Melihat Banyak Teman Ngebrik Memodifikasi Antena Telex Menjadi Telex Trek

8/9/2019 Melihat Banyak Teman Ngebrik Memodifikasi Antena Telex Menjadi Telex Trek

1/14

Melihat banyak teman ngebrik memodifikasi antena telex menjadi telex trek, saya pun jadi pengin

ikutan memodifikasi antena telex ku yang sudah sekian tahun berdiri tegak dua pipa disamping

rumahku. Dulu saya beli antena telex gazden Rp. 185.,! dan dari pertama ku naikkan belum

pernah ku turunkan, dan ini pertama kali aku turunkan karena ingin aku tambahin pembalik fase atau

temen!temen ngebrik menamakan trek, jadi kalo sudah terpasang namanya menjadi telex trek."aya tidak membuat sendiri pembalik fase antena ini, tapi di buatin teman sehingga tinggal

memasangnya# ngemat$h aja. %ertama!tama ditentukan dulu mau di gunakan untuk meman$ar di

frek&ensi berapa, kebetulan akan saya pergunakan untuk ngebrik di frek&ensi 1'(.1) Mhz Rapi

*okal Mungkid Magelang. +erdasarkan perhitungan menggunakan rumus panjang antena

-#1'(,1) x ,5 x 5#8 maka di dapatkan panjang antena / 1(5 $m

setelah didapatkan panjang antena tersebut, antena diukur mulai dari sirip paling ba&ah sampai ke

loading sepanjang 1(5 $m, kemudian diatas loading diukur sampai ke pembalik fase juga 1(5 $m,

nah pada pembalik fase ini harus dikurangi 5 $m panjangnya dari loading, karena menurut si

pembuat pembalik fase logam aluminium sepanjang 5 $m yang masuk ke pipa paralon penutup lilitan

pembalik fase juga ikut dihitung. setelah itu, dari atas pembalik fase diukur juga sepanjang 1(5 $m ! 5

$m.

"elesai ukur mengukur antena, di$oba test pakai "0R, hidupkan radio di frek&ensi 1'(.1) dan...

&a&... ternyata langsung didapatkan "0R 11, jangan lupa $ek po&ernya juga po&er baliknya.

%unya ku ketika menggunakan antena telex trek ini pada posisi "0R 11 didapat po&er sesuai ketika

saya ukur menggunakan dummyload, baik di posisi high maupun lo&.

etika saya perbandingkan, pan$aran meningkat. "ebelum ditambahin pembalik fase sampai

kebumen dengan ketinggian antena 1,5 pipa diterima (db, setelah ditambah pembalik fase

pan$aran diterima 5db sama!sama menggunakan po&er lo& 2saya meman$ar di Magelang3,

lumayan kan4


2/14

Menaikkan dB Gain antena Telex dan RingO

Populer dengan nama Antena Telex,adalah antena sejuta umat,bisa didapati hampir di semua kota dan

daerah.Terimakasih untuk si penemu antena type ini.

Antena telex merupakan antena omni collinear 2x 5/8 lambda.ang asli buatan pabrikan !y"gain diberi

nama #2$, sangat sulit ditemui.Tiruan dan turunannya pakai label %a&den,%asden,'aegasden...dan

entah apalagi.

Antena ini menurut !y"gain mempunyai gain 5,2 d'i.Teori gampangnya,kalau d' gainnya semakin

besar berarti pancarannya semakin jauh.(ara meningkatkan d' gain yang mudah dan murah adalah

dengan memodi)ikasi si antena menjadi *x 5/8, artinya elemennya dari 2 menjadi * alias bertambah

panjang separo.

+ntuk band h) atau 2 meteran panjang a-al elemen sekitar 2, meter,setelah di upgrade menjadi

hampir meter.0asih mudah dipasang dan pantas dilihat.(ara ini sebenarnya sudah sejak dulu

dikenal dan sempat ramai jadi bahan ngobrol,namun ternyata masih banyak yang belum pernah

dengar.

1ebuah antena Telex diatur"atur,disetel"setel,dituning"tuning di )rekuensi yang diinginkan,misalnya di

5.33 0!&.%unakan gambar petunjuk seting panjang elemen A dan ', kemudian di )inetuning

dengan bantuan 14$ meter.

'erikutnya,sebuah antena $ing diperlakukan sama sampai 14$ terendah di 5.33 juga.Agar yakin

bah-a kedua antena bekerja dengan benar,pasang bergantian di tiang yang sama dan minta report

sinyal kepada rekan.!asilnya beda"beda tipis.

6ah,selanjutnya,bagian atas $ing"yaitu mulai ring atas sampai ujung atas"dilepas kemudian

disambungkan ke antena Telex.14$ naik lagi7 Adjust panjang elemen atas Telex yang kini menjadi

elemen tengah sampai diperoleh s-r terendah.adilah antena T9$6%.!asil pancarannya :;d'

gain


3/14

MM+67 7997 *: 5#8 2perhitungan lain ala suara

$aesar3

ntah benar apa kebetulan saja,tapi $ara ini selalu bagus hasilnya bila saya terapkan dalam

membuat antena *:.;ara yang manakah itu4 yaitu menggambar dulu sebelum membuat antena

*:.

