Medical Pocket Yayan
-
Upload
yanuarrifqiamrulloh -
Category
Documents
-
view
36 -
download
9
description
Transcript of Medical Pocket Yayan
ENDOKRIN-METABOLIK
1. DM Tipe II (4 A) Kriteria diagnosa
1. Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + glukosa plasma sewaktu ≥ 200 mg/dL (11.1 mmol/L).
2. Gejala Klasik DM+ Kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl3. KGD 2 jam post TTGO ≥ 200 mg/dL (11.1 mmol/L)4. HBA1c ≥ 6.5 %
Kriteria gangguan toleransi glukosa
Toleransi Glukosa Terganggu / TGT
Kadar Glukosa 2 jam setelah TTGO : 140-199 mg/dL (7,8-11,0 mmol/L)
Glukosa Darah Puasa Terganggu ( GTPT )
Kadar Glukosa Puasa : 100 -125 mg/dL (5,6– 6,9 mmol/L) dan TTGO gula darah 2 jam < 140 mg/dL
Penatalaksanaan
- Ingat 4 pilar tatalaksana DM- Setelah terdiagnosis, mulai dengan METFORMIN, perbaiki gaya hidup, diet, dan
olahraga.- Untuk pemantauan, diperiksa HbA1C setiap 3 bulan. Target <7%- Bila metformin dosis maksimal belum mencapai target, dapat ditambahkan
golongan obat lain (mis. Sulfonilurea) atau long-acting insulin. masih belum mencapai target, insulin dapat diintensifkan.
Farmakologi- R / Glibenclamid 5 mg no.XX (dosis 2,5-15mg)
S I dd tab ½ (pagi)
- R/ Metformin 500 mg tab no.XX (dosis 250 -3000mg) S 3 dd tab I Ac
- R / Acarbose 50 mg tab no.XX (dosis 10 -300 mg) S 3 dd tab I Edukasi
- Edukasi tentang modifikasi gaya hidup(diet DM & aktifitas jasmani)
- Pemberian obat jangka panjang dengan kontrol teratur setiap 2 minggu/1 bulan.
- Jelaskan kemungkinan efeksamping obat ( hipoglikemia).
|dr.Yanuar Rifki A 1
2. Hipoglikemi (4A) Definisi :Keadaan dimana kadar glukosa darah <60 mg/dL, atau dengan gejala klinis dan kadar glukosa darah <80 mg.Gejala KlinisTrias Wirple
1. Gejala yang konsisten dengan hipoglikemia2. Kadar glukosa plasma rendah3. Gejala mereda setelah kadar glukosa plasma meningkat
Penatalaksanaan
|dr.Yanuar Rifki A 2
3. Ketoasidosis Diabetic/KAD (3B) Gejala Klinis
- Dehidrasi- Penurunan kesadaran- Pernafasan Kusmaul ( bau aseton)- Hipotensi & syok
Kriteria Diagnosa1. Kadar glukosa darah > 250 mg/dL2. Ph < 7,353. Osmolalitas serum tinggi (300-350 mgmol)4. Keton serum( +)5. Anion Gap tinggi
Penatalaksanaan- Rehidrasi : Nacl 0,9% sebanyak ± 1-2 L pada 1 jam pertama±1 L di jam ke
dua±o,5 liter pada jam ke tiga&keempat0,25 L pada jam ke lima&enam.Jumlah cairan yang di berikan dalam 15 jam sekitar 5 L.
- Insulin:di berikan setelah 2 jam rehidrasi,panduanya:Awal bolus IV 10 UI/ 0,15 UI/kgBB Infus RI 0,1 UI/kgBB atau 5 UI/jam
|dr.Yanuar Rifki A 3
4. Sindroma Metabolik (4A) Kriteria Diagnosa ATP III 3 dari 5 kriteria berikut
1. Abdominal obesity (laki-laki > 102 cm & wanita > 88cm)2. Trigleserida ≥ 150 mg/dl3. HDL (laki-laki < 40 mg/dl & wanita < 50 mg/dl)4. Tekanan darah ≥ 130/85 mmHg5. Glukosa darah ≥ 110 mg/dl
Penatalaksanaan
Farmakologi
- R / Simvastatin 10 mg tab No.X
S I dd tab I - R / Gemfibrozil 600 mg tab No. XV
S I dd tab I ac
- R / Metformin 500 mg tab No. XV S 3 dd tab 1 ac
- R / Captopril 25 mg tab No. XVS 2 dd tab I
Non farmakologi
|dr.Yanuar Rifki A 4
- Edukasi dan modifikasi life style
5. Dislipidemia (4A) Definisi: Kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun
penurunan satu atau lebih fraksi lipid dalam darah.Penatalaksanaan
a. Nilai jumlah faktor risiko PJK pada pasien untuk menentukan kolesterol-LDL yang harus dicapai.
