MEMACU MEMBUAHKAN DURIAN 2

download MEMACU MEMBUAHKAN DURIAN  2

of 14

Transcript of MEMACU MEMBUAHKAN DURIAN 2

1

MEMACU MEMBUAHKAN DURIAN DILUAR MUSIM

Oleh:

Saeful Hodijah,S.ST

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN 2010

I.

PENDAHULUAN

urian (Bombacaceae Sp) merupakan salah satu produk hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan berpotensi untuk pasar dalam negeri Dmaupun pasar Ekspor. Tanaman durian berasal dari hutan Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan yang berupa tanaman liar. Penyebaran durian ke arah Barat adalah ke Thailand, Birma, India dan Pakistan. Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 M. Daging buah durian mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi, tiap 100 g mengandung ; 2,5 g Protein, 601 mg Kalium, 2,5 g Lemak , 28,3 g Karbonhidrat, 44 mg Fosfor, 57mg Vitamin C, 175 SI Vitamin A, 0,27 mg thiamin, 0,29 mg ribo flavin, 134 energi, 1,3 besi dan 67 g air. Beberapa jenis varietas durian tersebut adalah: durian sukun (Jawa Tengah), petruk (Jawa Tengah), sitokong (Betawi), simas (Bogor), sunan (Jepara), otong (Thailand), kani (Thailand), sidodol (Kalimantan Selatan), sijapang (Betawi) dan sihijau (Kalimantan Selatan). Dari berbagai komoditas buah-buahan bila sedang panen raya buah seperti tidak ada harganya, terjual dengan harga yang sangat murah (Rp 3.000,-/buah). Pada waktu tidak musim buah, buah durian harganya berlipat-lipat lebih mahal (Rp 25.000,-/buah). Sehingga untuk memenuhi permintaan buah

durian dipasaran perlu teknologi pembuahan tanaman durian di luar musim. Teknologi memunculkan buah diluar musim sangat diharapkan oleh petani pengguna, karena dapat menaikkan harga jual komoditas buah durian jauh lebih tinggi dari pada ketika dalam musimnya. Teknik penerapan memunculkan buah durian diluar musim perlu menggunakan beberapa bahan aktif zat pengatur tumbuhan (ZPT) yang pada prinsipnya zat tersebut berperan aktif untuk mengubah alur pertumbuhan pada badan tanaman dengan cara menghambat pada waktu fase pertumbuhan Vegetatif agar dapat merubah secepatnya muncul fase generatif (cepat berbunga dan berbuah) pada tanaman durian. Pengembangan durian di Indonesia masih banyak menghadapi beberapa kendala antara lain; teknologi budidaya maju masih terbatas, penanaman

durian masih tradisional, sentra/lokasi pengembangan durian belum terinformasi luas, keterbatasan modal, pelaku pengembangan durian skala komersial belum maksimal, kelembagaan tani belum berfungsi optimal, dan sistem informasi pasar belum efisien. Mengantisipasi hal tersebut maka dalam peningkatan produksi, diperlukan tersedianya paket teknologi yang baik dan benar berupa Standar Prosedur Operasional. Paket teknologi yang diperlukan sejak penanaman sampai penanganan buah segar, di antaranya adalah perbaikan manajemen, aplikasi budidaya pra-panen dan pasca panen di lapangan pada tanaman usia produktif, (persiapan lahan, benih, penanaman, pemangkasan, pemupukan, pengairan, pengendalian hama dan penyakit, penjarangan buah, panen dan penanganan pasca panen).

II.

BUDIDAYA

1. Syarat Tumbuh Tanaman durian hidup baik dan berproduksi tinggi pada daerah dengan ketinggian tempat 200 - 600 m dpl, curah hujan 1500 2500 mm per tahun, lama bulan basah 7 8/th. Iklim yang optimal 27oC - 32oC, pengairan cukup. Jika ditanam didaerah basah, tanaman mengalami banyak serangan hama

dan penyakit serta gugur bunga/buah serta pH tanah 67, intensitas cahaya 4050%.

