MEMBANGUN MODAL SOSIAL PADA MASYARAKAT DI ERA …

7
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar Volume 1, No. 1, Januari-Juni 2017 pISSN 2580-6890 eISSN 2580-9075 10 MEMBANGUN MODAL SOSIAL PADA MASYARAKAT DI ERA GLOBALISASI R. Firman Nurbudi Prijambodo 1 , Dra. Rr. Agung Kesna Mahatmaharti, M.Kes 2 Universitas Wiraraja 1 , STKIP PGRI Jombang 2 [email protected] 1 ABSTRAK Saat ini perkembangan kemajuan jaman mempengaruhi roda perkembangan pembangunan bangsa Indonesia. Era globalisasi tidak dapat dipungkiri telah sedikit banyak menggeser tatanan perilaku warga negara di dalam pergaulan bermasyarakat. Masyarakat Indonesia yang plural dengan kenyataan dimasukkannya Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa, membuat bangsa ini harus menjaga rasa sosial yang tinggi. Kenyataannya pada kehidupan sehari-hari telah berlaku sikap toleransi tersebut. Keragaman bangsa Indonesia perlu dijaga keberadaannya dengan menjaga nilai-nilai etika sosial yang selama ini dijalankan. Kehidupan sosial bermasyarakat dapat dituangkan dalam berbagai macam bentuk sikap dan kegiatan. Setiap kegiatan kemasyarakatan, tidal terlepas dari modal sosial. Modal sosial diperlukan untuk menguatkan terbentuknya nilai-nilai bermasyarakat. Masyarakat yang menghargai keberadaan modal sosial sebagai pembentuk ikatan tersebut akan menyadari betapa pentingnya peran modal sosial. Melalui modal sosial yang terjalin di antara mereka maka akan melancarkan terwujudnya keinginan-keinginan mereka dalam bentuk kegiatan yang positif bagi masyarakat dan negara. Kata kunci: Modal Sosial, Globalisasi, Masyarakat Aktivitas ekonomi, modal adalah bagian penting yang tidak bisa tidak harus dimiliki oleh pelaku ekonomi. Berbicara tentang modal, umumnya kita selalu merujuk pada tiga komponen penting modal yakni dana, sumberdaya manusia (keterampilan dan pengetahuan) serta modal fisik lainnya seperti mesin dan lahan. Satu bentuk modal yang sebenarnya sangat penting dalam kegiatan ekonomi tetapi hampir-hampir tidak pernah dipelajari dan dikaji mahasiswa- mahasiswa mulai dari strata satu sampai program doktor di fakultas ekonomi atau program studi ilmu ekonomi pembangunan adalah modal sosial (social capital). Kajian peran modal sosial dalam ekonomi pembangunan memang merupakan kajian yang relatif baru. Frasa ini masuk menjadi jargon literatur akademik sekitar 25 tahun terakhir. Itupun awalnya konsep tersebut digunakan para sosiolog dalam mengkaji perilaku individu dan keluarga. Baru selanjutnya para ekonom dan ilmuwan politik mulai pula menggunakan teori modal sosial itu dalam kajian makroekonomi dan pembangunan politik (Putnam dalam Field, 2010). Hubungan Antara Ikatan Sosial dengan Modal Sosial Pada suatu masyarakat akan terjalin sebuah komunitas yang terbangun di

Transcript of MEMBANGUN MODAL SOSIAL PADA MASYARAKAT DI ERA …

Page 1: MEMBANGUN MODAL SOSIAL PADA MASYARAKAT DI ERA …

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 1, No. 1, Januari-Juni 2017

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

10

MEMBANGUN MODAL SOSIALPADA MASYARAKAT DI ERA GLOBALISASI

R. Firman Nurbudi Prijambodo1, Dra. Rr. Agung Kesna Mahatmaharti, M.Kes2

Universitas Wiraraja1, STKIP PGRI Jombang2

[email protected]