b. Berikut ini adalah tabel faktor risiko (selain kolesterol LDL) yang menentukan sasaran kolesterol LDL yang ingin dicapai berdasarkan NCEP-ATP III:
Faktor Risiko (Selain Kolesterol LDL) yang menentukan sasaranKolesterol
LDL yang ingin dicapai
- Umur pria ≥ 45 tahun dan wanita ≥ 55 tahun.- Riwayat keluarga PAK (Penyakit Arteri Koroner) dini yaitu ayah usia < 55
tahun dan ibu < 65 tahun.- Kebiasaan merokok- Hipertensi (≥140/90 mmHg atau sedang mendapat obat antihipertensi)- Kolesterol HDL rendah ( <40 mg/dl). Jika didapatkan kolesterol- HDL ≥60mg/dl maka mengurangi satu faktor risiko.
c. Pasien dibagi kedalam tiga kelompok risiko penyakit arteri koroner yaitu risiko tinggi, risiko sedang dan risiko tinggi.
Kategori Resiko Sasaran Kolesterol LDL
Risiko Tinggia. Mempunyai Riwayat PJK danb. Mereka yang mempunyai risiko yang
disamakan dengan PJK- Diabetes Melitus- Bentuk lain penyakit aterosklerotik
yaitu stroke, penyakit arteri perifer, aneurisma aorta abdominalis
- Faktor risiko multipel (> 2 faktor risiko) yang mempunyai risiko PJK dalam waktu 10 tahun > 20 % (lihat skor risiko Framingham)
Risiko Multipel (≥2 faktor risiko) dengan risiko PJK dalam kurun waktu 10 tahun < 20%
• Risiko Rendah (0-1 faktor risiko) dgn risiko PJK dalam kurun waktu 10 tahun < 10 %
< 100
< 130
< 160
|dr.Yanuar Rifki A 5
d. Tatalaksana Umum:- Modifikasi diet, latihan jasmani serta pengelolaan berat badan Evaluasi
3bulanjika tidak tercapaiberikan farmakologi.- Jika TG >400 mg/dl mulai dengan golongan asam fibratjika TG
menurun tetapi LDL belum mencapa sasaran tambah dgn statin
Gol Statin (HMG-CoA reductase inhibitor)
- R/ Simvastatin 10 mg tab No.X (dosis: 5-40 mg)
S 1 dd tab 1 (malam)
Gol Fibrat
- R/ Fenofibrat 160 mg tab No.XX
S I dd tab I
- R/ Gemfibrozil 600 mg tab No.XX
S 2 dd tab I
Gol asam nicotinat
- R/ Asam nikotinat 375 mg tab ( niaspan) No.XX
S I dd tab I (malam)
6. Tirotoksikosis & Krisis tiroid (3B) Definisi :- Tirotoksikosis :Manifestasi klinis karena kelebihan hormon tiroid yang beredar di
sirkulasi,- Hipertiroid : Tirotoksikosis yang terjadi karena kelenjar tiroid yang hiperaktif.
Pemeriksaan Penunjanga. Laboratorium: Tsh menurun,FT3 /T4 meningkatb. Ekg : Sinus Tachicardi,Atrial fibrilasi
Penatalaksanaan
Farmakologi- R/ Propiltirourasil 100 mg tab No.XX
S 3 dd tab I
- R / Metilmazol 10 mg tab No.X S. I dd tab I
- R/ Propanolol 10 mg tab No.XS 4 dd tab ICatatan:
- Awal pengobatankontrol setelah 4-6 minggueutiroidevaluasi
|dr.Yanuar Rifki A 6
klinis & lab 3-6 bulan sekalimasig eutiroiddosis di kurangi dan di pertahankan pada dosis terkecil yg masih memberikan eutiroid12-24 bulanhentikan pengobatannilai apakah remisi/tdk
- Remisi jika: setelah 1 tahun obat di hentikan pasien masih eutiroid,walaupun di kemudian hari dpt relaps.
