MESI PERTANAN

150
TEKNOLOGI PERTANIAN Kamis, 03 Oktober 2013 LAPORAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN Laporan Praktikum ALAT DAN MESIN PERTANIAN Pengolahan Tanah Dan Pengambilan Data Lapangan Oleh Kelompok 1 Lanuihsan : 1127040068 Muh. Aksa : 1127040049 Nurhayati : 1127040052 Rikno Amalia : 1127040065 Antri Jayadi : 1127040087 Tuti Handayani A: 1127040059 Ahmad Muhlis : 1127040055 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2012 / 2013

description

bahan kuliah

Transcript of MESI PERTANAN

Page 1: MESI PERTANAN

TEKNOLOGI PERTANIAN Kamis, 03 Oktober 2013

LAPORAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN

Laporan PraktikumALAT DAN MESIN PERTANIAN

Pengolahan Tanah Dan Pengambilan Data Lapangan

 

OlehKelompok 1

Lanuihsan : 1127040068Muh. Aksa : 1127040049Nurhayati : 1127040052Rikno Amalia : 1127040065Antri Jayadi : 1127040087Tuti Handayani A: 1127040059Ahmad Muhlis : 1127040055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2012 / 2013HALAMAN KONSULTASI

NAMA : Lanuihsan : 1127040068Muh. Aksa : 1127040049Nurhayati : 1127040052Rikno Amalia : 1127040065Antri Jayadi : 1127040087

Page 2: MESI PERTANAN

Tuti Handayani A : 1127040059Ahmad Muhlis : 1127040055

PRODI : PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN (S1)FAKULTAS : TEKNIK UNMN

O

HASIL KONSULTASI PARAF

Makassar, 27 Juni 2013

Dosen pembimbing

Drs. KADIRMAN.,MS

HALAMAN PENGESAHANKEGIATAN PRAKTEK ALAT DAN MESIN PERTANIAN

1)      A. Judul Kegiatan : Pengolahan TanahB. Jenis Kegiatan : Pengolahan Tanah Pertama Dan Kedua

  Membersihkan Lahan Baru Dari Tanaman Pengganggu  Pengolahan Tanah Pertama (Bajak Singkal)  Pengolahan Tanah Kedua (Glebek/ Harrow Rotor)  Pengolahan Tanah Kedua (Garu/Leveller)

2)      Pelaksanaan KegiatanA. Nama : Lanuihsan : 1127040068Muh. Aksa : 1127040049Nurhayati : 1127040052

Page 3: MESI PERTANAN

Rikno Amalia : 1127040065Antri Jayadi : 1127040087Tuti Handayani A : 1127040059

Ahmad Muhlis : 1127040055

B. Jurusan : Pendidikan Teknologi Pertanian C. Fakultas : Fakultas Teknik UNM

3)      Alamat Pelaksanaan praktekAlamat kampus : Jl Dg Tata Raya Parang Tambung Barat4)      

Lama Kegiatan : 3 (tiga) Bulan

Makassar, 27 Juni 2013

Mengetahui

Dosen pembimbing Pelaksana kegiatan

Drs. KADIRMAN MS LANUIHSAN

Nip: N1M : 1127040068

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan

berkat dan hidayah-Nya sehingga laporan praktikum ini yang membahas tentang pengolahan

manisan dan asinansalak dapat terselesaikan. Penulisan laporan praktikum ini bertujuan untuk

memenuhi tugas dari Mata Kuliah Alat dan Mesin Pertanian. Selain untuk memenuhi tugas

akhir, tujuan penulis dalam penulisan laporan ini adalah sebagai hasil akhir dalam praktikum

pengolahan lapangan yang dipraktikkan.

Dalam penyelesaian laporan praktikum lapangan ini, penulis banyak mengalami

kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari

segala pihak, akhirnya laporan praktikum ini dapat terselesaikan walaupun masih banyak

terdapat kekurangan. Karena itu, sudah sepantasnya jika penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada Bapak Reski Drs. Kadirman.,MS.

Penulis menyadari sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya belum seberapa dan

masih perlu banyak belajar dalam penulisan laporan, bahwa laporan ini memiliki banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang berguna agar

laporan ini menjadi lebih baik. Harapan penulis, mudah-mudahan laporan yang ini dapat

Page 4: MESI PERTANAN

digunakan sebagai referensi bagi adik-adik yang akan datang dan bermanfaat bagi pembaca,

rekan mahasiswa dan yang lainnya .Amin .

Makassar, 27 Juni 2013

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL iHALAMAN KONSULTASI iiHALAMAN PENGESAHAN iiiKATA PENGANTAR ivDAFTAR ISI v

BAB I. PENDAHULUAN 1A.    Latar Belakang Praktek 1B.     Tujuan Praktek 2C.     Manfaat Praktek 3

BAB II. KAJIAN TEORI 4A.    Cangkul Dan Sabit (mattock and sickle) 4B.     Traktor tangan (hand tractor) 7C.     Bajak singkal (mold board plow) 15D.    Glebek (harraow rotor) 22E.     Garu (leveller) 23

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK 28A.      1. Membersihkan Lahan Baru Dari Tanaman Pengganggu 28

2. Alat/ Mesin Yang Digunakan 283. Bahan Yang Digunakan 284. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) 285. Langkah Kerja 28

5.1. Persiapan Kerja 285.2. Pelaksanaan Kerja 28

Page 5: MESI PERTANAN

5.2.1. Pengoperasian Alat/ Mesin 28 5.2.2. Tabulasi Data/ Pengukuran 29 5.2.3. Perhitungan 29 5.2.4. Hasil 29

5. 3. Perawatan Alat/Mesin 30B.       1. Pengolahan tanah pertama (bajak singkal) 30

2. Alat/ Mesin Yang Digunakan 303. Bahan Yang Digunakan 304. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) 305. Langkah Kerja 31

5.1. Persiapan Kerja 315.2. Pelaksanaan Kerja 31

5.2.1. Pengoperasian Alat/ Mesin 315.2.2. Tabulasi Data/ Pengukuran 325.2.3. Perhitungan 335.2.4. Hasil 33

5. 3. Perawatan Alat/Mesin 33C.     1. Pengolahan Tanah Kedua (Glebek/ Harrow Rotor) 34

2. Alat/ Mesin Yang Digunakan 343. Bahan Yang Digunakan 344. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) 345. Langkah Kerja 34

5.1. Persiapan Kerja 335.2. Pelaksanaan Kerja 35

5.2.1. Pengoperasian Alat/ Mesin 355.2.2. Tabulasi Data/ Pengukuran 365.2.3. Perhitungan 365.2.4. Hasil 37

5. 3. Perawatan Alat/Mesin 37D. 1. Pengolahan Tanah Kedua (Garu/Leveller) 37

2. Alat/ Mesin Yang Digunakan 373. Bahan Yang Digunakan 384. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) 385. Langkah Kerja 38

5.1. Persiapan Kerja 385.2. Pelaksanaan Kerja 39

5.2.1. Pengoperasian Alat/ Mesin 395.2.2. Tabulasi Data/ Pengukuran 405.2.3. Perhitungan 405.2.4. Hasil 41

5. 3. Perawatan Alat/Mesin 41BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN 42

A.    KESIMPULAN 42B.     SARAN-SARAN 42

DAFTAR PUSTAKA 43LAMPIRAN 44

Page 6: MESI PERTANAN

BAB I

PENDAHULUAN

D.      Latar Belakang Praktek

Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya memiliki mata

pencaharian sebagai seorang petani. Begitu banyaknya pulau dan daratan membuat bidang

pertanian berkembang dengan sangat pesat. Dukungan iklim dan cuaca yang baik juga menjadi

faktor pendorong kemajuan sektor ini. Untuk meningkatkan hasil pertanian, menggunakan alat

dan mesin pertanian merupakan solusi terbaik.

Teknologi tidak dapat dipisahkan di dalam kehidupan manusia. Kehadiran teknologi dapat

mempermudah seluruh bidang kehidupan manusia. Begitu juga halnya dengan bidang bercocok

tanam ini. Sudah sejak dahulu sektor pertanian sebagai penopang perekonomian negara. Sampai

saat ini pun sektor pertanian masih tetap menyumbang devisa yang cukup besar bagi

perekonomian negara. Bahkan pada saat Indonesia dilanda krisis ekonomi yang menghancurkan

perekonomian negara, sektor pertanian melalui agribisnis dan agroindustri justru dapat terus

berkembang menjadi penyelamat perekonomian negara. Namun, dengan sumber daya yang

melimpah, proses perkembangan dan modernisasi sektor pertanian Indonesia berjalan sangat

lambat.

Salah satu indikatornya yaitu produktivitas pertanian yang cenderung menurun dan petani

sebagai ujung tombaknya sebagian besar berada di bawah garis kemiskinan. Penyebabnya antara

lain penerapan teknologi disektor pertanian yang masih rendah.

Teknologi dalam pertanian adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan pekerjaan dan

menghasilkan output yang lebih baik. Pembangunan pertanian tanpa teknologi ialah hal yang

mustahil. Keduanya berjalan secara beriringan saling mengikat. Dalam pembangunan pertanian

tentu akan sangat berbeda dalam segi kepraktisan maupun hasil tani apabila petani tersebut

mengadopsi teknologi dibandingkan memakai cara tradisional.

Teknik pertanian meliputi usaha tani (teknik penanaman, pemupukan, pengairan perlindungan

tanaman secara terpadu ) dan pasca panen (pengolahan hasil pengenalan alat perontol yang dapat

menekan kehilangan hasil, penyimpanan hasil pertanian yang dapat meningkatkan kualitas

produk pertanian ) dan teknologi yang digunakan dalam pertanian, seperti mesin – mesin.

Page 7: MESI PERTANAN

Berdasarkan pernyataan diatas maka kita sebagai mahasiswa pertanian, harus mempelajari

tentang teknologi pertanian ini karena negara kita Indonesia merupakan negara agraris yang

sudah sejak dahulu menjadi sektor pertanian sebagai penopang perekonomian negara.

Pengolahan tanah merupakan kegiatan mengelolah tanah menjadi lahan yang baru atau

lahan yang siap untuk ditanami, guna memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari manusia. Setiap

pengolahan tanah memerlukan perlakuan yang khusus agar tumbuhan atau tanaman yang

ditanam bisa menghasilkan hasil tanaman yang memuaskan atau yang sesuai dengan keinginan.

Untuk mengelolah tanah atau lahan yang sesuai dengan keinginan maka perlu perlakuan yang

khusus pula yaitu diantaranya menggunakan peralatan yang mendukung atas penanaman yang

akan kita lakukan, berbeda tanaman yang akan ditanam maka perlakuan pengolahan tanah atau

lahan pun sedikit berbeda.

Dengan memandang pentingnya hal-hal yang diatas maka perlunya mengetahui atau

mencari data dalam pengolahan tanah atau lahan yang baik agar tercapainya hasil panen yang

sesuai dengan keinginan petani, maka dari itulah salah satu yang bisa mendukung dalam

mendapatkan data yang diperlukan dalam pengolahan tanah atau lahan yaitu melalui kegiatan

praktek lapangan yang berkaitan dengan ALSINTAN.

E.       Tujuan Praktek

1.        Untuk memanfaatkan lahan yang tidak digunakan menjadi lahan yang produktif.

2.        Untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa yang belum terlalu banyak menggunakan alat

dan mesin pengolahan tanah(ALSINTAN).

3.        Memperdalam ilmu pengolahan tanah untuk diterapkan dimasyarakat.

4.        Untuk mencari data tentang kerja alat/mesin yang dipraktekkan.

5.        Sebagai salah satu syarat kelulusan matakuliah ALSINTAN.

F.       Manfaat Praktek

1. Bagi Mahasiswa

         Merupakan proses belajar secara nyata dalam mengaplikasikan suatu alat yang bermanfaat untuk

diri sendiri maupun orang lain.

         Sebagai proses pembentukan karakter kerja mahasiswa dalam menghadapi persaingan di dunia

kerja.

         Sarana dalam menerapkan ilmu yang didapat selama kuliah untuk mengembangkan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ).

Page 8: MESI PERTANAN

         Membangkitkan minat dalam mengamati, mempelajari dan mengembangkan alat dan mesin

pertanian serta melatih untuk bekerja dalam sebuah tim.

2. Bagi Masyarakat

  Mendorong masyarakat umum agar berfikir ilmiah, dinamis dan berperan aktif dalam dunia

teknologi yang semakin berkembang pesat.

  Membantu dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi produksi dalam mengolah lahan

pertanian.

3. Bagi Dunia Pendidikan

  Memberikan masukan yang positif terhadap pengembangan dan pemberdayaan teknologi tepat

guna.

  Sebagai bahan kajian untuk mengembangkan teknologi yang lebih maju dan berdaya guna.

BAB II

KAJIAN TEORI

F.       Cangkul Dan Sabit (mattock and sickle)

1.      Cangkul

Cangkul atau Pacul adalah satu jenis alat pertanian tradisional yang digunakan dalam

proses pengolahan tanah pada lahan pertanian. Cangkul digunakan untuk menggali ataupun

untuk meratakan tanah. Cangkul masih digunakan sehingga masa ini untuk menjalankan kerja-

kerja menggali yang ringan di kebun ataupun di sawah.

Page 9: MESI PERTANAN

Alat ini merupakan elemen penting dalam bidang pertanian terutama pertanian ladang

kering. Cangkul dibuat dari baja sehingga alat ini sangatlah kuat. Cangkul atau Pacul merupakan

gabungan dari bawak dan pacul itu sendiri. Bawak merupakan bagian kepala atau bagian atas

dari cangkul. Sedangkan pada bagian landepan atau bagian bawahnya sering kita sebut dengan

pacul juga. Pada bagian kepala terdapat lubang yang berfungsi untuk dipasangi garan pacul atau

sering disebut doran. Dengan dipasangnya doran akan mempermudah dalam menggunakan alat

cangkul ini.

Cangkul, dalam keseharian pasti sudah tidak asing lagi dengan peralatan yang satu ini,

mari kita bahas tentang pengertian cangkul. Yang dimaksud cangkul adalah alat tradisional yang

dipakai oleh para petani untuk menggali atau meratakan tanah, sampai sekarang cangkul masih

digunakan untuk kerja menggali maupun pekerjaan lain disawah juga diladang. Sedangkan untuk

kerja-kerja yang lebih berat biasanya dikerjakan dengan bantuan peralatan berat.

Gagang cangkul terbuat dari kayu, sedangkan untuk mata cangkul dibuat dari lempengan

besi tipis berbentuk beliung, ada beberapa macam cangkul menurut bentuk mata cangkulnya, ada

yang bermata lebar dan ada juga yang matanya berbentuk kecil tetapi agak tebal, cangkul seperti

ini biasanya digunakan untuk area ladang/tegal.

2.      Sabit

Gambar . Sabit

Arit atau sabit adalah satu alat bantu pertanian sejenis pisau berbentuk melengkung yang

digunakan untuk memotong berbagai jenis tumbuhan, rumput-rumputan, padi, jagung bahkan

alat ini biasa digunakan untuk memotong kayu. Bagian dalam dari lengkungan berbentuk tajam,

bentuk lengkung ini memudahkan dalam proses memotong dengan cara mengiris bagian bawah

tanaman yang dipotong dengan cara mengayunkan seperti gerakan memarang dengan satu

tangan, atau ketika untuk mengumpulkan rumput atau memanen tanaman padi tangan yang lain

Page 10: MESI PERTANAN

biasanya memegang pokok tanaman yang akan di tebas. Alat pertanian arit ini terbuat dari besi

baja sehingga tidak akan peyok saat digunakan. Pada bagian pegangan arit atau sabit ini terbuat

dari kayu yang disebut garan (pegangan arit). Dengan di pasangnya garan ini akan memudahkan

dalam penggunaannya sekaligus lebih mudah untuk dibawa.

Pengolahan tanah dalam usaha pertanaman bertujuan untuk menciptakan keadaan tanah olah

yang siap tanam. Di mata petani, tanah merupakan tempat

menggantungkan hidup. Dalam pertanian, yang disebut  tanah  adalah bagian lapisan tanah yang

diolah dan dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman, lapisan tanah ini disebut dengan

lapisan olah (Soedjono, 1996). Kegiatan pengolahan tanah dalam pertanian merupakan usaha

memanipulasi kondisi  tanah   menjadi  kondisi  yang di inginkan dengan menggunakan gaya

mekanis dari alat yang digunakan sebagai pengolah. Suprodjo (1980)

menyatakan bahwa kegiatan pengolahan tanah itu dapat berupa

pemotongan , pembalikan , penghancuran, dan pengubahan susunan sehingga didapat  kondisi

tanah  yang sesuai untuk kegiatan pertanian.

Bermacam-macam jenis alat pengolah tanah dibuat untuk kegiatan pertanian,mulai dari alat

yang sederhana sampai pada alat yang modern dengan sumber tenaga motor. Alat-alat ini

dapat dibedakan dari segi bentuk dan kegunaannya.Selain itu dari sumber tenaga yang digunakan

juga membedakannya atas beberapa jenis seperti tenaga manusia, tenaga hewan, dan

tenaga motor.Di Indonesia, pemakaian alat pengolah tanah dengan sumber tenaga

motor  belumlah tersebar merata, hal  ini  disebabkan  karena Indonesia belum menerapkan

sistem mekanisasi pertanian secara menyeluruh. Alat-alat pengolahtanah yang umum dipakai

oleh para petani di desa-desa masih tergolong peralatantradisional, yang digerakkan dengan

tenaga manusia dan tenaga hewan.

Di samping karena hal tersebut, penggunaan peralatan tradisional oleh para petani di desa-

desa juga dikarenakan oleh lahan yang akan diolah relatif sempit,sehingga penggunaan peralatan

mekanis menjadi tidak efisien, di samping modal petani umumnya kecil dan tanaman yang

dihasilkan dalam skala kecil, sehinggauntuk membeli alat tidak seimbang dengan produksi yang

dihasilkan.Oleh karena itu, penggunaan peralatan tradisional untuk pengolahan tanahmasih

umum dipakai oleh petani di pedesaan, peralatan tradisional yang dipakai antara lain sabit. Sabit

merupakan peralatan pengolah tanah yang sederhana dan digerakkan dengan tenaga manusia.

Kegunaan sabit adalah untuk memotong rumput pada lahan yang akan di gunakan.

Page 11: MESI PERTANAN

G.           Traktor tangan (hand tractor)

1.      Tenaga Penggerak Motor Traktor Tangan

Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada juga yang

menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya yang dihasilkan kurang dari 12

Hp, dengan menggunakan satu silinder. Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan empat

buah baut pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor dapat

digerakkan maju mundur. Tujuannya untuk memperoleh keseimbangan traktor dan untuk

menyesuaikan ukuran v-belt yang digunakan. Traktor akan lebih berat ke depan apabila posisi

motor digeser maju, begitu juga sebaliknya. Untuk menghidupkan motor diesel digunakan

engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali starter.

 

 

2. Kerangka dan Transmisi (Penerus Tenaga) Traktor Tangan

Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi dan bagian

traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan menggunakan beberapa buah

baut pengencang. Mengoperasikan Tarktor Roda Dua 12 Transmisi berfungsi memindahkan

tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan

ada beberapa macam, seperti : pully, belt, kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya.

Page 12: MESI PERTANAN

Tenaga dari motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully dan vbelt ke kopling

utama. Kopling utama meneruskan tenaga tersebut ke gigi persneleng untuk menggerakkan poros

roda dan poros PTO. Selain untuk menyalurkan tenaga, gigi persneleng juga berfungsi sebagai

pengatur kecepatan putaran poros roda dan poros PTO. Dari PTO tenaga dasalurkan lewat gigi

dan rantai ke mesin rotary. Kopling utama dioperasikan dari tuas kopling utama. Bila tuas ditarik

ke posisi netral, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Akibatnya traktor akan

berhenti, meskipun kondisi motor penggerak dihidupkan.

Di samping kopling utama, ada dua kopling kemudi. Kopling kemudi terletak di bawah

gigi persneleng, di pangkal poros kedua roda. Kopling kemudi dioperasikan melalui tuas kemudi

kanan dan kiri. Apabila kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak

tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan

berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan. Sebuah traktor tangan dapat

bergerak maju-mundur dengan kecepatan tertentu karena putaran poros motor penggerak

disalurkan sampai ke roda. Ada tiga jenis roda yang digunakan pada traktor tangan, yaitu; roda

ban, roda besi, roda apung (roda sangkar/cage wheell). Roda ban berfungsi untuk

transportasi.dan mengolah tanah kering. Bentuk permukaan roda ban beralur agak dalam untuk

mencegah slip. Roda ban dapat meredam getaran, sehingga tidak merusak jalan. Roda besi

digunakan untuk pembajakan di lahan kering. Sirip pada roda besi akan menancap ke tanah,

sehingga akan mengurangi terjadinya slip pada saat menarik beban berat. Roda apung digunakan

pada saat pengolahan tanah basah. Roda apung ini ada yang lebar, ada juga yang diameternya

besar, sehingga dapat menahan beban traktor agar tidak tenggelam dalam lumpur. Ukuran roda

disesuaikan dengan  spesifikasi traktor. Besar kecilnya roda akan berpengaruh terhadap lajunya

traktor.

Setiap traktor tangan biasanya dilengkapi dengan standar depan dan standar samping.

Standar samping khusus digunakan untuk pemasangan roda. Pemasangan roda dilakukan satu

persatu. Pelepasan roda dari poros dilakukan dengan cara melepas mur-baut dan atau pena

penyambung.

Setelah roda dilepas, baru dipasang roda pengganti yang sesuai. Pemasangan roda ini

tidak boleh terbalik. Untuk roda ban, pada sisi atas ban, arah panah harus ke depan. Untuk roda

besi, sisi roda bawah harus menancap ke tanah. Untuk roda apung, sisi roda bawah tidak boleh

menancap ke tanah. Sehingga pemasangan roda tidak boleh terbalik antara roda kiri dan kanan.

Page 13: MESI PERTANAN

Poros roda traktor biasanya cukup panjang dan dilengkapi dengan beberapa lubang. Poros

yang panjang ini dimaksudkan untuk menyesuaikan lebar olah implemen. Pemasangan roda yang

cukup lebar juga akan menjaga keseimbangan traktor, terutama apabila digunakan pada lahan

yang miring. Sedang lubang yang ada di poros digunakan untuk tempat pena, sehingga menjamin

roda tidak akan slip atau lepas pada saat pengoperasian.

3. Tuas Kendali/Kontrol Traktor Tangan

Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor.

Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada banyak tuas kendali. Namun

begitu banyaknya tuas kendali ini akan mengakibatkan traktor menjadi lebih berat, dan harganya

lebih mahal. Untuk itu sekarang banyak diproduksi traktor yang hanya dilengkapi dengan

beberap tuas kendali. Tujuannya agar traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih murah.

Meskipun kemampuan traktor menjadi terbatas.

3.a. Tuas persneleng utama traktor tangan

Tuas persneleng utama berfungsi untuk memindah susunan gigi pada persneleng,

sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor penggerak dan poros roda dapat

diatur.Traktor tangan yang lengkap biasanya mempunyai 6 kecepatan maju dan 2 kecepatan

mundur. Kecepatan ini dapat dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan.

Sebagai patokan awal dapat digunakan sebagai berikut:

1. Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary

2. Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/piringan

3. Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang

4. Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa

5. Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak

6. Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan

7. Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak

3.b. Tuas persneleng cepat lambat traktor tangan

Page 14: MESI PERTANAN

Tuas ini tidak selalu ada. Apabila tuas persneleng utama hanya terdiri dari 3 kecepatan

maju dan 1 kecepatan mundur, biasanya traktor tangan dilengkapi dengan tuas persneleng cepat

lambat. Fungsi perneleng ini untuk memisahkan antara pekerjaan mengolah tanah dengan

pekerjaan transportasi (berjalan dan menarik trailer/gerobak). Dengan adanya tuas cepat lambat,

kemungkinan salah dalam memilih posisi persneleng bisa dikurangi.

3.c. Tuas kopling utama traktor tangan

Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling utama. Bila tuas dilepas

pada posisi pasang/ON, maka tenaga motor akan tersambung ke gigi persneleng. Sebaliknya

apabila ditarik ke posisi netral/bebas/OFF, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi

persneleng. Apabila ditarik lagi maka tuas kopling utama akan tersambung dengan rem yang

berada pada rumah kopling utama.

3.d. Tuas persneleng mesin rotary traktor tangan

Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai pengatur kecepatan putar poros PTO.

Biasanya ada dua macam kecepatan dan satu netral. Apabila hasil pengolahan yang diharapkan

halus dan gembur, maka tempatkan posisi tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat. Begitu

juga sebaliknya. (Kecepatan putar pisau rotary dapat juga diatur dari posisi pemasangan rantai

penghubung).

3.e. Tuas persneleng kemudi

Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan, masing-masing ada di

sebelah kanan dan kiri. Tuas ini digunakan untuk mengoperasikan kopling kemudi (kanan dan

kiri). Apabila tuas kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak

tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan

berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.

3.f. Stang kemudi dan kemudi pembantu

Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk berpegangnya operator.

Stang kemudi digunakan untuk membantu membelokan raktor. Meskipun sudah ada tuas kopling

Page 15: MESI PERTANAN

kemudi, namun agar berbeloknya traktor dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan stang kemudi.

