Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

27
Melukis adalah sebuah aktivitas . Cat air atau Crayon adalah media untuk melukis . Jadi dengan media apapun , melukis adalah melukis dan media yang akan digunakan yang akan membedakan teknik atau cara dalam melakukan aktivitas tersebut. >Cat air dan Crayon , berbeda . baik secara teknik maupun secara karakter. .cat air biasa juga disebut dengan teknik aquarel. Caranya : >Campurkan warna dari tube cat kedalam air dengan perbandingan 80 : 20. >Aduk sampai berbuih . >Sapukan dengan satu sapuan kuas . Yang perlu diingat dalam teknik aquarel ini adalah memulai pewarnaan dengan warna2 muda , dan biarkan mengering untuk tumpukan warna berikutnya . Dan semua pewarnaan harus dibuat secara transparan . Untuk hasil yang maksimal sebaiknya anda menggunakan kertas khusus untuk teknik cat air ini . Nama kertasnya kertas Aquarel. Kalu soal menggunakan Crayon rasanya ngga ada yang ribet karena teknik yang digunakan sama saja dengan kita membuat drawing dengan pencil warna . Cara mewarana Home Metode pengajaran Seni di Taman Kanak-kanak Ditulis Oleh gita

Transcript of Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

Page 1: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

Melukis adalah sebuah aktivitas .Cat air atau Crayon adalah media untuk melukis .Jadi dengan media apapun , melukis adalah melukis dan media yang akan digunakan yang akan membedakan teknik atau cara dalam melakukan aktivitas tersebut.

>Cat air dan Crayon , berbeda .baik secara teknik maupun secara karakter.

.cat air biasa juga disebut dengan teknik aquarel.Caranya :

>Campurkan warna dari tube cat kedalam air dengan perbandingan 80 : 20.>Aduk sampai berbuih .>Sapukan dengan satu sapuan kuas .

Yang perlu diingat dalam teknik aquarel ini adalah memulai pewarnaan dengan warna2 muda , dan biarkan mengering untuk tumpukan warna berikutnya .Dan semua pewarnaan harus dibuat secara transparan .Untuk hasil yang maksimal sebaiknya anda menggunakan kertas khusus untuk teknik cat air ini .Nama kertasnya kertas Aquarel.

Kalu soal menggunakan Crayon rasanya ngga ada yang ribet karena teknik yang digunakan sama saja dengan kita membuat drawing dengan pencil warna .

Cara mewarana

Home

Metode pengajaran Seni di Taman Kanak-

kanak Ditulis Oleh gita   

Wednesday, 06 August 2008

Metode Pengajaran Seni di TK

Penciptaan Karya Tari

Penciptaan tari bagi penata tari yang berlatar belakang

pendidikan tari, diawali dengan kegiatan menulis perencanaan

tari. Tujuan menulis rencana tari ( gagasan tari) adalah untuk

panduan dan acuan penata tari pada waktu proses mencipta

Page 2: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

tari. Bagi seniman yang berlatar belakang pendidikan tari,

mengungkapkan gagasan tari dalam bentuk tulisan

bermanfaat untuk alat kontrol, agar dalam proses mencipta

tari selalu bekerja dan bersikap konsisten, membuat karya

seperti dalam gagasannya. Bagi orang lain, rencana tari

bermanfaat untuk memberikan gambaran utuh mengenai

wujud karya tari yang akan dibuat. Oleh karena itu, rencana

tari disebut pula dengan istilah konsep tari.

Hal penting yang harus dijelaskan dalam konsep tari, adalah:

1. latar belakang mencipta tari;

2. manfaat mencipta tari;

3. acuan teoritik bentuk tari;

4. tujuan mencipta tari;

5. rencana langkah-langkah mencipta tari;

6. rencana orientasi garapan;

7. rencana komposisi tari.

Pengetahuan Mencipta Tari

Guru TK harus melibatkan anak didiknya dalam proses

mencipta tari dan membimbing anak pada waktu proses

mencipta tari.

Anda sebagai guru TK penting untuk mengetahui langkah

kegiatan mencipta tari yang dilakukan oleh penata tari dan

koreografer profesional, yang dapat dijadikan sebagai

pedoman kerja pada saat guru mencipta tari, sehingga dapat

mencapai proses mencipta tari yang benar.

Proses kegiatan mencipta tari penata tari dan koreografer,

dimulai dari kegiatan menemukan gagasan, mendalami

gagasan, mewujudkan gagasan/ komposisi tari dan

pementasan tari.

1. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk menemukan sebuah

Page 3: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

gagasan, adalah Mengamati benda, alam semesta,

kegiatan, peristiwa dan sebagainya atau merasakan

suatu gejala alam, sosial, seni, budaya, dan sebagainya.

2. Merenungkan dan menelaah melalui kegiatan berpikir,

mencari jawaban dan bertanya kepada orang yang

dianggap tahu tentang gagasan tari.

3. Terjun langsung ke lapangan, mengamati hal-hal yang

berkaitan dengan gagasan tari: tema, media, bentuk,

gaya, nilai budaya, estetika, dan sebagainya.

