MEMVISUALISASIKAN HADIS NABI SAW. DALAM KOMIK...
Transcript of MEMVISUALISASIKAN HADIS NABI SAW. DALAM KOMIK...
MEMVISUALISASIKAN HADIS NABI SAW. DALAM KOMIK SIKSA
NERAKA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S.Ag)
Oleh :
Muhammad Fauzi S
1110034000075
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2017 M
v
PEDOMAN TRANSLITERASI1
A. Konsonan
1 ا tidak dilambangkan 16 ط ṭ
2 ب b 17 ظ ẓ
3 ت t 18 ع ʻ
4 ث ṡ 19 غ g
5 ج j 20 ف f
6 ح ḥ 21 ق q
7 خ kh 22 ك k
8 د d 23 ل l
9 ذ ż 24 م m
10 ر r 25 ن n
11 ز z 26 و w
12 س s 27 ه h
13 ش sy 28 ء ’
14 ص ṣ 29 ي y
15 ض ḍ
LatinNo. Arab Latin No. Arab
B. Vokal dan Diftong
Vokal Pendek Vokal Panjang Diftong
= a ا – = ā ى = ai
1 Keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri P dan K Nomor: 158 tahun 1987 –
Nomor: 0543 b/u/1987
vi
= i ى – = ī و = aw
= u و – = ū
C. Keterangan Tambahan
1. Kata sandsang (alif lam ma’riah) ditransliterasikan dengan al-,
misalnya (الجزية) al-jizyah, (االثار) al-āthār dan (الذمة) al-dhimmah. Kata
sandang ini menggunakan huruf kecil, kecuali bila berada pada awal
kalimat.
2. Tashdīd atau shaddah dilambangkan dengan huru ganda, misalnya al-
muwaṭṭa’.
3. Kata-kata yang sudah menjadi bagian dari bahasa Indonesia, ditulis
sesuai dengan ejaan yang berlaku, seperti al-Qur’an, hadis dan lainnya.
D. Singkatan
swt. = subḥānah wa taʻālā
as. =‘alaihal-salām
ra. = raḍiyaAllāh‘anh
QS. = Quran Surat
M = Masehi
H = Hijriah
w. = Wafat
h. = Halaman
vii
ABSTRAK
Muhammad Fauzi S
Memvisualisasikan Hadis Nabi saw. dalam Komik Siksa Neraka
Penulisan skripsi ini dilatar belakangi karena penulis melihat bahwa saat ini telah
banyak komik-komik yang menggambarkan berbagai macam siksaan yang akan
diberikan kepada penghuni neraka, seperti komik Siksa Neraka yang
menggambarkan 19 jenis gambaran siksaan neraka. Dalam komik tersebut
digambarkan dengan jelas siksaan neraka yang sangat mengerikan sehingga tidak
sedikit orang yang merasa takut ketika membacanya.Disamping penyajian
gambar, komik tersebut juga dilengkapi dengan teks sehingga memudahkan
seseorang untuk memahami gambar yang disajikan. Hal yang konkrit pun berubah
menjadi abstrak. Namun persoalannya, apakah dalam penggambaran siksa neraka
tersebut berdasarkan hadis Nabi saw. atau tidak ?
Untuk menyelesaikan penelitian ini, penulis menggunakan model penelitian
kepustakaan (library research).Adanya permasalahan di atas, penulis merasa
perlu melakukan penelitian dalam persoalan ini dengan tujuan untuk mengetahui
kesesuaian antara gambaran siksa neraka yang ada dalam komik dengan hadis
Nabi saw. dengan mendeksripsikan visualisasi gambar dalam komik, dalil-dalil
tentang membuat gambar dalam komik dan kesesuaiannya dengan hadis Nabi
saw.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah sw. yang Maha Pengampun dan Maha
Pemurah. Atas segala karunia-Nya yang selalu tercurahkan kepada seluruh
hamba-Nya, terutama kepada penulis sehingga dengan izin-Nya, penulis mampu
menyelesaikan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “Memvisulisasikan
Hadis Nabi saw. Dalam Komik Siksa Neraka”.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
Saw, para keluarga, sahabat, dan para pengikut setianya yang telah berjuang
menegakkan panji-panji islam dan menyampaikan segala ajarannya dari
kejahiliyahan menuju cahaya-Nya.
Sebagaimana yang diketahui bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini,
penulis banyak menghadapi cobaan dan rintangan, namun ini semua tidak
mematahkan semangat penulis untuk terus menyelesaikannya. Penulis juga
menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan yang
tidak disengaja. Namun berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak,
maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam kesempatan kali ini, penulis
ingin mengucapkan banyak terima kasih yang tidak terhinggga kepada mereka
yang telah membantu penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syari
Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Prof. Dr. Masri Mansoer, MA selaku Dekan Fakultas Ushuluddin
dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ix
3. Ibu Dr. Lilik Ummi Kaltsum, M.Ag, selaku ketua jurusan Ilmu al-Qur’an
dan Tafsir, beserta Ibu Banun Binaningrung, MA, selaku sekjur Ilmu al-
Qur’an dan Tafsir.
4. Bapak Dr. Muhammad Zuhdi Zaini, M.Ag, selaku pembimbing yang telah
banyak menyemangati, memotivasi dan memberikan pengarahan kepada
penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga terselesaikannya
skripsi ini. Serta kepada Bapak Eva Nugraha, MA dan Bapak Rifqi
Muhammad Fatkhi, MA yang telah meluangkan waktu untuk penulis di
tengah kesibukannya dalam proses pembentukan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir yang telah mengajarkan
dan memberikan ilmunya kepada penulis selama proses perkuliahan
berlangsung. Semoga Allah Swt memberikan imbalan serta pahala yang
berlipat ganda atas ilmu yang telah diberikan selama ini, semoga ilmu
yang diberikan bermanfat bagi diri penulis.
6. Segenap pimpinan dan karyawan, Perpustakaan Pascasarjana,
Perpustakaan Utama, dan Perpustakaan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
Universitas Islam Negeri Syari Hidayatullah Jakarta yang telah melayani
penulis dalam mempergunakan buku-buku dan literatur yan penulis
butuhkan selama penyusunan skripsi ini.
7. Kedua orang tua tercinta dan terkasih, Ayahanda Darul Kaufah dan Ibunda
Asrinah, atas segala cinta dan kasih sayangnya yang selalu berkorban
tanpa pamrih, berdoa tanpa lelah, menasihati tanpa henti, menyemangati
dengan hati, memberi dukungan moral maupun materil, serta selalu
memotivasi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan juga
x
teruntuk adik-adikku tersayang, Syifa Fuadiah dan Zikri Syauki Ridho
yang seakan menjadi kakak bagi penulis karena senantiasa selalu
mensupport, menginspirasi, dan menyalurkan energi semangatnya kepada
penulis.
8. Seluruh teman-teman keluarga besar Ikatan Keluarga Alumni Pondok
Pesantren Daarul Rahman (IKDAR), Gus Yunus, Yubi Hamka, Zaid
Muhammad, Abdullah Hanz, Iqbal Alam Islami, dan Carman Ansari yang
tidak pernah bosan memotivasi penulis untuk bisa segera menyelesaikan
skripsi ini.
9. Kepada kawan-kawan IKDAR 30, Dedi, Benk”, Ali, Rozak, Nuraini,
Robi, Zaki, Rifki Ibel, Nazar yang selalu menemani dengan hati sehingga
menimbulkan kembali semangat penulis.
10. Seluruh teman-teman seperjuangan TH 2010, jajaran sahabat-sahabat
Kuya Rangers, Acunk, Azam, Rifki, Alamuddin, Bari, Dedi Bedes,
Wahyu, Firman, Hani, Algi, Ekay atas segala kekompakan, semangat, tali
silaturahmi, dan perjuangan selama kuliah sampai selesainya skripsi ini.
11. Calon teman hidup penulis, Istianah Ishaq yang selalu menemani,
menasihati, dan memotivasi penulis
12. Kepada pihak-pihak yang turut membantu dan berperan dalam proses
kuliah penulis dan proses penyelesaian skripsi ini yang tidak mungkin
penulis sebutkan satu persatu, tanpa mengurangi rasa terima kasih penulis
haturkan untuk kalian semua.
Terakhir, penulis berharap semoga skripsi ini sedikit dapat bermanfaat
bagi pembaca dan menjadi awal untuk memotivasi penulis untuk terus
xi
berkarya. Dan semoga Allah swt. selalu memberi limpahan berkah dan
membalas semua kebaikan pihak-pihak yang turut serta membantu dalam
proses penyelesaian skripsi ini.
Ciputat, 23 Oktober 2017
xii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ..................................................... iv
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................ v
ABSTRAK ............................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identiikasi, Batasan dan Rumusan Masalah ...................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 10
D. Metode Penelitian .............................................................................. 11
E. Kajian Pustaka ................................................................................... 12
F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 13
BAB II : TINJAUAN UMUM MATERI
A. Tinjauan Umum Tentang Zina .......................................................... 16
1. Definisi Zina ................................................................................ 16
2. Hukum Zina ................................................................................ 17
3. Macam-macam Zina dan Hukuman Bagi Pelakunya .................. 18
4. Dampak Melakukan Zina ............................................................ 21
xiii
B. Tinjauan Umum Tentang Khamar .................................................... 21
1. Pengertian Khamar ...................................................................... 22
2. Larangan Mendekati Khamar ...................................................... 23
3. Dampak Meminum Khamar ........................................................ 26
C. Tinjauan Umum Tentang Korupsi ................................................... 27
1. Pengertian Korupsi ...................................................................... 27
2. Macam-macam Korupsi .............................................................. 29
3. Korupsi Dalam Islam .................................................................. 30
4. Upaya Pemberantasan Korupsi ................................................... 32
5. Dampak Dari Tindakan Korupsi ................................................. 33
BAB III : SIKSA NERAKA DAN VISUALISASI DALAM KOMIK
A. Siksa Neraka ...................................................................................... 35
1. Pengertian Neraka ....................................................................... 35
2. Gambaran Neraka ........................................................................ 36
3. Nama-nama Neraka ..................................................................... 37
B. Visualisasi Dalam Komik .................................................................. 40
BAB IV : VISUALISASI HADIS DALAM KOMIK SIKSA NERAKA
A. Gambaran Siksa Neraka Bagi Pezina ................................................ 46
1. Gambaran Komik Siksa Neraka Bagi Pezina .............................. 46
2. Siksa Neraka Bagi Pezina Dalam Konteks Hadis ....................... 49
3. Analisis Penulis ........................................................................... 55
xiv
B. Gambaran Siksa Neraka Bagi Pemabuk ........................................... 55
1. Gambaran Komik Siksa Neraka Bagi Pemabuk ......................... 55
2. Siksa Neraka Bagi Pemabuk Dalam Konteks Hadis .................... 57
3. Analisis Penulis ........................................................................... 59
C. Gambaran Siksa Neraka Bagi Koruptor ............................................ 60
1. Gambaran Komik Siksa Neraka Bagi Koruptor .......................... 60
2. Siksa Neraka Bagi Koruptor Dalam Konteks Hadis ................... 61
3. Analisis Penulis ........................................................................... 62
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 63
B. Saran .................................................................................................. 64
DATAR PUSTAKA ................................................................................................. 65
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring perkembangan zaman, media komunikasi dalam penyampaian pesan-
pesan dakwah semakin berkembang. Apalagi dengan hadirnya berbagai media
komunikasi, baik itu visual ataupun audio visual yang telah menjadi suatu kebutuhan
mendasar bagi manusia. Selain itu, manusia bisa memanfaatkan secara optimal media
komunikasi untuk menjadi salah satu sarana menyampaikan dakwah secara mudah,
salah satunya menyampaikan nilai-nilai maupun ajaran-ajaran keagamaan Islam.1
Dalam kajian ini, visual disesuaikan dengan seputar ilmu hadis karena
dianggap penting bagi umat Islam dalam menetapkan hujjah setelah al-Qur’an. Dalam
al-Qur’an, visualisasi diartikan sebagai perumpamaan (maṡāl) atau gambaran.2
Adapun di antara manfaat dengan adanya visualisasi ini adalah sebagaimana yang
diungkapkan oleh Manna Khalil al-Qaththȃn dalam kitabnya Mabāhiṡ fī 'Ulūm al-
Qur'ān berikut: Pertama, menonjolkan sesuatu ma'qūl yaitu yang hanya bisa
dijangkau oleh akal, dalam bentuk konkrit yang dapat dirasakan oleh indera manusia,
sehingga akal mudah untuk menerimanya. Sebab pengertian-pengertian abstrak tidak
akan tertanam dalam benak kecuali jika dituangkan dalam bentuk indrawi yang dekat
1Alvionita Jayussarah, “Analisis Semiotika Pesan Akhlak Dalam Komik ESQ For Kids Akulah
Sang Pemenang,”(Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri
Jakarta, 2014), h.1.
2 Lihat pada Sūrah al-Ḥasyr [59]: 21 “Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk
manusia agar mereka berpikir”,Lajnah Pentahshish al-Qur’an, Qur’an Hafalan dan Terjemahan
(Jakarta: al-Mahira, 2010), h.548
2
dengan pemahaman. Kedua, menyingkap hakikat-hakikat dan mengemukakan sesuatu
yang tidak tampak seakan-akan sesuatu itu tampak. Ketiga, mengumpulkan makna
yang menarik lagi indah dalam ungkapan yang padat.3
Visualisasi4 ini menjadi bahan yang penting dalam menyampaikan maklumat
dalam berbagai bidang, seperti pengiklanan menjadikan visual sebagai agen untuk
menyampaikan maklumat dengan berkesan. Penggunaan televisi, video dan komputer
untuk menambah literasi visual kepada manusia untuk menterjemahkan cara pandang
dengan benar.5
Dalam al-Qur’an maupun hadis telah tersurat bahwa akan ada balasan bagi
setiap manusia setelah melalui kematian. Kelak manusia akan dimasukkan kedalam
dua pilihan, yakni surga dan neraka. Pilihan ini akan diterima bergantung pada amal
perbuatan yang dilakukannya selama hidup di dunia. Hal ini sesuai dengan firman
Allah swt dalam Ṣūrah Luqmān [31]: 16 :
3Mannā Khalīl al-Qattān, Mabāhiṡ fī 'Ulūm al-Qur'ān Penerjemah Mudzakir (Bogor: Pustaka
Litera Antar Nusa, 2007), cet. Ke 11 h. 409.
4 Visualisasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengungkapan suatu gagasan atau
pesanan dengan menggunakan bentuk gambar, tulisan (kata dan angka), peta juga grafik, proses
pengubahan konsep menjadi gambar untuk disajikan lewat televisi oleh produser. DepDikBud., Kamus
Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 1990), cet. Ke- 3
5 Norasikin Fabil, dkk., “Aplikasi Reka Bentuk Sistem Visualisasi Maklumat Berasaskan
Teori Persepsi Visual dalam Ilmu Hadis”Journal of Islamic and Arabic Education no. 1 (Desember
2012): h. 3.
3
“Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu
perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau
di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya).
Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui.”
Dalam Sūrah al-Zalzalah [99]: 7-8 dijelaskan :
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya
Dia akan melihat (balasan)nya dan Barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya
pula.”
Selama ini kita banyak melihat dan membaca media-media yang menjelaskan
berbagai macam kenikmatan dan siksaan yang dijatuhkan kepada orang-orang yang
taat maupun ingkar terhadap perintah Allah swt. Dalam menjelaskannya, banyak
metode dan media komunikasi yang digunakan, seperti media cetak atau media visual
yang dalam penggunaannya menggunakan alat indera penglihatan untuk menangkap
isi pesannya. Diantaranya koran, majalah, buku, novel maupun komik.6 Apapun
media komunikasi yang digunakan, tetaplah berpedoman terhadap al-Qur’an dan
hadis Nabi saw.