Stang kemudi juga digunakan untuk mengangkat implemen pada saat pengoperasian. Kemudi

pembantu digunakan untuk tempat bertumpu bahu operator. Maksudnya agar menambah beban

bagian belakang traktor, sehingga hasil pengolahan tanah bisa lebih dalam.

3.g. Tuas gas traktor tangan

Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor penggerak. Tuas ini digunakan

untuk mengubah kecepatan putaran poros motor penggerak yang sesuai dengan tenaga yang

dibutuhkan. Tuas ini juga berfungsi untuk mematikan motor traktor, apabila posisinya

ditempatkan pada posisi “STOP”.

3.h. Tombol lampu dan bel traktor tangan

Kadang-kadang traktor digunakan pada waktu malam hari, sehingga diperlukan

penerangan. Tombol bel diperlukan apabila traktor dijalankan di jalan raya. Dengan adanya

tombol lampu dan bel ini, motor traktor harus dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus

listrik.

3.i. Tuas penyangga depan

Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas ini akan menggerakkan penyangga

depan. Apabila tuas didorong akan mendorong penyangga depan turun untuk menyangga traktor.

Traktor tangan hanya mempunyai dua roda. Apabila traktor dalam keadaan berhenti (ditinggal

operator), maka untuk menegakkan traktor diperlukan penyangga.

4. Memeriksa Traktor Tangan Sebelum Dioperasikan

Pemeriksaan Traktor tangan merupakan bagian dari persiapan traktor sebelum

dioperasikan. Pemeriksaan traktor sebelum operasi sangat penting. Diharapkan dengan adanya

pemeriksaan ini kondisi traktor dapat diketahui sejak dini, sehingga penanganannya tidak terlalu

sulit. Ada beberapa hal dari bagian traktor yang perlu dilakukan pemeriksaan, yaitu:

a). Memeriksa mur-baut (25 jam kerja)

Page 16: MESI PERTANAN

Semua mur-baut dan pengikat yang lain harus diperiksa. Jika dibiarkan kendur akan

mengakibatkan kerusakan yang lebih berat. Bagian-bagian traktor akan bisa lepas atau patah.

b). Memeriksa V-belt (25 jam kerja)

Ketegangan V-belt harus tepat. Belt yang dipakai cukup lama akan mengembang

sehingga belt akan kendur. Belt yang kendur akan menimbulkan slip, sedang yang terlalu

kencang akan mudah rusak dan menghambat putaran mesin.

c). Memeriksa bahan bakar

Tangki harus terisi cukup bahan bakar. Tangki yang kosong akan mengakibatkan udara

masuk ke saluran bahan bakar, sehingga traktor susah dihidupkan. Tangki yang dibiarkan kosong

pada saat traktor disimpan akan mengakibatkan terjadinya pengembunan. Lama kelamaan air

hasil pengembunan akan semakin banyak tertampung di dalam tangki. Apabila air ini masuk ke

dalam ruang pembakaran akan dapat merusak motor. Pemeriksaan bahan bakar dapat dilihat dari

selang penduga yang berada di samping tangki bahan bakar.

d). Memeriksa saringan bahan bakar (25 jam kerja)

Jenis traktor yang biasa digunakan adalah motor diesel. Bahan-bakar yang masuk ke

dalam ruang pembakaran harus betul-betul bersih. Bahan bakar yang kotor akan menyumbat

lubang nozel. Kotoran yang mengendap biasanya diperiksa pada mangkuk gelas. Untuk

memeriksa elemen saringan, kran bahan bakar harus ditutup terlebih dahulu, sebelum membuka

mangkuk gelas.

e). Memeriksa saringan udara

Traktor biasa bekerja di lahan yang penuh debu, sehingga udara yang dihisap motor

relatif kotor. Saringan udara harus dalam kondisi baik, agar dapat menyaring udara dengan

sempurna. Saringan udara traktor tangan banyak yang menggunakan tipe basah. Saringan dibuka

dan diperiksa kebersihan saringan kawat serta ketinggian permukaan dan kebersihan oli.

f). Memeriksa sistem pendingin

Biasanya motor traktor menggunakan sistem pendingin air sebagai pendingin, baik tipe

radiator maupun kondesor. Periksa keberadaan air dan kebersihan ram radiator.

g). Memeriksa tuas kendali/kontrol

Page 17: MESI PERTANAN

Seluruh tuas kendali/kontrol harus beroperasi dengan baik. Dengan beroperasinya tuas

kontrol dengan baik, operator dapat mengoperasikan dengan baik pula. Ada beberapa tuas

kontrol yang bisa diatur gerak bebasnya, seperti: Kopling utama, rem, kopling kemudi, dan gas.

h). Memeriksa tekanan ban

Tekanan ban harus standart (16,5 psi). Tidak boleh terlalu keras atau kempes. Tekanan

kedua ban juga harus sama.

i) Memeriksa sistem pelumasan

Bagian-bagian yang bergesekan, perlu diberi pelumas, agar tidak timbul gesekan dan

panas. Ada beberapa bagian dari traktor tangan yang perlu dilumasi, yaitu :

Bagian dalam motor. Oli motor ditampung dalam karter, dan dapat diperiksa dengan

tongkat penduga. Cukup tidaknya dan kotor tidaknya oli perlu diperiksa. Gigi transmisi. Sama

dengan oli motor, oli gigi transmisi juga perlu diperiksa.

Kabel kopling kemudi. Periksa kondisi kawat yang ada pada kabel kopling, jangan

sampai kering atau bahkan berkarat. Agar tidak berkarat dan lengket perlu dilumasi dengan oli

SAE 30/40 Bagian lain dari traktor yang bergesekan, seperti jari kopling dan cam/pengait

kopling utama. Untuk mencegah keausan, perlu dilumasi dengan oli SAE 30/40

j). Memeriksa implemen

Implemen yang akan dioperasikan harus betul-betul siap. Kelengkapan implemen perlu

diperiksa. Implemen yang bergerak, perlu diberi pelumas.

k). Persiapan peralatan tangan

Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang digunakan untuk mengoperasikan

implemen, harus dibawa. Beberapa jenis traktor tangan dilengkapi dengan bagasi tempat

peralatan tangan tersebut. Tempat peralatan biasanya dibagian atas traktor.

H.      Bajak singkal (mold board plow)

Page 18: MESI PERTANAN

Singkal adalah bagian bajak yang terletak langsung di belakang mata bajak (share).

Bagian ini menerima potongan tanah dari mata bajak dan membaliknya. Singkal merupakan

bagian bajak yang terpenting, sebab oleh singkal itulah lapisan tanah terpecah, dihancurkan dan

dilembutkan. Jenis tanah yang berlainan membutuhkan singkal dengan bentuk yang berbeda utuk

mencapai tingkat kehancuran yang sama. Denang dasar ini, singkal dibagi dalam beberapa kelas

yaitu bajak untuk lahan dengan tunggu tanaman, serba guna, tanah hitam, pemecaha dan

kecepatan tinggi. Singkal serba guna merupakan kombinasi tipe-tipe untuk lahan berumput dan

sisa-sisa tunggul jerami serta dapat digunakan dengan mudah untuk lahan berrumput atas lahan

dengan sisa-sisa jerami. Singkal ini mempunyai lengkung yang lebih rendah daripada singkal

untuk lahan dengan tunggul jerami shingga disebut bajak serba guna.

Tipe singkal untuk lahan bertunggul jerami lebih lebar dan melengkung lebih mendadak pada

sisi atasnya. Hal ini mengakibatkan tanah potongan alur terlempar lebih cepat, dan dihancurkan

lebih baik daripada tipe-tipe singkal lainnya. Telapak bajak pemecah dirangcang untuk bekerja di

lahan berumput dan di lahan yang dibiarkan tidak ditanami untuk beberapa tahun lamanya. Bajak

berkecepatan tinggi mempunyai singkal yang lengkung bagian atasnya sedikit lebih rendah dari

pada yang dimili singkal serba guna. Singkal ini dirancang untuk melempar lapisan tanah cukup

jauh untuk dapat menutupi lapisan tanah dari alur sebelumnya. Singkal berusuk (slat moldboard)

digunakan untuk tempat yang tanahnya lengket dan tidak mau lepas dari singkal

Bajak singkal ditujukan untuk pemecahan segala jeni tanah dan cocok sekali untuk pembalikan

tanah serta penutupan sisa sisa tanaman.

Bagian bagian bajak singkal:

1.      Telapak bajak singkal (moldboard plow bottom)

Page 19: MESI PERTANAN

Bagian bajak yang memecah tanah disebut telapak bajak singkal, bagian ini digunakan

untuk memotong, mengangkat dan membalik tanah. Bagian-bagian yang membentuk mata bajak

singkal adalah mata bajak, sisi tanah dan singkal. Ketiga bagian ini terpasang pada sepotong

logam yang tak beraturan bentuknya yang disebut badan bajak (frog). Rangka bajak dapat juga

dipasang pada badan tersebut.

2.      Singkal (moldboard)

Singkal adalah bagian bajak yang terletak langsung di belakang mata bajak (share).

Bagian ini menerima potongan tanah dari mata bajak dan membaliknya. Singkal merupakan

bagian bajak yang terpenting, sebab oleh singkal itulah lapisan tanah terpecah, dihancurkan dan

dilembutkan. Jenis tanah yang berlainan membutuhkan singkal dengan bentuk yang berbeda utuk

mencapai tingkat kehancuran yang sama. Denang dasar ini, singkal dibagi dalam beberapa kelas

yaitu bajak untuk lahan dengan tunggu tanaman, serba guna, tanah hitam, pemecaha dan

kecepatan tinggi. Singkal serba guna merupakan kombinasi tipe-tipe untuk lahan berumput dan

sisa-sisa tunggul jerami serta dapat digunakan dengan mudah untuk lahan berrumput atas lahan

dengan sisa-sisa jerami. Singkal ini mempunyai lengkung yang lebih rendah daripada singkal

untuk lahan dengan tunggul jerami shingga disebut bajak serba guna.

Tipe singkal untuk lahan bertunggul jerami lebih lebar dan melengkung lebih mendadak

pada sisi atasnya. Hal ini mengakibatkan tanah potongan alur terlempar lebih cepat, dan

dihancurkan lebih baik daripada tipe-tipe singkal lainnya. Telapak bajak pemecah dirangcang

untuk bekerja di lahan berumput dan di lahan yang dibiarkan tidak ditanami untuk beberapa

tahun lamanya. Bajak berkecepatan tinggi mempunyai singkal yang lengkung bagian atasnya

sedikit lebih rendah dari pada yang dimili singkal serba guna. Singkal ini dirancang untuk

melempar lapisan tanah cukup jauh untuk dapat menutupi lapisan tanah dari alur sebelumnya.

Singkal berusuk (slat moldboard) digunakan untuk tempat yang tanahnya lengket dan tidak mau

lepas dari singkal.

3.      Mata bajak (share)

Mata bajak singkal ialah sisi yang melaksanakan pemotongan. Bagian-bagian utama mata

bajak singkal adalah, ujung, sayap, sisi pemotong dan sisi samping. Jenis-jenis mata bajak yang

dikenal adalah : yang umum dengan sisi samping, yang terdiri dari dua bagian dan yang lurus.

Yang terdiri dari dua bagian dan yang lurus dirancang sedemikian rupa, hingga bila mata bajak

itu telah tumpul, lebih ekonomis untuk mengganti mata bajak itu dengan yang baru daraipada

Page 20: MESI PERTANAN

mencoba untuk menajamkan kembali. Mata bajak besi tuang yang diperkeras dapat ditajamkan

kembali dengan menggerinda.

4.      Sisi tanah (landside)

Sisi samping adalah bagian bajak yang meluncur sepanjang permukaan dinding alur. Sisi

samping ini membantu meniadakan tekanan samping sisi yang dilakukan oleh potongan alur

terhadap singkal. Juga membantu menstabilkan bajak pada waktu digunakan. Tepi singkal (shin)

adalah bagian tepi pemotong pada sigkal yang terletak tepat diatas sis samoing.

5.      Ukuran bajak.

Ukuran bajak singkal adalah ;ebarnya yang dinyatakan dalam inci. Ukuran ditentukan

dengan mengukur jarak dari sayap sampai sisi samping dengan alat pengukur tegak lurus pada

sisi samping. Ukuran0ukuran bajak traktor 10,12,14,16 dan 18 ibci (25,4 35,6 40,6 dan 45,7 cm)

Bajak-bajak singkal khusus sebesar 18 dan 29 inch (45,7 dan 50,8 cm).

Tipe-tipe bajak singkal traktor

1.      Bajak singkal gandengan (trailing moldboard plows)

Bajak traktor tipe gandengan atau tipe tarikan adalah suatu unit lengkap, didukung oleh

dua atau tiga buah roda bila dipasang pada batang tarik traktor; bajak tipe ini ditarik di belakang

traktor.

2.      Bajak singkal gandengan biasa (regular trailing plows).

Bajak singkal gandengan dibangun dalam ukuran-ukuran yang berkisar dari satu sampai

lima telapak singkal. Telapak singkal itu berukuran dari 12 sampai 18 inci ( 30,5 sampai 45,7

cm) namun ukuran yang paling biasa adalah 14 inci (35,6 cm). Bajak singkal bertelapak 2,3,4,5

dan 6 dapat diperoleh dengan pengangkatan hidraulik. Bajak singkal gandengan dua arah (two-

way trailing plows), Bajak gandeng ini dinamakan dua arah sebab mempunyai baik telapak

kanan maupun kiri dan oleh sebab itu akan melempar potongan alur ke kanan maupun kekiri

operator bila bajak dibalik pada waktu traktor berputar ke alur berikutnya. Bajak dua arah

digunakan untuk membajak lahan-lahan yang diairi serta dimana diinginkan membuka tanah

tanpa meninggalkan alur mati, seperti lereng-lereng perbukitan, lahan sengkedan serta lahan

yang tak beraturan bentuknya.

3.      Bajak singkal setengah terpasang (semimounted moldboard plow).

Bajak singkal setengah terpasang ini memiliki ujung bagian depan yang langsung

dihubungkan dengan traktor dan didukung olehnya. Ujung belakang bajak didukung olah sebuah

Page 21: MESI PERTANAN

roda alur dan roda tanah. Pengangkatan dan penurunan bagian belakang bajak di atas roda alur

dapat dicapai atau dengan sambungan mekanik atau dengan silder hihraulic terkendali jarak jauh.

Ujung depan bajak dinaikan dan diturunkan oleh sistem sambungan hidraulik traktor. Biasanya

tipe bajak ini digandengkan pada traktor oleh suatu mekanisme kopling cepat.

Bajak singkal terpasang terpadu (integral-mounted moldboard plows). Bajak terpasang

terpadu benar-benar merupakan kelengkapan traktor, sebab bergantung pada traktor untuk

pengangkatan dayanya dan bergantung pada daya mesin traktor untuk pengoperasian umumnya.

Berat bajak keseluruhannya didukung oleh traktor pada waktu diangkat. Kedalaman pembajakan

dalam beberapa hal dikendalikan secara hidraulik, pada contoh yang lain dengan tuas dan roda

pengaman. Jumlah telapak singkal berkisar dari satu sampai lima, bergantung pada ukuran

traktor. Traktor terkecil 8 sampai 10 daya kuda batang –tarik dapat dilengkapi dengan satu

telapak singkal dengan ukuran 12 inchi (30,5 cm). Traktor ukuran sedang membawa 2 singkal

sedang traktor ukuran besar dapat membawa sampai lima telapak singkal.

4.      Bajak singkal terpasang dua arah (two-way-mounted moldboard plows).

Bajak terpasang dua arah melakukan tugas yang sama dengan bajak gandengan dua arah.

Ada pengaturan yang berbeda untuk mengubah telapak singkal pembuat alur dari sisi kakanan ke

sisi kiri. Ini dicapai dengan memutar seluruh unit 900 untuk beberapa mata bajak, dan 1800

untuk bajak yang lain.

5.      Pemecah tengah terpasang terpadu (integral-mounted middlebreakers).

Di daerah yang berlaianan pemecah tengah dikenal dengan nama-nama yang berbeda-

beda.Ada yang menamakan pemecah tengah (middle buster) atau pembuat guludan (bedder).

Telapak singkal benar-benarmerupakan bajak sisi kanan dan sisi kiri yang disatukan.

Page 22: MESI PERTANAN

Rancangan bajak singkal.

Perancangan suatu bajak yang dapat bekerja dengan memuaskan pada semua kondisi

tanah, merupakan suatu masalah yang tidak pernah terpecahkan secara tuntas, padahal telah lebih

banyak upaya yang dilakukan terhadap penyempurnaan bajak dari pada peralatan pertanian

lainnya. Kualitas persemaian yang dapat disisiapkan bergantung pada penampilan bajak ini, yang

pada gilirannya mempengarhu perkecambahan benih, pertumbuhan tanaman, serta hasil panen

yang akan didapat kemudian. Oleh karena itu pengusaha perkebunan harus berusaha melakukan

pembajakan yang baik. Pembajakan yang baik terdiri atas pembalikan dan pemerataan tanah,

pembuatan paliran yang bersih bulat seragam.

Butir-butir utama harus diperhatikan adalah:

-       Puncak paliran (furrow) sedikit bergerigi

-       Tanah harus digemburkan dengan sempurna dari puncak sampai dasar paliran

-       Masing-masing paliran harus lurus dari ujung ke ujung lahan yang rata.

-       Setiap paliran balik sedikit lebih tinggi dan segala macam seresah tertimbun dengan sempurna

-       Garis besar paliran harus pada satu titik tanpa patahan dan cekungan

-       Semua seresah harus terbenam empurna di sudut kanan paliran yang lebih rendah.

-       Paliran haris sepenuhnya seragam.

-       Kedalaman semua paliran harus sama, yang berlanjut dengan kedalaman yang seragam.

-       Alur buntu harus bebas dari semua seresah

-       Jalur yang tak terpecah tidak boleh dibiarkan di antara paliran dalam pembajakan menurut

kontur (garis tinggi).

Alat-alat tambahan bantu bajak singkal.

Page 23: MESI PERTANAN

Telapak bajak singkal merupakan satu unit kerja tersendiri dan secara luas digunakan

tanpa alat-alat tambahan. Ada sejumlah alat yang dipergunakan sebagai alat bantu dan pelengkap

telapak bajak dalam melaksanakan tugas pembajakan yang baik. Alat-alat tersebut adalah roda

pengukur, pengiris tanah, penyambung, dan alat-alat untuk menutupi kait kawat terhadap

seresah. Ditempat yang tanahnya lunak, roda pengukur kedalaman diperlukan jika bajak dituntut

untuk mempertahankan kedalaman yang seragam. Roda pengukur dapat dipasang pada balok di

depan telapak bajak atau di samping balok tersebut. Pengiris digunakan untuk memotong tanah

paliran dari lahan dengan meninggalkan dinding yang bersih. Pengiris juga memotong seresah,

sehingga bajak dapat menutup seresah dengan lebih baik.

Roda iris adalah piringan bulat, pipih, terbuat dari baja yang bagian tepinya dipertajam

serta digantung pada tangkai dan pemikul dari balok. Tepi roda iris dapat rata atau bergerigi atau

bertakik. Roda iris ini dikonstruksikan sedemikan rupa , hingga dapat diatur naik atau turun

sesuai dengan kedalaman yang diinginkan dan ke samping untuk lebar pemotongan. Tipe roda

iris lebih banyak digunakan dari pada tipe-tpe lain, sebab roda iris ini akan meninggalkan

permukaan paliran yang lain dan juga memotong seresah jauh lebih baik.

Singkal tambahan adalah sepotong logam kecil dengan bentuk tak beraturan yang

mempunyai bentuk mirip dengan telapak bajak biasa, singkal tambahan merupakan bentuk mini

bajak. Tujuannya adalah untuk membalik langsung potongan paliran kecil seperti pita di depan

telapak bajak utama. Potongan paliran yang kecil ini terpotong dari sisi kiri dan atas paliran dan

dibalik, sehingga seresah di atas tanah terbalik dengan sempurna dan terpendam dalam pojok-

kanan paliran.

I.         Glebek(harraow rotor)

Setelah melalui proses pengolahan dengan menggunakan bajak singkal, tanah masih

berbentuk bongkahan besar yang masih harus dilakukan pengolahan tanah lebih lanjut, tanah

yang terbentuk dari pengolahan pertama dengan bajak singkal belum bisa dilakukan proses

Page 24: MESI PERTANAN

penanaman, maka dari itu untuk lebih menghancurkan tanah atau menggemburkannya perlu

pengolahan tanah dengan menggunakan glebek.

Fungsi dari glebek yaitu menggemburkan tanah dengan sistem pisau atau mata yang

melingkar, traktor akan menarik glebek tersebut kemudian glebek akan berputar dengan

porosnya, mata pisau akan memotong setiap bongkahan besar dari pengolahan pertama dengan

bajak singkal.

Penggunaan glebek tergantung pada komoditas tanaman yang ingin ditanam, jika proses

penanaman yang memerlukan genangan air yang cukup banyak seperti pada penanaman

komoditas padi, maka sebelum dilakukan proses penggemburan sebaiknya terlebih dahulu

menggenangkan air dilahan yang akan ditanami, genangan air ini berfungsi untuk mempercepat

proses pengghancuran atau proses penggemburan tanah untuk dilakukan proses pengolahan

tanah selanjutnya, namun jika lahan yang ingin ditanami berupa sayur atau lahan berupa tanah

kering maka tanah tidak perlu dilakukan penggenangan air.

Tanah yang telah dilakukan proses penggemburan dengan menggunakan glebek masih

harus dilakukan proses selanjutnya yaitu penggaruan tanah, penggaruan tanah sendiri berfungsi

agar tanah atau lahan lebih rata.

Cara pemasangan dan pengoperasian glebek pada traktor cukup mudah, yaitu dengan cara

sebagai berikut:

1.      Pastikan traktor telah siap dioperasikan dilahan.

2.      Tempatkan glebek dipengait belakang traktor.

3.      Masukkan penyanggah dilubang yang akan menghubungkan glebek dengan traktor

4.      Operasikan traktor beserta implemennya pada lahan yang ingin diolah

5.      Lakukan berulang-ulang sampai bentuk tanah sesuai dengan yang diinginkan.

6.      Jika telah selesai menggunakan glebek maka lepas kembali penyanggah dari pengait.

J.        Garu(leveller)

Page 25: MESI PERTANAN

Tanah setelah dibajak pada pengolahan tanah pertama, pada umumnya masih merupakan

bongkah-bongkah tanah yang cukup besar, maka untuk lebih menghancurkan dan meratakan

permukaan tanah yang terolah dilakukan pengolahan tanah kedua.

Alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk melakukan pengolahan tanah kedua

adalah alat pengolahan tanah jenis garu (harrow). Penggunaan garu sebagai pengolah tanah

kedua, selain bertujuan untuk lebih meghancurkan dan meratakan permukaan tanah hingga lebih

baik untuk pertumbuhan benih maupun tanaman, juga bertujuan untuk mengawetkan lengas

tanah dan meningkatkan kandungan unsur hara pada tanah dengan jalan lebih menghancurkan

sisa-sisa tanaman dan mencampurnya dengan tanah.

Macam-macam garu yang digunakan untuk pengolahan tanah kedua adalah : garu

piringan (disk harrow); garu bergigi paku (spikes tooth harrow); garu bergigi per (springs tooth

harrow); dan garu-garu untuk pekerjaan khusus (special harrow).

1.      Garu piringan (disk harrow)

Pada prinsipnya peralatan pengolahan tanah ini hampir menyerupai bajak piringan,

khususnya bajak piringan vertikal. Perbedaannya hanya terletak pada ukuran, kecekungan dan

jumlah piringannya.

Garu piringan mempunyai ukuran dan kecekungan piringan yang lebih kecil

dibandingkan dengan bajak, hal ini disebabkan pengolahan tanah kedua dilakukan lebih dangkal

dan tidak diperlukan pembalikan tanah yang efektif seperti pengolahan tanah pertama.

Selanjutnya karena draft penggaruan lebih kecil dari draft pembajakan, maka dengan besar daya

penarikan yang sama, lebar kerja garu akan lebih besar dibandingkan dengan lebar kerja bajak,

dengan demikian jumlah piringan garu piringan dengan sendirinya akan lebih banyak

dibandingkan dengan bajak piringan.

Seperti bajak piringan, bagian-bagian utama dari garu piringan terdiri atas: piringan;

poros piringan; penggarak piringan; kerangka. Kadang kala dilengkapi pula dengan roda dukung,

apabila sistem penggandengan dengan daya penariknya menggunakan sistem hela (trailing).

Garu piringan biasanya tidak dilengkapi dengan roda alur penstabil.

Beberapa piringan dari garu piringan dirangkai menjadi satu rangkaian dengan

menggunakan satu poros, rangkaian-rangkaian ini biasa disebut sebagai rangkaian piringan (disk

gang). Konstruksi garu piringan umumnya terdiri atas dua rangkaian piringan atau empat

Page 26: MESI PERTANAN

rangkaian piringan. Ditinjau dari proses penghancuran tanah, langkah penggaruan dapat

dibedakan atas ; penggaruan satu aksi (single action) dan penggaruan dua aksi (double action).