2. Persiapan lahan Persiapkan lahan dilakukan sesuai syarat tumbuh. Bersihkan lahan kemudian lakukan penataan dan pengukuran luas kebun, kaplingkan setiap blok lokasi kebun, tentukan lokasi pengairan/irigasi, baik penampungan air, jalan masuk dan Tahapan perawatan bibi keluar kebun, tempat pengumpulan buah/hasil panen. Buat teras durian bila kemiringan lahan >10 %. Tetapkan titik-tik calon lubang tanaman dengan jarak antar lubang 10 meter X 10 meter. Buat lubang berukuran 80 cm X 80 cm X 80 cm pada tanah gembur dan tanah berbatu berukuran 100 X 100 X 100 cm. Pisahkan tanah bagian atas (kedalaman 0 30 cm) denganLubang tanam

tanah bagian bawah (kedalaman 30 70 cm). Biarkan terbuka selama 2 minggu sebelum penanaman dilaksanakan. Campur tanah bagian atas dengan pupuk kandang : 20-40 kg/2 kaleng bekas minyak goring 20 liter, SP-36 : 1000 gr, Urea ; 125 gram, dan KCL 125 gram bila diperlukan di tambah ditambahkan 2.000 gr kapur pertanian. Tanah galian bagian dalam dicampur dengan pupuk kandang lalu dikering anginkan beberapa hari kemudian, masukkan tanah galian bagian atas, diikuti tanah galian bagian bawah. Pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan pada musim kemarau. Catat setiap kegiatan persiapan lahan. 3. Persiapan benih (bibit) Hitung benih disemaian (100-125 pohon/ha) ditambah 10 % cadangan untuk penyulaman. Bibit harus bermutu dan berlabel (biru-merah jambu) dari klon yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian. Tinggi benih antara 75 cm -150 cm yang dipilih warna batang hijau tua kecoklatan, daun hijau mengkilap dan telah membentuk 3 flush. Batang lurus dan tidak bercabang. Benih berasal dari perbanyakan vegetative (okulasi atau sambung pucuk/grafting) telah berumur 7 9 bulan atau lebih mempunyai batang bawah yang kuat, mempunyai perakaran yang banyak tahan dan bebas terhadap hama dan penyakit. Catat tanggal pada label benih durian yang digunakan.

4. Penanaman Bila hujan telah turun dengan teratur lakukan penanaman, sebaiknya penanaman dilakukan sore hari agar tanaman mendapatkan udara yang sejuk dan tidak langsung mendapat cahaya sinar matahari. Benih diangkut ke lokasi penanaman. Lubang tanam yang telah

ditimbun digali kembali dengan ukuran panjang dan lebar 30 cm pada kedalaman 30 cm/ segumpalan tanah yang menutup media bibit durian. Buka polybag bagian bawah setelah itu bagian samping secara hati-hati. Letakkan benih okulasi secara tegak lurus. dihadapkan kearah datangnya angin agar tunas tempelan tidak patah. Bila benih sambung arahkan celah sambungan tegak lurus dengan arah angin. Benih ditanam 5 cm di atas pangkal batang, 25 cm di bawah okulasi. Tutup lubang tanam dengan tanah galian dan tekan sedikit disamping tanah bekas polybag. Tancapkan bambu disisi tanaman sebagai ajir, dan ikat dengan tali agar tanaman dapat tumbuh tegak lurus ke atas. Buat naungan dari daun kelapa jerami padi, rumput kering atau anyaman bambu sebagai pelindung tanaman selama 1-2 bulan. Siram benih secukupnya. Catat waktu penanaman pada kartu kendali. 5. Pemangkasan Bentuk Pemangkasan dan pembentukan tanaman durian bertujuan untuk memudahkan perawatan tanaman (pengendalian hama penyakit, mengatur pertumbuhan, dan pemetikan hasil). pemangkasan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: a. Pemangkasan Bentuk ; Pangkas cabang/ranting tanaman dalam rangka pembentukan kanopi. Pangkasan bentuk I sejak tanaman masih muda (benih setinggi 80 cm-150 cm) selanjutnya pemeliharaan 3 cabang primer yang membentuk sudut seimbang (120) antar yang berbeda. Lakukanan seterusnya sampai terbentuk percabangan yang kompak dan kanopi pohon diarahkan membentuk setengah kubah. Luka pangkasanGambar 1. Pemangkasan dan pembentukan pada tanaman durian

