Media pembelajaran

19

Click here to load reader

Transcript of Media pembelajaran

Page 1: Media pembelajaran

MEDIA PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA

Oleh : Aisa Nur EndahwatiNIM. 102143809

Page 2: Media pembelajaran

PENGERTIAN MEDIA

Menurut Santoso S. Hamidjojo, media adalah semua bentuk

perantara yang dipakai orang penyebar idea, sehingga gagasannya sampai pada

penerima.

Menurut Mc Luhan, media adalah sarana yang disebut pula channel,

karena pada hakikatnya media telah memperluas atau

memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan,

mendengar dan melihat batas-batas jarak, ruang dan waktu tertentu, kini dengan bentuan media batas-batas itu hampir

menjadi tidak ada.

Page 3: Media pembelajaran

1.      Media Cetak Media cetak merupakan media yang disiapkan di

atas kertas untuk pengajaran dan informasi, dengan menggunakan media ini pembelajaran akan berjalan dengan mudah karena materi yang akan diajarkan sudah tersedia.

Adapun beberapa jenis media cetak, yaitu:a.Buku pelajaran yaitu buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran.

b. Diktat yaitu materi pelajaran yang disusun oleh guru.

Jenis-jenis media pembelajaran

Page 4: Media pembelajaran

2.      Media Elektronik Media yang digunakan dengan bantuan alat-alat elektronik, misalnya kartulator, OHP, TV, DVD ,VCD dan komputer. Dalam penggunaan media elekronik biasanya data disusun dalam benuk video, gambar, gambar animasi atau sebuah film pendek. Penggunaan media elektronik biasanya digunakan sebagai penekanaan pada materi mata pelajaran yang penting yang harus dimengerti oleh siswa, misalnya dengan menggunakan video guru dapat menjelaskan bagaimana pengaplikasian rumus intergral pada saat proses terbang pada pesawat. Atau dengan menggunakan MATLAB guru dapat mengajarkan membuat bangun intergral dengan menentukan titik kordinatnya.

Jenis – jenis Media Pembelajaran

Page 5: Media pembelajaran

Ada beberapa program komputer (media elektronik) yang digunakan sebagai media pembelajaran matematika, yaitu;

a. Microsoft Excel yang disingkat Excel adalah program aplikasi yang banyak digunakan untuk membantu menghitung, menganalisa, dan menyajikan data secara otomatis sehingga ia sangat cocok digunakan sebagai media pembelajaran topik Statistika ,Peluang, Matrix dll.

b. Microsoft Powerpoin adalah sebuah program yang dapat digunakan untuk mepresentasikan materi pelajaran yang akan diajarkan. Dengan menggunakan powerpoin ini pendidik dapat menambahkan aplikasi pembelajaran matematika seperti gambar model instrumen, grafik, diagram, dan memungkinkan juga menambahkan audio agar pembelajaran lebih menarik perhatian siswa.

Page 6: Media pembelajaran

c. Media Peta Konsep merupakan media pendidikan yang dapat menunjukkan konsep ilmu yang sistematis, yaitu dimulai dari inti permasalahan sampai pada bagian pendukung yang mempunyai hubungan satu dengan lainnya, sehingga dapat membentuk pengetahuan dan mempermudah pemahaman suatu topik pelajaran. Peta konsep merupakan media yang akan mengarahkan siswa agar memperoleh pelajaran bukan hanya sekedar menghafal melainkan juga mengindentifikasi konsep yang diperoleh, dengan kata lain peta konsep menyediakan skema-skema untuk menganalitis stimulus-stimulus baru dan untuk menentukan hubungan dalam di dalam dan di antara kategori-kategori dalam suatu materi pelajaran.

Jenis – jenis Media Pembelajaran

Page 7: Media pembelajaran

d. Media pelajaran matematika merupakan sarana untuk menyampaikan informasi pelajaran matematika, namun dalam prakteknya dalam proses pembelajaran juga memerlukan alat peraga.

e. Alat peraga adalah alat atau peraga yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep prinsip atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata /kongkrit.

Dalam proses pembelajaran alat peraga terbagi menjadi dua bentuk yaitu alat non material dan alat material. Alat non material berupa perintah, suruhan, larangan dan nasehat, dll, alat material yaitu alat yang berbentuk seperti bangun balok, segitiga, prisma, jajar genjang, bola, globe, dll.

