Meminta minta suatu tinjaian analisi
-
Upload
manaf-abdul -
Category
Documents
-
view
120 -
download
0
Transcript of Meminta minta suatu tinjaian analisi
Suatu tinjoan analisiTidak ada larangan untuk menerima
Merobah dari menerima menjadi pemberiBy
Abdul manaf
Manusia itu hidup aadalah anugerah Allah yang tak ternilai harganya, kehidupan
yang diberikan Allah adalah untuk mengabdi dan berbakti kepadaNya, mengabdi dan
berbakti dapat dijabrkan dalam kehidupan manusia sesuai dengan kemampuan pikiran
dan keahlian yang dimiliki oleh seseorang, kemampuan dan keahlian adalah potensi dasar
yang sudah ada dalam diri manusia masing-masing sejak masa kecil, potensi dasar
tersebut tidak dapat berkembang apabila tidak ada rangsangan dari luar diri manusia itu
sendiri, positif dan negatifnya perkembangan potensi sangat tergantung dari rangsangan
yang diterima oleh seseorang manusia.
Manusia diciptakan Allah di muka bumi adalah untuk memjadi khalifah /
pemimpin terutama dalam memimpin dirinya, kepemimpinan yang dimiliki pada
dasarnya adalah untuk menguasai dan mempengaruhi terutama hawa nafsu yang dimiliki
oleh semua manusia normal, kemampuan menjaga dirinya agar dapat bertahan hidup
dalam komunitas alam yang lainnya, yaitu karena manusia makhluk biologis
membutuhkan makan, minum, pakaian, tempat tinggal dan seksual. Memenuhi akan
kebutuhan hidup tersebut dibutuhkan kemampuan akal pikiran yang sehat dan
kemampuan keahlian
Hal sesuatu pekerjaan, perkataan, yang dilakukan secara terus menerus sehingga
menjadi kebiasaan dalam diri seseorang, sehingga akan terbentuk dalam jiwa dan
tindakan seseorang, misalnya seseorang senang membersihkan kamar tidur dan selalu
melakukan pembersihan sehinggga kamar tidur tersebut indah dipandang, nyaman untuk
tidur dan betah tinggal dalam kamar, karena dijadikan pekerjaan pembersihan sudah
menjadi rutinitas serta sudah menjiwai kebersihan, maka tidak ada waktu kamar itu
dalam keadaan tidak bersih. Begitu pula perkataan, sesuatu perkataan yang sering
diucapkan akan tanpa sadar pekerkataan itu keluar dari mulut seseorang dengan
perkataan yang sudah terbiasa diucapkan (bukan rekayasa-murni naluri seseorang),
dengan demikian akan lahir pertanyaan bagaimana dengan kebiasaan meminta-minta dan
kebiasaan menerima pemberian orang lain
Kebiasaan meminta-minta dengan kebiasaan menerima pemberian orang lain
secara harfiah pengertiannya sama, bahwa sama – sama mengharapkan pemberian orang
lain, akan tetapi ditinjau dari aktifitas keseharian nya artinya akan berbeda-beda,
meminta-minta adalah melakukan pencarian sasaran orang yang akan diminta untuk
bersedaqah (bukan berarti yang diminta tidak pernah memberikan sedaqah kepada pihak
lain) artinya menampilkan profil kepribadian dirinya sebagai orang yang mengharuskan
pihak lain menaruh perhatian untuk memberikan sadaqah
Sedangkan yang kebiasaan menerima pemberian orang lain adalah orang – orang
yang belum mampu melakukan perubahan terhadap dirinya, seperti orang penerima
zakat, sadaqah, yang dalam kelompok ini tidak melakukan nembak sasaran yang harus
memberikan zakat dan sadaqah kepadanya, akan tetapi hanya hasil evaluasi yang
dilakukan oleh pihak-pihak tertentu tentang kehidupannya, kadang kala pihak yang
menerima zakat dan sadaqah tidak tahu sudah menjadi target pihak pemberi zakat dan
sadaqah
Prilaku pihak yang meminta-minta ini tidak dapat ditolirir, karena banyak
mudharat dari pemberi dan merasakan sebagai sadaqah yang dirampas oleh peminta-
minta, artinya prilaku yang ditampilkan pada saat meminta-minta dengan prilaku
sepulangnya dari meminta-minta bertolak belakang. Dilihat dari struktur tubuh yang
dimiliki, fisik yang normal, pikiran yang normal, sepintas dilihat secara kasad mata,
peminta-minta tersebut dapat melakukan “mue’ue dua naleh bijeh pade di blang,”
begitulah kekar badan sipeminta-minta, akan tetapi memberanikan diri melakukan
meminta-minta, karena kalau bertani padi di sawah membutuhkan waktu yang pajang
sebagai proses yang dilalui untuk memperoleh hasil, akan tetapi dengan meminta-minta
tidak perlu modal dalam bentuk uang, hanya bermodalkan tenaga dan kadang-kadang
menggunakan modal suara sedangkan untuk modal kerja yang lainnya untuk sementara
tidak di butuhkan, menyangkut dengan pemasukan yang diperoleh dalam keadaan bersih,
tanpa melakukan pemotongan biaya modal.
Pekerjaan meminta-minta ini memang juga membutuhkan pengetahuan secara
alamiah dan skil dadakan yang tidak perlu dilatih dalam rentang waktu yang panjang
langsung memperoleh penghasilan, yang menjadi pertanyaan penulis dan belum mampu
memberikan jawaban, apakah pekerjaan meminta-minta suatu profesi, atau memang
dimiliki oleh manusia sebagai potensi, atau memang ada pengaruh dari luar yang
melakukan pembiasaan diri untuk melakukan itu…….sebagaimana potensi pengetahuan
dan keahlian dalam bentuk yang lain yang dimiliki oleh umat manusia.