mengapa melakukan penelitian

download mengapa melakukan penelitian

of 6

Transcript of mengapa melakukan penelitian

mengapa melakukan penelitian???? Terlebih dahulu saya akan menjelaskan pengertian dari penelitian.Penelitian menurut Fellin (1996) adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan,memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan dan diuji oleh peneliti lain.Kalau menurut saya arti penelitian itu sendiri adalah serangkaian kegiatan untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan pengetahuan.Penelitian ada 2 macam yaitu Ilmiah dan Non ilmiah.Tujuan dari penelitian:Mengembangkan pengetahuan dan Memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian.Mengapa melakukan penelitian itu penting??? Ada 3 alasan dari pertanyaan tersebut. 1. Memecahkan rasa ingin tahu masalah yang dihadapi 2. Memperoleh ilmu pengetahuan yang baru 3. Tujuan lain Karakteristik penelitian 1. Tujuan penelitian 2. Metode 2 penelitian

Pengembangan pengetahuan Pemecahan masalah

Saya akan sedikit membahas tentang aliran peneletian,ada 2 aliran penelitian yaitu Kuantitatif dan Kualitatif.Yang pertama saya akan menjelaskan tentang Kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis dengan prosedur statistik.Karakteristik dari kuantitatif adalah pengkontruksian teori, hipotesis dan pengujian secara empiris.Sedangkan Kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada pemahaman masalah kehidupan sosial berdasarkan kondisi relialitas atau natural setting yang kompleks dan rinci.Karakteristik dari kualitatif atau natural adalah pertanyaan peneliti tidak perlu dihubungkan dengan teori, tidak membutuhkan teoriteori, menggunakan setting alamiah,dll.

Ilmu pengetahuan Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia [1]. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya[2]. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi. Contoh: Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja), atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari dan bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.

Ilmiah : apa arti Ilmiah itu? : :ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah

Pra syarat tulisan ilmiah syarat yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah karangan atau tulisan Ilmiah yaitu:: 1. Komunikatif Yaitu dapat dipahami pembaca. usahakan agar pembaca tidak mengalami kesulitan dalam memahami bacaan tersebut. Untuk itu, pemakaian kata-kata dan kalimat harus lugas, dan idealnya setiap pembaca mempunyai persamaan pemahaman. 2. Bernalar Dalam sebuah tulisan ilmiah, isi atau konten yang ada di dalamnya harus sistematis dan isi pikiran yang dikemukakan harus berurutan dalam suatu system, dan unsur-unsur system tersebut harus saling berhubungan satu dengan lainnya, dan penulisan harus mengikuti metode penulisan tertentu secara tepat. 3. Logis Segala yang dijelaskan dalam latar belakang, rumusan masalah, masalah, pernyataan, pengujian, penilaian, dan pembuktiannya harus logis atau masuk akal, benar, baik secara empiris maupun secara logika. 4. Ekonomis Dalam arti Setiap kata dan kalimat yang digunakan dalam tulisan ilmiah harus diseleksi sedemikan rupa sehingga padat dan padu, jangan bertele-tele, harus segera menjelaskan inti penulisan. Pernyataan, uraian, pembuktian, dan kesimpulan tidak berdasarkan luapan perasaan atau karena berbagai pertimbangan terpaksa memakai bahasa yang bersifat basa-basi. Kata dan kalimat yang digunakan tidak melanggar kode etik penulisan. 5. Berdasarkan Landasan Teori yang Kuat Teori yang kuat adalah teori yang diakui dan dihargai oleh sesama ahli dalam disiplin ilmu yang bersangkutan. 6. Relevan dengan Disiplin Ilmu yang Bersangkutan Dalam penulisan karya ilmiah semestinya didasarkan antara masalah yang dibahas dengan teori yang digunakan. Misalnya masalah yang dibahas adalah masalah bahasa, maka pendekatan, pembeberan, dan pembahasannya harus berdasarkan prinsip-prinsip dalam bahasa. 7. Mempunyai Sumber teori Mutakhir

Landasan teori yang digunakan diusahakan teori-teori dalam perkembangan terakhir, biasanya teori-teori yang dicetuskan dalam jangka waktu lima tahun terakhir pada saat penulisan. 8. Bertanggungjawab Semua hal sudah seharusnya dipertanggungjawabkan. Dalam penulisan karya ilmiah juga harus dipertanggung jawabkan seperti sumber data, buku acuan, sumber kutipan, dan kejujuran data, mengindahkan norma sosial, agama, hukum, dan peraturan yang berlaku.