Jenis – jenis Media Pembelajaran

Page 8: Media pembelajaran

Menurut Achsin (1986:17-18) menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pengajaran adalah :

(1) agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna,

(2) untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi kepada anak didik,

(3) untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik,

(4) untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik,

(5) untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik

Mengapa Pembelajaran perlu menggunakan media ??????

Page 9: Media pembelajaran

Mengapa Pembelajaran perlu menggunakan media ??????

Menurut Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan

media adalah:(1) pengajaran akan lebih menarik

perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi,

(2) bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami,

(3) metode mengajar akan lebih bervariasi, dan

(4) siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.

Page 10: Media pembelajaran

MENGAPA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MEMERLUKAN MEDIA??

1. Objek matematika itu abstrak sehingga memerlukan peragaan

Dengan alat pembelajaran matematika, materi matematika yang abstrak disajikan kedalam pendekatan yang lebih konkret, ada visualisasinya, serta manfaat dalam mempelajari materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sementara menurut Murwani (1999), untuk membelajarkan matematika secara benar pada siswa mutlak harus menggunakan alat peraga untuk memudahkan siswa mengenal konsep konsep matematika‑

Page 11: Media pembelajaran

2.      Sifat materi matematika tidak mudah dipahami

Materi dari matematika bersifat abstrak, hal ini menjadikan materi matematika tidak mudah dipahami oleh kebanyakan siswa. Maka dari itu dengan alat pembelajaran matematika siswa diharuskan berpartisipasi lebih aktif, mereka tidak hanya melihat, mendengar, dan memperhatikan saja, tetapi mereka juga harus melakukan/latihan, sehingga pembelajaran minds on dan hands on bisa tercapai, konsep dibangun oleh siswa sendiri. Contohnya : dalam metode eliminasi, apabila disajikan dalam alat peraga maka tiap langkah yang harus dilakukan tidak dihapal oleh siswa tetapi dipahami, mereka membangun konsep sendiri dan mereka tahu alasan melakukan tiap langkah tersebut

MENGAPA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MEMERLUKAN MEDIA??

Page 12: Media pembelajaran

MENGAPA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MEMERLUKAN MEDIA??

3.      Hirarki matematika ketat dan kaku.

Dalam matematika terdapat materi prasyarat yang diperlukan untuk dapat menginjak ke materi selanjutnya. Hirarki belajar menurut Gagne harus disusun dari atas ke bawah atau up down (Orton,1987). Dimulai dengan menempatkan kemampuan, pengetahuan, ataupun keterampilan yang menjadi salah satu tujuan dalam proses pembelajaran di puncak dari hirarki belajar tersebut, diikuti kemampuan, keterampilan, atau pengetahuan prasyarat (prerequisite) yang harus mereka kuasai lebih dahulu agar mereka berhasil mempelajari keterampilan atau pengetahuan diatasnya.  Hirarki matematika bersifat ketat dan kaku artinya dalam pemecahan masalah membutuhkan aturan, prinsip dan konsep-konsep terdefinisi sebagai prasyaratnya, yang membutuhkan konsep konkret sebagai prasyarat berikutnya lagi. Jadi diperlukan media agar dapat menuntun untuk terbiasa dalam belajar matematika yang tatanannya bersifat siatematis dan cenderung kaku.

Page 13: Media pembelajaran

MENGAPA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MEMERLUKAN MEDIA??

4.      Aplikasi matematika kurang nyata

Dapat dirasakan oleh siswa bahwa aplikasi matematika itu kurang nyata, bahkan siswa hanya menganggap bahwa matematika adalah kumpulan angka dan simbol-simbol. Oleh karena itu diperlukan media agar matematika dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu siswa juga dapat dengan mudah dalam mempelajari konsep-konsep dalam matematika.

5.      Belajar matematika perlu fokus

Matematika memang tidah mudah dipahami, serta hirarkinya yang kaku sehingga membuat siswa menjadi kesulitan dalam mempelajari matematika. Maka dari itu siswa harus fokus ketika guru sedang menerangkan materi matematika, sedangkan kebanyakan guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajarannya. Akibatnya siswa menjadi cepat lelah dan bosan dalam belajar matematika, oleh karena itu guru dituntut untuk memiliki kreatifitas dalam pembelajaran matematika. Alat peraga dapat membatu guru untuk menyampaikan ide atau gagasannya dalam pembelajaran matematika agar siswa lebih aktif dan tidak bosan.

Page 14: Media pembelajaran

MENGAPA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MEMERLUKAN MEDIA??