4. Studi pustaka (menelaah buku-buku), berkaitan dengan

gagasan tari: tema, media, bentuk, gaya, nilai budaya,

estetika, dan sebagainya.

Sedangkan pada tahap mendalami gagasan dapat dilakukan

dengan cara melakukan eksplorasi, improvisasi dan evaluasi.

Sementara dalam tahap mewujudkan ide/komposisi, Anda akan

melakukan penyusunan atau pembuatan komposisi gerak,

desain lantai, desain atas, desain musik, dramatik dan tema

tari. Kesemuanya itu dilakukan untuk mewujudkan

gagasannya.

Terakhir, dalam tahap pementasan tari Anda akan

menyelenggarakan pertunjukan karya tari di depan penonton.

Serangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap

pementasan tari adalah latihan, pergelaran, dan

pembahasan/evaluasi tari. Dalam melaksanakan seluruh

kegiatan penciptaan tari, dituntut kemampuan-kemampuan,

seperti kemampuan berpikir, kepekaan keindahan, kepekaan

emosi, intuisi, imajinasi, fantasi, kreativitas, dan bakat untuk

mengekspresikan gagasan.

Pementasan Tari

Page 4: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

Rangkaian kegiatan pementasan tari adalah latihan,

pementasan tari dan pembahasan/evaluasi tari. Bagi guru

latihan tari merupakan sarana untuk melatih keterampilan

anak bergerak, melatih kepekaan ritme dan tempo/musik

kepada anak, melatih kemampuan menghayati dan

mengungkapkan peran yang sedang ditarikan. Berbagai sikap

anak juga dapat ditumbuhkembangkan melalui kegiatan

latihan ini, di antaranya sikap mau dan dapat bekerja sama

dengan orang lain, sikap berani berkomunikasi dengan orang

lain, dan memupuk sikap mau berusaha.

Pementasan merupakan puncak dari keseluruhan proses

penciptaan tari. Pementasan tari sebagai media untuk

menunjukkan hasil karya anak dan guru kepada orang lain.

Berbagai sikap anak dapat tumbuh dan berkembang dari

kegiatan ini, di antaranya memupuk sikap percaya diri bagi

anak, memupuk sikap berani tampil depan orang banyak,

memupuk sikap berani mengekspresikan diri.

Pembahasan/evaluasi tari berfungsi untuk umpan balik demi

kesempurnaan pementasan tari berikutnya. Bagi anak-anak,

kegiatan ini bermanfaat untuk melatih kemampuannya

melihat, merasakan, dan menanggapi terhadap hal-hal yang

baru saja mereka lihat dan dengar dari atas pentas, pada

akhirnya anak dapat menghargai tari dan dapat memberikan

penilaian kepada pementasan tari dan memupuk sikap berani

mengungkapkan pendapat kepada orang lain.

 

Konsep Seni Rupa

1. Konsep Seni Rupa meliputi: Hakikat Seni Rupa, Aspek-

aspek Karya Seni Rupa dan Ragam Seni Rupa.

2. Dalam pengertian luas, seni rupa dapat dipahami sebagai

Page 5: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

“produk” atau sebagai “kemahiran” atau sebagai

“kegiatan mencipta atau kegiatan kreasi”. Dapat

dikatakan bahwa pengertian seni rupa bersifat majemuk

karena jenis dan cakupannya demikian beragam dan luas.

3. Dalam pengertian terbatas seni rupa atau visual art

dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk ungkapan seni

yang mengekspresikan pengalaman hidup, pengalaman

estetis atau artistik manusia dengan menggunakan

beragam unsur seni untuk menghasilkan susunan atau

struktur karya seni rupa yang dapat dilihat, diamati,

diraba, didengar atau diapresiasi oleh publik atau

penikmat seni.

4. Fungsi Seni Rupa: mitologis, religius, edukasi, psikologis,

ekspresi personal, praktis, sosial, ekonomis, komunikatif,

dan budaya.

5. Karakteristik seni rupa ditandai oleh sifat utama seni

rupa adalah sebagai objek maupun wahana

pengembangan kreativitas, bersifat terbuka dan bebas,

mengakomodasi pembaharuan dan berbagai

kecenderungan praktek seni rupa yang pluralistik serta

dipengaruhi kondisi dan situasi sosial-politik dan budaya.

Sifat khusus lainnya dari seni rupa adalah sifat relatif

atau tidak absolut. Dengan kata lain pengertian seni rupa

seperti halnya seni bersifat majemuk, dinamis, bergerak

bebas. Konsep seni rupa berkembang sejalan dengan

kehidupan masyarakat yang terus berkembang,

6. Aspek-aspek dalam Seni Rupa yang terdiri dari: a) wujud

dan isi dalam seni rupa, b) media dalam seni rupa, c)

subject matter-material-teknik dalam seni rupa.

7. Wujud atau visioplastik adalah hasil konfigurasi dari

permukaan dan sisi-sisi suatu bentuk yang dapat dilihat,

Page 6: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

diamati dan diraba. Wujud dari karya seni rupa dapat

berupa wujud visual saja atau paduan wujud visual

dengan unsur bunyi dan unsur gerak.