ABSTRAK

Saat ini perkembangan kemajuan jaman mempengaruhi roda perkembanganpembangunan bangsa Indonesia. Era globalisasi tidak dapat dipungkiri telah sedikit banyakmenggeser tatanan perilaku warga negara di dalam pergaulan bermasyarakat. MasyarakatIndonesia yang plural dengan kenyataan dimasukkannya Bhinneka Tunggal Ika sebagaisemboyan bangsa, membuat bangsa ini harus menjaga rasa sosial yang tinggi. Kenyataannyapada kehidupan sehari-hari telah berlaku sikap toleransi tersebut.

Keragaman bangsa Indonesia perlu dijaga keberadaannya dengan menjaga nilai-nilaietika sosial yang selama ini dijalankan. Kehidupan sosial bermasyarakat dapat dituangkandalam berbagai macam bentuk sikap dan kegiatan. Setiap kegiatan kemasyarakatan, tidalterlepas dari modal sosial. Modal sosial diperlukan untuk menguatkan terbentuknya nilai-nilaibermasyarakat.

Masyarakat yang menghargai keberadaan modal sosial sebagai pembentuk ikatantersebut akan menyadari betapa pentingnya peran modal sosial. Melalui modal sosial yangterjalin di antara mereka maka akan melancarkan terwujudnya keinginan-keinginan merekadalam bentuk kegiatan yang positif bagi masyarakat dan negara.

Kata kunci: Modal Sosial, Globalisasi, Masyarakat

Aktivitas ekonomi, modal adalahbagian penting yang tidak bisa tidak harusdimiliki oleh pelaku ekonomi. Berbicaratentang modal, umumnya kita selalumerujuk pada tiga komponen pentingmodal yakni dana, sumberdaya manusia(keterampilan dan pengetahuan) sertamodal fisik lainnya seperti mesin danlahan.

Satu bentuk modal yang sebenarnyasangat penting dalam kegiatan ekonomitetapi hampir-hampir tidak pernahdipelajari dan dikaji mahasiswa-mahasiswa mulai dari strata satu sampaiprogram doktor di fakultas ekonomi atauprogram studi ilmu ekonomipembangunan adalah modal sosial (socialcapital).

Kajian peran modal sosial dalamekonomi pembangunan memangmerupakan kajian yang relatif baru. Frasaini masuk menjadi jargon literaturakademik sekitar 25 tahunterakhir. Itupun awalnya konsep tersebutdigunakan para sosiolog dalam mengkajiperilaku individu dan keluarga. Baruselanjutnya para ekonom dan ilmuwanpolitik mulai pula menggunakan teorimodal sosial itu dalam kajianmakroekonomi dan pembangunan politik(Putnam dalam Field, 2010).

Hubungan Antara Ikatan Sosialdengan Modal Sosial

Pada suatu masyarakat akan terjalinsebuah komunitas yang terbangun di

Page 2: MEMBANGUN MODAL SOSIAL PADA MASYARAKAT DI ERA …

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 1, No. 1, Januari-Juni 2017

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

11

dalamnya. Komunitas tersebut akanterbangun dengan adanya ikatan sosial diantara individu elemen penyusunnya.Berbagai macam komunitas akanterbentuk mulai dari yang sama karakterpekerjaannya sampai yang terbentukkarena adanya wilayah maupun keunikansuatu kelompok. Contohnya antara lainkomunitas petani, ojek, nelayan, pekerjaatau buruh dan sebagainya. Sedangkankomunitas yang biasa terbentuk di lingkupterkecil misalkan RT, RW atau desa,merupakan contoh dari ikatan sosial yangterjadi antar warga di daerah tersebut yangberasal dari berbagai individu dankelompok yang melakukan interaksihubungan sosial dengan didasarkan padakesamaan tujuan.