Keberadaan media komunikasi ini ternyata mampu menggambarkan dan
menjelaskan hal-hal yang bersifat ghaib, seperti menggambarkan keadaan di dalam
neraka Jahannam. ‘Abdullāh ibn ‘Amr meriwayatkan :
6 Bisa dilihat dalam Ikaikakk.wordpress.com “Makalah Sumber Belajar dan Media
Pembelajaran Media Cetak” yang diposting pada 27 April 2015
4
“Neraka Jahanam itu memiliki pantai-pantai, di sana terdapat ular serta
kalajengking yang lehernya seperti Unta”.7
Persoalan surga dan neraka yang merupakan ranah persoalan yang susah
untuk dipahami dan dimengerti ini pun menjadi persoalan yang mudah dimengerti
bila divisualisasikan dalam bentuk komik.
Komik merupakan salah satu bentuk komunikasi melalui media gambar.
Komunikasi melalui media gambar seperti komik ini memiliki kekuatan sendiri
dalam penggambaran suatu hal, sehingga penggambarannya bisa menyampaikan
pesan, karena pesan media komunikasi dalam bentuk gambar lebih mudah masuk dari
pada teks.
Dalam komik MB.Tjutjuk Wibisono, MB. Rahimsyah, Irsyadul Imam dan
Erma Wardana digambarkan pula bahwa neraka mempunyai tujuh tingkatan dan ini
sesuai dengan apa yang termaktub dalam al-Qur’an.8 Dalam kitab As-Sab'iyah fī
Mawā'iż al-Birriyah dijelaskan bahwa penggambaran neraka diciptakan pada hari
hari Ahad. Dalam kitab tersebut disebutkan pula bahwa Neraka itu mempunyai tujuh
pintu dan tujuh tingkatan.9 Lebih lanjut dalam jurnal 7 Tingkatan Neraka dan Isi
7 Ibnu Rajab al-Hanbali, Dahsyatnya Neraka Jahanam” Penerjemah Abdul Rosyad Shiddiq
(Jakarta: Akbarmedia, 2010), h. 143.
8 Jahannam, Jahim, Hāwiyah, Wayl, Sa’īr, Lazā, Saqar, Huṭamah. Sedangkan menurut Islam
sendiri yang terdapat dalam al-Qur’an ada tujuh neraka; Jahannam (QS. al-Naba’/78: 21), Lazā (QS.
al-Ma’ārij/70: 15-16), Hutamah (QS. al-Humazah/104: 4-7), Sa’īr (QS. al-Syūrā/42: 7), Saqar (QS. al-
Muddaṡir/74: 26-29), Jahim (QS. al-Syu’arā/26: 91), Hāwiyah (al-Qāri’ah/101: 8-11; QS. al-Anfāl/8:
50-51). Lihat: Ary Budiyanto, “A Visual Narration of Hell in Buddhism and Islam” Refleksi 13, no. 1
(Oktober 2015): h. 130.
9 Syaikhur Rohman, “7 Neraka dan Tingkatan” diakses pada tanggal 22-06-2017 dari:
http://satuilmusejutaumat.blogspot.co.id/2015/07/7-neraka-dan-tingkatan-neraka.html
5
Neraka yang dikutip dari kitab Daqā'iq al-Akhbār, disebutkan bahwa Rasulullah saw.
pernah bertanya kepada Jibril mengenai pintu atau tingkatan-tingkatan neraka ini :
Apakah pintu-pintu neraka itu seperti pintu-pintu kami di dunia?".
Jibril menjawab : "Tidak! sesungguhnya pintu-pintu neraka itu terbuka
ke bawah. Oleh sebab itu, sebagian dari neraka itu lebih ke bawah dari
sebagian yang lain. Jarak satu pintu ke pintu neraka yang lain, sejauh
perjalanan tujuh ratus tahun. Setiap tingkatan pintu neraka lebih panas
dari pintu neraka yang lain, dengan selisih tujuh puluh kali
lipat!".Firman Allah swt. dalam al-Qur’an yang artinya: “Neraka
mempunyai tujuh pintu, untuk masing-masing pintu dihuni
(sekelompok pendosa yang ditentukan)” (QS. Al-Hijr/58: 44).10
Dalam komik-komik yang menggambarkan tentang siksa neraka, dijelaskan
berbagai macam azab bagi orang-orang yang masuk Neraka berdasarkan dosa-dosa
yang telah diperbuat ketika masih hidup di dunia. Seperti azab bagi pemakan riba
akan berenang dalam genangan darah dan nanah yang sangat menggelegak dan
dihujani batu neraka yang panas yang apabila terkena kepala, kepalanya akan
hancur.11
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh imam al-Bukhari no.2085, dijelaskan
azab pemakan riba sebagai berikut :
ث نا أبو رجاء، عن سرة بن جندب ر ث نا جرير بن حازم، حد ث نا موسى بن إساعيل، حد حد ا ، ا عن لل ض وسلم للنب صلى هللا ع نا على ن ه لي لة رجلي أت يان فأخرجان إل أرض مقدسة فانطلقنا حت أت ي ر من رأيت لللي
بل للرجل حجارة فأ رجل ائم وعلى وسط للن هر رجل ب ي يدي للذي ف للن هر فإذل أرلد للرجل أن يرج دم في
10 Bens Wasis Gombong, “7 Tingkatan Neraka Dan Isi Neraka” diakses 22-06-2017 dari
http://kecilamass.blogspot.co.id/2013/01/7-tingkatan-neraka-dan-isi-neraka.html
11
M.B. Rahimsyah, Siksa Neraka (Jakarta: Sandro Jaya, tt), h.12
6
بجر ف ي رج ف رده حيث كان فجعل كلما جاء ليخرج رمى ف في ع كما كان ف قلت ما رمى للرجل بجر ف في ف لل للذي رأي ت (رواه البخارى) 12ن هر آكل للر ب هذل ف قا
“Tadi malam aku melihat dua orang lelaki, lalu keduanya mengajakku
pergi ke sebuah tanah yang disucikan. Kamipun berangkat sehingga
sampai ke satu sungai yang berair darah. Di situ terdapat seorang lelaki
sedang berdiri. Di tengah sungai terdapat seorang lelaki lain yang
menaruh batu di hadapannya. Ia menghadap ke arah lelaki yang ada di
sungai. Kalau lelaki di sungai itu mau keluar, ia melemparnya dengan
batu sehingga terpaksa lelaki itu kembali ke dalam sungai (dalam
kedaan) berdarah. Demikianlah seterusnya setiap kali lelaki itu hendak
keluar, lelaki yang di pinggir sungai melempar batu ke mulutnya
sehingga ia terpaksa kembali lagi seperti semula. Aku bertanya: “Apa
ini?” Salah seorang lelaki yang bersamaku menjawab: “Yang engkau
lihat dalam sungai darah itu adalah pemakan riba.”
Pesan yang disampaikan melalui media komunikasi seperti komik ini dapat
dijelaskan dengan sungguh-sungguh, maksudnya adalah isi pesan yang berbentuk
gambar harus dapat menjelaskan maksud yang mau disampaikan, di samping harus
menggunakan bahasa yang tepat, baik dan tidak bertele-tele.13
Pesan yang tersusun rapi mampu membangkitkan minat, memperlihatkan
pembagian pesan yang jelas, mempertegas gagasan pokok dan menunjukan pokok
pikiran yang logis.14
Begitupun halnya dalam penyampaian pesan dalam komik Siksa
Neraka yang mengandung pesan Islami yang mampu memberikan wawasan baru
untuk para pembacanya.
12 Imam Abī‘Abdillah Muhammad ibn Ismā’īl al-Bukhari, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī (Beirūt: Dār al-
Fikr, 2005), Juz 4, h.83
13 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h.273
14
Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah (Bandung: PT. Remaja Indonesia, 2000), h.100
7
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Memvisualisasikan Hadis Nabi saw. Dalam Komik Siksa Neraka”.
Guna untuk mengetahui apakah gambaran azab-azab yang terdapat dalam komik
siksa neraka berdasarkan hadis Nabi saw. atau tidak.
B. Identifikasi, Batasan dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditemukan sebuah permasalahan
mendasar dalam penelitian ini, terutama terkait visualisasi hadis Nabi saw.
tentang siksa neraka dalam bentuk komik.
Setelah melakukan penelusuran terhadap komik-komik15
yang membahas
tentang siksa neraka, penulis dapat mengidentifikasikannya sebagai berikut :
No PELAKU JENIS AZAB
1 Tidak Percaya Adanya
Tuhan
Kedua tangan dan kaki dibelenggu yang
kemudian dibenamkan kedalam cairan
mendidih yang sangat panas. Setelah itu
ditari ke atas dan kemudian dituangkan
cairan logam mendidih dan membara
kedalam mulutnya
2 Meninggalkan Shalat Kepalanya akan dipukul gada berduri yang
bertubi-tubi sampai hancur (berlangsung
tiada henti)
15
Komik yang menjadi rujukan disini adalah komik Siksa Neraka versi zaman dahulu yang
dikarang oleh M.B Rahimsyah dan Irsyadul ‘Anam (Surabaya: CV. Pustaka agung Harapan, 1999),
kemudian didesain ulang dengan versi terbaru dengan judul yang sama, Siksa Neraka (Jakarta: Sandro
Jaya, t.t). Dua komik ini menjelaskan tentang 19 jenis azab Siksa Neraka yang telah penulis cantumkan
di atas.
8
3 Meninggalkan Puasa
Ramadhan (sengaja)
Tubuhnya dibelit ular raksasa yang
menggigit dagingnya hingga habis
(berlangsung tiada henti)
4 Judi, Mabuk, Memakan
Makanan Haram
Perutnya menggembung besar melebihi
tubuhnya. Dari mulutnya keluar cairan nanah
yang bau busuk dan sekujur tubuhnya
dirayapi berbagai macam binatang berbisa
yang tiada hentinya menggigit dan
menyengat
5 Fitnah Lidah dan bibirnya dipotong-potong.
Kemdian tumbuh lagi dan dipotong-potong
lagi (berlangsung tiada henti)
6 Bertengkar Sesama Muslim
Mencakar dan menggaruk badannya dengan
kuku yang panjang dan tajam yang
menyebabkan sekujur badannya koyak-koyak
dan mengucurkan darah
7 Mengadu Binatang Mereka akan berkelahi mati-matian dengan
dikelilingi binatang raksasa
8 Zina (main serong dengan
pasangan oranglain)
Memakan daging yang busuk padahal
dihidangkan daging yang segar
9 Riba
Berenang di genangan darah dan nanah yang
sangat menggelegak dan dihujani batu neraka
yang panas yang apabila terkena kepala,
kepalanya akan hancur.
10 Maksiat
(Mata, Telinga, Mulut,
Hidung)
Mulut, telinga, mata dan hidungnya akan
ditusuktusuk.
11 Mengabaikan Ajaran dan
Perintah Agama
Kepalanya akan disiram dengan cairan timah
yang panas dan mendidih
Akan disekap di dasar Jahannam, kekal
disana bersama iblis.
12 Koruptor, Pemeras dan
Pencuri
Tangannya akan dipotong dengan berbagai
macam senjata tajam.
(berlangsung tiada henti)
13 Pelacuran dan
Mengggurkan Kandungan
Digantung dan dibenamkan ke dalam dasar
neraka
14 Lesbian dan Homoseks
Pantatnya ditusuk dengan besi yang menyala
dan dipanggang di atas api neraka yang
menjilat-jilat
15 Kikir dan Tidak Mau
Berzakat
Dikejar-kejar ular raksasa dan kemudian ular
tersebut mengoyak-ngoyak badan mereka
dengan ganas
Diberi pakaian dari api yang membakar
tubuhnya sendiri
9
16 Durhaka Kepada Orang
Tua
Dicambuk dengan cambukan yang terbuat
dari besi panas yang bergerigi tajam. (disiksa
terus sampai ada ampunan dari orangtua)
17 Makan Harta Anak Yatim Disetrika dengan besi yang panas hingga
punggungnya hancur luluh.
18 Musyrik, Munafik, Murtad
dan Durhaka Kepada Allah
swt.
Dilempar ke dasar jurang yang penuh dengan
binatang buas yang akan mengoyak-ngoyak
tubuh mereka
19 Provokator dan Menghina
Oranglain
Kepala mereka akan diubah menjadi berbagai
kepala binatang yang mulutnya senantiasa
menyemburkan api.
2. Batasan Masalah
Untuk memperjelas dan memberi arahan yang tepat, maka penulis akan
membatasi permasalahan dalam skripsi ini, yakni pada konteks azab-azab bagi
pezina, pemabuk dan koruptor yang digambakan dalam komik-komik.
No PELAKU JENIS AZAB
1 Pezina Memakan daging yang busuk padahal
dihidangkan daging yang segar
2 Pemabuk
Perutnya menggembung besar melebihi
tubuhnya. Dari mulutnya keluar cairan nanah
yang bau busuk dan sekujur tubuhnya
dirayapi berbagai macam binatang berbisa
yang tiada hentinya menggigit dan
menyengat
3 Koruptor
Tangannya akan dipotong dengan berbagai
macam senjata tajam.
(berlangsung tiada henti)
Adapun alasan penulis membahas tiga persoalan di atas adalah karena di
zaman sekarang ini banyak orang-orang yang melakukan hal-hal tersebut tanpa
ada rasa malu dan tanpa memikirkan bagaimana hukuman yang akan mereka
dapat ketika sudah meninggal dunia.
10
Di samping itu, penulis akan membatasi pula kitab hadis yang akan
digunakan dalam penelitian ini, yakni hanya berkisar kepada Kutūb al-Tis’ah,16
dengan alasan kitab-kitab tersebut lebih populer dan banyak dijadikan sebagai
rujukan.
3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
- Apakah azab bagi pezina, pemabuk dan koruptor yang terdapat dalam
komik-komik sesuai dengan apa yang tercantum dalam hadis Nabi saw. ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Bertitik tolak dari permasalahan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah :
- Untuk mengetahui kesesuaian gambaran azab-azab bagi pezina, pemabuk
dan koruptor dengan hadis-hadis Nabi saw.
- Untuk menambah khazanah keilmuan penulis dalam bidang hadis,
terutama khazanah tentang hadis-hadis yang berbicara tentang azab-azab
neraka yang masih bersiat ghaib.
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah :
- Segi Akademis, untuk memperkaya dinamika wacana tentang azab neraka
bagi pezina, pemabuk dan koruptor dalam dunia hadis.
16
Ṣaḫīḫ al-Bukhārī, Ṣaḫīḫ Muslim, Sunan Abī Daud, Sunan al-Tirmiżi, Sunan al-Nasā’ī,
Sunan Ibn Majah, Musnad Aḫmad ibn Ḥanbal, Muwaṭṭa Imām Mālik, Sunan al-Darimī.
11
- Segi Teoritis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
sebagai acuan pengembangan wawasan keilmuan yang berkaitan dengan
azab-azab neraka.
- Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S1)
Fakultas Ushuluddin, Jurusan Ilmu Qur’an dan Tafsir.
D. Metode Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
Adapun dalam pengumpulan data ini, penulis menggunakan jenis
penelitian kepustakaan (Libray Research).17
Data primer kajian ini merujuk pada
kutūb tis’ah dan komik siksa neraka yang menggambarkan azab bagi pezina,
pemabuk dan koruptor. Sedangkan data skunder literatur yang mendukung kajian
penelitian seperti buku-buku terkait pembahasan, artikel website, jurnal, majalah,
makalah, dan lain-lain.
