Metode Pelaksanaan Kema Rumbia
-
Upload
ibob-wahyuni -
Category
Documents
-
view
869 -
download
11
Transcript of Metode Pelaksanaan Kema Rumbia
Metode Pelaksanaan
PAKET PELEBARAN JALAN KEMA – RUMBIA, CS
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 1
METODE PELAKSANAAN
PELEBARAN JALAN KEMA – RUMBIA, CS
UMUM
Lokasi Proyek Pelebaran Jalan Kema – Rumbia, Cs merupakan pekerjaan
pembangunan jalan dimana terdapat utilitas yang langsung berhubungan dengan
masyarakat. Sehubungan dengan kondisi tersebut, setelah menandatangani kontrak
tahap awal kami akan berkoordinasi dengan aparatur setempat dan melibatkan tokoh
setempat untuk menghindari dan memperkecil gangguan yang diakibatkan dari
pelaksanaan proyek. Jenis Pekerjaan utama adalah Umum, Drainase, Pekerjaan
Tanah, Perkerasan Berbutir dan Perkerasan Beton Semen, Perkerasan Aspal dan
Struktur.
Proyek Pelebaran Jalan Kema – Rumbia, Cs diestimasikan waktu pelaksanaannya
210 (dua ratus sepuluh) hari kalender kerja.
MANAJEMEN PROYEK
Kantor Pusat dan Proyek
Berorientasi untuk melaksanakan seluruh aktivitas proyek dengan sasaran utama
penyelesaian proyek, yang mana akan ditempatkan seorang Project Manager
berkualitas dan berpengalaman, dibantu oleh tenaga ahli yang mempunyai
pengalaman pekerjaan di bidangnya masing-masing, antara lain berpengalaman
dalam bidang pengelolaan alat-alat berat, struktur, gedung, elektrical, pekerjaan tanah
dan bidang lainnya.
Project Manager memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik di bidang administrasi,
teknik dan kegiatan lainnya dalam proses penyelesaian proyek, tugas pokok Project
Manager adalah :
Masalah teknik (engineering) dan quality control, Project Manager
dibantu oleh bagian teknik beserta staffnya.
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 2
Masalah keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh
Bagian Personalia dan Keuangan beserta staffnya.
Masalah logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan
Peralatan.
Masalah aktivitas lapangan, dibantu oleh Project Manager yang dibantu
oleh beberapa pelaksana madya dan pelaksanaan muda yang masing-
masing mempunyai tanggung jawab berdasarkan jenis pekerjaan atau
daerah pekerjaan.
Project Manager mempunyai jaminan Dukungan Penuh dari Direktur dalam hal
kecukupan SDM, pendanaan, dan logistik & peralatan. Project Manager
mempunyai otoritas penuh untuk semua aktivitas yang ada di proyek termasuk
berhubungan dengan pihak lain.
Perusahaan kami melakukan kesatuan Likuiditas sehingga sumberdaya benar-
benar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.Project Manager bertanggung
jawab langsung kepada Direktur.
Rapat Koordinasi
Disamping rapat koordiansi antara main kontraktor dengan owner yang seperti
disyaratkan dalam kontrak. Koordinasi internal kontraktor antar bagian dalam
organisasi proyek juga diperlukan sedikitnya 1 minggu sekali untuk
mengevaluasi, dan merencanakan aktivitas lanjutan dalam mencapai target
progress pekerjaan yang telah ditetapkan. Tidak tertutup kemungkinan adanya
rapat harian di pagi hari yang diadakan khusus untuk memecahkan masalah
baru yang muncul dilapangan/kantor yang belum terprediksi.
Pelaporan Proyek (Project Report)
Kontraktor harus mengikuti persyaratan di dalam kontrak dalam format pelaporan
proyek baik harian dan mingguan disamping instruksi lain oleh Direksi lapangan.
Laporan mingguan harus dilengkapi dengan dokumentasi untuk progress claim,
S-curve dan cash flow pembayaran. Disamping laporan eksternal ke pemilik
proyek (pengawas lapangan), laporan internal juga dikirimkan Project manager,
hal ini untuk memonitor kualitas pelaksanaan proyek mencakup kualitas, biaya,
mutu dan waktu. Dengan laporan internal tersebut Project Manager dapat
memonitor posisi sumberdaya yang ada di proyek, dan pencapaian progress,
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 3
sehingga Direktur dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mensukseskan
proyek.
Keselamatan Keamanan
Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staff dan pekerja yang terlibat dalam
kegiatan proyek, akan dibentuk unit K-3, Dalam menanggulangi gangguan
keselamatan kerja yang mungkin terjadi, maka unit K-3 akan bekerja sama
dengan instansi yang terkait dalam keselamatan.
Unit K-3 mempunyai tugas antara lain untuk :
a) Mengawasi kebersihan daerah kerja
b) Mengawasi penggunaan sarana keselamatan pekerja (helm, safety belt,
sepatu, dll)
c) Mengawasi sarana keselamatan kerja (perlengkapan P3K, pemadam api,
bak sampah, dll)
d) Menandai daerah bahaya kecelakaan kerja
e) Melakukan tindakan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan
Untuk menjaga keamanan proyek, PT. DAYA MULIA TURANGGA akan
menyediakan tenaga keamanan sesuai dengan kebutuhan, yang mempunyai
tugas dalam hal :
a) Pengawasan terhadap para pekerja
b) Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan yang beroperasi di
proyek
c) Menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan akibat
pembangunan
d) Pencegahan adanya tindak kriminal dan bahaya kebakaran
Jaminan Mutu (Quality Asurance)
Dalam usaha untuk memenuhi tuntutan mutu maka akan ditunjuk seorang
petugas sebagai pengendali mutu. Pengendalian mutu merupakan salah satu
langkah untuk pencapaian sasaran akhir perusahaan dalam menyelesaikan
setiap proyek yang ditangani yaitu Biaya Hemat, Mutu Cermat, dan Waktu Tepat.
Perusahaan sudah menerapkan standar pengendalian mutu dalam bagian alir
pengendalian mutu
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 4
BAGAN ALIR PENGENDALIAN MUTU
Flow Chart
Pengendalian Mutu
PROYEK
Rencana Mutu terdiri dari:
- Methode Konstruksi
- Instruksi Kerja
- Jadwal Waktu Pelaksanaan
- Prosedur Kerja dll
PERUSAHAAN
- Manual/prosedur
- Administrasi
- Prosedur
- Organisasi
- Personal
- Keuangan
EKSTERNAL
- Standard Peraturan
- Keppres, Kepmen, Perda, dll
SUPERVISI
CONSTRUCTION PROCESS
INSPECTION & TEST
KRITERIA KEBERTERIMAAN
- Dokumen tender
- Peraturan terkait
INPUT
- Bahan
- Alat
- Tenaga Kerja
OUTPUT
- Produk akhir BMW
(Biaya, Mutu, Waktu)
EVALUASI
PELAPORAN &
MNITORING
Proses pengendalian mutu mencakup segala bidang yang terlibat dalam proses
produksi baik SDM, material, peralatan, proses, sarana kerja dan subkontraktor.
a) SDM
Memilih SDM yang bermoral baik dan mempunyai pengalaman
sejenis
Pengarahan, pembinaan
Monitor dan pelaporan
b) Material
Pengujian sample bahan
Pemilihan sumber material (kuantitas dan kualitas) yang memadai
Pemilihan supplier
Jadwal kebutuhan material
Cara penyimpanan
Cara handling
Monitor dan pelaporan
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 5
c) Peralatan
Pemilihan jenis alat yang sesuai
Kalibrasi untuk alat tertentu (ukuran, takaran, timbangan)
Pemilihan sumber alat (kuantitas, umur dan kualitas) yang
memadai
Pemilihan supplier alat yang baik
Pemilihan operator yang baik dan berpengalaman
Jadwal kebutuhan alat
Penyediaan bahan bakar
Penyediaan suku cadang
Control service
Monitor dan pelaporan
d) Proses
Trial mix, trial embankment, job mix
Peralatan yang sesuai
Kompososi yang sesuai
Standar proses
Metode Pelaksanaan
Cek hasil
Monitor dan pelaporan
e) Subkontraktor
Seleksi
Pengawasan dan pengarahan
Schedule Pekerjaan
Pembuatan Schedule kerja berdasarkan asumsi, logika yang benar dan
berdasarkan data-data yang ada pada saat ini.
