Menyusun Teks Pidato

2
Menyusun Teks Pidato Topik : Dunia perfilman Indonesia Tujuan umum : Menjelaskan Tujuan khusus : Membahas perkembangan dunia perfilman yang ada di Indonesia dari dampak negatif hingga positif Assalamu’alaikum wr. wb. Selamat pagi. Yang terhormat Ibu Mintarsih dan yang saya cintai teman-teman sepuluh satu. Pertama-tama saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga kita dapat berkumpul di ruangan yang berbahagia ini. Rekan-rekan yang saya hormati. Tak asing bagi kita untuk mendengar kata perfilman Indonesia. Di negeri yang tercinta ini telah menghasilkan beragam jenis film dari anak-anak negerinya. Tentu di setiap film yang diciptakan memiliki kesan tersendiri bagi penikmatnya. Kesan tersebut ada yang negatif dan juga positif. Kesan ini ditimbulkan karena cerita, pemain dan dari sudut pandang yang lain pula. Namun banyak penikmat film memberikan kesan baik atau buruk dari sudut ceritanya. Seperti yang diketahui, bahwa dunia perfilman Indonesia sempat memiliki sejarah gemilang pada era 80-an. Cerita yang diangkat pada tahun- tahun itu ke arah drama, seperti Catatan Si Boy, Blok M, dan masih banyak lagi. Penonton menilai perfilman Indonesia pada masa ini sangat bagus, mengandung unsur-unsur kehidupan nyata yang terjadi pada saat itu. Seiring berjalannya waktu, perfilman Indonesia mengalami perkembangan dengan film yang dibintangi artis-artis cilik pada tahun 90-an, seperti Petualangan Sherina. Film ini memberikan pelajaran yang baik bagi semua kalangan. Sehingga terjadi antrian panjang di bioskop-bioskop lokal. Hal ini sebagai bukti bahwa perfilman Indonesia mengalami kesuksesan.

description

tugas

Transcript of Menyusun Teks Pidato

Page 1: Menyusun Teks Pidato

Menyusun Teks Pidato

Topik : Dunia perfilman IndonesiaTujuan umum : MenjelaskanTujuan khusus : Membahas perkembangan dunia perfilman yang ada di Indonesia dari dampak negatif hingga positif

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat pagi. Yang terhormat Ibu Mintarsih dan yang saya cintai teman-teman sepuluh satu. Pertama-tama saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga kita dapat berkumpul di ruangan yang berbahagia ini.

Rekan-rekan yang saya hormati.Tak asing bagi kita untuk mendengar kata perfilman Indonesia. Di negeri yang tercinta ini telah menghasilkan beragam jenis film dari anak-anak negerinya. Tentu di setiap film yang diciptakan memiliki kesan tersendiri bagi penikmatnya. Kesan tersebut ada yang negatif dan juga positif.

Kesan ini ditimbulkan karena cerita, pemain dan dari sudut pandang yang lain pula. Namun banyak penikmat film memberikan kesan baik atau buruk dari sudut ceritanya. Seperti yang diketahui, bahwa dunia perfilman Indonesia sempat memiliki sejarah gemilang pada era 80-an. Cerita yang diangkat pada tahun-tahun itu ke arah drama, seperti Catatan Si Boy, Blok M, dan masih banyak lagi. Penonton menilai perfilman Indonesia pada masa ini sangat bagus, mengandung unsur-unsur kehidupan nyata yang terjadi pada saat itu.

Seiring berjalannya waktu, perfilman Indonesia mengalami perkembangan dengan film yang dibintangi artis-artis cilik pada tahun 90-an, seperti Petualangan Sherina. Film ini memberikan pelajaran yang baik bagi semua kalangan. Sehingga terjadi antrian panjang di bioskop-bioskop lokal. Hal ini sebagai bukti bahwa perfilman Indonesia mengalami kesuksesan.

Perkembangan terus terjadi hingga beredar genre film yang berbeda dari sebelumnya, yaitu horor. Muncul satu film horor yang fenomenal yaitu Jelangkung, akhirnya bermunculan film-film Indonesia bertema horor. Perubahan ini terdapat dampak positifnya, yaitu Indonesia dapat merambah genre lain. Tetapi perubahan ini juga mempertontonkan bahwa perfilman Indonesia cenderung monoton sehingga kurang adanya greget menonton film Indonesia.

Karena pengaruh-pengaruh dari luar, akhirnya perfilman Indonesia tidak terpaku pada genre horror yang semakin lama semakin bukan horor, melainkan pornografi. Akhirnya pada tahun 2008, diselingi film anak-anak lagi yang hingga laris di luar negeri, Laskar Pelangi. Kemudian film bergenre religi, Ayat-Ayat cinta mampu mendobrak perfilman Indonesia hingga bermunculan film-film bergenre religi.

Kini bioskop-bioskop lokal memiliki berbagai macam genre film Indonesia, tak hanya horor, religi, drama maupun petualangan anak-anak melainkan berkembang film bergenre thriller dan

Page 2: Menyusun Teks Pidato

action. Terbukti dengan adanya fil The Raid dan juga Modus Anomali yang merupakan karya anak bangsa walaupun tidak sepenuhnya, namun dapat tayang di bioskop-bioskop luar pula. Kita sebagai anak bangsa patut memberikan apresiasi yang baik karena genre film Indonesia yang beragam. Apresiasi tersebut dengan cara menghargai dan menonton film-film Indonesia dengan mengambil sisi positifnya dan memperbaiki sisi negatifnya. Cintailah produk-produk Indonesia!

Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan apabila ada kesalahan dalam bertutur kata, saya mohon maaf. Karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih dan saya akhiri.

Wassalamu’alaikum Wr Wb