dibuat miring supaya air hujan tidak tertahan.Untuk mencegah terjadinya infeksi batang, bekas luka tersebut dapat diolesi meni atau ditempeli lilin parafin. Diusahakan tinggi tanaman mencapai 5 m. Dahan-dahan yang akan dibentuk tidak usah dililiti kawat, tetapi cukup dibanduli atau ditarik dan dipaksa ke bawah agar pertumbuhan tanaman tidak mengarah ke atas. Cabang yang akan dibentuk dibalut dengan kalep agar dahan tersebut tidak terluka. Balutan kalep tadi diberi tali, kemudian ditarik dan diikat dengan pasak. Dengan demikian, dahan yang tadinya tumbuh tegak ke atas akan tumbuh ke bawah mengarah horizontal b. Pemangkasan pemeliharaan/produksi; Pemotongan akar akan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman sampai 40% selama 1 musim. Selama itu pula tanaman tidak dipangkas. Pemangkasan akar selain membuat tanaman menjadi cepat berbuah juga meningkatkan kualitas buah,

menarik, buah lebih keras dan lebih tahan lama. Waktu pemotongan akar paling baik pada saat tanaman mulai berbunga, paling lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika dilakukan melewati batas, hasil panen berkurang dan pertumbuhan terhambat. Cara pemotongan: kedua sisi barisan tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm dan sejauh 1,5-2 meter dari pangkal batang. 6. Penyiangan Bersihkan tanaman dari tanaman/rumput lain yang mengganggu dengan cara mencabut atau memotong serta mencangkul (.... diameter 1 m dari pohon durian). Pada musim kemarau biarkan gulma tumbuh diluar kanopi untuk mengurangi penguapan air. Catat semua kegiatan penyiangan. 7. Pengairan Penyiraman dapat dilakukan pada sore hari agar tidak terjadi penguapan dengan semi manual yang menggunakan pipa lateral/selang plastik yang dapat dipindahkan, dan air dialirkan melelui parit-parit disetiap sisi pada alur tanaman sesuai dengan kebutuhan misalnya 2-3 minggu sekali jangan sampai air menggenang pada lahan kebun. Setelah panen, pohon perlu banyak air untuk memulihkan diri dari keadaan stres ke keadaan normal. Pelaksanaan segera diikuti dengan pemupukan. Catat setiap kegitan penyiraman pada kartu kendali. 8. Pemupukan Tabel 1. Pedoman perkiraan dosis pemupukan durian belum produksi/ menghasilkan setiap pohon Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan yang tepat dapat membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr perpohon. Selanjutnya pemupukan dilakukan sesuai dengan umur tanaman dengan dosis seperti tabel berikut Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga). Cara pemupukan buat alur melingkar tanaman selebar tajuk tanaman, dan buat alur dikanan dan kiri tanaman selebar tajuk/membuat lubang parit (bentuk L) di 2 sisi kanopi. Catat kegiatan pemupukan pada kendali. 9. Pengaturan Pembuahan Di Luar Musim Teknik penerapan memunculkan buah durian diluar musim perlu menggunakan beberapa bahan aktif zat pengatur tumbuhan (ZPT) yang pada prinsipnya zat tersebut berperan aktif untuk mengubah alur pertumbuhan pada badan sel-sel tanaman dengan cara menghambat pada waktu fase pertumbuhan Vegetatif agar dapat merubah secepatnya muncul fase generatif (cepat berbunga dan berbuah). Tanaman yang ingin dibuahkan di luar musim harus memenuhi beberapa kriteria antara lain; Tanaman sehat, dengan ditandai percabangan merata, daun berwarna hijau tua mengkilat dan tidak sedang terserang hama atau penyakit. Tanaman sudah cukup umur atau sudah pernah berbunga.

Um ur (tah un)

