Memaknai Baptisan

40

Transcript of Memaknai Baptisan

Page 1: Memaknai Baptisan
Page 2: Memaknai Baptisan

2

Page 3: Memaknai Baptisan

3

● ● ●

Juga kamu sekarang

diselamatkan oleh kiasannya,

yaitu baptisan – maksudnya bukan untuk

membersihkan kenajisan jasmani,

melainkan untuk memohonkan

hati nurani yang baik kepada Allah –

oleh kebangkitan Yesus Kristus.

RASUL PETRUS

● ● ●

Page 4: Memaknai Baptisan

4

Page 5: Memaknai Baptisan

5

MEMAKNAI BAPTISAN Mati dan Bangkit Bersama Tuhan

ELLET JOSEPH WAGGONER

EDEN WAY PUBLISHING Minahasa Utara

Page 6: Memaknai Baptisan

6

BAPTISM: ITS SIGNIFICANCE

Ellet Joseph Waggoner

Terbitan Pacific Press Publishing Company,

Oakland, California

MEMAKNAI BAPTISAN:

MATI DAN BANGKIT BERSAMA TUHAN

Penerjemah: Christoper Tambanua

Cover Design dan Layout: Christoper Tambanua

E-mail: [email protected]

Telepon: +62-852-4002-5038

Semua kutipan Kitab Suci diambil dari, kecuali yang dinyatakan lain:

Alkitab, Terjemahan Baru Indonesia (TB) Copyright © LAI 1974.

Kutipan ayat Alkitab lain yang digunakan:

The Holy Bible, King James Version (KJV) Copyright © 1611.

Diterbitkan oleh Eden Way Publishing

Yayasan Jalan Eden Indonesia

Desa Warukapas Jaga IX,

Dimembe, Minahasa Utara 95373

Page 7: Memaknai Baptisan

7

● ● ●

“Baptisan merupakan sebuah pentahbisan

yang paling penting dan sakral

sehingga haruslah ada pemahaman

yang cermat akan maknanya.”

ELLEN GOULD WHITE (Testimonies for the Church Vol. 6, h. 93)

● ● ●

Page 8: Memaknai Baptisan

8

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa

murid-Ku dan baptislah merekaalam nama Bapa

dan Anak dan Roh Kudus.” Matius 28:19

“Lalu Ia berkata kepada mereka, Pergilah ke seluruh

dunia, beritakanlah Injil kepada segala ma

i dalam kedua ayat ini, kita memperoleh

penjelasan yang cukup akan pentingnya

baptisan. Marilah kita belajar dari Kitab Suci apa

makna dari baptisan itu dan dengan mempelajarinya

kita akan melihat sifat kodrati dan pentingnya baptisan.

D

“Karena itu pergilah,

jadikanlah semua bangsa murid-Ku

dan baptislah mereka dalam nama

Bapa dan Anak dan Roh Kudus.”

MATIUS 28:19

“Lalu Ia berkata kepada mereka,

Pergilah ke seluruh dunia,

beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan,

tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.”

MARKUS 16:15-16

Page 9: Memaknai Baptisan

9

Baptisan bukanlah sekedar ritual lahiriah dinyatakan

dalam 1 Korintus 12:13: “Sebab dalam satu Roh kita

semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik

budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi

satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.”

Adalah benar bahwa tubuh yang dimaksudkan pada

ayat ini sebagaimana juga pada ayat-ayat yang lain

ialah “tubuh Kristus;” dan bahwa tubuh ini adalah

tubuh yang mana ke dalamnya kita dibaptiskan,

dengan nyata-nyata disebutkan dalam surat Galatia

3:27, dimana kita membaca, “Karena kamu semua,

yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.”

Dengan demikian kita diajar bahwa melalui baptisan

kita menjadi milik Kristus, dan menjadi ahli-ahli waris

menurut janji [Galatia 3:29]. Oleh baptisan kita masuk

ke dalam Kristus yang adalah Pintu Keselamatan itu.