8. Isi atau ideoplastik adalah aspek ide atau gagasan atau

tema atau makna (meaning) dari bentuk karya seni. Isi

atau makna suatu karya seni rupa sangat bergantung

pada persepsi penikmat atau publik seni. Makna dapat

dibedakan menjadi makna denotatif dan makna konotatif.

9. Bentuk dapat dibedakan menjadi 2 jenis: bentuk

beraturan dan bentuk tak beraturan.

10. Media berasal dari kata “medium” yang dapat

diartikan sebagai sarana atau alat untuk menyampaikan

pesan kepada penikmat atau publik seni.

11. Pokok soal atau subject matter dari suatu karya seni

rupa adalah apa saja yang disajikan dalam karya itu,

dapat berupa ide atau gagasan, objek-objek alami,

peristiwa, atau kejadian-kejadian, tema, simbol-simbol

dan alegori yang terdapat pada karya seni rupa.

12. Dalam proses pembentukan suatu karya seni rupa,

interaksi antara media dengan subject matter dan

material serta penguasaan teknik-teknik tertentu sangat

penting dalam perwujudan suatu karya seni rupa.

Penguasaan keterampilan teknik yang optimal adalah

yang didukung dengan pengetahuan material meliputi:

bahan dan alat-alat yang dipergunakan dalam berkarya.

13. Pengklasifikasian seni rupa yang umum dikenal

menurut konsep Seni Rupa Barat (Konsep Seni Rupa

Modern) adalah penggolongan berdasarkan aspek bentuk

atau dimensi dan fungsi. Dari penggolongan atau

klasifikasi ini dapat dipetakan cabang-cabang seni rupa

Page 7: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

yang termasuk di dalamnya.

14. Berdasarkan aspek bentuk dan dimensi karya seni

rupa dapat diklasifikasikan menjadi karya seni rupa dua

dimensi (dwimatra) dan tiga dimensi (trimatra).

15. Berdasarkan aspek fungsi seni rupa dapat

diklasifikasikan menjadi: seni murni dan seni terapan.

16. Jenis seni rupa yang termasuk dalam cabang Seni

Murni adalah Seni Gambar, Seni Lukis, Seni Patung dan

Seni Grafis. Dalam perkembangannya beberapa media

dalam seni terapan kemudian dipergunakan sebagai

media ekspresi, seperti misalnya Seni Keramik dan Seni

Fotografi.

17. Jenis seni rupa yang termasuk dalam cabang Seni

Kriya adalah Kriya Keramik, Kriya Rotan, Kriya Kayu,

Kriya Kerang, Kriya Emas, Kriya Kulit dan sebagainya.

Beragam teknik digunakan untuk membuat karya seni

kriya, seperti teknik: pahat, ukir, batik, anyam, tenun,

ikat, macramé, dan lain-lain.

18. Jenis seni rupa yang termasuk dalam cabang Desain

adalah Desain Produk, Desain Grafis, Desain Interior,

Desain Eksterior, Desain Otomotif, Desain Elektronik dan

sebagainya.

Pengetahuan Dasar Seni Rupa

1. Titik dan bintik adalah unsur rupa pertama yang

merupakan awal dari pengembangan unsur rupa lainnya

seperti: garis, wujud/raut, bentuk, bidang dan unsur-

unsur rupa lainnya yang lebih kompleks/rumit struktur

bentuknya.

2. Garis adalah rangkaian titik yang terjalin memanjang

menjadi satu. Garis terdiri dari berbagai jenis, sifat atau

Page 8: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

kualitas yang dapat digunakan dari berbagai arah untuk

memvisualisasikan gagasan tentang sesuatu bentuk

sesuai imajinasi dan persepsi seseorang.

3. Rangkaian beberapa garis akan menghasilkan bentuk

(dua dimensi) dalam rupa gambar. Bentuk dalam

pengertian tiga dimensi adalah unsur seni rupa yang

terbentuk karena ruang atau volume.

4. Bidang merupakan unsur rupa yang terjadi karena

pertemuan dari beberapa garis. Bidang dapat dibedakan

menjadi tiga, yaitu bidang horizontal, vertikal dan

melintang.

5. Secara kimia warna merupakan unsur rupa yang terbuat

dari pigmen (zat warna). Sedang secara fisika warna

terbentuk dari unsur cahaya. Warna dapat

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kelompok warna

primer, sekunder, dan tersier.

6. Warna primer (pertama) adalah warna pokok, bukan

terbuat dari campuran warna lain mana pun. Kelompok

warna sekunder (kedua) terbentuk dari campuran warna

primer dan warna primer lain. Warna tersier (ketiga)

terjadi dari campuran warna sekunder dengan warna

sekunder lain atau dengan warna primer.

7. Tekstur adalah sifat permukaan bahan dari suatu benda

atau bidang. Tekstur dapat dibedakan antara: tekstur

nyata dan tekstur semu. Tekstur semu pada karya seni

rupa dua dapat dibuat dengan teknik pulas warna, teknik

cetak/ dicap, teknik tempel. Sedang tekstur nyata dapat

dibuat dengan teknik gurat, cukil, pahat, dan lain-lainnya

(sesuai jenis bahan yang digunakan).