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 6
METODE KONTRUKSI
1. PEKERJAAN UMUM
MobilisasiI
Pekerjaan Mobilisasi adalah pekerjaan pengadaan segala sumber daya yang
dibutuhkan selama masa konstruksi. Sumber daya yang dimaksudkan adalah alat,
tenaga dan material yang termasuk dalam pekerjaan mobilisasi ini antara lain:
- Sewa tanah sebagai penunjang pelaksanaan untuk penyimpanan alat berat yang
sudah di mobilisasi.
- Fasilitas kantor yang terdiri dari base camp, kantor dan gudang.
- Fasilitas Lab dan layanan terdiri dari ruang lab, peralatan lab dan perabotan lab.
- Pekerjaan mobilisasi lainnya adalah Rekayasa lapangan dan As Build Drawing.
Mobilisasi Peralatan Asphalt Mixing Plant (AMP)
Lokasi Alat : Jakarta
Jenis angkutan yang digunakan : Tongkang
Analisa waktu yang dibutuhkan dari mobilsasi sampai dengan produksi :
- Izin Lokasi (bersamaan dengan waktu mobilsasi)
Pengajuan izin : 3 hari
Pembuatan amdal : 6 hari
Proses Administrasi : 3 hari
Penerbitan izin : 2 hari
Jumlah hari : 14 hari
- Mobilsasi Asphalt Mixing Plant (AMP)
Pembongkaran/Packing : 3 hari
Angkutan Jakarta – Tanjung Priok : 1 hari
Angkutan Tanjung Priok – Bitung Manado : 7 hari
Bitung Manado – Lokasi (Desa Rumbia) : 2 hari
Pemasangan (install di lokasi) : 30 hari
Jumlah hari : 43 hari
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 7
Mobilisasi Peralatan Stone Crusher
Lokasi Alat : Bali
Jenis angkutan yang digunakan : Tongkang
Analisa waktu yang dibutuhkan dari mobilsasi sampai dengan produksi :
- Izin Lokasi (bersamaan dengan waktu mobilsasi)
Pengajuan izin : 3 hari
Pembuatan amdal : 6 hari
Proses Administrasi : 3 hari
Penerbitan izin : 2 hari
Jumlah hari : 14 hari
- Mobilsasi Stone Crusher
Pembongkaran/Packing : 3 hari
Angkutan Bali – Tanjung Perak : 2 hari
Angkutan Tanjung Perak – Bitung Manado : 7 hari
Bitung Manado – Lokasi : 2 hari
Pemasangan (install di lokasi) : 25 hari
Jumlah hari : 39 hari
Pada Minggu ke – 7 Asphalt Mixing Plant (AMP) dan Stone Crusher sudah bisa
berproduksi
Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
PT. Daya Mulia Turangga selama periode konstruksi membuat traffic management
(pengaturan lalulintas) sesuai dengan tahapan (staging) pekerjaan yang akan
dilaksanakan. Hal ini untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan dan kemudahan,
kelancaran dan keselamatan pekerjaan.
Adapun bentuk pengendalian Lalu lintas selama masa pelaksanaan tersebut antara lain:
- Rambu lalu lintas
Jenis rambu berupa petunjuk, larangan, perhatian bagi pengguna lalu lintas yang
akan melintas lokasi proyek agar berghati – hati.
- Petugas Pengarah Lalu – lintas (Flag Man)
Berfungsi untuk mengarahkan para pengemudi sebelum memasuki proyek,
sehingga kendaraan tidak mengotori jalan (seperti kotoran tanah, sisa beton dan
sebagainya) supaya keamanan dan kenyamanan pemakai jalan tidak berkurang.
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 8
Pelaksanaan
Secara umum pengaturan lalu lintas akan dilakukan pada pekerjaan-pekerjaan sbb:
a. Pekerjaan survey
Pekerjaan survey pada lokasi terkait dengan arus lalu lintas akan dipasang
rambu pengaman, rubber cone, dan beberapa petugas pembawa bendera
(flagmen) akan ditempatkan pada lokasi pengukuran guna menjaga kelancaran
dan keamanan lalu lintas.
b. Pekerjaan jalan kerja
Pada lokasi kerja / jalan kerja dengan pengguna jalan akan dipasang concrete
barier, pagar seng pengaman yang dilengkapi lampu rangkaian, lampu rotator,
rambu-rambu pengaman sementara sepanjang sekitar 100 m kearah depan
dari lokasi kerja. Beberapa petugas pembawa bendera / flagmen akan
ditempatkan pada lokasi kerja untuk keamanan dan kelancara lalu lintas.
c. Pekerjaan Tanah
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pengangkutan, penghamparan,
pembasahan, pemadatan tanah. Untuk itu tindakan pengaturan mulai dari
lokasi pengambilan sampai dengan lokasi penghamparan. Pengaturan lalu
lintas dilakukan dengan memasang concrete barier, pagar seng pengaman,
dilengkapi rotary, rambu-rambu pengaman sementara pada jarak 100 m
kedepan. Beberapa petugas pembawa bendera (flagmen) detempatkan pada
lokasi kerja untuk menjaga keamanan dan kelancara lalu lintas.
Survey Lapangan dan Pengukuran
Pekerjaan survey lapangan sangat perlu untuk dilaksanakan guna / untuk mengetahui
tentang adanya instalasi atau utilities dibawah tanah atau diatas tanah yang menempati
lahan proyek yang akan langsung mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Utilities dapat
berupa seperti instalasi listrik, instalasi gas, instalasi air, instalasi telepon, dan instalasi
lainnya, sehingga dapat dilindungi keberadaannya dan tetap dapat melayani fungsinya
masing-masing dan jika terpaksa harus dipindahkan maka diperlukan relokasi utilities
tersebut ke daerah yang lebih aman dan dapat berfungsi seperti sedia kala.
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 9
Pekerjaan Pengukuran
Pekerjaan Pengukuran (setting out) akan dilaksanakan untuk mengetahui :
a. Batas pekerjaan
b. Posisi bangunan yang ada
c. Posisi setiap bangunan yang akan dibangun
d. Menentukan elevasi setiap bangunan yang akan dibangun
Pengukuran akan dilakukan sepanjang masa waktu pelaksanaan pekerjaan, hasil
pengukuran juga dipakai untuk menentukan progress pekerjaan yang berhubungan
dengan pembayaran.
Tim pengukuran yang bertugas untuk mengecek gambar yang ada dan membuat data
awal (MC 0). Data awal akan dipakai dalam pembuatan shop drawing untuk
pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Shop drawing sebelum dapat digunakan sebagai
pedoman di lapangan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pengawas
lapangan. As Build Drawing akan diproses bersamaan dengan pelaksanaan pekerjaan
di lapangan dengan berpedoman pada shop drawing. Hal ini dimaksudkan agar pada
saat selesai pekerjaan As Build Drawing yang menjadi kewajiban kontraktor juga dapat
segera diselesaikan.
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 10
Pekerjaan pengukuran
PENGECEKAN TITIK
REFERENSI BM (BENC
MARK)
PEMBUATAN DAN
PEMASANGAN PATOK
PATOK TBM (TEMPORARY
BENCH MARK)
PENGUKURAN CROSS DAN
LONGITUDINAL SECTION
KONDISI EXISTING
SURVEY DAN PENANDAAN
LOKASI PEKRJAAN
- Pengecekan titik-titik referensi (existing BM)
dengan pengukuran polygon dan waterpass
sehingga dapat diketahui koordinat (x,y,z) titik-titik
BM yang sesungguhnya lalu dibandingkan dengan
data-data titik BM dalam gambar untuk
mengatahui apakah BM tersebut masih baik atau
sudah rusak.
