Metode Tim (Bu Retno)

26
MAKALAH MODEL TIM NURSING Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Keperawatan Dosen pengampu Retno Disusun oleh : 1. Dafi Khisom H (2420132342) 2. Dian Puji (2420132343) 3. Doni R (2420132344) 4. Dwi Ratna N (2420132345) 5. Eka Fitriani (2420132346) 6. Elany Herdawati (2420132347) 7. Elsa Safitrin (2420132348) 8. Farida Husnul H (2420132349) 9. Febriana Lilis S (2420132350) 10. Fitri Nurita S (2420132351) 11. Fitria Dwi A (2420132352) 2 C AKADEMI KEPERAWATAAN NOTOKUSUMO

description

a

Transcript of Metode Tim (Bu Retno)

Page 1: Metode Tim (Bu Retno)

MAKALAH

MODEL TIM NURSING

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Keperawatan

Dosen pengampu Retno

Disusun oleh :

1. Dafi Khisom H (2420132342)

2. Dian Puji (2420132343)

3. Doni R (2420132344)

4. Dwi Ratna N (2420132345)

5. Eka Fitriani (2420132346)

6. Elany Herdawati (2420132347)

7. Elsa Safitrin (2420132348)

8. Farida Husnul H (2420132349)

9. Febriana Lilis S (2420132350)

10. Fitri Nurita S (2420132351)

11. Fitria Dwi A (2420132352)

2 C

AKADEMI KEPERAWATAAN NOTOKUSUMO

YOGYAKARTA

Oktober, 2014

Page 2: Metode Tim (Bu Retno)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian manajemen keperawatan mengacu pada pengertian manajemen

secara umum. Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang

lain (Gillies,1989). Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan keperawatan

melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan

dan rasa aman kepada pasien, keluarga, masyarakat (Gillies,1999 ).

B. Tujuan

Tujuan khusus pembuatan makalah ini adalah untuk

1. Menjelaskan konsep manajemen asuhan keperawatan metode tim

2. Menjelaskan metode pemberian asuhan keperawatan metode tim

3. Menjelaskan model asuhan keperawatan dengan metode tim

Page 3: Metode Tim (Bu Retno)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Keperawatan

Pengertian manajemen keperawatan mengacu pada pengertian manajemen

secara umum. Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang

lain (Gillies,1989). Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan keperawatan

melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan

dan rasa aman kepada pasien, keluarga, masyarakat (Gillies,1999 ).

B. Fungsi-Fungsi Manajemen

Manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan

dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas yang telah ditentukan pada tingkat

administrasi.

a. Perencanaan

Adalah suatu proses menetapkan sasaran dan memilih cara untuk sasaran tersebut.

b.    Pengorganisasian

Adalah seluruh proses pengelompokan tugas-tugas, fungsi, wewenang dan

tanggung jawab, penetapan orang dan alat-alat.

c.    Pengarahan

Adalah pengeluaran, penugasan, pesanan dan instruksi.

d.   Penggerak (actuating),

Menggerakkan orang – orang agar mau / suka bekerja. Ciptakan suasana bekerja

bukan hanya karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran sendiri, termotivasi

secara interval

e. Pengawasan dan Pengendalian

Suatu proses kegiatan seorang pemimpin untuk menjamin agar pelaksanaan

kegiatan organisasi sesuai dengan rencana, kebijaksanaan dan ketentuan yang

telah ditetapkan (Wijono, 1997).

f. Penilaian (evaluasi)

Merupakan proses pengukuran dan perbandingan hasil – hasil pekerjaan yang

seharusnya dicapai. Hakekat penilaian merupakan fase tertentu setelah selesai

kegiatan, sebelum, sebagai korektif dan pengobatan ditujukan pada fungsi organik

administrasi dan manajemen.

Page 4: Metode Tim (Bu Retno)

2.3 Lingkup Manajemen Keperawatan

Menurut Korn ( 1987 ), yang termasuk lingkup manajemen keperawatan

adalah manajemen operasional dan manajemen asuhan keperawatan.

1. Manajemen Operasional

Pada manajemen operasional, pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh

bidang perawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial yaitu manajemen puncak,

manajemen menengah, dan manajemen bawah.

