik atau fitting ini meliputi langkah-langkah sebagai

berikut

(1) fitting data sampel terhadap sejumlah model distribusi peluang

(probability distribution) yang tersedia

(2) Memilih model distribusi peluang yang paling sesuai

berdasarkan uji statistik (statistical goodness of fit test), yaitu Uji

Kolmogorov-Smirnov.

Setelah ditemukan model distribusi peluang yang terbaik maka dapat

dilakukan plotting data sampel terhadap fungsi peluang (probability

density function) dari distribusi tersebut. Selanjutnya dilakukan

penyarian (summarizing) ciri-ciri distribusi peluang tersebut, termasuk

penetapan nilai persentil, yang akan memungkinkan ditentukannya

nilai AL. Untuk menguatkan kesahihan nilai AL maka seperti telah

dikemukakan sebelumnya, prinsip SVIS di atas juga dapat diterapkan.

AL untuk mikroplastik dalam seafood dapat dipandang sebagai nilai

acuan sementara (interim) yang terpaksa harus diberlakukan karena

belum ada baku keamanan pangan (food safety objective) yang

tersedia untuk kontaminan baru ini, padahal keberadaannya dalam

bahan pangan tidak terhindarkan lagi. Ketidakterhindaran

(unavoidability) ini merupakan prinsip penetapan nilai AL (USFDA,

2000). Tidak mentolerir sama sekali mikroplastik dalam seafood adalah

utopia belaka, karena sudah terlanjur ada. Berdasarkan kondisi seperti

inilah maka AL perlu ditetapkan demi melindungi kesehatan warga

Page 84: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

77

yang mengonsumsi seafood. Menariknya, nilai AL tidak hanya dapat

dipakai sebagai acuan penarikan atau pemusnahan bahan pangan.

Secara proaktif, nilai tersebut sebenarnya juga dapat difungsikan

sebagai piranti manajemen pencemaran pantai dengan prinsip seperti

pada National Shellfish Sanitation Program (USFDA, 2015). Jika

kandungan mikroplastik dalam seafood dari pantai tertentu telah

melampaui AL, maka dalam kurun waktu selanjutnya kegiatan

penangkapan dan budidaya dari pantai tersebut harus dihentikan.

Moratorium itu baru dicabut jika kandungan mikroplastik dalam

seafood dari pantai itu telah di bawah nilai AL.

Bisa diduga, jika diterapkan dengan konsisten pendekatan ini tentu

akan sangat mendorong pemerintah daerah untuk bersaing dalam hal

pengurangan pencemaran. Akhirnya, jika bersedia menerbitkan nilai AL

mikroplastik tersebut maka pemerintah bisa dibilang telah

menjalankan prinsip kehati-hatian (precautionary principle) dalam

menyelamatkan pangan warganya – sebagai ciri sebuah negara yang

maju.

Page 85: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

78

D A F T A R P U S T A K A

Page 86: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

79

Barnett, V. (2004). Environmental Statistics: Methods and Applications. John Wiley & Sons, Ltd, Chichester

Boerger, C. M., Lattin, G. L., Moore, S. L., & Moore, C. J. (2010). Plastic ingestion by planktivorous fishes in the North Pacific Central Gyre. Marine Pollution Bulletin, 60(12), 2275–2278. https://doi.org/10.1016 /j.marpolbul.2010.08.007

CODEX (1995-2015). General Standard for Contaminants and Toxins in Food and Feed (CODEX STAN 193-1995) Adopted in 1995 Revised in 1997, 2006, 2008, 2009 Amended in 2010, 2012, 2013, 2014, 2015. FAO & WHO. Rome.

Cole, M., P. Lindeque, C. Halsband, and T. S. Galloway. Microplastics as contaminants in the marine environment: A review. (2011). Marine Pollution Bulletin. doi;10.1016/j.marpolbul.20011.09.025.