8. Kesatuan merupakan prinsip seni yang menjadikan unsur-

unsur rupa dari suatu karya seni rupa terlihat tertata

Page 9: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

dengan selaras. Meskipun bentuk dan warnanya

bervariasi namun tidak ada unsur-unsur yang terlihat

berlebihan atau terlalu menonjol. Secara keseluruhan

tampak utuh.

9. Untuk menciptakan keseimbangan dalam suatu karya

seni rupa tri matra diperlukan kepekaan dalam mengatur

kesebandingan dan keserasian bobot dari volume benda

pada satu bagian dengan bagian lainnya. Keseimbangan

pada karya seni rupa dwi matra dapat terbentuk dari

pengaturan bentuk yang memiliki warna dan ukuran yang

bervariasi. Misalnya, warna yang terang/cerah akan

terkesan lebih ringan, sedang warna-warna gelap

terkesan lebih berat.

10. Irama adalah perulangan dari unsur-unsur yang

ditata berdasarkan variasi unsur-unsur rupa. Jenis

perulangan misalnya: perulangan sejenis (repetitif),

perulangan alternatif dan perulangan progresif.

11. Variasi perulangan dapat dibentuk melalui :

perbedaan intensitas warna, perbedaan ukuran,

perbedaan jarak atau posisi dari objek. Walau ada

perbedaan namun tetap diupayakan tertata dengan

teratur.

12. Proporsi atau perbandingan adalah keselarasan

atau keserasian perbandingan ukuran antara satu bagian

dengan keseluruhan bentuk. Misalnya, keserasian

proporsi kepala dengan bagian tubuh lainnya pada

gambar manusia.

13. Pusat perhatian merupakan upaya menghadirkan

unsur rupa yang menonjol atau menarik sebagai

aksentuasi agar karya seni rupa tampil lebih menarik.

14. Keserasian merupakan prinsip seni yang

Page 10: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

mengutamakan unsur keharmonisan tatanan unsur-unsur

rupa. Keserasian dapat terbentuk dari unsur-unsur yang

berbeda tetapi perpaduan unsur tersebut terlihat saling

mendukung dan artistik.

15. Proses kreasi bermula dari tahap proses mental

(rasa dan karsa) berlanjut pada proses dan bentuk fisik

(cipta dan karya).

Keterampilan Seni Rupa

Keterampilan seni rupa terbagi menjadi

1. keterampilan berkarya dwi matra, meliputi:

1. Jenis atau ragam gambar. Gambar menempati peran

yang sangat penting sebagai media ekspresi dan

untuk mengomunikasikan gagasan desain. Setiap

jenis gambar memiliki karakteristik dan prinsip

estetik yang berbeda sesuai dengan fungsi dan

tujuannya.

2. Media Gambar. Jenis media gambar yang dapat

digunakan tergantung pada jenis gambarnya.

3. Teknik dan prosedur. Teknik yang dipergunakan

dalam membuat karya seni dwi matra sesuai dengan

jenis karya dan bahan serta alat yang dipergunakan.

4. teknik berkarya dwi matra, di antaranya adalah

teknik pulas, semprot, mozaik, kolase, inlai, patri,

ukir, gores, cetak tinggi, cetak dalam, cetak saring,

selup dan sulam.

2. Menggambar ragam hias.

Menggambar ragam hias merupakan proses menggambar

motif hias untuk berbagai fungsi dekoratif

1. corak ragam hias dapat diklasifikasikan ke dalam

geometris, organis, natural dan perpaduannya.

Page 11: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

2. Warna ragam hias menempati peran yang penting

dalam ragam hias.

3. Keterkaitan corak ragam hias dengan teknik bentuk

corak yang terdapat dalam ragam hias tekstil sering

kali dipengaruhi oleh alat dan teknik yang

digunakan dalam membuat motif.

4. Kegiatan menata pola ragam hias menentukan

keindahan tekstil yang dihasilkan.

5. Memilih corak ragam hias dapat disesuaikan dengan

teknik yang dipilih.

6. Membuat pola ragam hias pada rancangan tekstil

unsur bentuk, warna dan tekstur tidak dapat

dipisahkan.

7. Membuat komposisi pola ragam hias adalah

kegiatan yang dilakukan setelah membuat pola

ragam hias.

3. Menggambar bentuk.

Menggambar bentuk merupakan proses pengamatan dan

penggambaran objek di atas bidang dua dimensi melalui

suatu media gambar dengan berbagai ketentuan.

1. dalam kegiatan menggambar, objek sering disebut

benda atau model. Benda dibedakan menjadi bentuk

kubistis, silindris dan bebas. Sedangkan model

biasanya objeknya adalah manusia.

2. Prinsip menggambar bentuk adalah perspektif,

proporsi, komposisi, gelap-terang, bayang-bayang.

3. Teknik menggambar bentuk antara lain: linear, blok,

arsir, dusel, pointilis, aquarel, plakat.

