MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

80
MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN IMPLEMENTASINYA PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I) Oleh: NONI NURAENI NIM : 107053002742 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

Transcript of MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

Page 1: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL

DAN IMPLEMENTASINYA PADA BANK SYARIAH

MANDIRI CABANG DEPOK

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)

Oleh:

NONI NURAENI

NIM : 107053002742

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 2: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN

IMPLEMENTASINYA PADA BANK SYARIAH MANDIRI

CABANG DEPOK

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

NONI NURAENI

NIM : 107053002742

Di bawah bimbingan

Drs. H. Hasanudin Ibnu Hibban, MA

NIP : 1966 0605 199403 1005

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 3: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul: Mekanisme Pemberian Imbalan Bagi Hasil dan

Implementasinya pada Bank Syariah Mandiri Cabang Depok Telah diujikan

dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Selasa tanggal 21 Juni 2011. Skripsi ini

telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Ilmu

Komunikasi Islam (S. Kom.I) pada Jurusan Manajemen Dakwah.

Jakarta, 21 Juni 2011

Sidang Munaqasah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris

Drs. H. Mahmud Jalal, MA Drs. Sugiharto Masruri, MA

NIP. 1952 0422 198103 1 002 NIP. 1966 9896 199603 1001

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs. Cecep Castrawijaya, MA H. Mulkanasir. BA. S.Pd. MM

NIP. 196708181998031002 NIP. 1955 0101 198302 1 001

Pembimbing

Drs. H. Hasanudin Ibnu Hibban, MA NIP. 1966 0605 199403 1 005

Page 4: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana 1 UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya telah

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 Juni 2011

Noni Nuraeni

Page 5: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

i

ABSTRAK

Noni Nuraeni. “Mekanisme Pemberian Imbalan Bagi Hasil dan

Implementasinya Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Depok”.

Dibawah bimbingan: Drs. H. Hasanudin Ibnu Hibban, MA.

Lembaga keuangan seperti perbankan, mempunyai peran yang penting

bagi aktifitas perekonomian. Peran tersebut merupakan wahana yang mampu

menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat kearah peningkatan

taraf hidup rakyat. Berdasarkan prinsip dasar produk tersebut, sesungguhnya bank

syariah memiliki core product pembiayaan berupa produk bagi hasil yang

dikembangkan dalam produk pembiayaan mudharabah. Keadaan kinerja produk

mudharabah menunjukkan adanya kesenjangan antara teori dan praktik

pelaksanaan produk bank syariah.

Kesenjangan antara teori dan realitas mekanisme operasi produk yang

berbasis profit and loss sharing (PLS) dan revenue sharing (RS), tentunya sangat

dipengaruhi oleh banyak sebab atau faktor. Faktor ini dapat dikelompokkan

menjadi dua, yaitu faktor internal perbankan syariah dan faktor eksternal bank

syariah. Faktor internal yaitu, kalangan perbankan belum memahami secara baik

tentang konsep dan praktik produk mudharabah. Faktor eksternal yaitu, adanya

kerja sama antara nasabah dan bank syariah dalam proses mudharabah, dan di

dukung dengan kinerja yang jujur dan amanah.

Berdasarkan data tersebut, maka penulis menjadi sangat menarik untuk

mengetahui bagaimana mekanisme pemberian imbalan bagi hasil pada Bank

Syariah Mandiri cabang Depok? dan bagaimana implementasinya produk bagi

hasil pada Bank Syariah Mandiri cabang Depok?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa mekanisme yang

dilakukan oleh bank syariah mandiri, dalam pemberian imbalan bagi hasil dan

implementasi produk bagi hasil pada bank syariah mandiri. Metode penelitian ini

menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif, dengan

sampel teoritis berdasarkan pemahaman teori yang sesuai dengan masalah dan

tujuan.

Kesimpulan yang diperoleh bank syariah mandiri bahwa sistem profit and

loss sharing jika terjadi kerugian maka pemodal tidak akan mendapatkan

pengembalian modal secara utuh, bagi pengelola tidak akan mendapatkan upah

dari kerjanya. Dan sistem revenue sharing dihitung dari dari total pendapatan

pengelolaan dan tanpa dikurangi dengan biaya pengelolaan. Sampai saat ini

seluruh perbankan di Indonesia masih menggunakan sistem bagi hasil dengan

konsep revenue sharing.

Page 6: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

ii

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

berkat rahmat hidayah dan inayah-Nya skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis

menyadari sepenuhnya, skripsi ini bukan semata-mata hasil kerja keras penulis

sendiri, tetapi dukungan dari berbagai pihak, khususnya para pembimbing yang

telah mendorong para peneliti untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu

penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan

penghargaan setulus hati kepada berbagai pihak, khususnya:

1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. Wahidin Saputra, MA, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidatatullah

Jakarta.

4. Drs. H. Mahmud Jalal, MA, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu

Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Drs. Study Rizal, LK, MA, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu

Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

6. Drs. Cecep Castrawijaya, MA., selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah

yang selalu memberikan dukungan untuk penyelesaian skripsi ini.

7. H. Mulkanasir, BA, S.Pd, MM., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen

Dakwah yang selalu memberikan dukungan dan motivasi untuk

penyusunan skripsi ini.

8. Drs. Hasanudin Ibnu Hibban, MA, selaku Dosen Pembimbing skripsi yang

dengan besar hati dan sabar, meluangkan waktunya untuk memberikan

Page 7: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

iii

saran, konsultasi, dan bimbingan terhadap skripsi ini hingga akhirnya bisa

sampai ke meja munaqasyah.

9. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Jurusan Manajemen

Dakwah yang telah berbagi ilmu pengetahuan serta pengalaman berharga

kepada peneliti. Semua amal kebaikan bapak dan ibu dibalas dengan

pahala yang tidak terhingga.

10. Irfan Nur Muttaqin, Divisi Account Officer Bank Syariah Mandiri yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

11. Inggid, selaku Divisi Sumber Daya Insani (SDI) Bank Syariah Mandiri

Cabang Depok yang telah memberikan kesempatan waktu, dan arahan

kepada penulis. Ibu Eva, selaku Divisi Customer Service Officer Bank

Syariah Mandiri Cabang Depok yang telah menjelaskan mengenai produk

pendanaan Bank Syariah mandiri. Ka Hilda alumni Manajemen Dakwah

2010 yang tidak sengaja bertemu di Bank Syariah mandiri Cabang Depok.

Ternyata oh ternyata…….ka2 tuh kerja di BSM cabang Depok…………,

dan selalu bertanya kepada penulis. “ Sudah beres belum non

skripsinya”?...........

12. Pimpinan dan staff Perpustakaan Utama dan Perpusatakaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas bagi peneliti untuk

mengadakan studi kepustakaan.

13. Keluarga yang selalu mendukung baik secara moral maupun materil.

Terutama kepada Hj. Siti Aisyah dan H. Syamsudin yang tak pernah lelah

mendoakan dan memotivasi penulis selama ini dan seterusnya. Dan tak

lupa kepada bapakku tercinta, tak henti-hentinya penulis mendoakan,

mudah-mudahan cepet sembuh dan mudah-mudahan penyakitnya di

angkat oleh Allah SWT. Dan bisa berkumpul, bercanda ria dengan istri,

anak, menantu, terutama cucu-cucunya.

14. Kakak-kakak ku, kakak iparku dan adikku bontot Nina Amalia (bona),

keponakanku Aldi Pratama (koldi) dan Nenk Salwa Assyifani (bule) yang

selalu membuat ku tersenyum.

Page 8: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

iv

15. Sahabat-sahabat Manajemen Dakwah angkatan 2007 khususnya kelas B,

sahabatku Geng 7 (genk seven). Terutama Iin Irnawati, yang selalu

membantu, memberikan motivasi, semangat kepada penulis, ”cepetan non

beresin skripsinya.…biar cepet lulus semua genk seven”, Rohayati

Khosidah, yang selalu setia mendengar curhat penulis, Fauziah, Lilis

Muchlisoh, Eem Huzaimah, Atik Nurdiana yang tidak henti memberikan

semangat, untuk selalu sabar menghadapi hambatan pembuatan skripsi ini.

Kemudian terima kasih kepada saudara Agus Supriadi yang lagi pedekate

dengan genk seven, tak henti-hentinya memberikan semangat, kepada

penulis. Dan terima kasih kepada teman-teman Manajemen Dakwah B

semua yang penulis tidak sebutkan satu persatu.

16. Kakak Sudirman yang selalu membantu dan memberikan semangat

motivasi kepada penulis dengan hati yang ikhlas dan sabar. Kakak tau

kejelekan dari sifat penulis, “kamu tuh orangnya suka ngedumel kalau lagi

pusing….., egois gak mau mengalah, selalu memotong pembicaraan”

hehehe……

Tanpa dukungan mereka semua skripsi ini tidak akan terwujud.

Akhir kata, peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pembaca dalam memperkaya khasanah ilmu dibidang Manajemen

Dakwah. Peneliti juga mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan

skripsi ini. Semoga segala bentuk bantuan yang diberikan dinilai ibadah

oleh Allah SWT.

Jazakumullah Khairal Jaza. Amiiin.

Jakarta, 18 Juni 2011

Noni Nuraeni

Page 9: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan .............................................. 5

D. Metode Penelitian.................................................................. 5

E. Tinjauan Pustaka ................................................................... 7

F. Sistematika Penulisan ........................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORITIS TENTANG MEKANISME DAN

IMPLEMENTASINYA BAGI HASIL

A. Teori Imbalan ....................................................................... 11

1. Pengertian Imbalan.......................................................... 11

2. Pengertian Bagi Hasil ...................................................... 11

3. Landasan Dasar Penerapan Bagi Hasil ........................... 12

4. Pengertian Mudharabah .................................................. 13

5. Landasan Syariah Mudharabah ...................................... 14

6. Rukun dan Syarat Mudharabah ...................................... 17

7. Perkara Yang Membatalkan Mudharabah ....................... 19

8. Jenis-jenis Mudharabah .................................................. 19

9. Pengakuan Laba atau Rugi Mudharabah......................... 20

Page 10: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

vi

10. Komponen Bagi Hasil Mudharabah ................................ 21

11. Teknik Mudharabah Dalam Perbankan .......................... 22

B. Mekanisme Bagi Hasil Mudharabah Pada Bank Syariah ..... 23

1. Mekanisme melalui Profit and Loss Sharing ................. 23

2. Mekanisme melalui Revenue Sharing ............................ 25

C. Pengertian Implementasi Produk Bagi Hasil Mudharabah

Pada Bank Syariah ............................................................... 26

1. Tabungan Mudharabah.................................................... 27

2. Deposito Mudharabah ..................................................... 28

3. Giro Wadiah ................................................................... 29

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI

CABANG DEPOK

A. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri ............................ 31

B. Visi dan Misi ......................................................................... 34

C. Prinsip Operasional .............................................................. 34

D. Budaya Perusahaan ............................................................... 35

E. Nilai- nilai Perusahaan .......................................................... 36

F. Struktur Organisasi ............................................................... 37

G. Produk dan Jasa Bank Syariah Mandiri ................................ 38

BAB IV MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL

DAN IMPLEMENTASINYA PADA BANK SYARIAH

CABANG DEPOK

A. Konsep Bagi hasil ................................................................. 42

1. Pengertian Profit and Loss Sharing (Pendapatan Bersih) 42

Page 11: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

vii

2. Pengertian Revenue Sharing (pendapatan kotor) ............ 44

B. Perhitungan Nisbah Bagi Hasil Mudharabah Bank Syariah

Mandiri .................................................................................. 48

C. Implementasi Produk Bagi Hasil Pada Bank Syariah

Mandiri Cabang Depok ......................................................... 52

1. Tabungan Bank Syariah Mandiri .................................... 52

2. Deposito Bank Syariah Mandiri ...................................... 54

3. Giro Bank Syariah Mandiri ............................................. 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 59

B. Saran-saran ............................................................................ 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ajaran Islam yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Di-

zaman Rasulullah SAW, belum terdapat institusi bank, namun sudah

memberikan prinsip-prinsip dan filosofi dasar yang harus dijadikan pedoman

dalam aktivitas perdagangan dan perekonomian. Dalam menghadapi

permasalahan muamalah kontemporer yang harus dilakukan hanyalah

mengidentifikasi prinsip-prinsip dan filosofi dasar ajaran Islam dalam bidang

ekonomi dan kemudian mengidentifikasi semua yang dilarang dalam syariah

Islam.1

Ketidakjelasan wujud dan bentuk ekonomi Islam atau sistem

perekonomian di dunia Islam tersebut bukan saja karena langkanya informasi,

akan tetapi kurang adanya pengkajian terhadap sistem perekonomian Islam.