Page 10: Memaknai Baptisan

10

Dibaptiskan ke dalam tubuh-Nya adalah bergabung

dengan jemaat-Nya, sebab jemaat [gereja] adalah

tubuh Kristus. Lihat Efesus 1:22, 23; Kolose 1:18. Dan

oleh karena melalui Roh-Nya sehingga penyatuan ini

terjadi, maka hal itu membuktikan bahwa baptisan

adalah sesuatu yang lebih dari sekedar ritual lahiriah,

dan bahwa hanya mereka yang adalah anggota dari

jemaat [gereja] Kristus yang sejatilah yang memiliki

Roh Kristus. Lihat Roma 8:9. Hal ini seharusnya tidak

dengan cara apapun dimengerti untuk menyepelekan

baptisan harfiah maupun penyatuan dengan gereja

yang nampak. Kita hanya ingin untuk menekankan

kenyataan bahwa ritual [wujud] bukanlah segala-

galanya.

Oleh karena melalui baptisan sehingga kita menjadi

satu dengan Kristus – “mengenakan Kristus” – maka

sebuah pertanyaan yang sangat penting adalah:

Page 11: Memaknai Baptisan

11

Di titik mana kita berhubungan dengan Kristus? Atau

pada tahap pelayanan Kristus yang mana kita menjadi

satu dengan-Nya?

Jawaban dari pertanyaan ini memberikan kunci bagi

keseluruhan topik baptisan.

Pertanyaan ini dijawab di dalam Roma 6:3-4, yang

berbunyi demikian:

“Tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah

dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-

Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-

sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian,

supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari

antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga

kita akan hidup dalam hidup yang baru.”

Di dalam kematian Kristuslah kita dipersatukan

dengan-Nya. Boleh dikatakan ini adalah sebuah

upacara pernikahan, yang mana melaluinya, kita

Page 12: Memaknai Baptisan

12

mengumumkan penyatuan kita dengan Kristus. Paulus

berkata, “Aku telah mempertunangkan kamu kepada

satu laki-laki [Suami] untuk membawa kamu sebagai

perawan suci kepada Kristus.”2 Korintus 11:2.

Sebagaimana pernikahan pada umumnya, dua insan

dipersatukan sehingga mereka bukan lagi dua,

melainkan “satu daging,” demikian juga dengan

mengenakan Kristus kita menjadi satu dengan Dia.

Paulus, setelah menyatakan bahwa seorang laki-laki

akan meninggalkan ayahnya dan ibunya, dan akan

bersatu dengan isterinya, dan keduanya itu akan

menjadi satu daging, dia menambahkan, “Rahasia ini

besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan

Kristus dan jemaat.” Efesus 5:32. Namun, di dalam

penyatuan dengan Kristus ini, kepribadian-Nyalah yang

mengusai. Kita menyerahkan diri kita kepada-Nya –

terbungkus di dalam-Nya – sehingga satu pribadi itu

bukanlah kita melainkan Kristus.

Page 13: Memaknai Baptisan

13

Baptisan bermakna kematian dan kebangkitan Kristus.

Tetapi baptisan memiliki makna lebih dari sekedar

pengakuan akan kenyataan atau fakta tersebut.

Baptisan menunjukkan penerimaan kita atas

pengorbanan itu, dan bahwa kita benar-benar

mengambil bagian di dalam kematian-Nya serta

kebangkitan-Nya. Jika kita mau dimuliakan bersama

Kristus, kita harus menderita bersama-sama dengan

Dia. Roma 8:17. Kita harus mengambil bagian di dalam

persekutuan penderitaan-Nya, menjadi serupa dengan

Dia dalam kematian-Nya, dan harus mengenal kuasa

kebangkitan-Nya. Filipi 3:10.

Marilah kita menjajaki arah dari catatan agung ini!

“Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan

kemuliaan Allah.” Roma 3:23. Oleh karena semua

orang telah berdosa, maka semua orang beroleh

penghukuman. Hukuman tersebut ialah maut, sebab

upah dosa ialah maut. Roma 5:12, 18; 6:23. Setiap

orang yang tidak percaya di dalam Kristus telah

Page 14: Memaknai Baptisan

14

dihukum. Yohanes 3:18 KJV. Hukuman mati ini telah

ditetapkan kepada kita, dan hidup kita hilang tersita.