9amun sebelum itu kita $ari dulu ukuran iner dari sebuah antena *:..Maka perhitunganya

adalah

"aya biasanya menggunakan perkalian 5#8 lamda untuk membuat antena *:.Maka

perhitunganya adalah

"etelah tau rumusnya,lalu kita $ari panjang iner antena *,misalnya kita mau mat$ing di

frek&ensi 1 Mhz.Maka perhitunganya seperti di ba&ah

;atatan < 1 Mhz / 1.. =z

< 1,8)5 m / 18),5 $m

"etelah tau ukuran iner langkah selanjutnya adalah menggambar,kita bisa se$ara manual ataudengan komputer.alau $ara manual $ukup sediakan kertas,pensil,penggaris,busur dan jangka.kalau

menggunakan komputer kita bisa pakai aplikasi nggambar,misalnya ;orel,dll.


4/14

"ebenarnya menggambar ini tujuanya untuk menentukan letak kumis,biasanya kalau kita men$arihasil mat$ing yang bagus 11 ialah dengan menggeser kedudukan kumis keatas atau

keba&ah,namun dengan menggambar seperti ini,kita bisa tau arah!arah letak kumis.*ihat gambar di

samping kiri.>

?nernya ketemu 18),5 $m,trus yang tengah &arna merah itu loading,biasanya loading di jual di toko

elektronik,atau kita bisa buat sendiri dari pipa p@$, panjang loading juga kita ukur.*alu untuk panjang

Around nya lebih panjang dari pada 18),5 $m ,biasanya (5 $m,nanti kelebihanya untuk kaitan pada

tiang antena.

ita $oba menggambar manual,gambarnya tentu dengan skala,misalkan 18),5 $m kita gambar di

kertas 18),5 mm.setelah membuat garis lurus dari atas keba&ah sesuai dengan ukuran.*alu kita

letakan jarum jangka di tengah( panjang loading,trus kita lingkarkan yang di mulai dari atas paling

ujung dari panjang iner.%ada bagian ba&ah gambar bisa kita lihat umis yang panjangnya )5 $m

dengan sudut '5 derajat.Maka pada bagian ujung kumis kita rapatkan pada lingkaran,dan pada

pangkal kumis yang bagian atas itu,akan menentukan jarak posisi kumis bila di ukur dari atas,seperti

pada gambar yang kita tandai dengan huruf B.Dalam menggambar ini,sebenarnya huruf B itulah yang

kita $ari.alau pangjang kumis yang kita inginkan lebih panjang dari )5 $m,misalkan panjang kumis

8 $m,maka posisi kumis akan lebih keatas lagi,seperti pada gambar kumis yang &arna merah,di

tandai dengan huruf A.

Demikianlah yang saya lakukan sebelum membuat 7ntena telex 5#8,ini sebagai perhitungan lain

saja,bila anda mau men$oba hal ini silahkan


5/14

info ini sya $opy dari

Anton Sedayu JZ12ACN"abtu, (5 Cuni (11

7ntenna Radio omunikasi

"alah satu bagian penting dari suatu stasiun radio adalah antena, ia adalah sebatang logam yang

berfungsi menerima getaran listrik dari transmitter dan meman$arkannya sebagai gelombang radio.

?a berfungsi pula sebaliknya ialah menampung gelombang radio dan meneruskan gelombang listrik

ke [email protected] tidaknya pan$aran kita yang sampai di pesa&at la&an bi$ara, sebaliknya baik

buruknya penerimaan kita tergantung dari beberapa faktor. Baktor pertama adalah kondisi propagasi,

faktor kedua adalah posisi stasiun 2posisi antena3 beserta lingkungannya, faktor ketiga adalah

kesempurnaan antena. 6ntuk pan$aran ada faktor ke!empat ialah kelebaran band&idth pan$aran kitadan faktor kelima adalah po&er."eringkali agar pan$aran kita $ukup besar diterima setasiun la&an

bi$ara, kita berusaha menaikkan po&er dengan tanpa memperhatikan faktor!faktor lain tersebut di

atas. Memang usaha memperbesar po&er se$ara teknis merupakan usaha yang paling mudah, akan

tetapi rasanya ini adalah usaha yang kurang efektif dan $enderung merupakan suatu

pemborosan.Mengenai propagasi dan posisi stasiun, kita $enderung tidak dapat berbuat banyak.

Baktor band&idth pan$aran dapat dikatakan bah&a makin sempit band&idth makin kuatlah pan$aran

kita, ini ada batasnya mengingat faktor "ebatang logam yang panjangnya 1' *ambda 2E3 akan

beresonansi dengan baik bila ada gelombang radio yang menyentuh permukaannya.

