Mengatasi Hiperemesis Gravidarum.docx

14
Mengatasi Hiperemesis Gravidarum (Mual dan Muntah Kronis) saat Kehamilan 159 SHARES Facebook Twitter Go ogle+ Seringkali mual dan muntah menjadi tanda awal kehamilan bagi orang awam dikarenakan siklus menstruasi yang panjang sehingga sebagian ibu hamil baru menyadari setelah mengalami mual dan muntah. Mual dan muntah umum terjadi pada saat kehamilan dan beberapa diantaranya justru mengalami mual dan muntah yang sangat kronis yang dikenal dengan istilah medis hiperemesis gravidarum. Salah satu kondisi medis yang terjadi ketika anda mengalami hiperemesis gravidarium ditandai dengan gejala mual dan muntah pada trimester pertama yang dapat terjadi selama sepuluh kali atau lebih dalam sehari dan sangat mengganggu kesehatan dan aktivitas anda. Bila anda mengalaminya selama kehamilan dan tanpa mendapatkan penanganan dikhawatirkan akan menggangu kesehatan janin dan anda. Bagi ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarium dapat menyebabkan kehilangan cairan di dalam tubuh dan kekurangan asupan nutrisi dikarenakan penolakan makanan atau sering kali anda mengalami muntah setelah mengkonsumsi makanan, dapat menyebabkan dehidrasi dan pada kondisi yang lebih parah dapat menyebabkan kehilangan berat badan. Efek bahaya dari hiperemesis gravidarium yaitu mengalami rasa pusing, tekanan darah rendah, pingsan sampai mengalami insufisiensi nutrisi yang mengakibatkan bayi tidak berkembangan dengan optimal. Hiperemesis gravidarium dapat mengakibatkan terpakainya cadangan lemak dan karbohidrat pada ibu hamil, sehingga anda cepat merasa lemah, lesu dan tidak berenergi. Adapun kondisi yang dibiarkan bila anda mengalami hiperemesis gravidarium yaitu menyebabkan robekan selaput lendir esofagus dan lambung sehingga meningkatkan resiko kematian pada ibu hamil. Penyebab dari hiperemesis gravidarium sampai saat ini belum pasti

Transcript of Mengatasi Hiperemesis Gravidarum.docx

Page 1: Mengatasi Hiperemesis Gravidarum.docx

Mengatasi Hiperemesis Gravidarum (Mual dan Muntah Kronis) saat Kehamilan

159SHARES

Facebook Twitter Google+

Seringkali mual dan muntah menjadi tanda awal kehamilan bagi orang awam dikarenakan siklus menstruasi yang panjang sehingga sebagian ibu hamil baru menyadari setelah mengalami mual dan muntah. Mual dan muntah umum terjadi pada saat kehamilan dan beberapa diantaranya justru mengalami mual dan muntah yang sangat kronis yang dikenal dengan istilah medis hiperemesis gravidarum. Salah satu kondisi medis yang terjadi ketika anda mengalami hiperemesis gravidarium ditandai dengan gejala mual dan muntah pada trimester pertama yang dapat terjadi selama sepuluh kali atau lebih dalam sehari dan sangat mengganggu kesehatan dan aktivitas anda.

Bila anda mengalaminya selama kehamilan dan tanpa mendapatkan penanganan dikhawatirkan akan menggangu kesehatan janin dan anda. Bagi ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarium dapat menyebabkan kehilangan cairan di dalam tubuh dan kekurangan asupan nutrisi dikarenakan penolakan makanan atau sering kali anda mengalami muntah setelah mengkonsumsi makanan, dapat menyebabkan dehidrasi dan pada kondisi yang lebih parah dapat menyebabkan kehilangan berat badan. Efek bahaya dari hiperemesis gravidarium yaitu mengalami rasa pusing, tekanan darah rendah, pingsan sampai mengalami insufisiensi nutrisi yang mengakibatkan bayi tidak berkembangan dengan optimal. Hiperemesis gravidarium dapat mengakibatkan terpakainya cadangan lemak dan karbohidrat pada ibu hamil, sehingga anda cepat merasa lemah, lesu dan tidak berenergi.