Lama masing masing individu ataukelompok berinteraksi akanmempengaruhi kualitas ikatan sosial parawarganya semakin mendalam. Kualitasikatan sosial tersebut akan semakinmeningkat dengan terjadinya warga yangcenderung sering bergabung dalammelakukan kegiatan bersama-sama baikpada kegiatan kelompok, organisasi, sertakegiatan yang sifatnya temporer. Fondasiutama suatu ikatan merupakan modaldasar yang terbentuknya dari suatukekuatan ikatan sosial melalui kerjasamadi antara anggota kelompok padakomunitas tersebut dan terjalin kerjasamaantar warga di masyarakat. Pada tahapselanjutnya, suatu kerjasama akan dapatterbangun dengan berlandaskan adanyakepercayaan antar individu anggota.

Sehingga segenap potensimasyarakat untuk menciptakan sikap danperilaku bekerjasama untuk mencapaitujuan bersama yang terjadi pada berbagaikelompok dan organisasi masyarakattersebut merupakan suatu modal sosial.

Dengan terbentuknya sikap dan perilakukerjasama baik pada tiap individu maupunkelompok masyarakat maka akanmemunculkan kemampuan bekerjasama.Potensi modal sosial yang terbentuk danterdapat di masyarakat dapat dibiasakanatau diinternalisasikan pada individu,kelompok kecil, maupun kelompokmasyarakat yang lebih luas agar dapatkesamaan tujuan.

Konsep Modal SosialMasyarakat merupakan bagian dari

makhluk sosial yang mempunyai stratayang berbeda antara satu dengan yanglainnya seharusnya memiliki modal sosial.Ibrahim (dalam Badaruddin, 2006)menyampaikan bahwa esensi atau hakikatdari munculnya modal sosial adanyainteraksi sosial yang terjalin di kehidupansehari-hari warga masyarakat. Pada kurunwaktu tertentu, suatu interaksi sosialmencerminkan hasil dari lamanyainteraksi sosial serta menghasilkan suatujaringan sosial, alur kerjasama sosial,saling percaya, pertukaran sosial, yangdidalamnya terdapat nilai dan norma yangmendasarinya. Sehingga dengan adanyapola interaksi sosial tersebut menjadidasar dilaksanakannya kegiatan di dalammasyarakat. Interaksi sosial tersebutmenyebabkan masyarakat dapatmengatasi permasalahan bersama-samasecara aktif. Kegiatan yang dilakukanbersama-sama yang terjadi tersebut akanterbangun apabila unsur-unsur pendukungmodal sosial dapat terpenuhi. Unsur-unsurpendukung utama modal sosial antara lainadalah kepercayaan individu dankelompok (trust), jaringan sosialmasyarakat (social networks),terbentuknya lembaga pengatur

Page 3: MEMBANGUN MODAL SOSIAL PADA MASYARAKAT DI ERA …

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 1, No. 1, Januari-Juni 2017

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

12

(institutions), dan terjadinyaa umpan balik(resiprositas) (Badaruddin, 2006).

Kajian konsep tentang modal sosialantara lain dilakukan Ostrom (dalamField, 2010) tentang percobaannya padaanalisis program pembangunan di negaraberkembang melalui konsep modal sosial.Pada hasil penelitian tersebut disampaikanbahwa pembangunan di suatu komunitasakan menunjukkan tingkat keberhasilanyang lebih baik apabila memanfaatkanadanya modal sosial di komunitasnyayang salah satu faktor indikatorkeberhasilan dari pembangunan. Putnamdan Fukuyama (dalam Field, 2010)menyampaikan bahwa modal sosial bukanhanya terletak pada masing-masingindividu saja, melainkan juga terletakpada kelompok, komunitas, maupun padatingkat yang lebih besar lainnya.Selanjutnya hubungan sosial merupakanbentuk kerjasama dan koordinasi wargayang dilandasi ikatan sosial aktif danbersifat timbal balik yang saling diperkuatdan bersifat kumulatif (self reinforcing)oleh kepercayaan, norma, dan jaringansosial.

