Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui
Transcript of Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui
Pembelajaran Matematika Model KADIR (Koneksi, Aplikasi, Diskursus, Inovasi,
dan Refleksi) pada Materi Operasi Aljabar Kelas 8 di SMPN 7 Depok
Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2017/2018
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Di SMPN 7 Depok
Oleh
Miftah Khoirinnisa
NIM 1111017000035
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
ABSTRAK
Miftah Khoirinnisa (1111017000035), Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis Matematika Melalui Pembelajaran Model KADIR (Penelitian Tindakan
Kelas di SMPN 7 Depok), Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan kemampuan berpikir
kritis matematika, aktivitas belajar, dan respon siswa selama penerapan
pembelajaran model KADIR. Penelitian dilakukan di SMPN 7 Depok, Tahun
Pelajaran 2017/2018. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dalam dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan yaitu,
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah pedoman wawancara, lembar observasi, jurnal harian siswa, tes,
dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran matematika dengan
model KADIR dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematika siswa
dan aktivitas siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kemampuan berpikir
kritis matematika siswa pada siklus I sebesar 65,45 meningkat menjadi 78,3 pada
siklus II dan juga persentase nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar
69,72 % meningkat menjadi 83,70% pada siklus II. Selain itu hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa sebagaian besar siswa memberi respon positif terhadap
penerapan Model Pembelajaran Kadir. Hal ini dapat dilihat dari persentase nilai
rata-rata respon siswa pada siklus I 69,87% meningkat menjadi 80,34% pada
siklus II.
Kata Kunci :Model KADIR, kemampuan berpikir ktitis matematika, aktivitas
siswa, respon siswa
ii
ABSTRACT
Miftah Khoirinnisa (1111017000035), Increasing of Students’ Mathematical
Critical Thinking Ability Through Learning Model KADIR (Class Action
Research at SMPN 7 Depok), Department of Mathematics Education, Faculty of
Tarbiyah and Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.
The objectives of this study were to analyze the improving students' mathematical
critical thinking ability, to observe students’ activity, and to observe students'
responses during the implementation of learning model KADIR. This study was
conducted in SMPN 7 Depok, the academic year 2017/2018. The method of this
study was Classroom Action Research (CAR) that conducted in two cycles with
four steps in each cycles, that was planning, acting, observing, and reflecting. The
instrument of this study were interview, observation sheets, student daily journal,
test, and documentation.
The results of this research showed that implementation of KADIR learning model
in mathematics learning can increase students’ mathematical critical thinking
ability and students’ activity. It can be seen from the average of
students’mathematical critical thinking ability in the first cycle is 65,45
increased to 78,3 in the second cycle and also the average percentage of
students’activity in the first cycle is 69.72% improved to 83,70% in second
cycle. In addition the result of this research also showed most of students
responded positively toward mathematics learning with the implementation of
KADIR learning model, it can be seen from the average percentage of students’ positive response in the first cycle is 69.87% improved to 80.34% in the second
cycle.
Keywords: Model KADIR, mathematical critical thinking ability, students’
activity, students’ response
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat ihsan, nikmat iman, dan nikmat islam, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik. Salawat serta salam senantiasa dicurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para
pengikutnya sampai akhir zaman.
Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya masih banyak
kekurangan dan hambatan. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman penulis. Namun, berkat doa, perjuangan, kesungguhan hati dan
dorongan serta masukan-masukan yang positif dari berbagai pihak maka semua
dapat teratasi.
Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan, sehingga
skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Kadir, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan
sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan waktu, bimbingan, dan
semangat dalam membimbing penulis selama ini.
3. Bapak Dr. Abdul Muin, S.Si, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Matematika.
4. Bapak Dindin Sobirudin, M.kom, sebagai Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan waktu, bimbingan, dan semangat dalam membimbing penulis
selama ini.
5. Ibu Dr. Lia Kurniawati, M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberi bimbingan dan motivasi mulai dari awal kuliah hingga sampai
saat ini.
iv
6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada
penulis selama mengikuti perkuliahan.
7. Bapak Tatag Hadi Sunoto, S.Pd, MM selaku Kepala Sekolah SMPN 7 Depok
yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini.
8. Ibu Ely Nurmalia, S.Pd, selaku guru matematika SMPN 7 Depok yang telah
membimbing penulis selama melakukan penelitian di sekolah.
9. Teristimewa untuk kedua orang tuaku, Bapak Sudiyanto dan Ibu Ida Suryati
yang senantiasa mendoakan serta melimpahkan kasih sayang dan dukungan
baik moril dan materil kepada penulis.
10. Kakakku Riyandhi Putra Septianto, Kakak iparku Nabilla Crystalia, dan
Keponakanku Ariana Hanum Misaki tersayang, yang telah memberikan
semangat dalam proses penyelesaian skripsi ini.