Lebih utama tanaman tidak dalam fase tidak adanya (kaleng/ble pertumbuhan tunas k) tanaman dan daun baru (pupus). 1-3 0,02- 0,02-3 0,02-1,25 O,60 - 1 6-10 Bahan aktif ZPT 1,5 dapat mempergunakan 32 - 4 2,5 - 5 2,5 3,5 1-2 8 -18 produk-produk 10 yang dijual ditoko bahan kimia (auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat dan etilen), atau IndoBel hasil ekstraksi bahan-bahan hayati dan organik bermutu tinggi yang sangat berguna untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil tanaman yang bisa didapat melalui sistem Penjualan Berjenjang (Multi Level Marketing), tidak dijual melalui toko-toko. Cara penggunaan ZPT; Caranya mengatur pembungaan di setiap pohon durian per blok, yaitu jika menginginkan panen durian bulan Agustus - November, maka sekitar bulan Maret tanaman pada blok diberi pupuk 1,5-2 kg NPK + 1 sendok makan POWER NUTRITION per 10 liter air per pohon dan akan lebih bagus ditambah penyemprotan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki setiap 7-10 hari sekali sebanyak 3-4 kali. Selain itu kira-kira 3 bulan sebelumnya tanah areal penanaman harus dikeringkan. Jika waktu pengeringan turun hujan, tanah di sekeliling tanaman dalam radius 5-7 meter diberi mulsa dan dibuatkan saluran pembuangan air. Setelah bunga mekar dan menjadi buah atau 2 bulan setelah bunga mekar, tanaman diberi pupuk NPK dosis 0,5 - 1 kg per tanaman. Setelah terbentuk buah, usahakan tanaman tidak mengeluarkan tunas daun karena dapat menyebabkan terjadinya perebutan unsur hara antara buah dan daun, sehingga perlu disiram/disemprot POWER NUTRITION lagi (1 botol untuk 30-50 pohon). 10. PENYERBUKAN Tidak semua bunga bisa menjadi buah karena bunga durian Urea (kg) SP-36 KCL/ZK (kg) (kg) NPK (Kg) Kandang/ pohonGambar 3. Pembungkusan buah mekar pada sore sampai malam hari sehingga tidak banyak serangga penyerbuk. Selain itu juga tidak semua bunga durian muncul secara bersamaan, padahal penyerbukan berhasil jika serbuk sari dan kepala putik harus matang secara bersamaan. Oleh karena itu perlu dilakukan penyerbukan buatan, caranya sapukan kuas halus pada bunga mekar pada malam hari. Untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas, sebaiknya dalam satu areal penanaman tidak hanya satu jenis varietas tertentu, tetapi dicampur dengan varietas yang lain.

11. PERAWATAN BUAH Penyeleksian buah setelah berdiameter 5 cm. Sisakan dua buah terbaik, jarak ideal buah satu dengan yang lain sekitar 30 cm. Tanaman durian yang baru pertama kali berbuah sebaiknya dipelihara satu atau dua butir buah. Untuk mencegah kerontokan buah setelah buah berumur 10 hari sejak terbentuk, lebih bagus jika diberikan pupuk makro NPK (0,5-1 kg/pohon) ditambah POWER NUTRION (1 botol untuk 30-50 pohon). Penjarangan buah Penjarangan buah dilkukan pada saat buah berukuran sebesar bola pingpong. Pilih buah yang akan dibuang (ukuran kecil, tidak sehat, abnormal) dalam satu malai. Pelihara buah yang bentuknya, baik dan bebas dari hama dan penyakit serta menyisakan 2-3 buah. Catat setiap kegiatan penjarangan buah pada kartu kendali. 11. Pembukusan Bungkus buah setelah penjarangan buah selesai dilakukan. Kain pembungkus berwarna - warni untuk membedakan umur buah, sehingga memudahkan saat panen. Catat kegiatan pembungkusan buah pada kartu kendali pembungkusan buah.

12. Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman (OPT) Pengendalian hama/penyakit dan gulma dengan cara ; mengamati OPT secara berkala (seminggu sekali), mengidentifikasi gejala serangan, jenis OPT, dan musuh alaminya. Tentukan ambang batas pengendalian dengan cara membuat ambang batas yang masih ditolilir. Untuk lalat buah tidak < 5% (5 sampel pohon/ha) sedangkan penyakit antraknosa tingkat serangan pada buah tidak < 5 % pohon/ha sebagai sampel). Tetapkan alternatip pengendalian untuk hama dan penyakit dengan cara hayati/biologis, perbaikan teknik budidaya, membuang bagian tanaman yang terserang kemudian memusnakannya dan membuat perangkap untuk hama lalat buah. Penggunaan pestisida merupakan alternatif terakhir. Bila melewati ambang batas ekonomi, maka pestisida dapat digunakan secara berkala. Penggunakan Bio pestisida atau pestisida sebaiknya terdaftar dan diizinkan, sesuai dengan Daftar Pestisida untuk Pertanian dan Kehutanan tahun 2003. Catat kegiatan pengendalian hama penyakit pada kartu kendali a. Hama yang menyerang pada tanaman durian : 1). Kutu Putih (Rastrococcus spinosus) Gejala : Hama ini menghisap cairan sel. Daun yang terserang mengering dan gugur . kutu mengeluarkan cairan madu yang menjadi makanan cendawan penyebab penyakit embun jelaga dan umumnya menyerang pada musim penghujan.Gambar Hama kutu putih