Pada kajian partisipatoris olehColeman (2009) di Chicago, didefinisikanmodal sosial berdasarkan fungsi yangmelakukannya, antara lain sebagai aspekstruktur sosial yang menyoroti bahwaaktor utama dapat berperan sebagai pelakuuntuk mencapai kepentingannya. Haltersebut menunjukkan bahwa struktursosial mempengaruhi bekerja danberjalannyanya mekanisme modal sosialdalam suatu masyarakat. Namun modalsosial dapat pula lebih berarti biladikaitkan dengan modal lainnya yangpada komunitas lokal diantaranya adalahkemampuan kehidupan berorganisasi di

dalam komunitas (Ibrahim dalamRamelan, 2010).

KualitasKunioko dan Woller (dalam

Field,2010) menyampaikan bahwakualitas modal sosial yang kita milikiakan sangat tergantung pada jawabanyang kita berikan terhadap pertanyaan-pertanyaan kualitatif. Pertanyaan tersebutmeliputi: Apakah anda memilikikepercayaan dengan lingkungan sosialdimana anda berada? Apakah anda yakinkalau anda mengalami kesusahan, merekaakan membantu anda dan apakah andasendiri siap membantu salah seorang darimereka kalau ada yang mengalamikesusahan? Bila jawabannya adalah ”ya”,maka itu berarti masyarakat dimana andatinggal terkategorikan sebagai high insocial capital. Pada kondisi seperti itu,maka penggunaan bentuk kapital lainseperti modal fisik dan modal manusiaakan memberikan hasil yang maksimal.Artinya, modal sosial itu merupakanpelumas yang memungkinkan mesin-mesin institusi ekonomi dan politikberfungsi efektif untuk memberikankesejahteraan bagi individu yang ada didalamnya.

Lalu bagaimana kualitas modalsosial kita? Untuk menjawab pertanyaanitu perlu dilihat beberapa ilustrasi berikut.Pertama, perhatikan perumahan yang adadi lingkungan kita, umumnya kita akanmelihat masyarakat membuat rumahdimana semua jendela bahkan pintunyaberteralis ditambah lagi dengan pagar besiatau beton yang tinggi. Bahkan bila perludialiri dengan listrik serta dilengkapidengan anjing penjaga yang galak. Kedua,menurut Reinald Kasali (Ramelan,2010)bandingkan tanda tangan orang Amerika

Page 4: MEMBANGUN MODAL SOSIAL PADA MASYARAKAT DI ERA …

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 1, No. 1, Januari-Juni 2017

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

13

dan orang Indonesia. Dari melihat tandatangan orang Amerika anda dapat denganmudah tahu nama yang bersangkutan, tapisebaliknya dengan melihat tanda tanganorang Indonesia, umumnya kita sulitmengetahui nama sipembuat tandatangan. Masyarakat kita pada umumnyamembuat tanda tangan sedemikian rupaagar sulit ditiru oleh orang lain. Hal itujuga sebagai cerminan bahwa masyarakatkita rendah tingkat kepercayaannyaterhadap orang lain. Ketiga, perludiperhatikan penilaian publik terhadapkinerja-kinerja institusi-institusi pentingseperti partai politik, legislatif, eksekutifdan yudikatif dalam berbagai jajakpendapat yang mencerminkanrendahnya kepercayaaan masyarakatterhadap berbagai institusi tersebut.Padahal, institusi-institusi tersebutmerupakan faktor penting bagi eksisnyakualitas pembangunan agar lebih bermutu.

KeteladananSikap yang perlu dilakukan adalah,

bagaimana kita membangun danmeningkatkan modal sosial ini.Sebagaimana yang telah diutarakan di atasmodal sosial adalah faktor penentupenting dalam suatu aktivitaspembangunan. Pembentukannya sangattergantung pada bagaimana khususnyapara pemimpin kita, baik formal maupuninformal memberikan contoh perilakudalam hubungan sosial di antara kita.