2. Metode Analisis Data
Adapun untuk menganalisis data-data yang telah terkumpul, maka penulis
secara tematik akan menganalisa dan mendeskripsikan hadis-hadis kutūb tis’ah
yang berkaitan dengan penelitian penulis sebagai bahan perbandingan terhadap
komik siksa neraka.
17
Merupakan pengumpulan data dan menganalisis data dari bahan-bahan perpustakaan. Lihat:
Tohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling (Jakarta: Grafindo
Persada, 20016), h. 61. Kajiannya dilakukan dengan menelusuri dan menelaah literatur-literatur, baik
berupa kitab-kitab, buku-buku atau dokumen perpustaan lainnya. Lihat Winarno Surakhmad, Pengantar penelitian Ilmiah (Bandung: Tarsito, 1994), ed.VII, h.251.
12
3. Tekhnik Penulisan
Dalam teknik penulisan skripsi ini, penulis berpedoman kepada buku
pedoman akademik: Penulis Skripsi, Tesis dan Desertasi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2010/2011.
E. Kajian Pustaka
Dalam Kajian ini, terdapat beberapa skripsi yang terkait dengan tema yang
penulis angkat, antara lain sebagi berikut :
Skripsi Mega Rista Octavianti, “Visualisai Surga dan Neraka: Kajian Tematik
Terhadap Ayat-ayat al-Qur’an tentang Surga dan Neraka”, tahun 2010. Skripsi ini
membahas gambaran penafsiran mufasir pada ayat-ayat visualisasi surga dan neraka.
Menurut Mega surga tidak bisa dilihat oleh hanya mata, tidak bisa didengar oleh
telinga atau tidak terbesit dalam sanubari, begitupun neraka.
Artikel jurnal Norasikin Fabil, dkk., “Aplikasi Reka Bentuk Sistem Visualisasi
Maklumat Berasaskan Teori Persepsi Visual dalam Ilmu Hadis” Journal of Islamic and
Arabic Education 3 no. 1 (Desember2012). Artikel ini berbicara tentang penggabungan
teknologi komputer dan tekhnik visualisasi pemberitahuan dengan ilmu hadis. Tujuannya
adalah untuk mempermudah pencarian sanad yang terpelihara sekian lama dari masa
kemasa.
Skripsi Rosma Aliah, “Analisis Semiotika Pesan Moral Islami dalam Kitab
Komik Sufi”, tahun 2014. Skripsi menjelaskan lima poin penting dalam kitab komik
sufi; pentingnya bersyukur, bertakwa kepada Allah swt., jangan mencari-cari
13
kesalahan orang lain, jauhilah sikap sombong dan menggantinya dengan sikap
tawadhu dan kejujuran. Lima pesan-pesan tersebut mengandung pesan moral Islami
yang bisa dicontohkan kepada anak-anak agar tertanam dalam diri mereka sifat-sifat
akhlak mulia.
Artikel jurnal Muhammad Alfatih Suryadilaga, “Syarah Hadis Sahih al-
Bukhari dan Muslim dalam Komik: Studi atas Deskriptif 99 Pesan Nabi: Komik
Hadis Bukhari Muslim (Edisi Lengkap)” Esensia 16, no. 2 (Oktober 2015). Kajian
jurnal ini menjelaskan komik hadis ini dikembangkan untuk mengkaplikasikan pesan-
pesan yang terdapat dalam matan hadis Shahih al-Bukhari dan Muslim dalam
kehidupan sehari-hari.
F. Sistematika Penulisan
Guna mempermudah penyusunan penelitian dan mendapatkan gambaran yang
sistematis, maka berikut ini akan penulis kemukakan beberapa pembahasan pokok
dalam tiap-tiap bab, yaitu :
Bab I : Pendahuluan
Dalam bab ini mencakup latar belakang masalah untuk mengetahui
alasan penulis mengangkat tema, identifikasi, batasan dan rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang sedang penulis lakukan,
metode penelitian, kajian pustaka dan sistematika penulisan.
14
Bab II : Tinjauan Umum Zina, Mabuk dan Korupsi
Dalam bab ini akan dibahas tiga persoalan umum, yakni tinjauan
umum tentang zina, yang terdiri dari pengertian zina, macam-macam
zina, hukum zina dan hukuman bagi pezina. Kemudian tinjauan
umum tentang mabuk (meminum khamar), yang terdiri dari
pengertian mabuk, larangan mendekati khamar dan dampak dari
meminum khamar. Selanjutnya tinjauan umum tentang korupsi yang
terdiri dari pengertian korupsi, macam-macam korupsi dan larangan
untuk korupsi.
Bab III : Analisis Visualilsai Hadis Dalam Komik Siksa Neraka
Pembahasan dalam bab ini terdiri dari Siksa Neraka dalam komik
yang terdiri dari pengertian neraka, gambaran neraka, dan nama-
nama neraka serta visualisasi dan sejarahnya pada hadis.
Bab IV : Visualisasi Komik dalam Siksa Neraka
Pembahasan dalam bab ini berisi tentang visualisasi azab siksa
neraka dalam koimik yang meliputi azab pezina, pemabuk dan
koruptor, serta analisis visualisasi hadis dalam komik siksa neraka,
yang meliputi analisis hadis azab pezina, pemabuk dan koruptor.
Bab V: Penutup dan Kesimpulan
Dalam bab ini, penulis membagi menjadi dua bab. Pertama,
kesimpulan yang menguraikan hasil dari penelitian yang sedang
15
penulis teliti dan sekaligus menjawab pokok permasalahn yang telah
penulis kemukakan. Kedua, saran dari para pembaca.
16
BAB II
TINJAUAN UMUM MATERI
Dalam bab ini, penulis akan membahas tentang persoalan zina, khamar
(meminum minuman yang memabukkan) dan korupsi beserta cakupan-cakupannya.
A. Tinjauan Umum Tentang Zina
Seks merupakan fitrah alamiyah bagi setiap manusia, baik laki-laki maupun
perempuan. Fitrah ini harus tetap dijaga agar tidak terjerumus kedalam hal yang
negtif yang dilarang oleh norma-norma agama, yakni persetubuhan di luar nikah atau
yang kerap kita kenal dengan perzinahan.1
1. Definisi Zina
Zina merupakan hubungan seksual antara seorang laki-laki dengan
perempuan yang tidak atau belum diikat dalam perkawinan tanpa disertai unsur
keraguan dalam hubungan seksual tersebut.2
Dalam buku Fikih Jinayah, disebutkan bahwa menurut pandangan ulama
Malikiyah, zina diartikan seorang mukallaf yang mewath’i (menyetubuhi) faraj yang
bukan miliknya secara sah dan dilakukan dengan sengaja3. Sedangkan menurut ulama
1
Zakiyah Darajat, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental (Jakarta: Gunung Agung, t.th),
h.27.
2 Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam (Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 1996),
Jilid.6, Cet.1, h.2026
3 A.Djazuli, Fikih Jinayah (Jakarta: Grafindo Persada, 1997), h.35
17
Syafi’iyah mengartikannya dengan memasukkan zakar (kelamin pria) ke faraj
(vagina wanita) yang haram, bukan karena subhat dan atas dasar hawa nafsu.4
Ibnu Rusyd mengatakan bahwa zina dalam hukum Islam ialah setiap
persetubuhan yang terjadi bukan karena pernikahan yang sah bukan karena
pernikahan yang meragukan (subhat) dan bukan karena kepemilikan hamba.5
Dari pemaparan di atas, sedikitnya zina memliki tiga unsur. Pertama, ada
orang yang melakukan perzinahan, baik itu laki-laki maupun perempuan. Kedua, alat
fital yang digunakan untuk berzina, baik itu milik laki-laki (penis) ataupun milik
perempuan (vagina). Ketiga, tidak dilakukan dengan pernikahan yang sah,
maksudnya melakukan persetubuhannya bukan dengan pasangan suami istri.6
2. Hukum Zina
Menurut agama, bersetubuh di luar akad perkawinana merupakan perbuatan
zina. Zina merupakan perbuatan amoral, mungkar dan berakibat sangat buruk bagi
pelaku dan masyarakatnya.7 Perilaku ini sangat melanggar hukum Islam dan termasuk
ke dalam perbuatan keji yang kejahatan yang dosanya sangat besar.8
4 Ali Zainudin, Hukum Pidana Islam (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), Cet.1, h.37
5 Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid Wanihayatul Muqtasid (Semarang: Toha Putera, t.th),
Jilid.2, h.324.
6 Asyhari Abul Ghafar, Pandangan Islam Tentang Zina dan Perkawinan Sesudah Hamil
(Jakarta: Andes Utama, 1996), Cet.3, h.13 7 Agus Choirul Walid, Melacak Dasar-dasar Penerapan Had Rajam Bagi Pelaku Zina
Muhsan. Skripsi Jurusan Jinayah Siyasah, Fakultas Syari’ah, IAIN Walisongo, Semarang, 2009, h.21
8 Dede Saepuloh, Tinjauan Fikih dan Hukum Positif Terhadap Zina Sebagai Alasan Menikah.
Skripsi Prodi Perbandingan Mazhab Hukum, Fakultas Syariah dan Huku, UIN Jakarta, 2011, h. 19.
18
Firman Allah swt. dalam Sūrah al-Isrā [17]: 32
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu
perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.”9
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa segala sikap dan tingkah laku yang dapat
membawa kepada zina janganlah dilakukan dan harus ditinggalkan. Karena apa ?
pada laki-laki dan perempuan ada syahwat yang apabila kedua insan telah berdekatan,
susah untuk mengelakkan tumbuhnya gelora syahwat. Makanya khalawat10
termasuk
dalam perbuatan yang mendekati zina dan zina merupakan hal yang diharamkan
dalam Islam.11
3. Macam-macam Zina dan Hukuman Bagi Para Pelakunya
Mengenai hukuman bagi para pezina, nampaknya para ‘Ulama bersepakat
untuk mengkategorikannya sesuai dengan status yang disandang oleh pelaku tersebut.
Penetapan hukuman zina ini didasarkan kepada al-Qur’an dan Hadis.12
9 Kementerian Agama Republik Indonesia, al-Qur’an dan Terjemah; Dilengkapi Tajwid
(Jakarta: Dharma Art, 2015, h.285
10
Khalawat yaitu berduanya seorang laki-laki dan perempuan disuatu tempat yang mana
keduanya tidak terlihat oleh oranglain. Ada pula yang mengatakan berduanya seorang laki-laki dan
perempuan ditempat yang terlihat oranglain namun percakapan keduanya tidak dapat didengar
oranglain. Diakses dari http://www.alkhoirot.net/2011/09/hukum-khalwat-dalam-islam-html?m=1.
11
Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), Tafsir al-Azhar (Jakata: PT. Pustaka
Panjimas, 1984), Juz.15, h.56
12
Rokhmandi, Hukuman Rajam Bagi Pelaku Zina Muhshan Dalam Hukum Pidana Islam,
Jurnal at-Taqaddum, Vol.7, No.2, 2015, h.312
19
- Sūrath al-Nūr [24]: 2
“Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing
dari keduanya seratus kali dan janganlah rasa belas kasihan
kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama
(hukum) Allah. Jika kamu beriman kepada Allah dan hari
kemudian, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka
disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman.”13
- Hadis Nabi saw. yang diriwayatkan oleh ‘Ubādah ibn al-Ṣāmit :
، أخب رن هشيم، عن منصور، عن السن، عن حطان بن عب ث نا يي بن يي التميمي ،وحد عن د هللا الرقاشي ، »م: عبادة بن الصامت، قال: قال رسول هللا صلى هللا عليه وسل ، قد جعل هللا لن سبيلا ، خذوا عن خذوا عن
«البكر بلبكر جلد مائة ون في سنة، والث ي ب بلث ي ب جلد مائة، والرجم 14
(مسلمرواه )
Dari ‘Ubādah ibn al-Ṣāmit, ia berkata: Rasulallah saw. bersabda:
“Ambillah dari diriku, ambillah dari diriku, sesungguhnya Allah
swt. telah memberi jalan keluar (hukuman) untuk mereka (pezina).
Jejaka dan perawan yang berzina hukumannya didera seratus kali
dan pengasingan selama satu tahun, sedangkan duda dan janda
yang berzina hukumannya didera seratus kali dan di rajam”.
Dari ayat al-Qur’an dan hadis di atas, dapat diketahui bahwa hukuman bagi
pezina ada dua (2) macam dan tergantung status keadaan pelakunya, apakah belum
menikah (ghair muḥṣan) atau sudah menikah (muḥṣan).15
13 Lajnah Pentahshih Mushaf al-Qur’an, Qur’an Hafalan dan Terjemahan (Jakarta: Almahira,
2010), Cet.1, h.350
14
Imām Abī Ḥusain Muslim ibn Ḥajjāj al-Qusairī al-Naisaburī, Ṣaḫīḫ Muslim (Beirut: Dār al-
Kitāb al-Ilmiyah, t.th), Juz.2, h.48.
20
a. Zinā Muḫṣan
Zinā Muḫṣan adalah zina yang dilakukan oleh seorang laki-laki dan
perempuan yang sudah atau pernah terikat oleh pernikahan (bersuami atau
beristri). Hukuman untuk pelaku zina ini yakni didera seratus kali dan
dirajam.16
Hukuman rajam ini dilakukan bila keduanya telah mencukup umur
(balig), dan berakal (‘aqil) lagi merdeka, Islam dan bagi laki-laki sudah
beristri dan bagi perempuan sudah bersuami (pernah menikah). Hukuman ini
pernah dilakukan oleh Nabi saw. kepada seorang sahabat bernama Ma’īz
yang datang sendiri dan mengakui dirinya telah berzina dan meminta untuk
dihukum, maka atas permintaan sendirilah dia pun dirajam sampai mati.17
b. Zinā Ghair Muḫṣan
Zinā Ghair Muḫṣan adalah zina yang dilakukan oleh seoang laki-laki dan
perempuan yang belum menikah (belum berkeluarga). Hukuman bagi pezina
yakni didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun.18
Menurut imam Malik, hukuman pengasingan dikenakkan kepada pezina
laki-laki saja, sedangkan perempuan tidak. Menurut Abu Hanifah, hukuman
15 Rahmat Hakim, Hukum Pidana Islam (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2000), h.73
16
Rajam merupakan hukuman mati dengan jalan dilempari dengan batu atau sejenisnya
sampai mati. Lihat Hkum Pidana Islam karya Ahmad Wardi Muslich (Jakarta: Sinar Grafika, 2005),
h.19
17
Abdulmalik Abdulkarim Amrullah Hamka, Tafsir al-Azhar, Juz.18, h.130.
18
Ahmad Wardi Muslich, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam (Jakarta: Sinar Grafika,
2006), Cet.2, h.33
21
pengasingan sebagai hukuman tambahan setelah pertimbangan hakim atau
kebijakan yang menangani perkara. Sedangkan menurut kebanyakan para
ulama seperti Imam Ahmad, Imam Syafi’i dan yang lainya mengatakan perlu
diberikan hukuman pengasingan bagi para pelaku zinā ghair muḫṣan.19
4. Dampak Melakukan Zina
Islam sangat mengecam perzinahan sehingga mendekatinya pun dilarang.
Hukum Islam bukan saja menganggapnya sebagai dosa besar yang akan
menghancurkan semua kebajikan, tetapi lebih dari keburukan tersebut, perzinahan
akan memberikan berdampak yang negatif, di antaranya :20
- dapat menghancurkan sakralnya ikatan perkawinan
- menimbulkan perselisihan dan pembunuhan
- merusak nama baik dan keturunan
- menyebabkan timbulnya sejumlah penyakit jasmani dan rohani
B. Tinjauan Umum Tentang Khamar
Dalam menjelaskan minuman yang memabukkan, al-Qur’an mengunakan
kata khamar, sedangkan di Indonesia menggunakan kata mabuk. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, mabuk diartikan berasa pening atau hilang kesadaran karena terlalu
19 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah (Beirut: Daar al-Fikr, 1983), h.103.