Tetapi memang besar kemungkinan jajahan pemikiran kapitalis dan sosialis,

yang mungkin menjadi warisan tradisi konseptual ekonomi dunia Barat yang

telah mewarnai bahkan meracuni sistem dan cara berpikir sebagian besar

masyarakat muslim.2

Lembaga keuangan seperti perbankan, mempunyai peran yang penting

bagi aktifitas perekonomian. Perang strategis perbankan tersebut merupakan

wahana yang mampu menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat

1 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis fiqih dan Keuangan, (Jakarta PT. Raja

Grafindo Persada, 2007) h. 17 2 Hasanudin, Buku Ajar, Sistem Ekonomi Islam ( Jakarta: UIN Press, 2008), h.1

Page 13: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

2

secara efektif dan efisien kearah peningkatan taraf hidup rakyat.3 Berdasarkan

prinsip dasar produk tersebut, sesungguhnya bank syariah memiliki core

product pembiayaan berupa produk bagi hasil yang dikembangkan dalam

produk pembiayaan mudharabah. Keadaan kinerja produk mudharabah

menunjukkan adanya kesenjangan antara teori dan praktik pelaksanaan produk

bank syariah, bank syariah berkeinginan mengembangkan produk pembiayaan

bagi hasil, namun kondisi masyarakat belum menyediakan iklim yang

diinginkan.

Kesenjangan antara teori dan realitas mekanisme operasi produk yang

berbasis profit and loss sharing (PLS) dan revenue sharing (RS) tentunya

sangat dipengaruhi oleh banyak sebab atau faktor. Faktor ini dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal perbankan syariah dan

faktor eksternal bank syariah. Faktor internal yaitu, kalangan perbankan belum

memahami secara baik tentang konsep dan praktik produk mudharabah.

Faktor eksternal yaitu, adanya kerja sama antara nasabah dan bank syariah

dalam proses mudharabah, dan didukung dengan kinerja yang jujur dan

amanah.4

Tidak seperti bank konvensional, yang pada dasarnya berperan sebagai

peminjam dana disatu pihak dan pemberi pinjaman dana dilain pihak, bank

Islam pada hakikatnya adalah mitra bagi para deposannya kecuali dalam hal

rekening lancar dan layanan-layanan bank yang tidak didanai, disatu sisi, dan

3 Y. Sri Susilo et.al, bank dan Lembaga Kauangan Lain,( Jakarta, Salemba Empat, 2000),

cet. 1 h. 6 4 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Mudharabah di Bank Syariah,(Jakarta, PT. Raja

Grafindo Persada 2008) h. 2

Page 14: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

3

juga mitra bagi para nasabahnya, disisi lain, sebagai pengelola dana para

deposan. Bank menghimpun dana dari masyarakat melalui kontrak

mudharabah yang dapat dibatasi oleh waktu, atau tujuan, atau keduanya, dan

dengan demikian menjadi mitra kelola selama berlakunya perjanjian. Begitu

bank Islam menjalin kontrak mudharabah dengan deposan, ia akan

menggunakan dana-dana itu melalui berbagai macam perjanjian yang

dibolehkan syariah: mudharabah, musyarakah, murabahah, ijarah, dan

seterusnya.5

Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia cukup menggembirakan

per Desember 2008, tercatat ada lima Bank Syariah (Bank Syariah Mandiri,

Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Syariah BRI,

dan Bank Syariah Bukopin), 28 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 131 Bank

Perkreditan Syariah. Dari jumlah ini, terdapat 951 kantor jaringan, belum

termasuk jaringan kantor Office channeling yang jumlahnya hampir mencapai

1500.6

Sebagai bagian dari industri perbankan nasional, bank syariah mandiri

ternyata merupakan salah satu dari sedikit yang mampu survive di tengah

krisis. Hal ini disebabkan bank syariah beroperasi berdasarkan sistem yang

totally different dengan sistem perbankan konvensional. Bank syariah tidak

beroperasi berdasarkan interest base banking system melainkan sharing

system ( bagi hasil).7

5 Mervyn K. Lewis &Latifa M. Algaoud, Perbankan syariah, Prinsip, Praktik dan

Prospek, (Jakarta: PT. Serambi ilmu Semesta, Anggota IKAPI 2001), h. 107. Cet- 1 6 A. Riawan Amin, Menata Perbankan Syariah di Indonesia (UIN Press, 2009 ), Cet. 1,

h. 101 7 Iraprawirabisma dan Tunas Haryanto, Perbankan Syariah dan Persaingan Pelayanaan

Jasa Perbankan,( Jakarta: tpen, 2008), h. 34

Page 15: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

4

Mekanisme pemberian imbalan bagi hasil merupakan pembiayaan

mudharabah yang ditawarkan oleh bank syariah mandiri dikenal dan diketahui

oleh masyarakat luas, maka bank syariah mandiri perlu mengimplementasikan

mekanisme pemberian imbalan bagi hasil yang mereka tawarkan agar sasaran

pasar yang dituju serta tujuan perusahaan dapat tercapai.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji

masalah tersebut dalam sebuah karya ilmiah berupa skripsi dengan judul

“MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN

IMPLEMENTASINYA PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG

DEPOK.” bank syariah mandiri dipilih sebagai lembaga keuangan yang akan

di teliti dengan pertimbangan bank syariah mandiri, berasal dari salah satu

anak perusahaan dilingkup bank mandiri yang kemudian dikonversikan bank

syariah secara penuh. Sehingga penulis sangat tertarik menjadikan bank

syariah mandiri sebagai tempat penelitian

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan masalah

Di sini penulis hanya membatasi masalah yang akan di bahas

adalah pada mekanisme dan implementasi pemberian imbalan bagi hasil

pada Bank Syariah Mandiri cabang Depok.

2. Perumusan Masalah

a. Bagaimana mekanisme pemberian imbalan bagi hasil pada bank

syariah mandiri cabang Depok?

Page 16: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

5

b. Bagaimana impelementasi produk bagi hasil pada bank syariah

mandiri cabang Depok?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui seperti apa mekanisme yang dilakukan oleh bank

syariah mandiri, dalam pemberian imbalan bagi hasil.

b. Untuk mengetahui implementasi produk bagi hasil pada bank syariah

mandiri cabang Depok.

2. Manfaat Penulisan

a. Manfaat Akademik

Sebagai tambahan untuk referensi bagi penulis ataupun untuk

masyarakat umum, yang mungkin orang pada umumnya ingin

mengetahui lebih jauh bank syariah mandiri cabang Depok.

b. Manfaat Praktis

Sebagai informasi tentang bank syariah mandiri yang akan dijadikan

pertimbangan bahan untuk masyarakat berfikir ulang tentang

pentingnya bank syariah mandiri cabang Depok.

D. Metode Penelitian

1. Subjek, Objek dan Sumber Data Penelitian

a. Subjek dalam penelitian ini adalah tentang bank syariah mandiri kantor

cabang Depok secara keseluruhan.

b. Objek dalam penelitian ini adalah mekanisme pemberian imbalan bagi

hasil dan implementasi oleh bank syariah mandiri cabang Depok.

Page 17: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

6

c. Sumber data pada penelitian ini adalah data-data yang bersumber dari

bank syariah mandiri kantor cabang Depok yang dapat menunjang

penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif

adalah prosedur sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata, baik lisan maupun tulisan dari orang maupun prilaku

yang diamati.8

a. Wawancara

Wawancara dibutuhkan untuk memperoleh informasi tentang

mekanisme pemberian imbalan bagi hasil dan implementasi perbankan

syariah (study analisis bank syariah mandiri cabang Depok) dari pihak

terkait.

b. Observasi

Penulis menganalisa data-data yang akan diperoleh, hal-hal yang

diperlukan dalam observasi adalah note book atau perihal lain yang

dapat menunjang aktivitas selama observasi berjalan.

c. Dokumentasi disini diartikan sebagai tertulis dari data hasil

wawancara.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan Ruko Depok Mas Blok A1-2 Jl. Margonda

Raya No. 42, Depok Jawa Barat. Telp. (021) 7765231-51-89 Fax.

(021)77202905

8 Lexy Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Karya, 1989), h. 3

Page 18: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

7

b. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 04 Mei-04 Juni 2011

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis adalah analisis

data kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis yaitu penulis

melakukan analisa terhadap mekanisme pemberian imbalan bagi hasil dan

implementasinya pada Bank Syariah Mandiri Cabang Depok dan

menghubungkannya dengan data yang telah diperoleh agar menjadi satu

kesimpulan.

5. Teknik Penulisan

Teknik penulisan skripsi ini, adalah berpedoman pada buku.

Pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi), yang

disusun oleh tim penulis UIN JAKARTA dan di terbitkan oleh CEQDA

UIN Jakarta pada tahun 2007.

E. Tinjauan Pustaka

Sebelum mengadakan penelitian lebih lanjut, kemudian menyusunnya

menjadi suatu karya ilmiah, langkah awal yang penulis tempuh dalam

penyusunan skripsi ini adalah mengkaji lebih jauh skripsi-skripsi terdahulu

yang mempunyai judul skripsi hampir sama dengan skripsi yang akan penulis

susun. Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan

seperti menduplikat hasil karya orang lain, maka penulis perlu mempertegas

antara masing-masing judul dan hasil penelitian yang dihasilkan dari

penelitian tersebut, yaitu sebagai berikut:

Page 19: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

8

1. Skripsi Andi Hastono, S1, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 1430 H/2009 M. Dengan judul Nilai-nilai Islam

Pada Budaya Organisasi Bank Syariah Mandiri Pusat. Jenis penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan

menggunakan pendekatan deskriptif.

Skripsi ini membahas tentang nilai-nilai Islam baik dari segi budaya

ataupun organisasi pada bank syariah mandiri pusat.

2. Skripsi Novi Rofiani, S1, Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 1430 H/2009 M. dengan judul Perilaku Nasabah

Dalam Memilih Produk Pembiayaan Pegadaian Pada PT. Bank Syariah

Mandiri,Tbk. Skripsi ini mengkaji tentang profil dalam memilih produk

pembiayaan pegadaian. Pada bank syariah mandiri.

3. Skripsi Zakwan Efendy, S1, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 1430 H/2008 M, dengan judul Tingkat Kepuasan

Nasabah Usaha Kecil Terhadap Pelayanan Pembiayaan Pada Bank

Syariah Mandiri Cabang Warung Buncit

Skripsi ini membahas tentang, tingkat kepuasan nasabah usaha kecil dalam

memperoleh layanan pembiayaan pada bank syariah mandiri cabang

warung buncit berdasarkan data dari hasil penelitian.

Dalam skripsi ini, penulis membahas proses mekanisme bagi hasil

dan impelemantasinya pada bank syariah mandiri cabang Depok,

perbedaan dalam skripsi ini, penulis hanya membahas proses mekanisme

bagi hasil dan implementasinya pada bank syariah mandiri cabang Depok.

Page 20: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

9

F. Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini, penulis membagi kedalam lima yang masing-masing

memiliki sub- sub bab dengan penyusunan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan menguraikan dan menjelaskan, latar

belakang masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan

dan manfaat peneltian, tinjauan pustaka dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Dalam bab ini akan menguraikan dan menjelaskan tentang:

mekanisme pemberian imbalan bagi hasil yaitu: Pengertian

imbalan, pengertian bagi hasil (mudharabah), landasan dasar

penerapan bagi hasil, pengertian mudharabah, landasan syariah

mudharabah, rukun dan syarat mudharabah, perkara yang

membatalkan mudhrabah, jenis-jenis mudharabah, pengakuan

laba atau rugi mudharabah, komponen bagi hasil mudharabah,

profit and loss sharing, revenue sharing, pengertian

implementasi produk bagi hasil yaitu: tabungan mudharabah,

deposito mudharabah, giro wadiah.

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG BANK SYARIAH

MANDIRI CABANG DEPOK,

Bab ini menggambarkan sejarah singkat berdirinya bank

syariah mandiri cabang depok, visi dan misi bank syariah

mandiri cabang depok, prinsip operasional bank syariah

Page 21: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

10

mandiri, budaya perusahaan bank syariah mandiri, nilai-nilai

perusahaan bank syariah mandiri, struktur organisasi bank

syariah mandiri cabang depok, dan produk dan jasa bank

syariah mandiri cabang depok.

BAB IV MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL

DAN IMPLEMENTASINYA PADA BANK SYARIAH

MANDIRI CABANG DEPOK

Bab ini menguraikan tentang mekanisme konsep bagi hasil

dengan pengertian profit and loss sharing (pendapatan bersih)

dan pengertian revenue sharing (pendapatan kotor).

implementasinya produk bagi hasil pada bank syariah mandiri

cabang depok, terdiri dari tiga sub bab yaitu: tabungan

mudharabah bank syariah mandiri, deposito bank syariah

mandiri, giro bank syariah mandiri.