Dengan menyerah kepada Setan, kita telah menjual

diri kita kepadanya [Roma 6:16], dan tidak

memperoleh apa-apa sebagai bayarannya. Kitab Suci

berkata, “Kamu telah menjual dirimu tanpa harga.”

Yesaya 52:3 KJV. Maka dari itu, sesungguhnya kita

tidaklah memiliki hidup. Kehidupan yang manusia

hidupi ini bukanlah milik mereka; mereka telah

memberikannya, bersamaan juga dengan diri mereka,

ke dalam penguasaan Setan. Dan oleh karena para

pendosa telah dihukum untuk mati – telah kehilangan

kehidupan mereka – Kitab Suci berkata bahwa “dia

yang tidak mempercayai Anak tidak akan melihat

hidup.” Yohanes 3:36 KJV. Dia tidak pernah memiliki

kehidupan yang dimilikinya sendiri.

Tetapi firman yang sama yang berkata, “kamu telah

menjual dirimu tanpa harga,” berkata juga bahwa,

Page 15: Memaknai Baptisan

15

“kamu akan ditebus tanpa pembayaran [uang] juga.”

Kristuslah sang Penebus itu. Dan oleh karena “anak-

anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka

Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat

bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-

Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa

atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia

membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada

dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada

maut.” Ibrani 2:14, 15.

Kristus datang untuk mencari dan menyelamatkan

yang hilang. Dia datang untuk memberi hidup [nyawa]

kepada mereka yang telah menghilangkan hidupnya

kepada Setan. Dia, yang lebih kuat dari yang kuat,

datang dan memasuki rumah tahanan setan, supaya

dia boleh membebaskan para tahanannya.

“Kamu akan ditebus tanpa uang.” “Sebab kamu tahu,

bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-

Page 16: Memaknai Baptisan

16

sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan

dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak

atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu

darah Kristus yang sama seperti anak domba yang tak

bernoda dan tak bercacat.” 1 Petrus 1:18, 19. Uang

tidak dapat membeli satu kehidupan sekalipun. Nyawa

[kehidupan] harus diberikan ganti nyawa; dan satu-

satunya kehidupan yang dapat menebus kehidupan

yang hilang tersita itu adalah kehidupan Kristus.

Dia dapat membeli kita kembali hanya dengan

memberikan kehidupan-Nya ganti kita. Itu berarti

bahwa Dia memberikan hidupnya untuk kita, sekiranya

kita menerima Dia. Dia mempunyai hidup dalam diri-

Nya sendiri. [Yohanes 5:26]. Dia dapat menyerahkan

hidup-Nya dan mengambilnya kembali. Ketika Ia

dibaringkan di dalam kubur, “tidak mungkin Ia tetap

berada dalam kuasa maut itu.” Kisah 2:24. Dalam hal

inilah Dia berbeda dengan manusia.

Page 17: Memaknai Baptisan

17

Jika manusia harus menyerahkan hidupnya untuk

membayar denda sitaan itu, tidak ada lagi kehidupan

yang tersisa padanya. Tetapi Kristus, yang hidup-Nya

jauh lebih bernilai dari pada yang ada di dalam segala

makhluk ciptaan, dapat menyerahkan hidup-Nya dan

masih mempunyai sebanyak mungkin hidup yang

tersisa. Dengan membayar denda itu, Dia dapat

memberikan hidup kepada kita sebagai ganti milik kita.

Jika kita menerima hidup-Nya, kita pasti hidup, tidak

peduli apa yang jadi di kehidupan ini.

Guna memperoleh hidup-Nya yang sanggup melawan

kuasa Setan itu, kita harus mengakui bahwa hidup kita

telah hilang, dan bahwa tidak ada kebenaran di dalam

kita untuk diberikan demi menebus hidup itu.

Bilamana kita menyadari bahwa hidup kita ini

bukanlah milik kita, kita harus terus sudi untuk

menyerahkannya ke dalam tangan Kristus, guna

memperoleh hidup-Nya sebagai gantinya.

Page 18: Memaknai Baptisan

18

Hal ini sangatlah mudah dipahami. Ini adalah sebuah

pertanyaan antara apakah kita akan memberikan

hidup kita kepada Setan dan tidak memperoleh apa-

apa sebagai bayarannya, ataukah kepada Kristus dan

memperoleh hidup-Nya sebagai gantinya.