7. Krisis Tiroid ( 3B)
Sign : Penurunan kesadaran,Hiperpireksia,Gejala tirotoksikosis makin memberatPenatalaksanaan
8.
Struma Endemic (3B)
|dr.Yanuar Rifki A 7
IVFD : D5% Insaline 3-4 L evaluasiO2 4-5 L/menit
- R / PTU 300 mg tab No. X S 4 dd tab i
- R / Propanolol 60 mg tab No. X S 4 dd tab I (bisa di di tingkatkan sam pai 4 x 50 mg,target HR<90)
- R / Acetaminofen 500 mg tabSprn
- R / Hidrokortison 100 – 500 mg/IM/IV/12 jamJika kejang:
- R / Inj.Diazepam amp 10 mg/2ml No ISimmAB jika ada infeksi
CARDIOLOGY
1. Hipertensi Esensial ( 4A ) Klasifikasi JNC VII
Klasifikasi TD Sistol TD Diastol ThxNormal < 120 < 80 -Pre hipertensi 120-139 80-89 Life styleHipertensi Stage I 140-159 90-99 HCTHipertensi Stage II >160 >100 Kombinasi 2 obat
Penatalaksanaan
|dr.Yanuar Rifki A 8
Indikasi Khusus
Diuretic ACE-I ARB BB CCB Anti-aldosteron
Gagal jantung √ √ √ √ - -
Post MCI - √ - √ - √
Resiko tinggi PJK
√ √ - √ √ -
DM √ √ √ √ √ -
Peny ginjal kronik
- √ √ - - -
Cegah stroke berulang
√ √ - - - -
|dr.Yanuar Rifki A 9
Diuretik- R/ Hidroklortiazid tab 25 mg No.X
S I dd Tab ½- R/ Furosemid tab 40 mg No.X
S I dd tab IACE-I
- R/ Captopril tab 25 mg No.XXX S 3 dd tab IARB
- R/ Valsatran tab 80 mg No.XX S I ddtab I
- R/ Losartan tab 25 mg No.XX S 2 dd tab IBB
- R/ Propanolol tab 40 mg No.X S 3 dd tab I
- R/ Atenolol tab 50 mg No.X S I dd tab ICCB
- R/ Amlodipine tab 5 mg No.XXS I dd tab I
2. Krisis Hipertensi( 3B)
|dr.Yanuar Rifki A 10
Krisis Hipertensi
Hipertensi Emergency Hipertensi Urgency
3. Gagal Jantung akut(3B) & Kronis (3A)
Kriteria Diagnosa ( Framingham)
Kriteria Mayor Kriteria Minor
PNDKardiomegaliGallop S3Distensi vena leherPeningkatan JVPReflek hepatojugularRonki basahEdema paru akut
Dipsnoe DefortOedem ekstremitasBatuk malam hariEfusi pleuraHepatomegaliTachicardiPenurunan kapasitasvital paru < 1/3 normal
Diagnosa: 2 kriteria mayor atau 1 mayor+ 2 Minor
|dr.Yanuar Rifki A 11
Pemeriksaan Penunjang
Rontgen thoraks (kardiomegali, gambaran edema paru /butterfly appearance) EKG (hipertrofi ventrikel kiri, atrial fibrilasi, perubahan gelombang T) Darah perifer lengkap, Profil lipid,Fungsi ginjal,BNP
Kriteria Fungsional NYHA
FC I Asimtomatik ( tidak ada batasan aktifitas)FC II Gejala muncul pada saat aktifitas berat(tdk ada keluhah saat
istirahat)FC III Gejala muncul saat aktifitas ringan(tdk ada keluhan saat istirahatFC IV Gejala timbul bahkan saat istirahat
Penatalaksanaa
Gagal jantung akut a. Modifikasi gaya hidup Pembatasan asupan cairan
maksimal 1,5 liter (ringan), maksimal 1 liter (berat)
Pembatasan asupan garam maksimal 2 gram/hari (ringan), 1 gram (berat)
Berhenti merokok dan konsumsi alkohol
b. Aktivitas fisik - Pada kondisi akut berat: tirah
baring- Pada kondisi sedang atau ringan:
batasi beban kerja sampai 70% sd 80% dari denyut nadi maksimal (220/ umur)