4. Pendekatan menggambar bentuk yang dapat

digunakan adalah pendekatan dengan model dan

Page 12: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

tanpa model.

5. Langkah-langkah dalam menggambar bentuk:

1. pengamatan

2. membuat sketsa

3. menentukan gelap-terang

4. menentukan teknik

5. sentuhan akhir.

Kemampuan Dasar Anak Usia TK

Ditinjau dari sudut psikologi perkembangan, masa anak dapat

dibagi menjadi a) masa bayi, b) masa anak pra-sekolah, c)

masa anak sekolah, d) masa remaja.

Perbedaan perkembangan individu sebenarnya disebabkan

oleh faktor pembawaan, pengalaman-pengalaman dalam

lingkungan, perjalanan hidup, serta faktor-faktor agama, iklim,

sosiologi, ekonomi dan sebagainya.

Menurut Montesorri, gevoelige periode yaitu saat permulaan

perkembangan anak mulai dari lahir hingga umur 3-4 tahun

yang lebih banyak dipengaruhi oleh “insting” semata. Saat

inilah permulaan terbukanya jiwa kanak-kanak untuk

menerima pengaruh-pengaruh dari luar melalui pancaindranya

secara luar biasa.

Menurut Ki Hadjar Dewantoro mulai umur + 3,5 tahun akan

terlihat permulaan diferensiasi jiwa kanak-kanak, dari sifatnya

yang “kompleks” akan menjadi “tri sakti”: pikiran, rasa, dan

kemauan.

Beberapa gejala yang muncul saat masa pubertas pertama

adalah: (a) Gejala krisis, (b) Gejala egosentris, (c) Gejala

eksplorasi, (d) Gejala meniru, (e) Gejala bermain, (f) Gejala

masa peka.

Setiap fungsi mempunyai masa peka tersendiri, misalnya masa

Page 13: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

peka untuk menggambar adalah tahun ke-5, masa peka untuk

berjalan adalah tahun ke-2, masa peka untuk perkembangan

ingatan logis adalah tahun ke-12 dan ke-13.

Kematangan fungsi-fungsi perkembangan dalam diri anak

tidak sama kecepatannya pada setiap anak dan berlangsung

tidak pada kurun waktu yang tepat. Ada anak yang lebih cepat

perkembangannya, namun ada pula anak yang lambat.

Perbedaan tadi disebabkan oleh faktor endogin dan eksogin.

Tugas-tugas perkembangan yang dilakukan seorang anak

berhubungan dengan kompetensi atau kemampuan generik

dalam dirinya yang diharapkan dapat berkembang wajar

secara bertahap sesuai perkembangan usia mentalnya.

Berbagai fungsi perkembangan dan kemampuan dasar/generik

dalam diri anak, khususnya usia TK antara lain (a)

perkembangan fisik, (b) perkembangan intelek, (c)

perkembangan emosi, (d) perkembangan persepsi, (e)

perkembangan estetik, perkembangan sosial, (f)

perkembangan kreativitas.

Karakteristik Seni Rupa Anak

1. Karya seni anak bersifat alamiah karena setiap anak

sesungguhnya memiliki bakat alamiah yang berbeda-

beda.

2. Karya seni anak bersifat ekspresif karena karya rupa

mereka umumnya merupakan suatu ungkapan yang kuat,

spontan, jujur, langsung dan berangkat dari dalam

dirinya.

3. Karya seni anak bersifat dinamis, artinya karya mereka

umumnya mengesankan sesuatu yang bergerak terus

seirama dengan gejolak emosi dan perasaannya.

4. Banyak tokoh yang mengutarakan pembagian tahap

Page 14: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

perkembangan (periodisasi) ungkapan ekspresi seni anak

dengan batasan usia dan peristilahan yang berbeda-

beda. Tokoh-tokoh tersebut antara lain Victor Lowenfeld

dan Brittain, Rhoda Kellogg dan Scott, serta Lansing.

5. Karakteristik gambar anak usia TK menurut Lowenfeld

termasuk dalam tahap coreng-moreng. Walaupun

ungkapan visual mereka masih sangat sederhana namun

sesungguhnya dari perkembangan usia anak dapat

dikenali perbedaan masa awal coreng-moreng dengan

perkembangan coreng-moreng berikutnya.

6. Karakteristik gambar anak masa coreng-moreng awal:

usia sekitar 1-2 tahun anak mulai dapat mencoret dengan

krayon atau pensil. Namun karya mereka belum dapat

dikatakan suatu karya seni rupa, lebih menampilkan

garis-garis panjang, pendek, melingkar, zig-zag yang tak

beraturan.

7. Karakteristik gambar anak masa coreng-moreng lanjut:

usia 2-3 tahun anak telah mulai mengontrol goresan-

goresannya dan bahkan telah memberi nama gambar-

gambar yang mereka buat walau terkadang orang

dewasa masih sulit mengenali bentuknya.

8. Karakteristik gambar Anak usia TK masa pra-bagan:

goresan-goresannya sudah mulai terkontrol, objek

gambar sudah bermakna namun hubungan satu dan

lainnya belum jelas, warna masih bersifat subjektif dan

tidak sesuai dengan realitas, belum mengenal garis

dasar.