20 Abdurrahman I, Tindakan Pidana Dalam Syariat Islam (Jakarta: Rineka Cipta, 992), h.31
22
banyak minum minuman keras dan lainnya yang memabukkan. Sedangkan orang
yang melakukan dan terbiasa mabuk disebut pemabuk.21
Selanjutnya penulis akan menjelaskan khamar dan cakupannya karena
mabuk merupakan efek dari minuman yang memabukkan (khamar).
1. Pengertian Khamar
Kata khamar diambil dari bahasa Arab, yaitu خمرا -يخمر -خمر . Dalam
kamus al-Munawwir disebutkan bahwa khamar artinya menutupi dan diartikan pula
sebagai arak, segala yang memabukkan.22
Secara umum khamar diartikan dengan segala sesuatu dari makanan atau
minuman dan obat-obatan yang dapat menghilangkan akal dan memabukkan.23
Sedangkan menurut Abu Hanifah yang terdapat dalam Ensiklopedia Hukum Islam,
yang dimaksud khamar adalah minuman dari perasan anggur yang dimasak sampai
mendidih serta mengeluarkan buih. Sari dari buih inilah yang mengandung unsur
memabukkan.24
Menurut Wahbah al-Zuhaili dalam bukunya Fiqih Imam Syafi’i, jenis
minuman yang diharamkan adalah segala jenis minuman yang jika diminum banyak
akan memabukkan dan jika diminum sedikit tetap diharamkan, termasuk didalamnya
21 Lihat pada https://kbbi.web.id/mabuk
22
Ahmad Warson Munawwir, al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka
Progresif, 1997), h.368.
23
Akmaluddin, Analisis Terhadap Hadis Minum Khamar Tidak Diterima Shalat Selama 40
Hari, Skripsi Jurusan Tafsir Hadis, Fakultas Ushuluddin, UIN Sultan Syarif Kasim, Riau, 2013, h.17 24
Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam (Jakarta: Ikhtiar Baru, 1997), h.1180.
23
rendaman kurma, angur, gandum dan lainnya. Sedangkan mengkonsumsi minuman
yang memabukkan seperti khamar, termasuk dosa besar.25
2. Larangan Mendekati Khamar
Minum minuman yang memabukkan (khamar) merupakan perbuatan keji
dan termasuk perbuatan Syaitan. Oleh sebab itu, Islam melarang ummatnya untuk
meminum khamar sesuai dengan apa yang termaktub dalam al-Qur’an :
- Sūrat al-Baqarah [2] : 219
“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamar
dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar
dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih
besar daripada manfaatnya".26
Dalam ayat di atas, Allah swt. menjelaskan bahwa sebenarnya dalam khamar
terkandung dua unsur, yakni manfaat dan mudharat. Namun mudharat yang
ditimbulkan olehnya lebih banyak ketimbang manfaatnya. Orang yang meminum
khamar tidak akan dapat lagi mengendalikan dirinya dan nafsunya, akal terasa hilang,
kadang membuat malu dihapan orang banyak dan agamanya jadi kacau.27
25 Wahbah al-Zuhaili, Fiqih Imam Syafi’i: Mengupas Masalah Fiqhiyah Berdasarkan al-
Qur’an dan Hadis (Jakarta: al-Mahira, 2010), h.331
26
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemah; Dilengkapi Tajwid, h.34
27
Abdulmalik Abdulkarim Amrullah Hamka, Tafsir al-Azhar, Juz.2, h.203
24
- Sūrat al-Nisā’ [4]: 43
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendekati
shalat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar
apa yang kamu ucapkan”.28
Ayat dia atas belum mengharamkan khamar secara tegas, namun telah
memperingatkan kaum muslim akan bahaya meminum khamar, yaitu dilarang untuk
mengerjakan shalat. Hal ini dikarenakan orang yang mabuk akan susah untuk
menyadari apa yang diucapkan, sehingga shalatnya tidak khusu’.29
- Sūrat al-Māidah [5]: 90
“Wahai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya minuman
keras (khamar), berjudi, (berkorban untuk) berhala dan mengundi
nasib dengan panah adalah perbuatan keji dan termasuk
perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar
kamu beruntung.”30
Ayat di atas merupakan dalil pelarangan khamar dan keharusan bagi orang
yang beriman untuk meninggalkannya.
28 Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemah; Dilengkapi Tajwid, h.85
29
Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Tafsirnya (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf UII,
1990), Jilid.2, h.192
30
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemah; Dilengkapi Tajwid, h.123
25
- Hadis Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Ibn ‘Umar :
ث نا أيوب، عن ث نا حاد بن زيد، حد ، وأبو كامل، قال: حد ث نا أبو الربيع العتكي عن ابن عمر، قال: نفع، حد
(مسلمرواه ) رام كل مسكر خر، وكل مسكر ح »قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم:
“Dari ibn ‘Umar, ia berkata, Rasulallah saw. bersabda: “Setiap
yang memabukkan adalah khamar, dan setiap yang memabukkan
adalah haram”.31
- Hadis Nabi saw. yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah ra. :
، قال ث نا علي بن عبد الل ث نا الزهري، عن أب سلمة،حد ث نا سفيان، قال: حد عن عائشة عن النب صلى هللا : حد
(البخارى)رواه «كل شراب أسكر ف هو حرام »عليه وسلم قال:
Dari ‘Āisyah, dari Rasulallah saw. beliau bersabda: “Tiap-tiap
minuman yang memabukkan itu haram”32
Bagi peminum khamar maka akan dikenakan sanksi berupa hudud, yaitu
berupa cambukan sebanyak empat puluh (40) kali, sebagaimana sabda Nabi saw. :
ث نا ممد ث نا ممد بن بشار قال: حد عت ق تادة، يد ث حد ث نا شعبة، قال: س عن أنس عن النب بن جعفر، حد
عليه وسلم أنه أت برجل قد شرب المر فضربه بريدت ي نو الربع (ترمذىرواه ) 33ي وف عله أبو بكر صلى الل
“Dari Anas dari Nabi saw. bahwa beliau didatangi seseorang
yang telah meminum khamr, lalu beliau memukulnya dengan dua
pelepah kurma sebanyak empat puluh kali. Abu Bakr pun
melakukannya.”
31 Abū al-Khusain Muslim bin al-Hajjāj, Shahih Muslim (Beirūt: Dār al-Fikr,tt), Juz.3, h.100
32
Abū ‘Abdullah ‘Abd al-Salām ibn Muḥammad ibn ‘Umar. Ṣaḥīḥ al-Bukhārī (Maktabah al-
Rusyd, 2006), Juz.8, h.14 33
Abū ‘Isā Muḫammad ibn ‘Isā ibn Saurah, al-Jāmi’ Sunan Tirmiżī (Beirūt: Dār Ahyai al-
Turasi al-‘Arabi, 995), Juz.4, h.118.
26
Bagi peminum khamar yang tidak bertaubat, maka kelak diakhirat akan
diberi minuman dari sungai yang berasal dari kemaluan para pezina yang baunya
sangat busuk.
ث نا المعتمر بن سليمان قال ق رأت على الفضيل بن ميس ث نا علي بن عبد الل حد ريز أن رة عن حديث أب ح حد
ع أب ب ردة حدثه عن حديث أب موسى أن النب صلى الل عليه وسلم قال ثلثة ل يد نة مدمن خر وقا خلون ا
ة قال ن هر رحم ومصد ق بلس حر ومن مات مدمناا للخمر سقاه ة قيل وما ن هر الغو الل عز وجل من ن هر الغو
( امحد بن حنبلرواه ) 34يري من ف روج المومسات ي ؤذي أهل النار ريح ف روجهم
Abū Burdah telah menceritakan kepadanya Ḥadīṡ Abū Mūsā al-
Asy'ari bahwasanya; Nabi saw. bersabda: "Tiga orang yang tidak
akan masuk suga. Yaitu, pecandu khamar, orang yang memutuskan
tali silaturrahmi dan orang yang membenarkan sihir. Dan
barangsiapa yang mati dalam keadaan kecanduan khamar, maka
Allah swt. akan memberinya minum dari sungai sungai Ghuthah."
Ditanyakanlah, "Apa itu sungai Ghuthah?" Beliau menjawab:
"Suatu sungai yang mengalir dari kemaluan para pezina yang
baunya dapat mengganggu para penduduk neraka."
3. Dampak Dari Meminum Khamar
Meminum minuman yang memabukkan (khamar) tentunya memberikan
dampak yang sangat besar bagi peminumnya (pemabuk), di antaranya :
a. Menimbulkan gangguan kesehatan jasmani dan rohani, terutama dapat
merusak fungsi organ vital tubuh, seperti otak, jantung, ginjal, paru-paru
dan lainnya.
34
Abu ‘Abdillah Ahmad ibn Hanbal, Musnad Ahmad ibn Hanbal ; Kitab Musnad Penduduk
Kuffah yang diriwayatkan oleh Abu Musa al-‘Asy’ari ra..
27
b. Menimbulkan gangguan kenyamanan dan ketentraman lingkungan dan
dapat mengganggu keamanan masyarakat.
c. Menimbulkan celaan terhadap diri sendiri dan mungkin oranglain.
d. Mampu memicu tindakan yang tidak bermoral dan tindakan kejahatan.
e. Mampu menghancurkan masa depan
f. Merusak keimanan dan ketakwaan karena mampu membatalakan ibadah
yang disebabkan hilangnya akal sehat.35
C. Tinjauan Umum Tentang Korupsi
Korupsi merupakan istilah yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia,
karena korupsi ini merupakan fenomena penyimpangan yang sering ditemukan dalam
kehidupan sosial, kemasyarakatan dan kenegaraan.
1. Pengertian Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa Latin, corruption dari kata kerja corrumpere
yang berarti busuk, rusak, menggoyahkan dan menyogok. Korupsi dikatakan sebagai
perilaku pejabat publik, baik politikus/politisi maupun pegawai negeri yang secara
tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat
dengannya dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan
kepadanya.36
35 Makalah Dampak Negatif dan Pengaruh Khamar, Anak Pesantren yang diakses pada 05
April 2009 dalam Blog akhiqren.blogspot.co.id
36
Muhammad Shoim, Laporan Penelitian Individual; Pengaruh Pelayanan Publik Terhadap
Tingkat Korupsi Pada Lembaga Peradilan di Kota Semarang (Semarang: Pusat Penelitian IAIN
Walisongo, 2009), h.4
28
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, korupsi secara harfiah berarti buruk,
suka memakai barang (uang) yang dipercayakan kepadanya, rusak dan dapat disogok
(melalui kekuasaannya untuk kepentingan pribadi). Adapun terminologinya, korupsi
merupakan penyelewengan atau penggelapan (uang Negara atau perusahaan) untuk
kepentingan pribadi atau orang lain.37
Dari pemaparan di atas, penulis menyimpulkan bahwa korupsi merupakan
penyalahgunaan jabatan publik yang dipercayakan kepadanya demi keuntungan
pribadi ataupun oranglain.
Korupsi merupakan kejahatan yang sangat luar biasa (extra ordinary crime)
sekaligus merupakan kejahatan yang sulit dicari penjahatnya (crime without
offendens), karena korupsi berada pada wilayah yang sulit untuk ditembus. Mengapa
demikian, karena korupsi dikatakan sebagai invinsible crime yang sangat sulit
memperoleh procedural pembuktiannya.38
Orang yang melakukan tindakan korupsi biasanya dikenal dengan sebutan
koruptor. Menurut Harkristuti Harkrisnowo, pelaku korupsi (koruptor) bukanlah
orang sembarangan karena mereka mempunyai akses untuk melakukan korupsi
dengan menyalahgunakan kewenangan, kesempatan-kesempatan atau sarana yang
ada padanya.39
37 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Ri, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Balai Pustaka, 1995), h.527
38
Mien Rukmini, Aspek Hukum Pidana dan Kriminologi (Bandung: tp, 2009), h. 2
39
Harkristuti Harkrisnowo, Korupsi, Konspirasi dan Keadilan di Indonesia ( Jakarta: Lentera
Hati, 2002), Jurnal Dictum, Edisi I, h.67
29
2. Macam-macam Korupsi
Tindakan korupsi merupakan sebuah kejahatan yang secara kualitas maupun
kuantitasnya terus meningkat. Peningkatan jumlah tidakan korupsi tentu akan sangat
berpengaruh terhadap turunnya kualitas kesejahteraan bagi masyarakat.40
Tindakan korupsi ini sangat beraneka ragam. Dilihat dari proses terjadinya
perilaku korupsi, korupsi dapat dibedakan dalam tiga bentuk,41
yaitu :
- Graft, yaitu korupsi yang bersifat internal. Korupsi ini terjadi karena
mereka mempunyai kedudukan dan jabatan di suatu instansi, perusahaan,
lembaga maupun kantor. Dengan wewenangnya, para bawahan tidak
dapat menolak permintaannya
- Bribery (penyogokan, penyuapan), yaitu tindakan korupsi yang
melibatkan orang lain diluar dirinya (instansinya). Tindakan ini
dilakukan dengan maksud keputusan yang dibuat akan menguntungkan
pemberi, penyuap atau penyogok.
- Nepotism, yaitu tindakan korupsi berupa kecenderungan pengambilan
keputusan yang tidak berdasar pada pertimbangan objektif dan rasional
tapi didasarkan atas perimbangan kekerabatan.
40
Ridwan, Upaya Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Melalui Peran Serta Masyarakat.
Jurnal Ilmu Hukum No.64, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten, 2014, h.1
41
Muhammad Shoim, Laporan Penelitian Individual; Pengaruh Pelayanan Publik Terhadap
Tingkat Korupsi Pada Lembaga Peradilan di Kota Semarang, h.18-19.
30
Bila dilihat dari sifatnya, korupsi dibedakan menjadi dua kelompok42
, yaitu :
- Korupsi Individualis, yaitu korupsi yang dilakukan oleh salah satu atau
beberapa orang dalam suatu organisasi/istansi/lembaga.
- Korupsi Sistematik, yaitu korupsi yang dilakukan oleh sebagian besar
(kebanyakan) orang dalam suatu organisasi/istansi/lembaga (melibatkan
banyak orang).