Adapun kondisi yang dibiarkan bila anda mengalami hiperemesis gravidarium yaitu menyebabkan robekan selaput lendir esofagus dan lambung sehingga meningkatkan resiko kematian pada ibu hamil. Penyebab dari hiperemesis gravidarium sampai saat ini belum pasti akan tetapi beberapa hal yang diduga menyebabkan hiperemesis gravidarium yaitu kehamilan kembar dikarenakan adanya hormon khorionik gonadotropin yang berlebihan mengakibatkan anda mengalami mual dan muntah yang sangat berlebih, diduga karena adanya alergi disebabkan sebagai salah satu respon dari jaringan ibu pada anak, atau terjadinya faktor psikologis terutama pada kehamilan pertama anda.

Bagi anda yang mengalami hiperemesis gravidarium beberapa langkah dibawah ini akan membantu anda dalam mengatasinya :

1.  Mengkonsumsi susu dan vitamin

Rasa mual dan muntah yang berlebih dapat dikendalikan dengan mengkonsumsi vitamin B6 yang umumnya terdapat pada daging ayam, kentang, sawi, lobak dan kembang kol. Anda dapat berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan tambahan vitamin B6. Begitupula dengan susu

Page 2: Mengatasi Hiperemesis Gravidarum.docx

khusus ibu hamil yang biasanya terdapat kandungan untuk mengurangi mual dan muntah yang berlebih. Anda dapat memperhatikan kandungan vitamin B6 dan kandungan protein di dalam susu khusus ibu hamil yang mampu memberikan manfaat lebih untuk ibu hamil .

2.  Menu makan yang sedikit akan tetapi sering

Ibu hamil yang sering kali mengalami mual dan muntah lebih banyak menolak jenis makanan, bagi anda yang mengalami kejadian demikian sebaiknya anda melakukan makan dengan menu yang sedikit akan tetapi dalam jangka waktu yang berdekatan. Anda dapat mendapatkan cemilan seperti puding atau roti bakar.

3.  Mengurangi pusing saat bangun tidur

Bagi anda yang mengalami hyperemesis gravidarum seringkali mengalami pusing pada saat bangun tidur diakibatkan tekanan darah yang menurun. Dalam mengurangi rasa pusing ketika bangun tidur anda dapat memiringkan badan anda kesebelah kanan ataupun kiri kemudian duduk secara perlahan, setelah anda merasa kuat anda dapat berdiri. Disarankan untuk anda untuk minum satu gelas air hangat setelah anda bangun tidur.

Page 3: Mengatasi Hiperemesis Gravidarum.docx

Hiperemesis gravidarum merupakan kejadian mual dan muntah yang berlebihan sehingga mengganggu aktivitas ibu hamil. Hiperemesis gravidarum sering terjadi pada awal kehamilan antara umur kehamilan 8-12 minggu. Hiperemesis gravidarum apabila tidak tertangani dengan baik akan menyebabkan komplikasi bahkan kematian ibu dan janin. Prevalensi hiperemesis gravidarum antara 1-3 % atau 5-20 kasus per 1000 kehamilan (Simpson et.al, 2001).

Pengertian Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan selama masa hamil karena intensitasnya melebihi muntah normal dan berlangsung selama kehamilan trimester pertama (Varney,2006).

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil hingga mengganggu aktivitas. Batasan mual dikatakan lebih dari 10 kali muntah dengan penurunan keadaan umum ibu.

Hiperemesis gravidarum adalah gejala mual muntah pada ibu hamil trimester pertama yang terjadi setiap saat (Wiknjosastro,2007).

Penyebab Hiperemesis Gravidarum

Penyebab hiperemesis gravidarum belum pasti, diduga karena faktor hormonal, neurologis, metabolik, psikologis, keracunan, faktor endokrin, paritas, riwayat kehamilan mola dan kembar.

Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum

Peningkatan kadar esterogen dapat menyebabkan mual pada trimester pertama. Apabila mual muntah terjadi terus menerus dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat, dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Sehingga oksidasi lemak tidak sempurna, dan terjadi ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida dan aseton darah.

Mual dapat menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Dehidrasi juga menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang.Selain terjadi dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, terjadi pula robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (sindroma molarry-weiss) yang berakibat perdarahan gastrointestinal (Mansjoer,2000).

Tingkatan dan Gejala Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum terbagi menjadi tiga (3) tingkatan, yaitu

1. Hiperemesis gravidarum tingkat I2. Hiperemesis gravidarum tingkat II

Page 4: Mengatasi Hiperemesis Gravidarum.docx

3. Hiperemesis gravidarum tingkat III

Hiperemesis gravidarum tingkat I

Hiperemesis gravidarum tingkat I mempunyai gejala seperti: lemah, nafsu makan menurun; berat badan menurun; nyeri epigastrium; penurunan tekanan darah sistolik; lidah kering; turgor kulit kurang; dan mata cekung.

Hiperemesis gravidarum tingkat II

Hiperemesis gravidarum tingkat II mempunyai gejala seperti: mual muntah hebat; keadaan umum lemah; apatis; nadi cepat dan kecil; lidah kering dan kotor; suhu badan meningkat (dehidrasi); mata cekung dan ikterik ringan; oliguria dan konstipasi; nafas bau aseton dan aseton dalam urin.

Hiperemesis gravidarum tingkat III

Hiperemesis gravidarum tingkat III mempunyai gejala seperti: keadaan umum jelek; mual muntah berhenti; kesadaran menurun (somnolen hingga koma); nadi kecil, cepat dan halus; suhu badan meningkat; dehidrasi hebat; tekanan darah turun sekali; ikterus dan terjadi komplikasi fatal ensefalopati Wernicke (nistagmus, diplopia, perubahan mental).

Komplikasi Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan pada organ tubuh, diantaranya kelainan organ hepar, jantung, otak dan ginjal. Adapun kelainan organ pada hepar menyebabkan degenerasi lemak sentrilobuler tanpa nekrosis; pada jantung menyebabkan jantung atrofi, kecil dan biasa; pada otak menyebabkan perdarahan bercak dan pada ginjal menyebabkan pucat, degenerasi lemak pada tubuli kontroli.

Penanganan Hiperemesis Gravidarum

1. Komunikasi , informasi dan edukasi (KIE) tentang kehamilan muda yang disertai dengan emesis gravidarum;

2. Anjurkan ibu hamil tidak segera bangun dari tempat tidur agar terjadi adaptasi aliran darah menuju susunan saraf pusat;

3. Nasehatkan tentang diit ibu hamil: makan porsi sedikit tapi sering, menghindari makanan yang merangsang muntah;

4. Pemberian obat-obatan ringan seperti: sedatif, vitamin, anti emetik, anti histamin;5. Dukungan psikologis berupa: menghilangkan rasa takut, mengurangi pekerjaan, menghilangkan

masalah dan konflik;6. Perawatan di rumah sakit meliputi: isolasi sampai mual muntah berkurang; penambahan cairan

(glukosa 5% 2-3 liter dalam 24 jam, pemberian kalium dan vitamin apabila diperlukan); terminasi kehamilan apabila kondisi memburuk.

Page 5: Mengatasi Hiperemesis Gravidarum.docx

7. Pemeriksaan laboratorium berupa: analisis urun, kultur urin; darah rutin; fungsi hati (SGOT, SGPT, alkaline fostase); pemeriksaan tiroid (tiroksin dan TSH); Na, Cl, K, glukosa, kreatinin, asam urat; serta USG untuk menghindari kehamilan mola.

