menaksir tinggi pohon

9
Dalam menaksir tinggi terdapat berbagai cara dan metode seperti metode menaksir tinggi dengan menggunakan bantuan bayangan, metode segitiga siku-siku (45 derajat), dan lain sebagainya. Pada kesempatan ini kita akan mempelajari menaksir tinggi dengan menggunakan metode perbandingan segitiga. Metode ini memanfaatkan teori kesebangunan segitiga. Dengan menggunakan metode menaksir ini, hasil yang didapat akan lebih akurat serta memudahkan dalan verifikasi ulang ataupun pengecekan kembali (termasuk penilaian) karena menggunakan rumus yang sistematis. Namun menaksir tinggi dengan menggunakan metode perbandingan segitiga ini hanya bisa dilakukan jika kondisi tanah di sekitar obyek yang ditaksir dalam kondisi datar. Jika kontur tanah miring harus menggunakan metode yang lain karena hasilnya dipastikan tidak akan akurat. Diumpamakan sedang menaksir tinggi sebuah pohon. Untuk mempermudah penjelasan, perhatikan gambar berikut: Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Ukurlah dengan menggunakan tongkat pramuka (biasanya berukuran 160 cm) dari pangkal pohon ke sebelah samping. Panjang ukuran terserah, menyesuaikan dengan kondisi medan. Dalam kasus ini seumpama diukur sebanyak 5 tongkat yang berarti sejauh 800 cm atau 8 meter (160 x 4 = 640). Tandai sebagai titik “B”. 2. Di titik “B” tersebut dirikan tongkat pramuka secara tegak lurus. 3. Intailah dari seberang titik “C” ke puncak pohon yang ditaksir tingginya (titik “D”) melalui ujung atas tongkat (titik “E”) sehingga antara titik A, E, dan D membentuk garis lurus. 4. Agar tercipta garis lurus rubah atau geser maju dan mundur titik pengintaian (titik A). 5. Jika telah terbentuk garis lurus antara titik A, E, dan D, ukurlah jarak antara titik “B” dan “A”. Seumpama hasil pengukuran jarak AB adalah 190 cm.

Transcript of menaksir tinggi pohon

Page 1: menaksir tinggi pohon

Dalam menaksir tinggi terdapat berbagai cara dan metode seperti metode menaksir tinggi dengan menggunakan bantuan

bayangan, metode segitiga siku-siku (45 derajat), dan lain sebagainya. Pada kesempatan ini kita akan mempelajari menaksir tinggi

dengan menggunakan metode perbandingan segitiga. Metode ini memanfaatkan teori kesebangunan segitiga. Dengan

menggunakan metode menaksir ini, hasil yang didapat akan lebih akurat serta memudahkan dalan verifikasi ulang ataupun

pengecekan kembali (termasuk penilaian) karena menggunakan rumus yang sistematis.

Namun menaksir tinggi dengan menggunakan metode perbandingan segitiga ini hanya bisa dilakukan jika kondisi tanah di sekitar

obyek yang ditaksir dalam kondisi datar. Jika kontur tanah miring harus menggunakan metode yang lain karena hasilnya dipastikan

tidak akan akurat.

Diumpamakan sedang menaksir tinggi sebuah pohon. Untuk mempermudah penjelasan, perhatikan gambar berikut:

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Ukurlah dengan menggunakan tongkat pramuka (biasanya berukuran 160 cm) dari pangkal pohon ke sebelah samping.

Panjang ukuran terserah, menyesuaikan dengan kondisi medan. Dalam kasus ini seumpama diukur sebanyak 5 tongkat

yang berarti sejauh 800 cm atau 8 meter (160 x 4 = 640). Tandai sebagai titik “B”.

2. Di titik “B” tersebut dirikan tongkat pramuka secara tegak lurus.

3. Intailah dari seberang titik “C” ke puncak pohon yang ditaksir tingginya (titik “D”) melalui ujung atas tongkat (titik “E”)

sehingga antara titik A, E, dan D membentuk garis lurus.

4. Agar tercipta garis lurus rubah atau geser maju dan mundur titik pengintaian (titik A).

5. Jika telah terbentuk garis lurus antara titik A, E, dan D, ukurlah jarak antara titik “B” dan “A”. Seumpama hasil pengukuran

jarak AB adalah 190 cm.