Pengedalian penyakit ini dilakukan dengan cara: Kultur teknis (memotong cabang dan daun yang terserang dan membakarnya. Kimiawi dikendalikan dengan insektisida berbahan aktif lambdacyhalothrin (lebaycid 550 Ec dengan konsentrasi 0,2 %. 2). Ulat perusak perusak daun (ortega melanoporalis Hamson) Gejala ; Hama ini merusak daun dan kadang kala pucuk muda. Akibat serangan ini daun patah, lau dan akhirnya mati. Biasanya menyerang pada masa musim hujan dan kemarau. Pengendalian dengan cara mekanis/kultur teknis yaitu dengan memotong bagian tanaman yang terserang kemudian dimusnakan, bisa juga dilakukan dengan pengasapan tidak sampai terbakar keseluruh bagian tanaman. Pengendalian dengan cara kimiawi dilakukan penyemprotan dengan insektisida berbahan aktif lambdacy-halothrin atau fenalerat, misalnya monocrotophos 15 WSC dengan dosis 6 ml/pohon. 3). Lalat buah (dacus dorsalis) Gejala permukaan kulit buah terdapat titik-titik hitam, daging buah menjadi busuk, akibat buah tidak dapat dipanen karena rusak atau gugur. Pengendalian cara kultur teknis yaitu sanitasi lingkungan, yaitu pengumpulan buah yang terserang, baik yang jatuh maupun yang masih dipohon. Kemudian dimusnakan.Gambar lalat buah

Pengendalian dengan tanaman perangkap, yaitu menanam selasih di sekeliling kebun. Bisa juga dilakukan dengan pengasapan tidak sampai terbakar keseluruh bagian tanaman. Pengendalian cara fisik/mekanik : pembukusan buah dengan kertas atau kantong. Menggunakan perangkap atraktan (metil eugenol, protein hidrolisa, atau selasih) dalam alat perangkap yang terbuat dari botol bekas air minum yang diberi lubang untuk masuknya lalat buah. 4).Penggerek Batang (Batocera sp. , Xyleutes sp.) Menyerang dengan cara membuat lubang pada batang, dahan, atau ranting. Gejala serangan tanaman layu, daun kering dan rontok akhirnya mati. Pengendalian; sanitas kebun, potong dan musnahkan batang, dahan, atau ranting yang parah terserang, tutup bekas lubang gerekan dengan kapas yang sudah diberi PESTONA + POC NASA atau disemprotkan. 5). Penggerek Buah (Tirathaha sp., Dacus dorsalis ) Gejala buah menjadi busuk berulat dan akhirnya rontok. Semprotkan sejak awal dengan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 sejak buah berumur 1 minggu, Gunakan perangkap Natural METILAT. 6). Kutu Putih ( Pseudococus sp.) Hama ini menyerang dengan mengisap cairan dan bisa sebagai pembawa penyakit

embun jelaga dan penyebaran dibantu semut. Gejala serangan daun keriting dan merana, sehingga bunga dan buah bisa rontok. Semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian. 7). Ulat Daun (Papilia sp., Setora sp., Lymatria sp.) Ketiga ulat menyerang dengan cara memakan daun sehingga berlubang dan rusak. Semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian. b. Penyakit tanaman durian Penyakit Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides) Gambar Serangan Antraknosa pada buah durian. Gejala : pada daun terdapat bercak bulat hingga angular berwarna coklat dan kelabu ditengahnya, kadang-kadang kekuningan ditepi atau berlubang pada malai bunga terdapat bercak kecil pada pucuk, pangkal dan tangkai. Selanjutnya bunga menjadi kehitaman, pada buah terdapat bercak berwarna coklat hingga berwarna gelap, pada buah yang sudah matang akan menjadi busuk. Kerusakan pada awalnya terjadi pada daun muda dan mengakibatkan terminal cabang tidak produktif, bunga mengering, gagalnya pembentukan pentil buah, bauh gugur dan menjadi busuk. Penyakit ini biasanya menyerang pada awal musim hujan.Gambar Serangan Antranosa