Pada masyarakat yang paternalistik,seperti masyarakat kita ini menurut hematsaya cukup dengan satu kata kunci sajauntuk membangun modal sosial itu yakni”keteladanan”, yaitu keteladanan dalammematuhui hukum, keteladangan dalammenegakkan hak asasimanusia. Berikanlah semua keteladanan

tentang hal-hal yang baik dari hal yangpaling sepele seperti tidak merokok diruang ber AC sampai yang krusial sepertipenggunaan uang negara.

Kerja KolaborasiManusia merupakan makhluk

sosial. Asumsi yang dibangun bahwa tidakterdapat individu atau pihak dapat bekerjaatau mengerjakan sesuatu fungsi yangsangat komplek secara sendiri-sendiriakan memuncunculkan kerja kolaborasi.Kerja kolaborasi atau kerja bersama dalamkesatuan sinergi dapat diupayakan dalampemberdayaan ekonomi, sosial budaya.Model kerja kolaborasi relevan dengansistem Good Corporate Governance(GCG) sebagai bentuk tuntutan globalisasiterutama bagi perusahaan publik maupuntertutup dengan melibatkan berbagaistakeholder.

Ide dipergunakannnya sistempemodelan kerja kolaborasi berdasarkanadanya realitas di lapangan bahwaterdapat banyak proyek, program, sertabantuan dari pemerintah seperti bantuanbantuan untuk pengusaha kecil dan mikro,pasar tradisional dan lainnya yang telahpernah dilaksanakan oleh pemerintahkurang diiringi dengan data hubunganantar komunitas yang menjadi sasaranprogram tersebut. Sehingga pada saatnyaakan muncul permasalahan padamasyarakat yang menjalankannya.Adanya kajian pada masalah tersebutmenunjukkan bahwa arus modal tidakakan cukup tanpa dibarengi dengankesiapan sosial yang memadai sebelumdigulirkannya sumberdaya tersebut.

Prioritas dari pemerintah yangmengedepankan adanya sumber dayamodal sebagai solusi pemecahan masalahkemiskinan perlu dikaji ulang. Sesuai

Page 5: MEMBANGUN MODAL SOSIAL PADA MASYARAKAT DI ERA …

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 1, No. 1, Januari-Juni 2017

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

14

dengan kenyataan yang ada di lapangan,bahwa prioritas tersebut kurang berjalanbaik sebagai program yang dianggapdapat memecahkan masalah kemiskinan.Fokus kegiatan pada sisi pemodalan harusdapat diubah atau ditransformasikan carapandang bahwa sumberdaya modalkepentingannya sama dengan persiapansosial. Chambers (dalam Field,2010)menyampaikan bahwa bahwa kemiskinandapat disebabkan oleh: kekurangankeuangan, kekurangan fisik, merasaterasing dari lingkungannya, rentan padasituasi, dan perasaan tidak berdaya.Masing-masing elemen tersebut salingberkaitan, sehingga dapat diibaratkansebagai penyebab dan perangkapkemiskinan yang mematikan peluanghidup masyarakat. Maka diperlukanpengemasan, kreasi, dan transmisi melaluimekanisme sosial budaya yang beragamterutama di suatu wilayah atau negarayang masing masing mempunyaikeunikan tersendiri , sesuai yangdikemukakan oleh Fukuyama (dalamField,2010).

Menumbuhkan Modal SosialUpaya yang dilakukan dan adanya

kemampuan kelompok individu ataumasyarakat untuk bekerjasama danmenumbuhkan kepercayaan sehinggamenimbulkan jaringan yang baik antaranggota dan baik pula dengan pihak luarkomunitasnya sehingga dipakai sebagaisalah satu modal penting dalammenciptakan kerjasama serta kepercayaanlain pihak. Apabila antar anggotamasyarakat dapat bekerjasama danpercaya dengan dasar pada nilai–nilai danetika yang ada selama ini, maka terjadisikap saling percaya dan tidakmemunculkan sikap buruk lainnya

sehingga kesenjangan yang terjadi antarakelompok kurang mampu dengan yangmampu akan dapat mudah diminimalkan.Adanya komunitas di masyarakat yangmempunyai modal sosial semakin kuatakan cenderung mudah membentukjaringan kerjasama dengan pihak luar.