11. Sahabat-sahabatku di bangku kuliah, Amalia Syafitri, Rizki Heryani, Fuji
Lestari, dan seluruh temen-temanku di PMTK angkatan 2011 pejuang skripsi
akhir yang selalu memberikan semangat dan doa kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis meminta kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Akhir kata
semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca
pada umumnya.
Jakarta, 28 Juni 2018
Penulis
Miftah Khoirinnisa
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR DIAGRAM ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 6
C. Pembatasan Masalah .............................................................................. 6
D. Perumusan Masalah ................................................................................ 7
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 8
BAB II : KAJIAN TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN
HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teoritik ........................................................................................ 9
1. Kemampuan Berpikir Kritis Matematika ........................................... 9
a. Kemampuan Berpikir ...................................................................... 9
b. Kemampuan Berpikir Kritis .......................................................... 10
c. Kemampuan Berpikir Kritis Matematika ...................................... 12
d. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Matematika ...................... 12
2. Model Pembelajaran KADIR ............................................................ 17
a. Pengertian Model Pembelajaran ................................................... 17
b. Model Pembelajaran KADIR ........................................................ 17
c. Fase Design Model KADIR .......................................................... 18
3. Penerapan Model KADIR Pada Pembelajaran Matematika .............. 23
vi
B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................. 24
C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 24
D. Hipotesis ............................................................................................... 27
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 28
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ............................ 28
C. Subjek Penelitian .................................................................................. 30
D. Peran Peneliti dalam Penelitian ............................................................ 30
E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................................... 31
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan.......................................... 32
G. Data dan Sumber Data........................................................................... 33
H. Instrumen Pengumpul Data ................................................................... 33
I. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 38
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan Studi ................................................ 39
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis ........................................ 48
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan.................................................. 50
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ....................................................................................... 51
1. Observasi Pra Penelitian .................................................................... 51
2. Tindakan Pembelajaran Siklus I ........................................................ 53
a. Tahap Perencanaan ....................................................................... 53
b. Tahap Pelaksanaan ........................................................................ 54
c. Tahap Observasi ............................................................................ 75
d. Tahap Refleksi .............................................................................. 87
3. Tindakan Pembelajaran Siklus II ....................................................... 90
a. Tahap Perencanaan ....................................................................... 90
b. Tahap Pelaksanaan ........................................................................ 90
c. Tahap Observasi .......................................................................... 107
d. Tahap Refleksi ............................................................................ 120
B. Pembahasan ......................................................................................... 121
1. Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa .............................. 121
vi
2. Aktivitas Siswa ................................................................................ 126
3. Respon Siswa ................................................................................... 129
C. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 133
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 135
B. Saran .................................................................................................... 136
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 137
LAMPIRAN ........................................................................................................ 139
viii
DAFTAR TABEL
hal
Tabel 2.1 Kemampuan Berpikir Kritis ................................................................ 14
Tabel 2.2 Kemampuan Berpikir Kritis yang diteliti ............................................ 16
Tabel 2.3 Tahapan Pembelajaran Model KADIR yang diteliti ........................... 23
Tabel 3.1 Tahap Observasi Pra Penelitian........................................................... 31
Tabel 3.2 Tahap Penelitian Siklus 1 .................................................................... 31
Tabel 3.3 Tahap Penelitian Siklus II ................................................................... 32
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis Matematika ........... 34
Tabel 3.5 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis ........................ 35
Tabel 3.6 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 39