BAB V PENUTUP

Bab ini menggambarkan kesimpulan, dan saran-saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 22: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

11

BAB II

LANDASAN TEORITIS TENTANG MEKANISME PEMBERIAN

IMBALAN DAN IMPLEMENTASINYA BAGI HASIL

A. Teori Imbalan

1. Pengertian Imbalan

Imbalan adalah upah sebagai pembalas jasa.1 Yaitu balas jasa yang

adil dan layak diberikan kepada para pekerja atas jasa-jasanya dalam

mencapai tujuan organisasi. Upah merupakan imbalan finansial langsung

yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang

yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan. Jadi tidak

seperti gaji yang jumlahnya relatif tetap, besarnya upah dapat berubah-

ubah. Konsep upah biasanya dihubungkan dengan proses pembayaran bagi

tenaga kerja lepas.2

2. Pengertian Bagi Hasil

Bagi hasil terdiri dari dua kata yaitu bagi dan hasil. Bagi artinya

penggal, pecah, urai dari yang utuh. 3Sedangkan hasil adalah akibat

tindakan baik yang disengaja maupun tidak, baik yang menguntungkan

maupun yang merugikan.4 Kata hasil juga dapat disamakan dengan

pendapatan yang pengertiannya adalah uang yang diterima oleh

1Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1988, hal. 326 cet 1 2 Veithzal Rivai, Ella jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk

Perusahaan Dari Teori ke Praktik (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2009) h. 758. Edisi 2 3Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta, Balai Pustaka, 2007), h. 86 4 Marbun B.N., Kamus Manajemen, (Jakarta, Pustaka Sinar Harahap, 2003). hal. 93

Page 23: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

12

perorangan, perusahaan dan organisasi lain dalam bentuk upah, gaji, sewa,

bunga, komisi, ongkos, dan laba.5

3. Landasan Dasar penerapan Bagi Hasil

Fatwa dewan syari’ah Nasional yang menetapkan tentang bagi hasil

(Renenue Sharing) adalah fatwa No. 15/DSN-MUI/IX/2000 tanggal 7

Jumadil Akhir 1421 H atau 16 September 2000 M, tentang prinsip

distribusi bagi-hasil dalam Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS), fatwa

tersebut menyatakan antara lain: Mekanisme perhitungan bagi-hasil dapat

menggunakan prinsip profiit and loss sharing dan revenue sharing:

a. Pembagian hasil usaha antara para pihak (mitra) dalam atau bentuk

usaha kerjasama boleh didasarkan pada prinsip profit and loss sharing

(bagi untung), yakni bagi-hasil yang dihitung dari pendapatan setelah

dikurangi biaya pengelolaan dana, dan boleh pula didasarkan pada

prinsip revenue sharing (bagi pendapatan), yakni bagi-hasil yang

dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana dan masing-masing

memiliki kelebihan dan kekurangan.

b. Kedua prinsip tersebut pada dasarnya dapat digunakan untuk keperluan

distribusi bagi hasil dalam Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS)

c. Supaya para pihak yang berkepentingan memperoleh kepastian tentang

prinsip mana yang boleh digunakan dalam Lembaga Keuangan Syari’ah

(LKS), sesuai dengan prinsip agama Islam. Dewan syari’ah Nasiaonal

(DSN) memandang perlu menetapkan fatwa tentang prinsip pembagian

5 Ibid. hal. 93

Page 24: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

13

hasil usaha dalam Lembaga Keuangan Syariah (LKS) untuk dijadikan

pedoman. 6

4. Pengertian Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara bank sebagai

pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah sebagai pengelola dana

(mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha dengan nisbah pembagian

hasil (keuntungan atau kerugian) menurut kesepakatan dimuka.7

Secara teknis, Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua

pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%)

modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola (mudharib).

Keuntungan usaha secara Mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang

dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik

modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya

kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola,

maka si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.8

Mudharabah adalah akad yang telah dikenal oleh ummat muslim

sejak zaman Nabi, bahwa telah dipraktikkan oleh bangsa Arab sebelum

turunnya Islam. Ketika Nabi Muhammad SAW, berprofesi sabagai

pedagang, beliau praktik Mudharabah antara Khadijah dengan Nabi, saat

itu Khadijah mempercayakan barang dagangannya untuk dijual oleh Nabi

Muhammad SAW keluar negeri. Dalam kasus ini, Khadijah berperan

6 Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Untuk Lembaga

Keuangan Syari’ah, Edisi II (Kerjasama Dewan Syari’ah Nasional dan Bank Indonesia, 2003), h.

93-96. 7 Tim Penyusun Pedoman Akuntansi Perbankan Syari’ah (IAI), Pedoman Akuntansi

Syari’ah Indonesia, Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia, 2003), cet. 1. hal.51. 8 Syafi’I Antonio, Bank Ssyari’ah Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press,

2001). Hal. 95

Page 25: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

14

sebagai pemilik modal (shahib al-maal) sedangkan Nabi Muhammad

SAW, berperan sebagai pelaksana usaha (mudharib).

5. Landasan Syariah Mudharabah

Secara umum landasan syari’ah al-mudharabah diperbolehkan

dalam Islam, karena bertujuan untuk saling membantu antara pemilik

modal dengan seseorang yang ahli dalam mengelola dana. Dalil tentang

kebolehan mudharabah diantaranya:9

a. Al-Quran

Sebagaimana Allah berfirman dalam Surat al-Muzzamil ayat 20

sebagai berikut:

Artinya: “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu

berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau

seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula)

segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. dan Allah

menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui

bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas

waktu-waktu itu, Maka Dia memberi keringanan kepadamu,

9 Ah. Azharuddin Lathif, Fiqh Muamalat, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), cet. 1, h.

134

Page 26: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

15

karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran.

Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-

orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka

bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang

lain lagi berperang di jalan Allah, Maka bacalah apa yang

mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang,

tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah

pinjaman yang baik. dan kebaikan apa saja yang kamu

perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh

(balasan)nya di sisi Allah sebagai Balasan yang paling baik

dan yang paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan

kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi

Maha Penyayang”

Makna dari surat al-Muzammil: 20 adalah adanya kata

yadhribun yang sama dengan akat kata Mudharabah yang berarti

melakukan suatu perjalanan usaha.

b. Hadits

10

Artinya: ”Tiga bentuk usaha yang mendapat berkah dari Allah, yaitu:

menjual dengan bayar tangguh, Muqaradhah (mudharabah),

dan mencampuri gandum dengan tepung untuk keperluan

rumah tangga, bukan untuk dijual”. (HR. Ibn Majah dari

Shuhaib).

Dari hadist diatas dapat kita lihat bahwa Mudharabah adalah

salah satu satu dari tiga bentuk usaha yang sebutkan.

c. Ijma

Ijma Zailai dalam kitabnya Nasbu ar-Rayah (4/13) telah

menyatakan bahwa para sahabat telah berkonsensus akan legitimasi

10

M. Nasharudin Al- Albani, Sunan Ibnu Majah, Riyadh: Dar al- Salam, 1997, Jilid 1, h.

783

Page 27: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

16

pengolahan harta anak yatim secara Mudharabah. Kesepakatan para

sahabat ini sejalan dengan spirit hadist yang dikutip oleh Abi Ubaid

Al-Qasim Ibn Salam:

Artinya: “Rasulullah SAW, telah berkhotbah di depan kaumnya

seraya berkata wahai para wali yatim, bergegaslah untuk

menginvestasikan harta amanah yang ada ditanganmu

janganlah didiamkan sehingga termakan oleh zakat”.(HR.

Bukhari dan Muslim). 11

Indikasi dari hadist ini adalah menginvestasikan harta anak

yatim secara Mudharabah sudah dianjurkan, apalagi Mudharabah

dalam harta sendiri. Adapun pengertian zakat disini, seandainya harta

tersebut diinvestasikan, maka zakatnya akan diambil dari return on

investment (keuntungan) bukan dari return on investment (keuntungan)

bukan dari modal. Dengan demikian harta amanat tersebut akan

senantiasa berkembang, bukan berkurang.12

d. Qiyas

Mudharabah diqiyaskan kepada al-musaqah (menyuruh

seseorang untuk mengelola kebun). Selain diantara manusia, ada yang

miskin dan ada pula yang kaya. Di satu sisi, banyak orang kaya yang

11

Abi Ubaid Al-Qasim Ibn Salam, Kitab Al-Amwal, (Darul Kitab Al-Alamiah.1406

H/1986 M), hal, 454 12

Alaudin Al-Kasani Hanafi, Bada’I Ash-Shana’I fi Tartib Asy-Syara’I, juz II, (Darul

Fikhi, 1417 H/ 1996 M), hal. 79

Page 28: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

17

tidak dapat mengusahakan hartanya. Di sisi lain, tidak sedikit orang

miskin yang mau bekerja, tetapi tidak memiliki modal. Dengan

demikian, adanya mudharabah ditujukan antara lain untuk memenuhi

kebutuhan kedua golongan di atas, yakni untuk kemaslahatan manusia

dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka.13

6. Rukun dan Syarat Mudharabah

Ada beberapa rukun dan syarat yang harus dipenuhi dalam

mudharabah, diantaranya yaitu:

a. Pelaku (pemilik modal maupun pelaksana usaha)

Akad Mudharabah, harus ada minimal dua pelaku. Pihak

pertama bertindak sebagai pemilik modal (shahibul maal), pihak kedua

sebagai pelaksana usaha (mudharib). Syarat keduanya adalah pemodal

dan pengelola harus mampu melakukan transaksi dan syah secara

hukum.14

b. Objek Mudharabah

Objek merupakan konsekuensi logis dari tindakan yang

dilakukan oleh para pelaku. Pemilik modal menyerahkan modalnya

sebagai objek mudharabah, sedangkan pelaksana usaha menyerahkan

kerjanya sebagai objek mudharabah. Modal yang diserahkan berbentuk

uang. Sedangkan kerja yang diserahkan bisa berbentuk keahlian,

keterampilan, selling skill, manajement skill dan lain-lain.

13

Rahmat Syafe’I, Fiqih Muamalah untuk IAIN, STAIN, PTAIS, dan Umum, (Bandung:

Pustaka Setia, 2001), hal. 226 14

Syafi’I Antonio, Bank Syari’ah Wacana Ulama dan Cendekiawan, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2004), h. 191

Page 29: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

18

Syarat objek Mudharabah adalah:

1) Modal harus diketahui jumlah dan jenisnya (mata uang)

2) Modal harus tunai

Para fuqaha tidak memperbolehkan modal Mudharabah

berbentuk barang, ia harus uang tunai karena barang tidak dapat

dipastikan taksiran harganya dan mengakibatkan ketidakpastian

(gharar) besarnya modal Mudharabah. Para fuqaha telah sepakat tidak

bolehnya Mudharabah dengan utang. Tanpa adanya setoran modal,

berarti shahibul maal tidak memberikan kontribusi apapun padahal

mudharib telah bekerja. Para ulama Syafi’I dan Maliki melarang hal itu

karena merusak syahnya akad.15

c. Persetujuan Kedua Belah Pihak (ijab –qabul)

Persetujuan kedua belah pihak merupakan konsekuensi dari

prinsip “an-taraadhim minkum (sama-sama rela)”.16

Kedua belah pihak

harus secara rela bersepakat untuk mengingatkan diri dalam akad

mudharabah. Shahibul maal sepakat utuk mengeluarkan dananya untuk

dikelola dan diinvestasikan dan mudharib rela mengelola dana tersebut.

d. Nisbah Keuntungan

Nisbah adalah rukun yang khas dalam akad mudharabah yang

tidak ada dalam akad jual beli. Nisbah mencerminkan imbalan yang

berhak diterima oleh kedua belah pihak yang bermudharabah.17

Mudharib mendapatkan hasil atas usahanya dan shahibul maal

mendapatkan keuntungan dari penyertaan modal.

15

Ibid, h.194 16

Ibid, h.194 17

Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin Pada Bank Syari’ah

(Yogyakarta: UII Press, 2004), h. 73

Page 30: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

19

Sedangkan syarat-syaratnya adalah:

1) Keuntungan harus dibagi untuk kedua pihak

2) Proporsi keuntungan masing-masing pihak harus diketahui pada

waktu kontrak dan proporsi tersebut harus diambil dari keuntungan.

3) Nisbah keuntungan dapat disepakati untuk ditinjau dari waktu ke

waktu

4) Kedua belah pihak juga harus menyepakati biaya-biaya apa saja

yang ditanggung pemodal dan pengelola.18

7. Perkara Yang Membatalkan Mudharabah

Ada beberapa perkara yang dapat membatalkan transaksi

Mudharabah:

a. Pembatalan, larangan berusaha dan pemecatan

b. Salah seorang aqid meninggal dunia

c. Salah seorang aqid gila

d. Pemilik modal murtad

e. Modal rusak ditangan pengusaha.19

8. Jenis-jenis Mudharabah

Secara umum, Mudharabah dibagi menjadi 2 jenis,20

Yaitu:

a. Mudharabah Mutlaqah

Mudharabah Muthlaqah adalah bentuk kerja sama antara shahibul maal

dengan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh

18

Ibid, Antonio Syafi’I, Bank Syari’ah Wacana Ulama dan Cendikiawan, h. 176 19

Ibid, Antonio Syafi’I, Bank Syari’ah Wacana Ulama dan Cendikiawan, h. 176 20

Sofyan S. Harahap, Dkk, Akuntansi Perbankan Syari’ah, (Jakarta: LPFE Usakti, 2007),

hal. 71

Page 31: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

20

spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis.21

Investasi yang tidak

terbatas ini dalam perbankan syari’ah diaplikasikan pada tabungan dan

deposito

b. Mudharabah Muqayyadah

Mudharabah Muqayyadah yaitu pemilik dana membatasi/memberi

syarat kepada mudharib dalam pengelolaan dana seperti hanya untuk

melakukan mudharabah bidang tertentu, cara waktu dan tempat tertentu

saja, bank dilarang mencampurkan rekening investasi terbatas dengan

dana bank atau rekening lainnya pada saat investasi. Bank dilarang

untuk investasi dananya pada saat transaksi penjualan cicilan, tanpa

pinjaman atau jaminan. Bank diharuskan melakukan investasi sendiri

(tanpa melalui pihak ketiga).22

9. Pengakuan Laba atau Rugi Mudharabah

a. Apabila pembiayaan mudharabah melewati satu periode pelaporan:

1) Laba pembiayaan mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak

bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati.