Kelihatannya setiap orang seakan-akan pasti dengan

segera menentukannya tanpa sebuah keraguan

sesaatpun. Namun adalah suatu hal yang berat

[pergumulan] bagi setiap orang untuk menyerahkan

kehidupannya yang telah hilang tersita itu untuk

digantikan dengan kehidupan Kristus.

Bukanlah perkara yang nyaman ataupun

menyenangkan untuk mati, dan mereka akan rela

untuk menundanya selama mungkin, atau bahkan

meyakinkan diri mereka sendiri bahwa tidaklah perlu

bagi mereka untuk menyerahkan kehidupannya sama

sekali.

Page 19: Memaknai Baptisan

19

Alasan yang menyebabkan hal ini terjadi adalah karena

dengan menyerahkan kehidupan ini berarti

menyerahkan semua bagian-bagiannya, yang

berhubungan dengannya. Semuanya itu termasuk diri

[ego] yang harus hilang atau pergi bersamaan dengan

hidup itu.

Kata rasul Paulus:

Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia

telah menyalibkan daging dengan segala hawa

nafsu dan keinginannya.” Galatia 5:24

Penyerahan kehidupan ini supaya kita memperoleh

kehidupan Kristus sebagai gantinya, dengan banyak

cara diungkapkan seperti menyerahkan diri kita untuk

menjadi hamba-hamba-Nya, tunduk atau takluk

kepada Allah, dll.

Page 20: Memaknai Baptisan

20

Sebuah pertanyaan muncul:

Bagaimana kita menyerahkan diri kita kepada Tuhan?

Untuk takluk atau tunduk kepada-Nya?

Sederhana saja. Perhatikanlah kehidupanmu: lihatlah

apa-apa saja yang semata-mata terus menjadi bagian

di dalam perangai atau kehidupan alamiahmu saat ini,

yaitu hal-hal yang engkau perbuat secara alami

[pembawaan]. Tinjaulah hal-hal apa yang engkau

candukan atau gemari, yang engkau tahu bukanlah

serupa Kristus, tetapi yang membuatmu terhukum,

bahkan oleh hatimu sendiri.

Sekarang tanpa keraguan [pembelaan] sama sekali,

engkau telah melakukannya; engkau pula telah

berjuang berulang-ulang untuk mengatasinya dan

membuangnya jauh-jauh, tetapi tidak pernah sanggup

untuk melakukannya. Namun engkau dengan sungguh-

sungguh rindu untuk terbebas dari itu semua.

Page 21: Memaknai Baptisan

21

Sebaiknya engkau melakukannya dengan cara Kristus

dari pada dengan cara-caramu sendiri!

Sebab itu berkatalah demikian:

“Ini Tuhan, ambillah aku sebagaimana ku ada; Aku

memberikan diriku ke dalam tangan-Mu, agar Engkau

berbuat kepadaku sesuai dengan yang Engkau

kehendaki; ambillah seluruh kedurjanaan ini dari

padaku melalui kuasa yang hanya ada pada-Mu saja.”

1

*)

1 Sebagian lirik himne yang berjudul Just As I Am karya Charlotte Elliott

Sebagaimana ku ada, tanpa satupun dalih

Tetapi darah-Mu itu telah tertumpah bagiku

Dan Engkau mengajakku untuk datang kepada-Mu

Ya Anak Domba Allah, aku datang, aku datang

Sebagaimana ku ada, tanpa sedikitpun bertangguh

Membersihkan jiwaku dari bercak kelam

Pada-Mu yang darah-Nya mampu menguras tiap noda

Ya Anak Domba Allah, aku datang, aku datang*

Page 22: Memaknai Baptisan

22

Sampai akhirnya penyerahan itu dibuat. Kita

memberikan diri kita kepada Tuhan, dan mengambil

diri-Nya sebagai ganti kita.

Bagaimana kita memperoleh diri-Nya? Kehidupan-Nya?

Kita tidak dapat mengetahui segalanya soal proses itu.

Kita memahaminya hanya dengan iman. “Sebab kamu

semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam

Yesus Kristus.” Galatia 3:26. Kristus diam [tinggal] di

dalam hati oleh iman. Lihat Efesus 3:17.