Didasarkan atas uraian di atas, garu piringan dibedakan atas garu piringan dua rangkaian

satu aksi (single action two gang disk harrow); garu piringan dua rangkaian dua aksi (double

action two gang disk harrow); garu piringan empat rangkaian dua aksi atau biasanya disebut

tandem (tandem disk harrow). Untuk jelasnya konstruksi dari bermacam-macam garu piringan

dapat dilihat pada gambar.

2.      Garu bergigi paku (spikes tooth harrow)

Garu bergigi paku atau biasa disebut sebagai garu sisir, adalah jenis garu yang sudah

umum digunakan petani di Indonesia. Garu sisir yang ditarik hewan, umumnya giginya terbuat

dari kayu dan biasa digunakan untuk pengolahan tanah sawah dalam keadaan basah, sebagai

pekerjaan lanjutan setelah tanah diolah dengan bajak singkal.

Garu bergigi paku yang ditarik dengan tenaga traktor gigi-giginya terbuat dari bahan

logam, dipasang pada batang penempatan (tooth bar) dengan di klem atau di las. Konstruksi garu

bergigi paku yang ditarik dengan tenaga traktor biasanya terdiri dari satu batang penempatan.

Pemasangan gigi pada batang penempatan disusun berselang-seling antara batang penempatan

yang satu dengan lainnya. Bentuk gigi paku sangat bervariasi ada yang lurus runcing dan ada

yang pipih, ada pula yang berbentuk blimbingan (diamond shape). Kadangkala batang

penempatan posisinya dapat diatur atau diputar sehingga memungkinkan untuk merubah sudut

gigi pakunya, guna mengatur masuknya gigi di dalam tanah. Batang-batang penempatan

selanjutnya dipasangkan pada kerangka penguat dari garu tersebut.

Dengan demikian bagian-bagian utama garu bergigi paku atau garu sisir adalah terdiri

atas ; gigi paku, batang penempatan dan kerangka penguat. Garu bergigi paku terutama

digunakan untuk meratakan dan menghaluskan tanah sesudah pembajakan, lebih cocok

digunakan untuk tanah yang mudah hancur. Alat ini cukup efektif untuk memberantas tanaman

pengganggu khususnya yang masih kecil-kecil, atau baru tumbuh.

3.      Garu bergigi per (spring tooth harrow)

Garu bergigi per ini secara keseluruhan konstruksinya hampir menyerupai garu bergigi

paku, hanya gigi-giginya terbuat dari per atau pegas. Juga digunakan untuk meratakan dan

menghaluskan tanah sesudah pembajakan. Alat ini juga lebih sesuai digunakan untuk tanah yang

mudah dihancurkan. Cocok untuk memberantas gulma yang mempunyai perakaran yang cukup

Page 27: MESI PERTANAN

kuat dan dalam. Hal ini dikarenakan garu bergigi per mempunyai penetrasi kedalaman yang lebih

besar dibandingkan dengan garu bergigi paku. Dari sifatnya yang lentur dan bentuknya yang

lengkung akan dapat mengangkat atau mencabut akar-akar tanaman sehingga terlempar keluar ke

permukaan tanah.

4.      Garu-garu khusus (special harrow)

Jenis garu-garu khusus, biasanya digunakan untuk mengerjakan pengolahan tanah dengan

tujuan yang lebih khusus. Sebagai misal, pengolahan tanah dengan tujuan khusus untuk

memusnahkan tanaman pengganggu, menghancurkan seresah, atau untuk menggemburkan tanah

secara intensif, atau mungkin bertujuan untuk membuat bedengan (seed bed) yang lebih layak.

Penggunaan garu-garu khusus biasanya dilakukan setelah pengolahan tanah pertama dan

pengolahan tanah kedua. Macam-macam garu khusus antara lain adalah : pencacah gulma atau

seresah (weeder mulcher); garu potong putar (rotary cross harrow); penggemburan tanah (soil

surgeon).

5.      Alat penyiang mekanis (cultivator)

Alat penyiang mekanis sebetulnya bukan termasuk alat penggolah tanah dalam artian

untuk persiapan tanam, tetapi lebih mengarah ke alat pemeliharaan tanaman karena pada

umumnya peralatan ini digunakan setelah kegiatan penanaman dilakukan. Namun karena arah

pemeliharaan tanaman dengan peralatan ini adalah dengan perlakuan pengolahan tanah, dan

dalam arti yang luas penyiangan dapat dilakukan sebelum dan sesudah tanam. Maka tidak ada

salahnya alat penyiang mekanis ini dibicarakan secara singkat pada pembicaraan alat dan mesin

pengolah tanah.

Penggunaan alat penyiang mekanis ini juga tidak banyak berbeda dengan peralatan

pengolah tanah lainnya. Penyiangan dengan peralatan mekanis bertujuan ; memberantas tanaman

pengganggu; memperbaiki aerasi tanah mempertahankan kadar lengas tanah; memacu kerja

mikroorganisme lebih aktif; mengembangkan penyediaan unsur hara dalam tanah;

menggemburkan tanah agar penetrasi akar tanaman pokok lebih mudah.

Ada bermacam-macam alat penyiang mekanis yang digerakkan di lapangan pertanian

mulai yang kecil yang digunakan dengan tenaga manusia sampai dengan yang besar yang

digerakkan dengan traktor besar dengan kapasitas kerja sampai (30 – 35) ha/hari. Alat penyiang

mekanis yang berukuran besar biasanya terdiri atas tiga bagian, dua bagian dipasang di samping,

Page 28: MESI PERTANAN

masing-masing sisi satu bagian dan satu bagian lagi dipasang di belakang traktor. Bagian-bagian

utama alat penyiang mekanis terdiri atas:

a.         Mata pendangir (shovel/sweeper), merupakan bagian yang aktif untuk penyiangan. Yang

berbentuk sekop (shovel) lebih berfungsi untuk menggemburkan tanah, sedang yang berbentuk

kaki bebek/penyapu (sweeper) lebih berfungsi untuk mematikan gulma.

b.        Tangkai pendangir (shank), berfungsi sebagai tempat pemasangan mata pendangir.

c.         Batang penempatan, berfungsi sebagai tempat pemasangan tangkai pendangir, jumlahnya

tergantung dari jenis dan ukuran dari peralatan penyiang mekanisnya.

d.        Kerangka

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK

D.      1. Membersihkan Lahan Baru Dari Tanaman Pengganggu

2. Alat/ Mesin Yang Digunakan

-          Cangkul

-          Sabit

-          Parang

-          Meteran

3. Bahan Yang Digunakan

-       Air minum

-       Tali

-       Pasak

4. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)

-       Kotak P3K

-       Sarung tangan

-       Sepatu boot

-       Topi pelindung

-       Masker (jika perlu)

-       Baju lengan panjang

Page 29: MESI PERTANAN

-       Celana panjang

5. Langkah Kerja

5.1. Persiapan Kerja

-          Mempersiapkan bahan dan alat/mesin.

-          Memeriksa kelengkapan alat/mesin

-          Memeriksa bagian-bagian alat/mesin

-          Memastikan kondisi fisik tubuh dalam keadaan baik

5.2. Pelaksanaan Kerja

5.2.1. Pengoperasian Alat/ Mesin

Pengoperasian cangkul

-          Genggaman cangkul di pegang sesuai kenyamanan pengguna

-          Cangkul diayunkan.

-          Setelah tanah tercangkul dengan sempurna angkat dan pindahkan tanah kebagian yang

diinginkan.

-          Lakukan hal yang sama sampai tanah terolah dengan baik.

Pengoperasian sabit

-          Pegang genggaman kayu dengan tangan kanan atau kiri sesuai kenyamanan saat memegang.

-          Pegang tanaman pengganggu (jika memungkinkan).

-          Potong bagian paling bawah dari tanaman penggangu dengan menggunakan sabit kemudian

ditarik secra perlahan agar gulmanya dapat tertarik.

-          Buang atau singkirkan bagian tanaman pengganggu yang telah terpotong

-          Lakukan hal yang sama sampai tanaman pengganggu bersih dari lahan.

5.2.2.      Tabulasi Data/ Pengukuran

-          Panjang lahan= 40 m

-          Lebar lahan = (9 m + 2 m + 9 m)

5.2.3.      Perhitungan

-          Lebar jalan pemisah = 2 m

-          Luas lahan kelas B = Panjang lahan x lebar lahan

= 40 m x 9 m

Page 30: MESI PERTANAN

= 360

-          Luas lahan kelas A = panjang lahan x lebar lahan

= 40 m x 9 m

= 360

5.2.4.      Hasil

-          Total lahan yang telah dibersihkan = panjang x lebar

-          Total lahan yang telah dibersihkan = 40m x (9m + 2m+ 9m)

-          Total lahan yang telah dibersihkan = 800

5. 3. Perawatan Alat/Mesin

-          Setelah menggunakan cangkul dan sabit sebaiknya langsung dicuci

-          Periksa bagian yang sensitif seperti pegangan/ sambungan antara kayu dengan genggaman jika

goyang sebaiknya diperbaiki terlebih dahulu.

-          Simpan cangkul dan sabit ditempat yang aman.

E.       1. Pengolahan tanah pertama (bajak singkal)

2. Alat/ Mesin Yang Digunakan

-          Taktor tangan (hand tractor)

-          Bajak singkal

-          Pengait

-          Meteran

-          Roda besi(wheel)

-          Kunci 19

-          Pena

-          Buku

-          stopwatch

3. Bahan Yang Digunakan

-          Air minum

-          Tali

-          Pasak

Page 31: MESI PERTANAN

4. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)

-          Kotak P3K

-          Sarung tangan

-          shoe safety/sepatu boot

-          Topi pelindung

-          Masker(jika perlu)

-          Baju lengan panjang

-          Celana panjang

5. Langkah Kerja

5.1. Persiapan Kerja

Pemeriksaan traktor tangan sebelum dioperasikan

-          Memeriksa tekanan ban

-          Memeriksa sistem pelumasan

-          Memeriksa implemen traktor

-          Persiapan peralatan tangan

-          Memeriksa mur-baut (25 jam kerja)

-          Memeriksa V-belt (25 jam kerja)

-          Memeriksa bahan bakar yang digunakan (solar dll)

-          Memeriksa saringan bahan bakar (25 jam kerja)

-          Memeriksa tuas kendali/kontrol

-          Mempersiapkan bajak singkal dan memasang jika sudah tiba dilahan

-          Memeriksa saringan udara

-          Memeriksa sistem pendingin

5.2. Pelaksanaan Kerja

5.2.1. Pengoperasian Alat/ Mesin

1.      Pasang bajak singkal dipengait traktor pada bagian belakang.

2. Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak berjalan pada

saat dihidupkan

3. Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.

Page 32: MESI PERTANAN

4. Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran

5. Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang cukup

banyak di ruang pembakaran.

6. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang

pembakaran pada saat engkol diputar.

7. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa kali,

agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya

dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.

8. Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan

motor.

9. Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap

diputar sampai motor hidup.

10. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini disebabkan

bentuk pengait engkol yang miring.

11. Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner

12. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan

dapat berjalan dengan baik

13. Traktor siap untuk dioperasikan

14. Tempatkan posisi bajak singkal sesuai kebutuhan atau penempatan yang disarankan pada

lahan yang akan dibajak.

15. Lakukan berulang-ulang sampai lahan atau tanah telah dibalikkan sesuai dengan

keinginan.

16. Lakukan pengukuran pada lahan yang dilakukan pengolahan

17. Matikan taktor jika dalam kondisi tertentu atau tidah digunakan lagi.

5.2.2.      Tabulasi Data/ Pengukuran

Alur 1-          Jarak tempuh : 20 meter

-          Waktu tempuh : 56,54 detik

-          Lebar : 28 cm

-          Kedalaman : 10 cm

Alur 2

Page 33: MESI PERTANAN

-          Jarak tempuh : 20 meter

-          Waktu tempuh : 60,2 detik

-          Lebar : 29 cm

-          Kedalaman : 15 cm

5.2.3.      Perhitungan

-          Rata-rata waktu tempuh = waktu alur 1 + waktu alur 2 /2

-          Rata-rata waktu tempuh = 60,22 detik + 45,2 detik / 2

-          Rata-rata waktu tempuh= 56,87 detik

-          Kecepatan (V) = jarak/waktu

-          Kecepatan (V) = 20 m/ 45,87 detik

-          Kecepatan (V) = 0,58 m/detik

5.2.4. Hasil

-          HP1bajak singkal=

-          HP1bajak singkal=

-          HP1bajak singkal=

-          HP1bajak singkal=

-          HP1bajak singkal = 0,0324 (HP)

5. 3. Perawatan Alat/Mesin

-          Cuci semua bagian traktor dan bajak singkal sampai benar-benar bersih.

-          Periksa semua bagian traktor

-          Lumuri semua baut dengan minyak pelicin/minyak gammuk.

-          Sebelum disimpan ada baiknya lepaskan bajak singkal dari traktor.

-          Pastikan tuas kopling dalam keada on agar per nya tidak mudah rusak.

-          Simpan traktor dan bajak singkal di tempat yang aman

Page 34: MESI PERTANAN

F.       1. Pengolahan Tanah Kedua (Glebek/ Harrow Rotor)

2. Alat/ Mesin Yang Digunakan

-          Taktor tangan (hand tractor)

-          Glebek/ Harrow Rotor

-          Pengait

-          Meteran

-          Roda besi(wheel)

-          Kunci 19

-          Pena

-          Buku

-          Stopwatch

3. Bahan Yang Digunakan

-          Tali rapia

-          Pasak

4. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)

-          Kotak P3K

-          Sarung tangan

-          Shoe safety/sepatu boot

-          Topi pelindung

-          Masker (jika perlu)

-          Baju lengan panjang

-          Celana panjang

5. Langkah Kerja

5.1. Persiapan Kerja

Pemeriksaan traktor tangan sebelum dioperasikan

-          Memeriksa mur-baut (25 jam kerja)

-          Memeriksa V-belt (25 jam kerja)

-          Memeriksa bahan bakar

-          Memeriksa saringan bahan bakar (25 jam kerja)

Page 35: MESI PERTANAN

-          Memeriksa saringan udara

-          Memeriksa sistem pendingin

-          Memeriksa tuas kendali/kontrol

-          Memeriksa tekanan ban

-          Memeriksa sistem pelumasan

-          Memeriksa implemen

-          Persiapan peralatan tangan

-          Mempersiapkan Glebek/ Harrow Rotor dan memasang jika sudah tiba dilahan

5.2. Pelaksanaan Kerja

5.2.1. Pengoperasian Alat/ Mesin

1.      Pasang Glebek/ Harrow Rotor dipengait traktor pada bagian belakang.

2.      Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak berjalan pada saat

dihidupkan.

3.      Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.

4.      Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran

5.      Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang cukup banyak

di ruang pembakaran.

6.      Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang pembakaran

pada saat engkol diputar.

7.      Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa kali, agar oli

pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan

indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.

8.      Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan motor.

9.      Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap diputar

sampai motor hidup.

10.  Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini disebabkan bentuk

pengait engkol yang miring.

11.  Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner.

12.  Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan dapat

berjalan dengan baik.

Page 36: MESI PERTANAN

13.  Traktor siap untuk dioperasikan.

14.  Tempatkan Glebek/ Harrow Rotor sesuai kebutuhan atau penempatan yang disarankan pada

lahan yang akan dibajak.

15.  Lakukan berulang-ulang sampai lahan atau tanah telah gembur sesuai dengan keinginan.

16.  Lakukan pengukuran

17.  Matikan taktor jika dalam kondisi tertentu atau tidah digunakan lagi.

5.2.2.      Tabulasi Data/ PengukuranAlur 1

-          Jarak tempuh : 20 meter

-          Waktu tempuh : 60,29 detik

-          Lebar : 117 cm

-          Kedalaman : 7 cm

Alur 2

-          Jarak tempuh : 20 meter

-          Waktu tempuh : 60,28 detik

-          Lebar : 120 cm

-          Kedalaman : 6 cm

5.2.3.      Perhitungan

-          Rata-rata waktu tempuh =

-          Rata-rata waktu tempuh= -          Rata-rata waktu tempuh = 60, 28 detik

-          Kecepatan(V) = jarak/waktu

-          Kecepatan(V) = 20 m/ 60,28 detik

-          Kecepatan(V) = 0,33 m/detik

5.2.4. Hasil

Page 37: MESI PERTANAN

-          HPI glebek=

-          HPI glebek =

-          HPI glebek =

-          HPI glebek = 0,006 (HP)

5. 3. Perawatan Alat/Mesin

-          Cuci semua bagian traktor dan glebek sampai benar-benar bersih.

-          Periksa semua bagian traktor dan glebek apakah saip untuk dipakai atau tidak

-          Lumuri semua baut dengan minyak pelicin/minyak gammuk.

-          Sebelum disimpan ada baiknya lepaskan glebek dari traktor kemudian dibersihkan.

-          Pastikan tuas kopling dalam keadaan on agar per nya tidak mudah rusak.

-          Simpan traktor dan glebek di tempat yang aman

G.      1. Pengolahan Tanah Kedua (Garu/Leveller)

2. Alat/ Mesin Yang Digunakan

-          Taktor tangan (hand tractor)

-          Garu/Leveller

-          Pengait

-          Meteran

-          Roda besi(wheel)

-          Kunci 19

-          Pena

-          Buku

-          stopwatch

3. Bahan Yang Digunakan

-          Air minum

-          Tali

Page 38: MESI PERTANAN

-          Pasak

4. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)

-          Kotak P3K

-          Sarung tangan

-          Sepatu safety

-          Topi pelindung

-          Masker (jika perlu)

-          Baju lengan panjang

-          Celana panjang

5. Langkah Kerja

5.1. Persiapan Kerja

Pemeriksaan traktor tangan sebelum dioperasikan

-            Memeriksa mur-baut (25 jam kerja)

-            Memeriksa V-belt (25 jam kerja)

-            Memeriksa bahan bakar

-            Memeriksa saringan bahan bakar (25 jam kerja)

-            Memeriksa saringan udara

-            Memeriksa sistem pendingin

-            Memeriksa tuas kendali/kontrol

-            Memeriksa tekanan ban

-            Memeriksa sistem pelumasan

-            Memeriksa implemen

-            Persiapan peralatan tangan

-            Mempersiapkan Garu/Leveller dan memasang jika sudah tiba dilahan

5.2. Pelaksanaan Kerja

5.2.1. Pengoperasian Alat/ Mesin

1.      Pasang Garu/Leveller dipengait traktor pada bagian belakang.

Page 39: MESI PERTANAN

2.      Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak berjalan pada saat

dihidupkan.

3.      Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.

4.      Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran

5.      Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang cukup banyak

di ruang pembakaran.

6.      Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang pembakaran

pada saat engkol diputar.

7.      Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa kali, agar oli

pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan

indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.

8.      Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan motor.

9.      Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap diputar

sampai motor hidup.

10.  Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini disebabkan bentuk

pengait engkol yang miring.

11.  Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner.

12.  Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan dapat

berjalan dengan baik.

13.  Traktor siap untuk dioperasikan.

14.  Tempatkan Garu/Leveller sesuai kebutuhan atau penempatan yang disarankan pada lahan yang

akan dibajak.

15.  Lakukan berulang-ulang sampai lahan atau tanah telah bersih dari sisa pengolahan.

16. Lakukan pengukuran

17.  Matikan taktor jika dalam kondisi tertentu atau tidah digunakan lagi.

5.2.2. Tabulasi Data/ PengukuranAlur 1

-          Jarak tempuh : 25 meter

-          Waktu tempuh : 27,89 detik

-          Lebar : 105 cm

Page 40: MESI PERTANAN

-          Kedalaman : 7 cm

Alur 2-          Jarak tempuh : 25 meter

-          Waktu tempuh : 20, 43 detik

-          Lebar : 0,8 m

-          Kedalaman : 7 cm

5.2.4.      Perhitungan

-          Rata-rata waktu tempuh =

-          Rata-rata waktu tempuh =

-          Rata-rata waktu tempuh = 24,16 detik

-          Kecepatan(V) = jarak/waktu

-          Kecepatan(V) = 20 m/ 24,16 detik

-          Kecepatan(V) = 0,827 m/detik

5.2.4. Hasil

-          HPI garu=

-          HPI garu=

-          HPI garu=

-          HPI garu= 0,013 (HP)

5. 3. Perawatan Alat/Mesin

-          Cuci semua bagian traktor dan garu sampai benar-benar bersih.

-          Periksa semua bagian traktor dan garu

-          Lumuri semua baut dengan minyak pelicin/minyak gammuk.

-          Sebelum disimpan ada baiknya lepaskan garu dari traktor.

-          Pastikan tuas kopling dalam keada on agar per nya tidak mudah rusak.

-          Simpan traktor dan garu di tempat yang aman

Page 41: MESI PERTANAN

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

C.      Kesimpulan

1.      Pengolahan tanah dapat dipandang sebagai suatu usaha manusia untuk merubah sifat-sifat yang

dimiliki oleh tanah sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki oleh manusia sehingga menjadi

lebih subur.

2.      Pengolahan tanah sangat penting dalam kegiatan pertanian agar tanaman dapat tumbuh dan

berkembang dengan baik.

3.      Traktor roda dua merupakan alat/mesin pengolahan tanah yang cukup efektif dalam pengolahan

tanah karena dapat digandengkan denagn berbagai bagian implement traktor.

4.      Bajak singkal, glebek dan garu merupakan alat/implement pendukung traktor roda dua dalam

proses pengolahan tanah.

D.      Saran-Saran.

1.        Kepada seluruh mahasiswa diharapakan agar selalu giat dan aktif setipakegiatan praktikum yang

dilakukan sehingga bukan hanya lulus mata kuliah ini saja akan tetapi mendapatkan ilmu dan

manfaat yang besar.

2.        Pada praktikum kali ini kami berharap semoga pada praktikum selanjutnya alat yang digunakan

dapat lebih menunjang serta mencukupi sehingga kegiatan praktikum dapat berjalan lancar.

3.        Kepada teman-teman kelompok agar pada saat praktikum berlangsung agar semua mahasiswa

ikut berpartisispasi pada saat pemasangan dan pembukaan implemen pada traktor.

DAFTAR PUSTAKA

Page 42: MESI PERTANAN

Anonymous, 1970 “ laporan survey mesin dan alat pada pertanian padi di indonesia”, Fakultas

Mekanisasi Dan Teknologi Hasil Pertanian-IPB., Bogor.

Dahono dkk, 1997, Pengolahan Tanah Dengan Traktor Tangan, Bagian Proyek Pendidikan

Kejuruan Teknik IV, Jakarta

Mulyoto H dkk, 1996, Mesin-Mesin Pertanian, Bumi Aksara, Jakarta

Soedijanto, 1971. “ Laporan tentang kegiatan Dinas Alat-alat dan Mesin-mesin Pertanian “,

Direktorat Teknik Pertanian, Jakarta,.

Soeprodjo, P., 1974. “Cara-Cara Menentukan Ukuran Utama Traktor Untuk Pengolahan Tanah”.

Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Wijanto, M.S., 1996, Memilih; Menggunakan; Dan Merawat Traktor Tangan.

Depdiknas, 2002. Pengetahuan Alat dan Bahan dalam kegiatan pertanian. Rineka Cipta dan Bina

Adiaksara. Malang.

Faridah, Anni dkk. 2008. Teknik Pembentukan bedengan lahan. Jakarta: Direktorat Pembinaan

Sekolah Menengah Kejuruan.