3. Korupsi Dalam Islam
Dalam Islam dikenal beberapa macam istilah bahaa Arab yang dipakai
dalam al-Qur’an maupun hadis yang disepadankan dengan makna korupsi, di
antaranya adalah :
a. Gulūl (penggelapan)
Gulūl berarti mengambil sesuatu dan menyembunyikannya dalam
hartanya.43
Hadis Nabi saw. :
بة بن سعيد، ث نا سعيد بن منصور، وق ت ي حدري، واللفظ لسعيد حد ث نا أبو وأبو كامل ا ، قالوا: حد ة، عن ساك بن حرب، عن مصعب بن سعد، قال: دخل عبد هللا بن عمر على ابن عامر ي عوده عوان
عت رسول هللا صلى هللا عليه م وسل وهو مريض ف قال: أل تدعو هللا ل ي ابن عمر؟ قال: إن س رواه مسلم() 44«ل ت قبل صلة بغي هور ول صدقة من غلول، وكنت على البصرة »ي قول:
42 Muhammad Shoim, Laporan Penelitian Individual; Pengaruh Pelayanan Publik Terhadap
Tingkat Korupsi Pada Lembaga Peradilan di Kota Semarang, h.19-20
43
Ibnu Manzur al-Iraqi, Lisan al-‘Arab (Bairut: Daar al-Fikr, t.t), h.499
44
Abū al-Khusain Muslim bin al-Hajjāj, Shahih Muslim (Beirūt: Dār al-Fikr, 2003), h.106
31
Dari Mus’ab ibn Sa’id, dia berkata : ‘Abdullah ibn ‘Umar
menemui Ibn ‘Amir untuk menjenguknya yang sat itu sedang
sakit. Ibn ‘Amir berkata: Tidakkah engkau menod’akanku
wahai Ibn ‘Umar ? Ibn ‘Umar menjawab: sesungguhnya aku
mendengar Rasulallah saw. bersabda: Tidak diterima shalat
tanpa bersuci, tidak diterima sedekah dari pengkhianat (harta
ghanimah), dan kamu berada di Basrah.
b. Risywah (suap)
Menurut imam al-Jurjani, risywah merupakan tindakan apa saja untuk
merubah ketentuan hukum dimana yang benar menjadi salah dan yang salah
menjadi benar.45
Dalil yang menunjukan dilarangnya risywah adalah hadis Nabi saw. :
ث نا أبو عوانة، عن عمر بن أب سلمة، عن أبيه، عن أب هري رة بة قال: حد ث نا ق ت ي لعن »قال: حد عليه وسلم الراشي واملرتشي ف الكم (ترمذىرواه ) 46«رسول الل صلى الل
Dari Abi Hurairah ia berkata: Rasulallah saw. melaknat
penyuap dan yang disuap dalam masalah hukum.
c. Gasab (Mengambil Paksa Hak atau Harta Oranglain)
Kata gasab berasal dari kata gaṣaba-yagṣubu-gaṣban yang berarti
mengambil sesuatu secara paksa dan dzalim. Diartikan pula sebagai
mengambil sesuatu secara dzalim, sebelum mengambilnya secara dzalim
dan melakukannya juga secara terang-terangan.47
45 Ali Ibn Muhammad al-Jurjani, Kitab Ta’rifat (Beirut: Maktabah Lubnan, 1978), h.116
46
Abū ‘Isā Muḫammad ibn ‘Isā ibn Saurah, al-Jāmi’ Sunan Tirmiżī, h.560
47
Muhammad al-Khatib al-Syarbini, Mughni al-Mughtaj (Beirut: Daar al-Fikr, t.t, Juz.2,
h.274
32
d. Hirabah
Hirabah berasal dari kata haraba-yuhribu-maharabatun-waharabatun
yang berati memerangi, atau dalam kalimat haraballah diartikan bermaksiat
kepada Allah swt.48
Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang
memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di
muka bumi. (QS. Al-Maidah [5]: 33)
4. Upaya Pemberantasan Korupsi
Masalah korupsi selalu menjadi pergunjingan di tanah air tercinta ini karena
seolah-olah pemberantasan korupsi sangat sulit untuk diberantas. Berbagai paraturan
perundang-undangan tentang pemberantasan korupsi dilahirkan, tetapi selalu
dinyatakan tidak berhasil dalam memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya.49
Korupsi harus dicegah dan diberantas karena bisa merugikan pihak yang
lain. Dalam pencegahannya, tidak cukup dengan mengejar para koruptor lalu
menangkapnya layaknya terhadap pelaku tindak pidana konvensional, seperti
pembunuh atau pencurian50
. Cara seperti ini tidak akan pernah memuaskan karena
korupsi kejahatan yang sulit dicari pelakunya dan sulit memperoleh prosedural
pembuktiannya.
48 Ibrahim Anis, dkk. al-Mu’jam al-Wasit, Juz.1, h.163
49
La Sina, Dampak dan Upaya Pemberantasan Serta Pengawasan Korupsi di Indonesia.
Jurnal Hukum Pro Justitia, 2008, Vol.26, h. 44
50
Danang Kurniadi, Mega Skandal Korupsi di Indonesia (Yogyakarta: Pukat Korupsi UGM,
2008), h.1
33
Menurut Satjipto Rahardjo bahwa pencegahan dan pemberantasan korupsi
tidak cukup dilakukan dengan cara konvensional, harus dilakukan dengan cara yang
berbeda dan di luar kelaziman penanggulangan kejahatan lainnya.51
Salah satu upaya
yang dapat dilakukan adalah dengan cara menghilangkan nafsu dan motivasi pelaku
kejahatan untuk melakukan kejahatan, yaitu dengan menghalanginya untuk
menikmati hasil atau buah dari kejahatan yang dilakukan. Hasil kejahatan merupakan
life blood of the crime, artinya bahwa hasil kejahatan merupakan darah yang
menghidupi tindak kejahatan sekaligus titik terlemah dari rantai kejahatan yang
paling mudah dideteksi. Dengan upaya tersebut maka akan menghilangkan motivasi
pelaku untuk melakukan kejahatan, karena tujuan pelaku kejahatan tidak lain untuk
menikmati hasil dari kejahatan yang telah dilakukannya.52
5. Dampak Dari Tindakan Korupsi
Korupsi berdampak sangat buruk bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
karena telah terjadi kebusukan, ketidakjujuran dan melukai rasa keadilan masyarakat.
Penyimpangan anggaran yang terjadi akibat korupsi tentunya akan menurunkan
kualitas pelayanan Negara kepada masyarakat.53
Korupsi selalu membawa konsekuensi negatif terhadap proses demokrasi
dan pembangunan, sebab korupsi telah mendelegetimasi dan mengurangi
kepercayaan publik terhadap proses politik. Di sisi lain, korupsi menyebabkan proyek
51 Satjipto Rahardjo, Membedah Hukum Progresif (Jakarta: Kompas, 2006), h.127
52
Halif, Jurnal Anti Korupsi yang berjudul Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi Melalui Undang-undang Pencucian Uang (Jember, Pukat FHUJ, 2012), Vol.2 No.2, h.70
53
Nadiatus Salama, Fenomena Korupsi Indonesia: Kajian Mengenai Motif dan Proses
Terjadinya Korupsi (Semarang: Pusat Penelitian IAIN Walisongo Semarang, 2010), h.25
34
pembangunan tidak sesuai dengan kebutuhan yang semestinya sehingga menghambat
pembangunan jangka panjang yang berkelanjutan.54
Menurut penulis, dampak dari tindakan korupsi bisa menyebabkan
runtuhnya akhlak, moral, integritas dan religiusitas bangsa, memberikan efek buruk
bagi perekonomian Negara dan merugikan oranglain.
54 Ibnu Santoso, Memburu Tikus-tikus Otonom (Yogyakarta: Gava Media, 2011), Cet.1, h.19.
35
BAB III
SIKSA NERAKA DAN VISUALISASI DALAM KOMIK
A. Siksa Neraka
Didasarkan pada berbagai ayat-ayat al-Qur’an dan hadis Nabi saw., bisa
dipastikan bahwa tidak seorang pun dari kalangan kaum Muslimin yang menolak
akan keberadaan siksa (azab) neraka. Keberadaan azab neraka ini merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari eskatologis1 Islam.
Azab dikatakan sebagai hukuman dari Allah swt. untuk para hambanya
yang berdosa, baik dari kalangan mukmin maupun non-mukmin (orang kair,
munafik dan musyrik). Pandangan ini tentu memberikan dua (2) prinsip dalam
kaitannya dengan para penghuni neraka. Bagi kalangan mukmin, azab akan
diberlakukan sesuai dosa-dosa yang diperbuat selama hidup di dunia dan setelah
itu akan dipindahkan ke dalam surga. Sedangkan untuk kalangan non-muslim,
mereka akan kekal di dalam neraka dan akan di azab untuk selama-lamanya.2
1. Pengertian Neraka
Neraka merupakan kampung kemurkaan Allah swt. terhadap penghuninya
dan neraka ini seburuk-buruknya tempat tinggal3. Neraka diciptakan Allah untuk
menyiksa hamba-Nya yang ingkar akan perintah-Nya, sehingga neraka dikatakan
sebagai tempat pembalasan atas dosa yang telah dilakukan selama hidup di dunia.
1 Berkaitan dengan hal-hal yang terakhir, seperti kematian, hari kiamat, hari kebangkitan
dan lain-lain. https://kbbi.web.id/eskatologis 2 Iskandar Arnel, Azab Dalam Eskatologi Ibn ‘Arabi. Jurnal Pemikiran Islam Vol.39, An-
Nida’, 2014, h.18 3 Arif Hidayatullah, Siksa Neraka, 2013, h.7 dalam IslamHouse.com
36
Dikatakan pula bahwa neraka adalah tempat penyiksaan dan kesengsaraan
di alam akhirat yang diperuntukkan bagi pelaku dosa selama hidup di dunia.4
Bentuk penyiksaaannya selalu berkaitan dengan api, karena neraka berasal dari
kata nār yang berarti api yang menyala.
2. Gambaran Neraka
Dikatakan bahwa neraka merupakan tempat yang penuh dengan siksaan
dari Alah swt. yang tiada hentinya dan digambarkan dengan sangat menakutkan.
Hal ini terbukti dengan :
- Pakaian penghuni neraka terbuat dari api neraka
5
“Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian
dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas
kepala mereka.” (QS. al-Ḥajj [22]: 19)
- Kasur serta selimut terbuat dari api neraka
6
“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka
ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang-orang yang zalim”. (QS. al-‘Arāf [7]: 41)
- Makanannya tumbuh dari dasar neraka dan minumannya berasal dari
air yang sangat panas
4 Ibnu Rajab al-Hanbali, al-Takhwīf min al-Nār terj. Abdul Rosyad Shiddiq, Dahsyatnya
Siksa Neraka Jahanam (tp: Akbar Media, 2010), h.3 5 Kementerian Agama RI. al-Qur’an dan Terjemah; Dilengkapi Tajwid. (Jakarta: Dharma
Art, 2015), h.334. 6 Kementerian Agama RI. al-Qur’an dan Terjemah; Dilengkapi Tajwid, h.155
37
. .
. .
. 7
“Makanan surga itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon
zaqqum. Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai
siksaan bagi orang-orang yang zalim. Sesungguhnya dia adalah
sebatang pohon yang ke luar dan dasar neraka yang menyala.
Mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan. Maka sesungguhnya
mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, maka
mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu. Kemudian
sesudah makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat
minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas.” (QS. al-
Ṣaffāt [37] 62-67)
3. Nama-nama Neraka
Dalam buku 7 Neraka dan Tingkatannya yang mengutip dari kitab al-
Sab'iyah fī Mawā'iż al-Birriyah dijelaskan bahwa neraka diciptakan pada hari
Ahad. Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa neraka itu mempunyai tujuh pintu
dan tujuh tingkatan.8
- Jahannam
Jahannam berasal dari kata jahnām yang berarti sumur yang dalam.
Dinamakan jahannam karena dasarnya yang sangat dalam atau keadaannya yang
sangat gelap.9
7 Kementerian Agama RI. al-Qur’an dan Terjemah; Dilengkapi Tajwid, h.448
8Syaikhur Rohman, “7 Neraka dan Tingkatan” diakses pada tanggal 22-06-2017 dari:
http://satuilmusejutaumat.blogspot.co.id/2015/07/7-neraka-dan-tingkatan-neraka.html 9 Abdul Muhsin al-Muthairi, al-Yaum al-Akhir fī al-Qur’ān al-‘Ażīm wa al-Sunnah al-
Muṭahharah, terj. Zaenal Arifin, Buku Pintar Hari Akhir (Jakarta: Zaman, 2012), Cet.I, h.446
38
“Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah
dijanjikan kepada mereka (pengikut syaitan) semuanya.”
(QS. al-Ḥijr [15]: 43)
- Ḥutamah
Kata ḫutamah adalah hancurnya sesuatu, khususnya sesuatu yang kering
seperti tulang dan semisalnya. Dinamakan ḫutamah karena akan menghancurkan
kepala dan tulang orang yang memasukinya.10
“Sekali-kali tidak! Sesungguhnya Dia benar-benar akan dilemparkan
ke dalam Huthamah dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu)
api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan yang (membakar)
sampai ke hati.” (QS. al-Humazah [104]: 4-7)
- Hāwiyah
Kata hāwiyah berasal dari kata hawā, ahwā, inhawā yang berarti jatuh dari
tempat yang paling tinggi ke tempat yang paling rendah. Hāwiyah adalah segala
sesuatu yang tak diketahui dasar atau keraknya. Dinamakan hāwiyah karena dasar
neraka yang sangat dalam.11
. . .
10
Abdul Muhsin al-Muthairi, al-Yaum al-Akhir fī al-Qur’ān al-‘Ażīm wa al-Sunnah al-
Muṭahharah, terj. Zaenal Arifin, Buku Pintar Hari Akhir, h.449 11
Abdul Muhsin al-Muthairi, al-Yaum al-Akhir fī al-Qur’ān al-‘Ażīm wa al-Sunnah al-
Muṭahharah, terj. Zaenal Arifin, Buku Pintar Hari Akhir, h.449
39
“Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu
apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas.”
(al-Qāri’ah [101]: 8-11)
- Jaḫīm
Jaḫīm berarti tempat yang sangat panas sekali. Setiap api yang berkobar
besar di sebuah lubang atau jurang adalah jaḫīm.12
“Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang- orang
yang sesat." (QS. al-Syu’arā [26]: 91)
- Saqar
Saqar berarti jauh. Neraka dinamakan saqar karena dasarnya yang sangat
dalam atau karena panasnya yang sangat membakar.13
. . .
“Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. tahukah kamu
Apakah (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak
membiarkan. (neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia.”
(QS. al-Muddaṡir [74]: 26-29)
- Sa’īr
Kata sa’īr memiliki arti kayu api yang menyala-nyala.
12
Abdul Muhsin al-Muthairi, al-Yaum al-Akhir fī al-Qur’ān al-‘Ażīm wa al-Sunnah al-
Muṭahharah, terj. Zaenal Arifin, Buku Pintar Hari Akhir, h.450 13
Abdul Muhsin al-Muthairi, al-Yaum al-Akhir fī al-Qur’ān al-‘Ażīm wa al-Sunnah al-
Muṭahharah, terj. Zaenal Arifin, Buku Pintar Hari Akhir, h.448
40
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara
zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan
mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).”
(QS. Al-Nisaa [4]: 10)
- Lazā
Kata lazā berari menyala-nyala dan lidah api.
“Sekali-kali tidak dapat, Sesungguhnya neraka itu adalah api yang
bergolak, yang mengelupas kulit kepala” (QS. al-Ma’ārij/70: 15-16)
B. Visualisasi Dalam Komik
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, visualisasi dikatakan sebagai
pengungkapan suatu gagasan atau pesan dengan menggunakan bentuk gambar,
tulisan (kata dan angka), peta juga grafik.14
Visualisasi adalah penampilan informasi yang bersifat komplek ke dalam
bentuk visual (gambaran). Secara umum, visualisasi dalam bentuk gambar baik
yang bersifat abstrak ataupun nyata telah dikenal sejak awal dari peradaban
manusia. Pada saat ini visualisai telah berkembang dan banyak dipakai untuk
14
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), Cet.3. Lihat
juga JS. Badudu dan Sultan Muhammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan, 1994.
