MENUJU PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2015-2019
-
Upload
deborah-baldwin -
Category
Documents
-
view
70 -
download
0
description
Transcript of MENUJU PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2015-2019
MENUJU PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2015-2019
Telaahan Bidang Ekonomi5 DESEMBER 2014
• Berdasarkan UU No.6 tahun 1996 tentang Perairan Indonesia, luas laut Teritorial dan Nusantara sebesar 3,25 juta km2 (63,1%). Termasuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) menjadi 5,8 juta Km2 (75%).
• Memiliki lebih dari 13.466 pulau.• Memiliki garis pantai terpanjang ke-empat di dunia (95.181 km).• Terletak di jalur pelayaran strategis diantara 2 benua dan 2 samudera. • 45% barang yang diperdagangkan di dunia meliwati ALKI (Alur Laut Kepulauan
Indonesia), namun 70% ekpor barang Indonesia meliwati Singapura.
• Luas Darat sebesar 1,9 juta km2 = 190 juta ha (36,8%), terdiri dari:
1. Lahan Darat 136 juta ha (72%).
2. Perairan Tawar (danau,waduk,sungai,rawa) 54 juta ha (28%).• Protokol kelautan dan kemaritiman memperhatikan: (1) kedaulatan teritorial, (2)
jurisdiksi teritorial, dan (3) kepentingan teritorial. Indonesia belum memaksimalkan aspek kepentingan teritorial (sebatas di perikanan dan eksploitasi bahan migas).
Sumber: data dan informasi geospasial, 2013
Indonesia Negara Kepulauan Terbesar
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Telah Menunjukan Stabilitas di
Tengah Perekonomian Global Yang Tidak Menentu
PERTUMBUHAN GDP RELATIF STABIL DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR
4
Pertanian, Peternakan,
kehutanan, dan perikanan
15%Pertambangan dan penggalian
12%
Industri Pengolahan
24%
Listrik, gas, dan air bersih
1%Konstruksi
10%
Perdaganan, hotel, dan restoran
14%
Pengangkutan dan
komunikasi7%
Keuangan, Real Estate, dan jasa
perusahaan7%
Jasa-jasa10%
Tahun 2011
Pertanian, Peternakan,
kehutanan, dan perikanan
15%Pertambangan dan penggalian
11%
Industri Pengolahan
25%
Listrik, gas, dan air bersih
1%
Konstruksi10%
Perdaganan, hotel, dan restoran
14%
Pengangkutan dan komunikasi
7%
Keuangan, Real Estate, dan jasa
perusahaan7%
Jasa-jasa10%
Tahun 2010
Pertanian, Peternakan,
kehutanan, dan perikanan
15%Pertambangan dan penggalian
11%
Industri Pengolahan
27%
Listrik, gas, dan air bersih
1%
Konstruksi10%
Perdaganan, hotel, dan restoran
13%
Pengangkutan dan komunikasi
6%
Keuangan, Real Estate, dan jasa
perusahaan7%
Jasa-jasa10%
Tahun 2009
Pertanian, Peternakan,
kehutanan, dan perikanan
14%Pertambangan dan penggalian
11%
Industri Pengolahan
28%
Listrik, gas, dan air bersih
1%
Konstruksi8%
Perdaganan, hotel, dan restoran
14%
Pengangkutan dan komunikasi
6%
Keuangan, Real Estate, dan jasa
perusahaan8%
Jasa-jasa10%
Tahun 2008 Dari tahun 2008 – 2011 struktur ekonomi Indonesia didominasi oleh :
a. Industri Pengolahanb. Perdagangan, hotel, dan
restoranc. Pertanian, Peternakan,
Kehutanan, dan Perikanan
Ke depan ?
Struktur Ekonomi Indonesia 2008-2011.
05
1015202530354045
2011 Februari
2011 Agustus
Persentase Tenaga Kerja
5
Laju Pertumbuhan PDB Menurut Lapangan & Skala Usaha
No. Lapangan Usaha Laju Pertumbuhan
2009 2010 2011
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 4,0 3,0 3,0
2. Pertambangan dan Penggalian 4,5 3,6 1,4
3. Industri Pengolahan 2,2 4,7 6,2
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 14,3 5,3 4,8
5. Konstruksi 7,1 7,0 6,7
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 1,3 8,7 9,2
7. Pengangkutan dan Komunikasi 15,8 13,4 10,7
8. Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan 5,2 5,7 6,8
9. Jasa-jasa 6,4 6,0 6,7
PDB 4,6 6,2 6,5
Lapangan usaha yang mempunyai kecenderungan meningkat cukup signifikan adalah perdagangan, hotel, dan restoran; dan lapangan usaha industri pengolahan.