Page 2: menaksir tinggi pohon

MENAKSIR TINGGI POHON

Pengertian.Menaksir tinggi, pohon merupakan salah satu kegiatan pramuka dimana seorang peserta didik dituntut bisa menaksir ketinggian pohon dengan menggunakan alat sederhana.Tehnik Menaksir tinggi Pohon.a.  Dilakukan oleh dua atau tiga orang.b.  Menggunakan alat bantu meteran/ langkah dan tongkat 2 meter.c.   Perlengkapan alat tulis. Pelaksanaan.a.  Salah seorang berdiri di bawah pohon, kemudian melangkahke depan sepanjang mis. 8

meter.b.  Tepat dilangkah ke 8 meter salah seorang tiarap dan membidik ujung pohon.c.   Seorang lagi memegang tongkat 2 meter melangkah secara perlahan ke arah pohon atas

perintah komando yang membidik.d.  Kalau sudah lurus bidikan antara ujung tongkat dan ujung pohon maka pembidik teriak stop.e.  Setelah itu diukur jarak tongkat berdiri dengan kedudukan si pembidik (apabila diketemukan

panjang 3 meter)f.    Selanjutnya diketemukan kesimpulan sebagai berikut :

1.  Jarak pohon dengan pembidik   : 8 meter.2.  Panjang tongkat                            : 2 Meter.3.  Jarak tongkat dengan pembidik : 3 Meter.     Dengan demikian hasilnya adalah : 2 X 8 : 3 = 5 1/3.     Jadi tinggi pohon diperkirakan/ ditaksir +  : 5 1/3 meter

 Tehnik menaksir dalam gambar :

Page 3: menaksir tinggi pohon

Melakukan Penaksiran Tinggi Dengan Metode Perbandingan Segitiga

Dalam menaksir tinggi terdapat berbagai cara dan metode seperti metode menaksir tinggi dengan menggunakan bantuan

bayangan, metode segitiga siku-siku (45 derajat), dan lain sebagainya. Pada kesempatan ini kita akan mempelajari menaksir tinggi

dengan menggunakan metode perbandingan segitiga. Metode ini memanfaatkan teori kesebangunan segitiga. Dengan

menggunakan metode menaksir ini, hasil yang didapat akan lebih akurat serta memudahkan dalan verifikasi ulang ataupun

pengecekan kembali (termasuk penilaian) karena menggunakan rumus yang sistematis.

Namun menaksir tinggi dengan menggunakan metode perbandingan segitiga ini hanya bisa dilakukan jika kondisi tanah di sekitar

obyek yang ditaksir dalam kondisi datar. Jika kontur tanah miring harus menggunakan metode yang lain karena hasilnya dipastikan

tidak akan akurat.

Diumpamakan sedang menaksir tinggi sebuah pohon. Untuk mempermudah penjelasan, perhatikan gambar berikut:

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Ukurlah dengan menggunakan tongkat pramuka (biasanya berukuran 160 cm) dari pangkal pohon ke sebelah samping.

Panjang ukuran terserah, menyesuaikan dengan kondisi medan. Dalam kasus ini seumpama diukur sebanyak 5 tongkat

yang berarti sejauh 800 cm atau 8 meter (160 x 4 = 640). Tandai sebagai titik “B”.

2. Di titik “B” tersebut dirikan tongkat pramuka secara tegak lurus.

3. Intailah dari seberang titik “C” ke puncak pohon yang ditaksir tingginya (titik “D”) melalui ujung atas tongkat (titik “E”)

sehingga antara titik A, E, dan D membentuk garis lurus.

4. Agar tercipta garis lurus rubah atau geser maju dan mundur titik pengintaian (titik A).

5. Jika telah terbentuk garis lurus antara titik A, E, dan D, ukurlah jarak antara titik “B” dan “A”. Seumpama hasil pengukuran

jarak AB adalah 190 cm.

Setelah semua langkah pengukuran dan pengintaian tersebut di atas dilakukan sekarang saatnya melakukan penghitungan dengan

menggunakan rumus perbandingan segitiga sebagai berikut: CD = BE X (AB + BC) : AB. Tulislah dalam selembar kertas

dilengkapi dengan sketsa penaksiran. Lebih jelasnya seperti ini:

Diketahui : BE

AB 

=

=

160 cm (tongkat pramuka)

190 cm

Page 4: menaksir tinggi pohon

BC = 640 cm

Ditanya : CD = Tinggi Pohon?