LAMPIRAN

Page 43: MESI PERTANAN

Pengambilan Data LapanganJudul Praktek : Pengolahan TanahNama Alat/Mesin : 1. Traktor Roda Dua(Hand Tractor)

2. Bajak Singkal3. Glebek

Page 44: MESI PERTANAN

4. GaruSpesifikasi Alat/Mesin(Lengkap) :

No Pengukuran Lajur Keterangan1 2

1 Lebar kerja alat/mesin 1 28 292 Lebar kerja alat/mesin 2 117 1203 Lebar kerja alat/mesin 3 105 1104 Jumlah nilai kolom 250 2595 Rata-rata nilai kolom 250:3=83,33 259:3=86,336 Total Rata-rata nilai kolom (83,33+ 86,33)/2 =84,83 L=cm7 Kedalaman kerja alat/mesin 1 10 158 Kedalaman kerja alat/mesin 2 7 69 Kedalaman kerja alat/mesin 3 5 7

Page 45: MESI PERTANAN

10 Jumlah nilai kolom 22 2811 Rata-rata nilai kolom 22:3=7,33 28:3=9,3312 Total Rata-rata nilai kolom (7,33+9,33)/ 2=8,33 d=cm13 Jarak tempuh kerja alat/mesin 1 20 20 Meter14 Waktu tempuh kerja alat/mesin 1 53,54 38,2 Detik15 Rata-rata kecep. kerja alat/mesin 1 (0,37+0,52)/ 2=0,44 V=m/det16 Jarak tempuh kerja alat/mesin 2 20 20 Meter17 Waktu tempuh kerja alat/mesin 2 42,83 39,17 Detik18 Rata-rata kecep. kerja alat/mesin 2 (0,47+0,51)/ 2=0,49 V=m/det19 Jarak tempuh kerja alat/mesin 3 20 20 Meter20 Waktu tempuh kerja alat/mesin 3 30,89 32,11 Detik21 Rata-rata kecep. kerja alat/mesin 3 (0,65+0,62)/ 2=0,63 V=m/det22 Draft spesifik tanah 0,7422 Ds=kg/

23 Eff. Pener. Daya engine kedaya 63 Efl=%24 Berat traktor + mesin 98+98=196 W=kg25 Rolling resistance 30 Rr=%26 Eff. Pener. Daya engine keroda 71 Ef2=%27 Toleransi pengguna daya 30 Tl=%

PERSAMAAN PERHITUNGAN DAYA

HP = x (HP1 +HP2)

Keterangan:

HP = Daya Total (HP)

HP1 = Daya Untuk Menarik Alat/Implement (HP)

HP1 = Daya Untuk Menggerakkan Traktor/Mesin Sendiri (HP)

Tl = Toleransi Pengguna Daya (%)

-          HP= x0,025 + 0,919

-          HP= x 0,944

-          HP= 1,348

Page 46: MESI PERTANAN

HP bajak singkal=

Keterangan:

dS = Draft Penggaruan(kg/m)

d = Kedalaman Pemotongan Tanah (cm)

l = Lebar Pemotongan Tanah Dalam Pembajakan (cm)

Efl = Efesiensi Penerusan Daya Engine Ke Alat/Implement (%)

-          HP1bajak singkal=

-          HP1bajak singkal=

-          HP1bajak singkal=

-          HP1bajak singkal=

-          HP1bajak singkal = 0,025 (HP)

HPl garu =

keterangan:

dc = Draft Cultivator Per Mata Cultivator (kg/bh)

n = Jumlah Mata Cultivator (bh)

V = Kecepatan Pengolahan Tanah (m/detik)

Efl = Efesiensi Penerusan Daya Engine Ke Alat/Implement (%)

-          HPI garu=

-          HPI garu=

-          HPI garu=

Page 47: MESI PERTANAN

-          HPI garu= 0,011 (HP)

HPl bajak rotari =

keterangan:

tsp = Torsi Spesifik Pembajakan (kg m/ )

d = Kedalaman Pemotongan Tanah (cm)

l = Lebar Pemotongan Tanah Dalam Pembajakan(cm)

rpm = Jumlah Putaran Pisau Rotari Per Menit(.../menit)

Efl = Efesiensi Penerusan Daya Engine Ke Alat/Implement (%)

HP2=

keterangan:

W = Berat Traktor (kg)

Rr = Kecepatan Pengolahan Tanah (m/detik)

l = Rolling Resistance (%)

Ef2 = Efesiensi Penerusan Daya Engine Ke Roda(%)

-          HP2=

-          HP2=

-         

LAPORAN MEKANISASI PERTANIAN

LAPORAN TETAP

MEKANISASI PERTANIAN

Page 48: MESI PERTANAN

 

OLEH :

SARAH DWI YUSTIANI05111007112

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2012

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Page 49: MESI PERTANAN

            Perkembangan zaman dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki

dampak yang luar biasa terhadap kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk yang memiliki

potensi untuk berfikir akan selalu mengembangkan sesuatu hal agar menjadikan kehidupannya

menjadi lebih baik. Oleh karena itu, proses perubahan akan terus berjalan.

Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan perkembangannya

mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia. Pada awalnya alat dan mesin pertanian

masih sederhana dan terbuat dari batu atau kayu kemudian berkembang menjadi bahan logam.

Susunan alat ini mula-mula sederhana, kemudian sampai ditemukannya alat mesin pertanian

yang komplek. Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam dengan motor secara

langsung mempengaruhi perkembangan dari alat mesin pertanian (Sukirno, 1999).

Sesuai dengan defenisi dari mekanisasi pertanian (agriculture mechanization), maka

penggunaan alat mekanisasi pertanian adalah untuk meningkatkan daya kerja manusia dalam

proses produksi pertanian dan dalam setiap tahapan dari proses produksi tersebut selalu

memerlukan alat mesin pertanian (Sukirno, 1999).

Setiap perubahan usaha tani melalui mekanisasi didasari tujuan tertentu yang membuat

perubahan tersebut bisa dimengerti, logis, dan dapat diterima. Diharapkan perubahan suatu

sistem akan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan dan sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan. Secara umum, tujuan mekanisasi pertanian adalah :

a. mengurangi kejerihan kerja dan meningkatkan efisiensi tenaga manusia

b. mengurangi kerusakan produksi pertanian

c. menurunkan ongkos produksi

d. menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas produksi

e. meningkatkan taraf hidup petani

f. memungkinkan pertumbuhan ekonomi subsisten (tipe pertanian kebutuhan keluarga) menjadi

tipe pertanian komersil (comercial farming).

            Pengembangan alat dan mesin pertanian yang juga pengembangan mekanisasi pertanian

tidak dapat berdiri sendiri, karena merupakan suatu sub sistem penunjang ( supporting

system) dalam proses budidaya, pengolahan dan penyimpanan. Sebagai teknologi yang

bersifat indivisible ( tidak dapat terbagi), peran alat dan mesin pertanian tersebut sebaiknya dapat

didistribusikan pada banyak pemakai, atau petani kecil yang tidak mempunyai cukup

Page 50: MESI PERTANAN

kemampuan untuk memilikinya. Berbagai studi menyebutkan, bahwa alat dan mesin pertanian

memiliki kaitan sangat erat dengan dinamika sosial ekonomi dari sistem budidaya pertaniannya.

Kemampuan mengemudi traktor di jalan (on road driving) merupakan syarat yang harus

dipenuhi oleh seorang operator traktor, sebelum mengoperasikan traktor di lahan pertanian.

Mengemudi traktor, secara mendasar dibedakan berdasarkan:

1.      Mengemudi tanpa gandengan

2.      Mengemudi dengan gandengan

3.      Mengemudikan berarti mengoperasikan dan mengendalikan alat kendali yang terdiri dari

kopling, rem kaki, rem tangan, roda setir, tuas perseneling, dll. Semua alat kendali tersebut

mengatur penyaluran tenaga putar yang dihasilkan oleh sumber tenaga, sehingga didapatkan

putaran tertentu pada roda penggeraknya, kemudian roda setir mengarahkan gerak traktor.

B. Tujuan

Tujuan diadakannya kuliah lapangan ini adalah agar mahasiswa dapat terjun langsung

dalam menerapkan teori yang didapatkan pada mata kuliah mekanisasi pertanian dan lebih

memahami teknologi pertanian di kehidupan nyata.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

            Mengenal alat alat laboratorium adalah materi yang harus dikuasai oleh seseorang yang

bekerja di laboratorium. Mengenal alat alat laboratorium menjadi mutlak karena setiap

praktikum kita akan mengginakan alat yang berbeda. Fungsi dari  masing masing alat tersebut

juga harus diketahui ddengan baik oleh semua mahasisiwa, selain itu juga ada cara kerja dari tiap

tiap alat harus diketahui dengan baik.

Page 51: MESI PERTANAN

Mekanisasi pertanian diartikan secara bervariasi oleh beberapa orang. Mekanisasi

pertanian diartikan sebagai pengenalan dan penggunaan dari setiap bantuan yang bersifat

mekanis untuk melangsungkan operasi pertanian. Bantuan yang bersifat mekanis tersebut

termasuk semua jenis alat atau perlengkapan yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan,

motor bakar, motor listrik, angin, air, dan sumber energi lainnya. Secara umum mekanisasi

pertanian dapat juga diartikan sebagi penerapan ilmu teknik untuk mengembangkan,

mengorganisasi, dan mengendalikan operasi di dalam produksi pertanian (Robbins,2005). 

Ruang lingkup mekanisasi pertanian juga berkembang sejalan dengan perkembangan

teknologi dan modernisasi pertanian. Ada pula yang mengartikan bahwa pada saat ini teknologi

mekanisasi yang digunakan dalam proses produksi sampai pasca panen (penanganan dan

pengolahan hasil) bukan lagi hanya teknologi yang didasarkan pada energi mekanis, namun

sudah mulai menggunakan teknologi elektronika atau sensor, nuklir, image processing, bahkan

sampai teknologi robotik. Dan digunakan baik untuk proses produksi, pemanenan, dan

penanganan atau pengolahan hasil pertanian (Mugniesyah, 2006).

Mekanisasi pertanian dalam arti luas bertujuan untuk meningkatkan produktifitas tenaga

kerja, meningkatkan produktifitas lahan, dan menurunkan ongkos produksi. Penggunaan alat dan

mesin pada proses produksi dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas,

produktifitas, kualitas hasil, dan mengurangi beban kerja petani. Pengalaman dari negara-negara

tetangga Asia menunjukkan bahwa perkembangan mekanisasi pertanian diawali dengan penataan

lahan (konsolidasi lahan), keberhasilan dalam pengendalian air, masukan teknologi biologis, dan

teknologi kimia. Penerapan teknologi mekanisasi pertanian yang gagal telah terjadi di Srilangka

yang disebabkan kecerobohan akibat penerapan mesin-mesin impor secara langsung tanpa

disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik pertaniannya. Berbeda halnya dengan Jepang yang

melakukan modifikasi sesuai dengan kondisi lokal, kemudian baru memproduksi sendiri untuk

digunakan oleh petani mereka ( Hamilton dkk,1996).

Suatu hal yang paling mendasar yang masih belum diperhatikan dalam pengembangan

teknologi pertanian di Indonesia hingga kini adalah kurang memadainya dukungan prasarana

pertanian. Prasarana pertanian kita belum dikelola secara baik, sehingga masih agak sulit atau

lambat dalam melakukan introduksi mesin-mesin pertanian (Robbins,2005).

Page 52: MESI PERTANAN

Pengelolaan lahan, pengaturan dan manejemen pengairan yang meliputi irigasi dan

drainase, serta pembuatan jalan-jalan transportasi daerah pertanian, dan masih banyak lagi aspek

lainnya yang belum disentuh secara sungguh-sungguh dan profesional.

Relevansinya dengan hal tersebut, beberapa hal penting yang harus dilaksanakan antara

lain adalah merencanakan atau memperbaiki kondisi lahan (konsolidasi lahan). Selain itu juga

mendatangkan dan mengupayakan agar prasarana dan sarana pertanian sampai dan tersedia di

lapangan tepat waktu sehingga dapat mengakselerasi pencapaian visi dan misi pertanian modern

(Anonim, 2011).

Pengembangan teknologi pertanian diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

kemandirian masyarakat kita umumnya dan petani khususnya. Dapat dipastikan bahwa jika

teknologi pertanian yang cocok tersebut telah berhasil dikembangkan dan diterapkan di negara

kita, maka ketahanan pangan atau swasembada pangan pasti akan tercapai sehingga kemandirian

dalam hal ekonomi dan politik dapat kita wujudkan (Siahan,2001). 

Pada akhirnya kita punya modal kemandirian minimal dalam satu aspek pangan dan

beberapa aspek lainnya misalnya keutuhan bangsa dan semangat untuk berkompetesi demi

kemajuan bangsa yang berdaulat dan bermartabat (Siahan,2001).

Pembangunan pertanian akan bergerak dengan baik apabila mengandung 5 (lima) syarat

pokok seperti , teknologi yang selalu berubah pasar bagi hasil –hasil usaha tani tersedianya

saprotan secara local perangsang bagi petani transpotasi selain syarat pokok tersebut juga

terdapat syarat pelancar yaitu pendidikan pembangunan kredit produksi, kegiatan bersama atau

kelompok oleh petani perbaikan dan perluasan areal lahan perencanaan nasional pembangunan

pertanian (Mugniesyah, 2006).

Mesin pra panen untuk pertanian adalah mesin yang digunakan untuk mengelolah lahan

dari lahan primer hingga pengelolahan lahan sekunder. Adapun mesin pra pertanian yang

dirancang khusus untuk penanaman hingga pemeliharaan tanaman yang biasa disebut dengan

mesin alat tanam (Wijanto,2002).

Traktor tangan merupakan (hand tractor) merupakan sumber penggerek dari implement

(peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk mengolah tanah. Namun

sebenarnya traktor tangan ini merupakan mesin yang serba guna , karena dapat digunakan untuk

tenaga penggerek implement yang lain, seperti pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain – lain

(Anonim, 2011).

Page 53: MESI PERTANAN

Selain kopling utama, ada dua kopling kemudi. Kopling kemudian terletak di bawah gigi

persneleng, di pangkal poros kedua roda. Kopling kemudian dioperasikan melalui tunas kemudi

kiri dan kanan. Apabila kopling kemudi kanan ditekan , maka putaran gigi persneleng tidak

tersambung dengan poros roda kanan . Sehingga roda kanan akan berhenti , dan traktor tangan

dapat bergerak maju mundur dengan kecepatan tertentu karena putaran poros motor penggerek

disalurkan di samping roda . Ada tiga jenis roda yang digunakan pada traktor tangan, yaitu roda

ban, roda besi, roda apung (roda sangkar / cage whell) .

Roda ban berfungsi untuk transportasi dan mengolah tanah kering.Bentuk permukaan

roda ban beralur agak dalam untuk mencegah slip . Roda ban dapat meredam getaran , sehingga

tidak merusak jalan – jalan .Roda besi digunakan untuk pembajakan di lahan kering. Sirip pada

roda besi akan menancap ke tanah, sehingga akan mengurangi terjadinya slip pada saat menarik

bebab berat. Roda apung digunakan pada saat pengolahan tanah basah (Mugniesyah, 2006) .

Roda apung ini ada yang lebar. Ukuran roda disesuiakan dengan spesifikasi traktor .Besar

kecilnya roda akan berpengaruh terhadap lajunya traktor. Poros roda traktor biasanya cukup

panjang dan dilengkapi dengan beberapa lubang. Poros yang panjang ini dimaksudkan untuk

menyesuaikan lebar oleh implement. Pemasangan roda yang cukup lebar juga aka menjaga

keseimbangan traktor.Pemanasan roda yang cukup lebar juga menjaga keseimbangan traktor.

Aplikasinya dari alat dan mesin pertanian sangat dipergunakan untuk memudahkan dalam

pengerjaannya, khususnya dalam bidang pertanian.

Berkembangnya teknologi sekarang ini, menyebabkan tingkat produksi dalam

pemakaiannya alsintan juga dilakukan secara modern, sehingga dapat memudahkan dalam

kehidupan. Tujuan dari penggunaan alat dan mesin ini sangat diperlukan karena sangat

mendukung dalam meningkatkan produktivitas pada pertanian(Anonim, 2011).

Untuk melaksanakan tugas dengan baik perlu peningkatan kuantitas dan kualitas sumber

daya manusia yang merupakan ujung tombak transfer teknologi kepada petani tersebut. Dari

hasil evaluasi Program Pendidikan dan Latihan jarak jauh terhadap para PPL dilaporkan terdapat

perkembangan yang positif dalam wawasan pengetahuan , keterampilan serta peningkatan

kemampuan pengelolahan usaha pertanian masyarakat (Siahan,2001).

Penerapan mekanisasi sangat berhubungan dengan kemajuan – kemajuan bidang lain dari

“Agricultural Engenering” dan berbentuk dalam satu atau lebih kombinasi dari bidang – bidang

tersebut. Agricultural Engenering meliputi bidang – bidang Teknik Mesin Budidya Pertanian

Page 54: MESI PERTANAN

(Farm Power and Machinery), Teknik Tanah dan Air (Soil and Water Engenering), Teknik

Bangunan Pertanian (Farm Structures), Teknik Pengolahan Hasil Pertanian (Agricultural Product

Procesing Engenering), Teknik Pelistrikan Pertanian (Farm Electrification), dan Teknik

Pengolahan Pangan (Food Engenering) (Siahan,2001).

Pasca panen (kegiatan setelah panen) merupakan ruas kegiatan usaha tani yang paling

kritis, bukan hanya curahan tenaga kerja namun juga faktor kritis yang menyangkut masalah

susut. Data BPS pada musim tanam 1986/1987 menunjukkan angka susut yang cukup besar yaitu

21,3% dari seluruh kegiatan (panen sampai penggilingan). Angka susut memang berbeda beda,

namun angka nasional yang ditunjukkan oleh data BPS dapat dipakai sebagai acuan resmi

nasional ( Hamilton dkk,1996). 

Mesin pasca panen adalah mesin yang digunakan untuk mengelolah hasil pertanian yang

biasanya dirancang sesuai dengan hasil pertanian yang ada. Mesin pasca panen ini biasanya lebih

mengarah kepembuatan produk yang ingin dihasilkan. Contohnya mesin penghasil sari buah,

mesin pembuat bubuk coklat, mesin pembuat mie, dan sebagainya (Hamilton dkk,1996)

Alat dan mesin yang digunakan dalam pra penen dan pasca panen sangat membantu di

dalam proses pertanian mulai dari pengolahan tanah sampai pada produksi pertanian. Dengan

bertambahnya alat dan mesin yang canggih dapat meningkatkan produksi pertanian untuk

kebutuhan konsumen yang semakin meningkat. Hal ini di pengaruhi oleh bertambahnya jumlah

penduduk di dunia, sehingga peningkatan produksi terutama tanaman pangan mendorong para

ahli untuk membuat alat yang modern,agar dapat mencukupi kebutuhan hidup manusia

(Siahan,2001). 

Teknologi Industri Pertanian didefinisikan sebagai disiplin ilmu terapan yang menitik

beratkan pada perencanaan, perancangan, pengembangan, evaluasi suatu sistem terpadu

(meliputi manusia, bahan, informasi, peralatan dan energi) pada kegiatan agroindustri untuk

mencapai kinerja (efisiensi dan efektivitas) yang optimal. Disiplin ini menerapkan matematika,

fisika, kimia/biokimia, ilmu-ilmu sosial ekonomi, prinsip-prinsip dan metodologi dalam

menganalisis dan merancang agar mampu memperkirakan dan mengevaluasi hasil yang

diperoleh dari sistem terpadu agroindustri. Sebagai paduan dari dua disiplin, teknik proses dan

teknik industri dengan objek formalnya adalah pendayagunaan hasil pertanian (Wijanto,2002).

Kemajuan para petani ini ditandai oleh banyaknya petani kita yang telah menggunakan

saran-saran para penyuluh dari bidang pertanian tentang bagaimana cara menggunakan mesin

Page 55: MESI PERTANAN

perontok gabah yang baik sehingga menghasilkan hasil komoditi yang sangat baik. Jika

dahulunya perontokan dilakukan dengan cara dibanting dan diijak-injak, sekarang mereka telah

beralih menggunakan power tresher atau biasa kita sebut dengan mesin perontok gabah. Hal ini

membuat pekerjaan mereka lebih mudah dan dapat dilakukan dengan cepat dan efisien.

Pengolahan gabah merupakan tahap yang penting dalam pengolahan padi sebelum dikonsumsi

karena perdagangan padi dalam partai besar dilakukan dalam bentuk gabah (Robbin, 2005).

Perontokan dan pengeringan. Perontokan adalah proses memisahkan gabah dari merang

sedangkan pengeringan adalah proses mengurangi kadar air gabah hasil panen untuk keperluan

simpan atau giling, urutan 2 proses ini dapat dibolak-balik. Pada padi hibrida umumnya

dirontokkan dulu lalu dikeringkan/dijemur sedangkan padi varietas local umumnya dikeringkan

lalu dirontokkan( Wijanto, 2002).

           Setelah dirontokkan,gabah dimasukkan ke mesin pemecah kulit. Proses ini

mengelupaskan sekam dari gabah. Hasil biji beras yang dikenal dengan Beras Pecah Kulit atau

Brown Rice. Biji beras masih memiliki kulit ari (aleurone dan pericarp). Lapisan kulit ari ini

umumnya dikenal dengan istilah bekatul. Aleurone adalah lapisan protein. Pada saat benih

berkecambah, sel aleurone akan memecah menjadi asam amino. Dipicu oleh hormon yang

dipecahkan oleh embrio aleuron akan mensintesis enzim yang berguna untuk memacu

perkecambahan. Pericarp adalah jaringan yang mengelilingi biji, sebagai pelindung embrio

(Robbin, 2005).

           Berbagai penelitian membuktikan bahwa lapisan kulit ari kaya akan kandungan protein,

vitamin, mineral, lemak dan serat. Oleh karena itu, membiasakan mengkonsumsi beras pecah

kulit menjadi lebih sehat dan lebih baik. Akan tetapi, umumnya orang enggan memakannya

karena nasi dari beras pacah kulit lebih keras, walaupun sudah lama dimask sehingga, sulit

dikunyah (Wijanto,2002).

          Proses mengelupas kulit ari sehingga diperoleh beras putih bersih. Biji beras yang putih

bersih ini sebagian besar terdiri dari pati. Petani yang menggunakan teknologi di bidang

pertanian khususnya yang menggunakan mesin pertanian haruslah mampu mengetahui biaya-

biaya yang ia akan keluarkan dalam pengolahan lahannya. Seperti pengeluaran untuk bahan

bakar mesin,biaya perawatan mesin,biaya perawatan tanamannya, sampai upah pekerja jika ia

menggunakan jasa pekerja. Hal ini sangatlah penting karena dengan mengetahui seluruh biaya

Page 56: MESI PERTANAN

pengeluaran yang telah dikeluarkan selama pengolahan lahan, maka para petani dapat

mengetahui keuntungan yang akan diperolehnya nanti (Robbin,2005).

Mesin evaporator vakum adalah mesin yang biasa dipakai untuk mengurangi kadar air

suatu bahan yang berbentuk cair. Prinsip kerja dari mesin ini adalah tanpa pemanasan langsung,

suhu biasa diatur sesuai dengan keinginan. Penggunaan suhu rendah disertai dengan vakum, akan

menjaga nutrisi/gizi produk tidak hilang atau rusak. Mesin separator sentrifugal (sentrifus)

berfungsi untuk memisahkan cairan dari cairan yang berbeda, seperti air dan minyak pada proses

pembuatan VCO (Wijanto,2002).

Beberapa kasus pada pengolahan kakao dan kopi, juga memberikan indikasi, bahwa

penggunaan alat dan mesin untuk sortasi, pengeringan, dan penanganan primer hasil kakao dan

kopi mampu meningkatkan kualitas 10 hasil dan pada akhirnya mengangkat nilai tambah hasil

pertanian Dalam sistem agribisnis yang terbagi dalam empat sub sistem yaitu sub sistem

agribisnis hulu sampai pada sub sistem agribisnis hilir (pengolahan dan pemasaran), peran alat

dan mesin pertanian diperlukan(Anonim,2011).

Faktor – faktor pra panen yang diketahui berdampak pada cita rasa produk hortikultura

termasuk lingkungan , praktek budaya , bahan kimia yang digunkan serta faktor unsure hara .

Pengaruh iklim terhadap cita rasa buah dan sayur juga telah banyak dilaporkan. Diketahui bahwa

musim berpengaruh besar terhadap tinngkat kepedesaan pad bawang merah ( Hamilton

dkk,1996)

Terdapat banyak faktor pra – panen yang dapat mempengaruhi mutu pasca panen buah

dan sayur, terutama pengaruhnya terhadap penampakan , kekerasan dan cita rasa. Faktor-faktor

biologi , fisilologi , lingkungan , dan budidaya. Kerusakan – kerusakan yang terjadi selama

proses produksi , benda – benda asing yang tidak diinginkan yang tercampur pada produk

hortikultura dan residu bahan kimia serta variasi genetic (Anonim, 2011).

Untuk tanaman pangan (padi, jagung dan kedelai) teknologi mekanisasi yang ada di pasar

sebenarnya sudah tersedia cukup dengan suplai yang cukup. Namun demikian, masalah

manajemen sistem mekanisasi menjadi faktor kendala yang perlu diperhatikan, bidang ini tidak

banyak mendapat perhatian sebagai bidang sains dan perekayasaan. Pada masa sekarang dengan

keinginan dan keutuhan untuk menuju ke produktivitas, efisiensi, kualitas dan nilai tambah,

sistem manajemen/sistem enjinering mekanisasi pertanian perlu mendapatkan perhatian bagi

Page 57: MESI PERTANAN

peneliti/perekayasa mekanisasi, penyuluh dan praktisi yang bergerak di bidang mekanisasi

(Mugniesyah, 2006).

Sebagai contoh dalam tahap penanganan dan pengolahan hasil pertanian, masalah hasil

samping dan limbah perlu mendapat perhatian lebih banyak. Komoditi pertanian mempunyai

prospek baik serta bersifat renewable. Sebagai contoh adalah sabut kelapa dan cangkang sawit

dan sekam padi yang umumnya hanya dibakar. Teknologi pirolis dapat menambah nilai uang

limbah dan dikembalikan lagi kepada usaha tani dalam bentuk yang lain.

Traktor dua roda sering disebut juga sebagai traktor tangan atau hand traktor yang mana

traktor tangan ini menggunakan motor satu silinder dengan daya 5-15 hp, bahan bakar yang

digunakan umumnya solar. Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan 4 buah baut

pengencang. Motor dapat digeser kearah depan dan belakang untu memperoleh keseimbangan

traktor. Untuk menghidupkan traktor ini digunakan engkol.

            Kerangka pada traktor tanagan berperan sebagai tempat kedudukan motor penggerak ,

unit transmisi dan bagian traktor lainnya .ddaya pada motor penggerak disalurkan melalui

putaran poros engkol kekopling utama melalui sabuk V. kopling utama meneruskan daya

tersebut kesusunan roda gigi transmisi untuk menggerakkan poros roda dan poros rotary.

Disamping untuk menyalurkan daya, unit transmisi juga berfungsi untuk mengatur keceptan

traktor.

Traktor Dua Roda umumnya digunakan pada lahan yang sempit dan banyak digunakan

petani di Indonesia, karena dapat berputar dengan tajam atau lintasan berputar yang sempit jika

dibandingkan dengan mini traktor Traktor tangan dengan daya yang kecil dapat digunakan pada

kebun yang kecil (Garden Traktor), sperti untuk kebun sayuran orgnik dengan dengan system

kelambu.

Traktor roda dua atau traktor tangan juga dapat mengolah tanah yang gembur dan dengan

kelembaban tertentu, dan disesuaikan dengan kekuatan traktor tersebut. Oleh karena itu traktor

roda dua ini dapat dioperasikan pada lahan yang lembab atau basah dan tidak terlalau kering.

Komponen utaman Traktor Dua Roda

Langkah pertama yang harus dipelajari untuk dapat mengoperasikan traktor dua roda ini

adalah mengenal traktor dua roda itu sendiri .Bagian-bagian utama traktor tangan dapat

dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu:

Page 58: MESI PERTANAN

1.                  Tenaga penggerak motor.

2.                  Kerangka dan transmisi (penerus tenaga).

3.                  Tuas kendali.

1.         Tenaga penggerak motor.

            Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada juga yang

menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya yang dihasilkan kurang dari 12

Hp, dengan menggunakan satu silinder. Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan empat

buah baut pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor dapat

digerakkan maju mundur. Tujuannya untuk memperoleh keseimbangan traktor dan untuk

menyesuaikan ukuran v-belt yang digunakan. Traktor akan lebih berat ke depan apabila posisi

motor digeser maju, begitu juga sebaliknya. Untuk menghidupkan motor diesel digunakan

engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali starter.

Sebagian besar traktor menggunakan motor diesel. Penggunaan motordiesel umumnya lebih

murah baik pada saat pengoperasiannya maupun perawatannya. Motor diesel lebih awet

dibanding motor jenis lain, asal perawatannya dilakukan dengan baik dan benar sejak awal.

2.         Kerangka dan transmisi (penerus tenaga)

Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi dan bagian

traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan menggunakan beberapa buah

baut pengencang.  Transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke

alat lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti : pully,

belt, kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya. Tenaga dari motor berupa putaran poros

disalurkan melalui pully dan vbelt ke kopling utama. Kopling utama meneruskan tenaga tersebut

ke gigi persneleng untuk menggerakkan poros roda dan poros PTO. Selain untuk menyalurkan

tenaga, gigi persneleng juga berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran poros roda dan poros

PTO. Dari PTO tenaga dasalurkan lewat gigi dan rantai ke mesin rotary.

3.         Tuas kendali/kontrol

Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Untuk

mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada banyak tuas kendali. Namun begitu

banyaknya tuas kendali ini akan mengakibatkan traktor menjadi lebih berat, dan harganya lebih

mahal. Untuk itu sekarang banyak diproduksi traktor yang hanya dilengkapi dengan beberap tuas

Page 59: MESI PERTANAN

kendali. Tujuannya agar traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih murah. Meskipun

kemampuan traktor menjadi terbatas.

BAB III

METODOLOGI

A.  Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di Balai Agro Techno Park (ATP) pada tanggal 8 Desember

2012 dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 14.00.

B.  Cara Kerja

Traktor

a. Setelah taktor berada di lahan. Nyalakan kontak mesin.

b. Setelah hidup injak kopling dan pindah gigi kanan 2 dan gigi kiri 1.

Page 60: MESI PERTANAN

c. Lepaskan kopling secara perlahan dan jalankan dengan melihat kedepan.

d. Turunkan implement dan jalankan traktor dengan kemudi.

e. Usahakan agar mengemudi dengan mengunakan tangan satu (tangan kiri).

f. Naikan implement apabila traktor terasa berat.

g. Jangan lupa untuk melihat ke belakang untuk melhat hasil pengolahan tapi tetap focus pada

bagian depan yang akan di olah.

h. Setelah traktor samapai pada bagian ujung lahan angkat implement dan belokan traktor dengan

menginjak rem dan membanting kemudi kekiri secara bersamaan lalu injak kopling.

i. Setelah membelok lepaskan kopling secara perlahan dan turunkan implement lanjutkan

pengolahan dan naik turunakan implement sampai pengolahan selesai.

j. Setelah pengolahan selesai naikan implement injak kopling turunkan gigi dan matikan mesin.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Traktor Roda Empat

1. Jenis dan cara pemilihan traktor roda empat

Kebanyakan traktor roda empat  yang dipergunakan di Asia Tenggara memiliki tenaga

12hp hingga 80hp, sebagian berpenggerak dua-roda (two-wheel drive), dan beberapa

berpenggerak empat-roda (four-wheel drive).  Traktor roda empat banyak dipergunakan di lahan

perkebunan, dan di beberapa negara sudah dipergunakan di lahan sawah.

Enjin (engine) yang dipergunakan pada traktor roda empat kebanyakan enjin diesel multi

silinder berpendingin air, mayoritas adalah enjin 4-tak. Traktor roda empat dilengkapi dengan

pto (power take off), dan dilengkapi juga dengan sistem tiga titik gandeng (three point

hitch/linkage system)

Dalam memilih jenis dan ukuran traktor, hal-hal berikut harus benar-benar diperhatikan:

Page 61: MESI PERTANAN

-     Pekerjaan apa yang ingin dilakukan, dan implemen apa yang akan dipergunakan

-     Jenis-jenis lahan yang harus dipertimbangkan antara lain: lahan kering (upland field), lahan

sawah, hutan, padang rumput, semak-semak, dll.

-     Jam kerja pertahun

-    Luas lahan yang akan digarap, jarak antara petak lahan, frekuensi pindah dari satu petak ke

petak lainnya, kondisi kerja dan pindah, kemiringan lahan, dll.

Sebagai contoh, sebaiknya dipergunakan traktor yang besar bila lahannya luas  dengan

ukuran petak lahan yang akan diolah besar, dan waktu kerja per tahun juga besar.  Namun

demikian, akan lebih efektif menggunakan traktor lebih kecil bila ukuran petak lahannya kecil. 

Traktor ukuran kecil juga lebih baik dipergunakan untuk lahan sawah yang ukuran petaknya

lebih kecil.  Traktor berpengerak empa-roda lebih baik dipergunakan pada lahan-lahan dengan

tingkat kemiringan tinggi, banyak galengan/tanggul.

Bila akan membajak lahan yang baru dibuka, dimana disana masih terdapat banyak batu 

dan tunggul, maka traktor dengan peralatan draft-control akan lebih baik dipergunakan. Jika kita

telah memiliki implemen yang cukup banyak jumlahnya, maka traktor yang harus dipilih adalah

yang dapat digandengkan dengan implen-implemen itu. Jika kita memerlukan lebih dari satu unit

traktor, maka memiliki traktor dengan jenis yang sama atau berbeda, sama-sama memiliki

kelebihan dan kekurangan.  Bila jenisnya sama, maka akan lebih mudah memeliharan dan

menyediakan suku cadang, tapi tidak dapat dipergunakan untuk pekerjaan yang sangat

bervariasi.

2. Konstruksi dan Fungsi

2.1. Konstruksi dan keutamaan dari traktor roda empat

Traktor roda empat secara mendasar terdiri dari bagian-bagian utama sebagai berikut:

1. Enjin (engine)

2. Alat untuk penyaluran tenaga (power transmission device)

3. Alat untuk bergerak (running device)

4. Alat untuk kemudi (steering device)

5. Alat untuk bekerja (working device)

Secara umum, bila melihat bagian-bagian tersebut, sepertinya tidak ada perbedaan besar

antara traktor dengan mobil pada umumnya.  Perbedaan sepertinya hanya ada pada bagian

Page 62: MESI PERTANAN

terakhir yaitu alat untuk bekerja, namun demikian sebenarnya keempat bagian lainnya juga ada

banyak perbedaan.  Misalnya bila kita ingin mengubah sebuah truk dimodifikasi menjadi traktor,

maka hal-hal berikut harus dipertimbangkan:

a. Konstruksi traktor sangat kaku di semua bagian

b. Traktor dipergunakan dengan beban berat hampir di seluruh waktu kerjanya

c. Traktor bergrak dengan kecepatan rendah

d. Traktor umumnya bergerak di lahan yang tidak rata

e. Traktor beroperasi pada lahan berdebu dan berlumpur

f. Traksi atau gaya tarik yang kuat diperlukan

g. Ground clearance besar dibutuhkan

h. Rem untuk roda kiri dan kana harus dipisahkan dan bebas, namun bisa disatukan dengan

menggunakan differential lock.

Selain keutamaan tersebut di atas, perlu diperhatikan bahwa traktor harus memiliki

kemampuan menarik dan mengangkat implemen. Oleh sebab itu penyaluran tanaga ke bagian ini

harus tersedia.

2.2. Enjin

Kebanyakan dari traktor roda empat dilengkapi dengan enjin diesel, 4-tak, berpendingin

air.  Banyak diantaranya memiliki 2 hingga 6 silinder.  Enjin traktor nampak seperti enjin truk

atau bus tetapi dilengkapi dengan governor yang efektif untuk keperluan dapat menjaga putaran

konstan dengan tanpa memandang beban yang diberikan.

Enjin dari sebuah traktor roda empat umumnya dilengkapi dengan:

1) Sistem bahan bakar.  Enjin traktor biasanya memiliki sebuah pompa injeksi untuk setiap

silinder.  Untuk mengalirkan bahan bakar, diperlukan pompa bahan bakar

2) Sistem pelumasan. Minyak pelumas dialirkan secara paksa oleh pompa minyak pelumas ke

berbagai bagian enjin.

3) Sistem pendingin.  Radiator dan kipas pendingin selalu melengkapi enjin yang berpendingin

air.  Pompa harus dilengkapi untuk memastikan terjadinya sirkulasi air.

4) Sistem listrik.  Ada alat motor starter untuk memutar flywheel yang ditenagai oleh aki (accu).

Aki juga digunakan untuk menyalakan lampu, klakson dan aksesoris lainnya.  Aki dicharge oleh

generator, yang selalu berputar bersama putaran enjin.

Page 63: MESI PERTANAN

2.3. Alat untuk penyaluran tenaga

Alat ini berfungsi menyalurkan tenaga dari enjin menuju roda, poros pto, pompa oli

untuk menggerakkan tiga-titik gandeng (thre- point linkage/hitch), dan lain-lainnya, pada

berbagai tingkat kecepatan putaran.  Penyaluran tenaga ke roda, mirip dengan yang ada pada

mobil, yaitu memiliki urutan dari enjin – kopling – gigi kecepatan – gigi diffrensial – poros

roda.  Karena traktor bergerak dengan kecepatan yang sangat bervariasi, mulai dari 0,3 hingga 10

km/jam di lahan, dan 15 – 24 km/jam di jalan raya, jumlah gigi perubahan kecepatan umumnya

bervariasi dari 6 hingga 12, atau lebih.  Gigi differensial dapat dikunci dengan diffrential lock,

ini akan membuat kedua roda penggerak berputar bersamaan bila salah satu roda mengalami

slip.  Blok enjin dan sistem transmisi biasanya menjadi satu sebagai badan utama traktor, maka

dia dibuat dengan konstruksi yang sangat kuat

2.4. Alat untuk bergerak

Bagian utama untuk bergerak adalah roda ban. Roda ban traktor ukurannya besar, untuk

memberikan ground clearance yang besar, juga untuk mempermudah gerak pada lahan tidak rata,

dan juga untuk meningkatkan kemampuan traksi.  Namun demikian, untuk lebih meningkatkan

kemampuan traksinya, kembang roda ban dibuat lebih tinggi.  Demikian juga sering dilengkapi

dengan berat tambahan berupa besi atau penambahan air ke dalam ban.

Namun demikian, pada lahan sawah yang berlumpur, beban yang berat akan malah

menghambar gerak traktor.  Oleh sebab itu, traktor untuk lahan sawah biasanya dilengkapi roda

sangkar, untuk mengurangi tekanan kontak.

Rem hanya disediakan pada roda belakang.  Rem roda kiri dan kanan dapat dipergunakan

sendiri-sendiri untuk memudahkan belok.  Traktor untuk lahan sawah biasanya dilengkapi

dengan rem yang memilik bearing dengan seal kedap air.

Beberapa traktor dengan berpenggerak empat roda memiliki empat buah roda yang sama

besar, dan ada yang memiliki roda depan yang lebih kecil.  Traktor yang memiliki empat roda

yang sama besar umumnya memberikan traksi yang lebih besar, tapi lebih sulit untuk

dikemudikan dibandingkan dengan yang roda depannya lebih kecil.

2.5. Alat untuk kemudi

Page 64: MESI PERTANAN

Traktor roda empat umumnya dikemudikan dari ruang kemudi dengan mengendalikan

roda depan melalui roda kemudi (stir), sebagaimana umumnya mobil.  Namun ada juga kemudi

dilakukan dengan mengatur roda belakang, seperti traktor buatan Thailand. Gigi differential

sangat penting untuk poros roda penggerak, dan jangan gunakan differential lock saat berbelok.

Sistem power steering digunakan untuk traktor besar.  Ini akan membantu memperingan

pengemudian traktor.  Saat berbelok, diperlukan juga bantuan rem kiri bila berbelok tajam ke kiri

atau sebaliknya.

2.6. Alat untuk bekerja

Tiga-titik gandeng (three-point hitch) adalah bagian dari traktor yang berfungsi untuk

menggandeng implemen (Gambar 7).  Dua buah lower link, kiri dan kanan, mampu bergerak

naik yang dioperasikan oleh tekanan hidrolik, dan bergerak turun oleh gaya gravitasi.  Implemen

dapat dinaik-turunkan oleh operator melalui alat ini dari kursi duduk operator.  Pada saat

mengolah tanah, implemen pengolahan tanah umumnya diangkat pada saat traktor berbelok. 

Bila peralatan stasioner, misalnya alat perontok atau pompa air dioperasikan melalui

pemanfaatan poros pto, maka alat-alat tersebut akan dapat dengan mudah dipindahkan dari satu

lokasi ke lokasi lainnya apabila alat-alat tersebut dipasangkan pada tiga-titik gandeng.

Tiga-titik gandeng biasanya dilengkapi dengan alat kendali posisi otomatis (automatic

posisition control device), atau alat kendali draft otomatis (automatic draft control device), atau

keduanya.  Yang pertama berfungsi menjaga agar implemen selalu berada pada ketinggian yang

telah diset melalui tuas kendali.  Yang kedua digunakan untuk secara otomatis menjaga tahanan

tarik yang tetap, misalkan, dengan secara otomatis menaikkan implemen bila melalui tanah keras

atau halangan, dan jika tanahnya seragam, maka kedalaman pengolahan yang seragam akan

dengan mudah dapat diperoleh.

Tenaga yang disediakan pada poros pto dipergunakan untuk memutar implemen sambil

menariknya seperti kultivator rotari, mower, dll. Dan juga dapat digunakan untuk menggerakkan

peralatan stasioner. Poros pto biasanya terletak di bagian belakang bawah traktor (Gambar 8). 

Putaran pto bervariasi tergantung jenis traktor, berkisar antara 500 hingga 1500 rpm sesuai

dengan putaran engine.  Ada yang putaran pto tidak bergantung pada kecepatan maju traktor

Page 65: MESI PERTANAN

(cocok untuk kultvator rotari, mower, kerja stasioner, dll), ada juga yang sesuai dengan laju

traktor (cocok untuk alat tanam, penyiang, dll).

2. Alat pengeringan

          Cara kerja alat pengeringan adalah sebagai berikut:

a)  Mula-mula isilah bak pengeringan dengan bahan yang akan dikeringkan secukupnya.

Periksalah kadar air permulaan dengan menggunakan alat pengukur (moisture tester).

b)  Hidupkan motor dan jalankan baling-baling kipas angin hingga udara mengalir ke ruang

pengeringan. Pengaliran udara biasa tanpa panas ini sangat diharuskan,terutama bagi biji-bijian

yang baru saaj dipanen. Hal ini dimaksudkan untuk menhilangkan air yang menempel pada biji-

bijian tersebut, sehingga hangusnya bahan oleh udara dari api atau kompor dapat dihindarkan.

Selain itu cara ini dimaksudkan untuk menyeragamkan kondisi bahan sebelum dialiri udara

panas. Pada biji-bijian yang  baru saja dipanen dari sawah, pengaliran udara biasa ini

berlangsung lebih lama (± 2-3 jam) daripada bahan yang telah mengalami penjemuran

sementara.

c)  Setelah proses di atas selesai, hidupkanlah alat pemanas. Mula-mula hentikan baling-baling

kipas tanpa mematikan motornya.

d)  Alirkan minyak tanah ke piringan pra-pemanas dan kemudian nyalakan dengan korek api.

e)  Setelah kompor cukup panas dan nyala api cukup besar, jalankan baling-baling kipas angin

agar udara panas tersedot ,masuk ke ruang pemanasan.

f)   Aturlah pemasukan bahan bakar ke kompor dengan menyetel keran pemgeluaran minyak

tanah dari tangkinya. Semakin banyak minyak tanah dialirkan ke kompor, semakin besar nyala

api dan semakin tinggi suhu menunjuk angka 42° untuk benih atau 55°-60° untuk bahan

konsumsi.

g)  Pertahankan suhu itu sampai ±1 jam atau lebih, sesuai keperluan.

h)  Sesudah 1-2 jam pengeringan dengan udara panas, lakukanlah waktu istirahat selama 1-2 jam

pula.

i)   Setelah itu, alirkan lagi uadar panas, waktu istirahat, udara panas, waktu istirahat, dan

seterusnya. Dengan cara ini, kerusakan akibat proses pengeringan dapat dihindari.

3. Alat perontokan

Page 66: MESI PERTANAN

Cara kerja alat perontokan adalah sebagai berikut:

a)  Setelah semuanya siap, star/ hidupkan mesin, biarkan sebentar mesin tanpa muatan.

Periksalah posisi unit keseluruhan mesin, jangan sampai bergeser akibat getaran atau berpindah

tempat.

b)  Masukkan sedikit bahan asupan untuk memeriksa kemampuan alat, tambah kecepatan putar

(rpm) drum perontok bila ternyata masih ada biji – bijian yang belum terontok.

c)  Setelah mesin siap dioperasikan, masukkan bahan asupan yang akan dirontok ke pintu

pemasukan secara teratur sebanyak mungkin tanpa menimbulkan overload, Tumpuklah bahan di

meja pemasukan seefektif mungkin dua sampai tiga orang diperlukan untuk melayani mesin ini.

d)  Kurangi pemasukan bahan bila terasa akan menjadi overloading, terutama untuk bahan yang

masih belum kering. Apabila mesin macet/ slip karena overloading, matikan mesin, bukalah

tutup mesin dan bersihkan bagian dalamnya.

e)  Apabila dirasa posisi meja pengumpan terlalu tinggi, pergunakan alat bantu meja atau kursi

untuk tempat berdiri operator pengumpan atau rendahkan posisi dudukan mesin perontok.

f)   Cegahlah jangan sampai ada benda asing (batu, kayu, logam, mur, baut, kawat dsb) yang

masuk kedalam mesin.

g)  Kotoran berbentuk jerami yang keluar dari pintu pelempar jerami atau kipas penghembus

harus segera dijauhkan dari mesin, agar tidak menyumbat saringan atau tercampur dengan gabah

bersih hasil perontokan, bila perlu gabah ditampung langsung menggunakan karung di depan

mulut pintu pengeluaran gabah.

h)  Apabila proses perontokan telah selesai, mesin harus segera dibersihkan (terutama bagian

dalamnya) untuk disimpan ditempat yang bersih dan kering, bila perlu diberi selimut agar tidak

berkarat. Menyimpan mesin dalam keadaan kotor akan menjadikannya mesin sebagai sarang

hama dan penyakit.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

          Adapun kesimpulan pada praktikum ini antara lain:

Page 67: MESI PERTANAN

1.   Mekanisasi pertanian adalah aplikasi mekanis berupa mesin atau alat pada proses produksi

pertanian (dalam arti luas) baik on-farm maupun off-farm.

2.  Kegiatan mekanisasi pertanian meliputi Penyiapan Lahan, Penanaman,

Perawatan Tanaman Dan Pemupukan, Pemanen, Pasca Panen.

3. Traktor yang digunakan pada praktikum ini merupakan traktor dengan bajak piringan yang

biasa digunakan dalam pengolahan tanah kedua.

B. Saran

            Adapun saran untuk praktikum ini adalah pada saat di lapangan praktikan dapat

memanajemen waktu agar seluruh semua kegiatan dapat diikuti dan diharapkan kepada praktikan

dapat memahami kegunaan alat dan mesin-mesin  yang digunakan dalam kegiatan pertanian.

VI. DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1973. Tanah dan Pertanian. Yogyakarta: Kanisius.

Hardjosentono, dkk. 1996. Mesin-mesin Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.

Kartasapoetra, A.G. 1989. Teknologi Penanganan Pasca Panen. Jakarta: Bina Aksara.

Page 68: MESI PERTANAN

Kawiji dan Supriyono. 1997. Sprayer Pertanian.Solo: Trubus Agriwidya

Musnamar, Effi Ismawati. 2003.  Pembuatan dan Aplikasi Pupuk Organik Padat. Jakarta: Penebar

Swadaya.

Santoso, Hieronymus. 1994.  Perontok Biji Kedelai. Yogyakarta: Kanisius.

Smith, Harris dan Lambert Wilkes. 1990. Mesin dan Peralatan Usaha Tani Edisi Keenam. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Soenarto, R. 1959. Pengairan. Yogyakarta: PT Soeroengan

Sutejo, Mul Mulyani. 1995. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka

Umboh, Andry Harits. 1997. Petunjuk Penggunaan Mulsa. Jakarta: Penebar Swadaya.

Wijayanto.1996. Memilih, Menggunakan dan Merawat Traktor Tangan. Jakarta: PT Penebar Swadaya.

Wisubroto, dkk. 1983. Asas-asas Meteorologi Pertanian. Jakarta Timur: Balai Aksara.

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

1 komentar:

1.

Lukman Oim 29 Maret 2015 06.15

ini yang aku cari, makasih gan artikelnya.sharing juga ni, dengar-dengar blog jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia adalah blog baru yang cukup bagus menyediakan referensi seputar pertanian, sesuai dengan namanya jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia memang tidak hanya membahas teori saja, namun infonya juga bersifat aplikatif, karena itulah kadang juga saya mengunjunginya DISINI>> jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia

Balas

Muat yang lain...Beranda Langganan: Entri (Atom)

Entri Populer

Page 69: MESI PERTANAN

laporan praktikum fisiologi tumbuhan

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN PENGUKURAN STATUS AIR PADA TUMBUHAN ...

laporan tetap pembuatan kompos

Senin, 26 Januari 2015

LAPORAN PRATIKUM PENGENALAN MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN FIRMAN AHYUDA

A.        KEGIATAN PRATIKUM PENGENALAN MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN (Hand Traktor,

Kipas Sentrifugal dan Mesin Pengering)B.        Tujuan Pratikum

          Praktikun ini bertujuan untuk mengetahui fungsi dan manfaat dari alat dan mesin yang digunakan di dalam pertanian yang dapat membantu mempercepat, memperbaiki dan meningkatkan Kualitas dan Kuantitas produk pertanian dan juga untuk menegtahuai nama-nama alat pertanian dan mesin pertanian yang digunakan oleh petani dalam melakukan proses pertanian baik sebelum panen hingga pada saat pasca panen ,karena dengan adanya alat akan mengefisisensi kerja.

C.        Landasan TeoriAlat dan mesin pertanian adalah alat atau mesin yang digunakan di

dalam kegiatan budidaya pertanian sehingga dapat membantu serta mempermudah proses budidaya dan meningkatkan kwalitas dan kwantitas hasil pertanian. Sedangkan Mesin pertanian adalah alat pertanian yang

Page 70: MESI PERTANAN

bersifat modern yang dapat digunakan oleh petani dan perusahaan dengan areal pertanian yang cukup luas. Mesin panen untuk pertanian adalah mesin yang digunakan untuk mengelolah lahan dari lahan primer hingga pengelolahan lahan sekunder. Alat pertanian merupakan salah satu alat yang sangat membantu petani. Maka dari itu diperlukanlah mekanisasi pertanian. Mekanisasi pertanian diartikan secara bervariasi oleh beberapa orang. Mekanisasi pertanian diartikan sebagai pengenalan dan penggunaan dari setiap bantuan yang bersifat mekanis untuk melangsungkan operasi pertanian. Bantuan yang bersifat mekanis tersebut termasuk semua jenis alat atau perlengkapan yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan, motor bakar, motor listrik, angin, air, dan sumber energi lainnya. Secara umum mekanisasi pertanian dapat juga diartikan sebagi penerapan ilmu teknik untuk mengembangkan, mengorganisasi, dan mengendalikan operasi di dalam produksi pertanian (Robbins,2005).

