Menejemen keuangan-farah

16
Memodifikasi data akuntansi untuk pengambilan keputusan Laporan-laporan keuangan dirancang untuk digunakan para kreditor dan petugas pajak daripada oleh manager dan analis ekuitas. Oleh karenanya, digunakan beberapa modifikasi tertentu yang bertujuan untuk pengambilan keputusan perusahan dan valuasi saham. Aktiva operasi dan modal operasi Aktiva dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Aktiva operasi (operating asset): kas dan sekuritas, piutang, persediaan, dan aktiva tetap yang dibutuhkan untuk mengoperasikan bisnis. Aktiva operasi dibedakan menjadi : Modal kerja (operating working capital) = aktiva lancer, setelah dikurangi utang dan akrual disebut modal kerja M. kerja operasi bersih = seluruh aktiva lancar – seluruh kewajiban yg tdk dikenakan bunga

Transcript of Menejemen keuangan-farah

Page 1: Menejemen keuangan-farah

Memodifikasi data akuntansi untuk pengambilan keputusan

Laporan-laporan keuangan dirancang untuk digunakan para kreditor dan petugas pajak daripada

oleh manager dan analis ekuitas.

Oleh karenanya, digunakan beberapa modifikasi tertentu yang bertujuan untuk pengambilan

keputusan perusahan dan valuasi saham.

Aktiva operasi dan modal operasi

Aktiva dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Aktiva operasi (operating asset): kas dan sekuritas, piutang, persediaan, dan aktiva tetap

yang dibutuhkan untuk mengoperasikan bisnis.

Aktiva operasi dibedakan menjadi :

Modal kerja (operating working capital) = aktiva lancer, setelah dikurangi utang dan

akrual disebut modal kerja operasi bersih (net operating working capital)

Aktiva tetap (pabrik dan peralatan)

2. Aktiva non operasi (nonoperating asset): kas dan sekuritas di atas tingkat yang

dibutuhkan untuk operasi normal, investasi di anak perusahaan, tanah yang dimiliki untuk

penggunaan di masa mendatang.

M. kerja operasi bersih = seluruh aktiva lancar – seluruh kewajiban yg tdk dikenakan bunga

Page 2: Menejemen keuangan-farah

Laba operasi bersih setelah pajak (NOPAT / Net Operating Profit After Taxes)

Laba yang akan dihasilkan oleh sebuah perusahaan jika perusahaan tidak memiliki utang

maupun aktiva nonoperasi

Ket: EBIT = Equity Before Interest n Tax (laba sebelum bunga dan pajak)

Arus kas bebas / Free Cash Flow (FCF)

Arus kas yang benar-benar tersedia untuk didistribusikan kepada seluruh investor (pemegang

saham dan pemilik utang) setelah perusahaan menempatkan seluruh investasinya pada aktiva

tetap, produk-produk baru, dan modal kerja yang dibutuhkan untuk mempertahankan operasi

yang sedang berjalan.

Depresiasi amortisasi = penyesuaian non kas yang dihitung atas dasar setelah pajak

NOPAT = EBIT (1- tarif pajak)

Arus kas operasi = NOPAT + Depresiasi dan amortisasi

Investasi bersih pada modal operasi = aktiva operasi (sekarang) – aktiva operasi (tahun sebelumnya)

FCF = NOPAT – inv. Bersih pd modal operasiFCF = Arus kas operasi – inv. Bruto pada modal operasi

Investasi bruto pada modal operasi = investasi bersih + depresiasi dan amortisasi

Page 3: Menejemen keuangan-farah

MVA dan EVA

MVA = Market Value Added / nilai tambah pasar:

“perbedaan antara nilai pasar saham perusahaan dengan jumlah ekuitas modal investor yang

telah diberikan”

Atau

EVA = Economic Value Added / nilai tambah ekonomi

“nilai yang ditambahkan oleh manajemen kepada pemegang saham selama suatu tahun tertentu”

Atau

MVA = nilai pasar dari saham – Ekuitas modal yang diberikan o pemegang saham

MVA = (saham beredar)(harga saham) – total ekuitas saham biasa

EVA = NOPAT – biaya modal operasi setelah pajak

EBIT (1-T) – [(total modal operasi yg diberikan o investor) x (persentase biaya modal setelah pajak)]

Page 4: Menejemen keuangan-farah

EVA adalah suatu estimasi dari laba ekonomis yang sebenarnya dari bisnis untuk tahun yang

bersangkutan, dan sangat berbeda dari laba akuntansi. EVA mencerminkan laba residu yang

tersisa setelah biaya dari seluruh modal, termasuk modal ekuitas, setelah dikurangkan, sedangkan

laba akuntansi ditentukan tanpa mengenakan beban untuk modal ekuitas.