- Pembuatan / pemasangan temporary BM
(bilamana diperlukan) untuk mempermudah
kegiatan staking out selama pelaksanaan
pekerjaan.
Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team
pengukuran yang dikoordinir oleh seorang
surveyor yang sudah berpengalaman pada
bidangnya dengan menggunakan peralatan-
peralatan antara lain:
- Total Station atau EDM, untuk pengukuran
polygon.
- Automatic Level wild NAK 2 lengkap dengan
statisnya dan bak ukur alumunium panjang 4
meter untuk pengukuran waterpass.
Pelaksanaan pekerjaan pengukuran ini secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pengukuran titik control horizontal (polygon)
1. Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat Total Station atau EDM
yang sudah dikalibrasi.
2. Setiap titik sudut polygon akan diukur minimal 2 kali yaitu ke muka dan
kebelakang.
3. Kesalahan penutup sudut polygon maksimum 8” VN (N = jumlah titik polygon),
Kesalahan penutup jarak (linier) maksimum 1 : 10,000
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 11
Pengukuran titik control vertical (Waterpass).
1. Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat Automatic Level Wild
NAK 2 yang sudah dikalibrasi.
2. Setiap pengukuran akan dilakukan dengan cara pulang pergi, dengan route
pengukuran berupa jalur tertutup.
3. Kesalahan penutup tinggi maksimum 10 mm VD (D = jarak pengukuran dalam
meter).
Hasil pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pimpro untuk
mendapatkan comments atau approval. Untuk selanjutnya data hasil pengukuran/survey
lapangan tersebut dapat dipakai sebagai bahan untuk menyiapkan rekayasa
engineering, dan perhitungan volume MC O, serta sebagai acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan fisik seperti : pekerjaan galian biasa, Pekerjaan Struktur, pekerjaan-pekerjaan
drainase dan lain-lain.
Untuk tujuan keamanan selama pelaksanaan pengukuran dilapangan kontraktor akan
berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor setempat.
Pekerjaan pengukuran dilaksanakan selama kurang lebih 1 minggu atau sampai
mendapat persetujuan dari engineer lapangan.
Perhitungan Waktu Pelaksanaan
- Perkiraan kuantitas : 1,00 Ls
- Rencana waktu yang diperlukan : 8 dan 2 Minggu
(Minggu ke I–VIII dan XXIX-XXX)
Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas di laksanakan sepanjang pelaksanaan proyek.
Pelaksanaannya disesuaikan dengan petunjuk Direksi.
Perhitungan Waktu Pelaksanaan
- Perkiraan kuantitas : 1,00 Ls
- Rencana waktu yang diperlukan : 210 hari (Minggu ke I - XXX)
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 12
2. DRAINASE
Pekerjaan ini meliputi item pekerjaan :
- Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran air.
- Pasangan Batu dengan Mortar.
Peralatan yang digunakan :
Dump Truck
Exacavator
Beton Molen
Peralatan Survey
Sekop, panyong, cangkul, dan alat Bantu lainnya.
Galian untuk drainase selokan dan saluran air
Pekerjaan Galian untuk drainase mencakup pembuatan selokan baru, baik yang
mempunyai pasangan ataupun tidak. Sebelum diadakan pekerjaan galian untuk selokan
drainase dan saluran air, terlebih dahulu dipasang patok-patok sesuai dengan ukuran
gambar yg telah disetujui Direksi untuk menentukan panjang, lebar, serta tinggi, dan
pekerjaan ini memakai tenaga Mekanis dibantu dengan tenaga manusia. Kelebihan dari
hasil galian akan diangkut dengan Dump Truck ke tempat yang telah ditentukan.
Perhitungan Waktu Pelaksanaan
- Perkiraan kuantitas : 2.420,00 M3
- Rencana waktu yang diperlukan : 49 hari (Minggu ke V - XI)
- Kapasitas produksi perhari : 49,39 M3
Pasangan batu dengan mortar
Pekerjaan pasangan batu dengan mortar mencakup perkuatan tepi selokan dan saluran
air dan pembuatan lantai golak. Setelah semua material tersedia di lapangan dilanjutkan
pemasangan profil untuk menentukan bentuk/tebal dan tinggi pasangan mengacu
kepada gambar kerja yg telah disetujui dan disesuaikan dengan petunjuk Direksi.
Perhitungan Waktu Pelaksanaan
- Perkiraan kuantitas : 600,00 M3
- Rencana waktu yang diperlukan : 49 hari (Minggu ke VIII - XIV)
- Kapasitas produksi perhari : 12,24 M3
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 13
3. PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan ini meliputi item pekerjaan :
- Galian Biasa
- Timbunan Biasa
- Penyiapan Badan jalan
Urutan dan Tahapan pelaksanaan pekerjaan :
- Galian Biasa dilakukan bersamaan dengan Galian Saluran
- Timbunan biasa dikerjakan setelah pekerjaan galian berjalan
- Penyiapan Badan Jalan dikerjakan setelah pekerjaan Galian dan timbunan
selesai dikerjakan.
Peralatan yang digunakan :
Excavator
Dump Truck
Tangki Air
Vibro Roller
Hand Compator
Peralatan Survey
Peralatan laboratorium
Peralatan kecil lainnya
Pekerjaan galian biasa
PREPARATION
SURVEYING WORKS
EXCAVATION
TRANSPORT MATERIAL
INSPECTION
FINISH
URAIAN
Pekerjaan ini harus meliputi semua galian dalam
batas DAMIJA, pemindahan, pengangkutan,
pemanfaatan atau pembuangan pembentukan
bidang galian dan penyempurnaan bidang galian
terbuka, sesuai spesifikasi dan garis, ketinggian,
kelandaian, ukuran dan penampang melintang yang
tercantum dalam gambar dan petunjuk Konsultan
Pengawas.
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 14
Urut-urutan Kerja
1. Pekerjaan persiapan meliputi :
- Penyiapan Shop Drawing hingga mendapat
approval dari Engineer
- Penyiapan peralatan kerja dan tenaga
- Pengendalian lalu lintas
2. Pekerjaan pengukuran
Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan
pekerjaan pengukuran untuk mengetahui batas-
bats dan elevasi rencana penggalian dengan
memasang patok-patok yang ditandai dengan cat.
3. Penggalian
Penggalian harus dilakukan sesuai garis
ketinggian dan elevasi yang ditunjukkan dalam
gambar.
Material hasil galian yang memenuhi syarat
diangkut dengan dump truck langsung ke lokasi
timbunan atau dikumpulkan dan distock di tempat
penampungan sementara.
Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat
diangkut dengan dump truck dibuang ke disposal
area yang disetujui direksi.
Peralatan-peralatan yang digunakan:
- Excavator untuk galian dan memuat ke
dumptruck
- Dumptruck untuk pengangkutan material
hasil galian
Perhitungan Waktu Pelaksanaan
- Perkiraan kuantitas : 38.265,00 M3
- Jumlah Excavator : 6 unit
- Kapasitas Excavator : 20 M3/jam
- Waktu Kerja Excavator : 7 jam
- Produksi Excavator : 840 M3/hari
- Rencana waktu yang diperlukan : 45 hari (Minggu ke V – XII)
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 15
Pekerjaan timbunan Biasa
URAIAN
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan timbunan dan
dipadatkan baik untuk sub grade atau embackment
sesuai dengan kebutuhan di lapangan, sesuai
spesifikasi dan garis, ketinggian, kelandaian, ukuran
dan penampang melintang yang tercantum dalam
gambar dan petunjuk Konsultan Pengawas.
Urut-urutan Kerja
1. Pekerjaan persiapan meliputi :
- Penyiapan Shop Drawing hingga mendapat
approval dari Engineer
- Penyiapan peralatan kerja dan tenaga
- Pengendalian lalu lintas
2. Pekerjaan pengukuran
Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan
pekerjaan pengukuran untuk mengetahui batas-
bats dan elevasi rencana penggalian dengan
memasang patok-patok yang ditandai dengan cat.