Faktor-faktor yang perlu dimiliki oleh manajer agar dapat berhasil dalam

penatalaksanaan kegiatannya:

1.    Kemampuan menerapkan pengetahuan

2.    Keterampilan kepemimpinan

3.    Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen

C. Metode Tim

Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana

seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam

memberikan asuhan keperawatan kelompok klien melalui upaya kooperatif dan

kolaboratif ( Douglas, 1984). Pengembangan metode tim ini didasarkan pada falsafah

mengupayakan tujuan dengan menggunakan kecakapan dan kemampuan anggota

kelompok. Metode ini juga didasari atas keyakinan bahwa setiap pasen berhak

memperoleh peleyanan terbaik. Dalam keperawatan, metode tim diterapkan dengan

menggunakan sama tim perawat yang heterogen, terdiri dari perawat professional,

nonprofessional, dan pembantu perawat untuk memberikan asuhan keperawatan

kepada pembantu pasien.

Tujuan pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan adalah untuk

memberikan asuahan keperawatan sesuai dengan kebutuhan objektif pasien sehingga

pasien merasa puas. Selain itu, tugas, memungkinkan adanya transfer  of knowledge

dan transfer of experiences di antara perawat dalam memberikan asuhan keperawatan

dan meninggkatkan pengetahuan serta memberikan keterampilan dan motivasi

perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.

Dalam asuhan keperawatan dengan metode ini, ketua tim harus memiliki

kemampuan untuk mengikutsertakan anggota tim dalam memecahkan massalah.

Page 5: Metode Tim (Bu Retno)

Ketua tim juga harus dapat menerapkan pola asuhan keperawatan yang di anggap

sesuai dengan kondisi pasien dan minat pemberi asuhan. Oleh jarena itu, pembuatan

keputusan, otoritas, dan tanggung jawab ada pada tinggkat pelaksana. Hal ini akan

mendukung pencapaan pengetahuan dan keterampilan professional.

Berdasarkan hal-hal tersebut maka ketua tim harus memiliki kemampuan

sebagai berikut :

1.       Mengomunikasikan dan mengoordinasikan semua kegiatan tim

2.       Menjadi konsultan dalam asuhan keperawatan

3.       Melakukan peran sebagai model peran

4.       Melakukan pengkajian dan menentukan kebutuhan pasien

5.       Menyusun rencana keperawatan untuk semua pasien

6.       Merevisi dan menyesuaikan rencana keperawatan sesuai kebutuhan pasien

7.       Melaksanakan observasi baik terhadap perkembangan pasien maupun kerja

dari  anggota tim

8.       Menjadi guru pengajar

9.       Melaksanakan evaluasi secara baik dan objektif

D. Keuntungan dan Kerugian Metode Tim

Beberapa keuntungan dari metode tim dalam pemberian asuhan keperawatan adalah :

a. Dapat memberi kepuasan kepada pasien dan perawat. Pasien merasa di perlakukan

lebih manusiawi karna pasien memiliki sekelompok perawat yang lebih mengenal

dan memahami kebutuhannya.

b. Perawat dapat mengenali pasien secara individual karena perawatannya

menangani pasien dalam jumlah yang sedikit. Hal ini, sangat memungkinkan

merawat pasien secara konfrehensif dan melihat pasien secara holistic.

c. Perawat akan memperlihatkan kerja lebih produktif melalui kemampuan bekerja

sama dan berkomunikasi dengan klien. Hal ini akan mempermudah dalam

mengenali kemampuan ak-nggota tim yang dapat di manfaatkan secara optimal.

Beberapa kerugian dari metode tim dalam pemberian asuhan keperawatan adalah :

a. Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi tanggung

jawabnya.

Page 6: Metode Tim (Bu Retno)

b. Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim ditiadakan

atau terburu-buru sehingga dapat mengakibatkan komunikasi dan koordinasi antar

anggota tim terganggu sehingga kelancaran tugas terhambat.

c. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atau

berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.

d. Akontabilitas dalam tim kabur.

2.       Peran Perawat Kepala Ruang

Peran perawat kepala ruang dalam aplikasi metode tim diarahkan pada

keterampilan dan minat yang dimilikinya. Disamping itu perawat kepala

ruangan harus mampu mengoptimalkan fungsi tim melalui orientasi

anggota tim dan pendidikan berkelanjutan, mengkaji kemampuan

anggota tim dan membagi tugas sesuai dengan keterampilan

anggotanya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah perawat kepala

ruangan harus mampu sebagai model peran.