Perbedaan MVA dan EVA

MVA EVA

Mencerminkan kinerja perusahaan sepanjang

hidupnya.

Menunjukkan nilai tambah yang terjadi selama

1 tahun tertentu

Harus diterapkan untuk perusahaan secara

keseluruhan.

Diterapkan pada masing-masing divisi atau

unit-unit yang lain dari sebuah perusahaan

besar

System pajak penghasilan federal

Terdiri dari :

1. Pajak penghasilan perusahaan

Laba perusahaan umumnya dikenai pajak oleh pemerintah federal dengan tariff yang

dimulai dari 15% hingga mencapai max 35%.

Struktur pajak perusahaan adalah bersifat progresif di mana tariff yang lebih tinggi

akan dikenakan untuk perusahaan-perusahaan dengan laba yang lebih tinggi.

2. Pajak penghasilan perorangan

Perseorangan juga dikenakan pajak atas penghasilan kena pajak oleh pemerintah federal

dengan tarif yang dimulai dari 10% dan naik hingga 38.6% untuk penghasilan sebesar

$307.050 atau lebih tinggi.

3. Bunga yang dibayarkan

Peminjam harus membayar bunga untuk utang mereka.

Page 5: Menejemen keuangan-farah

4. Bunga yang diterima

Bunga yang diterima baik oleh pebisnis maupun individual, merupakan penghasilan kena

pajak. Dan karenanya menjadi subjek dari pajak penghasilan.

5. Dividen yang dibayarkan

Dividen yang dibayarkan umumnya tidak dapat dikurangkan untuk tujuan pajak. Jadi,

perusahaanmembayarkan bunga dari penghasilansebelum pajak, tetapi membayarkan

dividen dari penghasilan setelah pajak.

6. Dividen yang diterima

Dividen yang diterima oleh sesorang akan dikenakan pajak seperti penghasilan biasa.

7. Kerugian pajak yang dibebankan ke belakang atau dibebankan ke depan

Laba perusahaan sering kali mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, sehingga di satu

tahun perusahaan dapat dikenakan tariff sebesar 40% dan ternyata kemungkinan di tahun

berikutnya mengalami kerugian besar, sehingga mengakibatkan perusahaan tidak perlu

membayar pajak. Peraturan perpajakkan memperbolehkan perusahaan membebankan

kerugian tersebut ke belakang untuk ditutupi oleh laba yang diperoleh di tahun-tahun

sebelumnya. Dan jika kerugian tersebut belum tertutupi oleh laba sebelumnya, untuk

membebankan rugi ke depan untuk ditutupi oleh laba di masa mendatang, yang

menyebabkan pajak dari tahun ke tahun menjadi cerminan dari rata-rata laba dari tahun

ke tahun.

8. Keuntungan modal

Keuntungan modal secara umum dapat didefinisikan sebagai keuntungan dari penjualan

aktiva yang secara normal tidak dibeli dan dijual dalam operasi bisnis perusahaan. Untuk

perorangan, keuntungan modal umumnya terjadi akibat penjualan saham atau obligasi

dengan nilai di atas harga pembelian dari sekuritas tersebut.

9. Depresiasi

Ketika sebuah perusahaan membeli suatu aktiva dengan usia lebih lama dari satu tahun,

untuk kepentinggan pelaporan kepada pemegang saham dan internal manajemen,

perusahan ini biasanya akan menyusustkan aktiva tersebut selama waktu di mana aktiva

tersebut digunakan. Umumnya, perusahaan akan mengestimasikan kemungkinan tahun

penggunaan sacara actual, membagi biaya dengan jumlah tahun, dan membebankan nilai

yang diperhitungkan sebagai biaya dalam laporan laba rugi setiap tahunnya. Cara tersebut

Page 6: Menejemen keuangan-farah

biasa disebut “depresiasi garis lurus”. Akan tetapi, kongres memperbolehkan perusahaan

menggunakan metode penghitungan depresiasi yang berbeda untuk tujuan pajak. Kongres

menyetujui penggunaan tariff-tarif depresiasi untuk jenis-jenis aktiva yang berbeda, dan

tariff tersebut umumnya berarti bahwa beban depresiasinya akan lebih tinggi daripada

yang digunakan oleh perusahaan untuk pelaporan kepada pemegang saham.