1.        Hand TraktorTraktor tangan merupakan traktor pertanian yang hanya mempunyai

sebuuah poros roda (beroda dua). Traktor ini berukuran panjang berkisar 1740 – 2290 mm, lebar berkisar 710 – 880 mm dan dayanya berkisar 6 – 10 HP. Sebagai daya penggerak utamanya menggunakan motor diesel silinder tunggal. Traktor digunakan untuk berbagai keperluan. Penggunaan yang paling banyak ialah untuk pengolahan tanah, karena memang pekerjaan pengolahan tanah adalah pekerjaan pertanian yang relatif membutuhkan daya yang besar dibanding pekerjaan lainnya. Selain itu traktor juga digunakan untuk penanaman, untuk pemeliharan tanaman, untuk memutar pompa irigasi, untuk pemanen (dengan memasang pisau reaper), untuk memutar perontok padi, serta untuk pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasil pertanian.

2.        Kipas SentrifugalKipas sentrifugal ini menggunakan prinsip gaya sentrifugal untuk

membangkitkan aliran fluida gas. Mirip dengan pompa sentrifugal, udara

Page 71: MESI PERTANAN

masuk melalui sisi inlet yang berada di pusat putaran kipas sentrifugal tersebut, lalu terdorong menjauhi poros kipas akibat gaya sentrifugal dari sudu-sudu kipas yang berputar. Pada debit aliran yang sama, kipas sentrifugal menghasilkan tekanan udara outlet yang lebih besar dibandingkan dengan kipas aksial. Pada dunia industri kipas ini sering diberi istilah blower.

3.        Mesin pengeringanBeberapa tipe pengering digunakan untuk bahan padat. Dalam hal ini

bahan pangan dikeringkan dalam baki, pada ban berjalan atau pada rak tanpa wadah. Sedangkan ‘spray dryer’ dan ‘drum dryer’ hanya bisa digunakan untuk pengeringan bahan berbentuk cair. Klasifikasi lain alat pengering adalah pengering tekanan atmosfer dan pengering vakum. Dalam pengeringan tekanan atmosfer panas yang diperlukan untuk penguapan biasanya ditransfer dengan aliran udara yang disirkulasikan, yang juga menampung dan membawa air yang diuapkan sehingga bahan dapat mempunyai waktu simpan yang lebih lama.

D.        Alat Pratikum    Hand Traktor   Kipas sentrifugal   Mesin pengeringan   Sound Level Meter   Anemometer

E.         Prosedur Kerja1.        Hand Traktor   Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang

baik.   Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik. Beberapa hal yang perlu

diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor.

Page 72: MESI PERTANAN

   Tuas kopling utama diposisikan OFF atau rem, sehingga traktor tidak berjalanpada saat dihidupkan.

   Untuk keamanan, semua tuas porsneling pada posisi netral.   Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang

pembakaran.   Gas dibesarkan pada posisi start, sehingga ada aliran bahan bakar (solar)yang

cukup banyak di ruang pembakaran.   Senlanjudnya pasang engkol pada poros engkol, kemudian engkol dibutar

beberapa kali sampai putaranya cukup untuk menhidupkan motor, sambil menaikan alat penghilang kompresi.

2.        Kipas Sentrifugal

   Letakkan kipas sentrifugal di atas bidang datar dengan ukuran diameter lingkaran sentryfugal masing – masing  2 cm dan 3 cm.

   Hidupkan kedua kipas sentrifugal dengan bemberikan arus listrik pada sentrifugal.

   Selanjudnya lakukan penghitungan kebisingan suara dengan mengunakan alat Sound Level Meter.

   Dan selanjudnya lakukan penghitungan kecepatan angin dengan mengunakan alat Anemometer.

3.             Mesin Pengeringan    Mesin Pengering drum           Bagian drum berfungsi sebagai suatu evaporator.           Beberapa variasi darijenis drum tunggal adalah dua drum yang berputar

dengan umpan masuk dari atas atau bagian bawah kedua drum tersebut.            Terdiri dari gulunganlogam panas yang berputar.            Pada bagian luar terjadi penguapan lapisantipis zat cair atau lumpur untuk

dikeringkan.            Padatan kering dikeluarkandari gulungan yang putarannya lebih diperlambat

   Through Circulation Tray.

Page 73: MESI PERTANAN

           Udara panas disirkulasikan pada kecepatan 7-15 ft/det diantara talam dengan bantuan kipas dan motor, mengalir melalui pemanas .

           Sekat-sekatmembagikan udara itu secara seragam diatas susunan talam..           Sebagian udara basah diventilasikan keluar melalui talam pembuang ,

sedangkan udara segar masuk melalui pemasuk.   Tray dryer           Pengering ini dapat beroperasi dalam vakum dan dengan pemanasan

tak langsung.           Uap dari zat padat dikeluarkan dengan ejector atau pompa vakum.           Pengeringan dengan sirkulasi udara menyilang lapisan zat padat

memerlukan waktu sangat lama dan siklus pengeringanpanjangyaitu 4-8 jam per tumpak.

           selain itu dapat juga digunakan sirkulasi tembus, tetapi tidak ekonomis karena pemendekan siklus pengeringan tidak akan mengurangi biaya tenagakerja yang diperlukan untuk setiap tumpak.

F.         HASIL DAN PEMBAHASAN1.        Hasil

Dalam praktikum ini kita dikenalkan berbagai alat dan mesin pertanian, adapun spesifikasi, fungsi dan kegunaannya dapat kita lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Alat dan Mesin  Nama Alat dan Mesin Gambar Fungsi

Page 74: MESI PERTANAN

HAND TRAKTOR

untuk membajak atau men gemburkan lahan pertanian yang belum dilakukan pengemburan.

KIPAS SENTRIFUG

AL

Untuk mengeringkan bahan pertanian.

Sebagai alat pendukung mesin pengering, sebagai pengantar panas.

Sebagai alat pengangkut bahan pertanian.

Sebagai penetralisir suhu ruangan penyimpanan.

MESIN PENGERING

Untuk Mengurangi Kandungan Kadar Air Pada bahan Pertanian.

Menjaga Kualitas Hasil Pertanian.

Bahan yang dihasilkan steril

Bahan mudah kering dalam jangka waktu cepat.

Bahan tidak mudah terkontaminasi.

Page 76: MESI PERTANAN

ANEMOMETER

Berfungsi sebagai pengukur kecepatan angin.

2.        PembahasanDalam praktikum ini kita diajarkan untuk dapat mengenal alat dan mesin

pertanian,dan apa kegunaan dari mesin dan alat pertanian tersebut, dimana alat dan mesin pertanian adalah alat atau mesin yang digunakan didalam kegiatan budidaya pertanian sehingga dapat membantu dan mempermudah proses budidaya dan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Alat dan mesin pertanian di kelompokkan kedalan dua bagian besar yaitu alat dan mesin budidaya tanaman lalu alat dan mesin pengolahan hasil pertanian. Alat dan mesin budidaya pertanian adalah alat dan mesin yang digunakan untuk produksi tanaman contohnya adalah mesin hend traktor yang berfungsi sebagai mengemburkan lahan pertanian, sedangkan alat dan mesin pengolahan hasil pertanian adalah alat dan mesin yang digunakan untuk menangani atau mengolah hasil pertanian. Contohnya mesin pengeringan yang berfungsi sebagai pengering dengan mengurangi kadar air yang terkan dung pada bahan pertanian.

Dibalik itu kita juga harus mengetahui apa kelebihan dan kekurangan dari alat dan mesin pertanian tersebut dan kita juga harus mengetahui yang

Page 77: MESI PERTANAN

mana lebih bagus digunakan dan juga mana yang tidak diperbolehkan digunakan dalam proses budidaya tanaman tersebut. Kelebihan dari mesin pertanian yaitu : efisiensi kerja dan waktu serta tenaga yang dikeluarkan dan juga penghematan ekonomi karena memakai mesin lebih murah dibandingkan tenaga manusia. Dan adapun kelemahan dari mesin pertanian adalah dimana mesin pertanian mengeluarkan gas emisi yang merusak alam.

I.               KESIMPULAN Adapun kesimpulan dari praktikum pengenalan alat dan mesin pertanian

adalah sebagai berikut: Tujuan diadakannya praktikum pengenalan mesin peralatan pertanian yaitu untuk mengetahui berbagai jenis bentuk dan fungsi berbagai alat dan mesin pertanian.

   Heand Traktor Hand traktor merupakan mesin yang dapat dipakai dalam mengolah

tanah, menjadikan tanah sebagai lahan yang dapat dilakukan penanaman dengan baik. Traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

           Traktor tangan berbahan bakar Solar           Traktor tangan berbahan bakar bensin           Traktor tangan berbahan bakar minyak tanah (kerosin)

Traktor yang merupakan alat bertenaga motor juga mempunyai kegunaan tidak hanya     sebagai alat penggelola tanah, tapi juga dapat digunakan  sebagai alat pompa air, trailer dan lain-lain. Traktor banyak digunakan oleh para petani bertujuan agar dapat mempercepat proses pengolahan lahan, dan secara otomatis dapat melakukan pengefisienan waktu.

   Kipas Sentrifugal Kipas merupakan instrumen penanganan bahan (fluida) khususnya

adalah fluida compressible (udara atau gas). Pada pengolahan hasil pertanian, kipas umumnya digunakan : pengeringan, ventilasi, pemanasan, pendingin, penghisap udara, pengangkat, penghantar. Kipas aliran radial (sentrifugal) terdiri atas suatu roda atau motor dalam suatu tipe sangkar

Page 78: MESI PERTANAN

dengan rangka spiral. Jenis kipas sentrifugal meliputi : kipas berdaun melengkung ke depan, kipas tipe radial lurus atau berdaun melengkung ganda, kipas berdaun melengkung ke belakang.

   Mesin Pengeringansuatu cara untuk mengurangi kadar air suatu bahan sampai kadar yang

diinginkan, melalui suatu proses pindah panas dan pindah massa. Pada produk-produk hasil pertanian, pengeringan dapat memperlambat laju kerusakan akibat aktivitas biologis dan kimia sebelum bahan dimanfaatkan, sehingga bahan lebih awet.

                                                                                                                             

DAFTAR PUSTAKA

Anonimb.,2011.FungsiMesin Alat Pertanian.http:// mekanisasi. litbang. deptan. go.id.      Diakses pada tanggal 7 maret Pukul 20.54.

Mugniesyah, Siti Sugiah M. 2006. Peranan Penyuluhan Pertanian dalam

Pembangunan

           Pertanian .Bogor : IPB Press.

Page 79: MESI PERTANAN

Mulyoto, dkk. 2002. Mesin-Mesin Pertanian. PT Graha persada : Jakarta.

Robbins,2005. CRC handbook of engineering in agriculture. Boka Raton .F1.CRC Press

Dakung, S., dan Sugianto. 1989. Teknologi Pertanian Sebagai Tanggapan

Aktif Terhadap   

      Lingkungan di Daerah Pekalongan. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. Jakarta.

Rizaldi, T., 2006. Mesin Peralatan. Departemen Teknologi Pertanian. USU

Medan.

Mujumdar, A.S., 1995. Superheated Steam Drying of Industrial Drying, 2ndEdition. Marcel           Dekker, New York.

Ranganna, S., 1977. Manual of Analysis of Fruit and Vegetable Products. TataMc Graw-         Hill Publishing Company Limited, New Delhi

Diposkan oleh Firman Ahyuda di 14.11 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Label: [email protected] Lokasi: Aceh Besar Regency, Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Page 80: MESI PERTANAN

Mengenai Saya

Firman Ahyuda Lihat profil lengkapku

Arsip Blog ▼   2015 (5)

o ►   Juni (2)o ►   Mei (1)o ▼   Januari (2)

LAPORAN PRATIKUM PENGENALAN MESIN DAN PERALATAN PE...

Soal UTS PBSID

►   2014 (24)

Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.

laporan mesin dan peralatan Jumat, 21 September 2012

laporan mesin dan peralatan: mesin dan peralatan

laporan mesin dan peralatan: mesin dan peralatan: PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam perkembangan kebudayaan manusia, dari masa prasejarah sampai era manusia modern, mengalami beberapa ... Diposkan oleh aisyah ritonga di 17.36 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

laporan mesin dan peralatan: mesin dan peralatan

Page 81: MESI PERTANAN

laporan mesin dan peralatan: mesin dan peralatan: PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam perkembangan kebudayaan manusia, dari masa prasejarah sampai era manusia modern, mengalami beberapa ... Diposkan oleh aisyah ritonga di 17.35 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Minggu, 16 September 2012

mesin dan peralatan

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam perkembangan kebudayaan manusia, dari masa prasejarah sampai era manusia modern, mengalami beberapa tahapan peradaban. Perkembangan pertanian juga diiringi dengan perkembangan teknologi awal untuk membantu kegiatan tersebut seperti alat pengolah tanah, jentera penarik air, dan alat pemanen. Periode ini sejalan dengan zaman logam, dimana teknik peleburan tembaga dan emas telah dikenal di Timur Tengah pada 5.000 SM. Penemuan perak di kawasan Timur Tengah dan juga di daratan Cina dan Thailand merupakan tonggak zaman perak. Demikian pula teknologi bangunan dilakukan dalam pembuatan rumah dengan bata atau batu, baik untuk kediaman atau untuk upacara agama, seperti piramida dan candi, atau tempat penyimpanan hasil panen pertanian.

Dalam situasi krisis ekonomi saat ini, sector pertanian masih sanggup bertahan untuk dikembangkan. Turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat membuat produk sektor pertanian mempunyai daya saing sebagai komoditi export. Disamping itu harga produk pertanian yang mengalami kenaikan dalam nilai rupiah membuat sector ini lebih mempunyai prospek dibandingkan dengan produk sektor lainnya.

Bagian yang merupakan kunci revolusi teknologi dalam pertanian yang sedang berlangsung, dan sebagian besar merupakan hasil revolusi teknologi itu sendiri, adalah meningkatnya dengan cepat keluaran (“output”) per jam kerja dalam usaha tani. Perubahan-perubahan ini memungkinkan kenaikan-kenaikan yang besar produksi dalam jumlah “output” total usaha tani, dengan jam kerja yang lebih sedikit yang dikeluarkan dalam usaha tani.

Pertanian adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja petani dan merubah pekerjaan berat menjadi lebih ringan dan menarik secara historis, kemajuan mekanisasi pertanian selalu disebabkan kurangnya tenaga kerja di pedesaan karena diserap oleh bidang industri.

Teknik-teknik pertanian mencakup semua kegiatan manusia di lahan pertanian dengan tujuan untuk meningkatkan produksi pertanian. Kegiatan-kegiatan ini dapat meliputi keterampilan manajemen sumberdaya pertanian, aset, input dan / atau hasil. Kesemuanya itu menggabungkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan manusia dengan secara teknis dan utamanya berorientasi pada penggolongan komponen dan proses fisik dan biologis pertanian. Contohnya adalah cara khusus dalam membajak, member rabuk, menyiangi, atau memelihara

Page 82: MESI PERTANAN

hewan. Praktek-praktek pertanian yang saling terkait. Contohnya adalah cara khusus pertanian mengenai pemaduan tanaman dan hewan serta cara-cara mengelola tanah dan air. Sistem teknologi mencakup keseluruhan teknik yang digunakan di suatu tanah pertanian.

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara mengoperasikan traktor (hand tractor) secara langsung.

TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah menunjukkan bahwa proses mekanisasi pertanian adalah suatu proses yang dinamis, dengan tujuan proses masa depan yang tak terbatas. Dalam suatu sistem yang kompetitif, setiap pabrik mesin-mesin pertanian harus secara terus-menerus memperbaiki produknya, dan menciptakan produk baru agar posisi perusahaannya tetap menguntungkan (Daywin, dkk., 2010).

Pertanian sebagai suatu subsistem dalam kehidupan manusia bertujuan untuk menghasilkan bahan nabati dan hewani, termasuk biota akuatik (perairan) dengan menggunakan sumberdaya alam dan perairan secara efektif dan efisien dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan hidup manusia dan kelestarian daya dukung lingkungan (Mangunwidjaja dan Sailah, 2006).

Traktor pertanian didefenisikan sebagai suatu kendaraan yang mempunyai daya penggerak sendiri, minimum mempunyai sebuah poros roda yang dirancang untuk menarik serta menggerakkan alat / mesin pertanian. Atas dasar bentuk dan ukuran traktor, maka traktor pertanian dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu traktor besar, traktor mini, dan traktor tangan (Rizaldi, 2006).

Traktor dimaksudkan untuk menyediakan fungsi transportasi bagi pergerakan material dan kemampuan lapangan kerja untuk daya dan mendorong mesin pertanian. Dalam modus transportasi, traktor diperlukan untuk beroperasi dengan konsep yang relatif rendah di atas berbagai kecepatan operasi. Untuk kerja lapangan, traktor ini sering digunakan untuk tugas yang membutuhkan kekuatan tarik yang tinggi pada kecepatan 4-12 per jam. Jadi, traktor harus antar muka dengan menerapkan dalam memberikan parameter operasi yang diperlukan untuk memenuhi tujuan kinerja untuk kedua fungsi transportasi dan lapangan kerja (Alcock, 2000).

Traktor roda dua merupakan mesin serba guna karena dapat juga berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat-alat lain seperti pompa air, alat processing, gandengan (trailer), dan lain-lain. Berdasarkan cara-cara penggandengan / peralatannya, traktor kecil diklasifikasikan dalam 3 kelompok :

1.      Tipe unit (Integral mounted tractor) adalah traktor roda dua yang peralatannya langsung dihubungkan dengan poros (sumbu / as) dengan transmisi gigi.

2.      Tipe gusur (trailling type). Peralatannya digandengkan ke traktor dengan pen (pasak). Jadi, bekerjanya berdasarkan kekuatan tarik maju ke depan dari traktor.

3.      Tipe kombinasi (combination type). Traktor yang dapat dipakai secara tipe gusur dan tipe unit.

Page 83: MESI PERTANAN

(Hardjosentono, dkk., 2002).

Alat-alat pengolahan tanah persawahan dan perladangan yang terdapat di daerah penelitian terdiri dari bajak, sligi, garu, sabit, dll. Bajak terbuat dari kayu dan besi. Bagian yang terbuat dari besi adalah bagian yang tajam, yang oleh masyarakat di daerah penelitian tersebut disebut gugan. Sedang bagian-bagian lainnya seperti cacadan, gugan, singkal dan lain sebagainya terbuat dari kayu (Dakung, dkk., 1999).

Traktor mount loader listrik juga disebut pemuat pupuk. Traktor ini mendapatka nama tersebut, tidak diragukan lagi, karena jenis mesin dikembangkan sebagian besar untuk pembutan pupuk. Bagaimanapun, dalam hal ini juga terdapat banyak kegunaan yang lain. Hal ini dapat digunakan untuk memutar truk ke bal kapas, jerami diterjunkan, kotoran kerikil, pasir dan bahan lainnya. Jika pupuk kandang yang akan dimuat dalm gudang dimana mengangkat balok diatur sehingga mereka tidak bangkit dan menghantam langit-langit sebelum sendok itu telah diangkat cukup tinggi untuk dump membuang ke penyebar pupuk. Pemuat ditampilkan memiliki hubungan erat yang memungkinkan mengangkut beban di atas bagian tertingi dari mesin (Smith and Wilkes, 1990).

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2011 di Areal Lingkungan kampus Pertanian, Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.

Bahan dan Alat Praktikum

Bahan

Page 84: MESI PERTANAN

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah traktor tangan (hand tractor) yang akan dihitung (panjang persentuhannnya), α (alfa), A (luas penampang), GP, Wdinamis, dan GP dinamisnya.

Alat

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah traktor tangan sebagai objek pengamatan. Kalkulator untuk menghintung hasil yang didapat, kamera sebagai alat untuk dokumentasi. Stopwatch untuk menghitung pengoperasian traktor, buku data untuk tempat menulis data, gelas ukur untuk mengukur banyaknya bahan bakar yang terpakai, dongkrak untuk menahan beban traktor pada saat dipasang ban, roda besi sebagai roda untuk membajak pada traktor, kunci / obeng sebagai alat untuk memasang / melepas roda, dan bajak sebagai alat yang dipasang pada traktor untuk membantu pembajakan.

Prosedur Praktikum

1.      Diisi tangki traktor hingga penuh2.      Dihidupkan stopwatch sejalan dengan dihidupkannya traktor3.      Dioperasikan traktor selama 1 jam4.      Dihitung volume minyak yang telah digunakan selama pengoperasian alat traktor dengan cara

mengisi kembali tangki sampai penuh dengan menggunaka n gelas ukur5.      Dihitung C, GP, Wdinamis, GPdinamis, dan GC dengan rumus :

C = GP = A = Cos

Wdinamis = 0,75 x Wtotal

GPdinamis =

GC = 4 (x)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Data Pengoperasian Alat (Hand Tractor)

C GP Wdinamis GC GPdinamis

97,28 cm 0,03 kg/cm² 1125 kg 698,55 7,41 kg/cm²

Page 85: MESI PERTANAN

Perhitungan

Dik : X = 14 inc = 35,56 cm

Y = 40 inc = 101,6 cm

Z = 15 cm

W = 1500 kg

R = ½ D = 86,36

D = 2x + y

= 2 x 35,56 + 101,6

= 71,12 + 101,6

= 172,72

Dit : GP, Wdinamis, GPdinamis, dan GC = ……..?

Penyelesaian :

C =

=

=

= 2 x 48,64

= 97,28 cm

Cos α =

=

=

= 0, 366

α = 68,53

A =

=

=

=

Page 86: MESI PERTANAN

=

= 22944, 80 cm²

GP =

=

= 0,033 kg/cm²

Wdinamis = 0,75 x Wtotal

= 0,75 x 1500

= 1125 kg

GPdinamis =

=

=

= 7,41

GC = 4 (x)

= 4 (35,56) (48,64)

= 142,24 (48,64)

= 6918,55

Pembahasan

Dari hasil praktikum diperoleh C sebesar 97,28 cm, cos α 0,366, α 68,53, A sebesar 22944,80 cm², GP 0,033 kg/cm², Wdinamis 1125 kg, GPdinamis 7,41, dan GC sebesar 6918,55 dengan X = 14 inc dan Y = 40 inc, Z = 15 cm, W = 1500 kg, R = 86,36, dan D sebesar 172,72.

Berdasarkan bentuk ukurannya traktor dapat dibagi tiga yaitu traktor besar ialah traktor yang mempunyai dua poros roda, yang panjangnya berkisar 2650-3910 mm, dan lebar 1740-2010 mm dan dayanya berkisar 20-120 Hp. Traktor mini ialah traktor yang mempunyai dua buah poros roda yang panjangnya berkisar 1799-2070 mm dan lebar 995-1020 mm dan memilki daya berkisar 12,5-20 Hp. Traktor tangan ialah traktor pertanian yang memiliki sebuah poros roda yang ukuran panjangnya sekitar 1740-1190 mm dan lebarnya 710-880 dan memiliki daya berkisar 6-10 Hp.

Page 87: MESI PERTANAN

Hubungan antara kenderaan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi traktor digunakan nilai-nilai agar pengoperasian optimal. Bearing capacity harus lebih besar dari nilai ground pressure karena jika nilai bearing capacity rendah, mak dipastikan traktor tersebut dan tenggelam dan tidak dapat dioperasikan. Ground pressure adalah kemampuan traktor memberi tekanan ke tanah, bearing capacity adalah kemampuan tanah untuk menahan beban traktor.

Menurut bentuk dan jumlah roda dan sistem traksinya serta putaran roda. Traktor terbagi atas traktor dengan roda satu, traktor dengan roda dua, traktor dengan roda tiga dan traktor dengan roda empat. Yang kedua adalah traktor rantai, yang ketiga adalah traktor kombinasi antara kombinasi roda ban dan rantai.

Perbedaan antara traktor 4 tak dan 2 tak yaitu kalau traktor 4 tak adalah traktor dengan mesin ramah lingkungan dan bahan bakarnya irit dan juga tidak berisik. Sedangkan traktor dengan mesin 2 tak tidak ramah lingkungan, bahan bakarnya boros dan suaranya berisik.

Dalam pengoperasian traktor ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah bahan bakar harus dimasukkan terlebih dahulu, bahan bakar harus memilki sifat merekat yang rendah agar tidak menggangu kerja mesin, dan mesin-mesin harus diberi pelumas yang berkualitas. Dalam pengemudian traktor dibutuhkan pemakai yang mempunyai keterampilan dalam pengoperasian traktor agar tidak terjadi kerusakan pada traktor, dan pekerjaan yang dilakukan dengan traktor bisa sesuai dengan hasil yang diinginkan.

Traktor adalah alat yang digunakan untuk bernacam-macam fungsi termasuk pengangkutan material di lapangan yang bersumberdaya mekanis. Hal ini sesuai dengan literatur Alcock (1998) yang menyatakan bahwa sebuah traktor difungsikan untuk menyediakan fungsi transportasi untuk memindahkan material, kemampuan kerja di lapangan.