3. Penimbunan
Penimbunan harus dilakukan sesuai garis
ketinggian dan elevasi yang ditunjukkan dalam
gambar.
Material hasil galian yang memenuhi syarat
diangkut dengan dump truck langsung ke lokasi
timbunan atau dikumpulkan tempat penampungan
sementara.
Peralatan-peralatan yang digunakan:
- Excavator untuk galian dan memuat ke
dumptruck
- Dump truck untuk pengankutan material ke
lokasi yang akan ditimbun.
- Timbunan tersebut lalu dipadatkan baik itu
nantinya untuk sub grade atau timbunan badan
jalan dari hasil test tanah yang sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan.
PREPARATION
SURVEY WORK
EXCAVATION
TRANSPORT
MATERIAL
EMBACKMENT
SPREEDING /
PLACING
COMPACTING
TEST
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 16
Perhitungan Waktu Pelaksanaan
- Perkiraan kuantitas : 6.480,00 M3
- Kuantitas gembur : 7.776,00 M3
- Jumlah Dump Truck : 8 unit
- Kapasitas Dump Truck : 8 M3
- Jarak tempuh : 30 KM
- Kecepatan Dump Truck : 30 KM/jam
- Waktu tempuh : 1 jam/ret
- Jam kerja : 7 jam
- Ret/hari : 7 ret/hari
- Volume angkutan : 448 M3/hari
- Waktu yang diperlukan : 18 hari (Minggu ke IX – XIII)
Penyiapan badan jalan
Pekerjaan penyiapan badan jalan diperuntukan penyiapan/pemadatan dasar
galian pelebaran
Perhitungan Waktu Pelaksanaan
Pembersihan :
- Perkiraan kuantitas : 4.800,00 M2
- Jumlah alat Motor Grader : 1 unit
- Kapasitas alat : 110 M2/jam
- Jam Kerja : 7 jam
- Produksi per hari : 770 M2
- Waktu yang diperlukan : 7 hari
Pemadatan
- Perkiraan kuantitas : 4.800,00 M2
- Jumlah Vibratory Roller : 1 Unit
- Kapasitas alat : 110 M2/jam
- Jam kerja : 7 Jam
- Produksi per hari : 110 M2/jam
- Waktu yang diperlukan : 7 hari
Waktu total yang diperlukan : 14 hari (Minggu ke XIII – XIV)
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 17
5. PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
Pekerjaan ini meliputi item pekerjaan :
- Lapis Pondasi Agregat Klas A
- Lapis Pondasi Agregat Klas B
- Lapis Pondasi Agregat Klas S
Urutan dan Tahapan pelaksanaan pekerjaan :
- Lapis Pondasi Agregat Klas B setelah Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan
Selesai dikerjakan.
- Setelah Pekerjaaan Lapis Pondasi Agregat Klas B selesai dikerjakan
dilanjutkan dengan Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Klas A.
- Lapis Pondasi Agregat Klas S setelah Pekerjaan AC-WC selesai dikerjakan
Peralatan yang digunakan :
Unit Wheel Loader
Unit Dump Truck
Vibro/baby Roller
Motor Grader
Truck Tangki Air + Tenaga Manusia
Kendaraan Bahan bakar
Analisa Produksi Stone Crusher :
- Kapasitas Stone Crusher : 30 ton/jam
- Jam Kerja Stone Crusher : 7 jam
- Kapasitas Stone Crusher : 210 ton/hari
- Kebutuhan Perkerasan Berbutir :
Lapis Pondasi Agregat Klas A : 1.665 M3
Lapis Pondasi Agregat Klas B : 2.220 M3
Lapis Pondasi Agregat Klas S : 1.000 M3
Jumlah : 4.885 M3
7.816 ton (padat)
9.379,2 ton (gembur)
- Waktu yang dibutuhkan : 45 hari
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 18
Lapis Pondasi Agregat Klas A
Wheel Loader mencampur Agregat kasar dengan agregat halus sesuai dengan
komposisi dan gradasi dari hasil job mix formula kemudian memuat ke dalam Dump
Truck lalu diangkut kelokasi pekerjaan yang dihampar dengan Motor Grader. Hamparan
Agregat tersebut dibasahi dengan Water Tank sampai mencapai kadar air optimal
sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller, selama pemadatan sekelompok pekerja
akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan Alat Bantu.
Kegiatan Pemadatan tersebut dilakukan terus menerus sampai material mencapai
kepadatan yang disyaratkan (jumlah lintasan sesuai job mix formula).
Perhitungan Waktu Pelaksanaan
Perkiraan kuantitas : 1.665,00 M3
Pengangkutan :
- Dump truck : 4 unit
- Kapasitas Dump truck : 8 M3
- Jarak quarry : 30 KM
- Jarak tempuh : 60 KM
- Kecepatan Dump truck : 30 KM
- Waktu tempuh : 2 jam/ret
- Jam kerja : 7 jam
- Ret/hari : 3 ret/hari
- Volume angkutan/hari : 96 M3/hari
- Volume anggregat gembur : 1.998,00 M3
- Waktu yang diperlukan : 21 hari
Penghamparan :
- Motor Grader : 1 unit
- Kapasitas alat : 50 M3/jam
- Jam kerja : 7 jam
- Produksi per hari : 350 m3/hari
- Volume anggregat gembur : 1.998,00 M3
- Waktu yang dibutuhkan : 6 hari
Pemadatan
- Vibratory Roller : 1 unit
- Kapasitas alat : 50 M3/jam
- Jam kerja : 7 jam
- Produksi per hari : 350 M3/hari
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 19
- Volume anggregat gembur : 1.998,00 M3
- Waktu yang dibutuhkan : 6 hari
Waktu total yang dibutuhkan : 33 hari (Minggu Ke XIX – XXIII)
Lapis Pondasi Agregat Klas B
Wheel Loader mencampur Agregat kasar dengan agregat halus sesuai dengan
komposisi dan gradasi dari hasil job mix formula kemudian memuat ke dalam Dump
Truck lalu diangkut kelokasi pekerjaan yang dihampar dengan Motor Grader. Hamparan
Agregat tersebut dibasahi dengan Water Tank sampai mencapai kadar air optimal
sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller, selama pemadatan sekelompok pekerja
akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan Alat Bantu.
Kegiatan Pemadatan tersebut dilakukan terus menerus sampai material mencapai
kepadatan yang disyaratkan (jumlah lintasan sesuai job mix formula).
Perhitungan Waktu Pelaksanaan
- Perkiraan kuantitas : 2.220,00 M3
Pengangkutan :
- Dump truck : 4 unit
- Kapasitas Dump truck : 8 M3
- Jarak quarry : 30 KM
- Jarak tempuh : 60 KM
- Kecepatan Dump truck : 30 KM
- Waktu tempuh : 2 jam/ret
- Jam kerja : 7 jam
- Ret/hari : 3 ret/hari
- Volume angkutan/hari : 96 M3/hari
- Volume anggregat gembur : 2.664,00 M3
- Waktu yang diperlukan : 28 hari
Penghamparan :
- Motor Grader : 1 unit
- Kapasitas alat : 50 M3/jam
- Jam kerja : 7 jam
- Produksi per hari : 350 m3/hari
- Volume anggregat gembur : 2.664,00 M3
- Waktu yang dibutuhkan : 8 hari
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 20
Pemadatan
- Vibratory Roller : 1 unit
- Kapasitas alat : 50 M3/jam
- Jam kerja : 7 jam
- Produksi per hari : 350 M3/hari
- Volume anggregat gembur : 2.664,00 M3
- Waktu yang dibutuhkan : 8 hari
Waktu total yang dibutuhkan : 45 hari (Minggu Ke – XIV – XXI)
Lapis Pondasi Agregat Klas S
Wheel Loader mencampur Agregat kasar dengan agregat halus sesuai dengan
komposisi dan gradasi dari hasil job mix formula kemudian memuat ke dalam Dump
Truck lalu diangkut kelokasi pekerjaan yang dihampar dengan Motor Grader. Hamparan
Agregat tersebut dibasahi dengan Water Tank sampai mencapai kadar air optimal
sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller, selama pemadatan sekelompok pekerja
akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan Alat Bantu.