Pengendalian penyakit Pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan cara : a. Kultur teknis : 1).Sanitasi kebun dengan memusnakan gulma pada saat pertunasa samapai saat panen. 2). Kumpulkan daun-daun yang jatuh di tanah dan dibakar. 3). Pemangkasan setelah panen atau sebelum pertunasan. Pemangkasan dilakukan pada daun atau cabang yang menunjukkan gejala. Pemangkasan pada kanopi bagian tengah dilakukan untuk memperbaiki sirkulasi udara dan penetrasi cahaya matahari. Hindari pemangkasan yang drastis. c. Pengendalian cara fisik/mekanis : Sebagai tindakan preventif, dilakukan pembungkusan buah agar trlindung dari kemungkinan adanya serangan, pembungkusan dilaksanakan pada saat buah sebesar bola pingpong. c. Secara kimiawi : Penyemprotan dengan fungisida kombinasi 0,25 % mancozeb + 0,2 % dicotophos + 2 g pupuk daun/liter dalam selang waktu 7-10 hari sekali dari saat pembentukan tunas bunga hingga fase pemasakan buah. 4). Penyakit Diplodia (Diplodia natalensis) Gejala : Tanaman yang terserang mengeluarkan blendok yang berwarna kuning emas dari batang atau cabang, pada

kulit terjadi luka yang tidak teratur. Cendawan berkembang diantara kulit dan kayu serta merusak lapisan kambium tanaman. Kayu yang telah mati berwarna hijau sampai hitam. Serangan diplodia kering umumnya lebih berbahaya karena gejala permukaan sukar diketahui. Kulit batang atau cabang tanaman yang terserang mengering, terdapat celah-celah kecil pada permukaan kulit, pada bagian kulit dan batang yang ada dibawahnya berwarna hitam kehijauan. Pada bagian celah-celah kulit terlihat adanya masa spora cendawan berwarna putih atau hitam. Penyakit ini biasanya menyerang pada musim hujan Pengendalian : 1). Potong pohon/cabang ranting yang terserang berat, buang kulit yang terinfeksi. 2). Lakukan pemangkasan untuk mengurangi kelmbaban tanaman. 3). Pemupukan berimbang. 4). Bersihkan gulma. Pengendalian cara mekanis/fisik : 1). Mengumpulkan sisa-sisa tanaman dan memotong cabang-cabang yang terserang berat lalu dibakar pada tempat yang sudah disediakan. 2). Membongkar tanaman yang terserang berat dan dibakar pada tempat yang sudah disediakan. Pengendalian cara biologi : Mengoleskan dengan kuas agens antagonis Trichoderma spo.,gliocladium spp., Pseudomonas fluorescens atau bacillus subtilis pada batang atau pangkal batang. Pengendalian cara kimiawi: 1). Mengoleskan bubur California (bordo) atau fungisida berbahan aktif benomil seperti Benlate dengan dosis 0,5 g/l air. 2). Perlakuan buah setelah panen dengan uap panas (VHT) pada suhu 52-55C selama 10 menit. 5. Penyakit Kanker Batang (Phytophthora palmivora) Gejala serangan adanya luka yang mengeluarkan lendir warna merah pada kulit batang bagian bawah dekat tanah. Setelah batang busuk, pucuk-pucuk tanaman akan mengering, daun layu dan rontok, dan akhirnya mati. Pengendalian dengan sanitasi kebun, memperlebar jarak tanam, menekan gulma, pemangkasan, sejak awal sebelum tanam sebarkan Natural GLIO atau oleskan pada batang yang luka kemudian tutup dengan parafin, kerok batang terserang sampai warna coklat tidak kelihatan kemudian semprot PESTONA + POC NASA. 6. Penyakit Busuk Akar (Jamur Fusarium sp.) Jika dibelah, pada bagian korteks akan tampak warna coklat dan pada bagian yang berkayu akan tampak warna merah muda dengan bercak coklat. Tanaman yang terserang dimusnahkan dan dibakar serta bekas lubang tanam ditaburi kapur + Natural GLIO, perbaiki sistem drainase serta sejak awal pakai Natural GLIO sebagai pencegahan. 7. Penyakit Bercak Daun (Jamur Colletotrichum sp.) Gejala adanya bercak-bercak besar kering pada daun tanaman yang akhirnya berlubang. Potong daun terserang, semprotkan Natural GLIO + POC NASA sebagai