Page 6: Mengatasi Hiperemesis Gravidarum.docx

Hiperemesis Gravidarum

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

A. PengertianHiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Rustam Mochtar, 1998).Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nousea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga menjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-Zion, MD, Hal:232).Hiperemesis Gravidarum diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan (Hellen Farrer, 1999, hal:112).

B. EtiologiPenyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Frekuensi kejadian adalah 2 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang dikemukakan (Rustam Mochtar, 1998).o Umumnya terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCGo Faktor organik, yaitu karena masuknya viki khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabollik akibat kehamilan serta resitensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan–perubahan ini serta adanya alergi yaitu merupakan salah satu respon dari jaringan ibu terhadap janin.o Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggungan sebagai ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.o Faktor endokrin lainnya : hipertyroid, diabetes dan lain-lain.

C. PatofisiologiPerasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi pada trimester I. bila perasaan terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida butirik dan aseton darah. Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga caira ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu dehidrasai menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini

Page 7: Mengatasi Hiperemesis Gravidarum.docx

menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkuang pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Disamping dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit. Disamping dehidraasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (sindroma mollary-weiss), dengan akibat perdarahan gastrointestinal.

D. Tanda dan gejalaBatas mual dan muntah berapa banyak yang disebut hiperemesis gravidarum tidak ada kesepakatan. Ada yang mengatakan bila lebih dari sepuluh kali muntah. Akan tetapi apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Menurut berat ringannya gejala dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :

Tingkatan I (ringan)- Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita- Ibu merasa lemah- Nafsu makan tidak ada- Berat badan menurun- Merasa nyeri pada epigastrium- Nadi meningkat sekitar 100 per menit- Tekanan darah menurun- Turgor kulit berkurang- Lidah mengering- Mata cekung

Tingkatan II (sendang)- Penderita tampak lebih lemah dan apatis- Turgor kulit mulai jelek- Lidah mengering dan tampak kotor- Nadi kecil dan cepat- Suhu badan naik (dehidrasi)- Mata mulai ikterik- Berat badan turun dan mata cekung- Tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi- Aseton tercium dari hawa pernafasan dan terjadi asetonuria

Tingkatan III (berat)- Keadaan umum lebih parah (kesadaran menurun dari somnolen sampai koma)- Dehidrasi hebat- Nadi kecil, cepat dan halus- Suhu badan meningkat dan tensi turun- Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang dikenal dengan enselopati wernicke dengan gejala nistagmus, diplopia dan penurunan mental- Timbul ikterus yang menunjukkan adanya payah hati.

Page 8: Mengatasi Hiperemesis Gravidarum.docx

E. Penatalaksanaan1. PencegahanPencegahan terhadap hiperemesis gravidarum diperlukan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologis. Hal itu dapat dilakukan dengan cara : a. Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan berumur 4 bulan. b. Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi sering. c. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering arau biskuit dengan teh hangat d. Hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak e. Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas atau terlalu dingin f. Usahakan defekasi teratur.

2. Terapi obat-obatanApabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang maka diperlukan pengobatan a. Tidak memberikan obat yang terotogen b. Sedativa yang sering diberikan adalah phenobarbital c. Vitamin yang sering dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6 d. Antihistaminika seperti dramamine, avomine e. Pada keadaan berat, anti emetik seperti diklomin hidrokhoride atau khlorpromazine

Hiperemesis gravidarum tingkatan II dan III harus dirawat inap di rumah sakit. Adapun terapi dan perawatan yang diberikan adalah sebagai berikut :

a. IsolasiPenderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara baik. Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja yang boleh masuk. Catat cairan yang keluar dan masuk. Kadang-kadang isolasi dapat mengurangi atau menghilangkan gejala ini tanpa pengobatan

b. Terapi psikologikBerikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar,normal dan fisiologik. Jadi tidak perlu takur dan khawatir. Yakinkan penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan dan dihilangkan masalah atu konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

c. Terapi mentalBerikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukosa 5 %, dalam cairan gram fisiologis sebanya 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah dengan kalium dan vitamin khususnya vitamin B kompleks dn vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam

Page 9: Mengatasi Hiperemesis Gravidarum.docx

amino esensial secara intravena. Buat dalam daftar kontrol cairan yang amsuk dan dikeluarkan. Berikan pula obat-obatan seperti yang telah disebutkan diatas.

d. Terminasi kehamilanPada beberapa kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, takikardia, ikterik, anuria, dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik.Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena disatu pihak tidak boleh dilakukan terlalu capat dan dipihal lain tidak boleh menunggu sampai terjadi irreversible pada organ vital.

F. Diagnosa Keperawatan Yang Muncul

1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan nutrisi dan cairan yang berlebihan dan intake yang kurang.

2. Gangguan rasa nyaman : nyeri ulu hati berhubungan dengan frekuensi muntah yang sering.3. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatan berhubungan dengan informasi yang

tidak adekuat.G.. Intervensi1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan nutrisi dan cairan yang berlebihan dan intake yang kurang.Tujuan : Nutrisi terpenuhiKriteria Hasil :

1. Berat badan tidak turun.2. Pasien menghabiskan porsi makan yang di sediakan.3. Mengkonsumsi suplemen zat besi / vitamin sesuai resep

Intervensi :a. Tunjukkan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu / sekarang dengan menggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut, kulit dan kuku.b. Monitor tanda-tanda dehidrasi : turgor kulit, mukosa mulut dan diuresis.c. Monitor intake dan output cairan.d. Singkirkan sumber bau yang dapat membuat pasien mual, seperti : deodorant / parfum, pewangi ruangan, larutan pembersih mulut.e. Timbang berat badan klien; pastikan berat badan pregravida biasanya. Berikan inforamasi tentang penambahan prenatal yang optimum.f. Tingkatkan jumlah makanan padat dan minuman perlahan sesuai dengan kemampuan.g. Anjurkan pasien untuk minum dalam jumlah sedikit tapi sering.

2. Gangguan rasa nyaman : nyeri ulu hati berhubungan dengan frekuensi muntah yang sering. Tujuan : Nyaman terpenuhi Kriteria Hasil : 1. Nyeri berkurang / hilang

Page 10: Mengatasi Hiperemesis Gravidarum.docx

2. Ekspresi wajah tenang / rilek, tidak menunjukan rasa sakit. Intervensi : a. Kaji nyeri (skala, lokasi, durasi dan intensitas) b. Atur posisi tidur senyaman mungkin sesuai dengan kondisi pasien. c. Anjurkan teknik relaksasi dan distraksi. d. Jelaskan penyebab nyeri pada pasien dan keluarga pasien. e. Beri kompres hangat pada daerah nyeri. f. Kaji tanda-tanda vital. g. Kolaborasi medis untuk pemberian obat-obatan analgetika dan antiemetik.

3. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatan berhubungan dengan informasi yang tidak adekuat. Tujuan : Pengetahuan pasien tentang penyakit dan pengobatan meningkat. Kriteria Hasil : 1. Pasien dapat mengetahui penyakitnya. 2. Dapat mendemonstrasikan perawatan diri dan mengungkapkan secara verbal, mengerti tentang instruksi yang diberikan. 3. Pasien kooperatif dalam program pengobatan. Intervensi : a. Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakitnya, gejala, dan tanda, serta yang perlu diperhatikan dalam perawatannya. b. Beri penjelasan tentang proses penyakit, gejala, tanda dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan dan pengobatan. c. Jelaskan tentang pentingnya perawatan dan pengobatan. d. Jelaskan tentang pentingnya istirahat total. e. Berikan informasi tertulis / verbal yang terpat tentang diet pra natal dan suplemen vitamin / zat besi setiap hari. f. Evaluasi motivasi / sikap, dengan mendengar keterangan klien dan meminta umpan balik tentang informasi yang diberikan. g. Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai dengan budaya dan hal- hal tabu selama kehamilan

Page 11: Mengatasi Hiperemesis Gravidarum.docx