Metode tim dalam pemberian asuhan keperawatan dapat diterapkan bila

ada tenaga profesional yang mampu dan mau memimpin kelompok

kecil, dapat bekerja sama dan memimbing tenaga keperawatan yang

lebih rendah. Disamping itu perawat kepala ruang harus membagi

tanggung jawab dan tugasnya kepada orang lain. Satu tim keperawatan

dapat terdiri tiga sampi lima perawat untuk bertanggung jawab

memberikan asuhan keperawatan kepada 10 sampai 15 pasien.

3. Tanggung Jawab

1. Tanggung jawab anggota tim:

a. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien di bawah

tanggung jawabnya.

b. Bekerjasama dengan anggota tim dan antar tim.

c. Memberikan laporan.

2. Tanggung jawab ketua tim:

a. Membuat perencanaan.

b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi.

c. Mengenal/ mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat

kebutuhan pasien.

Page 7: Metode Tim (Bu Retno)

d. Mengembangkan kemampuan anggota.

e. Menyelenggarakan konferensi.

3. Tanggung jawab kepala ruang:

1) Perencanaan

a. Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruangan masing-

masing.

b. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.

c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien: gawat,

transisi dan persiapan pulang bersama ketua tim.

d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan

berdasarkan aktifitas dan kebutuhan klien bersama ketua tim,

mengatur penugasan/ penjadwalan.

e. Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan.

f. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi,

patofisiologis, tindakan medis yang dilakukan, program

pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan

yang akan dilakukan terhadap pasien.

g. Mengatur dan mengendalikan asuhan keparawatan:

Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan

Membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai

asuhan keperawatan

Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah

Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru

masuk

h. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.

i. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.

j. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan di rumah

sakit.

2) Pengorganisasian 

a. Merumuskan metode penugasan yang digunakan.

b. Merumuskan tujuan metode penugasan.

c. Membuat rincian tugas tim dan anggota tim secara jelas.

Page 8: Metode Tim (Bu Retno)

d. Membuat rentang kendali kepala ruangan membawahi 2

ketua tim dan ketua tim membawahi 2 – 3 perawat.

e. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat

proses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari dan lain-

lain.

f. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.

g. Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik.

h. Mendelegasikan tugas kepala ruang tidak berada di tempat,

kepada ketua tim.

i. Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus

administrasi pasien.

j. Identifikasi masalah dan cara penanganannya.

3) Pengarahan 

a. Memberikan pengarahan tentang penugasan kepada ketua

tim.

b. Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan

tugas dengan baik.

c. Memberikan motivasi dalam peningkatan pengetahuan,

keterampilan dan sikap.

d. Menginformasikan hal – hal yang dianggap penting dan

berhubungan dengan asuhan keperawatan pasien.

e. Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.

f. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam

melaksanakan tugasnya.

g. Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain.

4) Pengawasan

a. Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi

langsung dengan ketua tim dalam pelaksanaan mengenai

asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.

b. Melalui supervisi:

Page 9: Metode Tim (Bu Retno)

Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau

melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/

mengawasi kelemahannya yang ada saat itu juga.

Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua

tim, membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta

catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan

dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laporan ketua

tim tentang pelaksanaan tugas.

Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan

rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim.

Audit keperawatan.

Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan Tim

Kepala Ruangan

Ketua Tim Ketua Tim

Staf Staf

Pasien Pasien

Page 10: Metode Tim (Bu Retno)

BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Page 11: Metode Tim (Bu Retno)