Semua yang ada, yang harus diperbuat pada pihak kita

adalah berserah; menyerahkan dirimu sepenuhnya

kepada Tuhan, merindukan cara-cara-Nya agar

menggantikan cara-cara kita, dan percaya bahwa Dia

akan memberikan diri-Nya kepada kita, sesuai dengan

janji-Nya. Kemudian kita dikuburkan bersama-sama

dengan Dia melalui baptisan ke dalam kematian-Nya,

yang dengan demikian menandakan tanggalnya

kehidupan yang lama itu, disalibkannya manusia lama,

Page 23: Memaknai Baptisan

23

dan mengenakan kehidupan Kristus, yang di dalam-

Nya kita bangkit untuk berjalan dalam hidup yang baru.

“Karena itu, kalau kamu dibangkitkan

bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas,

di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

Pikirkanlah perkara yang di atas,bukan yang di bumi.

Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi

bersama dengan Kristus di dalam Allah.”

KOLOSE 3:1-3

“Tetapi karena kasih karunia Allah

aku adalah sebagaimana aku ada sekarang,

dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya

kepadaku tidak sia-sia.

Sebaliknya aku telah bekerja lebih keras

dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku,

melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.”

1 KORINTUS 15:10

Page 24: Memaknai Baptisan

24

“Ketahuilah hal ini, bahwa manusia lama kita

telah turut disalibkan bersama-Nya,

supaya tubuh dosa ini dapat musnah sehingga

mulai saat ini kita tidak perlu melayani dosa.”

ROMA 6:6 KJV

“Bahwa kamu telah menanggalkan

kehidupan manusia lama yang rusak [bobrok]

yang mengikuti hasrat yang menipu;

dan kamu dibaharaui di dalam roh pemikiranmu

sehingga kamu mengenakan manusia yang baru

yang diciptakan menurut [rupa] Allah

di dalam kebenaran dan kekudusan yang sejati.”

EFESUS 4:22-24 KJV

“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus

ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu;

lihatlah, semuanya menjadi baru.

Dan semuanya berasal dari Allah.”

2 KORINTUS 5:17-18 KJV

Page 25: Memaknai Baptisan

25

Bukankah kesemua ayat ini menyatakan sejelas

mungkin bahwa dengan menjadi milik Kristus, kita

mengambil hidup-Nya sebagai ganti hidup kita? Ini

bukanlah sekedar Kritus telah memberikan hidup-Nya

untuk membeli kita, tetapi juga bahwa Dia

memberikan kehidupan-Nya untuk kita; hidup kita

telah hilang [diambil], dan kita pada hakikatnya mati –

di dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa

[Efesus 2:1] – dan Dia memberikan hidup-Nya untuk

kita supaya kita dapat benar-benar memiliki hidup.

Sehingga, untuk selanjutnya, adalah kehidupan Kristus

yang bertemu dengan pencobaan-pencobaan setan

dan adalah kehidupan Kristus yang bekerja melakukan

kehendak sang Bapa.

Tetapi Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun

hari ini dan sampai selama-lamanya. Maka dari itu,

hidup yang diberikan kepada kita akan menyajikan

mutu [sifat] yang sama yang Kristus bawakan ketika

Dia berada di atas bumi ini secara pribadi. Hidup-Nya

Page 26: Memaknai Baptisan

26

yang ada di dalam kita haruslah sama kuat untuk

berbuat dan bertahan sebagaimana ketika Dia hidup di

Yudea.

Bagaimana mungkin kita menghidupkan kehidupan

seperti itu? – Sebagaimana kita telah menerimanya –

dengan iman. Bacalah perlahan ayat-ayat berikut ini

secara seksama dan ingatlah selalu:

“Karena itu, kalau kamu dibangkitkan

bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas,

di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.”

KOLOSE 3:1

“Jadi jika kita telah mati dengan Kristus,

kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.

Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit

dari antara orang mati, tidak mati lagi:

maut tidak berkuasa lagi atas Dia.

Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa,

Page 27: Memaknai Baptisan

27

satu kali dan untuk selama-lamanya,

dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.

Demikianlah hendaknya kamu memandangnya:

bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kam

u hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.”