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Isi Kemampuan Berpikir Kritis Matematika ........ 41
Tabel 3.8 Revisi No.2 Instrument Tes ................................................................. 42
Tabel 3.9 Tabel Validitas Kemampuan Berpikir Kritis ...................................... 43
Tabel 3.10 Tabel Realibelitas Kemampuan Berpikir Kritis ................................... 45
Tabel 3.11 Tabel Tingkat Kesukaran Kemampuan Berpikir Kritis ...................... 46
Tabel 3.12 Tabel Daya Pembeda Kemampuan Berpikir Kritis ............................. 47
Tabel 3.13 Rekapitulasi Analisis Butir Soal ......................................................... 48
Tabel 4.1 Persentase Aktivitas Siswa .................................................................. 76
Tabel 4.2 Persentase Respon Siswa pada Siklus I............................................... 78
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Kemampuan Berpikir Kritis Siklus I ................... 80
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
pada Siklus I ........................................................................................ 81
Tabel 4.5 Persentase Rata-Rata Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Siklus
I............................................................................................................ 83
Tabel 4.6 Hasil Refleksi Pada Siklus I ................................................................ 87
Tabel 4.7 Akumulasi Poin Keaktifan Siswa Selama Pembelajaran Siklus II ... 107
Tabel 4.8 Persentase Aktivitas Siswa ................................................................ 108
Tabel 4.9 Persentase Respon Siswa pada Siklus II ........................................... 111
ix
Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Kemampuan Berpikir Kritis Siklus II ................ 113
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
pada Siklus II ..................................................................................... 114
Tabel 4.12 Persentase Rata-Rata Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Siklus
II.... .................................................................................................... 116
Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Kemampuan Berpikir Kritis Siklus I dan Siklus II
........................................................................................................... 122
Tabel 4.14 Persentase Kemampuan Berpikir Kritis Siklus I dan Siklus II ......... 123
Tabel 4.15 Persentase Rata-Rata Aktivitas Siswa pada Siklus I dan Siklus II ... 126
Tabel 4.16 Persentase Rata-Rata Respon Siswa pada Siklus I dan Siklus II ...... 129
xii
DAFTAR DIAGRAM
hal
Diagram 4.1 Persentase Kemampuan Berpikir Kritis Siklus I ............................... 82
Diagram 4.2 Persentase Kemampuan Berpikir Kritis Siklus II ........................... 115
Diagram 4.3 Persentase Kemampuan Berpikir Kritis Siklus I dan Siklus II ....... 125
Diagram 4.4 Perbandingan Persentase Rata-Rata Aktivitas Siswa Siklus I dan
Siklus II ........................................................................................... 127
Diagram 4.5 Perbandingan Respon Siswa pada Siklus I dan Siklus II ................ 130
x
DAFTAR GAMBAR
hal
Gambar 2.1 Prototype Kemampuan Berpikir ....................................................... 19
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ............................................................................. 26
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ........................................................ 29
Gambar 4.1 Jawaban Pada Soal Tabel .................................................................. 55
Gambar 4.2 Hasil Jawaban Kelompok Pada Tahapan Koneksi ........................... 56
Gambar 4.3 Hasil Jawaban Kelompok Pada Tahapan Aplikasi ........................... 57
Gambar 4.4 Hasil Jawaban Kelompok pada Tahap Diskursus ............................. 58
Gambar 4.5 Hasil Jawaban Kelompok pada Tahap Improvisasi .......................... 59
Gambar 4.6 Hasil Jawaban Kelompok pada tahap
Koneksi.............................................................................................61
Gambar 4.7 Hasil Jawaban Kelompok Pada Tahap Aplikasi ............................... 62
Gambar 4.8 Hasil Diskursus Kelompok ............................................................... 63
Gambar 4.9 Hasil Jawaban Kelompok Tahap Improvisasi .................................. 64
Gambar 4.10 Diskusi Kelompok ............................................................................ 65
Gambar 4.11 Hasil Jawaban Kelompok Tahap Koneksi ...................................... 67
Gambar 4.12 Hasil Jawaban Kelompok pada tahap Aplikasi ................................ 68
Gambar 4.13 Suasana Kelas Saat Tes Akhir Siklus I Berlangsung ....................... 69
Gambar 4.14 Diskusi Siswa ................................................................................... 70
Gambar 4.15 Hasil Siswa Pada Tahap Koneksi ..................................................... 71
Gambar 4.16 Hasil Siswa pada Tahap Aplikasi ..................................................... 72
Gambar 4.17 Hasil Diskusi pada Tahap Diskursus ................................................ 73
Gambar 4.18 Hasil Siswa pada Tahap Improvisasi ............................................... 73
Gambar 4.19 Tes Siklus I Berlangsung ................................................................. 75
Gambar 4.20 Jawaban Salah Satu Siswa pada Bagian Memfokuskan Masalah .... 84
Gambar 4.21 Jawaban Siswa pada Bagian Menjawab Pertanyaan Menantang ..... 85
Gambar 4.22 Jawaban Siswa pada Bagian Membuat dan Mempertimbangkan
Hasil Pertimbangan ........................................................................... 86
Gambar 4.23 Jawaban Siswa pada Indikator Menentukan Tindakan .................... 87
xi
Gambar 4.24 Jawaban Siswa pada Tahap Koneksi ................................................ 92
Gambar 4.25 Jawaban Siswa pada Tahap Aplikasi ............................................... 93
Gambar 4.26 Jawaban Siswa pada Tahap Diskursus ............................................. 94