Cordova, M. R., & Wahyudi, A. J. (2016). Microplastic in the Deep-Sea Sediment of Southwestern Sumatran Waters. Marine Research in Indonesia, 41(1), 27. https://doi.org/10.14203/mri.v41i1.99

Dehaut, A., Cassone, A. L., Frère, L., Hermabessiere, L., Himber, C., Rinnert, E., … Paul-Pont, I. (2016). Microplastics in seafood: Benchmark protocol for their extraction and characterization. Environmental Pollution, 215, 223–233. https://doi.org/10.1016/j.envpol.2016.05.018

Devriese, L. I., van der Meulen, M. D., Maes, T., Bekaert, K., Paul-Pont, I., Frère, L., Vethaak, A. D. (2015). Microplastic contamination in brown shrimp (Crangon crangon, Linnaeus 1758) from coastal waters of the Southern North Sea and Channel area. Marine Pollution Bulletin, 98(1–2), 179–187. https://doi.org/10.1016/j.marpolbul.2015.06.051

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang. (2016). Jumlah penduduk klota Semarang. http://dispendukcapil. semarangkota.go.id/statistik/jumlah-penduduk-kota-semarang/2016-04-17. Diunduh 29 Mei 2016.

Page 87: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

80

Fitri, Ichlasia Ainul. (2017). Studi Awal Mikroplastik Pada Kerang Darah (Anadara granosa) dari Tambak Lorok Semarang. Skripsi. Universitas Katolik Soegijapranata. GESAMP. 201). Sources, fate and effects of microplastics in the marine environment: a global assessment. Kershaw, P. J., ed. Downloaded (IMO/FAO/UNESCO-IOC/UNIDO/WMO/IAEA/UN/UNEP/UNDP Joint Group of Experts on the Scientific Aspects of Marine Environmental Protection).

Griet, V., V.C.Lisbeth., J.Colin R., M.Antonio., G.Kit., F.Gabriella., K.Michiel. D.Jorge.,B.Karen., R.Johan., D. Lisa. (2015). A Critical View on Microplastics Quantification in Aquatic Organisms. Eviromental Research, 143: 46 -55. Hollman, P.C.H., H. Bouwmeester, and R.J.B. Peters. (2013). Microplastics in the aquatic food chain: Sources, measurement, occurrence and potential health risks. RIKILT Wageningen UR, Wageningen.

Hidalgo-Ruz, V., Gutow, L., Thompson, R. C., & Thiel, M. (2012). Microplastics in the marine environment: A review of the methods used for identification and quantification. Science & Technology, 46, 3060–75. https://doi.org/10.1021/es2031505

Jambeck, J.R., R. Geyer, C. Wilcox, T. R. Siegler, M. Perryman, A. Andrady, R. Narayan, K. L. Law. (2015). Plastic waste inputs from land into the ocean. Science, 347 (6223): 768 – 771.

Jovanović, B. (2017). Ingestion of Microplastics by Fish and Its Potential Consequences from a Physical Perspective. Integr Environ Assess Manag, 13(3): 510–515. https://doi.org/10.1002/ieam.1913.

Li J., X. Qu., L. Su., W. Zhang, D. Yang, P. Kolandhasamy, D. Li, and H. Shi. 2016. Microplastics in mussels along the coastal waters of China. Environmental Pollution, 214: 177 – 184.

Lusher, A. L., Peter H & Jeremy M. (2017). Microplastics in Fisheries and

Page 88: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

81

Aquaculture. Roma: Food and Agriclture Organization of The United Nations.

Masura, J., J. Baker, G. Foster, and C. Arthur. (2015). Laboratory methods for the analysis of microplastics in the marine environment: recommendations for quantifying synthetic particles in waters and sediments. NOAA Technical Memorandum NOS-OR&R-48.

Moore, C.J. (2008). Synthetic polymers in the marine environment : A rapidly increasing , 108, 131–139. https://doi.org/10.1016/j.envres.2008.07.025

Moore, J. C., Spink, J., & Lipp, M.. (2012). Development and Application of a Database of Food Ingredient Fraud and Economically Motivated Adulteration from 1980 to 2010. Journal of Food Science, 77(4). https://doi.org/10.1111/j.1750-3841.2012.02

Ng, K. L., & Obbard, J. P. (2006). Prevalence of microplastics in Singapore’s coastal marine environment. Marine Pollution Bulletin, 52(7), 761–767. https://doi.org/10.1016/j.marpolbul.2005.11.017

Nor Mohamed, N. H., & Obbard, J. P. (2014). Microplastics in Singapore’s coastal mangrove ecosystems. Marine Pollution Bulletin, 79(1–2), 278–283. https://doi.org/10.1016/j.marpolbul.2013.11.025

Plastics Europe. (2016). Plastic - the Facts 2016. http://www.plasticseurope.org/cust/documentrequest.aspx?DocID=67651

Pusat Data Statistik dan Informasi. (2013). Profil Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah untuk Mendukung Industrialisasi KP. Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Jakarta.