ROMA 6:8-11

“Aku telah disalibkan bersama Kristus;

meskipun aku hidup; namun bukan aku,

melainkan Kristus yang hidup di dalam aku;

dan kehidupan yang sekarang kuhidupi

di dalam daging adalah hidup oleh iman Anak Allah,

yang telah mengasihiku,

dan memberikan hidup-Nya bagi aku.”

GALATIA 2:20 KJV

“Sebab dalam Dialah berdiam secara tubuh

seluruh kepenuhan ke-Allahan.

Dan kamu telah lengkap di dalam Dia, yang adalah

kepala dari segala pemerintahan dan kekuatan.

Dalam Dia juga kamu telah disunat

Page 28: Memaknai Baptisan

28

dengan sunat yang dibuat bukan dengan tangan,

dalam menanggalkan tubuh dosa kedagingan

oleh sunat Kristus;

dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan,

yang di dalamnya juga kamu dibangkitkan

bersama Dia melalui iman akan kerja Allah,

yang telah membangkitkan-Nya

dari antara orang mati.”

KOLOSE 2:9-12 KJV

Inilah urutan dari hidup baru itu:

Dengan menerima hidup Kristus, kita mengingat

bahwa kehidupan yang di depan adalah miliknya,

bukan milik kita. Kemudian roh penyangkalan diri yang

sama yang telah memimpin kita untuk menerima

Kristus haruslah terus hadir beserta kita supaya

menuntun kita untuk menggenggam-Nya.Kita

seharusnya tidak hanya berdoa agar suatu hati yang

baru dibentuk di dalam kita, tetapi juga berdoa agar

suatu roh yang teguh diperbarui di dalam kita. Dan

Page 29: Memaknai Baptisan

29

bagaimana kita menggenggam-Nya? – Sama halnya

sebagaimana kita telah menerima-Nya dan

dibangkitkan bersama-Nya; melalui iman atas

pekerjaan Allah, yang telah membangkitkan-Nya dari

antara orang mati. Yaitu, dengan sebuah kerinduan

yang amat kuat supaya kehidupan-Nya diwujudkan di

dalam kehidupan kita, kita menggenggamnya lewat

iman kita di dalam kuasa yang telah membangkitkan

Kristus dari antara orang mati. Kita tahu bahwa kuasa

yang sama yang telah membangkitkan Yesus dari

antara orang mati mampu menghidupkan kita, karena

untuk itulah Kristus dibangkitkan dari antara orang

mati. Dia “yang telah diserahkan bagi pelanggaran kita

dan dibangkitkan demi pembenaran kita.” [Roma 4:25

KJV].

Inilah yang dimaksudkan Paulus ketika dia

mengungkapkan kerinduannya bahwa, “yang

kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa

kebangkitan-Nya.” Filipi 3:10. Ini jugalah yang dia

Page 30: Memaknai Baptisan

30

harapkan bagi kita ketika dia berdoa, “agar kamu

mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam

panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang

ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa

hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan

kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam

Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang

mati.” Efesus 1:18-20.

Tidak ada pertunjukkan kuasa yang dapat lebih besar

dari pada yang diperlukan untuk membangkitkan

orang mati. Itu merupakan kuasa penciptaan. Dan

inilah kuasa yang dianugerahkan kepada kita di dalam

Kristus; penerimaan atasnya kita akui ketika kita

dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan

ke dalam kematian-Nya, dan dibangkitkan di dalam Dia.

Betapa benarnya hal ini yaitu bahwa “kuasa ilahi-Nya

telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu

yang berguna untuk kehidupan dan kesalehan.” 2

Page 31: Memaknai Baptisan

31

Petrus 1:3 KJV. Dan inilah perwujudan dari kuasa

kehidupan Kristus di dalam hidup kita yang

memberikan suatu pengharapan yang pasti akan hidup

yang kekal bersama dengan-Nya.