9. Fungsi menggambar pada anak-anak hakikatnya adalah

kegiatan bermain, sarana komunikasi, sarana ekspresi

(kebebasan emosi), sarana relaksasi dan sarana terapi.

10. Di dalam pembinaan seni rupa ada dua aspek

Page 15: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

perkembangan yang menjadi sasarannya yaitu a)

Pembinaan yang ditujukan kepada kepandaian atau

keahlian, b) Pembinaan yang ditujukan kepada

pembentukan pribadi.

11. Tujuan kegiatan menggambar di TK adalah

mengembangkan kepekaan indriawi, khususnya indera

penglihatan, kepekaan artistik, keterampilan motorik dan

daya imajinasi anak.

12. Karakteristik gambar anak-anak berbeda dengan

gambar buatan orang dewasa. Hal ini perlu diperhatikan

ketika seorang guru akan merancang kegiatan

menggambar di TK dan melakukan penilaian terhadap

hasil karya anak.

13. Bagi anak usia TK yang lebih dipentingkan adalah

keberanian, kreativitas dan spontanitas dalam

mengekspresikan gambarnya, bukan keindahan atau

kerapiannya.

14. Alternatif kegiatan seni rupa anak di TK yang

memiliki karakteristik ungkapan visual yang beragam,

antara lain: melukis jari, membentuk dengan bahan

lunak, mencetak, merobek-mengelem-melekat, melukis

dengan bulu dan sebagainya.

Perencanaan Pembelajaran Seni Rupa

di Taman Kanak-kanak

Page 16: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

1. Sebagai guru Taman Kanak-kanak Anda penting memperhatikan bahwa

bagi anak-anak TK bukan hasil karya yang diutamakan namun pengalaman

belajar yang menyenangkan dan kaya eksplorasi yang dibutuhkan anak.

2. Pengalaman ini akan menimbulkan kesan yang mendalam dan memberikan

kesenangan, kepuasan dan kenyamanan. Hal ini dimungkinkan karena

program kegiatan seni bersifat fleksibel.

3. Rasa percaya diri adalah faktor utama dalam mencapai kesenangan dan

kesuksesan dalam pengalaman seni anak.

4. Berbagai stimulus yang dapat diberikan untuk anak-anak balita agar

mereka termotivasi berkreasi seni antara lain: menyediakan material seni

yang mudah dikuasai, menyediakan ruang yang nyaman untuk berkarya,

dan memberi kebebasan anak untuk mengeksplorasi materi seni sesuai

keinginannya.

5. Tema yang disenangi anak-anak TK dalam berkarya seni rupa biasanya

bersumber dari realitas dunia anak, misalnya anggota keluarga, lingkungan

bermain, alat permainan, hewan peliharaan atau kesayangan, dongeng yang

diceritakan guru, sirkus, kebun binatang, kolam renang, taman bermain dan

sebagainya.

6. Suatu pengkajian terhadap gambar anak menunjukkan hasil bahwa gambar

anak dapat diklasifikasi dalam 4 kategori yakni:

a. Gambar spontan: yakni gambar yang dibuat atas inisiatif anak

sendiri sebagai suatu kegiatan bermain.

b. Gambar bebas atau sukarela: yakni gambar yang dibuat atas

permintaan guru atau orang tua atau teman namun tema dan objek

gambar dipilih sendiri oleh anak.

c. Gambar terarah: yakni gambar yang tema/topiknya sudah

diarahkan.

d. Menyalin gambar atau melengkapi gambar: yakni gambar yang telah

disiapkan contohnya dalam format Lembar Kerja Siswa.

7. Situasi/kondisi yang dapat memotivasi anak dalam berkarya dapat

dilakukan melalui bermacam-macam metode pembinaan, antara lain:

Page 17: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

Metode pembinaan ekspresi, metode pembinaan kreativitas, metode

pembinaan sensitivitas.

8. Pembinaan ekspresi merupakan pembinaan proses pengungkapan perasaan

termasuk ungkapan jiwa. Pembinaan ekspresi meliputi dua hal:

a. Memberikan rangsangan kepada anak untuk mengaktifkan

pengungkapan jiwa dengan cara:

1. Pendekatan langsung pada alam dan peristiwa-peristiwa di

luar kelas, misalnya: mengenal proporsi, bayangan, mengenal

bermacam-macam aroma, tekstur.

2. Pembangkitan minat berdasarkan pengalaman anak.

b. Melatih keberanian, spontanitas dan keterampilan menggunakan

bermacam-macam media ungkap, sebagai saran mengekspresikan

perasaan jiwa, dengan cara:

1. Eksplorasi: kegiatan menjelajah, mencoba-coba ide atau

material lain.

2. Eksperimen: kegiatan menemukan hal-hal baru yang didapat

dalam proses mencoba berbagai media ungkap.

9. Pembinaan kreativitas, bisa diartikan dengan kemampuan mencipta,

menanggapi persoalan, memiliki keaslian serta memiliki kemampuan

berpikir secara menyeluruh.