Kegiatan Pemadatan tersebut dilakukan terus menerus sampai material mencapai
kepadatan yang disyaratkan (jumlah lintasan sesuai job mix formula).
Perhitungan Waktu Pelaksanaan
- Perkiraan kuantitas : 1.000,00 M3
Pengangkutan :
- Dump truck : 4 unit
- Kapasitas Dump truck : 8 M3
- Jarak quarry : 30 KM
- Jarak tempuh : 60 KM
- Kecepatan Dump truck : 30 KM
- Waktu tempuh : 2 jam/ret
- Jam kerja : 7 jam
- Ret/hari : 3 ret/hari
- Volume angkutan/hari : 96 M3/hari
- Volume anggregat gembur : 1.200,00 M3
- Waktu yang diperlukan : 13 hari
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 21
Penghamparan :
- Motor Grader : 1 unit
- Kapasitas alat : 50 M3/jam
- Jam kerja : 7 jam
- Produksi per hari : 350 m3/hari
- Volume anggregat gembur : 1.200,00 M3
- Waktu yang dibutuhkan : 4 hari
Pemadatan
- Vibratory Roller : 1 unit
- Kapasitas alat : 50 M3/jam
- Jam kerja : 7 jam
- Produksi per hari : 350 M3/hari
- Volume anggregat gembur : 1.200,00 M3
- Waktu yang dibutuhkan : 4 hari
Waktu total yang dibutuhkan : 21 hari (Minggu ke - XXVIII - XXX)
6. PERKERASAN ASPAL
Pekerjaan ini meliputi item pekerjaan :
- Lapis Resap Pengikat
- Lapis Perekat
- Laston Lapis Aus (AC-WC) (gradasi Halus/kasar)
- Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi Halus/kasar)
- Aspal Minyak
- Bahan Pengisi (Filter) tambahan
- Bahan Anti Pengelupasan (anti stripping agent)
Urutan dan Tahapan pelaksanaan pekerjaan :
- Lapis Perekat dikerjakan setelah pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Klas A
selesai dikerjakan.
- Setelah itu baru Pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi Halus/kasar)
- Lapis Resap Pengikat dikerjakan setelah pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-
BC) (gradasi Halus/kasar) selesai dikerjakan.
- Setelah Pekerjaaan Lapis Resap Pengikat selesai dikerjakan baru dilanjutkan
dengan Pekerjaaan Laston Lapis Aus (AC-WC) (gradasi Halus/kasar)
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 22
- Pekerjaan Aspal Minyak, Bahan Pengisi (Filter) tambahan dan Bahan Anti
Pengelupasan (anti stripping agent) dikerjakan pada saat proses produksi
Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi Halus/kasar) dan Laston Lapis Aus (AC-
WC) (gradasi Halus/kasar) di AMP.
Peralatan yang digunakan dibagi dalam 2 jenis :
1. Peralatan Campuran :
a. Asphal Mixing Plant (AMP)
b. Wheel Loader
c. Generator Set
d. Alat Bantu dan tenaga manusia
2. Peralatan Penghampar di Lapangan :
a. Dump Truck
b. Asphalt Sprayer
c. Asphal Finisher
d. Tandem Roller
e. Tire Roller
f. Tenaga manusia dan alat Bantu
Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair
Proses pencampuran Lapis resap pengikat dilaksanakan di camp, dengan spesifikasi
yang telah ditentukan dalam JMF.
Setelah dicampur kemudian diangkut ke lapangan (site) dengan Dump Truck.
Sebelum penghamparan Hotmix dilakukan di atas pondasi kelas A, diadakan
penghamparan / penyemprotan Lapis resap pengikat dengan Aspahl Sprayer sesuai
spesifikasi (Liter/m2)
Perhitungan Waktu Pelaksanaan
- Perkiraan kuantitas : 8.880,00 Liter
- Rencana waktu yang diperlukan : 36 hari (Minggu ke XXI – XXVI)
- Kapasitas produksi perhari : 246,67 Liter
Lapis Perekat – Aspal Cair
Proses pencampuran Lapis perekat dilaksanakan di camp, dengan spesifikasi yang
telah ditentukan dalam JMF.
Setelah dicampur kemudian diangkut ke lapangan (site) dengan Dump Truck.
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 23
Sebelum penghamparan Hotmix dilakukan, diadakan penghamparan / penyemprotan
Lapis perekat dengan Aspahl Sprayer sesuai spesifikasi (Liter/m2)
Perhitungan Waktu Pelaksanaan
- Perkiraan kuantitas : 13.320,00 Liter
- Rencana waktu yang diperlukan : 23 hari (Minggu ke XXVI – XXIX)
- Kapasitas produksi perhari : 579,13 Liter
Laston – Lapis Aus (AC – WC)
Pekerjaan Lapis Aus (AC – WC) ini merupakan Lapis penutup (lapis AUS) yang terdiri
dari campuran antara Agregat Kasar, Agregat Halus, pengisi dan Asphal yang dicampur,
dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas di atas permukaan jalan yang telah
dilapisi dengan lapis perekat. Pekerjaan ini dimaksudkan untuk meningkatkan keawetan
dan ketahanan kelelahan pada bagian ruas badan jalan, dengan ketebalan minimal 3
cm. Hasil pencampuaran dari material tersebut harus memenuhi batas-batas yang
disyaratkan dalam spesifikasi :
- Gradasi Agregat ⇒ spesifikasi teknik jalan.
- Sifat-sifat campuran ⇒ spesifikasi teknik jalan
- Toleransi Komposisi Campuran ⇒ spesifikasi teknik jalan
Material yang dibutuhkan :
→ Agregat Kasar :
Material ini terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah yang bertahan ayakan nomor
8 (2.36 mm) dan harus bersih, keras, awet bebas dari lempung dan memenuhi
ketentuan yang diberikan sesuai spesifikasi teknik jalan
→ Agregat Halus :
Material ini terdiri dari pasir/pengayakan batu pecah dan terdiri dari bahan
yang bersih, keras, bebas dari lempung atau bahan yang tidak dikehendaki, batu
pecah halus yang diperoleh dari batu yang memenuhi ketentuan mutu.
→ Pengisi (Filler)
Bahan Pengisi (filler) yang ditambahkan harus terdiri dari debu batu (limestone
dust), bahan pengisi yang ditambahkan harus kering dan bebas dari gumpalan-
gumpalan dan bila diuji dengan pengayaan secara basah sesuai SK SNI M-02-
1994-03 bahan yang lolos ayakan No. 200 (75 micron) tidak kurang dari 75%
terhadap beratnya.
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 24
→ Asphal
Bahan Aspal untuk campuran adalah yang memenuhi AASHTO M 20 dan yang
ditentukan sesuai dengan SNI 06 – 2434 – 1991 (AASHTO T53).
Analisa Produksi Stone Crusher :
- Kapasitas Stone Crusher : 30 ton/jam
- Jam kerja Stone Crusher : 7 jam
- Kapasitas Stone Crusher : 210 ton/hari
- Volume AC-WC : 2.446,49 ton
2.935,79 ton (gembur)
- Waktu yang dibutuhkan : 14 hari
Analisa Produksi Asphalt Mixing Plant (AMP) :
- Type AMP : 1.000 Kg/Batch
- Kapasitas AMP : 60 – 80 ton/jam (gembur)
- Factor efesiensi alat : 0,8
- Kapasitas Produksi AMP/jam : 48 ton/jam
- Waktu kerja AMP : 7 jam
- Kapasitas Produksi AMP/hari : 336 ton/hari (gembur)
280 ton/hari (padat)
- Volume AC-WC : 2.446,49 ton (padat)
- Waktu yang dibutuhkan : 9 Hari
Waktu total yang dibutuhkan : 23 hari (Minggu ke XXVI – XXIX)
Urutan tahap Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pencampuran Material
Agregat Kasar, Agregat Halus dan Filler dimasukkan ke dalam masing-masing
Cold Bin untuk selanjutnya didistribusi ke drier melalui Belt Comveyor untuk
dipanaskan. Pada saat bersamaan AC dipanaskan pada kotak pemanas asphal
(cetel).