6.      Citra pembelajaran matematika kurang baik

Pandangan siswa saat ini terhadap matematika memang kurang baik, mereka berpandangan bahwa pembelajaran matematika itu menakutkan, tegang, bosan dan banyak PR. Hal ini disebabkan karena guru kurang dapat mengkomunikasikan materi matematika yang bersifat kaku tersebut agar dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh siswa. Pembelajaran matematika di sekolah sampai saat ini umumnya dimulai dari penyampaian definisi atau pengertian dari suatu objek secara intuitif, dilanjutkan dengan pengoperasian terhadap objek tersebut, serta diakhiri dengan pemberian contoh kemudian pemberian tugas atau PR yang banyak sebagai latihan. Dalam pembelajaran matematika yang notabennya banyak siswa yang menganggap bahwa matematika itu sulit, penuh dengan rumus-rumus dan angka-angka, sehingga sebelum kegiatan pembelajaran dimulai siswa sudah menyerah dan merasa tidak akan mampu menguasai materi pelajaran yang akan disampaikan, hal ini mengakibatkan siswa menjadi tidak dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu alat peraga dapat membantu guru untuk mengubah paradigma yang selama ini berkembang pada masyarakat pada umumnya dan siswa khususnya.

Page 15: Media pembelajaran

MENGAPA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MEMERLUKAN MEDIA??

7.      Kemampuan kognitif siswa masih konkret

Pada dasarnya kemampuan kognitif siswa itu konkret, sedangkan materi matematika itu bersifat abstrak. Hal ini akan menjadi hambatan bagi siswa dalam pembelajaran matematika. maka untuk memahami konsep dan prinsip masih diperlukan pengalaman melalui obyek konkret (Soedjadi, 1995:1) Suatu konsep diangkat melalui manipulasi dan observasi terhadap obyek konkret, kemudian dilakukan proses abstraksi dan idealisasi. Jadi dalam proses pembelajaran matematika, peranan media/alat peraga sangat penting untuk pemahaman suatu konsep atau prinsip.

Page 16: Media pembelajaran

Sarat Memilih Media Pembelajaran Matematika

E. T. Ruseffendi beberapa persyaratan media pembelajaran matematika, diantaranya adalah :

1) tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat),2) bentuk dan warnanya menarik,3) sederhana dan mudah dikelola (tidak rumit),4) ukurannya sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik anak,5) dapat menyajikan konsep matematika, baik dalam bentuk real, gambar atau diagram,6) sesuai dengan konsep pada matematika,7) dapat memperjelas konsep matematika dan bukan sebaliknya (mempersulit pemahaman matematika),8) peragaan itu agar menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak bagi siswa,9) bila kita mengharapkan agar siswa itu aktif (sendiri atau berkelompok) alat peraga itu , dicopot (diambil dari sussunannya), dan10) bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah banyak.

Page 17: Media pembelajaran

1. media tanpa proyeksi dua dimensi yakni tipe yang pemakaiannya tanpa proyektor serta cuma punyai dua ukuran saja, yaitu panjang serta lebar. Contoh : papan catat, papan tempel, papan fanel, serta yang lain.

2. media tanpa proyeksi tiga dimensiyakni tipe media yang pemakaiannya tanpa proyektor serta punyai ukuran panjang, lebal

tidak tipis, serta tinggi. juga didalam katagori ini contohnya: benda sesungguhnya, boneka, etc.

Penggolongan jenis jenis untuk pembelajaran Matematika

Page 18: Media pembelajaran

3. media audioyakni media yang cuma berikan rangsangan nada saja. media ini pemakaiannya tanpa proyektor, tapi mempunyai alat perlengkapan spesial yang bisa memberikan atau memperkera nada. tipe media sama dengan ini,

contoh : radio serta tape recorder.

4. media dengan proyeksiyakni : media yang pemakaiannya mengfungsikan proyektor, contoh : fim, slide, serta film strip.

Page 19: Media pembelajaran

5. televisi serta video tape recorderyakni tipe media yang pada prinsipnya sama juga dengan audio tape recorder, serta radio. perbedaannya andaikan radio cukup hanya dengan pemancar nada saja, namun tv pancarkan nada serta gambar. video tape recorder yaitu alat buat merekam, menaruh serta menampilkan kembali dengan serempak nada serta gambar dari satu objek. namun apabila tv yaitu sebagai alat untuk lihat gambar serta mendengarkan nada dari jarak jauh.