41
keperluan ilmu pengetahuan, rekayasa, pendidikan, multimedia, kedokteran,
agama dan lain-lain.15
Dalam al-Qur’an, visualisasi berarti perumpamaan atau gambaran. Firman
Allah swt. dalam surah al-Ḥasyr [59]: 21 :
Kalau sekiranya Kami turunkan al-Quran ini kepada sebuah gunung,
pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan
ketakutannya kepada Allah. dan perumpamaan-perumpamaan itu
Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.16
Dalam kitabnya Mabāhiṡ fī 'Ulūm al-Qur'ān, Mannā Khalīl al-Qaththān
mengatakan bahwa manfaat dari adanya visualisasi adalah: Pertama, menonjolkan
sesuatu ma'qūl yaitu yang hanya bisa dijangkau oleh akal, dalam bentuk konkrit
yang dapat dirasakan oleh indera manusia, sehingga akal mudah untuk
menerimanya. Sebab pengertian-pengertian abstrak tidak akan tertanam dalam
benak kecuali jika dituangkan dalam bentuk indrawi yang dekat dengan
pemahaman. Kedua, menyingkap hakikat-hakikat dan mengemukakan sesuatu
yang tidak tampak seakan-akan sesuatu itu tampak. Ketiga, mengumpulkan
makna yang menarik lagi indah dalam ungkapan yang padat. Keempat,
mendorong orang yang diberi maṡāl untuk berbuat sesuai dengan isi maṡāl.17
15 Muhammad Sahroni, Visualisasi Tiga Dimensi Pada Pembelajaran Bimakasakti Untuk
Kelas VII SMP. Skripsi Studi Teknik Informatika Sain dan Teknologi, UIN Syari Hidayatullah
Jakart, 2010, h.42
16
Tim Depag RI, al-Qur’an dan Tafsirnya (Jakarta: Depag RI, 2008), Vol.10, h.73
17
Mannā Khalīl al-Qattān, Mabāhiṡ fī 'Ulūm al-Qur'ān Penerjemah Mudzakir (Bogor:
Pustaka Litera Antar Nusa, 2007), cet. Ke 11 h. 409.
42
Di zaman sekarang ini, proses penyampaian pesan atau makna akan lebih
cepat ditangkap dan dimengerti dengan melalui media visual, salah satunya
melalui gambar. Media gambar ini telah banyak digunakan untuk menyampaikan
nilai-nilai Islam sehingga mudah untuk dipahami dan dimengerti, seperti
menyampaikan pesan agama yang tersirat dalam hadis Nabi saw. yang
digambarkan dalam komik-komik.
Terlepas dari hal itu, visualisasi dalam bentuk gambar ternyata
menyimpan persoalan yang sangat menarik. Meski mengandung positif, namun
mengandung berbagai persoalan di dalamnya. Sebagaimana Ulama ada yang
melarangnya dan sebagian lagi ada yang membolehkannya.
- Dalil yang melarang menggambar
ث نا األعمش ث نا سفيان، حد ث نا احلميدي، حد عن مسلم قال كنا مع مسروق ف دار يسار بن ني ف رأى حدعت النب صلى الل علي عت عبد الل قال س ه وسلم ي قول إن أشد الناس عذابا عند ف صفته تاثيل ف قال س
)رواه البخارى( 18 الل ي وم القيامة المصو رون
Dari Muslim dia berkata: Kami bersama Masrūq berada di rumah
Yasār bin Numair, lantas dia melihat patung di dalam rumahnya,
lantas Masrūq berkata: Saya pernah mendengar Abdullah berkata:
saya mendengar Nabi saw. bersabda: "Sesungguhnya orang yang
paling keras siksaannya di sisi Allah pada hari Kiamat adalah
orang-orang yang suka menggambar."
بة ق ث نا أبو بكر بن أب شي ، عن ابن حد نة، عن الزهري ، عن عب يد الل بن عبد الل ث نا سفيان بن عي ي ال: حدتاا فيه كلب عباس عليه وسلم قال ل تدخل الملئكة ب ي رواه ) 19صورة ول عن أب طلحة عن النب صلى الل
ابن ماجه(
18
Abi ‘Abdillah Muhammad ibn Isma’il ibn Ibrahim al-Bukhari, Shahih al-Bukhari
(Beirut: Daar al-Fikr, 2005), Juz.7, h.64
43
Dari Abū Ṭalḥah dari Nabi saw. beliau bersabda: "Malaikat20
tidak
akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan
gambar”.
ث نا يي بن أب إسحق عن سعيد بن أب احلسن قال جاء رجل إل ابن عباس ف قال إن رجل أصو ر هذه حداالصور فأفتن فيها ف قال له ادن من فدن منه ث قال ادن من فدن حت وضع يده ع لى رأسه قال أ ب
عت من رسول الل ص عت رسول الل صلى الل عليه وسلم ي قول كل مصو ر ف الناس ر لى الل عليه وسلم سبه ف جهنم ل بد فاعلا فاصنع الشجر وما ل فس و قال إن كنت .يعل له بكل صورة صورها فساا ف ت عذ
(مسلمرواه ) 21له فأق ر به صر بن علي
Telah menceritakan kepada kami Yahyā bin Abū Ishāq dari Sa'id bin
Abī al-Hasan ia berkata; Ada seseorang yang datang kepada Ibn
Abbās dan berkata; saya ini adalah orang yang suka menggambar
semua gambar ini. Oleh karena itu, berilah fatwa kepada saya
mengenai gambar-gambar tersebut!. Ibn Abbās berkata kepadanya;
Mendekatlah kepadaku!. Orang itu pun lalu mendekat. Kemudian Ibn
Abbās berkata; 'Mendekatlah kepadaku!. Lalu orang itu mendekat
lagi hingga Ibn Abbās dapat meletakkan tangannya di atas kepala
orang tersebut. Ibn Abbās berkata; Aku akan menceritakan kepadamu
apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah saw. bahwasanya beliau
telah bersabda: '’Setiap orang yang suka menggambar itu akan
masuk neraka. Allah akan menjadikan baginya dengan setiap
gambar yang dibuat, sosok yang akan menyiksanya di neraka
Jahanam kelak.’' Ibn Abbās berkata; 'Jika kamu memang harus tetap
melakukannya juga, maka buatlah gambar pepohonan atau benda
lain yang tak bernyawa.' Kemudian Nasr bin Ali menetapkannya.
19
Abi Abdillah Muhammad ibn Yazid al-Qazwini, Sunan ibn Mājah (Kairo: Dār al-
Ḥadīṡ, t.th), Juz.3, h.288 20
Maksud malaikat disini adalah malaikat selain dari malaikat hafadzah, seperti malaikat
pembawa rahmat, berkah dan ampunan tidak akan masuk rumah yang ada anjing dan patungnya.
Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddiqiey, Mutiara Hadis 6 (Semarang: Pustaka Riski Putra,
2003), h.301. 21
Abū al-Khusain Muslim bin al-Hajjāj, Shahih Muslim (Beirūt: Dār al-Fikr,tt), h.266
No. Hadist : 3945
44
- Dalil Ulama yang dianggap membolehkan menggambar:
Jika melihat sejarah masa lalu, khususnya zaman Nabi Sulaiman as.
kesenian membuat patung ternyata mendapat aspresiasi dari Allah swt.22
sebagaimana yang tercantum dalam surah Sabā (34) ayat 13 :
“Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakiNya
dari gedung-gedung yang Tinggi dan patung-patung dan piring-
piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada
di atas tungku). Bekerjalah Hai keluarga Daud untuk bersyukur
(kepada Allah). dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang
berterima kasih.”
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa larangan membuat patung,
lukisan, gambar dan lainnya bersifat kondisional dan temporal berdasarkan ‘illat.
Dalam kaidah Ushul Fiqh dikatakan “al-Hukmu Yadūru Ma’a ‘Illatihi Wujūdan
wa ‘Adaman”. Artinya, hukum itu berkisar atau tergantung pada ada atau tidak
adaanya ‘illat. Jika ‘illat itu berubah, maka hukum pun menjadi berubah.23
Dalam ayat di atas, kata tamāṡīl ( ثيلاتم ) adalah bentuk jamak dari kata
timṡāl (تمثال) yakni sesuatu yang bersifat material, berbentuk dan bergambar. Bisa
terbuat dari kayu, batu dan semacamnya yang dibentuk sedemikian rupa. Ayat di
atas dijadikan dasar oleh sebagian ulama tentang bolehnya membuat patung
22
Iffa Yuliani Ainun Najichah, Pemahaman Hadis Tentang Gambar. Skripsi akultas
Ushuluddin dan Humaniora. UIN Walisongo Semarang. 2016, h.59 23
Said Agil Husin Munawwar, Asbabul Wurud: Studi Kritis Hadis Nabi Pendekatan
Sosio-Historis-Kontekstual (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), h.34
45
maupun gambar selama tidak disembah atau dijadikan lambang keagamaan yang
disucikan.24
Menurut penulis, Nabi saw. melarang menggambar dikarenakan pada
zaman dahulu gambar adalah suatu objek yang dituhankan atau dikultuskan oleh
orang-orang. Berbeda dengan zaman sekarang, media gambar bisa dijadikan
sarana untuk menyampaikan nilai-nilai Islam yang mudah dipahami dan
dimengerti. Oleh sebab itu penulis lebih condong kepada pendapat Ulama yang
membolehkan dengan syarat :
1. Gambar atau karya seni bukan yang tiga dimensi (seperti seni pahat
dan patung) karena lebih condong menyerupai berhala dan kerap kali
dijadikan sesembahan.
2. Hasil gambarnya tidak mengandung unsur maksiat dan
membangkitkan hasrat seksual. Baik dalam bentuk gambar maupun
alur ceritanya.
24
M. Quraish Shihab, M. Quraish Shihab Menjawab: 1001 Soal Keislaman yang Patut
Anda Ketahui (Jakarta: Lentera Hati, 2008), h.927
46
BAB IV
VISUALISASI HADIS DALAM KOMIK SIKSA NERAKA
Salah satu metode penyampaian nilai-nilai agama ialah melalui ungkapan
visualisasi dalam hal-hal yang mendasar dan bersifat abstrak. Hal tersebut diungkap
al-Qur’an melalui perumpamaan (tamṡīl) untuk menjelaskan pesan yang terkadung
didalamnya. Biasanya dilakukan dengan mempersonifikasikan sesuatu yang gaib
dengan yang hadir, yang abstrak dengan yang konkrit, atau denga n menganalogikan
sesuatu hal dengan hal yang serupa.1
Visualisasi dapat menyajikan sesuatu yang sulit dipahami menjadi mudah
dipahami, seperti penyajian tentang siksa bagi penghuni neraka dalam komik
bergambar Siksa Neraka yang bila sekilas kita baca dan cermati berlandaskan pada
hadis-hadis Nabi saw.
A. Gambaran Siksa Neraka Bagi Pezina
1. Gambaran Komik Siksa Neraka Bagi Pezina
Dalam komik Siksa Neraka digambarkan berbagai macam siksaan yang
mengerikan bagi orang yang suka maksiat tapi enggan bertaubat ketika masih hidup
didunia. Dijelaskan bahwa ketika Nabi Muhammad saw. mengalami duka cita yang
mendalam setelah ditinggal wafat oleh pamannya, Abu Thalib dan istrinya, Siti
1 Mega Rista Octavianti, Visualisasi Surga dan Neraka: Kajian Tematik Terhadap Ayat-ayat
al-Qur’an Tentang Surga dan Neraka. Skripsi Prodi Tafsir Hadis, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, h.14.
47
Khadijah, maka Allah swt. menghiburnya dengan Isrā’2 dan Mi’rāj
3 pada hari Senin,
27 Rajab. Setelah melakukan Isrā’ dan Mi’rāj, Nabi saw. menunaikan shalat di Baitul
Makmur dilangit ketujuh bersama para malaikat dan orang-orang mukmin. Kemudian
Nabi saw. diantar malaikat Jibri as. untuk melihat gambaran surga dan keindahannya,
serta diperlihatkan juga gambaran neraka dan siksaannya yang sangat dahsyat.4
22
Isrā’ adalah perjalanan Nabi Muhammad saw. dari masjid al-Haram di Mekkah sampai ke
Mesjid al-Aqsha di Yerssalem yang dijalankan oleh Allah swt. pada malam hari (Perjalanan tersebut
dilakukan dalam satu malam). Lihat dalam buku Rachmat Taufiq Hidayah, Khazanah Istilah al-
Qur’an (Bandung: Mizan, 1996), Cet.4, h.66 3 Mi’rāj adalah dinaikannya Nabi Muhammad saw. dari Masjid al-Aqsha menuju lamgit
untuk melihat keajaiban besar sampai ke Sidratul muntaha. 4 Untuk mengetahui jenis siksaan yang dahsyat yang terdapat dalam komik Siksa Neraka, bisa
dilihat pada Bab I, h.7. Lihat komik MB. Rahimsyah dan Irsyadul ‘Anam, Siksa Neraka (Surabaya:
CV. Pustaka Agung Harapan, 1999)
Cover Komik Siksa Neraka Versi Lama Cover Komik Siksa Neraka Versi Baru < Gambar I >
48
Salah satu gambaran siksa neraka yang diperlihatkan kepada Nabi saw. adalah
siksa bagi pezina. Dalam komik tersebut digambarkan bahwa siksa bagi orang yang
melakukan perbuatan zina akan memakan daging yang busuk.5
No Komik Jenis Azab Pezina
1 Siksa Neraka
(versi lama)
Dipaksa makan daging busuk (bangkai) yang
baunya menusuk hidung, sehingga ingin
memuntahkannya tetapi daging itu seakan
berusaha masuk kedalam kerongkongan.
2 Siksa Neraka
(versi baru)
Memakan daging yang busuk padahal
dihidangkan daging yang segar
Berikut gambaran siksa Pezina dalam komik Siksa Neraka :
5 MB. Rahimsyah dan Irsyadul ‘Anam, Siksa Neraka (Surabaya: CV. Pustaka Agung
Harapan, 1999), h.16. Rahimsyah, Siksa Neraka (Jakarta: Sandro Jaya, tt), h.17
Siksa Pezina No.1 Siksa Pezina No.2 < Gambar II >
49
Dari gambar siksa pezina di atas, meski bentuk penggambaran dan isi teksnya
berbeda, namun intinya sama bahwa bagi pezina kelak akan memakan daging yang
busuk padahal dihidangkan baginya daging yang segar.
2. Siksa Neraka Bagi Pezina Dalam Konteks Hadis
Setelah melakukan pencarian terkait hukuman bagi pezina yang terdapat
dalam komik Siksa Neraka, penulis belum menemukan hadis Nabi saw. yang
menjelaskan bahwa pezina kelak akan disiksa dengan memakan daging yang busuk,
padahal baginya dihidangkan daging yang segar di akhirat nanti.