10. Pembinaan sensitivitas berarti kepekaan rangsangan dari luar yang diserap

melalui pancaindra. Cara membina sensitivitas dapat ditempuh melalui:

a. Latihan melihat/mengamati sesuatu, misalnya mengamati macam

bentuk, warna, tekstur, kemudian diserap oleh anak-anak sehingga

menimbulkan berbagai tanggapan dan perasaan.

b. Latihan meresponss pengalaman sensori, misalnya mengenali

karakter macam-macam tekstur dengan meraba permukaan sesuatu

benda.

c. Mempelajari, menganalisis susunan sesuatu, misalnya: mula-mula

anak mengamati susunan benda (objek) kemudian diteruskan dengan

Page 18: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

menganalisis kondisi, karakter objek, selanjutnya dicoba

mengungkapkan hasil pengamatan itu.

11. Metode pembinaan keterampilan. Keterampilan di sini meliputi segala

macam teknik penggunaan serta pengenalan alat-alat atau media ungkap

seni rupa.

12. Apresiasi seni adalah kesadaran akan nilai-nilai seni. Kesadaran ini meliputi

pemahaman, penghayatan, dan kemampuan untuk menghargai karya seni.

Proses Penciptaan Karya Seni Rupa di Taman Kanak-kanak

1. Dalam proses penciptaan karya seni rupa di Taman Kanak-kanak ada 4

kategori sebagai berikut.

a. Mengamati (seeing), yang memberi kesempatan/peluang untuk

mengembangkan kepekaan persepsi (perceptual awareness) melalui

kegiatan mengembangkan kemampuan pengamatan kritis.

b. Merasakan (feeling), yang memberi peluang untuk mengembangkan

“respons estetis” (Aesthetic awareness) melalui kegiatan apresiasi dan

pengembangan kepekaan penilaian estetis.

c. Berpikir (thinking), yang memberi peluang untuk mengembangkan

“kemampuan mengevaluasi dan mengapresiasi”, melalui evaluasi

objektif dan diskriminasi/perbedaan personal.

d. Melakukan (doing), yang memberikan peluang untuk

mengembangkan keterampilan (skills) “memanipulasi alat dan

media” dalam menghadirkan “visual - form” (bentuk-bentuk visual)

yang merupakan ungkapan emosi, gagasan dan perasaan.

2. Proses penciptaan karya seni rupa melalui berpikir (thinking), bisa diartikan

dengan kemampuan mengevaluasi dan mengapresiasi.

a. Menggambar adalah media yang paling ekspresif, yang dengan

langsung dapat mengungkapkan gagasan serta ide dari dalam diri

seorang anak secara bebas.

Page 19: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

b. Dalam membuat lukisan dengan jari hal utama yang perlu

diperhatikan adalah penggunaan cat yang khusus. dalam hal ini Anda

dapat membeli cat-jari atau membuatnya sendiri.

c. Sebelum membuat lukisan dengan jari, sebaiknya kertas dibasahi

terlebih dahulu, agar cat dapat mengalir dengan baik.

d. Alat lain yang dapat dilakukan untuk anak TK dalam membuat

gambar yaitu dengan sedotan, yang berguna sebagai pengganti kuas.

e. Konstruksi dibangun dengan merekatkan batang-batang ice cream

yang disusun tumpang tindih.

f. Persilangan susunan batang-batang ice cream membangun dimensi

bidang yang berirama gerak ke segala arah. Hal ini dapat melatih

anak dalam mengenal makna hubungan, gerak, irama, dan bidang.

Rancangan Pembelajaran Seni di TK

Pengembangan kurikulum Nasional Pendidikan Seni di TK berdasarkan (1)

Kompetensi dasar, (2) Konsep pembelajaran terpadu dengan kompetensi lintas

kurikulum.

Pembelajaran terpadu seni di TK dapat dilakukan dalam beberapa model,

keterpaduan belajar antarbidang seni dengan melihat keterpaduan bidang

kemampuan yang satu dengan yang lain.

Dalam proses pembelajaran seni TK diusahakan agar anak memperoleh beragam

pengalaman baik dalam bidang seni maupun bukan bidang seni.

Evaluasi Pembelajaran Seni

Evakuasi pendidikan seni meliputi aspek: intelektual, perseptual, emosional, sosial,

fisik, kreativitas dan estetika.

Penilaian diperoleh melalui: catatan harian, wawancara dengan anak dan orang

yang dekat dengan anak (orang tua atau pengasuh) dan portofolio. Laporan hasil

penilaian berbentuk uraian.

Page 20: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

Apresiasi Seni di TK

Apresiasi seni adalah kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya. Apresiasi

berarti pula penghargaan terhadap sesuatu, dalam hal ini penghargaan terhadap

pelaku seni dan karya seni. Apresiasi seni harus ditumbuhkan dan dikembangkan

pada anak.

Cara menumbuhkan apresiasi

1. Seni musik: mendengarkan, bereksplorasi, bermain musik dan bernyanyi.

2. Seni tari : mendengar, melihat, melihat dan mendengarkan, bereksplorasi

dan menari.