Posisi ½ dudukDiet lunak rendah garamO2 2 – 4 LIVFD: D5% 12 gtt/menitR/ Furosemid(lasik) 20 – 40 mg Rujuk
Gagal jantung Kronik
R/ Furosemid tab 40 mg No XXX S 1 dd tab 1R/ Captopril tab 25 mg No.XXX S 2 dd tab IR/ Atenolol tab 50 mg No.XX S 1 dd tab 1R/ Digogsin tab 0,25 mg No.XXX S 1 dd tab 1 Jika ada Atrial fibrilasi
4. Acut Coronari Sindrom/ ACS (
|dr.Yanuar Rifki A 12
PJK
Angina Pectoris Stabil
ACS (Acute coronari Syndrom)
Nyeri dada typical > 20 menit & tidak menghilang dgn istirahat
UAP NSTEMI STEMI
Nyeri dada tipical < 20 menit
Dicetuskan oleh aktifitas berat
nyeri menghilang dgn istirahat/ obat nitrat
Pemeriksaan Penunjang
EKG& treadmil test Faktor komorbid ( Profil lipid,glukosa darah) Enzim marker jantung
Myoglobulin CKMB Troponin T
Peak : 1-4 jam post onset
Hilang setelah 24 jam
Mulai terdeteksi: 3 jam post onset
Peak : 12-24 jam Hilang setelah : 48
-72 jam
Mulai terdeteksi : 3 jam post onset
Peak : 12-24 jam Masih tetap tinggi
setelah ± 2 minggu.
PenatalaksanaanA. Angina Pectoris Stabil (3B)
Farmakologi- O2 2l/menit- R/ Isosorbitdinitrat 10 mg tab No.I
S 1 dd tab 1 SUC bisa diulang 3x/5 menit- R/ Aspirin 80 mg tab No.IV
S 1 dd tab IV di kunyah- R/ Bisoprolol 5 mg tab No.I
S 1 dd tab 1atau- R/ Verapamil 80 mg tab No.X
S 2 dd tab 1- R/ Simvastatin 20 mg tab No.X
S 1 dd tab 1 Obati faktor presdiposisi
|dr.Yanuar Rifki A 13
EKG Depresi/tanpa T inverted
Enzim jantung (-)
EKG ST Depresi/T inverted
Enzim jantung (+)
EKG ST elevasi: Inferior wallPrecodial:>
Enzim jantung(+)
EdukasiModifikasi gaya hidup:kurangi konsumsi makan berlemak,jangan merokok/minul alkohol,jaga BB ideal,jangan melaukan aktifitas berat,olahraga secara teratur,kontrol TD
B. Infark miokard akut (3B)
|dr.Yanuar Rifki A 14
Farmakologi
- O2 Canul nasal 2-4 l /menit- R / Isosorbit dinitral 10 mg No.II
S 1 dd tab 1 SUC jika masih nyeri bisa di ulang 3xNitrat tidak boleh di berikan pada keadaan TD sistol <90mmHg,Bradikardi,takicardi.
- R/ Aspirin 80 mg tab No.IV S 1 dd tab IV Kunyah
- R / Clopidogril 75 mg tab No.IV S 1 dd tab IV
- R/ inj.Morfin sulfas 2ml amp No.X Simm (dosisi:2,5-5 mg)
dapat diulang interval 5-15 mnt,max:10mg (jika HR > 90x/mnt).Jika < 90Petidine 25-50 mg
Reperfusi
|dr.Yanuar Rifki A 15
3. Takikardi dengan denyut (3A)
|dr.Yanuar Rifki A 16
Nilai HR,biasanya > 150X/ menit
Identifikasi penyebab:
- Jaga potensi jalan nafas- 02- Identifikasi irama&monitoring TD & Oxymeter
Apakah meyebabkan:
- Hipotensi- Penurunan
kesadaran- Tanda syok- Nyeri dada iskemik- Gagal jantung akut
Tidak
Y
QRS Compleks lebar
- Pasang IV line,EKG- Vagal manuver- Adenosin jika kompleks QRS reguler- B-Bloker/CCB- Konsul
Syncronized Cardioversi
Pertimbangkan sedasi Jika komplekd QRS
sempit & reguler pertimbangkan adenosin.