Gambar 4.27 Jawaban Siswa Tahap Koneksi ........................................................ 97
Gambar 4.28 Jawaban siswa Tahap Aplikasi ......................................................... 97
Gambar 4.29 Jawaban Siswa Tahap Diskursus...................................................... 98
Gambar 4.30 Jawaban Siswa Tahap Improvisasi ................................................... 99
Gambar 4.31 Jawaban Siswa Tahap Koneksi ...................................................... 101
Gambar 4.32 Jawaban Siswa Tahap Aplikasi ...................................................... 102
Gambar 4.33 Jawaban Siswa Tahap Diskursus.................................................... 103
Gambar 4.34 Suasana Tes Akhir Siklus II ........................................................... 107
Gambar 4.35 Hasil Jawaban Siswa Indikator Memfokuskan Pertanyaan............ 117
Gambar 4.36 Hasil Jawaban Siswa Indikator Menjawab Pertanyaan Menantang
........................................................................................................ 118
Gambar 4.37 Hasil Jawaban Siswa pada Indikator Membuat dan
Mempertimbangkan Hasil Pertimbangan ....................................... 119
Gambar 4.38 Hasil Jawaban Siswa pada Indikator Menentukan Tindakan ......... 120
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
hal
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ...................... 139
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ...................... 159
Lampiran 3 Lembar Kerja Kelompok ................................................................ 174
Lampiran 4 Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sebelum Tindakan ... 210
Lampiran 5 Pedoman Penskoran Tes Awal Kemampuan Berpikir Kritis
Matematika ..................................................................................... 214
Lampiran 6 Skor Instrumen Tes Berpikir Kritis pra penelitian .......................... 216
Lampiran 7 Perhitungan Uji Validitas, Realibelitas, Taraf Kesukaran, Daya Beda
Soal ................................................................................................. 217
Lampiran 8 Rekapitulasi Uji validitas dengan CVR (Content Validity Ratio) ... 222
Lampiran 9 Uji Validitas Instrumen tes .............................................................. 223
Lampiran 10 Perhitungan Tes Reliabilitas .......................................................... 224
Lampiran 11 Uji Tingkat Kesukaran ................................................................... 225
Lampiran 12 Perhitungan Daya Beda Soal .......................................................... 226
Lampiran 13 Format Penilaian Validitas Isi Oleh Ahli ....................................... 227
Lampiran 14 Rekapitulasi Analisis Butir Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Matematika ..................................................................................... 232
Lampiran 15 Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis matematika Siklus I ........... 233
Lampiran 16 Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Berpkir Kritis Matematika
Siklus I ............................................................................................ 235
Lampiran 17 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siklus I ................................ 239
Lampiran 18 Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siklus II .......... 241
Lampiran 19 Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematika
Siklus II ........................................................................................... 242
Lampiran 20 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siklus II............................... 245
Lampiran 21 Skor Kemampuan Berpikir Kritis Siklus I dan II ........................... 247
Lampiran 22 Hasil Observasi Sebelum Tindakan ................................................ 251
Lampiran 23 Lembar Observasi Aktivitas Siswa................................................. 252
xiv
Lampiran 24 Hasil Observasi Aktivitas Siswa .................................................... 281
Lampiran 25 Jurnal Harian Siswa ........................................................................ 282
Lampiran 26 Pedoman Wawancara Guru Sebelum Tindakan ............................. 283
Lampiran 27 Hasil Wawancara Guru Sebelum Tindakan.................................... 284
Lampiran 28 Pedoman Wawancara Siswa Sebelum Tindakan ............................ 286
Lampiran 29 Hasil Wawancara Siswa Sebelum Tindakan .................................. 287
Lampiran 30 Pedoman Wawancara Guru dan Siswa Setelah Tindakan Siklus I..
........................................................................................................ 289
Lampiran 31 Hasil Wawancara Guru Setelah Tindakan Siklus I ........................ 291
Lampiran 32 Hasil Wawancara Siswa Setelah Tindakan Siklus I ....................... 293
Lampiran 33 Pedoman Wawancara Guru dan Siswa Setelah Tindakan Siklus II
........................................................................................................ 295
Lampiran 34 Hasil Wawancara Guru Setelah Tindakan Siklus II ....................... 297
Lampiran 35 Hasil Wawancara Siswa Setelah Tindakan Siklus II ...................... 298
Lampiran 36 Pedoman Penskoran Tes Berpikir Kritis Matematis...................... 300
Lampiran 37 Kisi-kisi Instrumen Tes Berpikir Kritis Matematis ........................ 302
Lampiran 38 Uji Referensi ................................................................................... 304
Lampiran 39 Surat Keterangan Penelitian ........................................................... 311
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Realitas pendidikan saat ini menggambarkan kualitas pendidikan di Indonesia
yang masih terbilang cukup rendah di mata dunia. Perubahan zaman yang terjadi
seiring dengan berubahnya peradaban manusia menuntut adanya perbaikan bagi
Indonesia dalam mengembangkan sistem pendidikan, guna melahirkan
profesionalitas kerja manusia yang tidak hanya aktif namun juga berprestasi dan
mampu menghadapi berbagai persaingan tingkat dunia di masa depan.