10. Usaha-usaha kecil

Jika sebuah bisnis dioperasikan sebagai kepemilikan perseorangan atau persekutuan,

maka labanya akan dialokasikan kepada para pemiliknya sesuai dengan prporsi dari

masing-masing kepemilikannya. Jika bisnis yang sama dioperasikan dalam bentuk

perseroan terbatas, dengan pemegang saham sebagai pemiliknya dan bukannya pemilik

perseorangan atau partner, laba dari bisnis pertama-tama akan dikenakan tariff pajak

perusahaan dan kemudian jika ada dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada para

pemiliknya maka akan dikenakan pajak lagi, dengan tariff pajak pribadi pemegang saham

tersebut.

Kecurangan akuntansi

Sebagai contoh kasus adalah perusahaan telekomunikasi terkenal di AS, mereka melakukan

kecurangan akuntansi terbesar sepanjang masa. Perusahaan tersebut telah mencatatkan biaya

operasi biasa sebesar $3,8m sebagai pengeluaran modal.

Biaya operasi akan dikurangkan dari pendapatan selama tahun berjalan untuk mendapatkan laba

bersih dan arus kas, sedangkan pengeluaran modal disajikan sebagai aktiva dan kemudian

didepresiasi selama beberapa tahun ke depan. Prosedur curang ini telah mengakibatkan

terjadinya kelebihan saji (overstatements) keuntungan dan arus kas secara besar-besaran.

********************************selesai bab

2**************************************

Page 7: Menejemen keuangan-farah

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Pengertian

Secara umum dikatakan bahwa laporan keuangan adlah laporan yang menunjukan

kondisi keuangan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan yang

menggambarkan kinerja operasional suatu perusahaan operasi sepanjang waktu disebut income

statement (laporan laba rugi). Laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan dari

operasional perusahaan pada titik waktu tertentu disebut balance sheet (neraca keuangan).

Laporan retained earning (laba ditahan) menunjukkan perubahan dari posisi pemilik selama

siklus operasional. Akhirnya, laporan chas flow (arus kas) menjelaskan perubahan dalam arus

kas tunai untuk siklus operasional.

Ketika laporkan sudah diselesaikan, informasi baru dapat dihasilkan dengan memanfaatkan

analisis rasio, dimana analisis ini mengevaluasi dengan cara :

1. Membandingkan utang masing-masing perusahaan dengan aktivanya

2. Membandingkan beban yang harus dibayarkan dengan laba yang tersedia untuk

pembayaran bunga.

Klasifikasi Rasio

Banyaknya rasio-rasio dapat digunakan untuk tujuan yang berbeda dalam analisi keuangan.

Terdapat beberapa jenis rasio yang dapat digunakan antara lain :

1. Rasio Likuiditas

Disebut juga aktiva liquid (liquid asset) digunakan untuk membantu mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendek. Aktiva lancer terdiri dari

kas,sekuritas, piutang usaha dan persediaan. Kewajiban lancer terdiri dari utang usaha,

wesel tagih jangka pendek, utang jatuh tempo yang kurang dari satu tahun, akrual pajak,

dan beban akrual lain (terutama gaji)

Rasio lancer dihitung dengan cara membagi aktiva lancer dengan kewajiban lancer :

Page 8: Menejemen keuangan-farah

2. Rasio Activity

Terdapat 6 (enam) ukuran dasar untuk mengukur perkembangan aktivitas perusahaan :

a. Rasio Kecepatan Peredaran Persediaan (Inventory turnover ratio) dinyatakan sebagai

penjualan dibagi persediaan :

Rasio perputaran pesediaan =

b. Days Sales outstanding – DSO (Jumlah hari penjualan belum tertagih) disebut juga

ACP (Average collections Period) digunakan untuk menilai piutang, dan dihitung

dengan membagi piutang dengan jumlah hari penjualan rata-rata untuk menemukan

berapa hari penjualan masih dicatat dalam piutang.