Setelah material tersebut di atas telah mencapai suhu yang diinginkan, Agregat
dan bahan pengisi di masukkan ke penampung ( Hot Bin ) melalui Elevator dan
Aspal melalui Pipa Pengisap.
Material tersebut dicampur dengan alat timbangan AMP sesuai perbandingan dari
masing-masing Fraksi sesuai Job Mix Formula.
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 25
2. Peralatan Pengangkut :
Pengangkutan dilakukan dengan Dump Truck, baknya terbuat dari logam yang
rapat bersih dan rata serta sudah disemprot sedikit air sabun, minyak bakar yang
tipis atau larutan kapur untuk mencegah melekatnya campuran Asphal pada bak
dump truck dan selama pengangkutan ditutup dengan terpal agar dapat
melindungi campuran asphal terhadap cuaca.
3. Penghamparan Asphal :
→ Penghamparan sebaiknya dimulai dari posisi terjauh dari kedudukan AMP
dan berakhir diposisi terdekat dengan AMP.
→ Hamparan disesuaikan dengan tebal rencana, serta kerataan, kelandaian,
elevasi serta bentuk melintang dilakukan dengan alat penghampar (Asphal
Finisher).
→ Temperatur Campuran Asphal saat diserahkan ke alat penghampar (asphal
finisher) dengan tempertur dalam rentang absolut ditunjukkan dalam
spesifikasi teknik jalan
Proses Pemadatan Asphal.
Pemadatan dilakukan dengan cara penggilasan yang terdiri dari 3 tahap operasi yang
berbeda, yaitu :
→ Langkah pertama adalah penggilasan awal yang tujuan utamanya untuk
mengatur atau mengarahkan butiran-butiran bahan yang dipadatkan pada
posisi yang cukup baik dan membentuk permukaan lapisan sesuai dengan
yang disyaratkan. Pekerjaan ini dilakukan 0-10 menit setelah penghamparan
dengan menggunakan mesin Penggilas Tandem Roller.
→ Penggilasan kedua yang bertujuan untuk meningkatkan kepadatan yang
telah dicapai pada penggilasan pertama dan memperkokoh bentuk
permukaan lapisan yang dipadatkan. Pekerjaan ini dilaksanakan 5-15 menit
setelah penghamparan dengan menggunakan mesin penggilas Tire Roller.
→ Penggilasan tahap akhir ditujukan untuk mencapai kepadatan dan bentuk
permukaan lapisan sesuai yang disyaratkan. Pekerjaan ini dilakukan 20-45
menit setelah penghamparan dengan menggunakan Tandem Roller.
1. Pada bagian yang lurus, penggilasan dimulai dari tepi hamparan sejajar
As jalan menuju tengah.
2. Pada bagian tikungan, penggilasan dimulai dari bagian yang rendah
sejajar As jalan menuju ke bagian yang lebih tinggi.
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 26
3. Pada bagian tanjakan, penggilasan dimulai dari bagian yang rendah
sejajar As jalan menuju ke bagian yang lebih tinggi
4. Jumlah lintasan pada tiap tahap pemadatan ditentukan berdasarkan
percobaan penggilasan.
5. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi jalan
dengan menggunakan alat Bantu.
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan Pengaspalan Laston Lapis Aus (AC-WC) :
Proses Pencampuran Laston Lapis Aus (AC – WC)
- Agregat Kasar
- Agregat Halus
- Bahan pengisi Filter
- Asphal
Alat yang digunaka asphal mixing Plant (AMP)
Penghamparan Asphal
(Alat Finisher)
Penggilasan dan Pemadatan
Pemadatan I
Tandem Roller 0 – 10 menit
Pemadatan II
Tire Roller 5 – 15 menit
Pemadatan III
Tandem Roller 20 – 45 menit
Pengangkutan asphal Lataston – (AC– WC)
Dengan Dump Truck
-
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 27
Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi Halus/kasar)
Pekerjaan Pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi Halus/kasar) merupakan
lapis di atas pondasi kelas A dan di atas aspal existing yang dilaksanakan sebelum
Laston – Lapis Aus (AC – WC).
Analisa Produksi Stone Crusher :
- Kapasitas Stone Crusher : 30 ton/jam
- Jam kerja Stone Crusher : 7 jam
- Kapasitas Stone Crusher : 210 ton/hari
- Volume AC-BC : 3.685,18 ton
4.4422,25 ton (gembur)
- Waktu yang dibutuhkan : 22 hari
Analisa Produksi Asphalt Mixing Plant (AMP) :
- Type AMP : 1.000 Kg/Batch
- Kapasitas AMP : 60 – 80 ton/jam (gembur)
- Factor efesiensi alat : 0,8
- Kapasitas Produksi AMP/jam : 48 ton/jam
- Waktu kerja AMP : 7 jam
- Kapasitas Produksi AMP/hari : 336 ton/hari (gembur)
280 ton/hari (padat)
- Volume AC-WB : 3.685,18 ton (padat)
- Waktu yang dibutuhkan : 14 Hari
Waktu Total yang dibutuhkan : 36 hari (Minggu ke XXI – XXVI)
Aspal Minyak
Aspal Minyak adalah adalah bahan yang terdapat dalam proses pencampuran produk
AC – BC dan AC – WC di AMP
Perhitungan Waktu Pelaksanaan
- Perkiraan kuantitas : 411,84 Ton
- Rencana waktu yang diperlukan : 59 hari (Minggu ke XXI – XXIX)
- Kapasitas produksi perhari : 6,98 Ton
Bahan Pengisi (Filter) tambahan
Bahan Pengisi (Filter) tambahan adalah bahan yang terdapat dalam proses
pencampuran produk AC – BC dan AC – WC di AMP
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 28
Perhitungan Waktu Pelaksanaan
- Perkiraan kuantitas : 138.600,00 Kg
- Rencana waktu yang diperlukan : 59 hari (Minggu ke XXI – XXIX)
- Kapasitas produksi perhari : 2.349,15 Kg
Bahan Anti Pengelupasan (anti strippingagent)
Bahan Anti Pengelupasan (anti strippingagent) adalah bahan yang terdapat dalam
proses pencampuran produk AC – BC dan AC – WC di AMP
Perhitungan Waktu Pelaksanaan
- Perkiraan kuantitas : 1.029,60 Liter
- Rencana waktu yang diperlukan : 59 hari (Minggu ke XXI – XXIX)
- Kapasitas produksi perhari : 15,99 Liter
7. STRUKTUR
Pekerjaan ini meliputi item pekerjaan :
- Beton Mutu Sedang dengan fc’20 MPa (K-250)
- Baja Tulangan Bj 24 Polos
- Pasangan Batu
Peralatan yang digunakan untuk pembuatan Beton:
Concrete Vibrator
Concrete Mixser
Water Tanker
Beton Molen
Alat Bantu lainnya
Beton Mutu Sedang dengan fc’20 MPa (K-250)
Di Base Camp
- Pembuatan JMF beton bersama-sama Konsultan pengawas dan PU disetujui
oleh Pemimpin Proyek
Di Lapangan (site)
- Pekerjaan Beton Mutu Sedang dengan fc’=20 MPa (K-250) segera setelah
shop drawing disetujui, pengecoran plat dilaksanakan disesuaikan dengan
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 29
gambar yang telah disetujui. Perbandingan campuran disesuaikan dengan JMF
yang telah disetujui
Perhitungan Waktu Pelaksanaan
- Perkiraan kuantitas : 38,00 M3
- Rencana waktu yang diperlukan : 14 hari (Minggu ke XVII-XVIII)
- Kapasitas produksi perhari : 2,71 M3
Baja Tulangan Bj 39 Ulir
Pembesian U-39 Ulir dilaksanakan /dibentuk sesuai dengan gambar kerja yang telah
disetujui. Untuk mencampur beton gorong-gorong agar mendapatkan hasil yang baik
digunakan concrete mixer dan vibrator.
