Microsoft PowerPoint - PRESENTASI WORKSOP-B3 Medis.pdf
-
Upload
indrayakus -
Category
Documents
-
view
18 -
download
9
Transcript of Microsoft PowerPoint - PRESENTASI WORKSOP-B3 Medis.pdf
WORKSHOP
ESC-GST Liebe
B3 MEDICAL WASTE FACTORY
CENTRAL JAVA
Progress Field Survey
• Survey telah dilakukan kepada 72responden di Wilayah Jawa Tengah
• 8 Responden sedang ditunggu datainputnya terhadap kuesioner
• Responden terdiri dari Instansi/Instalasi Fasilitas Layanan Kesehatanyang terdiri dari Rumah Sakit, Klinikdan Laboratorium
Progress Field Survey
• Arahan Kuesioner terhadap datasekunder dari Stakeholders adalah:– Jumlah/Volume Limbah Medis
– Pengelolaan terutama pengumpulan,pemisahan dan pengangkutan oleh pihakke-3
– Rata2 tidak dapat menunjukkan angkaperkiraan limbah dalam beberapa tahunkedepan
Progress Field Survey
– Jumlah Bed disetiap FASYANKES danfrekuensi penggunaannya menjadikriteria pengambilan data
– Estimasi sementara Survey adalah 10Ton per hari dengan respondensebanyak 70 FASYANKES
Progress Field Survey
• Megenai rencana lokasi, telahdilakukan assessment terhadapkewilayahan di Jawa Tengah, denganmempertimbangkan aspek– Wilayah cakupan Pelayanan
– Kondisi Topografi
– Lokasi Strategis (Industri)
– Layanan transportasi pengangkutan
Progress Field Survey
• Mengenai masukan dan telaahteknologi
• Mengenai masukan diperlukannyaStudi AMDAL
• Mengenai Analisis terhadap Regulasidan Perijinan
• Analisis Perijinan dan Investasi lebihmendalam pada tahapan selanjutnya
Dasar Hukum• PP. No. 18 Tahun 1999 Tentang: Pengolahan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
• Rekomendasi Kementrian Lingkungan Hidup diJakarta No. B-4184 / Dep. IV / LH / PDAL / 04 /12. Pengankutan Limbah Medis
• Izin Mengangkut Barang Khusus dan LimbahMedis No. AJ. 209 / 23 / 006 / DJPD / 2012 /21004001. Tentang Angkutan Limbah Medis.
• Permen LH No.6 tahun 2013 tentang ProgramPenilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalamPengelolaan Lingkungan Hidup
Regulasi-#1/3Menurut PP 18/1999 tentang Pengelolaan LimbahBahan Berbahaya dan Beracun, karakteristik B3 :
• Mudah meledak (Explosive);
• Mudah terbakar (Ignitable dan Flamable)
• Bersifat reaktif
• Beracun (Toxic)
• Bersifat Korosif
• Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit
• Mempunyai pH ≤ 2 untuk limbah bersifat asamdan ≥ 12,5 untuk limbah yang bersifat basa.
Regulasi-#2/3UU RI 32/2009; Perlindungan &PengelolaanLingkungan Hidup Pasal 69 : Setiap orang/badanhukum/unit bisnis dilarang:
• mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakanlingkungan;
• memasukkan B3 yang dilarang;
• memasukkan limbah yang berasal dari luar RI;
• memasukkan limbah B3 ke dalam wilayah RI;
• membuang limbah ke media lingkungan hidup;
• membuang B3 dan limbah B3 ke media lingkunganhidup;
Regulasi-#3/3
• melepaskan produk rekayasa genetik ke medialingkungan hidup yang bertentangan denganperaturan perundang-undangan atau izin lingkungan;
• melakukan pembukaan lahan dengan caramembakar;
• menyusun amdal tanpa memiliki sertifikatkompetensi penyusun amdal; dan/ atau
• memberikan informasi palsu, menyesatkan,menghilangkan informasi,
• merusak informasi, atau memberikan keteranganyang tidak benar.