Cadi bila pada ujung $oax bagian inner kita sambung dengan logam

sepanjang 1' E dan outer!nya di ground, ia akan menjadi antena. 7ntena sema$am ini hanya

mempunyai satu pole dan disebut monopole 2mono artinya satu3. 7pabila outer dari $oax tidak di!

ground dan disambung dengan seutas logam sepanjang 1' E lagi, menjadi antena dengan dua pole

dan disebut dipole 1( E 2di artinya dua3.readibility.

7ntena dipole bisa terdiri hanya satu ka&at saja disebut single &ire

dipole, bisa juga dengan dua ka&at yang ujung!ujungnya dihubungkan dinamakan t&o &ire folded

dipole, bisa juga terdiri atas - ka&at yang ujung!ujungnya disambung dinamakan three &ire folded

dipole.

http://sareb-2n.blogspot.com/2011/06/antenna-radio-komunikasi.htmlhttp://sareb-2n.blogspot.com/2011/06/antenna-radio-komunikasi.html


6/14

7ntena lain yang juga mempunyai dua pole adalah antena delta loop rhombi$, Fuad dan $ubi$al

Fuad. Dalam tulisan ini hanya dibi$arakan single &ire dipole.

Menghitung *ambda 2%anjang Aelombang3

;epat rambat gelombang sama dengan $ahaya ialah -.. meter#detik, sedangkangelombang tersebut bergetar sejumlah f $y$le#detik 2f / frekuensi3. Misalnya frekuensinya G M=z

2mega artinya juta3, maka setiap detik ia bergetar G.. kali. ita tahu bah&a satu *ambda 2E3

adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang selama satu kali getar.

"ehingga panjang satu *ambda adalah

-.. m#detik E / HHHHHHHHHHH f $y$le#detik

alau f dalam M=z dan E dalam meter, maka rumusnya menjadi

- HHHHHHHHHHH E/ ............................. rumus 13 f

*ambda 7ntena

Rumus 13 di atas adalah panjang gelombang di udara. ;epat rambat gelombang listrik pada logam

itu lebih ke$il, ialah .5 kali gelombang radio di udara. Cadi untuk menghitung *ambda antena,

rumus 13 tersebut menjadi

- E / HHHHHHHHHHH x .5 f

)5 1' E / HHHHHHHHHHH x .5 ............................. rumus (3 f

dimana E dinyatakan dalam meter dan f dalam M=z.

7ntena dipole untuk frekuensi ).5 M=z, dengan rumus di atas akan didapatkan panjang setiap

sayapnya . meter atau dibulatkan 1 meter, panjang 1 meter ini dinamakan panjang theoritis.

%anjang theoritis tersebut belum dapat langsung kita gunakan karena faktor pengaruh lingkungan

belum diperhitungkan, kita tahu bah&a pengaruh lingkungan di setiap lokasi itu berbeda. %erhitungan

theoritis ini mutlak diperlukan agar kita bisa memulai per$obaan, tanpa perhitungan theoritis kita tidakakan bisa mengetahui dari mana kita akan memulai per$obaan.

ita ketahui bah&a lingkungan sangat berpengaruh terhadap panjang theoritis, terutama apabila

antena itu dipasang rendah. 6ntuk itu, maka dalam praktek panjang theoritis tersebut harus diberikan

koreksi yang dinamakan koreksi lingkungan. %enyesuaian dengan lingkungan itu dilakukan dengan

metoda trial and error. Metoda trial and error adalah suatu metoda ilmiah yang digunakan apabila ada

dua @ariabel yang saling tergantung atau bila ada beberapa @ariabel yang tidak dapat diukur

besarnya.

%olarisasi

Aelombang elektromagnet yang melaju di udara atau di angkasa luar terdiri atas komponen gaya

listrik dan komponen gaya magnet yang tegak lurus satu sama lain. Aelombang radio yang


7/14

meman$ar dikatakan terpolarisasi sesuai arah komponen gaya listriknya. 6ntuk antena dipole maka

polarisasinya searah dengan panjang bentangannya, bila antena tersebut dipasang horizontal, maka

polarisasinya horizontal pula.

7gar dapat menerima gelombang radio se$ara baik, maka antena harus mempunyai polarisasi yang

sama dengan polarisasi gelombang radio yang datang. 7rah polarisasi ini akan tetap sepanjang

lintasan gelombang radio ke$uali bila gelombang tersebut sudah dipantulkan oleh ionosphere, makapolarisasinya bisa berubah. 6ntuk itu, maka antena untuk keperluan komunikasi jarak jauh pada =B

atau MB dapat dibuat @ertikal atau horizontal.

%ada band MB dan =B, biasanya kita gunakan polarisasi horizontal sedangkan untuk I=B 2pada

radio ( meteran3 biasa digunakan polarisasi @ertikal. ita tahu bah&a pan$aran I=B tidak

menggunakan pantulan ionosphere sehingga polarisasinya sampai ke antena pesa&at la&an bi$ara

masih tetap @ertikal. "edangkan pesa&at ( meteran banyak dipasang pada mobil dan antena mobil

hanya bisa @ertikal saja.