Dalam dunia pendidikan, salah satu disiplin ilmu yang wajib dikuasai adalah
matematika. Tujuan pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar dan
pendidikan menengah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi
perubahan dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang melalui latihan
bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efisien, dan
efektif. Disamping itu siswa dapat menggunakan matematika dan pola pikir
matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu
pengertahuan yang penekanannya pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa
serta keterampilan dalam penerapan matematika.1 Dengan demikian matematika
memegang peranan penting bagi dunia pendidikan. Selain diberlakukan disetiap
jenjang, matematika merupakan tolak ukur bagi perkembangan ilmu-ilmu bidang
studi lain. Mempelajari matematika tidak hanya dapat membentuk karakter siswa
berdaya nalar tinggi, namun juga membangun sikap kritis siswa dalam menyelesaikan
soal-soal matematis kehidupan.
Namun kenyataannya, kemampan berpikir kritis matematika siswa di Indonesia
saat ini masih dikatakan rendah. Berdasarkan hasil survey Trend Third International
1Kasdin Sihotang, Chritical Thinking, (Jakarta:Pustaka Sinar Harapan,2012), Cet.2, h.94-95.
2
Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2011, menunjukkan pencapaian
prestasi belajar siswa Indonesia di bidang sains dan matematika rendah, kemampuan
siswa masih dominan dalam level awal atau lebih pada kemampuan menghafal dalam
pembelajaran sains dan matematika. Untuk bidang matematika, Indonesia berada di
ururtan ke-38 dengan skor 386 dari 42 negara. Pada TIMSS kelas VIII tersebut,
peraih pertama diraih siswa korea (613), selanjutnya diikuti siswa Singapura dengan
nilai rata-rata yang ditetapkan 500 point.2
Data tersebut menyebutkan Indonesia masih belum terlatih menyelesaikan soal-
soal matematika kompleks yang sifatnya non-rutin. Siswa belum terlatih
mengkomunikasikan masalah secara logis, menganalisis, menyimpulkan maupun
mengambil tindakan secara tepat sesuai konsep dari permasalahan soal yang
diberikan. Hal ini dikarenakan Indonesia masih membiasakan siswa menyelesaikan
soal-soal matematika level mudah dengan penyelesaian sederhana yang homogen.
Fakta lain menyebutkan rendahnya kemampuan berpikir kirits matematika
siswa di Indonesia adalah, hasil tes Programme for Internasional Student Assessment
(PISA) dibawah Organization Economic Cooperation and Development (OECD)
pada tahun 2012 yang mengeluarkan survey bahwa Shanghai-Cina memiliki nilai
tertinggi dalam matematika diikuti oleh Singapura dan Hongkong-Cina. Siswa top
performer dalam matematika berada pada Level 5 atau 6 yaitu mereka mampu
mengembangkan dan bekerja dengan model untuk situasi yang kompleks, dan bekerja
secara strategis menggunakan luas, pemikiran, dan penalaran keterampilan
berkembang dengan baik. Shanghai-Cina, Singapura, dan Hongkong-Cina menjadi
negara-negara top performer dengan perolehan nilai diatas rata-rata OECD. Indonesia
menduduki peringkat kedua terbawah, dalam pemetaan kemampuan matematika
dengan skor 375, Indonesia berprestasi rendah dalam matematika di bawah Level 2
yaitu siswa belum mampu belum mampu bekerja dengan model kompleks,
2Towards Equity and Excellent Highlights from TIMSS 2011The South African Perspective,
HRSC. H.4
3
kemampuan berpikir dan penalaran matematis siswa Indonesia belum berkembang
dengan baik.3
Hasil PISA di atas senada dengan pendapat Iwan Pranoto.
Menurut Iwan Pranoto, guru besar matematika Institut Teknologi Bandung
(ITB), sejak tahun 2000 performa anak-anak Indonesia buruk di PISA. Hal ini
disebabkan kecakapan matematika yang diharapkan dunia melalui tes PISA itu
berbeda dengan yang diajarkan di sekolah dan yang diujikan dalam ujian
nasional. Iwan menambahkan sekolah Indonesia melupakan pembelajaran
bernalar dan terlalu fokus mengajarkan kecakapan yang sudah kadaluwarsa,
seperti menghafal dan menghitung ruwet sehingga kemampuan bernalar anak-
anak Indonesia masih lemah.4
Dari data TIMSS dan PISA diatas serta pendapat Iwan Pranoto, dapat
disimpulkan bahwa kemampuan berpikir siswa pada bidang matematika di Indonesia
masih sangat rendah dikarenakan konten soal matematika yang diberikan masih
kurang bervariasi dan belum mengukur kemampuan berpikir siswa. Selain itu,
strategi pembelajaran yang diterapkan guru di Indonesia juga belum menerapkan
model pembelajaran yang mengarah pada pengembangan proses berpikir siswa
khususnya pada domain berpikir kritis.
