METODE KERJA KELOMPOK METODE PEMBERIAN TUGAS...

28
METODE KERJA KELOMPOK METODE PEMBERIAN TUGAS METODE SIMULASI KULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PEND. TEKNIK OTOMOTIF JPTM FPTK UPI Dosen : Iwa Kuntadi

Transcript of METODE KERJA KELOMPOK METODE PEMBERIAN TUGAS...

METODE KERJA KELOMPOK

METODE PEMBERIAN TUGAS

METODE SIMULASI

KULIAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

PEND. TEKNIK OTOMOTIF JPTM FPTK UPI

Dosen : Iwa Kuntadi

METODE KERJA KELOMPOK

KULIAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

PEND. TEKNIK OTOMOTIF JPTM FPTK UPI

Dosen : Iwa Kuntadi

PENGERTIAN METODE

KERJA KELOMPOK

Format belajar-mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi antara anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama

Memupuk kemauan dan kemampuan

kerjasama di antara siswa

Meningkatkan keterlibatan sosio-

emosional dan intelektual para siswa

dalam proses belajar mengajar yang

diselenggarakan,

meningkatkan perhatian terhadap

proses dan hasil dari proses belajar-

mengajar secara berimbang

TUJUAN

Pengelompokan didasarkan atas ketersediaan fasilitas

Pengelompokan atas dasar perbedaan individual dalam minat belajar

Pengelompokan didasarkan atas perbedaan individual dalam kemampuan belajar

Pengelompokan untuk memperoleh dan memperbesar pertisipasi siswa sebagai anggota kelompok

Pengelompokan atas dasar pembagian pekerjaan

JENIS-JENIS

PENGELOMPOKAN

Tujuan yang jelas Interaksi anggota kelompok Kepemimpinan kelompok Suasana kerja kelompok Tingkat kesulitan tugas

VARIABEL PENENTU

KEBERHASILAN KERJA

KELOMPOK

PERANAN GURU

Competency

Subject matter

• Sebagai pemberi materi

• pengajar

•Manajer

•Observer

•Advisor

•Evaluator

• Kejelasan pesan untuk pemecahan masalah atau penunaian tugas melalui proses kelompok

• Penyeragaman kemampuan kelompok diusahakan semaksimal mungkin

• Sasaran penilaian dalam kerja kelompok adalah aspek produk kelompok serta peningkatan kemampuan kelompok dalam menangani tugas-tugas kelompok

• Terdapat tiga ciri penting kegiatan kerja kelompok,

yakni: adanya pembagian tugas, adanya kerja

sama, dan pemberian perhatian seimbang

terhadap produktivitas dan kekompakan

(kekohesipan) kelompok.

RAMBU-RAMBU

• Terdapat tiga tahapan pelaksanaan kerja

kelompok, yakni:

- tahapan penjajagan,

- tahapan pemahaman, dan

- tahapan penunaian tugas

• Baik guru maupun siswa dituntut kesediaannya

belajar tentang bagaimana kerja kelompok

• Adanya masalah yang potensial baik bersumber dari anggota maupun berasal dari proses kelompok itu sendiri

RAMBU-RAMBU

PROSEDUR PEMAKAIAN

METODE KERJA KELOMPOK

Pemilihan topik atau

tugas kerja kelompok

Pembentukan

kelompok sesuai tujuan

Pembagian topik atau tugas

yang harus dikerjakan oleh kelompok

Proses kerja kelompok

Pelaporan hasil kerja kelompok

Penilaian

pemakaian metode

kerja kelompok

METODE PEMBERIAN TUGAS

KULIAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

PEND. TEKNIK OTOMOTIF JPTM FPTK UPI

Dosen : Iwa Kuntadi

PENGERTIAN METODE PEMBERIAN

TUGAS

Format interaksi belajar-mengajar

yang ditandai adanya satu atau

lebih tugas yang diberikan oleh guru,

dimana penyelesaian tugas tersebut

dapat dilakukan secara

perseorangan atau secara kelompok

sesuai dengan perintahnya

ANALISIS TUGAS

tugas dapat ditujukan kepada para siswa secara perseorangan, kelompok, atau kelas

tugas dapat diselesaikan atau dilaksanakan dl lingkungan sekolah (dalam kelas atau luar kelas) dan di luar sekolah

tugas dapat berorientasi pada satu bidang studi ataupun berupa integrasi beberapa bidang studi (unit)

tugas dapat ditujukan untuk meninjau kembali pelajaran yang baru, mengingat pelajaran yang telah diberikan, menyelesaikan latihan-latihan pelajaran, mengumpulkan informasi atau data yang diperlukan untuk memecahkan masalah, serta tujuan-tujuan yang lain