Aain 7ntena

%an$aran gelombang radio oleh antena makin jauh makin lemah, melemahnya pan$aran ituberbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya, jadi pada jarak dua kali lipat kekuatannya menjadi 1#2(

< (3 atau seperempatnya. 7ngka tersebut masih belum memperhitungkan melemahnya pan$aran

karena hambatan lingkungan dalam perjalanannya.

e$uali sifat tersebut di atas, sifat lain dari antena adalah bah&a kekuatan pan$aran ke berbagai

arah $enderung tidak sama. %an$aran gelombang radio oleh antena @ertikal mempunyai kekuatan

yang sama ke segala arah mata angin, pan$aran sema$am ini dinamakan omni!dire$tional. %ada

antena dipole, pan$aran ke arah tegak lurus bentangannya besar sedang pan$aran ke samping ke$il,

pan$aran sema$am ini disebut bi!dire$tional.Dalam teknik radio kekuatan pan$aran ke segala arah digambarkan sebagai pola pan$aran 2radiation

pattern3 seperti terlihat pada gambar berikut ini. %ola 1 adalah pola pan$aran antena dipole 2antena

13, apabila ada antena lain 2antena (3 yang mempunyai pola radiasi seperti pada pola (, maka titik 7

akan menerima signal lebih kuat daripada pan$aran antena 1, dikatakan bah&a antena ( mempunyai

A7?9. Aain dinyatakan dengan d+, sebagai pembanding untuk menentukan besarnya gain adalah

dipole.

+erbagai ma$am $ara untuk memasang antena tergantung dari tersedianya spa$e yang dapat

diguakan untuk memasangnya. 7ntena single &ire dipole dapat dipasang horizontal 2sayap kiri dan

kanan sejajar dengan tanah3, dapat pula dipasang dengan konfigurasi in@erted I 2seperti huruf I

terbalik3, dengan konfigurasi I 2seperti huruf I3, konfigurasi lazy I 2ialah berentuk huruf I yang tidur3

atau dapat juga konfigurasi sloper 2miring3.

7ntena dipole dapat dipasang tanpa menggunakan balun akan tetapi bila feeder line menggunakan

$oaxial $able sebaiknya dipasang balun 11 karena $oaxial $able itu unbalan$e, sedangkan

antenanya balan$e, agar diperoleh pola radiasi yang baik.

J ;ara Mat$hing 7ntena Dipole

;ara mat$hing antena yang baik ialah dengan menggunakan alat khusus ialah D?% MR dan

?M%D79; MR atau dapat juga menggunakan "0R 797*KLR. 7pabila alat tersebut tidak

tersedia, mat$hing dilakukan dengan menggunakan trans$ei@er dan "0R meter.

%ertama!tama pasanglah antena dengan konfigurasi yang dikehendaki. %asanglah "0R meterdiantara trans$ei@er dengan transmission line 2$oaxial $able3.. "elanjutnya atur trans$ei@er pada


8/14

po&er yang paling rendah, sekitar 5!1 0att dengan mode 7M atau ;0. entukan frekeuensi kerja

yang dikehendaki, misalnya -.85 M=z.

;oba transmit sambil mengamati "0R meter, putarlah tombol pengatur frekuensi sedemikian

sehingga didapatkan "tanding 0a@e Ratio 2"0R3 yang paling rendah. +ila frekuensi tersebut lebih

rendah dari -.85 M=z berarti sayap!sayap dipole terlalu panjang, jadi harus diperpendek. +ila

frekuensi terlalu tinggi berarti sayap!sayap dipole!nya terlalu pendek. 6ntuk memperpanjangharuslah disambung, ini kurang menyenangkan. Cadi pemotongan a&al antena harus dilebihi dari

panjang theoritis, dan pada &aktu dipasang dilipat balik sehingga panjangnya sama dengan panjang

theoritis.

+ila frekuensi mat$h terlalu rendah, perpendek antena 1 ;M setiap sayapnya. +ila masih terlalu

rendah diperpendek lagi. +egitu seterusnya sehingga diperoleh "0R yang rendah ialah kurang dari

11.5.

;ara memendekkan tidak dengan dipotong tetapi dilipat balik dan menumpuk rapat, lipatan yang

men$uat akan membentuk $apasitan$e head dan mempengaruhi "0R 7ntena dipole dapat dioperasikan se$ara harmoni$, ialah dipekerjakan pada frekuensi kelipatan ganjil

dari frekuensi kerja aslinya.

Misalnya antena untuk ) M=z dapat pula digunakan untuk bekerja pada (1 M=z 2kelipatan -3. entu

saja "0R!nya akan lebih tinggi daripada bila digunakan pada frekuensi aslinya.

%enempatan antena disarankan agak jauh dari ka&at telepon dan ka&at listrik untuk menghindari

timbulnya telephone interferen$e dan tele@ision interferen$e. +entangan antena yang sejajar dengan

ka&at telepon atau ka&at listrik dengan jarak kurang dari lima meter akan dapat menimbulkan

gangguan pada pesa&at telepon, tele@isi dan perangkat audio lainnya.