Penulis hanya menemukan dua hadis yang menjelaskan siksa neraka bagi
pezina, yaitu :
a. Dibakar Di atas Tungku Pembakaran
ث نا أب ث نا عوف، حد يم، حد يل بن إيب راهي ث نا إيساعي شام، حد شام أبو هي ثني مؤمل بن هي حد ا ث ناو سرة بن حد
سول اللي صلى الل عليهي وسلم مي ي الل عنه قال كان ضي ندب نكم أى أحد مي صحابيهي هل ا يكثير أن ي قول لي
ل أن ي قص وإينه قال ذات غداة إينه أتني اللي الل ؤي قال ف ي قص عليهي من شا ن ا مي ثاني وإين ا اب يياني وإين ة ت
ع وإيذا تخر قائيم عليهي بيصخرة قال لي ل مضطجي نا على ا وإين أ ي ويي انطليق وإيني انطلقت م وإيذا هو ي
بع الجر ف يأخ دهد الجر ها هنا ف ي أسه ف ي هي ف ي ث لغ لصخرةي ليرأسي ا بي أسه ك ح ع إيليهي حت يصي ذه فل ي ري
ا سبحان اللي م رة الول قال ق لت ل ل ال ثل ما ف ل بيهي مي ود عليهي ف ي ف ا هذاني قال قال لي انطليق كان ث ي
يد وإيذا هو يتي أحد انطليق قال فانطلقنا فأ ن حدي لق ليقفاه وإيذا تخر قائيم عليهي بيكلوب مي ل مس نا على ي
ا قا نه إيل ق فاه قال وب ره إيل ق فاه وعي دقه إيل ق فاه ومنخي ر شي هي ف يشرشي ي قي و ف يشق قال ث ل أب شي ا و
50
ن ذليك ال ا ي فرغ مي لانيبي الولي ف ل بي ثل ما ف ل بيهي مي ح ذليك ي حول إيل الانيبي الخري ف ي ف انيبي حت يصي
ثل ما ل مي ود عليهي ف ي ف ا كان ث ي رة الول قال ق لت سبحان اللي ما هذاني قال قال لي انطليق الانيب ك ل ال ف
ذا فييهي لغط وأ ب أنه كان ي قول فإي نوي قال فأحسي ثلي ال نا على مي نا فييانطليق فانطلقنا فأ ي ذا صوات قال فال هي فإي
ب ضو ذا أتهم ذليك الل م فإي ن ن أسفل مي م لب مي ي يي عراة وإيذا هم ي ال ونيسا ي ا ما فييهي ضوا قال ق لت ل
نا على ن ي قال قال لي انطليق انطليق قال فانطلقنا فأ ي ري هؤل مي وإيذا في الن ثلي الد بت أنه كان ي قول أحر مي ر حسي
ابي ة كثيرية وإيذا ذليك الس جا نده حي ل قد جع عي ري ل سابيح يسبح وإيذا على شطي الن ح يسبح ما يسبح ث
ع إيليهي يتي ذليك ال ه حجرا ف ي نطليق يسبح ث ي ري ة ف ي فغر له فاه ف ي لقي نده اليجا ي قد جع عي ع إيليهي ذي ا كل
ا ما هذاني قال قال لي انطليق انط ه حجرا قال ق لت ل ل كرييهي ليق قال ف غر له فاه فألق نا على فانطلقنا فأ ي
ى حولا قال ق لت ل ا ويس يش نده ن ل مرتة وإيذا عي ا رتةي كأكرهي ما أنت ا ما هذا قال قال لي انطليق ال
ل وييل ل فانطلقنا فأ انطليق ري الروضةي ن كلي لوني الربييعي وإيذا ب ي ظ ا مي ة فيي وضة م نا على ى ي أكاد أ
م قط قال ق لت ل أي ن أكثري ويلدان لي مي ي وإيذا حول الر ا ي قال قال لي أسه ول في الس ا ما هذا ما هؤل
ا و ن وضة قط أعظم مي ة ل أ ي وضة عظي نا إيل ي ا انطليق انطليق قال فانطلقنا فان ق فيي ل أحسن قال قال لي ا
نا ي ا فان نا فيي قي ينةي فاس فحنا ف فيح لنا قال فا دي نا بب ال ي فيضة فأ ي ي ذهب ولبي ينة مبنيية بيلبي إيل مدي
وشطر كأق بحي ما أنت ا م كأحسني ما أنت ي ن خلقي ال شطر مي ي ا فدخلناها ف لقان فيي قال قال لم اذهبوا ا
حض في الب ياضي فذهبوا ف و ه ال تيض يريي كأن ما ر م ري قال وإيذا ن وا في ذليك الن نا ف ق وا إيلي وا فييهي ث ق
وا في أحسني ص م فصا عن و ا قد ذهب ذليك الس نة عدن وهذاك منزيلك قال فس هي ة قال قال لي هذي و
ا ب ي قال قال لي هذاك منزيلك قال ق لت ل ثل الرببةي الب يضا ذا قصر مي دا فإي اني بصريي ص ا ذ ك الل فييك
ا هذا الذي فأدخله قال أ لةي عجبا ف أيت منذ اللي ني قد ا فإي له قال ق لت ل أيت قال ما الن فل وأنت داخي ي
أسه بي ي أ يت عليهي ي ث لغ ل الول الذي ك أما الر ل يخذ القرتن ف ي رفضه قال لي أما إين سنخبي نه الر لجري فإي
51
دقه إيل ق فاه ومن ي أ يت عليهي يشرشر شي ل الذي كوبةي وأما الر نه إيل ق فاه وي نام عن الصلةي ال ره إيل ق فاه وعي خي
ل ي نه الر ثلي فإي ين في مي راة الذي ال ال والنيسا لغ الفاق وأما الري ب الكذبة ب ن ب ييهي ف يكذي نوي غدو مي ي ال بينا
ري وي ي أ يت عليهي يسبح في الن ل الذي م الزنة والزواني وأما الر ن ل الكرييه فإي نه تكيل الريب وأما الر لقم الجر فإي
ل الط نم وأما الر نه ماليك خازين ى حولا فإي ا ويس ي يش ند النا ي عي رتةي الذي نه ال ي في الروضةي فإي وييل الذي
يم صل ين حوله فكل مولود مات على الفيطرةي قال ف قال إيب راهي ي ى الل عليهي وسلم وأما الويلدان الذي ي سلي ض ال ب
سول اللي صلى الل عليهي وسلم وأ شريكيي ف قال سول اللي وأولد ال ين كانوا ي شريكيي وأما القوم الذي ولد ال
عن ا وتخر سييئا تاوز الل ل صالي م ق وم خلطوا ع ن م حسنا وشطر قبييحا فإي ن م شطر مي )رواه البخارى( 6
Dari Samurah bin Jundab ra. bahwa Rasulullah saw. seringkali
mengatakan kepada para sahabatnya; "Apakah diantara kalian ada
yang bermimpi?" Maka diantara mereka ada yang menceritakan
kisahnya. Suatu saat ketika subuh, beliau berkata: Semalaman aku
didatangi dua orang, keduanya mengajakku pergi dan berujar: Ayo
kita berangkat. Aku pun berangkat bersama keduanya dan kami
mendatangi seseorang yang berbaring dan yang lain berdiri
disampingnya dengan membawa batu besar, lalu ia menjatuhkan batu
tersebut di kepalanya sehingga kepalanya pecah dan batu
menggelinding disini. Orang tadi terus mengikuti batu dan
mengambilnya. Namun ketika dia belum kembali kepada yang orang
yang dijatuhi batu, kepalanya telah kembali seperti sedia kala. Lantas
dia pun menemuinya dan kembali mengerjakan sebagaimana semula.
Saya pun bertanya kepada dua orang yang membawaku:
“Subhanallah, mengapa kedua orang ini seperti ini?” Keduanya
menjawab: “Mari kita berangkat ke tempat lain!”. Lantas kami
mendatangi seseorang yang terlentang diatas kedua tengkuknya
sedang ada orang lain yang berdiri di sampingnya sambil membawa
pengait besi, ia memegang salah satu samping wajahnya dan
memotong-motong dagunya hingga tengkuknya dan tenggorokannya
6 Imam Abī‘Abdillah Muhammad ibn Ismā’īl al-Bukhari, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, Kitāb Ta'bir
(Beirūt: Dār al-Fikr, 2005), Abu ‘Abdillah Ahmad ibn Hanbal, Musnad Ahmad ibn Hanbal ; Kitab
Musnad Penduduk Bashrah (Beirut: Muassasah al-Risalah, 1995), Juz.23 yang diriwayatkan oleh
Samurah bin Jundub.
52
hingga tengkuknya dan matanya hingga tengkuknya (Kata Auf,
terkadang Abū Raja' menggunakan redaksi -lantas membelah-belah
dagunya, bukan memotong). Kemudian orang yang memotong
berpindah ke sisi dagu lain dan memperlakukannya sebagaimana ia
lakukan pada sisi dagu pertama. Belum ia selesai memotong-mogong
dagu kedua, maka dagu samping pertama kembali seperti semula.
Maka ia pun memperlakukannya sebagaimana semula. Maka saya
bertanya; “Subhanallah, mengapa kedua orang ini seperti ini?”
Keduanya menjawab: “Mari kita berangkat ke tempat lain!”. Kami
berangkat hingga kami mendatangi suatu tempat seperti tungku (kata
Abu Raja, seingatku Samurah mengatakan: Tungku tersebut
mengeluarkan suara gemuruh). Lantas kami melihat isinya, tak
tahunya disana ada laki-laki dan wanita yang telanjang. Mereka
didatangi oleh sulut api dari bawah mereka, jika sulutan api mengenai
mereka, mereka mengerang-ngerang. Maka saya bertanya kepada dua
orang yang membawaku; “Apa sebenarnya dengan orang-orang ini?”
Keduanya menjawab: “Mari kita berangkat ke tempat lain!”. Maka
kami terus berangkat dan mendatangi sebuah sungai (Samurah
mengatakan; sungai merah seperti darah), tak tahunya di sungai ada
laki-laki yang berenang sedangkan ditepi sungai ada orang yang
mengumpulkan banyak bebatuan. Apabila yang berenang tadi sampai
ke tepian sungai ke tempat orang yang mengumpulkan bebatuan, maka
ia membuka mulutnya dan orang yang di tepi tadi memasukkan batu ke
mulutnya. Lantas ia berenang kemudian kembali lagi dan setiap kali ia
kembali ke tepi, mulutnya membuka dan orang yang di tepi
menyuapinya dengan batu itu. Saya bertanya kepada dua orang yang
membawaku; “kenapa dua orang ini?” Keduanya menjawab: “Mari
kita berangkat ke tempat lain!”. Maka kami pun berangk dan
mendatangi seseorang yang wajahnya menyeramkan sebagaimana
seseorang yang paling menyeramkan yang pernah kalian lihat.
Didekatnya terdapat api yang terus ia nyalakan dan dia berlari di
sekitarnya. Saya bertanya kepada dua orang yang membawaku;
“Mengapa orang ini?” Keduanya menjawab:“Mari kita berangkat ke
tempat lain!”. Lantas kami berangkat. Lalu kami mendatangi sebuah
kebun yang secara merata berisi warna musim semi, diantara dua tepi
kebun terdapat seseorang yang jangkung yang nyaris aku belum
pernah melihat manusia yang kepalanya memanjang di langit seperti
itu, disekitar orang itu terdapat banyak anak-anak kecil yang pernah
aku lihat. Saya bertanya; “Apa ini sebenarnya, mereka ini siapa?”.
53
Keduanya menjawab: “Mari kita berangkat ke tempat lain!”. Kami
pun berangkat melanjutkan perjalanan hingga kami mendatangi
sebuah kebun besar yang sebelumnya aku belum pernah melihat kebun
lebih besar dan lebih indah daripadanya. Keduanya berkata; “Naiklah
engkau!”. Kami pun naik dan kami berakhir ke sebuah kota yang
dibangun dari batu bata emas dan perak, lalu kami tiba di pintu kota.
Kami minta di buka, maka pintu pun dibuka untuk kami dan kami
masuk dan disambut oleh beberapa orang yang separuh tubuhnya
seperti orang paling tampan yang pernah anda lihat dan separuhnya
seperti manusia paling jelek yang pernah engkau lihat. Keduanya
mengatakan kepada mereka; “Pergilah kalian semua!”. Lantas
mereka sampai di sebuah sungai. Tak tahunya sungai itu terbentang
mengalir dan airnya sangat putih bersih, mereka pun pergi dan mandi-
mandi disana. Kemudian kembali menemui kami dan kotorannya telah
hilang di sungai tempat mereka mandi sehingga mereka menjadi
manusia paling tampan. Keduanya mengatakan kepadaku; “Inilah
surga Adnan dan di sini hunianmu!”. Lantas pandanganku menatap ke
atas, tak tahunya ada sebuah istana seperti awan putih yang
menyendiri. Keduanya berkata; “Inilah hunianmu!”. Saya menjawab;
“Semoga Allah memberkati kalian berdua. Sekarang biarkanlah aku
untuk memasukinya!”. Keduanya menjawab; “Kalau sekarang jangan
dulu, namun pasti engkau akan memasukinya!”. Saya mengatakan;
“Semenjak semalaman aku telah melihat peristiwa-peristiwa aneh nan
mencengangkan, tolong kabarilah aku apa arti sebenarnya yang
kulihat!”. Keduanya berujar; “Sekarang baiklah kuberitakan
kepadamu peristiwa-peristiwa itu! Adapun laki-laki pertama yang
kamu datangi sedang kepalanya pecah dengan batu, itu adalah
seseorang yang mempelajari al-Qur’an namun ia menolaknya dan ia
tidur sampai meninggalkan shalat wajib. Adapun orang yang kamu
datangi membelah dagu kawannya hingga tengkuknya,
tenggorokannya hingga dagunya, dan matanya hingga tengkuknya, itu
adalah seseorang yang berangkat dari rumahnya lantas ia dusta dan
kedustaannya menembus cakrawala. Adapun laki-laki dan wanita yang
telanjang dalam bangunan seperti tungku, mereka adalah laki-laki dan
wanita pezina. Adapun laki-laki yang berenang dalam sungai dan
disuapi batu besar, mereka adalah pemakan riba. Adapun laki-laki
yang raut mukanya menyeramkan di neraka sambil menyalakan api
dan berlari-lari di sekitarnya, itu adalah Malik, penjaga Jahannam.
Adapun laki-laki jangkung dalam taman, ia adalah Ibrahim as.
54
Adapun anak-anak di sekitarnya adalah bayi yang mati diatas fitrah.
Lantas sebagian sahabat bertanya; “Ya Rasulullah, juga anak orang-
orang musyrik?” Rasulullah saw. bersabda: "Juga anak-anak orang-
orang musyrik!”. Adapun orang yang separuh berwajah tampan dan
separuhnya lagi jelek, mereka adalah orang yang mencampuradukkan
amal shalih dan jelek, lantas Allah swt. mengampuni kesalahannya."
Hadis di atas mengandung empat (4) jenis siksaan neraka, yaitu :
- Bagi orang yang menolak keberadaan al-Qur’an dan meninggalkan shalat,
kepalanya akan dijatuhi batu besaar hingga pecah.
- Bagi pendusta, kelak dagunya akan dibelah hingga tengkuknya,
tenggorokannya hingga dagunya dan matanya hingga tengkuknya.
- Bagi pezina, akan di tempatkan di dalam tungku dengan keadaan telanjang
yang di bawahnya terdapat kobaran api, apabila sulut api mengenai
mereka, mereka mengerang-ngerang.
- Bagi pemakan harta riba akan berenang dalam sungai merah seperti darah
dan apabila sampai ke tepi sungai, mulutnya akan disuapi oleh bebatuan.
b. Disiksa dengan siksaan yang sangat pedih
، عن أبي حازيم شي اويية، عني الع ث نا وكييع، وأبو م بة، حد ث نا أبو بكري بن أبي شي عن أبي هري رة قال قال وحد
م الل ي وم القي م ولم سول اللي صلى الل عليهي وسلم ثلثة ل يكلي ي اويية ول ي نظر إيلي م قال أبو م ي يامةي ول ي زكيي
اب وعائيل مسكبي .عذاب ألييم شيخ زان ومليك كذ7
(محدبن حنبل)رواه ا
Dari Abū Hurairah dia berkata, "Rasulullah saw. bersabda: "Ada tiga
orang yang mana Allah swt. tidak mengajak mereka berbicara pada
7 Abu ‘Abdillah Ahmad ibn Hanbal, Musnad Ahmad ibn Hambal ; Kitab Sisa Musnad
Sahabat yang Banyak Meriwayatkan yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.
55
hari kiamat, dan tidak mensucikan mereka." Abū Mu'āwiyah
menyebutkan, "Dan tidak melihat kepada mereka. Dan mereka
mendapatkan siksa yang pedih: yaitu orang tua yang pezina, pemimpin
yang pendusta, dan orang miskin yang sombong."