- Pasang IV & EKG 12 sadapan- adenosin hanya jika QRS reguler- Pertimbangkan obat- Konsul
Ya
Ya
Manuver Vagal - Pasien di monitor di EKG,posisi terlentang,kepala sedikit berpaling ke
kontralateral terhadap sisi yang akan di pijat.- Cari a.karotis di sisi leher kanan/kiri setinggi mungkin- Pijat a.karortis dgn gerakan sirkulasi 5-10 detik sambil monitoring EKG.- Jika tdk berhasil,coba sisi satunya.- Kontraindikasi:
o Riwayat MCIo Riwayat TIA/Strokeo Riwayat VT/VFo Bruit pada a.karotiso Asma
Dosis Adenosin :6 mg IV bolus cepat)diikuti Flush NS 20 ml.Dosis kedua:12 mg IV jika di perlukan(1-2 menit tidak ada respon) dapat di ulang 2x.Bila Adenosin dalam bentuk ATP,dosis awal: 1- mg IV,dosis ke dua : 20 mg
Cardioversi Syncronized
Hantaran kejut di berikan bersama dengan kompleks QRS untuku takiaritmia yg tdk stabil (perfusi jelek,penurunan status mental,nyeri dada berlanjut,hipotensi sampai tanda-tanda syopk,edema paru akut).Dosis yang di berikan:
- Narrow reguler: 50-100 J- Narrow Ireguler: 120-200 J (bipasic) / 200 J ( Monofasik)- Wide reguler:100 J- Wide Ireguler:harus di defibrilasi
Cara menggunakan Cardioversi :
- Jika pasien sadar maka sedasi dulu menggunakan Diazepam 5-10 mg IV.(1 ampul diazepam 10 mg di encerkan dgn dextrose sampai 10 cc,gunakan spuit 10cc,masukan bolus IV pelan.
- Sambungkan alat ke sumber listrik,nyalakan alat”tekan tombol ON”.- Pasang elektroda EKG,cek irama.- Pastikan irama di monitor merupakan indikasi dilakukanya
kardioversi- Tekan tombol “Syncronized”lihat di layar apakah sudah ada
tulisan Syncronized- Pasang kedua pedal dgn satu tangan,beri jelly,ratakan di bagian
metalnya.- Pencet besarnya Joule(sesuai dosis),pencet tombol “Charge- Setelah terdengar Tittitit,indikator alat sudah tercharge
penuh,Letakan pedal di apeks,satu lagi di sternum.Pastikantdk ada yg menyentuh.
- Pencet tombol “Icharge”(bergambar listrik) pada masing”pedalcek irama
Obat obat anti aritmia - Procanamid IV,dosis: 20-50 mg/menit sampai aritmia terhenti.dosis
maksimal (17 mg/kg/kali beri).dosis rumatan infus;1-4 mg/menit.jangan di berikan jika:
Ada CHF QRS interval panjang
- Amiodaron IV,dosis: 150 mgdalam waktu 10 menit.dosis rumatan 1 mg/menit selama 6jam.
- Sotatol IV dosis: 100mg/kg selama 5 menit.
|dr.Yanuar Rifki A 17
4. Bradicardi (3A)
|dr.Yanuar Rifki A 18
Nilai HR,biasanya <50X/ menit
Identifikasi penyebab
- Jaga potensi jalan nafas- 02- Identifikasi irama&motoring TD & Oximetri- IV line & EKG 12 sadapan- Jangan tunda terapi
Apakah meyebabkan:
- Hipotensi- Penurunan kesadaran- Tanda syok- Nyeri dada iskemik- Gagal jantung akut
TdkMonitoring & Observasi
Sulfat Atropine - Dosis: 0,5 mg IV bolus,di ulang setiap 3-5 menit (maxsimal 3
mg),Jika tida efektif Pacu jantung transkutan, Dopamin IV drip: 2-10 mcq/kg/menit,atau Epineprine IV drip:2-10 mcq/menit.