Jawab : CD = BE X (AB + BC) : AB

160 X (190 + 640) : 190

160 X 830 : 190

132.800 : 190

698,9474 cm

dibulatkan menjadi 699 cm atau 6,9 meter

Jadi tinggi pohon adalah 6,9 meter

Page 5: menaksir tinggi pohon

PANORAMA SKETSA PRAMUKA(LAPORAN PEMANDANGAN)

Membuat laporan panorama berbeda dengan membuat sketsa pemandangan atau melukis, sebab laporan panorama mempunyai beberapa aturan yang membedakannya dari gambar biasa, baik segi peralatan maupun teknik dari segi menggambarnya.Panorama berguna untuk menggambarkan kembali situasi atau keadaan suatu daerah pada suatu waktu, dan jika kita kembali lagi ke daerah tersebut kita akan dapat melihat perubahan-perubahan yang terjadi.Para prajurit biasa membuat laporan panorama sebagai bahan penyelidikan / pengintaian untuk menilai keadaan musuh, bagaimana posisinya, dimana letak persenjataanya, dan sebagainya. Sehingga mudah bagi prajurit tersebut untuk menyusun strategi meyerbu atau melumpuhkan lawan.

CARA MENGERJAKAN LAPORAN PANORAMA, YAITU :

1. Peralatan yang harus disediakan, seperti :a. Kertas Lapran.b. Pensil HB dan 2B untk mengarsir.c. Ballpoint atau pulpen untuk menulis data dan keterangan.d. Penggaris.e. Kompas Bidik ( untuk mencari sasaran / arah yang dituju ).f. Pembidik atau masker ( bias dibuat dari bahan kotak korek api dengantambahan benang atau kawat ).

2. Buatlah sebuah persegi panjang diatas kertas laporan, berukuran 2 : 1.3. Bidiklah dengan kompas pada arah yang ditiju atau yang dicari, setelah melihat pada pembidik, tandai tempat tersebut. (misalnya Pohon, bukit, rumah dan sebagainya).4. Pergunakan pembidik (masker), letak titik tengahnya harus tepat dengan tanda yang sudah kita tentukan dengan kompas sebelumnya.5. Pindahkan pemandangan yang kamu lihat pada kotak pembidik ke kertas laporanmu berupa sketsa saja (bukan lukisan pemandangan).6. Jangan menggambar tanda-tanda (benda / bentuk) yang bersifat sementara atau bergerak. (misalnya sekumpulan ternak, mobil dan sebagainya)7. Mulailah mengarsir gambar panorama, mulailah dari yang terdekat terlebih dahulu baru yang jauh.8. Selesaikan mengarsir, lengkapilah data-data atau keterangan pada laporanmu. Dari mulai data gambar, alat-alat yang kita pergunakan, samapi pada keterangan-keterangan selama pembuatan gambar. (cuaca, angina, arah dsb.)

KETERANGAN KHUSUS :

Arsiran miring berlaku untuk pohon , semak dan desa.

Arsiran mendatar untk bebatuan, sawah dan lading.

Page 6: menaksir tinggi pohon

Untuk pegunungan, gunung dan bukit. Arsiran mengikuti bentuknya.

Semakin jauh, semakin renggang arsiran kita (kerapatan garis).

Catatan : Jika banyak yang kita dapatkan sebagai keterangan, maka kita dapat menambahkannya pada lembaran khusus sebagai lampiran.

Kemudian satu hal yang penting, jika kita ingin laporan kita baik, maka laporan kita harus :

Bersih.

Page 7: menaksir tinggi pohon

Tepat Arah Sasaran Bidiknya (kompas). Alat-alat Lengkap. Keterangan Laporannya lengkap. Arsiran Rapid an benar.

Arsiran gambar pada kotak harus menggunakan Pensil

Gambar Alat sket : 

Perhatikan contoh laporan panorama lalu lihat bagaimana membuat kotaknya, garis pinggir, arsiran , keterangan dan data-data lainya yang dianggap perlu. Jangan lupa mencantumkan Identitas pembuat (nama beserta keterangan-keterangannya.

-oO [email protected] Oo-

Contoh :

LAPORAN PANORAMA

Gambar panorama ini dibuat dari sisi Jalan Gunung Sebelah Kanan.

Page 8: menaksir tinggi pohon

DATA GAMBAR :

Keterangan : Alat – alat :

1. Tempat : Jl. Gunung Ds …. 1. Kertas Laporan2. Waktu : 10.45 WIB. 2. Pensil HB dan 2B3. Cuaca : Cerah. 3. Mistar (penggaris)4. Suhu : 29° C 4. Ballpoint5. Angin : Kencang Kea rah Barat. 5. Kompas Bidik “torpedo”6. Titik Sasaran : 180° . 6. Masker (pembidik).7. Tanggal : 30 Nopember 1992