TUJUAN ANALISIS TUGAS

Menerangkan tugas yang harus dipelajarisiswa

Mengisolasi tingkah-laku yang diperlukan

Mengidentifikasikan kondisi di mana tingkahlaku terjadi

Menetapkan suatu kriteria untuk tingkah lakuatau penampilan yang dapat diterima

Tugas latihan

Tugas membaca/mempelajari bukutertentu

Tugas unit/proyek

Studi eksperimen

Tugas praktis

JENIS-JENIS TUGAS

Kejelasan dan ketegasan tugas

Penjelasan mengenai kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi

Diskusi tugas antara guru-siswa

Kesesuaian tugas dengan kemampuan dan minat siswa

Kebermaknaan tugas bagi siswa

SYARAT-SYARAT TUGAS

PROSEDUR PEMAKAIAN

METODE PEMBERIAN TUGAS

Persiapan pemakaian

metode pemberian tugas

Pelaksanaan pemakaian metode pemberian tugas

Tindak lanjut

pemakaian

metode

pemberian tugas

METODE SIMULASI

KULIAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

PEND. TEKNIK OTOMOTIF JPTM FPTK UPI

Dosen : Iwa Kuntadi

PENGERTIAN METODE SIMULASI

Format interaksi belajar-mengajar yang di dalamnya menampakkan adanya perilaku putra-putra dan orang yang terlibat dan/atau peniruan situasi (berupa proses ataupun peralatan) sedemikian rupa sehingga orang terlibat pada memahami konsep, prinsip, keterampilan, atau sikap dan nilai di dalamnya

TUJUAN METODE SIMULASI

• Mengembangkan sikap dan keterampilan tertentu, baik yang bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari

• Melatih para siswa memecahkan masalah dengan memanfaatkan sumber-sumber yang dapat digunakan memecahkan masalah

• Meningkatkan pemahaman tentang konsep dan prinsip yang telah dipelajari

BENTUK METODE SIMULASI

• Permainan simulasi (simulation

games)

• Bermain peran (role playing)

• Sosiodrama (sociodrama)

KEUNGGULAN METODE SIMULASI

Kegiatan simulasi menciptakan kegembiraan/kesenangan pada diri siswa,sehingga para siswa terdorong untuk berpartisipasi.

Metode ini mendorong guru untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan simulasinya sendiri dengan atau tanpa bantuan para siswa.

Metode ini memberikan kemungkinan melakukan eksperimen yang tidak mungkin dilakukan pada lingkungan yang sebenarnya.

Mengurangi keabstrakan dari hal-hal yang dipelajari, sebab walaupun yang dipelajari bersifat abstrak tetapi dipelajari melalui kegiatan yang nyata.

KEUNGGULAN METODE SIMULASI

Metode ini tidak memerlukan keterampilan komunikasi yang pelik, dalam banyak hal para siswa hanya memerlukan pengarahan/petunjuk yang sederhana.

Metode ini memerlukan jenis interaksi antar siswa yang memungkinkan timbulnya keutuhan yang sehat (kondusif) antara para siswa.

Metode ini seringkali memperoleh respons yang positif dari siswa yang lamban, kurang cakap, atau yang kurang motivasinya.

Beberapa kegiatan simulasi meningkatkan dan memberikan pemikiran kritis pada diri sendiri, karena mereka terlibat langsung dalam menganalisis langkah-langkah yang mungkin dari kemungkinan konsekuensi dari langkah itu.

Metode ini memungkinkan guru bekerja dengan tingkat kemampuan siswa yang berbeda-beda pada waktu yang sama

KEKURANGAN METODE SIMULASI

Keefektifannya dalam memperbaiki kegiatan belajar belum dapat dilaporkan dalam penelitian penelitian mutakhir.

Metode ini menjadi mahal semenjak banyaknya permainan simulasi yang komersial. Pembiayaan yang mahal menyebabkan para penentang mempertanyakan banyaknya simulasi yang hanya diperuntukkan memperbaiki motivasi belaka.

KEKURANGAN METODE SIMULASI

Metode ini memerlukan pengelompokan yang luwes, begitu juga diharapkan keluwesan penggunaan ruang kelas dan gedung yang seringkali tidak memungkinkan.

Metode ini banyak menuntut imajinasi dari guru dan para siswa yang terlibat.

Seringkali mengundang kecaman dari pada orang tua, karena kegiatannya melibatkan unsur permainan di dalamnya

PROSEDUR METODE SIMULASI

Memilih sebuah situasi, masalah,atau permainan yang tepat dalam membantu kelompok mencapai tujuan instruksional yang ditentukan, melalui salah satu bentuk simulasi.

Mengorganisasikan kegiatan sedemikian rupa sehingga peran dan tanggung jawab setiap pemerannya jelas, bahan,waktu,serta ruang tepat.

Memberikan petunjuk yang jelas untuk para siswa yang terlibat dan menjelaskan bagaimana kegiatan-kegiatan ini akan membantu dalam pencapaian tujuan-tujuan yang ditentukan.

Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kegiatan.

PROSEDUR METODE SIMULASI

Memilih pemegang peran atau para pemain.

Membantu para pemegang peran atau para pemain mempersiapkan diri.

Guru menetapkan alokasi waktu yang disediakan untuk simulasi yang akan dilakukan.

Pelaksanaan simulasi. Selama simulasi guru mensupervisi kegiatan untuk menjamin bahwa peran dan tanggung jawab pemeran terlaksana sesuai dengan peraturan atau petunjuk simulasi. Memberikan motivasi untuk memperbaiki kegiatan,sementara kegiatan berjalan.

Mengadakan evaluasi kegiatan dan tindak lanjut

TERIMA KASIH