Ya
Konsul untuk pemasangan paju jantung intravena
5. Henti Jantung / CRP
Langkah-langkah
1. Safety (Amankan diri,Amankan korban,Amankan lingkungan)
2. Chek Respon
Pasien henti jantung dengan entery point tidak sadar,maka langkah pertanma adalah cek kesadaran dengan metode AVPU:
Alern Setelah di periksa pasien tampak sadar.Periksa orientasi pasien dalam 3 hal=Identitas,tempat,waktu
Voice Panggil pasien dengan keras,cek apakah pasien sadar setelah di panggil keras
Pain Ketika pasien tdk respon dengan suara,beri rangsang nyeri Unresponsive Artinya pasien tidak respon sama sekali walaupun dengan
suara/rangsang nyeri.3. Shout for help
Telp ambulan untuk datang dengan menyebutkan lokasi,konisi pasien dan minta untuk di bawakan AED.
|dr.Yanuar Rifki A 19
4. C irculation (Nadi) a. Check sirkulasi
Raba a.Karotis/a.Brachial atau a.femoralis pada anak-anak tidak lebih dari 10 detik.Cara memeriksa: Raba kartitalo tiroid dengan dua jari,lalu
pindahkan kira-kira 2 jari ke lateral Jika jelas ada nadi Beri nafas bantuan
setiap 5-6 detik,&periksa ulang setiap 2 menit Jika tidak ada nadi/tdk jelasmulai RJP
b. Compresi Lokasi :2jari di atas Proc.Xyphoideus Lakukan RJP dengan kualitas yang baik:
- Frekwensi min:100x/menit- Kedalaman ± 5 cm,pada bayi ±4 cm- Interupsi sempurna- Recoil dada sempurna- Hindari ventilasi yang berlebihan
RJP di lakukan dgn tehnik compresi only:- 30 : 2 1 penolong- 15 : 2 2 penolong
5. A irway (Jalan nafas) a. Bersihkan Jalan nafas
- Buka mulut dengan tehnik Cross Finger- Bersihkan dgn tehnik Finger swab ( jika benda cair)- Lakukan dlm waktu < 10 detik.
b. Buka jalan nafasTehnik menggunakan Triple Airway Manuver:
- Head Titl - Chin litf- Jaw Trush
6. B reating (Nafas bantuan )Bantuan napas dapat dilakukan melalui mulut ke mulut, mulut ke hidung atau mulut ke stoma (lubang yang dibuat pada tenggorokan) dengan cara memberikan hembusan napas sebanyak 2 kali hembusan. Waktu yang dibutuhkan untuk tiap kali hembusan adalah 1,5–2 detik.
7. Evaluasi Setelah pemberian 5 siklus Kompresi : Ventilasi (30:2)evaluasi:
- Tdk ada nadilakukan kembali RJP sebamyak 5 siklus- Nadi ada tapi Nafas blm ada Berikan Ventilasi sebanyak 10-12 x/menit&
monitor nadi tiap 2 menit- Ada nadi&ada nafasRecovery Posisition
|dr.Yanuar Rifki A 20
8. Setelah bantuan datang Pasang Monitor ( tetap lakukan RJP) Setelah terpasang monitor maka periksa ritme.kemungkinan rimte ada 2 yaitu:
- Shockable (VT tanpa nadi & VF)- Non.Shockable (PEA dan Asistol)
Ritme Shockable1. VT ( Ventricular Tachycardi)
2. VF ( Ventrikular Fibrilasi)
Ritme Non.Shockable3. PEA (Pulseless electrical activity) ada aktifitas listrik tapi tdk ada nadi
4. Asistol Garis datar
9.
Penanganan RitmeJika Ritme Non-Shockable:
- Lanjutkan RJP2 menitEpinefrin 1mg IV,setiap 3-5 m3nitevaluasi setelah 2 menit
Jika Ritme ShockableDC shock (sambilo menyaipakn alat,tetep lanjutkan RJP)- Tekan tombol On.periksa apakah alat tersebut bifasik /monofasik.- Berikan jelly pada paddle,lalu charge alat sampai energi dosis yang
ditentukan..jika bunyi titititalat sudah tercharge penuh,- Tempelkan pada apeks&sternum pasien.pastikan tdk ada yg menyentuh(i’m
clear,you clear,everybody’s clear)- Setelah shock di berikan ,segera lanjutkan RJP tanpa melihat ritme terlebih
dahulu,lakukan RJP 2 menitevaluasi- Note:
o VF : 360 J (Bifasik),200 J (Monofasik)o Jika VTcek nadi
Tdk adaShock Ada Jangan shockhentikan RJP
|dr.Yanuar Rifki A 21
|dr.Yanuar Rifki A 22
6. Hipotensi,Syok dan Edema paru akut Algorima Hipotensi,Syok & edema paru akut ( Modifikasi AHA guidlines)
|dr.Yanuar Rifki A 23
Pertimbangkan Diagnostic & Terapi lanjut
Temukan penyebab lain Kateterisasi a.pulmonal Tambanh obat-obatan Tambah prosedur diagnostik Bedah Intra-aortic ballon pump Angiografi & Intervensi koroner
NOTE
Syok kardiogenik
a. TD < 70 + tanda-tanda syok Fluid challege NS 150 ml,dapat di ulang bila ada perbaikan sampai 500 ml Norephinefrin 0,3 – 0,5 mcq /iv/menit BilaTDS naik( 70-100mmHg) ganti Dopamin 2-20 mcq/kgBB/menit
b. TD 70 – 100mmHg + tanda-tanda syok Fluid challege NS 150 ml,dapat di ulang bila ada perbaikan sampai 500 ml Dopamin 2 -20 mcq/KgBB/menit sampai tanda hipoperfusi berkurang Bila tdk membaikganti dgn Norephineprine
c. TD 70 – 100 tanpa gejala syok Fluid challege NS 150 ml,dapat di ulang bila ada perbaikan sampai 500 ml Dobutamine 2 -20 mcq/kgBB/menit Bila tdk membaikganti Dopamin
Dosis –dosis obat
1. Dopamin - Utk syok dengan masalah pompa, HR < 130 x/menit- Kontra indikasi : Pada pasien yg sedang menggunakan MAO-Inhibit- Dosis : 2 – 20 µ./kgBB/menit IV- Kemasan : 1 ampul = 5 ml = 200mg = 200.000 mcq- Di encerkan dgn Nacl 0,9% atau D5%- Rumus:
- Keterangan tpm = tetes/menit 1cc = 60 mikrodrip infus- Contoh pasien dgn BB 50 kg,dengan dosis 5 mcq/kgBB/mnt, pengenceran
200mg(1 amp) diencerkan dgn Nacl 0,9% menjadi 50mL
|dr.Yanuar Rifki A 24
R/ Norephineprine 4 mg/4ml amp No.I
Simm
R/ Dopamin 200 mg/5 ml vial No.I
Simm *encerkan dengan NaCl
R/ Dobutamine 250 mmg/20 ml vial No.I
Simm*encerkan dgn NaCL
Dosis x kgBB x 60(menit)
Pengenceran (mcq/ml)
= .... ml/jam = ...tpm/menit
5mcq x 50 x 60 (menit)
200.000 mcq/50ml
= 15.000 / 4000
= 3,75 ml/jam (4tpm mikrodrip)
Tabel dosis dopamin / kgBB dgn pengenceran 200mg(1 amp) dgn NacL 0-9% mjdi 50 ml(Syringepump)
2. Dobutamin - Dosis : 2 – 20 µg/kgBB/menit- Sediaan : 1 amp = 5 ml = 250 mg = 250.000mcq- Diencerkan dgn Nacl 0,9 % atau D5%.- Rumus :
- Keterangan tpm = tetes/menit 1cc = 60 mikrodrip infus- Contoh pasien dgn BB 50 kg,dengan dosis 5 mcq/kgBB/mnt, pengenceran
250mg(1 amp) diencerkan dgn Nacl 0,9% menjadi 50mL
Tabel dosis dopamin / kgBB dgn pengenceran 250mg(1 amp) dgn NacL 0-9% mjdi 50 m l(Syringepump)
|dr.Yanuar Rifki A 25
Dosis x kgBB x 60(menit)
Pengenceran (mcq/ml)= .... ml/jam = ...tpm/menit
5mcq x 50 x 60 (menit)
250.000 mcq/50ml= 15.000 /6000
= 3 ml/jam (3 tpm mikrodrip)
7. Foreign Body Airway Obstruction(FBAO/Sumbatan jalan nafas)
|dr.Yanuar Rifki A 26
Nilai keparahan
Batuk tdk efektif/tidak bisa batuk
Dapat batuk efktif
Tdk sadar Sadar Dorong terus utk batuk
CRP Anak = 5 Back blow +5 Abdominal thurst
Dewasa = Hemlich manuver
8. Manifestasi EKG interprestasi ( 4A) Jurus sesat baca EKG: Ingat LIRA-PQRST1. Layak baca/tdk
Pastikan apakah lead terpasang dgn benar/tdl.caranya lihat aVR defleksi negatif2. Irama(sinus)
Sinus normal(Sinus Rithme)- Frekwensi : 60 -100x/menit- Interval P-P sama,interval R-R sama- Setiap gel P selalu di ikuti oleh QRS kompleks yang normal- P negatif di aVR,positif di lead II
Sinus Tachycardy : Frekwensi > 100x/menit Sinus Bradicardi : Frekwensi < 60 x/menit