Krulick menyatakan “bahwa berpikir kritis adalah suatu cara berpikir menguji,
menghubungkan, dan mengevaluasi suatu aspek dari suatu masalah, termasuk
didalamnya kemampuan untuk mengumpulkan informasi, mengingat, menganalisis
situasi, membaca serta memahami dan mengidentifikasi hal-hal yang diperlukan.”5
Sehingga dengan berpikir kritis siswa akan diajak berpikir divergen, dinamis, dan
obyektif terhadap suatu masalah. Yakni, berpikir ke segala arah dan terus-menerus
dalam menganalisis masalah, membuat langkah-langkah penyelesaian yang
sistematis, dan memberi kesimpulan akhir yang valid dan relevan.
3Programme for International Student Assesssment (2012) 2012 Result In Focus, OECD, h.5
4Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta wilayah XII, Skor PISA 2012 : Posisi Indonesia Nyaris
Jadi Juru Kunci,(Jakarta:Kompas 2013), Dapat di akses di
http://www.kopertis12.or.id/2013/12/05/skor-pisa-posisi-indonesia-nyaris-jadi-juru-kunci.html. pada
tanggal 22 Januari 2016,pukul 19.50 WIB. 5Dasa ismaimuza, “Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Pengetahuan Awal
Siswa”, Jurnal Pendidikan Matematika Vol.2, (Januari 2011), h.11.
4
Sehubungan dengan uraian di atas, data hasil instrument test berpikir kritis
siswa pra penelitian siswa kelas 8 belum mencapai nilai KKM kemampuan berpikir
kritis ≥ 75. Hasil wawancara pra penelitian yang dilakukan peneliti dengan guru
bidang studi matematika di SMPN 7 Depok kemampuan berpikir kritis matematis
siswa juga masih rendah. Kesimpulan dari data yang diperoleh di lapangan adalah
(Lampiran 27)6 :
1. Sebagian siswa belum mampu memfokuskan pertanyaan dan masih
mengalami kesulitan menentukan tindakan solusi penyelesaian soal.
Contohnya belum terbiasa menganalisis soal cerita untuk diubah menjadi model
matematika, gambar, grafik serta belum memahami informasi yang dibutuhkan
maupun tidak untuk bisa menyelesaikan masalah yang diberikan.
2. Sebagian siswa belum terbiasa membuat dan mempertimbangkan hasil
pertimbangan, yakni belum terlatih dalam menyimpulkan maupun menjawab
soal dengan argumen sesuai konsep yang dipelajari, seperti pertanyaan “apakah
terbukti”, “tidak terbukti”, dan “apa alasannya”
3. Sebagian siswa cenderung malas menjawab soal menantang, yakni
penyelesaian soal yang bentuknya tidak familiar, padahal konsep materi sama.
4. Meskipun telah menerapkan kurikulum 2013, beberapa siswa masih mendapat
hasil evaluasi pembelajaran matematika yang rendah untuk kemampuan
berpikir kritis matematis.
Sehingga dalam hasil wawancara dapat dikatakan kemampuan berpikir kritis
disekolah tersebut masih perlu ditingkatkan oleh guru bidang studi agar siswa dapat
dengan mudah menyerap konsep baru, terlatih menangangani masalah matematika
dan juga mampu menjawab soal-soal menantang. Sebaliknya jika siswa sudah
kehilangan “sense of learning”, siswa akan cenderung malas berpikir dan terpaku
pada penyelesaian pengerjaan soal dibuku paket saja. Sedangkan aktivitas belajar
6Lembar hasil wawancara guru bidang studi matematika (lampiran)
5
yang semestinya adalah dapat mendukung siswa berpikir kritis dan bekerja aktif
menerima pembelajaran bermakna di dalam kelas.
Aktivitas belajar yang dinilai mampu untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis matematis salah satunya adalah adanya pembelajaran diskursus. Menurut Utari,
diskursus dalam pembelajaran merupakan wacana tempat berlangsungnya diskusi dan
pembahasan, penemuan, dan tukar menukar ide siswa serta pengembangan berpikir
siswa.7 Hal ini sejalan dengan tujuan pencapaian kemampuan berpikir kritis
matematis, yaitu ide-ide nalar siswa akan semakin berkembang apabila siswa di
dalam kelas dilatih melakukan kegiatan-kegiatan diskusi, membahas soal-soal
matematika yang bersifat penemuan, pembuktian, dan argumen.
Model pembelajaran KADIR merupakan salah satu alternatif model
pembelajaran yang didalamnya memenuhi kegiatan Diskursus. Seperti yang dilansir
dalam prosiding: Pengembangan model pembelajaran “KADIR” (Koneksi, Aplikasi,
Diskurus, Improvisasi, dan Refleksi) untuk meningkatkan kemampuan berpikir
matematis (HOMT). Melalui Proses diskusi dan pembahasan, penemuan dan tukar
menukar ide siswa pada tahap diskursus dapat dikembangkan kemampuan berpikir
kritis matematis.8
Sehingga berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Model KADIR (Koneksi,
Aplikasi, Diskursus, Improvisasi, dan Refleksi) pada Materi Operasi Aljabar Kelas 8
di SMPN 7 Depok Tahun Ajaran 2017/2018”.