Membangun KepercayaanTimbulnya rasa percaya tidak dapat

muncul sendiri, namun membutuhkansuatu proses membangun kepercayaansecara terus menerus. Diperlukanbeberapa upaya untuk memunculkankepercayaan terhadap suatu kelompok.

Adanya penerimaan kelompok,sejak adanya interaksi pada setiap orangdiperlukan suatu jaminan bahwa merekadapat diterima sepenuhnya padakelompok tersebut, di dalamnya meliputiperasaan aman dalam mengemukakanpendapat dan berkontribusi pada kegiatankelompok tersebut. Kekuatan suatukelompok dapat ditumbuhkan dengansikap dan suasana saling menghargai.Tumbuhnya suatu ikatan sosial pada suatukomunitas dengan cara saling mengenaladalah awal dari pertumbuhan komunitastersebut. Sikap dan perilaku yangditumbuhkan berdasarkan nilai universalseperti nilai kejujuran, keadilan,kesetiaan, saling melindungi antaranggota kelompok dapat meningkatkanikatan sosial. Kuatnya ikatan sosialtersebut memunculkan sikap padakelompok tersebut yang apabila terdapatsalah satu anggotanya melakukantindakan buruk, maka dengan serta mertakepercayaan kelompok terhadap anggotatersebut akan menjadi luntur.

Sikap berbagi informasi dankepedulian, hal itu dibangun pada tiapindividu dalam internal kelompok untuk

Page 6: MEMBANGUN MODAL SOSIAL PADA MASYARAKAT DI ERA …

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 1, No. 1, Januari-Juni 2017

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

15

memecahkan masalah secara bersamayang akan memerlukan informasi tentang:a) kehidupan, pengalaman, gagasan, nilai;b) permasalahan yang dikategorikanpenting. Agar kepercayaaan menjaditumbuh dan semakin percaya, maka imbalbalik informasi antar warga haruslah jujurdan terbuka.

Penentuan tujuan, kebutuhanselanjutnya merupakan penentuan tujuanbersama. Seluruh warga sebaiknya terlibatdalam perumusan tujuan agar tertarik danberkomitmen sesuai dengan yangdibutuhkan. Pada proses pengambilan danpenentuan keputusan yang bersifatpenting selanjutnya akan dapatmenentukan komitmen mereka untuk ikutserta pada proses pemecahanpermasalahan secara bersama.

Pengorganisasian dan tindakan,pada bagian pertama untuk penentuantujuan seluruh anggota, maka diperlukankepastian penanggungjawab ataupemimpin yang bertugas menggerakansemua kegiatan agar semua tujuan dapattercapai. Pemimpin organisasi maupunkelompok akan berperan sikap danperilaku sangat dominan untukmenumbuhkan keyakinan dankepercayaan anggotanya. Sikap danperilaku jujur, adil, peduli, dan selalu setiadalam melindungi anggotanya, akan dapatmenumbuhkan kepercayaan kepadasemua anggota.