Makin rendah letak antena, sayap!sayapnya $enderung makin pendek. 6ntuk itu dalam pekerjaan

mat$hing, antena diletakkan pada ketinggian yang sebenarnya. +egitu pula diameter ka&at akanberpengaruh terhadap panjangnya, makin besar diameter makin pendek antenanya, =al ini

disebabkan karena kapasitansi antena terhadap bumi. Mat$hing antena pada saat tanah basah,

misalnya sehabis turun hujan, sayap dipole menjadi lebih pendek.

e$uali itu dalam pemasangan antena perlu memperhatikan lingkungan yang mungkin mengganggu

antena itu sendiri. Misalnya adanya atap dari bahan seng atau atap rumah yang dilapisi dengan

aluminium foil $enderung akan menyulitkan mat$hing antena.

rap Dipole dan rap Monopole

6ntuk stasiun radio yang spa$e antenanya terbatas dapat diatasi dengan membelokkan ujung antena

disesuaikan ruangan yang tersedia. ;ara lain adalah dengan menggunakan antena trap dipole,

antena dengan satu trap dapat bekerja pada - band. +erikut ini diberikan $ontoh pembuatan antena

dengan satu trap yang mampu bekerja pada band 8 meter, ' dan 15 meter dengan kepanjangan

total sekitar (1!(- meter.

%anjang sayap bagian dalam a sekitar 1 meter dan panjang sayap bagian ujung b sekitar 1.5

sampai ( meter. %anjang bagian!bagian tersebut sangat tergantung pada lingkungan, sehingga harus

di$oba!$oba, sedang ukuran trap adalah 8 =.

"etelah antena dipasang penuh, mat$hing pertama dilakukan pada band ' meter, segmen sayap a

diatur panjangnya sehingga mat$h pada frekuensi yang dikehendaki, misalnya pada ).5 M=z.

+ila antena sudah mat$h pada ferkuensi tersebut, pekerjaan dilanjutkan pada band 8 meter. Denganmengatur sayap!sayap bagian ujung 2segmen b3 antena diusahakan mat$h pada frekuensi yang


9/14

dikehendaki, misalnya pada frekuensi -.85M=z.

"etelah itu, kembali $he$k lagi pada band ' meter, bila keadaan tetap seperti semula maka

pekerjaan mat$hing selesai. %engaturan panjang segmen sayap bagian ujung 2bagian a3 dilakukan

sedikit!sedikit karena bagian ini lebih peka daripada segmen bagian a.6ntuk band 15 meter tidak perlu dilakukan mat$hing karena band 15 meter menggunakan harmonik.

7pabila ruangan masih juga belum $ukup untuk membentangkan trap dipole ini, maka dapat

ditempuh jalan dengan memasang satu sayap saja dari antena trap dipole. 7ntena disambungkan

pada inner dari $iaxial $able, sedangkan outer dari $oaxial $able di!ground. 7ntena ni dinamakan

monopole, istilah lengkapnya multiband trap monopole.

Multiband Ierti$al

7pabila ruangan yang tersedia begitu sempitnya sehingga untuk membentangkan antena trap

monopole se$ara horizontal tidak $ukup, maka antena trap monopole dapat dipasang dengan

konfiguasinya @ertikal. entu saja antena ini tidak dapat lagi dibuat dari ka&at akan tetapi harus daripipa aluminium seperti halnya dengan rotary dipole.

7ntena @ertikal sema$am ini agar bisa bekerja dengan baik diperlukan sejumlah ground plane yang

dipasang pada pangkal antena dan dihubungkan dengan outer dari $oaxial $able. Around plane

dibuat untuk masing!masing band, dihubungkan dengan outer $oaxial $able dan dipasang horizontal.

Around plane dibuat juga dengan trap, akan tetapi lilitan trap dibuat lebih banyak sedemikian

sehingga ground plane bisa pendek.

+alun

+alun adalah alat yang digunakan untuk menyesuaikan impedansi antara antena dengan $oaxial

$able ia digunakan juga untuk menghubungkan antara feeder line yang unbalan$e misalnya $oaxial$able dengan antena yang balan$e misalnya antena dipole.

+alun dapat dipandang sebagai suatu transformator untuk link kopling antara feeder line dengan

antena. ?a terdiri atas gulungan ka&at diatas ferrite 2 batangan atau toroidal3 atau dapat juga inti

udara. +alun dengan inti ferrite, harus diperhatikan pemilihan jenis ferritenya.

Di pasaran terdapat berbagai jenis toroid, jenis!jenis tersebut mempunyai sifat yang berbeda ialah

response!nya terhadap frekuensi. 7da toroid untuk frekuensi audio dan toroid untuk flter 7;

2frekuensi rendah3, ini tidak $o$ok untuk balun. Berrite batangan digunakan untuk antena radio M0

2frekuensi tinggi3 bisa digunakan.

Beeder *ine

Beeder line atau transmission line adalah penghubung antara antena dan trans$ei@er, ia berfungsi

untuk meneruskan getaran listrik dari trans$ei@er ke antena dan sebaliknya. +erbagai ma$am feeder

line yang dapat digunakan oleh rekan!rekan amatir radio.