3. Rate ( Frekwensi) Kotak Kecil: 1500/ jmlh antara R-R Kotak besar:300/ Jmlh antara R-R
4. Axist Cara membacanya:Liat gelombang p dan QRS di lead I dan aVF.
Aksis / Lead
Normoaxis
Left axis defiation(LAD)
Right axis defiation(RAD)
I + + -
aVF + - +
5. Gelombang P(Nilai Gel P dan PR interval) Gelombang P
- Gelombang P normal Smooth Tinggi :< 0-3 mV (< 3 kotak kecil) Lebar :< 0,12 detik (<3 kotak kecil)
- Gelombang P Mitral Bertakik”Notch” kaya huruf M(ingat M for Mitral) Lebar :> 0,12 detik (>3 kotak kecil) Menggambarkan LAH
- Gelombang P pulmonal Runcing Tinggi : > 0,3 mV (> 3 kotak kecil) Menggambarkan RAH
Nilai PR Interval Normal : 0,12 – 0,20 detik ( 3-5 kotak kecil) Memanjangadanya AV Block
|dr.Yanuar Rifki A 27
Derajat 1:Interval PR memanjang > 0,20det
6. Nilai Kompleks QRS
Nilai Kompleks QRS: Normal: 0,12 – 0,16 detik Memanjang: Ada Bundle Brach Block
- Inkomplit : 0,10 – 0,12 detik- Komplit: > 0,12 detik
Gelombang Q
- Defleksi negatif pertama setelah gelombang P- Q patologis :durasinya > 0,04 detik atam dalamnya > 1/3 gelombang
Rmenggambarkan OMI
|dr.Yanuar Rifki A 28
AV-BlockGangguan Konduksi Atrium ke
Derajat II
Tipe Mobitz 1 - Interval PR makin lama makin panjang smpai,
- terjadi droplet beats(Missing QRS)
Tipe Mobitz - Interval PR memanjang,tapi tetap
- Ada dropet beats(missing QRS)
Derajat III Tdk ada hub gelombang P dgn QRS kompleks
RBBB Kriteria
- Pola rSR’ di lead aVR dan V1- Gelombang S lebar dan tumpul di
aVL,V6
LBBB Kritera
QRS lebar “ M” shaped di Lead I,aVL,V5 dan V6
Cari ada / tdk Hipertropi Ventikel
- RVH/Hipertropi Ventrikel kanan
- LVH / Hipertropi Ventrikel Kiri
7. NilaST segmen
Garis antara akhir kompleks QRS dgn awal gelombang T Normal : Sejajar garis isoelektris Depresi : Berada di bawah garis menandakan Isckemia miokard Elevasi : Berada di atas garis menandakan Infark miokard
8. Nilai gelombang T Menggaambarkan repolarisasi ventrikel Normal: lebar 0,10-0,12 detik,Tinggi <
|dr.Yanuar Rifki A 29
Rasio R/S di lead I > 1 & gel T negatif
Gelombang S persisten di V6
Kriteria sokolow Lyon
Gel S di V1/V2 + Gel R V5/V6 >35 mm
Interprestasi EKG
Sinus Ritme,Rate(80x/menit),Normoaxis,Gel p normal,PR interval normal,QRS kompleks normal,tdk ada hipertopi ventrikel,ST segmen Isoelektris,gelombang T normal
Kesan:Normal
9. Penyakit Jantung Rematik
|dr.Yanuar Rifki A 30
9. Endocarditis Infeksi
|dr.Yanuar Rifki A 31