Perhitungan Waktu Pelaksanaan
- Perkiraan kuantitas : 4.180,00 Kg
- Rencana waktu yang diperlukan : 14 hari (Minggu ke XVI-XVII)
- Kapasitas produksi perhari : 298,57 Kg
Pasangan Batu
Pasaangan batu kali dengan adukan, terlebih dahulu diadakan pengukuran
dan pematokan untuk menentukan bentuk dan ukuran, setelah itu baru diadakan
penggalian dan pemasangan batu kali, dimana pecampuran adukan tersebut
secara mekanik (molen) Pekerjaan ini sudah termasuk pekerjaan galian, siaran,
pelesteran.
Perhitungan Waktu Pelaksanaan
- Perkiraan kuantitas : 1.806,00 M3
- Rencana waktu yang diperlukan : 56 hari (Minggu ke X-XVII)
- Kapasitas produksi perhari : 32,25 M3
8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
Pekerjaan ini meliputi item pekerjaan :
- Marka Jalan Termoplastik
Marka Jalan Termoplastik
Untuk pekerjaan Marka Jalan akan kami subkan kepada kontraktor spesialis di
bidangnya. Sedangkan tempat pemasangannya sesuai petunjuk Direksi.
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 30
Perhitungan Waktu Pelaksanaan
- Perkiraan kuantitas : 480,00 M2
- Rencana waktu yang diperlukan : 14 hari (Minggu ke XXIX-XXX)
- Kapasitas produksi perhari : 34,29 M2
10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN.
Pekerjaan pemeliharaan rutin perkerasan, pemeliharaan rutin bahu jalan serta
pemeliharaan rutin selokan, saluran air, galian dan timbunan dilaksanakan selama
masa pelaksanaan proyek. Hasil kemajuan pekerjaan dimonitor dengan opname
pekerjaan yang dilaksanakan bersama – sama Kontraktor, Konsultan Pengawas dan
Bina Marga secara periodik dituangkan kedalam laporan harian, mingguan maupun
bulanan dalam bentuk sertifikat bulanan (MC), yang dilengkapi dengan data – data
pendukung (back up data) lapangan.
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 31
SISTEM PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN
N
O
ITEM PEKERJAAN PENGENDALIAN MUTU PELAKSANAAN
TEST
KETERANGA
N
1
Pembangunan Badan Jalan
a. Galian
b. Timbunan
c. Sub Base Klas B
d. Sub Base Klas A
Material yang unsuitable digali
sampai dibawah subgrade
Tidak termasuk golongan
sampah
Tebal pemadatan perlayer 20
cm dengan 100% Kepadatan
Kering
MenghindariKelebihan water
content dari hujan
Pengecekan material
Abrasi material
Index Plasticitas
Uji Kepadatan tidak lebih dari
per 200 m
Pengecekan material
Abrasi Material
Index Plasticitas
Uji Kepadatan tidak lebih dari
per 200 m
Visual
Visual
Test Gradasi
Test Sand Cone
Penutupan Terpal
Test Gradasi
Test Abrasi
Uji Plasticitas
Sand Cone
Test Gradasi
Test Abrasi
Uji Plasticitas
Sand Cone
Pekerjaan Pasangan Batu
Tahap awal pelaksanaan pasangan batu adalah menyiapkan material dengan
mengajukan sample kepada direksi untuk mendapat persetujuan, adapun criteria
persyaratan minimal material pasangan batu adalah :
Air ; harus bersih dari kotoran seperti minyak, garam dan bahan-bahan
organic.
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 32
Semen ; sesuai kualitas untuk pekerjaan-pekerjaan konstruksi.
Pasir ; gradasi baik, bebas dari kotoran seperti tanah liat, lanau,
sampah dan bahan organic lainnya.
Batu ; mempunyai berat jenis yang cukup (2,55 s/d 2,65), dan
maximum ukuran batu adalah 2/3 dari tebal dinding dan kurang dari 40
cm.
Apabila contoh material pasangan batu sudah mendapat persetujuan direksi
maka proses pengadaan secara bertahap dapat dilakukan. Untuk selanjutnya
tahapan pelaksanaan pemasangan batu (prosesnya) dapat dikerjakan
sebagai berikut :
a. Menyiapkan lahan tempat konstruksi pasangan batu (elevasi galian,
dimensi, dll terpenuhi).
b. Membuat Campuran Adukan
Adukan dibuat dengan mencampur semen dan pasir dengan
perbandingan volume sebagai berikut : adukan perekat batu 1 : 4 (1
bagian semen dengan 4 bagian pasir).
c. Membasahi Batu
Batu dibasahi sebelum dipasang, dengan jalan menyiram atau
menyemprot dengan air.
d. Pengisian Adukan dan Pemasangan Batu
Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm harus dipasang pada
pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing
batu pada lapisan batu pertama.
e. Siaran
Lebar siaran pada pasangan batu muka dibuat tidak lebih dari 3 cm
(maximum lebar siaran), membersihkan permukaan siaran dengan sikat
kawat dan air, kemudian mengisi dengan adukan semen pasir
perbandingan campuran 1 : 2.
Analisa Produksi :
Volume Pekerjaan
Produktivitas
Waktu
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 33
AC-BC, AC-WC
FLOW OF WORK
PROPOSED JOB MIX
FORMULA
APPROVED
TRIAL MIX AT AMP
TRIAL COMPACTION
HOT MIX PRODUCTION
DELIVERY OF HOT MIX
SPREADING OF HOT
MIX
COMPACTING ROLLING
No
Ok
Definisi :
Pekerjaan ini meliputi pencampuran agregat dan
aspal (bitumen) pada instalasi pencampur,
penghamparan dan pemadatannya pada
permukaan yang telah dipersiapkan menurut
spesifikasi dan garis kelandaian, ketebalan dan
bentuk tampak melintang yang tercantum pada
gambar atau instruksi konsultan pengawas.
PROPOSED JOB MIC FORMULA
Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan kontraktor
mengusulkan Job Mix Formula untuk pekerjaan
AC-BC, AC-AW dengan indeks kekuatan menurut
AASTHO T 245.
JMF tersebut harus menunjukkan angka-angka
pasti mengenai :
Persentase agregat hasil pengayakan dari
masing-2 saringan
suhu campuran ketika keluar dari mixer
suhu ketika penghamparan
Grade/jenis material bitumen (aspal)
TRIAL MIX DI AMP
Seltelah kalibrasi alat AMP yang antara lain
meliputi kalibrasi :
Timbangan, rencana bukaan cold bin, pengukur
suhu dll. Disetujui oleh direksi, maka dilanjutkan
dengan trial mix yang dilaksanakan dilokasi AMP
merujuk pada Job Mix Formula yang telah disetujui
direksi, sehingga didapatkan mutu campuran yang
baik.
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 34
TRIAL COMPACTION
Setelah percobaan komposisi campuran hot mix
dilaksanakan dan disetujui oleh direksi dilanjutkan
dengan percobaan trial compaction yang telah
dilakukan pada dasar pondasi yang telah
disiapkan, untuk menentukan tebal hotmix (belum
padat) dan kombinasi pemakaian tandem roller
dan tired roller, sehingga didapatkan ketebalan
padat yang dipersyaratkan.
HOT MIX PRODUCTION
Selanjutnya hasil – hasil yang didapat dari trial mix di AMP dan trial compaction tersebut
dipakai sebagai dasar/ acuan untuk memproduksi hotmix di AMP dan pelaksanaan
pekerjaan dilapangan.
DELIVERY OF HOTMIX
Pengirim hotmix ke lapangan menggunakan dumptruck yang dilengkapi penutup dari
kanvas/terpal untuk melindungi hotmix dari pengaruh cuaca, setiap dumtruck ditimbang
beratnya min sekali setiap penggantian pekerjaan.