2) Rugi yang terjadi diakui dalam periode terjadinya rugi tersebut dan

mengurangi saldo pembiayaan mudharabah.

b. Pengakuan laba atau rugi mudharabah dalam praktek dapat diketahui

berdasarkan laporan bagi hasil dari pengelola dana yang diterima oleh

bank.

21

Ibid, Antonio Syafi’I, hal. 97 22

Ibid, h. 97

Page 32: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

21

c. Bagi hasil mudharabah dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu bagi

hasil (profit sharing) atau bagi pendapatan (revenue sharing). Bagi

laba, dihitung dari pendapatan setelah dikurangi beban yang berkaitan

dengan pengelolaan dana mudharabah. Sedangkan bagi pendapatan,

dihitung dari total pengelolaan mudharabah.

d. Rugi pembiayaan mudharabah yang diakibatkan penghentian

mudharabah sebelum masa akad berakhir diakui sebagai pengurang

pembiayaan mudharabah.

e. Rugi pengelolaan yang timbul akibat kelalaian atau kesalahan

mudharib dibebankan pada pengelola dana.

f. Bagian laba bank yang tidak dibayarkan oleh pengelola dana

(mudharib) pada saat mudharabah selesai atau dihentikan sebelum

masanya selesai diakui sebagai piutang jatuh tempo kepada pengelola

dana (mudharib).

10. Komponen Bagi Hasil Mudharabah

Beberapa hal yang yang terkait dengan perhitungan bagi hasil

pembiayaan mudharabah adalah sebagai berikut:

a. Saldo Pembiayaan

b. Jangka waktu Pengembalian

c. Sistem pengembalian, apakah mengangsur atau ditangguhkan

d. Hasil yang diharapkan oleh BMT

e. Nisbah bagi hasil

Page 33: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

22

f. Proyeksi pendapatan dari calon peminjam. Berdasarkan pengalaman

usaha sebelumnya, proyeksi ini lebih mudah diketahui

g. Realisasi pendapatan yang sesungguhnya. Berdasarkan laporan

keuangan peminjam, besar kecilnya laba aktual menjadi dasar dalam

pengambilan tingkat bagi hasil.

h. Tingkat persaingan harga dengan lembaga keuangan lainnya

11. Teknik Mudharabah Dalam Perbankan

a. Jumlah modal yang diserahkan kepada nasabah selaku pengelola

modal, harus diserahkan tunai, dapat berupa uang. Apabila modal

diserahkan secara bertahap harus jelas tahapannya dan disepakati

bersama

b. Hasil pengelolaan modal pembiayaan mudharabah dapat

diperhitungkan dengan dua cara:

1) Dari pendapatan Proyek (revenue sharing)

2) Perhitungan dari keuntungan proyek (profit sharing)

c. Hasil usaha dibagi sesuai dengan persetujuan dalam akad, pada setiap

bulan atau waktu yang telah disepakati. Bank selaku pemilik modal

menanggung seluruh kerugian kecuali akibat kalalaian dan

penyimpangan pihak nasabah, seperti penyelewengan, kecurangan dan

penyalahgunaan dana

d. Bank berhak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan namun tidak

berhak mencampuri urusan pekerjaan/usaha nasabah

Page 34: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

23

e. Jika nasabah cidera janji dengan sengaja, misalnya tidak mau

membayar kewajiban atau menunda pembayaran kewajiban dapat

dikenakan sanksi administrasi.23

B. Mekanisme Pemberian Imbalan Bagi Hasil Mudharabah Pada Bank

Syariah

Bagi hasil mudharabah pada bank syariah dapat ditempuh dengan

menggunakan dua metode, yaitu Profit Sharing dan Revenue Sharing.

1. Mekanisme melalui Profit and Loss Sharing

Profit Sharing secara etimologi adalah bagi keuntungan. Dalam

kamus ekonomi diartikan pembagian laba.24

Profit secara istilah adalah

perbedaan yang timbul ketika total pendapatan (total revenue) suatu

perubahan lebih besar dari biaya total (total cost).25

Secara definitif profit

sharing diartikan distribusi beberapa bagian dari laba pada para pegawai

dari beberapa perusahaan.26

Dalam istilah lain profit sharing adalah perhitungan bagi hasil

didasarkan pada hasil bersih dari total pendapatan setelah dikurangi

dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan

tersebut.27

Pada perbankan syari’ah istilah yang sering dipakai adalah

23

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah Deskripsi dan Ilustrasi,

(Yogyakarta: Ekonisia, 2004), h. 70 24

Christopher Pass & Briyan Lowes, Kamus Lengkap Ekonomi, (Jakarta:Erlangga, 1994),

Ed.II, h. 534 25

Ibid. 534 26

Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah,( Yogyakarta: UUP AMP YKPN, 2002), h.

102 27

Tim Pengembangan Perbankan Syari’ah Institut Bankir Indonesia, Konsep, Produk dan

Implementasi Operasional Bank Syari’ah, (Jakarta: Djambatan, 2001), h. 264

Page 35: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

24

profit and loss sharing, dimana hal ini dapat diartikan sebagai pembagian

untung dan rugi dari pendapatan yang diterima atas hasil usaha yang telah

dilakukan.

Mekanisme profit and loss sharing dalam pelaksanaanya

merupakan bentuk dari perjanjian kerja sama antara pemodal (investor)

dan pengelola modal (entrepreneur) dalam menjalankan kegiatan usaha,

dimana antara keduanya terikat kontrak bahwa dalam usaha tersebut jika

mendapat keuntungan akan dibagi antara kedua pihak sesuai nisbah

kesepakatan diawal perjanjian, dan begitu pula jika mengalami kerugian

akan ditanggung bersama sesuai porsi masing-masing.28

Keuntungan yang dapat dari usaha tersebut akan dilakukan

pembagian setelah dilakukan perhitungan terlebih dahulu atas biaya-biaya

yang telah dikeluarkan selama proses usaha. Keuntungan usaha dalam

dunia bisnis bisa negatif, artinya usaha merugi, positif berarti ada angka

lebih sisa hasil pendapatan dikurangi biaya-biaya, dan nol artinya antara

pendapatan dan biaya menjadi balance. Keuntungan yang dibagikan

adalah keuntungan yang bersih (net profit) yang merupakan kelebihan dari

selisih atas pengurangan total cost terhadap total revenue.

Pembagian dalam profit sharing, modal usaha dipisahkan terlebih

dahulu, modal tidak termasuk ke dalam pembagian tersebut. Dan

pendapatan yang dibagikan oleh bank adalah seluruh pendapatan, baik

28

Muhammad, Manajemen Bank Syaria’ah, Op. Cit., h. 105

Page 36: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

25

hasil investasi dana maupun pendapatan fee atas jasa-jasa yang diberikan

oleh bank setelah dikurangi biaya-biaya operasional bank.29

2. Mekanisme melalui Renvenue Sharing

Revenue sharing berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua

kata yaitu, revenue yang berarti hasil, penghasilan, pendapatan. Sharing

bentuk kata kerja dari share, yang berarti bagi atau bagian.30

Revenue

sharing berarti pembagian hasil, penghasilan atau pendapatan.

Revenue (pendapatan) dalam kamus ekonomi adalah hasil uang

yang diterima oleh suatu perusahaan dari penjualan barang-barang (goods)

dan jasa-jasa (services) yang dihasilkannya dari pendapatan penjualan

(sales revenue).31

Dalam arti lain, revenue merupakan besaran yang mengacu pada

perkalian antara jumlah out put yang dihasilkan dari kegiatan produksi

dikalikan dengan harga barang atau jasa dari suatu produksi tersebut.32

Revenue dapat juga disamakan dengan kata income yang merupakan

penerimaan oleh seseorang dan perusahaan dalam bentuk gaji (wages),

upah (salaries), sewa (rent), bunga (interest) dan laba (profit).33

Dalam

revenue terdapat unsur-unsur yang terdiri dari total biaya (total cost) dan

laba (profit). Laba bersih (net profit) merupakan laba kotor (gross profit)

dikurangi distribusi penjualan, admisistrasi dan keuangan.34

29

Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari’ah, (Jakarta: Alvabet, 2002), cet.

Ke-1, h. 66-67 30

Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris- Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia,

1995), cet. Ke-21, h. 518 31

Christopher Pass & Briyan Lowes, Kamus Lengkap Ekkonomi, OP. Cit., h. 583 32

Ibid, h. 584 33

Ibid, h. 588 34

Christopher Pass & Briyan Lowes, Kamus Lengkap Bisnis, (Jakarta: Erlangga, 1994),

Edisi ke-II, h. 473

Page 37: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

26

Berdasarkan definisi diatas, dapat diambil kesimpulan arti revenue

pada prinsip ekonomi dapat diartikan sebagai total penerimaan dari hasil

usaha dalam kegiatan produksi, yang merupakan jumlah dari total

pengeluaran atas barang ataupun jasa dikalikan dengan harga barang

tersebut. Unsur tersebut terdapat dalam revenue meliputi total harga pokok

penjualan.

Sharing dalam arti perbankan syari’ah adalah perhitungan bagi

hasil didasarkan pada total seluruh pendapatan yang diterima sebelum

dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh

pendapatan tersebut. 35

C. Pengertian Implementasi Produk Bagi Hasil Mudharabah Pada Bank

Syariah

Dalam kamus besar bahasa indonesia, pengertian implementasi yaitu,

pelaksanaan, penerapan.36

Implementasi adalah proses untuk memastikan

terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut.

Impelementasi juga dimaksudkan menyediakan sarana untuk membuat sesuatu

dan memberikan hasil yang bersifat praktis terhadap sesama.37

Dalam implementasi produk bagi bank syariah pada bank syariah

terbagi tiga yaitu:

35

Tim Pengembangan Perbankan Syari’ah Institut Bankir Indonesia, Konsep, Produk dan

Implementasi Operasional Bank Syari’ah, Op. Cit., h. 264 36

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta, Balai Pustaka, 2007), h. 427 37

Diakses pada situs http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/487/jbptunikompp-gdl-

dewioktavi-24319-2-babii.pdf pada tanggal 8 Agustus 2011

Page 38: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

27

1. Tabungan Mudharabah

Tabungan mudharabah adalah tabungan yang dijalankan

berdasarkan akad mudharabah. Mudharabah mempunyai dua bentuk, yakni

mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah, yang perbedaan

utama di antara keduanya terletak pada atau tidak adanya persyaratan yang

diberikan pemilik dana kepada bank dalam mengelola hartanya. Dalam hal

ini, bank syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan

nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana). Bank syariah

dalam kapasitasnya mudharib, mempunyai kuasa untuk melakukan berbgai

macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta

mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak

lain. Namun. Di sisi lain, bank syariah juga memiliki sifat seorang wali

amanah (trustee), yang berarti bank harus berhati-hati atau bijaksana serta

beritikad baik dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang timbul

akibat kesalahan atau kelalaiannya.

Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, bank syariah akan

membagihasilkan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah

disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. Dalam

mengelola dana tersebut, bank tidak bertanggung jawab terhadap kerugian

yang bukan disebabkan oleh kelalaiannya. Namun, apabila yang terjadi

adalah mis management (salah urus), bank bertanggung jawab penuh

terhadap kerugian tersebut.

Page 39: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

28

Dalam mengelola harta mudharabah, bank menutup biaya

operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang

menjadi haknya. Di samping itu, bank tidak diperkenankan mengurangi

nisbah keuntungan nasabah penabung tanpa persetujuan yang

besangkutan. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, PPH bagi hasil

tabungan mudharabah dibebankan langsung ke rekening tabungan

mudharabah pada saat perhitungan bagi hasil.

2. Deposito Mudharabah

Deposito syariah adalah deposito yang dijalankan berdasarkan

prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional MUI telah

mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan

adalah deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah. Bank syariah

bertindak sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan nasabah

bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana). Dalam kapasitasnya

sebagai mudharib, bank syariah dapat melakukan berbagaia macam usaha

yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya,

termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak ketiga.

Dengan demikian, bank syariah dalam kapasitasnya sebagai

mudharib memiliki sifat sebagai seorang wali amanah (trustee), yakni

harus berhati-hatiatau bijaksana serta beritikad baik dan bertanggung

jawab atas segala sesuatu yang timbul akibat kesalahan atau kelalaiannya.

Di samping itu, bank syariah juga bertindak sebagai kuasa bisnis pemilik

Page 40: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

29

dana yang diharapkan dapat memperoleh keuntungan seoptimal mungkin

tanpa melanggar berbagai aturan syariah.

Dari hasil pengelolaan mudharabah, bank syariah akan

membagihasilkan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah

disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. Dalam

mengelola dana tersebut, bank tidak bertanggng jawab terhadap kerugian

yang bukan disebabkan oleh kelalaiannya. Namun, apabila yang terjadi

adalah mis management (salah urus), bank bertanggung jawab penuh

terhadap kerugian tersebut.