CIRI-CIRI TULISAN ILMIAH (1) logis, yakni segala informasi yang disajikan memiliki argumentasi yang dapat diterima dengan akal sehat, (2) sistematis, yakni segala yang dikemukakan disusun berdasarkan urutan yang berjenjang dan berkesinambungan, (3) objektif, yakni segala informasi yang dikemukakan itu menurut apa adanya dan tidak bersifat fiktif, (4) tuntas dan menyeluruh, yakni segi-segi masalah yang dikemukakan ditelaah secara lengkap, (5) seksama, yakni berusaha menghindarkan diri dari berbagai kesalahan, (6) jelas, yakni segala keterangan yang dikemukakan dapat mengungkapkan maksud secara jernih, (7) kebenarannya dapat teruji, (8) terbuka, maksudnya sesuatu yang dikemukakan itu dapat berubah seandainya muncul pendapat baru, (9) berlaku umum, yakni kesimpulannya berlaku bagi semua populasinya, dan (10) penyajiannya memperhatikan santun bahasa dan tata tulis yang sudah baku

Langkah-langkah penelitian Dulu kalau kita mendengar penelitian, orang sering membayangkan suatu kesibukan di laboratorium dan penelitian kerap kali menjadi kegiatan yang dimonopoli para ahli. tapi sangat disayangkan kalau anggapan itu menimpa para mahasiswa, mereka lupa kalau semua orang harus meneliti, karena hanya dengan penelitian ilmu dapat dikembangkan secara ilmiah. kita tentunya sudah memahami tentang metode ilmiah dan penelitian ilmiah. Yang perlu kita ketahui adalah bahwa penelitian ilmiah berusaha untuk menemukan, mengembangkan, dan mengkaji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Dengan selalu melakukan penelitian ilmiah, ilmu pengetahuan akan selalu berkembang. Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkahlangkah tertentu. Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian. 2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan. 3. Membangun sebuah bibliografi. 4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah. 5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan. 6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung. 7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokokpokok dasar dalam masalah. 8. Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak. 9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak. 10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan. 11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa. 12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi. 13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan. 14. Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki). 15. Menulis laporan penelitian. Dalam melaksanakan penelitian secara ilmiah. Abclson (1933) memberikan 5 langkah berikut: 1. Tentukan judul Judul dinyatakan secara singkat. 2. Pemilihan masalah Dalam pemilihan masalah ini harus:

Nyatakan apa yang disarankan oleh judul.

Berikan alasan terhadap pemilihan tersebut. Nyatakan perlunya diselidiki masalah menurut kepentingan umum. Sebutkan ruang lingkup penelitian. Secara singkat jelaskan materi. situasi dan hal- hal lain yang menyangkut bidang yang akan diteliti.

3. Pemecahan masalah. Dalam memecahkan masalah harus diikuti hal-hal berikut:

Analisa harus logis. Aturlah bukti dalam bentuk yang sistematis dan logis. Demikian juga halnya unsur-unsur yang dapat memecahkan masalah. Prosedur penelitian yang digunakan harus dinyatakan secara singkat. Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas yang diperlukan Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh termasuk referensi yang digunakan. Tunjukkan cara data dilola sampai mempunyai arti dalam memecahkan masalah. Urutkan asumsi-asumsi yang digunakan serta luibungannya dalam berbagai fase penelitian.

4. Kesimpulan

Berikan kesimpulan dari hipotesa. nyatakan dua atau tiga kesimpulan yang mungkin diperoleh Berikan implikasi dari kesimpulan. Jelaskan bebernpa implikasi dari produk hipotesa dengan memberikan beberapa inferensi.

5. Berikan studi-studi sebelumnya yang pernah dikerjakan yang berhubungan dengan masalah Nyatakan kerja-kerja sebelumnya secara singkat dan berikan referensi bibliografi yang mungkin ada manfaatnya scbagai model dalam memecahkan masalah. Dari pedoman beberapn ahli di atas, maka dapal disimpulkan balnwa penelitian dengan mcnggunakan metode ilmiah sckurang-kurangnya dilakukan dengan langkahlangkah berikut: