Mendefinisikan Virus Merah Jambu

download Mendefinisikan Virus Merah Jambu

of 3

Transcript of Mendefinisikan Virus Merah Jambu

  • 7/22/2019 Mendefinisikan Virus Merah Jambu

    1/3

    -Mendefinisikan Virus Merah Jambu-

    Bahasa itu kesepakatan

    Saya sangat terkesan dengan pemaknaan ini. Dan saya mengamininya. Saya sangat sepakat.

    Artinya, jika penyampai dan penerima telah memahaminya, maka bahasa itu baik dan benar.Sebuah pelajaran berharga dari seorang guru bahasa indonesia yang pernah saya dengar.

    Dari sinilah saya ingin memulai tulisan ini.

    Dalam proses interaksi dan komunikasi kita, baik secara verbal, tulisan, ataupun lainnya,

    tentu kita membutuhkan bahasa sebagai alat komunikasi. Maka, bahasa yang kita gunakan

    sesungguhnya adalah kesepakatan kita dengan pendengar kita. Sebagaimana ketika kita

    memberikan nama pada suatu benda, itupun adalah kesepakatan. Ini buku, itu meja, dan

    benda lain yang ada di sekitar kita, kita membutuhkan kesamaan pemahaman dan

    kesepakatan penyebutan untuk benda-benda itu. Sebaliknya, jika tidak ada kesepakatan, jikaada perbedaan pemahaman dan penyebutan, maka sangat mungkin terjadi kesalahpahaman,

    misskomunikasi. Kita bisa saja menggunakan satu kata yang sama dengan orang lain, tetapi

    maksud yang diinginkan berlainan. Atau, menggunakan kata yang berbeda-beda satu sama

    lain, tetapi sebenarnya hakikat yang dimaksud adalah pada satu hal atau benda yang sama.

    (aduh jadi pusing sendiri menjelaskannya). Karena ini hanya pengantar, dicukupkan sampai

    disini saja. Semoga paham insya Allah. (jika bingung berlanjut, bisa hubungi cp yang ada : )

    Kita akan masuk pada inti tulisan ini.

    Virus Merah Jambu.

    3 kata yang begitu sakti. Kata-kata ini seperti memiliki kekuatan sihir yang memikat banyak

    orang untuk tidak bosan membicarakannya.Istilah ini adalah istilah yang cukup populer di

    kalangan para aktivis dakwah (anak rohis, aktivis ldk, ski, dan sejenisnya).

    Pertanyaan yang ingin saya ajukan adalah,

    Bagaimana kita mendefinisikannya? Bagaimana kita menerjemahkannya? Bagaimana kita

    memaknainya?

    Sudahkah kita memiliki kesamaan pemahaman tentang hal ini? Sudahkah kita memilikikesepakatan dalam penyebutan istilah ini?

    Awal-awal mengenal dakwah dengan segala pernak-perniknya, saya memahami dan

    memaknai virus merah jambu sebagai fenomena jatuh cinta anak muda yang tidak sesuai

    syariat. Simplenya, aktivitas pacaran dengan berbagai bentuknya, mulai dari boncengan

    kemana-mana, duduk ngobrol bareng, makan bareng, saling sms an atau telpon nggak jelas

    dengan mengumbar rayuan cinta gombal, sampai interaksi fisik yang kebablasan padahal

    belum menikah, adalah masuk dalam kategori gejala yang terindikasi terkena virus merah

    jambu. Kesimpulannya, virus merah jambu dengan definisi ini adalah penyakit yang tidak

    boleh menimpa manusia, termasuk para aktivis dakwah. Haram hukumnya. Dan saya sepakat.

  • 7/22/2019 Mendefinisikan Virus Merah Jambu

    2/3

    Belakangan, saya mengamati, istilah virus merah jambu telah mengalami pergeseran makna.

    Istilah Virus merah jambu, pada sebagian kita, kalau tidak bisa dikatakan semua, telah

    didefinisikan menjadi segala bentuk fenomena cinta dan ketertarikan pada lawan jenis

    yang dialami oleh aktivis dakwah. Nah, pada definisi inilah saya merasa ada yang perlu

    untuk diluruskan.

    Dengan definisi virus merah jambu yang terakhir inilah, bisa jadi, aktivis dakwah akan

    tumbuh dengan perasaan takut untuk mencintai. Bagi mereka, Cinta adalah aib. Cinta adalah

    musibah. Cinta adalah virus. Sehingga yang terjadi, menjaga hati dari virus merah jambu

    adalah menjadikan hati tidak mengenal cinta dan ketertarikan dengan lawan jenis.

    Apakah memang seperti itu yang dimaksud dengan menjaga hati yang dituntunkan

    Rasulullah?wallahu alam.

    Jika kita menyepakati definisi itu, bahwa cinta yang tumbuh dalam hati para dai, aktivisdakwah, adalah virus yang harus dimusnahkan, ijinkan saya untuk bertanya,

    Lalu bagaimana kita memaknai cinta Ali kepada Fatimah dan sebaliknya? Bagaimana kita

    memaknai cinta Khadijah pada Muhammad dan sebaliknya? Apakah persatuan diantara

    mereka tidak berangkat dari rasa saling mencintai?

    Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari

    jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya

    diantaramu rasa kasihsayang...( ArRuum 21)

    Tidak sempurna keimanan seseorang diantara kamu sehingga ia mencintai saudaranya

    (sesama muslim) sebagaimana ia mencintai dirinya( HR. Bukhari Muslim)

    Maha Suci Allah. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Allah Maha Mengetahui apa yang

    kita nyatakan, dan apa yang ada di dalam hati.

    Cinta tidak sama dengan virus merah jambu. Mereka adalah dua hal berbeda yang harus kita

    sikapi dengan berbeda pula.

    Cinta bukan virus. Ia adalah karunia dan anugerah dari Allah. Maka jangan pernah

    menyalahkan cinta atas kesalahan yang sesungguhnya adalah tanggungjawab hawa nafsu

    kita.

    Dijadikan indah pada pandangan manusia KECINTAAN pada apa-apa yang diingini, yaitu

    wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang

    ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia.... (Ali Imron 14)

    Cinta adalah suci. Ia adalah fitrah. Dua syarat yang harus terpenuhiwallahu alam-agar cinta

    kita tetap terjaga kesuciannya.

    Pertama, tempatkan cinta sesuai kadarnya. Ada tingkatan cinta yang harus kita pahami danyakini dalam hati kita. Cinta Allah adalah cinta tertinggi. Cinta pada makhluk dan hal

  • 7/22/2019 Mendefinisikan Virus Merah Jambu

    3/3

    duniawi diperbolehkan ketika sesuai kadarnya dan tidak menyamai atau lebih tinggi

    dibandingkan cinta kepada Allah.

    Katakanlah, Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri kamu, keluargamu,

    harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan

    rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan

    RasulNya dan dari berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan

    keputusanNya... (At Taubah 24)

    Dan diantara manusia ada orang-orang yang mengambil tandingan-tandingan selain

    Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang

    yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (Al Baqarah 165)

    Kedua, cinta harus diterjemahkan dengan cara yang Allah ridho. Sesuai syariat yang

    dicontohkan Rasulullah.

    Katakanlah, Jika kamu semua benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad)

    niscaya Allah akan mengasihi kalian semua..(Ali Imran 31)

    ***

    Bahasa adalah kesepakatan. Definisi manakah yang kita pilih dalam memaknai satu kata atau

    benda, akan berpengaruh pada penyikapan kita pada kata itu.

    Mendefinisikan Virus Merah Jambu dengan cinta yang suci dan fitrah adalah kekeliruan yang

    harus kita luruskan sejak sekarang.

    Semoga Allah menjaga hati kita berada diatas fitrah islam yang lurus...

    Wallahu alam.

    Kalau cinta berawal dan berakhir karena Allah, maka cinta yang lain hanya upaya

    menunjukkan cinta padaNya. Pengejawantahan ibadah hati yang paling hakiki; selamanya

    memberi yang bisa kita berikan, selamanya membahagiakan orang-orang yang kita cintai...

    (Anis Matta)