3. Analisis Penulis
Menurut penulis, visualisasi siksa neraka bagi pezina yang terdapat dalam
komik-komik tidak sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Nabi saw. Dalam Ṣaḥīḥ
al-Bukhārī dan Musnad Aḥmad ibn Ḥanbal disebutkan bahwa bagi pezina kelak akan
dibakar di atas tungku pembakaran dan akan mendapatkan siksa yang sangat pedih.
Berikut perbandingan siksa neraka Pezina yang terdapat dalam Hadis dan
komik Siksa Neraka.
No Sumber Jenis Siksaan
1 Hadis Nabi saw.
Dibakar diatas tungku pembakaran dalam keadaan
telanjang
Disiksa dengan siksa yang sangat pedih
2 Komik Siksa Neraka akan memakan daging yang busuk padahal
dihidangkan daging yang segar
B. Gambaran Siksa Neraka Bagi Pemabuk
1. Gambaran Komik Siksa Neraka Bagi Pemabuk
Dalam komik Siksa Neraka digambarkan bahwa siksa bagi orang yang suka
meminum minuman yang memabukkan (khamar) bahwa kelak di akhirat perutnya
akan menggembung besar melebihi tubuhnya. Dari mulutnya keluar cairan nanah
56
yang bau busuk. Sekujur tubuhnya dirayapi berbagai macam binatang berbisa yang
tiada hentinya menggigitnya dan menyengatnya.8
No Komik Jenis Azab Pemabuk
1 Siksa Neraka
(versi lama)
Kepalanya menyerupai babi sedangkan perutnya
menjadi besar sampai kebawah sehingga sulit
untuk berjalan
2 Siksa Neraka
(versi baru)
Perutnya menggembung besar melebihi tubuhnya.
Dari mulutnya keluar cairan nanah yang bau
busuk.
Sekujur tubuhnya dirayapi berbagai macam
binatang berbisa yang tiada hentinya menggigit
dan menyengat.
8 MB. Rahimsyah, Siksa Neraka, h.14
Siksa Pemabuk No.1 Siksa Pemabuk No.2 < Gambar III >
57
Penulis melihat bahwa dalam komik Siksa Neraka diatas terdapat perbedaan,
baik dalam menggambarkan jenis siksaannya maupun bentuk penggambarannya.
Meski demikian, dapat diketahui bahwa terdapat empat (4) jenis siksa bagi pemabuk
yang digambarkan dalam komik-komik Siksa Neraka, yaitu :
a. Kepala pemabuk kelak akan menyerupai babi
b. Perutnya membesaar melebihi badannya.
c. Dari mulutnya keluar nanah yang bau busuk.
d. Sekujur tubuhnya dirayapi berbagai macam binatang berbisa yang tiada
hentinya menggigit dan menyengat.
2. Siksa Neraka Bagi Pemabuk Dalam Konteks Hadis
Meminum minuman yang memabukkan (khamar) tidak saja merugikan di
dunia saja, tetapi kelak diakhirat akan mendapatkan siksaan yang pedih. Dalam
hadisnya, Nabi saw. menjelaskan bahwa kelak di akhirat akan meminum minuman
ṭīnah al-khabāl9 dan minuman yang berasal dari sugai Gūṭah
10 .
- Akan meminum minuman sejenis ṭīnah al-khabāl
صلى ني فسأل النبي ن الي يشان مي يشان و ن م مي ل قدي ابيرأن م عن شراب الل عليهي وسل عن أبي الزب ريي عن
صلى الل عليهي وسلم أو م ز ف قال النبي ي ةي ي قال له ال ن الذ م مي ي ضي سول اللي يشربونه بي م قال سكير هو قال ن
9 keringat penduduk neraka atau perasan keringat penduduk neraka.
10 Sungai yang airnya berasal dari kemaluan parapelacur yang mempunyai bau busuk yang
sangat menyengat.
58
عليهي وسلم كل مسكير حرام إين على ينةي البالي صلى الل ن ي سكير أن يسقييه مي ن يشرب ال دا لي ل ع اللي عز و
ي ة أهلي النا ي أو عصا ينة البالي قال عرق أهلي النا سول اللي وما ي 11قالوا ي
Dari Abū Al Zubair dari Jābir, bahwa seorang laki-laki tiba dari
daerah Jaisyan, dan Jaisyan adalah daerah Yaman, lantas dia
bertanya kepada Nabi saw. mengenai minuman yang biasa mereka
minum di negeri mereka, yang terbuat dari perasan tepung yang biasa
disebut Mizr. Maka Nabi saw. bersabda: "Apakah ia memabukkan?"
dia menjawab, "Ya." Rasulullah saw. lantas bersabda: "Setiap yang
memabukkan adalah haram, sesungguhnya Allah menjanjikan kepada
siapa saja yang minum minuman memabukkan, maka akan
memberinya minuman kepadanya Ṭīnatul Khabāl." Mereka bertanya,
"Wahai Rasulullah apa itu Ṭīnatul Khabāl?" Beliau menjawab:
"Keringat penghuni neraka. atau perasan keringat penghuni neraka."
- Akan meminum minuman yang berasal dari sugai Ghūṭah
ان قال ق رأت على الفضيلي بني ميس ر بن سلي ي ث نا ال ث نا عليي بن عبدي اللي حد يثي أبي حرييز أن حد رة عن حدي
صلى الل عليهي و يثي أبي موسى أن النبي ثه عن حدي ن خر وقايع أب ب ردة حد سلم قال ثلثة ل يدخلون النة مدمي
ري الغوةي قييل و ن ن ل مي ري سقاه الل عز و نا ليلخ حري ومن مات مدمي لسي ق بي م ومصدي ر حي ر الغوةي قال ن ما ن
ن ف ر م يريي مي ي ي ييح ف رو ي ي أهل النا ساتي ي ؤذي ومي 12وجي ال
Telah menceritakan kepada kami ‘Alī bin Abdullah Telah
menceritakan kepada kami al-Mu'tamir bin Sulaimān ia berkata; Saya
telah membacakan kepada Al Fuḍail bin Maysarah dari Ḥadīṡ Abū
Ḥarīz, bahwa Abū Burdah telah menceritakan kepadanya Ḥadīṡ Abū
Mūsā Al asy'ari bahwasanya; Nabi saw. bersabda: "Tiga orang yang
11
Imam Muslim, Ṣaḫīḫ Muslim, Kitab Minuman tentang penjelasan bahwa setiap yang
memabukkan adalah khamar. Lihat juga dalam kitab Sunan al-Nasa'i, Kitab Minuman, Bab kehinaan
dan kenestapaan yang Allah persiapkan bagi peminum khamar yang diriwayat oleh Jabir. Lihat
Musnad Ahmad ibn Hanbal; Kitab sisa Musnad sahabat yang banyak meriwayatkan hadit dari Jabir
bin Abdullah ra. 12
Abu ‘Abdillah Ahmad ibn Hanbal, Musnad Ahmad ibn Hanbal ; Kitab Musnad Penduduk
Kuffah yang diriwayatkan oleh Abu Musa al-‘Asy’ari ra..
59
tidak akan masuk suga. Yaitu, pecandu khamar, orang yang
memutuskan tali silaturrahmi dan orang yang membenarkan sihir.
Dan barangsiapa yang mati dalam keadaan kecanduan khamar, maka
Allah 'azza wajalla akan memberinya minum dari sungai sungai
Ghuthah." Ditanyakanlah, "Apa itu sungai Ghuthah?" Beliau
menjawab: "Suatu sungai yang mengalir dari kemaluan para pezina
yang baunya dapat mengganggu para penduduk neraka."
3. Analisis Penulis
Setelah melakukan pengecekan terhadap hadis Nabi saw. yang terdapat dalam
Kutūb al-Tis’ah, penulis tidak menemukan hadis yang berbicara tentang siksa neraka
bagi pemabuk yang sesuai dengan apa yang diceritakan dalam komik siksa Neraka
Berikut rincian siksa neraka bagi Pemabuk yang terdapat dalam Hadis dan
komik Siksa Neraka.
No Sumber Jenis Siksaan
1 Hadis Nabi saw.
Akan meminum minuman sejenis ṭīnah al-khabāl
Akan meminum minuman yang berasal dari sugai
Gūṭah
2 Komik Siksa Neraka
Kepala pemabuk kelak akan menyerupai babi
Perutnya membesaar melebihi badannya.
Dari mulutnya keluar nanah yang bau busuk.
Sekujur tubuhnya dirayapi berbagai macam binatang
berbisa yang tiada hentinya menggigit dan menyengat.
Menurut penulis, kelak pemabuk akan mengeluarkan nanah yang bau busuk
memiliki keterkaitan dengan siksaan yang terdapat dalam hadis. Ia akan meminum
minuman panas yang berbau busuk dan tentu saja akan mengeluarkan hal yang
berbau busuk pula.
60
C. Gambaran Siksa Neraka Bagi Koruptor.
1. Gambaran Komik Siksa Neraka Bagi Korptor
Dalam komik Siksa Neraka digambarkan bahwa siksa bagi orang yang
melakukan tindakan korupsi (koruptor) yaitu tangannya akan dipotong dengan
berbagai macam senjata tajam dan peristiwa ini berlangsung secara terus menerus.13
No PELAKU JENIS AZAB
1 Siksa Neraka
(versi lama) Tangannya akan dipotong dengan
berbagai macam senjata tajam.
(berlangsung tiada henti) 2
Siksa Neraka
(versi baru)
13
MB. Rahimsyah dan Irsyadul ‘Anam, Siksa Neraka, h.21. Komik Rahimsyah, Siksa
Neraka, h.21
Siksa Koruptor No.1 Siksa Koruptor No.2 < Gambar IV >
61
Dari gambar siksa koruptor di atas, meski bentuk penggambaran dan teksnya
berbeda namun intinya sama bahwa bagi koruptor kelak tangannya akan dipotong
dengan berbagai macam senjata tajam dan peristiwa ini akan berlangsung terus
menerus.
2. Siksa Neraka Bagi Koruptor Dalam Konteks Hadis
Penulis belum menemukan hadis yang secara jelas menjelaskan hukuman bagi
koruptor yang terperinci, penulis hanya menemukan hadis yang menyinggung
hukuman bagi koruptor.
رو قال أن بأن ابن وهب قال أن بأن ادي بني السودي بني ع رو بن سو بوذ عن الفضلي بني أخب رن ع ريج عن من ابن
افيع قال لي عب يدي اللي عن أبي صر ذهب إيل بني عبدي الش سول اللي صلى الل عليهي وسلم إيذا صلى ال كان
ندهم حت ي نحدي ث عي غريبي مرن ليل ف ي حد صلى الل عليهي وسلم يسريع إيل ال ا النبي ن افيع ف ب ي غريبي قال أبو
ي فاسأخرت وظن نت أنه يرييدني ف عي لبقييعي ف قال أف لك أف لك قال فكب ر ذليك في ذ ا لك امشي ف قلت قال م بي
يا على بني فل ه ساعي ث يع أحدثت حدث قال ما ذاك ق لت أف فت بي قال ل ولكين هذا فلن ب يرة فد ن ف غل
ن ن ا مي ث ل 14الن مي
Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin Sawwād bin al-Aswad bin
'Amr dia berkata; telah memberitakan kepada kami Ibnu Wahb dia
berkata; telah memberitakan kepada kami Ibnu Juraij dari Manbūż dari
al-Faḍl bin 'Ubaidullah dari Abū Rafi' dia berkata; "Dahulu jika
Rasulullah saw. telah shalat Ashar maka beliau pergi ke Bani Abdul
Asyḥāl, lalu bercakap-cakap hingga hampir Maghrib." Abū Rafi'
berkata; "Tatkala Nabi saw. terburu-buru mendatangi shalat Maghrib,
kami melewati kuburan Baqi', maka Rasulullah saw. bersabda: Celaka
14
Jalāl al-Dīn al-Suyūtī, Sunan al-Nasā’ī (Beirut: Daar al-ikr, 1930), h.164. Lihat juga Abu
‘Abdillah Ahmad ibn Hanbal, Musnad Ahmad ibn Hambal ; Kitab Musnad Beberapa kabilah yang
diriwayatkan oleh Abu Rafi ra. Bahwa kelak akan diselimuti oleh api .
62
kamu, celaka kamu (Beliau maksudkan untuk penghuni kubur).
Ucapan Nabi saw. itu menjadikanku khawatir, maka aku
menghentikan jalanku, karena aku mengira beliau tujukan ucapannya
kepadaku. Lantas beliau bersabda: 'Ada apa dengan kamu?
Berjalanlah'. Aku berkata, 'Anda baru saja berbicara sesuatu'. Beliau
berkata, 'Apa itu? Aku menjawab, 'Anda mengatakan kepadaku celaka
kamu celaka kamu'. Beliau menimpalinya, 'Tidak, Ucapan itu bukan
kumaksudkan untukmu, tetapi aku pernah mengutus penghuni kuburan
ini kepada Bani Fulan untuk menarik zakat, namun ia berkhianat
dengan mencuri kain wool, maka ia sekarang sedang dipakaikan
pakaian sejenisnya dari api neraka."
3. Analisis Penulis
Berdasarkan pemaparan di atas terkait siksa bagi koruptor yang terdapat
dalam komik dan hadis, masing-masing berbeda dalam memaparkan jenis siksaannya.
Berikut rincian siksa neraka bagi koruptor yang terdapat dalam Hadis dan komik
Siksa Neraka.
No Sumber Jenis Siksaan
1 Hadis Nabi saw. Akan dikenakan pakaian dan selimut dari api neraka
2 Komik Siksa Neraka
Tangannya akan dipotong dengan berbagai macam
senjata tajam.
(berlangsung tiada henti).
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam Komik Siksa Neraka dijelaskan bahwa azab bagi seorang pezina
ialah kelak di akhirat ia akan memakan daging yang busuk, padahal dihidangkan
untuknya daging yang sangat segar. Kemudian azab bagi seorang pemabuk yaitu
dari mulutnya akan keluar nanah yang berbau bususk, perutnya akan membesar
dan tubuhnya akan dirayapi berbagai binatang berbisa yang tiada hentinya
menyengat dan menggigitnya. Sedangkan azab bagi seorang koruptor adalah
tangannya akan dipotong dengan berbagai macam senjata tajam.
Setelah melakukan penelitian terhadap hadis-hadis yang berbicara tentang
siksa bagi pezina, pemabuk dan koruptor yang terdapat dalam Kutub al-Tis’ah,
dapat disimpulkan bahwa bentuk siksa neraka pezina, pemabuk dan koruptor yang
terdapat dalam Komik Siksa Neraka tidak sesuai dengan hadis Nabi saw.
Hal ini disebabkan karena kandungan azab yang terdapat dalam hadis
berbeda dengan kandungan azab yang terdapat dalam Komik Siksa Neraka. Dalam
hadis disebutkan bahwa azab bagi pezina ialah kelak ia akan dibakar di atas
tungku dan mendapat azab yang sangat pedih. Bagi pemabuk, ia akan meminum
keringat atau perasan keringat penghuni neraka (ṭīnah al-khabāl) dan meminum
minuman yang berasal dari sungai Gūṭah (sungai yang mengalir dari kemaluan
para pezina). Sedangkan bagi koruptor akan dikenakan pakaian dan selimut dari
api neraka.
64
B. Saran
Bagi para komikus khususnya komik Siksa Neraka, alangkah baiknya bila
dalam penyampaian pesan ,dicantumkan sumber rujukannya dan kandungannya
sesuai dengan al-Qur’an dan al-Hadis.
Bagi para pembaca, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis
nantikan demi perbaikan di lain waktu agar penelitian ini bisa lebih bermanfaat.