SPREADING OF HOTMIX
Penghamparan hotmix dilaksanakan menggunakan Bituminous paver jenis track, self
contained dan self propelled unit dilengkapi screed, dihamparkan pada permukaan yang
telah disetujui, diratakan dan ditempa sesuai dengan kelandaian dan elevasi yang
detentukan serta dilaksanakan sesuai dengan ketentuan lebar dan ketebalan dalam
gambar, dengan suhu penghamparan 120°C - 160°C.
COMPACKTING
Breakdown Rolling dilaksanakan pada suhu min 110°C, Tandem Roller dengan
kecepatan < 4 km/j.
Intermediate Rolling dilaksanakan pada suhu min 100°C, dengan Tired Roller dengan
kecepatan < 6 km/j.
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 35
Finish Rolling menggunakan Tandem Roller, di laksankan sementara bahan yang
bersangkutan masih berada dalam kondisi yang cukup dapat dikerjakan sehingga
semua bekas jejak roda mesin gilas dapat dihilangkan.
Open Traffic dilakukan minimum 12 jam setelah selesai finish rolling dan suhu berada
pada titik lembek aspal yang digunakan.
PENGENDALIAN MUTU
PEKERJAAN PERKERASAN ACBC DAN AC WC
Tahap 1 penyiapan bahan
Aspal
- Aspal curah sebelum dipesankan harus diperoleh jaminan dari pemasok meliputi
kesinambungan suplay dan konsistensi mutu bahan sejak dari pabrik
pengolahan sampai di tangki AMP kontraktor.
- Aspal curah harus diangkut menggunakan truck tangki tertentu dan disegel serta
dilengkapi dengan surat jalan yang menyatakan status suhu saat dimuat ke
dalam tanki.
- Aspal curah disyaratkan untuk ditest meliputi softening point dan penetrasi.
- Aspal curah diambil sampelnya pada setiap tanki yang datang untuk diuji di
laboratorium lapangan dan diuji pada laboratorium independent yang ditentukan
oleh konsultandan pemilik proyek pada setiap kelipatan 450 ton kedatangan.
- Aspal curah yang datang ditimbang menggunakan truck scale weight.
- Aspal curah harus mempunyai Certicate of Original dari Singapura.
Aggregate :
- Aggregate yang baik halus maupun kasar harus berasal dari bolder (raw
material) yang memiliki abrasi < 30 dan rasio kepipihan.
- Untuk melakukan pengujian di lokasi kerja, minimal harus memiliki alat
laboratorium yaitu :
a) Marshal Compression Test
b) Softening Point
c) Penetrasi
d) Core drill 4”
Tahap 2 Job Mix Formula
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 36
- Dengan menggunakan bahan – bahan yang telah disetujui secara teknis
oleh konsultan dan pemilik proyek selanjutnya dilakukan percobaan job mix
perkerasan untuk menentukan Job Mix Formula perkerasan.
Tahap 3 Pengolahan di AMP
- Formula campuran diinput pada computer AMP
- Temperatur Aspal jika telah mencapai 120°C baru dialirkan kedalam
camuran aggregate panas.
- Proses Pencampuran berlangsung secara otomatis sesuai input Job Mix
Formula yang telah disetting dalam computer AMP.
Tahap 4 Hauling
- Dump truck yang di gunakan dilengkapi terpal yang cukup luas sehingga air
tidak akan masuk keperkerasan jika hujan.
- Bak dump truck dalamnya harus bebas solar ataupun bahan organic
- Hotmix curah diangkut menggunakan Dump Truck kemudian ditutup
dengan terpal menuju truck scale weight untuk ditimbang.
Tahap 5 Spreading
- Hotmic di hamper menggunakan aspal finisher paver track yang dilengkapi
dengan siopa control device.
- Lokasi yang akan di hamper hotmix harus sudah disiram prime coat/tack
coat yang telah setting sesuai takaran dan bersih / kering.
- Dipasang besi siku pada posisi longitudinal joint sebelum dimulai.
- Dipasang kawat baja pemandu sensor control siope otomatis sebelum
dimulai.
- Dilakukan koreksi posisi screed (oleh screedman) dalam interval 10 – 20 m
pada alat sensor sreed agar tebal loose sesuai dengan trial mix design
selam proses penghamparan.
- Tepi luar hamparan hotmix dirapikan dengan alat penumbuk.
- Pada setiap joint baik longitudinal maupun cross joint harus mempunyai
irisan tegak.
- Lebar bersih hamparan harus sesuai dengan gambar design.
- Kecepatan penghamparan harus optimum agar tidak terjadi tertariknya
hotmix.
- Dilakukan control kerataan permukaan hotmix menggunakan straightedge.
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 37
- Permukaan yang tidak rata di koreksi dengan cara menaburkan hotmix
halus dan diratakan menggunakan alat rake.
Tahap 6 Compacting
Breakdown
- Initial compaction dilakukan bila temperatur hotmixed terhampar telah
mencapai 110°C.
- Initial compaction menggunakan tandem roller kapasitas 6 – 15 ton dan
berisi air (spayer mengabut).
- Kecepatan Tandem Roller < 4 km/jam dengan passing sesuai trial mixed
yang disepakati.
Roda besi tandem roller harus menjorok keluar selebar ± 15 cm dari tepian hamparan
atau seperempat lebar roda jika pada daerah joint longitudinal.
Itermediate :
- Setelah selesai proses initial compaction maka diikuti dengan Pneumatic
Tire Roller dengan kecepatan <6 km/jam dan passing sesuai trial mixed
yang disepakati.
- Roda Pneumatic Tire Roller harus disemprot secara menerus dengan
sprayer yang mengabut dan dibantu semprotkan secara manual
menggunakan cairan sabun (dengan alat semprot petani).
Finishing :
- Final compaction menggunakan tandem roller sesuai trial mixed dengan
kecepatan dan passing pada initial yang disepakati.
- Pekerjaan malam hari harus dilengkapai alat penerangan yang memadai.
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 38
Aggregate halus
Aggregate kasar
Fine
Filler
Aspal curah
- Softening point dll
- Kesinambungan
supai
- Certificate of ORigin
Singapura
Alternatif lain
Dipesan
Ya
Tidak
Tes
Tidak
Tolak
Ya
Masuk Tangki
Tes Awal Abrasi < 30
kepipihanDipesan
Test Routine Abrasi < 30
kepipihan kadar organik
Tolak / cari
Alternatif
Tidak
Ya
Buat lagiPercobaan Job Mix
Formula
Pengolahan di AMP
Pengangkutan Hotmix
Penghamparan Hotmix
Pemadatan Hotmix
Ya Ya
Tidak
1
3
4
5
6
2
PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN
Untuk menjamin terlaksananya pengendalian mutu proyek dipergunakan Sistem
Manajemen Mutu Standard, antara lain :
- Membuat Rencana Mutu Proyek.
- Membuat Prosedur Kerja.
- Membuat Instruksi Kerja Pekerjaan.
- Membuat Rencana Inspeksi dan Test.
Untuk menjamin bahwa setiap material yang akan diperguanakan telah memenuhi
persyaratan spesifikasi dan setiap proses produksi telah memenuhi prosedur yang telah
ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi dan setiap material hasil akhir dari setiap
pekerjaan betul - betul telah memenuhi persyaratan spesifikasi dan gambar, diperlukan
suatu Rencana Mutu Proyek (Project Quality Plan) berdasarkan Spesifikasi Teknik.
Untuk menjamin terlaksananya Sistem Jaminan Mutu maka diperlukan suatu cara
pengendalian mutu yaitu dengan melaksanakan Audit Mutu Internal dan Audit Mutu
Eksternal yang dilaksanakan secara periodic selama periode kontrak.
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 39
PENUTUP
Demikian metode pelaksanaan secara garis besar disajikan, selanjutnya dalam
pelaksanaan nanti kami akan membuat metode lebih detail setiap pekerjaan tentunya
dengan data yang lebih detail dari hasil survey secara detail.
Dengan adanya uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang
langkah – langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.
Bandung, 26 Maret 2012
PT. DAYA MULIA TURANGGA
D M T
PT. DAYA MULIA TURANGGA 40
LAMPIRAN