DSO = =

c. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover Rasio) mengukur seberapa

efektifkan perusahaan menggunakan pabrik dan peralatannya. Ini merupakanrasio

dari penjualan terhadap aktiva tetap bersih ;

Rasio perputaran aktiva tetap =

Page 9: Menejemen keuangan-farah

d. Rasio Perputaran Total aktiva (total asset turnover ratio) mengukur perputaran dari

seluruh aktiva perusahaan, rasio ini dihitung dengan cara membagi penjualan dengan

aktiva.

Rasio perputaran aktiva =

3. Rasio Profitabilitas

Adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh

perusahaan. rasio ini menunjukkan kombinasi efek dari likuiditas manajemen aktiva, dan

utang pada hasil-hasil operasi.

a. Marjin laba atas penjualan (profit margin on sales), dihitung dengan membagi laba

bersih dengan penjualan.

Margin laba atas penjualan (Profit Margin) =

b. BEP – Basic Earning Power (Rasio kemampuan dasar untuk menghasilkan laba)

Dihitung dengan membagi keuntung sebelum beban bunga dan pajak (EBIT) dengan

total aktiva

BEP =

Hasil perhitungan ini bermanfaat dalam membandingkan perusahaan-perusahaan

dengan berbagai situasi pajak dan tingkat pengungkitan keuangan yang berbeda-beda.

c. Tingkat pengembalian total aktiva (ROA - Return On Total Aset)

Membandingkan antara laba bersih yang tersedia bagi pemegang sahan biasa dengan

total aktiva.

Page 10: Menejemen keuangan-farah

ROA =

d. Tingkat Pengembalian Equitas saham biasa (ROE – Return on Equity)

ROE =

4. Rasio Pasar

Disebut juga rasio nilai pasar (Market value Ratio), akan menghubungkan harga saham

perusahaan pada laba, arus kas dan nilai buku per sahamnya. Rasio-rasio ini dapat

memberikan indikasi kepada manajemen mengenai apa yang dipikirkan oleh para

investor tentang kinerja masa lalu dan prospek perusahaan dimasa mendatang.

a. Rasio Harga / Laba (Price/Earning)

Menunjukkan berapa banyak jumlah uang yang rela dikeluarkan oleh para investor

untuk membayar setiap laba yang dilaporkan.

P/E =

b. Rasio Harga / arus kas (price/ cash flow)

rasio harga / arus kas =

arus kas per lembar saham dihitung dengan cara membagi laba bersih plus depresiasi

dan amortisasi dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar.

c. Rasio nilai pasar / nilai buku

Rasio atas harga pasar saham terhadap nilai bukunya juga akan memberikan indikasi

tentang bagaimana investor memandang perusahaan.

M/B =

Page 11: Menejemen keuangan-farah

5. Rasio Time Series

Disebut juga analisis tren, digunakan untuk mengestimasikan kemugkinan terjadnya

peningkatan ataupun penurunan pada kondisi keuangan.

6. Penyatuan semua rasio: persamaan du pont

Menunjukkan bahwa tingkat pengembalian atas aktiva dapat diperoleh dengan

mengalikan margin laba dengan total aktiva / rate of return on assets – ROA

Jika perusahaan hanya didanai oleh ekuitas saham biasa, maka tingkat pengembalian atas

aktiva (ROA) dan tingkat pengembalian atas ekuitas (ROE) akan sama karena total

aktivanya sama dengan total ekuitas saham biasa

Persamaan di atas akan tetap terjadi jika dan hanya jika total aktiva = ekuitas saham

biasa, yaitu jika perusahaan tidak menggunakan utang.

Tingkat pengembalian atas aktiva (ROA) dapat dikalikan dengan pengadaan ekuitas

(equity multiplier), yang merupakan rasio dari total aktiva terhadap ekuitas saham biasa.

ROA = margin laba x perputaran total aktiva

= x

ROA =

Pengadaan ekuitas =

Page 12: Menejemen keuangan-farah

Perusahaan-perusahaan yang banyak menggunakan pendanaan melalui utang dalam

jumlah besar (leverage yang lebih besar) tentunya akan memiliki pengganda ekuitas

7. Rasio Cross Section

Diebut juga benchmarking, merupakan suatu proses pembandingan dari sebuah

perusahaan dengan sekumpulan perusahaan yang sejenis atau ‘benchmark”.