Dukungan Perijinan
Dukungan Peraturan Daerah• Tentang Baku Mutu Air Limbah
• Pengendalian Lingkungan Hidup
• Pengelolaan Lingkungan Hidup diPropinsi (Regional)
• Pengelolaan Kualitas Air DanPengendalian Pencemaran Air LintasKabupaten/Kota Di Propinsi Jawa Tengah
Standard Pengelolaan-#1/2
Sistem Operasional Instalasi harus memilikisistem operasioanl prosedur sebagai berikut :PENGEMASAN• menentukan jenis pewadahan/kemasan dengan
memperhatikan kesesuaian dan kecocokankemasan limbah itu sendiri, agar tetap tertutup
SIMBOL DAN LABEL• Setiap kemasan dan alat angkut limbah medis
akan dilengkapi/ditempelkan dengan simboldan label dari jenis karakteristik limbahmedisnya
Standard Pengelolaan-#2/2
PERALATAN KERJA / SAFETY• Instalasi akan melengkapi setiap tim
operasioanal lapangan kami denganperalatan keselamatan kerja yang telahditetapkan oleh pihak management kami,antarra lain sebagai berikut :– Safety Shoes– Masker– Handsglove / sarung tangan– wearpack / pakaian kerja– Goggles / pelindung muka
Penilaian Lokasi Rencana
• Kebijakan payung (RTRW)
• Aksesibilitas
• Kesesuaian ruang didalam kawasanindustri
Analisis Ruang (Regional)ANALISIS DEMOGRAFIS ANALISIS KELAYAKAN LOKASI
ANALISIS ALTERNATIF LOKASI
PENENTUAN WILAYAH PELAYANAN
ANALISIS METODE BEBAN SKORDALAM MENENTUKAN
ALTERNATIF WILAYAH (MAKRO)
ANALISIS METODE BEBAN SKORDALAM PENENTUAN
ALTERNATIF LOKASI PABRIKPENGOLAHAN LIMBAH (MIKRO)
1. REGULASI DAN KEBIJAKAN2. FISIK DASAR3. GEOGRAFIS DAN KEDUDUKAN WILAYAH4. FUNGSI DAN HIRARKI PERKOTAAN
1. REGULASI / KEBIJAKAN2. AKSESIBILTAS3. DUKUNGAN LOKASI LAHAN
Zonasi Wilayah Pelayanan
Zonasi Wilayah Pelayanan TerpilihKab / Kota Terpilih
1. ANALISIS HIRARKI DANSISTEM PERKOTAAN
2. SISTEM KOTA-KOTA DANPERWILAYAHAN
Analisis Ruang (Regional)Wilayah Alternatif Skor Prioritas
Wilayah Barat, Tegal dan sekitarnya 310 IIIWilayah Tengah, Magelang dan sekitarnya 170 IVWilayah Utara, Semarang dan sekitarnya 450 IWilayah Timur, Solo dan sekitarnya 380 II
No Lokasi Alternatif Skor RekomendasiPrioritas
1 Kabupaten Pekalongan 120 102 Kota Pekalongan 190 73 Kabupaten Batang 150 84 Kabupaten Kendal 400 15 Kota Semarang 320 26 Kota Salatiga 230 57 Kabupaten Semarang 300 38 Kabupaten Demak 300 39 Kabupten Grobogan 250 410 Kabupaten Kudus 240 511 Kabupaten Jepara 150 9
ANALISIS METODE BEBAN SKORDALAM MENENTUKAN
ALTERNATIF WILAYAH (MAKRO)1. REGULASI DAN KEBIJAKAN2. FISIK DASAR3. GEOGRAFIS DAN KEDUDUKAN WILAYAH4. FUNGSI DAN HIRARKI PERKOTAAN
Zonasi Wilayah Pelayanan Terpilih
ANALISIS METODE BEBAN SKORDALAM PENENTUAN
ALTERNATIF LOKASI PABRIKPENGOLAHAN LIMBAH (MIKRO)
1. REGULASI / KEBIJAKAN2. AKSESIBILTAS3. DUKUNGAN LOKASI LAHAN
Kab / Kota Terpilih
Telaah Teknis-#1/2Dasar pemilihan GST Plant Incinerators:• Considering the selection standard of medical
wastes disposal technologies of internationalconvention and international organizations,combining with the domestic actual situation,the following factors should be considered for atechnique selection˖
• “Environmental desirability" means the adoptedwaste disposal technique and management abilitycould insure public health and environmental safety.
Telaah Teknis-#2/2Dasar pemilihan GST Plant Incinerators:• "Administrative diligence" means related management
ability could insure adopted policies and measures couldrealize and be long term effective, especially forenvironmental impact.
• "Economic effectiveness" means the adopted disposaltechniques and management measures are cost effective andconsidering the cost of waste disposal.
• "Social acceptability and equity" means the adopteddisposal techniques and management measures could besupported and accepted by local society, including theefficiency of waste management measures.
Telaah AMDAL• The type of activity and scale of projects that
require a full AMDAL process are defined inMinister of Environment Regulation No. 11 of2006; For medical waste, which will be treatmentby incinerator, so the project proponent mustundertake an Environment Impact Assessment(AMDAL) as the major environmental prerequisitefor starting the project.
• Any project located at the border or inside aprotected area, no matter of type or scale, requiresan AMDAL.