;oaxial $able banyak dipakai oleh rekan!rekan karena mudah didapatkan di pasaran serta mudah

handlingnya, misalnya $oaxial $able nomor RA!8#6 atau RA!58#6 mempunyai impedansi 5 N=M.

&in lead agak sulit ditemukan di pasaran, jenis ini terkenal dengan nama feeder I, umumnya

mempunyai impedansi - N=M. "edangkan open &ire feeder atau terkenal dengan julukan tangga

monyet dapat dibuat sendiri, impedansinya dapat diatur sesuai kebutuhan, umumnya sampai G

N=M.

;hara$teristi$ impedan$e dari open &ire feeder 2 Oo3 adalah fungsi dari diameter ka&at 2d3 dan jarak

antara kedua ka&at 2D3, dapat diperhitungkan dengan rumus berikut.


10/14

"uatu ke$enderungan menunjukkan bah&a makin tinggi impedansi feeder line makin ke$il losses!

nya. e$enderungan lain mengenai losses pada transmission line ialah bah&a makin tinggi frekuensi,

losses $enderung makin besar. 6ntuk itu, maka pada band!band I=B ke atas, diusahakan agar

transmission line sependek mungkin.

7ntenna I=B "ederhana

Ditempat!tempat terpen$il atau dalam keadaan darurat sering diperlukan daya impro@isasi untuk

membuat antena dari bahan!bahan yang terdapat disekeliling kita. 7ntena sederhana ini dapat dibuat

dari bahan sembarang logam yang bisa didapatkan misalnya sepotong ka&at jemuran atau sepotong

pipa ke$il bekas rak piring atau sebatang ruji sepeda. 6ntuk antena I=B ( meteran, konfigurasi

antena yang digunakan adalah @ertikal, untuk memperoleh polarisasi @ertikal.

+atang logam yang didapat tersebut dipotong sepanjang 1' *ambda dan disambung dengan inner

dari $oaxial $able. 7ntena sema$am ini sudah dapat digunakan dengan $ukup bagus.

6ntuk lebih sempurna dapat ditambahkan ground plane yang dihubungkan dengan outer dari $oaxial

$able - atau ' biji dipasang horizontal. %anjang masing!masing ground plane 1' lambda, antenasema$am ini disebut antena ground plane.

e$uali antena ground plane, antena I=B sederhana yang lain adalah antena dipole yang dipasang

@ertikal. %ada antena ini harus diperhatikan tarikan $oaxial $able ialah harus tegak lurus arah dipole

atau $oax jangan sampai sejajar dengan dipole.

7ntenna Kagi

"ebelum kita berbi$ara tentang antena Kagi atau antena pengarah marilah kita menengok terlebih

dahulu antena isotropi$. 7ntena isotropi$ adalah antena yang meman$arkan radiasi ke segala

jurusan ke samping, ke atas dan ke ba&ah dengan kuat pan$aran yang sama. 7pabilka kita

gambarkan pola radiasinya maka akan berbentuk bola. 7ntena ini tidak pernah ada, ini hanyadigunakan untuk pembi$araan theoritis.

7ntena isotropi$ ini berbeda dengan antena omni dire$tional, antena omni dire$tional mempunyai

kuat pan$ar yang sama ke segala penjuru mata angin akan tetapi ke atas dan ke ba&ah tidak sama.

7ntena @ertikal 1' *ambda mempunyai sifat ini.

6ntuk keperluan terutama komunikasi jarak jauh dan tidak diperlukan P"N dengan stasiun!stasiun

yang berada di berbagai jurusan, maka sering diperlukan antena pengarah agar pan$aran pada arah

yang dikehendaki menjadi lebih besar. entu saja mengandung konsekuensi bah&a pan$aran ke

arah yang lain menjadi relatif menge$il.

ita perhatikan gambar, pola 1 adalah pola pan$aran antena dipole. +ila pada antena dipole

diberikan sebuah reflektor dan dire$tor, maka akan kita peroleh pola pan$aran seperti tergambar

pada sebagai pola (. %an$aran ke satu arah akan menjadi lebih jauh sedangkan pan$aran ke jurusan

lainnya akan menjadi jauh lebih ke$il.

7ntena pengarah dikatakan mempunyai gain, yang dinyatakan dalam d+. Aain adalah perbandingan

logarithmik antara po&er antena dibandingkan dengan dipole 1( *ambda. 7pabila sebagai

pembanding digunakan antena isotropi$, maka gain dinyatakan dalam d+i. Misalnya antena dipole

1( *ambda mempunyai gain sebesar Q(.1 d+i terhadap isotropi$. 7kan tetapi pada umumnya gain

suatu antena yang digunakan pembanding adalah dipole 1( *ambda.

Misalnya po&er suatu antena pada titik 7 2periksa gambar 13 adalah %a sedangkan po&er dipole 1(

*ambda di tempat itu sebesar %d, maka gain antena


11/14

Mengukur gain suatu antena praktis tidak pernah dilakukan karena untuk pekerjaan ini diperlukan

suatu sangkar Barraday yang $ukup besar. Misalnya untuk penelitian gain antena -5 ;M perlu

sangkar Barraday sebesar G x G x G meter. Makin rendah frekuensi makin besar ukuran sangkar

Barraday, hal ini tentu memakan biaya yang sangat besar.