3. Giro Wadiah

Giro wadiah adalah giro yang dijalankan berdasarkan akad wadiah,

yakni titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemilik

menghendaki. Dalam konsep wadiah yad al-dhamanah, pihak yang

menerima titipan boleh menggunakan atau memanfaatkan uang atau

barang yang dititipkan. Hal ini berarti wadiah yad dhamanah mempunyai

implikasi hukum yang sama dengan qard, yakni nasabah bertindak sebagai

pihak yang meminjamkan uang dan bank bertindak sebagai pihak yang

dipinjami. Dengan demikian, pemilik dana dan bank tidak boleh saling

menjanjikan untuk memberikan imbalan atas penggunaan atau

pemanfaatan dana atau barang titipan tersebut.

Dalam kaitannya dengan produk giro, bank syariah menerapkan

prinsip wadiah yad dhamanah, yakni nasabah bertindak sebagai penitip

yang memberikan hak kepada bank syariah untuk menggunakan atau

memanfaatkan uang atau barang titipannya, sedangkan bank syariah

Page 41: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

30

bertindak sebagai pihak yang dititipi yang disertai hak untuk mengelola

dana titipan dengan tanpa mempunyai kewajiban memberikan bagi hasil

dari keuntungan pengelolaan dana tersebut.38

38

Adiwarman A. Karim, Bank Isalm, Analisis Fiqih dan Keuangan, (PT. Raja Grafindo

Persada, 2007), Edisi Ke-3, h. 299

Page 42: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

31

BAB III

GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI

CABANG DEPOK

A. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri1

Fenomena hadirnya bank syariah telah ada sekitar tahun 1999-an Nilai-

nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah

tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal

pendiriannya. Sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca

krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis

ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-

dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam

dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan

masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri

perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami

krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang

dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara

dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar

dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank

lain serta mengundang investor asing.

1http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profilperusahaan/sejarah/pada

tanggal 11 april 2011.

Page 43: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

32

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)

empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan

Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada

tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan

dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas

baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan

konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.

Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan

syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas

diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum

untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa

pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk

melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi

bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera

mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB

berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan

prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana

tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September

1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah

dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.

Page 44: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

33

1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI

menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul

pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara

resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1

November 1999.

PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang

mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai

rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri

dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama

membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.

Penulis wawancara dengan Bu Inggid divisi Sumber Daya Insani.

Bank Syariah Mandiri cabang Depok telah diresmikan pada tanggal 10 Mei

2004. Keberadaannya memberikan kemudahan bagi para nasabah, karena

aksesnya sangat strategis tepat berada di pusat kota Depok. PT Bank Syariah

Mandiri hadir sebagai Bank yang mengkombinasikan idealisme usaha dengan

nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha

dan nilai-nilai rohanialah yang menjadi salah satu keunggulan PT Bank

Syariah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia.

Page 45: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

34

B. Visi dan Misi2

1. Visi

Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha.

2. Misi

a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan.

b. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran

pembiayaan Pada segmen UMKM

c. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan

Kerja yang sehat

d. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.

e. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang

sehat.

C. Prinsip Operasional 3

Bank syariah menganut prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Prinsip keadilan

Prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil

dan pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama antara bank

dan nasabah.

2.http:/tunas63.wodpress.com/2010/06/23/visi-misi-dan-sejarah-bankmandiri-

syariah/artikel di akses pada 11 April 2011 3.Bank Syariah Mandiri,” Bank Syariah” artikel diakses pada 11 april 2011 dari

hhtp://www.syariahmandiri.co.id/syariah/banksyariah.php

Page 46: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

35

2. Prinsip kemitraan

Bank syariah menempatkan nasabah penyimpanan dana, nasabah

pengguna dana, maupun bank pada kedudukan yang sama dan sederajat

dengan mitra usaha. Hal ini tercermin dalam hak, kewajiban, resiko dan

keuntungan yang berimbang diantara nasabah penyimpan dana, nasabah

penguna dana maupun bank. Dalam hal ini bank berfungsi sebagai

intermediary institution lewat skim-skim pembiayaan yang dimilikinya.

3. Prinsip Keterbukaan

Melalui laporan keuangan bank yang terbuka secara

berkesinambungan, nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan dana dan

kualitas manajemen bank

4. Universalitas

Bank dalam mendukung operasionalnya tidak membeda-bedakan

suku, agama, ras dan golongan agama dalam masyarakat, dengan prinsip

Islam sebagai rahmatan lila’lamin.

D. Budaya Perusahaan4

Bank syariah mandiri sebagai bank yang beroperasi atas dasar prinsip

syariah Islam yang menetapkan budaya perusahaan yang mengacu kepada

sikap akhlaqul karimah (budi pekerti mulia), yang terangkum dalam sikap

dasar tersebut SIFAT, yaitu:

4Buku Agenda kecil Bank Syariah mandiri, 2009

Page 47: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

36

1. Siddiq (Integritas)

Menjaga martabat yang integritas. Awali dengan niat dan hati tulus,

berpikir jernih, bicara benar, sikap terpuji dan perilaku teladan.

2. Istiqomah (konsistensi)

Konsisten adalah kunci menuju sukses, pegang teguh komitmen, sikap

optimis, pantang menyerah, kesabaran dan percaya diri.

3. Fathonah (Profesionalisme)

Profesional adalah gaya kerja kami. Semangat belajar berkelanjutan,

cerdas, inovatif, terampil dan adil.

4. Amanah (Tanggung-jawab)

Terpercaya karena penuh tanggung jawab. Menjadi terpercaya, cepat

tanggap, obyektif, akurat dan disiplin.

5. Tabligh (Kepemimpinan)

Kepemimpinan berlandaskan kasih sayang. Selalu transparan,

membimbing, visioner, komunikatif dan memberdayakan.

E. Nilai- nilai Perusahaan5

Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai sejak

pertengahan 2005, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang baru yang disepakati

bersama untuk dishared oleh seluruh pegawai bank syariah yang disebut

shared values bank syariah mandiri. Shared bank syariah mandiri di singkat

“ETHIC”.

5 Laporan Tahun Bank Syariah mandiri 2008. www.syariahmandiri.co.id Diakses pada

tanggal 19 April 2011

Page 48: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

37

1. Excelance : Berupaya mencapai kesempurnaan melalui parbaikan

yang terpadu dan berkesinambungan.

2. Teamwork : Mengembangkan lingkungan kerja yang saling

bersinergi.

3. Humanity : Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan

religius.

4. Integrity : Menaati kode etik profesi dan berfikir serta

berprilaku terpuji.

5. Customer focus : Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan

untuk menjadikan Bank Syariah Mandiri sebagai

mitra yang terpercaya dan menguntungkan.

F. Struktur Organisasi

Stuktur organisasi Bank Syariah Mandiri terdiri dari Dewan

Komisaris, Dewan Direksi, Dewan Pengawas Syariah, penasehat Direksi,

Divisi dan Kantor Cabang.

Dewan Direksi terdiri dari Presiden Direktur dan Direktur Bidang

Pemasaran Korporasi, Direksi Bidang Pemasaran Menengah-Ritel, serta

Direktur Bidang Operasi, kepatuhan dan Manajemen Cabang.

Sebagai bank syariah, pada struktur organisasinya terdapat Dewan

Pengawas Syariah yang bertugas mengarahkan, memeriksa dan mengawasi

kegiatan bankguna menjamin bahwa bank telah beroperasi sesuai dengan

aturan dan prinsip-prinsip syariah Islam.

Page 49: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

38

Adapun Susunan Personalia Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Depok adalah sebagai berikut:

Kapala Kantor Cabang Depok : Anton Sukarno

Manajer Marketing : Siti Sjafriah

Account Officer : Irfan Nur Muttaqin, Rachmat,

Ivan Mediawan

Manajer Operasional : Andri wijaya

Funding Officer : Maul Ziandra

Kepala Warung Mikro (KWM) : Jumbadi

Administrasi : Nurman

Sumber Daya Insani (SDI) : Inggid

Accounting : Edi Astuti

Customer Service Officer : Septhya C.

Head Teller : Rully Syahmia

Office Boy : Ade Ruhama

G. Produk dan Jasa Bank Syariah Mandiri

Produk dan jasa bank syariah mandiri terdiri dari:

1. Pendanaan

a. Tabungan

1) Tabungan Berencana BSM

2) Tabungan Simpatik BSM

3) Tabungan BSM

4) Tabungan BSM Dollar

Page 50: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

39

5) Tabungan Mabrur BSM

6) Tabungan Kurban BSM

7) Tabungan BSM Investa Cendikia

b. Deposito

1) Deposito BSM

2) Deposito BSM Valas

c. Giro

1) Giro BSM EURO

2) Giro BSM

3) Giro BSM Valas

4) Giro BSM Singapore Dollar

d. Obligasi

1) Obligasi BSM

2. Pembiyaan

a. BSM Customer Network Financing

b. Pembiayaan Resi Gudang

c. PKPA

d. Pembiyaan Edukasi BSM

e. BSM Implan

f. Pembiayaan Dana Berputar

g. Pembiyaan Griya BSM

h. Pembiyaan Griya BSM Optima

i. Pembiyaan Griya Bersubsidi

Page 51: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

40

j. Pembiyaan Umroh

k. Pembiyaan BSM DP 0%

l. Gadai Emas Syariah Mandiri

m. Pembiyaan Mudharabah BSM

n. Pembiyaan Musyarakah BSM

o. Pembiyaan Murabahah BSM

p. Pembiyaan Talangan Haji BSM

q. Pembiyaan Dengan Agunan Investasi Terikat BSM

r. Pembiyaan Kepada Pensiunan

s. Pembiyaan Peralatan Kedokteran

t. Pembiyaan Istishna BSM

u. Qardh

v. Ijarah Muntahiyah Bitamliik

w. Hawalah

x. Salam

3. Jasa

a. Jasa Produk

1) BSM Card

2) Sentra Bayar BSM

3) BSM SMS Banking

4) BSM Mobile Banking GPRS

5) BSM Net banking

6) Pembayaran melalui menu pemindahbukuan di ATM (PPBA)

Page 52: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

41

7) Jual Beli Valas BSM

8) Bank Garansi BSM

9) BSM Electronic Payroll

10) SKBDN BSM (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri)

11) BSM Letter of Credit

12) BSM SUHC (Saudi Umrah & Haj Card)

b. Jasa Operasional

1) Transfer Lintas Negara BSM Western Union

2) Kliring BSM

3) Inkaso BSM

4) BSM Intercity Clearing

5) BSM RTGS (Real Time Gross Settlement)

6) Transfer Dalam Kota (LLG)

7) Tranfer Valas BSM

8) Pajak Online BSM

9) Pajak Import BSM

10) Referensi Bank BSM

11) BSM Standing Order

c. Jasa Investasi

1) Reksadana

Page 53: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

42

BAB IV

MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN

IMPLEMENTASINYA PADA BANK SYARIAH CABANG DEPOK

A. Mekanisme Pemberian Imbalan Bagi Hasil

1. Konsep Bagi Hasil

a. Pengertian Profit and Loss Sharing (Pendapatan Bersih)

Sistem profit and loss sharing dalam pelaksanaannya

merupakan bentuk dari perjanjian kerja sama antara pemodal (investor)

dan pengelola modal (enterpreneur) dalam menjalankan kegiatan

usaha ekonomi, dimana diantara keduanya akan terikat kontrak bahwa

didalam usaha tersebut jika mendapat keuntungan akan dibagi kedua

pihak sesuai nisbah kesepakatan di awal perjanjian, dan begitu pula

bila usaha mengalami kerugian akan ditanggung bersama sesuai porsi.

Jadi, dalam sistem profit and loss sharing jika terjadi kerugian maka

pemodal tidak akan mendapatkan pengembalian modal secara utuh,

bagi pengelola tidak akan mendapatkan upah dari kerjanya. Sedangkan

keuntungan yang akan dibagikan adalah seluruh pendapatan setelah

dikurangi dengan biaya operasional selama proses usaha. Dalam

konsep bagi hasil profit and loss sharing ini bank syariah membuat dua

laporan yaitu sebagaiberikut:

1) Laporan hasil usaha mudharabah (bank sebagai mudharib) Disini

bank sebagai mudharib yang dipercayakan oleh shahibul maal

untuk mengelola dana yang disimpan. Dalam laporannya akan

Page 54: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

43

dihitung pendapatan dikurang dengan seluruh biaya-biaya

pengelolaan dana, keuntungan dari inilah yang akan distribusikan

sebagai bagi hasil.

2) Laporan laba/rugi bank syariah (bank sebagai lembaga keuangan

syariah). Dalam prinsip profit and loss sharing, selain membuat

laporan laba-rugi Mudharabah yang akan disampaikan kepada

pemilik modal, bank juga dituntut untuk membuat laporan laba-

rugi pertanggungjawaban bank sebagai lembaga keuangan.

Laporan laba-rugi yang dibuat untuk nasabah tidaklah dapat

digunakan sebagai laporan laba-rugi bank sebagai lembaga

keuangan.