Laju pertumbuhan Industri Pengangkutan dan komunikasi juga cukup tinggi namun kecenderungannya menurun.
Sumber: Data Strategis BPS, 2012
No. TAHUN UMKM UB NASIONAL
1 2006-2007 3,90 9,25 4,002 2007-2008 3,31 2,01 3,473 2008-2009 1,34 4,72 1,874 2009-2010 3,69 3,17 4,085 2010-2011 4,09 5,26 4,496 2011-2012 7,32 10,06 7,53
3,11 3,79 3,48RATA-RATA
Laju Pertumbuhan UMKM & UB
% % %
UMKM: Usaha Mikro, Kecil dan MenengahUB: Usaha BesarSumber: BPS, Kementerian KUKM, diolah
Modal manusia &
sosial
Pasar & Tenaga Kerja
Inovasi & Industrialisas
i
Desentralisasi & Investasi
TRANSFORMASISTRUKTURAL
TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMIJANGKA MENENGAH, 2015-2019
RPJPSUSTAINABILITY
DAYA SAING
S T R AT E G I
GOVERNANCE
PERUNDANGAN & PERATURAN
PEMERATAAN
Pengaruh Global
Transformasi Struktural
Transformasi Struktur
Tenaga Kerja
Transformasi Struktur Produksi
Transformasi Struktur
Permintaan
Wilayah
S D A S D M
KESEJAHTERAAN/ KEBAHAGIAAN MASYARAKAT
Intervensi
Publik PrivatPEMBANGUNAN EKONOMI YANG BERKEADILAN DAN
BERKELANJUTAN
Peningkatan dan
Distribusi Pendapatan
ISU KESENJANGAN
Kewirausahaan
I P T E K
TENAGA KERJA
L O K A S I
INFORMASI
KOPERASI& UMKM
B I A Y A
PRODUK(OUTPUT)
REGULASI
PROSES PRODUKSI
PROMOSI
JUMLAH & KUALITAS
P A S A R
Internasional
Nasional
ProvinsiKabupaten/ Kota
B A N KNON-BANK
KEWIRAUSAHAAN DI KUMKM ?
7
Peningkatan kreatifitas, inovasi, dan produktifitasmelalui kewirausahaan
KOMPETITOR & PESAING,USAHA BESAR, PEMAIN
LAMA & BARU
D A Y A B E L I
Struktur Telaahan Bidang Pembangunan
8
2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.50
1
2
3
4
5
6
7
Series1; 33
6 6
2
PERINGKAT ANTAR ELEMEN
Driver power
Depe
nden
ce
PM: Pembangunan ManusiaPI: Pengembangan Inovasi
PE: Pembangunan EkonomiPW: Pembangunan Wilayah
PL: Pembangunan LingkunganTKK: Tata Kelola & Kelembagaan
PE
PW
PI PM
PL
TKK
PEPW
PI PM
PL
TKK
Struktur Hirarki AntarTBP
Penjelasan Posisi PE • Dari putaran diskusi Tim TAK, setidaknya ada tiga premis yang bisa
dikonstruksikan dari pendekatan ISM di atas:1. PE, PW, dan PL memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi dengan
driver power/ daya dorong peubah yang berbeda, dimana daya dorong PL > PE dan PW. Masyarakat dapat dikatakan tergantung kepada PE dan PW namun PL dapat mendrive perubahan lebih efektif.
2. PM, PI, memiliki daya dorong yang cukup besar dari pada PE dan PW. Masyarakat dapat dikatakan kurang menanggapi pengembangan PM dan PI (less dependence).
3. TKK memiliki daya dorong yang besar, namun tidak terlalu mandiri (dependence).
• Kesimpulan:Daya dorong TKK yang besar patut dimanfaatkan untuk memperkuat elemen-elemen lain yang ada di atasnya, yakni PM dan PI, sehingga keduanya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya dorong PL, PW, dan PE secara lebih terintegrasi dan terstruktur.
9
Skenario Pembangunan
10
Sistem pembangunan ke depan akan dirasakan efektif bila menyentuh terlebih dahulu kebijakan pengembangan TKK yang penting diarahkan pada PM yakni dalam rangka PI, dimana PM dan PI akan menjembatani kepentingan pengelolaan PL secara berkelanjutan dalam meningkatkan daya dorong PE dan PWD
Sistem pembangunan yang patut dikembangkan tampaknya harus berorientasi pada PM dan PI sebagai elemen kunci yang akan mendorong perkembangan elemen-elemen pembangunan lainnya, yakni dengan memanfaatkan daya dorong yang ada dan tingkat ketergantungan keduanya terhadap keempat elemen pembangunan lainnya.