Sebab sang rasul berkata:

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus

Kristus, yang menurut rahmat-Nya yang limpah

telah melahirkan kita kembali kepada suatu

pengharapan yang penuh semangat hidup oleh

kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang

mati, untuk mewarisi suatu bagian yang tidak

bobrok, yang tidak cemar dan yang tidak

berangsur-angsur pudar, yang tersimpan di

sorga bagi kamu, yang dipelihara oleh

kekuatan Allah melalui iman sampai kepada

keselamatan siap untuk dinyatakan pada

waktu terakhir.” 1 Petrus 1:3-5 KJV

Page 32: Memaknai Baptisan

32

Apakah suatu hal yang penting untuk menyisihkan

waktu demi mendiskusikan persoalan mengenai siapa

yang dapat dibaptis dan bagaimana cara baptisan?

Ayat mengungkapkan bahwa “siapa yang percaya dan

dibaptis akan diselamatkan.” Maka hanyalah mereka

yang percayalah yang pantas untuk dibaptis. Bukan

berarti bahwa hanya orang-orang yang telah dewasa

saja yang boleh dibaptis, sebab anak-anak yang masih

sangat mudapun dapat memiliki iman yang cerdas dan

sungguh-sungguh di dalam Kristus. Mereka yang

beramput putih pun harus percaya layaknya seorang

anak kecil. Namun, berapapun tuanya atau berapapun

mudanya seseorang, percaya adalah prasyarat

baptisan.

Mengenai cara baptisan, tidaklah perlu untuk

didiskusikan. Baptisan adalah penguburan. Itu adalah

lambang yang mengekspresikan atau mengungkapkan

tersembunyinya diri secara utuh di dalam Kristus. Itu

adalah lambang yang mengekspresikan

Page 33: Memaknai Baptisan

33

tersembunyinya diri secara utuh di dalam Kristus. Ayat

mengungkapkannya dengan, “dikuburkan bersama-

sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian.” Ayat

ini tidak akan berarti apa-apa jika saat itu percikan

adalah baptisan. Ketika baptisan dinyatakan sebagai

sebuah penguburan, itu benar-benar adalah segalanya

yang diperlukan untuk menyebutnya. Ayat ini telah

menjelaskannya dengan sangat tepat, dan di dalam

pengertian apa pun, tidaklah melukiskan pemercikan

sama sekali. Pastinya, tidak perlu mendiskusikan cara

baptisan dengan seorang yang belum pantas untuk

penahbisan tersebut; apa yang dia butuhkan ialah

menunjukkan keperluannya akan Kristus; dan apabila

seseorang telah tiba pada satu titik di mana dia tunduk

secara utuh kepada kehendak Kristus, bilamana dia

berserah kepada-Nya dengan penuh, maka tidaklah

perlu mendiskusikan hal tersebut. Dia dengan senang

hati akan menerima Kristus dengan cara yang telah

ditentukan ilahi. Semoga Tuhan mengaruniakan

Page 34: Memaknai Baptisan

34

kepada semua orang yang membaca ini pengertian,

yang bukan hanya pengetahuan akan kenyataan

[bahwa Dia mati dan dibangkitkan], melainkan kuasa

kebangkitan Kristus.

Bagi Dia, yang berkuasa

menjaga supaya jangan kamu tersandung

dan yang membawa kamu tanpa cela

di hadapan kemuliaan-Nya

dengan kegembiraan yang besar

bagi satu-satunya Allah yang bijaksana,

Juruselamat kita, kemuliaan dan kebesaran,

kekuasaan dan kekuatan,

sekarang dan bahkan sampai selamanya.

Amin.

Page 35: Memaknai Baptisan

35

Page 36: Memaknai Baptisan

36

● ● ●

“Dan sekarang

mengapa engkau berlambat-lambatan?

Bangkitlah! Berilah dirimu dibaptis!”

● ● ●

Page 37: Memaknai Baptisan

37

Page 38: Memaknai Baptisan

38

Apakah Anda terberkati oleh kebenaran

yang terdapat di dalam buku ini?

Mari dukung agar lebih banyak lagi

kebenaran-kebenaran yang dapat

disebarluaskan sehingga semua orang

boleh mengenal-Nya dan dimenangkan

Page 39: Memaknai Baptisan

39

Page 40: Memaknai Baptisan

40

Eden Way Publishing2017

Kisah Para Rasul 2:38

Bertobatlah! Hendaklah kamu masing-masing

memberi dirimu dibaptisdalam nama Yesus Kristus

untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima

karunia Roh Kudus.