Data-data yang ada pada laporan ini yaitu data-data untuk

kepentingan bank syariah sendiri dalam mengelola lembaga keuangan

syariah, data beban-beban yang dikeluarkan oleh bank syariah dan data-

data yang diperhitungkan dalam pembuatan laporan pengelolaan dana

mudharabah. yaitu perhitungan bagi hasil didasarkan kepada hasil bersih

dari total pendapatan setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Profit and loss

sharing disini, belum dapat diterapkan oleh seluruh bank syariah yang ada

di Indonesia.1

Ulama Hizaz menamakan mudharabah sebagai qiradh. Menurut

jumhur ulama, mudharabah adalah bagian dari musyarakah. Dalam

1Wawancara Langsung Dengan Bpk. Irfan Nur Muttaqin, Selaku Account Officer Pada

BSM Cabang Depok. Pada tanggal 23 Mei 2011 Pukul 17:00 WIB

Page 55: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

44

merumuskan pengertian mudharabah, bahwa pemilik modal menyerahkan

hartanya kepada pengusaha untuk diperdagangkan dengan pembagian

keuntungan yang disepakati dengan ketentuan bahwa kerugian ditanggung

oleh pemilik modal, sedangkan pengusaha tidak dibebani kerugian

sedikitpun, kecuali kerugian berupa tenaga dan kesungguhannya.

Mudharabah dapat didenifisikan sebagai sebuah perjanjian diantara paling

sedikit dua pihak, dimana satu pihak, pemilik modal (shahib al-mal atau

rabb al-mal) mempercayakan sejumlah dana kepada pihak lain, yaitu

pengusaha (mudharib) untuk menjalankan suatu aktivitas atau usaha.

Sirkah mudharabah atau qiradh, yaitu berupa kemitraan terbatas

adalah perseroan antara tenaga dan harta, seseorang (pihak

pertama/supplier/pemilik modal/mudharib) memberikan hartanya kepada

pihak lain (pihak kedua/pemakai/pengelola/dharib) yang digunakan untuk

bisnis, dengan ketentuan bahwa ketentuan (laba) yang diperoleh akan

dibagi oleh masing-masing pihak sesuai dengan kesepakatan. Bila terjadi

kerugian, maka ketentuannya berdasarkan syarat bahwa kerugian dalam

mudharabah dibebankan kepada harta, tidak dibebankan sedikitpun kepada

pengelola, yang bekerja.2

b. Pengertian Revenue Sharing (pendapatan kotor)

Sistem revenue sharing merupakan hasil yang diterima oleh bank

dari penyaluran dana (investasi) kedalam bentuk aktifa produksi, yaitu

2 Adrian Sutedi, Perbankan Syariah Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum, (PT. Ghalia

Indonesia), h. 9 cet. 1

Page 56: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

45

penempatan dana bank pada pihak lain. Hal ini merupakan selisih atau

angka lebih dari aktiva produktif dengan hasil penerimaan bank. Bank

syariah memperkenalkan sistem bagi hasil kepada masyarakat dengan

istilah reveinue sharing yaitu sistem bagi hasil yang dihitung dari total

pendapatan pengelolaan dan tanpa dikurangi dengan biaya pengelolaan.

Sampai saat ini seluruh perbankan di Indonesia masih menggunakan

sistem bagi hasil dengan konsep revenue sharing.3

Mekanisme distribusi hasil usaha dengan prinsip revenue sharing

dalam perbankan syariah:

1) Pendapatan Operasi Utama

Pendapatan utama bank syariah adalah pendapatan dari penyaluran

dana nasabah yang di investasikan kedalam usaha-usaha yang sesuai

denga syariah. Dalam bank syariah Penyaluran dana nasabah dapat

dilakukan dengan beberapa prinsip berikut ini:

a) Prinsip jual-beli yaitu dengan akad murabahah, istisna, istishna

paralel, salam, dan salam paralel.

b) Prinsip bagi hasil yaitu dengan akad pembiayaan mudharabah dan

pembiayaan musyarakah

c) Prinsip ujrah yaitu dengan akad ijarah dan ijarah muntahiya

bittamlik

Dari pendapatan hasil penyaluran dana ini lah yang akan

dibagikan kenasabah yang menyimpan dana dibank (shahibul maal).

3 Wawancara langsung dengan Bpk. Irfan Nur Muttaqin selaku divisi Account Officer

pada BSM cabang Depok. Pada tanggal 23 Mei 2011 pukul 17.00 WIB.

Page 57: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

46

Dalam prinsip revenue sharing besarnya pendapatan yang akan

dibagikan adalah pendapatan (revenue) dari penyaluran dana tanpa

pengurangan beban-beban yang dikeluarkan oleh bank. Sedangkan

besarnya porsi bagi hasil kepada shaibul maal adalah sesuai dengan

nisbah yang telah disepakati diawal akad.

2) Hak Pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat Adalah porsi

bagi hasi yang diberikan oleh bank kepada pemilik dana mudharabah

muthlaqah (investasi tidak terikat) penentuan besarnya bagi hasil dari

hasil usaha (pendapatan) yang diserahkan kepada pemilik dana

investasi tidak terikat tersebut dilakukan dalam perhitungan distribusi

hasil usaha yang sering disebut dengan profit distribution

3) Pendapatan Operasional lainnya

Selain sumber pendapatan dari kegiatan penyaluran dana nasabah,

pendapatan bank syariah juga dapat diperoleh dari fee jasa-jasa yang

telah diberikan bank syariah. Bank syariah mengenakan biaya

administrasi terhadap pengelola dana yang besarnya telah disepakati.

Dana yang dipeoleh dari biaya-biaya ini sebagai pendapatan bank

syariah yang tidak akan didistribusikan sebagi bagi hasil. Pendapatan

dari sumber operasi lain ini dapat berupa imbalan atas pemberian jasa

keuangan dan jasa lainnya. Seperti imbalan atas jasa inkaso, jasa

transfer, jasa LC dan jasa lainnya.

4) Beban Operasi

Dalam prinsip revenue sharing bank syariah sebagai Mudharib yaitu

sebagai pengelola dana, sehingga beban-beban yang dikeluarkan akan

Page 58: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

47

ditanggung oleh bank syariah sendiri, baik beban untuk untuk

kepentingan bank syariah atau untuk pengelolaan dana nasabah. Dalam

prinsip ini semua beban ditanggung oleh bank syariah tanpa

mengurangi pendapatan yang akan didistribusikan kepada shahibul

maal.

Dengan konsep bagi hasil, maka biaya yang harus dikenakan

sangat adjustable karena sistem bagi hasil tidak menggunakan sistem

bunga sebagai biaya dana melainkan diterapkan dengan pola bagi hasil.

Dengan kata lain yang dibagi adalah persentase keuntungan, kalau

pengusaha mengalami penurunan hasil usaha, pemberi dana dapat

menurunkan pendapatannya, sementara kalau pengusaha dapat

meningkatkan keuntungan, pemberi dana juga dapat meningkatkan

keuntungannya sesuai dengan persentase bagi hasil yang disepakati

sebelumnya.4

Dalam bagi hasil mudarabah, salah satu pihak berfungsi sebagai

shahibul maal (pemilik modal/penyedia dana) dan pihak yang lain

berperan sebagai sebagai mudarib (pengelola) dengan nisbah bagi hasil

menurut kesepakatan dimuka. Mudharib merupakan orang yang diberi

amanah dan juga sebagai agen usaha. Sebagai orang yang diberi amanah,

ia dituntut untuk bertindak hati-hati dan bertanggung jawab terhadap

kerugian yang terjadi karena kelalaiannya. Sebagai agen usaha, ia

diharapkan mempergunakan dan mengelola modal sedemikian rupa untuk

4 Artikel diakses pada situs http://adheyoen.blogspot.com/2011/03/tinjauan-mengenai-

mudharabah-dalam.html pada tanggal 25 Mei 2011

Page 59: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

48

menghasilkan laba optimal bagi usaha yang dijalankan tanpa melanggar

nilai-nilai syariah Islam.

Perjanjian mudharabah dapat juga dilakukan antara beberapa

penyedia dana dan pelaku usaha. Jika usaha mengalami kerugian, maka

seluruh kerugian ditanggung oleh pemilik dana, kecuali ditemukan adanya

kelalaian atau kesalahan oleh pengelola dana, seperti penyelewengan,

kecurangan, dan penyalahgunaan dana. Adapun mekanisme bagi hasil

produk pendanaan mudharabah sebagai berikut:

1) Saldo rata-rata pernasabah

2) Total dana pihak ketiga

3) Total pendapatan

4) Total dana perproduk

5) Nasabah (bagi hasil nasabah)

6) Bank (bagi hasil bank). 5

2. Perhitungan Nisbah Bagi Hasil Mudharabah Bank Syariah Mandiri

a. Prinsip dasar transaksi pembiayaan mudharabah bank syariah mandiri

1) Cash Basis, semua pendapatan yang dibagihasilkan adalah pendapatan

yang diterima setelah pembiayaan direalisasikan. Meskipun

pendapatan tersebut kemungkinan diperoleh bukan dari pembiayaan

Bank BSM;

5 Wawancara Langsung Dengan Bpk. Irfan Nur Muttaqin, Selaku Account Officer Pada

BSM Cabang Depok. Pada tanggal 23 Mei 2011

Page 60: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

49

2) Periode perhitungan revenue dihitung berdasarkan bulan kalender dan

tidak berdasarkan tanggal realisasi. Prinsip ini memungkinkan

pembebanan bagi hasil dilakukan secara seragam pada tanggal 10

setiap bulannya;

3) Perhitungan nisbah didasarkan pada asumsi penggunaan dana

pembiayaan secara full sepanjang masa pembiayaan.

b. Dasar Perhitungan Pendapatan Nasabah Bank Syariah Mandiri

1) Laporan intern nasabah, seperti: laporan penjualan, laporan posisi

piutang, laporan piutang tertagih, laporan kas harian, laporan keuangan

(Neraca dan Laba/Rugi);

2) Voucher-voucher transaksi, seperti: invoice penjualan. Kuitansi, bukti

D/O, bukti setoran bank, copy warkat debet (Cek/Bilyet Giro, bukti

penerimaan kas);

3) Dokumen bank, seperti: account statement (rekening koran), bukti

transfer jual beli valuta asing (bila revenue diterima dalam bentuk

valas);

c. Prosedur Pelaksanaan Bagi Hasil Bank Syariah Mandiri

1) Bank menerima laporan penjualan bulanan dan nasabah. Kewajiban

penyampaian laporan ini telah disyaratkan dalam SP3/SKKP;

2) Account Officer melakukan perhitungan awal pedapatan dan nisbah

bagi hasil sesuai laporan yang disampaikan oleh nasabah;

3) Account Officer melakukan pengecekan sebagai berikut:

Page 61: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

50

a) Mengecek kesesuaian laporan dengan bukti/bukti voucher-voucher

transaksi;

b) Menghitung nilai pendapatan yang diterima;

c) Menghitung nisbah bagi hasil yang harus dibagihasilkan;

d) Menyusun hasil perhitungan kedalam Berita Acara Perhitungan

Bagi Hasil (BAPBH);

e) Menanadatangi berita acara perhitungan bagi hasil antara petugas

bank dengan petugas nasabah yang berwenang. BAPBH

ditandatangani di atas materai.

4) Account Officer menyampaikan hasil perhitungan kepada unit kerja.

Selanjutnya kepala unit kerja memberikan disposisi menyetujui nilai

bagi hasil, menolak atau rekomendasi lain yang harus ditinjaklanjuti.6

d. Mekanisme Perhitungan Bagi Hasil bank syariah Mandiri

Saldo awal bulan sampai dengan saldo akhir bulan

Jumlah hari dalam bulan yang bersangkutan

Bagi hasil bank : Nisbah bank x total pendapatan

Bagi hasil Nasabah : Nisbah nasabah x total pendapatan

Bagi hasil/nasabah : Saldo rata-rata x bagi hasil nasabah (pendapatan)

Total dana perproduk

Deposito/tabungan/giro7

PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) melakukan pertumbuhan yang

signifikan pada kuartal pertama 2011. Bank syariah dengan asset terbesar

6 Buku Panduan Account Officer BSM 2009, h. 40

7 Wawancara langsung dengan Bpk. Irfan Nur Muttaqin selaku Divisi Account Officer

pada BSM cabang Depok. Pada tanggal 23 Mei 2011 pukul 17.00 WIB.

Page 62: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

51

di Tanah Air tersebut mencatat peningkatan laba bersih 54,35 persen atau

menjadi Rp 134,89 miliar pada Maret 2011 dari periode yang sama pada

tahun sebelumnya Rp 87,39 miliar.

Menurut Direktur Utama bank syariah mandiri, Yuslam Fauzi,

pendapatan margin dana bagi hasil mendominasi kenaikan laba.

“pendapatan margin dan bagi hasil bank syariah mandiri pada akhir Maret

2011 mencapai Rp 861,5 miliar atau naik 42,83 persen dibandingkan

posisi Maret 2010 yang sebesar Rp 603,16 miliar,”

Hingga kini, outlet bank syariah mandiri mencapai 520 terdiri atas

120 kantor cabang, 264 kantor cabang pembantu, 31 kantor kas, 51 konter

layanan syariah , dan 54 payment point. Yuslam mengatakan, memasuki

kuartal kedua ini, bank syariah mandiri tetap fokus pada sektor UMKM

dengan porsi 68,06 persen.