%erbandingan kuat pan$aran ke arah depan dengan arah belakang disebut front to ba$k ratio."edangkan perbandingan kuat pan$aran ke depan dengan kuat pan$aran ke arah samping disebut

front to side ratio. 6ntuk mengetahui keberhasilan kita membuat antena pengarah, se$ara praktis

dapat kita amati dari front to ba$k rationya. Makin besar front to ba$k ratio menandakan makin

baiknya pengarahan antena tersebut dan umumnya front to side rationya juga menjadi makin ke$il.

Dalam praktek kita tidak pernah mengukur besarnya gain antena.

"tanding 0a@e Ratio 2"0R3

"ebelum melangkah lebih jauh, kita akan men$onba memberiak gambaran mengenai standing &a@e

ratio. "0R ini harus diamati ada &aktu kita memasang antena untuk mendapatkan hasil yang baik

dan menjaga a&etnya perangkat trans$ei@er. 7pabila sepanjang feeder line ada gelombang listrik yang mengalir dari trans$ei@er ke antena dan

tidak ada aliran balik dari antena ke trans$ei@er, maka gelombang listrik tersebut, baik @oltagenya

maupun arusnya akan tetap besarnya. 7kan tetapi apabila ada arus balik yang, maka arus balik ini

akan mengadakan interferensi dengan arus yang pergi ke antena. "ehingga arus yang mengalir

sepanjang feeder line tadi pada suatu saat tertentu menjadi membesar dan pada suatu saat

berikutnya menjadi menge$il.

%erbandingan antara arus maksimum dengan arus minimum atau perbandingan antara @oltage

maksimum dengan @oltage minimum in disebut "tanding 0a@e Ratio 2"0R3.

"tanding 0a@e Ratio ini besarnya tergantung dari besarnya arus balik, makin besar arus balik maka

"0R menjadi makin besar pula. 7danya standing &a@e pada feeder line ini tidak dikehendaki karenahal ini memberikan indikasi adanya mismat$h.

7rus balik ini akan masuk ke final dan ditransformasikan menjadi panas, dimana panas ini bila $ukup

tinggi akan dapat merusak final amplifer peman$ar.

6ntuk mengukur besarnya "0R suatu transmission line yang menghubungkan trans$ei@er dan

antena digunakan "0R MR yang berisi s&r bridge. ;ontoh suatu "0R meter terdapat pada

gambar, biasanya alat sema$am ini dilengkapi dengan po&er meter dan field strength meter.

Bield strength meter digunakan untuk mengukur kuat pan$ar trans$ei@er dengan antena tertentu

suatu antena. uat pan$ar diukur pada suatu jarak tertentu dan arah tertentu, selanjutnya

dibandingkan dengan kuat pan$ar pada arah lain. ?ni dapat digunakan untuk mengukur besarnya

front to ba$k ratio.

Dummy *oad

6ntuk melakukan penguran "0R pada suatu feeder line, maka pada ujung feeder line diberikan

suatu dummy load sebagai pengganti antena. Dummy load ini berfungsi menyerap RB yang masuk

kepadanya sehingga tidak terjadi RB balik dari luar feeder line 2$oaxial $able3, dengan demikian "0R

feeder line dapat diukur se$ara murni.

Distribusi tegangan dan arus

7pabila kita ingin melihat suatu gambaran menganai arus dan tegangan pada suatu antena dipole,

maka distribusi tegangan dan distribusi arus sepanjang antena dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Aamma Mat$h


12/14

6ntuk dri@en elemen, disamping menggunakan dipole seperti yang diuraikan di atas, dapat pula

menggunakan dri@en elemen dengan Aamma Mat$h. %ada elemen dengan gamma mat$h ini elemen

tidak dibagi dua akan tetapi utuh dan pada feed point diberikan suatu mat$hing de@i$e tersebut. %ada

prinsipnya gamma mat$h merupakan *!; $ir$uit.

%eralatan yang merupakan bagian!bagian untuk membuat gamma mat$hing de@i$e bisa didapatkan

di pasaan. %anjang a sekitar 5 ;M dan panjang $ sekitar 1 ;M sedangkan panjang b di$ari padasaat kita melakukan mat$hing 2 antara 1!1( ;M3 sehingga didapatkan "0R yang baik. 6kuran

gamma mat$hing de@i$e tersebut di atas dapat dipergunakan pada dri@en element untuk band dari 1

sampai ( meter.