Berdasarkan dayanya traktor dibedakan menjadi dua, yaitu mini traktor dengan 12,5-20 Hp dan four wheel drive tractor berdaya lebih dari 20 Hp. Hal ini sesuai dengan literatur Rizaldi (2006) yang menyatakan bahwa traktor dibagi dua. Pada saat beroperasi, berat traktor roda bertumpu pada roda belakang sebesar 70-80 % dari berat totalnya (berat dinamis traktor). Sedangkan untuk roda depan 20-30 % dari berat totalnya. Dalam menghitung ground pressure (tekanan traktor pada tanah) untuk traktor roda dua dipengaruhi oleh berat dinamis traktor dan luas roda yang menyentuh tanah (ground contact).

Pada teknik pertanian untuk memahami baru aspek teknik tentang bagaimana dan mengapa cara bekerjanya. Hal ini sesuai dengan literatur Mangunwidjaja (2006) yang menyatakan bahwa rumusan keilmuan mengenai teknik pertanian sebagai ilmu praktik empirik yang bersifat pragmatik finalstik.

Hambatan terhadap mekanisasi termasuk terbatasnya peralatan, bahan bakar, modal, keterampilan, fasilitas perawatan. Hal ini sesuai dengan literatur Reintjes (2002) yang menyatakan pemanfaatan traktor dan mesin-mesin lainnya untuk pengolahan lahan, penanaman dengan sedikit bahan bakar untuk yang tidak dapat dipernbaharui lagi.

Page 88: MESI PERTANAN

KESIMPULAN

1.      Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi tinggi dengan bersumber mekanik.

2.      Hasil yang didapat adalah GC = 698,55, GP = 0,033 kg / cm² dan GPdinamis = 7,41.3.      Berdasarkan bentuk dan ukurannya traktor terbagi menjadi tiga yaitu traktor besar, traktor mini,

traktor tangan.4.      Ground pressure adalah kemampuan traktor untuk menekan tanah.5.      Bearing capacity harus lebih besar dari ground pressure karena jika nilai C lebih kecil dari GC

traktor akan tenggelam dan tidak dapat dioperasikan.6.      Bearing capacity adalah kemampuan tanah untuk menahan beban traktor.7.      Prinsip kerja mesin pengolah tanah dengan menggunakan tenaga penggerak motor bakar yang

pada umumnya motor diesel, sebagai mesin pengolah tanah traktor yang digunakan untuk menarik peralatan pengolahan tanah seperti bajak piring, garu piring, dll.

8.      Perbedaan traktor 4 tak dan 2 tak yaitu 4 tak dengan mesin ramah lingkungan dan bahan bakarny irit. Sedangkan 2 tak adalah sebaliknya.

9.      Semakin kecil bentuk dari traktor maka semakin efisien pula penggunaannya, karena mesin yang dipakai semakin canggih pula.

10.  Hambatan pada terbatasnya terhadap mekanisme adalah terbatasnya peralatan, bahan bakar dan modal.

DAFTAR PUSTAKA

Alcock, R. 1999. Traktor – Implement Systems. AVI Publishing Co., Inc. Connecticut. London.Dakung, S., dan Sugianto. 1989. Teknologi Pertanian Sebagai Tanggapan Aktif Terhadap

Lingkungan di Daerah Pekalongan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Daywin, F.J., R.G. Sitompul., dan I. Hidayat. 2010. Mesin-mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kering. Graha Ilmu. Jakarta.

Hardjosentono, M., Wijayanto., Elon R., I.W. Badra., R. Dadang. T., 2002. Mesin-mesin Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.

Page 89: MESI PERTANAN

Mangunwidjaja, D., dan Illah Shailah., 1993. Pengantar Teknologi Pertanian. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rizaldi, T., 2006. Mesin Peralatan. Departemen Teknologi Pertanian. USU Medan.Smith, H.P., and L.H. Wilkes. 1990. Farm Machinery and Equipment. Tata McGraw Publishing

Company Ltd. New Delhi.

PERTANIAN KONSERVASI Pada dasarnya usahatani konservasi merupakan suatu paket teknologi usahatani yang bertujuan meningkatkan produksi dan pendapatan petani, serta melestarikan sumberdaya tanah dan air pada DAS DAS kritis (Saragih, 1996). Akan tetapi penyerapan teknologi tersebut masih relatif lambat disebabkan antara. lain : 1. Besarnya modal yang diperlukan untuk penerapannya (khususnya untuk investasi bangunan konservasi) 2. Kurangnya tenaga penyuluh untuk mengkomunikasikan teknologi tersebut kepada petani 3. Masih lemahnya kemampuan pernahaman petani untuk menerapkan teknologi usahatani konservasi sesuai yang diintroduksikan. 4. Keragaman komoditas yang diusahakan di DAS DAS kritis 5. Terbatasnya sarana/prasarana pendukung penerapan teknologi usaha tani konservasi. Hal hal tersebut diatas menunjukkan bahwa teknologi usahatani konservasi yang ada sekarang ini masih belum memadai sehingga perlu dicari teknologi yang lebih sesuai melalui kegiatan : 1. Penelitian komponen komponen teknologi yang dapat mendukung paket teknologi usa¬ha tatani konservasi 2. Penelitian pengembangan teknologi yang sudah ada guna memodifikasi teknologi tersebut sesuai dengan kondisi agrofisik dan sosial ekonomi wilayah setempat. Tehnik konservasi tanah seperti pembuatan kontur, teras, penanaman dalam strip, tanaman penutup tanah, pemilihan pergiliran tanah yang cocok, penggunaan pupuk yang teratur dan drainase dalam literatur sering dijabarkan sebagai tehnik yang melindungi atau memperbaiki tanah pertanian secara keseluruhan, akan tetapi perlu ditekankan bahwa tehnik tehnik dapat efektif apabila penggunaan lahannya sudah cocok. Tidak ada agroteknologi yang memungkinkan tanaman dapat tumbuh dengan baik dan tidak ada tehnik konservasi yang mencegah erosi kalau kondisi tanahnya tidak cocok untuk pertanian (Sinukaban, 1989. Dalam tulisan ini dibabas beberapa agroteknologi dapat diterapkan petani di lahan pertaniannya. Beberapa diantaranya merupakan traditional wisdom, atau kearifan lokal.  Pengolahan Tanah KonservasiPengolahan tanah merupakan kebudayaan yang tertua dalam pertanian dan tetap diperlukan

Page 90: MESI PERTANAN

dalam pertanian modern. Pengolahan tanah bagaimana yang tepat untuk kelestarian sumberdaya tanah? Arsjad (2000), mendefinisikan pengolahan tanah sebagai setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan pengolahan tanah adalah untuk menyiapkan tempat pesemaian, tempat bertanam, menciptakan daerah perakaran yang baik, membenarnkan sisa tanaman, dan membrantas gulma. Soepardi (1979), mengatakan mengolah tanah adalah untuk menciptak sifat olah yang baik, dan sifat ini mencerminkan keadaan fisik tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Cara pengolahan tanah sangat mempengaruhi struktur tanah alami yang baiki yang terbentuk karena penetrasi akar atau fauna tauna, apabila pengolahan tanah terIalu intensif maka struktur tanah akan rusak. Kebiasaan petani yang mengolah tanah secara berle¬bihan dimana tanah diolah sampai bersih pennukaannya merupakan salah satu contoh pengolahan yang keliru karena kondisi seperti ini mengakibatkan surface sealing yaitu butir tanah terdispersi oleh butir hujan , menyumbat pori pori tanah sehingga terbentuk surface crusting. Untuk mengatasi pengaruh buruk peng olahan tanah, maka dianjurkan beberapa cara pengolahan tanah konservasi yang dapat memperkecil terjadinya erosi. Cara yang dimaksud adalah: 1. Tanpa olah tanah (TOT), tanah yang akan ditanami tidak diolah dan sisa sisa tanaman sebelumnva dibiarkan tersebar di permukaan, yang akan melindungi tanah dari ancaman erosi selama masa yang sangat rawan yaitu pada saat pertumbuhan awal tanaman. Penanaman dilakukan dengan tugal. Gulma diberantas dengan menggunakan herbisida, 2. Pengolahan tanah minimal, tidak semua permukaan tanah diolah, hanya barisan tanaman saja yang diolah dan sebagian sisa sisa tanaman dibiarkan pada permukaan tanah 3. Pengolahan tanah menurut kontur, pengolahan tanah dilakukan memotong lereng sehingga terbentuk jalur jalur tumpukan tanah dan alur yang menurut kontur atau melintang lereng. Pengolahan tanah menurut kontur akan lebih efektif jika diikuti dengan penanarnan menurut kontur juga yang memungkinkan penyerapan air dan menghindarkan pengangkutan tanah. Sebagian dari praktek pengolahan tanah seperti ini sebenarnya sudah ada sejak dulu dan telah dilakukan oleh petani di beberapa daerah di Indonesia. Petani mungkin menganggapnya sebagai tradisi nenek moyangnya yang perlu dipertahankan. Walaupun saat itu belum ada penyuluh pertanian ataupun literatur tentang konservasi tanah, tetapi para petani telah menerapkan cara bertani yang berasaskan konservasi tanah. Mengolah tanah secara konservasi telah dilakukan oleh orang jaman dulu dengan tujuan untuk mendapatkan hasil dari usahataninya guna memenuhi kebutuhan hidup jangka pendek, dan mungkin belum terpikirkan oleh mereka untuk melestarikan sumber daya tanah. Diposkan oleh wicak petanitangguh di 19.18 Label: usaha konservasi usahatani

Petani Tangguh

PERTANIAN KONSERVASI

Pada dasarnya usahatani konservasi merupakan suatu paket teknologi usahatani yang bertujuan meningkatkan produksi dan pendapatan petani, serta melestarikan sumberdaya tanah dan air pada

Page 91: MESI PERTANAN

DAS DAS kritis (Saragih, 1996). Akan tetapi penyerapan teknologi tersebut masih relatif lambat disebabkan antara. lain : 1. Besarnya modal yang diperlukan untuk penerapannya (khususnya untuk investasi bangunan konservasi) 2. Kurangnya tenaga penyuluh untuk mengkomunikasikan teknologi tersebut kepada petani 3. Masih lemahnya kemampuan pernahaman petani untuk menerapkan teknologi usahatani konservasi sesuai yang diintroduksikan. 4. Keragaman komoditas yang diusahakan di DAS DAS kritis 5. Terbatasnya sarana/prasarana pendukung penerapan teknologi usaha tani konservasi. Hal hal tersebut diatas menunjukkan bahwa teknologi usahatani konservasi yang ada sekarang ini masih belum memadai sehingga perlu dicari teknologi yang lebih sesuai melalui kegiatan : 1. Penelitian komponen komponen teknologi yang dapat mendukung paket teknologi usa¬ha tatani konservasi 2. Penelitian pengembangan teknologi yang sudah ada guna memodifikasi teknologi tersebut sesuai dengan kondisi agrofisik dan sosial ekonomi wilayah setempat. Tehnik konservasi tanah seperti pembuatan kontur, teras, penanaman dalam strip, tanaman penutup tanah, pemilihan pergiliran tanah yang cocok, penggunaan pupuk yang teratur dan drainase dalam literatur sering dijabarkan sebagai tehnik yang melindungi atau memperbaiki tanah pertanian secara keseluruhan, akan tetapi perlu ditekankan bahwa tehnik tehnik dapat efektif apabila penggunaan lahannya sudah cocok. Tidak ada agroteknologi yang memungkinkan tanaman dapat tumbuh dengan baik dan tidak ada tehnik konservasi yang mencegah erosi kalau kondisi tanahnya tidak cocok untuk pertanian (Sinukaban, 1989. Dalam tulisan ini dibabas beberapa agroteknologi dapat diterapkan petani di lahan pertaniannya. Beberapa diantaranya merupakan traditional wisdom, atau kearifan lokal.  Pengolahan Tanah KonservasiPengolahan tanah merupakan kebudayaan yang tertua dalam pertanian dan tetap diperlukan dalam pertanian modern. Pengolahan tanah bagaimana yang tepat untuk kelestarian sumberdaya tanah? Arsjad (2000), mendefinisikan pengolahan tanah sebagai setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan pengolahan tanah adalah untuk menyiapkan tempat pesemaian, tempat bertanam, menciptakan daerah perakaran yang baik, membenarnkan sisa tanaman, dan membrantas gulma. Soepardi (1979), mengatakan mengolah tanah adalah untuk menciptak sifat olah yang baik, dan sifat ini mencerminkan keadaan fisik tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Cara pengolahan tanah sangat mempengaruhi struktur tanah alami yang baiki yang terbentuk karena penetrasi akar atau fauna tauna, apabila pengolahan tanah terIalu intensif maka struktur tanah akan rusak. Kebiasaan petani yang mengolah tanah secara berle¬bihan dimana tanah diolah sampai bersih pennukaannya merupakan salah satu contoh pengolahan yang keliru karena kondisi seperti ini mengakibatkan surface sealing yaitu butir tanah terdispersi oleh butir hujan , menyumbat pori pori tanah sehingga terbentuk surface crusting. Untuk mengatasi pengaruh buruk peng olahan tanah, maka dianjurkan beberapa cara pengolahan tanah konservasi yang dapat memperkecil terjadinya erosi. Cara yang dimaksud adalah: 1. Tanpa olah tanah (TOT), tanah yang akan ditanami tidak diolah dan sisa sisa tanaman sebelumnva dibiarkan tersebar di permukaan, yang akan melindungi tanah dari ancaman erosi selama masa yang sangat rawan yaitu pada saat pertumbuhan awal tanaman. Penanaman dilakukan dengan tugal. Gulma diberantas dengan menggunakan herbisida, 2. Pengolahan tanah minimal, tidak semua permukaan tanah diolah, hanya barisan tanaman saja yang diolah dan sebagian sisa sisa tanaman dibiarkan pada permukaan tanah 3. Pengolahan tanah menurut kontur, pengolahan tanah dilakukan memotong lereng sehingga terbentuk jalur jalur tumpukan tanah dan alur yang menurut kontur atau melintang lereng. Pengolahan tanah menurut kontur akan lebih efektif jika

Page 92: MESI PERTANAN

diikuti dengan penanarnan menurut kontur juga yang memungkinkan penyerapan air dan menghindarkan pengangkutan tanah. Sebagian dari praktek pengolahan tanah seperti ini sebenarnya sudah ada sejak dulu dan telah dilakukan oleh petani di beberapa daerah di Indonesia. Petani mungkin menganggapnya sebagai tradisi nenek moyangnya yang perlu dipertahankan. Walaupun saat itu belum ada penyuluh pertanian ataupun literatur tentang konservasi tanah, tetapi para petani telah menerapkan cara bertani yang berasaskan konservasi tanah. Mengolah tanah secara konservasi telah dilakukan oleh orang jaman dulu dengan tujuan untuk mendapatkan hasil dari usahataninya guna memenuhi kebutuhan hidup jangka pendek, dan mungkin belum terpikirkan oleh mereka untuk melestarikan sumber daya tanah. Diposkan oleh wicak petanitangguh di 19.18 Label: usaha konservasi usahatani

BOLONE PETANITANGGUH

PETANI TANGGUH Petani Herbal Petani Tangguh Petani Asap Cair Petani Batik Petani Arang

Rembug Tani

ADA APA dengan PETANI ►   2014 (4) SEJARAH PUPUK ORGANIK PENGOLAHAN LIMBAH PISANG TEKNOLOGI SAMPAH SAMPAH PENGELOLAAN SAMPAH BUDIDAYA GAHARU TANAMAN KONSERVASI PERTANIAN KONSERVASI KONSERVASI TANAH AIR PERTANIAN DAN PERUBAHAN ALAM KEBUDAYAAN TORAJA TUGAS PERAN GURU JENIS-JENIS MEDIA PENGAJARAN Upaya Peternak Ayam dalam Menanggulangi Virus Flu ... MANOHARA APEL

Page 93: MESI PERTANAN

o ►   Februari (19) o ►   Januari (11)

►   2009 (67)

GAMBARE PETANI

NEPHENTES DI HABITAT ASLINYA

cari cari..

Facebook Petani TangguhArif Wicaksono

Buat Lencana Anda

TIPS dari PETANI DAUN SIRSAK ATASI TRIPS Petani : GUNA AIR KELAPA Petani : MENGATASI BAU DI KAMAR MANDI Petani : GUNA DAUN PEPAYA Petani : ATASI KELINCI DIARE Petani : STOP BOROS MULAI SEKARANG

Page 94: MESI PERTANAN

Petani : MEMBERSIHKAN PERABOT RUMAH Petani : MENJAUHLAH DARIKU SEMUT NAKAL Petani : MEMBELI BUKU YANG EFEKTIF Petani : MENGUBAH TAMPILAN FACEBOOK

 

Petani Herbal

Herbal Bondowoso {Petani Tangguh} is proudly powered by Blogger.com Template by agusramadhani.com - o-

om.com

-->

Home Tutorial Bisnis Online Forum Diskusi Software Driver Android Pasang Iklan

Page 95: MESI PERTANAN

PENDIDIKAN GEOGRAFI MAKALAH POWER POINT SILABUS RPP JOURNAL E-BOOK STATISTIKA SIG UNIVERSITAS KANJURUHAN NEWS

MAKALAH KONSERVASI LAHAN

9:15 AM   Makalah  

Page 96: MESI PERTANAN

Konservasi LahanBAB I

PENDAHULUANPada awalnya, upaya konservasi di dunia ini telah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu.  Naluri manusia untuk mempertahankan hidup dan berinteraksi dengan alam dilakukan antara lain dengan cara berburu, yang merupakan suatu kegiatan baik sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup, ataupun sebagai suatu hobi/hiburan.  Sejak jaman dahulu, konsep konservasi telah ada dan diperkenalkan kepada manusia meskipun konsep konservasi tersebut masih bersifat konservatif dan eksklusif (kerajaan). Konsep tersebut adalah konsep kuno konservasi yang merupakan cikal bakal dari konsep modern konservasi dimana konsep modern konservasi menekankan pada upaya memelihara dan memanfaatkan sumberdaya alam secara bijaksana.Di Indonesia, pertanian konservasi pernah populer di tahun 1990-an, namun gerakannya sangat lambat. Tidak ada yang jelas sampai di mana tingkat perkembangan olah tanah konservasi di Indonesia.Teknik konservasi ini dapat sangat berarti, karena memberikan manfaat praktis yang langsung dapat dinikmati oleh petani dalam hal efisiensi biaya dan energi, mempercepat siklus tanam dan pemanfaatan air, meningkatkan kesuburan tanah dan bahkan membantu pengurangan emisi GRK. Untuk menanggulangi kemandegan ini, maka pemerintah perlu memfasilitasi kembali gerakan olah tanah konservasi melalui program-program praktis dan nyata, serta mendukung secara finansial maupun penelitian dan penyuluhan, serta merangkul berbagai pihak yang tertarik untuk mengakselerasi gerakan olah tanah konservasi.Pertanian yang berbasis olah tanah konservasi tidak akan berhasil dikembangkan jika setiap pelaku di sektor ini masih terikat di dalam mind-set olah tanah konvensional. Untuk merebut kembali momentum yang telah hilang dibutuhkan motivasi yang besar dan perubahan paradigma dari segenap pihak yang bergerak di sektor pertanian, baik itu pejabat, peneliti, ilmuwan, penyuluh, maupun petani sebagai pelaku langsung pertanian.

BAB IIISIA.    Pengertian KonservasiKonservasi itu sendiri merupakan berasal dari kata Conservation yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use). Ide ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi.Sedangkan menurut Rijksen (1981), konservasi merupakan suatu bentuk evolusi kultural dimana pada saat dulu, upaya konservasi lebih buruk daripada saat sekarang.  Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi dimana konservasi dari

Page 97: MESI PERTANAN

segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumberdaya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang.Apabila merujuk pada pengertiannya, konservasi didefinisikan dalam beberapa batasan, sebagai berikut :1.            Konservasi adalah menggunakan sumberdaya alam untuk memenuhi keperluan manusia dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama (American Dictionary).2.            Konservasi adalah alokasi sumberdaya alam antar waktu (generasi) yang optimal secara sosial (Randall, 1982).3.            Konservasi merupakan manajemen udara, air, tanah, mineral ke organisme hidup termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas kehidupan manusia yang meningkat termasuk dalam kegiatan manajemen adalah survai, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan latihan (IUCN, 1968).4.            Konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia sehingga dapat memberikan atau memenuhi keuntungan yang besar dan dapat diperbaharui untuk generasi-generasi yang akan datang (WCS, 1980).Tujuan dari adanya konservasi adalah agar terwujud kelestarian sumberdaya alam hayati serta kesinambungan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, perlu dilakukan strategi dan juga pelaksananya. Di Indonesia, kegiatan konservasi seharusnya dilaksanakan secara bersama oleh pemerintah dan masyarakat, mencakup masayarakat umum, swasta, lembaga swadaya masayarakat, perguruan tinggi, serta pihak-pihak lainnya.  Sedangkan strategi konservasi nasional telah dirumuskan ke dalam tiga hal berikut taktik pelaksanaannya, yaitu :1.      Perlindungan sistem penyangga kehidupan (PSPK)a.       Penetapan wilayah PSPK.b.      Penetapan pola dasar pembinaan program PSPK.c.       Pengaturan cara pemanfaatan wilayah PSPK.d.      Penertiban penggunaan dan pengelolaan tanah dalam wilayah PSPK.e.       Penertiban maksimal pengusahaan di perairan dalam wilayah PSPK.2.            Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnyaa.       Pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnyab.      Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa (in-situ dan eks-situ konservasi).3.            Pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.a.       Pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam.

Page 98: MESI PERTANAN

b.      Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar (dalam bentuk : pengkajian, penelitian dan pengembangan, penangkaran, perdagangan, perburuan, peragaan, pertukaran, budidaya).The conservation model mengacu pada usaha tanam campuran atau crop livestock sebagai hasil revolusi pertanian Inggris. Selain itu juga mnegacu pada konsep kelaparan lahan yang diilhami oleh ahli tanah Jerman (Ricardo, Mill). Yang termasuk dalam konservasi adalah sebagian lahan yang subur untuk tanaman dan sebagian lagi untuk untuk penggembalaan, tersedia cukup pakan ternak, pupuk hijau untuk mempertahankan kesuburan tanah serta adanya input dari sektor pertanian itu sendiri.

B.     Contoh Konsep KonservasiParadigma pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan ekonomi telah memacu pemanfaatan sumberdaya alam secara berlebihan sehingga eksploitasi sumberdaya alam semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan manusia. Akibatnya, sumberdaya alam semakin langka dan semakin menurun kualitas dan kuantitasnya. Tanah yang rusak/kritis sangat sulit untuk dimanfaatkan menjadi lahan yang bermanfaat, karena keterbatasan-keterbatasan dari lahan kritis itu sendiri. Tanah yang rusak dengan kekurangannya sulit untuk menjaga lengas tanah, yang berakibat pada sulitnya mendapatkan pada saat musim kemarau. Sementara itu, tanah rusak tidak dapat menyimpan air di waktu musim penghujan, sehingga hujan yang terjadi sebagian besar menjadi aliran permukaan yang dapat menyebabkan erosi permukaan.Data Areal lahan kering di Indonesia menurut Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat dalam Haryati (2002) tahun 1992 menunjukkan bahwa luas lahan usahatani kritis telah mencapai ±18 juta hektar. Setelah hampir 13 tahun, lahan kritis pada tahun 2005 cukup luas yaitu mencapai 52,5 juta ha yang tersebar di pulau Jawa dan Bali (7,1 juta ha), Sumatera (14,8 juta ha), Kalimantan (7,4 juta ha), Sulawesi (5,1 juta ha), Maluku dan Nusa Tenggara (6,2 juta ha), dan Irian Jaya

(11,8 juta ha). Potensi yang demikian besar harus dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Namun, pemanfaatan lahan kering tersebut harus berhati-hati karena sebagian besar lahan kering tersebut tersebar di hulu DAS yang bentuk wilayahnya berbukit dengan curah hujan yang cukup tinggi. Kondisi demikian akan memicu erosi yang berakibat pada degradasi lahan. Lahan kering umumnya menjadikan air sebagai faktor pembatas yang utama dalam pengelolaannya. Oleh karena itu, ketersediaan air menjadi sesuatu yang sangat penting dalam pengelolaan lahan kering.Untuk dapat menjamin adanya ketersediaan air baik di musim penghujan dan musim kemarau (iklim tropis) diperlukan beberapa teknogi yang applicable dan hemat biaya karena petani lahan kering umumnya miskin. Beberapa penelitian konservasi air telah dilakukan dan diujicobakan pada berbagai tempat untuk dapat memaksimalkan

Page 99: MESI PERTANAN

simpanan air hujan dan mengoptimalkan manfaat sumberdaya air terutama di musim kemarau.

C.     Metode konservasi Metode Vegetatif

Metoda vegetatif yaitu metoda konservasi dengan menanam berbagai jenis tanaman seperti tanaman penutup tanah, tanaman penguat teras, penanaman dalam strip, pergiliran tanaman serta penggunaan pupuk organik dan mulsa. Pengelolaan tanah secara vegetatif dapat menjamin keberlangsungan keberadaan tanah dan air karena memiliki sifat :ü  memelihara kestabilan struktur tanah melalui sistem perakaran dengan memperbesar granulasi tanah,ü  penutupan lahan oleh seresah dan tajuk mengurangi evaporasi,ü  disamping itu dapat meningkatkan aktifitas mikroorganisme yang mengakibatkan peningkatan porositas tanah, sehingga memperbesar jumlah infiltrasi dan mencegah terjadinya erosi. Fungsi lain daripada vegetasi berupa tanaman kehutanan yang tak kalah pentingnya yaitu memiliki nilai ekonomi sehingga dapat menambah penghasilan petani.