Maret lalu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemegang

saham mayoritas bank syariah mandiri menyuntikkan modal bank syariah

mandiri sebesar Rp 200 miliar sehingga modal disetor bank yariah mandiri

meningkat dari Rp 658,24 miliar menjadi Rp 858,24 miliar. Sebelumnya,

bank syariah mandiri tengah menggodok kemungkinan meminta tambahan

modal lagi ke bank mandiri. Pertumbuhan bank tersebut yang pesat di tiga

bulan terakhir membuat bank syariah mandiri harus melakukan hal

tersebut.

Page 63: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

52

Penambahan modal bakal mempermudah langkah bank syariah

mandiri kedepan. Apalagi, jika akhir 2011, bisnis bank syariah mandiri

terus menunjukkan pertumbuhan signifikan.8

Menurut penulis, dari hasil penelitian yang dilakukan,

perkembangan yang di alami oleh bank syariah mandiri dari tahun ke

tahun sangat signifikan, itu terbukti dengan meningkatnya laba terbersih se

tanah air. Hal ini menjadi bukti bahwa, keberadaan bank syariah mandiri

di Indonesia bisa menyaingi bank-bank lain yang menggunakan sistem

konvensional.

3. Implementasi Produk Bagi Hasil Pada Bank Syariah Mandiri Cabang

Depok

Secara umum, produk bagi bagi hasil yang ditawarkan bank syariah

mandiri cabang Depok kepada nasabahnya dapat dibagi menjadi tiga bagian:

a. Tabungan Bank Syariah Mandiri

Produk tabungan bank syariah mandiri merupakan tabungan dalam

mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap

saat selama jam kas dibuka di konter bank syariah mandiri atau melalui

ATM. Bank syariah mandiri mempunyai motto” Tabungan Syariah Yang

Lengkap dan Memudahkan”.

Kemudian tabungan bank syariah mandiri mempunyai beberapa

manfaat kepada para nasabahnya:

8 Artikel Diakses Pada Media Massa Republika, Pada Hari Rabu, Tanggal 25 Mei 2011

Page 64: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

53

1) Aman dan terjamin

2) Online diseluruh outlet bank syariah mandiri

3) Bagi hasil yang kompetitif

4) Fasilitas bank syariah mandiri card yang berfungsi sebagai kartu ATM

Mobile Banking dan BSM Net Banking

5) Kemudahan dalam penyaluran zakat, infaq dan sedekah.

Tidak hanya manfaat yang yang diberikan kepada nasabahnya, tetapi

bank syariah mandiri mempunyai persyaratan yang tidak sulit kepada

para nasabanya, hanya memberikan Kartu Identitas (KTP/SIM/Paspor)

nasabah.

Tabungan bank syariah mandiri mempunyai karakteristik kapada

nasabahnya:

1) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah mutlaqah

2) Minimum setotan awal Rp. 80.000

3) Minimum setoran berikutnya Rp. 10.000

4) Saldo minimum Rp. 50.000

5) Biaya tutup rekening Rp. 20.000

6) Biaya administrasi Rp. 6.000 per-bulan

Adapun contoh perhitungan bagi hasil tabungan bank syariah

mandir sebagai berikut:

Saldo rata-rata tabungan Pak Sarman bulan Maret 2010 adalah Rp.

10.000.000. Perbandingan bagi hasil (nisbah) antara bank dan nasabah

adalah 60;40. Bila saldo rata-rata tabungan seluruh nasaban bank syariah

Page 65: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

54

mandiri pada bulan Maret 2010 adalah sebesar Rp. 2.000.000.000 dan

pendapatan Bank yang dibagihasilkan untuk nasabah tabungan adalah Rp.

123.000, maka bagi hasil yang diperoleh Pak Sarman adalah:

: Rp. 10.000.000 x Rp. 123.000.000 x 40%

Rp. 2.000.000.000

: Rp. 246.000 (sebelum dipotong pajak).9

Menurut penulis, tabungan bank syariah mandiri merupakan

tabungan dengan menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah. Dengan

prinsip ini, tabungan diperlakukan sebagai investasi. Bank syariah mandiri

memanfaatkan dana tabungan secara produktif, dana disimpan oleh

nasabah dalam bentuk tabungan dan sepakat dana tersebut dapat atau akan

dikelola oleh bank dan akan disalurkan dalam aktifitas pembiayaan.

Keuntungan dari pembiayaan tersebut akan diberikan kepada nasabah

sesuai porsi (nisbah) bagi hasil yang telah disepakati bersama.

b. Deposito Bank Syariah Mandiri

Deposito bank syariah mandiri merupakan investasi berjangka

waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip

mudharabah mutlaqah. Deposito bank syariah mandiri mempunyai motto

”Investasi Yang Aman, Menenteramkan dan Menguntungkan”. Ada

beberapa manfaat dari deposito bank syariah mandiri:

1) Dana aman dan terjamin.

2) Pengelolaan dan secara syariah.

3) Bagi hasil yang kompetittif.

9 Brosur bank syariah mandiri,www.syariahmandiri.co.id

Page 66: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

55

4) Dapat dijadikan jaminan pembiayaan.

5) Fasilitas Automatic Roll Over (ARO).

Deposito bank syariah mandiri ini dipeuntukan bagi:

Individu/Perorangan & Perusahaan/Badan Hukum. Deposito tersebut

melayani persyaratan dalam bentuk perorangan: KTP/SIM/Paspor

nasabah.

Perusahaan: KTP Pengurus, Akte Pendirian, SIUP & NPWP. Ada

beberapa karakteristik dalam deposito bank syariah mandiri:

1) Jangka waktu yang fleksibel:1, 3, 6 dan 12 bulan.

2) Dicairan pada saat jatuh tempo.

3) Setoran awal minimum Rp. 2.000.000

4) Biaya Materai Rp. 6.000

Adapun contoh perhitungan bagi hasil dalam deposito bank syariah

mandiri yaitu sebagai berikut:

Deposito Ibu Fitri Rp. 2.000.000 berjangka waktu 1 bulan.

Perbandingan bagi hasil (nisbah) antara bank dan nasabah adalah 48:52.

Bila total saldo deposito (1 bulan) semua deposan adalah Rp.

200.000.000.000 dan pendapatan bank yang dibagihasilkan untuk deposan

(1 bulan) adalah Rp. 3.000.000 maka bagi hasil yang didapat Ibu Fitri

adalah:

:Rp. 2.000.000 x Rp. 3.000.000x52%

Rp. 200.000.000.000

:Rp. 15.600 (sebelum dipotong pajak).10

10

Brosur bank syariah mandiri.www.syariahmandiri.co.id

Page 67: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

56

Menurut penulis produk deposito bank syariah mandiri

menerapkan bagi hasil dengan menggunakan prinsip mudharabah

mutlaqah. Serta memenfaatkan dana deposito secara produktif dalam

bentuk pembiayaan kepada masyarakat atau dalam bentuk harta produktif

lainnya secara professional dan sesuai syariah. Dana yang disimpan

nasabah hanya dapat ditarik berdasarkan jangka waktu yang telah

ditentukan. Pembayaran bagi hasil deposito dilakukan secara bulanan,

yaitu pada tanggal yang sama dengan tanggal pembukaan deposito. Bagi

hasil bulanan yang diterima nasabah dapat diafiliasikan ke rekening

lainnya sesuai dengan permintaan deposan. Hasil usaha ini dibagi antara

para nasabah dan bank syariah mandiri sesuai porsi (nisbah) yang

disepakati di muka.

3. Giro Bank Syariah Mandiri

Giro bank syariah mandiri adalah simpanan dana dengan pengelolaan

berdasarkan prinsip wadiah Yadh Dhammah. Dengan prinsip ini, giro dapat

diberlakukan sebagai titipan yang dijaga oleh bank syariah mandiri dengan

keamanan dan ketersediaannya setiap saat guna membantu kelancaran

transaksi usaha para nasabah. Deposito bank syariah mandiri mempunyai

motto “Titipkanlah Dana Anda Kepada Kami Guna Keamanan dan

Kelancaran Transaksi Usaha Anda”.

Ada beberapa manfaat dalam deposito bank syariah mandiri:

a. Kemudahan transaksi

b. Aman dan terjamin

Page 68: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

57

c. Bank sesuai dengan kebijakannya dapat memberikan bonus.

Deposito bank syariah mandiri mempunyai fasilitas kepada para

nasabahnya:

a. Memperoleh buku cek atau bilyet giro kecuali giro bank syariah mandiri

valas.

b. Internet Banking (BSM Net).

c. Bagi nasabah giro perorangan akan mendapatkan bank syariah mandiri

Card sebagai sarana penarikan uang tunai dimesin ATM Bank Syariah

Mandiri, ATM Mandiri dan ATM Bersama di seluruh Indonesia.

d. Layanan inter city clearing untuk kemudahan dan kecepatan inkaso.

Ada beberapa persyaratan dalam giro bank syariah mandiri:11

Tabel 4.1

Persyaratan Giro Bank Syariah Mandiri

Syarat/biaya

Perorangan Perusahaan

Rp SGD USD Rp USD SGD

1

Dokumen

KTP/SIM/Paspor

Nasabah (asli dan copy)

KTP/SIM/Paspor/Siup/Ak

te Pendirian/NPWP (asli

dan copy)

2 Setoran awal

minimal

500.000 100 200 1000.000,- 1.000 200

3 Biaya

administrasi

10.000 0,5 2 15000 5 2

4 Biaya tutup

rekening

20.000 5 5 20.000 10 5

5 Biaya tutup

rekening karena

pelanggan

30.000 - - 30.000 - -

6 Biaya cetak

Warkat cek/bilyet

giro

100.000,-

/25lembar

- - 100.000,-

/25 lembar

- -

11

Bosur bank syariah mandiri,www.syariahmandiri.co.id

Page 69: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

58

Berdasarkan uraian diatas menurut penulis. Giro bank syariah

mandiri merupakan giro dengan prinsip wadiah yad dhammah, yaitu:

titipan (dana) dari satu pihak (nasabah) kepada pihak lainnya (bank), dalam

hal ini penerima titipan (dana) dapat memanfaatkan titipan tersebut atas

izin pemiliknya. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi

hak milik atau ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak dijanjikan

imbalan dan tidak menanggung kerugian. Pada produk giro wadiah bank

syariah mendiri, nasabah akan mendapatkan bonus keuntungan

pemanfaatan dana tersebut oleh bank. Besarnya bonus ditetapkan dimuka

tetap atas kebijakan bank.s

Page 70: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di Bank Syariah Mandiri

Cabang Depok. Penulis dapat menyimpulkan dalam mekanisme pemberian

imbalan bagi hasil sebagai berikut:

1. profit and loss sharing dalam pelaksanaannya merupakan bentuk dari

perjanjian kerja sama antara pemodal (investor) dan pengelola modal

(enterpreneur) dalam menjalankan kegiatan usaha ekonomi, dimana

diantara keduanya akan terikat kontrak bahwa didalam usaha tersebut jika

mendapat keuntungan akan dibagi kedua pihak sesuai nisbah kesepakatan

di awal perjanjian, dan begitu pula bila usaha mengalami kerugian akan

ditanggung bersama sesuai porsi. yaitu keuntungan yang akan dibagikan

adalah seluruh pendapatan setelah dikurangi dengan biaya operasional

selama proses usaha.

2. Revenue Sharing adalah sistem yang diterima oleh bank dari penyaluran

dana (investasi) kedalam bentuk aktifa produksi, yaitu penempatan dana

bank pada pihak lain. Hal ini merupakan selisih atau angka lebih dari

aktiva produktif dengan hasil penerimaan bank. Bank syariah

memperkenalkan sistem bagi hasil kepada masyarakat dengan istilah

revenue sharing yaitu sistem bagi hasil yang dihitung dari total pendapatan

pengelolaan dan tanpa dikurangi dengan biaya pengelolaan dan tanpa

Page 71: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

60

dikurangi dengan biaya pengelolaan dan sampai saat ini seluruh perbankan

di Indonesia masih menggunakan sistem bagi hasil dengan konsep revenue

sharing.

Dari mekanisme pemberian bagi hasil yang di pakai oleh bank syariah

mandiri, hadir pula implementasinya dalam produk pendanaan bagi hasil

sebagai berikut:

1. Tabungan mudharabah

Tabungan mudharabah merupakan produk tabungan dalam mata

uang rupiah yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat

selama jam kas dibuka di konter bank syariah mandiri atau melalui ATM.

2. Deposito mudharabah

Deposito bank syariah mandiri merupakan investasi berjangka

waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip

mudharabah mutlaqah.

3. Giro wadiah

Giro bank syariah mandiri adalah simpanan dana dengan

pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah Yadh Dhammah. Dengan prinsip

ini, giro dapat diberlakukan sebagai titipan yang dijaga oleh bank syariah

mandiri dengan keamanan dan ketersediaannya setiap saat guna membantu

kelancaran transaksi usaha para nasabah.

Page 72: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

61

B. Saran-saran

Adapun saran-saran yang penulis berikan kepada Bank Syariah

Mandiri cabang Depok yaitu dengan upaya mengembangkan dan

memasyarakatkan perbankan syariah khususnya bank syariah mandiri, perlu

didorong dengan tetap memperhatikan hal-hal berikut:

1. Bank Syariah Mandiri Cabang Depok sebaiknya mempertahankan standar

pelayanan yang dimiliki bahkan harus lebih ditingkatkan lagi. Karena

pelayanan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi

nasabah memakai jasa pada bank tersebut.