Lampiran

Kasus dan Role Play

Di ruang maternitas, terdapat 4 orang pasien dari setiap ruang perawatan dengan

kasus penyakit postpartum dan masalah reproduksi setelah melahirkan . perawat dalam

melakukan manajemen asuhan menggunakan model manajemn tim dimana manajemen

perawatan tim terdiri dari kepala ruangan, ketua tim, dan perawat asociatiom. Dalam

menejemen ketua tim keperawatan memberikan wewenang dalam lingkup masing masing

tugasnya, menejemen asuhan dengan model tim dilakukan dengan kerjasama antar tim yang

telah ditentukan dalam memberikan perawatan

Scenario

Kepala ruangan : Genes pangestu

Ketua Tim A : Sulistyasih

AN : Angesti cahyani

Ketua Tim B : fahrunnisa

AN : nia nur oktaviani

Di ruang keperawatan sedang berlangsung pembicaraan antara kepala

perawat dengan ketua tim membicarakan mengenai pembagian tugas

Genes selamat pagi semua

Suster sulis

dan suster

fahrun

Pagi pak

Genes Pagi ini kita akan membicarakan mengenai pembagian pasien dengan kasus

postpartum dan masalah reproduksi. Terdapat 3 pasien pada ruang anggrek

dan saya akan membagi menjadi 2 tim. Suster sulis, kamu masuk kedalam

tim A dengan merawat 2 pasien dan suster fahrun masuk kedalam tim B

dengan merawat 1 pasien. Anggota tim kalian, bisa kalian pilih sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki

Suster sulis

dan suster

fahrun

Baik pak kalau begitu, saya dari tim A dengan anggota tim suster angesti,

dan tim B dengan anggota tim suster nia

Page 12: Metode Tim (Bu Retno)

Kemudian ketua tim memanggil anggota timnya masing-masing untuk

membagi kelompok pasien yang akan di tangani

KATIM A Suster angesti kamu tolong tangani 2 pasien yang bernama Ny. T dan Ny.P.

dengan diagnosa postpartum, ini datanya dan kamu dapat pelajarinya

Suster angesti Baik ka, terima kasih

KATIM B Suster nia kamu tolong tangani seorang pasien yang bernama Nn. W dengan

masalah reproduksinya, dan ini datanya

Suster nia baik ka, terima kasih

Di ruang pasien

Suster angesti selamat pagi ibu, saya Suster angesti yang akan merawat ibu dari pukul

07.30 pagi sampai 14.30 siang.

Ny.T Pagi juga sus

Suster angesti baiklah,bagaimana tidur ibu semalam? apa ibu tidur dengan nyenyak?

Ny.T tidak sus,saya terbangun terus karena saya merasa nyeri di bagian jalan lahir

dan bayi saya menangis terus semalaman. Saya bingung harus bagaimana.

Suster angesti Baik ibu saya mempunyai skala nyeri dari 1-10 . tahap 1-3 itu rasa nyeri bisa

tertahankan, 4-6 ringan, dan 7-10 nyeri berat . jadi dari tingkat yang saya

jelaskan tadi ibu merasakan skala nyeri pada tingkatan ke berapa?

Ny.T kayaknya 5 sus.

suster angesti Baik ibu saya akan membantu mengurangi rasa nyeri dengan menggunakan

teknik relaksasi. jadi relaksasi merupakan suatu proses yang bertujuan untuk

mengurangi rasa nyeri ibu dengan cara menarik nafas panjang dan dalam,

kemudian mengeluarkan nafas melalui mulut . bagaimana ibu apakah sudah

mengerti?

Ny.T Sudah sus, saya mengerti

suster angesti Mari kita mulai ya ibu. Pertama-tama ibu rileks dengan posisi yang membuat

ibu merasa nyaman, kemudian pejamkan mata ibu. Lalu hitungan 1-2-3 ibu

mulai tarik nafas perlahan, dalam dan keluarkan melalui mulut. Lalu

bayangkan ibu berada ditempat yang sejuk, dingin, dan nyaman. Ibu rasakan

tidak ada beban disekitar ibu, dan ibu merasa suami ibu memeluk diri ibu

dengan erat dan rasakan udara yang masuk dari ujung kaki secara perlahan

menuju keatas dan semakin ke atas. rasakan oksigen yang masuk ke paru

paru sampai ke paling atas lagi, dan keluarkan pelan-pelan melalui mulut.

Page 13: Metode Tim (Bu Retno)

bagaimana ibu setelah melakukan relaksasinya, apakah sudah merasa lebih

tenang ?

Ny. T Sudah sus, saya merasa jauh lebih baik dari keadaan sebelumnya

Suster angesti Baiklah ibu, jika ibu membutuhkan saya, saya berada diruangan nurse

station. Ibu bisa tekan bell yang berada pada sebelah kanan ibu.