3. Seni rupa : melihat, eksplorasi, membuat/mencipta.

Pada waktu menonton pagelaran musik dan tari serta pameran seni rupa

diperlukan mematuhi tata tertib. Tata tertib perlu ditanamkan pada anak dengan

beberapa cara, antara lain:

1. memberikan pengertian agar tidak mengganggu pagelaran;

2. berbisik di telinga anak apabila ingin menyampaikan pesan, demikian

sebaliknya;

3. menyiapkan diri anak sebelum pagelaran dimulai agar menonton dengan

perut terisi.

Kesadaran estetik seni adalah muara pendidikan seni yang dapat ditumbuhkan

sejak usia dini sesuai dengan perkembangan anak, antara lain melalui apresiasi

seni. Kesadaran estetika seni dipengaruhi faktor budaya, sosial ekonomi, pengaruh

media masa, dan kemampuan berpikir fleksibel.

Sumber buku Metode Pengembangan Seni Karya Pekerti, Widia dkk.

Page 21: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

Warna

Mengapa suatu benda dapat dikenali dengan berbagai warna seperti merah, hijau, kuning , dan sebagainya, karena secara alami mata kita dapat menangkap cahaya yang dipantulkan dari permudaan benda tersebut. Benda yang berwarna merah, sebenarnya karena ia memantulkan warna merah yang ditangkap oleh mata melalui retina menembus kesadaran kita, untuk selanjutnya benda yang tampak tersebut sebagai benda yang berwarna merah. Demikian pula terhadap benda yang berwarna kuning, hijau, biru dan sebagainya. Sehingga dapat dimengerti bahwa warna merupakan kesan yang ditimbulkan cahaya pada mata (Soegeng TM, 1987)

Warna sebagai salah satu elemen atau medium seni rupa, merupakan unsur susun yang sangat penting. Kartika mengatakan bahwa warna sangat berperan dalam segala aspek kehidupan manusia. Hal ini dapat dilihat dari berbagai benda atau peralatan yang digunakan oleh manusia yang selalu dipindah dengan penggunaan warna.

Peran Warna

Demikian eratnya hubungan warna dengan kehidupan manusia maka warna mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu :

Warna sebagai warna. Kehadiran warna tersebut sekadar untuk memberi tanda pada suatu benda atau barang, atau hanya untuk membedakan ciri benda satu dengan lainnya tanpa maksud tertentu.

Warna sebagai representasi alam. Kehadiran warn merupakan penggambaran sifat objek secara nyata, atau penggambaran dari suatu objek alam sesuai dengan apa yang dilihatnya. Misalnya warna hijau untuk menggambarkan daun, rumput, dan biru untuk laut, gunung, langit dans sebagainya. Warna-warna tersebut sekadar memberikan ilustrasi dan tidak mengandung maksud lain.

Warna sebagai tanda/lambang/simbol. Kehadiran warna merupakan lambang atau melambangkan sesuatu yang merupakan tradisi atau pola umum. Kehadiran warna disini banyak digarap oleh seniman tradisi dan banyak dipakai untuk memberi warna pada wayang, batik, dan tata rupa.

Jenis-jenis Warna

Menurut Munsell ada 3 jenis warna yaitu :

1. Warna dasar yaitu merah, kuning, hijau, biru, dan ungu. 2. Warna intermediate pertama adalah pencampuran 2 warna dasar. Misalnya merah

dan kuning menjadi merah kuning atau oranye.

Page 22: Melukis Adalah Sebuah Aktivitas

3. Warna intermediate kedua adalah pencampuran antara warna dasar dengan warna intermediate pertama. Misalnya orange dengan merah menjadi merah oranye.

Sedangkan Mofit mengatakan membagi jenis warna menjadi dua :

1. Warna Pokok yaitu merah, kning, biru. 2. Warna kontras yaitu perpaduan antara warna-warna pokok.

Teknik Mewarnai : Teknik mewarnai adalah cara memberi warna pada gambar sehingga memberikan karakter pada objek gambar.

Dalam buku Cara Mudah Menggambar dengan Pensil yang disusun oleh Apriyatno dikatakan bahwa unsur-unsur rupa dalam menggambar diantaranya adalah :

1. Garis adalah unsur paling mendasar yang membentuk sebuah objek. 2. Bidang adalah garis-garis yang membentuk bidang dasar dua dimensi. 3. Bentuk adalah garis-garis yang membentuk bangun dasar tiga dimensi. 4. Arsir adalah pengulangan garis secara acak dan saling menyilang dengan tujuan

mengaisi bidang gambar yang kosong. Teknik arsir ini dapat digunakan saat mewarnai gambar. Macam-macam arsir diantaranya sebagai berikut : Arsir Searah, Arsir Silang, Arsir Acak, dan Arsir Gradatif.  Arsir memiliki fungsi sebagai berikut :

Memberikan karakter objek gambar Memberikan kesan bentuk dan volume benda Memberikan kesan jarak dan kedalaman pada gambar Mengisi bidang kosong Finishing touch gambar