Qiu Q, Peng J, Yu X, Chen F, Wang J, Dong F. (2015). Occurrence of microplastics in the coastal marine environment: First observation on sediment of China. Mar Pollut Bull [Internet]. 98:274–280.

Rochman, C.M., A. Tahir., S.L. Williams, D. V. Baxa, R. Lam, J. T. Miller, Foo-Ching Teh, S. Werorilangi, S. J. Teh. (2015). Anthropogenic debris

Page 89: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

82

in seafood: Plastic debris and fibers from textiles in fish and bivalves sold for human consumption. Nature.doi:10.1038/srep14340.

Romeo, T., B. Pietro, C. Peda, P. Consoli, F. Andaloro.m and M.C. Fossi. (2015). First evidence of presence of plastic debris in stomach of large pelagic fish in the Mediterranean Sea. Marine Pollution Bulletin.http://dx.doi.org/10.1016/j.marpolbul.2015.04.048

Santana, M.F.M., L.G. Ascer, M.R. Custodio, F.T. Moreira and A. Turra. (2016). Microplastic contamination in natural mussel beds from a Brazilian urbanized coastal region: Rapid evaluation through bioassessment. Marine Pollution Bulletin. http://dx.doi.org/10.1016/j.marpolbul.2016.02.074

Singh B., and N. Sharma. (2008). Mechanistic implications of plastic degradation. Polymer Degradation and Stability, 93: 561–584.

Suryono, Elfira R.. (2006). Efektivitas Kitosan dalam Mengikat Logam Beracun dan Reduksi Risiko Konsumsi Kerang Darah (Anadara Granosa) dari Tambak Lorok Semarang. Skripsi. Unika Soegijapranata. Semarang.

UNEP. (2016). UNEP Frontiers 2016 Report: Emerging Issues of Environmental Concern. Unites Nations Environment Programme. Nairobi.

USFDA. (2000). Guidance for industry: Action levels for poisonous or deleterious substances in human food and animal feed. US Department of Health and Human Services.

http://www.fda.gov/food/guidanceregulation/guidancedocumentsregulatoryinformation/chemicalcontaminantsmetalsnaturaltoxinspesticides/ucm077969.htm. Diunduh 29 Mei 2016.

USFDA (2015). National Shellfish Sanitation Program (NSSP) Guide for the Control of Molluscan Shellfish (2015 Revision).

Page 90: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

83

https://www.fda.gov/downloads/Food/GuidanceRegulation/ FederalStateFoodPrograms/UCM505093.pdf

Widianarko, B., I. Hantoro & A.A.W. Prasetyo(2004) Exposure To Trace Metals Via Seafood Consumption In Two Contrasting Settlements In The Coastal Area Of Semarang, Central Java, Indonesia. Indonesian Journal of Environmental Chemistry and Toxicology2(1): 15-21.

Widianarko, B; I. Sulistyawati & N.M. van Straalen (2003). Dietary Exposure Assessment of Trace Metals in Cockle Anadara granosa from Four Sites Along the North Coast of Central Java, Indonesia. Indonesian Journal of Environmental Chemistry and Toxicology1(2): 1-10.

Page 91: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

84

I N D E K S

Page 92: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

85

Action level 72

Air 21,36,52

Akumulasi 15

Bentuk 25,39,53

Bioavailability 5,7

CODEX Alimentarius 73

Distribusi ukuran 74

Fiber 20,33,37,57

Film 22,23,25,27,28,29,31,37

Fragment 21,30,56

FTIR 33,43,64

Ikan bandeng 20

Ikan nila 51

Jawa 4,5

Keamanan pangan 5,6,14,71

Kerang darah 35,39,41,47

Laut 2,3,5

Limbah Plastik 3

Luas 28,29,30,42,43,61

Maximum level 72,73

Microplastic 20,74

Mikroskopik 31,33,47,49

Panjang 28,29,30,42,43,61

Pantai 2,30,35,37,69

Page 93: Mikroplastik - core.ac.uk · untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta

86

Pencemar baru 4

Sampah Plastik 2,3.4.6.70

Seafood 3,4,5,6,7,14,20,70,72

Sedimen 24,28,35,37,51,53

Semarang 6,21,35,38

Spectroscopy 34,64

Tambak 30,34

USFDA 73,77

Warna 22,24,26,39,58