Metode Sipil Teknis

Metoda sipil teknis yaitu suatu metoda konservasi dengan mengatur aliran permukaan sehingga tidak merusak lapisan olah tanah (Top Soil) yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Usaha konservasi dengan metoda sipil teknis ini yaitu membuat bangunan-bangunan konservaasi antara lain pengolahan tanah menurut kontur, pembuatan guludan, teras, dan saluran air (Saluran Pembuanga air, Terjunan dan Rorak)

D.    Aplikasi konservasi1.      Pendekatan Vegetatif

Sistem Pertanaman Lorong

Sistem pertanaman lorong ialah suatu sistem di mana tanaman pangan ditanam pada lorong di antara barisan tanaman pagar. Sangat bermanfaat dalam mengurangi laju limpasan permukaan dan erosi, dan merupakan sumber bahan organik dan hara terutama N untuk tanaman lorong. Teknik budidaya lorong telah lama dikembangkan dan diperkenalkan sebagai salah satu teknik konservasi tanah dan air untuk pengembangan sistem pertanian berkelanjutan pada lahan kering di daerah tropika basah, namun belum diterapkan secara meluas oleh petani.

Sistem Pertanaman Strip Rumput

Page 100: MESI PERTANAN

Sistem Pertanaman Strip Rumput ialah sistem pertanaman yang hampir sama dengan pertanaman lorong, tetapi tanaman pagarnya adalah rumput. Strip rumput dibuat mengikuti kontur dengan lebar strip 0,5 m atau lebih. Semakin lebar strip semakin efektif mengendalikan erosi. Sistem ini dapat diintegrasikan dengan ternak. Penanaman Rumput Makanan Ternak didalam jalur/strip. Penanaman dilakukan menurut garis kontur dengan letak penanaman dibuat selang-seling agar rumput dapat tumbuh baik, usahakan penanamannya pada awal musim hujan. Selain itu tempat jalur rumput sebaiknya ditengah antara barisan tanaman pokok.

Tanaman Penutup Tanah

Merupakan tanaman yang ditanam tersendiri atau bersamaan dengan tanaman  pokok.. Tanaman penutup tanah berperan: (1) menahan atau mengurangi daya perusak butir-butir hujan yang jatuh dan aliran air di atas permukaan tanah, (2) menambah bahan organik tanah melalui batang, ranting dan daun mati yang jatuh, dan (3) melakukan transpirasi, yang mengurangi kandungan air tanah. Peranan tanaman penutup tanah tersebut menyebabkan berkurangnya kekuatan dispersi air hujan, mengurangi jumlah serta kecepatan aliran permukaan dan memperbesar infiltrasi air ke dalam tanah, sehingga mengurangi erosi.

Mulsa

Mulsa ialah bahan-bahan (sisa-sisa panen, plastik, dan lain-lain) yang disebar atau digunakan untuk menutup permukaan tanah. Bermanfaat untuk mengurangi penguapan (evaporasi) serta melindungi tanah dari pukulan langsung butir-butir hujan yang akan mengurangi kepadatan tanah. Macam Mulsa dapat berupa, mulsa sisa tanaman, lembaran plasti dan mulsa batu. Mulsa sisa tanaman ini terdiri dari bahan organik sisa tanaman (jerami padi, batang jagung), pangkasan dari tanaman pagar, daun-daun dan ranting tanaman. Bahan tersebut disebarkan secara merata di atas permukaan tanah setebal 2-5 cm sehingga permukaan tanah tertutup sempurna.Thamrin dan Hanafi (1992) telah melakukan penelitian pengaruh mulsa terhadap tanah di lahan kering. Mulsa yang digunakan adalah seresah tanaman.  Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian mulsa dapat menghemat lengas tanah dari proses penguapan, sehingga kebutuhan tanaman akan lengas tanah terutama musim kering dapat terjamin. Selain itu, pemberian mulsa dapat menghambat pertumbuhan gulma yang mengganggu tanaman sehingga konsumsi air lebih rendah.

Pengelompokan tanaman dalam suatu bentang alam (landscape)

Pengelompokan tanaman dalam suatu bentang alam (landscape) mengikuti kebutuhan air yang sama, sehingga irigasi dapat dikelompokkan sesuai kebutuhan tanaman. Teknik ini dilakukan dengan cara mengelompokkan tanaman yang memiliki kebutuhan air yang sama dalam satu landscape. Pengelompokkan tanaman tersebut akan memberikan kemudahan dalam melakukan pengaturan air. Air irigasi yang dialirkan hanya diberikan sesuai kebutuhan tanaman, sehingga air dapat dihemat. Hal ini dapat

Page 101: MESI PERTANAN

dijadikan sebagai dasar dalam pemberian air irigasi yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat hemat air.

Penyesuaian jenis tanaman dengan karakteristik wilayah.

Teknik konservasi air ini dilakukan dengan cara mengembangkan kemampuan dalam menentukan berbagai tanaman alternatif yang sesuai dengan tingkat kekeringan yang dapat terjadi di masing-masing daerah. Sebagai contoh, tanaman jagung yang hanya membutuhkan air 0,8 kali padi sawah akan tepat jika ditanam sebagai pengganti padi sawah untuk antisipasi kekeringan Pada daerah hulu DAS yang merupakan daerah yang berkelerengan tinggi, tanaman kehutanan menjadi komoditas utama.

Penentuan pola tanam yang tepat.

Penentuan pola tanam yang tepat, baik untuk areal yang datar ataupun berlereng. Pola tanam disesuaikan dengan kondisi curah hujan setempat untuk mengurangi deficit air pada musim kemarau. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Gomez dan Gomez (1983) dalam Purwono et al, (2003) menunjukkan bahwa pada lahan dengan kemiringan 5% dengan pola tanam campuran ketela pohon dan jagung akan dapat menurunkan run off dari 43% menjadi 33% dari curah hujan dibandingkan dengan jagung monokultur. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan besar kebutuhan air tiap jenis vegetasi. Besarnya kebutuhan air beberapa jenis tanaman dapat menjadi acuan dalam membuat pola tanam yang optimal.2.      Pendekatan Sipil Teknis

Pembuatan teras pada lahan dengan lereng yang curam.

Pembuatan teras dilakukan, jika budidaya tanaman dilakukan pada lahan dengan kemiringan > 8%. Namun demikian, budidaya tanaman semusim sebaiknya menghindari daerah berlereng curam. Jenis-jenis teras untuk konservasi air juga merupakan teras untuk konservasi tanah, antara lain: teras gulud, teras buntu (rorak), teras kredit, teras individu, teras datar, teras batu, teras bangku, SPA, dan hillside ditches.Teras gulud umumnya dibuat pada lahan yang berkemiringan 10 - 15 yang biasanya dilengkapi dengan saluran pembuangan air yang tujuannya untuk mengurangi kecepatan air yang mengalir pada waktu hujan sehingga erosi dapat dicegah dan penyerapan air dapat diperbesar. Teras Bangku adalah teras yang dibuat dengan cara memotong lereng dan meratakan dengan di bidang olah sehingga terjadi deretan menyerupai tangga. Bermanfaat sebagai pengendali aliran permukaan dan erosi. Diterapkan pada lahan dengan lereng 10-40%, tanah dengan solum dalam (> 60 cm), tanah yang relatif tidak mudah longsor, dan tanah yang tidak mengandung unsur beracun bagi tanaman seperti aluminium dan besi. Guludan adalah suatu sistem di mana tanaman pangan ditanam pada lorong di antara barisan tanaman pagar. Sangat bermanfaat dalam mengurangi laju limpasan permukaan dan erosi, dan merupakan sumber bahan organik dan hara terutama N untuk tanaman lorong.

Page 102: MESI PERTANAN

Wind break

Wind break dibuat untuk mengurangi kecepatan angin sehingga mengurangi kehilangan air melalui permukaan tanah dan tanaman selama irigasi (evapotranspirasi).

Pemanenan Air hujan

Pemanenan air hujan merupakan salah satu alternatif dalam menyimpan air  hujan pada musim penghujan, dan untuk dapat digunakan pada musim kemarau..Teknik pemanenan air yang telah dilakukan di Indonesia, antara lain embung dan channel reservoir. Embung merupakan suatu bangunan konservasi air yang berbentuk kolam untuk menampung air hujan dan air limpahan atau rembesan di lahan sawah tadah hujan berdrainase baik. Teknik konservasi air dengan embung banyak diterapkan di lahan tadah hujan bercurah hujan rendah.

Dam Parit

Adalah suatu cara mengumpulkan atau membendung aliran air pada suatu parit dengan tujuan untuk menampung aliran air permukaan, sehingga dapat digunakan untuk mengairi lahan di sekitarnya. Dam parit dapat menurunkan aliran permukaan, erosi, dan sedimentasi.Keunggulan:ü   Menampung air dalam volume besar akibat terbendungnya aliran air di saluran/parit.ü   Tidak menggunakan areal/lahan pertanian yang produktif.ü   Mengairi lahan cukup luas, karena dibangun berseri di seluruh daerah aliran sungai (DAS).ü   Menurunkan kecepatan aliran permukaan, sehingga mengurangi erosi dan hilangnya lapisan  tanah atas yang subur serta sedimentasi.ü   Memberikan kesempatan agar air meresap ke dalam tanah di seluruh wilayah DAS, sehingga mengurangi risiko kekeringan pada musim kemarau.ü   Biaya pembuatan lebih murah, sehingga dapat dijangkau petani.3.      Konservasi lahan keringKonservasi air merupakan hal yang sangat relevan untuk meningkatkan produktivitas lahan kering, mencegah bahaya banjir, kekeringan, dan tanah longsor. Prinsip dasar dari konservasi air adalah menyimpan sebanyak-banyaknya air pada musim hujan dan memanfaatkan kembali pada musim kemarau. Meskipun cukup banyak teknik konservasi air yang dapat diimplementasikan di lahan kering, tetapi keberhasilannya sangat ditentukan oleh kondisi biofisik, sosial ekonomi, dan keinginan petani.4.      Konservasi lahan kritisBerbagai cara  untuk menangani lahan kritis telah dilakukan oleh pemerintah, antara lain melalui program reboisasi dan penghijauan. Fakultas Pertanian Andalas (1992) melaporkan bahwa keberhasilan fisik reboisasi selama Pelita IV baru sekitar 68 %,

Page 103: MESI PERTANAN

sedangkan penghijauan hanya 21 %. Hal ini mungkin disebabkan karena kurang tepatnya teknologi yang digunakan, atau kondisi lahan belum dipelajari dengan cermat, atau karena teknologi tidak diterapkan sepenuhnya. Ditinjau dari segi pelestarian lingkungan dan efisiensi penggunaan dana dalam program ekstensifikasi maka pemanfaatan lahan kritis dengan perbaikan produktivitas mungkin lebih baik daripada membuka hutan.

E.     Manfaat  penerapan usaha tani  konservasiDua manfaat utama pertanian konservasi dibandingkan dengan teknik pertanian lain, yaitu input tenaga kerja yang rendah dan penggunaan proses ekologis alamiah secara efektif. Pertanian konservasi memanfaatkan proses ekologis alami untuk mempertahankan kelembaban, meningkatkan kesuburan tanah, memperkuat struktur tanah, dan mengurangi erosi serta keberadaan hama penyakit. Hal itu dilakukan melalui tiga cara, yaitu dengan meminimalkan gangguan pada tanah, menyimpan sisa tanaman, dan rotasi tanaman. Pembajakan dan pembakaran mengganggu tanah dan biota kecil yang hidup di dalamnya. Sebaliknya, pertanian konservasi sangat sedikit mengganggu tanah, memberi kesempatan flora dan fauna tanah yang ada untuk tumbuh subur secara alami. Flora dan fauna tanah tersebut akan membusukkan sisa tanaman yang dijadikan penutup tanah oleh petani, sehingga menambah nutrisi pada tanah dan meningkatkan struktur humus tanah. Selain itu, pertanian konservasi mampu memanfaatkan hujan dengan lebih baik sebab tanah yang ditutupi oleh sisa tanaman akan menyerap lebih banyak air hujan dan mengalami lebih sedikit penguapan. Saat curah hujan rendah, lahan akan menangkap kelembaban yang ada di udara. Penutupan tanah juga mengurangi kikisan air, yang jika dipadukan dengan struktur tanah yang telah diolah, akan mampu mengurangi erosi tanah dari air dan angin. Akhirnya, rotasi tanaman mendapat keuntungan dari proses ekologis alamiah melalui kacaunya siklus hama penyakit, dan pemakaian tanaman polong-polongan untuk mengikat nitrogen di dalam tanah. Dalam jangka panjang, pertanian konservasi yang memanfaatkan proses ekologis alami mengurangi pemakaian pupuk dan pestisida oleh petani sehingga mendukung pendekatan penggunaan input luar rendah.

BAB IIIPENUTUPKonservasi itu sendiri merupakan berasal dari kata Conservation yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use). Tujuan dari adanya konservasi adalah agar terwujud kelestarian sumberdaya alam hayati serta kesinambungan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia. The conservation model mengacu pada usaha tanam campuran atau crop livestock sebagai hasil revolusi pertanian Inggris. Selain itu juga mnegacu pada konsep kelaparan lahan yang diilhami oleh ahli tanah Jerman (Ricardo, Mill).Metode konservasi ada dua yaitu metode vegetatif dan metode teknik. Metoda vegetatif yaitu metoda konservasi dengan menanam berbagai jenis tanaman seperti tanaman penutup tanah, tanaman penguat teras, penanaman dalam strip, pergiliran tanaman

Page 104: MESI PERTANAN

serta penggunaan pupuk organik dan mulsa. Sedangkan metoda sipil teknis yaitu suatu metoda konservasi dengan mengatur aliran permukaan sehingga tidak merusak lapisan olah tanah (Top Soil) yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Usaha konservasi dengan metoda sipil teknis ini yaitu membuat bangunan-bangunan konservaasi antara lain pengolahan tanah menurut kontur, pembuatan guludan, teras, dan saluran air.Penerapan model konservasi bisa diterapkan di lahan kering maupun lahan kritis. Kedua lahan ini bisa dikonservasi,  tetapi keberhasilannya sangat ditentukan oleh kondisi biofisik, sosial ekonomi, dan keinginan petani. Hal tersebut perlu dicermati mengingat tidak ada satupun teknik konservasi yang sempurna. Setiap teknik konservasi membutuhkan persyaratan tertentu agar teknik tersebut efektif. Ada dua manfaat utama pertanian konservasi dibandingkan dengan teknik pertanian lain, yaitu input tenaga kerja yang rendah dan penggunaan proses ekologis alamiah secara efektif

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. Konservasi Lahan   Kering . http://ridiah.wordpress.com/konservasi-lahan-kering. Diakses pada tanggal 2 Mei 2010 pukul 15.50 WIB.BP2TPDAS-IBB. 2002. Pedoman Praktik Konservasi  Tanah dan air.  Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Indonesia Bagian Barat. Balitbang Kehutanan. SurakartaCarolyn W. Fanelli dan Lovemore Dumba.. 2007. Pertanian Konservasi di Pedesaan Zimbabwe. http://salam.leisa.info/index.php?url. Diakses pada tanggal 2 Mei 2010 pukul 16.50 WIB.Widada, 2001. Sumber Daya Alam Hayati dan Upaya Pengeolaan Taman Nasional Gunung Halimun. http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/03112/widada.htm. Diakses pada tanggal 2 Mei 2010 pukul 15.30 WIB.

Artikel Terkait

MAKALAH PENGEMBANGAN PERTANIAN PANGAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

MAKALAH NEGARA OCEANIA MAKALAH KONFERENSI LAHAN MAKALAH Pembangunan Pariwisata didasarkan pada bidang ekonomi dengan titik

berat pada sektor pertanian Cara Pembuatan Makalah Terbaik dan Terbaru

Bagikan  0

  0  0

Facebook Comments (Terima kasih atas komentarnya dan semoga bermanfaat bagi kami) SEBELUMNYA SELANJUTNYA BERANDA

Page 105: MESI PERTANAN

Jejaring Sosial

ARTIKEL TERBARU Ruko murah cerme residance SAWOJAJAR INSIDE 2 TELAH DI BUKA GRIYA TAMBAKASRI KABUPATEN MALANG KARANGDUREN INSIDE KABUPATEN MALANG TELAGAWARU INSIDE KOTA MALANG BUMI ROYAL PARK KOTA MALANG GRIYA BURING PERMAI KOTA MALANG SAWOJAJAR INSIDE MALANG (RUMAH ALA EROPA) JUAL PERUMAHAN KOTA MALANG TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL CARA MENULIS ARTIKEL KE MEDIA CETAK DAN ONLINE ALAMAT EMAIL MEDIA KORAN & ONLINE PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MAKALAH KONFERENSI LAHAN Menyunting Artikel Konsep Perilaku Kesehatan ARTIKEL ILMIAH PENDIDIKAN "PENTINGNYA MEMBACA BAGI SISWA" UAS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG APLIKASI III) UAS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (APLIKASI II ARCVIEW) Gedung Baru UNIKAMA KKL 3 Hari ke 2 FKIP GEOGRAFI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG KKL 3 FKIP GEOGRAFI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

Search

Page 106: MESI PERTANAN

KOMPAKNYA SISWA SDN SITIREJO 1 KEC. WAGIR MALANG PERINGATI HARI KARTINI

FORMULIR PENDAFTARAN PELATIHAN BLOG (GMNI UNIKAMA) DICARI SEMANGAT HIDUP LAPORAN BUFFERING PETA MELALUI ARCVIEW 3.3 (UNIKAMA)

ARTIKEL POPULAR MAKALAH GEOGRAFI PENDUDUK

BAB I PENDAHULUAN A.    Latar Belakang Perilaku kelahiran dan kematian berbeda dengan mobilitas penduduk. Angka kelahiran dn kema...

Download Kumpulan ScreenSaver Windows Terbaru

Berikut ini adalah Screen Saver untuk memperindah PC anda dimana screen saver ini berbentuk apkikasi yang harus anda instal dan akan men...

MAKALAH IPS KELAS VIII

MODUL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL-GEOGRAFI KELAS VIII (DELAPAN)   Disusun Oleh : Anggi...

MAKALAH HIDROLOGI

BAB I PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Air merupakan sumber daya penting bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Mening...

MAKALAH BENUA ASIA

BAB I BENU ASIA A.    Pendahuluan Benua Asia merupakan benua terbesar dan berpopulasi terpadat di dunia dengan wilayah yang...

Page 107: MESI PERTANAN

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

  PROPOSAL PENGGUNAAN METODE CTL DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENJELASKAN MATERI GEOGRAFI KELAS III SMA 1 PACITAN Disusun Unt...

AKTIFITAS DAN KEGIATAN EKONOMI BENUA ASIA

AKTIFITAS DAN KEGIATAN EKONOMI BENUA ASIA             Aktifitas dan kegiatan ekonomi di Benua Asia sangat beranekaragam, karena ham...

IKLIM KUTUB

CORAK KEHIDUPAN DI IKLIM KUTUB ATAU IKLIM DINGIN Iklim Dingin Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini ...

DOWNLOAD SKIN PACK WINDOWS 7 TERBARU

MAC theme DOWNLOAD BLACK transparent DOWNLOAD WIN8 FOR WIN 7  DOWNLOAD DARK PEARL HIHIH DOWNLOAD Joulu fo...

Limpasan Air Permukaan (Runoff) Oleh Dedi Irawan

BAB II PEMBAHASAN A.     LIMPASAN AIR PERMUKAAN Limpasan adalah apabila intensitas hjanyang jatuh di suatu DAS melebihi kapasitas...

ARSIP BLOG GEOGRAFI ►   2015 ( 10 )

Page 108: MESI PERTANAN

►   2014 ( 25 )

►   2013 ( 393 )

▼   2012 ( 107 ) o ▼   December ( 106 )

Trik Internet Gratis XL 29 Desember 2012 terbaru Trik Internet Gratis Telkomsel 29 Desember 2012 Serial Number ESET Smart Security 5 Terbaru 2013-2... Trik Google Unik Sangat Rahasia Daftar Rangking 10 Besar Anti Virus Terbaih dan te... Tema Windows Skin Christmas Terbaru Untuk Windows ... MEBEL SUWARNO Wagir Malang Jual TUTORIAL DAN SOFTWERE SPSS 16 VCD BUKU GEOGRAFI SMP & SMA TRIK PHOTOSHOP CS Harga murah meriah VCD TUTORIAL dan SOFTWERE COREL DRAW 12 PASANG IKLAN DI BLOG DEDI IRAWAN MURAH MERIAH APLIKASI MP3 PLAYER AIMP 3.20.1165 TERBARU Download Skin Winamp Keren 2013 TERBARU Novel Remaja Berkisah cinta dan persahabatan KISI KISI SOAL UN SMK 2013 terbaru SOAL UN SMP Tahun 2013 blog Dedi Irawan Soal UN SMA IPA dan IPS Tahun 2013 blog Dedi Irawa... Kisi-kisi Ujian Nasional (UN) 2013 SD, SMP, SMA, d... Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Flanel SOAL SNMPTN 2013 TERBARU blog Dedi Irawan Kurikulum Baru, Hanya 7 Mata Pelajaran untuk SD MATERI PEMBELAJARAN UNTUK PAUD Peranan Penting Statistik Dalam Penelitian KELEBIHAN DAN KEKURANGAN STATISTIK NON PARAMETRIK

... TUTORIAL SPSS UJI REGRESI trik Statistika STATISTIK NON PARAMETRIK UJI FRIEDMAN (UJI BEDA > ... STATISTIK NONPARAMETRIK Uji Q Cochran STATISTIK NON-PARAMETRIK blog Dedi Irawan STATISTIK UJI BEDA DUA SAMPLE BERPASANGAN Cara Mengganti Kursor Di Blog Menjadi Cantik Cara Sederhana Memasang FB Comment di Blogger Dedi... Cara Membuat Tulisan Berjalan Blog Dedi Irawan MOTIVASI PENDIDIKAN Oleh Dedi Irawan MENJAGA KEBERSIHAN UNTUK KESEHATAN JASA MEMBUAT BLOG Oleh Blog Dedi Irawan MOBILITAS PENDUDUK Analisa Dedi Irawan Stereoskopis interpretasi peta oleh Dedi Irawan SK DAN KD SMA Blog Dedi Irawan

Page 109: MESI PERTANAN

Rangkuman geologi pulau kalimantan barat,tengah,ti... Rangkuman geologi pulau kalimantan barat,tengah,ti... Sejarah geologi pulau bali,NTT, Lombok PEGUNUNGAN SELATAN PULAU JAWA STRUKTUR GEOLOGI PULAU SUMATERA KAJIAN GEOLOGI Blog Dedi Irawan SINOPSIS JAWA BARAT Blog Dedi Irawan SEJARAH ALAM Blog Dedi Irawan AKTIFITAS DAN KEGIATAN EKONOMI BENUA ASIA PEMUKIMAN PENDUDUK Blog Dedi Irawan PEMEKARAN KOTA DAN PERMASALAHAN TUGAS KONSERVASI LAHAN Peran Satwa dalam Proses Reklamasi Lahan Tambang MAKALAH KONSERVASI LAHAN MAKALAH BK UAS BK PERBEDAAN DENGAN GURU DENGAN KONSELOR BK MAKALAH KONFERENSI KASUS MAKALAH GEOGRAFI PERTANIAN BUDIDAYA TEH GEOGRAFI PERTANIAN ASPEK GEOGRAFI MAKALAH BENUA ASIA UAS DESA KOTA SILABUS SMA SMSTER 1 LAPORAN SIG MAKALAH LAPORAN SIG MAKALAH PROFESI GURU MAKALAH RENCANA PEMBELAJARAN GEOGRAFI MAKALAH IPS KELAS VIII MAKALAH HIDROLOGI PRESIPITASI STRUKTUR TANAH PROFIL TANAH FAKTOR PEMBENTUK TANAH MAKALAH GEOGRAFI TANAH MAKALAH PENCEMARAN TANAH MAKALAH PENGEMBANGAN WILAYAH MAKALAH GEOGRAFI PENDUDUK MAKALAH PEMANFAATAN SDA GEOMORFOLOGI SUMATRA Geomorfologi Sulawesi GEOMORFOLOGI KALIMANTAN Geomorfologi jawa Geomorfologi Irian Jaya CORAK KEHIDUPAN LINTANG TROPIS Corak Kehidupan Negara-negara di Lintang Subtropis...

Page 110: MESI PERTANAN

IKLIM KUTUB TIPS PEMIMPIN SUKSES TRIK SEORANG PEMIMPIN KATA BIJAK STRATEGI MENAGEMEN MENAGEMENT TEKNOLOGI SURAT LAMARAN KERJA MAKALAH METODE PENGEMBANGAN BAHAB AJAR SEJARAH PUNK DI DUNIA HUMAN GEOGRAPHY LETAK GEOGRAFIS INDONESIA MAKALAH RELIEF KEPULAUAN INDONESIA MAKALAH STATISTIK KONSEP DASAR MAKALAH LAHAN BASAH VISI MISI PSHT UNIKAMA

o ►   May ( 1 )

|