7Utari Sumarmo. Berpikir dan Disposisi Matematik serta Pembelajarannya. Bandung : Jurusan
Pendidikan Matematika FMIPA UPI, 2014).h.216 8 Kadir. Pengembangan Model Pembelajaran KADIR untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Matematis (HOMT) dalam Prosiding : Pendidikan Guru dalam Pembangunan Peradaban
Bangsa . Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. h.231
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah seperti dibawah ini:
1. Masih rendahnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa.
2. Pembelajaran yang dilakukan saat ini umumnya masih kurang meningkatkan
kemampuan berpikir kritis matematika
3. Siswa kurang terlatih menyelesaikan soal-soal kemampuan berpikir kritis
4. Cara penyelesaian soal-soal matematika siswa masih homogen, masih terpaku
pada apa yang diajarkan guru maupun contoh pengerjaan di buku paket.
5. Model pembelajaran yang diterapkan kurang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berpikir kritis
6. Penilaian yang dihasilkan siswa belum sepenuhnya mengarah pada penilaian
pembelajaran yang mengembangkan proses berpikir kritis.
C. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini menjadi terarah dan tidak meluas,
maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran KADIR
(Koneksi, Aplikasi, Diskursus, Improvisasi, dan Refleksi)
2. Kemampuan siswa yang akan diteliti yakni kemampuan berpikir kritis
matematis, pada indikator :
a. Memfokuskan pertanyaan
b. Menjawab pertanyaan menantang
c. Membuat dan mempertimbangkan hasil pertimbangan
d. Menentukan tindakan
3. Tahap Diskursus menjadi tahap yang lebih ditekankan untuk mengukur
kemampuan berpikir kritis.
7
4. Kelas yang digunakan adalah kelas 8 di SMPN 7 Depok kurikulum 2013
dengan materi Operasi Aljabar.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah menerapkan
model pembelajaran KADIR (Koneksi, Aplikasi, Diskursus, Improvisasi, dan
Refleksi) pada Materi Operasi Aljabar Kelas 8 di SMPN 7 Depok Tahun Ajaran
2017/2018?”
2. Bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran matematika dengan
menerapkan model pembelajaran KADIR ?
3. Bagaimana respon siswa selama proses pembelajaran matematika dengan
menerapkan model pembelajaran KADIR ?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui Adanya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa
melalui pembelajaran matematika model pembelajaran KADIR (Koneksi, Aplikasi,
Diskursus, Improvisasi, dan Refleksi) pada Materi Operasi Aljabar Kelas 8 di
SMPN 7 Depok Tahun Ajaran 2017/2018.
2. Mengetahui peningkatan aktivitas siswa selama penerapan model pembelajaran
KADIR dalam pembelajaran matematika.
3. Mengetahui respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran KADIR dalam
pembelajaran matematika.
8
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
a) Salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
matematika siswa dalam proses pembelajaran.
b) Sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian lanjutan yang relevan.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi siswa
Dengan menggunakan model pembelajaran KADIR diharapkan siswa dapat
lebih mudah mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematika .
b) Bagi guru
Sebagai masukan atau informasi untuk memperoleh gambaran mengenai
penerapan model pembelajaran KADIR dalam upaya meningkatkan
kemampuan berpikir kritis matematika siswa.
c) Bagi sekolah
Sebagai bahan sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan kualitas
pembelajaran matematika serta untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
d) Bagi peneliti yang lain
Dapat meningkatkan penguasaan dan pemahaman peneliti model pembelajaran
KADIR serta memotivasi peneliti lain untuk melakukan penelitian terhadap
masalah-masalah dalam pembelajaran matematika.
135
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, pembelajaran model KADIR
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematika siswa. Hal tersebut
dapat dilihat dari:
1. Penerapan pembelajaran model KADIR dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis matematika siswa pada materi operasi aljabar. Hal ini
ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata skor kemampuan berpikir kritis
siswa dari siklus I sebesar 65,45 menjadi 78,3 di siklus II. Pada siklus I
indikator memfokuskan pertanyaan sebesar 75,96 menjadi 88,25 di siklus II.
Pada siklus I indikator menjawab pertanyaan menantang sebesar 60
mengalami peningkatan menjadi 70,19 di siklus II. Pada siklus I indikator
membuat dan mempertimbangkan hasil pertimangan sebesar 71,15
mengalami peningkatan menjadi 78,85 di siklus II. Dan pada siklus I
indikator menentukan tindakan sebesar 60,26 mengalami peningkatan
menjadi 73,29 di siklus II.