2. Agar bank Syariah Mandiri Cabang Depok tidak kalah bersaing dengan

bank-bank yang lainnya dalam hal perolehan nasabah, Bank Syariah

Mandiri Cabang Depok harus lebih mengerti apa yang diinginkan oleh

para nasabah.

3. Bank Syariah Mandiri Cabang Depok, sebaiknya bisa mensosialisasikan

mekanisme bagi hasil (mudharabah) kepada para nasabah, agar lebih

dimengerti oleh para nasabah.

Page 73: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

62

DAFTAR PUSTAKA

Hanafi, Alaudini, Al-Kasani, Bada’I Ash-Shana’I fi Tartib Asy-Syara’I, (Darul

Fikhi 1417 H/1996 M), juz II

Ibn Salam, Al-Qasim Abi Ubaid, Kitab Al-Amwal, (Darul Kitab Al-Alamiah, 1406

H/1986 M)

Amin, Riawan A, Menata Perbankan Syariah di Indonesia (UIN Press, 2009)

Buku Agenda kecil Bank Syariah mandiri, 2009

Christopher Pass & Briyan Lowes, Kamus Lengkap Ekonomi, (Jakarta:Erlangga,

1994), Ed.II

Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Untuk

Lembaga Keuangan Syari’ah, Edisi II (Kerjasama Dewan Syari’ah

Nasional dan Bank Indonesia, 2003)

Harahap, Sofyan S, Dkk, Akuntansi Perbankan Syari’ah, (Jakarta: LPFE Usakti,

2007)

Hasanudin, Buku Ajar, Sistem Ekonomi Islam ( Jakarta: UIN Press, 2008)

Hassan, Shadily dan Jhon, Echols M, Kamus Inggris- Indonesia, (Jakarta: PT

Gramedia, 1995), cet. Ke-21

Karim, Adiwarman A, Bank Isalm, Analisis Fiqih dan Keuangan, (PT. Raja

Grafindo Persada, 2007), Edisi Ke-3

--------, -----------------, Bank Islam Analisis fiqih dan Keuangan, (Jakarta PT. Raja

Grafindo Persada, 2007)

Latief, Azharuddin, Fiqh Muamalat, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), cet. 1

Latifa, Algaoud M & Mervyn, Lewis K, Perbankan syariah, Prinsip, Praktik dan

Prospek, (Jakarta: PT. Serambi ilmu Semesta, Anggota IKAPI 2001). Cet-

1

Marbun B.N, Kamus Manajemen, (Jakarta, Pustaka Sinar Harahap, 2003)

Moeleong, Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Karya, 1989)

Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah,( Yogyakarta: UUP AMP YKPN, 2002)

--------------, Manajemen Pembiayaan Mudharabah di Bank Syariah,(Jakarta, PT.

Raja Grafindo Persada 2008)

Page 74: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

63

--------------, Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin Pada Bank

Syari’ah (Yogyakarta: UII Press, 2004)

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta, Balai Pustaka, 2007)

Rivai, Veithzal, Sagala, Jauvani, Ella, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk

Perusahaan Dari Teori ke Praktik (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2009)

Edisi 2

Sri, Susilo Y, et.al, bank dan Lembaga Kauangan Lain,( Jakarta, Salemba Empat,

2000), Cet. 1

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah Deskripsi dan Ilustrasi,

(Yogyakarta: Ekonisia, 2004)

Sunan Ibnu Majah, M. Nasharudin Al- Albani, Riyadh: Dar al- Salam, 1997, Jilid 1

Sutedi, Adrian, Perbankan Syariah Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum, (PT.

Ghalia Indonesia), Cet. 1

Syafe’I, Rahmat, Fiqih Muamalah untuk IAIN, STAIN, PTAIS, dan Umum,

(Bandung: Pustaka Setia, 2001)

Syafi’I, Antonio, Bank Ssyari’ah Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani

Press, 2001)

--------, ----------, Bank Syari’ah Wacana Ulama dan Cendekiawan, (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2004)

Tim Pengembangan Perbankan Syari’ah Institut Bankir Indonesia, Konsep,

Produk dan Implementasi Operasional Bank Syari’ah, (Jakarta:

Djambatan, 2001)

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1988, cet 1

Tim Penyusun Pedoman Akuntansi Perbankan Syari’ah (IAI), Pedoman

Akuntansi Syari’ah Indonesia, Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia, 2003),

cet. 1

Tunas Haryanto & Iraprawirabisma, Perbankan Syariah dan Persaingan

Pelayanaan Jasa Perbankan,( Jakarta: tpen, 2008)

Zainul, Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari’ah, (Jakarta: Alvabet, 2002),

cet. Ke-1

Rivai, Veithzal, Sagala, Ella Jauvani, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk

Perusahaan Dari Teori ke Praktik, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2009,

Edisi II

Page 75: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

64

Artikel

Artikel Diakses Pada Media Massa Republika, Pada Hari Rabu, Tanggal 25 Mei

2011

http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-

perusahaan/profilperusahaan/sejarah/pada tanggal 11 april 2011.

Brosur bank syariah mandiri. www.syariahmandiri.co.id.

Laporan Tahun Bank Syariah mandiri 2008. www.syariahmandiri.co.id Diakses

pada tanggal 19 April 2011

Bank Syariah Mandiri,” Bank Syariah” artikel diakses pada 11 april 2011 dari

hhtp://www.syariahmandiri.co.id/syariah/banksyariah.php

Wawancara Langsung Dengan Bpk. Irfan Nur Muttaqin, Selaku Account Officer

Pada BSM Cabang Depok. Pada tanggal 23 Mei 2011 Pukul 17:00 WIB

http:/tunas63.wodpress.com/2010/06/23/visi-misi-dan-sejarah-bankmandiri-

syariah/artikel di akses pada 11 April 2011

Artikel diakses pada situs http://adheyoen.blogspot.com/2011/03/tinjauan-

mengenai-mudharabah-dalam.html pada tanggal 25 Mei 2011

Diakses pada situs http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/487/jbptunikompp-

gdl-dewioktavi-24319-2-babii.pdf pada tanggal 8 Agustus 2011

Page 76: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 77: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

WAWANCARA

Kepada Bapak: Irfan Nur Muttaqin

Divisi : Account Officer Bank Syariah Mandiri Cabang Depok

1. Kapan diresmikannya Bank Syariah Mandiri cabang Depok?

Jawab: Bank syariah mandiri cabang Depok telah diresmikan pada tanggal 10

Mei 2004.

2. Bagaimana mekanisme pemberian imbalan bagi hasil mudharabah pada Bank

Syari’ah Mandiri kantor cabang Depok?

Jawab: mekanisme bagi hasil mudharabah dalam produk pendanaan sebagai

berikut:

a. Saldo rata-rata per-nasabah

b. Saldo dana pihak ketiga

c. Total pendapatan

d. Total dana perproduk

e. Nasabah (bagi hasil nasabah)

f. Bank (bagi hasil bank)

3. Bagaimana implementasi produk bagi hasil mudharabah pada bank syariah

mandiri cabang Depok?

Jawab: Implementasi produk bagi hasil pendanaan dalam bank syariah

mandiri sebagai berikut:

a. Tabungan mudharabah

b. Deposito mudharabah

c. Giro wadiah

4. Bagaimana konsep bagi hasil mudharabah dalam skema profit sharing

(pendapatan bersih) pada bank syariah mandiri cabang Depok?

Jawab: Sistem profit and loss sharing dalam pelaksanaannya merupakan

bentuk dari perjanjian kerja sama antara pemodal (investor) dan pengelola

Page 78: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

modal (enterpreneur) dalam menjalankan kegiatan usaha ekonomi, dimana

diantara keduanya akan terikat kontrak bahwa didalam usaha tersebut jika

mendapat keuntungan akan dibagi kedua pihak sesuai nisbah kesepakatan di

awal perjanjian, dan begitu pula bila usaha mengalami kerugian akan

ditanggung bersama sesuai porsi. Jadi, dalam sistem profit and loss sharing

jika terjadi kerugian maka pemodal tidak akan mendapatkan pengembalian

modal secara utuh, bagi pengelola tidak akan mendapatkan upah dari

kerjanya.

5. Bagaimana konsep bagi hasil mudharabah dalam skema revenue sharing

(pendapatan kotor) pada bank syariah mandiri cabang Depok?

Jawab: Sistem revenue sharing merupakan hasil yang diterima oleh bank

dari penyaluran dana (investasi) kedalam bentuk aktifa produksi, yaitu

penempatan dana bank pada pihak lain. Hal ini merupakan selisih atau angka

lebih dari aktiva produktif dengan hasil penerimaan bank. Bank syariah

memperkenalkan sistem bagi hasil kepada masyarakat dengan istilah revenue

sharing yaitu sistem bagi hasil yang dihitung dari total pendapatan

pengelolaan dan tanpa dikurangi dengan biaya pengelolaan. Sampai saat ini

seluruh perbankan di Indonesia masih menggunakan sistem bagi hasil

dengan konsep revenue sharing.

6. Komponen apa yang membedakan mekanisme pemberian imbalan bagi hasil

mudharabah pada bank syariah mandiri cabang Depok dengan tempat lain?

Jawab: Saya tidak tahu

7. Bagaimana cara menghitung secara bank syari’ah, jika seorang pedagang

yang memerlukan modal untuk berdagang dapat mengajukan permohonan

untuk pembiayaan bagi hasil seperti Mudharabah, dimana bank bertindak

selaku shahibul maal dan nasabah selaku mudharib?

Jawab: Perhitungan bagi hasilnya sebagai berikut:

Bagi Hasil: Expexted Rate of Return (%) x Pembiayaan Bank

Page 79: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

Nisbah Bagi Hasil: Bagi Hasil Bank x 100%

Poyeksi Penjualan

Nisbah Nasabah: 100% - Nisbah Bank

Realisasi Bagi Hasil: Nisbah Bank x Realisasi Sales

Contoh:

Pembiayaan: Rp 1.000.000.000,00

Expected Return: 12% eff.p.a

Proyeksi Sales: Rp 300.000.000,00 per bulan

Realisasi Sales: Rp 400.000.000,00 per bulan

Nisbah Bank: Rp 1.000.000.000,00 x 12

12 %

300.000.000,00

8. Berapa % proyeksi keuntungan yang ditetapkan BSM kantor cabang Depok

dalam pemberian imbalan bagi hasil (mudharabah)?

Jawab: Bank Mandiri Syariah menggunakan alat scoring. Alat scoring adalah

alat sebuah informasi tentang kondisi nasabah. Yang dilihat dari aspek

perusahaan atau perndirianya. Ada empat aspek alat scoring sabagai berikut:

a. Aspek manajemen, nasabah dilihat dari professional pengurus dan

corporate image nasabah

b. Aspek untuk keuangan

c. Aspek legalitas jaminan

d. Aspek likuiditas jaminan

Jadi di akhir akan ketahuan angka.proyeksi keuntungannya.

PT. Bank Syariah Mandiri

Cabang Depok

Irfan Nur Muttaqin

Account Officer

Page 80: MEKANISME PEMBERIAN IMBALAN BAGI HASIL DAN …

TABEL DISTRIBUSI BAGI HASIL

PADA LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH MANDIRI

DISTRIBUSI BAGI HASIL

Priode Maret 2011

(Dalam Ribuan Rupiah)

JENIS

PENGHIMPUNAN

SALDO RATA-

RATA

PENDAPATAN YANG

HARUS DI BAGI

HASIL

PORSI PEMILIK DANA

NISBAH

JUMLAH BONUS DAN

BAGI HASIL

INDIKASI RATE OF

RETURN

A B C D E

1.Simpanan Wadiah

a. Bank

b. Non Bank

2.Tabungan Mudharabah

a. Bank

b. Non Bank

3.Deposito Mudharabah

a. Bank

- 1 bulan

- 3 bulan

- 6 bulan

- 12 bulan

b. Non bank

- 1 bulan

- 3 bulan

- 6 bulan

- 12 bulan

3.725. 789.634

12.654.380

3.713.135.254

9.673.757.540

84.436.143

9.589.321.397

413.188.456

376.254.127

6.467.742

25.282.258

5.184.329

16.591.755.674

11.314.079.859

2.728.662.297

1.424.601.306

.124.412.212

33. 405. 868

113.461

33.292.407

86.736.047

757.064

85.978.983

3.704.696

3.373.539

57.991

226.684

46.483

148.763.631

101.443.370

24.465.507

12.773.143

10.081.612

34,00%

32,60%

51,00%

52,00%

53,00%

54,00%

51,64%

53,63%

57,23%

56,96%

2. 429.650

9.077

2.420.573

27.892.756

257.402

27.635.354

1.895.903

1.720.505

30.115

120.142

25.101

78.557.013

52.382.452

13.121.944

7.309.986

5.742.630

0,86%

0,78%

3,66%

3,46%

5,49%

5,59%

5,70%

5,81%

5,56%

5,77%

6,16%

6,13%

TOTAL 30.404.491.304 272.610.242 110.775.322

Artikel di akses pada Media Massa Republika, pada hari Rabu, 25 Mei 2011