Kalau begitu saya tinggal dulu ya ibu, selamat pagi ibu

Ny. T Terimakasih suster

Kemudian Perawat angesti menuju ruang pasien yang bernama Ny. P

Suster angesti selamat pagi ibu, saya Suster angesti yang akan merawat ibu dari pukul

07.30 pagi sampai 14.30 siang.

Ny. P Pagi juga sus

Suster angesti Ada yang bisa saya bantu ibu ? karena saya lihat ibu terlihat merenung

Ny. P Iya sus saya baru saja kehilangan anak saya sus . saya ingin sekali

menggendong anak apalagi suami saya yang sangat berharap kelahiran anak

kami berjalan lancar. Tapi kenyataannya tidak seperti itu sus. saya merasa,

saya belum menjadi istri yang baik dan belum menjadi wanita seutuhnya

karena belum bisa memberikan keturunan pada suami saya dan belum bisa

menjadi ibu

Suster angesti Baik ibu, saya memahami apa yang ibu rasakan saat ini tapi hidup ini harus

terus berjalan. Dan ibu tidak dapat berlarut dalam kesedihan ibu lebih lama.

Ibu sedang masa nifas, jadi saya khawatir kalo ibu berlarut sedih dapat

mengganggu kondisi ibu dan dapat terjadi perdarahan dan itu dapat

memperburuk kondisi ibu. Ibu harus bisa bangkit dalam keterpurukan ibu.

Di balik kejadian ini pasti ada hikmahnya, ibu harus yakin bahwa tuhan

punya rencana lain yang lebih indah untuk ibu dan keluarga di masa depan.

Ny. P Tapi sus ini terasa berat sekali untuk saya terima. Ini adalah anak pertama

saya. Dan saya harus merasakan kehilangan darah daging saya yang berada

dalam perut saya selam 5 bulan mengandung.

Suster angesti Baik bu,saya paham.tapi, ibu harus sadar bahwa ini adalah taqdir tuhan, dan

suatu saat nanti tuhan akan menggantinya dengan yang lebih indah lagi.

Sekarang ibu harus tenangkan diri ibu dan bersabar setelah ibu sembuh

dalam masa nifas ibu, ibu dan suami ibu dapat memulai program untuk

punya anak kembali.

Ny. P Ya suster terima kasih atas sarannya. Saya akan mencoba untuk tenang dan

Page 14: Metode Tim (Bu Retno)

ikhlas serta saya akan mengikuti program punya anak seperti yang suster

sarankan.

Suster angesti Baik ibu kalau begitu semoga ibu cepat sembuh dan saya yakin ibu dapat

melewati semua ini. jika ibu membutuhkan saya, saya berada diruangan

nurse station. Ibu bisa tekan bell yang berada pada sebelah kanan ibu. Baik

ibu saya tinggal dahulu, selamat pagi.

Ny. P pagi sus

Setelah suster angesti menyelesaikan tugasnya dan menyelesaikan tugasnya,

kemudian suster angesti menemui ketua tim A

Suster angesti Selamat pagi suster sulis

KATIM A Pagi sus ada yang bisa dibantu ?

Suster angesti Iya sus saya ingin memberikan laporan pada pasien yang bernama Ny. T dan

Ny.P.

KATIM A Baik kalau begitu sus, nanti saya akan mengecek laporannya kembali.

Keesokan harinya KATIM A dan KATIM B bertukaran shift dengan shift

tim A

KATIM B Selamat pagi sus, bagaimana hari ini siap melakukan asuhan kepada Nn.W ?

Suster nia Siap bu, pagi ini saya akan keruangan Nn.W dan saya sudah mempelajari

diagnose pada pasien

KATIM B Baiklah sus, lakukan dengan professional ya sus

Suster nia Baiklah bu

Suster nia menuju ruang Nn. W, diruang pasien

Suster nia selamat pagi ibu, saya Suster nia yang akan merawat ibu dari pukul 07.30

pagi sampai 14.30 siang

Nn.w Pagi sus

Suster nia Bagaimana dengan tidurnya semalam bu ? apakah tidur dengan nyenyak ?