pencegahan gunakan fungisida berbahan aktif tembaga. 8. Penyakit Jamur Upas (pink disease) Gejala munculnya cairan kuning pada bagian batang terserang dan diselimuti dengan benang-benang jamur berwarna mengkilat berbentuk seperti laba-laba sehingga menyebabkan kematian pada batang. Potong bagian terserang, kurangi kelembaban, Oleskan Natural GLIO + POC NASA pada bagian terserang atau fungisida berbahan aktif tembaga 9.Penyakit Akar Putih (JamurRigodoporus lignosus) Daun kuning kemudian coklat sebelum akhirnya mengerut dan gugur. Buang semua tanaman inang dari areal kebun, gunakan Natural GLIO sebagai pencegahan. 10. Penyakit Busuk Buah ( Jamur Phytophthora sp.) Gejala adanya bercak-bercak basah berwarna coklat kehitaman pada kulit buah, kemudian busuk dan pada bagian terserang terbentuk miselium dan sporangia berwarna putih. Gunakan Natural GLIO sebelum tanam sebagai tindakan pencegahan, sanitasi kebun. 13. PANEN Waktu panen berbeda tergantung jenis varietas. Jenis monthong sekitar 125 - 135 hari setelah bunga mekar, jenis chanee sekitar 110 - 116 hari setelah bunga mekar. Buah durian mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga mekar. Waktu petik berdasar tanda-tanda fisik, misal ujung duri coklat tua, garis-garis di antara duri lebih jelas, tangkai buah lunak dan mudah dibengkokkan, ruas-ruas tangkai buah membesar, baunya harum, terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah dipukul. Cara penen dengan memetik atau memotong buah di pohon dengan pisau atau galah berpisau. Bagian yang dipotong adalah tangkai buah dekat pangkal batang dan usahakan buah durian tidak sampai terjatuh karena mengurangi kualitas buah. Waktu Panen diupayakan mulai jam 09.00-16.00. Kriteria panen durian : 1). Bekas tangkai buah yang rontok kelihatan mengering seluruhnya. 2). Lekukan ujung buah rata/hampir hilang. 3). Warna kulit buah hijau kebiruan. 4) Pori-pori merata. 5). Lapisan lilin mulai menebal pada permukaan buah. 6). Cabang tangkai telah kering 65 %. 7). Buah tidak berbunyi nyaring bila disentil. 8). Umur buah 95-15 hari setelah bunga mekar. Cara Panen : 1). Gunakan alat (gunting pangkas, galah berjaring dan dilengkapi keranjang/kantong). 2). Pemetikan, brongsong dan tangkai buah disisakan sepanjang 10 cm (untuk mencegah agar buah tidak terkena getah). 3). Buah yang masih dibungkus diletakkan dalam boks plastik tanpa alas kertas dengan posisi tangkai buah menghadap ke bawah sampai getah habis.

4). Usahakan getah dari tangkai tidak mengotori buah. 5). Kemudian bungkus buah dibuka dan letakkan pada boks plastik ( 450 550 gram. B : buah. 3). Catat setiap kegiatan grading pada disortir berdasarkan bentuk buah, tingkat sesuai klasnya Grade kualitas berdasarkan 350 450 gram. C : 250 - < 350 gram per kartu kendali grading

Pelabelan : Pada kotak kemasan tempelkan label yang menginforsikan berat buah, grade/kelas/tanggal petik, tanggal masak. Pengemasan : 1). Siapkan kemasan sesuai dengan kelas/grade buah yang diinginkan. 2). Masukkan buah kedalam wadah/kardus/kemasan secara hati-hati dengan posisi punggung buah menghadap kebawah. 3). Lengkapi dengan partisi dan irisan kertas jaring buah yang terbuat dari styrofoamGambar Kemasan durian Gedong Gincu untuk diekspor

Penyimpanan : 1). Simpan kemasan buah durian dalam gudang yang bersih dengan suhu ruang yang sirkulasinya baik.

2). Buah ditumpuk, untuk kardus maksimum 4 tumpuk, untuk peti kayu 8 tumpuk dan boks plastik 8 tumpuk. 3). Lama penyimpanan maksimum 2 hari. 4). Tempat penyimpanan harus bersih dan bebas dari hama. 5). Catat tanggal dan waktu penyimpanan. Distribusi : 1). Distribusi buah harus tepat waktu. menggunakan kontainer tertutup, agar tidak kehujanan/kepanasan. 2). Perhatikan pemindahan kardus/peti dilakukan dengan hati-hati. 3). Catat semua kegiatan distribusi pada kartu kendali.

Daftar Pustaka