GlobalisasiKemajuan teknologi dan informasi,

perdagangan terbuka antar negara, adanyapertukaran dan asimilasi budaya,pariwisata, isu isu kepedulian lingkungan,persaingan dalam pasar bebas, cadangan

energi persediaan sumber daya alam, dankonflik persaingan persenjataan antaranegara adi daya adalah lukisan jelas yangmenunjukkan situasi dan keadaanmasyarakat dunia pada saat ini semakinkompleks. Terciptanya suatuketergantungan jenis baru antarbangsa dannegara akan menimbulkan kerjasama dandapat secara bersama-sama memunculkanpersaingan atau konflik di segala bidang.Adanya kerjasama-kerjasama di bidangekonomi pada blok-blok wilayah tertentuseperti di Eropa dengan MasyarakatEkonomi Eropa, di Asean denganMasyarakat Ekonomi Aseannya danlainnya. Seiring dengan semakinberkembangnya teknologi dan munculnyaberbagai permasalahan maka akanmengakibatkan kontak ataupersinggungan budaya antar bangsa(Sapriya, 2009). Secara umum dariglobalisasi mengacu pada adanyakecenderungan semakin kuatnya ikatanekonomi, politik, teknologi dan budayayang menghubungkan berbagai individu,komunitas, perusahaan, dan pemerintahandi seluruh dunia yang pada ujungnya akanmembentuk struktur kehidupan baru tanpamemandang batas geografis, ekonomi,dan budaya masyarakat.

NCSS (dalam Sapriya, 2009)mengemukakan beberapa prosesglobalisasi antara lain: 1) evolusi sistemkomunikasi, teknologi, dan transportasi;2) penggabungan perokonomian lokal,nasional, regional menjadi ekonomiglobal; 3) meningkatnya tingkat interaksimasyarakat terhadap budaya lokal,nasional, regional sehingga terciptabudaya global; 4) munculnya sistempolitik global yang mengabaikan batastradisional, nasional, dan regional; 5)meningkatnya akibat dari aktivitas

Page 7: MEMBANGUN MODAL SOSIAL PADA MASYARAKAT DI ERA …

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 1, No. 1, Januari-Juni 2017

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

16

manusia terhadap ekosistem di bumi; 6)meningkatnya kesadaran global yangmenumbuhkan kesadaran akan kedudukanmanusia di bumi sebagai anggota makhlukmanusia, sebagai penduduk bumi dansebagai anggota dalam sistem global.

SimpulanIndonesia merupakan negara yang

dikaruniai dengan sumber daya yangmelimpah baik sumber daya alam maupunsumber daya manusianya. Denganmelimpahnya sumber daya alam dansumber daya manusia secara parsialataupun terpadu, ternyata belum begitumampu mendorong pada kesejahteraansebagaimana tercantum pada Proklamasidan Pembukaan UUD 1945. Denganberkembangnya arus globalisasi justrudapat semakin melemahkan elemen-elemen modal sosial seperti kepercayaan,kebersamaan, dan jalinan masyarakat kita.Sehinggan menimbulkan tetap terjadinyapertumbuhan jumlah penduduk kurangmampu. Pada keadaan seperti itu,sebaiknya secara bersama-sama untukmewujudkan tindakan nyata agar semakinberkembang elemen-elemen pendukungterjadinya modal sosial yang ada dalammasyarakat.

Modal sosial sebaiknya dijadikanbentuk solusi alternatif utama sebagaiupaya penumbuh kembangan dalampemberdayaan di masyarakat yang dapatdilaksanakan oleh semua pemangkukepentingan, agar mereka dapat lebihberdaya dengan sungguh sungguh, yaknimampu mengatasi persoalan secaramandiri.

Daftar PustakaColeman, James S. 2009. Foundation of

Social Theory. Edisi Revisi. Edisi

Indonesia. Imam Muttaqien dkk(Penerjemah). Dariyatno (Ed.).Bandung: Penerbit Nusamedia.

Field, John. 2010. Social Capital. EdisiIndonesia. Nurhadi (Penerjemah).Inyiak Ridwan Munir (Ed.). Bantul:Kreasi Wacana Offset.

Badaruddin. 2006. Pidato PengukuhanGuru Besar Universitas SumateraUtara. Teks tidak dipublikasikan.

Ramelan, Rahardi. Trust dan ModalSosial. http://www.leapidea.com/presentation?id=71-rahardiramelandiunduh pada 19 Juni 2010.

Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.