7ntenna Kagi 6ntuk I=B

7ntena Kagi untuk band I=B ( meteran biasanya elemennya dibuat lebih banyak untuk

mendapatkan gain yang memuaskan penggunanya. 0alaupun disadari bah&a penambahan dire$tor

makin banyak makin memberikan tambahan gain yang makin ke$il, akan tetapi karena ujud fisik

antena tersebut ke$il dan ringan, maka penambahan elemen yang banyak tidak mempunyai dampak

buruk bagi ketahanan boom dan ketahanan terhadap tiupan angin serta jumlah bahan yang dipakai."eperti halnya dengan antena Kagi untuk =B, maka dri@en element dapat berupa dipole, akan tetapi

kebanyakan menggunakan gamma mat$hing de@i$e. 6ntuk band ( meteran, dimensi gamma

mat$hing de@i$e dibuat lebih ke$il, seperti terlihat pada gambar 5. "edangkan bahan untuk elemen

dapat digunakan tubing aluminium dari 1' in$h dan tidak perlu dibuat teleskopik.

6ntuk I=B ( meteran, konfigurasi elemen!elemen dibuat tegak untuk mendapatkan polarisasi

@ertikal. Kang perlu diperhatikan disini adalah feeder line harus diatur sedemikian sehingga tegak

lurus dengan arah bentangan elemen. Beeder line dapat ditarik kearah belakang mengikuti boom

atau dapat juga ditarik tegak lurus dengan boom dan tegak lurus pula dengan bentangan elemen.

%ada gambar di perlihatkan $ontoh antena Kagi untuk I=B ( meter dengan ) elemen, terdiri atas

dri@en element, reflektor dan 5 buah dire$tor.

"elanjutnya rekan!rekan amatir bisa mengadakan modifikasi mengenai spa$ing dari masing!masing

elemen serta panjang masing!masing dire$tornya untuk memperoleh performan$e yang paling

bagus. Disarankan bah&a setiap kita mengadakan modifikasi, maka spasifikasi yang lama janganlah

dibuang tetapi di$atat, sehingga misalnya hasil modifikasinya kurang memuaskan, kita masih dapat

kembali pada spesifikasi terdahulu.

7pabila kita perhatikan antena!antena buatan pabrik maka panjang serta spa$ing elemen!elemen

beragam. Dengan mempelajari antena!antena buatan pabrik tersebut rekan!rekan amatir radio bisa

mendapatkan inspirasi untuk membuat modifikasi sehingga di$apai performan$e yang lebih baik.

6ntuk pembuatan mat$hing de@i$e, berikut ini diberikan $ontoh pembuatan gamma mat$h untuk I=B

(M yang $o$ok digunakan pada antena seperti terdapat pada $ontoh pada gambar. Aambar tersebut

hanyalah sekedar memberikan $ontoh salah satu $ara membuat gamma mat$hing de@i$e, rekan!

rekan amatir radio diharapkan dapat mengadakan modifikasi sehingga dapat ditemukan de@i$e yang

lebih bagus lagi.

Mat$hing dilakukan dengan mengatur gamma rod dan bra$ket sehingga didapatkan "0R yang baik.

Menggerakkan bra$ket berarti mengatur induktansi dan menggerakkan rod berarti mengaturkapasitansi. 7ntara gamma rod dan inner $oaxial membentuk suatu kondensator, nilai kapasitansinya


13/14

ditentukan oleh panjang $oaxial $able dalam gamma rod.

"elain antena Kagi yang telah banyak dibahas disini, beberapa jenis antena pengarah yang lain

banyak juga digemari, misalnya antena Puad +eam, *og %eriodi$ dan sebagainya.

Membuat antenna groundplanemari kita $oba membuat antenna sederhana

untuk iseng iseng, mari men$oba membuat sendiri antenna , dengan bahan sebagai beikut

1. ka&at tembaga, atau ka&at jenis lain, ukuran minimal diameter - mm panjang total sekitar (.G

meter

(. konektor "N (- dan %* (5

-. kabel koaksial , sebaiknya pakai RA 8

7/ radiator, dalam rumus diba&ah kita sebut @ertikal length

+,;,D, / radials, dalam rumus diba&ah disebut radial length

untuk panjang radial, ditambahkan 5 dari panjang @ertikal 2 dalam gambar / 7 3

untuk gampangnya, kita $ari ukurannya dengan menggunakan kalkulator disini

http##&&&.$sgnet&ork.$om#antennagp$al$.html

sebagai $ontoh, kita ingin buat pada frekuensi 1'G Mhz, masukkan angka tersebut ke dalam

kalkulator, hasilnya adalah panjang nya .'8 meter....

untuk itu, potonglah ka&at tadi sepanjang .'8 m 2 atau '8, $m 3 sebanyak satu buah , dan ' buah

lainnya dipotong sepanjang 5( $m....

http://sareb-2n.blogspot.com/2011/06/membuat-14-lamda-groundplane-antenna.htmlhttp://sareb-2n.blogspot.com/2011/06/membuat-14-lamda-groundplane-antenna.html


14/14

ka&at yang satu buah tadi 2 7 3 kita solder ke konektor "N (-, lalu yang empatnya di pasang

dengan mur dan baud, atau disolder ke ' lubang pada konektor..

Melihat Banyak Teman Ngebrik Memodifikasi Antena Telex Menjadi Telex Trek

Documents

Transcript of Melihat Banyak Teman Ngebrik Memodifikasi Antena Telex Menjadi Telex Trek