2. Respon siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan model
KADIR sangat positif, terlihat dari rata-rata persentase respon positif siswa
pada jurnal harian meningkat dari 69,87 % pada siklus I menjadi 80,34 %
pada siklus II. Hal ini juga sejalan dengan hasil wawancara siswa yang
menyatakan bahwa pembelajaran matematika menjadi menyenangkan dan
mudah dipahami setelah diterapkan model KADIR.
3. Aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan model KADIR mengalami
peningkatan dari 69,72 % pada siklus I menjadi 83,70 % pada siklus II.
Peningkatan tersebut meliputi visual activities, oral activities, drawing
activities, writing activities, mental activities, dan emotional activities.
136
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat
memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Guru mata pelajaran dapat menggunakan model KADIR sebagai salah satu
alternatif dalam pembelajaran matematika di kelas, terlebih untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa.
2. Guru harus senantiasa memberi motivasi serta umpan balik kepada siswa,
baik berupa pertanyaan yang inovatif atau cenderung menantang siswa
maupun bimbingan yang dapat mengembangkan pengetahuan siswa dalam
memahami dan memperoleh makna atau nilai-nilai pembelajaran
sesungguhnya.
3. Pada penelitian ini, kemampuan berpikir kritis masalah yang diteliti hanya
dibatasi pada indikator berpikir kritis menurut Tabel Indikator Berpikir Kritis
yang diuraikan oleh Ennis (1985), bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematika menurut teori
ilmuan lainnya.
4. Peneliti selanjutnya dapat menerapkan penggunaan media yang lebih
menunjang aspek gerak/motorik siswa pada setiap pertemuannya sebab
kekurangan dari penelitian kali ini, peneliti hanya memusatkan siswa pada
media berupa LKK yang peneliti buat.
137
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran, cet.2. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan Anak. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Dwirahayu, Gelar dan Munas prianto Ramli.2007. (eds.) Pendekatan Baru dalam
Pembelajaran Sains dan Matematika Dasar, Cet. I. Jakarata: PIC IISEP
UIN SyarifHidayatullah.
Fisher, Alec. 2009. Berpikir Kritis:Sebuah pengantar. Terj.dari Critical
Thinking:An Introduction oleh Benyamin Hadinata.Jakarta:Erlangga
Ismaimuza, Dasa. 2011.“Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari
Pengetahuan Awal Siswa”, Jurnal Pendidikan Matematika Vol.2.
Johnson, Elaine B. . 2010. Contextual Teaching and Learning : Menjadikan
Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna : terj, Ibnu
Setiawan. Bandung: Kaifa.
Kadir. 2015. Pengembangan Model Pembelajaran Kadir untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Matematis (HOMT) dalam Prosiding : Pendidikan
Guru dalam Pembangunan Peradaban Bangsa Jakarta: FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia online .http://kbbi.web.id . 20 Mei 2016 pukul
15.00 wib
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta wilayah XII, Skor PISA 2012 : Posisi
Indonesia Nyaris Jadi Juru Kunci,(Jakarta:Kompas 2013), Dapat di akses
di http://www.kopertis12.or.id/2013/12/05/skor-pisa-posisi-indonesia-
nyaris-jadi-juru-kunci.html. pada tanggal 22 Januari 2016,pukul 19.50 WIB.
Kumalasari, Ellisia. 2011. “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Matematika Model CORE”,
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi
Bandung, Vol. 1.
138
Lawshe, C. H, A Quantitative Approach to Content Validity, By Personnel
Psychology, INC. 1975 , p. 567-568
Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Oxford dictionaries online.http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/
discourse diakses pada 2 Februari 2016, pukul 10.20 wib
Programme for International Student Assesssment. 2012. Result In Focus, OECD.
Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2009. Prilaku Organisasi terj.Diana
Angelica, dkk. Jakarta: Salemba Empat
Sabri, Alisuf. 2006. Pengantar Psikologi Umum & Perkembangan, Jakarta:CV
Pedoman Ilmu Jaya.
Sihotang, Kasdin. 2012. Chritical Thinking, Cet.2. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Sumarmo, Utari. 2014. Berpikir dan Disposisi Matematik serta Pembelajarannya.
Bandung : Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UPI. Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Cet.4.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Suryadi, Didi. 2010. Didactical Design Research (DDR) Dalam Pengembangan
Pembelajaran Matematika, SEMNAS MIPA.
Suwarma, Dina Mayadina . 2009. Suatu Alternatif Pembelajaran untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika. Jakarta:
Cakrawala Maha Karya. Suyadi, 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Towards Equity and Excellent Highlights from TIMSS 2011The South African
Perspective, HRSC
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana