Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia

10
BAB I Mengurangi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia Nama Anggota : Dian Heriyanti Diah Ismiyati Feby Caroline Jalu Rakhmat Lia Fauziyah Muhammad Lukman Nita Ria Ertiana Rina Sintia Winta Sari Bagaimana Sistem Peradilan Indonesia ? Peranan Lembaga Peradilan

Transcript of Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia

Page 1: Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia

BAB I Mengurangi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia

Nama Anggota :

Dian Heriyanti

Diah Ismiyati

Feby Caroline

Jalu Rakhmat

Lia Fauziyah

Muhammad Lukman

Nita Ria Ertiana

Rina Sintia

Winta Sari

Bagaimana Sistem Peradilan Indonesia ?

Peranan Lembaga Peradilan

Page 2: Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia

1. Dasar Hukum

Adapun, yang menjadi dasar hukum terbentuknya lembaga-lembaga peradilan nasional adalah sebagai berikut.

a. Pancasila terutama sila kelima, yaitu “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

b. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Bab IX Pasal 24 Ayat (2) dan (3), yaitu:

(2) Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah MA dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usahan negara, dan oleh sebuah MK.

(3) Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam UU.

c. UU RI No.31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer

d. UU RI No.48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

PER

AN

LEM

BA

GA

PER

AD

ILAN

Page 3: Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia

e.UU RI No.3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU No.14 Tahun 1985 tentang MA

f. UU RI No.49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU No.2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum

g. UU RI No.51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU No.5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.

h. UU RI No.8 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU No.24 Tahun 2003 tentang MK

Peraturan perundang-undangan diatas menjadi pedoman dasar bagi lembaga-lembaga peradilan dalam melaksanakan tugas dan wewenagnya sebagai lembaga yang melaksanakan kekuasaan kehakiman secara bebas tanpa ada intervensi dari siapapun.

Page 4: Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia

2. Peranan Lembaga Peradilan

a) Lingkungan Peradilan Umum

Kekuasaan kehakiman dilingkungan peradilan umum dilaksanakan oleh pengadilan negeri, pengadilan tinggi, dan MA. Pengadilan negeri berperan daam proses pemeriksaan, memutuskan, dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata ditingkat pertama. Pengadilan tinggi berperan dalam menyelesaikan perkara pidana dan perdata pada tingkat kedua atau banding. Disamping itu, pengadilan tinggi juga berwenang mengadili ditingkat pertama dan terakhir apabila ada sengketa kewenangan mengadili antara pengadilan negeri dalam daerah hukumnya.

Selain itu MK berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menyelesaikan sengketa hasil pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah langsung.

MA mempunyai kekuasaan tertinggi dalam lapangan peradilan di Indonesia MA berperan dalam proses pembinaan lembaga peradilan yang berada dibawahnya. MA mempunyai kekuasaan dan kewenangan dalam pembinaan, organisasi, administrasi, dan keuangan pengadilan.

Page 5: Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia

b). Lingkungan Peradilan Agama

Peradilan Agama adalah peradilan agama islam. Peradilan agama berperan dalam memeriksa dan memutus sengketa antara orang-orang yang beragama islam mengenai bidang hukum perdata tertentu yang harus diputuskan berdasarkan Syariat Islam, misalnya sengketa yang berkaitan dengan thalaq (Perceraian), waris, pernikahan, dan sebagainya.

c). Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara

Peradilan Tata Usaha Negara berperan dalam proses penyelesaian sengketa tata usaha negara. Sengketa tata usaha negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik dipusat maupun didaerah sebagai akibat dari dikeluarkannya keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Contoh kasus yang ditangani oleh Pengadilan Tata Usaha Negara adalah surat keputusan (SK) Pemerintah Kota Bandung dengan pengelola Hotel Planet mengenai izin pendirian bangunan.

Page 6: Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia

d). Lingkungan Peradilan Militer

Peradilan Militer berperan dalam menyelenggarakan proses peradilan dalam lapangan hukum pidana, khususnya bagi:

1. Anggota TNI

2. Seseorang yang menurut UU dapat dipersamakan dengan anggota TNI

3. Anggota jawatan atau golongan yang dapat dipersamakan dengan TNI menurut UU

4. Seseorang yang tidak termasuk kedalam huruf 1, 2, dan 3 tetapi menurut keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan. Yang ditetapkan berdasarkan persetujuan Menteri Hukum dan Perundang-undangan harus diadili oleh pengadilan militer.

Page 7: Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia

e). Mahkamah Konstitusi

MK merupakan salah satu lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. MK Republik Indonesia mempunyai empat kewenangan dan satu kewajiban sebagaimana diatur dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kewenangan MK adalah sebagai berikut :

1. Menguji UU terhadap UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

2. Memutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

3. Memutus pembubaran partai politik. MK wajib memberikan putusan atas pendapatan DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga memnuhi tindakan sebagai berikut

Page 8: Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia

i. Melakuan pelanggaran hukum berupa :

1. Mengkhianati terhadap negara,

2. Korupsi,

3. Penyuapan, dan

4. Tindak pidana berat lainnya.

ii. Melakukan perbuatan tercela.

iii. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Page 9: Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia

3. Macam-Macam Lembaga Peradilan

Peradilan sipil terdiri atas Peradilan Umum dan Peradiilan Khusus

1. Peradilan Umum, yang meliputi :

a. Pengadilan Negeri berkedudukan di Ibu kota kabupaten atau kota.

b. Pengadila Tinggi berkedudukan di ibu kota propinsi

c. Mahkamah Agung bekedudukan di ibu kota negara.

2. Peradilan Khusus, yang meliputi:

a. Pengadilan Agama yang berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota.

b. Pengadilan Tinggi Agama yang berkedudukan di ibu kota provinsi.

c. Peradilan Syariah Islam, khusus di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

d. Pengadilan Tata Usaha Negara yang berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota.

e. Pengadila Tinggi Tata Usaha Negara yang berkedudukan di ibu kota propinsi.

f. Peradilan Militer.

g. Mahkamah Konstitusi.

Page 10: Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia

TERIMA KASIH,,,