Nn.w Tidak terlalu nyenyak sus, karena saya merasa tidak nyaman setelah

melahirkan sus pada daerah rahim saya

Suster nia Baiklah ibu, saya mempunyai skala nyeri dari 1-10 . tahap 1-3 itu rasa nyeri

bisa tertahankan, 4-6 ringan, dan 7-10 nyeri berat . jadi dari tingkat yang

saya jelaskan tadi ibu merasakan skala nyeri pada tingkatan ke berapa?

Nn.w Pada skala 7 sus nyerinya tidak tertahankan sus

Suster nia Baiklah ibu, saya periksa dulu ya bu (melakukan pemeriksaan dan terdapat

banyak darah di bawah seprai). Ibu mengalami pendarahan, dan saya akan

Page 15: Metode Tim (Bu Retno)

membantu ibu untuk menghentikan pendarahannya ya ibu dan mengurangi

rasa nyeri pada ibu.

Nn.W Baiklah sus

Suster nia Saya akan memberikan ibu obat untuk mengurangi pendarahan dan rasa

nyeri pada ibu dan saya akan membersihkan tempat tidur ibu, dan untuk

sementara waktu ibu menggunakan pembalut ya ibu

Nn.W Baiklah sus

Suster nia (suster nia melakukan tindakan) bagaimana bu, setelah saya memberikan

semua tindakan pada ibu ? apa sekarang ibu sudah merasa nyaman ?

Nn.W Sudah sus, saya sudah merasa lebih nyaman sus

Suster nia Baiklah ibu, sekarang ibu dapat istirahat. Apabila ada yang ibu butuhkan, ibu

dapat memencet bel disebelah kanan ibu ya saya berada di nurse stastion ,

selamat pagi ibu

Nn.W Baiklah suster terima kasih

Suster nia Baik bu sama sama

Kemudian suster nia membuat laporan hasil asuhan yang diberikan kepada

pasien Nn.W dan diserahkan kepada KATIM B

Suster nia Selamat siang bu

KATIM B Siang sus, ada yang bisa saya bantu sus ?

Suster nia Saya mau menyerahkan hasil laporan yang telah saya buat ibu

(menyerahkannya)

KATIM B Baik sus, taruh saja dimeja dan bagaimana dengan pendarahan pada Nn.W

sus ?

Suster nia Tadi saya sudah memberikan obat dan memakaikannya pembalut ibu untuk

mengurangi pendarahannya bu

KATIM B Baik sus, nanti sagya akan cek lebih lanjut

Suster nia Baik bu

Kepala ruangan datang memantau dan menanyakan kepada ketua tim A dan

ketua tim B tentang evaluasi dari hasil yang telah dilakukan

Genes Pagi semua

KATIM A

dan KATIM

Pagi pak

Page 16: Metode Tim (Bu Retno)

B

Genes Bagaimana sus, dengan asuhan yang telah diberikan, apakah ada hambatan ?

KATIM A Tidak ada pak, pada Ny.T dan Ny.B semua sudah dapat teratasi.

Genes Bagaimana dengan tim B ?

KATIM B Sudah tidak ada hambatan pak, pendarahan pada Nn.W sudah berkurang

Genes Baik lah kalau besok ada masalah baru lagi. Laporkan kembali pada saya.

KATIM A

dan KATIM

B

baik pak

`BAB IV

PENUTUP

Page 17: Metode Tim (Bu Retno)

4.1 Kesimpulan

Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain

dan Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan keperawatan melalui upaya

staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman

kepada pasien, keluarga, masyarakat. Ada lima metode pemberian asuhan

keperawatan yang dikenal, antara lain metode fungsional, tim, keperawatan primer,

modular, dan menejemen kasus keperawatan. Metode tim merupakan suatu metode

pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat profesional memimpin

sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kelompok

klien melalui upaya kooperatif dan kolaborasi ( Douglas, 1984).

Page 18: Metode Tim (Bu Retno)

DAFTAR PUSTAKA

Swansburg, R.C. and Swansburg R.J. 1999. Introductory Management and Leadership for

Nurses. Sudbery. Massachusetts: Jones and Bartlett Publishers.

http://aniqsadiq.blogspot.com/p/manajemen-keperawatan.html

http://yayannerz.blogspot.com/2012/02/metode-pemberian-asuhan-

keperawatan.html#ixzz2CQkmptPy