Sistem pembangunan sepatutnya memrioritaskan PL terkait PE dan PW (melalui koridor-koridor pembangunan), dengan
memperhatikan PL sebagai “wadah” yang perlu dikelola secara optimal dalam memfasilitasi capaian PM dan PI (hasil kebijakan
TKK) untuk kepentingan pembangunan PE dan PW.
SH
OR
T T
ER
MM
ED
IUM
TE
RM
LON
G T
ER
M
Isu Strategis Bidang Ekonomi• Perekonomian global yang labil
berdampak terhadap upaya nasional untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dan menjaga daya tahan ekonomi nasional
• Rantai perekonomian yang panjang menyebabkan ekonomi biaya tinggi dan mengurangi daya saing di pasar regional/ global
• Perekonomian Indonesia masih bertumpu pada sumberdaya alam (natural based) sebagai bahan baku yang belum diolah, sehingga masih belum tercipta nilai tambah yang besar.
• Input (faktor) produksi di sektor industri masih banyak tergantung impor, bahkan di sektor pangan
• Belum optimalnya pengembangan potensi ekonomi yang ada di sektor kelautan/ kemaritiman, dan pariwisata
• Belum terintegrasinya penciptaan nilai (value creation) untuk pengembangan ekonomi lokal/ daerah terkait dengan faktor spesifik, seperti terkendalanya penyediaan lahan, pendeknya rentang waktu keuntungan investasi, dan tidak terwujudnya proses aglomerasi investasi yang terstruktur
• Rendahnya akses pelaku usaha terhadap data dan informasi yang mendukung pengembangan usaha/ perekonomian
• Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang menghubungkan sentra produksi dengan pasar dan sebaliknya, baik domestik maupun internasional (global)
• Sistem insentif dan disentif belum tepat sasaran; sektor produksi yang di subsidi sektor pedagangan yang mendapatkan keuntungan
Meningkatkan ekonom
i yang berdaya saing dan
kompetitif, m
elalui sinerjitas pem
bangunan sektor industri
manufaktur, pertanian,
kelautan, dan pengelolaan SDA
lainnya, untuk perluasan lapangan kerja dan
penyerapan tenaga kerja.
TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI KE DEPAN• Antisipasi perkembangan global • Paradigm shift: desentralisasi fiskal
menuju desentralisasi ekonomi, ekonomi daratan ke ekonomi kelautan dan kemaritiman
• Koordinasi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan
• Investasi berkelanjutan dan terfokus• Peningkatan suplai, peningkatan nilai
tambah, perbaikan logistik dan distribusi dalam negeri
• Pertumbuhan yang lebih inklusif (partisipasi masyarakat secara luas dan manfaatnya dirasakan secara luas)
• Pengintegrasian inovasi/ hasil riset terapan, sebagai ‘public domain’, agar dapat diakses dan dimanfaatkan oleh masyarakat dalam penciptaan nilai tambah
Pembangunan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan, sehingga mampu lepas dari jerat middle income trap
• Percepatan pembangunan industri, pemanfaatan bonus demografi
1. Proses pembuatan keputusan yang lebih demokratis
2. Pemerintahan yang lebih kolaboratif dan simpatik bagi masyarakatnya
3. Pendelegasian kewenangan dan urusan agar fungsi governance dapat dilaksanakan di tingkat lokal
4. Pemerintahan daerah yang lebih kreatif dan inovatif dalam menanggapi, melayani dan memfasilitasi kebutuhan masyarakat
5. Sistem penghantaran (delivery) pelayanan publik yang lebih dekat dengan rakyat
RPJPN
PENENTU ARAH PEMBANGUNAN ?
13
SOSIAL BUDAYA
WILAYAH KEPULAUAN, KELAUTAN &
KEMARITIMAN
PERATURAN DAN
DEMOKRASI
EKONOMIKESEJAHTERAAN KEBAHAGIAAN MASYARAKAT
“SEHARUSNYA”
DAYA SAING & PEMBANGUNAN BERKUALITAS
(2015-2019)
VisiMisiTujuanStrategiKebijakanProgram
NasionalProvinsiKab/ KotKecamatanDes/ KelManusia
KEUNGGULAN
?
PRESIDEN TERPILIH
Pemikiran teknokratis pembangunan berkelanjutan
RPJPN
KomparatifKompetitifKooperatif
N K R I
?
KOTAK HITAM
PENGARUH GLOBAL
KABINET D P R
KELEMBAGAAN & TATA KELOLA
Terima Kasih